BAB VIII DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–0
Mendefinisikan dan mengklasifikasikan kelompok Kelompok dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, untuk mencapai tujuan tertentu Kelompok formal sekelompok yang ditetapkan berdasarkan struktur organisasi dengan penugasan kerja yang sudah ditentukan © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
Kelompok informal persekutuan yang tidak terstruktur secara formal dan tidak ditetapkan secara organisasi
8–1
1
Mendefinisikan dan mengklasifikasikan kelompok: cont’d Kelompok komando semua manajer dan semua bawahannya
Kelompok kepentingan orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan khusus dan yang menjadi perhatian masing-masing orang
Kelompok tugas orang-orang yang secara bersama menyelesaikan tugas
kelompok persahabatan ditetapkan secara bersama sama karena memilki satu atau lebih karakteristik yang sama
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–2
Mengapa Orang Bergabung ke dalam Kelompok • Keamanan • Status • Afiliasi • Kekuasaan • Kekusaan • Pencapaian sasaran
E X H I B I T 8–1 © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–3
2
Tahap-tahap Perkembangan kelompok: Model Lima Tahap Tahap Pembentukan Tahap pertama dalam pengembangan kelompok, dicirikan oleh banyaknya ketidakpastian Tahap Keributan Tahap kedua dalam pengembangan kelompok, dicirikan oleh konflik dalam kelompok Tahap Penormaan Tahap ketiga dalam pengembangan kelompok, dicirikan oleh hubungan dan kekohesifan yang erat © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–4
… Perkembangan kelompok (cont’d) Tahap Pengerjaan Tahap keempat dalam pengembangan kelompok ketika kelompok sepenuhnya telah berfungsi Tahap Peristirahatan Tahap akhir dalam pengembangan kelompok pada kelompok pada kelompok sementara, dicirikan oleh perhatian ke penyelesaian aktivitas bukannya ke kinerja tugas © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–5
3
Tahap Pengembangan Kelompok
E X H I B I T 8–2 © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–6
Model alternatif: Untuk kelompok dengan Tenggat Model ekuilibrium tersela Kelompok temporer melakukan transisi antara inersia dan aktivitas
Urutan Tindakan: 1. Menentukan arah kelompok 2. Fase pertama dari inersia 3. Titik peralihan dari waktu yang telah separuh disediakan 4. Perubahan-perubahan besar 5. Fase kedua dari inersia 6. Kegiatan yang sangat terpacu
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–7
4
Model Ekuilibrium tersela
E X H I B I T 8–3 © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–8
Menuju Penjelasan Perilaku Kelompok Kerja • Kondisi Eksternal Yang Dipaksakan Ke kelompok Semua kelompok kerja dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang dipaksakan dari luar. Strategi keseluruhan organisasi: lazimnya ditetapkan oleh manajemen puncak, merangkum sasaran organisasi dan cara untuk mencapai sasaran ini. strategi ini akan menentukan berbagai sumber daya yang dialokasikan oleh manajemen puncak untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Struktur wewenang: siapa melapor kepada siapa, siapa mengambil keputusan dan keputusan apakah yang kuasa pengambilannya diberikan ke individu atau kelompok Peraturan formal: untuk membakukan perilaku karyawan Sumber daya: beberapa organisasi memang besar dan menguntungkan dengan sumber daya yang berlimpah. Proses seleksi karyawan: ini akan menentukan ragam orang yang akan ditempatkan ke dalam kelompok kerjanya © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–9
5
Kondisi Eksternal Yang Dipaksakan Ke kelompok (cont’d) Evaluasi kerja dan sistem imbalan: perilaku anggota kelompok akan dipengaruhi oleh cara organisasi itu mengevaluasi kinerja dan perilaku mana yang akan memperoleh imbalan. Budaya: anggota kelompok harus menerima standar yang tersirat dalam budaya dominan organisasi jika mereka tetap ingin dalam kedudukan yang baik Tataran fisik tempat kerja: ini akan punya landasan kerja yang penting bagi perilaku kinerja kelompok
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–10
Sumber Daya Anggota kelompok Pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan Kinerja kelompok dapat diperkirakan dengan menilai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan masing-masing anggota Karakteristik kepribadian Konotasi positif dalam budaya kita akan cenderung berhubungan positif dengan produktivitas, semangat, dan kekohesifan keompok. Ciri-ciri kepribadian ini berdampak pada kinerja kelompok yang sangat mempengaruhi cara individu itu berinteraksi dengan anggota kelompok yang lain. © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–11
6
Struktur Kelompok •Kepemimpinan formal Hampir semua kelompok kerja mempunyai pemimpin formal. Pemimpin ini dapat memainkan peran penting dalam keberhasilan kelompok. •Peran Adalah seperangkat pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam unit sosial tertentu
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–12
Struktur kelompok - Peran (cont’d) Peran: seperangkat pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam unit sosial tertentu Identitas peran sikap dan perilaku aktual tertentu yang konsisten dengan peran tertentu. Persepsi peran pandangan individu mengenai bagaimana dia harus bertindak dalam situasi tertentu © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–13
7
Struktur kelompok - Peran (cont’d) Pengharapan peran bagaimana orang lain meyakini apa seharusnya tindakan dalam situasi tertentu. Kontrak psikologis kesepakatan tidak tertulis antara para karyawan dan majikan mereka. Konflik peran keadaan dimana individu dihadapkan pada pengharapan peran yang berlainan. © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–14
Struktur kelompok - Norma Norma Standar perilaku yang dapat diterima yang digunakan bersama oleh para anggota kelompok
Kelas Norma: • Norma kerja • Norma penampilan • Norma tata sosial • Norma sumberdaya © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–15
8
Struktur kelompok – Norma (cont’d) Konformitas Penyesuaian perilaku seseorang agar sesuai dengan norma kelompok Kelompok referensi Kelompok penting dimana individu menjadi anggota dan berharap menjadi anggota dan ke norma kelompok itu individu akan menyesuaikan diri © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–16
Examples of Cards Used in Asch’s Study
E X H I B I T 8–4 © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–17
9
Struktur kelompok – Norma (cont’d) Perilaku menyimpang ditempat kerja Tindakan antisosial yang dilakukan oleh anggota organisasi yang secara sengaja menlanggar norma-norma yang sudah ditetapkan dan itu mengakibatkan konekuensi yang negatif bagi organisasi, anggota atau keduanya.
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–18
Tipologi Penyimpangan perilaku di Tempat Kerja Kategori
contoh
Production
Pulang cepat Sengaja bekerja lamban Memubazirkan sumber daya
Properti
Sabotase Menyebutkan waktu kerja yang tdk benar Mencuri dari organisasi
Politik
Memperlihatkan pilih kasih Menyebar gosip dan rumor Menyalahkan teman kerja
Keberingasan Individu
Pelecehan seksual Omong gombal Mencuri dari teman kerja
Source: Adapted from S.L. Robinson, and R.J. Bennett. “A Typology of Deviant Workplace Behaviors: A Multidimensional Scaling Study,” Academy of Management Journal, April 1995, p. 565.
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
E X H I B I T 8–5 8–19
10
Struktur kelompok - Status Status Posisi, atau peringkat yang ditentukan secara sosial yang diberikan ke kelompok atau anggota kelompok lain Norma kelompok Kesetaraan status
Status kelompok
Budaya
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–20
Struktur kelompok - Ukuran Kemalasan sosial: kecenderungan bagi individuindividu mengeluarkan sedikit upaya bila bekerja secara kolektif daripada bila bekerja secara individual. Performance
Kesimpulan lain: • Kelompok dgn jml anggota ganjil lebih disukai daripada kel dgn jml genap • Kelompok dgn jml anggota 7 atau 9 lebih baik dari kel besar atau kel kecil. Group Size © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–21
11
Struktur kelompok - Komposisi Demografi kelompok Derajat dimana anggota kelompok bernagi atribut demografi bersama seperti usia, jenis kelamin, ras tingkat pendidikan atau lama pengabdian dan dampak atribut itu pada keluar masuknya karyawan.
Kohor Individu individu yang mempunyai atribut yang sama © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–22
Struktur kelompok - Kohesivitas Kohesivititas Sampai dimana para anggota tertarik satu sama lain dan termitivasi untuk tetap didalam kelompok. Peningkatan kohesivitas kelompok: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Membuat kelompok lebih kecil Doronglah kesepakatan dgn tujuan kelompok. Tambahkan waktu bersama anggota kelompok. Tingkatkan status kelompok dan rasakan kesulitan individu dlm mendapatkan keanggotaan kelompok. Rangsang persaingan dgn kelompok lain. Beri penghargaan kpd kelompok bkn pada individu. Isolasikan kelompok secara fisik.
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–23
12
Hubungan antara kohesi, norma kinerja dan produktivitas kelompok
E X H I B I T 8–6 © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–24
Tugas Kelompok Pengambilan Keputusan – Kelompok besar memfasilitasi pengumpulan informasi mengenai tugas yang kompleks. – Kelompok kecil lebih baik untuk mengkoordinasikan dan memfasilitasi implementasi tugas yang kompleks. – Tugas kelompok yg sederhana dan tdk byk menuntut interdependensi diantara anggoyanya, kelompok itu masih mungkin efektif
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–25
13
Pembuatan keputusan kelompok Kelebihan – Informasi lebih kompleks – Peningkatan sudut pandang – Kualitas keputusan lebih baik (lebih akurat) – Peningkatan penerimaan solusi
Kelemahan – Mengkonsumsi banyak waktu (lebih lambat) – Tekanan yang meningkan untuk mecapai kesesuaian – Dominasi oleh satu atau beberapa anggota – Tanggung jawab msg2 anggota berkurang
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–26
Pembuatan keputusan kelompok (cont’d) Pikiran kelompok Fenomena di mana norma untuk konsensus mempengaruhi penilaian realistis atas langkah tindakan alternatif Pergeseran kelompok Perubahan risiko keputusan antara keputusan kelompok dan keputusan individu yang diambil oleh para anggota dalam kelompok dapat ke resiko yang konservatif dan juga ke yang lebih besar
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–27
14
Gejala fenomena pemikiran kelompok Para anggota kelompok merasionalisasi setiap penolakan terhadap asumsi yang mereka ambil Para anggota menerapkan tekanan langsung ke mereka yang mengungkapkan keraguan mengenai setiap pandangan bersama kel atau mereka yg mempertanyakan kesahihan argumen yg didukung mayoritas Anggota ragu atas titik pandang yang berbeda tapi mereka diam atau bahakan berusaha meyakinkan bahwa keraguan itu kurang penting Terlihat ada ilusi atas aklamsi. © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–28
Teknik Pengambilan keputusan kelompok Kelompok interaksi Tipe kelompok dimana anggota berinteraksi tatap muka dgn yg lain Teknik kelompok nominal Semua anggota kelompok secara fisik hadir, tetapi anggota anggota itu melakukan tugasnya secara independen .
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–29
15
Teknik Pengambilan keputusan kelompok Brainstorming proses pelatihan gagasan yang secara khusus mendorong semua alternatif apa saja sambil menahan setiap kritik terhadap alternatif-alternatif tersebut Pertemuan elekronik pengambilan keputusan memadukan teknik kelompok nominal dengan teknologi komputer yang canggih
© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.
8–30
16