DAMPAK PEMBANGUNAN PADA KOMPONEN IKLIM
• Faktor cuaca/iklim belum mampu direkayasa manusia kecuali dalam skala mikro seperti pembuatan rumah kaca. • Setiap organisme kehidupannya mempunyai keadaan cuaca/iklim yang sesuai, shg jika terjadi perubahan pada unsur cuaca/iklim akan berdampak negatif terhadap organisme tersebut.
EFEK RUMAH KACA • Energi radiasi matahari yg sampai kebumi sebagian besar berupa radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. • Sampai kepermukaan bumi, energi ini berubah dari cahaya menjadi panas dan menghangatkan bumi. • Permukaan bumi akan memantulkan kembali sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa, sebagiannya terperangkap di atmosfir bumi.
• Gas-gas di atmosfir spt uap air, CO2, CH4 menjadi perangkap radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. • Gas-gas tsb berfungsi sebagai kaca dalam rumah kaca, mampu ditembus radiasi gelombang pendek tetapi tidak mampu ditembus radiasi gelombang panjang, sehingga gas-gas ini dikenal sebagai gas rumah kaca. • Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gasgas ini di atmosfir, semakin banyak panas yang terperangkap dibawahnya.
• Semua kehidupan di bumi tergantung pada efek rumah kaca ini, karena tanpa itu planet ini akan sangat dingin sehingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi. • Akan tetapi bila gas-gas ini semakin banyak di atmosfir, akibatnya adalah pemanasan bumi yang terus berlanjut. • Dari berbagai laporan menyebutkan yg tergolong gas-gas rumah kaca selain Uap air, CO2 dan CH4 termasuk juga N2O, CFC, CO, NOx, juga gas-gas organik non metan yang volatil yang umumnya bersumber dari penggunaan bahan bakar fosil.
Unsur pengendali cuaca/iklim al : • • • • • • • • •
• Akibat adanya 1. Radiasi matahari unsur-unsur tsb 2. Suhu udara masing-masing 3. Kelembaban udara (RH) unsur cuaca/iklim berbeda dari suatu 4. Tekanan udara tempat ke tempat 5. Angin lain atau dari 6. Ketinggian tempat (elevasi) waktu ke waktu 7. Penyebaran daratan dan lautan dari setiap jengkal 8. Gangguan-gangguan atmosfir lahan secara mikro dibumi ini 9. Fenomena-fenomena iklim (Darsiman, 2007). global
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP IKLIM DAN ATMOSFIR • Laju degradasi kualitas dan kuantitas lingkungan berlangsung sangat cepat dan telah mengkhawatirkan. • Salah satu sebab : buruknya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Kegiatan eksploitasi komersil secara besar-besaran menjadi penyebab kerusakan sumber-sumber kehidupan yang ada di bumi.
KESIMPULAN 1. Untuk mempelajari cuaca Indonesia yg unik dan komplek perlu mempertimbangkan sistem peredaran udara umum atmosfir Indonesia. 2. Atmosfir dewasa ini telah tercemar oleh limbah industri, yg berdampak tjd pemanasan global, dan perubahan iklim. 3. Dunia telah menyadari (Jepang sejak tahun 1950-an, dan Amerika tahun 1969) dimana masyarakatnya telah menentang pembangunan berteknologi tinggi. 4. Indonesia juga telah mengeluarkan UU RI no 23 th 1997 dan PP No 27 tahun 1997, serta Kepmen LH No 30 tahn 1999, untuk mencegah kerusakan lingkungan.
5. BMG telah memiliki 37 stasiun pemantau kualitas udara di 26 Propinsi di Indonesia, perlu diberdayakan datanya untuk memantau dampak perubahan Iklim dan Atmosfir oleh limbah aktivitas manusia. 6. Secara berahap mengganti CFC dg bahan lain spt Helium untuk keperluan AC, lemari es dan penyemprot aerosol. 7. Menyaring asap industri dg alat tertentu utk mengelakkan Efek Rumah Kaca yg menyebabkan kenaikan suhu dan hujan asam. 8. Penggunaan bahan bakar kendaraan yang tidak mengandung timah hitam (Pb). 9. Gunakan kendaraan elektronik
• 10. Cegah pembalakan hutan, dengan kepastian hukum, lakukan reboisasi. • 11. Gunakan unsur iklim terutama Arah dan Kecepatan Angin dalam merancang lokasi pabrik, agar emisi gas buangan tidak mencemari perkotaan dan pemukiman, dan perlunya interpretasi data iklim dalam setiap rancangan AMDAL.
DAMPAK PEMBANGUNAN PADA FAUNA DAN FLORA Dampak Kegiatan Pembangunan Terhadap beberapa Komponen Hayati
• Disamping dampak positif atau yang disebut dengan manfaat pembangunan, disisi lain timbul dampak negatif (atau yang disebut dengan efek samping pembangunan ) • Dampak negatif : timbulnya pencemaran lingkungan/ kerusakan lingkungan : menyebabkan turunnya kualitas lingkungan, resistensi hama dan vektor, punahnya beberapa flora dan fauna, gangguan terhadap kesehatan manusia dsb.
Perhatian Pemerintah • UU No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuanketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup yang kemudian diperbaiki pada Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup No.23 Tahun 1997. • Ditetapkan jenis-jenis flora dan fauna yang dilindungi oleh Undang-Undang.
• Lingkungan hayati sangat penting bagi kehidupan kita • Gangguan terhadap komponen lain di dalam sistem ekologi akhirnya akan merugikan manusia sebagai bagian dari sistem ekologi tersebut.
Kerusakan Flora Dan Fauna Serta Dampaknya Terhadap Kehidupan. Penyebab Kerusakan Flora Dan Fauna. • Faktor bencana alam seperti gunung meletus, banjir, gempa bumi, tsunami, badai dsb • Faktor manusia adalah nomor satu perusak flora dan fauna, karena hampir 80% , a.l : pencemaran limbah pabrik yang dibuang ke sungai, pembangunan REAL ESTATE di daerah yang seharusnya menjadi habitat mereka seperti di daerah pegunungan.
Faktor Penyebab dan bentuk kerusakan flora dan fauna 1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam. a. Letusan gunung berapi. • Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi a.l. berupa : • 1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan. • 2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui. • 3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui. • 4) Gas yang mengandung racun. • 5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dll.
b. Gempa bumi. Akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya: • 1) Berbagai bangunan roboh. • 2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan jadi putus. • 3) Tanah longsor akibat guncangan. • 4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul. • 5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang)
c. Angin topan. • 1) Merobohkan bangunan. • 2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan. • 3) Membahayakan penerbangan. • 4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia.
• Pemakaian pestisida setiap tahun terus meningkat, lebih dari 286 jenis pestisida telah beredar di Indonesia. • Ada kecenderungan petani untuk memperbanyak dosis pemakaian pestisida, terutama saat menjelang panen. Akibatnya adalah tingginya nilai residu pestisida yang terdapat pada tanaman, air, hewan, tanah serta komponen lingkungan lainnya yang terkontaminasi oleh pestisida secara langsung ataupun tidak langsung.
• Sumber pencemaran pestisida disebabkan selain adanya deposit pestisida yang dipergunakan dalam sektor pertanian dan pemberantasan vektor penyakit dari bidang kesehatan masyarakat, juga oleh sumber lain yaitu penggunaan pestisida oleh perorangan, limbah industri, tumpukan-tumpukan yang terjadi pada waktu pengangkutan, penyimpanan dan penjualan. • Nilai ekologi pestisida sangat dipengaruhi oleh panjang waktu yang diperlukan untuk menjadikan senyawa kimia tidak aktif.
• Setiap jenis pestisida mempunyai waktu paruh (half life) tertentu. Pestisida yang tergolong dalam organoklorin merupakan pestisida yang resisten ada yang masih aktif walaupun telah berusia 20 tahun. Yang termasuk dalam organoklorin adalah dieldrin, aldrin, toxaphene, endrin, DDT dan lain-lain. Pestisida ini juga dapat terakumulasi, dan bersifat kumulatif.
• Pestisida organophospor memerlukan waktu yang pendek jika dibandingkan pestisida organoklorin (atrzine bertahan sampai 18 minggu). Dari hasil penelitian menunjukan bahwa sapi yang makan rumput yang terkontaminasi pestisida diel drin setelah 100 hari susu sapi tersebut tercemar oleh pestisida tersebut.
Pestisida dapat menimbulkan pengaruh sampingan terhadap lingkungan : •
Tumbuhnya resistensi hama.
•
Musnahnya predator hama.
•
Hilangnya organisme yang bermanfaat.
•
Kepunahan sumber daya nutfah.
•
Peledakan kembali hama.
•
Peledakan hama sekunder, dan yang lain-lain.
• Pestisida disamping menguntungkan tetapi juga menimbulkan kerugian bagi manusia sendiri. • Usaha menekan serendah-rendahnya akibat yang merugikan dan penggunaan pestisida maka harus terus menerus dilakukan usaha antara lain dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara-cara yang tepat dan benar dalam menggunakan pestisida dan pengawasan peredaran dan penyimpanan jenis pestisida terutama jenis organoklorin.
C. Konservasi Flora Dan Fauna Di Indonesia. • 1. Kawasan suaka margasatwa. • 2. Kawasan cagar alam. • 3. Suaka margasatwa. • 4. Kawasan pelestarian alam. • 5. Taman buru. • 6. Taman nasional. • 7. Taman hutan raya. • 8. Taman wisata alam. • 9. Taman laut.
SELESAI