DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM KREDIT KEPADA KOPERASI PRIMER UNTUK ANGGOTANYA (KKPA) TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT ( Studi : PT Sinar Kencana Inti Perkasa, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan )
OLEH AKBAR PERDANA A.14101635
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN AKBAR PERDANA. Dampak Pelaksanaan Program Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya (KKPA) Terhadap Pendapatan Usahatani Peserta Plasma, Studi : PT Sinar Kencana Inti Perkasa di Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan). Di Bawah Bimbingan Ir. Dwi Rachmina, MSi Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu sumber minyak nabati, pada saat ini telah menjadi komoditas pertanian utama dan unggulan di Indonesia, baik sebagai sumber pendapatan bagi jutaan keluarga petani, sebagai sumber devisa negara, penyedia lapangan kerja, maupun sebagai pemicu dan pemacu pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru, serta sebagai pendorong tumbuh dan berkembangnya industri hilir berbasis minyak kelapa sawit (CPO) di Indonesia. Cerahnya prospek komoditi minyak sawit dalam perdagangan minyak nabati dunia telah mendorong pemerintah Indonesia untuk memacu pengembangan areal perkebunan kelapa sawit. Sebagian besar areal perkebunan kelapa sawit tersebut saat ini berada di Sumatera dan kedepan pengembangannya diarahkan ke Kawasan Indonesia Timur, khususnya di pulau Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Kaitannya dengan pengembangan komoditi kelapa sawit di Indonesia, pada tahun 1975 dibentuk berbagai pola pengembangan, salah satunya KKPA (Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya) pada tahun 1993. KKPA adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada koperasi primer untuk diteruskan kepada anggota-anggotanya guna membiayai usaha yang produktif. Kredit ini dapat digunakan sebagai : 1). Modal kerja 2). Investasi 3). Modal kerja dan Investasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan kemitraan melalui program KKPA yang dijalankan oleh PT Sinar Kencana Inti Perkasa yang merupakan salah satu anak perusahaan PT Sinar Mas dengan petani kelapa sawit. Perusahaan ini telah menjalankan kemitraan melalaui program KKPA sejak tahun 1997 untuk mengatasi kesulitan dalam hal pengembangan areal perkebunan kelapa sawit di daerah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Selain mengkaji pelaksanaan kemitraan melalui program KKPA di PT Sinar Kencana Inti Perkasa, dalam penelitian ini akan dilihat pula dampak pelaksanaan program KKPA terhadap pendapatan usahatani petani peserta plasma dan petani peserta non KKPA. Analisis yang digunakan untuk memenuhi tujuan tersebut adalah analisis pendapatan usahatani. Sementara itu, berbagai kendala yang dihadapi oleh para pelaku kemitraan melalui program KKPA akan dianalisis secara deskriptif. Alokasi dana untuk pelaksanaan program KKPA tahun anggaran 1997 sebesar Rp ±18 Milyar berasal dari dana Bank Indonesia. Dana tersebut dialokasikan ke Kecamatan Kelumpang Selatan dengan distribusi dana sebesar 100 persen untuk Kecamatan Kelumpang Selatan. Indikator keberhasilan program KKPA seperti tercantum dalam pedoman umum program KKPA adalah harus adanya koperasi dan inti, KUD Gajah Mada merupakan koperasi yang bertindak sebagai penyalur. Dalam penyalurannya, terhadap pemotongan terhadap Dana KKPA yang diterima oleh petani peserta program KKPA. Pemotongan setiap hasil panen yang dilakukan oleh KUD
Gajah Mada tersebut dimaksudkan untuk mengganti biaya yang diberikan dalam program KKPA dengan bunga 16 persen dan sudah termasuk 2 persen fee untuk koperasi. Berdasarkan hasil penelitian, seluruh petani peserta KKPA merasa tidak berkeberatan dengan adanya pemotongan dana tersebut. Luasan lahan kelapa sawit petani peserta KKPA dan petani non peserta KKPA adalah sama yaitu satu Hektar. Walaupun demikian, produksi petani peserta KKPA masih lebih tinggi dibandingkan dengan petani non peserta KKPA. Produksi total petani peserta KKPA mencapai 83,272 Kg, sedangkan petani non peserta KKPA hanya 52,296 Kg. Kecilnya produksi petani non peserta KKPA diakibatkan kurangnya modal dan sarana produksi pertaniannya, berbeda dengan petani peserta KKPA yang dapat mudah memperoleh modal dan sarana produksi melalui program KKPA. Pendapatan atas biaya tunai petani peserta KKPA lebih besar dari petani non peserta KKPA. Pendapatan atas biaya tunai petani peserta KKPA adalah sebesar Rp. 27.305,636, sedangkan pendapatan atas biaya tunai petani non peserta KKPA adalah sebesar Rp. 22,253,952. Tingginya pendapatan atas biaya tunai yang diperoleh petani peserta KKPA dikarenakan penerimaan total usahatani petani peserta KKPA (Rp. 35.745.362) lebih besar dari petani non peserta KKPA (Rp. 29.263.152), walaupun untuk biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani non peserta KKPA lebih kecil dibandingkan dengan petani peserta KKPA. Pada penelitian ini, pendapatan biaya total petani peserta KKPA Rp. 24.569,411 lebih besar dari petani non peserta KKPA yaitu Rp. 17.127,072. Hal ini terjadi karena total biaya usahatani petani peserta KKPA lebih kecil (Rp. 11.175.951) dari petani non peserta KKPA yaitu Rp. 12.136.080. Apabila dilihat dari nila R/C rasio atas biaya tunai dan biaya totalnya maka diketahui usahatani petani peserta KKPA dan petani non peserta KKPA yang dikembangkan oleh petani peserta KKPA pada dasarnya layak untuk diusahakan karena memiliki nilai R/C rasio (atas biaya tunai dan biaya total) yang lebih besar dari satu. Hal ini berarti bahwa usahatani petani kelapa sawit KKPA maupun petani non peserta sama-sama menguntungkan. Namun apabila dilihat dari perbandingan antara usahataninya maka diketahui usahatani petani peserta KKPA memiliki R/C rasio atas biaya tunai yang lebih besar dari usahatani kelapa sawit petani non peserta KKPA. Adapun nilai R/C rasio untuk petani peserta KKPA adalah sama dengan 4,23 sedangkan nilai R/C rasio untuk petani non peserta KKPA yaitu 4,17. Hal ini berarti bahwa tambahan penerimaan dari setiap rupiah yang dikeluarkan oleh petani peserta KKPA akan memberikan penerimaan sebesar Rp. 4,23 untuk setiap satu rupiah. Penerimaan tersebut tidak berbeda jauh dengan petani non peserta KKPA yang menerima Rp. 4,17 untuk setiap satu rupiahnya. R/C rasio biaya totalnya maka diketahui bahwa R/C rasio untuk petani peserta KKPA adalah 3,19 lebih besar dari R/C rasio petani non peserta KKPA yaitu 2,41. Hal ini berarti bahwa tambahan penerimaan dari setiap rupiah yang dikeluarkan oleh petani non peserta KKPA adalah Rp. 2,41 lebih kecil dari penerimaan petani peserta KKPA. Biaya per satuan hasil petani peserta KKPA lebih kecil daripada petani non peserta KKPA karena biaya total yang dikeluarkan lebih besar , meskipun harga per kg lebih mahal dari petani peserta KKPA.
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM KREDIT KEPADA KOPERASI PRIMER UNTUK ANGGOTANYA (KKPA) TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT DI KOTA BARU KALIMANTAN SELATAN BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN
Bogor, Agustus 2008
Penulis
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kabupaten Kotabaru, Propinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 19 Juni 1980. Penulis merupakan anak pertama dari pasangan H. Syafruddin Machmudda dan Husniah. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SDN Dirgahayu 1, Kabupaten Kotabaru pada tahun 1992, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMPN 1 Kotabaru dan selesai pada tahun 1995. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan menengah atas di SMUN 1 Kotabaru dan selesai pada tahun 1998. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor tahun 1998 sebagai mahasiswa Program Diploma 3 Program Studi Teknologi dan Industri Pakan, Jurusan Ilmu dan Nutrisi Makanan Ternak, Fakultas Peternakan dan selesai pada tahun 2001. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Judul : Dampak Pelaksanaan Program Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk mmm Anggotannya (KKPA) Terhadap Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit Nama : Akbar Perdana NRP : 14101635
Menyetujui Dosen Pembimbing
Ir. Dwi Rachmina, MSi NIP. 131 918 503
Mengetahui Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP : 131 124 019
Tanggal Kelulusan:
UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin memberikan yang terbaik buat semua yang berperan dalam penulisan skripsi ini. Penulis sadar bahwa dalam menyelesaikan pendidikan dibutuhkan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu selama masa perkuliahan dan juga dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu kepada : 1. Keluargaku (M. Zaaidan Aflah, Nelli Perdianti, Abah, Mama dan Agung Manunggal beserta keluarga H. Lukman Ahmad) tersayang yang selalu mendukung studi saya baik berupa pikiran, tenaga, dan terlebih-lebih materi serta kasih sayang yang tidak pernah dapat terukur. 2. Ibu Ir. Dwi Rachmina, MS selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan dan perhatian selama penelitian dan penyusunan skripsi ini. 3. Ibu Ir. Netti Tinaprilla, MS selaku dosen evaluator kolokium yang telah memberikan koreksi, masukan dan saran bagi penulis. 4. Dosen layak uji 5. Dosen Komdik 6. Pimpinan PT SKIP dan staf yang memberikan kepercayaan kepada penulis untuk melakukan penelitian. 7. Pimpinan KUD Gajah Mada dan staf yang memberikan kepercayaan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8. Petani-petani kelapa sawit selaku responden yang telah memberikan informasi untuk melakukan penelitian. 9. Keluarga besar H. Lukman Ahmad 10. My Sweet Heart 11. Alumni-alumni dan teman-teman GMNI yang telah memberikan dukungan kepada penulis. 12. Teman-teman seperjuangan di Ekstensi Manajemen Agribisnis. 13. Keluarga besar Blue Corner dan IMAM (Roby, Dody, Yudha, Tb, Febry, Frans, Indra)
Bogor, November 2005
Penulis
KATA PENGANTAR Mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dampak Pelaksanaan Program Kredit Kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA) terhadap pendapatan usahatani kelapa sawit “(Studi PT Sinar Kencana Inti Perkasa, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan). Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pelaksanaan kemitraan melalui program KKPA yang nantinya berdampak pada peningkatan pendapatan usahatani kelapa sawit petani peserta KKPA yang dibandingkan dengan usahatani kelapa sawit petani non peserta KKPA. Analisis yang digunakan untuk memenuhi tujuan tersebut adalah analisis pendapatan usahatani kemudian hasilnya dijadikan tolak ukur keberhasilan program KKPA. Penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak dan penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan ini dan penulis mengharapkan masukan dan saran. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Bogor, Agustus 2008
Penulis
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ................................................................................................... i DAFTAR TABEL ........................................................................................... v DAFTAR GAMBAR .......................................................................................viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix I.
II.
III.
PENDAHULUAN........................................................................... 1 1.1.
Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2.
Perumusan Masalah .............................................................. 5
1.3.
Tujuan Penelitian .................................................................. 7
1.4.
Kegunaan Penelitian ............................................................. 8
1.5.
Ruang Lingkup Penelitian .................................................... 8
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 10 2.1.
Skim KKPA ......................................................................... 10
2.2.
Kebijakan Pemerintah dan Pendanaan Program KKPA ........ 12
2.3.
Koperasi Kredit..................................................................... 14
2.4.
Peranan Kredit Sebagai Sumber Modal Usaha....................... 15
2.3.
Analisis Usahatani Kelapa Sawit .......................................... 17
2.3.
Dampak Kemitraan Usahatani .............................................. 18
KERANGKA PEMIKIRAN .......................................................... 21 3.1.
Kerangka Konseptual............................................................. 21 3.1.1. Peranan Koperasi Sebagai Sumber Modal Usaha ........ 21 3.1.2. Analisis Usahatani ...................................................... 25 3.1.3. Evaluasi Program KKPA ............................................ 29
3.2. IV.
Kerangka Operasional ............................................................ 30
METODE PENELITIAN .............................................................. 33 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 33 4.2. Metode Pengambilan Sampel ................................................... 33