Noor Hafidah,Mulyani Zulaeha, Lies Ariyani : Dampk Alih Fungsi Lahan Pertanian.......173
DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK MASYARAKAT ATAS PANGAN STUDI DI KABUPATEN BANJAR Noor Hafidah1, Mulyani Zulaeha2, Lies Ariyani3 Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat E-mail:
[email protected]
Abstract : Along with the increasing of development activity and the increase of population of course on the other side need land and space as place to accommodate the development activity take place. Land use by any development activity will at least change the initial environmental tone to a new environmental tone, resulting in a change in environmental sustainability. With the occurrence of changes in environmental tone let alone to happen over the agricultural land functions then this is a threat to the achievement of food security and sovereignty. Land use transfer has serious implications for food production, physical environment, and the welfare of agricultural and rural communities whose livelihood depends on their land. The conversion of fertile agricultural land has been less balanced by the integrated efforts to develop agricultural land through the printing of potential new agricultural land. On the other hand, the conversion of agricultural land causes the narrowness of cultivated land and often leads to a decrease in the welfare of farmers. Therefore, the control of the conversion of agricultural land through the protection of agricultural land is one of the efforts to realize food security and sovereignty, in order to improve the prosperity and welfare of farmers and society in general. Moreover, it is realized that food is the main basic need for human beings that must be fulfilled at all times and the right to obtain food is one of human rights. As a basic need and one of human rights, food has a meaning and a very important role for the life of a nation. The availability of food that is smaller than the level of community needs will create economic instability. Various social and political upheavals can also occur if food security is disrupted. This critical food condition can even endanger economic stability and national stability. Keywords: Land use transfer, Environment, Right to Food
Abstrak : Seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas pembangunan dan bertambahnya jumlah penduduk tentu di sisi lain memerlukan lahan dan ruang sebagai tempat untuk menampung kegiatan pembangunan tersebut berlangsung. Penggunaan lahan oleh setiap aktivitas pembangunan sedikitnya akan mengubah rona lingkungan awal menjadi rona lingkungan baru, sehingga terjadi perubahan kesinambungan lingkungan. Dengann terjadinya perubahan rona lingkungan apalagi sampai terjadi alih fungsi lahan pertanian maka hal ini merupakan ancaman terhadap pencapaian ketahanan dan kedaulatan pangan. Alih fungsi lahan mempunyai implikasi yang serius terhadap produksi pangan, lingkungan fisik, serta kesejahteraan masyarakat pertanian dan perdesaan yang kehidupannya bergantung pada lahannya. Alih fungsi lahan-lahan pertanian subur selama ini kurang diimbangi oleh upaya-upaya terpadu mengembangkan lahan pertanian melalui pencetakan lahan pertanian baru yang potensial. Di sisi lain, alih fungsi lahan pertanian pangan menyebabkan makin sempitnya luas lahan yang diusahakan dan sering berdampak pada menurunnya tingkat kesejahteraan petani. Oleh karena itu, pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan melalui perlindungan lahan pertanian pangan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan, dalam rangka meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan petani dan masyarakat pada umumnya. Apalagi disadari bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat dan hak untuk memperoleh pangan tersebut merupakan salah satu hak asasi manusia. Sebagai kebutuhan dasar dan salah satu hak asasi manusia, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa. Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan dengan tingkat kebutuhan masyarakat akan dapat menciptakan ketidak-stabilan ekonomi. Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga terjadi jika
174 Badamai Law Journal, Vol. 2, Issues 1, Maret 2017
ketahanan pangan terganggu. Kondisi pangan yang kritis ini bahkan dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas Nasional. Kata kunci: Alih Fungsi Lahan, Lingkungan, Hak Atas Pangan
yang sangat penting untuk direalisasikan.
PENDAHULUAN Pembukaan
Undang-Undang
Dasar
Dalam rangka mewujudkan ketahanan dan
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
kedaulatan pangan perlu diselenggarakan
menyebutkan
pembangunan
bahwa
tujuan
bernegara
pertanian
berkelanjutan.
adalah “melindungi segenap bangsa Indo-
Lahan pertanian memiliki peran dan fungsi
nesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
strategis bagi masyarakat Indonesia yang
dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
bercorak agraris karena terdapat sejumlah
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
besar penduduk Indonesia yang menggan-
melaksanakan ketertiban dunia yang ber-
tungkan
dasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
Dengan demikian, lahan tidak saja memiliki
dan keadilan sosial”. Oleh karena itu, perlin-
nilai ekonomis, tetapi juga sosial, bahkan
dungan segenap bangsa dan peningkatan
memiliki nilai
kesejahteraan umum adalah tanggung jawab
pembangunan pertanian yang berkelanjutan,
penting bernegara.
lahan merupakan sumber daya pokok dalam
hidup
pada
sektor
pertanian.
religius. Dalam
rangka
Salah satu bentuk perlindungan ter-
usaha pertanian, terutama pada kondisi yang
sebut adalah terjaminnya hak atas pangan
sebagian besar bidang usahanya masih
bagi segenap rakyat yang merupakan hak
bergantung pada pola pertanian berbasis
asasi manusia yang sangat fundamental
lahan. Lahan merupakan sumber daya alam
sehingga menjadi tanggung jawab negara
yang bersifat langka karena jumlahnya tidak
untuk memenuhinya. Hal ini sejalan dengan
bertambah, tetapi kebutuhan terhadap lahan
ketentuan dalam Pasal 28A dan Pasal 28C
selalu meningkat.
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Di dalam perkembangannya, sektor
Indonesia Tahun 1945 dan juga sesuai
pertanian ini juga didukung oleh penyerapan
dengan Article 25 Universal Declaration of
pasar terhadap produk-produk hasil pertani-
Human
11
an yang sangat tinggi. Hingga era reformasi,
Economic,
tampaknya sektor pertanian masih dan akan
Rights
International
Juncto
Covenant
Article on
Social, and Cultural Right (ICESCR).
merupakan sektor penting dalam pertumbuh-
Sejalan dengan itu, upaya membangun
an ekonomi nasional. Sebagian besar pendu-
ketahanan dan kedaulatan pangan untuk me-
duk Indonesia (>60%) tinggal di pedesaan
wujudkan kesejahteraan rakyat adalah hal
dan lebih dari separo penduduk tersebut
Noor Hafidah,Mulyani Zulaeha, Lies Ariyani : Dampk Alih Fungsi Lahan Pertanian.......175
menggantungkan
hidupnya
sektor
mempunyai implikasi yang serius terhadap
pertanian. Sementara itu kontribusi utama
produksi pangan, lingkungan fisik, serta
sektor pertanian terhadap pembangunan
kesejahteraan masyarakat pertanian dan per-
nasional selama Pembangunan Jangka Pan-
desaan yang kehidupannya bergantung pada
jang I telah berhasil secara nyata mening-
lahannya. Alih fungsi lahan-lahan pertanian
katkan penyediaan bahan pangan khususnya
subur selama ini kurang diimbangi oleh
beras,
kerja,
upaya-upaya terpadu mengembangkan lahan
masyarakat,
pertanian melalui pencetakan lahan pertani-
serta menunjang sektor pertanian melalui
an baru yang potensial. Di sisi lain, alih
penyediaan bahan baku untuk industri
fungsi lahan pertanian pangan menyebabkan
pengolahan.1
makin sempitnya luas lahan yang diusaha-
menciptakan
meningkatkan
pada
kesempatan
kesejahteraan
Seiring dengan semakin meningkatnya
kan dan sering berdampak pada menurunnya
aktivitas pembangunan dan bertambahnya
tingkat kesejahteraan petani. Oleh karena
jumlah
lain
itu, pengendalian alih fungsi lahan pertanian
memerlukan lahan dan ruang sebagai tempat
pangan melalui perlindungan lahan pertani-
untuk menampung kegiatan pembangunan
an pangan merupakan salah satu upaya
tersebut berlangsung. Penggunaan lahan
untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulat-
oleh setiap aktivitas pembangunan sedikit-
an pangan, dalam rangka meningkatkan
nya akan mengubah rona lingkungan awal
kemakmuran dan kesejahteraan petani dan
menjadi rona lingkungan baru, sehingga
masyarakat pada umumnya.
penduduk
tentu
di
sisi
Terkait
terjadi perubahan kesinambungan lingkung-
dengan
pengalihan
lahan
an, yang kalau tidak dilakukan penggarapan
pertanian, hasil penelitian terhadap alih
secara cermat dan bijaksana, akan terjadi
fungsi lahan pertanian terhadap perlindung-
kemerosotan kualitas lingkungan, merusak
an lahan pertanian pangan berkelanjutan
dan bahkan memusnahkan kehidupan habitat
dalam aspek penataan ruang adalah bahwa
tertentu dalam ekosistem bersangkutan.2
pemerintah daerah mempunyai kewenangan
Namun sayangnya, dewasa ini telah
untuk membuat kebijakan terkait penataan
terjadi alih fungsi lahan pertanian merupa-
ruang dan kebijakan pemerintah daerah
kan ancaman terhadap pencapaian ketahanan
terkait alih fungsi lahan pertanian menjadi
dan kedaulatan pangan. Alih fungsi lahan
wilayah pemukiman merupakan jawaban dari permasalahan adanya pertumbuhan
1
Moehar Daniel. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara., hlm. 161. 2 Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik, 2008. Hukum Tata Ruang Dalam Konsep Kebijakan Otonomi Daerah. Bandung: Penerbit NUANSA, hlm. 20.
masyarakat dan perkembangan pembangunan.
176 Badamai Law Journal, Vol. 2, Issues 1, Maret 2017
Kewenangan yang dimiliki oleh peme-
Tiga pilar dalam ketahanan pangan
rintah daerah dalam hal membuat kebijakan
yang terdapat dalam definisi UU No. 18
tentang alih fungsi lahan pertanian, setidak-
Tahun 2012 meliputi
nya membawa masalah baru yang berhu-
(availability), keterjangkauan (accessibility)
bungan dengan hak masyarakat atas terpenu-
baik secara fisik maupun ekonomi, dan
hinya kebutuhan pangan.
stabilitas (stability) yang harus tersedia dan
adalah ketersediaan
Pangan merupakan kebutuhan dasar
terjangkau setiap saat dan setiap tempat.
utama bagi manusia yang harus dipenuhi
Apabila ketiga pilar ketahanan pangan
setiap saat dan hak untuk memperoleh
terpenuhi, maka masyarakat atau rumah
pangan tersebut merupakan salah satu hak
tangga tersebut mampu memenuhi ketahan-
asasi manusia. Sebagai kebutuhan dasar dan
an pangannya masing-masing.
salah satu hak asasi manusia, pangan mem-
Terkait dengan pilar ketersediaan atas
punyai arti dan peran yang sangat penting
lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi
bagi kehidupan suatu bangsa. Ketersediaan
lahan perumahan terdapat sebuah permasa-
pangan yang lebih kecil dibandingkan deng-
lahan apakah kebijakan pemerintah yang
an tingkat kebutuhan masyarakat akan dapat
mengalihfungsikan lahan pertanian tersebut
menciptakan ketidak-stabilan ekonomi. Ber-
dapat sepenuhnya menjamin ketercukupan
bagai gejolak sosial dan politik dapat juga
pangan bagi masyarakat sebagaimana ter-
terjadi jika ketahanan pangan terganggu.
cantum dalam UU No. 8 Tahun 2012
Kondisi pangan yang kritis ini bahkan dapat
tentang Pangan dan apakah masyarakat telah
membahayakan
mendapatkan perlindungan hukum atas kebi-
stabilitas
ekonomi
dan
stabilitas Nasional. Undang Undang No. 18 Tahun 2012
jakan pemerintah terkait alihfungsi lahan pertanian.
tentang Pangan, mendefinisikan ketahanan pangan sebagai kondisi terpenuhinya pangan
PEMBAHASAN
bagi negara sampai dengan perseorangan,
ALIH FUNGSI LAHAN
yang tercermin dari tersedianya pangan yang
Lahan bagi penduduk Indonesia ada-
cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman,
lah sumber daya yang paling penting.
beragam, bergizi, merata, dan terjangkau
Seiring dengan meningkatnya kepadatan
serta tidak bertentangan dengan agama,
penduduk, keberadaan lahan terutama lahan
keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk
pertanian menjadi semakin terancam dikare-
dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara
nakan kebutuhan yang lebih penting yaitu
berkelanjutan.
untuk tempat tinggal. Fenomena ini memacu terjadinya konversi lahan pertanian menjadi
Noor Hafidah,Mulyani Zulaeha, Lies Ariyani : Dampk Alih Fungsi Lahan Pertanian.......177
lahan nonpertanian baik itu untuk kompleks
na tata ruang memiliki fungsi yang sangat
perumahan, kawasan industri, kawasan per-
vital dalam upaya pelestarian lingkungan
dagangan, bahkan sarana publik. alih fungsi
hidup. Oleh karena itu rencana tata ruang
lahan atau lazimnya disebut sebagai konver-
harus disusun dengan mempertimbangkan
si lahan didefinisikan sebagai perubahan
aspek lingkungan hidup secara proporsional,
fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan
di samping mempertimbangkan aspek fisik,
dari fungsinya semula (seperti yang direnca-
sosial, ekonomi, dan pertahanan-keamanan.,
nakan) menjadi fungsi lain yang membawa
perencanaan tata ruang harus memperhati-
dampak negatif (masalah) terhadap ling-
kan hal-hal sebagai berikut:
kungan dan potensi lahan itu sendiri.3
a. Unit analisis mencakup satu kesatuan ecoregion.
Permasalahan Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian saat ini
b. Perhitungan neraca lingkungan sebagai
terus mengalami peningkatan dan telah men-
dasar alokasi pemanfaatan sumberdaya.
jadi ancaman serius terhadap swasembada
c. Perhatian terhadap daya dukung dan daya tampung lingkungan.
pangan. Seiring dengan adanya peningkatan kebutuhan
lahan
untuk
pembangunan,
d. Alokasi ruang yang sesuai antara jenis
sementara di sisi lain ketersediaan akan
kegiatan dan karakteristik ruang/lokasi.
lahan relatif tetap sehingga hal inilah yang
e. Penyusunan rencana detail tata ruang
menyebabkan
untuk operasionalisasi rencana umum.
selama ini intensitas alih
fungsi lahan pertanian masih sulit untuk
f. Konsistensi antar-tingkatan rencana
dikendalikan. Jika hal ini dibiarkan maka
g.
dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerugian sosial dan ekonomi yang tentu saja sangan merugikan masyarakat itu sendiri.
Keterlibatan
pemangku
kepentingan
dalam penyusunan rencana tata ruang. Penataan ruang sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang
melaksanakan
dan pengendalian pemanfaatan ruang meru-
atau melakukan alih fungsi lahan, perlu pula
pakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan
kiranya memperhatikan tata ruang . hal ini
antara yang satu dan yang lain dan harus
karena tata ruang itu sendiri digunakan
dilakukan sesuai dengan kaidah penataan
sebagai pedoman dalam pemanfaatan ruang
ruang sehingga diharapkan (i) dapat mewu-
dan pengendalian pemanfaatan ruang, renca-
judkan pemanfaatan ruang yang berhasil
3
guna dan berdaya guna serta mampu mendu-
Sesungguhnya
dalam
Misbahul Munir, 2008. Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Terhadap Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani (kasus Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo,Provinsi Jawa Tengah), Bogor: Skripsi Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian IPB, hlm.1.
kung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan; (ii) tidak terjadi pemborosan
178 Badamai Law Journal, Vol. 2, Issues 1, Maret 2017
pemanfaatan ruang; dan (iii) tidak menye-
mengakibatkan tidak termanfaatkannya
babkan terjadinya penurunan kualitas ruang.
tanah yang telah diperoleh sehingga
Penataan ruang perlu untuk menganti-
meningkatkan luas lahan tidur yang
sipasi terjadinya dampak negatif dari alih
pada gilirannya akan menimbulkan
fungsi lahan. Jika lebih diperinci maka
konflik social sperti penjarahan tanah;
dampak negatif dari adanya alih fungsi lahan
Berkurangnya ekosistem sawah.
pertanian tersebut adalah:4 PEMENUHAN HAK MASYARAKAT
1. Berkurangnya lahan sawah yang mengakibatkan turunnya produksi padi,
DAERAH
yang mengganggu tercapainya
luas
sawah
yang
mengakibatkan bergesernya lapangan kerja dari sector pertanian ke non pertanian, yang apabila tenaga kerja lokal yang ada tidak terserap seluruhnya justru akan meninggikan angka pengangguran, dampak social ini akan berkembang dengan meningkatnya kecemburuan social masyarakat setempat terhadap pendatang yang pada gilirannya berpotensi mengkatkan konflik
UU
PANGAN Isu ketahanan pangan menjadi salah satu isu krusial bagi Indonesia, karena pangan merupakan kebutuhan paling hakiki yang menentukan kualitas sumber daya manusia dan stabilitas sosial politik sebagai prasyarat untuk melaksanakan pembangunan. Disamping itu pangan juga merupakan pilar bagi eksistensi dan kedaulatan suatu bangsa. Ketahanan pangan ini menjadi semakin penting karena pangan bukan hanya merupakan kebutuhan dasar (basic need)
social; 3. Investasi pemerintah dalam pengadaan prasarana dan sarana pengairan menjadi tidak optimal pemanfaatannya; 4. Kegagalan investor dalam melaksanakan pembangunan perumahan maupun industri sebagai dampak krisis ekonomi atau
BERDASARKAN
NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG
swasembada pangan; 2. Berkurangnya
ATAS PANGAN OLEH PEMERINTAH
karena
kesalahan
perhitungan
tetapi juga merupakan hak dasar (basic right) bagi setiap umat manusia yang wajib dipenuhi. Oleh karena pangan merupakan hak dasar itulah, maka negara berkewajiban untuk memastikan bahwa setiap individu warga negara telah mendapatkan haknya atas panganKetahanan pangan diartikan sebagai kemampuan suatu bangsa untuk
4
Anneke Puspasari, 2012, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Petani (Studi Kasus Desa Kondang Jaya, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang), Bogor: Skripsi Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, hlm. 15-16.
menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan yang cukup, mutu yang layak, dan aman. Sebagai kebutuhan dasar manusia yang utama, maka pemenuhannya merupa-
Noor Hafidah,Mulyani Zulaeha, Lies Ariyani : Dampk Alih Fungsi Lahan Pertanian.......179
kan bagian dari hak asasi setiap rakyat
menghadapi persoalan pemenuhan kebutuh-
Indonesia.
an pangan penduduknya di masa datang.
Perlindungan hak atas pangan bagi
Kebutuhan pangan senantiasa meningkat
segenap rakyat yang merupakan hak asasi
seiring dengan peningkatan jumlah pendu-
manusia yang sangat fundamental sehingga
duk. Di sisi pemenuhannya, tidak semua
menjadi tanggung jawab negara untuk
kebutuhan pangan dapat dipenuhi, karena
memenuhinya.
Hal ini sejalan dengan
kapasitas produksi dan distribusi pangan
ketentuan dalam Pasal 28A dan Pasal 28C
semakin terbatas, salah satu penyebabnya
Undang-Undang Dasar Negara Republik
adalah berkurangnya lahan pertanian karena
Indonesia Tahun 1945 dan juga sesuai
terjadinya peralihan fungsi lahan pertanian
dengan Article 25 Universal Declaration of
menjadi lahan pemukiman sebagai akibat
Human
11
dari meningkatnya pertumbuhan penduduk
Economic,
yang berbanding lurus dengan kebutuhan
Rights
International
Juncto
Covenant
Article on
Social, and Cultural Right (ICESCR).
pemukiman.5
Pembukaan Undang-Undang Dasar
Karakteristik
Wilayah
Kecamatan
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Kertak Hanyar merupakan daerah dataran,
menyebutkan bahwa
tujuan bernegara
sehingga banyak terdapat lahan pertanian
adalah “melindungi segenap bangsa Indo-
tanaman pangan berupa padi sawah. Hal ini
nesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
menjadikan
dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
sebagai salah satu daerah penghasil padi
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
lokal yang ada di Kabupaten Banjar. Namun
melaksanakan ketertiban dunia yang berda-
saat ini kebanyakan lahan pertanian di
sarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
Kertak Hanyar sebagian sudah terkonversi
keadilan sosial”. Oleh karena itu, per-
menjadi lahan pemukiman dan industri
lindungan segenap bangsa dan peningkatan
sehingga kontribusinya relatif kecil terhadap
kesejahteraan umum adalah tanggung jawab
produksi Kabupaten. Apabila dilihat dari
negara.
ukuran jumlah penduduk, Kecamatan Kertak
Jika dicermati sesungguhnya kebutuhan pangan bagaikan deret hitung dan
Hanyar ketiga
Kecamatan
merupakan se
Kertak
kecamatan
Kabupaten
Banjar
Hanyar
terbesar setelah
pertumbuhan penduduk bagai deret ukur, nampaknya mendapat momentumnya sekarang. Jika pertumbuhan penduduk yang tinggi
tidak
disertai
dengan
kenaikan
produksi pangan, maka akan berpeluang
5
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Kabupaten Banjar, menunjukan bahwa tingkat pertumbuhan penduduk sangat tinggi terutama di wilayah penyangga perkotaan seperti Kecamatan Kertak Hanyar, Kecamatan Gambut dan Kecamatan Sungai Tabuk. Ketiga kecamatan ini adalah daerah yang berdekatan dengan Kota Banjarmasin sebagai ibukota Propinsi Kalimantan Selatan.
180 Badamai Law Journal, Vol. 2, Issues 1, Maret 2017
Martapura dan Sungai Tabuk dengan jumlah
rata-rata produksi 39,42 kw/ha.8 Karena
penduduk pada tahun 2015 sebanyak 43.022
terdapat banyak kerusakan lahan pertanian,
jiwa. Demikian pula halnya dengan kepa-
yang menyebabkan lahan pertanian itu tidak
datan penduduk per kecamatan, dengan luas
lagi digaeap oleh petani, maka kemudian
wilayah
lahan ini dialih fungsikan menjadi lahan
hanya
Kecamatan
sebesar
Kertak
45,83
Hanyar
Km2,
menempati
untuk pemukiman.
urutan ketiga terpadat penduduknya dengan
Apabila dilihat dari ukuran jumlah
tingkat kepadatan penduduk sebesar 939
penduduk, Kecamatan Gambut merupakan
jiwa/km2, yang artinya terdapat kurang lebih
kecamatan terbesar keempat se Kabupaten
939 jiwa yang menempati tiap 1 Km2 di
Banjar setelah Martapura, Sungai Tabuk,
wilayah Kecamatan Kertak Hanyar. Di
dan Kertak Hanyar dengan jumlah penduduk
urutan pertama ditempati oleh Kecamatan
pada tahun 2015 sebanyak 39.414 jiwa. Dari
Martapura dengan 2.657 jiwa/km2 kemudi-
sisi luas wilayahnya, kecamatan Gambut
an Kecamatan Martapura Timur dengan
menempati urutan ketiga belas, dengan luas
kepadatan
wilayah sebesar 129,30 Km2. Dengan Luas
jiwa/km2.
penduduk
sebesar
1.044
6
wilayah tersebut, membuat tingkat Kepadat-
Kecamatan Gambut dilihat menurut
an Penduduk Kecamatan Gambut pada
tingkat kepadatannya, Kecamatan Gambut
tahun 2015 sebesar 305 jiwa/km2 menempa-
mempunyai tingkat kepadatan sebesar 302
ti urutan ke tujuh dibandingkan kecamatan
jiwa/km2.
lainnya se Kabupaten Banjar yang paling
berada
di
Tingkat
kepadatan
Kelurahan
tertinggi
Gambut
(740
padat penduduknya.9
jiwa/km2) sedangkan terendah di Desa
Pemerintah
Kabupaten
Banjar
Guntung Ujung (90 jiwa/km2).7 Sebagian
melihat kondisi saat ini, di mana laju
besar lahan pertanian tanaman pangan di
pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi
Kecamatan Gambut ditanami padi sawah.
menjadi salah satu tantangan utama dalam
Pada tahun 2015, luas tanam di kecamatan
permasalahan
Gambut sebesar 8.998 ha terjadi kerusakan
penduduk yang bertambah maka permintaan
tanaman padi sawah seluas 129 ha, sehingga
pangan pun terus meningkat. Untuk menga-
luas panennya menjadi 8.869 ha dengan
tasi terjadinya permasalahan pangan, maka
produksi sebanyak 35.476 ton atau dengan
Pemerintah kabupaten Banjar telah menge-
pangan.
Dengan
jumlah
luarkan kebijakan berupa pencetakan sawah baru, diversifikasi pangan, memberikan 6
Statistik Daerah Kecamatan Kertak Hanyar Tahun 2016 7 Statistik Daerah Kecamatan Gambut Tahun 2016
8
Ibid Statistik Daerah Kecamatan Gambut Tahun
9
2016
Noor Hafidah,Mulyani Zulaeha, Lies Ariyani : Dampk Alih Fungsi Lahan Pertanian.......181
program padat karya berupa pelatihan
Berkaitan dengan perlindungan hukum
keterampilan sasirangan, penggunaan alat-
terhadap hak masyarakat atas pangan, Indonesia
alat
telah memiliki empat undang-undang yang
pertanian
modern,
dan
perbaikan
pemenuhan kebutuhan air bagi pertanian.10
mengatur kewajiban dan tanggung jawab
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012
pemerintah baik pusat maupun daerah.
tentang Pangan,
menjadi acuan normatif
Ketiga UU itu adalah Undang-Undang
utama bagi pemerintah dalam mewujudkan
Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, UU
ketersediaan dan kecukupan pangan. Secara
Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan
substansi
dan Pemberdayaan Petani, serta UU Nomor
maka
undang-undang pangan
menjelaskan konsep ketahanan pangan,
41
komponen serta para pihak yang berperan
Pertanian Pangan Berkelanjutan.
dalam
mewujudkan
ketahanan
pangan.
Tahun
2009
Kewajiban
tentang
dan
Perlindungan
tanggung
jawab
Menurut UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang
pemerintah daerah (Pemda) dalam melaksa-
Pangan, terdapat tiga pilar dalam ketahanan
nakan kewajiban dan tanggung jawab dalam
pangan meliputi ketersediaan (availability),
tiga undang-undang adalah, Pertama terkait
keterjangkauan (accessibility) baik secara
pangan,
fisik
menjamin ketersedian pangan, cadangan
maupun
ekonomi,
dan
stabilitas
bagaimana
pemerintah
daerah
dan
pangan, distribusi pangan, harga pangan,
terjangkau setiap saat dan setiap tempat.
konsumsi pangan, melindungi produsen
Apabila ketiga pilar ketahanan pangan
pangan, keamanan pangan dan lain-lain.
terpenuhi, maka masyarakat atau rumah
Kedua, terkait perlindungan dan pemberda-
tangga
yaan petani. Pemda harus memberikan
(stability)
yang
tersebut
harus
tersedia
mampu
memenuhi
jaminan ketersediaan lahan pertanian dengan
ketahanan pangannya masing-masing.
memberikan kemudahan bagi petani kecil TERHA-
dan petani tak bertanah untuk mendapatkan
ATAS
akses tanah negara. Dalam hal ini UU
ADANYA
mengharuskan Pemda untuk terlebih dahulu
PERLINDUNGAN HUKUM DAP
HAK
MASYARAKAT
PANGAN
DENGAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
menetapkan
TERKAIT
pertanian pangan sebagaimana diatur dalam
ALIH
FUNGSI
LAHAN
PERTANIAN
dan
melindungi
kawasan
Undang-Undang Nomor 6 tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan UU Nomor 41
10
Data diolah dari hasil wawancara ke Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Kecamatan Gambut, Kelurahan Gambut, Kecamatan Sungai Tabuk, Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Kertak Hanyar, Kelurahan Kertak Hanyar I, Kelurahan Manarap Lama di Kabupaten Banjar.
182 Badamai Law Journal, Vol. 2, Issues 1, Maret 2017
Tahun 2009 tentang Perlindungan Pertanian
Disamping itu, Gunawan juga menambah-
Pangan Berkelanjutan. 11
kan bahwa yang paling penting dalam
Untuk mengukur indikator hak masya-
mengukur indikator pemenuhan hak atas
rakat atas pangan, menurut Gunawan12
pangan antara lain: adanya ketersediaan
menegaskan bahwa kedaulatan pangan lebih
pangan yang mencakup retribusi produksi,
luas konsepnya dari pada ketahanan pangan.
kecukupan nutrisi, keamanan pangan, jamin-
Kedaulatan pangan harus dipandang sebagai
an ketersediaan, keberterimaan berdasarkan
unsur yang mandiri dan inheren dalam
kebudayaan, dan keterjangkauan pangan.
harkat martabat manusia. Sedangkan keta-
Karena itu, pemerintah dalam membangun
hanan pangan hanya sebagai jalan untuk
kedaulatan pangan yang berkelanjutan dapat
mewujudkan kemandirian pangan. Lebih
melakukan beberapa hal, diantaranya yaitu:
lanjut, Gunawan mengemukakaan bahwa di
menjamin ketersediaan lahan, kecukupan
negara-negara maju seperti Eropa, kesinam-
produksi dalam negeri, menjamin cadangan
bungan pangan dapat diukur berdasarkan
pangan,
kekuatan pendapatan negara. Dalam konteks
mengatur
Indonesia, kedaulatan pangan hanya dapat
pangan. Menurut National Rapporteur on
dicapai melalui agenda reforma agraria.
the right to food, dalam menilai realisasi
Adapun
hak atas pangan terhadap masyarakat, paling
standar
yang
dapat
dijadikan
mengatur
impor
pemerataan
akses
dan
distribusi
indikator dalam mengukur hak atas pangan
tidak, terdapat
tersebut haruslah sesuai dengan prinsip-
yang bisa digunakan, yaitu ketersediaan
prinsip HAM yang mengacu pada Komentar
(availability), akses (accessibility), peneri-
Umum Kovenan Internasional tentang Hak
maan
EKOSOB, seperti: State of Obligation (obligation of conduct, obligation of resort)
empat
pangan,
(acceptability),
indikator
dan
utama
kualitas
13
(quality).
1. Ketersediaan (availability)
yang mengatur kewajiban negara untuk:
Ketersediaan mengacu pada kemungkinan
melakukan realisasi secara berkala (realisasi
untuk memberi makan diri sendiri langsung
progresif), maximum of available recources,
dari lahan produktif atau sumberdaya alam
core
minimum
Guidelines
dan
obligations,
Maastricht
lainnya, atau pada distribusi, pemrosesan
Linberg
Principle.
dan sistem pemasaran yang berjalan baik, yang bisa memindahkan makanan dari
11
Negara Masih Abaikan Kewajiban Penuhi Hak Masyarakat Atas Pangan. http://www.gresnews.com/berita/sosial/170272negara-masih-abaikan-kewajiban-penuhi-hakmasyakarat-atas-pangan/0/#sthash.19hSBQRo.dpuf. 12 Indonesian Human Rights Comitte for Social Justice, Mengukur Indikator Hak Atas Pangan, http://en.ihcs.or.id/?p=502.
tempat produksi ke tempat di mana makanan itu dibutuhkan sesuai dengan permintaan. 13
Taufiqul Mujib, Hak Atas Pangan Sebagai Hak Konstitusiona , Jurnal AGRICOLA, volume 2/Agustus 2011. hlm 145
Noor Hafidah,Mulyani Zulaeha, Lies Ariyani : Dampk Alih Fungsi Lahan Pertanian.......183
Ketersediaan itu misalnya sarana dan pela-
masyarakat mengadakan bahan makanan
yanan kesehatan publik, program kompre-
dan merupakan suatu ukuran kepuasan bagi
hensif untuk pemenuhan hak atas pangan,
pemenuhan hak atas pangan yang layak.
sarana pertanian, khususnya lahan pertanian
Kelompok-kelompok yang rentan secara
bagi masyarakat. Selanjutnya, pengklasifika-
sosial seperti orang yang tidak mempunyai
sian ketersediaan ini bisa berupa bahan dan
lahan
kebijakan/ aturan hukum.
tertentu di masyarakat mungkin membutuh-
dan
kelompok-kelompok
miskin
kan perhatian melalui program-program
2. Akses (accessibility) Akses dapat didefinisikan sebagai kemam-
khusus. Rakyat harus mempunyai akses
puan untuk memperoleh manfaat
dari
untuk membebaskan dirinya dari kebodoh-
sesuatu. Sumber-sumber material dan akses
an, ketertinggalan, ketertindasan, sempitnya
kepada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
ruang gerak kehidupan, ketergantungan, dan
ekonomi
terbatas,
rasa takut. Untuk itu, rakyat harus punya
sehingga diperlukan peran negara untuk
aset yang bisa dikelola dan punya akses
aktif meningkatkan pencapaian hak-hak
untuk memberdayakannya. Petani harus
setiap orang dalam bidang ekonomi, sosial
punya tanah dan punya akses terhadap
dan budaya. Persoalan akses mencakup
modal, teknologi, pasar, manajemen dan
akses ekonomi maupun fisik. Akses fisik
seterusnya. Petani harus punya alat-alat
berarti bahwa bahan pangan yang layak
produksi, punya kapasitas dan kemampuan
harus
untuk
dan
sosial
terjangkau
bersifat
bagi
semua
orang,
menyuarakan
kepentingan–
termasuk individu-individu yang rentan
kepentingannya.
secara fisik, seperti bayi dan anak-anak,
melahirkan
orang lanjut usia, cacat fisik, sakit parah dan
menjadi prasyarat lahirnya perubahan sosial
orang yang sakit tak kunjung sembuh,
di pedesaan.
termasuk sakit jiwa.
Sekjend
Akses
ekonomi
bahwa
akses
inovasi-inovasi
PBB
sosial
menyatakan,
untuk yang
Special
biaya
Rappoteur on the right to food, percaya
finansial personal dan rumah tangga yang
bahwa akses ke tanah adalah elemen kunci
berkaitan dengan pembelian bahan pangan
yang penting untuk menghapus kelaparan di
untuk suatu menu yang layak harus berada
dunia. Hal
pada tingkatan tertentu di mana tidak
kebijakan seperti reforma agraria harus
mengganggu atau membahayakan perolehan
memainkan peranan penting dalam suatu
dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya.
strategi suatu negara dalam hal keamanan
Akses ekonomi berlaku pada semua pola
pangan, di mana akses atas tanah adalah
pembelian
mendasar.
atau
berarti
Punya
perolehan
di
mana
ini
berarti
bahwa
pilihan
184 Badamai Law Journal, Vol. 2, Issues 1, Maret 2017
sudah menegaskan bahwa tujuan utama
3. Penerimaan (acceptability) Seluruh sarana produksi pangan harus
kebijakan di bidang pangan adalah membuat
menghormati nilai dan budaya setempat.
rakyat cukup pangan. “Sekali lagi saya
Penerimaan budaya dan konsumen berarti
ulang, untuk membuat rakyat cukup pangan.
bahwa juga harus dipertimbangkan, sebisa
Ini yang harus digarisbawahi, membuat
mungkin, unsur-unsur yang non nutrien
rakyat cukup pangan,” ucap Presiden Joko
yang terkandung dalam makanan. Juga
Widodo. Tujuan berikut kebijakan pangan,
menginformasikan
konsumen
seperti dikatakan Presiden, adalah untuk
tentang sifat dari suplai bahan makanan
menurunkan kemiskinan karena masalah
yang bisa diakses
pangan ini memberikan kontribusi yang
pendapat
besar terhadap angka kemiskinan. Setelah
4. Kualitas (quality) Selain
ketiadaan
akses
seperti
telah
dua tujuan ini, tujuan lainnya adalah
disebutkan di atas, persoalan pangan juga
membuat petani lebih sejahtera, membuat
tidak terlepas dari fenomena banjir makanan
produsen pangan dalam negeri makin besar
yang tidak sehat. Sebagian besar masyarakat
andilnya
acapkali dihadapkan pada pilihan pangan
pangan. Dan juga untuk membuat APBN
murah tidak sehat, di mana di dalamnya
kita semakin efektif menjangkau rakyat. 14
mengandung bahan tambahan makanan
untuk
Konstitusi
mencukupi
telah
kebutuhan
mengamanatkan
(BTM) dan bahan pengawet seperti boraks,
kepada pemerintah sebagai penyelenggara
formalin, sulfit, berbagai pewarna, yang
negara untuk bertanggung jawab memenuhi
disebarkan bukan hanya oleh pedagang kecil
hak-hak
melainkan juga oleh pabrik-pabrik besar. Ke empat prinsip dasar dalam upaya
sipil-politik
dan
Ekosob
warganegaranya.
Kaitannya
dengan
upaya pemenuhan
hak
atas
pangan,
mengaturnya dalam
beberapa
pemenuhan hak pangan itu jelas harus
konstitusi
dijadikan
Pasal, antara lain:
sebagai
menyelesaikan
pegangan
permasalahan
dalam
hak
atas
1.
Pasal 27 ayat (2), ”Tiap-tiap warga
pangan. Tanggungjawab Pemerintah tidak
negara berhak atas pekerjaan dan
hanya berkisar antara ketersediaan pangan
penghidupan
tapi mencakup ketersediaan air bersih dan
kemanusiaan”.
makanan yang bebas dari campuran zat kimia
sangat
bertanggungjawab
berbahaya. dalam
Negara mencegah
2.
yang
layak
bagi
Pasal 28A, ”Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”.
makanan dan air yang beredar agar tidak 14
terkandung zat kimia berbahaya. Presiden
Kebijakan untuk memenuhi hak atas pangan. http://presidenri.go.id/pangan/kebijakan-untukmemenuhi-hak-atas-pangan.html.
Noor Hafidah,Mulyani Zulaeha, Lies Ariyani : Dampk Alih Fungsi Lahan Pertanian.......185
3.
4.
5.
Pasal 28C ayat (1), ”Setiap orang
kepentingan non pertanian sangat kecil
berhak mengembangkan diri melalui
kemungkinannya untuk dapat dikembalikan
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
menjadi lahan pertanian. Sifat dari konversi
mendapat pendidikan dan memperoleh
lahan yang irreversible ini dapat berakibat
manfaat dari ilmu pengetahuan dan
lebih
teknologi,
demi
pertanian berkelanjutan dan lebih lanjut
meningkatkan kualitas hidupnya dan
akan berdampak pula pada pemenuhan hak
demi kesejahteraan umat manusia”.
masyarakat atas pangan yang lebih buruk.
Pasal 28H ayat (1), “Setiap orang
Pengendalian
berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
merupakan sebuah sistem yang melibatkan
bertempat tinggal, dan mendapatkan
peraturan dan pelakunya, serta keterikatan
lingkungan hidup yang baik dan sehat
misi antar instansi
serta berhak memperoleh pelayanan
mengintegrasikan
kesehatan”.
dalam rangka pengendalian lahan pertanian.
dan
budaya,
Pasal 28H ayat (2), “Setiap orang berhak
6.
seni
mendapat
pada
perlindungan
konversi
lahan
lahan
pertanian
terkait
agar dapat
berbagai
kepentingan
Saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten
dan
Banjar telah melakukan beberapa kebijakan
perlakuan khusus untuk memperoleh
untuk menjamin ketersedian pangan dan
kesempatan dan manfaat yang sama
cadangan pangan masyarakat
guna
program antisipasi dari alih fungsi lahan
mencapai
kemudahan
lanjut
persamaan
dan
sebagai
keadilan”.
pertanian
kepada
Pasal 28H (3), ”Setiap orang berhak
menjadi
wilayah
atas jaminan sosial yang memungkinkan
melakukan beberapa terobosan kebijakan
pengembangan
berupa pencetakan sawah baru, diversifikasi
dirinya
secara
utuh
sebagai manusia yang bermartabat”.
non
pertanian
pemukiman,
yaitu dengan
pangan, memberikan program padat karya berupa pelatihan keterampilan sasirangan, penggunaan alat-alat pertanian modern, dan
PENUTUP Seiring dengan laju konversi lahan pertanian
ke
non
pertanian,
maka
perbaikan pemenuhan kebutuhan air bagi pertanian.
sumberdaya
pertanian
yang
perlu
Perlindungan lahan pertanian dipan-
mendapatkan
prioritas
adalah
lahan
dang penting karena berkaitan dengan
pertanian terutama lahan pertanian pangan.
kewajiban pemerintah daerah menjamin
Konversi lahan pertanian ke non pertanian
ketersediaan hak atas pangan masyarakat.
bersifat irreversible, dalam arti bahwa lahan
Perencanaan khususnya dalam hal tata ruang
pertanian yang telah berubah fungsi untuk
mengenai penempatan lokasi terbangun
186 Badamai Law Journal, Vol. 2, Issues 1, Maret 2017
untuk
kegiatan
dan
Kebijakan untuk memenuhi hak atas pangan.
pemukiman. Perencanaan penataan ruang ini
http://presidenri.go.id/pangan/kebijaka
perlu memperhatikan kajian lingkungan
n-untuk-memenuhi-hak-atas-
hidup agar terjadi keseimbangan, baik secara
pangan.html.
ekonomi,
perekonomian
sosial
maupun
lingkungan.
Penetapan lahan pertanian abadi merupakan
Indonesian Human Rights Comitte for
salah satu opsi kebijakan paling tepat untuk
Social Justice, Mengukur Indikator
mencegah proses alih fungsi lahan pertanian
Hak
akan berdampak sistemik pada pemenuhan
http://en.ihcs.or.id/?p=502.
Atas
Pangan,
hak masyarakat atas pangan di kemudian hari. Melalui penetapan suatu kawasan sebagai lahan pertanian abadi pemerintah perlindungan
daerah
telah
terhadap
Misbahul Munir, 2008. Pengaruh Konversi
maka
Lahan Pertanian Terhadap Tingkat
memberikan
Kesejahteraan Rumah Tangga Petani
lahan
pertanian
(kasus Desa Candimulyo, Kecamatan
berkelanjutan dalam rangka memenuhi hak
Kertek,
Kabupaten
masyarakat atas pangan.
Provinsi
Jawa
Wonosobo,
Tengah),
Bogor:
Skripsi Program Studi Komunikasi DAFTAR PUSTAKA
dan
Anneke Puspasari, 2012, Faktor-Faktor
Fakultas Pertanian IPB.
Yang
Mempengaruhi
Alih
Pengembangan
Masyarakat
Fungsi
Lahan Pertanian dan Dampaknya
Moehar Daniel. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.
Terhadap Pendapatan Petani (Studi Kasus
Desa
Kondang
Jaya,
Kecamatan
Karawang
Timur,
Kabupaten
Karawang),
Bogor:
Skripsi
Departemen
Ekonomi
Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas
Negara Masih Abaikan Kewajiban Penuhi Hak Masyarakat Atas Pangan. http://www.gresnews.com/berita/sos ial/170272-negara-masih-abaikankewajiban-penuhi-hak-masyakaratataspangan/0/#sthash.19hSBQRo.dpuf.
Ekonomi dan Manajemen IPB. Taufiqul Mujib, Hak Atas Pangan Sebagai Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik, 2008. Hukum Tata Ruang Dalam Konsep Kebijakan Otonomi Daerah. Bandung: Penerbit NUANSA.
Hak
Konstitusiona
,
Jurnal
AGRICOLA, volume 2/Agustus 2011.