119
DAFTAR PUSTAKA A.
Buku Teks
Kusbiantoro, BS, dkk. 2005. Kumpulan Materi Kuliah Perencanaan Transportasi. Departemen Teknik Planologi ITB. Manheim, ML. 1979. Fundamentals of Transportation System Analysis, Volume I: Basic Concept. Cambridge: The MIT Press. Morlok, Edward K. 1991. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta: Erlangga. Pignataro, Louis J. 1973. Traffic Engineering, Theory and Practice. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, Inc. Sukirman, Silvia. 1999. Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung: Erlangga. Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Edisi Kedua. Bandung: Penerbit ITB. Warpani, Suwardjoko P. 2002. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung: Penerbit ITB.
B.
Tugas Akhir
Alrahman, Wiriya. 1989. Identifikasi Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pengelompokan Kegiatan Perdagangan Jeans di Jalan Cihampelas Kotamadya Bandung. Tugas Akhir. Departemen Teknik Planologi ITB. Danarto, Rudy. 1998. Analisis Pemanfaatan Gedung Parkir di Pusat Perbelanjaan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya di Kotamadya Bandung. Tugas Akhir. Departemen Teknik Planologi ITB. Hutauruk, Roulina. 1998. Studi Penataan Kawasan Pejalan Kaki di Pusat Kota Bandung dengan Alternatif Pedestrian Mall. Tugas Akhir. Departemen Teknik Planologi ITB. Malvina, Vina. 2005. Analisis Tingkat Pelayanan Jalan Buah Batu dan Usulan Pengelolaan Lalu Lintasnya. Tugas Akhir. Departemen Teknik Planologi ITB. Setiawan, Agus. 1993. Identifikasi Masalah Transportasi Pada Koridor Jalan Keluar-Masuk Kota Bandung dan Usulan Penanganannya (Studi Kasus: Koridor Utara dan Selatan). Tugas Akhir. Departemen Teknik Planologi ITB.
120
Sriwidhy, Tjaturini DJ. 1992. Penelaahan Pengaruh Visual Negatif Penampilan Fisik Kawasan Jalan Cihampelas. Tugas Akhir. Departemen Teknik Planologi ITB. Susanti. 1997. Analisis Dampak Lalu Lintas Akibat Pembangunan Kawasan Kegiatan Baru (Studi Kasus: CBD Sudirman, DKI Jakarta). Tugas Akhir. Departemen Teknik Planologi ITB.
C.
Terbitan Terbatas
Indonesia Highway Capacity Manual, 1997. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 34 tahun 2006 tentang Jalan. RTRW Kota Bandung 2013. Undang Undang Republik Indonesia no. 38 tahun 2004 tentang Jalan.
121
LAMPIRAN A STANDAR JALAN DAN KECEPATAN
122
123
Tabel A.1 Kapasitas Dasar (Co) Jalan Perkotaan Tipe Jalan
Kapasitas Dasar (smp/jam)
Keterangan
Empat lajur terbagi atau jalan satu arah
1650
Per lajur
Empat lajur tak terbagi
1500
Per lajur
Dua lajur terbagi
2900
Total dua arah
Sumber: IHCM 1997
Tabel A.2 Faktor Penyesuaian Kapasitas untuk Lebar Jalur Lalu-Lintas (FCw) Tipe Jalan Empat-lajur terbagi atau jalan satu-arah
Empat-lajur tak-terbagi
Dua-lajur tak-terbagi
Sumber: IHCM 1997
Lebar jalur efektif (m)
FCW
Per lajur 3.00
0.92
3.25
0.96
3.50
1.00
3.75
1.04
4.00
1.08
Per lajur 3.00
0.91
3.25
0.95
3.50
1.00
3.75
1.05
4.00
1.09
Total dua arah 5
0.56
6
0.87
7
1.00
8
1.14
9
1.25
10
1.29
11
1.34
124
Tabel A.3 Faktor Penyesuaian Kapasitas untuk Pemisahan Arah (FCSP) (Khusus Untuk Jalan Tak Terbagi) Pemisahan arah SP (%-%)
FCSP
50-50
55-45
60-40
65-35
70-30
Dua-lajur 2/2
1.00
0.97
0.94
0.91
0.88
Empat-lajur 4/2
1.00
0.985
0.97
0.955
0.94
Keterangan: Untuk jalan terbagi dan satu arah, factor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah tidak dapat diterapkan dan sebaiknya diberi nilai 1. Sumber: IHCM 1997
Tabel A.4 Kelas Hambatan Samping untuk Jalan Perkotaan Kelas hambatan
Kode
samping (SFC)
Jumlah berbobot
Kondisi Khusus
kejadian per 200 m per jam (dua sisi)
Sangat rendah
VL
< 100
Daerah permukiman; dengan jalan samping.
Rendah
L
100 – 299
Daerah permukiman; beberapa kendaraan umum.
Sedang
M
300 – 499
Daerah industri, beberapa toko di sisi jalan.
Tinggi
H
500 – 899
Daerah komersial, aktivitas sisi jalan tinggi.
Sangat Tinggi
VH
> 900
Daerah komersial dengan aktivitas pasar di samping jalan.
Sumber: IHCM 1997
125
Tabel A.5 Faktor Penyesuaian Kapasitas untuk Hambatan Samping (FCSF) untuk Jalan Perkotaan (Jalan Dengan Bahu) Faktor penyesuaian untuk hambatan samping Kelas Tipe Jalan
dan lebar bahu (FCSF)
Hambatan
Lebar bahu efektif WS (m)
Samping <0,5
1
1.5
>2
Empat-lajur dua-
Sangat rendah (VL)
0.96
0.98
1.01
1.03
arah terbagi
Rendah (L)
0.94
0.97
1.00
1.02
(4/2 D)
Sedang (M)
0.92
0.95
0.98
1.00
Tinggi (H)
0.88
0.92
0.95
0.98
Sangat tinggi (VH)
0.84
0.88
0.92
0.96
Empat-lajur dua-
Sangat rendah (VL)
0.96
0.99
1.01
1.03
arah tak-terbagi
Rendah (L)
0.94
0.97
1.00
1.02
(4/2 UD)
Sedang (M)
0.92
0.95
0.98
1.00
Tinggi (H)
0.87
0.91
0.94
0.98
Sangat tinggi (VH)
0.80
0.86
0.90
0.95
Dua-lajur dua-arah Sangat rendah (VL)
0.94
0.96
0.99
1.01
tak-terbagi (2/2UD) Rendah (L)
0.92
0.94
0.97
1.00
atau jalan satu arah Sedang (M)
0.89
0.92
0.95
0.98
Tinggi (H)
0.82
0.86
0.90
0.95
Sangat tinggi (VH)
0.73
0.79
0.85
0.91
Sumber : IHCM 1997
Tabel A.6 Faktor Penyesuaian Kapasitas untuk Ukuran Kota (FCCS) pada Jalan Perkotaan Ukuran kota (juta penduduk)
Faktor penyesuaian untuk ukuran kota
<0,1
0,86
0,1-0,5
0,90
0,5-1,0
0,94
1,0-3,0
1,00
>3,0
1,04
Sumber : IHCM 1997
126
Tabel A.7 Kecepatan Arus Bebas Dasar (FVo) Kelas Hambatan
Kecepatan Arus Bebas Dasar (FVo) (km/jam)
Samping
Kendaraan Ringan
Kendaraan Berat
Sepeda Motor
Rata-rata
61
52
48
57
57
50
47
55
53
46
43
51
44
40
40
42
Enam lajur terbagi atau tiga lajur satu arah Empat lajur terbagi atau dua lajur satu arah Empat lajur tak terbagi Dua lajur tak terbagi
Sumber: IHCM, 1997.
Tabel A.8 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk Ukuran Kota (FFVcs) Ukuran kota (juta penduduk)
Faktor penyesuaian untuk ukuran kota
<0,1
0,90
0,1-0,5
0,93
0,5-1,0
0,95
1,0-3,0
1,00
>3,0
1,03
Sumber: IHCM, 1997.
127
Tabel A.9 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk Lebar Jalur Lalu Lintas (FVw) Tipe Jalan Empat lajur terbagi atau jalan satu arah
Empat lajur tak terbagi
Dua lajur tak terbagi
Lebar jalur efektif (m) FVW Per lajur 3.00
-4
3.25
-2
3.50
0
3.75
2
4.00
4
Per lajur 3.00
-4
3.25
-2
3.50
0
3.75
2
4.00
4
Total dua arah 5.00 - 9.5
Sumber: IHCM, 1997.
6.00
-3
7.00
0
8.00
3
9.00
4
10.00
6
11.00
7
128
Tabel A.10 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk Hambatan Samping (FFVSF) Jalan dengan Kerb Faktor penyesuaian untuk hambatan samping Kelas Tipe Jalan
dan jarak kerb penghalang (FFVSF)
Hambatan
Jarak Kerb Penghalang WK (m)
Samping <0,5
1
1.5
>2
Empat-lajur dua-
Sangat rendah (VL)
1.00
1.01
1.01
1.02
arah terbagi
Rendah (L)
0.97
0.98
0.99
1.00
(4/2 D)
Sedang (M)
0.93
0.95
0.97
0.99
Tinggi (H)
0.87
0.90
0.93
0.96
Sangat tinggi (VH)
0.81
0.85
0.88
0.92
Empat-lajur dua-
Sangat rendah (VL)
1.00
1.01
1.01
1.02
arah tak-terbagi
Rendah (L)
0.96
0.98
0.99
1.00
(4/2 UD)
Sedang (M)
0.91
0.93
0.96
0.98
Tinggi (H)
0.84
0.87
0.90
0.94
Sangat tinggi (VH)
0.77
0.81
0.85
0.90
Dua-lajur dua-arah Sangat rendah (VL)
0.98
0.99
0.99
1.00
tak-terbagi (2/2UD) Rendah (L)
0.93
0.95
0.96
0.98
atau jalan satu arah Sedang (M)
0.87
0.89
0.92
0.95
Tinggi (H)
0.78
0.81
0.84
0.88
Sangat tinggi (VH)
0.68
0.72
0.77
0.82
Sumber: IHCM, 1997
129
LAMPIRAN B HASIL PENGAMATAN LAPANGAN
130
131
Tabel B.1 Volume Kendaraan di Jalan Cihampelas Ruas 1 Hari
Volume Kendaraan (kendaraan/jam) Kendaraan Kendaraan Kendaraan Ringan Berat Tak Bermotor
Waktu
Sepeda Motor
07.00-08.00
728
1280
36
40
08.00-09.00
1188
1424
28
40
12.00-13.00
956
1640
16
12
13.00-14.00
792
1688
20
12
14.00-15.00
1076
1752
12
12
17.00-18.00
940
1872
40
16
18.00-19.00
924
1864
64
12
19.00-20.00
852
1872
20
12
07.00-08.00
820
1200
36
24
08.00-09.00
884
1420
32
32
12.00-13.00
908
1656
76
4
13.00-14.00
916
1664
48
24
14.00-15.00
1108
1696
56
16
17.00-18.00
1344
1776
60
16
18.00-19.00
900
1992
64
16
19.00-20.00
1376
1796
64
8
07.00-08.00
660
1240
32
24
08.00-09.00
764
1400
32
32
12.00-13.00
1244
1516
88
8
13.00-14.00
912
1692
40
18
14.00-15.00
1312
1780
60
8
17.00-18.00
1112
1636
40
12
18.00-19.00
1132
1504
88
12
19.00-20.00
996
1484
76
24
Jumat
Sabtu
Minggu
Sumber: Hasil pengamatan lapangan, 2007.
132
Tabel B.2 Volume Kendaraan di Jalan Cihampelas Ruas 2 Hari
Volume Kendaraan (kendaraan/jam) Kendaraan Kendaraan Kendaraan Ringan Berat Tak Bermotor
Waktu
Sepeda Motor
07.00-08.00
736
1284
36
40
08.00-09.00
1200
1432
28
40
12.00-13.00
960
1644
16
12
13.00-14.00
800
1692
20
12
14.00-15.00
1076
1752
12
12
17.00-18.00
944
1872
40
16
18.00-19.00
932
1868
64
12
19.00-20.00
860
1880
20
12
07.00-08.00
832
1208
40
24
08.00-09.00
884
1420
32
32
12.00-13.00
920
1676
72
4
13.00-14.00
916
1664
48
24
14.00-15.00
1108
1716
56
16
17.00-18.00
1364
1776
60
16
18.00-19.00
900
1988
64
16
19.00-20.00
1380
1800
64
8
07.00-08.00
660
1240
32
24
08.00-09.00
764
1400
32
32
12.00-13.00
1240
1512
88
8
13.00-14.00
912
1700
36
18
14.00-15.00
1320
1780
52
8
17.00-18.00
1120
1660
40
12
18.00-19.00
1132
1500
88
12
19.00-20.00
1000
1488
76
24
Jumat
Sabtu
Minggu
Sumber: Hasil pengamatan lapangan, 2007.
133
Tabel B.3 Frekuensi dan Lama Berhenti Angkutan Umum di Jalan Cihampelas Kendaraan
Frekuensi
Lama
Kendaraan
Lama
Berhenti
Berhenti
(detik)
(detik)
1
8
25
16
14
20
2
12
24
17
11
36
3
11
29
18
9
30
4
12
31
19
10
19
5
13
28
20
12
21
6
14
19
21
11
18
7
15
27
22
12
24
8
13
24
23
10
20
9
15
25
24
13
20
10
9
19
25
9
21
11
13
32
26
9
28
12
15
24
27
12
19
13
15
23
28
13
21
14
12
26
29
11
18
15
11
28
30
10
21
Sumber: Hasil pengamatan lapangan, 2007.
Frekuensi
134
Gambar B.1 Keadaan Jalan Cihampelas