DAFTAR PUSTAKA
Andriani, L., A. Mushawwir, H.A.W. Lengkey, O. Sjofjan, R. Rostika, R. Safitri, S. Abdullah, dan Soeharsono. 2010. Probiotik Basis Ilmiah, Aplikasi danAspek Praktis. Widya Padjadjaran, Bandung. Ainovi, I.D. 2010. Pembuatan minuman sinbiotik dari ubi jalar ungu (Ipomoe batatas varietas Ayamurasaki) menggunakan Lactobacillus casei. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Surabaya. Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. UI-Press, Jakarta. AOAC. 1995. Official Methods of Analysis. Association of Official Analytical Chemists. AOAC, Washington. Apriadji, W. H. 2007. Cake dan Kue Manis: Tanpa Gula, Tanpa Pemanis Sintetis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Apriyantono, A., D. Fardiaz, N.L. Puspitasari, Sedarnawati, dan S. Budiyanto. 1989. Analisis Pangan. Departemen Pendididikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Badan Standarisasi Nasional. 1995. Komposisi Kimia Gula Cetak (Bahan Baku). Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. Badan Standarisasi Nasional. 2009. Minuman Susu Fermentasi Berperisa. SNI 7552:2009. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. Bangun, M.K. 1991. Rancangan Percobaan Bagian Biometri. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Batt, C. dan P. Patel. 2000. Encyclopedia of Food Microbiology. Academic Press, San Fransisco. Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet, dan M. Wootton. 2009. Ilmu Pangan. Penerjemah H. Purnomo dan Adiono. UI-Press, Jakarta. Cahyadi, W. 2009. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, Edisi Kedua. Bumi Aksara, Jakarta. Desrosier, N.W. 2008. Teknologi Pengawetan M. Miljohardjo. UI-Press, Jakarta.
Pangan.
Penerjemah
:
73 Universitas Sumatera Utara
74
Dibyanti, P., L. E. Radiati, dan D. Rosyidi. 2014. Pengaruh penambahan berbagai konsentrasi kultur dan waktu inkubasi terhadap pH, kadar keasaman, viskositas, dan sineresis set yogurt. Skripsi. Universitas Brawijaya, Malang. Etiyati. 2010. Pengaruh penambahan sukrosa dan jenis bakteri pada pembuatan yoghurt dari jagung (Zea mays L.). Skripsi. Universitas Muhammadiyah, Surakarta. Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Fardiaz,
S.
1993.
Analisis
Mikrobiologi
Pangan.
IPB-Press,
Bogor.
Fatmawati, W. T. 2012. Pemanfaatan Tepung Sukun Dalam Pembuatan Produk Cookies. UNY-Press, Yogyakarta. Frazier, W. C. dan D. C. Westhoff. 1998. Food Microbiology Fourth Edition. Mc Graw-Hill Book Co, Singapore. Fox, J.D. 1981. Food Analysis A Laboratory Manual. Department of Animal Science University of Kentucky, Kentucky. Foodreview. 2012. Regulasi terkait klaim terhadap fungsi saluran pencernaan. http://www.foodreview.biz[21 September 2015]. Fuller, R. 1992. Probiotic Scientific Basic. London Champan and Hall, London. Gibson, G. R. dan R. Fuller. 1999. Functional Foods: The Consumer, The Health, and The Evidence. Edited by M. J. Salder and M. Saltmars. Royal Society of Chemistry, Cambridge, UK. Ginting, N. dan E. Pasaribu. 2005. Pengaruh temperature dalam pembuatan yoghurt dari berbagai jenis susu dengan menggunakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Jurnal Agribisnis Peternakan. 1(2) : 73-77. Hambali, E., A. Suryani, dan M. Rivai. 2005. Membuat Aneka Bumbu Instan Pasta. Penebar Swadaya Grup, Bogor. Handayani, L.T. 2011. Pembuatan media fermentasi berbasis ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. Var. Ayamurasaki) sebagai kandidat minuman probiotik berantosianin (kajian dari lama pengukusan ubi jalar dan lama fermentasi media). Skripsi. Universitas Brawijaya, Malang. Helferich, W., C. Dennis, dan Westhoff. 1980. All About Yoghurt. Prentice-Hall, New Jersey. Heller, K.J. 2001. Probiotic bacteria in fermented foods : product characteristics and starter organisms. American Journal Clinical Nutrition, 73 : 374S-9S.
Universitas Sumatera Utara
75
Herman, A. S. dan M. Yunus. 1987. Kandungan Mineral Nira dan Gula Semut Asal Aren. Balai Penelitian Makanan, Minuman, dan Fitokimia BBIHP, Bogor. Herutami, R. 2002. Aplikasi gelatin tipe A dalam pembuatan permen jelly mangga (Mangifera indica L.). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Hidayat, N., W.A.P. Dania, dan I. Nurika. 2006a . Membuat Minuman Prebiotik dan Probiotik. Trubus Agrisarana, Surabaya. Hidayat, N., M.C. Padaga, dan S. Suhartini. 2006b. Mikrobiologi Industri. Andi-Press, Jakarta. Hoier, E. 1992. Use probiotic starter culture in dairy products. Food Australia. 9(44) : 418-420. Hull, R. dan A. J. Evans. 1992.Probiotic foods-a new opportunity. Food Australia. 1(9):418-420. Jenie, B.S.L. 2003. Pangan fungsional penyusun flora usus yang menguntungkan. Makalah di dalam : Seminar Sehari Mikroflora Usus Bagi Kesehatan dan Kebugaran, Bogor. Kaplan, H. dan R. W. Hutkins. 2000. Fermentation of fructooligosaccharides by lactic acid bacteria and Bifidobacteria. Applied and Environmental Microbiology. 66(6) : 2682-2684. Khotimah, K. dan J. Kusnadi. 2014. Aktivitas antibakteri minuman probiotik sari kurma (Phoenix dactilyfera L.) menggunakan Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus casei. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2(3) : 110-120. Koswara, S. 1992. Teknologi Pengolahan Kedelai. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Kusnandar, F., L. Nuraida, dan N. S. Palupi. 2007. Pemanfaatan talas, garut, dan sukun sebagai prebiotik dan formulasi sinbiotik sebagai suplemen pangan. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Masykur, A. dan J. Kusnadi. 2015. Karakteristik kimia dan mikrobiologi yoghurt bubuk kacang tunggak (Vigna unguiculata L.) metode pengeringan beku (kajian penambahan starter dan dekstrin). Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(3) : 1171-1179. Nakazawa, Y. dan A. Hasono. 1992. Function of Fermented Milk. Elsevier Applied Science Publisher, London and New York.
Universitas Sumatera Utara
76
Nuraini, A., R. Ibrahim, dan L. Rianingsih. 2014. Pengaruh penambahan konsentrasi sumber karbohidrat dari nasi dan gula merah yang berbeda terhadap mutu bekasam ikan nila merah (Oreochromis niloticus). Jurnal Saintek Perikanan. 10(1) : 19-25. Pangkalan Ide. 2008. Health Secret of Kefir: Menguak Keajaiban Susu Asam Untuk Penyembuhan Berbagai Penyakit. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Paramita, D. 2008. Kualitas mikrobiologis set yoghurt sinbiotik dengan penambahan natamycin sebagai biopreservatif. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Pitojo.
S.
1992.
Budidaya
Sukun.
Penerbit
Kanisius,
Yogyakarta.
Pranayanti, I. A. P. dan A. Sutrisno. 2015. Pembuatan minuman probiotik air kelapa muda (Cocos nucifera L.) dengan starter Lactobacillus casei strain shirota. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(2) : 763-772. Prasetyo, H. 2010. Pengaruh penggunaan starter yoghurt pada level tertentu terhadap karakteristik yoghurt yang dihasilkan. Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Purwati, E dan S. Syukur. 2006. Peranan Pangan Probiotik untuk Mikroba Patogen dan Kesehatan. Dharma Wanita Persatuan Provinsi Sumatera Barat, Padang. Ramadhani, R. 2007. Analisis perilaku konsumen dalam proses keputusan pembelian minuman kesehatan probiotik yakult. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Rahman, M. S., G. S. Al-Saidi, dan N. Guizani. 2008. Termal characterisation of gelatin extracted from yellowfin tuna skin and commercial mammalian gelatin. Food Chemistry. 1082: 81-89. Ray, B. 1992. Nisin of Lactococcus lactis subp. Lactis as a food biopre-servative. In : Ray and M, Daeschel ed. Food Biopre-servative, Microbial Origin. CRC Press, Boca Raton. Roberfroid, M. B. 2000. Prebiotics and probiotics: are they functional foods. Am J Clin Nutrition Journal. 71(6) : 1682S-7S. Rubatzky, V.E. dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia : Prinsip, Produksi dan Gizi. Penerjemah C. Herison. ITB-Press, Bandung. Rukmana, H.R. 2001. Yoghurt dan Karamel Susu. Kanisius, Yogyakarta. Ruspriana, D. 2008. Konsumsi dan persepsi manfaat minuman probiotik pada remaja putri (studi kasus di SMAN 1, SMAN 2, dan SMAN 3 kota Bogor). Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Universitas Sumatera Utara
77
Salminen, S.dan A.V. Wright. 1993. Lactic Acid Bacteria. Marcel Dekker, Inc. New York. Schrezenmeir, J. dan M. Vrese, 2001. Probiotics, prebiotics, and synbioticsapproaching a definition. American Journal Clinical Nutrition. 73: 361S4S. Septiani, A. H., Kusrahayu, dan A. M. Legowo. 2013. Pengaruh penambahan susu skim pada proses pembuatan frozen yoghurt yang berbahan dasar whey terhadap total asam, pH, dan jumlah bakteri asam laktat. Animal Agriculture Journal. 2(1) : 225-231. Sinaga, C. M. 2007. Pengaruh konsentrasi susu skim dan konsentrasi sukrosa terhadap karakteristik yoghurt jagung (Zea mays L.). Skripsi. Universitas Pasundan, Bandung. Soegijanto dan Soegeng. 2002. Ilmu Penyakit Anak Diagnosa Penatalaksanaan. Edisi Pertama. Salemba Medika, Jakarta.
dan
Soeharsono. 1997. Probiotik: alternatif pengganti antibiotik. Buletin PDSKI. 10(9):1-5. Soekarto. 1985. Penilaian Organoleptik. Pusat Pengembangan Teknologi Pangan. IPB-Press, Bogor. Sudarmadji, S., B. Haryona, dan Suhardi. 1989. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta. Sugiarto. 1997. Kerusakan pada Yoghurt. Balai Penelitian Ternak, Ciawi. Sunarlim, R., H. Setiyanto, dan M. Poeloengan. 2007. Pengaruh kombinasi starter bakteri Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus plantarum terhadap sifat mutu susu fermentasi. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, Bogor. Suprapti,
M.
L.
2006.
Tepung
Sukun.
Kanisius,
Yogyakarta.
Surajudin, F. R. K. dan D. Purnomo. 2005. Yoghurt : Minuman Fermentasi yang Menyehatkan. Agro Media Pustaka, Jakarta. Surono, I. S. 2004. Probiotik Susu Fermentasi dan Kesehatan. PT. Tri Cipta Karya, Jakarta. Swamilaksita, P.D. 2008. Persepsi, konsumsi, dan manfaat minuman probiotik pada lansia di kota Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Taufik, E. 2004. Dadih susu sapi hasil fermentasi berbagai starter bakteri probiotik yang disimpan pada suhu rendah : karakteristik kimiawi. Media Peternakan. 27 (3) : 88-100.
Universitas Sumatera Utara
78
Tamime, A. Y. dan H. C. Deeth. 1980. Yoghurt, technology, and biochemistry. Journal of Food Sciences. 43(2) : 939-977. Tamime, A. Y. dan R. K. Robinson. 2007. Yoghurt Science and Technology. Pergamon Press, New York. Tim dokteranda. 2012. 58 Question & Answer Seputar Diet, Makanan, dan Suplemen. Penebar Swadaya Grup, Jakarta. Triwiyatno.
2006.
Bibit
Sukun
Cilacap.
Kanisius,
Yogyakarta.
Utami, R., E. Widowati, dan A. D. A. R. Dewati. 2013. Kajian penggunaan tepung gembili (Dioscorea esculenta) dalam pembuatan minuman sinbiotik terhadap total bakteri probiotik, karakter mutu, dan karakter sensoris. Jurnal Teknosains Pangan. 2(3): 3-8. Warintek. 2012. Yoghurt. http://www.warintek.ristek.go.id [22 September 2015]. Widodo. 2003. Bioteknologi Industri Susu. Lacticia Press, Yogyakarta. Widoyoko, Y., B. W. Andibya, B. Nugroho, A. G. Affansha, dan M. Y. Arbi. 2010. Sukun: solusi alternatif atasi krisis pangan dan mitigasi dampak perubahan iklim. Gibon Media Group, Jakarta. Widyastuti.
1993.
Nangka
dan
cempedak.
Penebar
Swadaya,
Jakarta.
Widyastuti, E.S., L.E. Radiati, dan A. Purwanto. 2007. Pengaruh penambahan gelatin tipe b (beef gelatine) terhadap daya ikat air, kecepatan meleleh dan mutu organoleptik yoghurt beku (frozen yoghurt). Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak. 2 (2) : 35-41. Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Winarno, F. G. dan I. E. Fernandez. 2007. Susu dan Produk Fermentasinya. M-Brio Press, Bogor. Yusmarini dan R. Efendi. 2004. Evaluasi mutu soygurt yang dibuat dengan penambahan jenis gula. Jurnal Nature Indonesia. 6 (2) : 104-110. Zainuddin. 2014. Pengaruh konsentrasi starter dan lama fermentasi terhadap mutu yoghurt sari kedelai. Jurnal Agrina. 1(1) : 14-22.
Universitas Sumatera Utara