SLN WELLWORK NOVEMBER 2004
DAFTAR ISI PAGE
1 - MOVING 1.1 CHECK NEXT LOCATION 1.2 PERPINDAHAN RIG
2 3
2 - RIG UP 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5.
SPOTTING RIG MEMASANG YELLOW LINE / MUSTER POINT R/U RIG PENGGALIAN TANAH PEMASANGAN GUY LINE
5 6 7 8 9
3 - OPERATION 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5. 3.6. 3.7. 3.8. 3.9. 3.10. 3.11. 3.12. 3.13. 3.14. 3.15. 3.16. 3.17. 3.18. 3.19. 3.20. 3.21.
3.22. 3.23. 3.24. 3.25. 3.26. 3.27. 3.28. 3.29. 3.30. 3.31. 3.32. 3.33.
KENDARAAN MEMASUKI WELL AREA GAWAT DARURAT 1 GAWAT DARURAT 2 MEMAKAI GAS OXYGEN ACETYLENE CARA PEMAKAIAN SCBA PEMERIKSAAN RACUN API MEMATIKAN SUMUR BERTEKANAN MEMOMPAKAN FLUID KE FLOW LINE MENURUNKAN KEPALA KUDA RIG UP DI SUMUR GANDA N/D WELL HEAD MEMANCING STANDING VALVE BACK OFF SUCKER ROAD MENCABUT PLUNGER MENCABUT TUBING HUNGER YANG STUCK N/U BOPE ON FLANGE TYPE HANGER N/D BOPE ON FLANGE TYPE HANGER MENGGANTI KARET BOP MEMASANG BOPE PENGUJIAN ACCUMULATOR TESTING BOP 3.21.a TEST BOP WITH OUT DRILLING SPOOL (PIPE RAM ONLY) 3.21.b TES BOP WITH DRILLING SPOOL (PIPE AND BLIND RAM) MEMASANG WORKING PLATT FORM BEKERJA DI MENARA PEMAKAIAN POWER TONG BACK OFF STRING MENCABUT TUBING PUMP MENCABUT SPS MEMANCING CUP PACKER PICK UP TUBULAR MENGAMBIL/MENGANGKAT DC LIFTING JOB REDA UNIT MENURUNKAN RESTANT CABLE PERFORATE DGN CASING GUN
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
3.34. 3.35. 3.36. 3.37. 3.38. 3.39.
3.40. 3.41. 3.42. 3.43. 3.44. 3.45. 3.46. 3.47. 3.48. 3.49. 3.50. 3.51. 3.52. 3.53.
RUN TCP GUN MENGETES SWAB HEAD SWABING JOB ON SANDY WELL SWABING JOB MALAM HARI SWAB JOB PADA SIANG HARI WATER CUT 3.39.a MENGHITUNG WATER CUT 3.39.b PERHITUNGAN WATER CUT YANG MEMPENGARUHI HASIL SWAB MEMBERSIHKAN PASIR DI WELL (BAILING JOB) MEMBUKA TUBING DENGAN WIRE LINE ERP PENANGGULANGAN SEMBURAN LIAR MEMBAKAR GAS MEMASUKKAN TUBING PUMP MEMASUKKAN PLUNGER MENYAMBUNG ESP MEMASUKKAN SPS N/D BOPE N/U WELL HEAD N/U HORSE HEAD MENGHIDUPKAN GENSET MEMATIKAN GENSET
57 58 59 60 61 62 63 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
4 - RIG DOWN 4.1. MENURUNKAN MENARA RIG
80
5 - FUNDAMENTAL SAFETY WORK PRACTICE (FSWP)
81
6 - EMERGENCY RESPONSE PLAN
91
7 - INCIDENT REPORTING SYSTEM
108
8 - ENVIRONMENTAL SPILL REPORTING
112
9 - SECURITY EMERGENCY CALL
115
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Tingkat bahaya
Dibuat oleh
Direvisi oleh
TGL
Check Next Location
EBS
16 May 00
SEDANG
EBS/ADS MNA / KURNIAWAN
13 Mar 02
SUYONO
26 Oct 02
Equipments
TGL
26 Apr 02
Di Setujui oleh
TGL
TEAM 2002.
CHECK NEXT LOCATION PERSIAPAN : Jalan : Lihat peta lokasi dan koordinatnya. jika memungkinkan hindari jalan umum dan perkampungan Lokasi : Pastikan letak lokasi dan bertanya kepada pumper mengenai kepastian arah lokasi arah lokasi dan situasi keamanan daerah tersebut. welldown kapan; alasannya, dan bopd-nya (keamanan dicheck ke security Buat road map dan ikuti "JSA" perpindahan rig. PELAKSANAAN Jalan : 1 - Periksa kondisi jalan dari jalan rusak, sempit, ada halangan/rintangan, power line, orang kampung yang melintas di atas jalan yang akan dilewati dan keamanan lingkungan. 2 - Berapa jauh jarak yang akan ditempuh dan direncanakan dimana tempat yang aman untuk parkir rig jika diperlukan untuk pemeriksaan /checking rig. 3 - Hindarkan jalan umum dan perkampungan yang padat, bila perlu minta dikawal polisi sewaktu moving nanti.
12345578910 11 12 13 -
14 -
Lokasi : Pastikan letak lokasi dengan koordinatnya, apakah sudah sesuai dengan yang di program? Dapatkan GWP, Exavation Permit dan (Hot work permit) kalau diperlukan yang ditandatangani TL/FO. Pastikan lokasi cukup lebar untuk pemasangan guy line yang standart Pastikan jauh dari power line yang melintas di atas lokasi. Pastikan ada tidaknya under ground cable/ powerline yang tertimbun dibawah tanah,dg memakai power/metal detector. Pastikan ukuran flange well dan kondisi kran annulusnya serta kelengkapan baut2 flangenya Pastikan tidak ada kebocoran gas di sekitar well. Pastikan tidak ada pekerjaan lain yang sedang dikerjakan di sekitar well tsb. Rencanakan arah rig dan susunan/lay out equipment yang akan di set. Laporkan ke FMT jika ada perubahan ESP yang akan dimasukan. Buat hand over rig moving in dan diketahui oleh pumper. Jika perlu didress, pastikan candidat moving lainnya, agar sekalian didress oleh rc. Kenali lingkungan untuk menghindari arah pencemaran, rumah penduduk disekitar well, ada tidaknya lubang dan sebagainya yang membahayakan orang yang bekerja nanti dan minta bantuan security bila diperlukan. Harap dicheck sekali lagi lokasinya sebelum rig moving jika dicheck pertama meragukan atau sudah lama pengecheckan sebelumnya.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Tingkat bahaya Equipments
TGL
Di Setujui oleh
Direvisi oleh
TGL
Perpindahan Rig
BS/WHN
09 Dec 98
SEDANG
RSJ/BS
26 Mar 00
Team 05/09/2000
Bendera
SJ/AWS/STO SUYONO
26 Apr 02 26 Oct 04
TEAM 2002.
Alat Berat
Dibuat oleh
TGL
Revolving Light
PERPINDAHAN RIG 1-
2a. b. c. d. e. f. g. h. I. j. 34567-
PERSIAPAN : Periksa kondisi jalan yang akan dilalui dan lokasi yang akan dituju, perhatikan tempat-tempat yang berbahaya, ketinggian kabel-kabel dan jembatan serta ketinggian air di tempat penyeberangan bila akan melewati Ferry ( step ini sebaiknya dilakukan lebih awal, agar bisa dicarikan lokasi lain apabila lokasi yang dimaksud tidak memungkinkan untuk dimasuki Rig). Lakukan pemeriksaan awal terhadap hal-hal tersebut di bawah ini : Pastikan kelengkapan dokumen Pastikan racun api dalam kondisi baik dengan melihat penunjuk tekanan dan label,dan ditempat yg mudahdijangkau Pastikan ada tanda segi tiga pengaman dan kotak obat (PPPK). Pastikan baut-baut roda terkunci dengan baik dan tekanan angin pada ban ± 80 psi. Pastikan minyak pelumas mesin dan air radiator dan bahan bakar masih cukup. Pastikan lampu-lampu dan klakson (horn) dapat berfungsi dengan baik. Pastikan bagian-bagian yang melebihi lebar Rig (folding floor, pagar) sudah terikat kuat. Pastikan lifting power tong sudah posisi masuk dan tidak akan tersangkut selama perpindahan. Pastikan sumua sling/ Guy line terikat dengan baik Pastikan tekanan angin (Air system) pada tekanan kerja ± 120 psi. Pengemudi harus sudah mempunyai SIM B-1 dan CPI Permit yang disyahkan oleh Perusahaan. Lakukan pengetesan terhadap steering system. Lakukan pengetesan terhadap rem (braking system), termasuk rem parkir. Lakukan tail gate meeting antar pengemudi Rig, convoy leader dan pengiring ( convoy tail ).buat JSA bila perlu. Hidupkan lampu hazard dan revolving light pada convoy leader, rig dan convoy tail.
PERPIDAHAN : 1 - Rig dikawal oleh convoy leader yang dilengkapi dengan Revolving light Berwarna kuning, dan diikuti oleh convoy tail. 2 - Kecepatan maximum Rig adalah 40 km/jam, 3 - Atur jarak antara Convoy dengan Rig lebih kurang 50 s/d 100 meter tergantung pada kondisi jalan. Terutama pada tanjakan dan tikungan 4 - Pengemudi Rig harus dapat berkomunikasi dengan convoy leader dan convoy tail menggunakan isyarat lampu, klakson, radio,HP dsb. 5 - Convoy leader mengatur dan memberi kesempatan pada kendaraan lain yang akan mendahului Rig pada daerah yang aman. 6 - Pengemudi Rig harus menghentikan Rig apabila akan mengaktifkan atau membebaskan Devider Lock Devider Lock hanya dipergunakan pada jalan yang licin. 7 - Pasang rantai ban Rig bila melalui jalan yang licin. (Bila melewati jalan aspal harus dilepas). 8 - Apabila jarak perpindahan melebihi 25 km, lakukan kembali langkah nomor 2 d, e, f, g. Dan periksa ulang rantai pengikat travelling block. mast, WPF; dan folding floor. 9 - Setelah tiba di lokasi baru, tempatkan Rig dan peralatannya sesuai dengan Lay Out prcedure. Lanjutkan ke R/U Rig procedure. 10 - Selama perpindahan tidak dibolehkan saling medahului
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Spotting Rig
Tingkat bahaya Equipments
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
SEDANG Meteran Water pass tali
SPOTTING RIG PERSIAPAN : 12345-
Tail gate meeting. Tunjuk dua orang untuk pemberi kode Matikan power listrik ke sumur. Set matting board dengan simetris tanah yang keras dan datar, bila perlu diganjal papan. Pastikan rig bekerja dengan semestinya Siapkan tali pengukur dan meteran
PELAKSANAAN : 1 - Pastikan rig driver dan pemberi kode siap berkomunikasi 2 - Luruskan arah Rig kesumur sesuai aba-aba 3 - Mundurkan Rig pelan- pelan sesuai aba-aba 4 - Hentikan Rig lebih kurang 6 kaki dari sumur 5 - Pasang parking break, pastikan Rig benar – benar berhenti. 6 - Ukur simetris Rig dengan tali, luruskan bila perlu. 7 - Ukur jarak Rig kesumur dengan meter sesuai standart. 8 - Mundurkan Rig dengan pelan-pelan sesuai jarak yang dibutuhkan. 9 - Hetikan Rig dan pasang parking break 10 - Ukur ulang simetris jarak kesumur dengan tali, spot ulang bila perlu. 11 - Pasang ganjal pada ban Rig kiri dan kanan. 12 - Pindahkan transfer gear ke drawork. 13 - Lanjutkan R/U Rig sesuai dengan SOP yang ada. PERINGATAN : 1 - Jangan berdiri diantara Rig dengan sumur sewaktu rig mundur. 2 - Jangan mengukur jarak simetris rig bila rig belum benar- benar berhenti dan dipasang parking break. 3 - Posisi pemberi kode a. Di belakang sumur. b. Di samping rig tampak oleh Rig Driver.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Memasang Yellow Line
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
Tingkat bahaya Equipments
MEMASANG YELLOW LINE
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
R/U Rig
Tingkat bahaya Equipments
Dibuat oleh
TGL
TINGGI
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
BS/WHN
BS/WHN
36138
RSJ/BS
RSJ/BS
36611
Team 05/09/2000
SJ/AWS/STO
SJ/AWS/STO
37372
TEAM 2002.
TGL
R/U RIG 1a. b. c. 23456a.
b. c. d. 7a. b. 8. 9.
PERSIAPAN : Matikan sistim pompa sumur minyak.(bila didapati pompa masih hidup) SPS : Electrician FMT Mematikan switch board dan memutuskan sambungan kabel di junction box. Pumping unit : Driller mematikan pumping unit pada posisi down stroke, pasang lock, matikan breaker. Selalu memasang lable tag dan kunci pada breaker ( Lock Out Tag Out / LOTO ). Periksa pressure pada well head, bleed off bila ada.(Jangan ada pencemaran / polusi) Lakukan tail gate meeting, koordinasikan tugas crew. Ratakan lokasi sekeliling well head, set matting board dan " I " beam, harus level dan stabil. Spot rig equipment ( peralatan rig ) sesuai dengan lay out procedure. Spot rig ke arah well head dengan cara mundur. Tugaskan 1 orang untuk memberi aba-aba di sebelah rig- mudah dilihat driver, dan 1 orang di belakang well head. Peringatan : Hati-hati waktu mengukur jarak rig ke well head, rig harus benar-benar berhenti dengan menggunakan Parking brake. Mundurkan rig perlahan-lahan sampai jarak yang ditentukan : Jarak rig ke well head menurut standar Rig masing masing. Contoh : Rig Skytop ± 60 inchi, Rig Cooper ± 52 inchi Netral-kan gigi transmisi, aktifkan parking brake. Pasang ganjal ban rig. Pindahkan transfergear dari posisi "Carrier" ke posisi "Drawork" .( test fungsi supaya lebih pasti ) Pasang grounding cable ke well head. Sambung cable lampu ( pada malam hari ). Pastikan hydraulic oil di tank cukup, minimal 2/3 penuh, dan pastikan pada waktu malam hari lampu penerangan di mast harus cukup. Periksa setiap bagian dari rig dan peralatannya serta isi "rig safety check list". RIGGING UP PROCEDURE :
1 - Levelkan rig dengan meng operasikan leveling jacks: a. Pastikan matting board base dan hydraulicleveling jack cukup kuat men-support rig beserta beban yang akan dipikul oleh rig selama operasi. b. Pastikan posisi rig benar-benar level ( lihat water level ).Pastikan bahwa leveling jack membebaskan semua ban rig dari beban namun tidak boleh terlalu tinggi (max.15 cm) dari permukaan tanah 2 - Setelah rig di spot,keluarkan leveling jack.atur semua ketinggian jack sehingga posisi rig level diukur dengan water level 3 - Buka rantai pengikat mastrest, dan bebaskan semua guylines dari gulungan2nya,pastikan inner guylines keadaan bebas. 4 - Bleed pressure pada raising ram (buang kalau ada angin terjebak) dan tutup kembali bleeder valve,jangan terlalu keras. 5 - Pastikan hydrolic pressure di rig sudah bisa mencapai 1800 -2500 PSI. 6 - Angkat/tegakan lower mast perlahan-lahan dengan kecepatan engine idle.sambil memperhatikan bila ada yang tersangkut. 7 - Bila lower mast telah berdiri, pasang safetypin + cotterpin pada kedua sisi kaki mast. 8 - Tegangkan inner guyline kalau perlu, periksa lagi hydrolic pressure, outter guylines dan naikan upper mast, dan pastikan locking powl bekerja/pada posisi yang benar. 9 - Pasang outter guylines.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Penggalian Tanah
NET/SS/SJI
08 Mar 01
Tingkat bahaya Equipments
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
TINGGI
PENGGALIAN TANAH 123456-
PERSIAPAN : Pastikan tujuan pengalian untuk ( membikin parit, menanam pipa air / cable listrict, telpon atau menanam tanaman ). Pastikan kita sudah mendapatkan hot work permit apa bila pengalian melebih 1 ( satu ) foot. Periksa dan yakin bahwa area tanah yang akan digali bebas dari kabel listrik, pipa air dan benda keras dengan mempergunakan Cable / pipa detector. Pasang tanda ( Man working ) atau batas ( police line ) apa bila penggalian dilakukan dekat jalan raya. Pastikan semua perkakas dalam kondisi bagus. Pastikan setiap pekerja memakai perlengkapan keselamatan ( PPE ) CARA PENGOPERASIAN :
1234-
Pakai perlengkapan keselamatan dengan baik. Beri tanda area yang akan digali ( bebas bahaya ) berdasarkan hasil deteksi. Gali lobang secara bertahap sambil perhatikan kalau ada cable / pipa benda keras ( Mengantisipasi yang tidak terditeksi ) Pastikan kedalam lobang tidak melebih yang diizinkan ( permit ) Perhatikan: Stop penggalian jika ditemukan cable listric, telephone dan pipa segera laporkan untuk pengecekan.
Kemungkinan bahaya : 1 - Tercangkul cable listrict mengakibatkan kesentrum ( luka bakar ) 2 - Tercangkul pipa air bisa mengakibatkan terjadi kebocoran. 3 - Tercangkul cable telephone dapat mengakibatkan terputusnya hubungan komunikasi.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
GUYLINES
SUYONO
04 Oct 04
Tingkat bahaya Equipments
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
TINGGI Hold Digger ysng berlspid karet
PEMASANGAN TEMPORARY GUYLINES RIG PERSIAPAN : 1 - Lepaskan semua guylines dari gulungan2nya dan bentangkan pada kondisi lurus /tidak ada yang terlipat/tersangkut atau kusut. 2 - Ketika lower mast sedang diangkat/dinaikan perhatikan terutama inner guylines jangan sampai ada yang tersangkut. 3 - Perhatikan kondisi dari guylines/strenchnya apakah ada yang rusak,putus,atau berkarat yang serius,kalau ada segera diganti.Dan juga wirebinder serta pemasangan wire clips apakah sudah benar. 4 - Tarik/bentangkan guylines kearah yang sesuai dengan diagram guylines rig yang terpasang dekat driller counsul .Biasanya panjang guylines sudah diset sesuai dengan spec rig. 5 - Dapatkan titik dimana ground anchor akan ditanamkan,dengan syarat : masih di zone yang direcomendasikan,tidak ada cabel ada fasilitas lain dibawahnya,(setelah diyakinkan dengan power/metal detector) dan tidak pada tanah yang lunak. PENANAMAN GROUND ANCHOR : 1 - Pastikan di GWP nya ada tercantum EXAVATION PERMIT yang ada gambar cable lay out dan sudah ditanda tangani oleh TL. FO atau yang diberi kuasa / mewakili. 2 - Pastikan kondisi ground anchor yang mau dipasang masih bagus piringannya (screw blade),batang (rod) tidak bengkok, dan lobang (eye pad) masih bagus tidak retak atau rusak karena sering di pukul. 3 - Gali lebih dulu lobang tempat ground anchor yang akan di tanam denga hold digger sedalam 1 FT. baru ditanam ground anchor dan jangan dipukul,tetapi harus diputar/screw sampai kedalaman yang sesuai panjang tangkai ground anchor yang panjangnya masih 4 - Pasangkan guylines dengan turnbuckle yang standard complete dengan pin/safety pin dan tegangkan guy lines dengan menyetel turnbuckle sampai ketegangan 5000-10000 lbs.(bila kita pandang garis lurus dari guyline yang sudah ditegangkan masih ada 5 - Jangan sekali-kali menyetel guy lines untuk mencenterkan Rig / Tavelling Block.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Kendaraan Memasuki Wellpad Area
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
Tingkat bahaya Equipments
KENDARAAN MEMASUKI WELLPAD AREA Tujuan
: Kendaraan yang memasuki wellpad area tidak membahayakan terhadap operasi rig maupun terhadap kendaraan itu sendiri : Prosedur ini berlaku untuk semua jenis kendaraan yang akan memasuki wellpad area dimana Rig sedang dioperasikan didaerah Bekasap OU Unit kerja/ jabatan/pelaksana terkait
Ruang Lingkup Unit kerja/ jabatan/pelaksana Definisi Referensi
: Operator, Swamper dan Tool Pusher/ ROC : Kendaraan yang dimaksudkan adalah kendaraan berat maupun kendaraan ringan yang akan memasuki wellpad area untuk membongkar atau memuat barang dan/atau orang. : SOP Pemuatan Tandem truck ;Foco truck; Armroll truck dan Vacuum truck SOP Pembongkaran Tandem truck; Foco truck; Armroll truck dan Vacuum truck.
RINCIAN PROSEDUR : A.
Kendaraan Berat ( HET ): 1 - Operator memarkir kendaraan diluar wellpad area. 2 - Operator dan Swamper melapor kepada TP/ROC, mengisi buku tamu dan bersama-sama mendiskusikan pekerjaan yang akan dilaksanakan, memastikan kondisi area, guyline dan equipment lainnya tidak terganggu oleh karena aktifitas beroperasinya kendaraan berat. 3 - Operator menempatkan kendaraannya kedaerah pemuatan / pembongkaran sesuai dengan aba-aba yang diberikan Swamper atas persetujuan TP/ROC. 4 - Operator mengaktifkan rem parkir dan masuk gigi satu. 5 - Hindari memarkir kendaraan dipenurunan / pendakian. Dalam hal tempat parkir menurun/ mendaki, Swamper harus memasang pengganjal pada ban belakang.
B.
Kendaraan ringan (LV): 1 - Driver (tamu) memarkir kendaraan diluar wellpad area. 2 - Driver melapor kepada TP/ROC dan mengutarakan maksud kunjungannya dan mengisi buku tamu. TP/ROC menunjukkan tempat parkir yang telah ditentukan. 3 - Driver memarkir kendaraannya ( parkir mundur ) dengan rapi dan kendaraan menghadap ke jalan keluar wellpad area.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Gawat Darurat 1
EBS/ASD
13 Mar 02
Tingkat bahaya Equipments
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
SEDANG
PROSEDUR PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT : A. LUKA :
D. PINGSAN ( SHOCK ) :
1. Bersihkan luka dengan air bersih 2. Lap dengan kain kasa / Steril. 3. Oleskan betadine / mercurochrom. 4. Perban dengan kain bersih. 5. Bawa ke rumah sakit.
1. Baringkan penderita. 2. Longgarkan baju dan ikat pinggang. 3. Selimuti dengan kain. 4. Pimpin penderita bernafas. 5. Bawa ke rumah sakit.
B. TERBAKAR ( LUKA BAKAR ) :
E. PENDARAHAN :
1. Siram dengan air bersih sampai perihnya hilang. 2. Tutup dengan kain bersih. 3. Perban dengan kain bersih. 4. Bawa ke rumah sakit.
1. Tutup luka dengan kain bersih. 2. Balut dengan perban tekan. 3. Letakkan derah luka lebih tinggi daripada daerah kepala ( kalau bisa ). 4. Segera bawa ke rumah sakit.
C. GIGITAN ULAR :
F. MATI MENDADAK :
1. Tenangkan penderita. 2. Letakkan daerah luka lebih rendah dari pada daerah kepala. 3. Ikat bagian atas dari tempat gigitan. 4. Bawa ke rumah sakit secepatnya.
1. Baringkan penderita dengan muka menghadap ke atas. 2. Lakukan pernafasan buatan. 3. Lakukan pijat jantung. 4. Panggil ambulance. 5. Segera bawa ke rumah sakit.
LAKUKAN PERTOLONGAN PERTAMA DENGAN HATI HATI DAN BENAR AGAR TIDAK MENAMBAH SAKIT SIPENDERITA DAN SEGERA DIBAWA KE RUMAH SAKIT UNTUK PERTOLONGAN SELANJUTNYA
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Gawat Darurat 2
EBS/ASD
13 Mar 02
Tingkat bahaya Equipments
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
SEDANG
PROSEDUR PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT : ANDA BERTANGGUNG JAWAB UNTUK :
MENGAMANKAN LOKASI
MEMANGGIL AMBULANCE
MELAKUKAN PROSEDUR GAWAT DARURAT
LAKUKAN PROSEDUR PELAPORAN
MENERTIBKAN MASSA
NOMOR TELPON GAWAT DARURAT : SECURITY : 85
POLISI : 86
FIRE : 87
AMBULANCE : 88
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Memakai Gas Oxygen Acetelene
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
Tingkat bahaya Equipments
MEMAKAI GAS OXYGEN ACETYLENE Definisi : Pengelasan ialah Suatu Pekerjaan Penyambungan Logam menggunakan Proses Pemanasan setempat, Sehingga terjadi ikatan metalurgis antara logam-logam yang disambung. Untuk mendapatkan ikatan metalurgis tsb logam induk dari logam pengisi (bila diperlukan) harus dicairkan dgn energi panas. Salah satunya dengan menggunakan gas Oxygen dan gas Acetylene. Pengelasan dengan Menggunakan Gas Oxygen Acetylene Terdiri Dari Beberapa Bahagian Yaitu : 3. Regulator 1. Botol Gas Oxygen 2. Botol Gas Acetylene 4. Selang Oxygen Acetylene 5. Welding Torch 6. Welding Tip Menyalakan Alat Las Gas :
1 - Tempatkan botol-botol Oxygen dan Acetylene dengan posisi berdiri dan pasang alat pengikat untuk mencegah botol tidak terjatuh. 2345678910 -
Perhatikan ulir-ulir dari kran utam apakah dalam keadaan baik. Bersihkan saluran keluar dari kran utama, bukalah sedikit & tutup kembali (untuk mencegah tersumbat). Pasang Regulator / pengukur tekanan, penguncian hanya menggunakan tenaga tangan. Tutup saluran pada regulator,buka kran utama perlahan-lahan. Gauge A akan menunjukan tekanan isi botol, gauge B akan menunjukan jumlah gas yang dialirkan dalam waktu tertentu. Buka kran Oxygen sepenuh putaran & kran Acetylene lebih setengah putaran, jangan menggunakan tekanan yang keluar lebih dari 15 psi untuk gas Acetylene. Pastikan unit mana yang terdapat pada gauge & sesuaikan dengan tabel pemakaian yang diberikan untuk besarnya welding tip. Bukalah kran acetylene sedikit dan nyalakan dengan pemercik api (Spark Lighter) Besarkan nyala apinya sehingga asap hitam hilang. Buka kran Oxygen sehingga didapat nyala api netral, dan siap dipakai untuk mengelas. Mematikan Alat Gas Las :
12345-
Tutup kran Acetylene terlebih dahulu. Tutup kran Oxygen. Apabila pekerjaan akan dihentikan tutup kran utama pada botol. Keluarkan gas-gas yang ada pada selang-selang dan regulator dan tutup kembali. kendorkan tekanan pada regulator.
Kemungkinan Bahaya : Cedera mata karena percikan las Terbakar tangan sewaktu menyalakan alat gas Terpegang benda panas Gangguan pernafasan sewaktu mem"brazing" atau mengelas galvanes 5 - Botol gas terkena percikan api 6 - Selang bocor karena terjepit & terkena percikan api 1234-
Pencegahan : 1 - Pakai Kacamata Las dengan Kaca Penyaring dg Kepekaan 5 Kebawah 2 - Pergunakan Pemercik Api (Spark Lighter) jangan Menggunakan Rokok atau Korek Api 3 - Selalu Memakai Sarung Tangan dari Kain atau Kulit 4 - Hindari Kontak Terlalu Lama atau Menggunakan Masker Pernafasan 5 - Bekerjalah Pada Jarak Yang Cukup Jauh Dari Botol-Botol ± 3 Meter (10 Feet) 6 - Selalu Perhatikan Selang dari Semburan Api & Jangan Terlalu Dekat dgn Benda Yang Dilas 7 - Sediakan tempat Berpegang Pada Waktu Mengelas Ditempat Tinggi, dan pasang safety belt Pada waktu memasang kran dan slang, posisi berdiri harus di samping botol.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Cara Pemakaian SCBA
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
Tingkat bahaya Equipments
CARA PEMAKAIAN SCBA Definisi : SCBA ( Self Contained Breathing Apparatus) adalah alat pelindung pernafasan yang digunakan bila akan memasuki daerah gas berbahaya.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13
14 15 16 17
RINCIAN PROSEDUR : Keluarkan perangkat dari kotaknya. Periksa saluran tekanan tinggi apakah sudah tersambung ke regulator dan katup botol. Ketatkan sambungan dengan tangan. Periksa apakah tabungnya sudah terkunci kuat disarangnya. Sandang perangkat dengan memasukkan lengan kanan ke sabuk sebelah kiri dan lengan kiri kesabuk sebelah kanan (seperti memakai baju) Bungkuk kedepan dan tarik pengatur sabuk sehingga penahan sabuk belakang tersandar dibahagian atas dari punggung Pasang gasper sabuk kesangkutan yang di regulator. Tarik ujung sabuk untuk mengencangkannya Buka dan kunci katup dari saluran utama Tutup katup “by pass” Buka katup pada tabung dan periksa tekanannya. Dalam keadaan penuh menunjukkan 2216 psi Pastikan bahwa gigi pengunci telah mengunci dengan baik untuk mencegah tertutup dengan tidak sengaja Atur sabuk topeng / pita untuk kepala pada posisi longgar penuh. Pegang topeng dengan kedua ibu jari menjepit bahagian sabuknya kemudian tarik sabuk kebagian atas kepala terus kebagian belakang kepala. Jenis SCBA atau “Pressure Demand”, posisikan knop kontrol pada regulator diposisi “DOWN” Tempatkan dagu tepat ditempatnya, kemudian kencangkan sabuk bagian dagu, sabuk bagian pelipis dan terakhir sabuk bagian atas. Jangan terlalu kuat mengencangkan sabuk Periksa kebocoran udara pada topeng dengan menyumbat lobang saluran dengan telapak tangan kemudian tarik nafas. Topeng harus terisap kemuka dan akan bertahan terus selagi lobang salurannya, disumbat. Bila ada kebocoran, atur/ ulangi lagi pemasangannya sehingga tidak ada kebocoran. Pasang saluran tekanan rendah ke regulator Pada jenis SCBA atau “Demand Pressure”, posisikan knop kontrol pada regulator di posisi “USE” Coba bernafas apakah perangkat tersebut telah bekerja dengan sempurna Jenis SCBA atau “Demand Pressure” mempunyai kapasitas pemakaian selama 30 menit. Kemampuan sebenarnya adalah umumnya kurang dari 30 menit, tergantung dari physik sipemakai, cara pemakaian, suhu udara sekitar, isi kepenuhan pada saat mulai dipakai, dll. Bel akan berbunyi bila persediaan udara didalam tabung tinggal ± 6 menit pemakaian
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Pemeriksaan Racun Api
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
Tingkat bahaya Equipments
PEMERIKSAAN RACUN API Tujuan Ruang Lingkup Unit kerja/ jabatan/pelaksana Definisi Referensi
12345678910 11 12 -
: Kendaraan yang memasuki wellpad area tidak membahayakan terhadap operasi rig maupun terhadap kendaraan itu sendiri : Prosedur ini berlaku untuk semua jenis kendaraan yang akan memasuki wellpad area dimana Rig sedang dioperasikan didaerah Bekasap OU : Operator, Swamper dan Tool Pusher/ ROC : Kendaraan yang dimaksudkan adalah kendaraan berat maupun kendaraan ringan yang akan memasuki wellpad area untuk membongkar atau memuat barang dan/atau orang. : ⇒ SOP Pemuatan Tandem truck ;Foco truck; Armroll truck dan Vacuum truck ⇒ SOP Pembongkaran Tandem truck; Foco truck; Armroll truck dan Vacuum truck.
RINCIAN PROSEDUR : Letakkan racun api pada tempat tidak terhalang, jelas kelihatan dan mudah untuk dicapai. Periksa “seal” yang terlihat masih dalam keadaan utuh dan baik. Periksa indikasi tekanan dan meterannya. Angkat darti penggantungnya dan ukur beratnya (kalau bisa) Periksa alat pemadam kebakaran terhadap kerusakan, berkarat, dll Periksa “name plate” dan pedoman operasi apakah masih bisa dibaca Periksa selang terhadap kerusakan seperti terpotong, retak karena pengaruh cuaca, dll Periksa “nozzle” dan selang terhadap kemungkinan tersumbat Periksa kedudukannya Kembalikan alat pemadam kebakaran ketempat gantungannya semula Tulis inspeksi pada “tag” pada alat tersebut dan isi temuan pada formulir inspeksi Tuliskan initial dan tanggal inspeksi pada formulir inspeksi
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Mematikan Sumur Bertekanan
EBS
Tingkat bahaya Equipments
TINGGI
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
16/04/02 26/05/02
TEJO/YUSRI
26/05/02
TEAM 2002.
MEMATIKAN SUMUR BERTEKANAN 12345678-
PERSIAPAN : Adakan Pre Job meeeting dengan Topik " Mematikan Sumur Bertekannan " Tool Pusher memastikan Presure Gauge berfungsi dengan baik dan akurat Pastikan dan catat Presure pada Tubing dan Anulus sebelum Kill Fluid ditentukan Hitung berat Kill Fluid sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan Well data yang didapat Campurkan Kill Fluid sesuai dengan berat yang dibutuhkan dengan jumlah = 1,5 x Isi sumur (anulus & tbg) Lakukan tes pompa untuk mengetahui killing Line,safety Realife Valve dan Presure Gauge Periksa seluruh valve dari pompa kearah tubing dengan keadaan terbuka. Lakukan proses killing well dengan slow pump rate melalui anulus Awas Hindari Melakukan Frcture Presure
9 - Monitor perubahan ditubing pada saat volume pemompaan = volume anulus , terus dilanjutkan monitoring perubahan tekannan pada tubing setelah total pemompaan 10 - Setelah Presure 0 Psi hentikan pemompaan tutup valve yang di flow line dan lakukan Observasi 11 - N/D Well Head and X - Masstree jika, Well tidak flowing lagi 12 - N/U BOP. Uji Fungsi dan Uji tekanan
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Memompakan Fluid Ke Flow Line
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
Tingkat bahaya Equipments
MEMOMPAKAN FLUID KE FLOW LINE Tujuan Ruang Lingkup Unit kerja/ jabatan/pelaksana Referensi
12345-
: Memindahkan fluida dari tangki swab ke flow line dengan menggunakan Triplex Pump Rig. : Prosedur ini berlaku untuk semua rig dioperasikan didaerah Bekasap OU. : Operator, Swamper dan Tool Pusher/ ROC. : Triplex Pump instruction manual
RINCIAN PROSEDUR : I. PERSIAPAN : Driller memastikan fluida yang akan dipompakan tidak berpasir, bisa dihisap dan tidak akan merusak pompa dan menyumbat flow line. Driller memastikan semua line tersambung dengan kuat, tidak ada kebocoran pada saluran masuk dan saluran keluar (discharge line) dilengkapi dengan rantai pengaman (hobble chain). Driller memastikan flow line sampai ke header valve dalam keadaan baik dan semua kran dalam keadaan terbuka. Driller memastikan pressure gauge yang terpasang dalam kondisi baik Tool pusher memberitahukan dan minta izin kepada Pumper sebelum melakukan pemompaan dan memberitahukan jenis fluida yang akan dipompakan dan volumenya. Dapatkan data tekanan production line
II. PEMOMPAAN : 1 - Driller memulai pemompaan dengan rate rendah, maksimum 2 BPM sambil memperhatikan perubahan / kenaikan tekanan 2 - Driller meneruskan pemompaan secara bertahap sampai SPM yang diinginkan sambil tetap menjaga tekanan pompa. Stop pemompaan jika mendapati tekanan melebihi 300 PSI ( Tekanan maksimal flow line ) untuk mencegah pecahnya flow line. 3 - Teruskan pemompaan sambil perhatikan penurunan level fluida dalam tangki.. 4 - Stop pompa dan tutup block valve. 5 - Record data pemompaan dalam tour report
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Menurunkan Kepala Kuda
BS
05 Feb 00
Tingkat bahaya Equipments
TINGGI
Direvisi oleh
TGL
EBS/ASD
03 Jul 03
SPY/ZA/AGUY
13 Oct 04
Di Setujui oleh
TGL
TEAM 2000
MENURUNKAN KEPALA KUDA 12345678-
PERSIAPAN : Pakai standard PPE yang dibutuhkan termasuk sarung tangan dan safety glasses Tundukkan (stroke down) pumping unit. Kunci handel rem pada posisi me-rem. Pasang pengunci (lock counter weight) pumping unit, kalau tidak ada lock, kunci rem. Matikan arus listrik pada breaker, pasang lable tag dan kunci ( lock out tag out ) pada setiap sumber energy. Siapkan safety sling dari walking beam kemudian diikatkan ke base pumping unit Siapkan sling (tali baja) ukuran 5/8" dan tali plastik. Siapkan perancah ( tempat berpijak pada saat membuka polish rod clamp pada carrier bar ). AWAS ! Counter weight pumping unit bisa berayun, pastikan posisi berdiri pada posisi selamat.
12345678-
MENURUNKAN KEPALA KUDA : Pasang clamp polish rod diatas stuffing box, kunci dengan kuat. Pasang perancah, buka clamp polish rod pada carrier bar. Derrickman naik ke atas walking beam (harus memakai sabuk penyelamat lengkap dan tail rope). Tarik sling dengan tali plastik, ikatkan sling 5/8" melingkar pada walking beam dan ujung sling yang Ikat kepala kuda dengan sling 5/8" ke link elevator atau hook foco. Kemudian tegangkan sling Pasang tali penuntun pada kepala kuda. Longgarkan baut pengatur (adjusting nut). Lepaskan pin kepala kuda. Derickman bergerak mundur keposisi yang aman. Bebaskan kepala kuda dari walking beam AWAS ! Pastikan keselamatan tangan. Posisikan tubuh kita pada posisi yang aman saat mengarahkan kepala kuda. Tarik tali penuntun untuk mengarahkan kepala kuda.
9 - Lepaskan ikatan sling pada base pumping unit dan diwalking beam kemudian derrickman turun dari pumping unit. 10 - Bebaskan pengunci ( lock counter weight ) pumping unit. 11 - Bebaskan handle rem, stroke up pumping unit ( posisi counter weight di bawah ). 12 - Kunci handel rem pada posisi me- rem. 13 - Pasang pengunci (lock counter weight) pumping unit. 14 - Pastikan LOTO terpasang pada setiap sumber energy.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Rig Up di Sumur Ganda
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
Tingkat bahaya Equipments
RIG UP DI SUMUR GANDA RINCIAN PROSEDUR : 1 - Tool Pusher memastikan sekeliling lokasi dalam keadaan normal dan memeriksa tanda-tanda arah kabel listrik bawah tanah dengan mengacu pada kabel layout. 2 - Lakukan analisa keselamatan (“risk assessment”) termasuk menghitung jarak antar sumur dan memastikan posisi guyline tidak mengenai kabel. 3 SPS crew dan Pumper mematikan sementara semua sumur dan peralatan listrik yang ada 4 SPS crew menarik tuas pemutus arus di switchboard ke posisi OFF 5 SPS crew memeriksa seluruh kabel bawah tanah, pastikan tidak ada lagi tegangan listriknya 6 - SPS Crew: Untuk sumur yang akan diservice: cabut semua fuse kontrol, buka sambungan kabel di switchboard dan di junction box. 7 - Tools pusher menentukan titik yang aman untuk pemasangan jangkar tali labrang (guy line). Berdirikan rig sesuai dengan SOP untuk itu. 8 - Setelah rig berdiri, SPS crew melakukan tes tahanan untuk seluruh kabel listrik bawah tanah. Pastikan tidak ada yang kena guy line anchor. Lakukan perbaikan/penukaran bila ada yang bocor/rusak. 9 SPS crew memasang LOTO di switchboard untuk sumur yang akan tetap dimatikan selama aktifitas rig berlangsung. 10 SPS crew dan Pumper menghidupkan kembali sumur-sumur lainnya sesuai dengan SOP untuk itu. 11 Tool pusher mengukur dan memastikan tidak ada gas yang membahayakan untuk aktifitas rig dengan memakai ‘gas detector’. 12 - Kru rig memasang pita kuning tanda Dilarang Masuk (yellow tape) daerah- daerah yang berbahaya (wellhead, junction box, dsb) pada sumur yang tidak diservice. Pasang pelindung wellhead jika ada.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
N/D WELL HEAD
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
SP/AM
26 Apr 02
TEAM 2002.
TGL
Tingkat bahaya Equipments
N/D WELL HEAD 1234567-
PERSIAPAN : Pre job meeting Pastikan pressure di di tubing dan di annulus sudah kosong.( Observasi well ., 30minutes ) Pastikan kabel Reda pump sudah dilepas di Jungtion box. Persiapkan sling 3/8'' untuk pengangkat Persiapkan martil, jika ada gas gunakan martil kuningan Persiapkan kunci pipa sesuai yang dibutuhkan Perasiapkan foco truck atau cat line untuk pengangkat AWAS, JARI TANGAN TERJEPIT !!!
1234567-
MENURUNKAN WELL HEAD : Buka pressure gate dan sanvle cock Ikat Flow line dengan sling 3/8 " untuk diangkat dengan foco truck atau cat line. Buka sambungan flow line dengan martil (jika ada gas gunakan matil kuningan ) Angkat flow line dengan foco truck dan pindahkan ketempat yang aman Lepaskan master valve dari tubing hanger dengan kunci pipa sesuai yang dibutuhkan Angkat master valve dengan foco truck dan pindahkan ke tempat yang aman Pasang protector semua drat dan connecton.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Memancing Standing Valve
EBS
12/4/.02
Tingkat bahaya Equipments
TINGGI
26/04/02
Direvisi oleh
TGL
BNI.SS.MS
Di Setujui oleh
TGL
TEAM 2002.
Rod Tool Safety Wheel wrench
MEMANCING STANDING VALVE. 12345678910 11 12 -
LANGKAH PELAKSANAANNYA : Adakan tail gate meeting dengan topik " memancing standing valve .) Periksa dan yakinkan bahwa peralatan dalam keadaan baik dan siap di pakai. Buang tekanan dari casing dan tubing. ( killwell atau matukan dulu sumur bila perlu.) Set kepala kuda pada posisi terrendah ( stroke down ) Yakinkan hubungan listrik telah di putus kan di panel box. Pasang tanda pengaman LOTO di panel box. Yakinkan rem pumping unit mencengkeram dengan baik, dan pasang pin kunci pengaman. Pasang meja kerja bila ketinggian. Pasang clam polish rod clam dengan kuat dan benar.( 2 buah untuk kedalaman 3000 ft & up) Pasang rod elevator pada pony rod dan angkat rod string =/- 1 ft. dengan T.Block. Keluarkan kunci pin pengaman carrier bar. Turunkan kepala kuda ( ikuti SOP nya ) Be careful to pick up horse head , Ensure that the brake of pumping unit is engaged enough !!!
13 14 15 16 17 -
Keluarkan pin kunci pengaman dan lepaskan rem pumping unit Set I Beam pumping unit pada posisi stroke up Pasang kembali rem pumping unitdan pasang pin kunci pengaman Isi tubing string dengan air bersih, yakinkan tubing bocor ( sampai penuh ) Turunkan rod string, sentuh standing vave dgn plunger pelan2 pasang tanda pada polish rod pasang kucirodaroda pengaman =/- 1 ft datas stuffing box. Angkat dan turunkan pelan2 , sambil di putar kekanan. Beri beban sedikit ke standing valve ± 100 lbs. Tahan putaran ke kanan sambil di angkat CATATAN: DI ANJURKAN MEMUTAR KUNCI RODA2 HANYA DENGAN TENAGA SATU ORANG). KOCOK 2 BILA ADA PASIR DI ATAS STANDING VALVE )
18 19 20 21 22 23 24 -
Angkat rod string =/ - 15 ft. hingga plunger keluar dari pump barrel.( Menurut panjang Pump Barel yang ada dalam Well ). Isi tubing string kembali dengan air bersih sebanyak volume metal polish rod yang keluar dari string. Yakinkan air turun. Pancing standing valve kembali bila string masih penuh. Cabut plunger rod string bila air sudah turun. ( sebelum nya penuh ) Buka dan rebah kan polish rod dan stuffing box ke rack yang di sediakan. Pasang rod BOP, ( bila sebelum nya tidak ada di well head nya ) Pasang rod tong dan kunci sucker rod , hidari memakai kunci pipa, Pasang kunci penahan rod tong, yakin kan tong arm safety pin terpasang dengan baik and tong arm safety pin are in safe condition. 25 - Periksa dan analisa kondisi plunger,standing valve, bola2 standing valve. Dll. 26 - Catat keadaan yang di jumpai dalam tour report, seperti:persentasi keausan pada keliling plunger, dan tinggi ke ausan plunger yang di cabut.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Back off Sucker Road
EBS
Tingkat bahaya Equipments
TGL
Direvisi oleh
TGL
EBS/ASD
26 Apr 02
Di Setujui oleh
TGL
TINGGI Sucker rod tool,Power tong sucker rod,Rod elevator,Kunci sucker rod.
BACK OFF SUCKER ROAD Pendahuluan : Pekerjaan back off sucker rod adalah membuka sambungan sucker rod pada sumur yang plunger nya stuck yang pada umum nya plunger nya stuck karena terjepit oleh timbunan pasir dan scale. Pada well yang dalam ada juga plunger nya stuck walau pun formasi nya sendiri tidak mengeluar kan pasir , tapi karena pompa itu sendiri yang bengkok yang di sebab kan oleh gerakan2 plunger sewak tu stroke up, maka bagian terlemah di pump barrel akan bengkok,Yang mengakibat kan plunger terjepit di pump barrel yang bengkok tersebut. maka untuk itu di perlukan pekerjaan memback off sucker rod dengan langkah2 di bawah ini.
Langkah-langkah Pelaksanaan : 1 - Adakan Tail gate meeting dengan topic " memback off sucker rod " 2 - Yakin kan ke siapan crew pelaksana nya. 3 - Persiap kan peralatan yang diperlukan seperti : Safetywheel wrench, Power tong sucker rod,Dll 4 - Pastikan data2 dari rangkaian sucker rod yang ada di sumur tersebut.untuk mengetahui jumlah dan ukuran dari sucker rod tersebut. 5 - Yakinkan bahwa Weigh Indicator dalam keadaan baik dan akurat. 6 - Hitung berapa berat sucker rod yang akan di back off sampai di titik jepit Pasangkan Home made clamp yang di las kan dengan potongan 3,5 '' tubing yang sesuai bila di buka dengan Tubing power tong. ( Bila pakai BJ P.Tong, bisa di masuk kan dari samping dan bila pakai Forter, harus dari atas di masuk kan. Dengan alat bantu tali 7 - yang panjang agar bisa menggait power tong masuk ke polish rod atau sucker rod. 8 - Pasang kunci penahan tubing agar tubing tidak ikut berputar. 9 - Pasang Tahanan power tong dengan baik. Operasikan power tong dengan alat bantu tali yang di tarik dari kejauhan ,yang apabila ada terlepas tidak mengenai operator sendiri 10 - dan orang lain. 11 - Sucker rod siap di cabut bila sudah mudah di putar.
AWAS !!! 1 - Tidak dibenarkan memakai 2 kunci pipa yang diputar dengan crew, Bila salah satu lepas, maka yang satu lagi akan membanting. 2 - Memancing dan menset standing valve harus dengan satu orang, Bila well nya dalam, dianjurkan menstroke up down sambil memancing atau menset standing valve.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Mencabut Plunger
BS
01 May 00
Tingkat bahaya Equipments
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
SEDANG
MENCABUT PLUNGER PERSIAPAN : 1 - Pelajari sket / gambar susunan sucker rod yang ada di dalam sumur. 2 - Periksa dan pastikan bahwa rod tools telah tersedia sesuai dengan keperluan dan dapat berfungsi dengan baik : a) Rod elevator. e) Back off clamp. b) Rod hook. f) Perancah. c) Rod tong termasuk Jaw dan Back up tool. g) Snap wrench. d) Polish rod clamp. 3 - Persiapkan rak Sucker Rod, pastikan akan cukup untuk menampung Sucker Rod dari dalam sumur. 4 - Pertimbangkan reason of operation ( Not Pumping, Low Efficiency Pump, Sanded Up). MENCABUT PLUNGER : 1 - Lakukan uji tekanan pada rangkaian Tubing sampai 300 psi, perhatikan apa ada penurunan tekanan. Jika : a) Tekanan turun, lakukan reset Standing Valve kemudian lakukan ulang uji tekanan sampai 300 psi. Kalau tekanan masih turun, naikkan tekanan sampai 500 psi, perhatikan turunnya tekanan,buang tekanan secara bertahap, lakukan step 2 (Standing Valve tidak dipancing). b) Tekanan bertahan, buang tekanan secara bertahap, pancing Standing Valve :Turunkan rangkaian succker rod sampai plunger mengenai standing valve, beri beban ± 500 # putar polish rod ke kanan dengan safety wheel untuk mendapatkan 1/4 putaran pada plunger ( tidak perlu torsi kuat jumlah putaran di polish rod tergantung pada kedalaman plunger ) tahan putaran, sambil angkatrangkaian sucker rod setinggi ± 2 feet.Coba naik - turunkan rangkaian sucker rod setinggi 5 feet sambil perhatikan aliran pada pada pada sample cook untuk memastikan bahwa standing valve sudah terpancing. Kalau ada indikasi bahwa standing valve tidak terpancing, ulangi lagi langkah pemancingan. Apabila tidak berhasil lakukan step # 2 ( Tubing dicabut basah ). Catatan : Apabila dijumpai plunger stuck, lakukan back off sucker rod : - Pasang back off clamp pada polish rod / sucker rod. - Pasangkan power tong, perhatikan pemasangan torque arm dan rantai pengaman. - Angkat rangkaian sucker rod ( diperkirakan berat normal ). - Lakukan back off ( memutar polish rod / sucker rod ke kiri sampai terasa sambungan ada ada yang terlepas ). 2 - Buka sambungan Stuffing Box dari pumping Tee . 3 - Cabut rangkaian Sucker Rod, buka sambungan Polish Rod (beserta stuffing box) dan letakkan di atas rack. Perhatian : Posisi Stuffing Box harus selalu di bagian bawah dari Polish Rod. AWAS !!! stuffing box bisa meluncur dan dapat mencederai tangan. 456789-
Lanjutkan mencabut rangkaian Sucker Rod. Membuka sambungan sucker rod harus menggunakan rod tong atau snap wrench (hindari memakai kunci pipa). Lay down / turunkan sucker rod dan letakkan di atas rack yang telah disediakan. Perhatikan kondisi Sucker Rod dan Coupling, sisihkan sucker rod yang bengkok dan buka coupling yang aus. Lanjutkan mencabut rangkaian sucker rod sampai habis, periksa kondisi plunger dan catat dalam tour report. Lanjutkan ke pekerjaan berikutnya.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Mencabut Tubing Hunger yang Stuck
EBS
Tingkat bahaya Equipments
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
TINGGI Rig Yg Kuat,Weight Indicator,Cuy Lines
MENCABUT TUBING HUNGER YANG STUCK 12345678910 11 12 13 14 15 -
16 17 -
Adakan tail gate meeting dengan topik, “ Cabut tbg hanger stuck “ Periksa dan yakinkan pelaksana an R/U dan Guy lining & Anchoring dilakukan dengan benar. Yakin kan semua jack belakang harus betul-betul menekan landasan matting board dengan sama. Semua Guy line harus terpasang dengan sempurna untuk menahan menara dengan kokoh Periksa keadaan menara, drilling line, crown block sheaves dan semua benda benda yang menumpang di mast( manara ). Pastikan bahwa Calibrasi weight indicator bekerja baik dan akurat. Pastikan jumlah tubing dalam lobang dan hitung berat string yang akan dicabut. Set transmission gear pada gigi terendah atau gigi satu. Pastikan stud bolt sudah terbuka bebas dari tubing hanger. Semua crew kecuali operator tidak boleh berada disekitar sumur dan Mast (menara,) namun turut mengamati prosess pengangkatan , perhatikan semua guy line dan sekitar matting board. Angkat string sampai 100.000 lbs (berat yang ditetapkan WS BKS) Yakinkan breaking point string yang ada di well tersebutb(3.5 tbg EUE J55 9.3 lbs / ft ialah 142.000 lbs. Pasang kunci pipa 48” pada coupling tbg hanger lalu di tension 100.000 lbs beberapa kali, sambil memutar tubing hanger ke kanan dengan kunci pipa 48” yang ditarik dengan cat line dan ditahan. Beri pelumasan/getaran pada tubing hanger tersebut. Bisa diberi pressure di annulus bagi well yang tidak loss circulation, dengan pertimbangan tidak merusak formasi. Maximum pressure pompa yang dibolehkan ialah : Formation depth x Fract Gradient – (Formation Depth x PG well fluid ). maka akan terjadi tekanan ke atas dari annulus, sekali gus melumasi dan mendorong tbg hanger ,yang membantu tenaga Rig mengangkat tbg hanger tersebut Ikuti Rumus Gaya atau FORCE dimana:FORCE UP=Pressure xArea.=Px0.785xD2. Pilihan lain ialah dengan memakai surface jar (lihat jarring precedure)
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
N/U BOPE on flange type hanger
LS
10 Aug 04
Tingkat bahaya Equipments
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
TINGGI KUNCI PIPA KUNCI RING BRASS HAMMER
N/U BOPE ON FLANGE TYPE HANGER 1 2345678910 11 12 -
PERSIAPAN : Observasi terhadap well sudah dilakukan selama kira-kira 1 jam Pastikan air tetap dialirkan kedalam well dengan rate 0.5 - 1 bpm Persiapkan blank doughnut yang sudah tersambung dengan pup joint dengan panjang secukupnya Pasang FOSV (Full Opening Safety Valve) diatas pup dengan posisi valve terbuka Pastikan test fungsi terhadap BOPE sudah dilakukan dengan hasil baik Letakkan BOPE ditempat yang aman disamping well dengan sling dan tali pengontrol terpasang Lobang baut BOP dalam keadaaan baik dan bersih Jumlah baut/ mur BOPE cukup, bersih dan dratnya bagus melalui hasil test Pastikan kunci-kunci dalam keadaan baik Persiapkan kunci pipa dan kunci ring yang sesuai serta palu tembaga Persiapkan spider slip dengan kondisi dies baik dan ukuran segment yang benar Persiapkan lifting unit (foco truck) pada spot yang aman (knalpot menjauhi sumur minyak )
12345678910 11 12 13 14 15 16 17 18 19 -
MEMASANG BOPE : Lakukan prejob meeting Buka acessories diatas tubing flange Pasang pup joint pada tubing flange Buka baut tubing flange Angkat String setinggi kira-kira 3 feet dari ground Pasang spider slip Buka tubing flange Pasang Blank Dougnut pada string Set Tubing dougnut pada well head Buka elevator Masukkan baut BOPE disebelah kiri dan kanan casing valve Angkat BOPE dan masukkan 2 buah baut pada flange BOPE dengan posisi berseberangan. Pastikan Ring Joint terpasang dan dudukkan BOPE diatas well Head Pasang baut BOPE dan kunci dengan sempurna Pasang line BOPE Lakukan test fungsi terhadap pipe ram Pasang Working Platform Pasang spider slip diatas BOPE Lanjutkan ke pekerjaan mencabut string
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
N/D BOPE on flange type hanger
LS
10 Aug 04
Tingkat bahaya Equipments
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
TINGGI KUNCI PIPA KUNCI RING BRASS HAMMER
N/D BOPE ON FLANGE TYPE HANGER 1 2345678-
PERSIAPAN : Observasi terhadap well sudah dilakukan selama kira-kira 1 jam Pastikan air tetap dialirkan kedalam well dengan rate 0.5 - 1.0 bpm Persiapkan blank doughnut yang tersambung dengan pup joint dengan panjang secukupnya Pasang FOSV (Full Opening Safety Valve) diatas pup joint dengan posisi valve terbuka (Doghnut Assy) Persiapkan kunci pipa dan kunci ring yang sesuai serta palu tembaga Pastikan kunci-kunci dalam keadaan baik Pastikan tubing flange dalam keadaan bersih dan sudah tersambung dengan pup joint Persiapkan lifting unit (foco truck) pada spot yang aman (knalpot jauh dari well)
123456 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
MENGELUARKAN BOPE : Lakukan prejob meeting Pasang Dougnut assembly diatas joint terakhir Angkat string dan keluarkan spider slip Dudukkan Doughnut Lipat dan ikat Working Plat form dengan baik Release pressure di BOPE sampai pressure zero di accumulator Buka line BOPE dan pasang plug pada lobang line BOPE Buka baut BOPE dengan memakai kunci pas dibantu dengan nepple atau palu tembaga Pasang sling penggantung BOPE Angkat BOPE dengan Foco perlahan-lahan Letakkan BOP ditempat yang bersih dan aman Angkat string sampai Doughnut berada setinggi kira-kira 3 ft dari permukaan tanah Buka Tubing Doughnut & L/D Pasang tubing flange dan kunci baut dengan sempurna Matikan aliran air Pasang Flow line Lanjutkan ke pekerjaan berikutnya
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Mengganti Karet BOP
ANJ / EDS / DJS
12 Oct 04
Tingkat bahaya Equipments
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
AGUY
12 Oct 04
BOP RAM / KARET
MENGGANTI KARET BOP Hal hal yang harus dikerjakan : 1 - Pastikan alat keselamatan ( PPE ) sudah lengkap dan dipakai termasuk sarung tangan dan safety glasses 2 - Dudukkan BOP pada stump skid dan pastikan posisinya sudah benar benar aman untuk di kerjakan 3 - Persiapkan alat alat dan perlengkapan lain yang dibutuhkan , seperti : a. Allen key, hammer wrench, socket wrench dan niple. b. Minyak solar atau minyak tanah, solvent , steam c. Ram pengganti d. kain lap e. Air gun bila ada 4 - Sebelum membuka bolt pintu ram dari end body, pastikan ram pada posisi terbuka ( open ) 5 - Pastikan allen bolt sudah bersih agar allen key bisa betul betul masuk dan berpungsi maksimal 6 - Pastikan antara pintu ram dengan preventer body sudah bersih 7 - Buka bolt dari pintu ram 8 - Pintu ram di putar ke posisi buka agar ram yang mau di ganti bisa di angkat 9 - Adjust piston untukmempermudah pengangkatan ram 10 - Angkat ram yang akan di ganti 11 - Sebelum pemasangan ram lakukan inspeksi terlebih dahulu pada: a. Pastikan rubber ram tidak ada yang sobek atau rusak b. Bersihkan permukaan ruangan ram apabila ada scale atau semen yang melekat c. Pastikan ram guide tidak ada yang rusak d. Bersihkan lubang bolt ( thread ) e. Pastikan seal dari pintu ram masih dalam kondisi bagus 12 - Setelah inspeksi dilakukan, pasang ram yang sesuai dengan kebutuhan ( ukuran 3 1/2 '' atau 4 1/2 '' ) dan pastikan ram tidak dalam posisi terbalik 13 - Tutup pintu ram 14 - Berikan pelumas atau compound pada bolt yang akan di pasangkan 15 - Kencangkan bolt keseluruhan dengan merata 16 - BOP Siap di Operasikan 17 - House keeping
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Memasang BOP
TGM/JS/LBS
26 Apr 02
HD/PS/SYA
17 Jun 03
Tingkat bahaya Equipments
Di Setujui oleh
TGL
SEDANG
MEMASANG BOP 123456789-
PERSIAPAN : Pastikan ukuran ring dan flange sudah cocok dengan well flange,kondisinya tidak cacat dan bersih dari kotoran, dan stud bolt dari pada tbg hanger sudah direlease semua. Pastikan ukuran ram BOPE sudah cocok dengan string yang akan dioperasikan,. Periksalah kondisi karet ram dengan seksama, baik itu blind ram maupun pipe ramnya Pastikan ukuran baut dan jumlahnya sudah sesuai dengan yang kita perlukan. Tidak boleh mengangkat dengan catline atau Air hoist. Gunakan bonnet (telinga pengangkat) yang telah disediakan. Pastikan sling pengangkat 1" komplit dengan hook & shackle dalam keadaan bagus. Pastikan tersedia Manila rope 3/4" x 10 ' = 2 utas/helai. Berat BOP 10-3/4": 4 Ton.Tinggi: 5 Feet. Lebar: 6 Feet. Kapasitas Foco truck minimal: 5 Ton.
PROSEDUR : 1 - Spot 10-3/4" BOPE sedekat mungkin dengan well (sejajar dengan rig ) 2 - Ikatkan tali kendali dikiri kanan Ram BOPE dengan manila rope 3/4" panjang 10' 3 - Tegangkan tali penahan yang diikatkan pada flange bagian bawah BOPE dan ikatkan ke bumper belakang foco truck yang sudah dispot didekat well 4 - Pasang sling pengangkat dengan panjang yang terbagi rata (seimbang) yang diikatkan dikedua bonet BOP bagian atas. 5 - Angkat BOPE dengan travelling block dengan menggunakan sling 1" perlahan-lahan. 6 - Bersihkan groove & lubang baut dari BOPE dan yakinkan ukuran-ukurannya (BOPE diangkat ± 3' diatas tanah) 7 - Pasang 4 bh baut untuk meng-guide ke lubang casing spool, pasang ring BOPE yang sesuai & bersih. 8 - Centerkan BOPE ke well dengan mengendorkan tali penahan sambil diatur dengan tali kendali. 9 - Turunkan BOPE perlahan-lahan dan dudukkan di casing spool yang diatur dengan tali kendali. 10 - Pasangkan semua baut dan kuatkan hammer ring yang sesuai. 11 - Buka semua sling dan tali-tali yang dipakai. 12 - Buka Plug inlet Hydraulic yang di BOPE, dan pastikan tidak ada kotoran di dalamnya. 13 - Pasang baut Flange dengan komplet dan kuat yang merata. (dengan cara penguncian baut secara bersilang). 14 - Gunakan Chicksan atau selang yang terbalut Armour sebagai line ke BOPE ( tahan Api ). 15 - Pasanglah Hydraulic Line untuk menutup ( close ) Ram terlebih dahulu baik Pipe Ram maupun Blind Ramnya. 16 - Pastikan tidak ada kotoran di dalamnya terutama Pasir. 17 - Pastikan susunan pemasangannya ke Accumulator Line sudah sesuai dengan yang di Accumulator console. 18 - Standarkan pemasangannya, baik pipe / blind ramnya maupun open / close-nya. Jangan diacak dan tandai fungsi setiap harinya. 19 - Test membuka dan menutup rams BOPE, baik Blind Ram maupun Pipe Ramnya, apakah sudah bekerja dengan sempurna ?. Tahan pressnya beberapa menit dan pastikan tidak ada kebocoran hydraulic line-nya. 20 - Pastikan kapan terakhir BOPE tersebut di test working pressnya, Jika meragukan supaya di test ulang. 21 - Pastikan Accumulator sudah ada pressure yang tersimpan yang sesuai dengan working pressurenya. 22 - Pastikan Handle nya pada posisi Open / Close, jangan pada posisi netral kecuali sedang moving. 23 - Persiapkan manual Closure dari Rams BOPE sebagai Emergency. 24 - Pastikan Upper dan Lower BOPE sudah betul kedudukannya. Tidak selalu blind ramnya berada diatas ( tidak terbalik pemasangannya ). 25 - Pasanglah Drippan sebagai pelengkap tambahan yang diwajibkan. 26 - Jangan ada pekerjaan sambilan yang membahayakan disekitar orang yang sedang memasang BOPE. 27 - Pastikan Hobbles ( Safety Chain ) terpasang dengan baik. 28 - Tandai Line BOPE Blind maupun Pipe ram untuk mempermudah pemasangan dari Accumulator unit. 29 - Semua pelaksanaan pekerjaan dibawah satu koordinasi Tool Pusher. Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Pengujian Accumulator
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
Tingkat bahaya Equipments
PENGUJIAN ACCUMULATOR 1 - Letakkan satu joint tubing di BOP yang cocok dengan ukuran preventer, Pastikan BOP bebas dari tool join 2 - Matikan semua sumber pembangkit tekanan Accumulator ( Angin dan Listrik ) 3 - Catat tekanan awal Accumulator,Manifold dan Annular. Accumulator System psi Manifold Psi Annular psi Standard Pressure Reading : Accumulator 3000 psi ; Manifold : 1500 psi ; Annular : 800 - 1200 psi Uji Penutupan BOPE Pengetesan
Tekanan tersisa Waktu (detik) di Accumulator ( PSI )
Tutup Pipe Ram Buka Pipe Ram (untuk kompensasi tutup BR) Tutup Annular Tekanan Accumulator Tersisa (Psi) Standard Min 1500 Psi
*) Perhatikan tekanan di Manifold & Annular saat proses penutupan tekanan di Manifold dan annular harus kembali ke bacaan normalnya dengan cepat setelah proses penutupan Aturan CPI: # Untuk BOP Permukaan system penutupan harus bisa menutup masing-masing ram preventer dlm30 detik, dan tdk melebihi 30 detik utk Annular berukuran lebih kecil dari 20" atau 45 detik untuk Annular yang lebih besar dari 20" # Tekanan tersisa minimal pada Accumulator setelah pengetesan penutupan Accumulator: 1500 psi untuk BOP Closing System 3000 psi.
4 - Bukalah penutup lubang pengisian tangki pengumpul perhatikan adanya fluida yang kembali (bocor), Amati tekanan yang tersisa sekurangnya selama 5 menit untuk memastikan tidak ada kebocoran. TEKANAN ACCUMULATOR TERSISA
psi
Apakah terjadi kebocoran pada system Accumulator ( terjadi penurunan tekanan pada tekanan Accumulator tersisa ) ?........ ( YA / TIDAK ) Buka kembali semua preventer ( Pipe ram ), Uji Pre-Charge Botol Accumulator & Setting Pompa Charging 5 - Posisikan 4 way valve pada kondisi Neutral 6 - Tutup penutup lubang pengisian tangki pengumpul, Kemudian buka kran bleeder dari Accumulator Bank dan alirkan fluida dari botol Accumulator ke tangki pengumpul,perhatikan pressure guage Accumulator. Perubahan yang cepat pada tekanan Accumulator PERUBAHAN TEKANAN YANG CEPAT TERJADI PADA TEKANAN
psi
7 - Tutup kembali kran bleeder dari Accumulator Bank dan hidupkan pompa pembangkit tekanan ( pompa angin dan listrik ). Keseluruhan system harus sudah kembali terisi normal dalam waktu 15 menit atau kurang. WAKTU YANG YANG DIPERLUKAN UNTUK MENGISI KESELURUHAN SYSTEM
Menit
8 - Buka secara perlahan bleeder valve dan catat pada tekanan berapa pompa listrik dan pompa angin mulai menyala ( CPI Recomendasi : 2700 psi untuk pompa listrik dan 2600 untuk pompa angin ). Pompa Angin Pompa Listik Mulai bekerja pada tekanan ( PSI )
psi
psi
9 - Tutup kembali bleeder valve dan catat pada tekanan berapa pomppa listrik dan pompa angin mati ( CPI Recommendasi 3000 psi untuk pompa listrik dan 2900 untuk pompa angin). Mulai bekerja pada tekanan ( PSI )
Pompa Angin
Pompa Listik psi
psi
10 - Periksa apakah bypass valve dari line angin ke pompa angin sudah tertutup ?........ ( YA / TIDAK ) 11 - Periksa apakah valve dari hydra-pneumatic pressure switch ( otomatis pompa angin ) ke pompa angin sudah dibuka ?........ ( YA / TIDAK ) 12 - Periksa apakah switch dari pompa listrik sudah pada posisi " auto " ?........( YA / TIDAK ) Hasil Accumulator Drill: Accumulator dalam kondisi baik dan bisa digunakan untuk Work Over ?........ ( YA /
TIDAK )
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Test BOP
DJSM
MAY '04
Rig Inspection Team
JUN '04
MAS
JUN '04
TINGGI
BRI
SKC,SFR,BS
SFR TGM SMY
ZA,MAS
Tingkat bahaya Equipments
TEST BOP WITH OUT DRILLING SPOOL (PIPE RAM ONLY) 12345-
6-
8910 11 12 13 -
UNTUK TEST PIPE RAM : Rig Travelling Block center terhadap Well Bore. N / U BOPE Comlpeted ( Pastikan O Ring joint dan Grove flange Test Accumulator system dan line. POH slowly w/1 jt Tbg + Dought nut ,disconnect & di lay down Cabel Pasang 1 jt tubing pengganti + Pasang 3.5" CV dan 1 jt pup 6 ft (tambahan)+ Blank Doughnut+ 3.5" Bleeder Valve (tanpa bleeder pin) Pasang 1 jt pup untuk pengantar doughnut RIH dan pasang kembali acme clamp (minimal 2 clamps), potong ESP cable 1 ft dibawah doughnut, pasang acme clamp (minimal 3 pcs) diujung kable yang dipotong dan dudukkan kembali Blank D.Nut Pasang flow tee yang menghubungkan pompa & pressure gauges Tutup BOPE Preventer ( Pipe ram ). Lakukan pressure test w/ 100 psi (low pressure - 5 menit) dan 500 800 Psi.(high pressure - 10 menit). Pastikan disekitar BOP dan Flange tidak ada yang bocor selama test. Bleed off pressure sampai zero kembali lewat bleed off valve di mud pump. Buka kembali BOP Pipe Ram.
2" valve (Circulating Head) Press Guage 2" tee 3.5" pup joint BOP
Pipe ram Acme clamp
Blind ram
Bleeder valve
Blank D. Nut 3.5" PUP
Reda cable
CV
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Test BOP
DJSM
MAY '04
Rig Inspection Team
JUN '04
MAS
JUN '04
TINGGI
BRI
SKC,SFR,BS
SFR TGM SMY
ZA,MAS
Tingkat bahaya Equipments
TES BOP WITH DRILLING SPOOL (PIPE AND BLIND RAM) 1234567-
PERSIAPAN : UNTUK TEST PIPE DAN BLIND RAM Rig Travelling Block center terhadap Well Bore. N / U BOPE Comlpeted ( Pastikan O Ring joint dan Grove flange dalam keadaan bagus ) Test Accumulator system dan line. POH w/1 jt Tbg Dought nut disconnect & di lay down Cabel masih tergantung di absorber wheel Pasang 1 jt tubing sebagai pengganti Tbg yg di lay down Pasang 3.5" CV + 1 jt pup 6 ft (tambahan) Pasang Blank Doughnut dan ditambah 1 jt pup untuk pengantar doughnut + Circulating Head. RIH dan pasang kembali acme clamp ( min: 2 clamps ), potong ESP cable 1 ft dibawah Doughnut, dibahagian ujung kabel min: dipasang 3 pcs acme clamp
2" valve (Circulating Valve) Press Guage 2" tee 3.5" pup joint BOP
Pipe ram 89 - Dudukkan kembali Blank D.Nut. Pasang discharge line yang menghubungkan pompa dengan inlet 10 - drilling spool BOP, buka 2" wing valve well head SPOOL BOP 11 - Isi penuh BOP stack dengan air, Tutup BOPE Preventer ( Pipe ram ). 12 - Lakukan pressure test w/ 100 psi ( low pressure 5 menit ) dan 500 800 Psi.(high pressure - 10 menit) 2" valve 13 - Pastikan disekitar BOP dan Flange tidak ada yang bocor selama test. Acme clamp 14 - Bleed off pressure sampai zero kembali melalui bleed off valve di mud pump. 15 - Buka kembali BOP Pipe Ram. 16 - Lepas pup join kemudian keluarkan (lay down) dari BOP stack Reda cable 17 - Isi penuh BOP stack dengan air, Tutup Blind Ram 18 - Lakukan test seperti langkah no 12 19 - Bleed off pressure sampai zero kembali melalui bleed off valve di mud pump. 20 - Pasang dan screwkan kembali PUP Joint, POH dan L/D blank Doughnut. Ready to POH
Blind ram
Inlet spool Blank D. Nut 3,5" PUP CV
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Memasang WPF
SKR/EBS.
16 Apr 02
SJ/AWS/STO
26 Apr 02
TEAM 2002.
Tingkat bahaya Equipments
TGL
SEDANG
MEMASANG WORKING PLATT FORM (WPF) PENDAHULUAN : Pekerjaan memasang meja kerja di rig atau WPF sering menimbul kan bahaya , karena selain pekerjaannya agak rumit dan berbahaya juga mengggunakan alat pengangkat dan di daerah sempit, maka di anjurkan agar benar-benar mengikuti petunjukpetunjuk di bawah ini, guna menghindari kecelakaan tertimpa atau terjepit dan luka bagi para pelaksananya..
12345678910 11 12 -
PELAKSANAAN : Pastikan pekerjaan dibawah WPF Sudah Selesai Semua. Pastikan Sling pengangkat dalam kondisi bagus. Pastikan landasan kaki WPF sudah rata dan stabil. Pastikan gulungan cat line di Spoolnya tidak kusut dan Sling nya masih bagus . Berkomunikasi dan beri aba-aba yang jelas dan mudah dimengerti kepada operator. Derick Men naik mengikat meja dengan benar, pakai Safety Belt dan di pasangkan ke anti Fall Device bila melebihi ketinggian 6 feet. Ikatkan sling ke wpf dengan cut line 1 yang seimbang.dan pastikan ikatannya telah kuat. Pasang Cat Line ke 2 sebagai Safety di belakan WPF untuk menahan meja yang mau di angkat Angkat WPF sedikit agar pin dan rantai bisa di buka. Cabut pin pengikat WPF bagian bawah,setelah yakin terangkat seimbang. Koordinasikan komunikasi dengan baik,sehingga aba-aba bisa jelas dimengerti operator. angkat pelan pelan wpf nya,dan pasti kan ukuran ketinggian nya telah sesuai dengan yang diinginkan. Awas !!! ,jangan berdiri dibawah WPF sebelum kaki dan pin nya terpasang dengan benar.
13 - Pasang pin dengan baik dan setel kaki WPF yang sesuai dengan kebutuhannya. pastikan permukaan WPF sudah datar dan turunkan WPF pelan pelan. 14 - Bukalah sayap WPF dan pasang pagar dengan sempurna. 15 - Pasangkan tangga dengan baik, pasang pagarnya. 16 - Persiapkan untuk pekerjaan selanjutnya dan persiapkan Power Tong sesuai dengan SOP nya.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Bekerja di Menara
Tingkat bahaya Equipments
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
TINGGI
BEKERJA DI MENARA 12345678-
910 11 12 13 -
LANGKAH KERJA : Pastikan Anda dalam kondisi sehat untuk bekerja di Menara Rig. Pasang Safety Hat dengan benar yang dilengkapi dengan Chin Strap. Periksa kondisi Climbing Safety Belt dan Derrick Safety Belt. Periksa dan test (Rectracted) Climbing Device. Pasang Climbing Safety Belt (Full Body Hardness) duluan, kemudian pasang Derrick Safety Belt. Kaitkan HOOK Climbing Device ke "D" Ring Climbing Safety Belt. Panjat Menara. Sesampai di Monky Board, Periksa kondisi Tail Rope, kaitkan HOOK TAIL ROOP pada derrick Safety Belt, kaitkan Non Stress Anty Fall pada Full Body Hardness, atur kepanjangan tail rope untuk mendapatkan posisi kerja yang baik dan lepaskan Hook Climbing Safety Belt dari "D" Ring dan cantolkan Hook tersebut pada posisi yang aman dari pergerakan Traveling Block. Turun Menara Lakukan Retracted Test pada pada Climbing Device (menahan bila disentak) Pasang Hook Climbing Device ke Climbing Belt dan lepaskan Hook Tail Roop & Non Stress Anty Fall Device. Bergerak turun lewat tangga yang disediakan. Lepaskan Hook Climbing Device, gulung Sling Climbing Device keatas dan tambatkan ujung Rope ditempat yang aman.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Pemakaian Power Tong
NET
Tingkat bahaya Equipments
TINGGI Power Tong, Power Slip, Hand Tool, Back up tong
TGL
Direvisi oleh
TGL
EBS/ASD
11 Jan 01
ZA/SYF/MTB
26 Apr 02
Di Setujui oleh
TGL
TEAM 2002.
PEMAKAIAN POWER TONG LANGKAH PELAKSANAANNYA.: 1 - Periksa dan yakinkan semua safety pin, cotter pin, baut - baut dalam kodisi baikdan terpasang pada power tong dan peralatannya. 2 - Pastikan sling penggantung power tong masih dalam kondisi bagus ,pastikan lock safety pin di spool sling gantungan power tong terpasang baik. 3 - Pastikan sambungan hydraulic line pada power tong terpasang dengan sempurna dan memakai safety chain. 4 - Periksa keadaan oli pelumas pada power tong, Tambah bila kurang. 5 - Adjust ( sesuaikan ) panjang Tong Arm dan pasang safety chain tambahan jangan terlalu kendor. Pastikan posisi ARM horizontal ( datar ) dan membentuk sudut 90 terhadap power tong. 6 - Pastikan posisi power tong sudah level. 7 - Periksa kondisi dan ukuran dari jaw power tong dan backup tool. Kemudian pastikan apakah dalam posisi membuka atau mengunci. Awas !!! 1.Hati-hati sewaktu mencabut dan memasukkan Power Tong Dies ke dalam Housing. Control Valve Power Tong harus dalam posisi Off. 2. Power Tong bisa turun sendiri apabila ada kebocoran di Power Tong. CARA PENGOPERASIAN : Membuka sambungan tubing. 1 - On kan selector valve Power Tong yang di Driller consule. 2 - Set jaw power tong ke posisi membuka ( Break ), sesuaikan dies dengan ukuran tubing yang akan di pakai. pasang cover plate dan guide bell. 3 - Set posisi Power tong ke tubing dan turunkan sampai dengan posisi yang diperkirakan tidak menggangu elevator. 4 - Set jaw power tong di up set tubing yang akan dibuka. 5 - Set backup tong atau kunci tahan di coupling tubing.Pasang safety sling tong arm 6 - Floorman berdiri di radius yang aman sebelum Power tong di operasikan. 7 - Dorong handle clutch untuk memasukan low gear dan tarik untuk high gear. 8 - Operate handle Power Tong secara perlahan sambil memperhatikan apakah jaw power tong sudah menggigit dengan sempurna dan back up tong sudah berfungsi. Note : Setiap perpidahan persnelling dari low gear ke high Gear atau sebaliknya power tong harus dalam posisi berhenti untuk menghindari kerusakan ( Torque range : High gear 300 - 1300 ft/lb dan Low Gear 6000 ft/lb. ).RPM. H ; 126. dan l : 27. Pengoperasian power tong tidak boleh di sentak - sentak untuk membuka sambungan yang keras, Power Tong dapat menghantam kita apabila tong arm lepas 9 - Buka sambungan tubing sampai habis. 10 - Release jaw power tong dan back up dan turunkan keposisi paling rendah. AWAS.!!! Pada waktu Coupling melewati power tong akan tersangkut kalau, jawnya tidak sepenuhnya dalam Posisi release. Apabila jaw Power Tong tidak sepenuhnya dalam posisi realese, coupling tubing tersangkut di jaw Power Tong. Penyambungan tubing. 1 - On kan selector valve yang di Driller consule. 2 - Set jaw power tong ke posisi mengunci ( Make up ) pasang cover palte dan guide bell 3 - Set posisi Power tong ke tubing dan turunkan sampai dengan posisi yang terendah diperkirakan tidak menggangu elevator. 4 - Set jaw power tong di upset tubing yang akan disambung. 5 - Set backup tong atau kunci tahan di coupleng tubing. 6 - Floorman berdiri di radius yang aman sebelum Power tong di operasikan. 7 - Set handle clutch untuk memasukan high gear power tong. 8 - Operate handle Power Tong secara perlahan sambil memperhatikan apakah jaw power tong sudah menggigit tubing dengan benar. 9 - Kunci sambungan tubing sampai torque yang di izinkan,lihat torque gauge = (Tubing 3-1/2" = 2280 ft/lb. Tbg 4-1/2" = ft/lb) 10 - Release jaw power tong dan back up , turunkanke posisi terendah. Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Back off String
TGM/JS/LBS
26 Apr 02
Tingkat bahaya Equipments
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
TINGGI
BACK OFF STRING - MANUAL PENDAHULUAN : Pekerjaan back off rangkaian tubing secara manual biasanya dilakukan pada sumur sumur yang dangkal atau untuk menghemat waktu apabila peralatan back off ( back off tool ) tidak tersedia. PERSIAPAN : 1 - Pastikan tubing elevator dalam keadaan baik dan diikat dengan tali tambahan. 2 - Pastikan bracket tangan tangan power tong dalam keadaan baik dan diikat dengan tali tambahan. 3 - Pastikan power tong bekerja dengan baik dan mata power tong dalam keadaan baik. 4 - Pastikan penutup mata power tong ( guide bell ) terpasang. 5 - Pastikan tubing wiper terpasang diatas BOPE. 6 - Pastikan weight indicator bekerja dengan baik ( akurat ). 7 - Pastikan travelling block, swivel, dan link berfungsi dengan baik. 8 - Pastikan swivel travelling block dalam keadaan bebas ( lock tidak terkunci ). 9 - Pastikan working plat form dalam kondisi baik dan semua pagar terpasang pada tempatnya. BACK OFF PROSEDURE : 1. Perhitungan titik jepit : ⇒ Angkat rangkaian tubing sampai berat normal. ⇒ Teruskan tarik rangkaian tubing / overpull sampai 20.000 lbs - 50.000 lbs ( perhatikan kekuatan tubing dan kemampuan rig sewaktu test load ). ⇒ Hitung titik jepit dengan rumus : P = 735294 x S x W : L P = Tarikan / Tension dalam satuan pound ( lbs ). S = Pemanjangan pipa / stretch dalam satuan inchi. W = Berat pipa dalam satuan lbs / ft. L = Panjang pipa yang bebas dalam satuan ft. 2. Kuatkan semua sambungan tubing string dengan memutar kekanan menggunakan power tong sampai torsi yang optimal sambil mengangkat rangkaian tubing dengan travelling block sampai berat normal rangkaian tubing dan diawasi dan di koordinir langsung oleh ROC. 3. Usahakan sambungan yang akan di back off pada status netral ( bebas dari tarikan maupun tekanan ) 4. Lakukan back off : ⇒ Ikat tangkai pengontrol power tong dengan tali, agar power tong dapat dioperasikan dari jauh. ⇒ Putar ke kiri rangkaian tubing dengan power tong gunakan tenaga maksimal, sambil perhatikan weight indicator. Apabila berat rangkaian tubing berkurang, berarti sambungan mulai terbuka, dan lanjutkan putaran sampai pasti, bahwa sambungan telah terbuka dan langsung diawasi oleh ROC. 5. Perhatikan berat rangkaian tubing pada weight indicator. ⇒ Apabila berat rangkaian tubing tidak sesuai dengan perhitungan berarti sambungan tidak terbuka pada tempat yang diharapkan, Screwkan kembali rangkaian tubing dan ulangi langkah / step nomor # 2, # 3, dan # 4. ⇒ Apabila berat rangkaian tubing sudah sesuai dengan perhitungan berarti sambungan terbuka pada tempat yang diharapkan. 6. Cabut rangkaian tubing sesuai dengan SOP. AWAS !!! - Pada saat melakukan back off dengan power tong tidak boleh dibantu dengan kunci pipa, apabila terjadi slip pada gigi power tong, bisa berakibat berbalik arah secara tiba tiba, dan mencelakai orang. - Usahakan untuk tidak berada diatas meja kerja, mungkin sambunagn tubing tidak terbuka pada tempat yang di harapkan, sehingga rangkaian tubing bisa melompat ke atas. Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Mencabut Tubing Pump
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
BS
01 May 00
Di Setujui oleh
TGL
Tingkat bahaya Equipments
MENCABUT TUBING PUMP 12345678-
PERSIAPAN : Siapkan stabing board (landasan tubing). Periksa slip segment masih baik dan ukurannya sesuai dengan ukuran tubing dan pin spacer sudah terpasang.. Periksa mata power tong dan back up tong masih baik dan ukurannya sesuai dengan ukuran tubing,pastikan rantai pengaman sudah terpasang dengan benar. Periksa tubing elevator dalam kondisi baik dan ukurannya sesuai dengan ukuran tubing. Pastikan lock nut pada section B sudah dilonggarkan. Pastikan weight indicator berfungsi dengan baik. Apabila diperkirakan rangkaian tubing pump tidak ada kebocoran, sedangkan standing valve tidak dapat dipancing maka harus dilakukan reverse sirkulasi (atau) kemudian di-swab unload - diaralirkan ke test tank. Apabila diperkirakan rangkaian tubing pump ada kebocoran, dan standing valve tidak dipancing, maka harus dilakukan reverse sirkulasi.
MENCABUT TUBING PUMP : 1 - Cabut doughnut, perhatikan berat rangkaian tubing pada weight indicator. Apabila berat rangkaian tubing pump sudah mencapai 15 000 lbs.melebihi berat normal, tetapi rangkaian tubing masih belum tecabut : a. Periksa kembali Locknut. b. Periksa akurasi weight indicator. c. Siram Tubing Doughnut dengan minyak Diesel, dan tunggu beerapa saat ( +/- 15 menit ). d. Coba angkat kembali rangkaian tubing sambil diberi getaran. 2 - Lay down ( turunkan ) tubing doughnut ke atas rack - pintu tubing elevator selalu menghadap ke atas. 3 - Lanjutkan mencabut rangkaian tubing pump. 4 - Buka sambungan tubing dengan power tong dan fungsikan back up tong, pastikan gigi power tong menjepit rata pada tubing (full grip), apabila tidak rata tubing bisa penyet. a. Apabila sambungan terlalu kuat, getarkan dengan cara memukul coupling (collar) dengan hammer (martil) kuningan. b. Perhatikan kondisi drat tubing dan coupling, apabila dijumpai rusak harus diberi tanda dan diganti. AWAS !!! Apabila dijumpai rangkaian tubing pump berisi minyak mentah, jangan dilanjutkan menbuka sambungan tubing, kunci dan masukkan (turunkan) kembali rangkaian tubing pump kedalam sumur,kemudian lakukan prosedur swab unload. Apabila rangkaian tubing hanya berisi air, boleh dilanjutkan membuka sambungan tubing dengan dipasang tubing jacket (oil guard).
Catatan : pada kasus rangkaian tubing pump diperkirakan bocor, harus dilakukan uji tekanan kembali 500 psi untuk mencari titik kebocoran, baru dilanjutkan mencabut rangkaian tubing pump. 5 - Lanjutkan mencabut rangkaian tubing pump sampai selesai. 6 - Periksa kondisi dan nomor serie tubing pump, catat hal-hal yang dijumpai pada tour report. Lanjutkan pekerjaan berikutnya.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Memcabut SPS
BS
09 Dec 98
BS
26 Mar 00
Tingkat bahaya Equipments
Di Setujui oleh
TGL
TINGGI
MENCABUT SPS 1234-
Langkah-langkah yang di lakukan : Lakukan pemeriksaan pada Cable Wheel, terutama pada bagian-bagian yang kritis. Perhatikan cable spooler akan mampu untuk menggulung cable dari dalam sumur, dan diletakkan ± 75 kaki dari sumur. Pastikan Gunting (Tin Cutter) dapat berfungsi dengan baik. Pastikan Locknut sudah dilonggarkan.
POH W/ SPS Procedure : 1 - Pasang Cable pada Cable Wheel, gantung Cable Wheel pada ketinggian 3 Kaki di atas WPF. 2 - Angkat Tubing Doughnut dari kedudukannya, perhatikan berat rangkaian Tubing (lihat Weight Indicator). Apabila berat rangkaian Tubing sudah melebihi berat normal, tetapi rangkaian masih belum terangkat : a. Periksa kembali Locknut. b. Siram Tubing Doughnut dengan minyak Diesel, dan tunggu beerapa saat. c. Coba angkat kembali rangkaian Tubing. 3 - Lepaskan Cable dari Tubing Doughnut, pergunakan kunci yang sesuai. 4 - Gantung Cable Wheel ± 10 Kaki di atas WPF. 5 - Kunci Swivel dari Travelling Block, agar Rangkaian Tubing tidak terputar. 6 - Cabut rangkaian Tubing 1 jt, periksa bagian dalam Tubing . a. Apabila tubing tidak ada scale, masukkan pemutus bleeder pin, pasang safety valve, perhatikan apa ada tekanan di dalam rangkaian tubing. Kalau aman, lanjutkan mencabut rangkaian tubing. b. Apabila ada scale di dalam tubing, cabut lagi rangkaian sampai tidak dijumpai scale , masukkan Pemutus Bleeder Pin, pasang Safety Valve, perhatikan apa ada tekanan di dalam rangkaian tubing kalau aman, lanjutkan mencabut Rangkaian Tubing. 7 - Apabila ternyata Bleeder Pin tidak patah, lakukan swab unload. Peringatan !!! Tidak dibenarkan mencabut basah apabila di dalam rangkaian Tubing berisi Minyak. 8 - Setiap pemotongan clamp cable harus memakai tin cutter. Hati-hati, clamp bisa melenting. 9 - Setiap menutup Power Slip perhatikan Cable, Cable jangan terjepit. 10 - Mencabut Rangkain Tubing tidak boleh terlalu cepat, agar Cable tidak rusak / patah. Peringatan !!! Orang tidak boleh berada di bawah Cable Wheel. 11 - Setiap membuka sambungan tubing dengan menggunakan power tong, back up tong harus selalu difungsikan. 12 - Setelah rangkaian tubing sudah tercabut ± 10 jts, angkat cable wheel dan gantung pada monkey board, ikat dengan rantai pengaman, kendorkan sand line, pasang rantai pengaman pada handle sand line, buka saluran angin. 13 - Lanjutkan mencabut Rangkaian Tubing sampai tinggal 1 jt Tubing di atas Pup, Apabila SPS yang sedang dicabut series # 400, Clamp Cable pada Tubing terakhir jangan dipotong, angkat terus Rangkaian Tubing dan SPS sampai Motor, periksa mungkin ada bagian SPS yang terlepas, kalau masih tersambung baik, masukkan lagi rangkaian tubing dan SPS dan jepit tubing dengan power 14 - Turunkan cable wheel dan gantung ± 10 kaki di atas WPF. 15 - Lanjutkan mencabut Rangkaian Tubing sampai SPS, buka cable guard. Lanjutkan ke prosedur Membuka sambungan SPS.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Memancing / mencabut CPA
Tingkat bahaya Equipments
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
SEDANG
MEMANCING / MENCABUT CUP PACKER (CPA) 12345678-
PERSIAPAN : Komunikasikan pekerjaan yang akan dilakukan dengan semua karyawan yang terkait Tentukan apakah retrieving tool yang akan dipakai cocok dengan On-Off-Connector (OOC) yang ada dalam sumur sesuai dengan file terakhir. Periksa kondisi dan keadaan slot retrieving tool Ketahui berat CPA yang akan dicabut Ketahui kedalaman On-Off-Connector Pastikan casing annulus valve dalam posisi terbuka Pastikan casing annulus valve tersambung ke square tank Pastikan peralatan yang akan dipakai dalam keadaan baik (Power tong, back-up tong, power slip.)
PROSEDUR : 1 - Dudukkan retrieving tool di spider slip. 2 - Sambungkan retrieving tool dengan tubing dan RIH sampai kedalaman kira-kira 1 joint sebelum tag. Pasang tubing wiper untuk mencegah barang-barang kecil terjatuh kedalam sumur 3 - Pastikan berat string pada penunjuk berat sebelum sampai di OOC. 4 - Putar string dengan memakai kunci pipa dan rasakan torsi yang terjadi 5 - Sentuh dan tautkan retrieving tool pada OOC dengan memperhatikan putarannya sesuai dengan tipenya. 6 - Pastikan kedalaman OOC sudah tepat atau lakukan sirkulasi bila terdapat pasir diatas OOC. Berikan beban kira-kira 2000 s/d 5000 lbs 7 - Angkat string dan amati pertambahan berat string 8 - Pastikan apakah CPA sudah terpancing dengan melakukan putaran pada string dengan torsi pada step 4 diatas 9 - Cabut CPA pelan pelan sambil memperhatikan penunjuk berat sampai CPA bergerak mulus. 10 - String harus benar benar berhenti sewaktu di slip 11 - Bila string melorot pada slip, buka kembali slip, turunkan string sampai maximum, angkat kembali dan slip. 12 - Jangan menggunakan kunci pipa untuk menahan tubing sewaktu membuka dan menyambung tubing kecuali back up tong. 13 - Sandarkan tubing di menara sebaik mungkin dan tegakkan dan susun pada tubing base dengan rapi 14 - Lepaskan tubing wiper. Tubing wiper harus dilepaskan sebelum menurunkan retrieving tool untuk mencegah agar tidak rusak 15 - Teruskan mencabut CPA pelan pelan agar supaya dapat menjaga pressure diantara cup 16 - Perhatikan kemungkinan aliran pada casing valve sewaktu retrieving tool akan mencapai permukaan. 17 - Lakukan control terhadap aliran yang terjadi 18 - Turunkan retrieving tool dengan menggunakan catline 19 - Setelah melepaskan cup packer jangan langsung dijatuhkan ketanah tetapi gunakan catline untuk menurunkannya 20 - Kirim semua cup packer yang telah dicabut ke Tool House untuk dibersihkan
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Pick Up Tubular
TGM/JS/LBS
26 Apr 02
EBS / ASD
Tingkat bahaya Equipments
TGL
Di Setujui oleh
TGL
TEAM 2002.
SEDANG
PICK UP TUBULAR 123456789-
10 11 12 -
PERSIAPAN : Lakukan Pre Job Meeting Periksa alat-alat yang digunakan dalam keadaan aman untuk dioperasikan, seperti : cat line / air hoist, elevator power slip, safety clamp. Tubular harus sudah tersedia dirack dalam keadaan bagus, dan berlubang & pasang protector. dan setiap lapisnya diganjal dengan papan pengganjal. Pasang lifting sub yang erat agar tidak terlepas sewaktu penyambungan. Ikat tubular dengan rantai catline / air hoist dua lilitan perhatikan hookcatline dan posisi pengaitan kunci. Ikat ujung tubular dengan manila rope atau sling yang digantung pada sandline yang telah diikatkan dibelakang tubular rack, untuk menahan tubular agar tidak berayun sewaktu pengangkatan. Operator rig harus mengikat arahan dari signalman dan instruksinya, crew harus berdiri ditempat yang aman dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Angkat tubular dengan catline pelan-pelan, tuntun sampai kedalaman elevator, dan pastikan pintu elevator sudah tertutup rapat. Angkat tubular dengan travelling block, pastikan bebas dari sangkutan mast, monkey board, gantungan power tong. tahan dengan manila rope atau sling penahan agar tubular tidak berayun, sampai posisi tubular tegak lurus, tidak dibenarkan mengintip lobang tubular tanpa pakai alat pelindung mata, masukkan tubular kedalam well bore. Pasang safety clamp 2 ft diatas power slip, pastikan yang menerima beban string power spider. Pasang kunci penahan sewaktu penyambungan, tidak dibenarkan mengangkat safety clamp melebihi 4 ft dari working floor, Posisi anggota badan jangan berada di bawah safety clamp. Lepaskan Safety clamp. Lepaskan clamp dan masukkan tubular ke dalam well bore. Jangan berada di bawah tubular yang diangkat.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Mengambil / Mengangkat DC
TGM/JS/LBS
26 Apr 02
SEDANG
EBS/ASD
Tingkat bahaya Equipments
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
TGM/JS/LBS
MENGAMBIL/MENGANGKAT DC Langkah-langkah yang di lakukan : 1 - Lakukan tail gate meeting. 2 - Periksa alat-alat yang digunakan dalam keadaan aman untuk dioperasikan, seperti : cat line / air hoist, elevator power slip, safety clamp. 3 - Tubular harus sudah tersedia dirack dalam keadaan bagus, dan berlubang & pasang protector. dan setiap lapisnya diganjal dengan papan pengganjal. 4 - Pasang lifting sub yang erat agar tidak terlepas sewaktu penyambungan. 5 - Ikat tubular dengan rantai catline / air hoist dua lilitan perhatikan hookcatline dan posisi pengaitan kunci. 6 - Ikat ujung tubular dengan manila rope atau sling yang digantung pada sandline yang telah diikatkan dibelakang tubular rack, untuk menahan tubular agar tidak berayun sewaktu pengangkatan. 7 - Operator rig harus mengikat arahan dari signalman dan instruksinya, crew harus berdiri ditempat yang aman dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. 8 - Angkat tubular dengan catline pelan-pelan, tuntun sampai kedalaman elevator, dan pastikan pintu elevator sudah tertutup rapat. 9 - Angkat tubular dengan travelling block, pastikan bebas dari sangkutan mast, monkey board, gantungan power tong. tahan dengan manila rope atau sling penahan agar tubular tidak berayun, sampai posisi tubular tegak lurus, tidak dibenarkan mengintip lobang tubular tanpa pakai alat pelindung mata, masukkan tubular kedalam well bore. 10 - Pasang safety clamp 2 ft diatas power slip, pastikan yang menerima beban string power spider. 11 - Pasang kunci penahan sewaktu penyambungan, tidak dibenarkan mengangkat safety clamp melebihi 4 ft dari working floor, Posisi anggota badan jangan berada di bawah safety clamp. Lepaskan Safety clamp. Lepaskan clamp dan masukkan tubular ke dalam well bore. 12 - Jangan berada di bawah tubular yang diangkat.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Lifting Reda Unit
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
Tingkat bahaya Equipments
LIFTING JOB REDA UNIT Assemble ESP: Posisi-4: ⇔ Buka box ESP. ⇔ Pasang Tail Clamp / & Nilon Strap pada 1/4 bagian bawah ESP. ⇔ Pasang reda Clamp / & Nilon Strap pada 1/4 bagian atas ESP. ⇔ Sangkutkan Nylon Strap bagian bawah ESP ke-Cat Line-B dengan Sacle. ⇔ Sangkutkan Nylon Strap bagian atas ESP ke-Cat Line-A dengan Sacle. ⇔ Angkat Cat Line-A dan-B bersama-sama sampai tegang dan ESP terangkat + 3 ft. ⇔ Angkat Cat Line-A sampai ESP pada posisi -3 dan ahirnya posisi ESP-2.
T Block
Posisi-2: ⇔ Pasang / sangkutkan Reda Clamp bagian atas ESP keTraveling Block dan tegangkan. ⇔ Buka Cat Line-A dari Sacle dan Nylon Strap. ⇔ Angkat Travelling Block secara perlahan sampai pada posisi ESP-1. ⇔ Buka Cat Line-B dari Sacle dan Nylon Strap / & Tail Clamp. NB : : Tail Clamp / & Reda Motor Clamp. Catatan: Selama proses pengangkatan ESP tidk boleh: -Terbentur. -Terhemas. : Sacle. -Terbanting. -Terbanting. : Nylon Strap. -Bengkok.dll. : Ground anchor. : Cat Line - B : Cat Line - A B
A
: Nylon Strap.
1
: Ground anchor. A 2 3
Prep by : SHJ / SSE/ SGT.
WPF 4
Reda Box
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Menurunkan Rest cbl w/skid dng foco
YRS/ABK
19 Mar 03
SEDANG
TNG/KS
Tingkat bahaya Equipments
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
FOCO TRUCK
Menurunkan Rest cbl w/skid dng foco PERSIAPAN : 1 - Pastikan kekuatan daya angkat Foco dan kekuatan sling. 2 - Pastikan berat beban yang di angkat tidak melebihi daya angkat Foco. 3 - Bila ragu, angkat Skid dan Spool secara terpisah ( satu per satu ) Catatan: Berat Skid est : 2250 kg Berat Spool est : 250 kg. Berat Reda Cabel : 1.2 kg / foot ( reda cabel no : 4 ) Peringatan !!! Hati-hati waktu mengangkat skid, jangan berdiri terlalu dekat dengan skid yang sedang di angkat 12345678910 11 -
LANGKAH YANG DILAKUKAN : Set Foco sedekat mungkin terhadap spot yang diinginkan. Keluarkan outrigger sepenuhnya dan pakai papan untuk alas jacknya. Buka pagar ( tiang ) penyangga yang ada di foco. Lepaskan ikatan rantai pada skid Ikat skid dengan menggunakan 4 buah sling. Perhatikan sudut kemiringan dari boom .( Ikuti petunjuk yang ada di nemplat fuco tersebut ) Pakai bantuan tali untuk menahan agar skid tidak berputar. Letakkan skid di atas permukaan yang rata dan arahkan ke well Lepaskan ikatan sling pada skid Kembalikan posisi bom ke posisi moving Bebaskan jack dan masukkan outrigger sepenuhnya
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Perforasi dengan casing Gun
EBS
SEDANG
SHJ/SONI.B.
Tingkat bahaya Equipments
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
TEAM 2002.
Logging truck,Air dll.
PERFORATE DGN CASING GUN 123456789-
PERSIAPAN : Adakan Joint tail gate meeting dengan service company yang bertugas dengan topik " Perforating job " Pasang killing line dari pompa ke annulus, dan dari annulus yang satulagi ke swab tank dengan valve terbuka. Sediakan air di square tank dengan cukup. Min. 1.5 x Isi well. Perhatikan Accumulator dan BOP telah di test sesuai dengan prosedur dan kapasitas nya. Pasang Service company BOP wire line dan lakukan uji fungsi ( Fungtion test ) Gantungkan Upper sheave wire line dengan baik pada Travelling block elevator dan lower sheave di ikat dengan rantai pada casing heat, yakinkan telah terikat dengan baik dan posisi block terkunci. Company men berdiskusi dengan service engineer Tentang” Mark log dan CBL log. Pastikan bahwa Mark log dan CBL log sesuai dengan lokasi yang sedang di kerjakan. Matikan semua system radio komunikasi dan Hand phone, Perhatian !!! Crew rig tidak di benarkan berada di sekitar daerah penyambungan gun. Bila Perforasi di lakukan lebih dari satu kali,beri tanda pada wire line untuk Mempercepat penentuan kedalaman yang berikut.
10 11 12 13 14 15 16 17 -
Service engineer menyambung gan dengan detonator. Operator logging truck mengangkat gan sambil ditahan oleh crew service company. Lalu di masuk kan ke well Service engineer dan company men melakukan korelasi dan memastikan kedalaman yang mau di tembak. Service engineer memberi aba 2 kepada crew nya dan semua perhatian crew rig ter puysat ke well Setelah ada aba siap untuk di tembak dari crew,driller, baru di tembak. Perhatikan tanda 2 well flowing atau tanda gas dari well. Controle well sambil gun di cabut bila ada tanda 2 flowing. Flowingkan ke swab tank bila ada flowing. Lalu catat ,Data2 yang di perlukan,SIP,Fowing press, rate,cut dll. Bila gan belum sempat di cabut, lakukan kill well sesuai Procedure agar bisa di cabut gan setelah sumur aman. AWAS !!! Hindari berdiri dekat line bertekanan tinggi. Semua krew rig sebaik nya ikut terlibat dan memberi perhatian sewaktu Pekerjaan perforasi
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
RUN TCP GUN
TGM/JS/LBS
26 Apr 02
Tingkat bahaya Equipments
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
TEAM 2002
TINGGI
RUN TCP GUN 12345678-
12345678910 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 -
PERSIAPAN : Pastikan interval yang mau di perforate sesuai program Packer yang akan dirunning pastikan dalam kondisi baik. X - Mast tree sudah betul betul ditest bagus sampai 3000 psi. Semua connection / Line yang ke tangki swab terpasang kuat dan di test dengan pressure 1500 psi. TCP gun dan accecories yang diperlukan sudah cukup. Pastikan persediaan air cukup dan triplex pump bekerja dengan baik. Sevice company HLS Dan Schlumberger. Skema gambar yang dipersiapkan service company engginer. PELAKSANAAN : Adakan Pre Job Meeting ( PJM ) Ukur dengan akurat hand tool yang akan di running. Susun TCP gun dan spacer - port production valve ,firing head, packer, radio active, sesuai perencanaan. Beri tool joint compound pada pin string dan jangan memberi tool joint compound pada drat coupling, hindari pemakaian tool joint compound yang berlebihan. Pastikan mata power tong bagus, dan jangan sempat ada barang yang jatuh ke dalam string ( check ID yang akan disambung dengan memakai rabbit). Isi string dengan air sesuai dengan program. Masukkan TCP gun dengan perlahan lahan sampai ke kedalaman yang diinginkan. Tally / Hitungan ulang, Ukuran tubing dan jumlah tubing yang dimasukkan / di dalam dan diluar sumur, laporkan ke service enginer dan set radio active sesuai dengan program. R/U HLS atau Schlumberger sesuai SOP. Korelasi posisi / set radio active. Diskusikan tentang hasil korelasi dan persiapkan kebutuhan pup joint. R/D HLS atau Schlumberger sesuai SOP. N/D BOPE Sesuai SOP. Pompakan packer fluid ke dalam annulus, Set Packer sesuai program / perencanaan dibawah instruksi Engginer packer. Pasang Flange / X - Mast tree. Test packer sesuai dengan kebutuhan dan lakukan sesuai dengan program. Lakukan pengecekan ulang untuk tally tubing secara seksama. Pasang pup joint dan drop bar, poor boy dalam keadaan tertutup dia atas X - Mast tree. Buka valve X - mast tree untuk drop bar. Monitoring pressure di wing line dan annulus. lakukan swabbing job sesuai SOP bila diperlukan.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Tingkat bahaya Equipments
Dibuat oleh
TGL
Mengetes Swab Head
EBS
16 May 00
TINGGI
EBS/ADS.
13 Mar 02
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
MENGETES SWAB HEAD 1234-
PERSIAPAN : Melakukan tail gate meeting dengan topik mengenai pekerjaan yang akan dilakukan . Swab head harus dilengkapi dengan tiga master valve dan satu wing valve. Pastikan alat tersebut berfungsi dengan baik. Harus tersedia testing unit dengan pressure max 3000 psi. Pastikan connection (sambungan) swab head tool terpasang dengan baik dan benar.
Langkah Kerja : 1 - Tutup valve pertama dan di test pada 3000 psi dan di hold selama 5 menit, bila bagus di bleed-off. 2 - Buka valve paling atas dan valve kedua ditutup. Demikian pula valve yang ke test tank ditutup. Beri pressure 3000 psi dengan selang waktu lima menit. Bila bagus pressure di bleed-off. 3 - Buka valve pertama dan kedua. Valve ke wing valve test tank ditutup, valve ketiga ditutup. Beri preesure 3000 psi, bila bagus hold lima menit. Pressure di bleed-off. 4 - Apabila testing sedang berlangsung, jangan ada orang yang berada disekitar unit yang di test.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
SWAB DI WELL BERPASIR
EBS
Tingkat bahaya Equipments
TINGGI
TGL
Direvisi oleh
TGL
EBS
16 May 00
EBS/ADS.
13 Mar 02
MNA/KURNIAWAN
26 Apr 02
Di Setujui oleh
TGL
TEAM 2002.
SWAB DI WELL BERPASIR 1234-
5678910 11 12 13 14 -
Langkah-langkah yang di lakukan : Periksa semua bagian2 dan sambungan dari sand line ,condisi travelling ball ,swab jar,dan cup. Yakinkan oil saver lubricator berfungsi dengan baik,jangan di pressurize terlalu tinggi,agar sand line tidak berpilin di drum, sand line harus bebas berputar di oil saver. Yakinkan swab head master valve mampu menahan pressure 3000 PSI.Periksa swab head test record dan BOP test record yang selalu di tempelkan di rest house. Pasang sand line flag dua buah dimana flag (bendera) pertama harus sejajar dengan cover sand line drum ketika swab cup sejajar dengan "TEE" swab head,sehingga bila ada pasir yang terangkat,maka akan ikut flow /mengalir ke swab line terus ke swab tank.sehingga swab cup akan bersih sewaktu di turunkan kembali ke dalam well. Run swab tool dengan kecepatan normal dan diperhatikan tanda2 menjelang fluid level,kurangi kecepatan menjelang fluid level, untuk menghindari sand line twist (terpelintir) Jangan ada orang yang berdiri di depan tubing drum dan memanjat di mast sewaktu sand line di pergunakan, untuk mencegah jangan sampai ada yang terbelit sand line ,sewaktu terjadi pengendoran. Kurangi swab depth bila recovery per run melebihi 6 barrel,bila recovery per run bertambah dengan swab depth yang sama, itu berarti working fluid level nya naik , hati2 mungkin akan flowing. Sewaktu pengangkatan harus dengan kecepatan rata, kalau me-loncat2 mungkin ada pasir ,gas ,dan mungkin tubing nya sudah oval ter gesek oleh coupling sucker road atau tubing nya colapse ter penyot kedalam oleh mata power tong. Driller harus di bantu oleh crew melihat sand line flag (tanda bendera).untuk menghindari oil saver ter tabrak oleh rope socket (swab cup mandil assambly) pergunakan alat comunicasi yang jelas seperti bunyi-bunyian an ,suara, flute, dll. Bila swab cup stuck, coba di jar up jar down., karena biasanya pasir diatas cup maka di sarankan agar di jar down sehingga swab cup ter bebas dari tumpukan pasir. Jika masih stuck, Kendorkan union connection swab head. Release packer lalu di reverse circulate sambil di jar up and down sand line. Bila masih stuck,setelah BOP di buka,coba di stroake up and down,dengan memanfaat kan fluid yang di bawah packer mendorong pasir yang ada di dalam tubing ,lalau di jar up and down sand line. Drop sand line cutter bila tersedia, sehingga sand line bisa di cabut 100 % Bila masih stuck , kendorkan sand line , lilitkan sand line di tubing drum , lepaskan brake handle sand line, lalu drilling line menghimpit sand line lalu di angkat tavelling block sehingga sand line putus dengan pelan2, dan janga memutus sand line dengan cara memaksa dengan sand line drum. Jangan ada orang berdiri selain driller sewaktu mau memutuskan sand line.
Semoga berhasil dan selamat.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor ,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Tingkat bahaya Equipments
Hal
Dibuat oleh
TGL
Swabing Job Malam Hari.
BS / SSF
15 May 01
SEDANG
ZA/SYF/MTB
26 Apr 02
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
SWABBING JOB MALAM HARI. Langkah-langkah yang di lakukan : PERSIAPAN : 1 - Periksa kondisi sand line dan pastikan panjang sand line dari catatan yang ada cukup untuk mencapai kedalaman yang direncanakan da pastikan kondisi depthometer dalam keadaan baik. 2 - Periksa setiap bagian pada swab tool, pastikan dalam kondisi baik, sambungan-sambungan terkunci dengan baik. 3 - Pasang oil saver dan swab tool pada tubing swab ( lubricator ), pastikan oil saver dapat berfungsi baik atau tidak bocor. 4 - Pastikan swab head dilengkapi 3 buah master valve dan 1 buah wing valve dan dapat berfungsi dengan baik serta tidak bocor. 5 - Pastikan lantai tempat pengukuran sand line tidak licin dan pagar pengaman terpasang dengan baik. 6 - Perhatikan letak test tank minimum 100 feet dari sumur dan knalpot mesin. 7 - Sambungkan pipa / chicksan ( 3" ) untuk saluran dari swab head ke test tank dan pastikan saluran tidak bocor. 8 - Periksa & bersihkan peralatan pengukur kandungan minyak: gelas free water, centrifuge, solvent dan kaleng/ember penampung. 9 - Untuk pekerjaan swab acid harus dipersiapkan : Kaca mata, mantel, masker, sarung tangan karet dan eye wash. 10 - Pastikan gas detector bisa berfungsi dengan baik. 11 - Pastikan pemasangan penunjuk arah angin ( wind sock ). 1234-
PERSYARATAN TAMBAHAN UNTUK SWAB TEST PADA MALAM HARI : Lampu untuk penerangan cukup sehingga pandangan jelas, dan setiap lampu yang dipakai dan sambungannya harus explosion proof. Sumur tidak ada potensi untuk flow. Fluida dari sumur tidak mengandung gas ( beracun atau mudah terbakar ). Kandungan air (water cut) tidak melebihi 80 % (WC = 80%).
PROSEDUR KERJA : 1 - Sambungkan swab head pada tubing, sabungkan tubing swab pada swab head 2 - Pasang bendera peringatan pada sand line sedikitnya 2 buah yang dapat terlihat dengan jelas. Jarak antara swab tool dengan bendera pertama adalah 150 feet dan jarak antara bendera pertama dan bendera kedua adalah 90 feet. 3 - Turunkan swab tool ke dalam rangkaian tubing pelan pelan, sambil melakukan pengukuran dengan depthometer. Peringatan:
a. Pengukuran hanya boleh dilakukan pada tempat yang telah disediakan di atas sand drum,dan pengukuran dimulai pada posisi swab cup berada di dalam collar tubing yang paling atas. b. Hati-hati sewaktu swab tool memasuki fluid level di dalam sumur sand line mungkin kendor dan tiba-tiba menyentak. c. Pada saat mengangkat swab tool, crew tidak boleh berada di atas sand drum. d. Tugaskan seorang e. Tugaskan seorang crew untuk memperhatikan bendera pada sand line dan memberi isyarat kepada Driller.
4 - Setelah swab tool mencapai kedalaman ± 500 feet di bawah fluid level, beri tanda dan mengikatkan tali pada sand line. Awas !!! Jangan sampai sand line kendor, karena bisa membelit orang, benda lain atau bisa menyebabkan sand line bengkok / patah. 5 - Angkat swab tool dengan kecepatan ± 300 - 400 feet per menit, kurangi kecepatan bila fluida sudah mencapai swab head (± 200 feet per menit),sambil memperhatikan bendera pada sand line,apabila tampak bendera kurangi lagi kecepatan sand line, stop bila bendera ke dua berada di atas sand drum ( swab cup mencapai "T" pada swab head ). 6 - Derrickman yang bertugas di test tank mengukur dengan tonggak mengukur dan mencatat volume fluida yang dikeluarkan saat swabbing dan selalu memberitahukan kepada Driller. Hitung dan catat : Rate, WC, WFL, SFL 7 - Turunkan swab tool dengan kecepatan ± 300 feet per menit sampai kekedalaman swab (Swab Depth) level hati-hati sewaktu swab tool mencapai fluid level. Kedalaman bisa ditambah apabila rate kurang dari 5.4 bbls per run (rate jangan melebihi 5.4 bbls per run). 8 - Ulangi step # 5, # 6, # 7 sampai di dapatkan rate dan WC yang stabil dengan waktu yang sama. 9 - Apabila jumlah volume fluida yang di-swab sudah melebihi total load maka mulai diambil sample (contoh fluida ) untuk diukur kandungan air / minyaknya secara berkala. Awas !!! ⇔ Jangan berada di atas test tank terus menerus, jangan ada nyala api di lokasi Rig. ⇔ Perhatikan kemungkinan ada gas yang terbawa saat pekerjaan swab. ⇔ Pergunakan gas detector untuk memastikan, persiapkan masker, perhatikan arah angin. Catatan : Kurangi kecepatan swab tool apabila ada indikasi bahwa fluida mengandung pasir. 10 - Lanjutkan pekerjaan swab sampai mendapatkan rate dan water cut yang stabil selama ± 3 jam ( 10 x run ). 11 - Laporkan hasil swab kepada AMT Engineer. CATATAN 1 : a) Apabila sumur flowing sewaktu mengangkat swab tool, aktifkan oil saver, tutup sebagian ( di-choke ) valve yang ada di swab line, angkat swab tool perlahan sesuaikan dengan aliran fluida dari dalam sumur sampai swab cup berada di atas valve yang paling atas dari swab head, kemudian tutup valve tersebut. b) Lakukan pengukuran, catat : flowing pressure, flowing rate, water cut, flowing recovery dan shut in pressure. Awas !!! Sebelum vacuum truck menhisap fluida dari test tank, pastikan tidak ada aliran fluida dari dalam sumur, dan tidak ada gas yang mudah terbakar di sekitar test tank. CATATAN 2 : Perhatikan kebersihan lokasi sekitar sumur, jaga jangan sampai ada pencemaran. Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor ,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Tingkat bahaya Equipments
Hal
Dibuat oleh
TGL
Swabing Job Siang Hari.
BS / SSF
15 May 01
SEDANG
ZA/SYF/MTB
26 Apr 02
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
SWABBING JOB SIANG HARI. Langkah-langkah yang di lakukan : PERSIAPAN : 1 - Periksa kondisi sand line dan pastikan panjang sand line dari catatan yang ada cukup untuk mencapai kedalaman yang direncanakan dan pastikan kondisi depthometer dalam keadaan baik. 2 - Periksa setiap bagian pada swab tool, pastikan dalam kondisi baik, sambungan-sambungan terkunci dengan baik. 3 - Pasang oil saver dan swab tool pada tubing swab ( lubricator ), pastikan oil saver dapat berfungsi baik atau tidak bocor. 4 - Pastikan swab head dilengkapi 3 buah master valve dan 1 buah wing valve dan dapat berfungsi dengan baik serta tidak bocor. 5 - Pastikan lantai tempat pengukuran sand line tidak licin dan pagar pengaman terpasang dengan baik. 6 - Perhatikan letak test tank minimum 100 feet dari sumur dan knalpot mesin. 7 - Sambungkan pipa / chicksan ( 3" ) untuk saluran dari swab head ke test tank dan pastikan saluran tidak bocor. 8 - Periksa & bersihkan peralatan pengukur kandungan minyak: gelas free water, centrifuge, solvent dan kaleng/ember penampung. 9 - Untuk pekerjaan swab acid harus dipersiapkan : Kaca mata, mantel, masker, sarung tangan karet dan eye wash. 10 - Pastikan gas detector bisa berfungsi dengan baik. 11 - Pastikan pemasangan penunjuk arah angin ( wind sock ). PROSEDUR KERJA : 1 - Sambungkan swab head pada tubing, sabungkan tubing swab pada swab head 2 - Pasang bendera peringatan pada sand line sedikitnya 2 buah yang dapat terlihat dengan jelas. Jarak antara swab tool dengan bendera pertama adalah 150 feet dan jarak antara bendera pertama dan bendera kedua adalah 90 feet. 3 - Turunkan swab tool ke dalam rangkaian tubing pelan pelan, sambil melakukan pengukuran dengan depthometer. Peringatan:
a. Pengukuran hanya boleh dilakukan pada tempat yang telah disediakan di atas sand drum,dan pengukuran dimulai pada posisi swab cup berada di dalam collar tubing yang paling atas. b. Hati-hati sewaktu swab tool memasuki fluid level di dalam sumur sand line mungkin kendor dan tiba-tiba menyentak. c. Pada saat mengangkat swab tool, crew tidak boleh berada di atas sand drum. d. Tugaskan seorang e. Tugaskan seorang crew untuk memperhatikan bendera pada sand line dan memberi isyarat kepada Driller.
4 - Setelah swab tool mencapai kedalaman ± 500 feet di bawah fluid level, beri tanda dan mengikatkan tali pada sand line. Awas !!! Jangan sampai sand line kendor, karena bisa membelit orang, benda lain atau bisa menyebabkan sand line bengkok / patah. 5 - Angkat swab tool dengan kecepatan ± 300 - 400 feet per menit, kurangi kecepatan bila fluida sudah mencapai swab head (± 200 feet per menit),sambil memperhatikan bendera pada sand line,apabila tampak bendera kurangi lagi kecepatan sand line, stop bila bendera ke dua berada di atas sand drum ( swab cup mencapai "T" pada swab head ). 6 - Derrickman yang bertugas di test tank mengukur dengan tonggak mengukur dan mencatat volume fluida yang dikeluarkan saat swabbing dan selalu memberitahukan kepada Driller. Hitung dan catat : Rate, WC, WFL, SFL 7 - Turunkan swab tool dengan kecepatan ± 300 feet per menit sampai kekedalaman swab (Swab Depth) level hati-hati sewaktu swab tool mencapai fluid level. Kedalaman bisa ditambah apabila rate kurang dari 5.4 bbls per run (rate jangan melebihi 5.4 bbls per run). 8 - Ulangi step # 5, # 6, # 7 sampai di dapatkan rate dan WC yang stabil dengan waktu yang sama. 9 - Apabila jumlah volume fluida yang di-swab sudah melebihi total load maka mulai diambil sample (contoh fluida ) untuk diukur kandungan air / minyaknya secara berkala. Awas !!! ⇔ Jangan berada di atas test tank terus menerus, jangan ada nyala api di lokasi Rig. ⇔ Perhatikan kemungkinan ada gas yang terbawa saat pekerjaan swab. ⇔ Pergunakan gas detector untuk memastikan, persiapkan masker, perhatikan arah angin. Catatan : Kurangi kecepatan swab tool apabila ada indikasi bahwa fluida mengandung pasir. 10 - Lanjutkan pekerjaan swab sampai mendapatkan rate dan water cut yang stabil selama ± 3 jam ( 10 x run ). 11 - Laporkan hasil swab kepada AMT Engineer. CATATAN 1 : a) Apabila sumur flowing sewaktu mengangkat swab tool, aktifkan oil saver, tutup sebagian ( di-choke ) valve yang ada di swab line, angkat swab tool perlahan sesuaikan dengan aliran fluida dari dalam sumur sampai swab cup berada di atas valve yang paling atas dari swab head, kemudian tutup valve tersebut. b) Lakukan pengukuran, catat : flowing pressure, flowing rate, water cut, flowing recovery dan shut in pressure. Awas !!! Sebelum vacuum truck menhisap fluida dari test tank, pastikan tidak ada aliran fluida dari dalam sumur, dan tidak ada gas yang mudah terbakar di sekitar test tank. CATATAN 2 : Perhatikan kebersihan lokasi sekitar sumur, jaga jangan sampai ada pencemaran. Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Menghitung Water Cut
ASTJ
15 Apr 99
SEDANG
BS / SSF
15 May 01
ZA/SYF/MTB
26 Apr 02
Tingkat bahaya Equipments
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
MENGHITUNG WATER CUT 123456-
PERSIAPAN : Buka keran sample cook setengah bukaan mulai dari awal sampai akhir aliran, sampel ditampung minimal 1 galon Berikan Demulsifire secukupnya untuk pemisah kandungan air dan minyak pada pada sampel dan diaduk rata. Ukur persentasi kandungan air dengan gelas free water. (A) Isi gelas pengukur pada centrifuge dengan 50 % solvent dan 50 % kandungan minyak (sampel) Aktifkan centrifuge selama 4 - 5 menit, catat persentasi kandungan airnya ( B ). Hitung water cut ( kandungan air ) = A + { B / 100 x ( 100 - A )}
A. Free water ( kandungan air ) = total vol.air / vol.sample = 33 % B. Kandungan minyak = total vol.minyak / vol. Sample = 67 % C. Dari pengukuran dengan centrifuge menunjukkan kandungan air = 20 % Jadi water cut dari sample sebenarnya = A + ( C / 100 x B ) 33 + (20 / 100 x 67) = 46.4 %
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Perhitungan Water Cut
EBS
Tingkat bahaya Equipments
TGL
Direvisi oleh
Di Setujui oleh
TGL
TGL
SEDANG
PERHITUNGAN WATER CUT Tujuan: Perhitungan Water cut atau potongan air dari sejumlah cairan formasi yang keluar dari sumur minyak perlu di pastikan perhitungan perhitungan yang benar dan cara pengambilan cairan formasi sewaktu di laksanakan pengetsan sumur tersebut, maka di bawah ini adalah perhitungan yang di anggap perlu di ikuti guna mendapat kan hasil yang lebih akurat.adapun tujuan nya adalah : untuk mengetahui jenis dan jumlah cairan atau jenis gas, tekanan formasi,temperatur. Dan kemampuan formasi tersebut mengeluar kan cairan nya, dngan demikian bisa di ketahui atau di di perkirakan besar pompa yang akan di masukkan dll.Ambil dan tampung cairan yang keluar dari well di sample cook. Secara merata,mulai dari keluar sampai seleasi mengalir setiap kali swab string di angkat dengan membuka valve sample cook secara merata. Water Cut Calculation
OIL AND WATER
SAMPEL YANG DI TAMPUNG KE DALAM SATU EMBER SATU KALI RUN.
FREE WATER GLASS A
B
1000.ML 900 ML 800.ML
Oil
800.ML
700.ML
600.ML
500.ML 300.ML 200.ML 100.ML
Glass A = 60 % Oil = 400 ml Water = 600 ml
Oil
700.ML
600.ML 400.ML
1000.ML
1000.ML 900 ML
500.ML
Water
400.ML 300.ML
D
C 900 ML 800.ML
200.ML 100.ML
Glass B = 70 % Oil = 300 ml Water = 700 ml
900 ML
Oil
1000.ML 900 ML
800.ML
800.ML
700.ML
700.ML
700.ML
600.ML
600.ML
600.ML
500.ML
500.ML
400.ML
Water
1000.ML
Oil
E
300.ML
Water
400.ML 300.ML
500.ML
Water
400.ML
Oil
300.ML
200.ML
200.ML
200.ML
100.ML
100.ML
100.ML
Glass C = 80 % Oil = 200 ml Water = 800 ml
Glass D = 90 % Oil = 100 ml Water = 900 ml
Water
Glass E = (400/450)*100%=88.88 % Oil = 50 ml Water = 400 ml
Perhitungan Water cut sementara yang bisa di lihat di free water glass adalah sebagai berikut : Jumlahkan persentasi tiap-tiap gelas lalu di bagi 5 = 60 %+70 %+80%+90%+88.% :5 = 77.77.% ( WATER CUT DI FREE WATER GLASS ) Kita sebut water cut Ke satu ( I ) Perhitungan di atas sudah jelas bagi kita, berapa water cut sementara dari hasil yang bisa kita lihat di free water glass namun data itu belum bisa kita lapor kan sebagai water cutyang benar atau actual water cut, karena masih ada air dan emulsion yang masih belum.memisah kan diri dari crude oil tersebut, maka perlu dilakukan proses lanjutan denganalat tambahan dan bahan kimia lain atau oil breaker yang dicampur dengan toulen /bensin.
DO IT SAFELY OR NOT AT ALL Maka perlu di di ikuti petunjuk2 penggunaan Centerfuge: 1 - Sesuaikan voltasilistrik yang di centerfuge dengan sumber listrik yang mau di pakai. a. Bila center fuge Yang mau di pakai adalah yang tertulis : DC 12 volt maka yang di pergunakan sumber arus listrik memutar motornya adalah Battry 12 Volts.(Arus searah ) b. Bila center fuge yang mau di pakai 110 Volts AC, maka harus di cari sumber listrik arus bulak balik dari Generator c. Demikian juga bila Center fuge yang 220 volt.harus di sesuaikan Voltasi nya. 2 - Hati-hati jika masih berputar motor,jangan coba2 menahan putaran dengan jari tangan . 3 - Ikuti petunjuk penanganan bahan kimia. 4 - Dilarang keras membuat api di lokasi atau di Gathering station
Peralatan tambahan yang di maksud antara lain: 1 - Center fuge 2 - Gelas special untuk center fuge. 3 - Chemical khusus sebagai oil breaker. 4 - Battrey pemutar motor center fuge,atau arus listric AC 5 - Adapthor listrik bila memakai arus AC. 6 - Ember besar ukuran 10 liter. 7 - Special free water glass. Glass A sebelum di kocok
100 %
100 % 90 % 80 % 70 %
90 %
Crude Oil
80 % 70 %
60 %
60 %
50 %
50 %
40 %
40 %
30 % 20 %
123456-
Glass B setelah di kocok
Toulen
Oil
30 % 20 %
10 %
10 %
5%
5%
Water
Emulsion Procedure: Isikan toulen ke dalam gelas kecil sebanyak 50 % dari isi botol Tambahkan crude oil yang diambil dari free water gelas sebanyak 50 % dari isi botol Teteskan chemical oil breaker sekitar 3 tetes ke dalam campuran. Masukkan botol yang telah di isi tadi ke dalam center fuge sebanyak 2 atau 4 botol. Hidupkan motor center fuge dan di putar selama 5 menit atau lebih. Stop motor center fuge dan tunggu hingga putaran berhentiu,Angkat botol-botol kecil dan periksa level atau permukaan cairan yang terlihat pada botol seperti pada gambar "B". Dari hasil penemuan sampel diatas , maka kita dapat membuat perhitungan water cut yang lebih tepat seperti dibawah ini: Dari gambar "A" 50 % adalah toulen atau minyak murni dan yang 50 % lagi adalah minyak mentah(crude oil ) yang terdiri dari minyak , air ,gas,dan emulsion. Dari gambar "B" kelihatan 10 % adalah potongan air dan emulsion atau 2.5 % emulsion dan 7.5 % air. Perhitungan water cut yang mendekati akurat adalah sebagai berikut : Terlihat level potongan air dan emulsion adalah 10 % maka angka tersebut harus di kali dua kan karen separoh atau 50 % dari cairan tadi adalah minyak murni.Jadi potongan yang kedua ini adalah 10 % x2 = 20 %.dari potongan air ( water cut) pertama pada free water glass adalah 75 % dan oil 25 % maka water cut yang ke dua adalah:20% dari 25 = 5 % Jadi actual water cut adalah water cut pertama dan kedua = 75% +5 % = 80 %.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Yang mempengaruhi Hasil SWAB
EBS/ASD
11 Apr 02
Tingkat bahaya Equipments
SEDANG
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
TEAM 2002.
26 Apr 02
YANG MEMPENGARUHI HASIL SWAB PENDAHULUAN : Perhitungan swab sangat diperlukan untuk mendapat kan hasil yang lebih tepat sehingga bisa ketahui hasil dari setiap interval yang di test, maka untuk itu di bawah ini kita uraikan beberapahal yang mempengaruhi hasil swab. Dan di anjurkan para pelaksana dan pengawas di lapangan memperhatikan hal-hal dibawah ini. Sehingga hasil yang kita laporkan dapatmemuaskan costumer dan kita semua.
12345678910 11 12 13 14 -
A. Pengaruh terhadap Rate : Pengukuran di swab tank tidak tepat ( orang yang mengukur tidak familiar) Minyak berbusa. sehingga mempengaruhi stick pengukur . Waktu atau periode per run tidak sama. Alat pengukur ( meter ) tidak tepat. Swab cup quality tidak baik. Tubing oval karena di gesek coupling sucker rod.sehingga fluid recovery jatuh kembali ke well. Depthometer tidak bagus lagi. Dan angka nya tidak normal pertukaran nya. (me- loncat2 angkanya.) Perhitungan IFL sering tidak di tambahkan isi swab line masih kosong sewak tu swab pertama. Packer bocor karena perbedaan press di bawah packer dan di atas nya. Tubing bocor. Intermitten flow karena ada gas dari formasi. Tally tubing tidak benar. Jenis dan duro, mutu rubber packer tidak baik. Compression dan tension pada packer rubber kurang tepat.
123456-
B. Pengaruh terhadap water cut : Peralatan mixing kurang memadai. Tidak ada nya chemical di lokasi. Alat pemanas tidak ada di lokasi. Tempat pengambilan sample tidak pada stand pipe. ( sample cook dline ke squre tank, ) Pengambilan water cut hanya di lihat di free water glass. crew kurang mengetahui cara me-mixing dan perhitungannya dengan mempergunakan center fuge.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Bailing Job
EBS
04 Nov 01
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
Tingkat bahaya Equipments
Bailing Job ( Membersihkan pasir dari Well bore ) 12345678910 11 -
PERSIAPAN : Sebelum melakukan bailing job semua sambungan swab tool & sand pump harus diperiksa dengan teliti ( Sand line harus terikat dengan baik dengan rope socket dan dicor dengan timah putih). Pasang bendera peringatan pada sand line sedikitnya 2 ( Buah ) dan terlihat dengan jelas Jarak antara sand pump ke bendera I ( pertama ) adalah 120 feet dan jarak antara bendera pertama ke bendera ke II ( Kedua ) adalah 120 feet. Pastikan sand line harus tergulung rapi pada sand drum . Sewaktu menurunkan dan mengangkat sand line lakukan dengan kecepatan sedang 200 - 400 feet / menit. Pergunakan tali pembantu sewaktu mengukur kedalaman sand pump dengan deptometer dan turunkan sand pump dengan pelan ( 100 ft / menit ). Crew tidak dibenarkan berada dekat sand line kecuali operator. Lakukan stroke up dan stroke down 3-4 kali di bottom dan jangan dikejutkan sewaktu mengankat sand line. Pasang sand line wiper sewaktu mencabut sand pump, operator harus memperhatikan bendera sand line. Setelah sand pump keluar dari well bore tarik dengan tali pengaman dan dudukan diatas papan landasan , hindari tumpahan cairan dari sand pmp barrel. Buka pintu sand pump dengan memasang tahanan sand pump shoe dengan bar ,putar sand pump barrel dari bagian atas dengan memakai kunci rantai. Keluarkan pasir dari sand pump dengan memakai tekanan angin dari selang. Pada waktu membuka pintu sand pump untuk mengeluarkan pasir , pekerja tidak boleh berada dimuka pintu pembuangan pasir.
12 - Tidak dibenarkan mengeluarkan pasir dengan jari tangan yang dimasukan kedalam pintu pem buangan pasir. 13 - Bila sand line macet (stuck ) lakukan stroke up / stroke down untuk melepaskanya dengan max angkat 15,000 #. Apabila tidak berhasil lakukan pemancing side door over shot. 14 - Jalin komunikasi yang baik antara operator dengan yang kerja working plate form .
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Membuka Tbg dengan Wire Line
EBS/ASD
13 Mar 02
Tingkat bahaya Equipments
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
TINGGI
MEMBUKA TUBING DENGAN WIRE LINE Langkah-langkah yang dilakukan : PENDAHULUAN : Pekerjaan back off rangkaian string dengan wire line Company ini dilakukan apabila string tidak bisa dicabut karena stuck. Kita memerlukan bantuan Service Company Halliburton atau Schlumberger untuk pekerjaan ini. Back off job tidak bisa dilakukan apabila string bisa/longgar sewaktu diputar kekiri Pastikan back off tools bisa Catatan : melewati inside diameter string kita. PERSIAPAN : 1 - Pastikan tubing elevator dalam keadaan baik dan diikat dengan tali tambahan. 2 - Pastikan tangan-tangan power tong dan rantai / sling penahan power tong dalam keadaan baik. 3 - Pastikan power tong bekerja dengan baik dan mata power tong masih baik ( tajam ), ukurannya sesuai dengan ukuran tubing. 4 - Pastikan penutup mata power tong (guide bell ) terpasang. 5 - Pastikan tubing wiper terpasang diatas BOPE. 6 - Pastikan weight indicator bekerja dengan baik ( akurat ). 7 - Pastikan travelling block, swivel dan link berfungsi dengan baik. 8 - Pastikan swivel travelling block dalam keadaan bebas ( lock tidak terkunci ). BACK OFF PROCEDURE : 1 - Angkat tubing string ke normal string weight. 2 - Kuatkan sambungan-sambungan tubing string dengan cara memutar string kekanan dengan power tong sambil string dinaik turunkan sampai semua sambungan-sambungan string betul-betul kuat. Catatan : Sewaktu menguatkan tubing string jangan melebihi max. allowable torque. Max. allowable torque untuk tubing 3 1/2 " EUE - 9.3 # / ft - J 55 adalah 2280 ft / lbs. 3 - Kembalikan string ke normal weight dan di slip. 4 - R/U Halliburton atau Schlumberger , gantungkan roda-roda Hallco / Schlumberger di Racking Plat Form. Catatan : Pakai safety belt sewaktu memasang roda-roda di racking plat form. Matikan radio dan radio lokal di rest house dan disemua mobil. 5 - Run " Stuck Point Indicator " jika tidak diketahui kedalaman string stuck. 6 - Korelasi mencari stuck point dengan cara menaik turunkan string 10 % dari berat string normal. 7 - Run back off tool sampai pada kedalaman sambungan yang akan di buka. Catatan : Dilarang menyambung back off tool jika ada kilat atau petir. 8 - Angkat tubing string , sehingga tarikan atau beban nol pada sambungan yang akan dibuka. 9 - Putar string kekiri sehingga putaran kiri tsb sampai pada sambungan yang akan dibuka ( 1 putaran per 1000 ft untuk tubing 3 1/2 " )
10 11 12 13 14 -
Catatan : Perhatikan tangan-tangan dan sling bantu penahan pada power tong dalam keadaan bagus.Perhatikan tangantangan dan sling bantu penahan pada power tong dalam keadaan bagus.Tahan putaran dan tension dengan menahan handel power tong menggunakan tali dari kejauhan.Pastikan wire line HLS / Schlumberger bebas dari plintiran travelling block nantinya. Shot / aktifkan back off tool. Keluarkan back off tool dari dalam string. Kembalikan string keberat normal. Putar string kekiri sampai ada tanda string telah lepas dari sambungannya. String sudah siap untuk dicabut.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Penanggulangan Semburan Liar (ERP)
BS/GADAR
01 Jan 02
Tingkat bahaya Equipments
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
TINGGI
ERP - PENANGGULANGAN SEMBURAN LIAR Langkah-langkah yang dilakukan : I. TUTUP SUMUR. NO 1234567-
URAIAN TINDAKAN Turunkan tubing string, sampai collar di atas meja ( WPF ). Pasang stabing valve ( Poor Boy ). Buka Annulus valve. Tutup BOPE. Tutup Annulus Valve. Monitor dan catat tekanan pada tubing dan Annulus. Lapor kepada Well Work Specialist , Dispatcher WHET.
II. TINDAKAN PENANGGULANGAN ( apabila BOPE tidak bekerja ) : 1. Rig Supv / Tool : Bertindak sebagai On Scene Commander ( Sebelum WWSpecialist T.L / TM sampai ditempat kejadian ). pusher a. Memimpin Crew rig untuk memberikan pertolongan dan mengevakuasi korban ke tempat yang aman b. Mengukur keadaan gas yang mudah terbakar dan beracun dengan menggunakan detector c. Memakai baju tahan api dan stop / matikan mesin rig d. Memastikan tidak ada sumber -sumber api di daerah rig. e. Mengawasi agar orang yang tidak berkepentingan tidak memasuki daerah sumur f. Memantau dan mengontrol aliran fluida. g. Meminta bantuan pada Rig yang terdekat 2. WW Specialist : a. Memastikan bahwa korban sudah berada ditempat yang aman dan mendapat perawatan b. memastikan sumber-sumber pengapian daerah sumur dan sekitarnya sudah diamankan Memastikan crew rig yang terdekat sudah menuju tempat kejadian. c. Menghubungi dispatcher agar segera mengirimkan bantuan tenaga (Emergency Response Team ) dan peralatan (Emergency Blow out kit,Vacum truk Backhoe, Filter unit dan tanker ) yang dibutuhkan. d. Memimpin regu untuk mengeluarkan peralatan yang tidak diperlukan dari lapangan. e. Memastikan Crew sudah mengontrol polusi. f. Memastikan semua Crew yang terlibat memakai PPE yang dibutuhkan. g. Menentukan lokasi temporary pit yang akan digali. III. STRATEGI PENUTUPAN SEMBURAN LIAR : 1. On Scene Commander memimpin briefing : a. Laporan Team leader dan WW Specialist tentang : Persiapan alat penutup semburan liar dan Emergency Blow out Team. b. Laporan T.L.Transport tentang : Persiapan alat -alat pendukung. c. Laporan SHE Comp.Coord : Kondisi gas -gas yang berbahaya dan P.P.E. yang dibutuhkan. d. Laporan SHE Coordination : Persiapan regu fire 2. Penutupan semburan liar: Dilaksanakan setelah semua peralatan penutup semburan, peralatan pendukung, regu penutup lengkap dengan P.P.E yang dibutuhkan dan masing -masing sudah mengerti tugas -tugas yang akan dilaksanakan . Setelah semburan liar dikontrol / dikuasai, monitor dan catat tekanan pada annulus dan tubing. 3. Mematikan semburan liar: WW Specialist memastikan persiapan kill fluid dan memimpin pematian sumur. IV. INVESTIGASI DAN ANALISA : Team leader dibantu SHE Committee dan SHE Comp.Coord melakukan investigasi dan membuat laporan pendahuluan. Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Membakar Gas
YUSRI
17 Apr 02
Tingkat bahaya Equipments
TINGGI
Direvisi oleh
TGL
BNI,SS,MS
26 Apr 02
Di Setujui oleh
TGL
TEAM 2002
MEMBAKAR GAS 12345678910 11 12 13 14 15 17 18 -
PERSIAPAN : Periksa dan pastikan kondisi lingkungan ,perumahan , perkampungan,jalan umum ,jalan lapangan, tdk berada dekat dgn Flare stack / daerah pembakaran, minimum 25 M. Tempat pembakaran (Flare stack) tdk kurang dari 50 M dari well head dan sumber 2 alat lain yg bisa terbakar Beritahu penduduk sekitarnya bahwa akan ada rencana pembakaran Gas,agar mereka tdk terkejut Tambah jarak apabila dekat dengan lalu lintas (Min 25 M) Buat temporary pit utk menampung liquid Daerah sekitar Flare stack dan temporary pit harus bersih Pasang tanda dilarang merokok dan larangan masuk terhadap orang yg tdk berkepentingan Periksa kebocoran gas dari Well Head dan saluran gas lain Pipa pipa ke flare stack harus di pastikan tdk bocor dan di check dgn gas Detector Stand by kan racun api ringan secukupnya (APAR) dan jika di perlukan stand by kan Fire Truck. Membuka valve /kran gas ke Flare stack harus step by step tdk boleh langsung di buka full 100% Pasang Wind shock (kantong angin) di sekitar lokasi Stand by kan Blower jika diperlukan Lakukan system pembakaran yg aman dan selamat Pembakaran dilakukan pada siang hari dari jam 07.00 sampai 18.00 wib Alat komunikasi harus ada ditempat dan dpt dipergunakan dgn baik Lakukan tail gate meeting sebelum pekerjaan di mulai TINDAKAN YG DILAKUKAN JIKA TERJADI SEMBURAN GAS ATAU KEBAKARAN YG TDK DAPAT DIKENDALIKAN.
123456789-
Adakan rapat darurat dilapangan tentang langkah yg akan dilakukan Hubungi Fire Station terdekat melalui radio chanel Hes Bekasap /Bangko/Libo/Petapahan Hubungi Operator WHET Bekasap dan Team leader bersangkutan Lakukan tindakan sesuai dgn prosedur utk mengurangi semburan gas yg keluar jika memungkinkan Matikan api degan alat pemadam yg telah disediakan Selamatkan alat alat jika memungkinkan Informasikan keadaan dilapangan dengan atasan langsung Stand by diradio utk komunikasi lanjut dengan Fire station dan Team leader bersangkutan Tunggu bantuan dan saran selanjutnya CATATAN: SEBELUM PEKERJAAN DILAKUKAN ,SELURUH PERSONNEL DILAPANGAN HARUS SUDAH MEMBACA DAN MENGERTI ISI DARI SOP TSB DIATAS. INGAT ,,,,,,,KESELAMATAN,,,,,, ADALAH PRIORITAS NOMOR SATU.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Memasukkan Tubing pump
BS
01/05/2000
Tingkat bahaya Equipments
SEDANG
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
TEAM 2000 ES/PS
26/04/02
TEAM 2002
MEMASUKKAN TUBING PUMP 1234-
PERSIAPAN : Periksa Ukuran tubing pump sudah sesuai dengan permintaan, pastikan ukuran coupling sudah sesuai. Catat nomor seri dan ukuran tubing pump dan clearance. Pastikan Plunger bisa melewati Barrel (barrel pump tidak bengkok).Tubing Pump harus diganjal rata. Pastikan Slip segment dan tubing elevator, dan gigi power tong sudah sesuai dengan ukuran tubing .
MEMASUKKAN TUBING PUMP : 1 - Angkat tubing pump dengan Cat Line dan pasangkan pada Elevator kemudian masukkan kedalam sumur dan jepit dengan Power Slip dan di lock. Hati-hati jangan sampai terhentak sehingga Barrel Pump bengkok. 2 - Lakukan uji tekanan pada tubing pump dengan air bersih sampai 500 psi, kalau bocor reset standing valve. 3 - Pastikan sekali lagi bahwa Plunger bisa melewati Barrel Pump dengan lancar. 4 - Lakukan penyambungan dengan tubing dan masukkan ke dalam sumur. Catatan : a. Pastikan Drat tubing dalam keadaan baik dan bersih . b. Oleskan tool join compound pada drat pin tubing sebelum menyambung tubing. c. Kunci sambungan tubing dengan Power Tong, fungsikan back up tong, berikan torsi sesuai dengan tabel. d. Pastikan tubing akan dapat dilewati oleh plunger. e. Hati-hati sewaktu tubing pump memasuki fluid level di dalam sumur. Recommended tubing make up torque refer to API - RP 5 C1: Torque rcommeded in feet-pounds. Tubing size minimum optimum maximum 3-1/2" EUE Grade J1710 2280 2850 55 4-1/2" EUE Grade J2150 2860 3180 55 4-1/2" NU Grade J1310 1740 2180 55 6-5/8" Short Collar 1840 2450 3060 Grade J-55 6-5/8" Long Collar 2000 2660 3330 Grade J-55 5 - Lakukan uji tekanan pada rangkaian tubing sampai 500 psi, setiap memasukkan 20 jts tubing.. Catatan : Apabila dijumpai rangkaian tubing bocor, naikkan tekanan sampai 1000 psi (bump pressure), dan cabut kembali rangkaian tubing, ganti tubing yang bocor. 6 - Lanjutkan sampai pada kedalaman yang direncanakan, pasang doughnut atau flange. 7 - Lakukan uji tekanan pada rangkaian tubing sampai 500 psi. Lanjutkan pekerjaan berikutnya.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Memasukkan Plunger
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
Tingkat bahaya Equipments
MEMASUKKAN PLUNGER Langkah2 yang di lakukan : Buat sket / gambar susunan sucker rod yang akan dimasukkan ke dalam sumur. Periksa dan pastikan bahwa rod tools telah tersedia sesuai dengan keperluan dan dapat berfungsi dengan baik : a. Rod elevator. b. Rod hook. c. Rod tong termasuk Jaw dan Back up tool. d. Pony rod. e. 4 buah rack untuk sucker rod : tinggi 1.5 feet, lebar 4 feet. f. Polish rod clamp. g. Perancah ( staging ) - tempat berdiri pekerja. h. Rod Cross over. I. Snap wrench / Petol wrench. Susun sucker rod yang rapi dan bersihkan, pastikan jumlah dan ukurannya sudah sesuai dengan urutan yang direncanakan dan dalam keadaan baik (perhatikan keausan pada coupling). Periksa sambungan pada top valve cage dan bottom puller, bersihkan apabila ada bekas gigitan kunci pipa. Sambung plunger dengan 1 joint sucker rod, bersihkan plunger valve.Jangan memasang 2" OD. rod coupling di atas 2-1/4" plunger. Masukkan plunger dengan sucker rod ke dalam tubing. Angkat sucker rod dari rack, pastikan sucker masuk ke elevator dengan baik, pegang ujung sucker rod sewaktu di angkat,kunci sambungan sucker rod dengan rod tong atau snap wrench dengan torsi yang secukupnya perhatikan CDV. ( Circumferential Development Value ). AWAS !!! - Jangan berada di bawah sucker rod yang sedang diangkat. - Jaga keseimbangan kecepatan sewaktu mengangkat sucker rod. Perhatikan : a. Sucker Rod dalam keadaan baik dan bersih. b. Ulir / drat harus dalam keadaan bersih dan baik. c. Olesi ulir / drat dengan oli SAE 40. d. Apabila dijumpai shoulder sucker rod tidak rapat, buka kembali sambungan dan periksa drat-nya. Previous API sucker rod joint make up torque( for reference purpose only ) Make up torque in feet-pounds Rod size 220 feet-pounds. 5/8" 350 feet-pounds. 3/4" 520 feet-pounds. 7/8" 800 feet-pounds. 1" 1100 feet-pounds. 1-1/8"
Sucker Rod joint CDV refer to API RP 11BR New Grade D Rerun Rod size Min - Max Min - Max 5/8" 6/32" - 8/32" 4/32" - 8/32" 3/4" 8/32" - 9/32" 6/32" - 8/32" 7/8" 9/32" - 11/32" 9/32" - 11/32" 1" 14/32" - 16/32" 12/32" - 14/32" 1-1/8" 18/32" - 21/32" 16/32" - 19/32"
Masukkan rangkaian sucker rod kedalam rangkaian tubing, sesuai dengan susunan yang sudah direncanakan, kontrol aliran fluida yang melimpah dari dalam tubing, jaga agar tidak terjadi pencemaran. Tag standing valve, hati -hati jangan sampai terpancing, angkat kembali rangkaian sucker rod perhitungkan pemakaian pony Atur jarak antara Standing Valve dengan Plunger saat Down stroke 4 inchi pada kedalaman Pompa 1000 kaki,tambah jarak 2 inchi pada pertambahan kedalaman Pompa 1000 kaki. Sambung Polish Rod (dengan Stuffing Box), perhitungkan panjang Polish Rod yang tersisa di atas Stuffing Box +/- 6 kaki dan di atas Stuffing Box harus terpasang Pony Rod ukuran 1 inchi sepanjang 2 kaki. Peringatan : Sebelum mengangkat polish rod dari rack, pastikan posisi stuffing box berada di ujung bagian bawah polish rod. Pasang stuffing box, pasang clamp polish rod, Lakukan test pemompaan dengan Rig sampai tekanan 300 psi. Apabila tidak tidak memompa, lakukan bump down, reset standing valve dan lakukan test pemompaan lagi. Lanjutkan pekerjaan memasang kepala kuda. Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Menyambung ESP
BS
01 May 00
Tingkat bahaya Equipments
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
TGL
SEDANG
MENYAMBUNG ESP PERSIAPAN : 1 - Pastikan safety clamp sudah tersedia untuk semua jenis SPS yang akan disambung dan dalam kondisi baik. 2 - Periksa nomor box dan nomor SPS unit cocokkan dengan nomor pada cargo manifest pengiriman.Pastikan bahwa SPS yang datang sudah sesuai dengan yang direncanakan, apabila ada bagian yang kurang segera beritahukan kepada SPS crew. 3 - Catat semua data SPS : type, series, nomor serial, langsung dari "name plate". 4 - Pasang clamp motor dengan benar, bagian penahan clamp harus rapat pada bagian atas leher motor, kuncikan kedua baut clamp sama kuat. 5 - Pasang tail clamp pada bagian bawah motor ( ± seperempat bagian dari panjang motor ). 6 - Pasang lifting chain pada tubing elevator, pastikan safety latch berfungsi dengan baik. 7 - Persiapkan standard untuk menyambung SPS diatas BOPE. 8 - Pastikan panjang reda cable yang tersedia sudah sesuai dengan yang direncanakan ( letak cable spool ± 75 feet dari sumur ). PENYAMBUNGAN : 1 - Angkat motor dengan cat line ( winch line ) dan dibantu dengan Foco truck atau crane ( pada tail clamp ) hingga bagian atas motor di atas meja. Peringatan : - Untuk mengikat SPS unit tidak dibenarkan memakai rantai atau sling baja,harus memakai nylon strap. - Setiap menyambung rantai clamp pada lifting chain harus dipastikan bahwa rantai tidak berpilin. 2 - Pasangkan rantai pada hook lifting chain,angkat travelling block pelan-pelan, diikuti oleh Foco atau crane untuk menjaga agar motor tidak terhentak. 3 - Masukkan motor kedalam sumur, dudukkan clamp pada standard, isi minyak reda ke dalam motor : ⇒ Buka tutup motor, test putarannya dengan pemutar shaft ( harus free ), lepaskan plug padashaft motor, dantutup kembali motor dengan memasang 2 buah baut dan menyelipkan 2 buah ringuntuk celah udara pada sa'at pengisian minyak reda. ⇒ Angkat kembali motor dari sumur, buka vent plug di bagian bawah motor, pompakan minyak reda perlahan-lahan dan konstan sampai minyak reda melimpah dari atas motor, berhenti ± 2 menitkemudian ulangi lagi sampai motor benar-benar penuh dengan ⇒ Buka tutup motor, lepaskan plug dari shaft dan pompakan minyak reda lewat shaft sampaimotor benar-benar penuh minyak reda dan bebas dari gelembung udara. Pasang kembali plugpada shaft dan tutup motor head sementara. 4 - Pasang friction clamp pada protector, pastikan penguncian baut sama kuat, angkat dengan winch line ( cat line ), pasangkan rantai clamp pada lifting chain, angkat protector dengan travelling block. ⇒ Buka tutup bagian bawah protector, pastikan spline adaptor dan "O" ring sudah terpasang (dari CMS ), test putarannya. ⇒ Pasang second "O"ring yang baru ( jangan lupa buang tanda cat pada "O"ring tersebut ) danoleskan dow corning. 5 - Pasang coupling pada motor ( sesuaikan nomornya ), sambung motor dengan protector kuncikan semua bautnya dengan rata ( pakai torque wrench ). 6 - Angkat rangkaian SPS, buka clamp motor, dudukkan clamp protector pada standard. 7 - Angkat pompa dengan cat line ( winch line ) pasangkan tubing elevator pada pup joint, Gantung pompa dengan travelling block, buka tutup intake dan test putaran pompa ( harus free ). 8 - Buka tutup protector, pasang coupling ( sesuaikan dengan nomornya ) dan test putarannya.Sambung protector dengan pompa, kunci semua baut dengan rata ( pakai torque wrench ).
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
MEMASUKKAN SPS
BS
15 Mar 96
Tingkat bahaya Equipments
TINGGI
Direvisi oleh
TGL
BS
26 Mar 00
EBS
26 Apr 02
Di Setujui oleh
TGL
TEAM 2002
MEMASUKKAN SPS 1234-
PERSIAPAN : Periksa Cable Wheel, pastikan bagian-bagian yang kritis dalam keadaan baik. Periksa Stretcher dan Sealer, pastikan dapat berfungsi dengan baik. Periksa persediaan, clamp cable, bleeder pin, tool joint compound, dll. Persiap kan selalu gergaji besi dekat Driller, bila flowing dari annulus sewaktu masuk dan cabut SPS. Peringatan : Jangan mempergunakan Sealer dan Stretcher yang tidak berfungsi dengan baik, apabila ada
12345678910 11 12 -
13 -
14 15 16 17 18 -
MEMASUKKAN RANGKAIAN SPS : Adakan Pre Job Meeting , Swivel dari Travelling Block harus terkunci, agar rangkaian Tubing dan SPS tidak terputar. Rangkaian Tubing dan SPS harus di tengah-tengah sumur. Pada waktu menyambung Tubing, ulir harus baik, bersih dan di olesi dengan Tool Joint Compound. Pada mengunci sambungan Tubing dengan Power Tong, Back Up Tong harus difungsikan dan Torsi yang diberikan harus sesuai dengan ukuran Tubing. Setiap menutup Power Slip, Cable harus selalu diperhatikan agar tidak terjepit. Jumlah Clamp Cable minimal yang harus dipasang pada setiap joint Tubing sebanyak 2 buah, kecuali pada SPS series # 400, pada Tubing pertama di atas Pup sebanyak 10 buah. Cara memasang Clamp Cable, ujung Clamp diselipkan di antara Tubing dan Cable, Sealer tidak boleh mengenai cable. Posisi clamp cable pada setiap tubing adalah pertama 1 kaki di atas coupling, yang kedua ± 15 kaki di atasnya (di pertengahan tubing). Sewaktu memasukkan SPS ke dalam Sumur, tidak boleh terlalu cepat ( maximum 30 jts per jam ), Cable tidak boleh tegang, orang tidak boleh berada dibawah Cable Wheel. Pada sumur horizontal, harus dipasang cable protector pada setiap sambungan tubing dari pompa sampai KOP. Pemasangan CV dan BV : a. Pada Sumur yang normal: SPS, Pup, 2 jts Tubing, BV, 2 jts Tubing, BV, Tubing . b. Pada Sumur yang banyak mengandung gas : SPS, pup, 10 jts tubing, CV, 2 jts tubing, BV, tubing. Setelah SPS dan 6 jts tubing dimasukkan ke dalam sumur, naikkan cable wheel dan gantung pada monkey board dan diikat dengan Rantai pengaman, kendorkan sand line pasang rantai pengaman pada handle rem sand line dan lepas Quick Connection pada saluran angin. Lanjutkan proses pemasukan SPS sampai jumlah tubing yang diperlukan sudah terpenuhi, sambil periksa cable reading secara berkala ( setiap 10 jts ). Turunkan cable wheel, gantung pada ketinggian ± 10 kaki dari WPF; ikat handle rem sand line dengan rantai pengaman dan lepaskan quick connection pada saluran angin. Sisipkan cable pada tubing doughnut (dilakukan oleh crew SPS). Dudukkan tubing doughnut pada kedudukannya, pastikan cable tidak searah dengan keran annulus dan locknut. Pastikan Cable reading masing baik, potong Cable dengan gergaji sepanjang cukup ke Junction Box.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Tingkat bahaya Equipments
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
N/D BOPE
SKR
29 May 01
SEDANG
BNI,SS,MS
26 Apr 02
Di Setujui oleh
TGL
N/D BOPE PERSIAPAN : 1 - Lakukan Tail Gate Meeting singkat 2 - Pastikan String terakhir sudah memakai Safety Valve dan tbg hanger penghantar sudah duduk dengan sempurna, sebelum Bope dibongkar. 3 - Pastikan WPF sudah di R/D dengan sempurna. 4 - Bleed Pressure yang ada di Accumulator dan pastikan bahwa posisi Handlenya tidak dalam posisi netral, kecuali sedang Moving. Jangan dibuka line BOPE sewaktu ada pressure. 5 - Pastikan semua ramsnya sudah ter release sempurna. 6 - Bukalah line BOPE satu persatu,dan segera tutup inletnya dengan safety plug. 7 - Pastikan sling pengangkat dalam kondisi bagus, 8 - Sangkutkan sling pengangkat pada sangkutan yang telah disediakan. 9 - Pastikan baut BOPE sudah terbuka semua. 10 - Dilarang mengangkat BOPE dengan cutline / air hoist. 11 - Angkatlah BOPE dengan block dan cutline sebagai peluncurnya. 12 - Ikat manila rope ke telinga BOPE sebagai guide,dan yang memengang manila rope jgn berada dibawah BOPE yang diangkat 13 - Standbykan BOPE ditempat yang bebas dan dalam posisi rebah. 14 - Pastikan tidak ada pekerjaan sambilan lain yang membahayakan bagi orang yang sedang membongkar BOPE.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
N/U WELL HEAD
Tingkat bahaya Equipments
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
SP/AM
26 Apr 02
Di Setujui oleh
TGL
TINGGI
N/U WELL HEAD 1234567-
PERSIAPAN : Pre job meeting Pastikan well head yang akan dipasang (master Valve) Pastikan Drat dari tubing hunger (kalau perlu dibersihkan) Siapkan sling ukuran 3/8 untuk mengangkat master valve Siapka martil (kalau perlu martil kuningan) Siapkan kunci pipa sesuai dengan yang dibutuhkan Siapkan foco truck untuk pengangkat AWAS, JARI TANGAN TERJEPIT !!!
12345678-
PEMASANGAN WELL HEAD : Diikat master valve dengan sling 3/8 " Sangkutkan sling pengangkat pada hook foco truck Angkat master valve dengan foco truck Dudukan master valve di tubing hanger Kunci sampai kuat dengan kunci pipa sesuai yang dibutuhkan Lepaskan sling pengangkat Dipasang Flow line dan kunci union dengan martil , jika ada gas gunakan martil kuningan Dipasang Samvle cock dan Pressure gate
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
N/U HORSE HEAD
BS
05 Jan 00
Tingkat bahaya Equipments
TINGGI
Direvisi oleh
TGL
EBS/ASD
03 Jul 03
SPY/ZA/AGUY
13 Oct 04
Di Setujui oleh
TGL
Foco, sling, tali plastic, Full body harness, tail rope,turn buckle
N/U HORSE HEAD PERSIAPAN : 1 - Pakai standard PPE yang dibutuhkan termasuk sarung tangan dan safety glasses 2 - Bersihkan kepala kuda dan periksa baut pengatur (adjusting nut), pasang tali penuntun. 3 - Persiapkan pin dan safety pin. 4 - Siapkan sling (tali baja) 5/8".
MEMASANG KEPALA KUDA : 1 - Bebaskan lock (pengunci ) pumping unit dan handel rem. 2 - Hubungkan arus listrik pada breaker. 3 - Tundukkan (stroke down) pumping unit. Pasang lock ( pengunci ) pumping unit dan handle rem. AWAS !!! Counter weight pumping unit bisa berayun, jangan berada ( dekat ) disamping pumping unit. 4 - Putuskan arus listrik pada breaker. 5 - Derrickman naik ke atas walking beam (harus memakai sabuk penyelamat lengkap dan tail rope). Ikat tail rope pada walking beam. 6 - Tarik sling dengan tali plastik, ikatkan sling 5/8" melingkar pada walking beam dan ujung sling yang lain diikatkan pada base pumping unit. Derickman bergerak mundur keposisi yang aman. 7 - Ikat kepala kuda dengan sling 5/8" ke link elevator atau hook foco. Kemudian tegangkan sling tersebut. 8 - Angkat kepala kuda dengan travelling block atau foco dan kendalikan dengan tali penuntun. 9 - Pasang kepala kuda pada walking beam. 10 - Pasangkan pin dan pin pengaman (cotter pin). AWAS !!! Pastikan keselamatan tangan.Posisikan tubuh kita pada posisi yang aman saat mengarahkan kepala kuda. Tarik tali penuntun untuk mengarahkan kepala kuda. 11 - Setel baut pengatur (adjusting nut), sampai posisi kepala kuda lurus. 12 - Lepaskan ikatan sling pada base pumping unit dan diwalking beam kemudian derrickman turun dari pumping unit. 13 - Pasang perancah dan clamp polish rod di atas carrier bar. 14 - Buka clamp polished rod diatas stuffing box. AWAS !!! Atur ketegangan bridle line sama rata, agar polish rod tetap lurus. 15 - Bebaskan lock counter weight ( pengunci ) dan handle rem pumping unit. 16 - Hubungkan arus listrik ( pada breaker ). 17 - Pumping unit siap untuk dioperasikan.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Menghidupkan Genset
Tingkat bahaya Equipments
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
SP/AM
26 Apr 02
TEAM 2002
TGL
TINGGI
MENGHIDUPKAN GENSET 123456789-
PERSIAPAN : Pre job meeting Pastikan lingkungan Pastikan kabel line jangan sanpai ada yang luka atau sambungannnya tidak dibalut Pastikan connection box, Apakah masih bagus ( bila perlu diganti) Stop kontak dan Breaker dalam posisi off Pastikan air radiator (kalau perlu ditambah) Periksa oli mesin (kalau perlu tambah) Periksa air battery (kalau perlu tambah) Pastikan kabel battery sudah terpasang AWAS !!! KENA SETRUM LISTRIK
12345678-
MENGHIDUPKAN GENSET : Dipanaskan dulu Start mesin pelan-pelan RPM pada posisi normal Tunggu sampai pelumas naik atau 3-5 menit Pastikan ampere temperatur pada posisi normal Pastikan ampere cas battery Naikkan RPM mesin sambil diperhatikan ampere voltase 110 - 220 Hidupkan kontak breaker pada posisi on Hidupkan stop kontak lampu
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
Di Setujui oleh
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Mematikan Genset
BNI.SS.MS
26 Apr 02
SP/AM
26/04/2002
Team 2002
Tingkat bahaya Equipments
TGL
SEDANG
MEMATIKAN GENSET 12345-
PERSIAPAN : Pre job meeting Pastikan lingkungan yang sedang bekerja memakai arus listrik dari genset Pastikan semua lampu Matikan semua stop kontak yang berhubungan dengan genset Matikan Kontak Breaker dalam posisi off AWAS !!! TUNGGU MESIN NORMAL
123456-
MEMATIKAN GENSET : Turunkan RPM mesin genset sampai pada posisi normal Tunggu sampai pelumas turun normal atau 3 - 5 menit Matikan mesin melalui pedal gas (cock injection pump) Kunci kontak dimatikan pada posisi off Lepaskan kabel battery sehingga tidak ada hubungan lagi dengan mesin Pasang kabel yang diperlukan
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
PT.CALTEX PACIFIC INDONESIA OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR PRODUKSI SLN WELL WORK - INDONESIAN BUSINESS UNIT STANDARD PROSEDUR KESELAMATAN KERJA Nomor
Hal
Dibuat oleh
TGL
Direvisi oleh
TGL
,,,,,,,,/SLNWW/SOP/….
Menurunkan Menara Rig
BS/WHN
09 Dec 98
RSJ/BS
26 Mar 01
Di Setujui oleh
TGL
Tingkat bahaya Equipments
MENURUNKAN MENARA RIG Langkah-langkah yang di lakukan 1 - Lakukan tail gate meeting, koordinasikan tugas anggota crew. 2 - Lepaskan semua guy lines yang terpasang dan escape line dari ground anchors, termasuk yang terpasang pada bumper rig. Note : Sebelum memutar ground anchor, pastikan bahwa tidak ada sub surface cable RIGGING DOWN PROCEDURE : 1 - Lepaskan inlet cable listrik (plug) yang tersambung ke upper mast, rapikan tali-temali di Monkey Board dari kemungkinan tersangkut. Peringatan: Setiap memanjat mast harus menggunakan climbing device dan climbing belt. 2 - Bleed udara dari telescoping ram : buka bleeder valve, operate control lever ke posisi "Raise" dengan pressure 300 psi. Biarkan udara keluar sampai cucuran hydrolic oil keluar dengan teratur, tutup Bleeder Valve dengan kekuatan tangan. 3 - Gantung travelling block, sand line, dan cat line cable head 10 ft. Diatas monkey board. 4 - Angkat naikan upper mast 1 FT.untuk skytop rig, 1 inchi untuk cooper rig, dengan pressure 1800 - 2000 psi. 5 - Unset locking pawl, pastikan locking pawl sudah dalam keadaan bebas sebelum menurunkan Upper Mast. 6 - Turunkan upper mast dengan perlahan lahan, operator dan crew mengawasi wire lines dari kemungkinan tersangkut 7 - Ikat travelling block dengan rantai pada rig mast, sangkutkan drilling line ke tieback spool untuk menghindarkan gesekan cover draworks. 8 - Bleed udara dari Raising Cylinder : ⇒ Buka bleeder valve di puncak raising ram, operate control lever ke posisi raise dengan pressure 300 psi, secara perlahan, biarkan bleeder valve terbuka sampai semua udara yang ada di dalam cylinder keluar dan cucuran minyak hydraulic teratur. Tutup bleeder ⇒ Buka bleeder valve yang ke dua, operate control vavle ke posisi lower dengan pressure 300 psi secara perlahan, biarkan bleeder valve terbuka sampai semua udara yang ada dalam cylinder keluar dan cucuran minyak hydraulic teratur.Tutup bleeder valve Peringatan: Udara yang berada di dalam raising ram sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan jatuhnya Mast 9 - Lepaskan safety pin dari derrick leg yang terpasang di derrick base. 10 - Rig down rig mast; operate control valve secara berangsur angsur ke posisi lower, pastikan semua wire line tidak mengganggu selama proses rigging down. Perhatikan : Handling yang kasar dan berhenti secara tiba-tiba dapat menimbulkan resiko sentakan terhadap structur rig mast dan raising ram itu sendiri karena tekanan dari berat Mast itu sendiri. 11 - Gulung drilling line, sand line, cat line, escape line dan semua guy line,.pastikan semuanya terikat dengan baik untuk pencegahan dari kemungkinan bisa lepas sewaktu Rig dalam perjalanan. 12 - Lipat folding floor, ikat kuat agar tidak ada bagian yang berayun / lepas selama perjalanan. 13 - Tarik masuk ( screw-kan ) kembali manual jack dari derrick base keposisinya semula dan bebaskan "I" Beam. 14 - Bebaskan levelling jack, kumpulkan semua board support, bebaskan dari ban rig dan letakkan di tempat yang aman. 15 - Robah transfer gear dari posisi " DRAW WORK " ke posisi " CARRIER". 16 - Pastikan kondisi semua ban rig dalam keadaan baik dan tekanan angin ban 80 psi. 17 - Periksa semua oil system, luibrication system, steering system dan brake system. 18 - Periksa semua light system: Head light. Brake lght. Signal light dan revolving light. 19 - Periksa semua peralatan, pastikan semua sudah dimuat dengan benar. 20 - Periksa sekeliling lokasi, pastikan tidak ada ceceran minyak atau sampah. 21 - Rig siap untuk di pindahkan. Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait. SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten. Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan
FSWP IMPLEMENTATION PROCESS FOR SLN WELLWORK TEAM
Proses Pelaksanaan “Access Control” Pengunjung
Tim Pendukung
( Transport/Logistic)
Petugas Piket
Petugas Pengoperasian Fasilitas (Tool Pusher)
Penanggung Jawab Operasi Fasilitas (WWR)
Mensyaratkan untuk mengisi log book dan memberi penerangan perihal fasilitas dan persyaratan/aturannya
Start
Isi log book dan lengkapi syarat-syarat memasuki fasilitas
Periksa ketaatan pengunjung terhadap syarat-syarat memasuki fasilitas
Meneruskan aktifitas sesuai keperluan
Memasuki fasilitas
Proses FSWP yang lain
Catat jam keluar
Periksa pengunjung dan kendaraannya untuk keamanan
Stop
Revision 26-Oct-04
Proses Pelaksanaan General Work Permit Petugas yang berwenang (Rig crew)
Start
Penanggung Jawab Kerja Lapangan
Penanggung Jawab Pelaksana (WWR)
(Tool Pusher)
Lengkapi permit dan berikan kepada FMT TL/Sr.Oprt. untuk ditandatangani
Apakah pekerjaa n ini rutin atau tidak rutin ?
Tidak Rutin
Petugas Pengoperasian Fasilitas (Pumper)
Rutin Proses SOP
(FMT TL/Sr. Oprt )
Memeriksa lingkup pekerjaan, identitas, permit lain dan persyaratan keselamatan yang diperlukan
Adakan meeting untuk memulai pekerjaan Pastikan instruksi di permit dimengerti oleh pekerja
Penanggung Jawab Operasi Fasilitas
Salinan Permit
Permit ditandatangani
Proses Permit Khusus/ Proses Persyaratan Keselamatan Lainnya
Tandatangani permit
Stop Lakukan pekerjaan
Pastikan petugas yang berwenang menandatangani daftar jika diperlukan
Tandatangani permit setelah semua syarat dipenuhi
Mengawasi/mengatur pekerjaan Cakupan pekerjaan berubah atau kondisi bahaya berbeda dari permit yang asli ?
Ya
Stop Diperlukan permit baru
Tidak, Teruskan
Belum
Pekerjaan Selesai ?
Sudah Tandatangani permit, pekerjaan selesai, bersihkan tempat kerja, kumpulkan permit, filekan
Stop
Timbang terima lokasi dan tanda tangani Field Hand Over form
Revision 26-Oct-04
Proses Pelaksanaan PPE Pegawai/Pengunjung
Penanggung Jawab Operasi Fasilitas (Tool Pusher/ WWR)
Petugas HES
Evaluasi
Lakukan evaluasi keadaan berbahaya
Start
Training
Pastikan Pegawai/Pengunjung sudah terlatih dalam menggunakan PPE yang benar
Pilih PPE yang sesuai
Sediakan & pastikan PPE yang benar cukup tersedia
Gunakan dan rawat PPE dengan benar
Pastikan pegawai dan pengunjung menggunakan PPE dengan benar Inspection
Melakukan Inspeksi
Stop Revision 26-Oct-04
Proses Pelaksanaan SOP/JSA Petugas Yang Berwenang (Rig crew)
Penanggung Jawab Operasi Fasilitas (WWR)
Penanggung Jawab Pelaksana (Tool Pusher)
Siapkan Perintah Kerja (WO)
Start
Menerima Perintah Kerja (WO)
Supporting Operation
SOP tersedia?
Daily/emergency Operation
Petugas HES
Tidak
Ya SOP
Buat SOP
Tidak
JSA Diperlukan?
Ya Mengacu ke JSA Guideline OS.34
JSA Buat JSA
Melaksanakan Perintah Kerja
Memberikan Masukan Jika Diperlukan
Adakan rapat singkat sebelum bekerja (tail gate meeting), jelaskan SOP / JSA JSA Meninjau kembali JSA
Stop Revision 26-Oct-04
Proses Pelaksanaan LOTO Petugas Yang Berwenang (Pumper, Electrician)
Petugas Pengoperasian Fasilitas (Tool Pusher)
Start
Apakah mesin dan peralatan sedang bekerja?
Memberitahu Pumper dan Pegawai Terkait
Penanggung Jawab Operasi Fasilitas (WWR) Mengadakan rencana prakerja (Komunikasi, koordinasi, inspeksi)
Tidak
Ya Matikan Peralatan Pada kasus tertentu, FOD bekerja sama dengan AW Gunakan LOTO Placement Checklist Appendix 1 OS. 13
Isolasi sumber energi dan buang energi yang tersisa Pasang Kunci dan Label (Merah muda/ Kuning) Beritahu petugas pengoperasian fasilitas
Pasang Kunci dan Label (Biru) Menyelesaikan Pekerjaan Buka Kunci & Label
Gunakan LOTO Removal Check List Appendix 2 OS. 13
Buka Kunci dan Label, operasikan kembali peralatan dan isi LOTO removal
checklist
Beritahukan pada Pumper,Electrician Checklist
Berikan semua
checklist pada WWR
Dokumentasikan
Checklist
Revision 26-Oct-04
Stop
Proses Pelaksanaan MSDS Penanggung Jawab Operasi Fasilitas (WWR)
Start
Bahan Baru
Bahan yang sudah ada
Buat Permintaan Pembelian
Pengadaan Barang (Procurement)
Petugas HES
Mengeluarkan Perintah Pembelian
Inventory Melakukan Inventori Bahan Berbahaya
Minta ke Vendor untuk menyediakan MSDS
Gunakan Chemical Inventory MSDS Log Sheet Appendix 1 IH.01-13 FO perlu menunjuk orang yang bertanggung jawab memelihara dan memperbarui inventori
Kirim MSDS ke WWR dan HES
MSDS Memeriksa MSDS
Melengkapi dan Mendokumentasikan MSDS Training
Termasuk, training, pemasangan, dan pelabelan
Training, dan Komunikasi MSDS
Stop
Revision 26-Oct-04
Proses Pelaksanaan Housekeeping Petugas Pengoperasian Fasilitas (Tool Pusher)
Petugas Yang Berwenang (Rig crew)
Penanggung Jawab Operasi Fasilitas (WWR)
Housekeeping Rating
Start
Melakukan penilaian housekeeping
Proses Pengangkutan Limbah
Mengkoordinir pelaksanaan housekeeping. Jika diperlukan siapkan perintah kerja (WO)
Perintah Kerja Disetujui
Melaksanakan Perintah Kerja
Apakah perintah kerja sudah selesai & sesuai dengan yang diinginkan ? (Nilai Tingkat Housekeeping)
Sudah
Belum
Housekeeping Rating
Menutup Perintah Kerja
Revision 26-Oct-04
Stop
Proses Pelaksanaan Konsekuensi Observer/Assessor
Start
Pemimpin Pelaku Proses (TL WW Operations and up)
Team HR
Lakukan Observasi dan Assessment
Apakah pelaku proses melaksanakan proses (perilaku selamat)?
Ya
Berikan penghargaan kepada pelaku proses (lihat recognition table untuk CPI dan peraturan tersendiri untuk BP)
Tidak Berikan Disciplinary Action kepada pelaku proses
Catat di personal file (Charisma untuk CPI, administrasi tersendiri untuk BP dan CC ke CPI User)
(lihat DA table untuk CPI dan peraturan tersendiri untuk BP)
Revision 26-Oct-04
Stop
SLN Well Work Emergency Response Plan
RENCANA TINDAKAN DARURAT (EMERGENCY RESPONSE PLAN)
In case of:
-Blow out or Fire - Civil Unrest 01/08/2004
Page 1 of 16
SLN Well Work Emergency Response Plan
Daftar Isi: List of Index:
1. Pesan Dari SLN Wellwork Manager (Remarks from SLN Wellwork Manager) 2. Nama Fasilitas ( Facility) 3. Aktifitas ( Activity) 4. Lokasi ( Location) 5. Komandan Lapangan ( On Site Commander) 6. Nomor Telepon Darurat ( Emergency Telephone Number) 7. Prosedur Pemberitahuan ( Notification Procedure) 8. Lokasi Peralatan Darurat ( Location of Emergency Equipment) 9. Komando Lapangan (On Scene Commander) 10. Prosedur Menghadapi Keadaan Darurat ( Emergency Response Procedure) 11. Strategy menghadapi semburan liar dan kebakaran besar (Strategy and tactic in tackling a Blow out or Fire) 12. Penyelidikan, analisa dan laporan ( Investigation, analysis and report writing) 13. Prosedur Pemberitahuan “Civil unrest” ( Emergency Response “ demo penduduk”) 14. Emergency Shut down prosedur ( Prosedur Menghentikan Operasi)
01/08/2004
Page 2 of 16
SLN Well Work Emergency Response Plan
1 . PESAN SLN WELLWORK MANAGER Pegawai Sumatra Light North Wellwork Operations dan Mitra Kerja, Safe Operation adalah salah satu elemen dari Operational Excellence (OE) yang merupakan cara kerja selamat & bebas dari kecelakaan. Safe Operation di terapkan pada semua jenis pekerjaan yang dilakukan di lapangan SLN Wellwork Operations dan kepada semua pegawai yang terlibat dalam melakukan semua jenis pekerjaan masing-masing tanpa terjadi kecelakaan yang menimpa rekan-rekan sekerja ataupun kepada diri kita sendiri. Namun jika terjadi peristiwa yang tidak kita inginkan seperti semburan liar dan kebakaran pada fasilitas yang berada dibawah tanggung jawab SLN Wellwork Operations, prosedur Rencana Tindakan Darurat (Emergency Response Plan or ERP procedure) harus diikuti. Untuk itu SLN Leadership Team telah membuat buku panduan Rencana Tindakan Darurat yang merupakan revisi dari panduan yang lama yang merupakan petunjuk praktis untuk pegawai beserta mitra kerja dalam melaksanakan prinsip dasar penanggulangan keadaan darurat. Terima kasih atas kerjasama semua pihak dalam mewujudkan lingkungan kerja yang selamat. Duri, 01 Agustus 2004 Hormat saya,
Eddy Setyowarno SLN Wellwork Manager
01/08/2004
Page 3 of 16
SLN Well Work Emergency Response Plan
2.
NAMA FASILITAS (FACILITY NAME) • •
SLN Wellwork Office Workover CPI and BP rigs
3. AKTIVITAS (ACTIVITIES) Pekerjaan servis dan kerja ulang sumur-sumur minyak, injeksi, dan sumber air (Well service and work over job for
oil wells, injection wells, and water source wells)
4. LOKASI (LOCATION)
Sumur-sumur tersebut berada di area Bekasap, Libo, Bangko dan Balam . (The wells are located in Bekasap, Libo, Bangko and Balam area) 5.
KOMANDAN LAPANGAN
(ON SITE COMMANDER) Komandan Lapangan adalah Wellwork Representative / WWR sampai Team Leader sampai ditempat kejadian (On Scene Commander shall be assigned to Wellwork Representative /WWR until Team Leader arrived at location).
01/08/2004
Page 4 of 16
SLN Well Work Emergency Response Plan
6.
NOMOR TELEPON DARURAT (EMERGENCY TELEPHONE NUMBER) For radio, use channel: WHET BKS For external phone network, use: (0765) 99….(4 last numbers) Example: 28206---(0765) 998206 Position Name
Name
Duty Hours
After Duty Hours
Fire Station
24 Hours Emergency Line
87
87
Security
24 Hours Emergency Line
85
85
Ambulance / Medical
24 Hours Emergency Line
25944 (88)
25944 (88)
TL Well Work Bekasap South
Cahyo Nursilo
27744
34585 (0812-7514349)
TL Well Work Bekasap North
Hendrimen
25432
53700*(0811-763626)
Fire Station
24 Hours Emergency Line
28222
28222
Security
24 Hours Emergency Line
28293
28293
Ambulance / Clinic
24 Hours Emergency Line
28213
28213
TL Well Work Bangko
Saragi.L
33244
33244 (0812-7500295)
TL Well Work Balam
Muhammad Andi Solihin
25912
23795 (0817-703271)
Fire Station
24 Hours Emergency Line
39136
39136
Security
24 Hours Emergency Line
39180
39180
Ambulance / Clinic
24 Hours Emergency Line
39168/ 41288
39168/ 41288
TL Well Work Bekasap South
Cahyo Nursilo
27744
34585 (0812-7514349)
Manager SLN WW Operations
Eddy Setyowarno
25329
22729 (0811-759652)
TM WW Engineering
Agus Yulianto
26761
23440 (0812-7571281)
Sr. Field HES Representative
Baswandly Abbas
24791
43438 (0812-7513097)
Sr. Field HES Representative
Syahrul Awal
27393
91855 (0815-3718084)
Duri Area:
Bangko-Balam Area:
Libo Area:
01/08/2004
Page 5 of 16
SLN Well Work Emergency Response Plan
6.
NOMOR TELEPON DARURAT -lanjutan (EMERGENCY TELEPHONE NUMBER- continued) Position Name
Name
Duty Hours
After Duty Hours
TM Fire & Emergency Response
Ridwan Simatupang
26617
22076
TM HES North Area
Pudji Harjoto
24884
22884
Public Affairs - Duri
Wayan Putu Anades
27009
23009
Public Affairs - Bangko
John Azber
28301
28100
Taufik Rasyid
28301
28100
Public Affairs- Libo
Rusdiono
33115
Bekasap GS
Operator
25934/26392
25934/26392
Balam GS
Operator
28299/28277
28299/28277
Bangko GS
Operator
28202
28202
Libo GS
Operator
39170/46728
39170/46728
GM Assets SL-North
Ross Hodge
25167
23167
Mgr. Bekasap AMT
Andi Budiman
26445
23533
Mgr. Balam AMT
Jeffrey Ewing
24647
23598
Mgr. Bangko AMT
Alan Stewart Pitts
25053
23291
Mgr. Bekasap FMT
Tarlindung Pardede
25132
23132
Mgr. Wellwork & Drilling Resources
Ari Nugroho
24088
22747
TM Bangko FMT
Agus Sulistyo
25735
22475
TM Balam FMT
I.Wayan Puspa
24435
23560
01/08/2004
Page 6 of 16
SLN Well Work Emergency Response Plan
7.
PROSEDUR PEMBERITAHUAN SEMBURAN LIAR ATAU KEBAKARAN
(NOTIFICATION PROCEDURE BLOW OUT OR FIRE)
ANY REPORTER
REPORTER 1st-Oral (immediately) Oral (1x24 Hr
TOOL PUSHER
WWR
RIG SUPT.
BP AREA MANAGER.
¾Selamatkan korban dan beri pertolongan pertama ¾Kirim korban ke Rumah Sakit terdekat, beritahu RS sebelumnya
24 HRS POST
TM/T.LEADERS
MANAGER & GM
FIRE STATION DRI 87 BKO 28222, LIBO 39136 SECURITY DRI 85 BKO 28293, LIBO 39180 MEDICAL DRI 25944 (88) BKO 28213 LIBO 39168 Gathering Station DRI 25393 BKO 28202 BLM 28299 LIBO 39170
TM/TL WELLWORK Bekasap South Cahyo Nursilo 0812-7514349 Bekasap North Hendrimen 0811-763626 Bangko Saragi L 0812-7500295 Balam Muhammad Andi S 0817-703271 TM WW.Engineering Agus Yulianto 0812-7571281
FHES REP Baswandly Abbas 0812-7513097 Syahrul Awal 0815-3718084
Mgr. SLN WW Eddy Setyowarno 0811-759652
GM. SLN Asset Ross Hodge 25167/ 23167
Refer to CPI/AI Contingency Plan (ER.01) and CPI Incident Reporting, Investigation, Analysis and Follow-Up Guideline (AD.05) for detail information on Incident Reporting Procedure and Critical Incident Reporting Process Flow.
01/08/2004
Page 7 of 16
SLN Well Work Emergency Response Plan
8.
LOKASI PERALATAN DARURAT
(LOCATION OF EMERGENCY EQUIPMENT SUPPLIES) Minimum Peralatan Keselamatan Yang Harus Tersedia Di Setiap Rig
(Minimum Safety Equipment should be available at each rig) Equipment
01/08/2004
Quantity (ea)
Fire Extinguisher 150 lbs, wheel type
2
Fire Extinguisher 20 lbs
5
Fire Suit
5
SCBA
2
Stretcher
1
Multi Gas Detector
1
First Aid
1
Radio Trunking and Megaphone
1
PPE (Safety hat and safety glass )
6
Condition
Page 8 of 16
SLN Well Work Emergency Response Plan
9. KOMANDO LAPANGAN
(ON SCENE COMMANDER CHART) ON SCENE COMMANDER EDDY SETYOWARNO
Fire Task Leader RIDWAN SIMATUPANG
Opr. Task Leader SLN WW TL
On Scene SHE
D& WW Task Leader
On Scene Security.
On Scene BP Liaison
On Scene Medical
On Scene Trans
On Scene Comm. Relation
On Scene Logistic
On Scene AMT
On Scene FMT
01/08/2004
Page 9 of 16
SLN Well Work Emergency Response Plan
10. PROSEDUR MENGHADAPI KEADAAN DARURAT
(EMERGENCY RESPONSE PROCEDURES)
Jika terjadi semburan liar dan kebakaran di SLN Wellwork Operation, Prosedur Rencana Tindakan Darurat harus diikuti.
( If blow out or fire occurred in SLN Wellwork Operation, the Emergency Response Plan Procedure must be followed.) 10. 1. Orang Pertama yang mengidentifikasi segera melapor kepada Tool Pusher atau WWR. (If fire happens,
first person identifying fire reports to Tool Pusher or WWR 10.2. Wellwork Representative (WWR): Komandan lapangan yang pertama adalah Wellwork Representative (WWR) yang mempunyai tanggung jawab:
(The first On Scene Commander is Wellwork Representative with his role among others are):
10.2.1 Mengindentifikasi potensi-potensi yang mempunyai kondisi tidak selamat- memerintahkan menghentikan pekerjaan service dan kerja ulang sumur jika perlu.
(Identify potential unsafe condition and call to stop service and workover the well if necessary). 10.2.2 Mengkoordinasikan penanggulangan kebakaran.
(Coordinates fire extinguishing for small and surmountable fire incident)
10.2.3 Mengatur segala sesuatu selama situasi darurat.
(Manage everything in emergency situation). 01/08/2004
Page 10 of 16
SLN Well Work Emergency Response Plan
10.2.4 Mengkoordinasi evakuasi semua anggota pada area yang selamat. (Coordinates evacuation of all
crews to safe area).
10.2.5 Mempersiapkan kemudahan bergerak bagi kendaraan-kendaraan pemadam kebakaran (Prepare
access road for Fire trucks)
10.2.6 Menentukan area yang tidak selamat atau terlarang (Determine unsafe area / prohibited area) 10.2.7 Jika api membesar, WWR menghentikan segala aktifitas servis sumur / kerja ulang. (If fire becomes big,
WWR stops all wellwork activities / shut down rig)
10.2.8 WWR segera melapor ke TL Wellwork Operation dan meminta bantuan dari kantor pemadam kebakaran, Pemilik Daerah, Petugas Keamanan dan Paramedis sesuai prosedur pelaporan di artikel 7. (WWR
immediately report to TL Wellwork Operations and calls Fire Station, Owner area/ Security/ Medical according to Notification procedure article 7)
10.3. TL SLN Wellwork Operations: Setelah menerima laporan dari WWR , segera melapor ke:
(After receiving Blow-out or fire report , pass on to:) Manager SLN Wellwork Operation Manager Wellwork & Drilling Resources TM Wellwork Engineering 01/08/2004
Page 11of 16
SLN Well Work Emergency Response Plan
TM FMT Area TM AMT Area TM HES/OE North TM Fire & Emergency Response Segera berangkat ketempat kejadian (Go to the scene
immediately
Bertindak sebagai komando lapangan sampai SLN Wellwork Manager sampai dilokasi: 10.3.1 Pastikan korban sudah mendapatkan perawatan semestinya (Ascertain the victims
already got treatment)
10.3.2 Pastikan seksi perlengkapan untuk mengatasi semburan liar atau kebakaran sudah dikoordinasikan (Ascertain logistic team for blowout
or fire has already coordinated)
10.3.3 Pastikan laporan sudah dikirim ke rumah sakit / ambulan, pemadam kebakaran dan bagian keamanan (Ascertain the report has already passed
on to medical/ ambulance, fire team and security team)
10.3.4 Pastikan semua perlengkapan yang dibutuhkan sudah berada disekitar daerah semburan liar atau kebakaran seperti perlengkapan darurat semburan liar, vacuum truck, tanker, back hoe, (Ascertain that all equipment needed are
already in blow out or fire area such as emergency blow out kit, vacuum truck, tanker, backhoe)
01/08/2004
Page 12 of 16
SLN Well Work Emergency Response Plan
10.3.5 Pastikan polusi sudah terkontrol (Ascertain the
pollution has already controlled)
10.3.6 Bekerjasama dengan WWR / Rig Supt / BP Area Manager untuk menyusun strategy dan taktik untuk mengendalikan semburan liar atau kebakaran (Work
together with WWR/Rig Supt/ BP Area Manager to arrange strategy and tactic to overcome the blow out or fire)
10.4 Manager SLN Wellwork Operation Setelah menerima laporan dari WWR , segera melapor ke:
(After receiving Blow-out or fire report , pass on to:)
General Manager Assets SL- North
Manager Drilling
Manager AMT
Manager OE/HES Corporate
Segera berangkat ke tempat kejadian (Go to the scene
immediately)
Bertindak sebagai komando lapangan (Act as On Scene
Commander):
10.4.1. Pastikan korban sudah mendapatkan perawatan ( Ascertain the victims already got
treatment)
10.4.2. Pastikan regu penolong dan peralatan siap dilokasi ( Ascertain all EBOT personal and tools /
equipment are ready) 01/08/2004
Page 13 of 16
SLN Well Work Emergency Response Plan
10.4.3 Pastikan semua team yang berkepentingan sudah diberitahu (Ascertain all team’s involve has been notified) 10.4.4 Dapatkan strategy dan taktik (Determine strategy
and tactic)
11. Strategy Dan Taktik Mengatasi Semburan liar Atau Kebakaran ( Strategy And Tactic in Tackling a Blow
Out or Fire)
Langkah yang paling tepat dalam mengatasi suatu kejadian adalah memahami kejadian itu sendiri, tersedianya peralatan dan sumber daya yang memadai untuk mengatasinya dan arahan yang jelas terhadap masing-masing seksi oleh komando lapangan dalam memutuskan langkah-langkah yang diambil.( The important steps in tackling an incident is
to understand the condition of incident, sufficient protection equipment and resources and on scene commander lead briefing with all task leaders to decide strategy and tactic).
12. Penyelidikan, Analisa dan Laporan ( Investigation,
Analysis and Report Writing )
Setelah semburan liar atau kebakaran tertangani, pemilik fasilitas melakukan penelitian penyebab kebakaran dan mempersiapkan laporan tertulis pendahuluan dalam 24 jam sesuai dengan Sistim Pelaporan Kecelakaan SLN Wellwork Operation.(After blow out or fire is extinguished, team led by
facility owner conducts investigation and prepare Written Preliminary Report within 24 hrs according to SLN Wellwork Incident Reporting Procedure) 01/08/2004
Page 14 of 16
SLN Well Work Emergency Response Plan
13.
PROSEDUR PEMBERITAHUAN “DEMO PENDUDUK”: (Penyetopan Operasi / gangguan keamanan, pencurian dan kondisi tidak selamat lainnya)
(NOTIFICATION PROCEDURE “CIVIL UNREST “ :Work Stoppage / disruption, threat and Unsafe Work Condition ) ANY REPORTER
REPORTER: 1st-Oral (immediately) Oral (1x24 Hr)
24 HRS POST
TM/T.LEADERS
MANAGER & GM
SECURITY DRI 85 BKO 28293, LIBO 39180 TM/TL WELLWORK
TOOL PUSHER
WWR
RIG SUPT.
BP AREA MANAGER.
PA DRI 27009 BKO 28301, LIBO 33115
Gathering Station DRI 25393 BKO 28202 BLM 28299 LIBO 39170
Bekasap South Cahyo Nursilo 0812-7514349 Bekasap North Hendrimen 0811-763626 Bangko Saragi L 0812-7500295 Balam Muhammad Andi S 0817-703271 TM WW.Engineering Agus Yulianto 0812-7571281
¾Selamatkan korban dan beri pertolongan pertama ¾Kirim korban ke Rumah Sakit terdekat, beritahu RS sebelumnya
01/08/2004
FHES REP Baswandly Abbas 0812-7513097 Syahrul Awal 0815-3718084
Mgr. SLN WW Eddy Setyowarno 0811-759652
GM. SLN Asset Ross Hodge 25167/ 23167
Page 15 of 16
SLN Well Work Emergency Response Plan Emergency Shutdown Procedure : Philosophy ‘ Kerjakan dengan selamat atau tidak sama sekali. Dan selalu ada waktu untuk memperbaikinya’
Rig akan diminta berhenti bekerja (shut down) APABILA : KONDISI
Person InCharge
TINDAKAN YANG HARUS DI KERJAKAN
Di temukan kondisi yang tidak aman di Rig sebagai hasil assessment/observasi/ Review oleh WWR/TL/MNGR, FHES Rep/OE officer, Mgmt/Rig Crews etc Note : Kondisi tidak aman adalah satu kondisi yang sangat potential terjadinya suatu incident kalau pekerjaan di lanjutkan.
WWR/ Tool Pusher
Segera memberhentikan pekerjaan Segera melaporkan ke TL/MNGR Membuat rencana corrective action dan mengkoordinirnya Melakukan RE-assesment (bila perlu mengikut sertakan FHES Rep./OE Officer) Mendeclare Rig sudah bisa di operasikan dan meminta approval kepada TL (Or MNGR)
Tidak tersedianya/tidak berfungsinya kelengkapan Rig yang Critical (BOPE, Fall arrester, Guy-line termasuk PPE etc.)
WWR/ Tool Pusher
Segera memberhentiakn operasi dan melaporkan ke TL (
Tidak tersedianya SILO/SIO dan Sertifikasi lainnya di Rig (Rig akan di hentikan Operasi karena ketiadaan SILO Rig. Untuk Ketiadaan Dokument lainnya akan di tinjau dari progress/usaha yang di lakukan Mitra.
TL/ MNGR SLN WW
WWR Segera melaporkan ketidak tersediaan ‘mandatory’ dokumentasi di Rig Memintakan rencana kerja Mitra dalam melengkapi surat2 tersebut beserta time linenya. Memutuskan apakah Rig bisa terus bekerja atau tidak
Selama melakukan IRT Meeting dan tergantung daripada type incidentnya
TL / MNGR SLN WW
Melakukan koordinasi dengan semua team terkait untuk bisa melakukan dan menyelesaikan IRT (first pass) dalam tempo 1x24 Jam. Mengambil point2 yang di dapat dlm IRT dan menshare dengan Rig lainnya agar tidak terjadi incident yang sama Men-declare untuk Rig bisa di operasikan kembali.
Di temukannya : Crews yang tidak layak untuk bekerja karena skill set ataupun tidak adanya sertifikasi yang sesuai Crew yang tidak cukup jumlahnya dan apabila di teruskan potential untuk terjadi incident (ex: Tool-pusher, Driller, Derrickman etc.) Crew yang melakukan in-subordinasi (tidak mengikuti perintah kerja)
WWR/ Tool Pusher
Segera memberhentikan Operasi dan melaporkan ke TL Crew yang ‘tidak layak’ tersebut untuk sementara di pulangkan utk pembinaan TL/MNGR Operation memberitahukan hal ini kepada Mgmt Mitra Kerja dan melengkapi kekurangan WWR mendeclare bahwa Rig sudah bisa kembali di operasikan TL/MNGR Operation mengapprove untuk segera mengoperasikan Rig kembali.
Khusus memeber yang tidak memakai PPP segera di pulangkan dan tidak dibenarkan bekerja sampai tersedianya PPE) Membuat rencana corrective action dan menkoordinirnya Melakukan assesment/Check corrective action yang di lakukan (Bila di perlukan mengikut sertakan OE/HES) Mendeclare bahwa Rig sudah bisa kembali di operasikan Melaporkan ke TL and/Or MNGR untuk persetujuan (approval)
1.
‘Shut down’ Rig adalah kegiatan memberhentikan semua kegiatan Rig untuk sementara waktu karena kondisi tidak aman.
2.
Kondisi tidak aman adalah kondisi pekerjaan/lingkungan dimana kalau pekerjaan itu di teruskan akan beresiko tinggi/potential untuk terjadinya incident
3.
Critical items adalah alat2/tools yang sangat di butuhkan dalam kegiatan Rig dimana kalau itu tidak ada atau kondisinya tidak selamat maka Rig tidak akan bisa bekerja dengan selamat dan sangat potential untuk terjadinya satu incident.
01/08/2004
Page 16 of 16
Environmental Spills Definition and Reporting
What is a ‘Spill’?
A spill is any accidental or unauthorized release of crude oil, produced water, refined products, chemical from primary containment at CPI facilities. Spill? √ √ √ X √
Surface eruptions (Duri) Tank overflow (even if inside berm) Produced water pipeline break Approved wastewater discharge from lagoon Drilling mud spill, paint spill, demulsifier spill, chlorine gas spill
Recovered Spill Volume Amount of released substance that has been recovered and returned to production
Spill Response?
1. Secure the area to prevent injury. 2. Alert the operational team to eliminate the source and initiate recovery. 3. Notify the spill to OE/HES (verbal report within 2 hours)
What spills must be reported?
ALL Spills, regardless of the amount, must be reported to OE/HES. OE/HES will in turn report the spill to the required agencies (GOI or CT).
Who do I report spills to?
• Your Direct Leader or • Facility Owner or • OE/HES - Metrics and Performance Engineer (Army A. Wahyuni; [o] 42892; [e] awayuni) - North Area (Renny Afrianty; [o] 25479; [e] rafanty) - South Area (Ery Yolfi; [o] 33180; [e] eryolfi)
Spill Follow-up?
The Leader of the team having control of the spilled substance must: 1. Ensure the spill is reported to OE/HES (written preliminary report within 24 hours ) 2. Complete spill response and remediation. 3. Investigate the Spill and complete report made by Leader using form F.059 (Environmental Spill Report) and F.060 (IRT Report) to OE/HES within 2 weeks
Summary √ √ √
Any employee observing a spill is obligated to report it to the operational team and OE/HES. All spills, regardless of size, must be reported to OE/HES. All spills must be investigated and require the submission of forms F-059 and F-060.
Resources: Intranet: http://www.ptcpi.com/hes/_guideline/volume_1/ad/AD-05%20SIR.doc Call : OE/HES COE (42892, 42907, 44504, 44075)
Environmental Spills Definisi dan Pelaporan
Apakah ‘Spill’ itu? Tumpahan atau “Spill” adalah semua tumpahan minyak mentah, air terproduksi, hasil-hasil penyulingan minyak, bahan kimia secara tidak diinginkan dari wadah utama di fasilitas CPI. Spill? √ √ √ X √
Surface eruptions/Erupsi permukaan (Duri) Tank meluap (walaupun di dalam berm) Pipa air terproduksi pecah Pembuangan air limbah yang disengaja dari laguna Tumpahan Drilling Mud, Cat, Demulsifier, Gas Klorin
Volume Spill yang Dapat Diperoleh Kembali (Recovered)
Volume bahan tumpahan yang dapat dikumpulkan dan dapat dikembalikan ke produksi
Tindakan yang Harus Dilakukan?
1. Amankan lokasi tumpahan untuk mencegah cidera. 2. Beritahu tim operasional untuk menghentikan sumber tumpahan dan melakukan tindakan pembersihan lokasi tumpahan 3. Beritahukan kejadian tumpahan kepada OE/HES (secara verbal dalam 2 jam).
Berapa Volume Spill yang Harus Dilaporkan?
SEMUA tumpahan, berapapun volumenya, harus dilaporkan kepada OE/HES. OE/HES akan meneruskan laporan ke pihak-pihak yang bersangkutan (Badan Pemerintahan atau CT) sesuai aturan.
Kepada Siapa Saya Harus Melaporkan?
• Direct Leader atau • Facility Owner atau • OE/HES - Metrics and Performance Engineer (Army A. Wahyuni; [o] 42892; [e] awayuni) - North Area (Renny Afrianty; [o] 25479; [e] rafanty) - South Area (Ery Yolfi; [o] 33180; [e] eryolfi)
Tindak Lanjut Kejadian Tumpahan?
Leader dari tim terkait harus: 1. Memastikan kejadian tumpahan dilaporkan ke OE/HES (Laporan Awal tertulis dalam 24 jam) 2. Melakukan dan menyelesaikan spill response dan remediasi. 3. Melakukan investigasi dan menyerahkan form F.059 (Environmental Spill Report) dan F.060 (IRT Report) kepada OE/HES dalam waktu maksimal dua minggu dari tanggal kejadian tumpahan.
Kesimpulan √ √ √
Setiap pegawai yang melihat tumpahan wajib melaporkan ke tim operasional dan ke OE/HES. Semua tumpahan, berapapun volumenya, harus dilaporkan ke OE/HES. Semua kejadian tumpahan harus diinvestigasi dan melengkapi form F-059 dan F-060.
Sumber : Intranet Hubungi
: http://www.ptcpi.com/hes/_guideline/volume_1/ad/AD-05%20SIR.doc : OE/HES COE (42892, 42907, 44504, 44075)