Edisi for better Indonesia
Edisi oktober 2013
Daftar Isi
Bertanggungjawab untuk Negeri ak terasa, sudah November lagi. Sebulan lagi kita masuki 2014, tahun T yang secara politik mungkin memunculkan banyak gonjang-ganjing menjelang Pemilu, tapi tidak perlu terlalu dikhawatirkan mengganggu
perekonomian. Sejak reformasi, kita sudah dua kali mengalami pemilu yang heboh, tapi pertumbuhan ekonomi tetap saja melaju. Bukan bermaksud sinis, tapi faktanya rezim pemerintahan sudah gonta ganti, dari yang legitimate, amburadul, atau yang legitimate lalu amburadul, namun ekonomi negeri ini tumbuh relatif tinggi. Dalam pemilu 2009 lalu, di tengah hiruk pikuk para politisi, ekonomi Indonesia tumbuh 4,5 %, tertinggi ketiga di dunia setelah Cina dan India. Hebatnya, tahun 2013 ini, ekonomi Indonesia tumbuh 5,8 %, mengalahkan India. Jadi di Asia, kita hanya kalah oleh China. Di belahan dunia lain yang terjadi justru malaise. Krisis di AS karena utangnya US $ 16,7 trilyun sudah sampai memecah kongres dan menyebabkan pembahasan anggaran terancam buntu. Di Eropa pengangguran mencapai 12 %, rekor tertinggi di benua itu. Jadi buat mereka yang suka mencaci-maki bangsa sendiri, cobalah untuk juga melihat pencapaian di bidang ekonomi makro itu. Tapi tidak berarti kita tak punya masalah. Angka defisit neraca berjalan, akibat kita lebih banyak impor ketimbang ekspor, juga bikin pusing. Suku bunga dan nilai tukar dollar tinggi juga menekan berbagai industri, termasuk KG yang juga mengimpor sebagian bahan bakunya. Tapi dari sisi ini, kita pernah mengalami masa lebih berat ketika krisis 1998 dan ternyata lolos. Yang harus kita lakukan–apalagi hari-hari ini kita sedang menurunkan strategi obyektif ke dalam strategi inisiatif dan akhirnya KPI unit dan individu–adalah bagaimana memasuki 2014 secara lebih optimis dan positif dalam menghadapi berbagai tantangan. Tidak sekadar survive, tapi berkembang dengan rencana-rancana yang masuk akal. Syukursyukur, sambil kita berkembang, kita juga memberi kontribusi positif untuk sebanyak mungkin stake holder kita. Salah satunya adalah memperkuat konvergensi media sebagai basis utama bisnis KG serta melakukan sinergi di antara seluruh bisnis unit. Dua tahun terakhir, Corporate Communication KG, intens membangun konvergensi media dan sinergi antar unit di daerah lewat Forum Komunikasi Daerah (FKD). Sejauh ini memang baru 7 FKD yang dibentuk, tapi di beberapa tempat Medan, Bali, Semarang, Yogya dan Solo, program-program sinergis berjalan baik. Bukan hanya strategi branding yang terasa, tapi juga bisnis beberapa unit ikut terdongkrak lewat berbagai acara yang digelar. Di Jakarta sendiri, selain memanfaatkan unit-unit fungsional, juga telah dibentuk Forum Komunikasi Markom serta Forum Komunikasi Redpel dan Pemred. Sudah beberapa kali digelar, kedua forum komunikasi ini telah menunjukkan antusiasme positif, paling tidak untuk mengesampingkan perbedaan dan mengedepankan kesamaan program yang ternyata cukup banyak. Respons positif itu membuat kita makin semangat menyodorkan tawaran untuk menggiatkan konvergensi media dan sinergi antarunit itu untuk paling tidak tiga hal. Pertama untuk sama-sama menggarap komunitas sebagai modal sekaligus sasaran program-program kerja. Segala program berbasis komunitas, bukan hanya meninkatkan emotional bounding antara KG dengan stakeholder, tapi juga membuat tingkat kesuksesan program lebih mudah diraih. Kedua mendorong peran sosial media sebagai medium komunikasi penting bagi seluruh unit. Sosial media telah menjadi “the most powerful communication tools” yang diandalkan semua korporat. Ketiga menyebarkan pentingnya aspek marketing dari tiap kerja bersama. KG sudah dikenal sebagai lembaga yang punya komitmen tinggi menjaga kualitasnya. Yang kurang adalah bagaimana produk-produknya berkualitas itu dikonsumsi atau sesuai dengan kebutuhan sebanyak mungkin stake holder. Yang sedang digarap Corcomm adalah usulan agar di tahun 2014 ini, kolaborasi berbagai unit diarahkan untuk melakukan sebuah kampanye sosial yang tentu saja bertujuan memberi kontribusi nyata untuk negeri. Sudah banyak contoh korporat besar yang melakukan kampanye sosial sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat. Kalau kita sebagai kelompok usaha berbasis media bisa lebih optimis melihat banyak hal di negeri ini, itu artinya kita juga mengalirkan energi positif agar semua orang. Bukankah hasil positif harus dimulai dengan pikiran positif? (nug)
Perjalanan Si Anak Singkong SOS:
KepedulianKG
KIDSFEST Embrio Event Keluarga 12 Organic, Green, & Healthy (OGH) Expo 3 16 RUBUH-RUBUH GEDHANG
30
infokita
Penanggung Jawab Widi Krastawan Pemimpin Redaksi Nugroho F Yudho Redaktur Pelaksana St Herwinoto Staf Redaksi Tatyana Subianto, Wijayandaru, Zaenal Arifin, Azmi Pamungkas, Bernard AS, Destiana Fotografer Sujari Artistik Qmunk Sekretariat B Ghinta Rudjito, Prelly Daisy Gedung Public Relation (Humas) Kompas Gramedia Jalan Palmerah Selatan 17, Jakarta 10270 Telp 021-5483008 ext 7511/4061 email:
[email protected] websites:www.kompasgramedia.com
Indonesia yang Bisnis ini dimulai, 50 tahun silam, dari kepedulian. Indonesia masih muda ketika itu, konflik politik dan pertumpahan darah masih menggerogoti energi manusianya untuk maju.
T
erbitlah kemudian majalah, Intisari namanya, kecil formatnya, sebulan sekali munculnya, tapi berniat tiada lain membukakan cakrawala wawasan bangsa. Disusul kemudian oleh koran harian yang dibikin untuk menyuarakan amanat hati nurani rakyat, KOMPAS. Disusul lagi oleh sekian banyak usaha – toko buku, penerbitan buku, dan lainnya – yang kesemuanya tetap berlandaskan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa. Because we care, demikian Jakob Oetama kerap mengingatkan, yang senantiasa terdengar bagai afirmasi. Kita peduli pada perjuangan dan kerja keras anak negeri guna meraih harkat dan martabat. Pun sampai kini, ketika seolah-olah hanya keburukan wajah yang terpantul di cermin dan mengerdilkan semangat untuk meraih segalanya yang terbaik, kita masih peduli. Kita percaya tampang jelek yang kita kenal dari banjir informasi media berbagai platform setiap hari hanyalah seujung kuku saja dari jati diri kita sebenarnya: Indonesia tidaklah sejelek yang kita merasa kenali selama ini.
2
for better Indonesia 35 tahun
Via berbagai media kita, yang serba baik itu digali, dimunculkan... siapa tahu kita lupa, saking ngeri menatap wajah sendiri. Setiap kali, dari printed media sampai online, radio dan televisi, juga dari buku-buku kita, yang serba perlu kita tahu dan kita hayati diketengahkan... tidak melulu tentang seseorang di dekat-dekat sini saja atau nun jauh di pelosok, atau ini dan itu yang menyemangati, namun semuanya diharapkan dapat menyalakan sekerlip harapan... himpunan potret yang masih senantiasa membetot seutas tali keharuan nan halus jauh di kedalaman batin demi melihat gambar kebaikan negeri. Terkadang, bad news is good news – perlu tahu yang buruk agar yang baik segera tergerak. Tapi terlalu banyak bad news yang sungguhan berujung buruk bukanlah yang kita harapkan. Rasanya sudah terlalu lama kita hanya disuguhi yang serba suram. Mata dan batin ini jadi kuyu. Terlalu banyak bad news membuat kita seolah-olah percaya bahwa Indonesia adalah semata sekumpulan kenyataan tak elok yang mengaburkan pandangan ke depan. Kita mau dengar good news, kita butuh spirit, jauh lebih berlipat ganda banyaknya dibanding kisah-kisah yang bikin capek hati... Karena pada dasarnya kita percaya pada nilainilai luhur bangsa ini.
Indonesia yang (Lebih) Baik Merayakan 50 tahun perjalanan Kompas Gramedia adalah juga revisiting apa yang melandasi dimulainya bisnis ini. Tidak sekadar menengok ulang atau napak tilas, kita bubuhkan semangat baru dalam sudut pandang tentang humanisme bangsa. Umur negeri ini sudah banyak bertambah, perspektif anak negeri pun banyak berubah. Pola pikir Generasi Y mendominasi cara kita memandang dunia yang semakin tak berbatasbatas.
edisi oktober 2013
Positif bersama KG Melalui headline edisi 28 Oktober silam KOMPAS mengingatkan: Menjaga semangat kebangsaan menjadi salah satu tantangan generasi muda saat ini. Lebih dari 60% penduduk Indonesia berusia di bawah 40 tahun – generasi yang tidak bakalan memaknai semangat kebangsaan dengan cara seheroik Bung Tomo memekik “Merdeka!” 10 November 1945 di Surabaya. Semangatnya bisa jadi tidak berubah, atau malah lebih panas, tapi bukan tak mungkin akan meredup jua suatu hari. Sedikitnya atas dasar itulah, dalam rangka merayakan 50 tahun berkarya, rasanya tidak berlebihan bila Kompas Gramedia ingin mengajak segenap masyarakat Indonesia untuk bergabung dalam ide menemukan segala sesuatu yang (lebih) baik dari negeri ini. Tujuannya, tak lain tak bukan, menumbuhkan optimisme bangsa: Di balik pantulan cermin keburukrupaan diri tersimpan ide-ide positif yang tak bisa menunggu lebih lama untuk mewujud. Group of Magazine sudah memulai dengan “Indonesia Bergerak”, ajakan menjadi roda penggerak menuju Indonesia yang lebih baik, ditampilkan dalam beragam program editorial maupun event. Program jurnalistik KOMPAS Ekspedisi Sabang-Merauke “Kota dan Jejak Peradaban”, mengarungi perjalanan darat dan laut sejauh 8.514,22 kilometer, sudah berakhir di Merauke persis di Hari Sumpah Pemuda yang barusan berlalu, tapi langkah berikutnya untuk Indonesia tetap direncanakan, tidak begitu saja berhenti. Edisi Khusus KOMPAS 25 Oktober terbit 104 halaman, menampilkan beragam soal Tantangan Indonesia 2014. Rangkaian program Indonesia Satu LIVE Kompas TV tayang perdana di pengujung Oktober kemarin, antara lain juga membahas mengenai peningkatan kualitas manusia Indonesia. Yang lainnya, dari Kompas Gramedia, mari bersiap. Temukan berita baik di sekeliling kita,
atau rancang program dan terjun langsung dalam 1001 kegiatan positif untuk Indonesia... Sekaligus karena, ini sekadar mengingatkan saja, tahun depan bukan sekadar tahun baru yang cukup dirayakan semalam suntuk di pengujung Desember 2013. Tahun depan adalah tahun penting, terutama bagi generasi masa depan. Mau ke mana negeri ini dibawa selanjutnya, semuanya ada di tangan anak muda, bukan dalam genggaman generasi yang bakal silam. Apakah kita akan melihat perubahan yang cukup berarti, atau hanya jalan di tempat dengan pemandangan artifisial yang digonta-ganti bagai panggung sandiwara, terserah pada kita... dan bagaimana cara kita mengajak segenap anak negeri untuk tanpa lelah berlomba menunjukkan segala kebaikan tanah air. Bila pun kita hendak sekadar menengok ke belakang, 50 tahun silam, biarlah kita berhenti sejenak cuma untuk menegaskan afirmasi niat dan cita-cita mulia membukakan cakrawala pandang anak negeri. Bahwa untuk urusan mencerdaskan kehidupan bangsa: We care. Dan bahwa sekarang pun kita masih peduli... akan Indonesia yang lebih baik. (Nana/ Corp Communication)
for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
3
SOS: KepedulianKG
Peristiwanya sudah lumayan lama silam: Banjir Jakarta tahun 2007. Serombongan besar karyawan KG sumbang tenaga untuk blusukan ke lokasi-lokasi kumuh yang terendam air, meringankan beban warga yang terhantam musibah.
B
agi-bagi tugas sudah pasti, tapi itu bukan masalah. Namanya saja relawan, sama rata sama capeknya. CEO KG Agung Adiprasetyo mengangkuti berpeti-peti obat dalam kesempatan pengobatan massal, yang lainnya berperahu karet ke lokasi-lokasi banjir, lainnya bersihbersih kampung, lainnya lagi membangun tembok sekolahan yang rubuh, lainnya lagi mengumpulkan buku-buku bacaan untuk perpustakaan sekolah yang hancur... Ada pula yang mengajak anak-anak korban banjir main aneka games luar ruang yang seru, ada juga yang mendongeng di sana-sini, sambil yang lainnya lagi tanpa lelah menyiapkan logistik berupa suplai makanan di dapur umum, atur transportasi, atur distribusi... Dari hulu ke hilir semua disiapkan secara tepat dan rapi, melancarkan upaya untuk bantu sesama dengan semangat kepedulian yang tulus, dan oleh karenanya juga priceless—tak bisa dinilai dengan uang.
4
for better Indonesia 35 tahun
Caring, begitu bunyi salah satu nilai 5C Kompas Gramedia, bukan? Ketika perusahaan memutuskan untuk memberi ponten bagi salah satu kualitas sumber daya manusianya, pasti karena kualitas itu sebenarnya sudah ada. Bukan sekadar ditumbuh-tumbuhkan belaka, apalagi karena harus diada-adakan saja. Kita semua ini, keluarga besar Kompas Gramedia, ada atau tidak ada butir Caring dalam penilaian berkala tiap tahun, pasti menyimpan DNA kepedulian di setiap butir sel kita. Dan apakah yang sebaiknya bisa kita lakukan untuk membuktikan kepedulian itu? Tidak cuma demi kepentingan segelintir orang dalam situasi-situasi darurat melainkan secara lebih luas, menjangkau lebih jauh, merengkuh lebih banyak, dengan langkah lebih teratur dan berkelanjutan? *** Mungkin belum banyak dari kita yang tahu bahwa sekelompok karyawan Group of Retail Business basis Gedung Perintis Gajah Mada Jakarta menyengajakan diri membentuk komunitas donor darah. Namanya Blood for Others. Keren, bukan? Kiprahnya, walau masih berupa langkah kecil, tidak kurang keren: Sejak Mei tahun ini sudah tiga kali mendonor, total sebanyak 245 kantong hanya di Jakarta saja, belum termasuk Semarang dan Jogja, belum termasuk untuk permintaan emergency. Bekerjasama dengan PMI, komunitas ini siap dimintai bantuan darah kapan pun, untuk kepentingan karyawan KG maupun masyarakat umum. Cita-cita komunitas ini, menurut penuturan dedengkotnya yang bernama Supriyadi “Djawir”: Suatu hari kelak, KG dapat membantu mencukupi kebutuhan darah secara nasional—di mana ada KG di Tanah Air nan luas ini, urusan donor darah bisa dibantu. Lain urusan, persisnya untuk membantu para tunanetra setanah air, Ria Purwiati dari Pusat Informasi Kompas rajin mengisi waktu luangnya dengan mengetik-ulang buku-buku bacaan untuk diformat menjadi buku Braille. Selain waktu
edisi oktober 2013
luang, Ria hanya butuh komputer dan e-mail. Hasil ketikannya dikirimkan kepada Yayasan Mitra Netra di Jakarta Selatan, guna memenuhi kebutuhan perpustakaan Braille yang dapat dimanfaatkan oleh para penyandang tunanetra. Ria tidak sendiri karena Melvi dari Group of Book Publishing juga pernah merelakan waktuwaktu luangnya untuk kegiatan sosial serupa. Tidak cuma untuk kaum tunanetra, dia juga bergiat dalam komunitas 1001 Buku di Jakarta, komunitas penggalangan buku bacaan bekas dan baru untuk dihibahkan kepada perpustakaan masyarakat di mana saja. Sekali-sekala, Melvi masih pula bergabung dalam komunitas Dongeng Minggu, komunitas kecil yang pernah rutin mendongeng di TB Gramedia Matraman Jakarta lama berselang. Arum juga rajin mendongeng, sejak masih di kampus di Jogja sampai sekarang sewaktu sudah berkantor di Litbang Kompas. Pengalaman mendongengnya berjibun, mulai dari relawan untuk gempa Jogja semasa dia kuliah, dalam program KKN di dekat Danau Sentani, Papua, sampai mendirikan rumah dongeng di lingkungan tempat tinggalnya di Jogja. Setiap Sabtu, selama tiga bulan ini, Arum mendongeng di perkampungan padat di daerah Pejompongan Jakarta Pusat. Kamis 31 Oktober kemarin, dia mendongeng untuk murid PAUD sekitar perkantoran Palmerah di Rumah Kreasi KG, rumah yang diniatkan sebagai wadah pemberdayaan masyarakat. Siapa lagi, selain Djawir, Ria, Melvi, Arum? Pasti masih banyak, di antara keseharian kita
mengantor, di mana pun KG berada. Percik-percik ketulusan hati untuk membantu sesama, yang bila dihimpun niscaya akan menjadi energi luar biasa yang memberi harapan bagi lebih banyak lagi manusia Indonesia, dan dorongan lebih kuat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Kita terbukti mampu berbuat dalam kondisi darurat SOS (Save Our Soul), kita pasti sanggup lebih baik lagi berkontribusi secara SOS— Support Others Sincerely, tidak hanya dalam keadaan darurat. Dalam semangat 50 tahun usia perjalanan bisnis KG, kita pasti berkehendak untuk berbuat lebih bagi Indonesia, secara lebih baik juga tulus... dan lebih dari sekadar cuma mengulang-ulang tagline atau motto atau misivisi perusahaan ini dalam beraneka wacana atas nama cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam kodrat kemanusiaan kita sebagai homo socius, kita pasti butuh berbuat sesuatu bagi sesama. Kecilkah, besarkah, atau sedikit, atau banyakkah... tapi pasti lebih bagus bila dikerjakan bersama-sama, saling mengisi di berbagai bidang sebagai warga Indonesia Kecil kita yang bernama Kompas Gramedia ini, maupun sebagai komponen bangsa utamanya, berkontribusi secara lebih demi tercapainya kebaikan tanah air kita. Kapan? Djawir dan segenap anggota komunitas donor darahnya sudah memulai, Ria, Melvi, Arum sudah bergerak sendiri-sendiri. Tidak bisa berlama-lama bertanya kapan. Alangkah lebih baik bila mulai sekarang pun kita bersiap diri, bersama-sama menjadi roda penggerak untuk mencapai Indonesia yang lebih baik, dan positif, seutuhnya... (Nana)
for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
5
Kerja Bakti Relawan KG
di Festival Gerakan Indonesia Mengajar Kompas Gramedia kembali tunjukkan aksi nyata peduli pendidikan melalui sinergi dengan Gerakan Indonesia Mengajar. Tak kurang dari 150 karyawan KG, juga awak Bentara Muda, digalang untuk berpartisipasi dalam Kerja Bakti di Festival Gerakan Indonesia Mengajar.
P
ara relawan dari KG itu meluangkan waktunya selama 1-2 hari untuk membantu membuat media belajar kreatif yang akan dikirimkan ke 126 SD penempatan Indonesia Mengajar yang tersebar dari Aceh Sampai Papua. Bertempat di Econvention Hall, Ancol, Jakarta, pada 5-6 Oktober 2013, Kerja Bakti di Festival Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) diikuti oleh ribuan relawan. Ada yang ikut secara pribadi, ada pula yang melalui wadah organisasi, lembaga ataupun perusahaan. Partisipasi relawan KG dalam kegiatan sosial ini tampak paling menyita perhatian. Dengan mengenakan kaos khusus berwarna merah, rombongan relawan KG yang datang dengan 2 bus besar itu terlihat kompak dan terkoordinir dengan baik. Diantara yang lain, barangkali termasuk rombongan yang terbesar. “Senang sekali melihat ternyata yang turun tangan bukan satu dua orang, tapi kolektif. Kaosnya pun seragam. Penuh totalitas. Pokoknya its very positif. Mudahmudahan lebih banyak grup yang meniru seperti yang dilakukan Kompas Gramedia,” kesan Anies
6
for better Indonesia 35 tahun
Baswedan, Ketua Yayasan GIM, terhadap para relawan KG. Dalam Kerja Bakti Festival GIM, para relawan diajak membuat media belajar kreatif di 9 wahana kerja yang tersedia, yaitu Kotak Cakrawala, Kartupedia, Kemas-kemas Sains, Teater Dongeng, Kepingpedia, Video Profesi, Melodi Ceria, Sains Berdendang dan Surat Semangat. Selain kesembilan wahana kerja itu, ada juga Aula Indonesia, wahana kolaborasi antar relawan untuk menjalin jejaring persaudaraan. “Kegiatan ini digelar sebagai wadah interaksi antar semua orang yang memperjuangkan pendidikan,” kata Hikmat Hardono, Direktur Eksekutif GIM. Festival GIM dibuka dengan upacara pengibaran bendera merah putih di Aula Indonesia. Upacara diikuti dengan hikmat oleh seluruh relawan, panitia, dan beberapa siswa pramuka yang menjadi petugas upacara. Beberapa video yang menayangkan putra-putri Indonesia dari berbagai pelosok semakin mengentalkan nuansa nasionalisme, terutama saat mereka membacakan Pancasila dan UUD’45. Selepas upacara, para relawan langsung bergegas menuju wahana kerja sesuai pembagian kelompok awal. Relawan KG tak mau ketinggalan, semua tampak bersegera memulai pekerjaan dan kreativitasnya di berbagai wahana, sesuai dengan tagline Festival GIM, “segera berbuat, serentak bergerak”.
edisi oktober 2013
Salah satunya Eva, relawan KG yang memulai kerja baktinya di wahana Surat Semangat. Saat ditemui, tampak Eva tengah menulis selembar surat yang ditujukan kepada guru dan murid SDN Sawangkar, Halmahera Selatan. “Saya pengen ngasih semangat dan ucapan terimakasih atas pengabdian para guru. Nggak banyak orang yang mau jadi guru, gajinya pun belum tentu besar. Tapi mereka tetap telaten mendidik adik-adik disana,” ujarnya. Dalam suratnya, karyawan GoRB ini juga memberi semangat kepada adik-adik peserta didik agar tetap semangat, pantang menyerah,
rajin belajar, berdoa dan hormat sama orang tua. Sementara itu, Astiwi, relawan KG dari Bentara Muda, terlihat sedang memotongmotong kertas dan kardus di wahana Kemaskemas Sains. Ia mengaku tergerak untuk ikut serta dalam Festival GIM karena dorongan jiwa untuk membantu anak-anak sekolah yang berada jauh di pelosok negeri. “Senang bisa ikut berpartisipasi di kerja bakti ini. Sebuah wadah positif, apalagi bagi mahasiswa sepertiku, bisa menjadi relawan sosial,” ujarnya bersemangat. Ratusan relawan KG lain pun sibuk dengan tanggung jawab masing-masing di berbagai wahana. Viola, yang tergabung satu kelompok bersama Rumpoko, Pinka, Rani dan Jerry, memilih dan mengemas buku-buku di wahana
Kotak Cakrawala untuk dikirimkan ke SDN Inpres 2 Adaut, Kepulauan Maluku. Ada lebih dari 60 ribu eksemplar buku tergalang di wahana ini, yang berasal dari belasan kotak pengumpulan (drop box) di ibukota, termasuk 3 di Toko Buku Gramedia. Putri, bersama dengan Lady, Dilla, Dimas dan Ayu menyanyi bersama di wahana Melodi Ceria, yang direkam untuk dijadikan media belajar audio visual bagi anak-anak. Begitu pun dengan relawan lainnya. Setelah menyelesaikan pekerjaan di satu wahana, para relawan pun beralih ke wahanawahana lainnya, memperbanyak kontribusi kreasi yang bisa dilakukan. Totalitas KG dalam Kerja Bakti yang diadakan GIM semakin menegaskan keselarasan visi misi keduanya. Sebagaimana diungkapkan oleh GM CHR Anak Agung Gde Wima, keterlibatan KG merupakan wujud keselarasan terhadap visi misi GIM yang memang sangat identik. “Dengan turut bekerja bakti di Festival GIM, berarti kita juga menjalankan nilai dan falsafah perusahaan,” ujarnya. Ini juga merupakan kelanjutan sinergi yang telah dijalin sebelumnya, antara lain melalui Kelas Inspirasi dan penandatanganan MoU antara KG dengan GIM beberapa waktu lalu. Wima menyampaikan bahwa keterlibatan KG juga didorong oleh spirit CSR, serta dalam rangka program branding KG. “Kita ingin mengembangkan
spirit Corporate Social Responsibility, yaitu kepedulian perusahaan terhadap masyarakat. Juga, dalam rangka program branding, mengenalkan KG dengan image yang baik kepada generasi muda terkini.” pungkasnya. (azmi)
for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
7
Bedah Buku 50 Tahun KG
Mengembangkan Indonesia Kecil Terangkai dalam momentum peringatan ulang tahun emas Kompas Gramedia di tahun 2013, turut diterbitkan sebuah buku apik berjudul “50 Tahun Kompas Gramedia: Mengembangkan Indonesia Kecil”.
para karyawan, namun telah menjadi milik publik. Untuk itu, dari banyak bahan bernilai yang masih terserak lalu kita coba kumpulkan sampai menjadi buku ini. Semoga dapat bermanfaat luas bagi masyarakat Indonesia,” harapnya. Di mata Mochtar Pabottingi, sejauh ini KG telah memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. enerbit Buku Kompas (PBK) bekerjasama Sinergi antara integritas dan intelektualitas yang dengan Bentara Budaya Jakarta (BBJ) secara konsiten diterapkannya telah menjadikan mengadakan Bedah Buku “50 Tahun Kompas KG sebagai media massa yang memberikan Gramedia: Mengembangkan Indonesia Kecil” pencerahan kepada masyarakat. Sesuai dengan di BBJ, Selasa (8/10) lalu. Acara ini melengkapi peluncuran buku yang telah dilakukan sebelumnya slogan KG, Enlightening People. saat resepsi ulang tahun emas Kompas Gramedia Nilai-nilai luhur yang ditanamkan para perintis (KG) di Grand Ballroom Pacific Place, The Ritz KG, misalnya mempertahankan integritas atau Carlton, Jakarta. Dalam acara yang berlangsung kepercayaan publik, adalah modal yang membuat pada 9 September 2013 itu, buku ini diserahkan lembaga ini senantiasa dipercaya. Buku ini, secara simbolis oleh Pak Jakob kepada Wapres RI menurut Mochtar, mengantarkan pembaca untuk Boediono. menyelami kedalaman nilai-nilai tersebut. “Buku Bedah buku “50 Tahun Kompas Gramedia: Mengembangkan Indonesia Kecil adalah sebuah buku yang disiapkan dengan sangat patut, yang Mengembangkan Indonesia Kecil” menghadirkan Peneliti LIPI Mochtar Pabottingi dan cendekiawan mengedepankan rasa, rasio, dan isi, dengan muda Yudi Latif sebagai narasumber, dan dipandu komitmen sepenuhnya,” ungkapnya. Sementara itu, Yudi Latif menyoroti nilai oleh Rosiana Silalahi sebagai moderator. Hadir Indonesia kecil yang ditanamkan para pendiri pula dalam acara tersebut, CEO KG Agung KG. Pemikir keagamaan dan kenegaraan ini juga Adiprasetyo dan ketua tim penulis buku, St menyampaikan respeknya terhadap kegigihan Sularto. perjuangan pendiri KG, dari keadaan awal yang Menurut Mas Sularto, Wakil Pemimpin sangat terbatas hingga sekarang bisa berkembang Umum Harian Kompas, buku “50 Tahun Kompas besar menjadi lembaga/perusahaan papan Gramedia: Mengembangkan Indonesia Kecil” bukanlah buku sejarah. Bukan pula buku panduan atas yang bisa memberikan kesejahteraan bagi ribuan karyawannya. “Kalau dulu mungkin high manajemen atau kisah sukses berisi catatan pertumbuhan dan pencapaian-pencapaian KG di thinking, low living. Nah sekarang ini barangkali bidang jurnalistik dan bisnis penerbitan media keadaannya sudah high thinking, high living,” serta berbagai bidang bisnis lainnya. Buku ini ujarnya menggoda, disambut tawa meriah audiens. adalah refleksi 50 tahun KG, sebuah lembaga Betul kata Yudi, keadaan kita—para yang berawal dari bisnis informasi, kemudian karyawan—saat ini tentunya jauh lebih nyaman merambah ke bidang lain dengan semangat dibandingkan dahulu yang serba terbatas namun menyegarkan kembali ide dan gagasan besar para terus dijalani dengan penuh perjuangan oleh para perintisnya: mengembangkan Indonesia kecil. pendiri KG. Oleh karena itu, sebagaimana sering Mas Agung, dalam sambutannya berharap agar diamanahkan Pak Jakob, kita sebagai karyawan buku ini dapat bermanfaat secara luas. Bukan saja KG musti bersyukur atas keadaan yang lebih untuk kalangan internal KG, melainkan juga untuk nyaman ini dengan cara bekerja dan berkarya khalayak luas. “Ada semacam rasa ‘ge-er’ bahwa sebaik-baiknya untuk mengembangkan KG kita Kompas Gramedia saat ini bukan semata milik kita tercinta. (azmi) 8 for better Indonesia 35 tahun edisi oktober 2013
P
for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
9
Orientasi Karyawan Baru Kompas Gramedia “Banggakah teman-teman bergabung dengan Kompas Gramedia?” tanya fasilitator pada para peserta yang hadir. “Ya! Kami bangga!” jawab mereka serentak dengan penuh semangat. Antusiasme dan semangat itu begitu terlihat saat program Orientasi Karyawan Baru (OKB), yang digawangi oleh Corporate Human Resource dan Corporate Communication KG, diadakan untuk para karyawan baru di Forum Komunikasi Daerah (FKD) KG Denpasar. Sekitar 130-an peserta datang dari berbagai unit usaha KG yang berada di sana. Semuanya adalah karyawan yang baru bergabung dan belum karyawan tetap. Acara hari itu diakhiri dengan executive sharing. Tujuan utama dari diadakannya program ini adalah memperkenalkan seluk beluk KG, dari mulai visi misi, values, struktur, organisasi, dan produk, kepada para karyawan baru sekaligus berbagi pengalaman dengan eksekutif setempat. Hingga September tahun ini, selain di Jakarta yang telah terlaksana sebanyak enam kali, program
10 for better Indonesia 35 tahun
ini juga telah dilaksanakan di tujuh kota FKD KG: Medan, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan terakhir di Denpasar. Selain OKB, di hari berikutnya, bagi karyawan yang sudah lebih senior juga diadakan Knowledge Movie Sharing yang mendatangkan motivator dari eksternal KG. Acara ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi dan meningkatkan semangat agar tercapai suasana sinergis sehingga target-target yang digariskan perusahaan dapat diraih. AA Rai (Kompas TV) selaku ketua FKD Denpasar mengungkapkan perlunya program ini diadakan secara rutin. “Jangankan buat karyawan yang baru gabung, buat kami yang sudah lama, acara OKB ini positif sekali, menjadi sarana updating informasi mengenai KG. Begitu juga dengan sharing motivasinya, bisa membangkitkan semangat dan selalu berpikir positif. Jika bisa, minimal setahun sekali diadakan bagi kami-kami yang di daerah,” paparnya berharap. Pendapat senada juga dilontarkan oleh para ketua FKD di kota lain yang juga berharap dapat dikunjungi secara rutin agar tidak ketinggalan informasi dan dapat berbagi pengalaman. (tot)
edisi oktober 2013
The Jakarta Post Bergabung dengan KG Value Card S
Anda ingin kartu JPVC gratis? Cukup abtu malam, 28 September 2013 lalu, telah berlangganan The Jakarta Post minimal 6 bulan dilaksanakan soft launching The Jakarta Post dengan pembayaran penuh dimuka! Jangan Value Card (JPVC) dalam kemeriahan acara lupa isi formulir berlangganan dan formulir data Gebyar BCA di Studio 5 Indosiar. Dalam prosesi diri, sertakan bukti berlangganan dari agen lalu peresmian tersebut, Manajemen BCA diwakili dikirim ke The Jakarta Post melalui fax 021 - 536 Susanto Angkawinata, Kepala Kanwil XI Area 0009. Tentu saja ada penawaran khusus untuk Perdagangan, menyerahkan replika kartu JPVC karyawan Kompas Gramedia. Untuk informasi kepada Riyadi Suparno, Executive Director The lebih lanjut, hubungi CRM Department - KG Value Jakarta Post. Card Corporate IT & IS, Gd. Kompas Gramedia Lt. 2 JPVC menggantikan kartu pelanggan sebelumnya, The Jakarta Post Reader’s Card yang Unit 2, Jl. Palmerah Selatan 22 Jakarta, telp (021) 548 3008 ext 4524/4526, atau e-mail ke support@ terbit sejak Agustus 2008. Kini, sebagai bagian kgvaluecard.com. dari komunitas KG Value Card (KGVC), pemilik KGVC The Jakarta Post, “Use it at your leisure. JPVC langsung dapat menikmati berbagai benefit KGVC. Sebut saja diskon 10% dengan KGVC Flazz With our pleasure”. (Wita & Hendy - KG Value Card) di Toko Buku Gramedia, diskon hingga 50% di Hotel Santika dan diskon 5% di Amaris, serta diskon merchandise, event dan program dari berbagai unit penerbit KGVC. The Jakarta Post sendiri memberikan diskon khusus bagi seluruh member KGVC yang mengikuti event, seminar, dan workshop yang diadakan The Jakarta Post. Kebutuhan akan kartu identitas komunitas pembaca yang terintegrasi, sarat manfaat, sekaligus mudah digunakan transaksi karena didukung Flazz BCA merupakan beberapa alasan The Jakarta Post untuk bergabung dalam pengelolaan membership KGVC. for better Indonesia 35 tahun edisi oktober 2013 11
KIDSFEST Embrio Event Keluarga K
IDSFEST merupakan event Children Media bagi orangtua dan anak (demikian juga dengan Group of Magazine selain BOBO Fair. KidsFest lomba Princess Look Alike yang diadakan majalah (Kids Festival) mengajak anak-anak usia 5-12 PRINCESS di Bobo Fair). Panitianya selalu harus tahun untuk menunjukan bakat, minat, dan menolak peserta karena keterbatasan waktu dan kepercayaan diri mereka dengan mengikuti tempat. Padahal untuk mengikuti lomba-lomba berbagai lomba. Acara yang diselenggarakan oleh seperti itu para orangtua harus membuat atau majalah GIRLS, Album DONAL BEBEK, Majalah membeli kostum yang mirip dengan tokoh Disney, Disney Princess, Majalah Cars, Poket Gober, dan artinya bermodal besar. Hasilnya, tampil 50 Majalah Barbie ini rutin diadakan tiap tahun. peserta di panggung memakai kostum Princess Acaranya di mal dan selalu berpindah-pindah. Belle, Aurora, Snow White, Jasmine, Aladdin, Miki Diawali tahun 2008 di Mal Grand Indonesia, Tikus, Mini Tikus, Merida (dari film Brave), Lilo kemudian di Mall of Indonesia (2009), lalu ke Mal (dari film Lilo n Stitch) serta Buzz Lightyear (dari Pejaten Village (2010), Mal Puri Indah (2011), film Toy Story). Luar biasa, karena selain kostum, Summarecon Mall Serpong (2012) dan tahun ini di gaya mereka juga benar-benar mirip si tokoh yang Main Atrium Mal Alam Sutera, Tangerang. Selain mereka perankan. di Jakarta, KidsFest ini juga pernah diboyong ke Untuk lomba kelompok, ada Barbie Me Surabaya, di Mal Tunjungan Plaza 1 (2010) dan di and Mom Cake Competition. Perlombaan ini kali Galaxy Mall (2011). kedua diadakan setelah di Bobo Fair dan banyak Lomba-lomba yang diadakan di KidsFest tidak diminati orangtua, termasuk bagi ayah. Untuk selalu sama setiap tahun. Bisa tergantung pada kali ini pesertanya ada 30 pasang, ibu dan anak. permintaan sponsor atau karena ada ide lomba Mereka berdua diminta menghias sebuah cake. yang baru. Ada yang untuk perseorangan dan Hiasannya tidak boleh membawa sendiri, tetapi ada yang berkelompok. Di KidsFest 2013, untuk sudah disediakan oleh panitia. Yang dinilai tidak perseorangan ada lomba fashion show, mewarnai hanya indahnya dekorasi cake tersebut, tetapi juga dan menggambar. kerja sama antara ibu dan anak. Lomba Fashion Show mengambil tema “Disney Selain itu ada lomba berkelompok yang Character Look A Like”. Para peserta lomba sangat diminati oleh sekolah-sekolah, lomba wall diminta bergaya dengan kostum atau dandanan ala magazine dan ensemble untuk Sekolah Dasar. tokoh-tokoh dalam komik atau film Disney. Lomba Lomba wall magazine diikuti oleh 17 tim mading mirip tokoh Disney ini termasuk lomba favorit dari berbagai SD di Jakarta Barat dan Serpong. 12 for better Indonesia 35 tahun edisi oktober 2013
redaksi, disaring 50 foto terbaik. Ke-50 kandidat Tim mading dari masing-masing sekolah harus tersebut kemudian diundang ke redaksi. Mereka bekerja sama dalam membuat tulisan, gambar kemudian diminta menunjukkan bakat masingatau komik sehingga menghasilkan mading yang masing. Dari 50 kandidat terpilih 30 finalis GIRLS menarik. Tema lomba wall magazine tahun ini MODEL HUNT. “Indahnya Indonesiaku”. Hasil karya para peserta Sebelum mengikuti grandfinal, para finalis lomba ini dipajang selama dua hari di arena KIDSFEST. mengikuti kegiatan GIRLS Fun Day with Mom. Lomba berkelompok yang juga banyak Selama sehari penuh, anak dan ibu dibekali peminatnya adalah lomba ensemble, permainan berbagai materi character building. Ada materi musik secara berkelompok tanpa tambahan vokal. psychology class yang disampaikan oleh Tia Alat musik yang digunakan berjenis akustik, Rahmania, psikolog pengasuh rubrik “Help misalnya rekorder (suling), pianika, angklung, Me” di majalah GIRLS. Isi materinya antara lain ketipung, dan gitar akustik. Tema lomba ensemble mengajak anak untuk menjadi pribadi yang berani dan percaya diri, termasuk berani menerima tahun ini adalah “Indahnya Indonesiaku”. Lagu kekalahan. Dan untuk para ibu, diajak menjadi wajibnya adalah Bangun Pemudi Pemuda yang “the best supporting mom” di kala anak menang iramanya penuh semangat, sementara lagu ataupun kalah. Selain itu ada materi beauty pilihannya adalah lagu daerah, yaitu Ondel-ondel, Ilir-ilir, Bungong Jeumpa, Angin Mamiri, dan Anak class yang dibawakan oleh tim Faceshop. Mereka Kambing Saya. Lomba ini digemari para penonton. memberi tips cara berdandan yang natural. Materi terakhir mix n match class dipandu oleh Urban Lomba berkelompok yang tak kalah serunya adalah lomba cheerleading untuk anak perempuan Tween. Pihak mal selalu senang kedatangan Kidsfest usia 8-12 tahun. Suara musik yang keras dan karena selalu berhasil menyedot pengunjung. irama yang enerjik selalu disukai oleh penonton Reach Twitter untuk kidfest pun mencapai 1 juta. tua dan muda. Penonton dibuat terkagum-kagum dengan teknik yang ditunjukkan oleh para peserta. KidsFest ini bisa dianggap embrio event besar keluarga karena setiap anak yang menjadi peserta Puncak acara Kidsfest adalah pemilihan lomba sudah pasti tidak datang sendiri. Untuk GIRLS MODEL HUNT 2013, acara tahunan majalah lomba seperti GIRLS MODEL HUNT, tidak jarang GIRLS. Acara ini bukan hanya untuk mencari anak nenek atau kakeknya pun ikut serta. Sementara perempuan, usia 8-12 tahun, yang pas untuk jadi untuk lomba antar sekolah, ada kepala sekolah, model cover atau fashion di majalah GIRLS, tetapi guru, teman sekelas, teman sekolah bahkan juga ingin mengajak anak perempuan di seluruh alumni pun ikut datang. Bisa dibayangkan, Indonesia untuk berani tampil di muka umum. Selain fotojenik, kriteria penilaiannya adalah luwes kerumunan seperti apa yang terbentuk pada saat acara itu.(Lucia Triundari, Editor in Chief GIRLS) di depan kamera serta cerdas dalam menjawab pertanyaan. Dari 500 foto yang masuk ke meja for better Indonesia 35 tahun edisi oktober 2013 13
S
etelah 2 tahun berturut-turut berhasil menyelenggarakan pameran dan edukasi produk investasi terbesar di Indonesia, kini PT Grahanusa Mediatama, penerbit Media Bisnis dan Investasi KONTAN, dan PT Debindo Mitra Dyantama, kembali menggelar Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF) 2013. IFEF 2013 hadir di dua kota: Surabaya dan Jakarta. Di Surabaya, IFEF 2013 digelar di Gramedia Expo, 27-29 September 2013. Di Jakarta, IFEF 2013 berlangsung di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center (JCC) pada 4-6 Oktober 2013 silam. Dengan mengangkat tema “Invest Now for A Better Tomorrow” atau “Investasi sejak Dini demi Masa Depan Finansial yang Gemilang”, IFEF 2013 menyediakan solusi menyeluruh bagi masyarakat untuk merancang dan mewujudkan investasi sejak
dini demi mencapai tujuan-tujuan finansial mereka di masa mendatang. IFEF di Surabaya maupun Jakarta menyediakan layanan pemeriksaan kondisi keuangan (financial diagnosis) dan konsultasi perencanaan keuangan (financial clinic) kepada para pengunjung. Sejumlah firma perencana keuangan (financial planner) turut mendukung financial clinic ini. Selanjutnya, para pengunjung ¬¬bisa membekali diri dengan mengikuti berbagai talkshow keuangan dan investasi yang digelar di panggung terbuka (open stage) maupun kelas-kelas khusus. Diantaranya diisi oleh perencana keuangan independen seperti Ligwina Hananto, Eko Endarto dan Ita Guntari. Adapula perusahaan penyedia produk finansial dan investasi yang memberikan pengetahuan mengenai produk mereka. Untuk mencairkan suasana,
Indonesia Financial Expo
14 for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
penyelenggara juga menyelipkan Stand Up Comedy dan Music Performance dari Jazz Goes To Campus. Para pengunjung juga bisa langsung “berburu” produk-produk finansial dan investasi di puluhan gerai (booth) perusahaan yang menjadi peserta pameran IFEF 2013. Peserta pameran ini mencakup perusahaan penyelenggara bursa, bank, perusahaan sekuritas, pialang bursa berjangka, manajer investasi, firma perencanaan keuangan, perusahaan asuransi, perusahaanperusahaan lain penyedia jasa pendukung industri keuangan dan pasar modal, serta perusahaan properti. Dari tahun ke tahun, seiring pertumbuhan ekonomi dan peningkatan “tingkat melek finansial” (financial literacy) masyarakat, jumlah pengunjung IFEF terus bertambah. Ketua
Penyelenggara IFEF 2013, Adjeng Adeila Praja mengatakan, total pengunjung IFEF di Surabaya dan Jakarta mencapai 14.000 pengunjung. Meski meleset dari target awal sebanyak 20.000 pengunjung, namun penyelenggara, peserta, dan pengunjung IFEF mengaku puas dengan penyelenggaraan IFEF 2013 ini. Managing Editor KONTAN, R Cipta Wahyana mengatakan, para pengunjung sangat antusias menghadiri IFEF. Bahkan, beberapa peserta mengaku kehabisan formulir karena banyaknya pengunjung yang di luar dugaan. “Pengunjung yang datang ke IFEF sudah tahu tujuannya untuk berinvestasi,” tutur Cipta dalam acara penutupan IFEF, Minggu (6/10). KONTAN tetap berkomitmen untuk melanjutkan acara ini tahun depan. Namun, mengingat akan digelarnya Pemilu, maka akan dicari waktu yang tepat. (Team KONTAN)
& Forum (IFEF) 2013
for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
15
Seringkali, tanpa sadar, kita mengonsumsi produk-produk yang justru mengancam kesehatan tubuh dan kelestarian lingkungan. Kalau pun sadar, banyak yang kemudian hanya bisa pasrah dan berujar “yah, mau gimana lagi, adanya memang yang seperti ini...”
orang. Bermula dari sekadar gathering rutin, lalu merambah ke berbagai social media dan media massa. Bahkan, mewujud pula dalam gelaran event akbar tahunan yang bernama Organic, Green & Health (OGH) Expo. Sebuah pameran yang menampilkan beragam produk organik yang ramah kesehatan dan lingkungan. Sebagai perusahaan yang peduli terhadap emberitaan di berbagai media sering kesehatan dan lingkungan, Kompas Gramedia (KG) menyuguhkan liputan investigatif tentang mendukung penuh gerakan KOI. Dukungan itu produk-produk makanan yang bukan saja tak menjelma kian nyata dalam bentuk kerjasama yang higienis, tapi bahkan dibuat dengan campuran dilakukan KG bersama KOI pada penyelenggaraan bahan-bahan yang sangat berbahaya—kalau tak OGH Expo 3 di tahun 2013. Selain sebagai partner bisa dikatakan beracun. Lantas apakah kita, yang utama, KG juga menjadi tuan rumah, tempat menjadi konsumen tetap bagi produk sehari-hari digelarnya Pameran Selaras Alam terbesar di itu, cuma bisa pasrah tanpa berbuat apa-apa? Indonesia ini. Sejatinya tidak jika kita mau membuka OGH Expo 3 digelar di Lapangan Orange wawasan lebar-lebar. Sesungguhnya selalu ada solusi alternatif bagi setiap masalah, baik berupa Kompas Gramedia, 3-6 Oktober 2013, dengan tema pengentasan maupun pencegahan (preventif). Apa “Green World Starts from Home”. Acara ini dibuka yang dilakukan oleh Christoper Emille Jayanata oleh istri Menteri Perdagangan RI, Yasmin Gita adalah sebuah contoh nyata. Keprihatinan Wiryawan, yang didampingi oleh Sara Moriarty, terhadap kondisi produk-produk, khususnya istri Duta Besar Australia untuk Indonesia. Sebagai hasil pertanian, yang tak ramah kesehatan tanda pembukaan, Yasmin melakukan gunting dan lingkungan, menggerakkan pria kelahiran pita lalu dilanjutkan dengan penandatanganan Bogor ini untuk melakukan upaya perbaikan dan komitmen ‘Indonesia Lebih Sehat’. penyelamatan. Dalam sambutannya, Yasmin berpesan Semangat itu mendorong Emille berkeliling agar terus membudayakan gaya hidup sehat. Indonesia untuk mengedukasi masyarakat “Gaya hidup organik bisa dimulai dari rumah agar menerapkan gaya hidup sehat dan peduli dan keluarga,” ujarnya. Sementara itu, Sara lingkungan. Sebuah gerakan penyadaran yang mengatakan kalau dirinya juga suka mengonsumsi pada prosesnya mewujud dalam wadah yang sayuran organik. “Setiap minggu saya berbelanja bernama Komunitas Organik Indonesia (KOI). sayuran organik di supermarket,” katanya. Gaya hidup organik lainnya yang dilakukan Dengan misi untuk menyebarkan ‘virus-virus’ adalah dengan selalu membawa tas sendiri saat cinta organik, semakin lama KOI pun semakin berbelanja. “Saya tidak pakai kantong plastik lagi,” berkembang. tambahnya. Setelah pembukaan, mereka lalu Awalnya cuma beranggotakan 12 orang, tapi kini KOI telah mempunyai anggota lebih dari 8.000 berkunjung ke tiap booth untuk menilik produk2013sekaligus memberikan apresiasi. produk 16 for better Indonesia 35 tahun edisi oktober
P
Organic, Green, & Healthy (OGH) Expo 3 jenis acara dan sajian lainnya. Pameran yang berlangsung selama 4 hari itu bukan saja tampak hijau dan segar, namun juga diliputi antusiasme, baik peserta maupun pengunjung. Kecintaan terhadap kesehatan dan lingkungan rupanya menyatukan mereka semua dalam gelora semangat yang sama meski dalam bentuk yang berbeda-beda. Ujang, di booth Komunitas Lumintu Tangerang (KLT), tampak telaten mengajari adik-adik kecil membuat mainan robot dari limbah plastik. “Kalau kita bijaksana sama sampah, maka dia akan jadi berkah,” ujarnya. Pria yang juga menjual tas-tas cantik dari daur ulang bungkus pasta gigi ini berharap, dengan partisipasinya di OGH Expo 3, ia dapat memberikan edukasi dan inspirasi kepada banyak orang tentang nilai guna sampah sehingga tak dibuang sia-sia. Eva Lam dari Komunitas Belajar Hidroponik (KBH) juga ingin menginspirasi banyak orang untuk bertanam sayur organik. Di booth-nya yang dipampangi tanaman cabe dan tomat organik, Eva dengan ramah melayani pertanyaan setiap pengunjung mengenai budidaya sayuran dengan cara hidroponik. “Senang sekali bisa terlibat. Kami ingin mengajak teman-teman supaya mandiri pangan. Nggak susah kok tanam sayur sendiri,” ujarnya tersenyum. Para pengunjung yang tampak antusias itu salah satunya Syahrul Kolontalo. Dari rumahnya di Depok, pria berdarah Gorontalo ini sengaja datang ke OGH Expo 3 untuk mencari produk dan komunitas organik yang ingin dilibatinya. Selama ini, ia mengaku khawatir terhadap sayuran yang ada di pasar. “Ada rasa khawatir, yang dikonsumsi itu aman nggak. Kita tidak tahu bagaimana cara mereka bertanam sayuran. Tahunya sudah dijual. Saya merasa perlu untuk menanam sendiri dan cari komunitas terdekat,” kata Syahrul sambil mengamati peralatan budidaya hidroponik yang hendak dibelinya. Sementara itu, Ova, salah seorang pengunjung lainnya, tampak membawa banyak barang belanjaan dari booth. “Dari dulu saya dan keluarga kalau masak tanpa MSG. Makanya saya banyak belanja di sini karena produk-produknya nonMSG,” katanya. Ibu yang datang dengan membawa 2 anaknya ini merasa sangat terbantu. Ia berharap event ini bisa diadakan lebih sering dan lebih besar lagi di tahun-tahun mendatang. (azmi)
Ada lebih dari 160 exhibitor, food counter, komunitas, organisasi, dan media yang mengisi booth di OGH Expo 3. Berbagai jenis produk organik yang sehat dan ramah lingkungan tumplek-blek di lokasi pameran. Mulai dari sayuran, makanan, kerajinan, dan lain sebagainya. Bahkan, tak sekadar produk, tapi informasi, pengetahuan serta bermacam peralatan yang dibutuhkan untuk membuat produk-produk tersebut juga tersedia. Selain itu, acara ini juga menyajikan puluhan acara menarik dan edukatif yang dikemas dalam beragam bentuk. Ada yang berupa pertunjukan seperti Musik Sampah. Ada Seminar atau sharing, antara lain Rumah Ramah Anak; Waste Management Services; Hidup Tanpa Sabun, Shampoo dan Detergent; Memanfaatkan Lahan Sempit menjadi Kebun Organik; Pariwisata dan Pengembangan Potensi Lokal; Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik; Permodalan Wira Usaha Sosial. Juga Workshop, antara lain Recycle Art bagi Anak-anak; Mengelola Sampah menjadi Uang; Festival Kuliner Sehat; Cooking Without Recipe. Lalu Klinik, yaitu Klinik Herbal Gratis dan Klinik Terapi Bunga (Flower Healing). Ada pula yang berupa lomba, yaitu Greenpreneurship Award dan Heritage Culinary Competition. Serta beragam for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
17
Semarak Jogja Kita Sedot 12 Ribu Pengunjung E
vent “Semarak Jogja Kita” yang digelar oleh Forum Komunikasi Daerah Kompas Gramedia (FKD KG) Yogyakarta pada Sabtu-Minggu, 12-13 Oktober 2013, terbilang menuai sukses. Beragam acara yang digelar selama dua hari di XT Square Jogja itu mampu menyedot kedatangan tak kurang dari dua belas ribu warga Yogyakarta dan sekitarnya. Pembukaan acara dilakukan di Gedung Basiyo, komplek XT Square, yang menempati bekas Terminal Umbulharjo. Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono, hadir membuka acara mewakili Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang tengah tugas belajar di Washington, AS. Dari Kompas Gramedia hadir Director of Corporate Communications, Widi Krastawan, serta Corporate Secretary, G Maryamto Sunu.
18 for better Indonesia 35 tahun
Jajaran pimpinan unit Kompas Gramedia di Yogyakarta, Solo, dan Purwokerto juga turut hadir. Dalam sambutannya, Wakil Walikota Yogyakarta Imam Priyono mengungkapkan, unitunit bisnis di bawah Kompas Gramedia mampu memberikan manfaat dan informasi terukur yang utuh kepada masyarakat Indonesia. Unit KG juga dinilai mampu menyatu dengan masyarakat Yogyakarta di berbagai lapisan. Seni gejog lesung yang dipilih sebagai pengisi acara pembukaan mencerminkan hal itu. Menurut Imam, budaya seperti gejog lesung dan batik sebagai budaya warisan leluhur bangsa bukan tidak mungkin hilang tergusur kemajuan teknologi. Oleh karena itu, media di bawah bendera Kompas Gramedia sangat penting perannya untuk mempertahankan seni budaya
edisi oktober 2013
lomba tumpeng, lomba mewarnai, dan senam bangsa. Begitu bersemangatnya Imam Priyono, aerobik serta jalan sehat. hingga saat mengakhiri pidato, ia meneriakkan, Menurut Yoyok, panggilan akrab FX “Hidup Kompas Gramedia! Hidup Kompas Sumaryoto, senam dan jalan sehat yang digelar Gramedia! Hidup Kompas Gramedia!” Minggu (13/10) pagi diikuti hingga 2.000 orang. Selain penampilan gejog lesung kelompok Lomba mewarnai yang digelar di Gedung Basiyo Senthung Lestari dari Pundong, Bantul, salah satu diikuti tak kurang dari 150 anak. Untuk gelaran acara dalam rangka HUT ke-50 Kompas Gramedia ini juga dimeriahkan oleh seni barongsai dan fashion show, ada 103 anak yang turut serta. jathilan. Sementara lomba foto yang menghadirkan Sementara, Widi Krastawan dalam model-model beken Yogyakarta diikuti 90 sambutannya mengatakan, KG hadir di Yogyakarta fotografer amatir dari Yogya dan sekitarnya. sudah 34 tahun. “Di Yogyakarta ini terdapat 23 Lomba tumpeng diikuti perwakilan 32 kelurahan unit perusahaan Kompas Gramedia. Semua se-Kota Yogya. Festival band Sound of Jogja yang unit yang ada dapat berjalan baik dan diterima digelar dua malam diramaikan oleh 10 grup band oleh masyarakat Yogyakarta. Kami sangat Yogya. Untuk aksi donor darah, dari 200 pendaftar berterimakasih, karena kami masih eksis di akhirnya hanya 117 orang yang diizinkan diambil Yogyakarta sampai saat ini dan semoga kerja sama darahnya. Pemeriksaan mata ada 600 orang yang ini dapat berlanjut terus,” ungkapnya. ikut. Sementara selama dua hari bazaar buku, Ketua Panitia Semarak Jogja Kita, FX transaksi penjualannya mencapai Rp 50 juta. Sumaryoto (GoBP) menjelaskan, event sinergi Adapun unit-unit KG yang terlibat dalam yang digelar untuk kali kedua di Yogyakarta Semarak Jogja Kita terdiri atas Harian Kompas, ini menampilkan booth-booth semua unit KG Tribun Jogja, TB Gramedia, GoBP, Graha Kerindo dan aneka kegiatan untuk umum, sekaligus Utama, Royal Ambarukmo, Santika Premiere Yogya, Amaris, Bentara Budaya, Percetakan mangayubagyo HUT ke-257 Kota Yogyakarta. Ada Bawen, Dyandra, The Jakarta Post, Joglo Mlati, bazaar buku murah oleh TB Gramedia dan GoBP, ELTI, Jasatama, Sonora FM, Kompas TV, Eltira donasi buku, klinik dan lomba fotografi, festival FM, dan Sirkulasi Kompas Gramedia (SKG) band, job fair KG, donor darah, periksa mata gratis, Yogyakarta.(Tribun Jogja/Y Hari W/Niti Bayu) pentas operet anak, lomba masak nasi goreng, for better Indonesia 35 tahun edisi oktober 2013 19
KG Job Vaganza di Yogyakarta 20 for better Indonesia 35 tahun
L
ebih dari sekedar Job Fair! Sangat bermanfaat bagi para lulusan maupun kita yang masih kuliah. Selain mendapat kesempatan untuk melamar berbagai posisi di Kompas Gramedia, kita dapat mengikuti berbagai workshop. Materi workshop yang simple dan langsung disampaikan oleh para praktisi sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan job seeker. Terima kasih KG, saya bisa dapat ilmu dan pengalaman, juga sertifikat. Gratis lagi!” papar Wawan, mahasiswa semester 6 salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. Wawan datang dua hari berturut-turut untuk mengikuti workshop dan live casting. Bertempat di Gedung University Club UGM, Jalan Pancasila No 2, tanggal 16-17 Oktober 2013 lalu, Corporate Communication, Kompas TV, dan CHR bekerjasama dengan Forum Komunikasi Daerah (FKD) Yogyakarta menggelar event KG Job Vaganza. Selain sebagai open recruitment, event tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan dan mendekatkan KG kepada mahasiswa maupun para pencari kerja. “Salah satu persoalan bidang HR di era persaingan saat ini adalah how to attract kandidat untuk masuk ke KG. Inisiatif dapat dilakukan dengan mengadakan corporate atau employee branding secara selektif dan tepat sasaran. Salah satunya lewat KG Job Vaganza ini. Lewat acara ini kita dapat membagikan ilmu praktis kepada para mahasiswa atau memberikan
edisi oktober 2013
pembekalan hal-hal yang harus dipersiapkan dalam memasuki dunia kerja,” jelas B Sigit Suryanto, KG CHR Director, usai memberikan sharing mengenai How to Achieve Your Dream Career in Today’s Labour Market. Lebih dari 1000 mahasiswa dan fresh graduates hadir dalam acara tersebut. Mereka dapat memilih beragam lowongan yang ditawarkan oleh business unit di KG. Dari 110 lowongan yang ditawarkan, 75 posisi di antaranya langsung walk in interview dan psikotes. Ini juga yang menjadi salah satu keunggulan KG, karena para job seeker dapat memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan passionnya. Total jumlah peserta yang memasukkan lamaran kerja selama acara berlangsung tercatat 351 orang, dengan 197 orang yang dinyatakan lulus walk in interview. Sejumlah 151 orang mengikuti psikotest dan akhirnya ditetapkan 105 orang yang dinyatakan lolos. Bagi para mahasiswa, mereka dapat mengikuti beragam workshop menarik. Selain mengenai dunia kerja, workshop bidang yang terkait dengan pertelevisian juga sangat diminati mahasiswa. Ratusan peserta memenuhi kelas How To Be Presenter yang dibawakan oleh Aiman Wicaksono dari Kompas TV. Pemahaman mengenai bisnis media juga disampaikan kepada
para mahasiswa lewat workshop Winning the Media Competition, yang dibawakan oleh Titien, GM Sales & Marketing GoM, dan Devie Emza, Sales Manager Corporate Advertising KG. Pemenang dari lomba Business Plan juga mempresentasikan karya mereka hari itu. Yang paling ditunggu-tunggu mahasiswa adalah hadirnya Ramon J Tungka (100 Hari Keliling Indonesia) dalam sharing How to Create a Great TV Program. Acara semakin meriah ketika para peserta diberi kesempatan untuk melakukan Live Casting sebagai reporter atau presenter. Apalagi ketika dilakukan open mic Stand Up Comedy. Suasana menjadi semakin heboh. Perasaan tegang dan resah para job seekers sontak hilang mendengar celotehan mereka. Live Music akustik mahasiswa UGM juga tidak ketinggalan mengisi acara. Penampilan Bene & Ge juga sangat digandrungi para pengemar stand up comedy. Secara keseluruhan acara berlangsung dengan lancar dan meriah. KG Job Vaganza dapat dijadikan model untuk terus dilaksanakan di kampus-kampus lain sebagai upaya KG untuk mendekatkan diri dengan kalangan akademik, ajang open recruitment sekaligus corporate branding. (Koko-CHR)
for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
21
“Jika kami bersama nyalakan tanda bahaya Musik akan menghentak, Anda akan tersentak! Dan kami tahu Anda bosan dijejali rasa yang sama Kami adalah kamu, kita muda dan berbahaya…!” (Jika Kami Bersama, Superman Is Dead, Angels and The Outsiders, 2009)
D
igelar pertama kali pada 2012 lalu, awalnya HaiDay dimaksudkan sebagai perayaan ulang tahun HAI yang ke-35. Setelah sekian waktu tak ada event yang merangkul audiens dalam jumlah besar, momen ultah rasanya jadi tepat. Begitulah, event debutan itu digelar 27-28 Oktober 2012. Konsepnya sederhana: menampilkan semua konten HAI yang termaktub dalam empat pilar besar – Entertainment, Entrepreneurship, Art dan School Life – dalam wujud nyata. Dengan segala keterbatasan, event itu meraup sukses, menyedot tak kurang dari 50 ribu pengunjung dalam dua hari perhelatannya. Kala itu, Mas Agung Adi Prasetyo, CEO Kompas Gramedia, menyempatkan diri hadir menjadi saksi sekaligus berperan serta menjadi presenter Hai Youth Brand Awards, salah satu mata acara HaiDay.
22 for better Indonesia 35 tahun
Bermodal itulah, HaiDay kembali digelar di 2013. Konsepnya masih tetap sebuah perayaan dengan menghadirkan konten ke-4 pilar. Menghadirkan sekitar 50 penampil, mulai dari new comer hingga nama besar, di tiga stage hiburan – Main Stage, Mini Stage dan HAI Mobile Stage – dan lebih dari 120 tenants yang tersebar di 10 area, tema tahun ini diperdalam. Jika tahun lalu temanya Celebrating Youth, tahun ini menjadi Celebrating Eco Youth. Maksudnya adalah bersenang-senang sambil tak lupa pada lingkungan sekitar.
Not Just Music
HaiDay tak melulu soal (panggung) musik! Di sini terpapar berbagai akitivitas serta komunitas yang punya keterkaitan tinggi dengan remaja yang menjadi segmen target HAI. Sejak pagi saat main gate dibuka, bisa dijumpai sederet aktivitas bersifat kompetisi. Mulai dari Tawuran Paskibra yang melibatkan 20 sekolah SMP-SMA di Jabodetabek, kompetisi futsal antar SMA, cerdas cermat bertema lingkungan antar-SMA, kompetisi band sekolah, hingga bazaar school project di mana tiap SMA yang akan menggelar proyek sekolah semacam pensi atau cup, bisa menggalang dana dengan berjualan di booth yang disediakan untuk mereka.
edisi oktober 2013
HAIDAY 2013 CELEBRATING ECO YOUTH Begitupun area theater, sebuah tenda yang disulap menjadi area di mana aktivitas-aktivitas indoor seperti talkshow, workshop, peluncuran buku, hingga pemutaran film bisa dilakukan. Di area inilah HAI Youth Brand Awards digelar. Kedua kalinya digelar HAI Youth Brand Awards adalah bentuk apresiasi HAI terhadap brand-brand yang sudah membuktikan komitmen mereka bermain dengan remaja. Pemenangnya dipilih melalui sebuah survey popularitas yang dilakukan di 7 kota besar di Indonesia, dan melibatkan 1000 orang responden yang kesemuanya remaja pria berusia 15-19 tahun. Ada sekitar 55 kategori produk yang disurvey. Penyerahan awards-nya dilakukan antara lain oleh Mas Widi Krastawan (Corporate Communication Director Kompas Gramedia), Mas Sulistiyono Basuki (GM Strategic Management Office Group of Magazine), Mas Hartanto (Vice GM Advertising Sales and Marketing II GoM), Devy O. Situmorang (Deputy GM Publishing II GoM), serta Dani Satrio (HAI Editor-In-Chief).
HaiDay Rocks!
Yang menjadi hi-lite di hari pertama HaiDay tak lain adalah kehadiran JKT48. Idol group lisensi Jepang ini benar-benar menyedot perhatian. Pasalnya mereka tak hanya manggung di Main Stage, tetapi juga aktif menjadi juri bagi dance competition yang melibatkan fans mereka. Tak ayal selama kegiatan ini berlangsung, area Fashion Street yang menjadi tempat kompetisi itu dirubung oleh para fans. Saat mereka tampil di Main Stage, ribuan remaja asik berkaraoke massal dan berdansa bersama. Hal yang sama terjadi juga saat penampil lain muncul. Kahitna misalnya. Lepas dari usia band yang sudah tak remaja lagi, tapi ternyata
penampilan mereka disambut antusias oleh audiens. “Padahal pas Cerita Cinta dirilis, mereka kan rata-rata masih berumur tiga tahun? Gimana ceritanya bisa hafal? Hahaha!” ujar Dody Is, bassis Kahitna, yang mengaku senang betul bisa tampil di HaiDay. Di hari kedua, giliran Raisa dan Maliq & D’Essentials yang jadi hi-lite pada sore hari. Keduanya mengaku puas dan susah move on dari meriahnya sambutan yang mereka terima dari audiens HaiDay. “Belum bisa #moveon dari penonton #HaiDay kemarin!” tulis Raisa di akun @raisa6690. Bisa dipahami, soalnya saat penyanyi cantik ini manggung, area Main Stage dijejali oleh sekitar 10 ribu pasang mata yang semuanya langsung singalong sejak detik pertama intro dimainkan! Malamnya giliran audiens cowok yang dimanja dengan kehadiran band-band cadas macam Deadsquad, Endank Soekamti serta jagoan asal Pulau Dewata, Superman Is Dead. Massa masingmasing band mulai deras mengalir masuk sejak pukul 7 malam dan berkumpul di area Main Stage. Mereka begitu setia dan sabar menanti hingga idolanya masing-masing tampil tanpa sama sekali saling mengganggu dan membuat keributan. Semua saling menghargai perbedaan selera dan kompak bersenang-senang bersama. Salut bro! Sekitar pukul 24.30 dini hari, perhelatan akbar tahunan ini resmi ditutup. Jumlah rekor pengunjung tahun lalu terpecahkan. Jika tahun lalu HaiDay diramaikan oleh sekitar 50 ribu pengunjung, tahun ini angka 55 ribu sukses terbukukan! Terimakasih disampaikan untuk semua pihak yang membantu kelancaran acara ini. Sampai berjumpa lagi di helatan yang sama tahun depan! (TIM HAI)
for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
23
OETAMA CUP 2013
Kompetisi Olahraga Karyawan KG
F
inal Oetama Cup 2013 secara serentak diadakan pada hari Jumat 18 Oktober 2013 di lapangan olah raga Palmerah Selatan. Acara ini sekaligus menjadi penutupan rangkaian kegiatan olahraga Kompas Gramedia yang berlangsung sejak tanggal 16 September 2013.. Oetama Cup 2013 adalah kegiatan olahraga karyawan Kompas Gramedia (KG) yang sudah diselenggarakan ketiga kalinya. Sebelumnya lebih dikenal dengan August Game. Mempertandingkan enam cabang olahraga : Futsal Prestasi, Futsal Putri, Futsal 40th, Basket, Volley Putra dan Putri, Bulutangkis, Tenis, Tenismeja, meramaikan ajang kompetisi olahraga antarunit KG. “Semoga ajang olahraga ini selain meningkatkan kesehatan karyawan juga menjalin keakraban antarkaryawan lintas unit di KG,” ungkap Widi Krastawan, Direktur Corporate Communication KG. Sebanyak 14 kontingen ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, kurang lebih 250 karyawan terlibat langsung dalam pertandingan dan lebih dari 500 karyawan terlibat sebagai supporter. Selama satu bulan penuh, kegiatan olahraga Oetama Cup 2013 mewarnai lapangan olahraga Palmerah Selatan. Mulai pukul 17.00 wib, selepas karyawan-karyawati menyelesaikan tugasnya, keriuhan dalam nafas kompetisi mulai
for better Indonesia 35 tahun
berlangsung di lapangan futsal, lapangan volley/ basket, lapangan tenis dan eks kantin redaksi yang dipakai sebagai tempat pertandingan tenis meja. Tak kalah meriah juga pertandingan bulutangkis yang dilaksanakan di luar komplek Palmerah Selatan, dikarenakan belum ada sarana untuk cabang bulutangkis. Puncaknya, Jumat 18 Oktober 2013, final cabang Futsal 40th, Putri dan Prestasi, Final Volley Putra dan Putri serta Tenis diadakan di komplek olahraga Palmerah Selatan. Acara diawali oleh pertandingan eksibisi futsal pimpinan. Para direktur ternyata tidak hanya pandai mengatur dan mengelola perusahaan, mereka juga piawai mengolah bola di lapangan. Dengan dipandu oleh Jawir, pertandingan eksibisi tersebut menjadi sebuah entertainment bagi karyawan-karyawati yang hadir menyaksikan. Pada saat penutupan itu, panitia yang diketuai oleh Teguh Wiarso (GoM), juga menyediakan santap sore bagi seluruh karyawan-karyawati yang hadir: bubur ayam, siomay, es doger, dan sotomie, dihidangkan ala pesta rakyat. Merujuk pada pesan Mas Widi Krastawan, mari kembangkan semangat kompetisi dan sportifitas dalam pekerjaan sehari-hari demi kemajuan perusahaan. (AH)
edisi oktober 2013
FUTSAL PRESTASI
FUTSAL PUTRI
Juara 1 Juara 2 Juara 3 Juara 4
Juara 1 Juara 2 Juara 3 Juara 4
GORB GKU KOMPAS SHM
FUTSAL 40th
BULUTANGKIS
Juara 1 Juara 2 Juara 3 Juara 4
Juara 1 Juara 2 Juara 3 Juara 4
CORPORATE KOMPAS GOP SKG
TENIS MEJA
BASKET
Juara 1 Juara 2 Juara 3 Juara 4
Juara 1 Juara 2 Juara 3 Juara 4
GORB GOP CORPORATE KOMPAS
VOLLEY PUTRA
VOLLEY PUTRI
Juara 1 Juara 2 Juara 3 Juara 4
Juara 1 Juara 2 Juara 3 Juara 4
GKU CORPORATE GOBP SHM
GORB CORPORATE KOMPAS.COM KOMPAS TV
GOBP GKU GORB CC-JASATAMA
KOMPAS TV SHM CORPORATE SKG
GABUNGAN KOMPAS GKU CORPORATE
NO
GROUP
KONTINGEN
NAMA KETUA KONTINGEN
1
GROUP OF RETAIL BUSINESS
GORB
ADITYA
2
GROUP OF BOOK PUBLISHING
GOBP
KRISTIAN
3
GROUP OF REGIONAL
NEWSPAPER & WARTAKOTA
GORN
ARY PRIMA
4
GROUP OF MAGAZINE
GOM
ALFA
5
GROUP OF HOTEL&RESORT
SANTIKA
ALFRED YUDHI
6
KOMPAS
KOMPAS
KUSNADI
7
GROUP OF PRINTING
GOP
ENDAR TRI PRASETYO
8
KOMPAS TV
KOMPAS TV
DIKKA
9
SPORTS&HEALTH MEDIA
SHM
ANDREW
10
GRAHA KERINDO UTAMA
GKU
DJODY
11
KOMPAS . COM
KOMPAS . COM
BISMAR
12
CC & JASATAMA
CC & JASATAMA
ROSA WISNU & MICHAEL
13
KONTAN,SONORA, TRANSITO AD
KONTAN,SONORA, TRANSITO AD
SARJONO
14
CORPORATE
CORPORATE
WIDI
for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
25
J
elajah sepeda yang terpanjang jarak tempuhnya, sekaligus terlama dibandingkan jelajah sepeda sebelumnya. Dimulai dari KM 0 Indonesia di ujung Pulau Weh, berakhir di Kota Padang dua pekan kemudian. Keindahan Sumatera dan suasana hangat di antara peserta membayar lunas penat fisik yang mendera peserta jelajah. Etape lepas etapenya menyimpan cerita yang belum habis dibagikan di media sosial. JSSP, penjelajahan bersepeda yang merupakan misi Harian KOMPAS untuk merajut Nusantara dari Sabang sampai Merauke, pada penyelenggaraan kelima dijejak dari bumi paling barat wilayah Indonesia. Saat start, Jumat (30/8), pejabat Pemkot Sabang berkata, “Di tempat berdiri Anda inilah ujungnya Indonesia.” Dengan dukungan penyelenggaraan dari PT Perusahan Gas Negara (PGN), Tbk, JSSP diikuti oleh 46 peserta dari berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya, Bitung, Jogjakarta, Klaten, Padang, Banda Aceh, Meulaboh, Medan, dan Lubuk Pakam. Selain
26 for better Indonesia 35 tahun
PGN, Chevrolet dan Kota Baru Parahyangan juga menjadi pendukung jelajah sepeda ini. Tiga Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat. Jangan bayangkan Aceh satu dekade silam. Aceh kini sungguh berbeda. Tidak ada lagi rasa takut atau khawatir saat para peserta JSSP melintasinya. Tidak ada lagi sisa yang berbekas dari konflik bersenjata yang berakhir kurang lebih sepuluh tahun silam. Alamnya benar-benar terlihat elok, sarat dengan potensi yang siap untuk digali. Pantai-pantainya bersih, gugusan pulau-pulau kecilnya sangat menggoda, apalagi saat dinikmati dari atas sadel sepeda atau saat para peserta bermain di pinggirannya. Sabang sendiri bahkan mendapatkan predikat pulau dengan pantai yang paling bersih versi sebuah lembaga pemeringkat tujuan wisata, mengalahkan pulau-pulau lain di Indonesia. Gugusan pulau di sekitar Pulau Weh juga merupakan salah satu tujuan snorkling dan diving yang banyak dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun asing. Saat berangkat, rombongan JSSP berbarengan dengan tim dari National Geographic
edisi oktober 2013
Indonesia yang mengajak para pemenang kompetisi petualangan guna menikmati alam Sabang.
Tak Terduga Dari informasi yang dikumpulkan para peserta, semula mereka mengira bahwa etape pertama Sabang-Banda Aceh sejauh 76 km adalah rute yang santai. “Fun bike nanti kita,” ujar Adhi, pegiat sepeda onthel. Namun begitu mendarat di Pelabuhan Bebas Sabang menuju hotel, peserta terus-terusan dibuat jeri oleh kontur jalan yang ternyata jauh dari bayangan. Saat mobil L-300 yang membawa rombongan melewati turunan, terdengar celotehan, “Mampus nih besok!” Saat menanjak, yang terdengar adalah, “Bonus nih” atau “Wah, bonusnya dikit doang”. Begitu Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo, Direktur Keuangan PT PGN Ery Surya Kelana, dan pejabat Pemda Kota Sabang melepas bendera start, hanya 200 meter dari tempat itu sudah menunggu tanjakan amat terjal. Selepas tanjakan, turunan dan kelokan juga sudah menyambut lagi. Akibat ketidaksiapan menghadapi medan ini, apalagi di etape pembuka,
for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
27
Lebih Dekat dengan Gramedia Card M
emeriahkan Hari Pelanggan Nasional yang jatuh pada 4 September 2013, TB Gramedia memberikan pelayanan spesial untuk pelanggan setianya di seluruh Indonesia lewat program “Lebih Dekat dengan Gramedia Card” dan “Double Point”. Dalam kegiatan “Lebih Dekat dengan Gramedia Card”, yang digelar Jumat (6/9), jajaran manajemen TB Gramedia secara langsung melayani pengunjung di TB Gramedia. Retail Business Group Director, Y Priyo Utomo bersama Retail Business Vice Group Director, Candra Budiyono, mendapat kesempatan menyapa pengunjung TB Gramedia Pondok Indah Mal. Selain itu, seluruh Manager Head Office juga ikut menyapa pengunjung di beberapa TB Gramedia di Jakarta. Sementara Store Manager melayani pengunjung di toko masing-masing. Ajang itu juga ditujukan untuk lebih memperkenalkan Gramedia Card yang memiliki beragam manfaat bagi pelanggan. Jajaran manajemen menjelaskan dan menawarkan pada pengunjung untuk menjadi member. Dengan menjadi member dan menggunakan Gramedia Card, pengunjung akan mendapatkan berbagai benefit produk Kompas Gramedia. Sebagai apresiasi terhadap pelanggan setia pemegang Gramedia Card, TB Gramedia memberikan Double Point pada setiap member yang berbelanja pada tanggal 4-8 September 2013. Biasanya setiap pembelanjaan senilai Rp 25.000 mendapatkan 1 poin, namun pada lima hari spesial itu diberikan poin ganda dan berlaku kelipatan. Ya, TB Gramedia berkomitmen untuk selalu melayani dan memberikan yang terbaik kepada pelanggan setianya. (Ristapoel/CRM Officer/GAM)
28 for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
29
RUBUHRUBUH GEDHANG B
ertepatan di harijadinya yang ke-50 pada 1 Oktober 2013, Nasirun menggelar pameran di Bentara Budaya Yogya. Oleh para seniman Yogya, ulang tahun Nasirun dirayakan secara besar-besaran, meski dengan nuansa kesederhanaan. Ada sekitar 1000 tamu undangan hadir memenuhi pelataran Bentara Budaya Yogyakarta dan di sepanjang Jalan Suroto yang malam itu sengaja ditutup untuk menampung antusiasme masyarakat. Beberapa tokoh yang terlihat hadir di antaranya KH Musthofa Bisri, KH Yusuf Chudlori, Gusti Prabukusumo, Ulil Abshar Abdalla, Radhar Panca Dahana, Kartika Affandi, Sutanto Mendut, Landung Simatupang, Butet Kartaredjasa, Jadug Ferianto, dr. Aucky Hinting, Dr. M Agus Burhan, Dr. Edi Sunaryo, Subroto SM, serta para kolektor seperti Siswanto, dr. Oei Hong Djien, Agung Tobing, dan masyarakat luas. Bangunan Bentara Budaya Yogyakarta dihias sedemikian rupa sehingga menyerupai langgar (masjid kecil) di pedesaan. Sekeliling tembok BBY ditutup dengan gedhek dari bambu beratapkan rumbia. Di bagian depan berhiaskan lampu petromak disertai padhasan (tempat berwudhu) dari genthong. Panggung dan
halaman sekitar BBY penuh dengan hiasan dari buahbuahan dan sayur-mayur segar asli Indonesia. Semua dirangkai dan ditata oleh senimanseniman di Yogyakarta dan dikomandani oleh Ong Hari Wahyu sebagai penata artistik. Para tamu undangan disambut dengan kesenian Dames, yaitu rebana yang ditabuh oleh para santri dari daerah Kaliurang. Acara dimulai dengan tausiah dari Romo Sindhunata, SJ. Pada kesempatan itu Romo Sindhunata menyampaikan tentang bagaimana Islam mulamula hadir di tanah Jawa yang dimulai oleh para Wali Sanga dengan tanpa menghilangkan budaya asli masyarakat Jawa. Bahkan para Wali Sanga menggunakan kesenian dan budaya di masyarakat sebagai alat syiar atau penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Hal berbeda terjadi saat ini ketika ada kelompok yang mengartikan iman kepada agama secara sempit hingga tak jarang menganggap pemeluk agama lain sebagai ancaman. Tentu hal ini jauh dari cita-cita pendahulu. Acara dilanjutkan dengan tausiah dari KH Yusuf Chudlori. Selain tausiah, acara juga dimeriahkan dengan rentetan pertunjukan dari Slamet
30 for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
Gundono yang nembang dan dilanjutkan dengan menabuh bedhug. Di sela-sela itu diisi dagelan oleh Marwoto, Den Baguse Ngarso, Kirun, dan Djadug Ferianto. Puncak acara berupa tausiah dan pembukaan pameran oleh KH Musthofa Bisri. Gus Mus, demikian beliau biasa dipanggil, mengatakan bahwa “Rubuh-Rubuh Gedhang” mencerminkan sikap kerendah-hatian Nasirun. Meski sudah mempunyai nama besar dan karyanya berharga ratusan juta tetap mau belajar ela-elu dari lingkungannya. Dilanjutkan dengan pertunjukan wayang jemblung dari pantura. Pada kesempatan itu, Nasirun juga sempat menyanyikan lagu baru berjudul “Rubuh-Rubuh Gedhang” yang merupakan hasil kolaborasi dengan musisi Enchik Krisna Widiyanto. Sejalan dengan kesadaran berbagi atau dengan kata lain gotong royong, maka pada perhelatan ini Nasirun memamerkan karya hasil kolaborasi dengan 50 perupa yang melukis di atas kanvas sepanjang 50 meter. Karya tersebut dipasang mengelilingi bagian dalam gedung Bentara Budaya Yogyakarta. Selain itu juga dipamerkan 9 bedug, disertai 9 buah wayang yang merupakan perwujudan dari Wali Sanga. Bedug yang dipamerkan diukir dan dilukis oleh Nasirun. Masing-masing bedug berhiaskan ornamenornamen seperti sulursuluran, motif-motif batik, juga kisah-kisah yang pernah hidup di masyarakat. Seperti kisah Joko Tarub. Mengenai bedug, Nasirun bertutur, ada kesan tersendiri.
Bedug, dulunya berfungsi sebagai penanda, salah satunya adalah penanda waktu. Namun, di era modern ini, keberadaan bedug semakin punah. Padahal bedug adalah sebuah warisan yang bisa dikatakan sebagai sebuah ciri atau katakanlah karakter. “Apa artinya kita hidup di era modern kalau kemudian yang tradisional dipinggirkan atau dihilangkan?” tanya Nasirun. “Rubuh-Rubuh Gedhang” mempunyai makna: kalau orang menebang pohon pisang, maka akan dimulai dari atas, tengah, dan kemudian bawah. Setelah itu buahnya baru diambil. “Itu kan gambaran orang bersujud mensyukuri nikmat yang diberikan Allah, kemudian apa yang kita dapatkan yang digambarkan dengan buah, kita persembahkan kepada orang sekeliling, entah itu keluarga atau orang lain. Kesadaran untuk berbagi,” tutur Nasirun. Kidung “RubuhRubuh Gedhang” direkam dalam sebuah CD dengan music director Krishna Encik Widiyanto. Single album perdana Nasirun tersebut diproduksi Folk Mataraman Institut (FMI). Menyimak dari tema maupun isian acara, maka perhelatan 50 tahun Nasirun penuh makna, sarat dengan pesan moral. Dari rasa bersyukur, berbagi dengan sesama dan mengedepankan toleransi, juga menjaga identitas bangsa. “Saya kira kita semua, baik seniman, budayawan ataupun negarawan, punya tanggung jawab moral menjaga nilai-nilai yang muncul dalam kearifan lokal,” tegas Nasirun. (Team BBY)
for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
31
T
ahun ini adalah ke-13 kalinya Majalah Bobo menyelenggarakan Konferensi Anak Indonesia. Tema yang diangkat tahun ini adalah “Makanan Sehat Untukku”. Seperti tahun-tahun sebelumnya, anakanak yang menjadi delegasi Konferensi Anak Indonesia adalah anak-anak kelas 4, 5, 6 Sekolah Dasar yang dipilih berdasarkan karya tulis mereka. Karya tulis itu tidak dinilai dari teknik penulisannya, melainkan dari orisinalitas dan cara menceritakan pengalaman dan pendapat mereka, sesuai dengan tema. Dari lebih dari seribu karya tulis, dipilih 36 delegasi dari 22 provinsi. Ketigapuluhenam delegasi ini berkonferensi dan menjalani berbagai kegiatan pada 6 - 10 Oktober 2013. Untuk memulai semangat dari tema “Makanan Sehat Untukku”, para delegasi diminta membawa makanan tradisional khas daerah mereka pada acara pembukaan Konferensi Anak Indonesia di Gedung Kompas Gramedia, 7 Oktober lalu. Makanan tradisional tersebut diharapkan dapat semakin mendekatkan anakanak pada makanan asli daerahnya. Selain itu,
32 for better Indonesia 35 tahun
untuk memperlihatkan pada anak-anak bahwa makanan sehat tidak harus mahal dan tidak perlu dicari jauh-jauh. Setelah acara pembukaan, para delegasi mengikuti pembekalan dari BPOM, Laboratorium M-Brio, dan Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI). BPOM yang diwakili oleh Nyoman Mertanegara menyampaikan tentang jajanan yang aman untuk anak adalah makanan yang bebas dari mikroba, bahan kimia, dan benda asing. Sementara itu, PDGMI diwakili oleh Dr. Yustina Annie menerangkan tentang makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Terakhir, Wida Winarno dari Lab M-Brio menjelaskan tentang penelitian makanan. Pada hari kedua, para delegasi melakukan kegiatan di Kebun Wisata Pasirmukti Citeureup, Bogor. Di tempat tersebut, para delegasi melakukan kegiatan yang mungkin belum pernah mereka lakukan, seperti membajak sawah, menanam padi, menangkap ikan dengan tangan, memanen singkong dan kangkung, dan juga mengenal langsung aneka jenis makanan pokok.
edisi oktober 2013
Berbagai kegiatan itu mengajak para delegasi memahami bagaimana makanan dihasilkan, dirawat, diolah, hingga kandungan gizi dalam makanan tersebut. Farah, delegasi DKI Jakarta, mengungkapkan, “Kita jadi tahu kalau menanam padi itu susah. Karena itu tidak boleh buangbuang makanan!” Para delegasi mencari tahu lebih dalam lagi tentang makanan sehat pada hari ketiga di Laboratorium M-Brio, Bogor. Di laboratorium penelitian makanan tersebut, para delegasi diajak meneliti kandungan zat dan benda asing yang tidak diinginkan yang terdapat pada makanan. Mereka diajak meneliti makanan dengan pengamatan panca indera, meneliti dari bau, warna, dan wujud. Kemudian, mereka juga belajar meneliti zat-zat kimia dan pengawet pada makanan, menggunakan Rodhamin B dan Methanil Yellow. Setelah itu, para delegasi diajak mengenal dunia mikro pada makanan, yaitu zat-zat super kecil yang terbawa udara dan menempel pada makanan seperti jamur dan bakteri.
Setelah mengikuti berbagai kegiatan selama tiga hari, para delegasi menyusun Deklarasi Konferensi Anak 2013. Deklarasi itu mereka susun sendiri dengan kalimat-kalimat yang mereka rangkai sendiri. Deklarasi itu merupakan hasil dari apa yang telah mereka pelajari, ketahui, dan pahami selama mengikuti acara. Deklarasi itu juga berisi cita-cita mereka untuk melakukan atau mempraktekkan pengetahuan yang mereka dapatkan di konferensi ini dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pada hari Kamis, 11 Oktober 2013, para delegasi membacakan deklarasi pada acara penutupan di Hotel Le Mérédien, Jakarta, yang dihadiri oleh Linda Agum Gumelar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Agung Adiprasetyo, CEO Kompas Gramedia; Umayanti Utami, Communications Manager dari Tupperware; Hendra Noor Saleh, Group Publisher Director; Nyoman Mertanegara dari BPOM, PDGMI, dan dari Kebun Wisata Pasirmukti.
Konferensi Anak Indonesia 2013 for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
33
Deklarasi Konferensi Anak 2013 Aku tahu 1. Makanan dan minuman yang baik untuk kesehatan adalah yang mengandung gizi seimbang (yaitu karbohidrat, protein, sayur dan buah). 2. Makanan dan minuman yang tidak baik dan berbahaya untuk kesehatan yaitu yang mengandung bahaya biologis (jamur dan bakteri), kimia (pengawet dan pewarna), dan fisik (benda asing). 3. Makanan dan minuman yang baik dapat meningkatkan kekebalan tubuh, serta membantu aku bertumbuh dan berkembang secara optimal. 4. Jika aku tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang baik, aku akan bertumbuh dan berkembang secara tidak optimal (tidak cerdas, susah konsentrasi) dan mudah sakit. Aku tidak suka Jika aku menjadi anak yang lemah, mudah sakit dan tidak bisa beraktivitas, tidak cerdas karena tertinggal pelajaran, dan dijauhi teman. Aku akan: 1. Belajar menyukai segala jenis makanan yang bergizi seimbang. 2. Menghabiskan makanan yang diambil. 3. Melakukan hal baik yang bisa aku lakukan seperti menjaga kerbersihan, mencuci tangan sebelum makan, menegur pedagang yang menggunakan bahan berbahaya, mengingatkan dan menjadi contoh bagi teman dan keluarga. 4. Memperhatikan komposisi bahan sebelum membeli makanan. (Teks: Nurlita Maharani/Joko Setyo Purnomo/Jessica Florensia, Foto: Ricky Martin - Redaksi Majalah Bobo)
Kerjabakti Karyawan Santika Siligita
D
alam rangka meningkatkan rasa kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, di dalam maupun di luar hotel, dan juga untuk menjalin keakraban dan kekeluargaan di antara sesama karyawan serta masyarakat sekitar, manajemen Hotel Santika Siligita Nusa Dua, Bali, mengadakan kegiatan kerja bakti karyawan, Jumat (18/10) lalu. Kegiatan kebersamaan ini dilakukan secara rutin sebulan sekali. Mengambil lokasi di lingkungan dalam hotel dan juga di lingkungan sekitar hotel, kerja bakti ini dilakukan oleh perwakilan karyawan. Untuk lingkungan dalam hotel, para karyawan membersihkan fasilitas–fasilitas yang biasa digunakan tamu, seperti parkiran dalam, taman, area merokok dan got–got di sekeliling hotel. Untuk lingkungan luar, karyawan membersihkan halaman depan, parkir tamu, trotoar, taman jalan, dan beberapa lokasi sekitar hotel.
34 for better Indonesia 35 tahun
Dengan lingkungan yang bersih, semua yang tinggal dan bekerja di Hotel Santika Siligita akan tetap sehat dan nyaman. (Fera Leonidya, PR HS Siligita Nusa Dua)
edisi oktober 2013
Family Gathering Setelah dua tahun menunggu, ada kesempatan sejenak untuk meninggalkan rutinitas kerja. Sabtu-Minggu, 5-6 Oktober 2013, segenap karyawan beserta keluarga Bagian Pembukuan dan Bagian Pajak/Penggajian, Corporate Comptroller KG, berwisata ke daerah Garut, Jawa Barat. Wisata kali ini bertema ‘Wisata Pendidikan’, selain bertujuan untuk refreshing juga ingin mengajarkan pada anak-anak bagaimana proses cetak-mencetak buku serta belajar sejarah.
J
am 10.30 wib, rombongan sampai di Percetakan Gramedia site Bandung. Didampingi oleh karyawan Percetakan, dilakukan tour untuk mengamati proses pencetakan buku, dari persiapan sampai proses pengemasan. Jam 11.30 wib, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Garut. Setelah kurang lebih dua jam, rombongan sampai di kota Garut. Di daerah Leles, rombongan ditunggu oleh Voorijders dan Guide yang akan mengantar menuju Situ Cangkuang, danau alam yang menjadi sumber air bagi warga sekitar. Di daerah ini terdapat peninggalan sejarah Hindu dan Islam yaitu Candi Cangkuang, Kampung Adat Pulo serta Makam Arif Muhammad. Kampung Adat Pulo merupakan daerah unik yang dihuni enam keluarga dengan
enam rumah serta satu tempat ibadah. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang menikah, harus keluar dari perkampungan ini! Sedangkan Arif Muhammad adalah seorang ulama yang menyiarkan agama Islam. Setelah meninggal dunia beliau dimakamkan di wilayah ini. Di sebelah makam terdapat museum yang berisi peninggalan budaya Islam. Sementara Candi Cangkuang merupakan peninggalan budaya Hindu yang dibangun sebelum agama Islam disiarkan di daerah ini. Candi ini bersebelahan dengan makam Arif Muhammad. Di dalam candi terdapat patung Dewa Syiwa yang masih terjaga keasliannya. Rombongan lalu melanjutkan perjalanan ke Obyek Wisata Air Panas Puncak Darajat. Di tempat ini, para peserta bisa mandi di kolam air panas sepuasnya, yang dilengkapi dengan wahana permainan. Malam harinya, acara keakraban diselenggarakan. Sambil bersilaturahmi, dibagikan doorprize, sumbangan dari berbagai Unit Kompas Gramedia. Hari Minggu jam 11.30 wib, rombongan bertolak ke Jakarta. Karena belum puas apabila tidak singgah dan belanja kerajinan kulit domba, maka rombongan mampir di sentra kerajinan kulit Sukaregang sebelum pulang. (panitia)
for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
35
UMN UMN UMN UMN UMN UMN UMN UMN UM Citizen Journalism: Saatnya Warga Bicara
D
alam acara bicaRA buKu (RAK) UMN perdana, Jum’at (11/9), Pepih Nugraha dalam bukunya yang berjudul Citizen Journalism (CJ) memaparkan bahwa CJ telah menjadi sebuah transmisi, warga bukan hanya sebagai penerima saja tapi juga sebagai pewarta. Sebagai wartawan maupun citizen journalist (CJ), Kang Pepih menjelaskan bahwa keduanya harus memiliki nose for news, yakni curiosity (keingintahuan), skeptic (keragu-raguan), observation (mengawasi), change (mengamati perubahan perilaku), dan compare (mengamati perbandingan). Berangkat dari sana, CJ bisa menuliskan berita atau opini yang dituangkan dalam postingan di blog ataupun media seperti Kompasiana. Dan bukan hanya itu saja, tapi juga mencakup fiksi, tips dan tutorial. Tulisan tentunya juga memperhatikan news value. Meski demikian, ada hal yang perlu digarisbawahi bahwa CJ tidak bisa disebut sebagai wartawan. “Citizen Journalism lebih pas disebut pewarta warga karena kalau kita menjadi seorang wartawan, pertama kita harus punya pekerjaan itu. Lalu kita perlu melakukan cover both side terhadap suatu isu dan juga verifikasi. Pewarta warga tidak melakukan itu. Yang terakhir, wartawan akan terpaku pada kode etik wartawan sementara CJ hanya berpegang pada netiket atau sopan santun berinternet,” ungkap wartawan Kompas sekaligus manajer Kompasiana itu. Beliau pun menambahkan di samping perbedaan tersebut, tetap ada tujuh dosa besar yang harus dihindari oleh wartawan maupun CJ, dan semuanya dijelaskan dalam buku Citizen Journalism karangannya.
Dalam acara tersebut, kang Pepih turut sharing mengenai asyiknya menjadi CJ dengan blog pribadi. Ia mulai menggeluti social media (blog) tahun 2005 dengan sebuah blog dengan nama ‘Beranda T4 Berbagi’. Salah satu postingannya ialah ia mempertanyakan dan menganalisa mengapa orang Indonesia kalau ada acara bangku terdepan selalu kosong. Apakah karena orang Indonesia sangat menghormati senior atau merasa rendah diri untuk duduk di depan. “Kalau saya tulis berita ecek-ecek seperti itu di harian Kompas, tidak mungkin. Apa urusannya, itu opini bukan peristiwa, bukan berita. Tapi kalau saya nulis di blog asik-asik aja, enggak ada yang larang dan bahkan ada yang berkomentar, bertestimoni,” katanya. Kegiatan ngeblog Kang Pepih tersebut akhirnya menjadi bahan kritikan di kalangan wartawan Kompas, tapi itu malah membuatnya semakin teguh. Tahun 2008, beliau mendapat kesempatan untuk membentuk Kompasiana dengan mengedepankan connecting & sharing. “Saya nulis tiba-tiba sudah ada yang komen. Itulah arti dari connecting, bisa terhubung. Dan bisa sharing. Kalau di Kompas cetak hanya bisa sharing tapi saya tidak tau gimana reaksi pembaca terhadap tulisan saya.” Hingga tahun yang kelima, Kompasiana yang terbuka untuk publik dan gratis, bisa menghasilkan 1000 tulisan setiap harinya. “Inilah gairah warga yang tak bisa ditahan,” tuturnya menutup. (*)
First Lady in Diversity C
ivitas Academica UMN di Function Hall, Rabu (9/10) malam, menjadi saksi dari lahirnya putri UMN yang pertama. Clara Alverina akhirnya dinobatkan sebagai Miss UMN 2013 mengalahkan 19 finalis lainnya. Keduapuluh finalis Miss UMN 2013 tampil memukau di malam final kontes putri sejagad kampus setelah mengikuti karantina selama empat hari. Mereka telah mendapatkan beragam pelatihan dari instruktur profesional selama karantina seperti health class, public speaking,
UMN UMN UMN UMN UMN UMN UMN UMN UM 36 for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
MN UMN UMN UMN UMN UMN UMN UMN UMN memberikan yang terbaik bagi almamater, persada dan sesama. Acara pun turut dimeriahkan oleh penampilan Miss Banten 2013 Meydiana Sari (PR 2010), Viola Oyong (Jurnalistik 2009), Androgini Dancer, Marvellous Voice, dan GAC. (Debora Thea – UMN News Service)
technopreneurship, blogging, table manner, tata busana, cooking, make up, dan koreografi. Pelatihan tersebut membuat mereka semakin matang dan terlihat percaya diri saat berlaga di atas panggung, khususnya saat catwalking membawakan busana dari Rasyid Said, Andy Saleh dan Kannu Exclusive Design. Ada gaun yang bernuansa biru, hitam maupun kebaya nusantara yang colorful, menjadikan mereka sebagai sosok wanita muda Indonesia yang cantik dan elegan. Proses pemilihan juara pertama malam itu cukup panjang. Dari dua puluh finalis, disaring menjadi sepuluh besar. Mereka yang masuk ke sepuluh besar diharuskan untuk menjawab pertanyaan yang dibuat oleh sesama finalis dalam waktu 30 detik. Seusai sesi tersebut, terpilih lima besar yang kali ini langsung berhadapan dengan dewan juri. Masing-masing dari mereka mendapatkan pertanyaan secara acak dari Ibu Hira Meidia (Wakil Rektor III UMN), Ribka Oyong (Putri Pariwisata 2008), Jovita Dwijayanti (RunnerUp I Miss Indonesia 2013), Rasyid Salim (Fashion Desainer) dan Olga Inviolita (Nong Provinsi Banten 2012). Berdasarkan jawaban-jawaban yang diberikan, juri menyaring lagi menjadi tiga besar. Sebelum the big three diberi pertanyaan, keduapuluh finalis Miss UMN naik ke atas panggung dan membawakan jingle Miss UMN yang mereka ciptakan sendiri saat karantina. Mereka mendapatkan pertanyaan yang sama, yakni apa visi, misi dan program kerja yang akan dilakukan ketika terpilih. Hingga akhirnya diputuskan bahwa Clara Alverina (Jurnalistik 2011) yang menjadi pemenang. Dialah wanita pertama yang menjadi duta UMN, siap untuk membuat UMN semakin dikenal oleh masyarakat dengan mengusung brain, beauty dan behaviour,
Inovasi untuk Kebangkitan Bangsa I
ndonesia selama ini lebih banyak sebagai pengguna saja dari aplikasi-aplikasi yang beredar di dunia dan hal tersebut tak bisa dibiarkan terus-menerus. Itulah sebabnya diadakan IWIC untuk menghasilkan entrepreneur muda demi kebangkitan tanah air. Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) merupakan program CSR dari Indosat yang bertujuan untuk menciptakan berbagai inovasi dari anak Indonesia yang akan bermanfaat untuk pengembangan telekomunikasi dan teknologi informasi nasional. Tahun 2013 menjadi tahun ketujuh penyelenggaraan IWIC, dan tahun ini pula ada format baru untuk pemilihan calon pemenang. Akan diadakan bootcamp selama dua hari untuk para finalis. Yang diperlombakan di IWIC ialah ide. Para peserta cukup memberikan proposal mengenai ide aplikasi yang kreatif, menarik dan usable. Bapak Arie Subagja dari Indosat menjelaskan ada dua kategori aplikasi yang bisa diikutsertakan; OS Categories (prototipe sudah jadi/bekerja akan lebih baik) dan Service Categories (olahraga, musik, info, store, social media, video, game). Jurinya sendiri telah dipilih oleh Indosat, terdiri dari
MN UMN UMN UMN UMN UMN UMN UMN UMN for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
37
N UMN UMN UMN UMN UMN UMN UMN UMN perwakilan Founder Institute, Kompas Gramedia dan Blackberry. “Kriteria penilaian dilihat dari orisinalitas konsep, penggunaan yang efektif dari OS untuk kategori OS, Indispensability serta skala peluang,” jelas pak Arie. Hingga saat ini, UMN merupakan kampus ke-15 yang didatangi. Pak Arie berharap dari UMN juga akan muncul ide-ide yang menarik dan kreatif. Selain Pak Arie, turut hadir Sandy Colondam, pemenang IWIC empat tahun berturut-turut (2008-2011). Ia memberikan tipstips dalam membuat ide, ide yang baik seperti apa, bagaimana mencari inspirasi untuk ide,
sumber-sumber ide. Sandy pun memperlihatkan contoh-contoh proposal ide aplikasinya yang ia ajukan ke panita IWIC sehingga dapat menjadi pemenang. Di akhir acara, mahasiswa-mahasiswi UMN ditantang untuk bisa menggantikan posisi Sandy di IWIC tahun ini. Registrasi peserta dan informasi lebih lanjut, dapat langsung diakses di www.indosat.com/iwic7. Bagi kamu yang tertarik, jangan lewatkan kesempatan ini. Segera mendaftar dan majukan Indonesia dengan ide-idemu! (Debora Thea – UMN News Service)
“Semakin banyak kampus akan memudahkan kita mengedukasi wajib pajak. Mereka tidak perlu datang lagi ke kantor pajak. Selain itu, mahasiswa juga termasuk calon wajib pajak yang potensial,” papar Winahju. “Kami akan menyelenggarakan berbagai kegiatan. Untuk accounting centre misalnya dengan seminar ekerja sama dengan Direktorat Jendral Pajak Banten, Accounting & Tax Centre UMN didirikan yang terkait accounting, memberikan jasa pelayanan untuk penyusunan laporan keuangan. Sedangkan untuk membantu civitas academica UMN dan masyarakat sekitar menyelesaikan masalah bisnis untuk pajak, ada kerja sama dengan DJP Banten dan accounting mereka. Dengan penandatanganan untuk memberikan konsultasi gratis bagi mahasiswa dan masyarakat, lalu pembukaan brevet pajak serta MoU oleh Kepala Kanwil Dirjen Pajak Banten dan Rektor UMN, Accounting & Tax Centre UMN resmi pengisian e-SPT,” jelas ibu Ratnawati Kurnia, Dekan Fakultas Ekonomi UMN. dibuka dan siap beroperasi mulai 1 Oktober 2013. Selanjutnya, pada Kamis (26/9) Dirjen Pajak Accounting & Tax Centre UMN diperkenalkan Banten mengesahkan layanan Accounting & Tax di Function Hall kampus UMN pada Kamis Centre UMN di Gedung C-New Media Tower ruang (19/6). Acara dibuka dengan seminar “Kebijakan 212. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Dr. Ninok Perpajakan untuk Usaha Kecil dan Menengah” Leksono, selaku Rektor UMN dan Dr. Muhammad dengan pembicara Kepala Bidang P2 Humas Haniv, selaku Kepala Kantor Wilayah Direktorat Direktorat Jendral Pajak (DJP) Banten, Winahju Jenderal Pajak (DJP) Banten. Civitas Academica UMN Mahartono, Dosen akuntansi UMN, Waluyo, dan dan masyarakat sekitar dapat menggunakan jasa moderator Wirasan B Ilyas. Dalam seminar tersebut, Winahju memaparkan yang disediakan mulai tanggal 1 Oktober 2013, pukul 09.00-16.00. bahwa berdasarkan kebijakan pemajakan UMKM, Melalui layanan ini, mahasiswa dan mahasiswi semua usahawan bisa memberikan kontribusi mendapatkan kesempatan untuk learning by doing. kepada pemerintah sebesar 1%, termasuk unit Mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan kecil dan menengah. Tetapi kedua unit tersebut masih belum optimal. “Ini kesempatan UMN untuk selama perkuliahan dengan terjun langsung membantu petugas pajak melayani pengunjung. meningkatkan kepatuhan wajib pajak melakukan “Mereka juga dapat membantu kita dalam sensus setoran. Potensi pajak yang ada di wilayah pajak nasional di wilayah sekitar Tangerang, dengan kabupaten Tangerang cukup besar,” ungkapnya. membawa form dan mendatangi rumah-rumah atau UMN termasuk kampus kelima di wilayah ruko karena tenaga kita tidak cukup mampu untuk Tangerang yang diajak untuk bekerjasama oleh mendatangi semuanya. Hal ini sekaligus sebagai Dirjen Pajak, selain Untirta, UPH, Universitas upaya untuk mengenalkan UMN ke luar,” tutur Haniv. Islam Syarif Hidayatullah, dan STAN. Ke depan, masih diharapkan akan tumbuh tax centre lainnya. (Debora Thea – UMN News Service)
Accounting & Tax Centre di UMN B
N UMN UMN UMN UMN UMN UMN UMN UMN 38 for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
Lomba Foto “Happy Family” B
elakangan ini, peminat fotografi makin banyak saja. Selain untuk mengabadikan suatu kegiatan, juga untuk menciptakan karya seni bercitarasa tinggi. Lomba foto bertema “Happy Family at Gramedia Bookstore” diadakan sebagai ajang para fotografer untuk menuangkan hobi dan mengukur kemampuan di bidang fotografi. Mengambil konsep family, para peserta mengambil objek yang terdiri dari minimal 2 anggota keluarganya. Para peserta juga diwajibkan mengambil lokasi TB Gramedia Basuki Rahmat dan Gramedia Matos. Kegiatan yang berlangsung selama bulan September lalu ini mendapatkan peserta 30 orang, yang memperebutkan hadiah berupa voucher hotel, voucher studio, trofi, bingkisan sponsor dan sertifikat untuk 3 orang pemenang. Penjurian dilakukan oleh Mukti Echwantono, seorang fotografer yang sudah malang melintang di dunia fotografi nasional maupun internasional. Kegiatan semacam ini ternyata mendapat apresiasi yang bagus dari peserta dan diharapkan nantinya bisa meningkatkan kunjungan dan transaksi. (istimewa)
for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
39
SELUK-BELUK DETERJEN B
usa harus berlimpah, jika perlu sampai tumpah ruah. Begitulah pemikiran yang sebetulnya salah kaprah tentang deterjen. Banyak yang berpendapat deterjen dengan banyak busa justru bisa membuat cucian lebih bersih. Padahal, tidak ada hubungan antara banyaknya busa dan kebersihan cucian. Kok begitu? Ya, karena deterjen akan bekerja optimal jika bertemu dengan air sebagai aktifatornya sementara busa hanyalah efek atau reaksi kimia ketika deterjen bercampur dengan air. Memang, kerja deterjen memiliki kemampuan yang unik untuk mengangkat kotoran. Baik yang larut dalam air maupun yang tidak larut dalam air. Itu terjadi karena deterjen, khususnya molekul surfaktan yang terdapat di dalamnya, berfungsi menurunkan tegangan permukaan air. Alhasil, kotoran yang menempel pada permukaan kain atau bahan terlepas. Salah satu ujung dari molekul surfaktan lebih suka minyak sehingga bagian ini berfungsi melepaskan kotoran yang berminyak sementara ujung molekul surfaktan lainnya lebih menyukai air dan berperan mengendurkan kotoran di kain sekaligus membuangnya. Di pasaran tersedia berbagai jenis deterjen dan belakangan banyak dijual deterjen khusus yang disesuaikan dengan jenis mesin cuci. Pembagian itu diselaraskan dengan jenis bukaan mesin cuci yaitu bukaan atas (top load) dengan sistem putaran tabung vertikal yang
40 for better Indonesia 35 tahun
INFO IS T PRAK
berputar pada satu poros dan bukaan depan (front load) yang menggunakan sistem putaran tabung horizontal yang membuat cucian selalu jatuh ke bawah seperti dibanting-banting. Mesin cuci dengan bukaan depan diyakini bisa memberikan hasil cucian maksimal. Jenis mesin cuci ini memiliki tingkat efisiensi yang sangat tinggi karena menggunakan air jauh lebih sedikit (sekitar 20-60 persen) dibanding mesin cuci biasa. Cara kerjanya seperti roda dengan posisi horisontal pada porosnya. Akan halnya mesin cuci bukaan atas, putarannya vertikal pada satu poros. Untuk tipe bukaan depan (front load), diperlukan deterjen khusus yang rendah busa namun formulasi konsentratnya dua kali lebih “kuat” dibanding deterjen biasa. Deterjen rendah busa diperlukan untuk mencegah gangguan mekanisme dan sensor-sensor mesin cuci otomatis. Di sisi lain, endapan busa juga bisa memicu kerak pada tabung mesin cuci sehingga memperpendek usia pakainya. Proses pembilasan lebih cepat karena busa/ buih yang berlimpah memerlukan ekstra pembilasan lebih. Penggunaan deterjen khusus ini pun lebih irit dibanding deterjen biasa namun lebih efektif membersihkan pakaian. (istimewa)
edisi oktober 2013
SERBA-SERBI TELUR B
ahan makanan yang satu ini tentunya sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari dan kerap digunakan dalam berbagai resep masakan. Entah itu untuk pelengkap soto, digoreng dengan bumbu baldo, dan sebagainya. Nah, agar telur tetap tampil cantik di masakan yang akan disajikan, berikut sejumlah petunjuk praktis.
matang dengan sempurna dan kulitnya mudah dikupas.
*
Yang selalu harus diingat adalah mencuci bersih telur yang baru dibeli. Sebaiknya cuci di bawah keran air mengalir. Setelah ditiriskan, simpan dalam lemari pendingin. Letakkan telur yang lebih bulat di bagian bawah agar kuning telurnya tetap berada di tengah. Pada suhu di bawah 10 derajat Celcius, telur bisa lebih awet dibandingkan bila disimpan pada suhu ruang.
*
Jika memerlukan telur rebus dalam jumlah banyak dan tak mau repot mengupasnya, gunakan panci agak besar. Isi air dingin hingga mencapai tinggi telur tersebut. Taburi garam pada bagian telur lalu masak hingga matang. Rahasianya ada pada garam yang ditaburkan. Garam membuat kulit telur mudah dikupas ketika sudah matang.
*
Telur rebus akan terlihat mulus dan cantik jika kuningnya berada tepat di bagian tengah. Agar mendapatkan telur seperti itu, masukkan telur ke dalam panci berisi air. Air harus menutupi seluruh telur yang akan direbus. Nyalakan api dan sesekali aduk telur sampai air mendidih serta kulit telur pecah. Matikan api dan biarkan dingin. Dijamin kuning telur berada di tengah!
*
Cara lain adalah dengan memasak telur menggunakan kukusan. Isi bagian bawah kukusan dengan air secukupnya kemudian taruh saringan dan simpan telur di atas saringan tadi. Masak selama beberapa menit. Dengan cara ini telur tidak terkena air secara langsung. Namun jangan khawatir, telur akan tetap matang asal dimasak dalam waktu yang cukup.
*
Untuk menghemat waktu saat merebus telur, pertama-tama masukkan telur ke dalam panci berisi air. Sementara itu, didihkan air dalam pancil lain. Pindahkan telur ke air yang mendidih. Biarkan selama tiga menit, telur
*
Kulit telur juga akan mudah dikupas jika setelah telur matang dimasukkan ke dalam air dingin/air es selama 3-5 menit. (istimewa)
for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
41
INFO T SEHA •
• •
•
Penuntun Program Penurunan Berat Badan
Tentukan niat dengan tujuan yang jelas, informasikan niat kepada orang-orang di sekeliling Anda, dan selalu berpikir positif. Ukur BB, tinggi badan, dan lingkar perut sebelum program dimulai. Mulailah membuat jurnal makanan (rencana jumlah dan jenis makanan yang akan Anda makan setiap harinya). Atur jadwal makan: a. makan pagi b. makan selingan c. makan siang d. makan selingan e. makan malam. Kunyahlah makanan 32 kali sebelum ditelan. Minumlah minimal 8 gelas per hari. Makan pagi, siang, dan malam dengan gizi seimbang. Makan selingan dianjurkan berupa buah-buahan atau sayur-sayuran.
• •
•
• • •
• •
•
• •
Kurangi asupan kalalori (turunkan porsi makan 1/3 dari porsi yang biasanya). Kendalikan porsi setiap makanan dengan menggunakan piring yang berukuran kecil dengan warna yang gelap. Warna yang terbaik: biru gelap. Pilih jenis makanan : pilih makanan yang direbus, dikukus, ditim, dipepes, sayur bening, ditumis. Hindari makanan yang digoreng, dibakar, bersantan. Selalu baca label makanan kemasan. Cukupi asupan serat dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap hari. Cukupi kebutuhan cairan (minum) setiap hari, kurang lebih 30 cc/Kg BB/24 jam. Setiap kali Anda ingin makan sesuatu di saat bukan jam makan, tanyalah pada diri Anda sendiri apakah Anda benar-benar lapar atau bosan, stres, atau bahkan merupakan rutinitas Anda. Cari kegiatan alternatif untuk mengalihkan perhatian dari rasa bosan/ stres. Biasakan olah raga secara rutin dan teratur 30 – 45 menit per hari, 5 hari per minggu. Lakukan/ciptakan hobi yang menunjang program misalnya: renang, jalan, bersepeda, berkebun, memelihara binatang, ikut kegiatan sosial, baca buku, dll. Berusahalah lebih aktif bergerak. Berjalan dan menaiki tangga lebih baik daripada menggunakan kendaraan atau lift. Atur waktu istirahat atau tidur yang cukup. Kendalikan (bukan hindari) stress. Berdoa dan bersyukur, memberi nutrisi bagi jiwa.
Semoga program penurunan berat badan Anda sukses! (Medical Center KG)
42 for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
OBSESSIVE CORBUZIER’S DIET H
anya dalam sepekan, 2 juta E-book OCD telah diunduh dan terus melonjak hingga 12 juta copy. Hanya dalam 1 hari, 1000 buku OCD terjual habis. Apa sih yang menyebabkan metode diet ini cepat sekali populer? OCD—Obsessive Corbuzier’s Diet— mengadopsi pola hidup biksu Shaolin yang menjaga stamina tubuh dengan cara berpuasa. Metode ini tak ubahnya seperti intermittent fasting (puasa berkala) yang populer di Amerika. Namun, tak banyak orang yang tahu dan tertarik melakukannya. Deddy Corbuzier kini kekar dan terlihat awet muda berkat kedisiplinannya menjalankan OCD, tentunya disertai pula dengan olahraga. Tidak ada pantangan dalam OCD, Anda cukup mendisiplinkan diri untuk mengikuti puasa dan “jendela makan”—8 jam, 6 jam, atau 4 jam. Di luar jam tersebut, tidak boleh ada asupan kalori. Pengalaman keberhasilan mengadopsi metode puasa biksu Shaolin tersebut dituangkannya dalam format E-book yang dapat diunduh gratis sejak awal 2013. Baru pada 23 Oktober 2013, Deddy Corbuzier resmi meluncurkan bukunya, OCD: Obsessive Corbuzier’s Diet, number One Controversial
Diet bersama Penerbit Bhuana Ilmu Populer dalam konferensi pers di Studio Hanggar, Jakarta. Selain membahas tentang praktik OCD, Deddy juga menuliskan fakta-fakta kontroversial yang mematahkan paradigma lama tentang diet, seperti tentang olahraga cardio dan pengaruh puasa terhadap pembentukan tubuh. E-booknya banyak dibajak, terbit pula buku pesaing, hingga munculnya gerakan antiOCD, namun kesuksesan penjualan buku ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap metode alternatif ini. Menjelang hari ke-5, buku Obsessive Corbuzier’s Diet, Number One Controversial Diet telah memasuki cetakan kedua. Walaupun terdengar mudah, masih banyak pertanyaan bermunculan seputar praktek OCD. Banyak pula yang gagal di awal, kehilangan motivasi, dan meninggalkan OCD. Maka, Deddy pun tak bosan mengingatkan agar masyarakat memahami OCD terlebih dulu sebelum mempraktekkannya. Setelah merasakan keberhasilan OCD, Deddy yakin OCD bukan lagi sekadar metode. Obsessive Corbuzier’s Diets adalah gaya hidup! (Lisa/Bhuana Ilmu Populer)
for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
43
Pelatihan Kreasi Aneka Kue dari Coklat
W
arga Kelurahan Gelora dan Kelurahan Grogol Utara mendapat pelatihan ketrampilan seni kreasi membuat berbagai macam kue dari coklat. Pelatihan ini diberikan dengan tujuan untuk menumbuhkembangkan wirausahawan baru di bidang seni kreasi cup cake dari coklat. Pelatihan dilaksanakan pada hari Jum’at (18/10),di Rumah Kreasi Kompas Gramedia, diikuti lebih dari 50 ibu-ibu maupun remaja puteri. Zaenal Arifin, CSR/ Comdev Officer - Corp Communications Kompas Gramedia mengatakan, “Tujuan pelatihan ini antara lain mengembangkan sumber daya manusia yang berada di lingkungan Kompas Gramedia. Dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan, semoga lahir usaha baru bagi masyarakat dan meningkatkan perekonomian serta mengurangi pengangguran.”
44
Gerakan Cinta Lingkungan
L
urah Gelora, Rahima, sejak pukul 07.00 pagi, bersama LMK, Bimas Kelurahan Gelora, Tokoh Masyarakat dan warga Gelora, mengikuti kegiatan “Gerakan Cinta Lingkungan” di depan Halaman Gedung Kompas Gramedia Palmerah, Sabtu (2/11). Kegiatan ini dilaksanakan untuk menjadikan Kelurahan Gelora menjadi sebuah kampung yang bersih, sehat, tertib, aman, dan rapi (bersetara). “Kita harus tahu manfaat menjaga kebersihan lingkungan. Antara lain menciptakan lingkungan hidup yang aman, bersih, sejuk, dan sehat, sehingga kita terhindar dari berbagai penyakit,” terang Rahima saat membuka apel pagi sebelum acara bersih-bersih dilakukan. Kompas Gramedia ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, diwakili oleh Corp Communications KG, berbaur bersama dengan para tokoh masyarakat dan organisasi pemuda. Kegiatan ini sangat penting dalam membina hubungan dengan masyarakat sekitar. Berbagai informasi seputar kejadian di sekitar kantor dapat dibicarakan secara baik dalam kegiatan semacam ini. (Zaenal Arifin/ PR KG) for better Indonesia 35 tahun edisi oktober 2013
Dongeng untuk Anak Usia Dini
A
nak-anak warga sekitar kantor Kompas Gramedia Palmerah terlihat begitu ceria saat mendengarkan Kak Arum mendongeng di Rumah Kreasi Kompas Gramedia, Jumat (25/10). Kegiatan mendongeng yang cenderung memudar karena tergerus oleh perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat diterima oleh anak-anak, menjadi alasan mengapa kegiatan ini digelar. Dengan mendongeng pada anak-anak, maka mereka akan tertarik dan membuat mereka ingin mencari tahu lebih banyak. Maka, keinginan untuk membaca menjadi semakin meningkat. Selain itu mendongeng juga sangat berguna membantu mengoptimalkan perkembangan psikologis dan kecerdasan anak secara emosional. Juga mengembangkan daya imajinasi anak, meningkatkan keterampilan berbahasa, dan menumbuhkan rasa empati.
KG Memberikan 4 Sapi dan 17 Kambing
H
ari Raya Idul Adha 1434H merupakan momentum yang baik bagi Kompas Gramedia untuk turut berpartipasi dengan menyerahkan hewan kurban kepada masyarakat, khususnya warga yang tinggal berdekatan dengan unit usaha Kompas Gramedia. Kegiatan ini telah menjadi rutinitas tiap tahun yang dilaksanakan sebagai bagian dari program CSR KG. Hewan kurban ini tidak hanya diberikan kepada warga sekitar kantor/unit usaha KG, tetapi juga diberikan kepada instansi pemerintahan, seperti kelurahan, kecamatan, dan juga aparat kepolisian serta TNI. Diharapkan hal ini dapat meningkatkan hubungan baik antara Kompas Gramedia dengan para stakeholdernya. Hewan kurban berupa sapi diberikan kepada pengurus RW 02 Kelurahan Gelora, RW 04 dan RW 14 Kelurah Grogol Utara, masing masing 1 ekor. Untuk wilayah Tanah Abang diberikan 3 ekor kambing, Wilayah Krukut 1 ekor sapi dan 4 ekor kambing, sementara wilayah Cakung 7 ekor kambing termasuk Kelurahan Sukapura, Kecamatan Cakung, Koramil, dan Polsek Cakung. Kemudian untuk wilayah Bekasi diserahkan 3 ekor kambing kepada Polres Bekasi Barat. (Zaenal Arifin/PR KG)
for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
45
Infobituari Telah meninggal dunia dengan tenang, rekan kita: Kusnadi (Purnakaryawan CFM – Bagian Kendaraan)
dalam usia 75 tahun, wafat hari Jumat 1 November 2013. Telah dimakamkan pada hari Jumat 1 November 2013, di Pemakaman Keluarga Jonggol, Bogor. Almarhum bergabung dengan Kompas Gramedia sejak tahun 1969, memasuki masa pensiun pada bulan Juli 1998.
R Joko Sukanto (Purnakaryawan Corp Comptroller)
dalam usia 64 tahun, wafat pada hari Kamis 24 Oktober 2013. Telah dimakamkan hari Jumat 25 Oktober 2013 di San Diego Hill, Karawang. Almarhum bergabung dengan Kompas Gramedia sejak tahun 1974, memasuki masa pensiun pada bulan Desember 2007.
Sudewi (Corp Comptroller – Acounting & Financial Analysis)
dalam usia 59 tahun, wafat pada hari Minggu 27 Oktober 2013. Telah dimakamkan hari Senin 28 Oktober 2013 di TPU Pondok Rangon. Almarhum bergabung dengan Kompas Gramedia sejak tahun 1977, meninggalkan seorang suami dan 2 orang anak.
Kompas Gramedia menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya bagi keluarga yang ditinggalkan
46 for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
for better Indonesia 35 tahun
edisi oktober 2013
47
TTS infokita : Oktober 2013
Inforileks
sudoku 5
6 4
i Setiap edis h li pi di an ak dan 5 pemenang enang untuk pem luar kota, an bingkisan ak ng ya at am al dikirimkan ke . an ab pada jaw tercantum
5 9
4 6
4
8 1 3 7 4
3
5 ben
Angka hanya dapat muncul sekali dalam setiap baris Angka hanya dapat muncul sekali dalam setiap kolom Angka hanya dapat muncul sekali dalam setiap area
sudoku
Angka hanya dapat muncul sekali dalam setiap baris Angka hanya dapat muncul sekali dalam setiap kolom Angka hanya dapat muncul sekali dalam setiap area
Pemenang TTS edisi September 2013
Ketentuan: TTS terbuka untuk seluruh karyawan, keluarga karyawan & purnakaryawan KG. Kirim jawaban ke Redaksi InfoKita, Humas KG, Jl Palmerah Selatan 17, Jkt 10270. Cantumkan nama lengkap, NIK, unit usaha & alamat lengkap unit usaha. Gunting dan tempelkan kupon asli TTS pada amplop/ kartu pos.
GDC Cakung Windi Adityawati 021835 PT.Grahawita Santika B Febrita S 006493 TB.Jayapura M.Guntur 003270 TB.Palembang Yuliani 001853 TB.Tarakan Indri Putri H 007851
#
for better TTS Indonesia 35 tahun 48 KUPON
INFOKITA’OKT’2013
edisi oktober 2013
Cakung Jl.Melawai VII No.6-8 Jkt Jl.Sam Ratulangi No.5, Jayapura - Papua Jl.Kol.Atmo No.1301, Palembang Grand Tarakan Mall lt 1, Jl.Yos Sudarso No.88,Kel.Karang Rejo, KalUt