Edisi Get Things Done!
Oktober 2012
K
Daftar Isi
ompas Gramedia punya pengalaman cukup baik dalam memanfaatkan momentum dan peluang. Bahkan kalau mau obyektif, perkembangan awal bisnis berbagai usaha di KG, lebih ditentukan oleh ketrampilan mengembangkan kreativitas, terobosan atau berinovasi mencari celah pasar, ketimbang konsep dan perencanaan yang baik dan komprehensif. Tentu saja kita bisa melakukannya karena adanya driven factor yang determinan, yaitu visi, nilai-nilai, budaya kerja dan yang ditanamkan founding fathers KG, Pak Jakob Oetama dan Pak PK Ojong. Jadi mustinya, ketika punya konsep dan perencanaan dari rapat kerja tahunan, kita harusnya lebih melesat mengembangkan berbagai bisnis yang digeluti Kompas Gramedia. Apalagi faktor determinan tadi toh masih ada. Pak Jakob Oetama masih memimpin. Semangat, corporate values, dan keteladanannya juga masih jadi panduan. Tapi mengapa lari KG tidak sepesat dulu lagi? Secara keseluruhan memang bisnis KG tumbuh secara positif tahun 2012. Tapi berbagai kelompok usaha lain di luar sana juga bertumbuh positif, dengan prosentase lebih besar. Mengapa? Dalam acara coffee morning September lalu, CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo menggugat, coba lihat rencana kerja tahun 2012. Setelah 9 bulan berjalan, berapa rencana program, proyek atau inovasi yang terealisasi? Apakah target yang ditentukan tercapai? Ternyata tidak. Jawabannya, karena sebagian dari kita cenderung masuk dalam zona nyaman, karena kita bersikap business as usual, karena kita sudah jarang mau berpikir out of the box. Rencana tahun ini, kita buat dengan cara berpikir yang kira-kira sama dengan tahun lalu atau bahkan dua tiga tahun lalu. Kita mencanangkan sinergi lewat konsep MMM (multichannel, multimedia dan multiplatform). Mari kita introspeksi. Meski dalam keseharian kita tidak bisa lagi lepas dari media elektronik, internet, dan sosial media, berapa banyak di antara kita yang bekerja di media sehari-harinya memproduksi berita untuk media cetak, sekaligus online, radio dan televisi? Bagaimana pula dengan konvergensi teman-teman bisnis? Inilah jebakan business as usual, jebakan comfort zone yang menghambat keniscayaan model bisnis baru yang harusnya kita geluti. Mas Agung sering mengingatkan, kelemahan di KG menghadapi era digital ini bukan pada konsep atau wacana, tapi bagaimana implementasinya. Itu sebabnya Mas Agung menyatakan di tahun 2013, yang juga harus dipelototi adalah detail tata laksana serta penjadwalan pelaksanaan program secara ketat. Pak Jakob juga sering melontarkan soal ini lewat istilah, “get things done”. Tahun 2013 secara makro belum menjadi tahun kondusif akibat krisis berkepanjangan di AS maupun Eropa. “Banyak pengamat bicara ancaman pengangguran, PHK, downsizing, efisiensi, dan pengetatan. Kita menyadari adanya krisis, tapi justru kita harus bersikap optimis dan mengerahkan segala potensi dan sumber daya kita untuk mencari peluang yang pantas kita raih. Saat krisis 1997 dulu, bisnis kita justru tumbuh. Sekarang pun kita harus tumbuh. Saya yakin bisa kalau kita memperkuat aspek operational exelence, ” kata Mas Agung. Akhirnya kita harus sadar, menjadi Kompas Gramedia, adalah menjadi sesuatu yang harus dihasilkan, selain lewat kekuatan sejarah, corporate values dan kredibilitas yang sudah kita miliki, sistem yang memadai, dan pengembangan kompetensi kita semua sebagai awaknya. Get things done... (nug)
Perjalanan Si Anak Singkong
Get Things Done!
HUT ke-81 Pak Jacob Oetama 8 Kompas Bali Bike 2012 18 Digital Eight
24
infokita
Penanggung Jawab Widi Krastawan Pemimpin Redaksi Nugroho F Yudho Redaktur Pelaksana St Herwinoto Staf Redaksi Tatyana Subianto, Wijayandaru, Zaenal Arifin, Azmi Pamungkas Fotografer Sujari Artistik Qmunk Sekretariat B Ghinta Rudjito, Prelly Daisy Gedung Public Relation (Humas) Kompas Gramedia Jalan Palmerah Selatan 17, Jakarta 10270 Telp 021-5483008 ext 7511/4061 email:
[email protected] websites:www.kompasgramedia.com
Get Things D Pagi hari, saat rapat kerja Corporate Communications KG di Wisma KG Pacet, Cipanas, Jawa Barat, benak ini tersentil oleh sebuah quotation yang membuka artikel di harian KOMPAS tentang pemenang penghargaan Nobel tahun ini. Kata Afred Nobel, ia puas jika hanya satu dari seribu ide yang dipunyainya terbukti bagus.
P
ersoalannya dengan membaca kata-kata mutiara adalah kita harus dapat membayangkan konteksnya. Atau kita bisa berdebat dengan diri sendiri, bagaimana caranya Nobel membuktikan 999 ide lainnya memang tidak bagus. Lebih panjang lagi, kita lantas bertanya-tanya bagaimana bisa muncul 1000 ide sementara untuk melahirkan 1 saja sering buntu rasanya. Atau, lebih parahnya, kita cepat-cepat memilih untuk mengakui kelemahan diri ketimbang merenungi dan mengubahnya menjadi inspirasi... terang aja wong Alfred Nobel! Sampai menjelang akhir tahun nanti, unit-unit di seluruh Kompas Gramedia bergantian menyiapkan jadwal rapat kerja.
Minimal selama dua hari, segala urusan rutin tidak rutin di kantor ditinggalkan agar segenap pikiran dan tenaga dapat dikonsentrasikan untuk memeras dan menyaring ide, menyusun rencana, menghitung anggaran, dan lain sebagainya. Pokoknya semua yang harus menjadi daftar peer berikutnya dan bagaimana agar pe-er itu dikerjakan secara baik dan benar serta, tentu saja, menghasilkan keuntungan. Terdengar mudah dan menyenangkan. Duduk bersama rekan-rekan sekerja selama dua hari di luar kota atau di Hotel Santika, dalam suasana berbeda, tidak diganggu oleh pernak-pernik rutinitas yang sedikit banyak pasti mengalihkan perhatian, kemudian kembali ke kantor dengan semangat tinggi untuk mewujudkan segenap rencana. Problemnya, brain-storming bukan berarti berhenti pada munculnya ide lalu sudah. Alfred Nobel mungkin sering melahirkan 1000 ide, hanya saja untuk membuktikan 1 dari 1000, ia pasti tetap serius menjaga agar ide-ide itu tidak lenyap begitu saja sesudahnya tanpa sempat diwujudkan, dan butuh bukan sekadar kerja keras melulu melainkan juga “kerja cerdas”.
Tidak Cuma Diingat Di masa ketika kata “perubahan” dalam dunia bisnis tidak lagi bisa
2
get things done!
35 tahun
oktober 2012
dianggap sebagai langkah yang boleh-dilakukan-bolehtidak, kompetisi menjadi kian terpacu. Tak dipungkiri, kerap muncul keraguan, atau malah kelelahan, surut sebelum bertanding. Bahkan, hanya untuk menentukan fokus saja sulitnya bukan main, apalagi memutuskan langkah berikutnya. Kerja jadi terasa semakin keras dan tak kunjung beres. Dalam keseharian pribadi seorang manusia, kerja beres-beres atau berbenah rasanya rutin dan lumrah saja. Baju kotor harus dicuci atau pakaian di lemari bakal habis, lantai disapu dan dipel atau sepasukan kecoak akan menemani duduk selonjor menonton televisi, meja kerja dirapikan atau desk-phone bakal terselip di bawah tumpukan nan berantakan. Sederhana, kecuali predikat “pemalas” sudah lama menjadi merek dagang kita dan kita sendiri tak hendak menyembuhkannya segera. David Allen, seorang productivity consultant dari AS, lama berselang memperkenalkan metode manajemen waktu yang diberinya nama “Getting Things Done” atau GTD, yang berdasarkan pada konsep bahwa seseorang perlu “mengeluarkan” tugas dan tanggungjawabnya dari dalam kepala sehingga tugas dan tanggungjawab itu dapat betul-betul dituntaskan, tidak cuma “diingat”. Konsep ini pada dasarnya mengupayakan agar seseorang, dan dengan sendirinya keseluruhan organisasi, dapat terus
Done! bergerak dalam alur aktivitas yang terfokus dan produktif dengan menciptakan rantai yang tidak terputus dalam proses manajemen. Fokus menjadi titik krusial menurut konsep ini, mencakup segala sesuatu mulai dari fokus mengenai lingkungan kerja sampai fokus tujuan perusahaan, termasuk fokus agar seseorang dapat berkembang dan berkontribusi. Mungkin bukan kebetulan bahwa “GTD” sebagai akronim nama metode Getting Things Done ini juga merupakan singkatan kata “guaranteed”. Bila metode ini dijalankan sungguh-sungguh, hasilnya adalah getting the right things at the right times, atau dengan kalimat lain: kerja yang dijamin cerdas dan beres. Terdengar mudah? Ya, sangat! Dan juga sangat tergantung pada niat. Manusia yang dibekali kelebihan berupa akal dibanding hewan ternyata terampil menciptakan kendala bagi dirinya sendiri. Dalam manajemen waktu dunia fauna, beruang rutin menyiapkan masa hibernasi di dalam ceruk gua, lebah mengumpulkan madu untuk menghadapi musim kemarau tanpa bunga, burung terbang ribuan kilometer menuju kehangatan belahan lain dunia. Tidak gagal, tidak meleset , tidak lupa, tidak malas. Manusia, kalau pun tidak malas atau tidak pelupa, gemar mengakrabi istilah “jadwal mundur”, dan penyebabnya bisa apa saja. Rencana untuk getting things done – membereskan masalah – diadu dengan sesuatu atau
banyak suatu yang getting in the way, menghalangi. Dalam mata rantai manajemen bisnis, proses produktivitas menjadi terganggu dan entah berapa kerugian yang diakibatkan. Konsentrasi macam rapat kerja dibutuhkan untuk lebih awal menemukan atau sedikitnya mengantisipasi, antara lain faktor-faktor yang berpotensi menjadi penghalang. Tujuan tidak dirancang dari mata air, melainkan di mana akan bermuara. Tujuan harus dipahami oleh mereka yang akan melaksanakannya. Tujuan, tidak cuma ditulis atau dinyatakan, harus dapat diukur, dapat menunjukkan waktu secara jelas, dan dapat dicapai. Jangan lupa bahwa untuk mencapai tujuan itu diperlukan pula efisiensi dan efektivitas, karena siapa yang hendak menyangkal bahwa waktu adalah uang? Dante Alighieri, seorang penyair Italia dari Abad Pertengahan yang karya besarnya berjudul “The Divine Comedy” dianggap sebagai dasar perkembangan bahasa Italia modern, pernah berkata bahwa the secret of getting things done is to act. Tidak cuma diingat-ingat saja. Bagaimana caranya agar ide yang kita cetuskan dan sudah pula dibahas resep-resepnya serta digoreng sampai matang kelak dapat dibuktikan kebaikannya, membutuhkan kerja yang tidak hanya selesai dalam dua hari rapat kerja lalu sudah. Mungkin rapat kerja barusan atau yang akan datang tidak sampai menghasilkan 1000 ide. Barangkali dari sekian get things done!
ide yang tercetus, beberapa yang digugurkan sudah serta-merta kita lupakan begitu kita menginjakkan kaki kembali ke kantor keesokan harinya. Berapa pun, dari yang diteguhkan untuk menjadi tujuan bersama, sudah layak dan seharusnyalah untuk diwujudkan dan dibuktikan. Bila tahun depan adalah waktu terdekat untuk membuktikan semua yang sudah lolos sebagai hasil godokan selama rapat kerja semester ini, maka hari ini adalah kesempatan untuk pembuktian bahwa istilah “raker” tidak boleh terusterusan diplesetkan menjadi kependekan dari “ora-kerjo” atau cuma main-main. Rantai produktivitas harus terus tersambung makin memanjang, terus dan terus, dengan mata rantainya tak lain berupa hasil kreativitas dan kontribusi terbaik kita untuk perusahaan. Jadi, mari berikan yang terbaik bagi Kompas Gramedia dengan cara menyingkirkan semua kendala yang getting in the way, singsingkan lengan baju untuk getting things done, dan mencapai sukses getting the show on the road! (Nana)
35 tahun
oktober 2012
3
Kompas Gramedia (KG) sebagai kelompok bisnis berbasis media, tahun depan akan mencapai usia kelimapuluh tahun, ditandai dengan HUT ke-50 Majalah Intisari pada bulan Agustus mendatang. Sebagai Sang Pemula, ulang tahun Intisari mau tidak mau juga hadir sebagai penanda usia bagi KG. Usia ke-50 adalah usia yang cukup matang bagi KG sebagai kelompok bisnis yang hadir dengan cita-cita untuk mencerahkan masyarakat Indonesia. Enlightening people.
M
enilik dari usianya, KG sudah terbukti dapat bertahan dari berbagai terpaan badai yang mengiringi perubahan zaman. Sejak awal kehadirannya, KG telah melalui berbagai kondisi dan situasi. Mulai dari kelahiran Intisari pada saat negara kita ini masih dalam tahap awal pembangunan setelah kemerdekaan, lalu diikuti oleh Kompas yang setia mengawal dan ikut menyumbangkan ide dan pikirannya bagi bangsa, disusul oleh berbagai macam unit usaha lain yang bertujuan utama mencerdaskan dan mencerahkan masyarakat. Semua hal itu lalu mewujudkan sebuah ciri yang amat melekat pada kelompok usaha KG, yakni integritas. Kepercayaan yang tinggi, baik dari masyarakat, pemerintah, maupun lembaga dan institusi lain. Sejalan dengan semakin bertumbuhkembangnya kelompok-kelompok bisnis lain yang juga mewarnai dunia bisnis Indonesia, KG tentu juga
4
get things done!
35 tahun
semakin menghadapi banyak tantangan yang mau tidak mau sudah di depan mata. Kompetisi bisnis menjadi tantangan yang harus benar-benar dicermati dengan seksama. CEO KG Agung Adiprasetyo pada saat pembekalan rapat kerja Corporate Communication di Palmerah, mengemukakan bahwa ada tiga hal besar yang menjadi tantangan utama bagi proses dan kelangsungan bisnis KG. “Arus informasi yang serba cepat dan instan harus disikapi dengan benar dan bijak karena kini dalam hitungan detik, apapun yang kita lakukan dapat tersebar ke mana-mana sehingga citra positif perusahaan ini menjadi taruhannya. Kita harus dapat memanfaatkan hal ini menjadi saluran yang positif bagi perusahaan. Semua pihak harus dapat menjaga dan memanfaatkannya, terutama dalam hal brand equity dan brand image,” papar Mas Agung menjelaskan tantangan yang pertama. Beliau juga menggarisbawahi kondisi sekarang di mana “musuh” bisnis KG makin banyak. “Jangan pernah merasa nyaman, harus benar-benar berubah, tidak hanya dalam hal konsep atau wacana tetapi tindakan nyata. Realisasikan segala rencana agar KG tidak kalah, tidak tertinggal,” tegas Mas Agung. Tantangan besar yang kedua adalah pergeseran usia karyawan KG, yang kini hampir berimbang antara usia di bawah dan di atas 35
oktober 2012
Tantangan
Kom Gram
bagi
mpas media
tahun. “Kehadiran Generasi-Y yang mau serba cepat, serba instan, modern, dan dinamis ini juga harus dicermati karena juga mewakili kondisi di luar KG, customer kita. Produk dan layanan KG harus dapat memenuhi pergeseran perilaku ini. Tangkap kebutuhan mereka dan ubah menjadi peluang bagi kita,” terang Mas Agung. Di sisi internal, para karyawan muda di KG ini harus diperlakukan dengan benar hingga dapat dimanfaatkan sebagai peluang, sebagai kekuatan untuk semakin produktif, secara maksimal. “Tantangan ketiga adalah kepemimpinan. Model kepemimpinan paternalistik yang berlangsung baik selama ini harus dilengkapi dengan sebuah sistem manajemen dan leadership yang baku bagi semua lini KG. Sehingga siapapun yang akan menduduki top management, yang tidak akan mungkin bisa menjadi atau menyerupai Pak Jakob, akan didukung oleh sistem itu, dalam rangka mendukung sepenuhnya usaha bisnis KG,” ungkap Mas Agung mengakhiri pembicaraan. Ya, KG selalu menjunjung tinggi soal kepercayaan dan martabat — integritas, sebagai dasar pijakan. Apapun yang diusahakan dan dilakukan oleh KG, melalui korporat dan unitunitnya, baik media maupun non media, selalu diharapkan mempunyai integritas. Mendapat kepercayaan dari stakeholder/customer dengan usaha-usaha yang elegan, punya kelas, bermartabat.
get things done!
Salah satu kekuatan KG adalah cita-citanya untuk menjadi institusi yang Enlightening People. Institusi yang mencerahkan masyarakat banyak, baik masyarakat umum maupun karyawan beserta keluarganya. KG berkomitmen untuk selalu memberikan advantage point pada setiap produk yang dihasilkannya, baik barang maupun jasa. Selanjutnya, bagaimana kekuatan ini bisa menjadi brand equity adalah peran yang harus dijalankan oleh seluruh warga KG, tanpa kecuali. Kekuatan brand KG ini harus bisa dimanfaatkan oleh unit, agar pengembangan unit-unit bisnis mempunyai akselerasi yang baik dan berkelanjutan. Kerja sama sinergis antarunit usaha harus dioptimalkan, di samping untuk mengupayakan efisiensi, juga demi mencapai hasil yang lebih besar dan berdampak luas. Tidak akan pernah ada kerja sama yang saling menguatkan jika para karyawan tidak mempunyai rasa bangga dan rasa memiliki yang tinggi. Upaya-upaya dalam rangka menimbulkan kebanggaan ini menjadi peran strategis dalam mendukung berjalannya proses bisnis di lingkungan KG secara berkelanjutan. Tentu saja, di samping untuk kepentingan bisnis, KG juga harus mengimplementasikan usaha pencerahan di bidang pendidikan dan seni budaya di tanah air. Mari berikan yang terbaik bagi Kompas Gramedia. Peras ide, tuliskan rencana, laksanakan dengan benar. Sukses! (tot)
35 tahun
oktober 2012
5
di Pacet...
Musim Raker 6
get things done!
Bagi unit bisnis maupun unit fungsi di Kompas Gramedia (KG), dari dua belas bulan yang ada dalam satu tahun berjalan, bulan Oktober selalu identik dengan raker (rapat kerja). Pada bulan itulah seluruh unit di KG sibuk mempersiapkan diri menghadapi agenda evaluasi kinerja tahun berjalan dan merencanakan kinerja tahun depan dengan matang. Tidak hanya setahun di muka, bahkan sampai 5 tahun mendatang, pencapaian dari usaha yang akan dilakukan oleh unit harus sudah terarah dan terukur. Oleh karena itu, bulan Oktober oleh kebanyakan karyawan dikenal dengan Musim Raker...
S
ehubungan dengan raker yang mengharuskan jajaran manajemen beserta karyawan unit KG untuk berpikir serius mengevaluasi kinerja tahun berjalan dan merencanakan kinerja tahun depan tersebut, para panitia raker dari unit-unit KG itu juga harus selalu berusaha untuk sebisa mungkin merangkai agenda raker agar para pesertanya tetap bergairah, kreatif, inovatif, tidak lekas bosan, dan tetap bersemangat tinggi setelah raker selesai. Variasi dilakukan termasuk soal tempat penyelenggaraan raker. Salah satu tempat yang menjadi semacam langganan/favorit untuk mengadakan raker adalah Wisma KG di Pacet, Cipanas. Maka begitulah judul tulisan ini dibuat, sesuai dengan musim dan tempatnya. Wisma KG Pacet menjadi favorit unit-unit KG untuk raker, di samping karena efisiensi biaya, untuk ke sana hanya perlu sekitar 2,5 jam perjalanan dari Jakarta. Tempat yang bernuansa alam pegunungan yang hijau menyegarkan ini suasananya boleh dibilang sunyi untuk
35 tahun
oktober 2012
ukuran wilayah wisata Puncak, sehingga membuat para peserta raker dapat lebih berkonsentrasi menyelesaikan materi-materi yang harus siap dipresentasikan. “Enak, dingin, dan segar. Suasananya mendukung untuk berpikir dan berkonsentrasi. Paling tidak dapat sejenak lepas dari kesemrawutan dan kebisingan Jakarta,” ujar salah seorang rekan yang sedang raker di sana. “Juga luas banget lapangan rumputnya, bisa untuk outbound sekalian,” imbuh rekan yang lain. Memang, wisma yang berdiri di lahan seluas kurang lebih 3 hektar ini selain menyediakan sarana akomodasi berupa kamarkamar untuk menginap dengan segala kelengkapannya, juga menyediakan tiga buah aula, lapangan olahraga (tenis, futsal, basket, badminton, tenis meja, billyard), dan lapangan terbuka untuk outbound. Lapangan olahraganya juga disewakan secara terpisah untuk umum. “Tidak hanya sebagai tempat berlibur, kini kami juga menyiapkan paket-paket outbound bagi perusahaan atau komunitas,” ujar Mas Yudi, pengelola Wisma KG Pacet & Karang Bolong. “Untuk yang mau raker, Pacet menjadi
pilihan utama karena lebih sejuk dari pada Karang Bolong,” jelasnya menambahkan. Selain biasa dipergunakan untuk keperluan raker unit-unit internal KG, tercatat ada PT Telkom dan HM Sampoerna Tbk yang juga sering menggunakan wisma ini. “Akhir tahun begini biasanya musim raker di sini. Bisa bergantian atau malah berbarengan, ramai sekali, terutama weekdays,” begitu papar Mas Yudi. Kehadiran tempat kuliner yang cukup lengkap menunya di pintu depan Wisma KG Pacet menjadi competitive advantage yang cukup kuat. Aneka makanan dan minuman tradisional tersedia di sana, menjadi hidangan jagoan untuk mengusir rasa lapar dan menghalau hawa dingin, seperti Mie Jowo Asli Gunungkidul, Gule/Tongseng/ Nasi Goreng Kambing, Teh Poci, Wedang Ronde, Wedang Tape, dan aneka camilan spesial. Kesemuanya disajikan dengan harga yang sangat terjangkau dan dihidangkan panas-panas. Mantab! Selain menyediakan layanan untuk raker, Wisma KG Pacet juga ditujukan sebagai tempat berlibur bagi karyawan KG dan umum. “Hanya banyak tamu yang bertanya kok tidak ada
kolam renangnya, sementara villa/hotel di sekitar sini ada. Jika membawa anak-anak dan keluarga, pasti mereka menanyakan kolam renang sebagai salah satu sarana hiburan,” ungkap Mas Yudi. “Banyak juga tamu yang batal menginap karena hal ini,” tambahnya menyayangkan. Senada dengan pesan CEO KG Agung Adiprasetyo dalam beberapa kesempatan, bahwa dalam membuat perencanaan kinerja, kita harus berpikir dalam-dalam dan mempersiapkan diri betul-betul agar segala rencana itu dapat dilaksanakan dengan baik, lancar, dan berdampak positif di kemudian hari. Kehadiran kolam renang di Wisma KG Pacet, selain sebagai tambahan sarana hiburan keluarga, juga dapat menjadi pelengkap sarana penyelenggaraan outbound, dengan tujuan utama meningkatkan hunian. Tentunya, berbagai pertimbangan termasuk biaya operasional yang cukup tinggi, harus tetap dipikirkan masak-masak sebelum benarbenar diadakan. Jika memang pengadaan kolam renang merupakan tuntutan pasar, dapat menghasilkan, dan dapat membantu menaikkan tingkat hunian Wisma KG Pacet di masa mendatang, mengapa tidak? (totot)
get things done!
35 tahun
oktober 2012
7
K
amis pagi, 27 September 2012, di lobby Gedung Kompas Gramedia (KG) Palmerah Selatan, terlihat senyum lebar dari sosok Pak Jakob Oetama, founding father sekaligus Presiden Komisaris KG, yang terkejut penuh keharuan saat mendapati patung replika dirinya sebagai ‘loper koran Kompas’ terpajang bersama foto, lukisan, serta topeng-topeng yang menggambarkan dirinya. Kejutan itu sengaja diperuntukkan bagi Pak Jakob, yang pada hari itu berulang tahun ke-81. Pak Jakob lantas menyambut tamu demi tamu yang sepanjang hari itu datang mengucapkan selamat ulang tahun di ruang kerjanya. Selain pimpinan dan karyawan KG, banyak juga tamu dari luar yang berkunjung seperti Suryopratomo, Mien Uno, Chaerul Tanjung, dan Ishadi SK. Menjelang siang, perayaan HUT secara sederhana dihelat di Ruang Maoke, Gedung KG Palmerah Selatan. Ratusan orang berkumpul dalam haru-biru suasana. Dalam acara tersebut, Pak Jakob mengapresiasi semua pihak yang telah berperan dalam hidupnya, baik pribadi maupun organisasi. “Orang seusia saya ini hanya bisa bersyukur dan berterimakasih atas kebaikan Anda semua. Khususnya,
yang paling saya syukuri, ialah
HUT ke-81
Pak Jakob Oetama jutan! Ke h u n e P
8
get things done!
35 tahun
oktober 2012
Indonesia Mini yang majemuk, pluralis, dan bersinergi ini,” papar Pak Jakob. Begitulah, Pak Jakob tiada pernah bosan menunjukkan keteladanan yang mulia kepada kita semua tentang keseyogyaan hidup manusia yang musti diliputi oleh rasa syukur. Teladan melebihi seribu ajakan adalah benar adanya. Keutamaan pribadi Pak Jakob itu direfleksikan oleh CEO KG Agung Adiprasetyo dalam sambutannya, “Kata Dokter Mao, ahli kesehatan dari China, salah satu resep panjang umur adalah pandai bersyukur. Pak Jakob adalah orang yang selalu bersyukur di dalam hidupnya. Semoga beliau dianugerahi umur panjang dalam kesehatan senantiasa.” Resep panjang umur ini sesuai dengan pernyataan Robert A Emmons, PhD, peneliti dari University of California. Dari riset yang telah dilakukannya pada lebih dari seribu orang, ia menemukan bahwa secara ilmiah manusia yang rajin bersyukur akan mendapatkan dampak positif pada kondisi fisik, psikologis, dan sosialnya. Emmons menyimpulkan bahwa secara fisik, orang yang banyak bersyukur akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat, kurang terganggu oleh sakit, tekanan darahnya menurun, bisa lebih lama tidur, dan merasa lebih segar setelah
bangun. Secara psikologis, orang yang banyak bersyukur memiliki tingkat emosi positif yang lebih tinggi, lebih waspada, bersukacita, gembira, optimis dan mudah bahagia. Sedangkan secara sosial, ia lebih mudah membantu, murah hati, penuh kasih pada orang lain serta sedikit memiliki rasa kesepian atau terisolasi. Terbukti kentara pada sosok Pak Jakob. Mas Agung menambahkan bahwa menurut Fengshui, orang yang lahir pada tanggal 27 September adalah pribadi yang baik hati, gembira, menyukai seni budaya, dan banyak rejeki. Selain itu, dia adalah orang yang fokus pada cita-cita, berhati-hati namun tegas, serta tidak kenal menjadi yang terbaik kedua. “Orang yang lahir pada tanggal ini adalah pemimpin yang baik dan pengayom bagi kelompoknya. Pak Jakob orangnya,” tutup Mas Agung. Kejutan demi kejutan sebagai hadiah bagi Pak Jakob sudah dipersiapkan panitia acara dari Corporate Communication KG. Sundari Soekotjo beserta putrinya, Intan Soekotjo, menjadi kejutan manis pertama. Diiringi oleh Batavia Mood, Sundari dan Intan berduet menyanyikan lagu kesukaan Pak Jakob, Keroncong Kemayoran. Kejutan berikutnya yang rupanya sangat membahagiakan Pak Jakob
get things done!
adalah kehadiran Titik Puspa, yang meski hampir berusia 75 tahun, tetap terlihat segar dan merdu suaranya, melantunkan lagu Geef Mij Maar Nasi Goreng yang dipopulerkan oleh Witteke Van Dort, dan hits klasiknya, Adinda, yang liriknya dimodifikasi, khusus untuk ulang tahun Pak Jakob. Suasana begitu meriah, apalagi ketika kemudian Titik Puspa menyapa Pak Jakob dengan mesra penuh canda, “Selamat ulang tahun, Bapak. Aduh gantengnya Pak Jakob ini meski sudah 81 tahun…” Pak Jakob seketika tertawa lebar. Beliau tampak begitu menikmati acara perayaan ulang tahunnya di dalam kegembiraan yang begitu menyala. Memungkasi acara, hadirin diajak berdoa bersama. Diawali oleh lantunan lagu Nderek Dewi Maria, doa bersama yang dipimpin oleh Romo Sindhunata ini berlangsung khusyuk dan amat teduh. Setelah itu, seluruh hadirin dipersilahkan untuk bersalaman dan menghaturkan selamat kepada Pak Jakob. Di antara ucapan “Selamat Ulang Tahun” yang bertaburan indah, segenap doa-doa kebaikan pun memancar, memohon pada Tuhan agar kemuliaan dan keberkatan senantiasa menaungi pribadi indah Pak Jakob Oetama. Selamat ulang tahun ke-81, Pak Jakob! (azmi, foto: Sujari)
35 tahun
oktober 2012
9
Inspirational Tea Break & Leadership Rendezvous
10 get things done!
35 tahun
oktober 2012
Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah upaya yang sangat mendasar untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas. Dari situlah performance bisnis unit berakar. Sentuhan terhadap aspek psikologis karyawan, yang diaplikasikan melalui 2 training, Inspirational Tea Break dan Leadership Rendezvous, adalah salah satu cara yang dilakukan oleh KOMPAS.com untuk mengejawantahkan langkah pengembangan SDM-nya.
K
edua training ini digelar rutin 2 bulan sekali di Ballroom Lantai 7 Gedung Kompas Gramedia Palmerah Barat. Eloy Zalukhu, motivator dari CAPSTONE (Motivation & Business Training) berlaku sebagai pemandu. “Training ini diharapkan menjadi oase yang menginspirasi (inspiring), merefleksi (reflect), menyeimbangkan (balancing), menyegarkan energi (re-energizing), dan melipatgandakan (redouble) kinerja karyawan KOMPAS. com,” jelas M Trinovita, Manajer HR&GA KOMPAS.com. Inspirational Tea Break diaplikasikan dalam konsep acara training motivasi yang “santai tapi serius”: menikmati secangkir teh sembari memetik inspirasi, terangkum dalam motto acara: when a cup of tea brings inspiration and energy.
Sekitar 100 karyawan jadi pesertanya. Dalam 3 pertemuan yang terlaksana sejak Mei 2012, Eloy memotivasi dan memandu karyawan untuk fokus pada pengembangan diri yang mengarah pada peningkatan kinerja dan produktivitas. Melalui ragam teknik motivasi yang menggugah dan reflektif, motivator muda kelahiran Nias ini mengajak karyawan untuk berani bermimpi dan menetapkan target hidup secara terukur, baik itu target di KOMPAS.com maupun target individu. “Keberanian untuk menetapkan target itulah,” kata Eloy, “yang mengantarkan kita untuk meraih dan mewujudkannya.” Di sela-sela motivasi, Eloy kerap mengajak semua peserta untuk bermain aneka game dinamis yang mengasah kecerdasan dan kekompakan. Seperti terlihat pada Inspirational Tea Break 10 September 2012, Eloy memberikan satu buah kentang dan sedotan plastik pada tiap peserta. Tantangan bagi masing-masing peserta adalah bagaimana menusukkan sedotan plastik yang lunak hingga menembus sebutir kentang yang lebih padat dan keras. Ada beberapa peserta yang berhasil, namun tak sedikit yang tidak bisa. “Tak ada yang gagal. Hanya cara atau metodenya belum ketemu,” kata Eloy, yang kemudian mengajak peserta untuk mengkaji metode tersebut dengan peluang aplikasinya pada berbagai bidang. Sementara itu, Leadership Rendezvous merupakan
get things done!
training bagi Superintendent. Dengan mengusung motto leaders that get result, Eloy menghadirkan penyegaran dan peneguhan peserta dalam hal leadership. Upaya ini diharapkan dapat menstimulasi terwujudnya pengembangan dan pencapaian kinerja serta produktivitas yang semakin baik ke depannya. Novinda Riski, HR KOMPAS.com yang menjadi organizer kedua training ini merefleksikan, “Leadership Rendezvous diharapkan dapat menjadi katalis dalam proses pengembangan dan pematangan para Superintendent KOMPAS.com.” Training-training ini dirasa memberikan manfaat yang sangat positif oleh peserta. Antusiasme mereka begitu terasa di dalamnya. “Luar biasa! Seperti baterei, training ini bikin saya seperti re-charging. Selalu ada something yang bermanfaat bagi pekerjaan,” kesan Prama Trivianto, AE KOMPAS.com. Dengan semangat pengembangan yang terus menyala, ke depannya, KOMPAS.com akan mengintensifkan training semacam ini. Tak hanya mengikutsertawkan karyawan di training eksternal. Kalau memang internal bisa mengadakan training berkualitas, why not? (azmi)
35 tahun
oktober 2012
11
S
Perhelatan akbar Kompas Gramedia Fair (KGF) di Makassar tahun ini dilaksanakan tanggal 3-7 Oktober 2012, bertempat di Gedung Balai Prajurit Jenderal M Jusuf, yang merupakan salah satu lokasi paling strategis untuk kegiatan pameran. Kota Makassar sebagai barometer perekonomian di kawasan timur Indonesia sangat tepat untuk kegiatan besar KGF, di mana penyelenggaraan tahun ini memasuki event yang ke-4 setelah tahun 2007, 2008, dan 2010.
eremoni pembukaan KGF Makassar dihelat Rabu 3 Oktober 2012, dihadiri oleh Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, didampingi Corporate Communication Director Kompas Gramedia Widi Krastawan, Kepala Kantor Cabang BCA Makassar Amir Idrus, dan Direktur Penerbit Gramedia Pustaka Utama (GoBP) Wandi S Brata, disaksikan ketua panitia KGF Makassar Sigit Hendarta (TB Gramedia Makassar) serta beberapa utusan Muspida Makassar/Sulsel. Pembukaan berlangsung dengan lancar, dimeriahkan penampilan marching band, tari tradisional 4 etnis dari suku-suku di Makassar oleh sekolah tari YAMA, penampilan band Mangara Jazz Project, pemberian pigura profil Walikota Makassar dengan latar belakang unit-unit Kompas Gramedia, serta ditutup dengan peninjauan stand oleh Walikota Makassar. Walikota Makassar dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas penyelenggaran KGF di Makassar. Kegiatan pameran ini diharapkan mampu mendorong kualitas sumber daya manusia masyarakat
KOMPAS GRAM MAKASSAR 3-7 12 get things done!
35 tahun
oktober 2012
Makassar khususnya & Sulawesi Selatan pada umumnya, melalui peningkatan minat baca. Diharapkan juga untuk penyelenggaraan KGF dapat dilakukan secara rutin di Makassar. Widi Krastawan menyampaikan bahwa KGF kali ini merupakan event yang keempat kalinya di Makassar & melalui event ini dapat dijadikan open house unit-unit yang tergabung di KG serta sponsor lainnya yang terlibat. Tahun ini, pengisi stand KGF Makassar cukup banyak & semarak, mulai dari sponsor utama BCA, internal KG (Kompas, Tribun Timur, GoBP, GAM, SKG, GoM, Hotel Santika/ Amaris, Gramedia Percetakan, PBK, BIP, Makassar TV, ECC, ELTI) serta penerbit Erlangga, Agro Media Group, Readboy, Alfalink, Andi Offset, Grolier, Rausyan Fikr, Faber Castel, Yamaha Motor, Susu Zee, Mattoangin Square, Syukur Cellular, The Poci, Kebab King, Pizza Ria Kafe, Kue Ibu Tuti, Maicih Keripik, dan Warung Mas Kumis. Acara yang dilakukan beragam & lengkap sehingga pengunjung mempunyai banyak alternatif, seperti lomba Ayo Menyanyi TK-SD, Lomba Juara 1 tingkat SMP, Lomba Calistung
tingkat TK, English Competition tingkat SMP, Menggambar & Mewarnai SD-TK, Lomba Rubik Competition, dan Lomba Boy & Girl Band. Kemudian ada beragam talkshow pengarang buku GoBP, Diklat Jurnalistik, Event Tendanganku, Klinik Forografi, Workshop Perpustakaan, Workshop Percetakan, Donor Darah, dan tentunya kegiatan Meraup Buku Sepuasnya, yang selalu ditunggu pengunjung. Salah satu benefit yang ditunggu pengunjung tentu diskon 20%-70%, dan untuk pemakai kartu BCA mendapatkan benefit tambahan diskon & kupon undian meraup buku. Sebagai hadiah utama, disediakan 1000 Buku yang diundi di penghujung pameran. Di hari terakhir dilakukan penyerahan hadiah untuk pemenang lomba serta ditutup secara resmi oleh Kepala Perpustakaan Sulawesi Selatan, Danial. Secara umum, para pengunjung merasa sangat mendapat manfaat yang positif dari kegiatan. Tercatat puluhan ribu pengunjung datang ke pameran ini dengan total omset sekitar 1 miliar rupiah selama event berlangsung. (Denny Jakson S, GoBP Makassar)
MEDIA FAIR OKTOBER 2012 get things done!
35 tahun
oktober 2012
13
Ayo Menulis!
Ingin menulis tapi bingung memulainya?
efinisi berita adalah peristiwa, kejadian, pengalaman, opini atau pemikiran seseorang yang perlu/penting diketahui umum. Berita yang baik mengandung unsur 5W + 1H (Who, What, Where, When, Why + How). Mudahnya, siapa yang terlibat, peristiwa apa yang terjadi, dimana kejadiannya, kapan terjadi, mengapa terjadi, dan bagaimana kejadiannya. Dikaitkan dengan InfoKita sebagai majalah komunikasi internal, para pembacanya ingin mengetahui kejadian, peristiwa, pengalaman, opini, keputusan, aturan, info praktis, dan segala hal soal perusahaan/karyawan KG. Pokoknya yang terjadi sehari-hari di perusahaan, wilayah kerja, atau sharing pengalaman. Tentunya, berita yang ditulis harus memiliki nilai berita. Seperti aktual, kedekatan, human interest, konflik, perubahan, dampak/ pengaruh, profil, keunikan, tren, tips praktis, hiburan dan banyak lagi. Bagaimana cara mencari berita di sekitar perusahaan/karyawan? Untuk berita yang peristiwanya terjadi begitu saja di sekitar kita (God given facts), Anda dapat langsung datang dan mewawancarai
14 get things done!
“
Prinsip dasar menulis berita adalah untuk dibaca orang lain. Berarti sebuah berita harus mudah dimengerti, dengan bentuk tulisan yang sederhana, jelas, singkat, padat, dan runut.
35 tahun
“
D
oktober 2012
orang-orang yang berada di sekitar situ. Untuk berita yang bukan peristiwa, misalnya opini atau sosialisasi aturan perusahaan, bisa mendatangi sebuah acara yang dilakukan (seminar, sosialisasi, rapat, launching), menemui pihak yang berwenang (pimpinan unit, public relations, human resource), membaca press release, atau melakukan observasi. Setelah informasinya cukup, baru ditentukan jenis berita apa yang akan ditulis.
Jenis Berita Hardnews, berita yang lugas dan singkat. Langsung menyebutkan unsur 5W + 1H dalam dua atau tiga kalimat (lead). Kalimat atau alinea berikutnya, secara berurutan, menjelaskan lead yang ada. Tidak boleh ada opini penulis di dalam berita jenis ini. Contoh: berita foto (lensa peristiwa). Softnews, berita yang dikemas dalam cerita ringan dengan topik beragam. Bersifat lebih menghibur dan memberi informasi dengan penekanan pada sisi human interest. Softnews adalah hardnews yang diperlunak, dengan tetap mengemukakan semua unsur 5W + 1H. Biasa diawali dengan dampak yang terjadi terhadap
satu peristiwa. Opini penulis juga tidak diperbolehkan, tetapi simpati boleh. Tentukan bagian simpati ini agar memberikan dampak bagi pembaca, berupa hiburan, senyuman, keprihatinan, atau wawasan baru. Contoh: berita kegiatan unit. Feature, berita atau tulisan yang mengutamakan sisi kemanusiaan dari sebuah peristiwa atau pemikiran. Sisi human interest amat diperlihatkan. Feature tidak semata-mata mengangkat persoalan kemanusiaan, tapi juga persoalan lain seperti pariwisata, laporan perjalanan, bisnis, reportase budaya, liputan event, yang bisa disebut juga karangan khas (tulisan ringan). Prinsipnya menghibur, ada sisi dramatis dan human interest kental. Contoh: opini, resensi film, bedah buku, rubrik makanan dan kesehatan.
bagaimana merancang dan menulis berita. Ada 5 tahap yang harus dilalui: mencerna gagasan, mencatat gagasan, merencanakan alur gagasan, merancang tulisan dan merevisi tulisan (fokus, alur cerita, gaya bahasa, keseluruhan tulisan). Sebuah gagasan atau peristiwa harus dicerna dengan cermat, dimengerti benar, baru kemudian dicatat. Proses selanjutnya membuat alur/urutan gagasan, membuat tulisan sesuai alur, baru kemudian melakukan revisi tulisan jika perlu. Prinsip dasar menulis berita adalah untuk dibaca orang lain. Berarti sebuah berita harus mudah dimengerti, dengan bentuk tulisan yang sederhana, jelas, singkat, padat, dan runut. Gunakan sebutan orang ketiga (dia/mereka) untuk menyebut tokoh cerita, sumber tidak fiktif/subyektif, dan usahakan
ada kutipan sesuai konteks. Jangan mengulang-ulang sebuah kalimat dalam tulisan karena akan membuat pembaca bingung dan berhenti membaca. Setelah jadi, coba kirimkan ke Redaksi InfoKita di e-mail:
[email protected]. com. Akan dilakukan editing dahulu agar lebih enak dibaca, lebih hidup, mudah dimengerti, juga sebagai filter untuk mencegah terjadinya “kelolosan” berita yang tidak perlu atau tidak pantas. Editing dilakukan mengacu pada penalaran, tata bahasa, dan berpedoman pada kaidah kepantasan/etika, hukum & moral. Ayo menulis! Jangan hanya berencana tanpa pernah melakukannya... (Totot, adaptasi dari modul ’Menulis Berita’ – Diklat Kompas)
Merancang Tulisan
Wakil Direktur Poynter Institute for Media Studies Don Fry memberi panduan
get things done!
35 tahun
oktober 2012
15
“Sang Utusan” Merayakan Kebudayaan T
iba-tiba, seseorang berkain sarung muncul dari sudut panggung. Disusul satu lagi, dua, tiga, bahkan 30-an orang yang semuanya bertopeng mirip wajah Pak Jakob Oetama. Penonton heboh terkejut disuguhi atraksi yang tak biasa. Ketika semua harus membuka topeng, tinggal satu lagi yang tertinggal. Setelah topeng itu dibuka, pelakunya adalah Romo Sindhunata, pencetus ide aktivitas ini, yang langsung memberi penjelasan tentang makna dan peran penting Bentara Budaya di tengah rimba kesenian Indonesia. Itulah awal dari sebuah perayaan, pesta kebudayaan yang mewarnai acara ulang tahun ke-30 Bentara Budaya. Pesta yang dirayakan dengan pameran seni rupa berjudul “Slenco”, pentas kethoprak Tjap Tjonthong yang didukung Marwoto, Den Baguse Ngarso, Tarzan, Kirun, Nyi Beruk, dan lainnya. Acara ger-geran tersebut berlangsung nyaris tiga setengah jam, membuat perut penonton terguncang saking lucunya. Pak Jakob yang begitu menikmati pertunjukkan sempat berkomentar, “Ini dagelan edan…”, saat Den Baguse Ngarso tampil dengan cerdas dan lucu, menjungkirbalikkan dan memparodikan nasib seorang guru yang beralih profesi sebagai penerbit koran, majalah, buka losmen dan pabrik tisu… Slenco, sebuah istilah yang diterjemahkan nggak connect, nggak nyambung, yang direspon 72 perupa dari 10 kota di Indonesia yang memaknai ulang tahun ke-30 Bentara Budaya. Pameran ini merupakan peristiwa dan penanda penting dalam panggung seni rupa Indonesia, bukan saja jumlah perupa yang berangkat dari mainstream seni rupa kita, nama-nama top di jajaran seni rupa mutakhir, tapi secara khusus menjadi momentum historis bagi lembaga kebudayaan Kompas Gramedia ini. Bentara Budaya secara historis berangkat dari Yogyakarta yang berdiri atas prakarsa beberapa wartawan Kompas yang merasa wajib membantu, memanggungkan seni tradisi yang tidak mendapat tempat dan nyaris punah. Tak hanya seni tradisi yang mendapat ruang berekspresi, namun juga para perupa kontemporer dengan
16 get things done!
35 tahun
oktober 2012
gagasan-gagasan cerdas bisa tampil. Bahkan, hampir semua perupa hebat saat ini yang mengawali karier kesenimanannya dari Bentara Budaya Yogyakarta. Muncul dan “dibesarkan”, menggapai nama. Dalam pameran ini, para perupa mengejawantahkan tema dalam karya-karya khas mereka dengan teknik dwimatra (lukisan, print) maupun trimatra (patung, instalasi). Mereka berasal dari beberapa kota seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Bali, Sukoharjo, Tulungagung, Surabaya, Malang, Batu, dan Tuban. Mereka diundang untuk membaca, berkontemplasi dan mengesekusi dalam bentuk visual tema slenco, disconnect dalam cara seslenco-slenconya, seliar-liarnya, segilagilanya. Untuk pertamakali Bentara Budaya yang mengandung makna “Sang Utusan Budaya”, memberikan penghargaan kepada sepuluh seniman tradisi yang kurang mendapat perhatian dan penghargaan dari publik walau karya-karya mereka unik dan fenomenal. Mereka adalah Hendrikus Pali (penggiat tenun dan seni tari Sumba), Ni Nyoman Tanjung (perupa, Bali), Anak Agung Ngurah Oka (seniman keramik klasik, Bali), Mardji Degleg (dalang wayang klithik Bojonegoro), Sitras Anjilin (seniman wayang orang Merapi, Yogyakarta), Sulasno (pelukis kaca, Yogyakarta), Dirjo Tambur (pemain ketoprak senior, Yogyakarta), Rastika (pelukis kaca, Cirebon), Pang Tjin Nio (sinden gambang kromong, Jakarta) dan Zulkaidah Harahap (ketua opera tradisional Batak, Sumatera Utara). Selain trofi dan sertifikat, mereka juga memperoleh uang masing-masing 20 juta. (ipong/bbj)
Trienal Seni Grafis Indonesia IV 2012 Dari Konvensi ke Edisi
T
anpa terasa, sudah empat kali Trienal Seni Grafis Indonesia diselenggarakan oleh Bentara Budaya. Dimulai pada 2003, gagasan ini bersumber pada munculnya keprihatian sebagian kurator Bentara Budaya yang melihat aktivitas dan kegiatan eksibisi seni grafis mulai menunjukkan kelesuan yang melanda para pegrafis Indonesia di peta seni rupa mutakhir. Nasibnya terpinggirkan, hanya sedikit kegiatan pameran grafis, bahkan karena ketidakpercayaan diri para pegrafis, beberapa dari mereka berubah haluan menjadi pelukis biar karyanya cepat laku dengan harga tinggi. Tak seperti seni grafis yang “tak bermasa depan”, booming lukisan memang sedang marak menyerbu pasar kala itu. Membaca situasi seperti ini, pada 2002, Bentara Budaya mulai menantang para pegrafis untuk membuat eksperimen lewat pameran berjuluk “Seni Grafis: Eksplorasi Teknik, Eksplorasi Medium”. Setiap pegrafis boleh melakukan ekplorasi teknik, media, dan tema sebebas-bebasnya. Maka tak heran kalau ada beberapa dari mereka yang mencetak karya di atas bakiak, plastik, sandal jepit, bahkan berkarya dengan instalasi. Setelah melihat gairah ini, akhirnya Bentara Budaya mengadakan kompetisi bernama Trienal Seni Grafis Indonesia pada 2003. Jika dilihat dari perkembangan minat dan karya grafis yang mengikuti acara ini sejak awal diselenggarakan, jumlah karya yang terlibat menunjukkan skema yang fluktuatif. Namun pada kegiatan kali ini, antusiasme keikutsertaan para pegrafis menunjukkan angka yang di luar dugaan, yaitu 405 grafis hasil karya 224 pegrafis Indonesia. Dari karya yang masuk, diperas menjadi 51 karya finalis dan dipilih tiga pemenang terbaik. Juri yang terdiri dari Aminudin Th Siregar (dosen
seni rupa ITB), Hendro Wiyanto (kritikus seni rupa) dan Ade Darmawan (praktisi dan penggiat ruang rupa), berdebat keras untuk menentukan para pemenang. Diambil kesepakatan bahwa trienal kali ini kembali ke konvensi, artinya mengusung semangat yang sudah dibangun sejak awal penyelenggaraannya, kembali pada teknik cetak konvensional yang sudah dikenal publik selama ini. Teknik merujuk pada empat bagian utama yaitu cetak tinggi (cukil kayu, lino) cetak datar (litografi), cetak dalam (etsa, mezzotint, dry point) dan cetak saring (sablon). Kategori teknik ini sebagai pagar batasan bahwa ini adalah trienal seni grafis. Oleh sebab itu, karya-karya yang berada di luar kategori teknik itu akan didiskualifikasi. Selain berpegang pada konvensi yang sudah disepakati, juri juga mengecek ulang karya para pemenang harus memiliki lebih dari satu edisi (cetakan). Kelebihan seni grafis memang pada wataknya yang bisa dicetak lebih dari satu edisi. Pada edisi kedua dan seterusnya bukan disebut kopi, tapi edisi, artinya cetakan pertama dan selanjutnya memiliki kesetaraan nilai yang sama. Karena harganya relatif murah, seni grafis dipandang sebagai seni yang merakyat, demokratis, karena bisa dimiliki oleh beberapa orang. Pada acara pembukaan, Aminudin membacakan keputusan juri yang menetapkan tiga pemenang terbaik. Penerima penghargaan terbaik I adalah Agung Prabowo (Bandung), serta M Fadlil Abdi (Yogyakarta) dan Theresia Agustina Sitompul (Yogyakarta), sebagai pemenang terbaik II dan III. Karya-karya mereka, 51 grafis, akan dipamerkan keliling ke empat Bentara Budaya (Jakarta, Solo, Yogyakarta dan Bali) sampai Januari tahun depan. (ipong/bbj) get things done! 35 tahun oktober 2012 17
Sepedaan keliling Bali sungguh gak ada matinya...
B
egitulah kesan beberapa pesepeda yang ikut Kompas Bali Bike 2012 pada bulan September lalu. Terbukti bahwa segala bentuk keramahan dan keindahan Bali terasa lebih asyik bila dinikmati dari atas sadel sepeda. Bahkan, sepedaan tiga hari pun tak akan terasa cukup! Kompas Bali Bike menjadi acara berwisata sepeda pertama dari Harian Kompas untuk para pecinta sepeda. Perjalanan bersepeda mengelilingi pulau Bali bagian Timur itu dimulai Jumat (14/9) hingga Minggu (16/9) lalu. Peserta menempuh 292 km dalam tiga etape, mulai dari Nusa Dua-Ubud-Candidasa, Candidasa-Kintamani, dan Kintamani-Tamanayun-Bentara Budaya Bali (Ketewel). Pesertanya mencapai 116 orang, lebih banyak dari kuota yang ditentukan semula 100 orang. Peminat Kompas Bali Bike, menurut Ketua Panitia Bali Bike Jannes Eudes Wawa, memang amat membanjir. Sejumlah peserta harus masuk di daftar tunggu dahulu hingga akhirnya kuota pun disepakati ditambah.
Asal peserta juga berbedabeda. Mulai dari Jakarta, Bali, Purwokerto, hingga Papua. Profesinya pun bermacammacam, ada dokter bedah, desainer, arsitek, pengusaha, hingga direktur utama. Dhimas Djoko (54), salah satu kontraktor dan usahawan dari Jakarta, mengatakan hampir saja tak mendapatkan kuota untuk jadi peserta. Untungnya, ia bisa masuk jadi peserta meski harus membayar lebih mahal, yakni 3,8 juta rupiah karena jatah akomodasi hotel untuk twin sharing sudah habis. Untuk twin sharing, peserta memang membayar lebih murah, 3 jutaan rupiah. “Berkeliling Bali naik sepeda adalah sesuatu hal yang baru. Jadi harus ikutan bagaimanapun caranya,” ujar Dhimas berseri-seri. Seru adalah komentar kebanyakan peserta saat usai acara, karena di rute sepanjang 292 km itu mereka menemukan suka duka bersepeda. Perjalanan menuju pantai, persawahan, danau, hingga gunung, menjadi lebih menantang karena dijalani dengan mengayuh sepeda. Pengalaman menjadi tamu istimewa di Museum Puri Ubud dan desa Bali kuno Tenganan Pagringsingan menjadi bagian yang juga sangat mengesankan para peserta. Dalam Kompas Bali Bike 2012 ini, kegiatan sosial dan peduli lingkungan juga dilakukan. Sebelum pembukaan misalnya, ada gerakan penanaman 20.000 mangrove di pantai Serangan, Bali. Saat kegiatan berlangsung, peserta
juga mengadakan saweran untuk disumbangkan ke SMP Widya Darma dan SDN Suter di Kintamani dan nelayan di Danau Batur, Bali. Gerakan ini tentunya menambah rasa keterikatan antara peserta dengan warga Bali. Acara baru saja usai, namun sebagian peserta sudah ingin mendaftar lagi untuk acara tahun berikutnya. “Kegiatan ini sangat mengesankan! Daftarkan saya segera ya jika ada acara serupa tahun depan,” pesan Jamy dan Jost Van Der Post, pasangan suami istri dari Prancis dan Belanda.
Olahraga sambil Berwisata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu sangat mendukung kegiatan olahraga sambil berwisata seperti ini. Kegiatan ini, menurutnya, turut mengangkat pariwasta dan menghidupkan perekonomian di sekitarnya. Dalam pembukaan Kompas Bali Bike 2012 di Nusa Dua, Jumat (14/9) lalu, Marie hadir untuk mengibarkan bendera start. Ia juga turut bersepeda di Nusa Dua. Misi mendukung pariwata memang menjadi bagian dari tujuan Kompas Bali Bike. Budiman Tanuredjo, Wakil Pimpinan Redaksi Harian Kompas mengatakan, terpilihnya Bali sebagai tempat bersepeda tidak lepas dari keinginan mengangkat pariwisata Bali. “Para peserta diajak melihat Bali dari sepeda. Selama tiga hari mereka melihat pantai, naik ke gunung,
Kompas Bali Bike 2012 18 get things done!
35 tahun
oktober 2012
melintasi persawahan dan danau, serta makan dengan suasana pedesaan,” kata Budiman. Kompas Bali Bike juga menjadi bagian dari gerakan kepedulian lingkungan. GM Humas Kompas Gramedia Nugroho F Yudho menambahkan, dengan bersepeda, orang akan diajak untuk hemat bahan bakar dan mengurangi gas buang. Sepeda juga diharapkan bisa menjadi alternatif transportasi yang sehat dan murah di Bali, yang kondisi lalu lintasnya sudah amat padat.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan yang juga turut hadir saat pembukaan acara mengatakan, Pertamina mendukung kegiatan Kompas Bali Bike karena bersepeda adalah kegiatan yang menyehatkan. Karena itu, Karen berharap, tur sepeda serupa dilanjutkan dan digelar lagi pada tahun-tahun mendatang. Ternyata tidak hanya peserta saja yang ingin acara ini diadakan lagi. Jadi, yuk gowes lagi yuuuk… (teks: NIT, foto: TOK)
get things done!
35 tahun
oktober 2012
19
KGC dan Jelajah Sepeda:
Kompak Nikmati Setiap Kayuhan K
ompas Jelajah Sepeda (KJS) Bali-Komodo, 18-24 September 2012 lalu, merupakan perjalanan istimewa dibanding 3 jelajah sepeda sebelumnya. Bukan cuma peserta paling banyak hingga 67 orang, walaupun penjelajahan sepeda kali ini hanya menempuh 620 kilometer, KJS Bali-Komodo kali ini melewati pulau dan menyeberangi laut dan selat terbanyak. Peserta menjejakkan kaki dan menggowes sepedanya di lima pulau, yakni Pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, dan berakhir di Pulau Komodo. ”Goweser kalau ikut jelajah kayaknya sudah “mabrur” ya, bah? Apalagi eksotisme Bali-Komodo luar biasa. Alhamdulillah, cita-cita saya ikut turing menikmati keindahan karya Gusti Allah tercapai. Sudah ngepit, naik kapal laut pula,” kata Agus Salim, anggota Kompas Gramedia Cyclist (KGC) yang berambut gondrong dari GoBP ini. Di antara peserta, cowok onthelis berambut gondrong itu memang paling siap untuk mengikuti penjelajahan kali ini. Manset, celana, juga stiker buatan sendiri yang bertema
20 get things done!
35 tahun
Jelajah Sepeda Bali-Komodo yang dia desain dan sablon sendiri. Selama perjalanan, tangannya pun ”ditato” rangkaian kata ”Bali-Komodo” kanan-kiri. Tidak itu saja, di akhir perjalanan, Agus Salim juga bernazar dengan menyatakan diri berhenti dari kebiasaan buruknya, merokok. Niat banget deh pokoknya! Seperti juga tiga peristiwa Jelajah Sepeda Kompas sebelumnya, yakni AnyerPanarukan sejauh 1.200 km (2008), Surabaya-Jakarta sejauh 1.200 kilometer (2010) dan Jakarta-Palembang sepanjang 820 kilometer (2011), praktis peserta dari KGC menjadi tulang punggung tim dalam KJS Bali-Komodo ini, yang berjumlah sebanyak 23 orang dari 67 peserta. Merekalah yang memberi warna tersendiri pada kekompakan tim secara keseluruhan. Menyatukan lebih dari 50 orang peserta dari berbagai komunitas dan berbagai daerah untuk melakukan perjalanan bersama sepanjang ratusan kilometer bukanlah soal mudah. Road Captain KJS Marta Mufreni dan jajaran marshalnya harus bekerja keras dan
oktober 2012
berulangkali mengingatkan peserta jika jelajah sepeda ini bukanlah kompetisi, balapan, atau ”jago-jagoan” di antara peserta, tetapi lebih merupakan sebuah perjalanan bersama yang membutuhkan kerja sama dan kekompakan tim. Dalam prakteknya, terutama pada etape-etape awal, terlihat betul sejumlah anggota tim dari berbagai komunitas berusaha untuk menonjol dan memperlihatkan kecenderungan pamer kekuatan bersepeda. ”Terlalu lambat nih speed-nya, ayo tarik lagi,” teriak seorang peserta yang mengaku biasa touring on road dengan kecepatan di atas 30-35 km/jam. Jelajah Sepeda Kompas biasanya mengatur speed rata-rata 20-30 km/jam untuk menjaga endurance atau daya tahan penggowes mengingat jauhnya jarak tempuh. ”Ngantuk deh saya, mas, kalau gowesnya pelan begini,” ujar peserta lain agak nyombong. Nah, saat suasana “tegang” seperti itulah rekan-rekan dari KGC menetralisirnya dengan
candaan riang, ”Sabar om, cuma fun bike kok.. Enjoy aja, yang penting nyampe...” Atau sambil bergurau, ada juga yang berteriak, ”Sekarang pelanpelan saja, kalo mau balapan nanti sama saya di velodrome!” Jika ada peserta lain yang menyalip dan berusaha mendahului barisan, spontan diteriakin, ”Dua... dua!! Dua... dua!! Kasih lapak, masuk barisan!” Dan biasanya peserta itu segera kembali masuk barisan dengan tertib.
Semua orang bisa!
Secara keseluruhan, kehadiran KGCer — sebutan untuk penggiat sepeda lingkungan KG — bisa menjadi semacam ”duta” bagi KG. Pokoknya, KGC yang ”jujur, baik hati dan tidak sombong” mewakili kehadiran atau identitas KG secara keseluruhan di lapangan. Performa sebanyak 23 orang KGCer juga bisa mengimbangi para peserta dari komunitas berbagai daerah yang bahkan di antaranya ada yang memang atlet sepeda atau minimal rutin bersepeda puluhan hingga lebih dari 100 kilometer setiap harinya.
”Sepertinya KGC latihan rutin ya, mas. Kuat-kuat!” ujar seorang peserta dari komunitas. KGCer biasanya mesem-mesem saja mendapat pertanyaan seperti itu, mengingat banyak di antara peserta tidak terlalu rajin bersepeda ke kantor. Paling di akhir pekan menggowes sambil refreshing. Seperti juga jelajah sepeda sebelumnya, calon peserta dari KGC memang membludak. Pada sesi latihan yang berlangsung enam kali setiap akhir pekan, termasuk saat bulan Ramadhan, peserta latihan bisa mencapai 40-50 orang lebih. Padahal saat itu, peserta dari KGC direncanakan hanya 15-an orang saja. Panitia pun membuat semacam ”aturan”: hanya peserta yang belum pernah mengikuti jelajah yang bisa ikut. Jika masih kurang, kesempatan diberikan kepada KGCer yang baru sekali ikut serta. Begitu seterusnya. Dari 23 peserta, 17 di antaranya memang baru kali ini ikut jelajah. Selebihnya selain panitia inti, adalah temanteman KGC yang diharapkan bisa memberi laporan untuk media tempatnya bekerja.
Kritik memang ada, temanteman KGC dari daerah mempertanyakan, kok hanya KGC dari Jakarta saya yang bisa ikut? Mudah-mudahan, ini dapat menjadi pertimbangan bagi KJS selanjutnya. Demikianlah, latihan yang lumayan intensif dan kerja sama yang baik, saling memberi semangat, membuat semua tim bisa melampaui hambatan di tiap etape. Pada prinsipnya, semua orang bisa mengikuti jelajah sepeda ini. ”Kuncinya hanya mental tidak pantang menyerah dan mau berlatih. Nikmati setiap kayuhan,” ujar Cak Kris, Ketua Penasehat KGC memberikan tips. Sejumlah peserta pada saat latihan memang sempat ”diragukan” kemampuannya. Namun, saat pelaksanaan KJS Bali-Komodo, terbukti mereka tangguh dan menyelesaikan tugas dengan baik. ”Alhamdulillah, saya mampu,” kata Mujiyo dari GoM bangga. Tanjakan panjang, suhu hingga di atas 43 derajat Celcius, teriknya matahari, hingga hambatan angin, bisa dilalap dengan baik. Dan keindahahan alam dari Bali hingga Pulau Komodo tidak akan pernah terlupakan... (teks: abah, foto: TOK & Tomi)
get things done!
35 tahun
oktober 2012
21
KJS Bali-Komodo:
Gowes ”Bintang Lima” “Saya pernah beberapa kali ikut turing sepeda, tetapi ikutan Kompas Jelajah Sepeda seperti ini benar-benar seperti mendapat pelayanan hotel bintang lima,” kata seorang peserta Kompas Jelajah Sepeda (KJS) Bali-Komodo. Peserta yang pengusaha asal Klaten ini mengaku pernah ikut event sepeda yang diselenggarakan oleh pihak lain. Bayar pula. ”Jauh banget bedanya! Organisasi dan pelayanan jelajah sepeda Kompas benerbener jempol,” tambahnya meyakinkan. Peserta lainnya malah ”menyesal” ikut serta dalam jelajah sepeda kali ini. Keikutsertaannya dalam KJS Bali-Komodo itu merupakan hadiah doorprize sebagai peserta Kompas Bali Bike yang juga diikutinya. ”Selain untuk berolahraga, ikut event ini saya juga berniat diet mengurangi berat badan. Lumayan menguras tenaga,” ujarnya. ”Penyesalan” pengusaha asal Bandung itu karena ternyata niat dietnya boleh dibilang gagal total! ”Mau diet gimana? Ini lingkar perut saya tambah gede malahan,” ujarnya sembari menjumput lemak di perutnya. ”Mau ngurangin berat badan kok malah makan minum terus. Tidur juga enak. Tinggal gowes saja, enggak
22 get things done!
35 tahun
usah mikir macem-macem, gagal deh dietnya,” ujarnya terkekeh. Sejumlah peserta memperkirakan berat badannya malah naik 2-3 kg karena menjadi peserta KJS BaliKomodo ini. Pengorganisasian dan pelayanan akomodasi plus logistik dalam KJS BaliKomodo yang berlangsung 1824 September 2012 itu memang diakui peserta sebagai kualitas ”bintang lima”. Di bawah komando Sutiyun, Tim Logistik KJS Bali-Komodo menjadi tulang punggung mulusnya perjalanan sepeda 67 orang yang berasal dari berbagai komunitas itu.
SMS Mesra Pernyataan ”pesepeda tinggal menggowes, enggak usah mikir yang lain” memang dalam arti sesungguhnya. Bahkan, dalam hal hari apa akan menggunakan jersey warna apa atau sarapan jam berapa saja sudah diingatkan sebelum peserta berangkat tidur. Sekretariat Kompas melalui Sigit SW selalu mengirim SMS kepada peserta, ”Selamat malam, Mas/Mbak! Besok kita menggunakan jersey merah, sarapan sudah tersedia jam 6 pagi, kita berangkat pukul 7. Terima kasih.” SMS semacam
oktober 2012
“
Tidak ada kata lain selain terima kasih dan rasa hormat dari para peserta untuk semua dukungan dari Tim Logistik ini. Tanpa mereka, Kompas Jelajah Sepeda Bali-Komodo tidak akan sesukses yang diharapkan. Keep Bikerhood!
get things done!
“
itu selalu diterima peserta untuk memberi tahu atau mengingatkan apa saja. Kalau SMS belum diterima, biasanya para peserta bertanya-tanya, ”Sudah ada SMS mesra belum dari Mas Sigit?” Saat regrouping – biasanya istirahat atau berhenti sejenak setelah tanjakan panjang atau suhu ekstrim yang menguras tenaga, biasanya setiap jarak 30 km atau lebih — yang paling diburu adalah mobil logistik. Buah apel, pir, pisang, wafer coklat, aneka jelly, dan berbagai minuman segera diserbu. Anehnya, tidak pernah habis! Selalu saja tersedia. Ibaratnya peserta tinggal teriak mau apa, pasti siap diberikan oleh Tim Logistik, yang rela berpanaspanasan di mobil double cabin untuk menemani dan memenuhi kebutuhan logistik peserta di perjalanan. Tapi jangan salah, saking berlimpahnya suplai makanan dan minuman, antusiasme peserta untuk menyantapnya malah berbuah diare pada hari kedua. Setidaknya ada 7 orang peserta mengalami buang-buang air setiba di Hotel Anda, Sumbawa Besar. Dokter pendamping sampai perlu mengingatkan secara khusus. Usut punya usut, diare para peserta itu disebabkan karena
minum berlebihan minuman isotonik, susu, atau probiotik. Alih-alih mencegah dehidrasi, malah diare yang didapat. ”Cukup minum air putih saja sebanyak-banyaknya. Kalau perlu, tambahkan oralit saja untuk mencegah dehidrasi,” tegas dokter. Tim Logistik benar-benar all-out untuk melayani para peserta jelajah. ”Sudah komitmen kami, jangan sampai peserta ada keluhan apa pun soal akomodasi dan logistik,” kata Sutiyun. Setahun lagi mau pensiun rupanya tidak mengurangi semangat bekerjanya. Tidak jarang, tim logistik harus berangkat duluan malam hari, di saat peserta tidur – seperti di Pidang yang jauh dari mana-mana – untuk mencari tempat makan. ”Kalau perlu jalan 100 km dulu ke depan, memastikan logistik untuk peserta tersedia,” ujar Bernard, salah satu anggota Tim Logistik. Tidak ada kata lain selain terima kasih dan rasa hormat dari para peserta untuk semua dukungan dari Tim Logistik ini. Tanpa mereka, Kompas Jelajah Sepeda Bali-Komodo tidak akan sesukses yang diharapkan. Keep Bikerhood! (abah) Foto: Tommy Budi Utomo
35 tahun
oktober 2012
23
DIGITAL EIGHT Bisnis Kompas Gramedia dalam Industri Game Indonesia
B
Kreativitas anak nusantara dalam membuat game (game developer) meningkat pesat tiga tahun belakangan. Selain digaet oleh publisher game online lokal, game developer Indonesia juga banyak dilirik oleh game publisher mancanegara. Prospek cerah industri game di Indonesia ini disadari betul oleh Kompas Gramedia (KG). Melalui Group of Magazine (GoM), KG melebarkan sayapnya pada bisnis permainan digital dengan mendirikan games publisher, Digital Eight.
24 get things done!
35 tahun
ersandar pada visi misi KG yang menghasilkan produkproduk edutainment, Digital Eight menawarkan game yang tidak sekadar bisa menghibur, tapi juga mencerdaskan (edugames). “Ada stigma bahwa game tidak ada positifnya, bikin anak malas belajar. Sebenarnya nggak bisa disimpulkan begitu. Ada juga game yang mengasah otak, yakni game yang bikin orang belajar memperbaiki kegagalannya, berusaha naik level sampai berhasil,” kata GoM Director Elwin Siregar, pada Launching Digital Eight di Diagonale Restaurant, Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (27/9).
oktober 2012
Acara dihadiri juga oleh Bobby Christoffer (GM Sales and Marketing Division GoM), Prissanty Hardick (Vice GM Sales and Marketing III GoM), Edi Taslim (Vice Director Kompas.com), dan para wartawan dari berbagai media serta mitra kerja. Digital Eight dibentuk pada tanggal 7 Maret 2012. Nama “Digital” berasal dari core bisnis yang dipilih yakni bisnis digital, sementara “Eight” dari alamat kantor unit GoM yang berada di Jalan Panjang 8A Kebon Jeruk, yang gedungnya juga punya 8 lantai. Digital Eight akan menjadi lini usaha terbaru GoM yang berfokus pada penerbitan game berkualitas. “Niatan utama Digital Eight adalah menerbitkan gamegame bermutu, dengan mengutamakan Intellectual Properties yang dimiliki oleh KG,” kata Elwin.
Dalam launching ini, Digital Eight memperkenalkan 4 game baru: Giga Slave Indonesia, Knight Age Indonesia, The Great Adventure: Bona and Friends, dan Mombi’s Goal. Dua game yang disebut terakhir adalah Intellectual Properties yang telah dimiliki. Bona and Friends adalah game puzzle yang diadaptasi dari tema karakter di dalam majalah Bobo, yakni Bona dan Rongrong. Dalam game ini, pemain diajak untuk menyelesaikan beragam persoalan yang mengandalkan kemampuan logika dan kecerdikan. Sementara Mombi’s Goal mentransformasi karakter Mombi dalam game perjalanan menjadi pemain bola handal. Setiap level dalam game ini dirancang sebagai puzzle yang harus dipecahkan melalui perhitungan sudut pantulan bola. Jika Bona and Friends dan Mombi’s Goal adalah game mobile yang digunakan untuk platform iOS (iPad dan iPhone), Giga Slave Indonesia dan Knight Age Indonesia merupakan game online. Giga Slave Indonesia, yang di-develop oleh SesiSoft bersama GNI Soft (Korea), ini
bertema military side-scrolling shooter dengan fitur-fitur yang cool seperti aneka senjata, beserta upgrade-nya, beragam kostum dan perlengkapan tempur, skill menggunakan kendaraan tempur, dan beragam mode lainnya. Knight Age Indonesia tak kalah unik, karena menggunakan tunggangan untuk menunjang pertempuran dan dibantu oleh pet yang bernama Puppa. Keempat game tersebut tengah dipersiapkan rilisnya oleh Digital Eight. Ke depannya, Digital Eight akan merilis lebih banyak lagi, setidaknya 4 - 5 game per tahun. “Kami mengundang para developer game mobile untuk merilis game buatan mereka melalui Digital Eight,” papar Adhityaswara, Game Division Manager Digital Eight. Selain Adhit, tim kreatif Digital Eight ini digawangi oleh Kama Adritiya (Head of Game Mobile Section), Robertus Blantaran De Rozari (Head of Game Client Section), Benyamin
Maengkom (IT Development Manager), Eddy Suhardy (Digital Project Manager) dan Fitriana S Pangaribuan (Business Manager). Digital Eight, meskipun secara bisnis unit bernaung di bawah GoM, namun secara core bisnis termasuk pula dalam Group of Digital yang terus dikembangkan KG. Kelahiran Digital Eight memang tak lepas dari kerangka futuristik KG yang tengah intensif mengembangkan sayap bisnis MMM (Multimedia, Multichannel, dan Multiplatform). Edi Taslim melihat, dibentuknya Digital Eight melalui GoM ini adalah salah satu fondasi yang penting bagi pengembangan Group of Digital ke depannya. “Di KG, ada banyak talent dan karakter yang kuat di bidang digital. Salah satunya Digital Eight. Inilah yang akan terus kita kembangkan secara optimal,” ujar Edi Taslim. Selaras dengan pesatnya perkembangan teknologi modern, Spirit of Digital memang musti terus dihidupi dengan ragam upaya pengembangan yang kreatif, adaptif, dan inovatif. Betapapun itu, di dalam mengikutinya, KG akan senantiasa konsisten berpijak pada nilai-nilai dasar yang jadi pedoman. Tak sekadar menghibur, tapi juga mendidik. Edutainment, Enlightening People... (azmi, foto Qmunk)
get things done!
35 tahun
oktober 2012
25
Selamat Jalan Julian Sihombing...
Keseriusan Kerja Sosok Penuh Canda
J
adwal rutin kumpul saudara sekandung sudah diundur, keinginan mengawasi tukang memperbaiki genteng juga sudah batal. Ini semua karena tiba-tiba tersadar “ingin”membezoek Julian Sihombing yang sedang kritis di Singapura, 14 Oktober 2012. Susah lagi mencari waktu, apalagi weekend, karenaselalu saja ada kewajiban sosial. Jelang Idul Adha, undangan pernikahan juga lumayan bertumpuk. Tiket pesawat sudah di tangan, paspor sudah oke, dollar Singapura ada sedikit, semua sudah dipersiapkan. Pikiran sudah bergegas ingin cepat tidur. Telah terbayang duduk di pesawat Garuda pukul 06.00 pagi, mendarat, lalu bergegas keluar, tapi mampir dulu ke warung laksa untuk sarapan pagi. Dan jam sembilan kira-kira, sudah bisa menjumpai seorang sahabat yang telah saya kenal sejak 37 tahun lampau. Saat mendekati pukul satu dini hari, saat sepertinya sudah satu strip lagi tidur ini menjadi lelap, handphone tiba-tiba berdering. Entah berdering berapa kali, tapi sadar dipikiran bahwa itu bukan sms dan bukan pesan bbm. Itu nada telepon memanggil.
26 get things done!
35 tahun
oktober 2012
Hilanglah kantuk seketika,lalu mencoba berpikir yang iya-iya saja, yang positif. Mungkin cuma telepon dari kawan untuk sekadar bertanya bagaimana teknis jumpa di bandara atau malah morning call kepagian. Memang bukan hanya saya yang ingin ke sana, Singapura, tapi rombongan tujuh orang. Lima teman dari Kompas dan satu anak Majalah. Tetapi firasat ternyata benar, telepon itu benar mengirim kabar duka, Julian Sihombing telah tiada. Kanker getah beningnya yang sudah setahun ini diderita, membawa dia pulang ke pangkuan-NYA. Julian Sihombing, si kurus anak Tenabang 5 (Tanah Abang), seorang jagoan basket dari SMAN 3 Jakarta. Setahun kemudian, 1976an, dia sudah pindah ke SMAN 6, dan juga menjadi tim basket di sekolah barunya. Merajalela di setiap kejuaraan antar SMA. Dan di ajang itulah awal pertama saya mengenal dia, si anak kurus yang main basketnya sungguh serius. Meski berjumpa lagi di kampus pada pertengahan 1980, intensitas mengenal Julian secara personal baru terjadi ketika berlangsung event SeaGames tahun 1987 di Jakarta.Tahun itulah, JS, inisial yang dia pakai dalam profesi wartawannya, mulai bergabung di Redaksi Kompas. Persisnya 1 Desember 1987. Sebelumnya, sejak Maret 1985, dia bekerja di Redaksi Majalah Jakarta Jakarta. JS bukan model kawan yang ramah, yang menebar sapaan ke sanasini, tapi bukan juga seorang kawan Batak yang berwajah sangar. Malah ketika tidak bekerja, JS juga dikenal sebagai orang yang penuh canda, meski di sisi lain juga dikenal sangat kritis. Tegur dan sapaan bisa saja keluar dari mulutnya, secukupnya dan sepantasnya, yang sedikit atau kadang banyak, terasa hangatnya. Bahkan dia bisa menyampaikan secara akrab sikap kritisnya tentang berbagai hal. Sekian kali bekerja bersama JS, baik ketika masih junior maupun setelah masa bhakti mencapai dua digit tahun, ada catatan khas tentang dirinya. Barangkali, JS tak bisa dikatakan sebagai wartawan yang rajin, apalagi sangat rajin. Namun, tatkala bekerja, JS akan mempersiapkan secara sungguh-sungguh, dari persiapan teknis sampai ke konsepnya. Dia akan bertanya betul, kita akan menulis apa, mengapa, untuk apa, dan akan punya kandungan pesan apa. Dan ini akan dia siapkan sungguh-sungguh, tanpa senyum. Wajah Bataknya akan tampak pas saat itu. Sama seperti ketika main basket, JS memang serius. Hanya untuk sebuah rencana menulis feature kerja dan kehidupan pedagang di malam hari, diskusi bisa bertubi-tubi dan berulangkali. Dan memang, JS bersungguh-sungguh, karena pada pukul dua dini hari, bundaran Senayan dengan patung “Ibnu Sutowo”-nya dibikin benderang oleh lampu fotografi yang sudah disiapkannya. Andai itu saya, cukup satu flashlight saja di atas body Nikon milik kantor. Masih andai itu saya, mungkin tak akan lebih dari sepuluh frame foto yang akan saya lakukan. Julian yang serius ini memang berbeda. Tukang sayur kangkung itupun dibuat terkesima dan mau saja di foto berlama-lama. Selamat jalan JS, selamat jalan sahabat... (Wk, foto: UKI/Kompas)
get things done!
35 tahun
oktober 2012
27
INFO T SEHA
Hygiene adalah sebuah upaya kesehatan untuk memelihara dan melindungi kebersihan subyeknya, seperti cuci tangan atau cuci piring. Sedangkan sanitasi adalah upaya kesehatan untuk memelihara dan melindungi kebersihan dari lingkungan subyeknya, misalnya menyediakan air bersih dan tempat sampah.
M
akanan adalah kebutuhan pokok seharihari sehingga memerlukan penanganan secara benar dan baik agar dapat menghasilkan makanan yang bersih, sehat, aman, bermanfaat, dan tahan lama. Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan pada usaha hygiene dan sanitasi makanan - minuman, yaitu pemilihan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, penyimpanan makanan matang, pengangkutan makanan, dan penyajian makanan. Tulisan berikut ini hanya akan menyajikan secara singkat apa yang diperlukan pada .
Hygiene & Sanitasi Makanan Minuman 28 get things done!
35 tahun
oktober 2012
Penyajian makanan yang kurang baik tentu akan mengurangi selera makan seseorang dan mengundang bahaya kontaminasi bakteri. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian makanan: 1. Prinsip wadah, tiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan tertutup untuk mencegah kontaminasi silang. Bila satu tercemar, yang lain dapat diamankan dan dapat memperpanjang masa saji makanan. 2. Prinsip kadar air, makanan yang mengandung kadar air tinggi baru dicampur saat akan dihidangkan supaya tidak mudah rusak. 3. Prinsip edible part, tiap bahan/alat yang dipakai untuk menyajikan makanan harus bahan yang dapat dimakan/aman. Hindari pemakaian alat pelengkap yang dapat membahayakan kesehatan, misalnya staples
pada kemasan atau tusuk gigi bekas. 4. Prinsip pemisahan, tiap makanan yang ditempatkan dalam satu wadah seperti kotak/dus/rantang, harus dipisahkan tiap jenisnya untuk mencegah kontaminasi silang. 5. Prisip panas, setiap makanan yang harus disajikan panas, diusahakan tetap panas. Sebelum ditempatkan dalam food warmer, sebaiknya suhu diperhatikan tetap > 60 derajat celcius. Alat penyaji terbaik adalah bak penyaji panas (bin mary). 6. Prinsip alat bersih, tiap alat yang dipakai harus bersih dan dalam keadaan baik. Bersih artinya sudah dicuci secara higienis, baik artinya utuh, tidak rusak, tidak cacat atau bekas pakai. 7. Prinsip handling, tiap penanganan makanan atau alat makan tidak kontak langsung dengan
Dalam boks hi-lite: Jika memiliki usaha Jasa Boga, perhatikan selalu: PETUGAS pakai celemek, tutup kepala, pakai penjamah makanan, pakai sarung tangan plastik sekali pakai dan masker, tidak boleh ada luka, tidak boleh pegang uang selama penyajian, tidak merokok, tidak sedang sakit, cuci tangan sebelum dan sesudah melayani.
anggota tubuh, terutama tangan dan bibir, agar mencegah pencemaran dan memberikan penampilan yang sopan, baik, dan rapi. Gunakan sarung tangan plastik atau alat penjepit/ sendok, juga tutup kepala. 8. Prinsip tepat saji, tepat menu: sesuai dengan pesanan konsumen; tepat waktu: tidak membuat menunggu terlalu lama; tepat tata hidang: sesuai dengan pesanan atau prasmanan; tepat volume: sesuai dengan jumlah yang dipesan. Pengertian tentang hygiene & sanitasi makanan minuman yang paling penting adalah prakteknya. Sebenarnya, prinsip kebersihan secara naluriah sudah menjadi fitrah manusia, tapi kadang pengaruh lingkungan menjadikan hal ini tersisihkan. (Dokter Hardja, Medical Center KG)
BAHAN pencucian, peracikan, pemasakan, dan penyajian harus dilakukan dengan air bersih. Usahakan untuk selalu menggunakan bahan makanan yang masih segar. PENYIMPANAN
Sejuk 10-15 derajat celcius, untuk buah dan sayuran. Dingin 4-10 derajat celcius, untuk bahan protein yang segera akan diolah. Beku 0-4 derajat celcius, untuk bahan makanan mudah rusak dan RUANG & ALAT akan disimpan > 24 jam. Rata-rata penyimpanan tidak boleh lebih dari 3 hari, bila lebih dari itu, ruangan harus berventilasi baik sehingga udara sebaiknya bahan makanan dibekukan. Semakin panas dapat keluar, lantai, dinding, meja, dan dingin suhu, makin tahan makanan. Wadah tungku harus selalu bersih, bebas dari lalat, penyimpanan harus terpisah, utuh, dan kuat, kecoak, dan tikus. Harus ada sumber air bersih usahakan berbahan anti karat. Hindari plastik dan tempat sampah. Tidak boleh ada kontaminasi bekas! bakteri, jamur, debu, atau bahan kimia selain yang get things done! 35 tahun oktober 2012 29 diperlukan.
Donor Darah KG Migunani Tumraping Liyan, falsafah Jawa ini bermakna tentang hidup yang seyogyanya menebar kemanfaatan bagi yang lain. Berbuat, berbagi dan bermanfaat kepada yang lain bisa dilakukan dengan beragam cara. Donor darah adalah salah satunya. Sebagai sebuah lembaga yang juga punya concern terhadap kemanusiaan, Kompas Gramedia (KG) secara rutin dan kontinyu mengadakan kegiatan sosial donor darah dengan mengundang partisipasi karyawannya.
B
ekerjasama dengan PMI Jakarta Pusat, KG mengadakan kegiatan Donor Darah Karyawan di Medical Center KG (Poliklinik), Palmerah Selatan, Kamis (6/9). Sebanyak 208 karyawan KG mendaftarkan diri sebagai pendonor. “Atas nama kemanusiaan, saya ucapkan terima kasih kepada semua pendonor. Sumbangsih mereka sangat bermanfaat bagi kehidupan orang lain,” kata Endang, tenaga medis Poliklinik KG yang menjadi Ketua Panitia. Tak lupa, panitia memberikan makanan, minuman, suplemen, serta cinderamata topi Kompas dan produk majalah KG kepada setiap pendonor. Ada beberapa hal yang mendorong karyawan KG berpartisipasi dalam kegiatan donor darah. Seperti diungkapkan Yudhistira dari Gramedia Printing, “Saya pengen membantu saudarasaudara kita yang kesulitan mendapatkan darah.”
30 get things done!
35 tahun
oktober 2012
Dalam gerakan PMI, kemanusiaan adalah prinsip dasar yang utama. Nafas kemanusiaan itulah yang menggetarkan seorang pemuda Swiss, Henry Dunant, saat menyaksikan puluhan ribu tentara terluka akibat pertempuran di Solferino, Italia Utara, 24 Juni 1859, yang kemudian mendorongnya membentuk Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah. Selain motivasi kemanusiaan, ada juga karyawan yang ikut donor darah dengan alasan kesehatan. Henricus Widi dari CFM KG mengutarakannya, “Donor darah bisa menyehatkan sirkulasi darah. Sel-sel darah kotor bisa keluar dan berganti baru.” Dari 208 pendaftar, ada 25 karyawan yang akhirnya tak bisa mendonor karena kondisi kesehatannya belum menunjang. Telly Sutrisno dari Group of Publishing salah satunya. “Sebenarnya ingin banget ikut. Tapi dari hasil tes ternyata HB saya belum sesuai,” ujarnya. Telly berharap kesehatannya membaik dan menunggu kesempatan mendatang. Apapun alasan dan motivasinya, donor danar adalah sebuah ikhtiar yang sangat mulia untuk sesama. Dalam setiap tetes darah itu terkandung nilai-nilai kerelaan, empati dan pengorbanan. Itulah yang akan terus menyalakan obor kemanusiaan, terutama di KG. (azmi)
GOM
DONOR DARAH sebagai GAYA HIDUP Donor darah idealnya dijadikan sebagai gaya hidup. Karena selain memiliki dampak kesehatan yang baik bagi pendonor, kegiatan sosial ini juga dapat menjadi cara yang sederhana berbagi dengan sesama. Yang pasti, kegiatan sosial yang sehat dan gratis.
G
aya hidup itulah yang kini ngetren di Jalan Panjang 8A, Kebon Jeruk. Tak hanya menjalankan tanggung jawab pada perusahaan dengan profesional sebagai gaya hidup keseharian, kini donor darah pun telah menjadi salah satu gaya hidup bagi warga Group of Magazine (GoM). Bisa dipastikan, empat kali setahun PMI selalu hadir di Gedung Kompas Gramedia Kebon Jeruk ini. Seperti halnya pada Rabu (5/9) lalu, HR & GA GoM bekerjasama dengan PMI Jakarta melakukan
kegiatan donor darah. Kali ini pendonor tak hanya karyawan, tetapi juga diikuti oleh mitra kerja. Banyak yang telah berkali-kali menjadi pendonor, tetapi ada juga yang baru melakukan. Tak berlebihan bila donor darah kini telah menjadi gaya hidup warga Jalan Panjang 8A.
Santika Jogja Kerja Bakti & Donor Darah
U
ntuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, baik di dalam maupun di luar hotel, serta untuk menjalin keakraban dan kekeluargaan antara sesama karyawan dan masyarakat sekitar, Hotel Santika Premiere Jogja mengadakan kegiatan kerja bakti karyawan pada hari Sabtu (29/9).
Mengambil lokasi di lingkungan dalam hotel dan lingkungan sekitar hotel, kerja bakti ini dilakukan oleh perwakilan karyawan dan dibantu oleh masyarakat sekitar serta paguyuban becak Santika yang biasa mangkal di depan hotel. Untuk lingkungan dalam hotel, para karyawan membersihkan fasilitas–fasilitas yang biasa digunakan tamu, seperti parkiran dalam, taman, area merokok, dan got yang ada di sekeliling hotel. Sedangkan lingkungan luar, karyawan membersihkan halaman depan hotel, parkir tamu, trotoar, taman jalan, dan beberapa lokasi di sekitar hotel. Setelah bersih–bersih, acara dilanjutkan dengan sarapan bersama. Kegiatan donor darah karyawan juga digelar di Ruang Sekar Jagad, bekerjasama dengan PMI Unit Kab Bantul, yang disambut antusias oleh kayawan. Kegiatan donor ini merupakan kegiatan reguler tiap tiga bulan sekali. (Fera 35 Leonidya, Jogja) get things done! tahunPR Santika oktober 2012
31
Printing Medan
SEMINAR KESEHATAN
S
ore itu, Rabu 19 September 2012, bertempat di Meeting Room Medan Ville Hotel, dilaksanakan Seminar Kesehatan Gramedia Printing Medan Plant dengan tema pola hidup sehat. Dibawakan oleh dokter Elviani br Depari dari RS Grand Medistra Medan, seminar kesehatan ini diikuti oleh seluruh karyawan dan keluarga. Ernest, selaku Medan Printing Manager, dalam sambutannya mengajak karyawan untuk menjadikan kesehatan pribadi dan keluarga sebagai hal utama. Dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh nara sumber, peserta seminar juga diberi kesempatan untuk bertanya.
Acara seminar diakhiri dengan pembagian doorprize dan foto bersama, disertai komitmen untuk menjadikan pola hidup sehat sebagai gaya hidup. (foto & teks : danang dwi s)
Taman Bacaan Masyarakat Kompas Gramedia
M
embaca secara benar dan efektif telah terbukti mampu meningkatkan kualitas hidup seseorang yang pada gilirannya akan menjadi suatu kebiasaan baik bagi dirinya. Budaya baca tersebut diawali dari tumbuhnya minat baca, kemudian menjadi gemar membaca, akhirnya memelihara dan mengembangkan minat baca itu menjadi suatu yang bermanfaat. Kompas Gramedia dalam beberapa tahun belakangan ini selalu mendorong pendirian perpustakaan atas inisiatif dan partisipasi masyarakat. Maka lahirlah apa yang kita kenal sebagai Taman Bacaan Masyarakat (TBM), rumah baca, sudut baca, dsb. Selain langsung memberikan bantuan buku kepada masyarakat, tongkat estafet mendirikan perpustakaan masyarakat juga dilakukan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata dari civitas akademika. Pada 2 Oktober 2012 lalu, Kompas Gramedia bersama Departemen Pengabdian Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, mendirikan Rumah Pintar (Rupin) di RW 01, Kelurahan Rangkepan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok.
32 get things done!
35 tahun
oktober 2012
Sebanyak 500 buku bacaan anak-anak dan lemari perpustakaan diberikan kepada masyarakat dengan maksud dapat membangun budaya gemar membaca dan meningkatkan kualitas pengetahuan. Perpustakaan ini menyediakan dan melayani kebutuhan informasi agar tercipta generasi yang cerdas di masa depan melalui kegiatan membaca. (Zaenal Arifin/PR KG)
Pasar CHINESE WEDDING di Medan
W
edding Expo Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan di Atrium Sun Plaza pada tanggal 5 – 9 September 2012, ditutup dengan lebih dari 50 penawaran untuk event pernikahan di Medan International Convention Center. Ternyata animo masyarakat kota Medan untuk mengadakan pernikahan tahun ini hingga tahun depan sangat tinggi. Wedding Expo kedua ini terbilang sukses dari meningkatnya penawaran paket pernikahan dari penyelenggaraan pertama di bulan Maret. “Bulan Maret ialah bulan perkenalan untuk Santika, dan bulan ini kami memantapkan diri di market wedding kota Medan,” ujar Gledy, PR Manager Santika Medan. Yang paling mencolok, selama lima hari pameran, pengunjung antusias berkunjung ke booth Santika Premiere Dyandra karena dekorasinya yang menarik. “Menegaskan bahwa kita memiliki 2 paket, maka dekorasi Santika menggunakan dua gaya: Indonesia/International dengan dominasi warna putih dan Chinese/Oriental dengan dominasi warna merah lengkap dengan tatanan Chinese Set Table,” lanjut Gledy.
Sementara itu, Convention Services Manager Yohanes Junaidi mengatakan calon pengantin banyak yang terpana karena sebagian besar tidak mengetahui bahwa Santika Medan memiliki Chinese Wedding lengkap dengan Chinese Set Menu. “Pasar Chinese Wedding sangat tinggi di kota Medan sehingga Santika memantapkan langkah untuk launching paket Chinese Wedding yang lengkap dan sesuai dengan selera Medan. Mulai dari Chef yang ahli makanan Chinese, perlengkapan Chinese Table, hingga Chinese Kitchen sudah kami siapkan untuk meyakinkan klien kita,” ucap Yohanes. “Belum lagi ruangan kita luas, makanan yang ditawarkan beragam dengan menu otentik Indonesia dan Chinese, namun itu semua ditawarkan dengan harga yang terjangkau dan kompetitif,” lanjutnya. Kapasitas gedung yang mencapai 4.000 orang, lokasi parkir yang luas hingga 600 kendaraan serta sajian makanan yang disesuaikan dengan keinginan tamu baik itu buffet maupun meja tentu saja dapat menjadi andalan calon pengantin yang ingin merayakan hari bahagianya. (Gledy Simanjuntak, PR Manager)
get things done!
35 tahun
oktober 2012
33
Asal Muasal Pandawa dan Kurawa Season III di Motion Radio
S
TB Gramedia Manyar
etelah sempat istirahat sejenak dengan diselingi ‘Silat And The City’, Motion Radio kembali menyiarkan program sandiwara radio ‘Asal Muasal Pandawa dan Kurawa’ (AMPK) yang telah memasuki season ke III. AMPK masih mengangkat kisah perseteruan para Pandawa dan Kurawa yang kini telah beranjak dewasa. Kisah perwayangan dengan setting nuansa modern kaum urban ini cukup sukses di musim perdananya, terbukti stasiun televisi Indosiar pun mengangkat AMPK ke layar kaca. Di season ke III, dikisahkan Yudhistira memiliki kamar istimewa yang dinamakan Kamar Indehoy. Kamar eksklusif ini dilengkapi jacuzzi,
kasur getar dan sunroof. Para Pandawa bebas menggunakannya dengan satu syarat, tidak boleh ada yang masuk ketika kamar sedang digunakan. Jika ada yang melanggar, ia akan dikeluarkan dari Indraprashta selama 13 tahun. Syarat ini ternyata dilanggar oleh salah seorang Pandawa yang masuk ke Kamar Indehoy ketika Yudhistira dan Drupadi sedang asyik indehoy. Siapakah dia? Kenapa dia melanggar? Diusirkah dia dari Indraprashta? Ikuti kisahnya dengan mendengarkan ‘Asal Muasal Pandawa Kurawa Season III’ mulai 15 Oktober 2012, setiap Senin, Rabu dan Jumat, pukul 7, 12, 17 dan 20.00 WIB, hanya di 97.5 Motion Radio. (Dery)
NEW LOOK! S
etelah beberapa tahapan renovasi dilakukan, akhirnya TB Gramedia Manyar Surabaya siap dibuka kembali. Hari Sabtu, 14 Juli 2012, New look TB Gramedia Manyar dibuka dengan nuansa “More Comfortable & Modern”. Dengan tampilan baru, toko terlihat lebih bagus dan modern, sehingga customer lebih nyaman saat berbelanja. “Memang
34 get things done!
35 tahun
oktober 2012
lebih nyaman dan terlihat lebih modern ya,” kagum salah satu pengunjung saat datang melihat. Dimulai dengan acara syukuran sebelum toko dibuka. Kata sambutan dari Store Manager merangkap Regional Manager Jatim, Bali, & Lombok, Filise Kunaryanto, membuka acara, dilanjutkan ceramah, doa, potong tumpeng, dan pengumuman active selling terbaik & progress omset counter terbaik. Acara hiburan organ tunggal langsung menghasilkan aksi joget bersama. Acara promosi berhadiah juga dilakukan agar lebih menarik pelanggan untuk kembali datang. Semoga dengan New Look ini, pertumbuhan omset dapat lebih baik lagi. (Ruth Martha, SS/Ketua Panitia)
Lead with Luv
Semua karena kemurahan Tuhan…
K
ata-kata itu yang selalu terucap dari mulut seorang Julianto Eka Putra, CFP (President Commissioner Binar Group dan Pendiri Sekolah SMA Selamat Pagi Indonesia), saat membawakan training “Lead with Luv”, dengan peserta para Store Manager, Asmen dan Sales Superintendent TB Gramedia Regional V (Jatim-Bali), 27-28 Agustus 2012 lalu. Training ini diselenggarakan di tempat yang menarik, Educational Land Kampoeng Kidz Batu-Malang. Tempat ini awalnya adalah sebuah sekolah SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) yang didirikan oleh Koh Juli (panggilan akrab Julianto). Sekolah ini adalah sekolah bagi anak-anak tidak mampu dari seluruh Indonesia yang mempunyai latarbelakang agama berbeda pada tiap angkatannya. Tidak hanya pendidikan formal yang mereka peroleh, tapi juga mengenai enterpreneurship, untuk mengetahui cara menciptakan dan mengelola bisnis sehingga mereka dapat membangun Educational Land Kampoeng Kidz, yang merupakan sarana pembelajaran entrepreneurship sejak usia dini, dibuka untuk umum per Januari 2010. Training management dari berbagai perusahaan dan institusi pendidikan pun telah sering dilakukan di sini. Training dibuka dengan tarian dari siswasiswi SMA SPI, yang sebelumnya pernah mereka tampilkan di depan Presiden RI. Kemudian dilanjutkan dengan training yang dibawakan oleh Winarta bertema “Training for Trainer” dan inovasi. Sesi terakhir di hari pertama adalah sharing mengenai leadership antara tim Gramedia dengan para leader dari tiap seksi pengelolaan Educational Land Kampoeng Kidz menjadi acara yang menarik. Kami melihat murid–murid SMA sudah dilatih memimpin, cara mengatur anak buah, dan mengemban tanggung jawab. Bahkan, studi banding ke Singapura, Hongkong, dan China juga sudah mereka lakukan! Pada training hari kedua, melalui games, ditekankan bahwa kunci utama untuk mencapai kesuksesan adalah dengan mengutamakan Tuhan di atas segalanya, termasuk saat memimpin
sebuah tim. Hal ini terdapat dalam 5 Pillar of Success yang di kenalkan oleh Koh Juli, PAKSA: P – Pray: harus senantiasa bersyukur pada Tuhan karena semua yang kita peroleh hanya karena kemurahan Tuhan dan kita harus selalu percaya kepadaNya. A – Attitude: tingkah laku kita sangat penting untuk menentukan kesuksesan di masa depan. K – Knowledge: belajar, menambah pengetahuan dan melakukan konsultasi/diskusi dengan orang-orang yang menguasai bidangnya. S – Skill: pengetahuan terhadap apa yang dilakukan atau melakukan apa yang kita tahu. A – Action: aksi dengan melakukan Kerja KECE, yaitu Kerja Keras dan Cerdik. “Kita harus selalu memiliki FAITH + ACTION, niscaya akan terjadi MIRACLE,” tegas Koh Juli. Cara yang terbaik dalam memimpin sebuah tim adalah dengan memenangkan hati tim. Jika kita sudah bisa memenangkan hati tim yang kita pimpin, maka kita dapat saling bekerjasama dengan baik untuk mencapai kesuksesan bersama. “With love” menjadi dasar dalam berinteraksi, baik dengan anggota tim maupun dengan konsumen kita karena melayani dengan cinta akan membuat konsumen kembali kepada kita. (Linda Kristinawati - TB Tunjungan Plaza, Diana Hadiwianto – TB Ciputra, Surabaya)
get things done!
35 tahun
oktober 2012
35
Histeria Sahabat NOAH dan Pengunjung di Toko Buku Gramedia Tunjungan Plaza, Surabaya
J
umat, 28 September 2012, Toko Buku Gramedia Tunjungan Plaza, Surabaya, seketika berubah menjadi arena yang dijejali ratusan Sahabat NOAH. Ya, para penggemar grup band yang digawangi oleh Ariel, Uki, Lukman, Reza, dan David itu membanjiri TB Gramedia untuk meramaikan acara Book’s Signing Kisah Lainnya. Acara ini dihadiri langsung oleh seluruh personil NOAH band yang juga merupakan penulis dalam buku tersebut. Histeria para Sahabat NOAH begitu terasa di TB Gramedia Tunjungan Plaza. Saat menunggu kedatangan band kesayangannya, mereka menyanyikan beberapa bait lagu NOAH, salah satunya yang menjadi hits saat ini, Separuh Aku. Tak hanya Sahabat NOAH, para pengunjung yang lain pun ikut menikmati acara dan memeriahkan suasana. Saat personil NOAH datang, terdengar histeria teriakan dari mereka. Ariel, sang vokalis, pun menyapa dan mengajak para Sahabat NOAH serta seluruh pengunjung untuk tetap tenang dan tertib di dalam histeria yang penuh semangat itu. Dalam acara Book’s Signing ini, para personil NOAH lantas mengulas cerita di balik buku Kisah Lainnya. Buku ini ditulis berdasarkan perjalanan 5 personil NOAH, yakni Ariel, Uki, Lukman, Reza, dan David, selama vakum hampir 2 tahun dari
industri musik nasional. Terutama tentang proses yang ditempuh oleh band yang sebelumnya bernama “Peterpan” itu dalam melewati ujian demi ujian yang kencang mendera. Setelah itu. Ariel dkk pun berbagi keramahan dengan memberikan tanda tangan kepada para Sahabat NOAH dan pengunjung yang telah datang serta membeli buku Kisah Lainnya. NOAH memang menyita perhatian sebagai band fenomenal. Baru-baru ini, mereka berhasil mencetak Rekor Dunia dengan mengadakan tour keliling 2 benua 5 negara dalam 1 hari. Saat acara tengah berlangsung, Toko Buku Gramedia pun menjual beberapa merchandise sebagai tanda mata acara. Penyelenggaraan Book’s Signing Kisah Lainnya dirasa sangat bagus oleh para pengunjung dan Sahabat NOAH. Mereka sangat gembira karena dapat bertemu dan mendapat tanda tangan langsung dari para penulis buku Kisah Lainnya sekaligus personil band kesayangannya. Ariel, Uki, Reza, Lukman, dan David pun tersenyum ceria menyaksikan antusiasme penggemarnya. Toko Buku Gramedia Tunjungan Plaza Surabaya pun turut tersenyum, karena pada hari itu mengalami peningkatan penjualan buku secara signifikan, yakni sampai dengan 282 exemplar. NOAH membawa berkah! (Yetti Dwi & Team Css)
36 get things done!
35 tahun
oktober 2012
LOMBA MEWARNAI
“Back to Our Colours” Sinergi Radio Sumasli FM 99.8, TB Gramedia dan Graha Kerindo Utama Purwokerto
S
ebanyak 150 anak-anak dari berbagai sekolah TK dan SD (kelas 1 dan 2) di Purwokerto, didampingi oleh kedua orang tuanya, meramaikan pelaksanaan Lomba Mewarnai dengan tema “Back to Our Colours” pada hari Minggu tanggal 30 September 2012. Acara ini berlangsung semarak mulai pukul 08.30 hingga 14.00 Wib di Oemah Daun Resto, salah satu wahana yang memiliki fasilitas luas dengan nuansa alam yang indah di Purwokerto. Event ini diselenggarakan oleh Radio Sumasli FM 99.8 Purwokerto dengan menggandeng TB Gramedia dan Graha Kerindo Utama Purwokerto. Ini adalah salah satu wujud nyata sinergi yang diretas oleh unit-unit Kompas Gramadia di Purwokerto. Pembukaan event ini dilakukan oleh Vincent. E. Djajadi (Kepala Studio Radio Sumasli FM), didampingi oleh Bambang Budhi Santoso (Store Manager TB Gramedia Tamara Plaza), serta Srie Widodo (Pimpinan Cabang GKU) Purwokerto. Agar lomba dapat berlangsung secara fair, para orang tua tidak diperbolehkan menemani di dekat putra-putri mereka saat tengah mewarnai. Mereka hanya melihat dari kejahuan. Panitia yang terdiri dari para kru radio bertugas untuk mengawasi pelaksanaan lomba. Sebegitu komitnmennya sebagai panitia, para kru tersebut
bahkan sampai mengantarkan setiap peserta yang ingin buang air kecil ke toilet. Usai kegiatan mewarnai, semua peserta pun mendapatkan konsumsi dari panitia. Mereka lantas dihibur dengan penampilan lagu anak-anak. Para peserta diberi kesempatan untuk menyanyi atau menari di panggung. Semakin memeriahkan acara, panitia pun mengundi dan membagikan aneka doorprize bagi peserta. Sembari menunggu berlangsungnya proses penjurian lomba, para orang tua pun mengikuti sharing edukatif tentang kesehatan dengan topik “Anak Cerdas Bebas Cacingan” dan “Giat Menabung Sejak Dini” yang dipandu oleh salah satu sponsor acara. Para orang tua mengaku sangat terkesan dengan penyelenggaraan lomba yang dipadu dengan acara sharing yang sangat mendidik ini. Para pemenang utama dalam Lomba Mewarnai ini terdiri dari Juara 1, 2 dan 3 yang masing-masing mendapat hadiah tropi serta uang pembinaan dari Bank sponsor. Sementara itu, Juara Harapan 1, 2 dan 3 mendapatkan hadiah dari sponsor pendukung. Antusiasme terhadap event ini terbilang tinggi. Memasang target 100 peserta, Lomba Mewarnai “Back to Our Colours” ini bisa melampauinya dengan angka partisipasi sebanyak 150 peserta. Wow! (EQ)
get things done!
35 tahun
oktober 2012
37
Radio Sonora Surabaya dan KB/TK Santa Maria Sidoarjo
Ciptakan Anak Kreatif dan Sehat dengan Lomba Mewarnai Baby…baby…baby oooh, I’m like baby…baby…baby noo.. I’m like baby..baby..baby..oooh.. I tought you’d always be mine…
L
agu “Baby” dari Justin Bieber itu mengiringi gerakan lincah kaki dan tangan kecil muridmurid Kelompok Bermain (KB) / Taman Kanakkanak (TK) Santa Maria Sidoarjo. Bibir-bibir mungil mereka pun bersenandung bersama sama. Kamera dari ponsel para orang tua murid tiada henti memotret, mengabadikan tingkah dan gaya menggemaskan putraputrinya. Itulah pemandangan yang terlihat pada hari Sabtu pagi, 29 September 2012, dalam acara Perayaan Ulang tahun KB/TK Santa Maria Sidoarjo. Dalam momentum perayaan ulang tahun dan peringatan Santa Maria sebagai pelindung sekolah, Radio Sonora Surabaya dan KB/TK Santa Maria Sidoarjo berupaya mengasah kreativitas anak-anak demi terwujudnya generasi penerus bangsa yang kreatif dan sehat. Ya, kreativitas dan kesehatan ini dipandang sebagai bekal yang sangat penting untuk menunjang kehidupan mereka di masa depan.
38 get things done!
35 tahun
oktober 2012
Upaya ini diwujudkan dengan mengadakan Lomba Mewarnai bagi seluruh murid yang berjumlah sekitar 160 anak. Dalam acara ini, orang tua tidak sekadar menunggu putra-putri mereka berkreasi. Tetapi Radio Sonora Surabaya pun mengajak semua orang tua peserta untuk mengikuti sharing pengetahuan yang bermanfaat tentang kesehatan putra-putri mereka. Edukasi kesehatan yang dikonsep dalam acara bincang santai ini menyajikan 2 topik. Topik pertama adalah “Cacingan pada Anak dan Cara Mengatasinya”. Sedangkan topik kedua, yang dipandu oleh Dr. Lisa Pangemanan Sp.A., M,Kes. dari Fak. Kedokteran Universitas Widya Mandala Surabaya, mengupas tentang “Cara untuk Mencegah dan Mengatasi Alergi pada Anak”. Para orang tua murid terlihat sangat antusias bertanya tentang tema ini, khususnya terkait dengan kondisi masing masing anak mereka. Kepala sekolah KB/TK Santa Maria Sidoarjo sangat mengapresiasi acara ini dan berharap ke depannya dapat dilaksanakan secara berkesimbungan. Acara pun ditutup dengan pengumuman pemenang dari kategori Kelompok Bermain sebanyak 2 pemenang, serta TK A dan TK B masing masing 3 pemenang. (Didin-Sonora SBY)
Toko Buku Gramedia Regional Jabar, Jateng & DIY
Optimis Menatap 2013: 276 Event Sepanjang Tahun “Maju & Berkembang bersama Toko Buku Gramedia”, itulah tema yang diusung dalam rapat Toko Buku Gramedia regional Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Kaliurang, Yogyakarta, tanggal 11-14 September 2012. Bertempat di Puri Indah Hotel, Rapat Regional ini diikuti oleh seluruh Store Manager dan Merchandising Manager Regional Jabar, Jateng dan DIY. Di tengah hawa udara yang sejuk, rapat yang dipimpin oleh V. Sugiarto selaku Manager Regional ini melahirkan kesepakatankesepakatan kerja untuk tahun 2013. Programprogram kerja yang telah disepakati antara lain Pesta Buku Gramedia, Promo in Store, Bargain Books (dilakukan di 16 toko buku di Regional Jabar, Jateng dan DIY), dan berbagai program lainnya. Secara total, ada 276 event yang akan diadakan sepanjang tahun 2013. Dalam pertemuan ini, seluruh pimpinan supplier/penerbit, pimpinan counter dan Store Manager melakukan penandatanganan terhadap kontrak kesepakatan bersama yang meliputi target omzet dan tanggal pelaksanaan selama setahun (Januari hingga Desember 2013). Kesepakatan ini memuat komitmen para pimpinan supplier/penerbit besar untuk memberikan kontribusi 80% omzet toko buku. Suplier/penerbit yang terlibat dalam kesepakatan ini diantaranya adalah Group of Book Publishing (GoBP), Erlangga, Diva Press, Media Pressindo, Solusi Distribusi, Penerbit
ANDI, Bhuana Ilmu Populer, Niaga Swadaya, Arruz Media, Usahatama Paramita, Unggul Cipta Piranti, dan lain-lain. Berpijak pada kesepakatan bersama, kesuksesan program kerja Toko Buku Gramedia tahun 2013 ini nantinya akan bergantung pada konsistensi pelaksanaan program tersebut oleh setiap pelakunya. Maka dari itu, dipandang sangat perlu untuk menjaga harmoni diantara seluruh stakeholder. Tidak hanya pemegang saham, konsumen dan karyawan, tetapi juga dengan segenap mitra kerja. Dengan begitu, diharapkan akan terwujud sinergi yang kuat untuk maju dan berkembang bersama. Terkait dengan itu, di akhir kegiatan, diadakan kegiatan ”Lava Tour” bersama antara Store Manager, para pimpinan supplier/penerbit dan pimpinan counter. Dengan menumpang mobilmobil Jeep, seluruh peserta diajak menjelajahi daerah sekitar Gunung Merapi yang telah berubah menjadi area wisata sejak meletus pada tahun 2010. Perjalanan yang seru, asyik dan akrab, menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi seluruh peserta. Dengan kesiapan program kerja yang telah disusun, dan komitmen terhadap pelaksanaan secara baik dan sinergis, Toko Buku Gramedia regional Jabar, Jateng dan DIY optimis mampu mempertahankan prestasi (target omzet dan laba operasional) yang berhasil dicapai di tahun 2012. Ya, optimis menatap 2013! (E. Driemirda Primasari)
get things done!
35 tahun
oktober 2012
39
Mind Slim Program: Getting Slimmer, Grow Younger!
G HOBI, Sarana Pelepas Stress
H
obi yang positif adalah sarana pelepasan stress yang amat baik bagi kesehatan pikiran, jiwa, dan raga seseorang. Apapun jenis hobi yang kita pilih, seyogyanya dapat memberikan manfaat. Siapa tahu satu saat dapat mendatangkan tambahan pendapatan! FX Ari Mudiyanto dari Maintenance Cetak Unit Percetakan Site Bali, adalah seorang kolektor miniatur mobil. Pria yang sebelumnya bertugas di Percetakan Palmerah ini hobi megumpulkan die-cast sejak tahun 1993. “Saya mulai mengkoleksi mainan ini sejak masih sekolah. Ada keasyikan tersendiri karena harus berburu barang langka dari berbagai kota, bahkan luar negeri,” papar Ari. Jumlah koleksinya saat ini kurang lebih 2000 buah dengan berbagai model dan merek. Koleksi miniatur mobil ini sekarang telah berubah menjadi semacam investasi karena semakin lama koleksi ini semakin mahal harganya. Hal ini dikarenakan beberapa jenisnya jarang yang diproduksi ulang sehingga banyak kolektor yang memburu dan siap membeli dengan harga yang lumayan. Jika sudah begitu, maka hobi dapat menjadi sumber penghasilan tambahan, bukan? Bagi sebagian orang, mungkin koleksi mainan begini dianggap remeh atau kita dicap seperti anak kecil. Tetapi menurut Ari, sebenarnya bisa diambil banyak pelajaran seperti ketelitian memilih barang, sigap mencari informasi, rapi menyimpan koleksi supaya tidak rusak dan masih banyak hal positif yang bisa diambil dan diterapkan dalam dunia kerja seharihari. Ari merasa menjadi lebih teliti dan rapi dalam melakukan pekerjaannya di kantor. “Tetap harus diingat, hobi tidak boleh mengganggu pekerjaan dan rumah tangga,” tambah Ari sembari nyengir. Ya, setiap orang tentu memiliki kegemaran atau hobi sendiri-sendiri. Ada yang doyan ngumpulin barang antik, suka olahraga, gemar travelling, bersepeda, main musik, dan macam-macam lagi. Namun intinya, hobi harus dapat menjadi saluran positif pelepas stress dengan tanpa mengganggu aktivitas pekerjaan dan mepengaruhi kocek rumah tangga. Selamat berhobi! (istimewa) get things done! 35 tahun oktober 2012
40
emuk bukan salah Anda, tetapi bawah sadar Andalah yang perlu diprogram ulang agar stop emotional eating, stop craving, motivate to fun excercise, speed up your metabolism & feel good about yourself – Juli Triharto Artikel pada sebuah blog mengenai Natural Body Design meyebutkan bahwa setiap diri kita memiliki desain alami tubuh masing-masing (natural design of our body), sehingga ketika kita berniat untuk menurunkan berat badan, ada baiknya mengenali seperti apa bentuk asli tubuh ketika sudah langsing, yang sesuai dengan desain alaminya. Beberapa orang mengatakan bahwa bagian tubuh yang pertama kali terisi adalah yang terakhir kali melangsing. Dengan konsep First On, Last Off ini, bulan lalu Group of Book Publisher (GoBP) kedatangan tamu istimewa yang membuat peserta, yang sebagian besar wanita, menjadi amat bersemangat. Juli Triharto, penulis buku Hypnolangsing, hadir memberikan workshop. Juli memiliki visi untuk menciptakan Indonesia Langsing 2015 dengan 1 juta orang slimmer. Pada kesempatan tersebut, Juli Triharto memberikan workshop mengenai 5 Magic Rules andalannya, sekaligus cara penerapannya. Menurutnya, hanya dengan mengikuti rules ini secara teratur dan sunguh-sunguh, maka berat badan bisa diturunkan! Sebagai bukti, ia mengajak seorang slimmer, seorang wanita cantik yang telah turun berat badannya 15 kg dengan menerapkan rules tersebut, tanpa bantuan obat-obatan. Ingin ikutan langsing dengan sehat? Beli bukunya dan terapkan pada hidup Anda! Terbitan GoBP lho! Kalau kebetulan bertemu di suatu kesempatan dengan karyawan GoBP, jangan heran kalau melihat beberapa di antaranya mulai melangsing. (Anastasia Tea, GoBP)
2
1 PEMBUKAAN OLIMPIADE 8A Pure Fun Not Competition
P 3
esta olahraga ala Gramedia Majalah (Group of Magazine) yang bertajuk Olimpiade 8A kembali digelar. Kali ini, cabang olahraga yang dihelat adalah futsal, basket, volley, tenis meja, dan catur. Dengan partisipasi aktif dari para karyawan, perhelatan olahraga ini menyajikan pertandingan dan tontonan yang seru! Olimpiade 8A ini mengusung tagline Pure Fun Not Competition. Sejatinya, pertandingan olahraga memang merupakan arena kompetisi. Namun, di Jalan Panjang 8A, ajang kompetitif ini digelar secara ringan dengan penuh tawa ceria. Berikut parade foto kegiatan Pembukaan Olimpiade 8A yang meramaikan kantor Gramedia Majalah pada Senin 24 September 2012 lalu: Keterangan foto:
4
1. Pembukaan Olimpiade 8A dimulai dengan mengarak obor olimpiade dari lantai ke lantai. 2. Pemred Majalah Hai, R. Dani Satrio, bersemangat membawa berkeliling obor Olimpiade 8A. 3. Kontingen CFM. Nekat: sedikit anggota namun tak kalah aksi!
5get things done!
4. Tim IT Media menampilkan yelyel dengan atribut topengnya. 5. Masing-masing kontingen diberi kesempatan untuk menampilkan yel-yel yang juga diperlombakan. 6. Pembuka pertandingan: ekshebisi futsal dengan pemain para pimpinan unit.
35 tahun
oktober 2012
41
6
WARTAKOTALIVE.COM Reborn “Jakarta dalam Satu Klik”
M
erah putih membalut segenap keluarga besar Warta Kota, sebagai kostum acara relaunching yang menandai terlahirnya kembali Wartakotalive.com pada hari itu, Jumat 12 Oktober 2012, di Gedung Kompas Gramedia (KG) Unit 4 Lantai 1 Palmerah Selatan. Reborn! Acara Relaunching Wartakotalive.com ini sekaligus meresmikan logo dan kantor baru di gedung yang kerap disebut sebagai ‘Bedeng’ itu. Acara ini dihadiri juga oleh Pemred Warta Kota Deddy Pristanto dan Director Corporate Communication Widi Krastawan. Peresmian logo serta kantor baru Wartakotalive.com secara simbolis dilakukan dengan pemotongan tumpeng dan pengguntingan pita oleh Deddy Pristanto. Desain situs Wartakotalive.com pun diperbarui menjadi lebih simpel, user friendly, dan fresh. Jumlah kanal online di dalamnya diperkaya sehingga menawarkan informasi yang lebih beragam. Dengan tagline “Jakarta dalam Satu Klik”, wajah dan content baru Wartakotalive.com diharapkan dapat menyajikan informasi secara cepat dan akurat, khususnya warta tentang Jakarta dan sekitarnya, kepada pembaca. Dalam sambutannya, Deddy Pristanto menjelaskan tentang sejarah berdirinya Wartakotalive. com pada tahun 2004 yang sempat vakum selama beberapa
42 get things done!
35 tahun
oktober 2012
waktu. Dia berpesan kepada para pengampu Wartakotalive.com agar bisa mengoptimalisasi media online yang masih berada di bawah naungan Warta Kota ini. Turut melengkapi, Widi Krastawan menyampaikan arti penting media online (digital) bagi media massa terkini. Menurutnya, generasi yang ada saat ini terpilah menjadi 2. Yakni generasi berusia di atas 35 tahun yang pegang koran, dan generasi berusia 35 tahun ke bawah yang pegang gadget. “Ada perbedaan model pengetahuan pada 2 generasi tersebut. Dot com dan cetak tidak bisa dibandingkan. Itu panggung yang berbeda. Keduanya harus tetap difasilitasi dan dikembangkan,” ujarnya. Manager Wartakotalive.com, Devi Emzal, melihat realitas bertumbuhnya beberapa media online di KG bukan sebagai persaingan intern yang merugikan, namun justru sebagai kepingan penyusun puzzle KG. Dari situ, kita semua berharap agar kepingan-kepingan puzzle yang ada di dalam satu tubuh KG ini dapat menyatu sehingga menjadi puzzle KG yang utuh, sinergis dan progresif. Semoga! (azmi, foto: Qmunk)
GRAMEDIA DRIVE THROUGH P erkembangan pelayanan saat ini menunjukkan bahwa konsumen membutuhkan produk yang diinginkannya cenderung meminta cepat dilayani dengan berbagai kemudahan. Salah satu bentuk pelayanan itu berupa Drive-through. Pesanan diterima dan barang atau layanan disajikan menggunakan jendela layan dengan pelanggan tetap menunggu di dalam kendaraannya. Cara ini pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1940-an, kemudian menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, drive-through diubah namanya menjadi drivethru, oleh seseorang birokrat bernama Ir. Nabil Fauzan. Tak ada informasi lebih lanjut mengenai birokrat tersebut sehingga pencetus drive-thru di Indonesia masih semi-anonim. Toko Buku Gramedia sangat mungkin melayani konsumennya dengan penjualan semua produk-produk Kompas Gramedia (buku, majalah, koran, maupun produk media lainnya) dengan menerapkan cara ini. Cara gabungan dalam penerapan Gramedia Drive-thru, juga berupa kemudahan dan kenyamanan belanja online yang dipasangkan dengan kedekatan mengambil pesanan dalam waktu yang singkat, dimana hal ini memungkinkan pelanggan untuk memesan secara online dan mengambilnya di toko – yang sebelumnya hanya menawarkan pilihan pengiriman rumah.
Drive-Through Model Ritel Global
Amazon
Fully Funtional E-Commerce Website
In-Store Pickup
Brick & Mortar Stores Store-Based Retailers Standalone Drive (W/own fulfillment Warehouse)
Shared Drive Locations With Existing Store Standalone Drive (Supplied by Existing Warehouse)
Evolusi dari Retail Drive-Through
I
OPIN
Dalam dekade terakhir, hampir semua hipermarket operator besar Eropa telah menerapkan drive-model mereka sendiri, dimulai dengan Auchan di tahun 2000. Layanan ini memungkinkan pelanggan untuk menempatkan order online mereka atau dari perangkat mobile mereka dan berkendara ke toko di mana rekan toko akan menempatkan barang-barang ke bagasi mereka. Di antara hipermarket Perancis, yang merupakan pelopor dari ide, ada sejumlah struktur menarik dan sangat berbeda, termasuk: 1. Bersama dengan lokasi toko yang ada 2. Stand alone outlet (disediakan oleh gudang yang ada) 3. Standalone drive (dengan gudang tersendiri) Stop & Shop adalah model yang tidak berbeda dari model-model Eropa, mengikuti pola yang sama dengan evolusi (atas). Tujuan akhir dari model drive-through ritel adalah untuk menjembatani kesenjangan yang lebih baik antara ruang digital dan fisik.
Cara Kerja Meijer adalah sebuah perusahaan AS menghadapi tantangan yang sama yang menyebabkan perkembangan dari format Drive-through Eropa. Meijer memiliki situs e-commerce terpisah yang didedikasikan untuk layanan drive mereka: Meijergroceryexpress. com. Di sana, Anda hanya memilih item Anda dari daftar, pilih toko Anda, dan waktu pengambilan, dan kemudian Anda siap untuk berbelanja! Setelah Anda mengirimkan pesanan Anda, toko menerima daftar belanjaan, dan mempersiapkan barang dan menyesuaikannya dengan waktu pengambilan. Informasi kartu kredit dimasukkan secara online hanya untuk memastikan waktu pengiriman. Pelanggan membayar secara elektronik di mobil mereka ketika barang-barang mereka diambil. Layanan ini memungkinkan pelanggan untuk berbelanja dengan nyaman. Untuk Toko Buku Gramedia yang punya gedung sendri dan mempunyai lahan parkir, apakah penerapan Gramedia drive-thru ini memungkinkan? Salam inovasi! (Syarief Sapaniku, TB Gramedia Palembang Atmo) Sumber: http://www.instoretrends.com/index.php/2012/05/15 meijer-grocery-express-drive-through-in-america/ dan http://www get things done! 35 tahun oktober 2012 instoretrends.com/index.php/2012/07/20/stop-shops-curbside-pick-up vs-retail-drive-through-in-the-usa/
43
Hotel Tour bersama Town for Kids School
P Serah Terima Jabatan GM Hotel Santika Pandegiling Surabaya
H
otel Santika Pandegiling Surabaya mengadakan acara serah terima jabatan General Manager pada Kamis tanggal 20 September 2012. Posisi General Manager (GM) Hotel Santika Pandegiling Surabaya yang sebelumnya dipegang oleh Sang Nyoman Gunarta, diserahterimakan kepada Made Rai Wirata yang merupakan pendatang baru di grup Santika Hotel & Resort. Selepas menangani Santika Pandegiling Surabaya, Sang Nyoman Gunarta pun kini bergeser menjabat sebagai GM Hotel Santika Siligita Bali. Acara Sertijab ini dihadiri juga oleh beberapa pimpinan Santika Hotel & Resort, diantaranya adalah F. Andi Wibowo (Corporate Operation Manager Santika Indonesia Hotel & Resort), Denny A. Ermansyah (GM Hotel Santika Jemursari Surabaya), serta I Nyoman Setiawan (Hotel Manager Amaris Embong Malang Surabaya). Setelah merenovasi restorannya setahun yang lalu, pada Oktober 2012 ini Hotel Santika Pandegiling Surabaya telah merampungkan pula renovasi ruang meetingnya. Tak berhenti di situ, untuk meningkatkan pelayanan kepada tamu, Hotel yang memiliki 125 kamar ini tahun depan akan merenovasi seluruh fasilitas kamar mandinya. Dalam usia yang telah mencapai 14 tahun ini, hingga tahun demi tahun berikutnya, Hotel Santika Pandegiling Surabaya akan lebih memanjakan segenap tamunya dengan fasilitas dan pelayanan yang semakin baik dan sempurna. (Lisa Lestari)
44 get things done!
35 tahun
oktober 2012
erjalanan luar kota identik dengan hotel sebagai tempat untuk singgah dan istirahat bermalam. Tapi untuk saat ini, hotel tidak saja menyediakan fasilitas dan pelayanan kamar atau penginapan semata, namun juga berbagai wahana untuk refreshing atau bahkan keperluan bisnis (meeting). Town for Kids School, salah satu international preschool di Surabaya, melihat hal ini dan merasa perlu untuk memberikan pengetahuan mengenai hotel kepada para muridnya. Maka mereka pun memilih Hotel Santika Pandegiling Surabaya sebagai tempat berkunjung dalam rangka Hotel Tour bagi segenap muridnya. Jumat, 21 September 2012 sejak pukul 09.00 Wib, sekitar 25 orang murid beserta guru dari Town for Kids School diajak berkeliling Hotel Santika Pandegiling Surabaya oleh jajaran manajemen untuk mengetahui fasilitas hotel mulai dari kamar, restoran, kitchen, meeting room, hingga area spa dan fitness. Hotel Tour ini bertujuan untuk membuat para murid jadi tahu dan memahami seluk-beluk fasilitas dan pelayanan hotel. Para murid yang ratarata berumur 4 tahun itu diajak untuk aktif berinteraksi dengan bertanya langsung kepada manajemen perihal fasilitas dan pelayanan hotel. Dengan kegiatan Hotel Tour, diharapkan anak-anak bisa berwisata sembari belajar mengenal dan menanamkan pengetahuan tentang hotel sejak dini. (Lisa Lestari)
PURNAKARYA
Mas Harsun Pensiun... Apa rasanya bila masa pensiun tiba? Stres karena post power syndrom? Tidak begitu dengan bapak dua anak yang satu ini. Dia happy, bahkan di masa pensiunnya, ia ingin berpacaran lagi.
K
ebahagian itu terungkap saat acara pelepasan Mas Harsun, begitu Agus Hari Sunarko (60) biasa disapa, memasuki masa pensiun pada Senin (13/8). “Bahagia. Ingin pacaran seperti dulu lagi,” kata sang istri tercinta, Ledy (Oey Meri), sambil menatap suami tercinta. Ungkapan wanita yang dinikahi Mas Harsun pada 17 Juni 1963 ini disambut gembira oleh rekan kerja yang hadir. Mas Harsun telah siap menikmati kebahagian di fase kehidupan berikutnya. Tak terasa sudah 33 tahun Mas Harsun mengabdi di KG. Mengawali karirnya di Divisi Sirkulasi, di Gramedia Majalah, ayah dari Randy Desano (26) dan Clara Natasya (20) ini memungkasinya dengan menjabat sebagai Vice GM Sales & Marketing yang merangkap sebagai Deputy GM IT Media. Pada hari itu, segenap rekan kerja Mas Harsun mempersiapkan acara spesial untuknya. Diorganisir oleh Dharma S Soedirman (Editor in Chief What HiFi Magazine) dan Jali (Activation Second Superintendent) beserta panitia, drama ini mementaskan kehidupan dengan tema kerajaan China tentang kekaisaran Dinasti Ming. Performing art barongsai mengawali acara untuk menyambut kedatangan Mas Harsun. Selanjutnya, panitia ‘membungkus’ Mas Harsun dengan pakaian kerajaan lengkap. Diiringi musik barongsai yang khas, Mas Harsun pun digiring masuk untuk menghadap Kaisar Ming yang
diperankan oleh Bobby Christoffer (GM Sales & Marketing) sebagai atasannya langsung. Adegan lucu pun tak luput dari drama tersebut. Dimulai dari Jenderal Harsun yang meminta ijin pensiun, hingga Sang Jenderal yang harus mengalahkan ‘algojo’ Kaisar melalui sebuah pertarungan. Suasana makin heboh ketika Si Buta dari Gua Hantu sampai Kungfu Panda turut meramaikan pertarungan, yang akhirnya dimenangkan oleh Sang Jenderal. Atas kemenangan tersebut, Kaisar Ming pun mengijinkan Jenderal Harsun untuk pensiun. Setelah drama usai, sambutan demi sambutan pun disampaikan. Mas Harsun mengawalinya dengan ucapan terima kasih kepada semua rekan yang telah bekerjasama menjaga KG tetap menjadi perusahaan terdepan. “Saya bekerja untuk diri saya dan perusahaan. Kalau diri saya baik, perusahaan juga baik,” ujar Mas Harsun yang tak lupa menitipkan kelangsungan perusahaan ini pada penerusnya. Sambutan lainnya disampaikan rekan kerja yang telah lebih dulu pensiun, H. Murtomo, yang kemudian dilengkapi juga oleh Elwin Siregar selaku Group of Magazine Director. Apresiasi juga datang dengan kehadiran rekan kerja yang telah pindah tugas, antara lain Corporate Communication Director Widi Krastawan, Corporate IT & IS Director Adrian S. Herlambang, CHR Director B. Sigit Suryanto, serta Group of TV Director Bimo Setiawan. Acara kemudian diakhiri dengan saling bersalaman dan dilanjutkan dengan buka puasa bersama. Selamat menempuh hidup baru, Mas Harsun! (Team GoM)
get things done!
35 tahun
oktober 2012
45
46 get things done!
35 tahun
oktober 2012
Infobituari Telah meninggal dunia dengan tenang, rekan kita: Fredericus Andries (Purnakaryawan Bagian Iklan KOMPAS), dalam usia 77 tahun, wafat pada hari Senin, 17 September 2012, pukul 05.30 wib. Telah dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta, pada hari Selasa, 18 September 2012. Almarhum telah bergabung dengan Kompas Gramedia sejak 1968 dan pensiun pada Februari 1995.
Julian Sihombing (Redaksi KOMPAS), dalam usia 53 tahun, wafat pada hari Minggu, 13 Oktober 2012, pukul 02.15 di Singapura. Telah dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta, pada Senin, 15 Oktober 2012.
Kompas Gramedia menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya bagi keluarga yang ditinggalkan
Aerodinamis...
Inforia
Gustri sedang senang hatinya karena punya motor baru... Gustri : Ini keluaran terbaru, 250cc, ful resing, ngacir banget! Ngalahin kereta aja bisa lho! Paijan : Wah keren banget, Gus! Tapi mosok motor bisa ngalahin kereta sih?? Ada-ada aja... Gustri : Bener! Sini tak boncengin... Kita taruhan traktir makan! Paijan segera memakai helm dan membonceng Gustri. Tidak lama, Gustri melihat kereta yang sedang melaju cukup kencang di relnya dengan jarak cukup jauh di depan. “Lihat, Jan,” ujar Gustri sembari memacu motornya di jalanan di samping rel, mengejar kereta tersebut. Dalam hitungan detik, motor melaju kencang dan terkejarlah kereta itu. “Ayo traktir aku!” ledek Gustri. Paijan tertawa sembari menunjuk ke arah rel, ”Mana? Tuh keretanya udah di depan lagi!” Gustri terhenyak, lalu segera memacu motornya lagi, ”Jan, nunduk, biar lebih cepat!” Mereka berdua lalu merunduk seperti pembalap dan mengejar kereta itu. Baru sebentar terkejar, ternyata kereta api itu kembali mendahului motor mereka. Gustri yang penasaran segera memacu motornya lebih kecang dan mengejar lagi. Begitu terkejar, Gustri langsung menengok ke arah kereta dan sontak ia kaget karena melihat seluruh penumpang kereta itu merunduk seperti pembalap. “Pantesan lebih cepet, yang ngerunduk lebih banyak,” ujar Gustri spontan... (tot) get things done! 35 tahun oktober 2012
47
TTS infokita : Oktober 2012
Inforileks
i Setiap edis h li pi di an ak dan 5 pemenang ang en untuk pem ta, ko ar lu an ak an is gk bin ng ya at am al dikirimkan ke . an ab w pada ja tercantum
S
O
D
W
B
K
N
Z
V
J
U
K
A
O
I
N
N
L
BAJAJ
R
E
Y
S
G
J
X
E
J
K
O
P
Q
C
O
V
E
U
DAPUR NOVA
Z
P
N
J
A
M
F
R
K
H
B
W
G
I
I
L
R
S
DONALD BEB
B
T
K
J
A
B
A
B
E
K
A
S
T
V
W
R
U
F
GPU
N
A
A
D
A
O
K
W
B
R
G
O
C
T
Z
N
D
Q
JABABEKA
H
B
N
U
F
L
X
S
E
P
M
V
E
P
G
M
L
H
JEEP
A
L
W
F
G
J
V
Z
B
K
M
C
S
A
P
M
O
K
KOMPAS DOT
T
O
C
M
I
N
W
A
D
Q
A
X
Y
U
L
N
D
S
KONTAN
G
I
Y
E
A
T
U
R
L
P
C
F
L
D
H
A
O
R
OTOMOTIF
W
D
H
T
B
P
O
K
A
S
F
U
U
S
P
I
D
H
SENJA
K
B
N
V
O
W
Q
M
N
S
Z
F
X
U
V
L
T
U
TABLOID BOL
A
O
K
M
W
V
S
E
O
H
C
A
R
L
P
R
Y
G
WISMA PACE
K
L
C
U
Q
I
Y
K
D
T
S
N
N
D
E
Z
R
D
DODOL DURE
U
A
N
V
W
Q
S
N
F
J
O
W
X
A
E
B
C
R
TOPAN
O
Z
V
M
U
W
A
K
Y
V
D
B
K
A
J
O
C
S
KCM
X
G
J
C
Q
P
I
S
A
P
F
M
C
U
T
V
W
F
KOMPAS
J
C
O
M
O
C
T
O
D
S
A
P
M
O
K
Q
S
B
ZULU
Z
P
X
T
R
B
D
S
Y
Z
E
I
D
G
A
O
V
P
MOTION
BAJAJ DAPUR NOVA DONALD BEBEK GPU JABABEKA JEEP
KOMPAS DOT COM KONTAN OTOMOTIF SENJA TABLOID BOLA WISMA PACET
DODOL DUREN TOPAN KCM KOMPAS ZULU MOTION
Temukan 18 kata yang tertera di bagian kanan dengan cara melingkari jawaban. Jawaban bisa ke arah vertikal, horisontal, diagonal, atau dibaca secara terbalik dari belakang.
Pemenang TTS September 2012 Ketentuan: TTS terbuka untuk seluruh karyawan, keluarga karyawan & purnakaryawan KG. Kirim jawaban ke Redaksi InfoKita, Humas KG, Jl Palmerah Selatan 17, Jkt 10270. Cantumkan nama lengkap, NIK, unit usaha & alamat lengkap unit usaha. Gunting dan tempelkan kupon asli TTS pada amplop/ kartu pos.
get thingsTTS done! 48KUPON
1. Anton Hendrawan (NIK 007610) Bhuana Ilmu Populer, Jakarta
4. Soeharini (NIK 002174) Toko Buku Gramedia Jember
2. Sabrina natalia (NIK 017144) Corporate Comptroller, Jakarta
5. M Guntur (NIK 003270) TB Gramedia Rabam Mall, Kendari
3. Atriana Wulansari (NIK 016326) SKG – Yogjakarta
# 35 tahun
INFOKITA’OKT’2012
oktober 2012