COMPARISON ANALYSIS OF WORK ON LAND AND UNDER WATER WITH STOP TIME AND MTM-1 METHOD (Case Study of Pipe Assemblying on Water Chamber With One Meter Dept) Erika Kusuma Dewi Abstrak Work is a dominant thing that people do for living. Work is influenced by place and its environment. The limitation of land on earth has made people start to consider under water exploitation. With so many under water works, it has become more important to research the characteristic of how works can be done under water. There are methods that can be used for knowing the completion work time on land and under water. The method’s used in direct is stop time method for works either on land or under water. Indirect method (MTM-1) is used for works on land. According to its method, we can find the comparison of index ratio from works normal time which is symbolized with φ , β , dan γ index, so it would be easier for researcher to determine works normal time which is done under water through work simulation on land or by using MTM-1 method. In other to know if the measurement both on land and underwater for seven kinds of work result the same mean or not, Wilcoxon Two Sample Rank Test is used. Based on Wilcoxon Two Sample Rank Test for each φ , β , dan γ index, it has shown a difference between each method. For testing seven kinds of work with 3 different index ( φ , β , dan γ ), it is used Anova Test. Based on Anova Test, it has shown that works were done before are similar and the comparison index between φ , β , dan γ for each work are not different. For knowing if the comparison index ratio of seven works are different or not, Mean Test is used. Based on Mean Test, it has shown that the comparison index ratio of seven works are similar for each its index. The index ratio φ (comparison between works normal time on land and under water with stop time method) was 0.63. The index ratio β (comparison between works normal time on land with stop time method and MTM-1 method) was 1.49. The index ratio γ (comparison between works normal time on land with MTM-1 and under water work with stop time method) was 2.39. According to Validation Test for each φ , β , dan γ index that have been tested with Z Test, it has shown that the comparison index ratio are the same for each of the work, so the result is valid. Based on the result from research which is done before, it has shown that the researcher has made proved that measurement of under water work can be either approached or simulated by measuring work on land through comparison index ratio. Key word : Under water, Normal Time, Index Erika Kusuma Dewi adalah mahasiswi Teknik Industri 2003, Universitas Kristen Maranatha
ANALISIS PERBANDINGAN PEKERJAAN DI DARAT DAN DI DALAM AIR DENGAN METODE JAM HENTI & MTM-1 (Studi Kasus Pemasangan Pipa di Water Chamber Dengan Kedalaman 1 meter) Erika Kusuma Dewi Abstrak Kerja merupakan suatu hal yang dominan dilakukan manusia untuk kelangsungan hidupnya. Kerja dipengaruhi oleh tempat dan lingkungan kerjanya. Keterbatasan daratan yang ada di dalam bumi, membuat manusia mulai memperhatikan eksploitasi di dalam air. Dengan semakin banyaknya pekerjaanpekerjaan yang dilakukan dalam air, maka semakin perlu untuk meneliti bagaimana sifat dan karakteristik kerja bila dilakukan dalam air. Terdapat metode-metode yang dapat digunakan untuk mengetahui waktu penyelesaian pekerjaan di darat dan di dalam air tawar. Metode yang digunakan adalah cara langsung (jam henti) untuk pekerjaan yang dilakukan di darat maupun di dalam air tawar dan cara tak langsung (MTM-1) untuk pekerjaan yang dilakukan di darat. Berdasarkan metode yang digunakan, dapat diketahui besar rasio index perbandingan dari waktu normal suatu pekerjaan yang dilambangkan dengan index φ , β , dan γ sehingga dengan diketahuinya index pembanding, maka akan lebih mudah bagi peneliti untuk menentukan waktu normal pekerjaan di dalam air melalui simulasi pekerjaan di darat atau dengan metode MTM-1. Berdasarkan uji Wilcoxon two sample rank test untuk setiap index φ , β , dan γ menunjukkan bahwa hasil tiap metoda tidak sama. Berdasarkan Uji Anova yang telah dilakukan menunjukkan pekerjaan yang dilakukan merupakan pekerjaan sejenis dan index perbandingan antara φ , β , dan γ tiap jenis pekerjaan tidak sama. Sedangkan berdasarkan uji kesamaan rata-rata yang telah dilakukan menunjukkan bahwa rasio index perbandingan ketujuh jenis pekerjaan sama untuk masing-masing index. Rasio index perbandingan φ (perbandingan waktu normal pekerjaan yang dilakukan di darat dan di dalam air tawar dengan jam henti) sebesar 0.63. Rasio index perbandingan β (perbandingan waktu normal pekerjaan yang dilakukan di darat dengan jam henti dan MTM-1) sebesar 1.49. Rasio index perbandingan γ (perbandingan waktu normal pekerjaan yang dilakukan di dalam air tawar dengan jam henti dan pekerjaan yang dilakukan di darat dengan MTM-1) sebesar 2.39. Berdasarkan Uji Validasi untuk masingmasing index φ , β , dan γ yang telah diuji menggunakan Uji Z menunjukkan bahwa rasio perbandingan index tiap pekerjaan tetap sama. Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa peneliti berhasil membuktikan pengukuran kerja di dalam air dapat didekati atau disimulasikan dengan pengukuran kerja di darat yang ditinjau melalui rasio index perbandingan. Kata kunci : Air, Waktu Normal, Index Erika Kusuma Dewi adalah mahasiswi Teknik Industri 2003, Universitas Kristen Maranatha
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Kerja merupakan suatu hal yang dominan dilakukan manusia dalam kehidupannya. Kerja dipengaruhi oleh tempat dan lingkungan kerjanya. Pekerjaan bisa dilakukan di daratan, air maupun di luar angkasa. Penelitian di atas daratan sudah banyak dilakukan manusia dibandingkan dengan kerja di dalam air ataupun di luar angkasa, karena selain lebih mudah, memang manusia hidup di atas daratan. Dalam sejarah manusia, mereka berlomba untuk mengekploitasi daratan. Dengan keterbatasan daratan dalam bumi kita, membuat manusia ingin mengekploitasi air dan luar angkasa. Pekerjaan di luar angkasa tentu lebih besar resikonya dibandingkan dengan di dalam air. Berdasarkan pemikiran di atas, maka orang mulai memperhatikan eksploitasi di dalam air yang merupakan suatu media yang paling dekat dengan daratan dimana manusia tinggal. Semakin banyaknya pekerjaanpekerjaan yang dilakukan dalam air, maka semakin perlu untuk meneliti bagaimana sifat dan karakteristik kerja bila dilakukan dalam air. 1.2 Identifikasi Masalah Pada UNDER WATER WORK MEASUREMENT, masalah yang dihadapi adalah belum ditemukan referensi perbandingan pengukuran kerja di dalam air yang dapat didekati atau disimulasikan dengan pengukuran kerja di darat yang ditinjau melalui rasio index perbandingan. 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi 1.3.1 Pembatasan Masalah 1. Pekerjaan yang diamati merupakan pekerjaan perakitan khususnya perakitan pada pipa berdiameter 1 inch serta pemasangan mur dan baut. 2. Pengamatan dilakukan di media air tawar dan darat 3. Pengamatan dilakukan pada Water Chamber di Laboratorium Analisis Perancangan Kerja Universitas Kristen Maranatha 4. Perhitungan dalam pengolahan data secara tidak langsung (MTM1) diolah menggunakan bagan analisa. 5. Perhitungan waktu hanya sampai waktu normal karena belum ada faktor kelonggaran pada media air. 6. Berat obyek dan peralatan yang digunakan untuk penelitian tidak lebih dari 2.5 lbs (1.25kg). 7. Faktor penyesuaian dengan menggunakan metode Westinghouse. 1.3.2 Asumsi 1. Tingkat ketelitian yang digunakan = 5 % 2. Tingkat kepercayaan yang digunakan = 95 %
1.4 Perumusan Masalah 1. Berapa besar index perbandingan φ (waktu penyelesaian pekerjaan yang dilakukan di darat dengan pekerjaan yang dilakukan di dalam air menggunakan metode langsung) ? 2. Berapa besar index perbandingan β (waktu penyelesaian pekerjaanyang dilakukan di darat menggunakan metode langsung dibandingkan dengan waktu penyelesaian pekerjaan yang dilakukan di darat menggunakan metode tak langsung? 3. Berapa besar index perbandingan γ (waktu penyelesaian pekerjaan yang dilakukan di dalam air menggunakan metode langsung dibandingkan dengan waktu penyelesaian pekerjaan yang dilakukan di darat menggunakan metode tak langsung? 1.5 Tujuan Pengamatan Tujuan secara umum : Jika diketahui salah satu dari waktu normal langsung darat, langsung air, atau MTM-1, maka dapat menghitung waktu normal ketiganya (langsung darat, langsung air, atau MTM-1) Tujuan secara khusus : Mampu menghitung besarnya waktu normal pekerjaan yang dilakukan di dalam air melalui rasio index perbandingan. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Metode Pengukuran Waktu A. Langsung Yaitu penentuan waktu baku yang dimulai dari pengukuran kerja dan secara langsung menghadapi pekerjaan. Pengamatan langsung ini dapat dilakukan dengan teknik-teknik : - penelitian jam henti - sampling pekerjaan B. Tidak Langsung Yaitu penentuan waktu baku yang dimulai dari analisa pekerjaan kemudian menggunakan waktu gerakan yang telah ditetapkan. Cara sintesa dapat dilakukan dengan teknik - Data waktu baku - Data waktu gerakan y Work Faktor (WF) y Motion Time Measurement (MTM) y Maynard Operation Sequence Technique (MOST) 2.2 Hal-hal Yang Berpengaruh Pada Perhitungan Cara Langsung 2.2.1 Tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya. Hal ini biasa dinyatakan dalam persen. Sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan besarnya
keyakinan pengukur bahwa hasil yang diperoleh memenuhi syarat ketelitian tadi. Ini pun dinyatakan dalam persen. 2.2.2 Kenormalan Data Data-data yang telah diperoleh harus diuji kenormalan data terlebih dahulu, (menggunakan Goodnest of Fit) sebelum diuji keseragaman dan kecukupan data. Hal ini dilakukan karena kita harus memastikan bahwa data-data sampel yang kita peroleh adalah berdistribusi normal. 2.2.3 Keseragaman Data Uji keseragaman data yang dilakukan secara teoritis adalah berdasarkan teori statistik tentang peta kontrol yang biasanya digunakan dalam pengendalian kualitas di pabrik atau tempat kerja lainnya. Karena ketidakseragaman ini datang tanpa disadari maka diperlukan suatu batasbatas kontrol untuk ”mendeteksi”nya. Batas-batas kontrol yang dibentuk dari data merupakan batas seragam tidaknya data. Data seragam apabila berada diantara kedua batas kontrol dan berasal dari sistem sebab yang sama. Sedangkan data tidak seragam apabila berada di luar batas kontrol dan berasal dari sistem sebab yang berbeda. Apabila dari data di luar batas kontrol, maka data tersebut dibuang dan kemudian dilakukan pengujian kenormalan data kembali. 2.2.4 Kecukupan Data Data yang diambil atau jumlah pengukuran yang dilakukan harus mencukupi tingkat ketelitian dan keyakinan yang diambil. Jadi apabila jumlah pengukuran yang ada setelah diuji kecukupannya tidak memenuhi syarat, maka akan dilakukan pengukuran kembali sampai memenuhi syarat tingkat ketelitian dan keyakinan yang ditetapkan. 2.2.5 Waktu siklus Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya dari awal sampai akhir.
xi Ws = ∑ ...........................(11,15) n
2.2.6 Waktu Nornal ( Wn ) Waktu normal adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan pekerjaannya dari awal sampai akhir secara wajar. Wn = Ws x p.........................(11,15) ( p = penyesuaian ) 2.2.7 Waktu Baku ( Wb ) Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan pekerjaannya dari awal sampai akhir secara wajar dengan metode terbaik. Wb = Wn ( 1 + a )……………..(11,15) ( a = kelonggaran )
2.2.8 Faktor Penyesuaian ( p ) Selama pengukuran berlangsung, kita harus mengamati kewajaran kerja yang ditunjukkan operator. Ketidakwajaran dapat terjadi, misalnya bekerja tanpa kesungguhan, sangat cepat seolah-olah diburu waktu, atau karena menjumpai kesulitan-kesulitan akibat kondisi ruangan yang buruk. Sebab-sebab ini mempengaruhi kecepatan kerja yang berakibat terlalu singkat atau terlalu lama. Hal ini jelas tidak diinginkan karena waktu baku yang dicari adalah waktu baku yang diperoleh dari kondisi dan cara kerja yang baku yang diselesaikan secara wajar. Besarnya harga p ditentukan sebagai berikut : Jika pekerja bekerja dengan wajar, maka faktor penyesuaiannya (p)=1, jika terlalu lambat maka untuk menormalkannya faktor penyesuaiannya (p)<1, dan sebaliknya p>1, jika dianggap terlalu cepat. Untuk memudahkan pemilihan konsep, pengukur dapat mempelajari bagaimana bekerjanya seorang operator yang dianggap normal itu, yaitu jika seorang operator dianggap berpengalaman bekerja normal yaitu jika bekerja tanpa usaha-usaha yang berlebihan sepanjang hari bekerja, menguasai cara kerja yang ditetapkan, dan menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan pekerjaannya. Untuk menentukan faktor-faktor penyesuaian ada beberapa cara yaitu : Prosentase, Shumard, Westinghouse, Objektif; dan Sintesa / Bedaux 2.3 Basic Methods Time Measurement ( MTM-1) Basic Methods Time Measurement atau dikenal dengan nama Methods Time Measurement 1 (disingkat MTM-1), merupakan dasar rujukan dari pembuatan metoda-metoda MTM yang lain. Dalam MTM-1 terdapat 10 jenis elemen gerakan dasar yang berlaku dan 1 jenis penggunaan tekanan dalam pergerakan, yaitu : REACH (R), MOVE (M), TURN (T), GRASP (G), POSITION (P), RELEASE (Rl), DISENGAGE (D), EYE TIME (EF/ET), BODY, LEG & FOOT MOTION , CRANK (C), dan APPLY PRESSURE (AP). 2.4 Uji Wilcoxon Uji Wilcoxon Signed Rank Test 2 Sample digunakan untuk menguji apakah rata-rata 2 data sampel berpasangan yaitu dua cara membaca yang berbeda dari sebuah bacaan dimana n 1 = n 2 dengan memperhatikan besaran data dan arah perbedaan. 2.5 Uji ANOVA (Analisis Varians) ANOVA test berfungsi untuk membandingkan k populasi untuk menguji kesamaan variansi dan kesamaan rata-rata. Selain itu, melalui analisis varians ini, kita dapat mengetahui apakah ada hubungan/interaksi antara dua faktor yang terdapat dalam suatu populasi.
2.6 Uji Kesamaan Rata-Rata Uji kesamaan rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah rasio perbandingan index untuk ketujuh jenis pekerjaan sama atau tidak. 2.7 Uji Validitas Uji Validitas dengan menggunakan statistik Uji Z, untuk mengetahui apakah pekerjaan lain yang sejenis mempunyai rasio index perbandingan yang sama dengan pekerjaan yang diteliti. Jika rasio index perbandingannya sama, maka memberikan hasil yang Valid. 3. Metodologi Penelitian
φ
γ β
φ β
γ
Gambar 3.1 Kerangka Pengamatan 4. Pengumpulan Data 4.1 Rancangan bentuk, tata letak, dan skenario pekerjaan yang dilakukan 1. Melepaskan mur pada baut yang terpasang di pipa menggunakan tangan Bentuk : Tata Letak :
Gambar 4.1 Bentuk pekerjaan 1
Gambar 4.2 Tata letak pekerjaan 1
2. Melepaskan baut pada mur yang terpasang di pipa menggunakan obeng
Bentuk :
Gambar 4.3 Bentuk pekerjaan 2
Tata Letak :
Gambar 4.4 Tata letak pekerjaan 2
3. Memasukkan mur pada baut Bentuk :
Gambar 4.5 Bentuk pekerjaan 3
Tata Letak :
Gambar 4.6 Tata letak pekerjaan 3
4. Memasang pipa pada soket berbentuk L Bentuk :
Gambar 4.7 Bentuk pekerjaan 4
Tata Letak :
Gambar 4.8 Tata letak pekerjaan 4
5. Memasang pipa pada soket berbentuk T Bentuk :
Gambar 4.9 Bentuk pekerjaan 5
Tata Letak :
Gambar 4.10 Tata letak pekerjaan 5
6. Memasang pipa berbentuk C Bentuk :
Gambar 4.11 Bentuk pekerjaan 6
Tata Letak :
Gambar 4.12 Tata letak pekerjaan 6
7. Memasang baut pada pipa bentuk U Bentuk :
Gambar 4.13 Bentuk pekerjaan 7
Tata Letak :
Gambar 4.14 Tata letak pekerjaan 7
4.2 Penentuan Faktor Penyesuaian Tabel 4.1 Faktor Penyesuaian (Westinghouse) untuk tiap jenis pekerjaan Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Keterampilan Excellent B1 0.11 Usaha Good C2 0.02 Kondisi Kerja Good C 0.02 Konsistensi Average D 0 Jumlah 0.15
p = 1 + 0.15 = 1.15 Keterangan : ) Keterampilan operator Excellent, karena operator terlihat sangat percaya diri, terlatih dengan baik, dan terlihat cocok dengan pekerjaan yang dilakukannya sehingga diberi penyesuaian = +0,11 ) Usaha operator Good, karena operator dalam melakukan pekerjaannya terlihat bekerja dengan stabil dan berusaha melakukan pekerjaannya dengan baik sehingga diberi penyesuaian = +0,02. ) Kondisi kerja operator Good, karena kondisi kerjanya yang baik yang meliputi pencahayaan yang baik yang dirasakan oleh operator sehingga penyesuaiannya = +0,02. ) Konsistensi operator Average, karena operator dalam melakukan pekerjaannya konsisten (tidak ada perbedaan metoda) sehingga waktu yang dihasilkan stabil (konstan). 5. Pengolahan Data dan Analisis 5.1 Pengolahan Data 5.1.1 Pengujian Kenormalan Data, Keseragaman Data, Kecukupan Data, dan Perhitungan Waktu Siklus dan Normal dengan Cara Langsung. Tabel 5.1 Tabel Pengujian Kenormalan Data, Keseragaman Data, Kecukupan Data, dan Perhitungan Waktu Siklus dan Waktu Normal cara langsung di darat Pekerjaan
Uji Normal
Uji Seragam
Uji Cukup
1 2 3 4 5 6 7 8
normal normal normal normal normal normal normal normal
seragam seragam seragam seragam seragam seragam seragam seragam
cukup cukup cukup cukup cukup cukup cukup cukup
Waktu siklus ( detik ) 5.16 7.48 5.21 8.21 15.99 24.94 15.18 12.11
p 1.15 1.15 1.15 1.15 1.15 1.15 1.15 1.15
Waktu Normal ( detik ) 5.94 8.61 6.00 9.44 18.39 28.68 17.46 13.93
Tabel 5.2 Tabel Pengujian Kenormalan Data, Keseragaman Data, Kecukupan Data, dan Perhitungan Waktu Siklus dan Waktu Normal cara langsung di dalam air tawar Pekerjaan
Uji Normal
Uji Seragam
Uji Cukup
1 2 3 4 5
normal normal normal normal normal
seragam seragam seragam seragam seragam
cukup cukup cukup cukup cukup
Waktu siklus ( detik ) 10.83 12.83 8.94 13.87 26.92
p 1.15 1.15 1.15 1.15 1.15
Waktu Normal ( detik ) 12.45 14.76 10.28 15.96 30.96
6 7 8
normal normal normal
seragam seragam seragam
cukup cukup cukup
29.41 20.06 18.15
1.15 1.15 1.15
33.82 23.07 20.87
5.1.2.
Perhitungan Waktu Normal dengan Cara tidak langsung (MTM-1) dengan bagan analisa. Tabel 5.3 Tabel Pengujian Waktu Normal dengan Cara tak langsung (MTM-1) Pekerjaan 1 2 3 4 5 6 7 8
Waktu Normal ( detik ) 4.44 5.23 3.89 8.78 12.65 17.16 10.23 8.92
5.2 5.2.1
Analisis Uji Analisis Uji Wilcoxon Berdasarkan uji Wilcoxon two sample rank test untuk index ϕ , β , dan γ menunjukkan bahwa nilai tengah pengukuran setiap metode tidak memberikan hasil yang sama. 5.2.2 Analisis Uji Anova Berdasarkan uji Anova klasifikasi 2 arah menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan diantara ketujuh jenis pekerjaan (pekerjaan yang dilakukan merupakan pekerjaan sejenis) serta index perbandingan antara φ , β , dan γ tiap jenis pekerjaan tidak sama. 5.2.3 Analisis Uji Kesamaan Rata-Rata Berdasarkan uji kesamaan rata-rata menunjukkan bahwa rasio index perbandingan ketujuh jenis pekerjaan sama untuk masing-masing index φ , β , dan γ .
5.3 Analisis Rasio Index Perbandingan Index φ , β , dan γ Tabel 5.4 Tabel Rasio Index Perbandingan Index φ , β , dan γ Rasio Index Perbandingan
φ β γ
Rata-rata Rasio Index 0.63 1.49 2.39
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa diantara ketiga index φ , β , dan γ nilai rata-rata rasio index terbesar adalah index γ yaitu pengukuran rasio index perbandingan pekerjaan yang dilakukan di air menggunakan jam henti dengan MTM-1 untuk ketujuh jenis pekerjaan sebesar 2.93. Sedangkan nilai rata-rata rasio index terkecil adalah index φ yaitu pengukuran rasio index perbandingan pekerjaan yang dilakukan di darat menggunakan jam henti dan MTM-1 untuk ketujuh jenis pekerjaan sebesar 0.63 5.4 Analisis Uji Validitas φ , β , dan γ Uji Validitas menguji pekerjaan ke 8 yaitu Memasang pipa pada soket berbentuk lurus ( I ) Bentuk : Tata Letak :
Gambar 4.15 Bentuk pekerjaan 8
Gambar 4.16 Tata letak pekerjaan 8
Berdasarkan Statistik Uji Z didapat hasil : Tabel 5.5 Tabel Uji Validitas Hasil
φ
Z hitung Z tabel Keputusan Kesimpulan
-0.77
Index
β
γ
-0.77 -1.15 -1.96 dan 1.96 Terima Ho VALID
6. Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan 1. Rasio index perbandingan φ (waktu normal pekerjaan yang dilakukan di darat dengan di dalam air dengan jam henti sebesar 0.63 2. Rasio index perbandingan waktu normal pekerjaan yang dilakukan di darat menggunakan jam henti dan MTM-1 sebesar 1.49 3. Rasio index perbandingan waktu normal pekerjaan yang dilakukan di dalam air menggunakan jam henti dengan MTM-1 sebesar 2.39 6.2 Saran Ada camera under water sebagai dokumentasi untuk penelitian selanjutnya. 7. Daftar Pustaka 1. Barnes, R.M.;“Motion and Time Study Design and Measurement of Work”, 1980. 2. Conover, W.J.;“Practical Nonparametic Statistics, John Wiley & Sons Inc.”, New York, 1971. 3. Snedecor, G.W.;“Statistical Methods”, The Lowa State University Press, Ames, Lowa,1964. 4. Spiegel, M.R.; “Theory and Problems of Statistics”, Schaum Publishing Co., New York, 1961. 5. Sudjana, M.A.; ”Metoda Statistika edisi ke-6”, Bandung, 1996. 6. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja,“Teknik Tata Cara Kerja”, ITB 1979. 7. Walpole, R.E. dan Meyers, R.H.; “Ilmu Peluang dan Statistik untuk Insinyur dan Ilmuwan”, ITB, 1986. 8. Yudiantyo, Wawan, “Petunjuk Praktis Penggunaan MTM1,2,3 (Methods Time Measurement)”, 2003 9. Dosen dan tim dosen APK & EI; ”Kumpulan Teori dan diktat kuliah Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi I”, 2004. 10. Dosen dan tim dosen Statistik Industri II; ”Kumpulan Teori dan diktat kuliah Statistik Industri II”, 2004. 11. Team Asisten Laboratorium APK & EI; ”Kumpulan Modul APK & Ergonomi I”, 2004.