Biosafety Level 3 Di BBPMSOH
Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan 2 Agustus 2016
Biorisk
Prinsip : menjamin keamanan dari bahaya biologis Biosafety
Biosecurity
• Suatu konsep mengamankan orang yang bekerja dengan suatu bahan biologis • Keselamatan kerja di laboratorium
• Menjaga suatu area dari masuknya agen penyakit, menjaga tersebar agen penyakit dari daerah tertentu dan menjaga agar suatu penyakit tidak menyebar di dalam daerah tersebut
Target • Menciptakan keamanan dan keselamatan pada lingkungan kerja dari paparan agen infeksius berbahaya • pekerja • pengujian mutu vaksin • lingkungan • Memahami bekerja di managemen biorisk • Mempunyai kompetensi dlm menangani Sistem Managemen Biorisk • Penambahan ruang lingkup akreditasi KAN maupun ASEAN dengan parameter uji yang menggunakan fasilitas BSL3 • Perolehan sertifikat laboratorium berstandar terhadap laboratorium BSL3
Biosafety Level 1 • diperuntukkan bagi agen-agen yang diketahui tidak menyebabkan penyakit dan bahaya potensial yang minimal bagi pekerja laboratorium dan lingkungan. • Laboratorium tidak memerlukan lokasi terpisah dari lokasi umum dalam suatu bangunan. • Contoh agen biologi antara lain: bacillus subtilis, hepatitis, E. Coli dan virus cacar air
Biosafety Level 2 • memiliki kesamaan dengan Biosafety Level1. Perbedaannya terletak pada beberapa hal berikut: • pekerja laboratorium memiliki pelatihan khusus dalam penanganan agen-agen patogenik dan berada dibawah arahan ilmuwan yang berkompeten. • akses ke laboratorium dibatasi ketika pekerjaan tengah dilakukan. • penanganan khusus bagi barang-barang tajam. • prosedur khusus bagi pekerjaan dengan gas atau tumpahan mengandung agen berinfeksi dilakukan di dalam wadah khusus. • Contoh agen biologi antara lain: Newcastle Disease dan Infectious Bronchitis.
Biosafety Level 3 • ditujukan bagi fasilitas klinis, diagnostik, riset atau produksi yang berhubungan dengan agen-agen eksotik yang dapat mengakibatkan potensi terkena penyakit berbahaya. • Pekerja laboratorium memiliki pelatihan khusus dalam penanganan agen-agen patogenik berbahaya dan diawasi oleh ilmuwan-ilmuwan berkompetensi yang berpengalaman dalam bekerja dengan agen-agen tersebut. • Contoh : Anthrax, HIV, SARS, Tubercolosis, virus cacar, thypus dan avian influenza.
Biosafety Level 4 • dibutuhkan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan agen-agen eksotik yang ekstrem berbahaya, dimana memiliki risiko tinggi penyebaran melalui udara. • Staf laboratorium memiliki pelatihan khusus dalam menangani agen-agen berbahaya tersebut. • Fasilitas laboratorium terisolasi dari tempat-tempat umum. Semua pekerjaan dalam fasilitas ini dilakukan dalam tempat tertutup khusus. • Pekerjanya memakai pakaian pelindung khusus lengkap dengan tabung oksigen yang tersendiri. • Contoh agen biologi antara lain: Ebola
Biosafety level 1 • Tipe Laboratorium Penelitian dasar • Praktek Laboratorium Good Microbiological Technique (GMT) • Peralatan Keamanan Tidak ada / bench terbuka
Biosafety Level 2 • Laboratory Type • Pelayanan Kesehatan Primer, Diagnostik, Pene litian. • Laboratory Practices • GMT dan jas lab, simbol biohazard • Safety Equipment • Bench terbuka plus BSC untuk aerosol
Biosafety Level 3 • Praktek di Laboratorium Level 2 + PPE, access control, laju aliran udara dan tekanan • Peralatan keamanan BSC dan segala alat penunjang aktivitas sesuai dengan kegiatan pengujian di BSL3
Biosafety level 4 • Tipe Laboratorium unit pathogen berbahaya • Praktek Laboratorium • Level 3 + airlock entry, shower exit, special waste disposal • Peralatan Keamanan • BSC Class III , atau baju bertekanan positif dengan BSC class II, double ended autoclave
Sasaran di Indonesia • Memungkinkan pengembangan pengujian, selain AI, Rabies, Brucella, Anthrax, Leptospirosis • Melaksanakan prinsip dan praktek Biosafety yang seragam • Menyediakan standar rujukan di bawah DITJEN PETERNAKAN dan KESWAN • Memungkinkan sertifikasi laboratorium menjadi satu standar tunggal • Dapat menjadi landasan bagi peraturan di Indonesia di masa mendatang • Perspektif global, harmonisasi standar rujukan antar lembaga di Indonesia
Sasaran Regional maupun International • Menyediakan pedoman maupun standar ASEAN, sebagai rujukan untuk mengadopsi bagi negara-negara yang belum memilikinya sendiri. • Kolaborasi Internasional - Mengambil manfaat dari pengalaman pihak lain - Saling bertukar informasi tentang berbagai galur baru, galur yang bermutasi, dan temuan baru berjangkitnya penyakit • Kerjasama profesional dengan para ahli Biocontainment, pengujian vaksin biologi, penyusunan sistem manajemen biorisk, dst.
Prinsip BSL3 • • • • • • • • • •
Komitmen Struktur organisasi : aturan dan tanggung jawab Penerapan CWA 15793 di BBPMSOH Quality Manual dan Biorisk Manual SOP merupakan kontrol utama Risk assessment Scientific SOP SOP yang lainnya : K3, Hew Percob, Engineering SDM yang kompeten dan terlatih – KFW German Personel security : vaksinasi, serum base line dll
Sarana Laboratorium BSL3 • Gradient pressure, tekanan yang bertahap antar ruangan • 2 ruang uji : BSC kelas IIA2, biosafety centrifuge, refrigerator, freezer, CO2 incubator • ABSL4 : 4 chicken isolator dan 1 surgical isolator, ditempatkan paling jauh dari jalur masuk, dan dilengkapi exhaust HEPA filter untuk buangan udara
Sarana Laboratorium BSL3 • Koridor di hubungkan dgn ruang satu dan lainnya • Dilengkapi dengan storage room • Decon room • Alur masuk penguji • Alur masuk hewan • Alur masuk sampel
• Change room untuk pria dan wanita dgn showerout option, step-over bench (pemisahan area kotor/bersih), interlock • Lobby dgn ruang administrasi, ruang kontrol dan toilet untuk pria dan wanita
Sarana Laboratorium BSL3 • Dilengkapi dgn autoclave, dunk-tank untuk transfer sampel, dan decon room untuk jalur alat2 besar atau kandang, dilakukan pencucian dekontaminasi dgn quartener dan sterilasi steam heat
Sarana Laboratorium BSL3 Autoclave double door • Volume sekitar 500 liter dilengkapi bioseal, condensing water decontamination, exhaust filtration, door interlocking. • Dapat digunakan untuk mensterilisasi kandang hewan coba.
Sarana Laboratorium BSL3 • Effluent Decontamination System (EDS • Kapasitas tangki 10002000 liter • Suhu decon 121-1340C • Stirer untuk mencegah sedimentasi
Sarana Laboratorium BSL3 Building Management System (BMS) • Sistem yang dapat memonitor dan terintegrasi sistem peralatan mesin dan elektrical. • Dapat memonitor HVAC, EDS
Sarana Laboratorium BSL3 Heating Ventilation Air Cooling (HVAC) • Mampu mengatur tekanan dan suhu sesuai yang ditentukan • Tekanan negatif • Perbedaan tekanan antar ruangan (Pascal/Pa)
Fasilitas penunjang diluar laboratorium BSL3 • Electric power dan water supply yang memadai • Pengolahan air limbah untuk bahan2 biologik yang infeksius • Incenerator untuk pembakaran karkas dan buangan bahan2 biologik yang infeksius
Terimakasih • Selamat Ulang Tahun BBPMSOH yang ke 31 MAMPU MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK