t 6' J>,,
,,,,
:.sor
, . i r
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PEMASOK (SUPPLIER ) IKAN HIAS ADIL FISH FARM di DEPOK
BAYU RAHMAWAN
SKRIPSI
PROGRAM STUD1 MANAEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004
.
./,"..
ABSTRAK
BAYU RAHMAWAN. Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias Adil Fish Farm di Depok. Dibimbing oleh DINARWAN dan IIS DIATIN. Adil Fish Farm merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidallg perdagangan ikan bias. Perusahaan ini memulai usabanya dikarenakan melihat peluang permintaan ikan hias yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini Adil Fish Farm telah memiliki lahan seluas 900 m2dan telah nlencapai volume penjualall sebesar 75.000 ekor ikan hias per minggunya. Pel~jualandomillan dilakukan terhadap eksportir-eksportir ikan hias. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keulltullgan usaha, menganalisis kelayakan iilvestasi yang ditanarnkan pada usaha ini apakah layak untuk dikenlbangkan dan menganalisis sensitivitas usaha terl~adapketnuilgkillall terjadinya perubahan harga input inaupun output. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis usaha yang telah dilalcuka~l memperolel~keuntungan yang cukup besar yaitu sebesar Rp 126.781.000,OO. Dari hasil perhitungan analisis kelayakan usaha diperoleh NPV = Rp 483.160.979,OO ; Net B/C Ratio = 2,70; dan IRR = 66%. Selal~jutnyadiajukan sensitivitas terhadap harga bahan bakar minyak (BBM) untuk alat transportasi dan harga cacing (pakan). Kenaikan harga baban bakar millyak (BBM) untuk alat transportasi sebesar 10% per tahun mengakibatkan NPV = Rp 358.754.840,00, Net B/C Ratio = 1,77 dan IRR = 54%. Sementara kenaikan harga cacing (pakan) naik menjadi Rp 4500,OO per taker mengakibatkan NPV = Rp 453.361.955,00, Net B/C Ratio = 2,35 dan IRR = 61%. I-Iasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan Adil Fish Farm tetap menguntungkan sehingga layak untuk dikembangkan.
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PEMASOK (SUPPLIER ) IKAN HIAS ADIL FISH FARM di DEPOK
BAYU RAHMAWAN C04400054
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perilcanan pada Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan
PROGRAM STUD1 MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :
" ANALISIS WLAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PEMASOK (SUPPLIER) IKAN HIAS ADIL FISH FARM dI DEPOK" adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum pernah dipuhlikasikan. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, September 2004
BAYU RAHMAWAN C04400054
SKRIPSI
Judul Skripsi
: Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha
Pemasok (Supplier) Ikan Hias Adil Fish Farm di Depok Nanla Mahasiswa
: Bayu Ralmawan
Nomor Pokok
: C04400054
Program Studi
: Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan
Disetujui, I. Komisi Pembimbing
I Ir. Dinarwan, M.S. Ketua
Ir. Iis Diatin, M.M. Anggota
11. Fakultas Perikanan clan Ilinu Kelautan
41 J
Ir. Iis Diatin. M.M. Ketua Program Studi Tanggal Lulus : 15 September 2004
DAFTAR RSWAYAT HSDUP
Penulis dilahirkan di Depok pada tanggal 06 April 1982 dari ayah Muhamad Nadjib dan ibu Sri Hariyanti. Penulis merupakan putra pertanla dari tiga bersaudara. Pendidikan formal yang dilalui penulis antara lain:
- SDN Mekarjaya VIII lulus Tahun 1994 - SMPN 4 Depok lulus Tahun 1997 - SMUN 2 Depok lulus Tahun 2000 Pada tahun yang sama (2000) penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur UMPTN. Penulis menlilih Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan Kelautan, Departemen Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan. Selama berkuliah di IPB penulis mengikuti beberapa organisasi kemahasiswaan dan sosial diantaranya: - Forum Komunikasi Muslim Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FKM-C)
-
Dewan Kerja Masjid A1 - Hurriyah IPB (DKM A1 Hurriyah)
-
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI IPB)
-
Moslems Youth Development Studies (MYDS Depok)
Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Pada tanggal 15 September 2004 penulis dinyatakan lulus dari Program
Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogorl dengan judul skripsi "ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PEMASOK (SUPPLIER) IKAN HIAS ADIL FISH FARM dI DEPOK
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat disusun. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk meraih gelar sarjana perikanan @.Pi) pada Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan - Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institnt Pertanian Bogor. Skripsi ini berjudul : "Analisis Kelayakan Investasi
Pengembangan Usaha (Supplier) Ikan Hias Adil Fish Farm di Depok ". Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir. Dinarwan, M.S dan Ir. Iis Diatin, M.M selaku dosen penlbimbing serta Ir. Sunatmo Sardono, M.M dan Ir. Siti Amanah, M.Sc. selaku dosen penguji. Talc lupa juga kepada semua pihak yang telah membantu dalaln penyelesaian skripsi ini. Diharapkan skripsi ini dapat dijadikan referensi dan informasi tentang studi-studi kelayakan investasi yang lainnya. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan skripsi ini. Akhirnya selnoga skripsi ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Bogor, September 2004
Penulis
DAFTAR IS1
Halaman DAFTAR TABEL .................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ...................:..................................................................... I . PENDAHULUAN ...................................
.. XII
........................................................ 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................1 3 1.2. Perunlusan Masalah . . ................................................................4 1.3. Tujuan dan Kegunaan Penel~t~an 11. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................
\
............... 5
2.1. Gambaran Umum Usaha Ikan Hias ........................................................... 5 2.2. Usaha Pemasok (Supplier-)Ikan Hias ......................................................... 7 2.2.1. Penainpungan Ikan ............................................................................ 7 2.2.1.1. Penyiapan dan Pemeliharaan Tempat Penampungan ...................... 7 2.2.1.2. Kualiias Air ..................................... ......................................... 7 2.2.1.3. Kultur Pakan Aliuni ........................................................................ 8 2.2.1.4. Penyakit dan Penanggulangannya ...................................................10 2.2.2. Pemasaran .............................................................................................10 2.2.2.1. Proses Peyeleksian ......................................................................... 11 2.2.2.2. Pengemasan .....................................................................................11 2.2.3. Pengangkutan ........................................................................................ 12 .. 2.3. Anal~sisPendapatan Usaha ......................................................................... 12 2.4. Analisis Kelayakan Investasi ......................................................................13 2.5. Aspek-Aspek Kelayakan Investasi .............................................................. 13 2.5.1. Aspek Teknis ......................................................................................... 14 2.5.2. Aspek Manajemen .................................................................................14 2.5.3. Aspek Pasar ..........................................................................................15 2.5.4. Aspzk Finansial .....................................................................................16 2.5.4.1. Discounted Cash Flow Method .................................................... 17 .. ... 2.6. Analls~sSensltlvltas ................................................................................... 17
...........................19 111. KERANGKA PENDEKATAN STUD1 .......................... . .
V . METODOLOGI .............................................................................................
21
..
4.1. Metode Penel~t~an........................................................................................ 21 .. 4.2. Waktu Peneht~au .......................................................................................... 21 Sumber Data ................................................................................. 21 4.3. Jenis.dan . 4.4. A n a l ~ s ~ Data s ................................................................................................ 22 4.4.1. Analisis Pendapatan Usaha ....................................................................22 4.4.2. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya (RIC ratio) .......................... 22 4.4.3. Nilai Penyusutan ...................................................................................23 4.4.4. Analisis Kelayakan Investasi ............................................................... 23 .. . . . 4.4.5. Anal~sisSensit~v~tas ............................................................................. 25 4.4. Koilsep dan Pengukuran ...............................................................................26 V . HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................
28
5.1. Gambaran Umun~Perusahaan ................................................................... 29 5.2. Analisis Pendapatan Usaha Adil Fish Farm ............................................. 29 . . 5.2.1. Allalisis Keunlungan ..............................................................................29 5.2.2. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya (RIG Ratio) .........................30 5.3. Aspek-Aspek Kelayakan Investasi Adil Fish Farm .....................................31 5.3.1. Aspek Teknis .......................................................................................... 31 5.3.1.1. Penyiapan Tempat Penampungan .................................................... 31 5.3.1.2. Pakan Alami ..................................................................................... 32 5.3.1.3. Penyakit Ikan dan Penanggulangannya ............................................32 5.3.1.4. Penyortiran dan Pengemasan ...........................................................33 5.3.1.5. Pengangkutan ...................................................................................33 5.3.2. Aspek Manajenlen .................................................................................34 . . 5.3.2.1. Organisasi ........................................................................................34 5.3.2.2. Ketenagakerj aan ...............................................................................36 5.3.3. Aspek Pasar ............................................................................................ 37 5.3.3.1. Potensi Pasar ...................................................................................37 5.3.3.2. Pemasaran ........................................................................................38 5.3.4. Aspek Finansial ......................................................................................39 5.3.4.1. Peneri~naan(Inflow) .........................................................................40 5.3.4.2. Nilai Sisa (Salvage Value) ...............................................................41 5.3.4.3. Arus Pengeluaran (Outflow) ............................................................. 42 5.3.4.3.1. Biaya Investasi Adil Fish Farm ..................................................42 5.3.4.3.2. Biaya Opersional ........................................................................ 42 5.3.4.3.2.1. Biaya Tetap ..................................................................... 43 5.3.4.3.2.2. Biaya Variabel ..................................................................... 43 5.3.4.4. Analisis Kelayakan . . . Finansial ........................................................... 43 5.3.4.5. Analisis Sensit~v~tas ........................................................................ 47 VI . KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 49
6.1. Kesimpulan ................................................................................................ 49 6.2. Saran ........................ . . .............................................................................51
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 52 LAMPIRAN .........................................................................................................
54
DAFTAR TABEL
1. Volume dan Nilai Ekspor Ikan Hias Indonesia di Pasar Internasional Periode Tahun 1999-2002 .................................................................... 1 2 . Analisis Keuntungan Usaha Adil Fish Farm Tahun 2003 ...........................30
3. Analisis RfC Ratio Adil Fish Farm Tahun 2003 ........................................ 30 4 . Rincian Struktur dan Gaji Karyawan Adil Fish farm Tahun 2003 ............... 36 5 . Volume, Nilai, Harga Rata-Rata dan Jumlah Negara Tujuan Ekspor Ikan
Hias Air Tawar Indonesia Tahun 1997-2002 ............................................ 37 6 . Perkiraan Produksi, Belanja dan Penerimaan Adil Fish Farm Selama 10 Tahun .............................................................................. 41 7 . Rincian Biaya Tetap Adil Fish Farm Tahun 2003 ...............................43 8. Rincian Biaya Variabel Adil Fish Farm Tahun 2003 ...........................44 9 . Hasil Analisis Finansial Usaha Pemasok (Supplier)Ikan Hias Pada Adil 46 Fish Farm tahun 2004 .................................................................................. 10. Hasil Perhitungan Analisis Sensitivitas Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias Pada Adil Fish Farm Tahun 2004 ........................................................ 48
DAFTAR GAMBAR
1. Skenla Rantai Pemasaran Ikan Hias Domestik .................................... 6 2. Skema Rantai Pemasaran Ikan Hias Ekspor ....................................... 6 3. Bagan Alur Kerangka Pemikiran ................................................... 20
4 . Struktur Organisasi Adil Fish Farm ............................................................. 35
5 . Saluran Penlasaran Usaha Ikan Hias Adil Fish Farm ................................... 39
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rencana Tata Ruang Usaha Adil Fish Farin ................................................... 52 2. Komponen Biaya Investasi Adil Fish Farm Tanpa Penambahan Investasi .... 53
3. Komponen Biaya Investasi Adil Fish Farm Dengan Penambahan Investasi ... 54 4. Daftar Koinponen Investasi, Urnur Teknis dan Perhitungan Biaya Penyusutan Usaha Peinasok (Supplier) Ikan Hias Adil Fish arm Tanpa Penambahan Investasi .....................................................................................55 5. Daftar Komponen Investasi, Umur Teknis dan Perhitungall Biaya Penyusutan Usaha Penlasok (Supplier) Ikan Hias Adil Fish Farm Dengan Penambahan Investasi .....................................................................................56 6. Analisis Pendapatan Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias Adil Fish Farm Tahun 2003 Tanpa Penambahan Investasi ...................................................... 57 7. Taksiran Rugi Laba Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias per tahun Pada
Adil Fish Farin Dengan Penambahan Investasi .............................................. 58 8. Cash Flow Analisis Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias Pada .
.
Adil F ~ s hFarm ........................................................................59
9. Analisis Sensitivitas Akibat Kenaikan Harga BBM 10% per Tahun Pada Adil Fish Farm ............................................................................................61 10. Analisis Sensitivitas Akibat Kenaikan Harga Cacing (Pakan Ikan Hias) Menjadi Rp 4500 per Taker Pada Adil Fish Farm ......................................... 63 11. Daftar Jenis, Harga Beli, Nilai Beli, Harga Jual dan Nilai Jual Ikan Hias Adil Fish Farm ........................................................................................................ 65
I. PENDAHULUAN
Departemen Kelautan dan Perikanan akan menganggarkan dana sebesar tiga ratus milyar rupiah untuk pembangunan perikanan budidaya. Dana tersebut akan digunakan untuk ~nengembangkankomoditas unggulan yaitu udang, kerapu, rajungan, rumput laut, kerang mutiara, ikan nila dan iltan hias (Trobos 2003) Ikan hias ~nerupakansalah satu komoditas ekspor non migas yang dapat menghasilltan devisa bagi negara. Menurut data statistik, Kegiatan volume ekspor ikan hias Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Ikan I-Iias Indonesia di Pasar Internasional Periode Tahun 1999-2002 Tahun
I
1999
Volume (Kg) 2.560.339
2002
2.692.690
I
Pertumbuhan Volume (%)
I
Nilai
I
(us $1
Pertumbuhan Nilai (%)
I
10.286.669,OO
I 9,7
I 12.650.224,OO
-7,8
Sumber : Biro Pusat Statistik 2004 Volume ekspor ikan hias Indonesia telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada pariode tahun 2001-2002 dari 2.453.441 Kg menjadi 2.692.690 Kg, walaupun nilai ekspornya mengalami penurunan. Perkembangan penawaran ikan hias yang cukup besar ini menunjukkan bahwa potensi ikan hias sebagai barang dagangan internasional terbukti cukup baik. Sehubungan dengan kepentingan pengembangan sisi penawaran produk ikan hias, Departemen Kelautan dan Perikanan telah memiliki program khusus untuk mengangkat produksi ikan hias Indonesia. Diantaranya adalah dengan mendirikan
Pusat Pengembangan dan Pemasaran Ikan Hias (raiser) yang berskala Nasional. Hal ini bertujuan sebagail: (a) Pusat perdagangan industri ikan hias (b) PenyeraganIan ukuran dan peningkatan mutu (c) Pusat pemasaran ikan hias (d) Penyangga stok (e) Sarana edukasi dan riset
(0 Pusat infornlasi Dengan cara ini diharapkan, pelaku-pelaku usaha ikan hias dalam negeri dapat lebih diperhatikan lagi sehingga pangsa pasar ikan hias luar negeri yang lebih besar dapat diambil. Kegiatan ini tentu saja tidak bisa dilepaskan dari peran petani, pemasok (supplier) dan juga eksportir yang menjadi penggerak utama usaha perdagangan ikan hias. Pemasok (supplier) merupakan pelaku bisnis yang memegang peranan penting dalam kegiatan perdagangan ikan hias, baik lokal maupun ekspor. Salah satu pemasok (supplier) ikan hias yang sukses menjalankan bisnisnya adalah Adil Fish Farm yang berlokasi di wilayah Kota Depok. Di dalam perkembangan iklim usaha ikan hias, Adil Fish Farm melihat bahwa bisnis ikan hias dapat memberikan harapan yang cukup menjanjikan. Hal tersebut ditunjang dengan adanya peningkatan permintaan produk ikan hias, baik pada pasar lokal maupun ekspor. Dalam upaya mengantisipasi ha1 tersebut, Adil Fish Farm berupaya mengembangkan kegiatan skala usahanya. Pengembangan skala usaha ini juga bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Tentu saja di dalam rencana pengembangan skala usahanya tersebut Adil Fish Farm senantiasa h a u s berhati-hati dalam mengimplementasikannya, mengingat situasi perekonomian Indonesia yang masih relatif tidak stabil. Untuk kepentingan ha1 tersebut penelitian ini dilakukan.
' www.dk~.ao.id.2004. Raiser l k a n ~ i a sCibinong Momentum Kebangkitan Bisnis lkan Hias Indonesia
1.2. Perumusan Masalah Adil Fish Farm merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan ikan hias. Perusahaan ini memulai usahanya dikarenakan peluang permintaan ikan hias yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini Adil Fish Farm telah memiliki lahan seluas 900 n12 dan telah mencapai volume penjualan sebesar 75.000 ekor ikan hias per minggunya. Penjualan dominan dilakukanterhadap elcsportir-eksportir ikan hias. Belakangan ini dirasakan bahwa pernlintaan dari para eksportir meningkat. Peningkatan tersebut disebabkan karena kuantitas jumlah eksportir yang meningkat dan volulne perlnintaan masing-masing eksportir yang meningkat pula. Sehubungan di sekitar lokasi usaha Adil Fish Farm masih terdapat lahan yang belutn dimanfaatkan secara optimal dan tersedianya fasilitas kredit modal investasi dan modal kerja yang relatif mudah dari lembaga-lembaga keuangan formal ; maka Adil Fish Farm berupaya ~nengadakanperluasan skala usaha. Upaya perluasan skala usaha yang akan dilakukan oleh Adil Fish Farm meliputi pengadaan lahan untuk tempat usaba serta pembelian peralatan dan perlengltapan usaha yang didasarkan pada kapasitas produksi sebelumnya (75.000 ekor per minggu). Mengingat besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk upaya perluasan skala usaha ini, Adil Fish Farm perlu lnelakukan analisis kelayakan invektasi guna mengefisienkan dan mengefektifkan penanaman modal yang besar tersebut. Kenyataan menunjukkan bahwa salah satu kolnponen utama dalam perneliharaan ikan hias, yakni cacing yang berfungsi sebagai pakan selalu menunjukkan kecenderungan yang meningkat, tentunya ini menjadi masalah bagi perusahaan. Variabel lain yang nampaknya mempengaruhi jalannya usaha pemasok (supplier) ikan hias adalah pemakaian bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi. Kenyataan menunjukkan bahwa BBM cenderung mengalami kenaikan harga yang relatif besar sehingga perlu diperhatikan. Sehubungan dengan ha1 ini, maka amat perlu dilakukan penelitian ini.
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengetahui keadaan umunl kegiatan usaha Adil Fish Farm. (2) Menunjukkan tingkat keuntungan usaha Adil Fish Farm saat ini. (3) Menganalisis kelayakan investasi pengembangan usaha ikan hias Adil Fish Farm.
(4) Menganalisis tingkat kelayakan usaha akibat terjadinya kenaikan harga pakan dan harga ballan bakar rninyak (BBM). Kegunaan penelitian ini adalah : (1) Bagi mahasiswa, sebagai salah satu sarana untuk mengaplikasikan hasil proses
pen~belajaranyang telah diperoleh di bangku kuliah yang dapat bermanfaat untuk masyarakat. (2) Sebagai nlasukan bagi pengusaha ikan hias, investor dan pengambil keputusan khususnya bagi Adil Fish Farm dalam perencanaan pengembangan investasi. (3) Sebagai salah satu sumber informasi yang dapat digunakan bagi aparat pemerintah daerah (Pemda) sehubungan dengan upaya pengembangan sektor perikanan (ikan hias) di wilayalu~ya.
11. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gambaran Umum Usaha Ikan Hias
Menurut Badan Pengembangan Ekspor Nasional(1994), ikan hias adalah ikan yang ulnumnya mempunyai bentuk, warna dan karakter yang khas, sehingga mampu menciptakan suasai~aaquarium atau kolam yang mendukung tata ruang serta n~ampu nlemberikan suasaiia tentram. Gerakan ikan hias ulllumnya lembut khas dengall perpaduan tanaman dan pendukung lainnya akan selalu menarik minat konsumen, khususnya yang nleilliliki pendapatan relatif tinggi. Di negara-negara maju popularitas ikan hias ineningkat disebabkan pengaruh sosial budaya nlasyarakat yang senlakin individualistis sebagai salah satu jalan keluar mengatasi kendala kehidupan di kota besar. Di dunia perdagangan, ikan hias Indonesia dikenal sebagai tropicalfish. Ikan hias dikenal bermacam-macam jenis dan secara garis besar dibagi empat, yaitu: (1)
Ikan hias yang berasal dari air tawar dengan istilah perdaganganfreshwater ornamentaljsh.
(2)
Ikan hias yang berasal dari laut dikenal sebagai marine ornamentaljsh
(3)
Tanaman hias air tawar dikenal sebagai freshwater ornamentalplant atau aquatic plant.
(4)
Kerang - kerangan atau biota laut dikenal sebagai invertebrata. Dalam mengembangkan ikan hias juga harus bisa menghasilkan ikan hias
yang bermutu. Mum yang dimaksud adalah yang disesuaikan dengan standar yang berlaku, terutama karena komoditi ikan hias ini lebih besar untuk orientasi ekspor. Maka dalam usaha untuk mendapatkan mutu yang baik, suatu komoditi ikan hias biasanya dipengaruhi oleh: (1)
Pembudidayaannya, yang meliputi: (a) Perawatan (penangkapan, ~embenihan,pembesaran, kemarnpuan untuk berkembang - biak) (b) Pemberian makanan
(c) Penanganan penyakit (d) Tekstur (variasi dan ketajaman warna ikan hias) (e) Ukuran dan umur ikan hias (2)
Metode penangkapai~dail peralatannya Metode penangkapan yang salah dapat berakibat kepada ketidaksehatan hasil tangkapan. Semeutara penangkapan dengan penggunaan alat yang tidak sesuai dapat berakibat kepada kerusakan hasil tangkapan.
(3)
Penangana~lpada teinpat pengumpulan Ikail hias harus benar-benar lnendapat perlakuan yang tepat. Antara lain dalan~ ha1 kadar oksigen dalam air, sirkulasi dan kebersihan air, kecukupan makana~mya,kadar suhu tempat pengumpulan dan intensitas cahaya pada tetnpat pengumpulan (Badan Pengembangan Ekspor Nasional 1999) Prosedur dala~nperdagailgan ikan hias adalah bebas, artinya tidak ada aturan
dalam pembatasan jutnlah. Narnuil jika perdagangan ikan hias dengall skala ekspor, maka eksportir harus memiliki ijin perdagangan dari Kementrian Industri dan Perdagangan. Sementara, pada umumnya saluran distribusi perdagangan ikan hias dalam pasar domestik adalah dari petani atau peternak lalu ke pengumpul. Pedagang penguinpul lalu inenjualnya kembali kepada pengumpul laill di kota besar, baru kenludian disalurkan kepada pengecer dan konsumen. Hal ini dapat dilihat pada Gainbar 1.
Petani
Pengumpul
Pengumpul di kota besar
Pengecer
Gambar 1. Skema Rat~taiPemasaran Ikan Hias Domestik Sedangkan apabila pemasaran ditujukan untuk ekspor maka skemanya pada Gambar 2. Petani
Pengumpul
Pengumpul di kota besar
Eksportir
Gambar 2. Skema Rantai Pemasaran Ikan Hias Ekspor.
Konsumen
Dengan demikian, ikan hias adalah salah satu komoditi yang mempunyai ciri dan sifat tertentu, sehingga para pelaku pasar harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik agar dapat menghasilkan ikan hias yang sesuai dengan keinginan pasar.
2.2. Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias Order ikan hias dari para eksportir biasanya datang setelah adanya per~nintaan dari luar negeri. Kenludian eksportir akan mencari ikan-ikan tersebut ke pe~nasok (supplier) dengan mengirimkan daftar tersebut. Setelah order datang, pemasok (supplier) mendatangi atau mengontak petani (Alireja 2002) Oleh karena itu, pelnasok (supplier;)dijadikan ujung to~nbakoleh sebagian besar eksportir. Sementara ujung tolnbak pelnasok (supplier) adalah petani ikan hias. Untuk itu terkadang pemasok (supplier) masih tetap melakukan kegiatan pemeliharaan, penyeleksian dan pengangkutan 2.2.1. Penampungan Ikan 2.2.1.1. Penyiapan dan Pemeliharaan Tempat Penampungan Lokasi lingkungan penampungan sebaiknya mempunyai sumber air yang cukup, tenang dan aman. Selain itu lokasi juga sebaiknya dekat dengan lingkung-an peternak dan dekat dengan jalan utama, sehingga alcan memudahkan transportasi. Sebagai tempat penanlpungan ikan biasanya digunakan aquarium. Aquarium sangat ideal sebagai tenlpat penampungan ikan hias karena kondisi ikan dan kualitas air dapat dikontrol dengan teliti. Selain aquarium, ikan hias juga dapat ditempatkan pada kolam semen, bak plastik maupun bak j'ibreglass. Hal ini biasanya ditentukan oleh jenis dan ukuran ikan tersebut (Lingga dan Susanto 2003).
2.2.1.2. Kualitas Air Air adalah unsur penunjang terpenting dalam pemeliharaan ikan hias. Kondisi air harus bersih dari bahan-bahan beracun. Air tanah atau sumur relatif lebih aman. Namun, beberapa parameter dapat mempengaruhi kualitas air, antara lain
derajat keasaman @H), kesadahan (HD), dan kandungan oksigen terlarut (Sitanggang 2002). (a) Derajat Keasaman (pH) Derajat keasaman diukur dengan skala 1- 14. Angka tujuh menandakan air bersifat netral. Ikan hias biasanya hidup optimal di dalam kisaran pH 6:5 - 8. (b) Kesadahan (HD) Kesadahan air (hardness) menunjukkan kandungan mineral, berupa kalsium (Mg), dan seng (Zn) di dalam air. Jika kandungan unsur (Ca), n~agnesiun~ mineral tersebut tinggi, air dianggap bersifat ha~dnessatau keras. Jika kandungan mineralnya rendah, air dianggap soj?ness atau lunak. Ikan hias biasanya hidup pada air yang rata-rata menliliki kesadahan antara 8 - 10 HD Menurunkan kesadahan air dapat dilakukan dengan menambahkan aquades. (c) Oksigen Terlarut Sebagian besar ikan membutulkan oksigen (02) terlarut dalam air sebanyak 3 mgll. Idealnya, batas minimal kandungan oksigen terlarut untuk pertumbuhan
ikan adalah 5 nlgll. Gejala kekurangan oksigen pada ikan tampak dari gerakgeriknya yang gelisah: selalu berenang di permukaan air dan frekuensi pernapasan yang lebih cepat (insang dan mulut membuka dan menutup lebih cepat). 2.2.1.3. Kultur Pakan Alami
Selain dipengaruhi oleh penyakit, tingginya angka kematian ikan hias peliharaan juga ditentukan oleh lancar tidaknya suplai pakan yang baik dan disukai ikan. Pakan yang paling cocok untuk ikan hias air tawar saat ini ialah pakan alami Pakan alami merupakan pakan gratis yang dapat ditemukan atau dicari di alanl, misalnya di perairan umum atau dikulturkan sendiri. Pakan alami biasanya berupa binatang renik, seperti cacing-cacingan, l a v a serangga, dan udang renik. Ukurannya bermacam-macam sehingga dapat diberikan sesuai ukuran tubuh dan umur ikan hias.
Menurut (Lingga dan Susanto 2003) ada beberapa jenis pakan alami berprotein tinggi yang lazim diberikan pada ikan hias, diantaranya adalah: (1) Infusoria
Infusoria adalah protozoa yang sangat cocok diberikan sebagai pakan ikan hias
ukuran kecil (benih) setelah kuning telurnya habis. Protozoa ini kebanyakan hidup di air tawar seperti kolam, sawah, rawa dan perairan tawar tergenang lainnya. Infusoria nlampu tumbuh dan berkembang biak dengan cepat seltalipull di lingkungan yang sedang tercemar dan mengalami proses pembongkaran sisa bahan organik. ( 2 ) Roiijiera
Jenis Rolijiera yang sering ditemukan ialah Bracliionus. Namun, Brachionus air tawar berbeda dengan di air payau dan air laut. Makanannya terdiri dari ganggang renik, ragi, bakteri dan protozoa. Siklus hidup Brachionus hanya berkisar 8 - 12 hari. (3) Kutu Air Kutu air yang dimaksud di kalangan perikanan bukan kutu, tetapi udang renik Cladocera. Diantara sekian banyak udang renik, Cladocera ini paling terkenal.
Jenis yang sering di kolam dan perairan umum ialah Moina dan Daphnia. (4) Cacing Sutera
Cacing sutera terkenal manlpu memacu pertumbuhan anak ikan. Bagi induk ikan yang sedang bunting, cacing ini menlang kurang cocok karena dikhawatirkan dapat menghanlbat keluarnya telur. Kandungan lemak cacing ini diduga akan ~nenyun~bat saluran telur induk ikan.
(5) Jentik Nyamuk Pakan larva nyamuk tergolong sangat cocok diberikan pada induk ikan hias yang sudah atau akan kawin. Selain ukuran tubuhnya cocok dengan induk ikan hias, kandungan proteinnya pun tinggi. Bahkan induk ikan yang sudah bertelur akan cepat matang telur kembali bila diberi pakan jentik nyamuk.
2.2.1.4. Penyakit Ikan dan Penanggulangannya Menurut Lingga dan Susanto (2003) penyakit ikan hias umumnya disebabkan oleh dua kelompok besar, yaitu penyakit yang disebabkan oleh parasit (parasiter) dan bukan parasit '(non parasiter). Penyakit non parasiter lnerupakail penyakit yang timbul bukail karena serangan parasit. Namun, biasanya sumber penyakit adalah faktor lingkungan dan pakan. Lingkungan yang tidak sesuai sejak awal pemeliharaan atau berubah inendadak dapat rnenyebabkan ikan sakit. Sementara kesalahan penlberian pakan seperti berlebih atail berkualitas jelek dapat meiljadi penyebab ikan mengalami kematian. Akibat dari serangan penyakit non parasiter ini pun terkadang lebih hebat dari penyakit parasiter sendiri. Kekurangan oksigen, kesalahan memberikan pakan, perubahan temperatur dan keracunan adalah penyakit non parasiter yang sering dijumpai (Lingga dan Susanto 2003). Penpakit parasiter adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya parasit yang menyerang tubuh, insang, lendir, illaupun organ dalam tubuh ikan sendiri (Lingga dan Susanto 2003). Penyakit tersebut dapat disebabkan oleh protozoa, cacing, udang renik, jamur, bakteri, dan virus. 2.2.2.
Penlasaran Agar sampai ke tangan konsumen ikan hias dari produsen (petani) akan
melalui banyak jalur pemasaran. Untuk pasar lokal, umumnya jalur pemasarannya adalah produsen - pengumpul - agen - pedagang pengecer - konsumen. Jalur pemasaran ini akan semakin panjang untuk keperluan ekspor karena menyertakan eksportir, ilnportir, pedagang besar, agen, maupun pedagang pengecer. Panjang pendeknya jalur pernasaran akan melnpengaruhi harga ikan di tangan konsumen (Ismail 2003) Selain jalur pemasaran, tingginya resiko pemasaran akan-meningkatkanbiaya sehingga harga ikan juga akan meningkat. Untuk mengurangi resiko, ikan hias yang akan dipasarkan hams melalui proses penyeleksian, pengemasan dan pengangkutan yang baik.
2.2.2.1. Proses Penyeleksian Penyeleksian sangat penting peranannya dalarn usaha pemasok (supplier) dan ekspor ikan hias. Kesehatan dan ukuran ikan hias adalah standar mutu yang harus dipenuhi. Kesehatan ikan hias meliputi warna yang tidak pucat dan tidak ada kelainan, sedangkan standar ukuran ikan hias ada beberapa ukuran, yakni S (small), SM (antara S dan M):ML (antara M dan L), L (large) dan XL (extra large). Ukuran ini diukur dari ujuiq mulut sampai pangkal ekor, tidak termasuk panjang ekor (Alireja 2002). Penyeleksian mutlak dilakukan agar diperoleh ukuran, jumlah dan jenis ikan yang seragam dalam setiap kernasan. 2.2.2.2. Pengemasan Ikan yang sudah diseleksi selanjutnya alcan inelalui proses pengemasan. Salah satu teknik pengemasan ikan yang terbaik adalah dengan memasukkan ikan ke dalam kantong plastik berisi air yang dimasukkan oksigen murni ke dalamnya. Kantong plastik yang sudah disiapkan rangltap dua diisi air sebanyak 115 -
117 volumenya. Kemudian ikan yang &an diangkut dimasukkan ke kantong plastik secara hati-hati. Jumlah ikan tergantung ulcuran kantong, ukuran ikan, jenis ikan dan jarak tempuh. Setelah itu, ujung kantong yang terbuka ditekan agar udara di atas air keluar, kemudian diisi oksigen minimal hingga 213 bagian kantong terisi. Terakhir .'
ujung plastik diputar kuat-kuat dan diikat erat dengan karet gelang. Untuk jar& jauh atau ekspor, kantong dimasukkan dalam kotak Styrofoam yang dapat memuat 2 - 4 kantong, tergantung ukuran kantong. Usahakan tidak ada ruang terbuka antar kantong agar kantong tidak mudah bergerak. Setelah itu, kotak ditutup dan direkat dengan lakban agar tidak mudah terbuka. Terakhir, kotak Styrofoam dimasukkan ke dalam kotak kardus. Selanjutnya, kotak kardus diikat atau direkat dengan lakban dan dibagian luarnya diberi label (Alireja 2002).
2.2.2.3. Pengangkutan
Resiko kegagalan dalam pengangkutan harus sekecil mungkin agar nilai jual ikan tetap tinggi. Menurut (Alireja 2002) pengangkutan dibedakan atas pengangkutan lokal dan pengangkutan ekspor. Pengangkutan lokal biasanya dilakukan dengan menggunakan angkutan bus atau truk tertutup. Umunlnya kemasan kantong plastik dapat langsung dikelnas dalam kotak kardus tanpa kotak S[yrofoam. Namun, pengangkutannya dilakukan sore dan malaln hari karena suhu udaranya rendah. Pengangkuta lokal berjarak dekat tidak memerlukan dokumen pengiriman, catatan tentang jumlah dan jenis ikan cukup ditulis pada setiap kantong dengan spidol tahan air. Pengangkutan ekspor biasanya menempuh jarak yang sangat jauh dengan waktu yang cukup lama, sehingga fisik kenlasan dan ikan harus dikondisikan dengan aman. Ken~asankantong plastik harus dimasukkan ke dala~nkotak Styrofoam sebelum dikemas dalam kotak kardus. Untuk pengangkutan ekspor diperlukan beberapa dokumen antara lain Surat Pengantar Pengirin~anIkan, Sertifikat Kesehatan Ikan, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan pemberitahuan ekspor barang.
2.3. Analisis Pendapatan Usaha
Analisis pendapatan usaha pertanian pada unrimnya digunakan untuk melakukan evaluasi bagi suatu usaha perikanan dalam satu tahun. Tujuannya adalah untuk membantu perbaikan pengelolaan usaha perikanan. Harga yang digunakan dalam analisis pendapatan usaha perikanan adalah harga yang berlaku, demikian halnya dengan analisis investasi usaha (Riyanto 1989). Bentuk-bentuk analisis pendapatan usaha tani antara lain: (1)
Analisis Pendapatan Analisis yang digunakan untuk melihat keuntungan dari suatu kegiatan cabang usaha tani berdasarkan perhitungan finansial
(2)
Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya (RIC Ratio)
Analisis yang digunakan untuk melihat seberapa besar nilai biaya yang dipakai dalam kegiatan usaha tersebut dapat memberikan tanlbahan manfaat. Diperolehnya biaya dan manfaat dari usaha akan mempernludah analisis kelayakail yang dilakukan terhadap usaha tersebut. Analisis pendapatan usaha sangat penting sebagai pelengkap pada analisis kelayakan investasi proyek perikanan. Selain itu, analisis ini juga sangat penting untuk mempertimbailgkan hasil keuntungail dari suatu proyek perikai~an,tidak hanya secara agregat atau keseluiul~an selama umur investasi, akan tetapi n~emperlihatkankeadaan dari tahun ke tahun. 2.4. Analisis Kelayakan Investasi
Dalain sualu kegiatan investasi di bidang perikanan, keputusan untuk meilailanl inodal adalah suatu tindakan yang ~uempunyaikonsekuensi besar. Ole11 kareila itu u~ltukmelihat besarnya manfaat yang diperoleh dan besarnya biaya yailg harus dikeluarkan unntk kegiatan investasi perlu dilakukan analisis kelayakan investasi. Menurut (Kadariah et.01. 1999) analisis kelayakan investasi meinbahas apakah suatu usaha layak atau tidak untuk dilaksanakan dengan melihat umur investasi, nilai waktu uang (time value of nzoney), sei-ta perubahan-perubahan yang terjadi baik dari input maupun output usaha tersebut. Dalain menganalisis keberlanjutan pelaksanaan proyek, maka perlu dilakukan evaluasi mengenai biaya yang telah dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut. Bila manfaat (benefif) dari proyek dirasakan lebih besar dari biaya yang dikeluarkiu~, maka proyek tersebut layak dijalankan. Sebaliknya, apabila inanfaat yang dirasakan lebih rendah daripada biaya yang telah dikeluarkan, maka proyek tersebut tidak layak dijalankan.
2.5. Aspek-Aspek Kelayakan Investasi Untuk melakukan analisis kelayakan investasi ada beberapa aspek yang dapat dijadikan bahan fokus evaluasi, antara lain: aspek teknis, aspek manajeme d m administratif, aspek organisasi, aspek komersial, aspek finansial dan aspek ekonomis. Sedangkan pendekatan umum yang ditekankan dalam evaluasi kelayakan proyek
adalah analisis finansial dan analisis ekonomi. Analisis finansial adalah analisis yang melihat proyek dari sudut badan-badan atau orang-orang yang menanam modalnya dalarn proyek atau yang berkepentingan langsung dalam proyek. Sedangkan analisis ekonomi adalah analisis yang melihat proyek dari sudut perekonomian sebagai keseluruhan (Kadariah ct al. 1999).
2.5.1. Aspelc Teknis Analisis secara teknis berhubungan dengall input proyek (penyediaan) dan output (produksi) berupa barang nyata dan jasa. Kerangka kerja proyek harus dibuat secara jelas agar analisis secara teknis dapat dilakukan dengan teliti. Aspek-aspek lain dari analisis proyek hailya akan dapat berjalan bila analisis secara teknis dapat dilakukan. Analisis secara teknis akan menguji hubungan-hubungan teknis yang mungkin dalarn suatu proyek yang diusulkan: keadaan tanah di daerah proyek dan potensinya bagi pembangunan usaha, ketersediaan air, baik secara alami (hujan, dan penyebaran hujan) dan pengadaan (ke~nungkinan-kemungkinanuntuk membangun irigasi), varietas benih yang cocok. Atas dasar pertimbangan-pertimbangan ini, analisis secara teknis akan dapat menentukan hasil-hasil yang potensial (Gittinge~ 1986).
2.5.2. Aspelc Manajemen Aspek manajemen dalam proyek merupakan hal-ha1 yang menyangkut bentuk usaha, kemampuan staf proyek untuk menjalankan aktivitas administrasi dengan garis wewenang dan tanggung jawab yang sudah jelas dalam organisasi proyek serta kebutuhan upah tenaga kerja (Gittinger 1986). Manajernen berfungsi untuk menjalankan roda organisasi melalui kegiatankegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Identifikasi jenis-jenis pekerjaan diperlukan untuk mengembangkan suatu usaha, ada berbagai cara untuk mengklasifikasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut, yaitu berdasarkan fungsi dan tipe pekerjaan manajerial dan operasional.
Menurut (Stoner 1978) manajemen lnerupakan suatu proses yang terdapat beberapa unsur yang sangat berkaitan dengan kepemimpinan. Manajemen mengandung beberapa i~nplikasibahwa adanya rangkaian kegiatan usaha kerjasama dalam mencapai tujuan yang didalamnya mencerminkan kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengawasi. Serta suatu proses kegiatan dalam rangka ~nencapaitujuan dengan menggunakan berbagai sumberdaya yang berupa : manusia, dana, sarana dan berbagai infonnasi.
2.5.3. Aspek Pasar Aspek pasar dari suatu proyek adalah rencana pernasaran output yang dillasilkan ole11 proyek dan rencana penyediaan input yang dibutuhkan untuk kelangsungan dan pelaksanaan proyek. Dari sudut pandangan output, analisis pasar untuk hasil proyek sangat penting untuk meyakinkan bahwa terdapat suatu permintaan yang efektif pada suatu harga yang menguntungkan. Sedangkan dari sudut pandangan input, rencana-rencana yang cocok harus dibuat dalam proyek untuk meyakinkan tersedianya bahan-bahan input yang diperlukan. Analisis aspek pemasaran akan dilakukan menggunakan bauran pemasaran, yaitu seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaaan untuk mencapai tujuan pe~nasarannyadalam pasar sasarannya (Kotler et.al. 1997). Alat-alat bauran pemasaran dapat diklasidkasikan menjadi empat unsur, yaitu produk (producl), harga (price), distribusi (place), dan pro~nosi(protnotion). (a) Produk Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi dalam rangka memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, ~nerek,dan kenlasan produk.
(b) Harga Harga adalah jumlah nilai yang dikeluarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga adalah satu-satunya
unsur dalaln bauran penlasaran yang menghasilkan pendapatan. Unsur lainnya menghasilkan biaya. Perusahaan harus memutuskan daftar harga, potongan harga, dan persyaratan kredit. Penentuan harga harus sebanding dengan penawaran nilai kepada pelanggan: Jika tidak, pelanggan akan beralih ke produk pesaing. (c) Distribusi Disitribusi meliputi berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk illenjadikan produk tersedia dan mudah didapat ole11 pelanggan sasaran melalui pengidentifikasian saluran pelnasaran yang efisien. Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalarn proses untuk inenjadikan suatu produk atau jasa siap digunakan untuk dikonsumsi. (d) Promosi Promosi meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkon~unikasikandan mempronlosikan produknya kepada pasar sasaran. Bauran promosi terdiri atas lima cara komunikasi, yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan pubisitas, penjualan secara pribadi, serta pemasaran langsung. Dalam menetapkan bauran promosi, perusahaan harus memperhatikan jenis produk dan jenis pasar, keadaan kesiapan pembeli, serta daur hidup produk yang bersangkutan. Berbagai kegiatan promosi tersebut menuntut adanya koordinasi yang kuat untuk mernperoleh dampak yang optimum.
2.5.4. Aspek Finansial Analisis finansial merupakan analisis manfaat biaya yang berpusat pada hasil dari modal yang ditanamkan dalam proyek dan merupakan penerimaan langsung bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaannya (Kadariah et al. 1999). Analisis fiilansial ini penting artinya dalam melnperhitungkan insentif bagi orang-orang yang terlibat langsung dalam menyukseskan proyek tersebut. Menurut Gittinger (1986), unsur dalam analisis finansial antara lain:
(1) Harga yang digunakan adalah harga pasar.
(2) Pembayaran transfer, yaitu pajak merupakan biaya proyek dan sebagai pengurang laba, subsidi akan mengurangi biaya proyek sehingga menainbah manfaat proyek.
2.5.4.1; Discoultted Caslz Flow Metltod
Menurut Gittinger (1986) teknik diskonto merupakan suatu teknik yang dapat menurunkan manfaat yang diperoleh pada inasa yang akan datang dan arus biaya n~enjadinilai biaya pada masa yang akan datang. Penggunaan teknik ini sebagai pertimbangan bahwa dengan adanya inflasi, resiko dan reinvestasi akan nlengakibatkan nilai sejumlah uang pada masa sekarang lebih tinggi dari nilai uang dengan jumlah yang sama di inasa yang akan datang. Berdasarkan metode Discoutzted Cash Flow tersebut, terdapat beberapa kiteria penilaian investasi yang dapat dijadikan tolok ukur, yaitu: (1) Nilai bersih sekarang (Net Present Value), n~eru~akail selisih nilai kini arus manfaat dan biaya dihitung berdasarkan discount rate yang berlaku. (2) Tingkat pengembalian internal (Internal Rate ofReturn atau IRR), merupakan tingkat discount rate yang menjadikan NPV proyek sailla dengan nol.
(3) Rasio manfaat-biaya bersih (Net Benejt-Cost Ratio atau Net BIC) merupaltan angka perbandingan arus benefit bersih yang positif terhadap manfaat bersih yang negatif.
2.6. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat apa saja yang akan terjadi dengan hasil analisis proyek jika ada suatu kesalahan atau perubahan dalain dasardasar perhitungan biaya atau benefit. Hal ini perlu sekali, karena analisis proyek didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung banyak ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang (Kadariah et al. 1999). Dalam analisis sensitivitas, setiap kelnungkinan harus dicoba yang berarti ballwa setiap kali hams diadakan analisis kembali. Dalam penelitian ini ada dua ha1 yang perlu diperhatikan, yaitu perubahan pendapatan khususnya perubahan tingkat
harga dan perubahan biaya. Analisis sensitivitas harga output didasarkan pada fluktuasi harga yang biasa terjadi, sedangkan analisis sensitivitas untuk biaya didasarkan pada terdapatnya kecenderungan peningkatan harga input terutama pakan, tenaga kerja dan bibit di 111asayang akan datang. Jadi analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat pengaruh penurunan harga dan kenaikan biaya yang terjadi terhadap usaha tersebut, yaitu dari layak lnenjadi tidak layak untuk dilaksanakan (Gitlinger
1986).
111.
KERANGKA PENDEKATAN STUD1
Usaha pemasok (supplier) ikan hias untuk eksportir adalah salah satu bidang usaha yang memiliki prospek bagus untuk dikembangkan. Hal ini dibuktikan dengan senlakin meningkatnya permintaan ikan hias dalam jumlah yang besar, baik dari dalanl negeri illallpun luar negeri seperti yang tertera pada Tabel 1. Oleh sebab itu, peluang usaha ini banyak illenarik nlasuk para penaiianl modal untuk terlibat di dalanmya. Salah satunya adalah Adil Fish Farm. Dalam penelitian ini Adil Fish Farill bermaksud mengadakan perluasan investasi skala usahanya dalam upaya niemanfaatkan peluang pasar yang ada. Analisis pendapatan usaha yang digunakan adalah analisis lceuntungan dan
RlC Ratio. Penelitian ini juga menggunakan aspek kelayakan investasi yang berbedabeda setiap analisis aspeknya. Aspek pasar menggunakan analisis kuantitatif deskriptif. Aspek teknis dan aspek manajemen menggunakan analisis kualitatif deskriptif. Analisis Finansial inenggunakan perhitungan NPV, Net B/C dan IRR. Kriteria kelayakan yang digunakan untuk aspek pasar yaitu bahwa produk ikan hias yang dihasilkan nlempunyai peluang pasar. Kriteria kelayakan pada aspek teknis ditunjukkan dengan adanya peningkatan produksi dan nilai penjualan. Aspelc manajemen menggunakan kriteria kelayakan yang ditunjukkan dengan pengelolaan dan pemeliharaan manaje~nenyang baik dan benar sesuai dengan kebutuhan usaha. Aspek finansial nlenggunakan kriteria kelayakan NPV > nol, Net B/C > 1 dan IRR > tingkat diskonto yang disyaratkan. Analisis sensitivitas juga digunakan dalam penelitian iui untuk menguji kepekaan suatu perubaban keadaan terhadap kelayakan investasi. Hasil dari analisis ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan tentang rencana perluasan skala usaha yang akan dilakukan. Apabila dari hasil evaluasi kelayakan usaha menunjuldcan bahwa usaha pemasok (supplier) ikan hias yang dilakukan ole11 Adil Fish Far111 layak untuk dilaksanakan, tnaka sebaiknya perusahaan mempertahankan usahanya dengan melakukan pengembangan-
pengembangan lebih lanjut guna mencapai keuntungan yang optimal. Sebaliknya apabila hasil dari evaluasi kelayakan yang dilakukail menunjukkan bahwa usaha pemasok (supplier) ikan hias tersebut tidak layak untuk dilaksanakan, perusahaan sebaiknya inengadakan perbaikan-perbaikan dalam ha1 manajemen, teknis dan pasar dalam operasional usahanya. Untuk lebih jelasnya, konsep pelnikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. Sumberdaya Ikan Hias di Perairan Umum
4
I
Budidava Ikan Hias
I
Prospek Iilvestasi Usaha Peluasok (Supplier) Ikan Hias Untuk Eksoortir I I I
Penlasok (Supplier) 1kan Hias Adil Fish Farm
I
I
-
I
Analisis Penda~atanUsaha
I
RIG Ratio
Evaluasi Kegiatail Usaha
4
RUG1
+ Perluasan Pasar I
Aspek Teknis Aspek Manajenlen Aspek Pasar ~ s p e Finasial k TIDAK LAYAK LAYAK Implementasi Pengembangan Usaha Keterangan- - - - - - - - - - - - = Batasan Penelitian Gambar 3.
Bagan Alur Kerangka Pemikiran
I I
I I
IV. METODOLOGI
4.1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah penelitian tentang status subyek yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau b a s dari keseluruhan persollalitas (Nazir 1988). Tujuan studi kasus adalah uutuk memberikan gambaran secara mendetail telltang latar belakang, sifat-sifat serta karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu. Dalam ha1 ini kasus yang akan diteliti adalah kasus usaha pemasok (suppliel.) ikan hias Adil Fis11 Farm di wilayah Kota Depok, Jawa Barat. 4.2. Waktu l'enelitian
Pellelitia~l"Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias Adil Fish Farm di Depok " ini dilaksanakan pada bulan April - Agustus 2004. Dengan kegiatan penganlbilan data dilakukan pada bulan April - Juni 2004. Selanjutnya penelitian ditujukan untuk kegiatan pengolahan data dan penyusunan laporan skripsi. 4.3. Jenis dan S u ~ n b e Data r
...
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data text dan data image (Fauzi 2001). Berdasarkan sumber data, data yang diperoleh merupakan data
primer dan data sekunder. Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan dan para karyawan, dokumen pada Adil Fish Farm serta pengarnatan langsung di lapangan. Sumber data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian Kota Depok, Biro Pusat Statistik Pusat, Direktorat Jenderal Perikanan, dan literatur di Perpustakaan Departemen Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan serta Lembaga ~umberdaya Inforn~asi( LSI ) Institut Pertanian Bogor.
Data primer yang dikumpulkan antara lain meliputi gambaran tentang teknik pemeliharaan ikan hias, biaya investasi, biaya operasional, sunlber modal, volunle dan nilai produksi. Data seknnder yang dikumpulkal~antara lain meliputi perkembangan produksi perikanan khususnya ikan hias, dan perkembangan ekspor ikan hias di Indonesia yang dapat menunjang data primer.
4.4. Analisis Data Analisis data dinlaksudltan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang mudah diinterpretasikan. Data dan inforn~asiyang telah diperoleh dianalisis dengall ~nenggunakananalisis pendapatan usaha, analisis imbangan penerinlaa~ldan biaya, analisis ltelayaltan investasi dan analisis sensitivitas.
4.4.1. Analisis Pendapatan Usaha Menurut Lipsey et.a1(1996), konsep pendapatan dapat diruinuskan sebagai berikut :
Keuntungan (z)= TR
-
TC
Keterangan : sr = Keuntungan TR = Total Rei~enue(total penerimaan) TC = Toral Cost (total biaya) Dengall kriteria usaha :
1) TR > TC, inaka usaha menguntungkan. 2) TR = TC, maka usaha impas.
3) TR < TC, inaka usaha rugi. 4.4.2. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya ( R/C Ratio ) Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha selama periode tertentu cukup menguntungkan. Rumus yang digunakan sebagai berikut (Riyanto 1989) :
Keterailgan : R = Revenue (penerimaan) C = Cost ( biaya) TR = Total Revenue (total penerimaan) TC = Total Cost (total biaya) Dengall kriteria usaha :
1) WC > 1, maka usaha menguntungkan. 2) WC = 1, inaka usaha iinpas. 3) RIC < 1: inaka usaha rugi.
4.4.3. Nilai Penyusutan Nilai penpusutan berguna untulc ~netlghituilgperalatan yang diguilakail selatna uinur proyek sehingga dapat diketahui biaya yailg harus dilceluarkan uiltuk inengganti kembali peralatan pang sudah habis nialinya. Metode perhitungan nilai penyusutan yang digunakail adalah deilgan metode garis lurus (Riyanto 1989).
Nilai Peiiylrsutor7
= Nilai A
M JPe~nbelian ~ ~ - Nilai Sisa yang Diperkirakan Peuiode Penggunaan
4.4.4. Analisis Kelayakan Investasi Menurut Kadariah, et a1 (1978), bahwa iildikator kriteria investasi yang biasa digunakail dala~nanalisis finansial adalah sebagai berikut : 1) Net Preselzf Vnlrle ( N P V )
Net Present Value diperoleh dengal mendiskontokan semua biaya dan manfaat pada discount rate tertentu dan selanjutnya hasil diskonto manfaat dikurangi hasil diskonto biayanpa. Secara inatematis menurut (Gittinger 1986) ha1 ini dapat diruilluskail sebagai berikut:
NPV
=
2 (=I
Bt
(1
-
Ct
+
i)'
Keterangan : Bt = Benefit pada tahun t Ct = Biaya usaha pada tahun t n = Umur ekonomis kegiatan usaha i = Tingkat suku bunga ldiskonto t = l , 2 , 3 ,..., 11 Dalam menganalisis NPV, terdapat tiga kriteria kelayakan investasi, yaitu sebagai berikut : 1)
NPV > 0,maka kegiatan investasi layak untuk dilaksanakan.
2)
NPV = 0, maka keputusan kegiatan investasi bergantung kepada penilaian subyektif pengambil keputusan.
3)
NPV < 0,~nakakegiatan investasi tidak layak untuk dilaksanakan, karena manfaat lebih kecil daripada biaya.
2)
I~zter~zcrl Rate of Retnrrz (IRR) Internal Rare of Return adalah nilai tingkat diskonto yang menyebabkan nilai
NPV sama dengan nol. Selanjutnya IRR dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih suatu usaha, jika manfaat bersih yang diperoleh secara otomatis diinvestasikan kernbali pada tahun berikutnya. IRR dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Gittinger 1986) :
IRR
= il
+ (i2 - i l )
NPV, NPV, - NPV2
Keterangan : = Tingkat bunga yang menyebabkan NPV bernilai positif il i2 = Tingkat bunga yang menyebabkan NPV bemilai negatif NPVl = Nilai manfaat bersih sekarang positif pada tingkat bunga i' NPV2 = Nilai manfaatbersih sekarang negative pada tingkat bunga i2 Investasi dinilai layak jika IRR lebih besar dari tingkat diskonto yang ditetapkan oleh lembaga keuangan formal (bank) dan sebaliknya jika IRR lebih kecil dari tingkat
diskonto yang ditetapkan oleh lembaga keuangan fornlal (bank) maka investasi tidak layak dilakukan. 3)
A'et Bellefit Cost Ratio (Net B/C)
hie[ Bellefir Cosr Ratio n~erupakanperbandingan antara ju~nlahnilai manfaat bersih sekarang yang positif (NPV positif) dan jun~lahmanfaat bersih sekarang yang negatif @PV negatif). Net B/C dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut (Gittinger 1986) :
1r\eet
B 1C
=
-1 + i f
(Bt
-
Ct > 0 )
T Bt - Ct ' ( B t
-
Ct < 0 )
;'
Apabila nilai net B/C lebih besar dari satu, nlaka investasi layak untuk dilaksanakan. Tetapi jika nilai net BIC kurang dari satu, maka investasi tidak Iayak dilaksanakan.
4.4.5. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas perlu dilakukan karena dalam analisis kegiatan investasi, perhitungall didasarkan pada usaha-usaha yang mengandung ketidakpastian tentang apa yang aka11 terjadi pada waktu yang akan datang (Gittinger 1986). Analisis sensitivitas digunakan untuk melihat dampak dari suatu keadaan yang berubah-ubah terhadap hasil suatu analisis. Dalam analisis sensitivitas kegiatan bisnis ikan hias dapat dilakukan pada parameter perubahan harga baik harga input maupun harga output. Perubahan harga input ~neliputibiaya cacing dan transportasi, sedangkan untuk perubahan harga output adalah niai penerimaan penjualan. Parameter perubahan ini diperkirakan akan mempengaruhi tinglcat kelayakan usaha.
4.5. Konsep dan Pengukuran
(1)
Pengeluaran adalah nilai penggunaan sarana produksi yang diperlukan atau dibebankan pada proses produksi dan dinyatakan dala~nsatuan rupiah.
(2) Biaya investasi yaitu biaya yang dikeluarkan untuk biaya penggantiail barang
yang diinvestasikan minimal satu tahun dan dinyatakan dalam satuan rupiah. (3) Biaya total yaitu selnua biaya yang digunakan untuk menghasilkan produksi yang termasuk biaya tetap dail biaya variabel dan dinyatakan dalam satuan rupiah.
(4) Biaya tetap adalah biaya yang sifatnya tidak tergantung pada jumlah produksi yang dihasilkan dan dinyatakan dalam satuan rupiah.
( 5 ) Biaya variabel adalah biaya yang sifatnya tergantung pada jumlah produksi yang dihasilltan dan dinyatakan dala~nsatuan rupiah.
( 6 ) Nilai produksi merupakan perkalian antara produksi total dengan harga per satuan produk dan dinyatakan dalam satuan rupiah.
(7) Nilai penyusutan yang digunakan dihitung berdasarkan data keuangan yang diperoleh dan dinpataka11dalain satuan rupiah. Cara pengulturannya dengall metode garis lurus. (8) Nilai sisa nlerupakan nilai dari barang yang tidak habis dipakai selama usaha berjalan dan dinyatakan dalam satuan rupiah.
(9) Pendapatan usaha nlerupakan selisih antara total peneriinaan dengan total biaya ..
selanla periode waktu tertentu dan dinyatakan dalarn satuan rupiah.
(10) Ca.shJlo~1adalah arus manfaat tambahan yang diperoleh selama proyek atau usaha berjalan dengan mengurangi biaya-biaya tambahan ke dalam total penerimaan tambahan pada setiap tahun proyek. Tambahan ini berupa perbedaan antara kegiatan dengan adanya proyek dengan tanpa proyelc dan dinyatakan dalam satuan r ~ ~ p i a h .
(1 1) Modal investasi adalah modal yang dilceluarkan pei-tama kali untuk meinperoleh beberapa kali manfaat sampai secara elconomis tidak menguntungkm lagi. Semua investasi dinilai berdasarkan nilai kini (present value) dan dinyatakan dalam satuan rupiah.
(12) Modal kerja adalah modal yang dikeluarkan untuk n~en~biayai seluruh kegiatan agar usaha berjalan lancar sesuai dengan rencana dan dinyatakan dalam satuan rupiah. (13) Analisis kelayakan investasi merupakan analisis terhadap kegiatan usaha dengan memperhitungkan biaya dan manfaat dalam suatu usaha dengan alat ukur yang digunakan adalah Net Presenl Value (NPV),Net BeneJil Cost Ratio (Net BIC), dan Inlernal Rate ofRelurn (IRR). (14) Analisis sensitivitas bertujuan uiltuk meneliti kembali suatu analisis untuk dapat melihat pensaruh-pengaruh yang akan terjadi akibat perubahan harga, baik harga input maupun harga output.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Gambaran Umum Perusahaan Adil Fish Farm adalah perusahaan yang mengkl~ususkandiri di bidang usaha pemasok (supplier.) ikan hias air tawar yalg terletak di wilayah Kota Depok. Perusahaan ini didirikan pada bulan Maret 2000 dengan modal sendiri. Pen~ilik modal dalanl ha1 ini menempati jabatan sebagai nlanajer perusahaan. Berdasarkan pengalanlan yang dimiliki, baik oleh pemilik Inaupun para karyawan, perusahaan ini berke~ubangculcup pesat dan n~en~iliki pelanggan yang terpuaskan dalam jumlah cukup besar. Pengalanlan ini terutama berkaitan dengan per~l~asalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan usaha, seperti ke~natianikan, keseraganlan ukuran, ketepatan jumlah, dan yang terpenting yaitu kualitas dari ikan hias. Ole11 sebab itu perusahaan men~berikanpenanganan yang sangat besar di dalam fasilitasnya terhadap jenis-jenis konloditi yang diperdagangkan untuk memenuhi keinginan konsumen. Sehingga didapatkan persentase ikan yalg ~ n a tdalam i perjalanan sedenlikian kecil, jumlah dan ukuran yang tepat dalam pengiriman serta kualitas ikan yang baik. Fasilitas usaha yang dinlililci Adil Fish Farm yang digunakan dalam kegiatan menyalurkan ikan hias kepada eksportir terbilang lengkap. Adil Fish Farm nlemiliki kolam (farm) penampungal sendiri berupa aquarium sejumlah 400 buah dan bangunan pendukungnya. Selain itu dukungan sarana telekomunikasi berupa telepon dan fax juga telah dimiliki sehingga mampu mendukung kegiatan pemasarannya dengan cukup baik. Untuk menjamin kelangsungan usahanya, Adil Fish Farm didukung oleh S orang karyawannya yang mampu bekerjasama dengan baik antara yang satu dengan yang lainnya. Kantor penlasaran Adil Fish Farm yang menjadi satu dengan farm penampungan ikan hias berlokasi di Kecanlatan Limo Kelurahan Maruyung RT 01/01 Depok. Lokasi tersebut telah memenuhi kelayakan untuk persyaratan usaha
yakni kebutuhan air yang cukup, kean~ananlingkungan, lingkungan yang tenang dan kedekatan dengan petani yang menyediakan ikan hias bagi perusahaan. Luas lahan dan bangunan yang digunakan oleh Adil Fish Farm adalah 900 m2. Bangunan ini terdiri dari kantor pemasaran dan adn~inistrasi,farm penampungan ikan hias yang terdiri dari rak-rak aquarium y'ang mampu menampung 400 aquarium berukuran 100 cm x 50 cm x 33 cm. Bak-bak semen (kolam ikan) berukuran besar berukuran 5 n~x 2,5 m sebanyak 27 buah dan yang berukuran kecil2 n~x 1 n~ sebanyak 24 buah. Selain itu Bak-bak semen penanlpung cacing berukuran 100 cnl x SO cm x 20 cnl sebanyak 4 buah dan 1 buah bak penanpungan air berukuran 10 111 x 5 In x 3 111. Bangunan lainnya adalah sebuah sawung jaga dan sebuah ruangan untuk tempat tinggal karyawan.
5.2. Analisis Pendapatan Usaha Adil Pis11 Farm Analisis pendapatan usaha dilakukan untuk mengetahui keadaan sekarang dari kegiatan usaha dan untuk mengetahui keadaan yang akan datang dari suatu perencanaan. Hasil analisis pendapatan usaha dapat digunakan sebagai ukuran apakah kegiatan usaha yang dilakukan pada saat ini berhasil atau tidak, sehingga dapat mengganlbarkan keadaan usaha yang sudah dijalankan. Analisis pendapatan usaha tersebut ~neliputianalisis keuntungan dan RlC Ratio.
5.2.1. Analisis Keuntungan Analisis keuntungan usaha dilakukan untuk melihat seberapa besar tingkat keuntungan yang diperoleh selama satu tahun. Keuntungan usaha merupakan hasil selisih antara penerimaan yang dalam ha1 ini adalah penjualan ikan hias dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk produksi (tidak termasuk investasi), untuk lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Analisis Keuntungan Usaha Adil Fish Farm Tahun 2003 Keterangan Nilai Tahun 2003 (Rp) a. Penerimaan 1.390.800.000,00 b. Pengeluaran Total Biaya Tetap 127.844.286,OO Total Biaya Variabel 1.081.840.000,OO 1.209.684.286,OO
Keuntungan Sebelum Pajak 181.115.714,OO Pa,jak 54.334.714,OO Keuntun~a~l Bersih 126.78 1 ,000.00 >- Iy, Sumber : Data Primer Diolah dari Lanlpiran 5, Tahun 2004 Dari Tabel 2 terlihat bahwa keuntungan yang diperoleh Adil Fish Farm selama satu tahun sebesar Rp 126.781.000,OO. Nilai ini nlerupakan keuntungan bersih setelah dikurangi dengan biaya penyusutan dan pajak.
5.2.2. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya (WCRntio)
Analisis inlbangan penerimaan dan biaya (WC Ratio) adalah hasil bagi antara pe~lerimaandan biaya. Analisis RIC Ratio melihat apakah biaya yang telah dikeluarkan menghasilkan cukup penerimaan uiltuk memnperoleh keuntungan serta untuk n~enilaiefisiensi biaya yang telah dikeluarkan. Analisis ini dilakukan terhadap nilai penerimaan satu tahun dibandingkan dengan biaya yang telah dikeluaran dalam satu tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Analisis R/C Ratio Adil Fish Farm Tahun 2003 Nilai Tahun 2003 (Rp) Keterangan No 1
Total Biaya Tetap
127.844.286,OO
2
Total Biaya Variabel
1.081.840.000,OO
3
Total Biaya (TC)
1.209.684.286,OO
4
Total Penerimaan (TR)
1.390.800.000,00
5
RIC Ratio
1,15
Sumber : Data Primer Diolah dari Lampiran 5, Tahun 2004
Dari Tabel 3 total penerimaan yang diperoleh Adil Fish Farm sebesar Rp 1.390.800.000,00 dan total biaya sebesar Rp 1.209.684.286,OO sehingga menghasilkan RlC Ratio 1,15. Hal ini menunjukkan bahwa dari setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,15,00. Nilai
R/C Ratio yang lebih besar dari satu menunjukkan bahwa usaha ini menguntungkan. 5.3. Aspek-Aspek Kelayakan Investasi Adil Fish1 Farm Aspek-aspek kelayakan Investasi yang digunakan dalam proyek pengembangan usaha Adil Fish Farm meliputi aspek teknis, aspek manajemen, aspek pasar, dan aspek finansial. Kee~npataspek tersebut adalah suatu kesatuan dalam penilaian kriteria proyek yang dievaluasi.
5.3.1. Aspek Teknis 5.3.1.1. Penyiapan Tempat Penampungan Pertimbangan penting yang dilakukan Adil Fish Farm sebelum mempersiapkan tempat penampungall (aquarium dan bak) adalah penentuan lokasi. Lokasi yang dipilih harus memiliki lingkungan yang mempunyai sumber air cukup, terkena sinar matahari, tenang, dan aman. Selain itu lokasi tersebut juga dekat dengan lingkungan peternak (petani iltan hias) dail dekat dengan jalan utama, sehingga akan memudahkan transportasi. Hal lain yang juga penting adalah kemudahan mendapatkan air yang jernih dan bersih. Sumbernya dapat berupa sumur atau ledeng, namun dalam ha1 ini Adil Fish Farm menggunakan air sumur. Walaupun tampak jernih, air yang disiapkan diendapkan terlebih dahulu, terutama untuk menetralkan suhu dan pH serta menguapkan kandungan bahan-bahan lain yang dapat membahayakan kesehatan ikan. Setelah persyaratan air terpenuhi, pembuatan bak dapat dilakukan. Pembuatan bak yang terdapat pada Adil Fish Farm adalah bak yang disiapkan langsung di atas tanah juga bak yang disiapkan dengan menggali tanah terlebih dahulu. Kelebihan pembuatan bak yang langsung di atas tanah adalah selain
I
lahannya tidak rusak, pembuangan air dari dalam bak dapat lebih inudah karena saluran dapat dibuat rapi sehingga tidak merusak pemandangan. Bak yang baru dibuat tidak langsung digunakan. Diperlukan waktu kurang lebih dua minggu untuk merendam bak dengan air bersih sambil menyikatnya dengan sikat kamar rnandi, sapu lidi atau pelepah pisang. Penyikatan tersebut agar bau semen dan bahan lain yang menernpel saat bak dibuat dapat hilang. Sedangkan sebagai tempat penampungan ikan yarlg lain biasanya digunakan aquarium. Aquarium sangat ideal sebagai tempat penainpungan ikan hias karena kondisi ikan dau kualitas air dapat dikontrol dengan teliti. Selain aquarium, ikan hias juga ditempatkan pada bak plastik maupun bak fibreglass. Hal ini biasanya ditentukan oleh jenis dan ukuran ikan tersebut.
5.3.1.2. Pakan Alami
Dalam ha1 pemberian pakan alami, Adil Fish Farin menggunakan cacing sutera. Cacing ini hidup di dasar perairan yang banyak mengandung bahan organik. Cacing yang juga dinamai Tub@x ini mirip benang merah kusut karena hidup bergerombol. Ujung tubuhnya malambai-lambai dan berwarna merah darah atau bening. Cacing sutera ini terkenal rnampu memacu pertumbuhan anak ikan. Harga cacing sutera ini pun tidak terlalu mahal, Rp 3000,OOper taker.
5.3.1.3. Penyakit Ilian dan Penanggulangannya
Penyakit yang sering menyerang ikan (1) White Spot Penyakit ini disebabkan oleh serangan parasit Ichtyopthirus multifiliis, sehingga sering disebut penyakit Ich. Penyakit ini dapat menyerang ikan besar maupun kecil. Gejalanya terlihat dengan adanya bintik-bintik putih pada sirip dan tubuh ikan. Selain itu, ikan terlihat kurang nafsu makan, lemah, malas bergerak, sering naik ke permukaan dan berenang dengan menggoyangkan sirip ekornya.
(2) Velvet Penyakit velvet muncul pada ikan karena serangan parasit Oodinium Linznelicum. Parasit ini termasuk ke dalam Protozoa dan menyerang seluruh tubuh. Oodinium limneticum tampak seperti beludru. Penanganan kedua penyakit ini adalah mengurangi aquarium yang berisi ikan sakit dikurangi airnya hingga tinggal setengah, keinudian diberi tiga balok garam selama seminggu. Salinitas yang tiilggi berfungsi untuk menlatikan parasit. Selama
mass pengobatan, ikan dipuasaltan (tidak diberi makan) agar air tidak tercemar ole11 kotoraiu~ya.Cara lain adalah meinberikan obat Blichicht sebanyak tujuh tetes ke dalam setiap aquarium atau kolam. 5.3.1.4. Penyortiran dan Pengemasan
Sebelum dipasarkan, ikan perlu disortir terlebih dahulu. Ikan yang akan dipasarkan adalah yang sudah sudah mencapai ukuran S, SM, M, ML, L dan XL. Setelah penyol-tiran, dilakukan penghitungan ikan secara manual. Ikan yang akan dihitung diletakkan di atas sebuah baskoin berisi air diletakkan kain berpori-pori halus hingga kain sedikit tergenang. Penghitungan dilakukan secara manual dengan cara menyendoki dan menghitungnya satu per satu. Ikan-ikan tersebut kemudian dikemas dalaill kantong plastik rangkap dua berukuran 60 cm x 40 cm untuk meilcegah kebocoran, dan diisi dengan air hanya 115 - 117 volumenya dan diberi oksigen mumi. Setiap tabung oksigen murni besar
dapat digunakan untuk mengisi lima ratus kantong ikan. Sesuai standar yang berlaku, setiap kantong plastik berisi 500 ekor ikan ukuran S atau 250 ekor ikan ukuran M. Sedangkan untuk ukuran lebih dari M, ikan dikeinas tidak lebih dari 200 ekor. 5.3.1.5. Pengangkntan
Pengangkutan dapat dilakukan dengan menggunakan.sepeda motor maupun mobil. Sebelum diangkut, kantong plastik tadi diillasukkan terlebih dahulu ke dalarn karung plastik yang mampu memuat lima kantong ikan. Sebuah sepeda motor dapat menampung 20 kantong berisi 10.000 ekor ikan, sedangkan satu mobil dapat
tnenampung hingga 100 kantong berisi 50.000 ekor ikan. Adil Fish Farm saat ini hanya melayani permintaan eksportir dari daerah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Bandung.
5.3.2. Aspek Manajemen
Analisis manajemen meliputi bentuk usaha, wewenang dan tanggung jawab, serta kebutuhan upah tenaga kerja. Manajemen yang menangani operasionalisasi suatu usaha terdiri dari orang yang lnelniliki jabatan-jabatan tertentu dan terkoordinasi dalam suatu kumpulan tugas yang merupakan bagian dari tugas-tugas pengelolaan usaha secara keseluruhan. Tugas pokok dalam suatu perusahaan mencakup tugas teknis, administrasi umum, dan hubungan masyarakat. Kesemuanya akan membentuk struktur organisasi yang dijelaskan pada bahasan berikut ini.
5.3.2.1. Organisasi
Struktur organisasi merupakan diagram yang menggambarkan jabatan-jabatan lnanajemen suatu organisasi serta hubungannya antara jabatan-jabatan tersebut. Setiap jabatan mengandung tugas, wewenang, dan batasan yang jelas. Hubungan timbal balik dan pengaruh jabatan satu dengan yang lainnya juga harus dibatasi secara tegas dan jelas agar struktur organisasi yang disusun dapat berfungsi secara harnlonis dan pencapaian tujuan organisasi dapat diwujudkan secara efektif dan efisien. Usaha perdagangan ikan hias yang tengah dikaji kelayakan investasinya ini memiliki skala usaha yang cukup besar, namun masih dapat ditangani dengan manajemen yang sederhana. Oleh karena itu, diperlukan struktur organisasi perusahaan yang ramping dan efisien. Adapun struktur organisasi Adil Fish Farm disajikan dalam Gambar 1.
I
]
MANAJER
l-T-7
SEKRETARIS
PELAKSANA
PEMELIHARAAN
PRODUKSI
PEMASARAN
Ganlbar 4. Struktur Organisasi Adil Fish Farm Su~nber: Data Primer Adil Fish Farm. Tahun 2004 Struktur organisasi yang digunakan Adil Fish Farm berbentuk garis dan cukup sederhana. Jabatan manajer dipegang langsung oleh Adil, sebagai peinilik modal. Manajer bertugas menyusun perencanaan operasional perusahaan serta mengawasi, mengkoordinasi dan mengevaluasi kerja di lapangan. Sekretaris bertugas membantu manajer dalam bidang administrasi dan keuangan, menangani pembukuan dan pembuatan laporan keuangan. Koordinator pelaksana bertugas sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas seluruh kegiatan usaha sehari-hari; ia bertangung jawabkepada sekretaris dan juga membawahi bagian pemeliharaan, produksi, dan pemasaran. Bagian pemeliharaan bertugas memelihara ikan (memberi makan ikan dan menjaga dari penyakit), menjaga seluruh peralatan (asset) usaha dan juga merawatnya. Bagian produksi bertugas dalam ha1 penyortiran daa pengemasan serta penyediaan pelengkapan-perlengkapannya. Bagian pemasaran bertugas dalam ha1 pemasaran ikan hias dan pengiriman paket-paket pesanan yang dipesan oleh pelanggan sampai tujuan dalam kondisi baik. Pada waktu-waktu tertentu pemilik juga ikut bersama-sama dengan karyawan-karyawannya dalam bekerja. Sehingga terjalin hubungan kekeluargaan
tanpa menghilangkan tata krama dan kode etik bekerja. Peranan pemilik sangat mempengaruhi tercapainya tujuan perusahaan.
5.3.2.2. Ketenagakerjaan.
Tenaga kerja pada Adil Fish Farm terdiri dari tenaga kerja tetap. Tenaga kerja tetap merupakan tenaga kerja yang dibayar bulanan dan memiliki keterkaitan yang kuat n~elaluisuatu perjanjian kerja sesuai ketentuan yang telah disepakati. Kebutuhan tenaga kerja Adil Fish Farm sebanyak delapan orang yang terdiri dari satu orang sekertaris, satu orang koordinator pelaksana, dua orang karyawan bagian pemeliharaan, dua orang karyawan bagian produksi dan dua orang karyawan bagian pemasaran. Kegiatan perusahaan yang dilakukan setiap harinya berkisar
9 - 10 jam per hari, dan jumlah hari kerja dalaln s e ~ n i ~ ~ adalah g g u 5 hari kerja, nanlun jika ada perlnintaan yang banyak maka jam kerja dapat bertambah. Penetapan gaji karyawan minimal disesuaikan dengan upah minimum kota (UMK) sebesar Rp 579.169,00 yang berlaku di Kota Depok. Sistem pelnberian gaji dilakukan setiap bulan sekali dan besamya gaji berbeda untuk setiap tanggung jawab pekerjaan. Selanjutnya besaran gaji disesuaikan secara berkala berdasarkan perkembangan perusahaan. Lebih jelasnya, perkiraan rincian gaji karyawan Adil Fish Farm dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rincian Struktur dan Gaji Karyawan Adil Fish Farm Tahun 2003 Uraian Julnlah Orang GajiIBulan Jumlah/Bulan (RP) (RP) 1.000.000 Sekretaris 1 1.000.000
No
1 I
2
1 Koordinator Pelaksana
3
I
I
I
1
1.OOO.OOO
1.000.000
Bagian Pemeliharaan
2
700.000
1.400.000
4
Bagian Produksi
2
800.000
1.600.000
5
Bagian Pemasaran
2
700.000
1.400.000
Total Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2004
6.400.000
5.3.3. Aspek Pasar
Dalain analisis aspek pasar, penilaian kelayakan dilakukan dengan melihat potensi pasar dan bauran pemasaran yang diterapkan perusahaan. 5.3.3.1. Potensi Pasar
Potensi Indonesia sebagai negara pengekspor ikan hias air tawar masih sangat besar yang ditunjukkan ole11 perkembangan volume, nilai, harga rata-rata, serta jumlah negara tujuan ekspor ikan hias air tawar Indonesia Tahun 1997 - 2002 Secara terperinci ha1 ini dapat dilihat pada Tabel 5 Tabel 5. Volume, Nilai, Harga Rata-Rata dan Ju~nlahNegara Tujuan Ekspor Ikan Hias Air Tawar Indonesia Tahun 1997- 2002
Sumber : Data sekunder Diolah, Tahun 2004 Tabel 5 menunjukkan bahwa selalna periode 1997 - 1998, ekspor ikan hias air tawar Indonesia cenderung mengalami penurunan baik dalam volume maupun nilainya. Bahkan pada tahun 1999, volume ekspornya mengalami penurunan drastis sebesar 82,45% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh rendahnya harga jual pada tahun sebelumnya serta depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS akibat krisis ekonomi yang menyebabkan petani tidak mampu membeli pakan utama ikan hias air tawar, Artenzia salina, yang hams diimpor dari negara-negara subtropis. Penurunan pasokan ini juga berdampak pada peningkatan harga jual rata-rata ikan hias air tawar pada tahun tersebut hingga lebih dari 400% dari tahun sebelumnya. Nanlun sejak tahun 2000 hingga 2002 seiring dengan
senlakin lnembaiknya perekonomian Indonesia, volume ekspor ikan hias terus mengalami peningkatan rata-rata sebesar 10,18% per tahun. Selain itu: terlihat bahwa seiring dengan penurunan volume dan nilai ekspor antara tahun 1997 - 1999 juga terjadi penurunan junlah negara tujuan ekspor. Akan tetapi, jumlah ini kembali meningkat tajam pada tahun 2000 dan tetap stabil hingga tahun 2002. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan dunia akan ikan hias air tawar Indonesia terus mengalami peningkatan.
Kajian aspek pemasaran dianalisis dengan menggunakan bauran pemasaran. Ada en~patkonlponen utama yang dibahas dalam bauran pemasaran, yaitu produk, harga: distribusi dan promosi. (a) Produk Dalam usaha ikan hias air tawar, ada beberapa faktor yalg menentukan kualitas ikan yang dihasilkan, antara lain: ukuran, corak dan warna tubuh, serta kesehatan. Setiap jenis ikan mempunyai standar ukuran baku yang berbeda-beda. Ikan hias yang dijual Adil Fish Farm adalah ukuran S, SM, M, L dan XL. Oleh karena itu tidak semua corak dari ikan hias tersebut sudah narnpak jelas (khususnya untuk ukuran S) sehingga dalam ha1 ini corak dan wxna tubuh ikan tidak terlalu mempengaruhi harga. Namun yang diutamakan dalam ha1 perdagangan ikan hias seperti ini adalah kesehatan ikan dan jaminan mutu. (b) Hxga Perbedaan jenis ikan dan spesifikasi ukuran sangat menentukan harga jual ikan hias. Sebagai contoh, harga Neon Tetra per ekor adalah Rp 100,OO untuk ukuran 1 cm (S), Rp 75,OO untuk ukuran 1,5 cm (SM), Rp 275,OO untuk ukuran 1,s cm (M). Strategi harga yang diterapkan Adil Fish Farm dalan ha1 ini adalah menjual dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan perusahaan lain serta menekankan pada omset (volume) penjualan yang besar.
(c) Distribusi Saluran pemasaran ikan hias untuk tujuan ekspor memiliki alurnya sendiri. Seperti pada Gambar 4 ikan hias yang dihasilkan dari budidaya petani langsung dipasarkan ke pedagang pengumpul. Kemnudian, pedagang pengumpul (Adil Fish Farm) melakukan proses penyeleksian sebelum dipasarkan kepada eksportir. Petani
Adil Fish Farm (Pengumpul dan Penyalur)
Gambar 5. Saluran Pernasaran Usaha Ikan I-Iias Adil Fish Farm Sumllber : Data Primer Adil Fish Farm, Tahun 2004 Dalanl melakukan kegiatan usahanya Adil Fish Farm bertindak sebagai pedagang pengumpul. Adil Fish Far111mencari ikan hias yang dibutuhkan oleh para ekspoltir. Tentunya dalam menjalankan usahanya ini Adil Fish Faun sudah memiliki jaringan yang luas baik kepada petani ikan hias nlaupun kepada para eksportir sehingga dapat inemudahkan usahanya. Ikan hias air tawar yang diperdagangkan oleh Adil Fish Farm saat ini hanya untuk memenuhi kebutuhan para eksportir. Jumlah yang dikirimkan ke ekspoltireksportir langganannya adalah sebesar 75.000 ekor per minggu dengan harga tiap jenis ikan dan ukuran yang sangat bervariasi. Adil Fish Farm dalam memenuhi permintaan ikan hias dari eksportir, mencari ikan dari petani-petani yang ada di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabotabek). Sementara eksportir yang memesan ikan hias dari Adil Fish Farm berasal dari Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi dan Bandung. Sa~npaidengan saat ini permintaan pasar yang dapat dipenuhi baru 80% dari total permintaan pasar yang ada, untuk itulah Adil Fish Farm memperluas skala usahanya.
5.3.4. Aspek Finansial
Analisis finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu usaha dari segi keuangan. Usaha dikatakan sehat dari segi keuangan jika dapat memenuhi
kewajiban finansial ke dalam dan ke luar, serta dapat mendatangkan keuntungan yang layak bagi perusahaan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan empat kriteria penilaian investasi diantaranya Net Present Value (NPV), Net Benefit and Cosr Ratio (BIC
Ratio) dan Internal Rate ofReturn (IRR). Terlebih dahulu dilakukan identifikasi terhadap biaya-biaya dan manfaat-manfaat yang akan diterima oleh perusahaan 5.3.4.1. Penerimaan (I~zflo~v) Adil Fish Far111 dalam kegiatan operasional usahanya mampu n~elakukan penjualan ikan hias rata-rata lima kali dalatn satu minggu, namun dalam sistenl penlbayarannya tidak dapat langsung dipenuhi. Jangka waktu penlbayarannya paling lama tiga bulan. Transaksi sepe~tiini berlaku baik antara Adil Fish Farm dengan petani ikan hias maupun dengan eksportir langganannya, sehingga dalam perhitungan penerimaan penjualannya diakumulasikan selama satu tahun untuk mempermudah perhitungan. Penerinlaan yang dillasilkan ole11 Adil Fish Farm berasal dari nilai penjualan ikan hias selalna 10 tahun. Penjualan yang terjadi didasarkan atas pesanan dari pihak pembeli yang didominasi oleh para ekspol-tir ikan hias. Penerimaan lain yang diperoleh dari fasilitas kredit Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah Kredit Investasi (KI) sebesar Rp 258.000.000,00, Kredit Modal Kerja (KMK) sebesar Rp 50.000.000,00. Semenfara penerimaan dari nilai sisa investasi dan modal sendiri masing-masing Rp 70.642.857,OO dan Rp 111.000.000,00. Jangka waktu pengembalian kredit investasi selama 5 tahun, jangka waktu pengembalian untuk kredit modal kerja selama 3 tahun, dan jangka waktu pengembalian modal sendiri juga diperhitungkan dengan tingkat bunga pinjaman masing-masing 24% per tahun. Kredit investasi adalah kredit yang diberikan untuk keperluan pengadaan barang-barang aktiva tetap perusahaan, baik perusahaan perorangan maupun yang berbentuk badan hukum. Dalam ha1 ini Adil Fish Farm menggunakan fasilitas pinjaman untuk pembelian tanah, pengadaan bangunan untuk pengembangan proyek baru, dan modernisasi dalam rangka pengembangan proyek yang sudah ada. Kredit
modal kerja adalah kredit yang diberikan untuk keperluan pembiayaan operasional usaha Adil Fish Farm seperti biaya variabel dan biaya tetap.
Tabel 6. Perkiraan Produksi, Belanja dan Penerimaan Adil Fish Farm Selama 10 Tahun Produksi (ekor) per Belanja Ikan Nias per Penerimaan Penjualan per Tal~un tahun (Rp) tahun tallun (Rp)
Sumber : Data Primer Diolah dari Lampiran 7, Tahun 2004 Data pada Tabel 6 merupakan hasil perhitungan penjualan penerimaan yang telah diakumulasi selama satu tahun periode penjualan. Target perusahaan, melalui usaha ini aka11dihasilkan pertumbuhan penerimaan penjualan sebesar 10% per tahun mulai dari tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-4. Pada tahun ke-5 sarnpai tahun ke-7 terjadi peningkatan 20% per tahun. Pada tahun ke-7 sampai dengan akhir tahun ke-10 perusahaan sudah mencapai tingkat maksinlal produksi dan nilai penerimaannya sebesar Rp 3.334.953.600,OO.
5.3.4.2. Nilai Sisa (Salvage Value) Nilai sisa adalah biaya investasi yang tidak habis terpakai selama periode pelaksanaan usaha, sehingga tersisa pada akhir tahun usaha. Nilai sisa ini diperhitungkan sebagai manfaat usaha selama 10 tahun untuk usaha selanjutnya. Jika nilai sisa tidak diperhitungkan, maka akan terjadi perhitungan biaya investasi yang terlalu tinggi untuk melanjutkan usaha.
Dalam usaha perdagangan ikan hias yang dijalankan Adil Fish Farm komponen biaya investasi yang tidak habis terpakai berupa; bangunan, telepon dan fax. Nilai sisa bangunan Rp 70.000.000,00 sedangkan nilai sisa telepon dan fax Rp 642.857,OO. Total nilai sisa pada akhir tahun ke-10 adalah Rp 70.642.857,OO 5.3.4.3. Arus Pengeluaran (Outflow) Arus pengeluaran terbagi menjadi dua jenis yaitu biaya investasi dan biaya operasional perusahaan. Biaya operasional terdiri dari biaya variabel yaitu biaya produksi, dan biaya tetap yaitu biaya gaji, biaya administrasi, dan biaya pemeliharaan. 5.3.4.3.1. Biaya Investasi Adil Fish Farm Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memulai suatu usaha. Biaya investasi yang dikeluarkan oleh Adil Fish Farm diasumsikan terjadi pada tahun ke-1 bersamaan dengan usaha berjalan. Biaya investasi ini meliputi biaya pembelian lahan, biaya pembangunan sarana fisik (kantor, rak-rak penyimpanan aquarium, bak penampung air, pagar, dan mess karyawan), biaya instalasi (air, aerasi, freezer, dan stabilizer tegangan listrik), pembelian kendaraan. Biaya investasi terbesar adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian lahan yakni sebesar Rp 100.000.000,00. Rincian biaya investasi dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2. Investasi peralatan terdiri dari peralatan kantor, pemeliharaan dan pengemasan. Untuk peralatan kantor diperkirakan memiliki umur teknis paling lama 5 tahun sehingga pada akhir usaha tidak terdapat nilai sisa. Sedangkan untuk peralatan pemeliharaan dan peralatan pengemasan sebagian besar diperkirakan memiliki umur teknis 10 tahun sehingga terpakai habis dalam usaha. Begitu juga halnya dengan investasi untuk instalasi pengairan, aerasi, dan pengadaan aquarium, diperkirakan memiliki wnur teknis 10 tahun sehingga terpakai habis dalaln usaha. Investasi kendaraan yang dimiliki perusahaan adalah 1 unit lllobil minibus senilai Rp 40.000.000,00 dan 1 unit motor seharga Rp 10.000.000,00. Umur teknisnya diperkirakan 10 tahun sehingga juga tidak terdapat nilai sisa.
5.3.4.3.2. Biaya Opersional Biaya operasional adalah biaya yang rutin dikeluarkan untuk terlaksananya suatu kegiatan. Biaya operasional yang akan dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
5.3.4.3.2.1. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan secara rutin setiap tahunnya ole11 perusahaan yang besarnya tidak terkait langsung dengan julnlah produksi atau penjualan perusahaan. Sehingga sekalipun volume produksi atau penjualan mengalami suatu perubahan, biaya ini selalu tetap nilainya. Komponen biaya tetap dalam penelitian ini terdiri dari biaya abonemen listrik dan telepon, biaya pe~neliharaan,gaji karyawan, uang makan, tunjangan hari raya (THR), dan biaya pulsa HP serta biaya penyusutan peralatan. Komponen biaya tetap terbesar yaitu untuk gaji karyawan yaitu Rp 76.800.000,00. Untuk rincian biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 7.
Sumber : Data Primer Diolah dari lampiran 5, Tahun 2004
5.3.4.3.2.2. Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang besamya bergantung kepada jumlah output yang dihasilkan oleh perusahaan. Jadi komposisi dan volumenya dapat berubah-ubah
sesuai dengan output yang akan dihasilkan dalam proses usaha tersebut. Dalam penelitian ini yang termasuk dalam hiaya variabel adalah biaya belanja ikan, kantong plastik, karet gelang, oksigen, cacing, spon, obat-obatan, transportasi, pemakaian listrik dan telepon serta tunjangan kesehatan. Secara garis besar rincian biaya variabel dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Rincian Biaya Variabel Adil Fish Farm Tahun 2003
Berdasarkan Tabel 8 dapat terlihat bahwa komponen terbesar dari biaya variabel tersebut adalah untuk pembelian ikan yaitu sebesar Rp 1.002.72Q00 per
'\
tahun, ha1 ini wajar karena inti usaha ini adalah dalam ha1 perdagangan ikan hias. Perusahaan berusalm untuk menyalurkan suatu produk (ikan hias) ke tingkat konsumen yang lebii tinggi dan untuk lebih meluaskan cakupan pasarnya. Selain itu biaya untuk transportasi juga cukup tinggi yaitu sebesar Rp 25.200.000,OO per tahun. Akibat pertumbuhan pada penjualan, sebagai biaya pendukung maka diasumsikan biaya-biaya untuk pengadaan kantong plastik, karet gelang, spon dan obat-obatan meningkat 5 % tiap tahunnya. Biaya oksigen, transportasi dan cacing meningkat 10% setiap tahunnya. Sedangkan untuk biaya tunjangan kesehatan konstan sampai dengan tahun ke-5 kemudian naik 100%.
5.2.4. Analisis Finansial Asumsi-asumsi yang digunakan: Dalam melakukan analisis kelayakan finansial pada penelitian ini perlu dilakukan penghitungan cashflow. Untuk itu digunakan beberapa asumsi dasar dalam perkiraan cashflow, yang terdiri dari : (1) Umur proyek adalah 10 tahun yang didasarkan pada umur ekonomis investasi aquarium. (2) Biaya investasi diasumsikan dikeluarkan pada tahun pertanla yaitu tahun ke-1 (tahun 2004), karena dalam ha1 ini perusahaan ingin mengadakan proyek perluasan investasi usaha sebanyak dua kali lipat. Operasional perusahaan dimulai bersamaan dengan proyek investasi.
(3) Nilai penerimaan penjualan diasumsikan mengalami pel-tumbuhan sebesar 10% setiap tahunnya (berdasarkan target perusahaan), dimulai pada tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-4. Pada tahun ke-5 sampai dengan tahun ke-7 terjadi kenaikan 20% per tahun dikarenakan perusahaan sudah mengalami fase kritisnya. Pada tahun ke-7 sampai akhir proyek seluruh potensi pengembangan proyek sudah terpakai sehingga nilai penerimaan penjualan menjadi konstan. (4) Harga input dan output yang digunakan diasumsikan tetap selama umur proyek. (5) Suku bunga yang berlaku selama penelitian adalah 24% mengacu pada suku bunga pinjaman Bank BRI bulan Mei 2004..
(6) Sumber modal investasi berasal dari milik pribadi dan pinjaman dari bank. Kredit investasi yang diberikan sebesar Rp 258.000.000,00 dengan angsuran pinjaman selama lima tahun. Sementara kredit modal kerja yang diberikan sebesar Rp 50.000.000,00 dengan angsuran pinjaman selama tiga tahun. Modal yang berasal dari milik pribadi sebesar Rp 111.000.000,00 yang akan dikembalikan selama umur proyek. (7) Besarnya pajak penghasilan ditentukan berdasarkan kriteria pajak dalam pasal 10 UU RI tahun 2003 tentang Perubahan Atas UU No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan. Penghasilan kurang dari Rp 50.000.000/th adalah lo%,
penghasilan Rp 50.000.000/th - Rp 100.000.000/th adalah 15%, dan penghasilan lebih dari Rp 100.000.000/th adalah 30% dari net benefit positifnya. Analisis finansial dilakukan untuk mendapatkan nilai Net Present Value (NPV), Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C Ratio) dan Internal Rate of Returrn (IRR). Nilai-nilai ini diperoleh dengan membandingkan manfaat dan biaya. Dari perbandingan tersebut akan didapat nilai manfaat bersih setelah dikurangi pajak (Net Benefit A$er Tax) yang kemudian dikalikan dengan tingkat diskonto selama umur proyek. Eesamya pajak ditentukan berdasarkan laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan yang dilihat dari taksiran rugi laba perusahaan setiap tahun. Lebih jelasnya taksiran rugi laba dari usaha hias dapat dilihat pada lampiran 6. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2003, Wajib Pajak Badan DalamNegeri atau Eadan Usaha Tetap adalah : 1. Penghasilan salnpai dengan 50 juta dikenakan pajak 10 persen 2. Penghasilan 50 juta sampai 100 juta dikenakan pajak 15 persen
3. Penghasilan di atas 100 juta dikenakan pajak 30 persen Nilai NPV diperoleh dari hasil kumulatif manfaat bersih setelah didiskonto selama umur proyek. Nilai Net B/C Ratio diperoleh dari hasil pembagian antara jumlah inanfaat bersih setelah didiskonto yang bernilai positif dengan jumlah manfaat bersih setelah didiskonto yang bernilai negatif. Nilai IRR diperoleh dengan cobacoba (trial and error) dari NPV positif dan akhirnya negatif yang kemudian diinterpolasikan. Secara lengkap, hasil perhitungan disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil Analisis Finansial Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias Pada Adil Fish Farm Tahun 2004 Hasil Perhitungan No Kriteria Investasi
1
NPV
Rp 483.160.979,OO
2
Net BIC Ratio
2,70
3 I
66%
IRR I
I
Sumber : Data Primer Diolah dari Lampiran 7 Tahun 2004 Berdasarkan perhitungan pada Tabel 9. dengan tingkat diskonto 24%, diperoleh nilai NPV usaha pemasok (supplier) ikan hias Adil Fish Farm sebesar
I
Rp 483.160.979,OO. Hal ini berarti bahwa investasi yang ditanam pada 10 tahun yang akan datang akan meinberikan manfaat bersih sebesar Rp 483.160.979,OO. Berdasarkan kriteria investasi maka investasi ini layak diusahakan karena nilai NPV lebih besar dari no1 (positif). Nilai Net B/C Ratio sebesar 2,70. Nilai ini menunjukkan bahwa setiap Rp 1,00 investasi bersih yang dikeluarkan, pada tahun ke-10 akan memberikan keuntungan bersih sebesar Rp 2,70. Berdasarkan kriteria investasi, maka dengan nilai Net B/C Ratio lebih besar dari satu, proyek ini layak diusahakan. Nilai IRR diperoleh sebesar 66 %. I-Ial ini inenunjukkan bal~wausaha ini layak dan manlpu illengembalikan modal dalam tingkat bunga sebesar 66% per tahun. Jika bunga pinjaman bank yang berlaku kurang dari nilai tersebut maka usaha ini layak untuk dijalankan, namun sebaliknyajika suku bunga pinjaman bank yang berlaku lebih dari 66% per tahun illaka usaha ini tidak layak untuk dijalankan.
5.3.4.5. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas dilakukan dengan menggunakan switching value terhadap perubahan biaya produksi variabel. Hasil kelayakan finansial menunjukkan bahwa usaha ikan hias Adil Fish Farm layak untuk dilaksanakan berdasarkan kriteria investasi. Analisis sensitivitas dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kepekaail usaha penyalur ikan hias jika terjadi perubahan-perubahan dalam arus manfaat dan biaya. Perubahan yang diainati adalah bagaimana nilai NPV, Net B/C Ratio dan IRR jika terjadi perubahan harga yang tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan. Analisis sensitivitas ini dilakukan atas dasar perhitungan cashJlow dengan asumsi dasar. Untuk itu dalam pembahasan analisis sensitivitas ini, dibuat dua skenario yang terjadi dalam operasional perusahaan. Skenario-skenario tersebut adalah:
1. Terjadi kenaikan harga bahan bakar ininyak (BBM) sebesar 10% per tahun. 2. Terjadi peningkatan harga cacing ulltuk pakan ikan hias dari Rp 3000,OO per
taker menjadi Rp 4500,OO per taker.
Tabel 10. Hasil Perhitungan Analisis Sensitivitas Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias Pada Adil Fish Farm Tahun 2004 Harga Cacing Harga Bahan Bakar (Pakan) naik Alat transportasi menjadi Kriteria Investasi Dasar naik 10 % per tahun Rp 4500,OO per taker NPV
Rp 483.160.979,OO
Rp 358.734.840,OO
Rp 453.361.955,OO
Net B/C Ratio
2,70
1,77
2,35
IRR
66%
54%
61%
Sumber : Data Primer Diolah dari Lampiran 7,8,9 Tahun 2004 Berdasarkan Tabel 10. skenario pertama ; terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar 10% per tahun. Hal ini didasarkan pada tingkat rata-rata inflasi selama bulan Januari 2002 sampai April 2004 sebesar 10%. Dengan kondisi inflasi seperti ini usaha yang dijalankan Adil Fish Farm juga masih memperlihatkan kelayakan finansialnya. Nilai NPV bernilai positif sebesar Rp 358.734.840,OO. Net B/C Ratio sebesar 1,77 masih lebih besar dari satu dan IRR sebesar 54% juga masih di atas 24%. Skenario kedua ; terjadi kenaikan harga cacing untuk pakan menjadi Rp 4500,OO per taker. Kenaikan ini didasarkan pada harga cacing yang pernah terjadi tertinggi di pasaran. NPV yang dihasilkan tetap positif yakni sebesar Rp 453.361.955,OO sementaraNet B/C Ratio sebesar 2,35 berarti masih lebih besar dari satu dan IRR sebesar 61%. Maka pada skenario kedua ini usaha ikan hias yang dijalankan Adil Fish Farm tetap layak untuk dilaksanakan.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
(1) Adil Fish Farm merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan ikan hias. Saat ini Adil Fish Farm telah memiliki lahan seluas
900 m2 dan telah mencapai volume penjualan sebesar 75.000 ekor ikan hias per minggunya. Penjualan don~inandilakukan terhadap eksportir-eksportir ikan hias. Luas lahan dan bangunan yang digunakan oleh Adil Fish Farm adalah 900 m2. Bangunan ini terdiri dari kantor pemasaran dan administrasi, farm penampungan ikan hias yang terdiri dari rak-rak akuarium yang mampu menanpung 400 akuarium berukuran 100 cm x 50 cm x 33 cm. Bak-bak semen (kolam ikan) berukuran besar berukuran 5 m x 2,5 m sebanyak 27 buah dan yang berukuran kecil2 n~x 1 m sebanyak 24 buah. Selain itu Bak-bak semen penarnpung cacing berukuran 100 cm x SO cm x 20 cnl sebanyak 4 buah dan 1 buah bak penampungan air berukuran 10 m x 5 in x 3 m. Bangunan lainnya adalah sebuah sawung jaga dan sebuah ruangan untuk tempat tinggal karyawan.
(2) Berdasarkan hasil analisis usaha yang dilakukan terhadap Adil Fish Farm selalna satu tahun : tingkat keuntungail usaha yang diperoleh Adil Fish Farm pada tahun 2003 sebesar Rp 126.781.000,OO dengan nilai N C Ratio lebih dari satu yaitu sebesar 1,15 artinya setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan perusahaan akan lllenghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,15,00. (3) Hasil analisis kelayaltan investasinya adalah:
4 Pada aspek teknis tidak ada kesulitan dalam pengadaan ikan hias dari petani maupun dalam proses produksinya.
4 Pada aspek manajemen, perencanaan tenaga kerja maupun struktur organisasinya masih bersifat sederhana karena usahanya tergolong baru, nznun dengan struktur yang sederhana ini Adil Fish Farm masih mampu ~nenjalankanmanajemen usahanya dengan baik.
4- Pada aspek pasar, adanya permintaan yang kontinu dari pihak konsumen menunjukkan usaha ini masih memiliki peluang pasar yang baik.
-4- Pada aspek finansial, usaha ini layak untuk dijalankan berdasarkan kriteria penilaian investasi. Hal ini dilihat dari hasil perhitungan NPV > 0, Net B/C Ratio > 1 dan IRR > tingkat suku bunga yang berlaku. Nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp 483.160.979,OO berarti bahwa investasi yang ditanam pada 10 tahun yang akan datang akan memberikan manfaat bersih sebesar Rp 483.160.979,OO. Net B/C Ratio = 2,70 setiap Rp 1,00 investasi bersih yang dikeluarkan, pada tahun ke-10 akan memberikan keuntungan bersih sebesar Rp 2,70,00. IRR = 66% menunjukkan bahwa usaha ini layak dan manlpu mengembalikan modal dalam tingkat bunga sebesar 66% per tahun. Jika bunga pinjaman bank yang berlaku kurang dari nilai tersebut maka usaha ini layak untuk dijalankan, namun sebaliknya jika suku bunga pinjaman bank yang berlaku lebih dari 66% per tahun maka usaha ini tidak layak untuk dijalankan. (4) Hasil perhitungan analisis sensitivitas terhadap perubahan biaya produksi variabel; bahan bakar minyak (BBM) dan cacing (pakan) menunjukkan usaha iili masill tetap layak untuk dilanjutkan.
4 Kenaikan harga bahan bakar minyak sebesar 10% per tahun menghasilkan NPV sebesar Rp 358.734.840,00, Net BIC Ratio = 1,77 dan IRR = 54% -4- Kenaikan harga cacing (pakan) menjadi Rp 4500,OO per taker menghasilkan NPV sebesar Rp 453.361.955,00, Net BIC Ratio = 2,35 dan
IRR= 61%. Pada variabel analisis sensitivitas yang diajukan di atas, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) lebih mempengaruhi usaha pemasok (supplier) ikan hias yang dijalankan Adil Fish Farm dibandingkan dengan kenaikan harga cacing @&an).
6.2. Saran Diperlukan konsep pemikiran yang sangat matang dalam pengembangan usaha ini dikarenakan jumlah modal yang akan ditanamkan sangat besar. Untuk itu ada bebarapa saran yang dapat dipertimbangkan dan dijadikan masukan bagi Adil Fish Farm, antara lain: (a) Adil Fish Farm harus lebih berhati-hati dalam ha1 mengantisipasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mengingat kondisi perekonomian makro Indonesia yang masih beluln stabil. (b) Sebaiknya perusahaan mulai mencari jenis cacing (pakan) alternatif lain guna mengefisienkan biaya terhadap kenaikan harga cacing (pakan) yang selama ini digunakan. (c) Melakukan upaya pencarian jenis-jenis ikan hias baru yang memiliki potensi tinggi nalnun belu~nbanyak diketahui oleh kalangan konsumen. (d) Membuat situs internet dan melakukan update secara rutin agar alternative pemasaran global dapat dioptimalkan untuk mengembangkan jangkauan pasar perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Alireja, M.I. 2002. Analisis Kelayakan Agribisnis Ikan Hias Air Tawar di Kelurahan Bojongsari Baru Kec. Sawangan Kota Depok, Jawa Barat. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Badan Pengembangan Ekspor Nasional. 1994. Kajian Peluang Pasar Ikan I-Iias di Beberpa Pasaran Utama (AS, Asia dan Eropa). Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Badan Pengeillbangan Ekspor Nasional. 2000. Profil Produk Ikan Hias. Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Jakarta. Biro Pusat Statistik. 2001. Statistik Eltspor Indonesia. Jakarta. Gittinger, J. Prince. 1986. Analisis Ekoizoini Proyek-Proyek Pertanian (Terjemahan). Edisi Kedua : FEUI. Jakarta
\
Ismail, Sean. 2003. Evaluasi Kelayakan ~inansialUsaha Ekspor Ikan Hias PT Harlequin aquatics Jakarta. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Kotler, Philip. 1997. Maoajemen Pelnasaran : Analisis, Perencanaan, Implenzentasi don Konlrol. Jilid 2 : Pre~d~alindo. Jakarta. Kadariah: Karlina I, Grey C. 1999. Pengantar El~aluasiProyek. Jakarta :FEU1 Lesmana, D.S. dan Iwan Dermawan. 2001. Budidaya Ikan Hias Air Tawar Populer: Penerbit Swadaya. Jakarta. Lipsey, G.R, Sterner D.P, Purvis D.D dan CouranN.P. 1996. Economic dalanz Mikro Ekononzi. : Binarupa Aksara. Jakarta Lingga, P dan Heru Susanto. 2003. Ikan Hias Air Tawar: Penebar Swadaya. Jakarta. Nazir, M. 1988. Metode Penelitian : Ghalia Indonesia. Jakarla Riyauto, B. 1989. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan : Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada. Yogyakarta
Sitanggang, M dan B. Sarwono. 2001. Budidaya Gurami. Edisi Revisi Cetakan Ke-20. Penebar Swadaya. Jakarta Stoner, James A.F. Freeman R.E. 1994. Manajemen. Bakawutan W.W. Malem B. Penerjemah; Sutarjo, Heru ;Editor. Intermedia. Jakarta. Trobos. 2003. Budidaya Perikanan 2003. Buletin Trobos No.40/Januari 2003 ha1 56-59. Umar, H. 2001. Sfltdi Kelayakan Bisnis. Edisi 2 : PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
www.dkp.go.id./Kebijakan/ikanHias12004. Raiser Ikan Hias Cibinong Momentun1 Kebangkiran Bisnis Ikan Nias Indonesia.
LAMP
N
Lampiran 1. Rencana Tata Ruang Usaha Adil Fish F m
Ruang Aquarium
aT
I
00
Kolam Semen
U ~ O O O I O
Ruang Tidur Ruang Pengemasan Ruailg Kantor
Ruang Aquarium
,
30 in Ruailg Tamu
a
m m
Tempat Parkir
a
Fl Sawung
I Gerbang Masuk
Kolam Semen Besar
Tanah Kosong
Lampiran 2. Kornponen Biaya Investasi Adil Fish Farm Tanpa Penambahan Investasi
Lampiran 3. Komponen Biaya Investasi Adil Fish Farm De~lganPenambahan Investasi
Lampiran 4. Daftar Komponen Investasi, Ulnur Teknis dan Perhitungan Biaya Penyusutan Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias Adil Fish Farm Tanpa Penamballan Investasi
Komponen Investasi
Lampiran 5. Daftar Komponen Investasi, Umur Teknis dan Perhitungan Biaya Penyusutan Usaha Pemasok (Supplier.) Ikan I-Iias Adil Fish Farm Dengan Penambahan Investasi Umur Penyusutan Nilai Sisa Komponen Investasi Nilai Investasi Teknis per Tahun (RP) (RP) (Tahun) (RP) Bangunan Fisik Kantor 140.000.000,00 20 7000.000,00 70.000.000,00 Saung Jaga
1
10.000.000,001
1
30.000.000,00
/
10
4500.000,OO1
10
I Akuariu~lldan Rak Freezer I
Tabung Oksigen
10
I
I
1
1
1.000.000,00 I I 4.000.000~00 I
450.000,OO1
-
.
I
-
25.000.000,00
10
2.500.000,OO I I
1.500.000,OO
7
214.286,OO
Kendaraan
50.000.000,00
10
5.000.000,00
-
Hand Phone
1 .OOO.OOO,OO
5
200.000,OO
-
Telpon dan Fax
Total
I
642.857,OO
1 19.564.286,OO1 70.642.857,Oo1
Lampiran 6. Analisis Pendapatan Usaha Pemasok (Supplier) Ikan Hias Adil Fish Farm Tahun 2003 Tanpa Penanlbahw Investasi I
Keterangan Nilai Peniualan I (75 jenis ikan hias = 3.600.000 ekor per tahun) 1. Biaya Tetap
1
2. Biaya Variabel Belania Ikan (75 jenis ikan hias = 3.600.000 ekor) Kantong Plastik (15Kg x Rp 10.000 x 4 x 12) Karet Gelang (0.5Kg x Rp 12.500 x 4 x 12) Listrik (Rp jOO.OOO x 12 bulan) Telepon (Rp 1.200.000 x 12 bulan) Oksigen (1 minggu = 3 tabung) x Rp 55.000 x 12 x 4 Cacing (1 hari = 10 taker) x 30 x 3000 x 12 Spon (Rp 83.333 x 12 bulan) Obat-obatan Ikan (Rp 41.667 x 12 bulan) Transportasi (BBM) (2 motor x Rp 10.000 per hari x 30 x 12) (1 mobil x Rp 50.000 per hari x 30 x 12) Tunjangan Kesehatan (Rp1.000.000 x 1 th) Total Biaya Variabel Total Biaya Keuntungan Kotor Pajak
-
I I
Keuntungan Setelah Pajak
Nilai per Tahun (Rp) 1.390.800.000,00
1.002.720.000,00 7.200.000,OO 600.000,OO 6.000.000,00 14.400.000,OO
1
I
7.920.000,OO 10.800.000,00 1.OOO.OOO,OO 5.000.000,00 7.200.000,OO + 18.000.000,00= 25.200.000,OO 1.OOO.OOO,OO 1.081.840.000,OO 1.209.684.286,OO 181.115.714,OO 54.334.714,OO 126.781.OOO,OO
1
.
:,
Larnpiran 7. Taksiran Analisis Usaha Pernasok (Supplfer)I K ~ II-IV I ,, ,,,
, ,,,,,,
vuuofiu~ r l~b l l r a l l l ! ueltyall r e l j a l l w a t , u , , IIIYCi13LUi)l
Lampiran 8. Cash Flow Analisis Usaha Pemasok (Supplier) lkan Hias Pada Adil Fish Farm
PENAMBAHAN
Jaring Biaya Pulsa HP
Total Biaya Tetap
800,000
840.000
882,000
926.100
972,405
1.021.025
1,072.077
1.125.660
1,125,680
1,125.680
1,125,680
10.000.000
10.500.000
11,025,000
11,576,250
12.155.063
12,762,816
13,400,956
14.071.004
14,071,004
14,071,004
14,071,004
109.830.000
115.321.500
121,087,575
127.141.954
133,499,051
140.174.004
147.182.704
154.541.839
154.541.839
154.541.839
154,541,839
Lampiran 10. Analisis Sensiiivitas Akibat Kenaikan Harga Cacing (Pakan lkan Hias) rnenjadi Rp 4500 per Taker Pada Adil Fish Farm
Jaring
Eiaya Puisa HP Total ~iaya.~etap
I
800,000
1
840.000
1
682,000
1
926,100
1
972.405
1
1,021,025
1
1,072,077
1
1,125,660
1
1,125,680
1,125,660
1,125,680
10,000,000
10,500,000
11,025,000
11,576.250
12.155.063
12,762,616
13,400,956
14.071.004
14,071.004
14,071,004
14,071,004
109,630,000
115,321,500
121,067,575
127,141,954
133.499.051
140,174,004
147,182.704
154,541.839
154,541,639
154,541.839
164,541,839
.
Lampiran 1 1. Daftar Jenis, Jumlah, Harga Beli, Nilai Beli, Jarga Jual dail Nilai Jual Ikan Hias Adil Fic 40
INilai Beli (Rp) IJumlah(ekor)lBln ( H a r g a Beli (RP) 125 1 1,250,000 I 10,000 1 5 nnn I 500 1 2,500,000
[ J e n i s lkan 1]Coral Platy
41Guppy Cobra _I..
.
I
VIaUL,I',LI(I
. .,
,
.,. .
7l~olv1~3a
eon
II I erra 1 2 I ~ e Nose d ."l..~,-~~IJIreuang ,,.--.:!"A wasrucu 1 4 ) ~ e d aMarbel n~ > CI~-A-....
I
nnn I
7
I
_),V"" I 7 nnn I
350
I
1,000,000 1,050,000
"LY>Y
7)Grand Tiger
--
_I,YYV
I
v..~:-,,
lolreoang n g a u .- . . 1'1 lsunset rlaty 1 8 ( ~ a ~ t Platy ile 191Mic:key Mouse Platy
-.
I
2""
200
1
100
1
125
1
1,500,000 600,000 500,000 1,000,000
I
II
- , - - -,
I
5,000 5.000
I
I
1 -5 ,nno - - -, < nnn I -,""" < nnn 5,000 1I _I,"""
I
I
1
nnn
(
YII_I,VYY
625.000
Lampiran I I . Daftar Jenis, Jumlah, Harga Beli, Nilai Beli, Jarga Jual dan Nilai Jual Ikan Hias Adil Fish Farm