No. 004, Januari 2015 (Tanggal diunggah 21 Januari 2015)
Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikar di Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya, Fauzi Haidar
BAWANG MERAH YANG DIRILIS OLEH BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN Oleh : Nurmalita Waluyo dan Rismawita Sinaga Kelompok Peneliti Pemuliaan dan Plasma Nutfah BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN Jl. Tangkuban Parahu No. 517, Lembang – Bandung Barat 40391 e-mail :
[email protected]
PENDAHULUAN Bawang merah (Allium cepa L. var ascalonicum) merupakan salah satu komoditas utama sayuran di Indonesia. Menurut data BPS (2013) produksi bawang merah di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 1.010.773 kg dengan luas lahan 98.937 ha, dan produktivitas 10.22 kg/ha. Kandungan gizi bawang merah (nilai gizi per 100 g) menurut National Nutrient Database mengandung energi 166 kJ (40 kcal), karbohidrat 9,34 g, gula 4,24 g, diet serat 1,7 g, lemak total 0,1 g, asam lemak jenuh 0,042 g, asam lemak tak jenuh tunggal 0,013 g, asam lemak tak jenuh ganda 0.017 g, protein 1,1 g, air 89,11 g, vitamin A equiv. 0 mg (0%), thiamine (vit. B1) 0,046 mg (4%), riboflavin (vit. B2) 0,027 mg (2%), niacin (vit. B3) 0.116 mg (1%), vitamin B6 0,12 mg (9%), folat (vit. B9) 19 mg (5%), vitamin B12 0 mg (0%), vitamin C 7.4 mg (12%), vitamin E 0,02 mg (0%), vitamin K 0,4 mg (0%), kalsium 23
IPTEK Tanaman Sayuran, No. 005, Januari 2015
1
mg (2%), besi 0,21 mg (2%), magnesium 0,129 mg (0%), fosfor 29 mg (4%), kalium 146 mg (3%), sodium 4 mg (0%), seng 0,17 mg (2%). Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) sejak tahun 1984-2012 telah melepas atau mendaftarkan 11 varietas bawang merah yang cocok ditanam di dataran rendah sampai tinggi (Tabel 1). Namun demikian, berdasarkan pengalaman dalam memproduksi benih sumber oleh Unit Pengelola Benih Sumber Balitsa ada beberapa varietas bawang merah dataran rendah yang juga cocok ditanam di dataran tinggi yaitu varietas Sembrani, Pikatan, Trisula, Pancasona dan Mentes. Selain cocok ditanam di dataran tinggi dan dataran rendah ada pula varietas yang cocok ditanam di luar musim atau pada musim hujan (off-
season ) yaitu varietas Trisula dan Sembrani. Pada tahun 2014 Balitsa juga telah mengajukan pendaftaran 2 (dua) calon varietas bawang merah True Shallot Seed (TSS). Varietas asal TSS bawang merah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan benih sumber bawang merah. Benih bawang merah bentuk biji (TSS) memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan benih bawang merah bentuk umbi, yaitu volume benih yang diperlukan hanya ±3-6 kg/ha sedangkan dalam bentuk umbi ±1-1,2 ton/ha. Dengan menggunakan TSS akan mengurangi biaya produksi dan biaya pengiriman benih serta penggunaan TSS dapat meningkatkan produktivitas tanaman sampai 100% dibandingkan dengan penggunaan umbi (Basuki 2009).
IPTEK Tanaman Sayuran, No. 005, Januari 2015
2
Tabel 1. Varietas bawang merah yang dirilis oleh Balitsa Varietas Ketinggian tempat
Maja Cipanas Rendahtinggi Baik untuk dataran rendah dan dataran tinggi
Kramat-1
Kramat-2
Bima Brebes
Kuning
Sembrani
Katumi
Rendah-medium
Pikatan
Trisula
Pancasona
Mentes
Rendah
Cocok ditanam di daerah dataran rendah dan medium, terutama pada musim kemarau
Cocok ditanam pada musim penghujan dan musim kemarau dengan ketinggian lebih rendah dari 800 m
Baik untuk dataran rendah
Cocok ditanam di dataran rendah
Beradaptasi baik di dataran rendah (6 – 80 m dpl) pada musim kemarau
Beradaptasi baik di dataran rendah (6 – 80 m dpl) pada musim kemarau
Beradaptasi baik di dataran rendah
Beradaptasi baik di dataran rendah
Beradaptasi baik di dataran rendah (6 – 85 m dpl)
Beradaptasi baik di dataran rendah ( 6 – 85 m dpl)
54-56
53-56
50-55
50-55
50-57
50-58
Bulat
Bulat
Bulat keriput
Bulat keriput
Bulat
Bulat
Umur panen (hari setelah tanam) Bentuk umbi
60
60
62
60
56-66
Bulat
Bulat, bagian leher agak besar
Bulat, bagian leher agak besar
Lonjong bercincin kecil pada leher cakram
Bulat, meruncing
Warna umbi
Merah muda
Merah tua
Merah pucat
Merah muda
Merah gelap
Merah pucat
Merah
Merah
Merah tua
Merah keunguan
Pucat
Produksi umbi kering
10,9 ton per hektar
8-25,3 ton/ha
6-22,67 ton/ha
9,9 ton hektar
6-21,39 ton/ha
9,0 – ton/ha
8,0 – 24,1 ton/ha
6,20 – 23,31 ton
6,50 – 23,21 ton
6,90 – 23,71 ton
7,10 ton
Susut bobot umbi (basahkering)
24,90%
21,30%
20,73% (basahkering)
21,50%
21,5-22,0%
25,45%
30,85%
42,01%
39,04%
28,11%
32,20%
IPTEK Tanaman Sayuran, No. 005, Januari 2015
per
ujung
24,4
3
–
27,58
Tabel 1. Varietas bawang merah yang dirilis oleh Balitsa (Lanjutan) Varietas
Ketahanan terhadap penyakit Peneliti
Maja Cipanas Cukup tahan terhadap penyakit busuk umbi (Botrytis allii) Hendro Sunarjono, Prasodjo, Darliah dan Nasran Horizon Arbain
Kramat-1
Kramat-2
Agak tahan terhadap Fusarium dan kurang tahan terhadap
Tahan terhadap
Sartono Putrasamedja dan Anggoro Hadi Permadi
Sartono Putrasamedja dan Anggoro Hadi Permadi
Alternaria porri
Fusarium dan tidak tahan terhadap
Alternaria porri
Bima Brebes
Cukup tahan terhadap busuk umbi (Botrytis allii) Sartono Putrasamedja dan Anggoro Hadi Permadi
Kuning Tidak terhadap
Fusarium agak terhadap
tahan
Sembrani
Katumi
Pikatan
Trisula
Pancasona
Mentes
-
-
-
-
-
-
Sartono Putrasamedja, Joko Pinilih dan Rofik Sinung Basuki
Sartono Putrasamedja, Joko Pinilih dan Rofik Sinung Basuki
Sartono Putrasamedja, Joko Pinilih, Ahsol Hasyim
Sartono Putrasamedja, Joko Pinilih, Chotimatul Azmi
Sartono Putrasamedja, Joko Pinilih
Joko Piniih, Sartono Putrasamedja
dan tahan
Alternaria porri Sartono Putrasamedja dan Anggoro Hadi Permadi
Sumber: Surat Keputusan Menteri Pertanian tentang Pelepasan/PendaftaranVarietas bawang merah
IPTEK Tanaman Sayuran, No. 005, Januari 2015
4
Daftar Pustaka Badan Litbang Pertanian. 2011. PedomanUmum Unit Pengelola Benih Sumber Tanaman. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementrian Pertanian. Biro Pusat Statistik. 2013. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Bawang Merah, 20092013. http.//www.bps.go.id diakses Desember 2014. Basuki, RS. 2009. Analisis Kelayakan teknis dan ekonomis teknologi budidaya bawang merah dengan biji botani dan benih tradisional. J. Hortikultura., vol. 19,no.3, hlm 5-8. The National Agricultural Library. 2015. National Nutrient Database for Standard Reference. Diunduh 20 Januari 2015 http://ndb.nal.usda.gov.
IPTEK Tanaman Sayuran, No. 005, Januari 2015
5