Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten.
Batulempung hadir bersama batupasir di bagian atas membentuk struktur perlapisan. Batulempung berwarna abu-abu gelap, bersifat karbonatan. Pada singkapan memiliki tebal 10 – 50 cm. batupasir
batulempung
Foto 3.8 Batupasir perselingan batulempung di bagian atas satuan batupasir (Lokasi CTM 5.13).
top
bottom Foto 3.9 Sisipan konglomerat di bagian bawah dari satuan batupasir (Lokasi CTM 6.8).
Raden Rosa Setra Wiguna (12005040)
31
Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten.
3.2.1.3
Umur Satuan
Berdasarkan biozonasi Bolli dan Saunders (1969), hasil analisis mikrofosil pada batupasir (Lampiran B.1), maka diperoleh umur dari satuan batupasir ini adalah N1-N3 (Oligosen Akhir) dengan ditemukannya fosil-fosil plankton berupa Catapsydrax dissimilis., Globigerina venezuelana, Globigerina ampliapertura, Globigerina sellii, dan Globorotalia mayeri. 3.2.1.4
Lingkungan Pengendapan
Berdasarkan kandungan fosil foraminifera bentos yang ditemukan pada batulempung, yaitu Nodosaria sp., Cibicides sp., Elphidium sp., satuan ini memiliki lingkungan pengendapan 0-100 m, atau tidak lebih dari zona Neritik Dalam - Neritik Tengah (Tipsword dkk., 1966 op. cit. Pringgoprawiro & Kapid, 2000). Keterdapatan serpih-serpih karbon pada batupasir dapat ditafsirkan masih dipengaruhi oleh lingkungan darat yang kemungkinan terdapat pada lingkungan transisi, hal ini didukung oleh dijumpainya fosil foraminifera bentos Elphidium sp. sebagai penciri dari lingkungan pengendapan transisi. 3.2.1.5
Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi
Berdasarkan data di atas, maka Satuan Batupasir dapat disebandingkan dengan Anggota Batupasir Formasi Cijengkol (Sujatmiko dan Santosa, 1992). Hubungan satuan batuan ini dengan satuan di bawahnya tidak dapat diketahui karena tidak tersingkap di daerah penelitian.
3.2.2 Satuan Batugamping 3.2.2.1
Penyebaran dan Ketebalan
Satuan Batugamping terletak di bagian selatan menempati luas sekitar 26,6 % dari luas daerah penelitian. Pada peta geologi, satuan ini diberi warna biru (LampiranF).
Raden Rosa Setra Wiguna (12005040)
32
Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten.
Pada satuan ini tidak ditemukan kemiringan lapisan. Batuan ini tersingkap dengan baik terutama di Bukit Cilubang, dan Guhawayang. Ketebalan satuan ini adalah sekitar 200-300 m. 3.2.2.2
Ciri Litologi
Satuan ini terdiri dari batugamping. Secara megaskopis batugamping pada satuan ini memiliki ciri berwarna abu terang-gelap. Pada singkapan dapat dilihat batugamping tersusun oleh kerangka organik berupa foraminifera besar, foraminifera kecil, alga, koral.
Singkapan
batugamping
yang teramati
menunjukkan fasies rudstone (Embry & Klovan, 1971) dengan kenampakan koral, alga, dan fosil foraminifera besar.
(a)
(b)
Foto 3.10 (a) Singkapan batugamping terumbu di Bukit Cilubang ; (b) batugamping rudstone .
Pada sayatan tipis (Lampiran A.1) menunjukkan sayatan batugamping Packstone (Dunham, 1962) bertekstur klastik, terpilah sedang, dengan kemas terbuka. Butirannya (50%) terdiri dari fragmen fosil koral, foraminifera besar, dan alga. Fragmen fosil tersebut ada yang utuh maupun berupa pecahan-pecahan fosil. Terdapat juga butiran detritus berupa kuarsa, dan fragmen kalsit berukuran 0,5-1,3 mm dengan bentuk menyudut tanggung. Matriks (30%) terdiri dari lumpur karbonat yang sebagian besar telah terekristalisasi menjadi mikrit. Semen (15%) berupa sparry calcite.
Raden Rosa Setra Wiguna (12005040)
33
Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten.
3.2.2.3
Umur Satuan
Tidak dilakukan analisis mikrofosil pada satuan ini, karena tidak ditemukan conto fosil yang memenuhi syarat untuk dilakukan analisis mikrofosil. Tetapi pada sayatan tipis (Lampiran A.1) dapat diamati fosil foraminifera besar Lepidocyclina sp., Cycloclypeus sp., Spiroclypeus sp. yang berdasarkan klasifikasi Biozonasi Tersier Foraminifera Besar (Van der Vlerk & Umbgrove, 1927 op. cit. Pringgoprawiro dkk, 1994) menunjukkan kisaran umur Te5-Tf atau setara Miosen Awal. 3.2.2.4 Lingkungan Pengendapan Sedimentasi karbonat ini umumnya terdapat pada lingkungan laut dangkal dimana sinar matahari masih dapat masuk, kondisi air jernih, dan hangat. Batugamping yang teramati di lapangan sebagai fasies rudstone, pada zonasi lingkungan terumbu (James, 1983 op. cit. Tucker & Wright, 1990) umumnya terdapat pada zona reef flat atau pada perbatasan antara zona reef front dan fore reef (Gambar 3.6). Pada batugamping rudstone yang teramati tampak matriks berwarna keruh sehingga disimpulkan batugamping rudstone ini terbentuk pada zona fore reef
yang terpengaruh oleh arus sehingga matriks yang terbentuk
berwarna keruh.
Gambar 3.6 Penampang yang menunjukkan zonasi pertumbuhan reef (James, 1983 op. cit. Tucker dan Wright, 1990).
Raden Rosa Setra Wiguna (12005040)
34
Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten.
3.2.2.5
Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi
Satuan
batugamping
ini
dapat
disebandingkan
dengan Satuan
Batugamping Formasi Citarate (Sujatmiko dan Santosa, 1992). Satuan ini memiliki hubungan selaras dengan Satuan Batupasir, hal ini didasarkan pada kemenerusan waktu pengendapan dan adanya kontak langsung di lapangan.
Bgp
Bps
Foto 3.11 Kontak antara batupasir dan batugamping.
3.2.3 Satuan Breksi 3.2.3.1
Penyebaran dan Ketebalan
Satuan ini menempati luas sekitar 11,1 % dari luas daerah penelitian, tersingkap dalam kondisi segar sampai lapuk. Penyebarannya terdapat di bagian tenggara daerah penelitian dengan pola penyebaran berarah barat - timur. Satuan ini ditandai dengan warna orange pada peta geologi (Lampiran F). Jurus lapisan dari satuan ini umumnya berarah NE – SW dengan kemiringan lapisan yang relatif berkisar antara 200 – 300. Satuan ini tersingkap pada hulu S. Cilubang, S. Ciawi. Berdasarkan rekontruksi penampang geologi tebal satuan yang tersingkap di daerah penelitian ini mencapai sekitar 500 meter.
Raden Rosa Setra Wiguna (12005040)
35
Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten.
Foto 3.12 Singkapan breksi (Lokasi CTM 4.16).
3.2.3.2
Ciri Litologi
Breksi bersifat polimik dengan ciri – ciri megaskopis berwarna abu-abu, terpilah buruk, kemas terbuka, porositas sedang, kompak, karbonatan, bentuk fragmen menyudut – menyudut tanggung, ukuran fragmen 2 mm – 60 cm. Fragmennya terdiri dari batuan beku andesit, tuf, kuarsa, dan batupasir. Matriksnya berukuran pasir kasar – sedang. Pada singkapan memiliki ketebalan 1 m – 10 m. Pada sayatan tipis (Lampiran A.10) dari matriksnya memiliki ciri – ciri: klastik, terpilah buruk, kemas umumnya tertutup, butiran (50%), terdiri dari kuarsa, plagioklas, mineral opak, fragmen batuan andesit, ukuran 0,5 – 1,5 mm, menyudut – membundar tanggung. Matriks lempung (35 %), semen kalsit 10 %, porositas interpartikel 5 %. Berdasarkan klasifikasi Gilbert (1954), dinamakan sebagai Lithicwacke. 3.2.3.3 Umur Satuan Berdasarkan hasil analisis mikrofosil pada matriks lempung (Lampiran B.3), maka diperoleh umur dari satuan ini adalah N4-N5 (Awal Miosen Awal) dengan ditemukannya fosil-fosil plankton berupa Catapsydrax stainforthi, Globigerina venezuelana, Globigerinoides primordius, Globigerinoides trilobus, dan Globorotalia mayeri.
Raden Rosa Setra Wiguna (12005040)
36
Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten.
3.2.3.4
Lingkungan Pengendapan
Berdasarkan kandungan fosil foraminifera bentos yang ditemukan (Lampiran B.3) pada matriks batulempung, yaitu Cibicides sp., Uvigerina sp., satuan ini memiliki lingkungan pengendapan 200-500 m, atau zona Bathyal Atas (Tipsword dkk., 1966 op. cit. Pringgoprawiro & Kapid, 2000). Satuan breksi ini memiliki pemilahan yang buruk dimana fragmenfragmennya mengambang di dalam massadasar, hal ini menunjukkan ciri-ciri dari sistem pengendapan aliran debris, yang merupakan bagian dari jenis arus densitas (Middleton & Hampton, 1973 op. cit. Koesoemadinata, 1985). Arus densitas dihasilkan dari lengseran-lengseran pada onggokan-onggokan sedimen yang lerengnya telah menjadi tidak stabil (Koesoemadinata, 1985). Lereng yang terdapat di bawah laut ini diasumsikan sebagai bagian dari sistem pengendapan kipas bawah laut. Berdasarkan jaraknya dari sumber sedimen, satuan ini merupakan bagian dari fluxo turbidit yang sistem pengendapannya dengan aliran debris dan memiliki batuan dengan butiran kasar serta pemilahan buruk (Gambar 3.7).
Gambar 3.7 Diagram terbentuknya turbidit (Koesoemadinata, 1985).
Raden Rosa Setra Wiguna (12005040)
37
Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten.
3.2.3.5
Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi
Satuan Breksi ini dapat disebandingkan dengan Anggota Breksi tuf gampingan Formasi Citarate (Sujatmiko dan Santosa, 1992). Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa Satuan Breksi menjemari dengan Satuan Batugamping.
3.2.4
Satuan Tuf
3.2.4.1
Penyebaran dan Ketebalan
Satuan Tuf terletak di bagian utara dan timur, menempati luas sekitar 20 % dari luas daerah penelitian. Pada peta geologi, satuan ini diberi warna merah muda (Lampiran F). Pada satuan ini tidak ditemukan kedudukan lapisan tetapi penyebaran satuan ini mengikuti kedudukan regional dengan kemiringan mengikuti arah erosi lereng ke arah barat. Satuan ini tersingkap dengan baik terutama di S.Cikamunding dan S.Cikaret. Tebal dari Satuan Tuf sulit diperhitungkan dengan akurat, namun berdasarkan studi literatur tebal satuan ini
sekitar 150 meter
(Koolhoven, 1933 op. cit. Sujatmiko dan Santosa, 1992). 3.2.4.2 Ciri Litologi Satuan Tuf memiliki ciri litologi bewarna putih keabuan, klastik, terpilah buruk, kemas terbuka, terdiri dari kristal kuarsa, dan fragmen andesit yang berbentuk menyudut – menyudut tanggung dan matriks berupa abu vulkanik. Pada sayatan tipis (Lampiran A.5) menunjukkan tekstur klastik, terpilah sedang, kemas umumnya terbuka, butiran (50%), terdiri dari kuarsa, plagioklas, mineral opak, fragmen batuan andesit, ukuran 0,1 – 0,5 mm, menyudut – membundar tanggung. Matriks gelas (15%) dan mineral lempung (35%).
Raden Rosa Setra Wiguna (12005040)
38
Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten.
Foto 3.13 Singkapan tuf (Lokasi CTM 7.8)
3.2.4.3 Umur Satuan Pada satuan ini tidak ditemukan foraminifera kecil baik plankton maupun benthos, dan juga tidak ditemukan foraminifera besar, sehingga umur dari satuan ini mengacu kepada peneliti terdahulu yaitu Pliosen (Koolhoven, 1933 op. cit. Sujatmiko dan Santosa, 1992). 3.2.4.4
Lingkungan Pengendapan
Penentuan lingkungan pengendapan satuan ini tidak dapat dilakukan dengan analisis mikrofosil karena tidak ditemukannya fosil – fosil untuk petunjuk lingkungan pengendapan. Satuan Tuf ini merupakan hasil aktivitas vulkanik, sehingga lingkungan pengendapannya adalah darat. Mekanisme pengendapan dari satuan batuan ini yaitu aliran (flow) yang berasal dari letusan gunung api. Hal ini ditandai dengan pemilahan buruk dari satuan ini dikarenakan pada saat pengendapan semua material mengalir bersamaan sehingga tidak terjadi pemilahan pada saat pengendapan.
Raden Rosa Setra Wiguna (12005040)
39
Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten.
3.2.4.5
Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi
Satuan Tuf ini dapat disebandingkan dengan Tuf Citorek (Sujatmiko dan Santosa, 1992). Hubungan stratigrafi satuan ini dengan satuan yang lebih tua adalah tidak selaras, dimana terjadi selang waktu (time gap) pengendapan dari satuan yang lebih tua.
(a)
(b)
Foto 3.14 (a) Kontak ketidakselaran antara Tuf – Batupasir; (b) Kontak ketidakselarasan antara Tuf – Breksi.
3.2.5
Satuan Intrusi Andesit
3.2.5.1
Penyebaran dan Ketebalan
Satuan ini menempati bagian tenggara daerah penelitian, menempati luas sekitar 4,6 % dari daerah penelitian dan ditandai dengan warna merah gelap pada peta geologi (Lampiran F). Singkapan satuan ini penyebarannya ditemui di daerah Gunung Batu, Sungai Ciawi, Gunung Balukbuk. Pada daerah Sungai Ciawi ditemukan kehadiran efek bakar yang dapat diindikasikan bahwa suatu intrusi yang menerobos satuan yang lebih tua.
Raden Rosa Setra Wiguna (12005040)
40
Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten.
(a)
(b) Foto 3.15 (a) Singkapan Intrusi Andesit G.Batu ; (b) Kontak efek bakar lokasi CTM 4.8.
3.2.5.2
Ciri Litologi
Satuan intrusi andesit memiliki ciri litologi berwarna abu sampai hitam, masif, afanitik, porfiritik, hipokristalin, terdiri dari plagioklas, piroksen dan mineral mafik. Kehadiran efek bakar yang mencirikan proses intrusi memiliki ciri berwarna coklat kehitaman dan keras. Satuan hadir dan terbentuk menerobos satuan batuan yang berumur lebih tua. Pada sayatan tipis (Lampiran A.7 dan A.8) andesit memiliki ciri hipokristalin, fenokris 50% terdiri dari plagioklas, hornblenda, kuarsa, piroksen, mineral opak, bentuk kristal euhedral-subhedral, ukuran 0,3mm-1mm. Masadasar sebesar 45% terdiri dari plagioklas, hornblenda, gelas dan mineral opak. 3.2.5.3 Umur Satuan Berdasarkan Koolhoven (1933) op. cit. Sujatmiko dan Santosa (1992) menyatakan bahwa umur dari satuan ini adalah Kuarter. 3.2.5.4
Lingkungan Pembentukan
Satuan Intrusi Andesit
ini merupakan hasil aktivitas intrusi dangkal,
sehingga lingkungan pembentukannya adalah darat.
Raden Rosa Setra Wiguna (12005040)
41
Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten.
3.2.5.5
Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi
Satuan ini dapat disebandingkan dengan Anggota Basal (Sujatmiko dan Santosa, 1992). Berdasarkan penyebaran dan hasil analisis petrografi menggunakan mikroskop polarisasi maka dapat diinterpretasikan bahwa satuan ini merupakan batuan intrusi dangkal yang menerobos semua satuan batuan yang lebih tua.
3.2.6 Satuan Lava Andesit 3.2.6.1
Penyebaran dan Ketebalan
Satuan ini menempati bagian utara daerah penelitian, menempati luas sekitar 15,5 % dari daerah penelitian dan ditandai dengan warna merah terang pada peta geologi (Lampiran F). Singkapan satuan ini penyebarannya ditemui di daerah Bukit Cihideung, Bukit Pasirpeuteuy. Satuan ini memiliki penyebaran yang hampir mengikuti kontur sehingga dapat diinterpretasikan sebagai batuan beku ekstrusi yang mengalir di atas satuan yang lebih tua.
(a)
(b)
Foto 3.16 (a) Singkapan lava andesit (Lokasi CTM 2.5) ; (b) singkapan lava andesit yang menunjukkan struktur vesikuler.
Raden Rosa Setra Wiguna (12005040)
42
Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten.
3.2.6.2
Ciri Litologi
Satuan ini terdiri dari batuan beku Andesit yang membentuk tekstur vesikuler (Foto 3.16), setempat terdapat tuf. Andesit memiliki ciri-ciri berwarna abu-abu, porfiritik, subhedral, inequigranular, hipokristalin. Fenokrisnya terdiri dari plagioklas, piroksen, dan kuarsa. Massa dasarnya terdiri dari mineral mafik. Pada sayatan tipis (Lampiran A.9) menunjukkan sayatan andesit, hipokristalin, porfiritik, tersusun oleh fenokris (40%) berukuran 0.4-1 mm, terdiri dari plagioklas, piroksen, hornblenda, kuarsa dan mineral opak tertanam dalam masadasar (60%) berupa plagioklas, mineral mafik, gelas, dan mineral opak. 3.2.6.3 Umur Satuan Berdasarkan Koolhoven (1933) op. cit. Sujatmiko dan Santosa (1992) menyatakan bahwa umur dari satuan ini adalah Kuarter. 3.2.6.4
Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi
Satuan ini dapat disebandingkan dengan Anggota Basal (Sujatmiko dan Santosa, 1992). Berdasarkan penyebaran dan hasil analisis petrografi maka dapat diinterpretasikan bahwa satuan ini merupakan batuan ekstrusi yang mengalir menutupi satuan batuan yang lebih tua.
Raden Rosa Setra Wiguna (12005040)
43
Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten.
3.2.7
Satuan Aluvial
3.2.7.1
Penyebaran dan Ketebalan
Satuan ini terletak di bagian tengah mulai dari utara sampai dengan selatan menempati luas sekitar 2,2% dari luas daerah penelitian. Pada peta geologi, satuan ini diberi warna abu-abu (Lampiran F). Satuan ini tersingkap dengan baik terutama di sepanjang Sungai Cisawarna. Ketebalan satuan ini di daerah penelitian adalah sekitar 5 meter.
Foto 3.17 Endapan aluvial yang terdapat di S.Cisawarna
3.2.7.2 Ciri Litologi Satuan ini tersusun oleh material lepas-lepas hasil pelapukan batuan yang lebih tua. Material lepas tersebut berupa batupasir, tuf, batugamping, andesit dan basalt yang berukuran pasir halus sampai bongkah, menyudut sampai membundar. 3.2.7.3
Umur Satuan
Mekanisme terbentuknya satuan ini disebabkan oleh erosi yang intensif di bagian tengah daerah pemetaan yang ditunjukkan dengan morfologi yang agak landai. Proses ini terus berlanjut sampai sekarang. 3.2.7.4
Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi
Hubungan Satuan Aluvial dengan satuan yang ada di bawahnya adalah tidak selaras.
Raden Rosa Setra Wiguna (12005040)
44
Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten.
3.3
Struktur Geologi Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian terdiri dari sesar –
sesar anjak berarah WNW - ESE, sesar-sesar geser berarah NE - SW. Bukti-bukti yang menunjukkan adanya struktur-struktur tersebut diantaranya berupa data kekar gerus (shear fracture), breksiasi, off set lapisan, cermin sesar dan kedudukan lapisan. Selain itu, hasil analisis kelurusan dari peta topografi dan citra SRTM juga memberikan pola umum berarah WNW – ESE. Sesar naik yang dijumpai di daerah penelitian adalah Sesar Naik Cikatomas, Sesar Naik Cikondang, dan Sesar Naik Cikeusik yang berarah WNW – ESE dan kemiringan bidang sesar ke arah selatan. Sesar mendatar daerah penelitian memiliki arah umum yaitu berarah NE SW. Sesar mendatar yang berarah NE - SW relatif tegak lurus terhadap arah sesar naik merupakan sesar mendatar mengiri. Sesar-sesar mendatar ini dapat digolongkan sebagai tear fault (sesar sobekan) yang memotong barisan sesar naik yang ada di daerah penelitian. Tear fault didefinisikan sebagai suatu sesar mendatar berskala kecil yang berasosiasi dengan struktur lainnya yaitu lipatan, sesar anjak ataupun sesar normal (Twiss dan Moores, 1992). Kelurusan arah sesar – sesar naik ini, dijadikan sebagai kesimpulan awal bahwa arah tegasan utama yang bekerja di daerah penelitian memiliki arah relatif NNE-SSW. Secara lebih detail dan terperinci, analisis mengenai struktur geologi akan dibahas pada Bab Struktur Geologi.
Raden Rosa Setra Wiguna (12005040)
45