21/12/2014
BIODIVERSITAS VERSUS KEMANDIRIAN BAHAN PANGAN, BAHAN OBAT DAN BAHAN BAKU INDUSTRI
BAMBANG HERO SAHARJO
FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR DESEMBER 2014
1
21/12/2014
2
21/12/2014
MAP OF CONSERVATION FOREST IN INDONESIA
3
21/12/2014
4
21/12/2014
5
21/12/2014
6
21/12/2014
7
21/12/2014
8
21/12/2014
9
21/12/2014
IPM • Indeks Pembangunan Manusia (IPM ) atau Human Development Index (HDI) merupakan indeks pembangunan manusia yang dipergunakan untuk mengukur pencapaian hasil dari pembangunan suatu daerah atau wilayah dalam 3 dimensi dasar pembangunan yaitu : • (1) lamanya hidup, • (2) pengetahuan / tingkat pendidikan dan • (3) standar hidup layak. • Nilai IPM Indonesia pada 2012 meningkat menjadi 0,629, menjadikannya naik sebanyak tiga posisi ke peringkat 121 dari peringkat ke 124 pada 2011 (0,624), dari 187 negara. Negaranegara yang menduduki peringkat yang sama dengan Indonesia adalah Afrika Selatan dan Kiribati.
• Antara 1980 dan 2012, IPM Indonesia meningkat dari 0,422 menjadi 0.629, atau meningkat sebesar 49 persen, hal itu dikarenakan kenaikan angka harapan hidup pada periode yang sama, dari 57,6 tahun menjadi 69,8 tahun saat ini. • Tingkat harapan lamanya bersekolah juga meningkat dari tahun 1980 (8,3) ke tahun 2012 (12,9), artinya, anak usia sekolah di Indonesia yang memiliki harapan mengenyam bangku sekolah selama 12,9 tahun atau mencapai tingkat pertama dari jenjang perguruan tinggi. • Di Indonesia, IPM digunakan sebagai indikator terhadap keberhasilan upaya membangun kualitas hidup manusia, dalam hal ini berarti kualitas hidup masyarakat/penduduk yang dijadikan sebagai salah satu ukuran kinerja di masing-masing daerah. •
10
21/12/2014
• Negara ASEAN yang memiliki IPM tertinggi di antara negara-negara ASEAN dengan 0,895 adalan Singapura (peringkat 18 di seluruh dunia). • Brunei memiliki IPM 0,855 (peringkat 30), Malaysia 0,769 (peringkat 64), Thailand dan Filipina masing-masing memiliki IPM 0,690 dan 0,654 (peringkat 103 dan 114). Vietnam, Laos dan Kamboja IPM nya berada di bawah Indonesia. • Tiga besar peringkat IPM dunia adalah (1) Norwegia, (2) Australia dan (3) Amerika Serikat. Sementara negara dengan IPM terendah adalah Republik Demokratik Kongo dan Nigeria. • IPM Indonesia pada tahun 2012 berada pada urutan 124 dari 178 negara. Indonesia termasuk di dalam kelompok negara-negara berkembang.
• Gagalnya produksi pertanian tanaman pangan bagi Indonesia merupakan satu ancaman yang serius karena dampaknya sangat sistemik. Gagal panen merupakan awal dari bencana ketersediaan pangan, akan tetapi pemerintah selalu mencari solusi yang bukan menyelesaikan akar masalah. • Pemerintah Indonesia selalu mencari jalan pintas dengan melakukan impor produksi pertanian tanaman pangan. • Langkah yang dilakukan pemerintah dengan melakukan impor pangan, tidak bijaksana karena akar masalahnya tidak diselesaikan. Akibatnya setiap tahun terus meningkat jumlah impor produksi pertanian pangan. • Selama dua periode Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) yakni 2005 – 2009 dan 2009 – 2014 data impor Indonesia untuk beras meningkat 117 persen, daging sapi meningkat 234 persen, bawang merah meningkat 76,2 persen, gula 61,7 persen, cabai 56 persen, gandum 13,1 persen, kedelai 10,9 persen (sumber data diolah dari Bappenas 2014).
11
21/12/2014
CHALLENGE !!!!
Pembangunan berkelanjutan EKOLOGI
EKONOMI
SOSIAL BUDAYA
12
21/12/2014
PERMASALAHAN !!! • BAGAIMANA MEMBANGUN (PEREKONOMIAN) BERKELANJUTAN YANG SELARAS DENGAN KONDISI SOSIAL, BUDAYA, DAN LINGKUNGAN DALAM ARTI YANG SESUNGGUHNYA SEHINGGA TERCIPTA KESEIMBANGAN ANTARA MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA.
YANG SEDANG TERJADI !!!!
JUMLAH PENDUDUK MENINGKAT BERKURANGNYA LUAS TUTUPAN HUTAN LAHAN TERBANGUN MENINGKAT (PEMUKIMAN DAN INDUSTRI) ALAT TRANSPORTASI MENINGKAT (PRIBADI, UMUM) PENCEMARAN AIR MENINGKAT (LIMBAH CAIR, SAMPAH) PENCEMARAN UDARA MENINGKAT PENCEMARAN TANAH MENINGKAT TERBENTUKNYA “PULAU BAHANG” (KUBAH KOTA) DI PERKOTAAN
>> LAJU PERUSAKAN SDA MENGHASILKAN KERUSAKAN LINGKUNGAN >> PENINGKATAN EMISI GAS RUMAH KACA >> TERJADI KETIDAKSEIMBANGAN YANG MENGHASILKAN BENCANA (EKOLOGIS/LINGKUNGAN)
13
21/12/2014
INDONESIAN BIODIVERSITY Indonesia is the world’s largest archipelago, consisting of 17,000 islands and spanning across two biogeographic regions – the Indolayan and Australasian (World Bank, 2010). Indonesia is home to the world’s richest biological diversity of plant and animal life on the entire planet (USAID, 2008). The country has the highest marine diversity in the world, and the second largest area of rainforest (USAID, 2008).
Indonesian forests cover 69 percent of Indonesia’s land area and 31 percent of the global land. They hold a massive number of biodiversity that needs to be sustained. As a mega-diverse country, we have about: 12 percent of the world’s mammals, 16 percent of the world’s reptiles and amphibians, 17 percent of the world’s birds, 25 percent of fish species, and over 38,000 of plant species (Yudhoyono, 2012).
14
21/12/2014
Green Gold Green Diamond Endophyte microbe of medicinal plants Anti-bacterial Anti-fungal Anti-malarial Herbicide Anti-tumor, anti-cancer Immunostimulant Anti-rheumatic Termination of pregnancy Contraceptive
Bio--cultural diversity and Its Future Value Bio
15
21/12/2014
Tropics: highest forest loss
Source: McKinsey (2008), FAO (2005)
Annual deforestation of disturbed and undisturbed forests (ha/yr, %), in Indonesia (Agus et al, 2011) 34,257 , 7%
25,850 , 6% 237,530 , 27%
311,963 , 35% 243,631 , 54%
149,939 , 33%
53,849 , 6% OP
OP Timber Shrub
286,958 , 32%
Shrub Others
Others
2000-2005
Timber
2005-2010
More than 30% deforestation ended up in shrub which is prone to fire
16
21/12/2014
33
CAGAR BIOSPHERE GIAM SIAK KECIL
17
21/12/2014
18
21/12/2014
19
21/12/2014
20
21/12/2014
The real impact of global climate change to the species as biodiversity component is distribution range, scarcity increase, reproductive period change and the changing in periodicity of the planting season The negative impact of global climate change threatens Indonesian biodiversity: << 515 species of mammalians (12% of world species); << 781 species of reptilians (16% of world species); << 1,529 species of birds (17 % of world species); << 270 species of amphibians; << 38,000 flora (55 % endemic) << 27,000 species of flowers (10% of world species); << 477 species of palms and 350 species of Dipterocarpace (155 species endemic).
41
21
21/12/2014
National geographic, 2011
22
21/12/2014
KESIMPULAN 1. Mungkinkah kemandirian pangan dll, tanpa mengurangi biodiversitas ? 2. Adakah jaminan kemandirian pangan dll dapat menjamin masa depan biodiversitas menjadi lebih baik ? 3. Adakah jaminan kemandirian pangan dll tercapai akan membuat masyakarat sejahtera ?
23