Modul ke:
Bahasa Indonesia UMB Berbicara untuk Keperluan Akademik
Fakultas
Ilmu Komunikasi Program Studi
Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id
Kundari, S.Pd, M.Pd.
STANDAR KOMPETENSI
• Memahami dan mampu berbicara dengan baik dan benar dalam mengungkapkan gagasan dan pesan untuk keperluan akademik.
KOMPETENSI DASAR 1. 2. 3. 4. 5.
Menjelaskan pengertian berbicara Menganalisis situasi pendengar Menyusun bahan berbicara untuk presentasi Berbicara untuk seminar Berbicara dalam situasi formal
INDIKATOR 1. Mampu menjelaskan pengertian berbicara 2. Mampu menganalisis situasi pendengar 3. Mampu menyusun bahan berbicara untuk presentasi 4. Mampu berbicara untuk seminar 5. Mampu berbicara dalam situasi formal
MENGANALISIS PENDENGAR Data-data umum Data umum yang dapat dipakai untuk menganalisa para hadirin adalah : jumlah, usia, pekerjaan, pendidikan, dan keanggotaan politik atau sosial. Data-data khusus Disamping faktor umum sebagai dikemukakan di atas, pembicara harus memperhatikan pula data khusus untuk lebih mendekatkan dirinya dengan situasi pendengar yang sebenarnya. Data-data khusus tersebut meliputi : – Pengetahuan pendengar mengenai topik yang dibawakan – Minat dan keinginan pendengar – Sikap Pendengar
Merancang Materi Pembicaraan di Depan Umum : 1. Topik ( topic ) 2. Tujuan umum ( general purpose ), 3. Pendahuluan ( introduction ) 4. Batang tubuh ( body ) 5. Kesimpulan / penutup ( conclusion )
Menganalisis Situasi Pendengar • 1. Menganalisa Situasi • 2. Menganalisa Pendengar Penyusunan Bahan Berbicara terdiri tiga tahap : 1. Mengumpulkan bahan 2. Membuat kerangka karangan 3. Menguraikan secara mendetail
Pengertian Berbicara Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran,gagasan dan perasaan. (Tarigan,2003:15).
Berbicara untuk Presentasi • Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berbicara di depan umum adalah : • 1. Bagaimana berhasil berbicara di depan umum. 2. Komunikasi efektif. 3. Mempersiapkan materi pembicaraan di depan umum. 4. Teknik berbicara di depan umum.
5. Tanggung jawab pembicara. 6. Lima kesalahan besar selaku pembicara. * Komunikasi efektif adalah komunikasi yang efektif dapat tercapai maksud pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat dipahami dengan baik oleh komunikan, dan komunikan memberikan umpan balik (feed back) sesuai dengan yang diharapkan komunikator.
Komunikasi Efektif menurut Stewar L Tubbs dan Sylvia Moss • Pengertian, adanya pengertian dari komunikan seperti yang dimaksud oleh komunikator. • Kesenangan, adanya kesenangan yang muncul untuk komunikan dan komunikator. • Pengaruh pada sikap, adanya pengaruh pada sikap atau tindakan komunikan sebagai akibat pesan yang disampaikan oleh komunikator. • Terjalinnya hubungan sosial yang semakin baik sebagai dampak pesan yang disampaikan oleh komunikator. • Adanya tindakan nyata dari komunikan sebagaimana dikehendaki Komunikator.
Lima Kesalahan Besar Selaku Pembicara • Kesalahan dalam menyiapkan bahan pembicaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pendengar • Kekurangan dalam persiapan • Penyampaian materi pembicaraan yang terlalu banyak • Kesalahan dalam memelihara kontak mata (contact eye) • Pembicaraan yang tumpul
Pembicara publik perlu memperhatikan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pendekatan dan permulaan. Mengatasi kegugupan di depan langsung. Membuat keterkaitan pendengar. Menjaga ketepatan berbicara,volume suara. Mempercayai kemampuan sendiri. Memperbanyak pembendaharaan kata-kata. Memberi tekanan dalam pembicaraan dan bersemangat ( antusias ).
8. Tepat waktu. 9. Memiliki kelancaran berbicara dan rasa humor. 10. Berbicara dengan menyenangkan dan wajar. 11. Menggerakkan tubuh secara alami. 12. Memakai pakaian sopan. 13. Penutupan dan pengakhiran.
Berbicara untuk Seminar • Berdasarkan keefektifannya seminar terbagi dua antara lain : 1. Seminar yang tidak efektif adalah seminar yang informasinya dan peraga yang disampaikan kurang menarik,tanya jawab yang membosankan. 2. Seminar yang efektif adalah yang dapat memberi manfaat pendengarnya.
• Penyaji yang efektif adalah penyaji yang mampu membangun dan mempertahankan rappot atau suasana komunikatif dengar pendengarnya.
Seminar Tidak Efektif 1. Sikap penyaji itu sendiri terhadap Seminar 2. Penyaji menilai dirinya sebagai pemikir yang bebas/mandiri, mempersiapkan Seminar dengan pendekatan yang dapat dikatakan, cukup dengan meniru apa yang dilakukan oleh penyaji lain, termasuk meniru penyaji lain yang tidak siap,dan 3. Jumlah latihan atau kesempatan yang kurang memadai, misalnya hanya satu atau dua kali Seminar, bagaimana mungkin latihan menjadi sempurna?.
• Beberapa hal yang harus diperhatikan saat penyaji berbicara dihadapan seminar, yaitu : 1. Kontak mata 2. Intonasi suara 3. Sikap penyaji 4. Penggunaan tata bahasa 5. Penggunaan catatan 6. Lama pengajian
7. Entusiasme penyaji 8. Penampilan umum Berbicara dalam situasi formal : Membutuhkan persiapan, dan menuntut keterampilan.
Alat Bantu Peraga yang perlu Diperhatikan
• • • •
huruf/angka yang digunakan, Tata letak kalimat/kata,tabel,grafik Kombinasi warna [jika digunakan], dan juga intensitas cahaya dalam ruang seminar.
Terima Kasih Kundari, S.Pd,M.Pd.