Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015
BADAN KERJASAMA DAN PENANAMAN MODAL DIY Komplek JEC Jl. Janti Banguntapan Bantul Yogyakarta Telp. (0274) 5438737 psw 202 Website: http://jogjainvest.jogjaprov.go.id 1
Kata Pengantar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2015, serta Penetapan Kinerja Tahun 2015 dan merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Diharapkan penyajian LKJ IP ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk lebih meningkatkan kinerja yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun outcomes di masa mendatang. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan panduan ini dengan tenaga dan pikirannya saya ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus. Semoga panduan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 29 Februari 2016 KEPALA
Totok Prianamto NIP 19620521 198603 1 001
2
Ikhtisar Eksekutif Laporan Kinerja Instansi Pemerintah SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja termuat dalam dalam Renstra SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY Tahun 2012-2017. Untuk mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan, program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis. Ringkasan prestasi kinerja SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY yang dihasilkan di tahun 2015, dapat digambarkan sebagai berikut: a.
Sasaran 1 : Meningkatkan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN dengan indikatornya yaitu: Indikator : Nilai PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) Target kinerja yang ditetapkan adalah sebesar Rp 22.120.635.000.000, dari target tersebut capaian kinerja pada sasaran 1 sampai dengan akhir Bulan Desember 2015 adalah sebesar Rp 30.935.037.000.000,- atau 139.85% dari target yang telah ditetapkan.
b.
Sasaran 2 : Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri Indikator : Persentase kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti ke perjanjian kerjasama Target kinerja yang ditetapkan adalah 65% dari kesepakatan bersama ditindaklanjuti menjadi perjanjian kerjasama. Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2015 adalah 190% atau 292.31% dari target yang ditetapkan.
c.
Sasaran 3 : Mewujudkan anjungan DIY sebagai show windows budaya yogyakarta Indikator : Jumlah kunjungan anjungan DIY di TMII
3
Target kinerja yang ditetapkan adalah 78.741 orang yang berkunjung ke anjungan DIY di TMII. Capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2015 adalah sebanyak 78.872 orang atau 100.17% dari target yang ditetapkan. Disamping Indikator Kinerja Utama (IKU), pencapaian kinerja SKPD Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY juga ditunjukkan oleh pencapaian terkait dengan realisasi anggaran yaitu sebesar Rp 16.171.926.876,- di tahun 2015 atau mencapai 95,58% dari anggaran sebesar Rp 16.919.294.640,- namun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan realisasi anggaran di tahun 2014 yang mencapai persentase 96,25%. Evaluasi
atas
pencapaian kinerja
dan
permasalahan
yang ditemui
pada setiap sasaran menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bagi SKPD Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY ke depan. Pertama, untuk meningkatkan daya saing investasi, masih diperlukan peningkatan infrastruktur pendukung investasi. Selain itu, pemerataan investasi di DIY masih perlu ditingkatkan. Kedua, kesepakatan Pemda DIY dengan daerah lain sudah banyak dilakukan namun tindak lanjut kesepakatan kerjasama dalam bentuk perjanjian kerjasama masih belum optimal. Hasil evaluasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini penting dipergunakan sebagai pijakan bagi SKPD Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY dalam perbaikan kinerja di tahun yang akan datang.
4
Daftar Isi KATA PENGANTAR..................................................................................................
i
IKHTISAR EKSEKUTIF...............................................................................................
ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................
1
I.1. Struktur Organisasi ............................................................................
2
I.2. Fungsi dan Tugas................................................................................
3
I.3. Keadaan Pegawai...............................................................................
4
I.4. Keadaan Sarana dan Prasarana .........................................................
7
I.5. Keuangan ...........................................................................................
9
I.6. Sistematika LAKIP............................................................................... 12 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................................... 14 II.1. Perencanaan Strategis ....................................................................... 14 II.1.1. Visi dan Misi............................................................................. 14 II.1.2. Tujuan dan Sasaran ................................................................. 15 II.1.3. Strategi .................................................................................... 17 II.1.3.1. Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Misi Pertama ...................................................................... 17 II.1.3.2. Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Misi Kedua.......................................................................... 19 II.1.3.3. Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Misi Ketiga .......................................................................... 20 II.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015........................................................... 21 II.3. Rencana Anggaran Tahun 2015 ......................................................... 22 II.3.1. Target Belanja Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY 23 II.3.2. Aloikasi Anggaran Per Sasaran Strategis ................................. 23 II.4. Instrumen Pendukung ....................................................................... 24 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................... 26 III.1. Capaian Kinerja Tahun 2015 .............................................................. 26 III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategi ..................... 28 5
III.2.1.Sasaran Meningkatnya Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN ........................................................................ 28 III.2.2.Sasaran
Terwujudnya
Kesepakatan
Kerjasama
dan
Perjanjian Kerjasama Dalam Negeri maupun Kerjasama Luar Negeri ...................................................................................... 31 III.2.3.Sasaran Mewujudkan Anjungan DIY sebagai show windows Budaya Yogyakarta .................................................................. 37 III.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya................................... 38 III.4. Akuntabilitas Anggaran...................................................................... 40 BAB IV. PENUTUP ................................................................................................... 51 LAMPIRAN Lampiran 1. Struktur Organisasi Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY. Lampiran 2. Perencanaan Strategis (Matriks Renstra Lima Tahun). Lampiran 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Lampiran 4. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya. Lampiran 5. Penghargaan yang Pernah Diterima.
6
Daftar Tabel Tabel I.3.1
Distribusi Pegawai Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY
Tabel I.3.2
Tingkat Pendidikan Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY
Tabel I.3.3
Penjenjangan Pegawai Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY
Tabel I.3.4
Jumlah Eselon Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY
Tabel I.3.5
Jumlah Pegawai dibandingkan dengan Analisis Beban kerja
Tabel I.4
Data Asset Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY
Tabel I.6
Urusan dan Pengampu
Tabel II.1.2
Keterkaitan Misi dan Tujuan
Tabel II.1.2.3. Sasaran Strategis SKPD Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY Tabel II.2
Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Tabel II.3
Target Belanja SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY
Tabel II.3.2
Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis
Tabel III.2
Capaian Kinerja Tahun 2015
Tabel III.2.1
Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 1
Tabel III.2.1.1 Perkembangan Investasi PMA dan PMDN DIY Tahun 2011-2015 Tabel III.2.2
Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 2
Tabel III.2.3
Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 3
Tabel III.3
Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2015
7
BAB 1 Pendahuluan Bab 1 Berisi :
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
1. Struktur Organisasi
SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY
2. Fungsi dan Tugas
Tahun 2015 dilaksanakan berdasarkan Peraturan
3. Keadaan Pegawai
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
4. Keadaan Sarana dan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
Sistem dan
Prasarana
Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun
5. Keuangan
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
6. Sistematika LKj IP
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY Tahun 2015 diharapkan dapat: 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY 2. Mendorong SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan
perundangan,
kebijakan
yang
transparan
dan
dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. 3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY untuk meningkatkan kinerjanya. 4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat.terhadap SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
8
I.1 Struktur Organisasi SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut: 1. Sekretariat, meliputi: a. Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Umum; 2. Bidang Kerjasama: a. Subbidang Kerjasama Dalam Negeri; b. Subbidang Kerjasama Luar negeri; 3. Bidang Perencanaan dan Promosi: a. Subbidang Perencanaan Penanaman Modal; b. Subbidang Promosi Potensi Daerah; 4. Bidang Fasilitasi dan Perijinan Penanaman Modal: a. Subbidang Fasilitas Pelayanan; b. Subbidang Perijinan; 5. Bidang Pengawasan dan pelaksananaan Penanaman Modal: a. Subbidang Pengawasan Penanaman Modal; b. Subbidang Pelaporan Penanaman Modal; 6. UPT-LTD terdiri: a. Kantor Perwakilan Daerah; b. Gerai Pelayanan Perizinan Terpadu ( P2T );
9
Bagan 1.1 Struktur Organisasi Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY
I.2 Fungsi dan Tugas Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 menetapkan bahwa SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kerjasama dan penanaman modal. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY Adapun fungsi yang melekat pada ketugasan tersebut meliputi: 1. Penyusunan program kerjasama, perencanaan promosi, fasilitas dan perijinan penanaman modal serta pengawasan pelaksanaan penanaman modal; 2. Perumusan kebijakan teknis di bidang kerjasama, perencanaan dan promosi, fasilitasi dan perijinan penanaman modal serta pengawasan pelaksanaan penanaman modal;
10
3. Penyelenggaraan koordinasi kerjasama, perencanaan dan promosi, fasilitasi dan
perijinan
penanaman
modal
serta
pengawasan
pelaksanaan
penanaman modal; 4. Penyelenggaraan dan monitoring evaluasi kerjasama dalam negeri dan luar negeri; 5. Perumusan rencana umum penanaman modal dan promosi potensi daerah; 6. Pemberian fasilitas pelayanan dan perijinan penanaman modal; 7. Penyelenggaraan pengawasan pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta pelaporan penanaman modal; 8. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan; Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya. I.3 Keadaan Pegawai Komposisi pegawai di lingkungan Badan Kerjasama dan Penanaman Modal Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2015 dapat dirinci ke dalam tabeltabel menurut kategori sebagai berikut: a) Berdasarkan distribusi pada unit-unit kerja Tabel 1.3.1 Distribusi Pegawai Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY berdasar unit kerja
Kantor Induk
jumlah staf 56
59,57
Kepala Badan
1
1,06
Sekretaris Badan
1
1,06
Subbag Umum
7
7,45
Subbag Keuangan
8
8,51
Subbag Program, Data dan TI
2
2,13
Kabid Kerjasama
1
1,06
Subbid Kerjasama Dalam Negeri
8
8,51
Subbid Kerjasama Luar Negeri
6
6,38
Kabid Perencanaan Dan Promosi
1
1,06
Subbid Perencanaan Penanaman Modal
5
5,32
Unit / Bidang
%
11
jumlah staf
%
Subbid Promosi Potensi Daerah
4
4,26
Kabid Fasilitasi Dan Perijinan Penanaman Modal
1
1,06
Subbid Fasilitasi Pelayanan
3
3,19
Subbid Perijinan
1
1,06
Kabid Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal
1
1,06
Subbid Pengawasan Penanaman Modal
3
3,19
Subbid Pelaporan Penanaman Modal
3
3,19
Kantor Gerai P2t
14
14,89
Kepala Gerai
1
1,06
Kepala Subbag Tata Usaha
1
1,06
Kasie Perizinan Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat
1
1,06
Kasie Perizinan Bidang Perekonomian dan Infrastruktur
1
1,06
Staf
10
10,64
Kantor Perwakilan Daerah (Kaperda )
24
25,53
Kepala Kaperda
1
1,06
Kepala Subbag Tata Usaha
1
1,06
Kasie Anjungan dan Promosi
1
1,06
Kasie Hubungan Antar Lembaga
1
1,06
Staf
20
21,28
94
100,00
Unit / Bidang
Jumlah Total Sumber: Data Kepegawaian BKPM DIY
12
b) Berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 1.3.2 Tingkat Pendidikan Pegawai Badan kerjasama dan penanaman Modal DIY Tahun 2015 No.
Tingkat pendidikan
Jumlah (orang)
%
1.
Sarjana Srata 3 (S3)
0
0,00
2.
Sarjana Strata 2 (S2)
10
10,64
3.
Sarjana Strata 1 (S1)
41
43,62
4.
Sarjana Muda / Diploma
8
8,51
5.
SLTA sederajat
29
30,85
6.
SLTP sederajat
3
3,19
7.
Sekolah Dasar (SD)
3
3,19
Jumlah
94
100
Sumber: Data Kepegawaian BKPM DIY c) Berdasarkan tingkat penjenjangan Tabel 1.3.3 Penjenjangan Pegawai Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY
No.
Tingkat Pendidikan Penjenjangan
s.d Tahun 2015 Jumlah orang
% dari total staf
1.
SPAMEN
0
0,00
2.
SPAMA/SEPADYA/DIKLATPIM III
11
36,67
3.
ADUMLA/SEPALA
3
10,00
4.
ADUM/SEPADA
16
53,33
Jumlah
30
100
Sumber: Data Kepegawaian BKPM DIY
13
d) Berdasarkan Eselon Tabel 1.3.4 Jumlah Eselon di Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY No.
Eselon
Jumlah
1.
2A
1
2.
3A
7
3.
4A
17
4.
Staf non struktural
69
Jumlah Total
94
Sumber: Data Kepegawaian BKPM DIY e) Berdasarkan Analisis Beban Kerja (ABK) Tabel 1.3.5 Jumlah Pegawai dibandingkan dengan Analisis Beban Kerja
PEGAWAI
BKPM
GERAI P2T
KAPERDA
ABK
Riil
ABK
Rill
ABK
Riil
Eselon II
1
1
-
-
-
-
Eselon III
5
5
1
1
1
1
Eselon IV
11
11
3
3
3
3
Staf
97
39
34
10
40
20
JUMLAH
114
56
38
14
44
24
Sumber: Pergub 1,2,3 Tahun 2012
I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana Sebagai penunjang semua program/kegiatan pada Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY tahun 2015, dibutuhkan sarana dan prasarana agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Adapun sarana dan prasarana yang tersedia di Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY sesuai data asset tetap dan asset lainnya pada tahun 2015 terdapat sebanyak 5.796 item barang senilai Rp. 28.255.503.887,- dengan garis besar rincian:
14
Tabel I.4 Data Aset BKPM DIY Tahun 2015 No
Jumlah Barang
Uraian
Jumlah Harga (Rp)
1.
Tanah
2
12.984.000.000
2.
Alat-alat besar
2
54.245.000
3.
Alat-alat angkutan
20
2.314.456.542
4.
Alat-alat kantor dan rumah tangga
2.803
4.701.080.095
5.
Alat-alat studio dan komunikasi
6.
Bangunan gedung
2
6.599.699.450
7.
Instalasi
3
43.989.900
8.
Jaringan
5
63.200.000
9.
Buku perpustakaan
342
40.642.400
10.
Barang bercorak kesenian dan kebudayaan
2.511
988.115.250
5.796
28.255.503.887
106
Jumlah total
466.075.250
Sumber: Laporan Keuangan BKPM DIY Tahun 2015 Beberapa rincian aset tetap alat-alat angkutan dan peralatan kantor antara lain: a. Kendaraan roda 4
:
16 buah
1) BKPM Kantor Induk
: 6 buah
2) Kantor Gerai P2T
: 2 buah
3) Kaperda
: 8 buah
b. Kendaraan roda 2
:
8 buah
1) BKPM Kantor Induk
: 2 buah
2) Kantor Gerai P2T
: 4 buah
3) Kaperda
: 2 buah
15
c. Komputer yang dapat digunakan
: 73 unit
1) BKPM Kantor Induk
: 39 unit
2) Kantor Gerai P2T
: 16 unit
3) Kaperda
: 18 unit
d. Laptop yang dapat digunakan :
24 unit
1) BKPM Kantor Induk
: 12 unit
2) Kantor Gerai P2T
: 5 unit
3) Kaperda
: 8 unit
e. Printer yang dapat digunakan : 40 unit 1) BKPM Kantor Induk
: 23 unit
2) Kantor Gerai P2T
: 8 unit
3) Kaperda
: 9 unit
f. Gedung Kantor : 1) Gedung Kantor Induk bertempat Unit 7 lantai 2 Kompleks Kepatihan, Danureja, Yogyakarta. Gedung ini digunakan oleh Sekretariat, Bidang Kerjasama, Bidang Perencanaan dan Promosi, Bidang Fasilitasi Pelayanan dan Perijinan Penanaman Modal, Bidang Pengawasan Pemantauan dan Pembinaan Penanaman Modal. Sedangkan Bidang Kerjasama menempati Gedung Unit 6 lantai 3. 2) Kantor Gerai Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) di Jln. Brigjen Katamso, Yogyakarta. 3) Kantor Kaperda DIY di Jln. Diponegoro, 52, Menteng, Jakarta Pusat. I.5 Keuangan Pendapatan Pendapatan Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY bersumber dari Pendapatan Izin Masuk Tenaga Asing (IMTA) yang berada di GERAI P2T dan retribusi pemakaian kekayaan daerah (artshop, kafetaria, gedung dan gamelan) serta retribusi tempat penginapan yang berada di Kantor Perwakilan Daerah (KAPERDA) DIY. Pada tahun 2015 Target Pendapatan Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY sebesar Rp. 1.101.600.000,- . 16
Alokasi Anggaran Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran RPJMD DIY yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaian sasaran selanjutnya dijabarkan secara lebih sistematis ke dalam program kegiatan BKPM DIY. Pada tahun Anggaran 2015, BKPM melaksanakan 10 (sepuluh) program terbagi 2 (dua) sumber dana APBD dan Dana Keistemewaan yang meliputi: 1)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3)
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4)
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
5)
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
6)
Program Peningkatan Promosi, Kerjasama, Dan Pemerataan Pertumbuhan Investasi
7)
Program Pengembangan Nilai Budaya
8)
Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah. Pagu total anggaran setelah perubahan belanja Badan Kerjasama dan
Penanaman DIY yang dibiayai oleh ABPD Pemerintah Daerah DIY untuk tahun 2015 tercatat sebesar Rp. 16.919.294.640,- dengan rincian belanja tidak langsung
sebesar
Rp.
5.243.434.640,-
dan
belanja
langsung
Rp. 11.675.860.000,- yang terbagi untuk setiap urusan dan program/kegiatan dijabarkan sebagai berikut: 1. Urusan Pemerintahan 0.00
: Administrasi Umum
Jumlah program
:4
Jumlah kegiatan
: 30
Jumlah anggaran
: Rp. 4.921.833.700 (42,15%)
2. Urusan Pemerintahan 1.16
: Penanaman Modal
Jumlah program
:2
Jumlah kegiatan
:5
Jumlah anggaran
: Rp. 4.813.271.550,- (41,22%)
17
3. Urusan Pemerintahan 1.17
: Kebudayaan
Jumlah program
:1
Jumlah kegiatan
:1
Jumlah anggaran
: Rp. 649.170.000 (5,56%)
4. Urusan Pemerintahan 1.20
: Otonomi
Daerah,
Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan Daerah, dst. Jumlah program
:1
Jumlah kegiatan
:2
Jumlah anggaran
: Rp. 1.291.584.750,- (11,06%)
Grafik 1.1 Prosentase Alokasi Anggaran (%)
18
Adapun pembagian pengampu tugas masing-masing urusan adalah sebagai berikut: Tabel I.6 Urusan dan Pengampu No.
Urusan
Pengampu Tugas
1.
Administrasi umum
Sekretariat BKPM, Gerai P2T, Kantor Perwakilan Daerah (KAPERDA)
2.
Penanaman Modal
Bidang Perencanaan dan Promosi, Bidang Fasilitasi Pelayanan dan Perijinan Penanaman Modal, Bidang Pengawasan dan Pelaporan Penanaman Modal, Gerai Pelayanan Perijinan Terpadu (P2T)
3.
Otda, Pemerintahan Umum, dst.
Bidang Kerjasama
4.
Kebudayaan
Kantor Perwakilan Daerah
1.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Laporan Kinerja ini menyajikan pencapaian kinerja Badan Kerjasama dan Penanaman Modal (BKPM) DIY selama tahun 2015. Dalam Laporan ini, pencapaian kinerja diukur dari pencapaian sasaran, yaitu dengan melakukan pengukuran atas indikator-indikator yang dianggap mampu mengukur pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015 Pemerintah Daerah DIY. Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY Tahun 2015 adalah sebagai berikut: Bab I
: Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Badan Kerjasama dan Penanaman Modal (BKPM) Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekilas pengantar lainnya.
Bab II
: Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Memuat perencanaan kinerja dalam Renstra, visi dan misi Badan Kerjasama dan Penanaman Modal (BKPM) DIY, tujuan dan sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan serta Perjanjian Kinerja Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY Tahun 2015. 19
Bab III
: Akuntabilitas Kinerja Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran strategis Badan Kerjasama dan Penanaman Modal (BKPM) DIY dengan mengungkapkan dan menyajikan hasil pengukuran kinerja.
Bab IV
: Penutup Dalam bab ini berisi kesimpulan dari akuntabilitas kinerja
LAMPIRAN
20
BAB 2 Bab 2 Berisi : 1. Perencanaan Strategis 2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 3. Rencana Anggaran Tahun 2015 4. Instrumen Pendukung
Perencanaan & Perjanjian Kinerja II.1 Perencanaan Strategis Pada Tahun 2015 Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY telah melakukan reviu Renstra Strategis dengan SK Kepala Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY dengan Nomor : 050/00199/S tanggal 26 Januari 2015. Perubahan reviu Renstra Strategis Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY terletak pada indikator kinerja utama semula indikator kinerja Nilai investasi berubah menjadi Nilai PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) dan indikator jumlah kegiatan yang mendukung kaperda berubah menjadi jumlah kunjungan anjungan DIY di TMII.
II.1.1 Visi dan Misi Sesuai dengan Reviu Renstra Strategis Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY merumuskan visi: ” Terwujudnya Iklim Penanaman Modal Yang Berdaya Saing untuk Menunjang Kualitas Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta “ Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha mewujudkan visi. misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi tersebut akan ditempuh melalui 3 (tiga) misi Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY sebagai berikut:
21
1. Mendorong peningkatan realisasi dan pemerataan penanaman modal yang didukung oleh promosi dan kualitas pelayanan penanaman modal; 2. Mendorong pengembangan jejaring kerjasama untuk mendukung pembangunan daerah; 3. Mendorong terwujudnya hubungan yang harmonis antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, masyarakat DIY di Jakarta dan pihak swasta. II.1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi BKPM DIY serta didasarkan pada isu-isu analisis strategis. Berdasarkan visi, misi dan isu-isu strategis yang ada, maka ditetapkan tujuan yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun adalah, sebagai berikut : Tabel II.1.2. Keterkaitan Misi dan Tujuan Misi
Tujuan
1.
Mendorong peningkatan realisasi dan 1. pemerataan penanaman modal yang didukung oleh promosi dan kualitas pelayanan penanaman modal;
Mewujudkan kebijakan daerah yang mampu mendorong realisasi dan pemerataan penanaman modal;
2.
Mendorong pengembangan jejaring 2. kerjasama untuk mendukung pembangunan daerah;
Mewujudkan peningkatan fasilitasi dan koordinasi dalam rangka pembentukan dan pelaksanaan kerjasama;
3.
Mendorong terwujudnya hubungan yang 3. harmonis antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, masyarakat DIY di Jakarta dan pihak swasta.
Mewujudkan hubungan yang harmonis antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, masyarakat DIY di Jakarta dan pihak swasta.
22
Sasaran Strategis Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut: Tabel II.1.2.3. Sasaran Strategis SKPD Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY NO.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA*
SATUAN Juta Rupiah
KONDISI AWAL 2012 19.908.292
TARGET AKHIR 2017
1
Meningkatan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN
1.
Nilai PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto)
24.920.435
2.
Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri
2.
Persentase kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti ke dalam perjanjian kerjasama
%
55
75
3.
Mewujudkan Anjungan DIY sebagai show windows budaya Yogyakarta.
3.
jumlah kunjungan anjungan DIY di TMII
orang
65.075
95.276
II.1.3 Strategi Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, meliputi penetapan strategi, kebijakan, program dan kegiatan. 23
II.1.3.1 Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Misi Pertama: “Mendorong peningkatan realisasi dan pemerataan penanaman modal yang didukung oleh promosi dan kualitas pelayanan penanaman modal” 1. Strategi Strategi untuk mencapai sasaran misi pertama adalah: Koordinasi lintas sektor dalam rangka menciptakan iklim investasi
yang
kondusif
dan
pemerataan
investasi
(pertumbuhan investasi di kabupaten tertinggal) 2. Kebijakan Kebijakan dari strategi untuk mencapai sasaran
misi
pertama adalah: Mendorong
meningkatkan
Nilai
Investasi
DIY
dari
Rp.7.056.066.141.759,- menjadi Rp.14.002.769.000.000,3. Program Program dari masing-masing urusan yang melaksanakan kebijakan dan strategi guna mencapai sasaran dan tujuan dari misi pertama adalah: 1) Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi; 2) Program
peningkatan
promosi,kerjasama,
dan
pemerataan pertumbuhan investasi; 3)
Program pelayanan administrasi perkantoran;
4) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur; 5) Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur; 6) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. 4. Kegiatan Program dari strategi untuk mencapai sasaran misi pertama didukung kegiatan sebagai berikut: 1) Koordinasi Penyelenggaraan Pelayanaan Terpadu Satu Pintu ( P T S P );
24
2) Peningkatan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal; 3) Penyiapan Potensi Investasi; 4) Perluasan Jaringan Pemasaran Potensi Investasi; 5) Koordinasi
Percepatan
Dan
Pemerataan
Realisasi
Investasi; 6) Penyediaan Jasa Surat Menyurat; 7) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik; 8) Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional; 9) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan; 10) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor; 11) Penyediaan Alat Tulis Kantor; 12) Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan; 13) Penyediaan
Komponen
Instalasi
Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor; 14) Penyediaan Peralatan Rumah Tangga; 15) Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan PerundangUndangan; 16) Penyediaan Makanan Dan Minuman; 17) Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah; 18) Penyediaan Jasa Keamanan Kantor/Gedung/Tempat Kerja; 19) Pengelolaan Arsip Dinamis SKPD; 20) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional; 21) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor; 22) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor; 23) Pengadaan Mebeleur; 24) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor; 25) Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Kendaraan
Dinas/Operasional; 26) Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Perlengkapan
Gedung
Kantor; 27) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor; 25
28) Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur; 29) Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor; 30) Pendidikan Dan Pelatihan Formal; 31) Peningkatan Kualitas S D M Guna Peningkatan Pelayanan Investasi; 32) Penyusunan Laporan Kinerja SKPD; 33) Penyusunan Laporan Keuangan SKPD; 34) Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta Pengembangan Data dan Informasi; 35) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Kegiatan SKPD. II.1.3.2 Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Misi Kedua: “Mendorong pengembangan jejaring kerjasama untuk mendukung pembangunan daerah” 1. Strategi Strategi untuk mencapai sasaran misi kedua adalah : Meningkatkan intensitas komunikasi dengan mitra kerjasama baik dalam maupun di luar negeri. 2. Kebijakan Kebijakan dari strategi untuk mencapai sasaran misi kedua adalah : Mendorong komitmen pemerintah daerah dan mitra kerjasama baik di dalam maupun di luar negeri untuk merealisasikan kesepakatan kerjasama yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama dari 55% menjadi 75%. 3. Program Program dari masing-masing urusan yang melaksanakan kebijakan dan strategi guna mencapai sasaran dan tujuan dari misi kedua adalah : Program peningkatan kerjasama antar pemerintah.
26
4. Kegiatan Program dari strategi untuk mencapai sasaran misi kedua didukung kegiatan sebagai berikut: 1) Penanganan, monitoring dan evaluasi kerjasama dalam negeri; 2) Penanganan, monitoring dan evaluasi kerjasama luar negeri. II.1.3.3 Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Misi Ketiga: “Mendorong terwujudnya hubungan yang harmonis antara
pemerintah
daerah
dengan
pemerintah
pusat,
masyarakat DIY di Jakarta dan pihak swasta” 1. Strategi Strategi untuk mencapai sasaran misi ketiga adalah : Komunikasi dan koordinasi dalam rangka menjalin hubungan yang
harmonis
antara
pemerintah
daerah
dengan
pemerintah pusat, masyarakat DIY di Jakarta dan pihak swasta untuk mewujudkan anjungan DIY di TMII Jakarta sebagai show windows budaya yogyakarta. 2. Kebijakan Kebijakan dari strategi untuk mencapai sasaran misi ketiga adalah : Melakukan kegiatan yang mendukung terjalinnya hubungan yang
harmonis
antara
pemerintah
daerah
dengan
pemerintah pusat, masyarakat DIY di Jakarta dan pihak swasta untuk Mewujudkan anjungan DIY di TMII Jakarta sebagai show windows budaya yogyakarta. 3. Program Program dari masing-masing urusan yang melaksanakan kebijakan dan strategi guna mencapai sasaran dan tujuan dari misi ketiga adalah : 1) Program pengembangan nilai budaya.
27
4. Kegiatan Program dari strategi untuk mencapai sasaran misi ketiga didukung kegiatan sebagai berikut: 1) Aktualisasi potensi seni, adat dan tradisi daerah; II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja, beserta target kinerja dan anggaran. Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra, RKT, IKU, dan anggaran atau DPA. Perjanjian Kinerja pada tabel berikut merupakan Perjanjian Kinerja tahun 2015: Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 NO. 1.
2.
3.
SASARAN STRATEGIS Meningkatkan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN
INDIKATOR KINERJA 1.
Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri
2.
Mewujudkan anjungan DIY sebagai show windows budaya yogyakarta
3.
Nilai PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto)
SATTUAN Juta Rupiah
Persentase kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti ke dalam perjanjian kerjasama
%
jumlah kunjungan anjungan DIY di TMII
orang
TARGET TAHUNAN 22.120.635
65
78.741
Triwulan
TARGET
Triwulan I
5.087.746
Triwulan II
5.087.746
Triwulan III
5.751.365
Triwulan IV
6.193.778
Triwulan I
0
Triwulan II
15
Triwulan III
24
Triwulan IV
26
Triwulan I
14.961
Triwulan II
14.961
Triwulan III
16.536
Triwulan IV
32.284
28
II.3 Rencana Anggaran Tahun 2015 Pada Tahun Anggaran 2015 SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY melaksanakan kegiatan dengan anggaran APBD murni sebesar Rp. 16.265.308.086,-. Melalui mekanisme perubahan APBD 2015 menjadi Rp. 16.919.294.640,-dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp. 5.243.434.640,dan Belanja Langsung Rp. 11.675.860.000,-. Adapun realisasi anggaran sebesar Rp 16.171.926.876,- (95,58%) dengan rincian untuk belanja tidak langsung Rp 5.180.402.205,-
(98,80%) belanja langsung sebesar
Rp 10.991.524.671,-
(94,14%). II.3.1 Target Belanja SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY Tabel II.3 Target Belanja SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY Tahun 2015 Uraian
Target
Belanja Tidak Langsung
Prosentase
Rp. 5.243.434.640,-
30,99%
Belanja Langsung
Rp. 11.675.860.000,-
69,01%
Jumlah
Rp. 16.919.294.640,-
100%
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis Anggaran belanja langsung Tahun 2015 SKPD Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut: Tabel II.3.2 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis No. 1.
2.
Sasaran Meningkatkan Nilai
Anggaran Rp. 4.813.271.550
Prosentase 41,22%
Keterangan Didukung dua
Investasi di DIY baik
program dan lima
PMA maupun PMDN
kegiatan
Terwujudnya kesepakatan
Rp. 1.291.584.750
11,06%
Didukung satu program dan dua
29
No.
Sasaran
Anggaran
Prosentase
kerjasama dan
Keterangan kegiatan
perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri 3.
Mewujudkan
Rp. 649.170.000
5,56%
Didukung satu
anjungan DIY sebagai
program dan satu
show windows
kegiatan
budaya yogyakarta
Pada tabel di atas, pada pos belanja langsung yang digunakan untuk penyelenggaraan program/kegiatan utama sebesar Rp.6.754.024.300,-atau sebesar 57,84% dari total belanja langsung. Pada anggaran untuk sasaran strategis dengan anggaran paling besar adalah sasaran Meningkatkan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN yaitu sebesar 41,22% dan sasaran lain Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri sebesar 11,06% dari total anggaran belanja langsung. Sementara itu, sasaran strategis Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY Tahun 2015 dengan anggaran yang relatif sedikit adalah sasaran Mewujudkan anjungan DIY sebagai show windows budaya yogyakarta sebesar 5,56% dari total anggaran belanja langsung. II.4 Instrumen Pendukung Di dalam penyaluran informasi peluang investasi di daerah membutuhkan rangkaian infrastruktur pendukung agar dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat,. maka Badan Kerjasama dan Penanaman Modal (BKPM) DIY telah melakukan inovasi-inovasi dalam hal penyediaan sistem informasi penanaman modal dan sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi : 1. Website Penanaman Modal Jogja Invest. Website Jogja Invest merupakan sebuah wibsite yang ditujukan untuk dapat lebih memberikan layanan informasi peluang investasi bagi calon investor dalam maupun luar negeri. Selain membantu memberikan informasi, website menyajikan informasi potensi investasi daerah dalam 30
bentuk yang dinamis dan komunikatif bagi para investor dan calon investor yang akan berinvestasi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Website sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi. Dalam upaya peningkatan iklim realisasi investasi dan peningkatan jalinan komunikasi berikut pelayanan prima kepada investor. Perbaikan perangkat sistem dan prosedur telah diupayakan dengan optimalisasi fungsi Gerai Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) sesuai dengan kewenangan bagi Gerai P2T DIY untuk melayani perizinan dan non-perizinan. website menyajikan informasi perizinan dan prosedur pengurusan perizinan dan non perizinan dengan sistem online.
31
32
BAB 3 Akuntabilitas Kinerja Bab 3 Berisi : 1. Capaian Kinerja
III.1. Capaian Kinerja Tahun 2015
Tahun 2015
SKPD Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY
2. Evaluasi dan Analisis
telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu
Capaian Kinerja Sasaran
pada Penetapan Kinerja SKPD Badan Kerjasama dan
Strategis
Penanaman Modal DIY tahun 2015 yang telah
3. Evaluasi dan Analisis
disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola
Capaian Kinerja Lainnya
kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam
4. Akuntabilitas
rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan
Anggaran
memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu: Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
No.
Interval Nilai Realisasi
Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja
Kinerja
Kode
1.
91 ≤ 100
Sangat Baik
Hijau Tua
2.
76 ≤ 90
Tinggi
Hijau Muda
3.
66 ≤ 75
Sedang
Kuning Tua
4.
51 ≤ 65
Rendah
Kuning Muda
5.
≤ 50
Sangat Rendah
Merah
Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh SKPD Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis SKPD
33
Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY beserta target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut: Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2015 NO. 1.
INDIKATOR
SASARAN STRATEGIS Meningkatkan
1.
KINERJA
SATUAN
TARGET
REALISASI
PERSENTASE
Nilai PMTB
Juta
22.120.635
30.935.037
139.85
%
65
190
292.31
orang
78.741
78.872
100.17
Nilai Investasi
(Pembentukan
di DIY baik
Modal Tetap
PMA maupun
Bruto)
Rupiah
PMDN 2.
Terwujudnya
2.
Persentase
kesepakatan
kesepakatan
kerjasama
kerjasama
dan
yang
perjanjian
ditindaklanjuti
kerjasama
ke dalam
dalam negeri
perjanjian
maupun
kerjasama
kerjasama luar negeri 3.
Mewujudkan
3.
jumlah
anjungan DIY
kunjungan
sebagai show
anjungan DIY
windows
di TMII
budaya yogyakarta
Dari tabel di atas, terdapat 3 (tiga) indikator kinerja sasaran yaitu Nilai PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto), Persentase kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti ke dalam perjanjian kerjasama, dan jumlah kunjungan anjungan DIY di TMII yang terbagi ke dalam 3 (tiga) sasaran strategis yaitu Meningkatkan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN, Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri dan Mewujudkan anjungan DIY sebagai show windows budaya yogyakarta. Pada tahun 2015, 3 (tiga) indikator kinerja telah memenuhi target yang ditetapkan. Capaian yang tertinggi pada indikator Persentase kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti ke dalam perjanjian
34
KRITERIA/ KODE
kerjasama. Target persentase Kesepakatan Bersama yang ditindaklanjuti ke dalam perjanjian kerjasama dari 10 Kesepakatan Bersama yang ada, telah berhasil ditindaklanjuti menjadi Perjanjian Kerjasama sebanyak 19 buah atau dengan persentase 292.31%. III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis SKPD Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut: III.2.1. Sasaran Meningkatkan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN. Tolok ukur capaian sasaran Meningkatkan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN didukung dengan indikator Nilai PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) dengan formula perhitungan Nilai Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dalam komponen PDRB DIY Atas Dasar Harga Berlaku. Sumber Data: BPS Tabel III.2.1 Target dan Realisasi Kinerja 2015 Indikator*
Target
Capaian 2014
Target
%
Realisasi
Realisasi
Capaian
Akhir
s/d 2015
Renstra
terhadap
(2017)
2017 (%)
24.920.435
124,14
Nilai PMTB (Pembentukan Modal Tetap
22.640.000
22.120.635
30.935.037
139,85
Bruto)
Pada Tahun 2015 Target Indikator Kinerja Utama Urusan Penanaman Modal pada Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY yaitu Pembentukan
Modal
Tetap
Bruto
dengan
target
sebesar
Rp
22.120.635.000.000,- adapun realisasi nilai Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar Rp 30.935.037.000.000,- (139,85%). nilai Pembentukan Modal Tetap Bruto
mengalami
peningkatan
sebesar
Rp
8.295.037.000.000
bila
dibandingkan dengan capaian nilai Pembentukan Modal Tetap Bruto pada 35
tahun 2014 sebesar Rp 22.640.000.000.000,- sedangkan capaian nilai Pembentukan Modal Tetap Bruto tahun 2015 terhadap target akhir RPJMD DIY Tahun 2017 sebesar 124,14%. Pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi DIY menguat menjadi 4,88%, namun demikian masih berada di bawah 5% terkait musibah erupsi Merapi pada Triwulan IV-2010. Sejak tahun 2011 pertumbuhan ekonomi DIY berada di atas 5% dan cenderung meningkat hingga tahun 2013 yang mencapai 5,41% kemudian kembali melambat pada tahun 2014 sebesar 5,11%. Pertumbuhan investasi fisik yang dicerminkan oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami peningkatan selama periode tahun 2010-2014. Pada tahun 2014 pertumbuhan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mencapai Rp22, 64 triliun atau naik sekitar Rp2,71 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp19,93 triliun.peningkatan tersebut lebih besar dibandingkan tahun sebelumya yang naik sekitar Rp 2,06 triliun. Selama lima tahun terakhir, ratarata pertumbuhan ekonomi DIY mencapai 5,25%. Semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Tiga sektor ekonomi dengan rata-rata laju pertumbuhan tertinggi adalah sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan yang tumbuh 8,21%; disusul jasa-jasa sebesar 6,69%; dan sektor pengangkutan dan kominikasi sebesar 6,38%. Ketiga sektor tersebut termasuk dalam kelompok tersier. Sedangkan tiga sektor dengan rata-rata laju pertumbuhan terendah adalah sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri yang tumbuh masing-masing sebesar 0,33%, 5,20%, dan 4,03%, dua sektor pertama termasuk dalam sektor primer. Capaian sasaran Meningkatkan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN dengan target Rp. 22.120.635.000.000,-, dengan realisasi sebesar Rp. 30.935.037.000.000,- atau sebesar 139,85% penyebab keberhasilan Nilai PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto). Kondisi ini dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi DIY pada tahun 2015 yang lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2013 sehingga memberi sinyal positif untuk melakukan investasi. Investasi di DIY tumbuh 17,84% dari tahun 2014 sebesar Rp 9.524.400.134.638,- menjadi Rp 11.223.403.242.074,- pada tahun 2015 yang terdiri
dari
PMDN
Rp
3.951.662.458.339,-
dan
PMA
sebesar
Rp
7.271.740.783.735,-. Sampai dengan akhir tahun 2015 melalui Gerai P2T DIY 36
telah memberikan pelayanan permohonan perizinan dan non perizinan sebanyak 406 layanan izin prinsip dan 942 layanan non izin. Perusahaan yang merealisasikan investasi di DIY sejumlah 274 perusahaan, yang terdiri dari 139 PMA dan 135 PMDN dengan serapan tenaga kerja sebanyak 45.396 TKI dan 197 TKA. Pada tahun 2015, tiga besar sektor terbesar penyumbang investasi di DIY, yaitu
dari
tiga terbesar adalah di Perusahaan PMA
sektor
Telekomunikasi, Sektor pengolahan susu, Sektor Perdagangan Besar, sedangkan di Perusahaan PMDN yaitu sektor Real Estate, Sektor Industri Tekstil, dan Sektor Industri alat pertanian. Tabel III.2.1.1 Perkembangan Investasi PMA dan PMDN DIY Tahun 2011-2015 Tahun
Investasi PMDN (Rp)
Investasi PMA (Rp)
2011 2012 2013 2014 2015
2.313.141.695.784 2.805.944.605.930 2.864.654.491.755 3.568.546.291.755 3.951.662.458.339
4.110.436.324.224 4.250.121.535.829 5.203.115.642.883 5.955.853.842.883 7.271.740.783.735
Total Investasi PMA+PMDN (Rp) 6.423.578.020.008 7.056.066.141.759 8.067.770.134.638 9.524.400.134.638 11.223.403.242.074
Sumber : BKPM DIY Tahun 2016
Dalam mencapai sasaran Meningkatkan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN didukung dengan 2 program utama dan 5 kegiatan yaitu Program Peningkatan Iklim Investasi Dan Realisasi Investasi serta Program Peningkatan Promosi, Kerjasama, Dan Pemerataan Pertumbuhan Investasi dengan total pagu anggaran belanja langsung sebesar Rp 4.813.271.550.Upaya mencapai sasaran Meningkatkan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN dimana Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY pada tahun 2015 melakukan kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan website Jogja Invest dengan tujuan memberikan informasi Investasi kepada calon investor melalui publikasi online. Selain itu dalam menarik calon investor dilakukan dengan strategi utama yakni perbaikan perangkat system,prosedur investasi peningkatan pelayanan prima kepada investor. pada tahun 2015 BKPM DIY telah melaksanakan kegiatan Penyiapan Potensi Investasi untuk melakukan kajian infrastruktur kawasan industri.
37
Program
Peningkatan
Promosi,
Kerjasama
Pertumbuhan Investasi dilaksanakan dalam bentuk
dan
Pemerataan
dua kegiatan
yaitu
Pameran Investasi dan Pameran Potensi Unggulan Daerah, untuk Pameran investasi di dalam Negeri yang telah dilakukan adalah Pameran AITIS (Apkasi International Trade And Investment Summit) , Pameran IITT (Indonesia Invesment, Tourism And Trade Expo), Pameran Jogja TRI (Tourism Invesment And Trade Expo) sedangkan Pameran investasi di Luar Negeri dalam rangka memenuhi undangan dari KJRI Shanghai untuk melakukan promosi Investasi TTI (Trade, Tourism, and Investment) di pameran Shanghai Gift and Home Expo 2015. Sedangkan kegiatan Pameran Potensi Unggulan Daerah seperti Pameran sekaten, Pameran Pembangunan dan Pameran Pekan Raya Jakarta (PRJ). Selain kegiatan pameran juga melakukan temu bisnis untuk menarik calon investor potensial dalam rangka memberikan informasi kepada calon investor potensial terkait dengan berbagai peluang investasi di DIY. III.2.2 Sasaran II Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri. Sasaran Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri didukung indikator Persentase kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti ke dalam perjanjian kerjasama dengan
formula
perhitungan
Jumlah
kesepakatan
kerjasama
yang
ditindaklanjuti ke dalam perjanjian kerjasama dibagi dengan jumlah kesepakatan kerjasama dikalikan dengan 100%. Tabel III.2.3 Target dan Realisasi Kinerja 2015 Indikator*
Capaian 2014
Target
Realisasi
Target % Realisasi
Capaian
Akhir
s/d 2015
Renstra
terhadap
(2017)
2017 (%)
75 %
253,33%
Persentase kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti
78,43%
65 %
190 %
292,31
ke dalam perjanjian kerjasama
38
Dalam mencapai sasaran Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri didukung dengan 1 program utama dan 2 kegiatan yaitu Peningkatan Kerjasama Antar Daerah dengan total pagu anggaran belanja langsung sebesar Rp. 1.291.584.750,-. Upaya mencapai sasaran sasaran Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri, Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY melaksanakan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dibagi dua yaitu kerjasama antar daerah dan kerjasama dengan pihak ketiga. III.2.2.1 Kerjasama Antar Daerah Kerjasama antar daerah adalah kesepakatan antara Gubernur dengan Gubernur atau Gubernur dengan Bupati/Walikota atau antara Bupati/Walikota dengan Bupati/Walikota yang lain, dan atau Gubernur, Bupati/Walikota dengan pihak ketiga, yang dibuat secara tertulis serta menimbulkan hak dan kewajiban. Dalam menjalin kerjasama dengan daerah lain, penanganan kerjasama dilaksanakan dengan membangun jejaring yang efektif agar pelaksaan implementasi kerjasama dapat berjalan sesuai sasaran dan saling menguntungkan. Pada tahun 2015, kerjasama Pemda DIY dengan Pemerintah Daerah lain di wilayah Indonesia telah dibentuk sebanyak 14 kerjasama sebagai berikut : 1.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemda DIY, Pemkab Bantul, dan Pemkab Sleman, & Kota Yogyakarta tentang Konstribusi Pembiayaan dan Pemeliharaan Tempat Pemrosesan akhir dan/atau tempat pengelolaan sampah terpadu;
2. Perjanjian Kerja Sama antara Pemda DIY, Pemkab Bantul, Pemkot Yogyakarta tentang Pengelolaan dan pengembangan sarana dan prasarana air limbah domestik terpusat; 3. Perjanjian Kerja sama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov Jatim dengan Pemda DIY Kerja Sama dibidang Kepariwisataan; 4. Perjanjian Kerja Sama antara Pemda DIY & Dinas Kehutanan Prov. Jatim tentang Kerjasama Bidang Kehutanan;
39
5. Perjanjian Kerja Sama Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah dan BKPM DIY, tentang Penanaman Modal di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta; 6. Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov Kaltim dan Pemda DIY, tentang Pengembangan Pariwisata; 7. Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov Kaltim dan Pemda DIY, tentang Penanganan Masalah Sosial; 8. Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov Kaltim dan Pemda DIY, tentang Pengembangan Perikanan; 9. Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov Kaltim dan Pemda DIY, tentang Pengembangan Perkebunan; 10. Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov Kaltim dan Pemda DIY, tentang Pengembangan Pendidikan; 11. Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov Kaltim dan Pemda DIY, tentang Pengembangan Industri dan Perdagangan; 12. Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov Kaltim dan Pemda DIY, tentang Pengembangan Peternakan; 13. Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov Kaltim dan Pemda DIY, tentang Pengembangan SDM Aparatur; 14. Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov Kaltim dan Pemda DIY, tentang Penanaman Modal. Pada tahun 2015, Pemda DIY telah dimulai proses pembentukan Kerjasama Luar Negeri dengan Pemerintah Daerah Lain melalui Penandatangan 2 (dua) Letter of Intent (LoI) serta penegasan kembali 2 (dua) kerjasama luar negeri yang telah terjalin melalui penandatangan dua Reaffirmation,
Penandatangan kerjasama dengan Pemerintah
Daerah lain di luar negeri dijabarkan sebagai berikut : 1. Reaffirmation
of
The
Friendly
Relations
Agreement
antara
Pemerintah Provinsi DIY dengan Pemerintah Kyoto Prefecture, Jepang, Ditandatangani pada tanggal 27 Agustus 2015 di Kyoto pada saat peringatan 30 Tahun kerjasama meliputi kerjasama di bidang Kesenian dan Kebudayaan, Pendidikan dan Ilmu Teknologi, Pariwisata, Industri dan lain-lain; 2. Penegasan
Kembali
Memorandum
Saling
Pengertian
antara
Pemerintah Provinsi DIY dengan Pemerintah Gyeongsangbuk do, 40
Korea Selatan yang ditandatangani pada tanggal 31 Agustus 2015 oleh Gubernur DIY dengan Gubernur Gyeongsangbukdo dalam rangka memperingati 10 tahun hubungan kerjasama meliputi kerjasama pembangunan pedesaan; 3. Letter of Intent antara Pemerintah Provinsi DIY dengan Pemerintah Victoria, Australia Ditandatangani pada tanggal 30 September 2015 meliputi kerjasama bidang seni-budaya dan pendidikan; 4. Letter of Intent on Friendly Coorperation antara Pemerintah Provinsi DIY dengan Pemerintah Prefektur Yamanashi, Jepang Ditandatangani pada tanggal 23 November 2015 meliputi kerjasama bidang Budaya,Pertanian,Pendidikan, dan Pariwisata. Adapun sampai dengan akhir tahun 2015, terdapat
5
Kesepakatan kerjasama DIY dengan daerah lain di luar negeri yang masih aktif, meliputi : 1. Sister Province dengan Kyoto Prefecture, Jepang, meliputi kerjasama bidang seni budaya, pendidikan/iptek, pariwisata, industry serta bidang-bidang lain yang disepakati ( MoU Sister Province ). 2. Dengan Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan, meliputi kerjasama bidang
ekonomi,
pendidikan,
kebudayaan/seni,
pertanian,
pariwisata, perdagangan, industry, dan investasi ( MoU Sister Province ). 3. Dengan
Gangwon, Korea Selatan, meliputi kerjasama bidang
pariwisata, pertanian, iptek , kebudayaan, pendidikan, olahraga, dan bidang-bidang lain yang disepakati ( MoU friendly ties cooperation ). 4. Dengan Pemerintah Kota Shanghai, RRT meliputi kerjasama bidang pariwisata, perdagangan dan investasi, kebudayaan, pendidikan dan bidang-bidang yang disepakati (MoU friendship Cooperation). 5. Dengan pemerintah Pemerintah Chiang Mai, Thailand, meliputi kerjasama meliputi kerjasama bidang pariwisata, pertanian, iptek , kebudayaan, pendidikan, dan bidang-bidang lain yang disepakati (Memorandum of Understanding) Untuk kesepakatan kerjasama DIY dengan daerah lain diluar Negeri yang mengalami stagnasi sampai dengan tahun 2015 adalah:
41
1. Dengan Provinsi Ismailia, Mesir, perjanjian kerjasama meliputi bidang perdagangan, pariwisata, iptek, industri, pendidikan dan kebudayaan ( MoU Sister Province ). 2. Dengan pemerintah negara bagian kalifornia, Amerika Serikat meliputi bidang pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perdagangan dan ekonomi, industri, investasi, lingkungan hidup dan bidang lain yang disepakati (Memorandum of Understanding) 3. Dengan pemerintah Land Tirol, Austria meliputi bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan (Memorandum of Understanding) 4. Dengan Pemerintah Provinsi Chungcheongnam-do, Korea Selatan meliputi administrasi pemerintah, budaya dan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi, perdagangan,industri dan investasi, pariwisata, informasi dan komunikasi , pertanian dan perikanan, kesehatan masyarakat dan kesejahteraaan sosial (Memorandum of Understanding) Pada tahun 2015, disamping pembentukan kesepakatan/ perjanjian kerjasama baru, upaya penanganan dan fasilitasi kerjasama dalam dan luar negeri yang telah dilakukan adalah: 1. Kerjasama antar daerah di dalam negeri : a. Rapat Kerja Teknis Kerjasama Kabupaten/Kota se DIY; b. Rapat Kerja Teknis Kerjasama DIY – Kalimantan Timur; c. Rapat Kerja Teknis Kerjasama DIY – Jawa Tengah; d. Rapat Kerja Teknis Kerjasama DIY – Jawa Timur; 1. Kerjasama antar daerah dengan pihak di luar negeri: a. kegiatan yang dilaksanakan adalah pengiriman misi kebudayaan dan ekonomi dipimpin langsung oleh Gubernur DIY untuk memperingati 30 tahun kerjasama DIY – Kyoto di Kyoto Prefecture, Peringatan 30 tahun kerjasama melalui Pelaksanaan Festival Jogja – Japan Week di UGM, penandatanganan reafirmasi kerjasama, dan pengiriman lukisan anak-anak; b. Joint Working Group untuk pembahasan pembentukan Rumah Persahabatan DIY – Shanghai di Yogyakarta; c. Pengiriman delegasi dari Pemda DIY untuk mengikuti program International Cooperation Management Program 2015 di Shanghai; 42
d. Pengiriman Misi Kebudayaan, Pariwisata, dan Perdagangan untuk mengikuti Expo TTI di Shanghai; e. Pengiriman misi kebudayaan untuk mengikuti Gyeong Silk Road Festival; f. Festival Peringatan 10 tahun kerjasama DIY – Gyeongsangbukdo yang dipentaskan di Gedung Grha Sabha UGM; g. Pengiriman tenaga pertanian untuk mempelajari teknologi pertanian di Korea; h. Pengiriman staf Pemda untuk mengikuti Korean and Language Program 2015; i. Penyelenggaraan Program Desa Mandiri Saemaul di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul; j. Pengiriman delegasi dari Pemda DIY, Bantul, dan Gunungkidul untuk mengikuti Saemaul Leader Program 2015. III.2.2.2 Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga Kerjasama daerah pihak ketiga adalah kementrian atau lembaga Pemerintah Non Kementrian atau sebutan lain, Perusahaan swasta yang berbadan hukum, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Kopersai, Yayasan, dan lembaga lainnya di dalam negeri yang berbadan hukum.. Pada tahun 2015 kerjasama daerah dengan pihak ketiga yang telah dibentuk terdapat 7 kerjasama yang terdiri dari : 1. Kesepakatan Bersama antara Pemda DIY dengan LAPAN ,tentang Pemanfaatan sains dan teknologi penerbangan dan antariksa untuk mendukung program pembangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Perjanjian Kerja Sama antara LAPAN dengan Pemda DIY, tentang Pemanfaatan sains dan teknologi untuk mendukung pengembangan teknologi kelautan dan perikanan di Daerah Istimewa Yogyakarta; 3. Kesepakatan Bersama antara Pemda DIY dengan BPP ESDM Tentang Kerja Sama Penelitian Dan Pengembangan Dibidang Konservasi Dan Diversifikasi Energy Di Daerah Istimewa Yogyakarta; 4. Perjanjian Kerja sama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral dan Pemda DIY, tentang Kerja sama Pengembangan dan Implementasi Gasmin Batubara untuk Industri Kecil Menengah di DIY; 43
5. Kesepakatan Bersama antara POLDA DIY, Pemda DIY, Pemkab Kulon Progo, Pemkab Bantul, Pemkab Gunungkidul, tentang Proses seleksi administrasi kependudukan calon anggota POLRI dan Calon aparatur sipil Negara POLRI; 6. Perjanjian Kerja sama antara POLDA DIY, Pemda DIY, Pemkab Kulon Progo, Pemkab Bantul, Pemkab Gunungkidul, Pemkab Sleman dan Pemkot
Yogyakarta,
tentang
Proses
seleksi
administrasi
kependudukan calon anggota POLRI dan Calon aparatur sipil Negara POLRI; 7. Kesepakatan bersama antara Menteri ESDM, Menteri DIKBUD, Menteri Pariwisata, Pewmda DIY, Pemprov Jateng, Pemprov Jatim, Pemkab Gunung kidul, Pemkab Wonogiri dan Pemkab Pacitan tentang Pengembangan dan pelestarian Geoprak Gunungsewu. Sedangkan kerjasama luar negeri dengan pihak ketiga yang telah dibentuk pada tahun 2015 terdapat dua Penandatangan
MoU
(Memorandum of Understanding) sebagai berikut : 1. Memorandum of Understanding antara Pemerintah Provinsi DIY dengan AIC, Universitas Monash, Australia Ditandatangani pada tanggal 16 November 2015 tentang Seni Budaya; 2. Implementing Arrangement antara Pemerintah Provinsi DIY dengan Adeleide Festival Centre Trust, Australia Ditandatangani pada tanggal 3 Agustus 2015, tentang Seni Budaya. III.2.3 Sasaran IV Mewujudkan anjungan DIY sebagai show windows budaya yogyakarta Sasaran Mewujudkan anjungan DIY sebagai show windows budaya yogyakarta didukung indikator jumlah kunjungan anjungan DIY di TMII dengan formula perhitungan jumlah kunjungan anjungan DIY di TMII. Tabel III.2.3 Target dan Realisasi Kinerja 2015 Indikator*
jumlah kunjungan anjungan DIY di TMII
Capaian 2014
66.257
Target
78.741
Realisasi
78.872
% Realisasi 100,17
Target
Capaian
Akhir
s/d 2015
Renstra
terhadap
(2017)
2017 (%)
95.276
82,78
44
Dalam mencapai sasaran Mewujudkan anjungan DIY sebagai show windows budaya yogyakarta didukung dengan 1 program utama dan 1 kegiatan yaitu Pengembangan Nilai Budaya dengan total pagu anggaran belanja langsung sebesar Rp. 649.170.000,-. Upaya kaperda Jakarta dalam Mewujudkan anjungan DIY sebagai show windows budaya yogyakarta dengan melaksanakan kegiatan Temu wicara dengan masyarakat DIY di Jakarta dengan tujuan memberikan informasi adat budaya DIY dan potensi daerah DIY untuk di publikasikan ke masyarakat jakarta atau calon investor yang tinggal di jakarta. Selain itu Kaperda Jakarta dalam Mewujudkan anjungan DIY sebagai show windows budaya yogyakarta menyelenggarakan Gelar citra budaya tradisi nusantara dan Gelar seni budaya dimana kegiatan ini memperkenalkan adat dan budaya DIY di Anjungan TMII yang diikuti oleh kabupaten/kota seluruh DIY. selain mempromosikan adat budaya DIY. Kaperda Jakarta juga melakukan Diklat budaya seperti diklat karawitan, diklat tari dan diklat ketoprak. Kegiatan tersebut mempunyai tujuan agar khususnya warga jakarta ataupun warga DIY yang tinggal di Jakarta bisa memperoleh ilmu budaya DIY dengan gratis. III.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya Penyerapan anggaran belanja langsung setelah perubahan pada Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY tahun 2015 sebesar
Rp.
10.991.524.671,- atau sebesar 94,14%. dari total anggaran belanja langsung yang dialokasikan sebesar Rp. 11.675.860.000,-. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar Rp. 6.264.589.119,- (92,75%), sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar Rp. 4.726.935.552,96,04%. Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di sasaran Mewujudkan anjungan DIY sebagai show windows budaya yogyakarta pada Program Pengembangan Nilai Budaya sebesar 99,83%. Sedangkan penyerapan terkecil sasaran Meningkatkan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN. pada Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi dan
Program Peningkatan Promosi,
Kerjasama, Dan Pemerataan Pertumbuhan Investasi sebesar 91,95%. Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk 45
pencapaian sasaran pembangunan tahun 2015 telah mencukupi. Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada Tabel berikut: Tabel III.3 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2015 Kinerja
No
1.
Sasaran
Meningkatkan
Target
22.120.635
Realisa si
30.935.
Anggaran % Realisa
% Target
Realisasi
si
Reali sasi
139.85
4.813.271.550
4.425.774.586
91,95
037
Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN 2.
65%
190%
292.31
1.291.584.750
1.190.753.409
92,19
78.741
78.872
100.17
649.170.000
648.061.124
99,83
4.921.833.700
4.726.935.552
96,04
11.675.860.000 10.991.524.671
94,14
Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri
3.
Mewujudkan anjungan DIY sebagai show windows budaya yogyakarta
Jumlah Belanja Langsung Pendukung Total Belanja Langsung
46
Analisa Efisiensi (Hanya untuk indikator kinerja sasaran yang capaiannya ≥100%) No 1 1.
2.
Sasaran
Indikator
2
3
Meningkatkan Nilai
Nilai PMTB
Investasi di DIY baik
(Pembentukan Modal
PMA maupun PMDN
Tetap Bruto)
Terwujudnya
Persentase
kesepakatan
kesepakatan kerjasama
kerjasama dan
yang ditindaklanjuti ke
perjanjian kerjasama
dalam perjanjian
dalam negeri maupun
kerjasama
% Capaian
%
Kinerja (≥100%)
Penyerapan
4
5
6
139.85
91,95
0,08%
190
92,19
7,81%
100.17
99,83
0,17%
Anggaran
Tingkat Efisiensi
kerjasama luar negeri 3.
Mewujudkan
jumlah kunjungan
anjungan DIY sebagai
anjungan DIY di TMII
show windows budaya yogyakarta
Jika dilihat dari tabel analisa efisiensi per sasaran yang terbesar pada sasaran Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama dengan indikator Persentase kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti ke dalam perjanjian kerjasama tingkat efisensi 7,81% , Sedangkan efisensi terkecil pada sasaran Meningkatkan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN dengan indikator Nilai PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) tingkat efisensi 0,08%. III.4. Akuntabilitas Anggaran III. 4.1 Pendapatan Pendapatan Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY bersumber dari Pendapatan Izin Masuk Tenaga Asing (IMTA) yang berada di GERAI P2T dan retribusi pemakaian kekayaan daerah (artshop, kafetaria, gedung dan gamelan) serta retribusi tempat penginapan yang berada di Kantor Perwakilan Daerah (KAPERDA) DIY. Pada tahun 2015 realisasi pendapatan sebesar Rp.
47
1.240.193.000,- atau lebih besar dari target sebesar Rp. 1.101.600.000,(112,58%). III.4.2 Belanja Pada Tahun Anggaran 2015 SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY melaksanakan kegiatan dengan anggaran APBD murni sebesar Rp. 16.265.308.086,-. Melalui mekanisme perubahan APBD 2015 menjadi Rp. 16.919.294.640,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp. 5.243.434.640,dan Belanja Langsung Rp. 11.675.860.000,-.
terbagi untuk belanja tidak
langsung dan belanja langsung. Selanjutnya jumlah tersebut terinci sebagai berikut : a. Belanja Tidak Langsung Jumlah anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp. 5.243.434.640,dengan realisasi sebesar Rp. 5.180.402.205,- atau sebesar 98,80% dengan peruntukan pembayaran gaji dan tunjangan PNS di lingkungan Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY. b. Belanja Langsung Anggaran belanja langsung APBD- Perubahan Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY sebesar Rp. 11.675.860.000,- terdiri dari anggaran untuk kantor induk BKPM DIY, Gerai P2T dan Kaperda terealisasi sebesar Rp. 10.991.524.671,- atau sebesar 94,14%. Adapun realisasi anggaran belanja langsung menurut per sasaran strategis adalah sebagai berikut: III.4.2.1 Sasaran Meningkatkan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN Sasaran Meningkatkan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN dengan pagu anggaran sebesar Rp. 4.813.271.550,- dengan realisasi sebesar Rp. 4.425.774.586,- atau sebesar (91,95%). Kondisi ini mampu meningkatan pertumbuhan nilai investasi sebesar Rp. 1.699.003.107.436,- atau 17,83%. Sasaran strategis meningkatnya nilai investasi di DIY baik PMA maupun PMDN didukung dengan 2 (dua) program dan 5 (lima) kegiatan, terkait pelaksanaan kegiatan pada Sasaran Meningkatkan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN yang Capaian Anggaran Kurang dari 90% dan Capaian Fisik tidak 100%
48
yaitu Kegiatan Perluasan Jaringan Pemasaran Potensi Investasi dengan serapan anggaran sebesar 88,91% dan serapan fisik 97,60% disebabkan Pameran investasi di luar pulau jawa (Kaltim) dibatalkan dari pihak penyelenggara dengan surat 379/CMP-PAM/XI/2015 tanggal 12 Nov 2015. dan Pameran sekaten ada pengurangan hari penyelenggaraan dari 40 hari menjadi 20 hari. Grafik capaian anggaran pendukung sasaran meningkatnya nilai investasi di DIY baik PMA maupun PMDN seperti terlampir. Grafik. 3.1 Capaian Realisasi Anggaran Pendukung Sasaran ke- 1(satu)
Permasalahan yang dihadapi Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY terkait Sasaran Meningkatkan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN: 1. Belum adanya sinkronisasi regulasi pemerintah pusat dan daerah (kab/kota) dalam hal pelayanan perijinan; 2. Untuk meningkatkan daya saing investasi, masih diperlukan peningkatan infrastruktur pendukung investasi. Selain itu, pemerataan investasi di DIY masih perlu ditingkatkan. Solusi yang diupayakan dihadapi Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY untuk mengatasi permasalahan di atas adalah: 1. Telah dilakukan koordinasi dan sinkronisasi regulasi Pusat dan Daerah dengan membuat Peraturan Gubernur sebagai dasar Pelayanan Perizinan;
49
2. Melakukan
pemantapan
infrastruktur
secara
sinergis
dengan
kabupaten/kota serta Pemerintah Pusat yang memiliki kewenangan dalam penyiapan infrastruktur. Indikator
kinerja
sasaran
tercapai
dan
masih
perlu
dijaga
ketercapaiannya di tahun-tahun yang akan datang dengan cara meningkatkan investasi di DIY baik pelaku ekonomi dalam negeri maupun asing karena semakin besar investasi maka semakin besar pula barang dan jasa dihasilkan. Diharapkan dengan semakin besar tenaga kerja yang diserap maka semakin besar pula nilai tambah yang akan diciptakan, sehingga pada akhir rencana di tahun 2017, target Nilai PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) dapat dipenuhi.
Juara II Stand Terbaik kategori PEMDA/BUMN JAKARTA FAIR KEMAYORAN 29 Mei – 05 Juli 2015
50
Juara II kategori stand terbaik dan stand paling inovatif pada IITT Expo 2015 yang diselenggarakan pada tanggal 1 – 4 Oktober 2015 di Nagoya Hill Shopping Mall, Batam
Pembukaan Pameran Sekaten oleh Asisten II Perekonomian dan Pembangunan serta Walikota Yogyakarta III.4.2.2
Sasaran Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian
kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri. Sasaran Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri dengan pagu anggaran sebesar Rp. 1.291.584.750,- dengan realisasi sebesar Rp. 1.190.753.490,- atau sebesar 92,19%. Kondisi ini mampu meningkatnya perjanjian kerjasama 19 naskah kerjasama. Sasaran strategis Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan 51
perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri didukung dengan 1(satu) program dan 2 (dua) kegiatan, terkait pelaksanaan kegiatan pada Sasaran Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri yang Capaian Anggaran Kurang dari 90% dan Capaian Fisik tidak 100% tidak ada. Grafik capaian anggaran pendukung sasaran Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri seperti terlampir.
Grafik. 3.3 Capaian Realisasi Anggaran Pendukung Sasaran ke- 3 (tiga)
Permasalahan yang dihadapi Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY terkait Sasaran Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri: Kesepakatan Pemda DIY dengan daerah lain sudah banyak dilakukan namun tindak lanjut kesepakatan kerjasama dalam bentuk perjanjian kerjasama masih belum optimal.
52
Solusi yang diupayakan dihadapi Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY untuk mengatasi permasalahan di atas adalah: Perlunya koordinasi terhadap materi kesepakatan kerjasama untuk dapat di tindak lanjuti melalui perjanjian kerjasama dan melakukan Monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan untuk mengetahui kemajuan dari manfaat kerjasama tersebut. Indikator kinerja sasaran tercapai dan masih perlu dijaga ketercapaiannya di tahun-tahun yang akan datang dengan cara melakukan monitoring dan evaluasi kesepakatan kerjasama kepada instansi terkait untuk melakukan menindaklanjuti menjadi perjanjian. sehingga pada akhir rencana di tahun 2017, target Persentase rata-rata hasil ketercapaian pelaksanaan program dukungan sasaran SKPD dapat dipenuhi.
Penandatangan Kesepakatan Bersama tentang Pengembangan dan Pelestarian Geopark Gunungsewu
53
Penandatanganan MoU kerja sama antara DIY – AIC
Gubernur DIY beserta Chairman of the Australia-Indonesia Centre, Mr Harold Mitchell AC
54
Penandatanganan LoI kerja sama persahabatan antara Pemda DIY dan Pemerintah Victoria
Penandatanganan Raefirmasi Kerjasama DIY – Kyoto
Penandatanganan Raefirmasi Kerjasama DIY – Kyoto
55
III.4.2.3
Mewujudkan anjungan DIY sebagai show windows budaya
Yogyakarta Sasaran Mewujudkan anjungan DIY sebagai show windows budaya yogyakarta dengan pagu anggaran sebesar Rp. 649.170.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 648.061.124,- atau sebesar 99,83%. Sasaran strategis Mewujudkan anjungan DIY sebagai show windows budaya yogyakarta didukung dengan 1 (satu) program dan 1 (satu) kegiatan. Kondisi ini mampu meningkatanya Jumlah kunjungan anjungan DIY di TMII dengan target 78.741 orang dengan realisasi 78.872 orang atau sebesar 100,17%. terkait pelaksanaan kegiatan pada Sasaran Mewujudkan anjungan DIY sebagai show windows budaya yogyakarta yang Capaian Anggaran Kurang dari 90% dan Capaian Fisik tidak 100% tidak ada. Grafik capaian anggaran pendukung sasaran Mewujudkan anjungan DIY sebagai show windows budaya yogyakarta seperti terlampir.
Grafik. 3.4 Capaian Realisasi Anggaran Pendukung Sasaran ke- 3 (tiga)
Permasalahan yang dihadapi Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY terkait Sasaran Mewujudkan anjungan DIY sebagai show windows budaya yogyakarta:
56
Pembangunan anjungan di TMII belum dapat di selesaikan sehingga peran anjungan sebagai show window DIY di Jakarta belum dapat di optimalkan. Solusi yang diupayakan dihadapi Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal DIY untuk mengatasi permasalahan di atas adalah: Pembangunan fisik pada anjungan DIY di TMII akan diselesaikan supaya peran anjungan sebagai show window dapat optimal. Indikator ketercapaiannya
kinerja di
sasaran
tahun-tahun
tercapai yang
dan akan
masih datang
perlu dengan
dijaga cara
mengoptimalkan peran Kaperda dan Anjungan sebagai show window kebudayaan. sehingga pada akhir rencana di tahun 2017, sehingga target jumlah kunjungan anjungan DIY di TMII dapat dipenuhi.
Gelar Seni Budaya di Anjungan TMII DIY
57
Diklat Tari di Anjungan TMII DIY
58
BAB 4 Penutup Bab 4 Berisi :
Penyelenggaraan kegiatan di SKPD Badan Kerjasama
1. Kesimpulan
dan Penanaman Modal DIY pada Tahun Anggaran 2015
2. Saran
merupakan tahun ke tiga dari Rencana strategis SKPD Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY Tahun 2012-2017. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak. Hasil laporan kinerja SKPD Badan Kerjasama Dan Penanaman Modal tahun
2015 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Dari analisis ke-3 (tiga) sasaran strategis Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY, terdapat 3 (tiga) indikator kinerja utama yang dipilih sebagai tolak ukur. Pada tahun 2015, ke-3 (tiga) indikator Kinerja yang telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator.
2.
Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator kinerja utama ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia, anggaran, dan sarana prasarana. Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi dapat dirumuskan saran-saran sebagai berikut: 1.
Untuk meningkatkan daya saing investasi, masih diperlukan peningkatan infrastruktur pendukung investasi. Selain itu, pemerataan investasi di DIY masih perlu ditingkatkan.
2.
Perlunya koordinasi terhadap materi kesepakatan kerjasama untuk dapat di tindak lanjuti melalui perjanjian kerjasama dan melakukan Monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan untuk mengetahui kemajuan dari manfaat kerjasama tersebut. 59
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2015 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
60
LAMPIRAN: Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 2. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun) Lampiran 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Lampiran 4. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya Lampiran 5. Penghargaan yang pernah diterima
61
Lampiran 1: Struktur Organisasi BKPM DIY
Lampiran 2: Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun)
Sebelum Review
Sasaran Strategis Meningkatkan Nilai Penanaman Modal di DIY baik PMA maupun PMDN Terciptanya daya tarik, daya tahan dan daya saing investasi yang mendukung peningkatan investasi Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama baik kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri. Terciptanya hubungan yang harmonis antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, masyarakat DIY di Jakarta dan pihak swasta
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
2016
2017
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
7.809.763.000
8.946.874.000
10.467.183.000
12.274.836.000
Nilai Investasi
Juta Rupiah
14.002.769.000
Jumlah Surat Persetujuan/Ijin Prinsip
Izin
341
347
354
362
369
Presentase (%) kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti ke dalam perjanjian kerjasama Jumlah kegiatan yang mendukung Kaperda
%
55
60
65
70
75
Kegiatan
3
4
5
5
5
2
Setelah Review Sasaran Strategis
2013
2014
2015
2016
2017
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Juta Rupiah
19.908.292
20.979.358
22.120.635
23.465.570
24.920.435
%
55
60
65
70
75
orang
65.075
71.583
78.741
86.615
95.276
Indikator Kinerja
Meningkatan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN
Nilai PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto)
Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri
Persentase kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti ke dalam perjanjian kerjasama
Mewujudkan Anjungan DIY sebagai show windows budaya Yogyakarta.
jumlah kunjungan anjungan DIY di TMII
3
Lampiran 3: Perjanjian Kinerja Tahun 2015
1
PERJANJIAN KINERJA Satuan Kerja Perangkat Daerah
:
Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY
Tahun Anggaran
:
2015
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target Tahunan
Triwulan
Target
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.
2.
3.
Meningkatan Nilai Investasi di DIY baik PMA maupun PMDN
Terwujudnya kesepakatan kerjasama dan perjanjian kerjasama baik kerjasama dalam negeri maupun kerjasama luar negeri.
Mewujudkan Anjungan DIY sebagai show windows budaya Yogyakarta.
Nilai PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto)
Presentase (%) kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti ke dalam perjanjian kerjasama
jumlah kunjungan anjungan DIY di TMII
Juta Rupiah
%
orang
22.120.635
65
78.741
Triwulan I
5.087.746
Triwulan II
5.087.746
Triwulan III
5.751.365
Triwulan IV
6.193.778
Triwulan I
0
Triwulan II
15
Triwulan III
24
Triwulan IV
26
Triwulan I
14.961
Triwulan II
14.961
Triwulan III
16.536
Triwulan IV
32.284
2
Lampiran 4: Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN KERJASAMA DAN PENANAMAN MODAL DIY
Komplek JEC Jl. Janti Banguntapan Bantul Telepon (0274) 5438737 Faksimile (0274) 552521
Website : http://www.jogjainvest.org Email :
[email protected] Kode Pos 55213
TANGGAPAN/TINDAK LANJUT EVALUASI LKJ IP TAHUN SEBELUMNYA SKPD Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY No
Saran/Rekomendasi
Tindak lanjut
1.
Meningkatkan kualitas Indikator Kinerja Sasaran agar memenuhi kriteria cukup untuk mengukur sasaranya
Pada Tahun 2015 Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY telah melakukan reviu Renstra Strategis dengan SK Kepala Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY dengan Nomor : 050/00199/S tanggal 26 Januari 2015. Perubahan reviu Renstra Strategis Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY terletak pada indikator kinerja utama semula indikator kinerja Nilai investasi menjadi Nilai PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) dan indikator jumlah kegiatan yang mendukung kaperda menjadi jumlah kunjungan anjungan DIY di TMII
2.
Meningkatkan evaluasi program untuk disupervisi dengan baik melalui pembahasan-pembahasan yang reguler dan bertahap
Setiap akhir triwulan Subbagian Program Data dan TI melakukan rapat timbal balik evaluasi monev program/kegiatan dengan PPTK dan PUMK.
3.
Meningkatkan terus kinerja Pada tahun 2015, ke-3 (tiga) indikator Kinerja sehingga target dapat tercapai bisa utama Badan Kerjasama dan Penanaman Modal lebih baik dari tahun sebelumnya DIY telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator.
0
No 4.
Saran/Rekomendasi
Tindak lanjut
Mempertahankan dan meningkatkan kinerja sehingga mendapatkan banyak penghargaan lainnya
Pada tahun 2015 BKPM DIY mendapatkan 2 penghargaan yaitu : 1. Pameran PRJ, Daerah Istimewa Yogyakarta cq. BKPM DIY meraih Juara II Piagam Penghargaan Stand Terbaik kategori PEMDA/BUMN Jakarta Fair Kemayoran. 2.Pameran IITT Expo 2015 Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY meraih juara II dengan Nilai 845 untuk kategori stand terbaik dan stand paling inovatif
KEPALA
Totok Prianamto NIP 19620521 198603 1 001
1
Lampiran 5: Penghargaan yang pernah diterima Prestasi pelaksanaan Program/Kegiatan Badan Kerjasama dan Penanaman Modal Tahun 2015 : 1. Pameran PRJ, Daerah Istimewa Yogyakarta cq. BKPM meraih Juara II Piagam Penghargaan Stand Terbaik kategori PEMDA/BUMN JAKARTA FAIR KEMAYORAN 29 Mei – 05 Juli 2015 dari 2.700 peserta yang tergabung dalam 1.500 stand yang terdiri dari PEMDA/BUMN dan lain-lain di Arena Pameran Jakarta Fair Kemayoran 2015; 2. Pameran IITT Expo 2015 yang diselenggarakan pada tanggal 1 – 4 Oktober 2015 di Nagoya Hill Shopping Mall, Stand Badan Kerjasama dan Penanaman Modal DIY meraih juara II dengan Nilai 845 untuk kategori stand terbaik dan stand paling inovatif.
2