BAB VI PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
A. Konsep Pengorganisasian Masyarakat
Pengorganisasian adalah strategi/ upaya bersama (kolektif) dari sebuah kelompok masyarakat dengan mendayagunakan seluruh potensi sumberdaya, kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
Pengorganisasian
masyarakat
dimaksudkan
agar
masyarakat
menjadi
penggagas, pemrakarsa, pendiri, penggerak utama sekaligus penentu dan pengendali kegiatan-kegiatan perubahan sosial yang ada dalam organisasi masyarakat.
B. Landasan & Tujuan pengorganisasian
Landasan Filosofis ⇒ Kebersamaan yaitu dengan melibatkan seluruh anggota masyarakat. ⇒ Pemberdayaan, karena pada dasamya
masyarakat sendiri yang
seharusnya berdaya dan menjadi penentu dalam melakiikan perubahan sosial.
Tujuan Pengorganisasian 1. Secara internal tujuan pengorganisasian adalah mengembangkan dan membangun organisasi masyarakat. 2. Secara ekstemal tujuan pengorganisasian adalah membangun jaringan antar organisasi masyarakat untuk menghadapi rnasalahrnasalah bersama atau lebih ditujukan untuk membangun kekuatan bersama yang lebih besar lagi. 3. Menyelesaikan masalah dan konflik yang terjadi di tengah warga masyarakat yang setiap saat muncul dan haras segera diselesaikan untuk menuju perabahan sosial yang lebih baik.
Universitas Gadjah Mada
C. Manfaat Melakukan Pengorganisasian
Manfaat jangka pendek, mengorganisir diri adalah suatu alat effektif untuk membuat sesuatu menjadi terlaksana. artinya banyak diantara masalah keseharian yang kita hadapi dapat dipecahkan dan dirubah dengan cara mengorganisir diri.
Manfaat jangka panjang yg jauh lebih penting: ◊
Masyarakat bisa belajar sesuatu yang bara tentang diri sendiri, yaitu kesadaran bahwa mereka selama ini selalu diabaikan dan diperdayakan.
◊
Masyarakat dapat menemukan bahwa kehormatan dan kedaulatan mereka selama ini justru tidak dihargai karena ketiadaan kepercayaan diri di antara warga masyarakat sendiri.
◊
Masyarakat akan mulai belajar bagaimana caranya mendayagunakan semua potensi, kemanipuan dan ketrampilan yang mereka miliki dalam proses-proses pengorganisasian; bagaimana bekerja bersama dengan warga lain, menyatakan pendapat dan sikap mereka secara terbuka, mempengarahi kebijakan resmi, menghadapi lawan atau musuh bersama.
◊
Masyarakat mulai mengenal dan menemukan diri mereka sendiri. Warga masy akan bisa menemukan siapa mereka sebenarnya selama ini, berasal dari mana, seperti apa latar belakang mereka, sejarah mereka, cikal-bakal mereka, akar budaya mereka serta kepentingan bersama mereka.
Salah
satu
kerja
pengorganisiran
itu
penting sendiri
dari yang
pengorganisasian dapat
dilakukan
adalah oleh
siapa
proses saja.
Pelembagaan kerja bersama sudah tenvujudkan ke dalam berbagai macam kerja organisasi asli masyarakat seperti "upacara adat", "gotong - royong", dll.
D. Mengapa Warga Mengorganisir Diri atau Menolak untuk itu ?
Warga-warga masyarakat mengorganisir diri karena beberapa alasan yang mungkin berbeda. Salah satu landasan awal dari upaya mengorganisir diri adalah tersedianya landasan bersama (common platform), baik benapa nilai,
Universitas Gadjah Mada
institusi dan mekanisme bersama. Misalnya, pengorganisasian harus jelas visi dan misi yang ingin dicapai dari upaya pengorganisasian itu. Visi dan Misi itulah kemudian diturunkan ke dalam strategi dan program yang bisa menjawab kebutuhan anggota secara lebih jelas.
Mengapa sebagian warga tidak mensorganisir diri ? Tidak semua warga yang mempunyai masalah lantas mengorganisir diri. Beberapa warga akan tetap berkutat mencoba menyelesaikannya sendirian, meskipun sudah terbukti berkali-kali gagal atau kurang berhasil. Ada banyak alasan mengapa warga menolak berhimpun dengan warga lain, misalnya: a. Ada sebagian warga pengorganisasian merupakan hal baru. b. Merasa cemas karena akan dimintai sesuatu atau melakukan sesuatu yang mereka yakini belum pasti. c. Takut dimintai pertanggungjawaban atau menyatakan pendapatnya di depan umum. d. Takut pada apa yang bakal terjadi jika pengorganisasi itu nanti sudah berjalan, mereka akan mendapatkan tantangan, rintangan ataupun akibatakibat lain yang dirasakan memberatkan.
E. Dimana melakukan Kerja Pengorganisasian
Tempat terbaik untuk untuk memulai suatu pengorganisasian adalah tempat dimana warga masyarakat berada, dengan warga-warga yang ada di sekitar kita, tentang masalah yang memang oleh warga diprihatinkan bersama, tentang sesuatu yang oleh warga masyarakat menginginkan terjadi perubahan atasnya. Mulailah dengan bekerja dan bidup bersama warga.
Pengorganisasian tidak perlu merupakan sesuatu yang serba besar pada awal mulanya, jika ingin berhasil. Pengorganisasian bisa dimulai dari sebuah kelompok yang kecil.
F. Apa yang harus Kita Kerjakan dalam Pengorganisasian ?
Langkah Pertama. mempelajari situasi sosial kemasyarakatan di daerah tersebut. Masyarakat sebagai entitas politik, ekonomi bisa dipilah berdasarkan
Universitas Gadjah Mada
kategori; region (dusun, RT), profesi (petani-pengrajin-pengusaha), ataupim kekerabatan (trah). Identifikasilah basis mana yg biasanya dilakukan dim masy, bisa basis kewilayahan, profesi, kekerabatan atau lainnya.
Langkah Kedua. pengorganisasian juga seharusnya memperhatikan titik masuk institusional (kelembagaan).
PEMANFAATAN
KELEBIHAN
KEKURANGAN
LEMBAGA
Memanfaatkan lembaga yg telah ada
Telah dikenal oleh
Biasanya diinisiasi dari
masyarakat
atas, sehingga tidak
Telah ada sarana
terinternalisasi
dan prasarana lembaga. Membentuk baru
Lebih mandiri dan
Belum terlembaga-nya
partisipatif.
mekanisme dalam organisasi.
Langkah Ketiga, melaJcukan dan memperkuat kerja=kerja basis, yaitu kerjakerja yang dilakukan oleh kelompok inti (yang mengorganisir diri terus menerus) secara internal berupa : 1. Upaya membangun basis warga masyarakat (melakukan rekruitmen dan pendekatan pada komunitas yang senasib agar man bergabung dalam pengorganisasian). 2. Pendidikan pada anggota mengenai visi, misi, dan kepentingan bersama dari organisasi masyarakat. 3. Merumuskan strategi untuk memperjuangkan kepentingan bersama organisasi masyarakat.
G. Membangun Jaringan
Untuk mencapai tujuan bersama, sebuah pengorganisasian memerlukan keterlibatan banyak pihak dengan berbagai spesifikasi yang berbeda dalam suatu koordinasi yang terpadu dan sistematis.
Tidak ada satupun organisasi yang mampu mencapi tujuannya tanpa
Universitas Gadjah Mada
bantuan dari pihak-pihak lain yang juga mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama.
Semakin banyak warga masyarakat/organisasi menyuarakan hal yang sama maka, semakin kuat kepercayaan bagi timbulnya perubahan yang diinginkan.
Membangun jaringan merupakan salah satu cara untuk menambah "kawan",
sekaligus
mengurangi
"lawan"
dalam
memperjuangkan
perubahan yang diinginkan.
Secara garis besamya kerja-kerja jaringan dapat dipilah menjadi tiga bentuk : Kerja Basis Kerja basis merupakan kerja yang dilakukan oleh kelompok inti (pengorganisir) dengan melakukan langkah-langkah; membangun basis masa, pendidikan dan perumusan strategi.
Kerja Pendukung Kerja pendukung ini dilakukan oleh kelompok-kelompok sekutu yang menyediakan jaringan dana, logistik, informasi data dan akses. Kelompok sekutu bisa berasal dari kalangan LSM, kelompok intelektual/ akademisi, Lembaga pendana (donor) dan kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai komitmen terhadap persoalan yang diperjuangkan.
Kerja Garis Depan Kerja garis depan dilakukan terutama berkaitan dengan advokasi kebijakan,
mobilisasi
massa,
mempeluas
jaringan,
lobbi
dan
melaksanakan fungsi jura runding. kerja-kerja garis depan bisa dilakukan oleh kelompok organisasi/invidual yang memiliki keahlian dan ketrampilan tentang hal ini.
Universitas Gadjah Mada