BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisis dan penerapan tentang peranan internet sebagai media strategi pemasaran terhadap rencana pengendalian tahunan di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, dapat ditemukan kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut :
6.1 Kesimpulan Dari hasil studi kasus, dapat disimpulkan beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk dilakukan oleh perusahaan diantaranya : a. PT.Coca Cola Amatil Indonesia merupakan suatu PerusahaanModal Asing (PMA), masing masing PT. Coca-Cola Botlling Indonesia sebagai perusahaan pembuatan botol dan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai distributor barang. b. Struktur organisasi yang diterapkan pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia adalah jenis fungsional, ini berarti masing-masing departemen mengetahui tugas dan tanggung jawabnya, sehingga kesimpangsiuran pekerjaan dapat dihindarkan. c. Untuk mendukung operasi yang dijalankan perusahaan maka PT. Coca-Cola Amatil Indonesia menetapkan suatu rencana yang meliputi rencana jangka panjang, menengah dan pendek. Setiap tahapan rencana telah ditetapkan program-program yang harus dilaksanakan yang berisikan rencana penjualan, bagian pasar, anggaran biaya yang telah diatur dalam rencana sasaran pemasaran .
1
d. Sistem pengendalian renacana tahunan yang terintegrasi dan komprehensif, yang dilakukan oleh PT. Coca-Cola Amatil Indonesia perlu ditinjau setiap periode sesuai dengan yang telah ditetapkan, mengingat situasi lingkungan yang ada disekitar perusahaan terus mengalami perubahan-perubahan. Dengan demikian bahwa sistem pengendalian rencana tahunan yang dilakukan oleh CCAI ini mencakup penilaian atas sasaran dan strategi pemasaran yang telah dijalankan. Penilaian atas sasaran dan strategi pemasaran ini , dilakukan dengan menggunakan sistem pemeriksaan terhadap pelaksanaan dari strategi pemasaran yang didalamnya terdapat keputusan-keputusan mengenai ,Target Pasar (Targeting), Strategi Penempatan Produk (Positioning), Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dan Anggaran Biaya Pemasaran. e. Secara umum keunggulan bersaing melalui media internet, sudah harus menjadi prioritas utama, hal ini ditunjukan dengan kemampuan perusahaan untuk bersaing terutama dari sisi waktu, biaya, kualitas, harga dan diferensiasi. Dari keempat indikator keunggulan bersaing, yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan adalah faktor biaya karena sangat berpengaruh terhadap hasil akhir, dengan media internet diharapkan tercipta efisiensi sehingga perusahaan dapat bersaing dari sisi harga. f. Diharapkan dengan adanya media internet sebagai (enabler) dapat memberi kontribusi lebih besar terhadap keunggulan bersaing perusahaan melalui penciptaan nilai, artinya perusahaan memberi nilai tambah dalam menjual produk dan jasa. g. Melalui penggunaan Teknologi Informasi sebagai media pemasaran, diharapkan akan terciptanya transformasi struktural yang berdampak pada budaya perusahaan yang berkomitmen dalam bekerja, perubahan perilaku organisasi yang menghasilkan karyawan yang unggul dan menciptakan kelanggkaan pada sumber daya sehingga sulit untuk ditiru oleh pesaing dalam industri sejenis. h. Melalui penggunaan Teknologi Informasi, diharapkan organisasi mampu bekerja
2
memenuhi keinginan perusahaan yakni dengan memberikan pelayanan total
kepada
pelanggan terutama dari sisi waktu, mencapai efisiensi dari sisi biaya produksi dan biaya tenaga kerja, sehingga dapat mencapai harga yang bersaing, meningkatkan kualitas produk dan bagi pelanggan dapat menciptakan beragam pilihan melalui diferensiasi produk. i. Melalui penggunaan Teknologi Informasi, diharapkan akan memicu terciptanya inovasi baru lainnya yang dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan. j. Pengujian aplikasi berbasis web yang menggunakan Java Server Page (JSP) sangat sulit untuk diuji karena kode java atau kelas-kelas dari kode tersebut harus kita sisipkan (embedded) ke dalam JSP . Karena aplikasi berbasis web sangat berbeda dengan aplikasi berdiri sendiri (stand alone), maka kita harus memisahkan pengujian antar aplikasi. k. Java Server Page (JSP) bukan objek java, melainkan hanya berupa file teks, bagaimanapun JSP tetap harus melalui tahapan kompilasi untuk mendapatkan kode java servlet dalam bentuk komponen. l. Java Server Page (JSP) bukan objek java, maka tidak dapat diuji dengan menggunakan framework pengujian JUnit , melainkan dapat diuji dengan metode atau pendekatan pengujian yang sederhana. m. Setiap perubahan kode yang ditulis dalam JSP, berdampak pada perubahan kelas, sehingga ketika kode berubah, maka kode tersebut harus dikompile ulang untuk menghasilkan servlet dalam mesin JSP. Dengan demikian maka pengujian akan menjadi tidak konsisten. n. Enterprise Java Beans (EJB) atau lingkungan pemrograman distribusi dalam java sangat sulit untuk diuji. EJB dijalankan dalam jaringan yang membutuhkan application container sebagai runtime aplikasi. o. Enterprise Java Beans (EJB) bertindak sebagai kontroller dalam lingkungan terdistribusi, dibutuhkan pendekatan khusus untuk pengujian, yakni melalui pembentukan objek yan telah terenkapsulasi.
3
6.2 Saran
Strategi pemasaran yang telah dijalankan oleh PT. Coca-Cola Amatil Indonesia yakni mencakup keputusan-keputusan tentang Target Pasar (Targeting), Strategi Penempatan Produk (Positioning), Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dan Anggaran Biaya Pemasaran, dinilai cukup berhasil, hal ini terlihat dari hasil pencapaian sasaran pemasaran. Namun demikian ada beberapa hal pokok sebagai catatan untuk dipertimbangkan sebagai masukan dalam rangka penyusunan strategi untuk tahun yang akan datang, hal tersebut antara lain : a. Strategi yang dipergunakan dalam menetapkan tujuan dan sasaran pemasaran pada periode tahun 2005-2008 harus tetap dipertahankan, karena strategi tersebut telah terbukti keunggulannya didalam pencapaian tujuan dan sasaran yang dikehendaki oleh perusahaan. b. Strategi pemasaran melalui pendekatan terhadap konsumen harus dipadukan dengan penekanan terhadap penempatan bersaing di pasar, karena produk yang dihasilkan oleh PT. CCAI ini memiliki pesaing yang tidak saja merupakan produk minuman ringan sejenis tetapi juga dari produk minuman ringan bukan sejenis, yang justru memiliki potensi sebagai ancaman terbesar dari produk substitusi. c. Untuk dapat mempertahankan kedudukan sebagai pemimpin pasar maka perusahaan diharapakan pada setiap periode (tahun) meninjau atau mengenalisa kembali mengenai strategi pemasaran (Produk, Harga, Tempat dan Promosi) yang digunakan agar tidak ketinggalan atau kalah dari pesaing. d. Teknologi Informasi dapat menunjang aktivitas perusahaan, berupa pengambilan keputusan yang tepat, menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas dan memberikan pelayanan yang superior kepada pelanggan. Oleh karena itu sangat dibutuhkan kemampuan untuk mengolah informasi menjadi pengetahuan dan menghasilkan output yang berguna
4
bagi perusahaan dan pelanggan. e. Untuk meningkatkan kinerja, Perusahaan melalui Teknologi Informasi, berperan untuk memperoleh informasi dengan cepat dari pembeli, perubahan pasar, pesaing dan pemasok. Sehingga pihak yang berkepentingan, terutama manajer pemasaran dapat memiliki dasar untuk membuat keputusan yang tepat. f. Dengan kondisi persaingan yang semakin ketat, sebaiknya perusahaan menginvestasikan sebagian penghasilan untuk Teknologi Informasi sebagai keunggulan bersaing, melalui kemampuan dalam memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bekerja melalui keunggulan waktu dengan menciptakan efisiensi keunggulan barang dan jasa dari biaya, kualitas, harga.
Sehingga perusahaan memiliki keunikan produk
(differensiasi) dan keunggulan nilai lebih bagi perusahaan dan pelanggan. g. Dengan adanya Teknologi Informasi, proses inovasi tercipta jika perusahaan memiliki pengetahuan untuk membuat perubahan, baik perubahan inovasi produk maupun inovasi proses. Dengan hal demikian, maka perusahaan selalu belajar sehingga mampu menerapkan praktek manajemen yang baik dengan mencari informasi malalui konsumen, pasar, pesaing, pemasok, lalu mengolah informasi menjadi pengetahuan untuk membuat perubahan baik itu pada proses maupun produk.
5