BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dari hasil evaluasi kondisi eksisting pengambilan keputusan dalam penentuan prioritas pemeliharaan jalan nasional di abupaten Manokwari, menunjukkan bahwa dalam menentukan prioritas tidak digunakan metode tertentu. Penentuan prioritas eksisting dilakukan hanya berdasarkan hasil kajian ulang data base terhadap seluruh jalan yang ada dari hasil survey lapangan dan usulan masyarakat sebelum diusulkan menjadi urutan prioritas penanganan jalan. Sedangkan dari hasil analisa penelitian ini digunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Procces) dengan hasil penelian yang lebih obyektif, berdasarkan analisa perbandingan urutan prioritas masing-masing terhadap data-data yang ada. Dari hasil analisa urutan prioritas dengan menggunakan metoda multi kriteria AHP, menunjukkan bahwa prioritas pemeliharaan jalan nasional di Kabupaten Manokwari sangat dipengaruhi oleh kondisi jalan, kebijakan pemerintah, tingkat pelayanan jalan, tingkat kerusakan jalan, lalu lintas harian, manfaat ekonomi
dan
kemampuan
anggaran.
Urutan
prioritas
dengan
menggunakan metoda AHP ini lebih baik digunakan dibandingkan dengan urutan prioritas eksisting, karena lebih mencerminkan prioritas yang lebih obyektif sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan tingkat kepentingan
109
kriteria yang mempengaruhi penentuan prioritas. Dengan demikian metoda ini dapat digunakan, karena dalam mempertahankan argumentasi alokasi anggaran dana pemeliharaan jalan nasional di Kabupaten Manokwari yang terbatas, dibutuhkan metoda yang mampu menunjukkan hasil yang rasional dan obyekti agar sesuai dengan indikator, sasaran dan tujuan pemeliharaan jalan nasional di Kabupaten Manokwari. 2. Dari hasil analiasa diperoleh perbandingan nilai anggaran antara hasil perhitungan analisa dengan nilai anggaran kondisi eksisting. Pada ruas jalan Manokwari – Maruni dengan tingkat kerusakan 15% diperoleh besarnya
anggaran
2.835.000.000,00
berdasarkan
sedangkan
hasil
penelitian
sebesar
Rp.
anggaran
eksisting
sebesar
Rp.
2.500.000.000,00. Pada ruas jalan Ransiki – Mameh dengan tingkat kerusakan 30% diperoleh besarnya anggaran berdasarkan hasil penelitian sebesar Rp. 12.960.000.000,00 sedangkan anggaran eksisting tidak ada penanganan pada ruas jalan tersebut. Pada ruas jalan Prafi - Kebar dengan tingkat kerusakan 65% diperoleh besarnya anggaran berdasarkan hasil penelitian sebesar Rp. 38.871.840.000,00 sedangkan anggaran eksisting sebesar Rp. 2.000.000.000,00. Pada ruas jalan Kota Manokwari - Rendani dengan tingkat kerusakan 10% diperoleh besarnya anggaran berdasarkan hasil penelitian sebesar Rp. 825.000.000,00 sedangkan anggaran eksisting tidak ada penanganan pada ruas jalan tersebut. Pada ruas jalan Maruni Oransbari dengan tingkat kerusakan 35% diperoleh besarnya anggaran berdasarkan hasil penelitian sebesar Rp. 16.065.000.000,00 sedangkan
110
anggaran eksisting sebesar Rp. 1.500.000.000,00. Pada ruas jalan Oransbari - Ransiki dengan tingkat kerusakan 45% diperoleh besarnya anggaran berdasarkan hasil penelitian sebesar Rp. 14.843.250.000,00 sedangkan anggaran eksisting sebesar Rp. 1.500.000.000,00. Pada ruas jalan Maruni - Prafi dengan tingkat kerusakan 20% diperoleh besarnya anggaran berdasarkan hasil penelitian sebesar Rp. 4.995.000.000,00 sedangkan anggaran eksisting tidak ada penanganan pada ruas jalan tersebut. 3. Dari hasil penelitian terlihat bahwa urutan kegiatan penanganan jalan antara kondisi eksisting dan hasil penelitian di Kabupaten Manokwari berbeda. Penentuan kegiatan pada kondisi mengacu pada usulan kegiatan yang diajukan oleh unit kegiatan dan kondisi jalan tanpa melihat tingkat prioritas dari masing-masing kegiatan, sedangkan hasil penlitian mengutamakan pada tingkat prioritas dari masing-masing kegiatan. Dengan metode AHP ini setiap kegiatan yang terpilih memang betul-betul yang dibutuhkan, maka urutan prioritas dengan menggunakan metode pembobotan dinilai lebih baik dan lebih lengkap. Hasil analisa penelitian diperoleh urutan prioritas berdasarkan kriteria yang digunakan adalah berdasarkan kondisi jalan, kebijakan pemerintah, tingkat pelayanan, tingkat kerusakan, lalu lintas harian, manfaat ekonomi,
dan beban
kemampuan anggaran. Sedangakan penentuan bobot level pada prioritas penanganan jalan, diperoleh ruas jalan yang merupakan prioritas utama dalam penangannya adalah ruas jalan Manokwari – Rendani, ruas jalan
111
Ransiki – Mameh, ruas Jalan Prafi – Kebar, ruas jalan Kota Manokwari – Rendani, ruas jalan Maruni – Oransbari, ruas jalan Oransbari - Ransiki dan ruas jalan Maruni – Prafi. 4. Dari hasil analisa penelitian diperoleh urutan prioritas berdasarkan kriteria yang digunakan adalah berdasarkan kondisi jalan dengan bobot 0,35, urutan kedua adalah kriteria kebijakan pemerintah sebesar 0,15, urutan ketiga adalah kriteria tingkat pelayanan sebesar 0,14, urutan keempat adalah kriteria tingkat kerusakan sebesar 0,11, urutan kelima adalah kriteria lalu lintas harian sebesar 0,11, urutan keenam adalah manfaat ekonomi sebesar 0,07 dan urutan terakhir adalah kriteria beban kemampuan anggaran sebesar 0,06. Sedangakan penentuan bobot level pada prioritas penanganan jalan, diperoleh ruas jalan yang merupakan prioritas utama dalam penangannya adalah Ruas jalan Manokwari – Rendani sebesar 0,26, urutan kedua adalah Ruas jalan Ransiki - Mameh sebesar 0,20, urutan ketiga adalah Ruas Jalan Prafi - Kebar sebesar 0,19, urutan keempat adalah Ruas jalan Kota Manokwari - Rendani sebesar 0,11, urutan kelima adalah Ruas jalan Maruni - Oransbari sebesar 0,09, urutan keenam adalah Ruas jalan Oransbari - Ransiki sebesar 0,09 dan urutan terakhir adalah Ruas jalan Maruni - Prafi sebesar 0,05.
112
6.2
Saran Untuk pengembangan hasil penelitian lebih lanjut, penulis menyampaikan
saran sebagai berikut : 1. Perlu ada penelitian lebih lanjut tentang penentuan prioritas usulan jalan nasional dari kriteria tata ruang, lingkungan ataupun kebijakan yang sesuiai dengan kondisi lapangan. 2. Untuk perkembangan penelitian ini, perlu dilakukananalisa sensitivitas terhadap semua kriteria yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan terjadinya perubahan persepsi responden. 3. Hasil penelitian ini dengan menggunakan metode AHP diharapkan dapat digunakan untuk menentukan pengambilan keputusan dalam penentuan urutan prioritas usulan penanganan ruas jalan nasional di Kabupaten Manokwari. 4. Pada kondisi eksisting saat ini di Kabupaten Manokwari untuk pemeliharaan jalan nasional dibagi berdasarkan asas pemerataan, kondisi jalan dan usulan berdasarkan rapat koordinasi antara pemerintah kabupaten dan pemerintah propinsi. Diharapkan nantinya anggaran yang disediakan dapat diberikan sesuai dengan usulan pemeliharaan jalan nasional yang disusun sesuai dengan metoda yang lebih baik. 5. Pada penelitian selanjutnya diperlukan penggunaan kriteria tambahan yang disesuaikan dengan arahan rencana pengembangan dan pembangunan wilayah.
113
Halaman ini sengaja dikosongkan
114