83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining efektif meningkatkan aktivitas belajar kimia peserta didik kelas XI semester 2 untuk materi Hidrolisis Garam di SMA Negeri 1 Muntilan. 2. Ada perbedaan yang positif dan signifikan antara prestasi belajar kimia peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran yang berorientasi pada pemrosesan informasi untuk materi Hidrolisis Garam di SMA Negeri 1 Muntilan, apabila pengetahuan awal kimia peserta didik dikendalikan.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining, pembahasan, serta kesimpulan diberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining hendaknya dilakukan pada waktu pembelajaran dengan durasi yang lebih lama, sehingga facilitator dapat menjalankan perannnya dengan maksimal. Hal ini sesuai dengan teori belajar classical conditioning yang menyatakan semakin banyak
84
memberikan stimulus terkondisi yang berupa penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining, maka semakin baik respon terkondisi peserta didik (Sutiman dan Eli Rohaeti, 2010:15). 2. Pendidik hendaknya selalu mengawasi proses pembelajaran agar dapat dengan segera membantu saat facilitator atau peserta didik yang menemukan kesulitan. 3. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan mengembangkan model pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan aktivitas dan presatsi belajar kimia peserta didik.
85
DAFTAR PUSTAKA Aditya Ferry. (2011). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap Aktivitas dan Prestasi Belajar Kimia Peserta Didik Kelas X Semester 2 SMA Negeri 1 Pengasih Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. UNY. Agus Suprijono. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Arief Furchan. (1982). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya:Usaha Nasional. Anonim.(2011). Mendiknas 500 Ribu Siswa SD Putus Sekolah. Diakses dari http ://www.metrotvnews.com/read/news/2011/04/23/49602/Mendiknas-500-Ribu -Siswa-SD-Putus-Sekolah/. Tanggal 15 Juni 2011 Pukul 16.40. Asep Suryana. 2006. Manajemen Kelas. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.AD MINISTRASIPENDIDIKAN/197203211999031ASEP_SURYANA/Copy_ %283%29ofMODULMANAJEMEN_KELAS.pdf. Diakses dari. Tanggal 29 Juni 2012.Pukul 19.52. Azhar. (2011). Model Pembelajaran Kewirausahaan pada PKBM Binaan SKB Kabupaten Temanggung. Jurnal Kependidikan. 41(I).17-36. Depdiknas. (2006). Silabus Kimia SMA. Jakarta. Depdiknas. Firlia Rachmat. 2007. Pengaruh Penerapan Metode Token Ekonomy dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia. Diakases dari http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_i/07620004-firlia-rachmat.ps. Tanggal 29 Juni 2012. Pukul 18.56. Freiberg, Jerome and Amy Driscoll. (2005). Universal Teaching Strategies Fourth Edition. Boston: Pearson Education Inc. Hamzah B. Uno. (2007). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Hartoyo. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Eefektivitas Pembelajaran. Jurnal Kependidik-an. 39 (I). 70. Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar. (2006). Pengantar Statistika Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara. Isjoni, Mohd.Arif dan Ismail. (2008). Model Pembelajaran Mutakhir: Perpadu-an Indonesia-Malaysia. Jakarta: Pustaka Pelajar. Joyce, B. Weil. (2009). Models of Teching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kartono. (2011). Penerapan Teknik Penilaian Learning Journal Pada Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Segiempat. Jurnal Pendidikan. 2 (II). 1. Ibrahim Lubis. 2012. Hakikat Pembelajaran Efektif. Diakses dari http://makalah majannaii.blogspot.com/2012/02/hakikat-pembelajaran-efektif.html. Tanggal 29 Juni 2012. Pukul 19.12. Indra Latief. (2011). Tahun Ini 11.443 Siswa SMA Tidak Lulus. Diakses dari http ://edukasi.kompas.com/read/2011/05/13/18143856/Tahun.Ini.11.443.Siswa.S MA.Tidak.Lulus. Tanggal 15 Juni 2011. Pukul 16.40.
86
Lorin W, Anderson dan David R. Krathwohl (ed). (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran Pengajaran dan Assesment. Yogyakarta: Pustaka Depdiknas. Muhammad Nur. (2004). Strategi-Strategi Belajar. Surabaya: UIN Surabaya Pusat Statistik dan Matematika. Mulyati Arifin. (1995). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: UNM. Nana Sudjana dan Ibrahim. (2002). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Nana Sudjana dan Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Oemar Hamalik. (2001). Poses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Piping Sugiharti. (2005). Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal Pendidikan Penabur. 05 (IV). 30. Prayitno. (2009). Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: Grasindo. Purba, Michael. (2006). KIMIA untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Purnomo. (2011). Keefektifan Model Penemuan Terbimbing dan Cooperative Learning Pada Pembelajaran Matematika. Jurnal Kependidikan. 41 (I). 38. Rahmansyah dan Susarno. (2011). Diakses dari http://blog.tp.ac.id/penerapanmodel-pembelajaran-kooperatif-tipe-group-investigation-untuk meningkat kan-hasil-belajar-mata-pelajaran-produktif-multimedia-siswa-kelas-x smk n1-cerme-gresik Tanggal 15 Juni 2012. Pukul 20.05. Ratna Willis Dahar. (1988). Teori–Teori Belajar. Jakarta: Pustaka Pelajar. Rohaila Yusof, Norasmah Othman dan Faridah Karim. (2005). Strategi pembelajaran pengalaman berasaskan model kolb dalam pendidikan perakaunan. Jurnal Pendidikan Malaysia. 30 (II). 113-128. Santrock, John W. (2011). Psikologi Pendidikan Educational Psycology Edisi 3. Jakarta: Salemba Humanika. Sardiman. (1992). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Silva. (2012). Formation and teaching in higher education. Jurnal Pendidikan. 34 (I). 5. Suharsimi Arikunto. (2002). Dasar–Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Sukardjo dan Lis Permana Sari. (2008). Penilaian Hasil Belajar Kimia. Yogyakarta: FMIPA UNY. Sukardjo dan Lis Permana Sari. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia. Yogyakarta: FMIPA UNY. Suryana. (2011). Permasalahan Mutu Pendidikan dalam Perspektif Pembangun-an Pendidikan. Jurnal Pendidikan. 2 (II). 2. Sutiman dan Eli Rohaeti. (2010). Teknologi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta. Sutriari Astati. (2010). Perbedaan Model, Metode, Strategi, Pendekatan dan Teknik Pembelajaran. Diakses dari http://lpmpjogja.org/index.php?option=
87
com_content&task=view &id=428&Itemid=112. Tanggal 15 Juni 2011. Pukul 16.45. Sutrisno Hadi. (1981). Metodologi Research 3. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM. Sutrisno Hadi. (1990). Analisis Butir untuk Instrumen dengan Basica. Yogyakarta: Andi Offset. Novita Tika Wulan. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Biologi. Diakses dari http://www.salonnet.info/ebooks-pdf-doc-kumpulan+jurnal+pen didikan+kimia+pdf.html. Tanggal 31 Mei 2012. Pukul 20.02. Zaenal Arifin. (1991). Evaluasi instruksional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.