BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pembahasan dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara kelompok B2 TK Pertiwi 57 Bangunharjo dapat ditingkatkan melalui penggunaan media cerita bergambar. Hasil pembelajaran dari setiap pertemuan mengalami peningkatan, yaitu keberanian berbicara anak sesuai inisiatif sendiri dari 24,13% meningkat menjadi 84,48%. Pada aspek memiliki perbendaharaan kata yang cukup yang diperlukan untuk berkomunikasi seharihari minimal 3 kosakata dari 27,58% meningkat menjadi 81,03%. Keberanian dalam mengucapkan kata-kata dengan lancar dan tepat dari 27,58% meningkat menjadi 84,48%. Keberanaian anak membuat / merangkai kalimat sederhana dengan susunan Subyek Predikat dari 24,13% meningkat menjadi 81,03%. Proses atau langkah-langkah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menggunakan media cerita bergambar yaitu guru menunjukan cerita bergambar yang akan disampaikan hari itu sesuai dengan tema kepada anak, guru mengajak anak-anak untuk bercakap-cakap dengan memberikan rangsangan melalui beberapa pertanyaan mengenai cerita bergambar, guru juga memperkenalkan kosakata baru yang disertai arti atau pengertiannya, tidak lupa guru memberikan dorongan dan motivasi berupa ungkapan penyemangat atau pujian, thos kepada anak yang berani mengungkapkan ide dengan inisiatifnya.
95
B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti menyampaikan saran penggunaan media cerita bergambar terbukti dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak kelompok B2 TK Pertiwi 57 Bangunharjo. Media cerita bergambar merupakan media visual yang menguatkan cerita yang disukai oleh anak terutama anak TK. Media cerita bergambar mudah didapat dalam majalah anak dengan harga yang terjangkau murah.
96
DAFTAR PUSTAKA Arief S. Sadiman, R.R. ah r. (2006). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Asrori, Mansyur & Harun Rasyid. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Multi Press. Basuki Wibawa dan Mukti Farida. (1992/1993). Media Pengajaran. Yogyakarta: Depdibud. Dirjen Dikti. Burhan Nurgiantoro. (2005). Sastra Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Carol, Seefeld dan Barbara A. Wasik.(2008). Terjemahan: Pius Nasar. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks. Cucu, Eliyati. (2005). Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar untuk Anak Usia Dini. Depdiknas: Jakarta Departeman Pendidikan Nasional. (2007). Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Berbahasa di Taman Kanak-Kanak.: Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1996). Dedaktif/Metode Umum Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Derektorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Dasar Bagian Proyek Peningkatan Mutu Taman Kanak-Kanak. Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kurikulum 2004: Jakarta. Departemen Pendidikan Nsional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja.(2009). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Difa Publisher. Enny zubaidah. (2003). Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Fasli Jalal. (2005). Pendidikan Anak Usia Dini. Diklat PAUD . Semarang: Depdiknas. Harun Rasyid, Mansyur & Suratno. (2009). Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Multi Pressindo. 97
Hasan Alwi.(1998). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Hasan Alwi.(2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Hurlock, Elizabeth B.(1978).Perkembangan Anak. Erlangga : Jakarta. Kartini, Kartono. (1995). Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: Mandar Maju. Kementerian Pendidikan Nasional. (2010).Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Bahasa di Taman Kanak-Kanak.: jakarta. Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan TK dan SD. Lexy J. Moleong. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda. Maulid alam, I,, (2008). Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir. Diakses dari http://www.elib.unikom.ac.id/download.phd?id8799.do. pada tanggal 08 desember 2011, jam 13.45 WIB. Moeslichatoen R. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Muh.Nur Mustakim, (2005). Peranan Cerita Dalam Pembetukan Perkembangan Anak TK. Jakarta: Depdinas Nurbiana Dhieni, dkk. (2006). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Patmonodewo, Soemiarti,. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Rahmad Junaidi. (2008). Materi Bimbingan Kemampuan dan Keterampilan Kepala / Guru TK dalam Mendongeng dan Bercerita. Semarang: Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah. Sabati Akhadiah.(1998).Evaluasi Dalam Pengajaran Bahasa.Jakarta: Slamet Suyanto. (2003). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Sri Hastuti. (1993). Buku Pegangan Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia. Yogyakarta: (UPP) IKIP Yogyakarta. Suharsimi Arikunto.(2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 98
Suharsimi Arikunto.(2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Suhartono. (2005). Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Sukandarrumidi. (2002). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Suwarsih Madya. (1994). Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Tindakan Kelas. Jakarta: Dirjen Dikti: Depdikbud. Tadkiroatun Musfiroh,. (2005). Bercerita untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Tarigan, Djago. (1997/1998). Pengembangan Keterampilan Berbicara. Jakarta: Depdikbud. Tarmansyah. (1996). Gangguan Komunikasi. Jakarta: Depdikbud. Tim Pudi Dikdasmen Lemlit. (2008) Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Universitas Negeri Yogyakarta. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003. (2005). Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara. Zulkiffi.(1987). Psikologi Perkembangan. Bandung: CV. Remaja Karya
99