1 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : ...
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisa terhadap 22 Kelurahan di perkotaan Kabupaten Jember, didapatkan 11 Kelurahan berada di Kawasan Tipe 1, 4 Kelurahan berada di Kawasan Tipe 2, dan 7 Kelurahan berada di Kawasan Tipe 3. Adapun karakteristik masing-masing kawasan dan preferensi masyarakatnya terhadap penanganan sampah rumah tangga adalah sebagai berikut: a. Kawasan Tipe 1 Merupakan tipe kawasan pinggiran perkotaan (peri-urban) dengan karakteristik masyarakat golongan menengah kebawah. Karakteristik sampah yang dominan adalah sampah organik. Sebagian besar masyarakat masih menangani sampah dengan cara tradisional yaitu mengubur, membakar, membuang di sungai, dsb. Preferensi masyarakat menunjukkan bahwa mereka mau terlibat dalam penanganan sampah sejak dari sumbernya dengan syarat ada keuntungan ekonomis yang mereka peroleh dari hasil penanganan sampah tersebut. b. Kawasan Tipe 2 Merupakan tipe kawasan pusat pertumbuhan perkotaan dengan karakteristik masyarakat golongan menengah keatas. Sebagian besar masyarakat sudah terlayani fasilitas persampahan dari pemerintah sehingga penanganan sampah rumah tangga yaitu dari rumah menuju Transfer 191
192 Depo kemudian diangkut ke TPA tanpa ada pemilahan dan pengolahan lebih lanjut. Preferensi masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat tidak mau terlibat dalam penanganan sampah rumah tangga sejak dari sumbernya. c. Kawasan Tipe 3 Merupakan tipe kawasan peralihan pusat perumbuhan perkotaan dengan karakteristik masyarakat golongan menengah. Karakteristik sampah seimbang antara organik dan anorganik. Sebagian besar masyarakat mau untuk terlibat dalam penanganan sampah rumah tangga sejak dari sumbernya dengan syarat ada keuntungan ekonomis yang mereka peroleh. Preferensi masyarakat menunjukkan bahwa mereka bersedia melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos dan sampah anorganik menjadi kerajinan daur ulang sampah. 2. Konsep penanganan sampah rumah tangga dengan pelibatan masyarakat di perkotaan Kabupaten Jember lebih ditekankan pada peran aktif masyarakat dalam menangani sampah sejak dari sumbernya, konsep penanganan yang tepat diterapkan adalah : a. Kawasan Tipe 1 Dengan menerapkan konsep pemanfaatan sampah rumah tangga untuk pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sejenis konsep Bank Sampah atau Klinik Asuransi Sampah. Konsep ini tepat diterapkan pada kawasan yang memiliki masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah. Karena masyarakat dapat memanfatakan sampah rumah tangga baik organik maupun anorganik untuk ditukarkan dengan berbagai macam kebutuhan pokok seperti beras, mie instan, sabun, hingga fasilitas
193 kesehatan seperti cek kesehatan dengan hanya membayar sejumlah sampah. b. Kawasan Tipe 2 Menerapkan konsep pemilahan lebih detail dengan sistem penjadwalan seperti yang dilakukan di negara Jepang. Konsep ini mewajibkan masyarakat untuk memilah sampah sesuai jenisnya yaitu organik & anorganik. Sampah anorganik dipilah lebih detail lagi menjadi sampah plastik, sampah kertas, sampah logam, dan sampah kaca. Semua jenis sampah tersebut dimasukkan dalam kantong plastik dan diletakkan didepan rumah untuk diangkut oleh petugas sampah sesuai dengan jadwal pengangkutan sampah yang telah ditentukan. c. Kawasan Tipe 3 Menerapkan konsep pemanfaatan sampah rumah tangga untuk produk daur ulang sampah. Konsep ini menekankan keterlibatan masyarakat sejak dari lingkungannya untuk berpartisipasi dalam mengolah sampah rumah tangga baik organik maupun anorganik menjadi daurulang sampah yang memiliki manfaat ekonomis. Sampah organik diolah menjadi kompos dengan bantuan komposter gentong yang diletakkan di masingmasing halaman rumah warga, sedangkan sampah anorganik diolah menjadi kerajinan daurulang sampah dengan bantuan partisipasi ibu-ibu PKK di masing-masing lingkungan pada kawasan tipe 3.
194 5.2 Rekomendasi Rekomendasi dari penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yakni rekomendasi untuk pemerintah, masyarakat, dan penelitian. A. Pemerintah Pemerintah Kabupaten Jember sebagai pemegang wewenang dalam sistem persampahan di Perkotaan Kabupaten Jember hendaknya dapat memfasilitasi adanya Bank Sampah atau Klinik Asuransi Sampah yang dilokasikan pada Kawasan Tipe 1 agar masyarakat dapat memanfaatkan sampah sebagai sesuatu yang bernilai ekonomis. Selain itu, untuk Kawasan Tipe 2 peran pemerintah lebih ditekankan pada penyusunan jadwal angkut sampah sesuai dengan karakteristik jenis sampah pada kawasan tipe 2. Hal ini juga dapat dilakukan dengan kerjasama dengan pihak akademisi khususnya yang bergerak dibidang lingkungan untuk merumuskan konsep penjadwalan yang sesuai. Sedangkan, untuk kawasan tipe 3 peran pemerintah lebih diupayakan pada pembekalan masyarakat mengenai daur ulang sampah organik menjadi kompos dan sampah anorganik menjadi kerajinan daur ulang. Selain rekomendasi diatas, pemerintah Kabupaten Jember juga hendaknya melakukan monitoring dan evaluasi secara bertahap mengenai penerapan konsep penanganan sampah rumah tangga dengan pelibatan masyarakat agar konsep ini dapat berkelanjutan dan menjadi tradisi sosial masyarakat. B.
Masyarakat Masyarakat sebagai subyek utama penghasil timbulan sampah hendaknya dapat meningkatkan kesadaran untuk mau memilah sampah sejak dari sumbernya. Hal ini dikarenakan sampah yang kita hasilkan sebenarnya memiliki nilai ekonomis apabila dapat dikelola dengan baik. Selain itu perlu adanya kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan tidak menangani sampah dengan cara
195 membakar, membuang di sungai, dan menumpuk sampah di lahan kosong. C.
Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa kekurangan diantaranya hasil konsep masih bersifat makro dan tidak dapat sepenuhnya diterapkan pada masing-masing kelurahan di tiap tipologi wilayah, sehingga perlu adanya studi lanjutan mengenai penerapan konsep penanganan sampah rumah tangga dengan pelibatan masyarakat di perkotaan Kabupaten Jember dengan lingkup wilayah penelitian yang lebih mikro.