BAB V KEBERTAHANAN RADIO LEONARD 774 AM SALATIGA .Radio Leonard 774 AM Salatiga, berkeinginan terus menjaga kualitas program siaran dalam memenuhi kebutuhan informasi guna menjaga persaingan antar radio di kota Salatiga. Dalam pengantar menganalisis dari kebertahanan Radio Leonard, peneliti
menggunakan
dua
teori
yaitu
Evolusi
Sosiokultural
dan
Fungsional
Struktural. Untuk itu akan disampaikan data empirik dan analisis dari teroi-teori yang dipakai. 5.1 Kebertahanan Evolusi Sosiokultural Survival of the fittest berarti yang bertahan adalah yang paling mampu menyesuaikan diri, karena tujuan akhir organanisasi adalah bertahan dan manusia bekerja untuk menemukan strategi untuk bertahan hidup. Dikaitkan dengan deskirpsi di atas, peneliti mencoba menganalisis bagaimana kebertahanan Radio Leonard sebagai suatu organisasi dalam menyesuaikan diri dalam lingkungan atau persaingan antar radio di kota Salatiga. Dari situ akan diketahui bagaimana strategi bertahan Radio Leonard untuk menjaga eksistensi karena Radio Leonard merupakan satusatunya radio bergelombang AM di kota Salatiga. Radio Leonard dapat dibilang merupakan radio pioner musik barat di kota Salatiga. Sejak awal berdiri hingga akhir 90-an, format lagu yang diputarkan didominasi oleh
lagu-lagu
barat.
Dengan
segmentasi pendengar
utama yaitu
mahasiswa, maka sajian tersebut mampu menarik banyak pendengar. Awal tahun 80an hingga 90-an merupakan masa jaya dari Radio Leonard. Radio Leonard memiliki program-program unggulan di telinga pendengar yang membuat radio ini menjadi radio favorit pada saat itu. Beberapa contoh program favorit adalah: a. Sweet and Lovely: program yang selalu mengudara di malam hari ini mendapat banyak respon dari pendengar. Program ini menyajikan lagu-lagu cinta dan biografi artis yang menyanyikan lagu cinta tersebut. Program ini
33
tidak menerima pesanan lagu dari pendengar, namun pendengar mampu menikmati lagu-lagu yang diputarkan radio tersebut. b. FAM (Favorite and Memories): program ini mengudara sore hari sebelum Sweet and Lovely. Berbeda dengan Sweet and Lovely, program ini bisa memesan lagu favorit pendengar. Yang berbeda dengan program-program pesan lagu yang lain adalah program ini hanya menerima pesan lagu melalui telepon. Setelah memesan lagu, pendengar harus menceritakan kenangan apa yang ada di balik lagu yang dipesan. Inilah yang membuat program ini menjadi salah satu favorit pendengar. Berbeda dengan sekarang, Radio Leonard dulu ketika masa jayanya anti dengan lagu dangdut, karena pengurus berpikir radio harus memiliki ciri khas dan tidak semua lagu bisa diputar di Radio Leonard. “Dulu saat masa jayanya ketika era tahun 1985 sampai awal tahun 1990, kami sangat anti dangdut, mas, karena kami berpikir kalau kami harus memiliki ciri khas dengan radio-radio lain. Kami mengutamakan lagu Pop Balada Barat yang bersegmentasikan anak muda sebagai musik yang diputar di program acara prime time. 1 ”
Akhirnya manajemen mengambil sikap dengan tidak memutarkan musik dangdut dan lebih mengedepankan lagu pop balada barat. Format siaran Radio Leonard berubah sesuai dengan perkembangan jaman. Munculnya beberapa radio bergelombang FM membuat pihak Radio Leonard sendiri harus mengubah strategi mereka untuk bertahan menghadapi persaingan antar radio yang ada. Seperti yang sudah diungkapkan Darwin dalam buku Pengatar Ilmu Komunkasi karangan Hafied Cangara, adaptasi dalam bentuk mutasi yang memungkinkan organisme untuk menghadapi lingkungan sekitarnya. Beberapa organisme tidak dapat beradaptasi dan mati, sedangkan lainnya berubah dan tetap hidup. Keputusan Radio Leonard yang sempat berganti-ganti format siaran merupakan adaptasi dengan 1
Hasil wawancara dengan bapak A’an Tisyadi, mantan producer dan programming Radio Leonard periode 1980-1990, 2 Agustus 2012, pukul 16.00 WIB.
34
lingkungan supaya mampu bertahan dalam persaingan radio-radio di kota Salatiga dan sekitarnya. Menjelang awal tahun
2000 Radio Leonard diambil alih oleh CPP
dan sempat mengubah nama radio menjadi Radio POP AM dengan format materi lagu tidak lagi didominasi oleh musik pop barat. Berikut
program mingguan Radio
Leonard yang mulai berjalan pada tahun 2000.
Tabel 5.1 Program Acara Radio Leonard Tahun 2000 No 1. 2. 3.
Jam Siar 05.00-08.00 08.00-10.00 10.00-12.00
4.
12.00-14.00
5.
14.00-17.00
6.
17.00-20.00
7.
20.00-22.00
8.
22.00-24.00
Senin-Sabtu / Minggu SEPASAL (Selamat Pagi Salatiga) AJOJING (Ayo Joget Injing) BUNDA PARAMITA (Buat Anda Para Wanita) LAKER (Langgam Keroncong) / BANG JIRAN (Tembang Negeri Jiran) RUJAK ULEG / DOT ID (Didi Kempot Idolaku) PILPEN ANDA (Pilihan Pendengar Anak Muda) / PANGKOJEG (Pangkalan Obrolan dan Gojeg) GADON MALAM / KAPEKA (Kedai Pantun Konyol) TEMBANG KENANGAN / BIKINI (Bintang Kita)
Format Lagu Pop Rancak Dangdut Pop Indo dan Barat, Slow Keroncong / Lagu Dari Malaysia Campursari / Lagu Didi Kempot Pop Tren Anak Muda / Campursari & Kenangan Indo Campursari / Campursari & Dangdut Tembang Kenangan/ Lagu dari Satu Penyanyi/ Group
Sumber: Company Profile Radio Leonard 774 AM , tahun 2000 Mengingat pada saat itu lagu barat sudah banyak diputar di radio-radio lain di Salatiga, maka untuk menghindari persaingan akhirnya Radio Leonard mengganti nama dan format siarannya. Terlebih lagi status Radio Leonard yang masih dalam frekuensi AM akan membuat pendengar cenderung mencari radio dengan format
35
siaran yang sama namun dalam frekuensi FM. Kualitas dan kejernihan suara radio berfrekuensi FM lebih bagus ketimbang radio yang masih dalam frekuensi AM. Tahun 2005 Radio Leonard kembali berganti nama dan format program, dari Radio POP AM menjadi Radio Qolbu. Sesuai namanya, ini adalah radio muslim pertama di Salatiga. Manajemen melakukan kebijakan ini karena sudah mulai adanya kompetisi radio yang menggunakan format musik dangdut dan juga ketika zaman itu merupakan saat-saat dimana kebangkitan islam2 . Radio Qolbu hanya dapat bertahan dalam kurun waktu satu tahun saja karena terlalu tersegmen sehingga untuk pemutaran iklan yang merupakan sumber utama dari radio ini menjadi terbatas. Tidak semua iklan bisa diputar di Radio Qolbu, hanya iklan-iklan bernuansa Islami dan sesuai ajaran Islam. Radio Qolbu kembali menjadi radio dangdut dengan nama awal yaitu Radio Leonard 774 AM Salatiga. Untuk kebijakan gelombang yang masih berada di AM berasal dari CPP
RADIONET itu sendiri. Pusat (CPP RADIONET) tetap
mempertahankan dalam gelombang AM dikarenakan terdapat kelas iklan di radio berjaringan di CPP RADIONET. Kelas 1 merupakan iklan-iklan yang tentunya berani membayar harga tinggi guna mempromosikan produknya. Iklan kelas 1 ini akan diputar di radio-radio yang bergelombangkan FM. Sedangkan iklan kelas 2 merupakan pengiklan yang hanya membayar rendah untuk beriklan, maka dari itu akan diberikan ke radio AM. CPP RADIONET mengambil Radio Leonard yang berada dalam gelombang AM karena salah satu misinya yaitu memiliki satu radio bergelombang AM di setiap kota dan Radio Leonard merupakan satu-satunya radio AM di kota Salatiga. 5.1.1 Program Pengorganisasian
Radio
Leonard
ketika
awal
terbentuk
lebih
banyak
didominasi anak muda karena para pengurus radio pada saat ini kebanyakan para 2
Hasil wawancara dengan bapak Paulus Mahendra, mantan penyiar/kepala bag. penyiaran/wakil direksi periode 1982-1996 dan BSO/kepala radio periode 1996-2005 Radio Leonard, 26 Agustus 2012, pukul 16.15 WIB
36
mahasiswa dari UKSW. Hampir seluruh program siaran di Radio Leonard memutarkan lagu barat karena anak muda pada saat itu lebih condong untuk mendengarkan lagu barat. Apalagi lagu-lagu yang bernuansakan cinta dan kenangan dari para pendengar. a. Format Siaran: Dalam pembuatan program, manajemen Radio Leonard berpatokan dengan musim atau sesuatu yang sedang digandrungi atau digilai oleh anak muda pada saat itu, yang berhubungan dengan musik dan seni pertunjukan. Biasanya manajemen melihat hal-hal yang berhubungan dengan musik dari majalah, koran, atau televisi, apa saja yang sedang tren pada
saat itu.
Setelah itu mencoba merealisasikan dan mendengar
bagaimana tanggapan pendengar dengan program yang telah dibuat. Usulan program dari pendengar pun tidak seluruhnya direalisasikan, hanya dengan menambah atau mengganti beberapa segmen di setiap program dan tentunya ada hubungannya dengan program yang sedang diputar. b. Rekrutmen: Perekrutan penyiar didasari dengan kemampuan individu dalam pengetahuannya soal dunia musik, dikarenakan ketika menjadi penyiar nanti, inidividu tidak hanya menyampaikan siapa penyanyi dan judul lagu apa yang akan diputar, namun setidaknya memahami sedikit latar belakang dari penyanyi atau berceritakan tentang apa lagu yang akan diputar. Melihat ketika era 80-an akses internet tidak semudah saat ini sehingga pengetahuan calon penyiar harus banyak dan luas, mencakup seluruh lagu yang diputar di Radio Leonard baik itu lagu Indonesia atau lagu mancanegara. Seiring dengan mulai banyak radio-radio bermunculan di Salatiga, manajemen sudah tidak mengutamakan pengetahuan dunia musik sebagai kemampuan utama calon penyiar. Hal terpenting adalah gaya ocehan individu dalam membawakan program siaran atau kecerewetan calon penyiar lah yang lebih penting. Dulunya yang membuat menarik adalah lagu-lagu yang diputarkan tetapi sekarang penyiar juga dapat membuat menarik dengan “banyak
37
omong”-nya tadi sehingga program yang dibawakan sang penyiar bisa memperoleh banyak pendengar. 5.1.2 Keuangan Keuangan Radio Leonard pada awalnya masih sulit untuk didapatkan. Awal terbentuk belum banyak yang tahu tentang Radio Leonard dan program masih kebanyakan memutar lagu ketimbang penyiar berbicara dalam satu program. Namun seiring dengan perkembangan Radio Leonard dan beberapa acara off air yang menggunakan modal sendiri, masyarakat mulai mengenal Radio Leonard dan usaha manajemen yang terus mencari biro iklan untuk mengajak kerja sama. Akhirnya pada tahun 80-an sudah mulai banyak sponsor yang bekerja sama dengan Radio Leonard. Misalnya yaitu dimana ketika malam hari ada program wayang, program tersebut disponsori penuh oleh salah satu iklan. Sehingga dalam jam siar program tersebut, hanya iklan yang mensponsori saja yang akan diputar. Contoh lain adalah ketika memanggil artis ibukota Anggun C. Casmi. Radio Leonard bekerja sama dengan label rekaman musik mengundang
Anggun
tampil di Salatiga.
yang menaungi Anggun untuk
Dana
untuk
mengundang
Anggun
ditanggung oleh Radio Leonard dan juga label rekaman, dengan catatan hasil penjualan tiket akan dibagi dua antara pihak radio dan label rekaman. Itupun Radio Leonard
masih
mendapatkan
untung
banyak
karena
masih
ada
penjualan
merchandise berupa kaset, kaos, poster, dan lain-lain yang berhubungan dengan Anggun C. Casmi. Juga sponsor-sponsor kecil yang mendukung acara tersebut. Iklan yang diputar di Radio Leonard-lah yang sesungguhnya sumber keuangan radio ini. “Ketika akhir tahun 80-an sampai awal 90-an pihak Radio Leonard hampir rutin mendatangkan artis-artis dari Jakarta untuk tampil di Salatiga. Dari Obi Mesa, Niki Astria, Anggun C. Casmi, Atiek CB, Kantata Takwa dan masih banyak lagi. Nyaris satu bulan sekali dan para pendengar antusias banget dengan kedatangan mereka. Kalau dari pihak radio sendiri alasan
38
memanggil artis-artis yaitu untuk mengangkat radio dan ini juga
merupakan kerjasama yang menguntungkan, mas.
Kerjasama yang terbangun baik dengan artis dan musik label. 3 Namun ketika Radio Leonard masuk dalam manajemen radio berjaringan CPP, tidak asal iklan yang masuk karena harus mendapat persetujuan CPP RADIONET terlebih dahulu. Tak sedikit juga iklan yang berasal dari kiriman CPP RADIONET. 5.1.3. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana Radio Leonard mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan jaman. Dulunya kaset dijadikan sebagai alat untuk menyimpan data. Data berupa iklan-iklan yang diputar, lagu-lagu, dan juga program yang bersifat taping atau direkam dan diputar saat-saat tertentu. Sehingga jika melihat ruang data banyak dipenuhi kaset-kaset penyimpan data. Antena penyebar gelombang pun masih tak sebagus saat ini. Hanya berupa antena kecil seukuran antena TV. Ketika mulai berkembang, Radio Leonard memperbaiki sedikit demi sedikit sarana prasarana yang ada. Antena ditingkatkan kekuatannya supaya daya jangkau siar lebih jauh. Ketika masuk manajemen radio berjaringan CPP-lah terjadi banyak perubahan dan pergantian. Semua sistem perekaman alat yang sebelumnya menggunakan kaset diganti dengan komputer. Alhasil para penyiar juga harus paham dalam penggunaan perangkat komputer. Melalui uraian di atas dijelaskan bahwa adaptasi atau cara bertahan Radio Leonard Salatiga mampu berevolusi menjadi radio bergelombang AM yang sampai sekarang masih mampu mempertahankan eksistensi. Dalam ilmu evolusi terdapat lima tahapan mekanisme dan proses, antara lain: a. Adaptasi: Merupakan bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitar untuk hidup. Radio Leonard sejak berdiri telah menjadi pionir radio dengan format lagu barat di Salatiga. Dengan sistem tersebut, radio ini pada 3
Hasil wawancara dengan bapak A’an Tisyadi, mantan producer dan programming Radio Leonard periode 1980-1990, 2 Agustus 2012, pukul 16.00 WIB.
39
saat itu mampu menarik banyak pendengar yang kebanyakan berasal dari kalangan mahasiswa. Mengundang beberapa artis dari Jakarta yang memang pada saat itu sedang berada di puncak karirnya. Hal ini dilakukan untuk mendongkrak radio dan melakukan kerjasama dengan label supaya bisa mendatangkan artis lain yang berada di label yang sama dan tentu saja mempunyai banyak penggemar di Salatiga. Hingga saat ini tekanan paling besar
yang
didapat
oleh
Radio
Leonard
adalah
mempertahankan
eksistensinya dengan radio-radio lain. Radio Leonard merupakan satusatunya radio yang masih berada dalam gelombang AM. Oleh karena itu adaptasi merupakan hal pertama yang penting untuk menjaga konsistensi Radio Leonard dalam persaingan dunia radio di kota Salatiga. b. Aliran Gen: Merupakan transfer gen dari populasi ke populasi lainnya. Penggambaran bagian ini adalah kepindahan kepemilikan Radio Leonard yang dulunya dikelola oleh pihak Radio Leonard itu sendiri ke tangan CPP RADIONET. Populasi awal adalah mereka yang mempunyai hak mengatur Radio Leonard. Mengatur dalam hal kewenangan dalam bagian teknik, program, dan pemasaran. Setelah perpindahan kepemilikan yang sampai sekarang masuk dalam manajemen CPP RADIONET, Radio Leonard sudah tidak mempunyai hak penuh dalam pengaturan bagian teknik, program, dan pemasaran. Hal ini diartikan bahwa CPP RADIONET merupakan populasi baru sebagai tempat perpindahan (gen) Radio Leonard. c. Mutasi: Perubahan pada sebuah gen demi mendukung lahirnya evolusi baru. Mutasi Radio Leonard terjadi ketika kepemilikan radio berpindah ke CPP RADIONET. Perangkat radio lama semua diganti dengan yang baru sesuai dengan
standar
KPID.
Dari mulai sistem perekaman yang awalnya
menggunakan kaset perekam untuk memutar iklan, lagu, dan program, diganti dengan penggunaan perangkat komputer. Komputer dinilai lebih efektif dan mampu menyimpan data lebih banyak. Perangkat lain seperti pemancar dan audio pendukung siar juga diperbaharui.
40
d. Seleksi Alam: Bahwa makhluk hidup yang tidak mampu bertahan dalam suatu ekosistem akan mengalami kepunahan. Harus ada adaptasi dengan lingkungan dan sesama makhluk hidup akan bersaing untuk mempertahankan hidupnya. Hal ini terlihat ketika pengambilan kepemilikan Radio Leonard ketika mengalami masa-masa surut dikarenakan oleh persaingan radio di Salatiga cukup ketat. Apalagi dengan keadaan Radio Leonard sebagai satusatunya radio
bergelombang AM di Salatiga.
Pendengar biasa akan
cenderung memilih radio bergelombang FM karena dilihat dari kejernihan suara, FM lebih jernih ketimbang AM. Untuk itu Radio Leonard mengganti keseluruhan format siaran yang sebelumnya didominasi oleh musik barat sekarang lebih ke dangdut dan campusari. Seleksi alam kembali terjadi ketika musik campur sari dan dangdut sudah mulai menjamur di Salatiga. Tahun 2005 Leonard mencoba mengubah format siaran menjadi radio Islami yaitu Radio Qolbu. Format siaran ini hanya bertahan satu tahun dan di tahun 2006 kembali menjadi Radio Leonard dengan format musik keseluruhannya adalah dangdut. e. Spesiasi: Merupakan sebuah proses evolusi munculnya spesies baru. Hal ini bergantung bagaimana populasi berspesiasi terisolasi secara geografis dari satu populasi ke populasi lainnya. Radio Leonard merupakan satu-satunya radio yang masih dalam gelombang AM di Salatiga. Sesuai misi dari pemilik, CPP RADIONET, yaitu memiliki satu radio berjaringan di setiap kota yang masih bergelombangkan AM, karena itulah Radio Leonard masih bertahan hingga saat ini. CPP RADIONET menjadi sumber utama penghasilan Radio Leonard karena lebih banyak iklan yang diputar di radio ini merupakan kiriman dari pusat. Adanya Radio Leonard di Salatiga juga mampu membuat pengiklan yang tidak mampu beriklan di radio FM akan lari ke radio AM yang harganya lebih murah.
41
5.2 Kebertahanan Fungsional Struktural Teori fungsional ini merupakan teori yang membicarakan perubahan. Hampir sama dengan evolusi struktural, namun fungsional struktural lebih melihat dari dalam organisme itu sendiri ketika terjadinya suatu perubahan. Sistem apa saja yang mempengaruhi perubahan tersebut. Akhir tahun 90’an lalu, Radio Leonard diambil alih oleh radio berjaring CPP RADIONET Magelang. Inilah awal dari banyak perubahan yang terjadi di Radio Leonard hingga mampu bertahan sampai saat ini. Manajemen diambil alih oleh CPP alhasil CPP punya hak lebih besar dalam pengaturan program apa saja yang bisa mengudara di Radio Leonard. Radio Leonard sendiri dalam hal ini hanya bisa member usulan, namun untuk perealisasian itu merupakan wewenang dari CPP. Salah satunya ketika awaal tahun 2000, Radio Leonard harus mengganti format siaran yang awalnya music pop Barat dan Indonesia menjadi dangdut. Hal ini dikarenakan CPP tidak ingin ada persaingan antara Radio Leonard dengan Radio Zenith Salatiga dengan format siaran yang sama, yaitu musik pop Barat dan Indonesia. Radio Zenith juga merupakan radio berjaringan milik CPP. Dari awal berdiri hingga akhir tahun 90’an, manajemen Radio Leonard lah yang sendirinya mengatur tentang program beserta penyiar yang terdapat di radio. Segala hal yang berhubungan untuk memuaskan pendengar dapat dilakukan langsung oleh manajamen
Radio
Leonard
sendiri.
Namun
setelah bergabung dengan CPP
RADIONET segala perubahan format atau penambahan program acara harus sesuai dengan prosedur pusat dan hanya pusat (CPP RADIONET) yang mempunyai hak penuh untuk melakukan putusan. Sehingga secara tidak langsung terjadi penurunan kualitas Radio Leonard. Radio Leonard hanya menjalankan fungsinya sebagai penghibur dan pemberi informasi kepada pendengar terutama tentang musik dangdut. Tetapi di sisi lain pusat juga merupakan sumber pemasukan terbesar Radio Leonard karena iklan yang diputar di Radio Leonard kebanyakan berasal dari pusat. Ada beberapa keunggulan dan kelemahan dari manajemen Radio Leonard ketika sebelum dan sesudah masuk radio berjaringan CPP RADIONET:
42
a. Sebelum Bergabung dengan CPP RADIONET 1. Keunggulan a. Ide-ide yang muncul dari pengurus Radio Leonard guna memajukan program-program yang ada lebih mudah terealisasi. b. Pengurus didominasi oleh mahasiswa sehingga ide-ide segar untuk inovasi program sering muncul. c. Banyak iklan masuk sehingga pemasukan dana radio tercukupi. d. Sering mengadakan acara-acara off air guna mempererat tali silaturahmi antara penyiar dan pendengar. 2. Kelemahan a. Pembagian honor sama rata tidak sesuai dengan jabatan yang dipegang dan relatif kecil. b. Regenerasi yang kurang karena mahasiswa hanya masuk pada generasi pertama sehingga masa jaya Radio Leonard terhenti ketika bermunculan radio pesaing. c. Struktur organisasi masih belum teratur karena ada beberapa penyiar yang merangkap jabatannya. d. Belum ada pembagian jam kerja sehingga kebanyakan pengurus datang pagi pulang malam. b. Setelah Bergabung dengan CPP RADIONET 1. Keunggulan a. Struktur organisasi sudah teratur, tidak ada rangkap jabatan. b. Pembagian honor memuaskan karena sesuai dengan UMR. c. Tidak perlu takut tidak memiliki iklan karena CPP RADIONET pasti akan mengirim beberapa iklan untunk diputar d. Jam kerja teratur, sehingga karyawan berangkat kerja sesuai dengan waktu yang ditentukan. 2. Kelemahan
43
a. Tidak bisa dengan bebas mengatur format program karena yang memiliki hak
mengatur format program adalah CPP RADIONET, sedangkan Radio
Leonard hanya bisa memberi usulan. b. Tidak sembarang iklan boleh masuk, harus sesuai prosedur pusat terlebih dahulu. c. Harga iklan benar-benar diturunkan supaya para pengiklan tidak lari ke radio yang bergelombang FM. d. Masih berada dalam gelombang AM dan satu-satunya yang ada di Salatiga. Program siaran kalah bersaing dengan yang sudah berada di FM. General Manager (GM) Radio Leonard bertanggungjawab atas semua kinerja radio
itu sendiri.
GM tidak
mempunyai kewenangan langsung karena yang
mempunyai hak adalah pusat (CPP RADIONET). Karena pusat memiliki banyak radio berjaringan jadi tidak mampu mengontrol satu persatu, disinilah fungsi GM digunakan. Ketika masih belum bergabung dengan CPP RADIONET, GM Radio Leonard berasal dari pengurus radio itu sendiri. Begitu juga pada tahun-tahun awal bergabungnya ke CPP RADIONET. Memasuki awal 2012, tanggungjawab Radio Leonard diserahkan oleh GM Radio Zenith, dan Radio Zenith sendiri juga merupakan radio berjaringan dari CPP RADIONET. Sehingga jika akan meeting mingguan, diadakan di Radio Zenith Salatiga dan digabung karena GM yang sama diantara kedua radio tersebut. Hal lain juga dilakukan secara bersama, misalnya ketika bulan ramadhan tahun ini, Radio Zenith bekerja sama dengan Radio Leonard mengadakan buka bersama yang diadakan di beberapa tempat strategis di kota Salatiga, seperti Lapangan Pancasila danhalaman parkir Mall Taman Sari, yang diadakan setiap Sabtu selama bulan ramadhan. Asumsi dasar Teori Fungsional Struktural, yaitu bahwa masyarakat menjadi suatu kesatuan atas dasar dua kesepakatan dari para anggotanya terhadap nilai-nilai tertentu.
Dengan demikian masyarakat adalah merupakan kumpulan sistem-sistem
sosial yang satu sama lain berhubungan dan saling memiliki ketergantungan. Ketergantungan ini terjadi antara Radio Leonard dengan CPP RADIONET. Radio
44
Leonard
membutuhkan
CPP
RADIONET
untuk
membantu
bertahan
dalam
persaingan radio saat ini. Sedangkan dari CPP RADIONET sendiri mereka mempunyai salah satu visi yaitu memiliki satu radio berfrekuensi AM di setiap jangkauan radio berjaringan milik mereka.
5.3 Kebertahanan dalam Media Penyiaran Manajemen penyiaran adalah manajemen yang diterapkan dalam organisasi penyiaran, yaitu organisasi yang mengelola siaran. Ini berarti, manajemen penyiaran sebagai motor penggerak organisasi dalam usaha pencapaian tujuan bersama melalui penyelenggaraan
siaran.
Dalam pengelolaan
manajemen
penyiaran,
tiap
tahap
kegiatan sudah ada ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan. Penyimpangan dari ketentuan yang ada berarti penanganan manajemen tidak professional lagi dan akibatnya juga akan mempengaruhi output. Bila terjadi, makan pihak khalayak yang tidak lain adalah konsumen siaran juga dirugikan. (Wahyudi, 1994:46) 5.3.1 Perencanaan Dalam dunia penyiaran, perencanaan merupakan unsur yang sangat penting karena siaran memiliki dampak yang sangat luas di masyarakat (Wahyudi, 1994:70). Perencanaan
menjadi
pegangan
setiap
pemimpin
dan
pelaksanaan
untuk
dilaksanakan. Dengan demikian , melalui perencanaan dapat dipersatukan kesamaan pandangan, sikap dan tindak dalam pelaksanaan di lapangan. Dalam menjaga kebertahanannya, Radio Leonard melakukan perencanaan media penyiaran yang meliputi empat aspek yaitu, falsafaf, rincian kegiatan, operasional stasiun, dan peraturan penyiaran. a. Falsafaf: Salatiga
dikenal juga
sebagai kota
pelajar
karena terdapat
Universitas Kristen Satya Wacana yang memiliki mahasiswa dari berbagai macam suku bangsa. Tidaklah berlebihan jika dikatakan masyarakat Salatiga membutuhkan media radio dimana media radio ditempatkan sebagai salah satu sarana strategis bagi seluruh komponen bangsa khususnya adanya kepedulian terhadap generasi muda, dimana usia muda akan mewarnai
45
kehidupannya kelak. Artinya dipahami dan diyakini kehadiran Radio Leonard di kota
Salatiga
memiliki potensi dan
pengaruh
yang
besar
dalam
pembentukan pendapat, sikap, gagasan, perasaan, dan perilaku manusia khususnya generasi muda harpan masa depan bangsa.
Disamping itu
terciptanya perekonomian yang kuat dan sehat dapat memberi tempat , sarana, atau wadah bagi anak muda untuk menggunakan waktunya secara maksumal yang positif dalam suasana santai, menghibur, dan mendidik. b. Rincian Kegiatan: Menjelaskan tentang bagaimana sistem pengoperasian penyiaran beserta departemen-departemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
Sejak awal berdiri, penyusunan departemen memang belum
maksimal dilakukan oleh Radio Leonard. Walaupun ada oknum yang sudah diberi wewenang disetiap departemen, namun eksekusinya dalam radio tersebut masih terjadi perangkapan kerja padahal sebelumnya sudah diberi kewenangan pada masing-masing departemen. Hal positif yang timbul dari ini hubungan yang terjalin antar departemen atau antar individu menjadi lebih akrab karena melibatkan beberapa individu dalam departemen yang berbeda bekerja sama.
Hal negatifnya kurang adanya fokus departemen yang
menaungi tugas dalam radio penyiaran. Karena cenderung bekerja bersamasama tanpa memandang dari departemen mana. Pembagian departemen baru berlangsung dengan baik ketika Radio Leonard sudah bergabung dengan CPP RADIONET. c. Operasional Stasiun: Seperti hal nya dengan rincian kegiatan, memuat tanggung jawab setiap posisi yang ada pada suatu media penyiaran dan hubungan berbagai posisi itu. Sebelum Radio Leonard bergabung dengan manajemen CPP RADIONET. Bapak Paulus berkata untuk pengaturan jabatan dalam perusahaan masih terbilang tidak rapi. Ada banyak pegawai yang merangkap dalam jabatannya. Berbeda dengan ketika sudah bergabung dengan CPP RADIONET, pegawai Radio Leonard per individunya bekerja sesuai dengan sumber daya manusia (SDM) sehingga tidak ada tumpukan
46
atau kerja ganda setiap pegawainy4 . Namun perlu diketahui ketika pembagian jabatan masih belum rapi, secara tidak langsung melatih para pegawai untuk ahli dalam berbagai bidang penyiaran sehingga para pegawai tidak melulu ahli dalam satu bidang saja. Karena dengan ini para pegawai bisa berbagi keluhan ketika membutuhkan ide untuk membuat suatu program ataupun ketika beberapa pegawai yang ijin bekerja tak perlu khawatir mencari penggantinya. Pembuatan program acara
dilaksanakan dalam suatu rapat yang sebelumnya
sudah dilakukan peninjauan ke dalam masyarakat serta radio pesaing. Kepala radio atau BSO (Broadcast Service Official) dan tim akan membentuk perencanaan program untuk periode satu tahun ke depan. Hal ini dilakukan supaya mempunyai gambaran untuk menjalankan rancangan apa saja untuk memajukan kualitas Radio Leonard melalui program siaran. Walaupun dalam perjalanan ke depan nanti ada beberapa sub program mengalami pergantian tidak seperti rancangan awal. d. Peraturan Stasiun Penyiaran: Pengaturan ini meliputi jam kerja, pakaian, cuti, dan sebagainya. Dalam pengaturan jam kerja, ada perbedaan ketika Radio Leonard sebelum dan sesudah bergabung dengan CPP RADIONET. Hal ini disampaikan oleh Bapak Paulus: “Sebelum masuk CPP, para penyiar masuk sesuai dengan jam on air siaran mereka. Kalo staf seperti produksi dan programming boleh pulang ya kalo pekerjaan mereka sudah selesai seperti contohnya bikin iklan. Staf resepsionis dan bagian iklan tetap masuk dari pagi sampai sore. Nah setelah
4
Hasil wawancara dengan bapak Paulus Mahendra, mantan penyiar/kepala bag. penyiaran/wakil direksi periode 1982-1996 dan BSO/kepala radio periode 1996-2005 Radio Leonard, 26 Agustus 2012, pukul 16.15 WIB.
47
masuk CPP, staf penyiar dan staf pendukung lainnya harus ada di kantor minimal 8 jam per harinya.” 5 Bapak Paulus menambahkan untuk masalah cuti di dunia radio jarang dilakukan karena tidak mengenal yang namanya hari libur. Tetap saja untuk masalah ijin penyiar diperbolehkan melakukannya asalkan sesuai dengan birokrasi yang ditentukan oleh BSO. Biasanya penyiar melakukan tukar jam kerja dengan penyiar lainnya jika dalam suatu hari berhalangan hadir dan tetap sesuai dengan persetujuan BSO. Untuk peraturan berpakaian pada saat itu karena kebanyakan pegawai dari kalangan mahasiswa jadi pakaian rapi memakai kemeja dengan bawahan harus celana panjang dan bersepatu. Saat malam harinya baru diperbolehkan tidak
memakai sepatu dan boleh
menggunakan kaos. 5.3.2 Pengorganisasian Organisasi dapat diartikan sebagai susunan dengan bagian-bagian terpadu, sehingga hubungan mereka dipengaruhi oleh hubungan secara keseluruhan. Menurut Willis dan Aldrige (1991) stasiun penyiaran pada umumnya memiliki empat fungsi dasar dalam struktur organisasinya yaitu: a. Bagian
Teknik: Bagian
ini mengontrol seluruh
kinerja
siaran melalui
peralatan guna kelancaran mengudaranya suatu program. Kualitas peralatan yang
dimiliki juga
penerimanya.
Saat
mempengaruhi output awal
berdiri
yang keluar di radio-radio
peralatan
yang
digunakan
masih
menggunakan sistem secara manual yaitu memutarkan lagu atau iklan atau jingle program menggunakan kaset. Dalam kaset itu sendiri hanya bisa menyimpan satu kali rekaman baik itu dari lagu, iklan, atau jingle program. Selain itu Radio Leonard menggunakan piringan hitam untuk memutarkan lagu-lagu yang mungkin tidak dimiliki dalam rekaman kaset. Gambar di 5
Hasil wawancara dengan bapak Paulus Mahendra, mantan penyiar/kepala bag. penyiaran/wakil direksi periode 1982-1996 dan BSO/kepala radio periode 1996-2005 Radio Leonard, 26 Agustus 2012, pukul 16.15 WIB.
48
bawah
ini merupakan gambar sebagian kaset yang digunakan untuk
penyimpanan data siaran:
Gambar 5.1 Kaset Perekam Lagu
Gambar 5.2 Piringan Hitam
Sumber: Data Primer 2012
Sumber: Data Primer 2012
Gambar 5.3 Kaset Perekam Iklan
Sumber: Data Primer 2012
Hal menarik ketika dilakukan perekaman sebuah program atau iklan. Di sana disediakan empat perekam sekaligus kasetnya yang memiliki fungsi berbedabeda. Pertama adalah perekam keseluruhan, yang kedua rekaman suara
49
mentah penyiar, yang ketiga lagu pendukung, dan yang keempat suara tambahan atau pendukung untuk pembuatan iklan atau program.
Gambar 5.4 Kabin Siaran
Gambar 5.5 Operator Ruang Siar
Sumber: Data Primer 2012
Sumber: Data Primer 2012
Gambar di atas merupakan peralatan Radio Leonard yang sudah mulai berganti pada akhir tahun 90-an ketika kepemilikan akan berada dalam manajemen CPP RADIONET. Pergantian tersebut dilakukan memang karena perkembangan jaman yang semakin maju tidak lagi menggunakan perekam manual
tetapi
sudah
menggunakan
komputer
yang
lebih
mudah
mengaksesnya. b. Bagian Program: Program acara di Radio Leonard memiliki masa berlaku selama satu tahun. Jika dalam rapat pembahasan program tersebut masih memiliki banyak pendengar maka program tersebut akan diperpanjang beserta perbaharuannya supaya pendengar tidak gampang bosan. Ada beberapa juga program yang bekerjasama dengan dengan pihak luar seperti yang dijelaskan Bapak Paulus: “Dulu setahun sekali kita wajib mengirimkan program regular ke badan penyiaran untuk dievaluasi dari pihak sana, kurang tau kalo sekarang. Kita belum pernah yang
50
namanya beli program, tapi kebanyakan para sponsor yang meminta kita untuk bekerjasama untuk membuat suatu program. Ada juga beberapa media partner.”6 Banyak hal yang dilakukan Radio Leonard pada saat itu untuk mendukung visi misi sebagai radio anak muda dengan melakukan kerjasama dengan media partner atau me-relay program siaran. Seperti Voice of America (VOA) yang menyiarkan beberapa kegiatan yang terjadi di Amerika khususnya Amerika Serikat dalam kesehariannya yang berhubungan dengan kegiatan anak muda. Biasanya merekam beberapa kejadian atau kegiatan yang juga melibatkan warga Indonesia yang berada di Amerika Serikat yang sedang kuliah atau bekerja disana. Ada lagi yaitu Radio Netherland, yang memberikan informasi berita teraktual dari belahan bumi bagian barat. Untuk program siaran yang dikontrak oleh pengiklan, biasanya dalam satu durasi program siaran semua iklan akan memutar iklan yang sama dan ketika mengudara pembahasan tidak
jauh-jauh dari iklan.
Hal ini dilakukan
pengiklan untuk mempromosikan produk baru mereka sehingga perlu adanya pemberitahuan
lebih
kepada
masyarakat.
Oleh
karena
itu,
pengiklan
mengontrak salah satu program yang ada di Radio Leonard. c. Bagian Pemasaran dan Penjualan: Pada bagian ini membahas tentang kegiatan off air yang dilakukan oleh Radio Leonard guna mempromosikan radio mereka. Menurut Bapak Paulus, off air disini dibagi menjadi dua, yaitu off air dari Radio Leonard sendiri dan off air yang sistem kerjanya seperti Event Organizer. Off air dari pihak Radio Leonard sendiri adalah acara yang sebagian
besar
keseluruhannya
dibiayai oleh
Radio
Leonard.
Seperti
mengadakan lomba-lomba yang memperebutkan hadiah uang dan juga buah tangan berupa produk dari Radio Leonard. Bapak A’an mengatakan untuk 6
Hasil wawancara dengan bapak Paulus Mahendra, mantan penyiar/ kepala bag. penyiaran/wakil direksi periode 1982-1996 dan BSO/kepala radio periode 1996-2005 Radio Leonard, 26 Agustus 2012, pukul 16.15 WIB.
51
event dengan biaya sendiri biasanya lebih kepada lomba-lomba yang bertajuk olahraga seperti bola voli, badminton, sepak bola, sepeda santai dan jalan sehat7 . Untuk acara off air yang sistem kerjanya seperti Event Organizer, biasanya dalam mengundang artis-artis ibukota.
Radio
Leonard hanya
bertindak mencari ijin sang artis untuk membuat pertunjukan di Salatiga. Hal ini juga ditambahkan oleh Bapak A’an: “Dari label musik sang artis mempromosikan akan tampil di kota Salatiga yang juga disponsori oleh Radio Leonard. Ini kan secara tidak langsung mempromosikan radio kami, selain itu untuk pembelian tiket konser dan merchandise sang artis dilakukan di Radio Leonard. Semakin membuat radio kami dikenal lebih luas lagi oleh publik Salatiga. Artis yang diundang juga tidak main-main karena artis yang sedang naik daun pada waktu itu.” 8 Selain itu Radio Leonard juga pernah bekerjasama dengan Taman Impian Jaya Ancol (TMII) untuk mempromosikan produk-produknya. Dari pihak TMII
berkunjung
ke
Salatiga
mengadakan
promosi
dengan
seminar
membahas apa saja yang ada di dalam TMII. Radio Leonard disini bertindak sebagai mediator TMII untuk berpromosi kepada masyarakat di kota Salatiga. Timbal balik yang didapatkan adalah beberapa stiker dan spanduk bertuliskan “Radio Leonard 774 AM Salatiga” terpampang di beberapa sudut wilayah TMII sehingga Radio Leonard mampu berpromosi sampai ke luar Salatiga.
5.3.3 Pengarahan dan Memberi Pengaruh Fungsi mengarahkan (directing) dan memberikan pengaruh atau mempengaruhi (ifluencing) tertuju pada upaya untuk merangsang antusiasme karyawan untuk 7
Hasil wawancara dengan bapak A’an Tisyadi, mantan producer dan programming Radio Leonard periode 1980-1990, 2 Agustus 2012, pukul 16.00 WIB. 8 Ibid. `
52
melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif. Fungsi pengarahan diawali dengan motivasi karena para manajer tidak dapat mengarahkan kecuali bawahan dimotivasi untuk bersedia mengikutinya. (Morrisan, 2008:154) a. Motivasi: Biasanya hal ini akan dilakukan dalam evaluasi mingguan yang dilakukan oleh Radio Leonard ketika melihat salah satu pegawainya sedang dalam performa buruk. BSO harus mampu melihat mana anak buahnya yang sedang mengalami masalah dan jika diperbolehkan membantu anak buah tersebut
untuk
menyelesaikan masalahnya.
BSO
dan rekan-rekan lain
memberi masukan dengan si individu sedang terkena masalah untuk terpacu supaya menjadi lebih baik lagi dan lebih giat untuk berusaha keluar dari masalah. Dengan sikap BSO dan rekan-rekan yang mampu memberi toleransi kepada individu yang terkena masalah akan membuat kenyamanan dan keharmonisan di dalam Radio Leonard. b. Komunikasi: Komunikasi penting dilakukan antar karyawan supaya tidak terjadi suatu konflik. BSO sebagai kepala radio harus berlaku adil kepada seluruh karyawan supaya tidak muncul suatu kecemburuan sosial. Bapak Paulus menambahkan bahwa masalah pasti akan selalu muncul dalam setiap manajemen.
Tinggal pintar-pintar kita saja dalam mengatur pembagian
pekerjaan dan waktu. Diusahakan selalu ada komunikasi kepada seluruh karyawan di setiap harinya supaya karyawan merasa diwongke ketika bekerja di Radio Leonard. Karena media adalah agen perubahan, jadi berharap dengan bekerja di suatu media seorang individu bisa berubah ke arah yang lebih baik.9 c. Kepemimpinan:
Setiap
pemimpin
harus
memiliki
jiwa
kepemimpinan.
Begitupun seorang BSO, harus mampu mengatur dan berlaku adil kepada setiap karyawan yang masing-masing memiliki karakter yang berbeda-beda. 9
Hasil wawancara dengan bapak Paulus Mahendra, mantan penyiar/kepala bag. penyiaran/wakil direksi periode 1982-1996 dan BSO/kepala radio periode 1996-2005 Radio Leonard, 26 Agustus 2012, pukul 16.15 WIB.
53
BSO yang mengerti apa yang diharapkan para pegawai dan pendengar untuk kemajuan radio bisa dikatakan merupakan BSO yang berhasil. Tinggal selektif dalam pemilihan ide-ide sesuai visi misi radio tersebut. d. Pelatihan: Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), saat itu rutin mengadakan pelatihan penyiaran (radio) kepada seluruh elemen yang bekerja di bidang radio. Pelatihan ini dilakukan dua kali dalam satu tahun. Pelatihannya pun bermacam-macam sesuai dengan job description yang ada dalam radio. Misalnya jurnalistik, produser musik, programming, announcer, music director, produksi, dan sebagainya. Radio Leonard waktu itu selalu mengirimkan perwakilan untuk mengikuti pelatihan keterampilan dalam dunia penyiaran (radio). Setelah selesai mengikuti pelatihan tersebut para karyawan Leonard wajib
membuat evaluasi kegiatan setelah itu mereka membagi ilmu
kepada karyawan Radio Leonard lain yang tidak ikut dalam pelatihan tersebut. 5.3.4 Pengawasan Menurut Fayol dalam Wahyudi (1994:92), pengawasan adalah pengujian, apakah segala hal berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditentukan dengan instruksi yang telah diberikan, dan dengan prinsip-prinsip yang telah digariskan. Pengawasan harus dilakukan berdasarkan hasil kerja atau kinerja yang dapat diukur agar pengawasan dapat berjalan secara efektif. Menurut Morissan (2008:160), ada dua konsep utama
untuk mengukur prestasi kerja manajemen stasiun penyiaran adalah
efisiensi dan efektifitas: a. Efisiensi: Merupakan
kemampuan
untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan
dengan benar. Selama masa periode sebelum diambil alih manajemen CPP RADIONET,
untuk
efisiensi kerja Radio
Leonard
hanya
menjalankan
program yang sudah dirancang dari pusat (CPP). Sehingga pada saat ini Radio Leonard hanya menjalankan sesuai dengan diberikan pusat seperti program acara. Berbeda ketika sebelum bergabung, radio ini memiliki pemikir-pemikir sendiri yang juga bekerja sebagai karyawan Radio Leonard guna memajukan radio untuk mampu bersaing dengan radio lain yang ada di kota Salatiga.
54
b. Efektifitas: Merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam setiap periodenya yang berlangsung selama satu tahun, Radio Leonard selalu membuat program acara berkualitas demi kemajuan radio nya. Programprogram yang dibuat oleh tim sebelumnya dibandingkan terlebih dahulu dengan radio lain apakah mampu bersaing dengan program dari radio lain. Namun ketika masa jaya Radio Leonard ada beberapa program unggulan yang memang sudah menjadi andalan radio tersebut. “Kita selalu punya mas program-program yang mampu bersaing bahkan bisa mengungguli program-program dari radio lain. Karena juga memiliki basic pendengar yang kuat, jadi ya kalo kelihatan program radio sedikit unggul kita Cuma menambah variasi program dan kita akhirnya yang lebih unggul. Tapi itu ya sebelum masuk CPP, kalo sekarang program sudah dari sananya.” 10 Memilih menggunakan program yang masa siar hanya satu tahun merupakan cara Radio Leonard untuk memperoleh eksistensi dalam persaingan radio di kota Salatiga. Hanya beberapa program prime time yang tidak berganti karena merupakan unggulan di telinga para pendengar. Perubahan program juga tidak keseluruhan terjadi, hanya perubahan kemasan program saja namun format lagu tetap sama sehingga pendengar tidak bosan untuk mendengarkan. Perkembangan Radio Leonard dari awal berdiri hingga saat ini terbilang menurun. Hal ini ditunjukan dengan bertahannya Radio Leonard dalam gelombang AM sedangkan radio-radio lain di kota Salatiga bergelombangkan FM atau yang awalnya AM berpindah menjadi FM. Dari sisi kejernihan sendiri jelas FM lebih unggul dari AM, maka dari itu peminat radio AM masih kalah dibanding peminat 10
Hasil wawancara dengan bapak Paulus Mahendra, mantan penyiar/kepala bag. penyiaran/wakil direksi periode 1982-1996 dan BSO/kepala radio periode 1996-2005 Radio Leonard, 26 Agustus 2012, pukul 16.15 WIB.
55
radio FM. Walaupun begitu, Radio Leonard juga menggunakan strategi bertahan untuk mempertahankan eksistensinya dengan radio-radio lain di kota Salatiga. Radio Leonard berada di era puncak ketika tahun 80an dan 90an dikarenakan saat
itu
persaingan
radio
belum sebanyak
sekarang alhasil radio
ini bisa
mengoptimalkan untuk mencapai tingkat yang paling atas. Saat itu belum ada radio FM, dan radio bersegmentasikan anak muda pertama adalah Radio Leonard. Kala itu manajamen mengandalkan sumber daya manusia yang didominisasi oleh mahasiswa sehingga para mahasiswa mengerti apa yang sedang digandrungi oleh masyarakat saat itu. Program-program unggulan dengan format lagu barat menjadi andalan Radio Leonard untuk menarik banyak pendengar. Selain itu, beberapa event yang diselenggarakan atau ada kerjasama dengan Radio Leonard juga mendapatkan hasil positif dari masyarakat. Ketepatan Radio Leonard dalam pemilihan event sangat tepat karena yang diselenggarakan merupakan sesuatu yang sedang menjamur atau banyak dikenal oleh masyarakat pada saat itu. Salah satunya dengan menggundang beberapa artis ibukota antara lain, Anggun C. Sasmi, yang memang pada saat itu terkenal di kalangan masyarakat Salatiga. Paling fenomenal adalah ketika memanggil band sekaliber Kantata Taqwa, band yang digawangi oleh Iwan Fals, Setiawan Djodi, W.S. Rendra, dan masih banyak lagi, merupakan sosok-sosok idola anak muda pada saat itu. Dengan program-program yang diadakan tersebut Radio Leonard juga mendirikan perkumpulan pendengar supaya memiliki pendengar tetap yang selalu mendukung Radio Leonard. Teknologi informasi yang
terus-menerus
berkembang membuat munculnya
radio-radio baru di Salatiga. Radio-radio baru tersebut menggunakan gelombang FM untuk penyebaran siarannya karena menganggap radio AM kalah dalam kualitas siarnya. Menyadari banyaknya persaingan dan berkurangnya pendengar, akhir tahun 90-an Radio Leonard melakukan strategi bertahan dengan bergabung dengan manajemen CPP RADIONET. CPP RADIONET merupakan radio berjaringan yang berbasis
di Magelang.
Dengan
bergabungnya
Radio
Leonard
dengan radio
berjaringan tersebut, secara tidak langsung hak untuk mengatur format dan program
56
acara dipegang oleh CPP RADIONET. Radio Leonard hanya mempunyai hak untuk pengusulan
program
namun
perealisasian
tetap
dengan
persetujuan
CPP
RADIONET. Alhasil demi menjaga eksistensi, pada awal tahun 2000 Radio Leonard mengganti format siaran yang sebelumnya didominisasi oleh lagu pop berganti ke lagu dangdut campursari dan merubah nama menjadi Radio POP AM. Format siaran ini hanya bertahan selama lima tahun, dan memasuki tahun 2005, Radio POP AM mengubah kembali nama dan format siaran menjadi Radio Qolbu. Radio Qolbu adalah radio dengan format Islami dan hal ini dilakukan juga karena bertahannya radio ini karena melihat radio dengan format siaran dangdut campursari sudah menjamur di Salatiga. Radio Qolbu tidak bertahan lama, hanya dalam waktu setahun saja dikarenakan kesusahan pihak manajemen mengendalikan format siaran yang dilakukan berpatokan dengan Islam. Seperti iklan yang masuk tidak sembarang iklan dan harus sesuai dengan ajaran agama, dan juga kreatifitas penyiar dalam siaran berkurang karena setiap membawakan program harus ditemani oleh ustad atau ustadzah. Tahun 2006, radio ini kembali menggunakan nama lama, Leonard, dan mengubah format siaran menjadi musik dangdut yang diputar selama 24 jam penuh. Hal unik yang terjadi adalah ketika para penyiar yang mengubah-ubah gaya siaran mereka seiring dengan berubah-ubahnya format siaran Radio Leonard. Penyiar Radio Leonard sampai saat ini masih merupakan penyiar yang direkrut ketika tahun 90an, bahkan ada yang bertahan sejak awal radio ini berdiri. Awalnya penyiar harus bersikap seperti anak muda , dengan pengetahuan tentang dunia musik harus sangat luas. Mulai masuk ke dalam manajemen CPP RADIONET, yang format siaran harus diganti dengan dominasi musik dangdut dan campursari, para penyiar harus mengubah gaya siaran mereka. Sebelumnya penyiar mengedepankan pengetahuan dan suara nomor dua, namun saat itu diubah menjadi suara diutamakan. Dasarnya musik dangdut dan campursari adalah melayu, sehingga penyiar harus membawakan siaran dengan cengkok atau logat khas melayu. Istilahnya para penyiar harus “genit” supaya mampu menarik perhatian pendengar. Ketika radio ini menjadi radio bernuansa Islami, kembali penyiar harus merubah gaya siaran mereka yang dulunya
57
cerewet disertai cengkok khas melayunya berganti menjadi gaya siaran yang tenang, sopan, dan terkesan seperti suatu khotbah karena membawakan program siaran sesuai ajaran agama atau seperti syiar Islam. Ini hanya berlangsung sebentar karena di tahun berikutnya radio kembali menggunakan nama lama, Radio Leonard, dengan format siaran dangdut secara penuh. Kali ini, penyiar tidak perlu berbicara dalam membawakan program karena setiap program hanya memutarkan lagu saja, musik dangdut. Radio
Leonard
mengalami
berbagai
perubahan
format
siaran
guna
mempertahankan eksistensinya. Bermula dengan format pop pada awal berdiri hingga akhir tahun 90-an, memasuki tahun 2000 awal manajemen melakukan perubahan dengan mengurangi lagu pop dan menambahkan music dangdut dan campursari di setiap program acara. Hal ini hanya berlangsung dalam 5 tahun karena di tahun 2005 kembali ada perubahan format acara dan musik secara keseluruhan menjadi radio bernuansa Islami. Hanya bertahan setahun kembali Radio Leonard merubah format siaran dan musik, kembali menggunakan format lama namun hanya menonjolkan satu jenis musik saja yaitu musik dangdut. Perubahan format yang terjadi pada Radio Leonard seakan-akan dilakukan secara alamiah atau secara ilmu biologi disebut naluri hewani atau insting. Insting alamiah yang dilakukan seperti penjelasan di atas bahwa demi mempertahankan keberadaan Radio Leonard mereka secara naluri beberapa kali melakukan pergantian format program yang menurut penulis hampir mencakup
ke seluruh program yang
sebelumnya. Radio Leonard mau tidak mau mengikuti insting spontanitas untuk tetap mempertahankan eksistensinya. Selain itu, pada akhirnya terlihat juga adanya peleburan identitas yang terjadi saat ini. Radio Leonard yang dulu masyarakat mengenal sebagai radio yang selalu memutar pop barat namun kini hanya memutarkan musik dangdut. Padahal pengurus awal Radio Leonard sempat mengatakan bahwa radio merupakan radio yang anti musik dangdut, tetapi bisa kita lihat saat ini Radio Leonard hanya memutarkan musik-musik dangdut saja.
58
Bagaikan struktur sosial di Amerika Serikat, melting pot, yang merupakan peleburan menjadi satu tanpa meninggalkan identitas yang berbeda-beda, Radio Leonard pun melakukan hal yang serupa. Saat ini majememen Radio Leonard lah yang melakukan peleburan dan penyatuan identitas dengan Radio Zenith Salatiga. Radio Zenith Salatiga juga merupakan radio yang berada dalam naungan CPP RADIONET. Dalam pengambilan suatu keputusan, Radio Leonard tidak akan memutuskan sendiri karena mereka harus mendiskusikan dengan manajemen Radio Zenith. Disini, GM atau General Manager Radio Zenith berperan ganda karena juga menjadi GM di Radio Leonard. Saat ini, tanggungjawab keseluruhan manajemen Radio Leonard juga merupakan tanggungjawab dari manajemen Radio Zenith, yang nantinya akan dilaporkan atau dipertanggungjawabkan kepada pihak manajemen CPP RADIONET.
59