BAB IV PEMODELAN STRUKTUR
Pada bagian ini akan dilakukan proses pemodelan struktur bangunan balok kolom dan flat slab dengan menggunakan acuan Peraturan SNI 03-2847-2002 dan dengan menggunakan
bantuan software ETABS versi 9.0.0.
4.1
PERENCANAAN TEBAL PELAT
Untuk dapat menghasilkan sistem struktur yang baik maka bangunan yang didisain harus memenuhi ketentuan yang berlaku pada Peraturan SNI03-2847-2002. Berikut ini adalah beberapa ketentuan yang dapat dipergunakan untuk dapat menentukan dimensi tebal pelat pada sistem struktur balok kolom dan flat slab. Tabel 4. 1 Tebal Minimum Pelat tanpa balok interior Kekuatan leleh fy (Mpa) 275
Tanpa drop panel Panel eksterior Tanpa Balok tepi Dengan Balok tepi ln/33 ln/36
400 500
ln/30 ln/28
ln/33 ln/31
Dengan drop panel Panel eksterior Panel interior Tanpa Balok tepi Dengan Balok tepi ln/36 ln/36 ln/40 ln/33 ln/31
ln/33 ln/31
ln/36 ln/34
Panel interior ln/40 ln/36 ln/34
Keterangan : - Tebal pelat tanpa drop panel tidak boleh kurang dari 125 mm - Tebal pelat dengan drop panel tidak boleh kurang dari 100 mm - ln= Jarak bersih antar dua kolom yang berdekatan. Maka untuk menentukan tebal pelat sistem struktur flat slab dengan fy = 400 MPa, sistem struktur tanpa drop panel, digunakan tebal minimum sebesar ln/30.
Tugas Akhir
IV-1
Pada tugas akhir ini digunakan spesifikasi material sebagai berikut : Beton : Ec
Baja
4.2
= 25742, 96 MPa
Ȗbeton = 2400
Kg/m3
fy
=
400
MPa
f’c
=
30
MPa
: BJ-41 (fy= 250 MPa, fu=410 MPa).
PERENCANAAN BALOK T
Berdasarkan peraturan SNI03-2847-2002, disain elemen balok T harus sesuai dengan ketentuan pada bab 10.10, yaitu : 1). Pada konstruksi balok T, bagian sayap dan badan balok harus dibuat menyatu (monolit) atau harus dilekatkan secara efektif sehingga menjadi satu kesatuan 2). Lebar pelat efektif sebagai bagian dari sayap balok T tidak boleh melebihi ¼ bentang balok, dan lebar efektif sayap dari masing-masing sisi badan balok tidak boleh melebihi : a. 8 kali tpelat, dan b. ½ jarak bersih antar balok- balok yang bersebelahan 3). Untuk balok yang mempunyai pelat hanya pada satu sisi, lebar efektif sayap dari sisi badan tidak boleh melebihi dari: a.
1/12 dari bentang balok,
b.
6 kali tpelat, dan
c.
½ jarak bersih antar balok-balok yang bersebelahan
4). Balok T tunggal, di mana bentuk T nya diperlukan untuk menambah luas daerah tekan, harus mempunyai ketebalan sayap tidak kurang dari ½ lebar badan balok, dan lebar efektif sayap tidak lebih dari 4 kali lebar badan balok 5). Bila tulangan lentur utama pelat, yang merupakan bagian dari sayap balok T (terkecuali untuk konstruksi pelat rusuk), dipasang sejajar dengan balok, maka harus disediakan penulangan di sisi atas pelat yang dipasang tegak lurus terhadap balok berdasarkan ketentuan berikut : a. Tulangan transversal tersebut harus direncanakan untuk memikul beban terfaktor selebar efektif pelat yang dianggap berprilaku sebagai kantilever. Untuk balok T tunggal, seluruh lebar dari sayap yang membentang harus
Tugas Akhir
IV-2
diperhitungkan. Untuk balok T lainnya, hanya bagian pelat selebar efektifnya saja yang perlu diperhitungkan. b. Tulangan transversal harus dipasang dengan spasi tidak melebihi 5 kali tebal pelat dan juga tidak melebihi 500 mm.
tpelat
befektif
h
d
bw Gambar 4. 1 Penampang balok T
4.3 PERENCANAAN AWAL
SISTEM STRUKTUR BALOK KOLOM DAN
FLAT SLAB DENGAN DINDING GESER
Berdasarkan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SK SNI 032847-2002, sistem struktur yang akan dianalisis adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dengan dinding geser. Komponen struktur ini didesain untuk memikul gaya akibat beban gempa dan memikul momen (Lentur).
Material yang digunakan di dalam portal tersebut adalah beton dengan kekuatan tekan 30 MPa dan tulangan dengan kapasitas tarik 410 MPa (BJ 41).
Tugas Akhir
IV-3
6000 mm
8000 mm
Gambar 4. 2 Denah struktur dengan dinding geser (Core Wall)
Untuk menganalisis pengaruh gaya gempa pada struktur, pembebanan struktur dilakukan terhadap beban mati, beban mati tambahan (SDL), dan beban gempa sebagaimana dijelaskan di bawah ini: -
Beban Mati (D) Beban mati merupakan beban dari seluruh bagian dari struktur yang bersifat tetap. dengan berat beton sebesar 2.4 KN/m3. Beban hidup yang diperhitungkan adalah berat sendiri dari masing-masing elemen, seperti pelat, balok, kolom, dan dinding geser. Pelat dirancang setebal 150 mm dan dinding geser direncanakan setebal 150 mm.
-
Beban Mati tambahan (SIDL) Beban mati tambahan (Super Imposed Dead Load) merupakan berat mati yang berasal dari elemen-elemen non struktural yang ditambahkan kepada struktur. Contoh dari beban SIDL yang digunakan pada perencanaan bangunan kali ini adalah beban peralatan mekanikal dan elektrikal sebesar 0.5 KN/m2, beban penutup lantai keramik 0.24 KN/m2 per cm tebal, beban mortar lantai 0.21 KN/m2 per cm tebal, Plafond dan penggantung 0.18 KN/m2, beban dinding setengah bata 2.5 KN/m2.
-
Beban Hidup (L) Beban hidup atau live load merupakan beban-beban yang tidak bekerja pada bangunan selama bangunan itu berdiri melainkan beban yang berasal dari
Tugas Akhir
IV-4
penghuni atau barang-barang furniture tergantung dari fungsi bangunan. Menurut Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung SKBI1.3.53.1987, beban hidup pada bangunan apartemen untuk lantai) 250 Kg/m2 dan untuk lantai atap sebesar 100 Kg/m2. -
Beban Gempa (E) Beban lateral yang dianggap dominan adalah beban gempa. Beban gempa desain yang digunakan adalah sebagai berikut (Uniform Building Code,UBC 1997). Spektrum gempa rencana yang digunakan adalah zona 3 dengan Z = 0.3 g dengan perencanaan struktur daktail penuh. V
C v .I W R.T
(4. 1)
yang tidak melebihi dari : V
2.5xC a x I W R
(4. 2)
tetapi juga tidak kurang dari V
0.11 x Ca x I x W
(4.3)
D IS A IN R E S P O N S S P E C T R A Z O N A G E M P A 3 , T A N A H L U N A K (U B C 1 9 9 7 ) C (g )
2 .5 C A = 0 .8 3
C v / T = 0 .4 5 / T C A = 0 .3 3
0 .1
0 .6 T ( D e tik )
Gambar 4. 3 Kurva desain respons spectra zona gempa 3 tanah lunak
Total gaya geser dasar yang dihasilkan didistribusikan berdasarkan ketinggian dari struktur yang memenuhi persamaan di bawah ini :
Tugas Akhir
IV-5
n
V
(4.4)
Ft ¦ Fi i 1
Konsentrasi gaya di puncak ditentukan oleh persamaan di bawah ini : Ft = 0.07 T. V
(4.5)
Nilai Ft tidak melebihi 0.25V dan dianggap nol apabila T kurang dari 0.7 detik. Sisa dari gaya geser dasar setelah dikurangi Ft didistribusikan pada setiap lantai dengan menggunakan persamaan di bawah ini : Fx =
V Ft w x h x n
(4.6)
¦ w i hi
i 1
Sedangkan berdasarkan Peraturan IBC 2003, gaya geser dasar disain adalah V = Cs.W
(4.7)
Keterangan : W = berat efektif struktur (berar gedung + beban mati lainnya yang mungkin terjadi ketika gempa bumi terjadi), dan Cs = koefisien respons gempa Nilai gaya geser dasar disain harus lebih besar dari 0.0455 SDS IE W Gaya geser per lantai diberikan oleh rumus : n
FPX
¦ Fi
i x b
w px
(4.8)
¦wi i x
Keterangan : FPX = Gaya geser yang diaplikasikan pada diafragma lantai ke-i Fi = Gaya yang didapatkan dari persamaan ASCE 7-02 (IBC 2003) pada lantai ke-i wPX = Berat efektif struktur pada lantai x wi = Berat efektif struktur pada lantai ke-i
Tugas Akhir
IV-6
Tabel 4. 2 Pembebanan Struktur Jenis beban Beban Mati Beban hidup atap Beban hidup lantai Beban mati tambahan (SIDL) a. Beban ME b. Beban penutup lantai dari beton c. Beban mortar lantai c. Plafond dan penggantung d. Beban dinding 1/2 bata
Besar beban 24 1 2.5
Satuan Keterangan Kg/m3 Beton Bertulang KN/m2 KN/m2
0.5 0.24 x2 = 0.48 0.21 x 3 = 0.63 0.18 2.5x4= 10 2.5x3 = 7.5
KN/m2 KN/m2 KN/m2 KN/m2 KN/m KN/m
SDL lantai 1-4
1.79
KN/m2
SDL lantai 5
1.13
KN/m2
ketebalan 2 cm ketebalan 3 cm
Kombinasi pembebanan rencana pada struktur sesuai dengan Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002 sebagai berikut:
1.4 D + 1.4 SDL
1.2(D+SDL) + 1.0 L ± 1.0 Ex ± 0.3 Ey
1.2(D+SDL) + 1.0 L ± 1.0 Ey ± 0.3 Ex
0.9 (D+SDL) ± 1.0 Ex ± 0.3 Ey
0.9 (D+SDL) ± 1.0 Ey ± 0.3 Ex
Selanjutnya dari kombinasi pembebanan di atas, di desain penampang sehingga dipenuhi konsep kolom kuat-balok lemah (strong column-weak beam). Di dalam pemodelan struktur dengan menggunakan ETABS versi 9.0.0 penulis menggunakan parameter-parameter di bawah ini:
Zona Gempa 3 pada peraturan UBC 1997 dengan jenis tanah Sc (very dense soil and soft rock)
Berdasarkan UBC 1997, parameter yang digunakan adalah Ca = 0.33 ; Cv = 0.45
Berdasarkan IBC 2003, parameter yang digunakan adalah Ss = 0.83 ; S1 = 0.45
Overstrength factor rencana (Faktor tahanan lebih total) = 2.8
Reduksi beban Gempa rencana (R) = 8.5 (untuk Peraturan UBC 1997) dan = 8 (untuk Peraturan IBC 2003)
Daktilitas rencana struktur = 5.3
Tugas Akhir
IV-7
4.2.1 Portal 5 lantai Gaya geser desain dapat diketahui setelah periode struktur diketahui. Untuk itu dibutuhkan ukuran penampang awal. Adapun ukuran penampang pada sistem struktur balok kolom dan flat slab adalah : Tabel 4. 3 Data sistem struktur balok kolom dan flat slab bangunan 5 lantai Data Struktur Balok Kolom: - Tebal pelat lantai - Tebal dinding geser - Tinggi dasar - Tinggi tipikal - Berat struktur, W (KN) UBC 1997 - Berat struktur, W (KN) IBC 2003 Data Struktur Flat Slab: -Tebal pelat lantai -Tebal dinding geser -Tinggi dasar -Tinggi tipikal -Berat struktur, W (KN) UBC 1997 -Berat struktur, W (KN) IBC 2003
= = = = = = = = = = = =
0.15 0.165 4.00 3.60 46,560.63 45,765.94
m m m m KN KN
0.15 0.17 4.00 3.60 22,857.86 22,857.86
Kolom 600 x 600 mm2
m m m m KN KN
4 x 3.6 m
Balok T 400 x 800 mm2
4.00 m
5x 8000 mm Gambar 4. 4 Gambar denah portal bangunan 5 lantai
Tugas Akhir
IV-8
Pemodelan struktur di atas dibuat dengan menggunakan bantuan software ETABS versi 9.0.0 untuk mendapatkan periode struktur bangunan. Analisis ini menghasilkan periode bangunan seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 4. 4 Periode bangunan sistem struktur balok kolom dan flat slab 5 lantai BALOK KOLOM TUBC97 (Batasan Maksimum T Struktur) Tstr x 0.65 0.6403 TIBC 2003 (Batasan Maksimum T Struktur) Tstr x 0.80 0.6403
Ket. OK OK
FLAT SLAB TUBC97 (Batasan Maksimum T Struktur) Tstr x 0.65 0.6499 Tibc 2003 (Batasan Maksimum T Struktur) Tstr x 0.80 0.6499
Ket. OK OK
Dari tabel di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem struktur balok kolom dan flat slab 5 lantai ini memenuhi ketentuan yang ada pada peraturan IBC 1997 dan UBC 2003.
Dengan menggunakan kombinasi yang telah dijelaskan pada subbab 4.2.1, maka didesain penampang yang memenuhi kombinasi pembebanan tersebut. Berikut penampang yang digunakan dalam portal 5 lantai. Tabel 4. 5 Penampang portal sistem struktur balok kolom 5 lantai Jenis Penampang Kolom lt 1-2 Kolom lt 3-5 Kolom Boundary Element lt 1-3 Kolom Boundary Element lt 4-5 Balok T (balok induk) Balok T (Balok anak)
Lebar (b) mm 450 350 600 400 400 300
Tinggi (h) Tulangan % Tulangan mm 12 ĭ 25 450 2.91 8 ĭ 25 350 3.20 38 ĭ 29 800 5.23 26 ĭ 25 800 3.99 800 600
Tabel 4. 6 Penampang portal sistem struktur flat slab 5 lantai Jenis Penampang Kolom lt 1-2 Kolom lt 3-5 Kolom Boundary Element lt 1-3 Kolom Boundary Element lt 4-5
Tugas Akhir
Lebar (b) mm 450 350 600 400
Tinggi (h) Tulangan % Tulangan mm 12 ĭ 25 450 2.91 8 ĭ 25 350 3.20 38 ĭ 29 800 5.23 26 ĭ 25 800 3.99
IV-9
4.2.2
Portal 10 lantai
Gaya geser desain dari portal 10 lantai ini dapat diketahui setelah diketahui periode struktur dari bangunan. Dimensi pelat dan shear wall yang digunakan adalah : Tabel 4. 7 Data sistem struktur balok kolom dan flat slab bangunan 10 lantai Data Struktur Balok Kolom: Tebal pelat lantai Tebal dinding geser Tinggi dasar Tinggi tipikal Berat struktur, W (KN) IBC 2003 Berat struktur, W (KN) UBC 1997 -
= 0.12 m = 0.12 m = 4.00 m = 3.60 m = 171,812.59 KN = 169,517.84 KN
Data Struktur Flat Slab: -Tebal pelat lantai -Tebal dinding geser -Tinggi dasar -Tinggi tipikal -Berat struktur, W (KN) IBC 2003 -Berat struktur, W (KN) UBC 1997
= = = = = =
0.15 0.17 4.00 3.60 97,904.89 97,904.89
m m m m KN KN
Gambar 4. 5 Gambar denah portal bangunan 10 lantai
Tugas Akhir
IV-10
Analisis ini menghasilkan periode bangunan seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 4. 8 Periode bangunan sistem struktur balok kolom dan flat slab 10 lantai BALOK KOLOM TUBC97 ( Batasan maksimum T struktur) Tstr x 1.08 0.66 TIBC 2003 (Batasan maksimum T struktur) Tstr x 1.53 0.66
Ket. OK Ket. OK
FLAT SLAB TUBC97 (Batasan Maksimum T Struktur) Tstr x 1.08 0.69 Tibc 2003 (Batasan Maksimum T Struktur Tstr x 1.53 0.69
OK OK
Dengan menggunakan kombinasi yang telah dijelaskan pada subbab 4.2.1, maka didesain penampang yang memenuhi kombinasi pembebanan tersebut. Berikut penampang yang digunakan dalam portal 10 lantai. Tabel 4. 9 Penampang portal sistem struktur balok kolom 10 lantai Jenis Penampang Kolom lt 1-5 Kolom lt 6-10 Kolom Boundary Element lt 1-2 Kolom Boundary Element lt 3-6 Kolom Boundary Element lt 7-10 Balok T (balok induk) Balok T (Balok anak)
Lebar (b) mm 1000 800 1300 1200 800 1100 500
Tinggi (h) Tulangan % Tulangan mm 96 ĭ 29 1000 6 76 ĭ 25 800 5.83 142 ĭ 35 1600 6 116 ĭ 35 1500 6 96 ĭ 29 1200 6 1500 800
Tabel 4. 10 Penampang portal sistem struktur flat slab 10 lantai Jenis Penampang Kolom lt 1-5 Kolom lt 6-10 Kolom Boundary Element lt 1-2 Kolom Boundary Element lt 3-6 Kolom Boundary Element lt 7-10
4.2.3
Lebar (b) mm 1000 800 1300 1200 800
Tinggi (h) Tulangan % Tulangan mm 96 ĭ 29 1000 6 76 ĭ 25 800 5.83 142 ĭ 35 1600 6 116 ĭ 35 1500 6 96 ĭ 29 1200 6
Portal 20 lantai
Gaya geser desain dapat diketahui setelah periode struktur diketahui. Untuk itu dibutuhkan ukuran penampang awal. Adapun ukuran penampang pelat dan shear wall tersebut adalah sebagai berikut :
Tugas Akhir
IV-11
Tabel 4. 11 Data sistem struktur balok kolom dan flat slab bangunan 20 lantai Data Struktur Balok Kolom: Tebal pelat lantai Tebal dinding geser Tinggi dasar Tinggi tipikal Berat struktur, W (KN) IBC 2003 Berat struktur, W (KN) UBC 1997
Data Struktur Flat Slab: -Tebal pelat lantai -Tebal dinding geser -Tinggi dasar -Tinggi tipikal -Berat struktur, W (KN) IBC 2003 -Berat struktur, W (KN) UBC 1997
= = = = = =
= = = = = =
0.15 0.15 4.00 3.60 370,770.59 370,770.59
m m m m KN KN
0.30 0.50 4.00 3.60 226,740.17 226,740.17
m m m m KN KN
Gambar 4. 6 Portal 20 lantai
Pemodelan struktur di atas dibuat dengan menggunakan bantuan software ETABS versi 9.0.0 untuk mendapatkan periode struktur bangunan. Berikut ini merupakan periode struktur bangunan untuk tipe struktur balok kolom dan flat slab :
Tugas Akhir
IV-12
Tabel 4. 12 Periode bangunan sistem struktur balok kolom dan flat slab 20 lantai BALOK KOLOM TUBC97 ( Batasan maksimum T struktur) 1.81 TIBC 2003 (Batasan maksimum T struktur) 2.94
Tstr x 1.72 Tstr x 1.72
Ket OK OK
FLAT SLAB TUBC97 (Batasan Maksimum T Struktur) 1.81 Tibc 2003 (Batasan Maksimum T Struktur) 2.94
Tstr x 1.80 Tstr x 1.80
Ket. OK OK
Dengan menggunakan kombinasi yang telah dijelaskan pada subbab 4.2.1, maka didesain penampang yang memenuhi kombinasi pembebanan tersebut. Berikut penampang yang digunakan dalam portal 20 lantai. Tabel 4. 13 Penampang portal sistem struktur balok kolom 20 lantai Jenis Penampang Kolom lt 1-10 Kolom lt 11-20 Kolom Boundary Element lt 1-2 Kolom Boundary Element lt 3-13 Kolom Boundary Element lt 14-20 Balok T (balok induk) lt.1-11 Balok T (balok induk) lt.11-20 Balok T (Balok anak)
Lebar (b) mm 1000 800 1300 1200 800 1700 1400 500
Tinggi (h) Tulangan % Tulangan mm 96 ĭ 29 1000 6 76 ĭ 25 800 5.83 142 ĭ 35 1600 6 116 ĭ 35 1500 6 96 ĭ 29 1200 6 1700 1600 800
Tabel 4. 14 Penampang portal sistem struktur flat slab 20 lantai Jenis Penampang Kolom lt 1-10 Kolom lt 11-20 Kolom Boundary Element lt 1-2 Kolom Boundary Element lt 3-13 Kolom Boundary Element lt 14-20
Tugas Akhir
Lebar (b) mm 1000 800 1300 1200 800
Tinggi (h) Tulangan % Tulangan mm 96 ĭ 29 1000 6 76 ĭ 25 800 5.83 142 ĭ 35 1600 6 116 ĭ 35 1500 6 96 ĭ 29 1200 6
IV-13
4.2.4
Portal 30 lantai
Gaya geser desain dapat diketahui setelah periode struktur diketahui. Untuk itu dibutuhkan ukuran penampang awal. Adapun ukuran penampang prlat dan shear wall tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 4. 15 Data sistem struktur balok kolom dan flat slab bangunan 30 lantai Data Struktur Balok Kolom: Tebal pelat lantai Tebal dinding geser Tinggi dasar Tinggi tipikal Berat struktur, W (KN) IBC 2003 Berat struktur, W (KN) UBC 1997 Data Struktur Flat Slab: -Tebal pelat lantai -Tebal dinding geser -Tinggi dasar -Tinggi tipikal -Berat struktur, W (KN) IBC 2003 -Berat struktur, W (KN) UBC 1997
= = = = = = = = = = = =
0.15 0.30 4.00 3.60 455,845.16 494,124.20
m m m m KN KN
0.30 0.50 4.00 3.60 290,667.08 290,667.08
m m m m KN KN
Gambar 4. 7 Portal struktur bangunan 30 lantai
Tugas Akhir
IV-14
Pemodelan struktur di atas dibuat dengan menggunakan bantuan software ETABS versi 9.0.0 untuk mendapatkan periode struktur bangunan.
Berikut ini disajikan periode
struktur untuk sistem struktur balok kolom dan flat slab : Tabel 4. 16 Periode bangunan sistem struktur balok kolom dan flat slab 30 lantai BALOK KOLOM TUBC97 ( Batasan maksimum T struktur) 4.31 TIBC 2003 (Batasan maksimum T struktur) 4.31
Tstr x 3.12 Tstr x 3.01
Ket. OK OK
FLAT SLAB TUBC97 (Batasan Maksimum T Struktur) 4.31 Tibc 2003 (Batasan Maksimum T Struktur) 4.31
Tstr x 3.74 Tstr x 3.74
Ket OK OK
Dengan menggunakan kombinasi yang telah dijelaskan pada subbab 4.2.1, maka didesain penampang yang memenuhi kombinasi pembebanan tersebut. Berikut penampang yang digunakan dalam portal 20 lantai. Tabel 4. 17 Penampang portal sistem struktur balok kolom 30 lantai Jenis Penampang Kolom lt 1-10 Kolom lt 11-22 Kolom lt 23-30 Kolom Boundary Element lt 1-2 Kolom Boundary Element lt 3-13 Kolom Boundary Element lt 14-20 Balok T (balok induk) lt.1-11 Balok T (balok induk) lt.12-17 Balok T (Balok induk) lt.18-30 Balok T (Balok anak)
Lebar (b) mm 1200 1000 800 1300 1200 800 1700 1400 500 500
Tinggi (h) mm 1300 1000 800 1600 1500 1200 1700 1600 800 800
Tulangan % Tulangan 106 ĭ 35 96 ĭ 29 76 ĭ 25 142 ĭ 35 116 ĭ 35 96 ĭ 29
6 4.71 5.83 6 6 6
Tabel 4. 18 Penampang portal sistem struktur flat slab 30 lantai Jenis Penampang Kolom lt 1-10 Kolom lt 11-22 Kolom lt 23-30 Kolom Boundary Element lt 1-2 Kolom Boundary Element lt 3-13 Kolom Boundary Element lt 14-20
Tugas Akhir
Lebar (b) mm 1200 1000 800 1300 1200 800
Tinggi (h) mm 1300 1000 800 1600 1500 1200
Tulangan % Tulangan 106 ĭ 35 96 ĭ 29 76 ĭ 25 142 ĭ 35 116 ĭ 35 96 ĭ 29
6 4.71 5.83 6 6 6
IV-15