perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PEMBAHASAN
Pada Bab IV ini akan dideskripsikan daerah-daerah yang menjadi tempat penelitian yang meliputi 12 kecamatan yang berada di Kabupaten Sukoharjo yang terdiri atas Kecamatan Weru, Kecamatan Bulu, Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Nguter, Kecamatan Bendosari, Kecamatan Polokarto, Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Grogol, Kecamatan Baki, Kecamatan Gatak, dan Kecamatan Kartasura. Pada penelitian ini, akan dibahas masing-masing kecamatan bagaimana keadaan geografis, kondisi demografis, kondisi sosial dan kondisi ekonomi daerah tersebut. Kondisi-kondisi tersebut dapat secara umum menggambarkan keadaan dan pertumbuhan yang dapat dicapai oleh daerah tersebut dalam suatu periode. Dalam bab ini juga akan membahas hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis data nantinya akan membahas tentang keadaan ekonomi di tiaptiap kecamatan yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Analisis yang pertama akan membahas mengenai pola pertumbuhan ekonomi yang ada di tiap-tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Analisis kedua membahas mengenai sektor unggulan yang dimiliki tiap kecamatan yang nantinya berguna dalam mengoptimalkan potensi lokal yang ada di tiap kecamatan. Untuk analisis berikutnya, akan membahas mengenai ketimpangan atau kesenjangan yang terjadi antar kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. commit to user
41
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
A.
Gambaran Umum Antar Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo
1.
Letak Geografis a. Kecamatan Weru Luas wilayah Kecamatan Weru pada tahun 2012 tercatat 4.198 Ha atau sekitar 8,99 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Desa Ngreco merupakan desa yang terluas wilayahnya yaitu 476 Ha (11,34 persen) sedangkan yang terkecil luasnya adalah Desa Grogol sebesar 213 Ha (5,07 persen). Luas lahan bukan sawah yang digunakan untuk pekarangan sebesar 64,74 persen dari total luas lahan bukan sawah, presentase tersebut merupakan yang terbesar. Kecamatan Weru terletak di daerah dengan ketinggian 118 m diatas permukaan laut, dengan luas wilayah 41,98 km2. Jarak dari barat ke timur ± 8,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 15,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 20,0 Km Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara
: Kecamatan Tawangsari
Sebelah Timur
: Kecamatan Manyaran Kab. Wonogiri
Sebelah Selatan
: Kecamatan Semin, DIY
Sebelah Barat
: Kabupaten Klaten
commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013
Gambar 4.1 Peta Wilayah Kecamatan Weru
Pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa Kecamatan Weru terdiri dari 13 desa, yaitu : Desa Grogol, Desa Karangtengah, Desa Karangwuni, Desa Krajan, Desa Jatingarang, Desa Karanganyar, Desa Alasombo, Desa Karangmojo, Desa Weru, Desa Karakan, Desa Tegalsari, Desa Tawang, dan Desa Ngreco. commit to user
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Kecamatan Bulu Luas wilayah Kecamatan Bulu pada tahun 2012 tercatat 4.386 Ha atau sekitar 9,40 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Desa Sanggang merupakan desa yang terluas wlayahnya yaitu 574 Ha (13,09 persen) sedangkan yang terkecil luasnya adalah Desa Lengking sebesar 213 Ha (4,86 persen). Luas yang ada terdiri dari 1.123 Ha atau 25,60 persen, lahan sawah dan 3.263 Ha atau 74,40 persen bukan lahan sawah. Dibandingkan dengan Tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Presentase terbesar luas bukan lahan sawah (3.269 Ha) dipergunakan untuk pekarangan yaitu sebesar 1.439 Ha (44,02 persen). Kecamatan Bulu terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 118 m diatas permukaan laut, dengan luas wilayahnya 43,86 km2. Jarak dari barat ke timur ± 8,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 9,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 15 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara
: Kecamatan Nguter
Sebelah Timur
: Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri
Sebelah Selatan
: Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri
Sebelah Barat
: Kecamatan Tawangsari commit to user
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013
Gambar 4.2 Peta Wilayah Kecamatan Bulu
Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa Kecamatan Bulu terdiri dari 12 desa, yaitu : Desa Sanggang, Desa Kamal, Desa Gentan, Desa Kedungsono, Desa Tiyaran, Desa Bulu, Desa Kunden, Desa Puron, Desa Malangan, Desa Lengking, Desa Ngasinan, dan Desa Karangasem.
commit to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Kecamatan Tawangsari Luas wilayah Kecamatan Tawangsari pada tahun 2012 tercatat 3.998 Ha atau sekitar 8,57 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Luas yang ada terdiri dari 1.656 Ha atau 41,42 persen, lahan sawah dan 2.342 Ha atau 58,58 persen bukan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Luas bukan lahan sawah yang digunakan untuk pekarangan sebesar 53,71 persen dari total luas lahan bukan lahan sawah. Presentase tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan presentase penggunaan bukan lahan sawah yang lain. Kecamatan Tawangsari terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 118 m diatas permukaan laut, dengan luas wilayahnya 39,96 km2. Jarak dari barat ke timur ± 8,5 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 7,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 10 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara
: Kecamatan Nguter Dan Kecamatan Sukoharjo
Sebelah Timur
: Kecamatan Bulu
Sebelah Selatan
: Kabupaten Wonogiri
Sebelah Barat
: Kabupaten Klaten
Banyaknya hari hujan ada 114 hari dengan rata-rata curah hujan dalam satu tahun 15 mm. commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013
Gambar 4.3 Peta Wilayah Kecamatan Tawangsari
Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa Kecamatan Tawangsari terdiri dari 12 desa, yaitu : Desa Watubonang, Desa Pundungrejo, Desa Lorog, Desa Grajegan, Desa Kedungjambal, Desa Ponowaren, Desa Kateguhan, Desa Dalangan, Desa Pojok, Desa Tangkisan, Desa commit to user Majasto, dan Desa Tambakboyo.
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Kecamatan Sukoharjo Luas wilayah Kecamatan Sukoharjo pada tahun 2012 tercatat 4.458 Ha atau sekitar 9,65 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Luas yang ada terdiri dari 2.363 Ha atau 53,01 persen, lahan sawah dan 2.095 Ha atau 46,99 persen bukan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Luas bukan lahan sawah yang digunakan untuk pekarangan sebesar 75,70 persen dari total luas lahan bukan lahan sawah. Presentase tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan presentase penggunaan bukan lahan sawah yang lain. Kecamatan Sukoharjo terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 105 m diatas permukaan laut, dengan luas wilayahnya 44,58 km2. Jarak dari barat ke timur ± 5,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 6,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 1,50 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara
: Kecamatan Grogol
Sebelah Timur
: Kecamatan Bendosari
Sebelah Selatan
: Kecamatan Nguter dan Kecamatan Tawangsari
Sebelah Barat
: Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten
Banyaknya hari hujan dalam 1 (satu) tahun ada 108 hari dengan rata-rata curah hujan dalam 1 (satu) tahun 18 mm. commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013
Gambar 4.4 Peta Wilayah Kecamatan Sukoharjo
Pada gambar 4.4 dapat dilihat bahwa Kecamatan Sukoharjo terdiri dari 14 desa, yaitu : Desa Kenep, Desa Banmati, Desa Mandan, Desa Begajah, Desa Gayam, Desa Joho, Desa Jetis, Desa Combongan, Desa Kriwen, Desa Bulakan, Desa Sukoharjo, Desa Bulakrejo, dan Desa Sonorejo.
commit to user
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e. Kecamatan Nguter Luas wilayah Kecamatan Nguter pada tahun 2012 tercatat 5.488 Ha atau sekitar 11,76 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Luas yang ada terdiri dari 2.665 Ha atau 48,56 persen, lahan sawah dan 2.823 Ha atau 51,44 persen bukan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Luas bukan lahan sawah yang digunakan untuk pekarangan sebesar 5,24 persen dari total luas lahan bukan lahan sawah. Presentase tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan presentase penggunaan bukan lahan sawah yang lain. Kecamatan Nguter terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 104 m diatas permukaan laut, dengan luas wilayahnya 54,88 km2. Jarak dari barat ke timur ± 25,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 20,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 8,20 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara
: Kecamatan Bendosari dan Kecamatan Sukoharjo
Sebelah Timur
: Kabupaten Karanganyar
Sebelah Selatan
: Kecamatan Bulu dan Kabupaten Wonogiri
Sebelah Barat
: Kecamatan Sukoharjo, Tawangsari dan Bulu
Banyaknya hari hujan dalam 1 (satu) tahun ada 115 hari dengan rata-rata curah hujan dalam 1 (satu) tahun 22 mm. commit to user
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013
Gambar 4.5 Peta Wilayah Kecamatan Nguter
Pada gambar 4.5 dapat dilihat bahwa Kecamatan Nguter terdiri dari 16 desa, yaitu : Desa Lawu, Desa Baran, Desa Nguter, Desa Gupit, Desa Pengdkol, Desa Jangglengan, Desa Tanjungejo, Desa Serut, Desa Juron, Desa Celep, Desa Plesan, Desa Kedungwinong, commitDesa to user Desa Daleman, Desa Kepuh, Pondok, dan Desa Tanjung.
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f. Kecamatan Bendosari Luas wilayah Kecamatan Bendosari pada tahun 2012 tercatat 5.299 Ha atau sekitar 11,36 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Desa Mertan merupakan desa yang terluas wilayahnya yaitu 695 Ha (13,12 persen) sedangkan yang terkecil luasnya adalah Desa Toriyo sebesar 224 Ha (4,23 persen). Luas yang ada terdiri dari 2.569 Ha atau 48,48 persen, lahan sawah dan 2.730 Ha atau 51,52 persen bulan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Luas bukan lahan sawah yang digunakan untuk pekarangan sebesar 56,34 persen dari total luas lahan bukan lahan sawah, presentase tersebut merupakan yang terbesar. Kecamatan Bendosari terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 110 m diatas permukaan laut, dengan luas wilayahnya 52,99 km2. Jarak dari barat ke timur ± 9,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 5,0 Km Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 4,0 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara
: Kecamatan Polokarto
Sebelah Timur
: Kabupaten Karanganyar
Sebelah Selatan
: Kecamatan Nguter
Sebelah Barat
: Kecamatan Sukoharjo commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013
Gambar 4.6 Peta Wilayah Kecamatan Bendosari
Pada gambar 4.6 dapat dilihat bahwa Kecamatan Bendosari terdiri dari 14 desa, yaitu : Desa Jagan, Desa Manisharjo, Desa Cabeyan, Desa Puhgogor, Desa Paluhombo, Desa Bendosari, Desa Mojorejo, Desa Mertan, Desa Mulur, Desa Toriyo, Desa Jombo, Desa Sidorejo, Desa Sugihan, dan Desa Gentan. commit to user
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
g. Kecamatan Polokarto Luas wilayah Kecamatan Polokarto pada tahun 2012 tercatat 6.218 Ha atau sekitar 13,32 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Desa Polokarto merupakan desa yang terluas wilayahnya yaitu 824 Ha (13,25 persen) sedangkan yang terkecil luasnya adalah Desa Bugel sebesar 154 Ha (2,48 persen). Luas yang ada terdiri dari 2.453 Ha atau 39,45 persen lahan sawah dan 60,55 persen bukan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Luas bukan lahan sawah terdiri dari lahan tegal sebesar 1.039 Ha atau 16,71 persen dari luas keseluruhan, pekarangan 1.35 Ha atau 29,51 persen dan lainnya 14,33 persen. Kecamatan Polokarto terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 96 m diatas permukaan laut. Jarak dari barat ke timur ± 20,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 8,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 9 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara
: Kecamatan Mojolaban
Sebelah Timur
: Kabupaten Karanganyar
Sebelah Selatan
: Kecamatan Bendosari
Sebelah Barat
: Kecamatan Grogol
commit to user
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013
Gambar 4.7 Peta Wilayah Kecamatan Polokarto
Pada gambar 4.7 dapat dilihat bahwa Kecamatan Polokarto terdiri dari 17 desa, yaitu : Desa Pranan, Desa Bugel, Desa Karangwuni, Desa Ngombakan, Desa Bakalan, Desa Godog, Desa Kemasa, Desa Kenokorejo, Desa Tepisari, Desa Bulu, Desa Rejosari, Desa Polokarto, Desa Mranggen, Desa Wonorejo, Desa Jatisobo, Desa commit to user Kayuapak, dan Desa Genengsari.
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
h. Kecamatan Mojolaban Luas wilayah Kecamatan Mojolaban pada tahun 2012 tercatat 3.554 Ha atau sekitar 7,62 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Desa Palur merupakan desa yang terluas wilayahnya yaitu 409 Ha (11,51 persen) sedangkan yang terkecil luasnya adalah Desa Triyagan sebesar 168 Ha (4,73 persen). Luas yang ada terdiri dari 2.169 Ha atau 61,02 persen, lahan sawah dan 1.385 Ha atau 38,97 persen bukan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Presentase terbesar luas bukan lahan sawah dipergunakan untuk pekarangan yaitu sebesar 89,1 persen. Kecamatan Mojolaban terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 104 m diatas permukaan laut. Jarak dari barat ke timur ± 8,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 6,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 11 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara
: Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar
Sebelah Timur
: Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar
Sebelah Selatan
: Kecamatan Polokarto
Sebelah Barat
: Kota Surakarta
commit to user
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013
Gambar 4.8 Peta Wilayah Kecamatan Mojolaban
Pada gambar 4.8 dapat dilihat bahwa Kecamatan Mojolaban terdiri dari 15 desa, yaitu : Desa Tegalmade, Desa Laban, Desa Wirun, Desa Bekonang, Desa Cangkol, Desa Klumprit, Desa Kragilan, Desa Sapen, Desa Triyagan, Desa Joho, Desa Demakan, Desa Dukuh, Desa commit userPalur. Plumbon, Desa Gadingan, dantoDesa
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
i. Kecamatan Grogol Luas wilayah Kecamatan Grogol pada tahun 2012 tercatat 3.000 Ha atau sekitar 6,43 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Desa Parangjoro merupakan desa yang terluas wilayahnya yaitu 487 Ha (16,23 persen) sedangkan yang terkecil luasnya adalah Desa Grogol sebesar 85 Ha (2,83 persen). Luas yang ada terdiri dari 991 Ha atau 33,03 persen, lahan sawah dan 2.009 Ha atau 66,97 persen bukan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah mengalami penurunan dan beralih fungsi menjadi tanah pekarangan pada tahun 2012. Luas bukan lahan sawah yang dipakai untuk pekarangan sebesar 1.742 Ha atau 86,71 persen dari total luas bukan lahan sawah, presentase tersebut merupakan yang terbesar. Kecamatan Grogol terletak di dataran tinggi, dengan ketinggian rata-rata 80 m diatas permukaan laut. Jarak dari barat ke timur ± 5,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 4,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 7,0 Km. Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara
: Kota Surakarta
Sebelah Timur
: Kecamatan Polokarto
Sebelah Selatan
: Kecamatan Sukoharjo
Sebelah Barat
: Kecamatan Baki commit to user
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013
Gambar 4.9 Peta Wilayah Kecamatan Grogol
Pada gambar 4.9 dapat dilihat bahwa Kecamatan Grogol terdiri dari 14 desa, yaitu : Desa Pondok, Desa Parangjoro, Desa Pandeyan, Desa Telukan, Desa Kadokan, Desa Grogol, Desa Madegondo, Desa Langenhajo, Desa Gedangan, Desa Kwarasan, Desa Sanggrahan, Desa commit to user Manang, Desa Banaran, dan Desa Cemani.
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
j. Kecamatan Baki Luas wilayah Kecamatan Baki pada tahun 2012 tercatat 2.197 Ha atau sekitar 4,71 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Desa Mancasan merupakan desa yang terluas wilayahnya yaitu 276 Ha (12,56 persen) sedangkan yang terkecil luasnya adalah Desa Kadilangu sebesar 111Ha (5,05 persen). Luas yang ada terdiri dari 1.276 Ha atau 58,03 persen, lahan sawah dan 921 Ha atau 41,97 persen bulan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Luas bukan lahan sawah yang digunakan untuk pekarangan sebesar 84,16 persen. Presentase tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan presentase penggunaan bukan lahan sawah yang lain. Kecamatan Baki terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 110 m diatas permukaan laut dengan luas wilayahnya 2.197 Ha. Jarak dari barat ke timur ± 12,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 10,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 15,0 Km. Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara
: Kecamatan Kartasura dan Kota Surakarta
Sebelah Timur
: Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Sebelah Selatan
: Kabupaten Klaten
Sebelah Barat
: Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo commit to user
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013
Gambar 4.10 Peta Wilayah Kecamatan Baki
Pada gambar 4.10 dapat dilihat bahwa Kecamatan Baki terdiri dari 15 desa, yaitu : Desa Ngrombo, Desa Mancasan, Desa Gedongan, Desa Jetis, Desa Bentakan, Desa Kudu, Desa Kadilangu, Desa Bakipandeyan, Desa Menuran, Desa Duwet, Desa Siwal, Desa Waru, commit to user Desa Gentan, dan Desa Purbayan.
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
k. Kecamatan Gatak Luas wilayah Kecamatan Gatak pada tahun 2012 tercatat 1.947 Ha atau sekitar 4,17 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Luas yang ada terdiri dari 1.251 Ha lahan sawah, pekarangan 542 Ha serta lainnya 154 Ha. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 luas lahan sawah mengalami perubahan menjadi lahan bukan sawah sebesar 5 Ha. Luas bukan lahan sawah yang digunakan untuk pekarangan sebesar 542 H atau sekitar 78 persen dan untuk lainnya sebesar 22 persen. Kecamatan Gatak terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 118 m diatas permukaan laut . Jarak dari barat ke timur ± 8,5 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 7,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 24,0 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara
: Kecamatan Kartasura
Sebelah Timur
: Kecamatan Baki
Sebelah Selatan
: Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten
Sebelah Barat
: Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali
Banyaknya hari hujan dalam 1 (satu) tahun adalah 141 dengan rata-rata curah hujan dalam 1 (satu) tahun 112 mm.
commit to user
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013
Gambar 4.11 Peta Wilayah Kecamatan Gatak
Pada gambar 4.11 dapat dilihat bahwa Kecamatan Gatak terdiri dari 14 desa, yaitu : Desa Sanggung, Desa Kagokan, Desa Blimbing, Desa Kajan, Desa Geneng, Desa Jati, Desa Trosemi, Desa Luwang, Desa Klaseman, Desa Tempel, Desa Wironanggan, Desa Trangsan, dan Desa Mayang.
commit to user
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
l. Kecamatan Kartasura Luas wilayah Kecamatan Kartasura pada tahun 2012 tercatat 1.923 Ha atau sekitar 4,12 persen dari luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Desa Gonilan merupakan desa yang terluas wilayahnya yaitu 232 Ha (12,06 persen) sedangkan yang terkecil luasnya adalah Desa Ngabeyan sebesar 118Ha (6,14 persen). Luas yang ada terdiri dari 515 Ha atau 26,78 persen lahan sawah dan 1.403 Ha atau 73,22 persen bukan lahan sawah. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas lahan sawah tahun 2012 tidak mengalami perubahan. Luas bukan lahan sawah yang digunakan untuk pekarangan sebesar 89,42 persen dari total luas lahan bukan lahan sawah, presentase tersebut merupakan yang terbesar. Kecamatan Kartasura terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 121 m diatas permukaan laut dengan luas wilayahnya 1.923 Ha. Jarak dari barat ke timur ± 8,0 Km. Jarak dari utara ke selatan ± 5,0 Km. Jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Sukoharjo ± 23,0 Km, Batas-batas kecamatan : Sebelah Utara
: Kabupaten Karanganyar
Sebelah Timur
: Kota Surakarta
Sebelah Selatan
: Kecamatan Gatak
Sebelah Barat
: Kabupaten Boyolali commit to user
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013
Gambar 4.12 Peta Wilayah Kecamatan Kartasura
Pada gambar 4.11 dapat dilihat bahwa Kecamatan Gatak terdiri dari 12 desa, yaitu : Desa Ngemplak, Desa Gumpang, Desa Makamhaji, Desa Pabelan, Desa Ngadirejo, Desa Kartasura, Desa Pucangan, Desa Kartonatan, Desa Wiroguhan, Desa Ngabeyan, Desa Singopuran, dan Desacommit Gonilan. to user
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Kondisi Demografi a. Kependudukan Dalam Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka Tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan. Pada tahun 2012, kecamatan yang paling besar penduduknya adalah Kecamatan Grogol, kemudian diikuti oleh Kecamatan Kartasura, Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Polokarto, Kecamatan Bendosari, Kecamatan Weru, Kecamatan Nguter, Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Bulu, dan kecamatan yang paling sedikit penduduknya adalah Kecamatan Gatak. Rata-rata persamaan yang ada di 12 kecamatan tersebut adalah bahwa jumlah penduduk perempuannya lebih banyak daripada penduduk laki-laki. Tabel 4.1 Banyaknya Penduduk 12 Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012 KECAMATAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
TOTAL
2011
2012
2011
2012
Weru
33043
33167
34027
34095
2011 67070
2012 67262
Bulu
25344
25397
26119
26119
51463
51516
Tawangsari
29195
29355
29767
29915
58962
59270
Sukoharjo
42340
42570
43296
43583
85636
86153
Nguter
32094
32220
32340
32461
64434
64681
Bendosari
33642
33770
34264
34435
67906
68205
Polokarto
37354
37783
37597
37783
74951
75566
Mojolaban
39891
40608
40162
40608
80053
81216
Grogol
52530
53023
52486
53023
105016
106046
Baki
27008
26860
26552
26860
53560
53720
Gatak
24427
25018
24757
25018
49184
50036
44908 48014 48014 48513 92922 Kartasura Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012, Data Diolah commit to user
96527
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari ke 12 kecamatan tersebut, dapat dilihat kepadatan penduduk dari banyaknya jumlah penduduk dan luas wilayah per kecamatan. Dari antara 12 kecamatan tersebut, dapat dilihat dalam grafik di bawah ini bahwa Kecamatan Grogol merupakan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk paling banyak namun luas wilayahnya hanya 3.000 Ha (6,43 persen) yang merupakan peringkat ke 4 dengan luas wilayah terkecil di Kabupaten Sukoharjo. Sedangkan di posisi kedua yang ditempati oleh Kecamatan Kartasura, dimana jumlah penduduknya peringkat kedua setelah Kecamatan Grogol namun memiliki luas wilayah yang paling sempit diantara kecamatankecamatan di Kabupaten Sukoharjo yaitu hanya sebesar 1.923 Ha (4,12 persen) dari luas wilayah Kabupaten Sukoharjo.
120000 100000 80000 60000 40000
2011 2012
20000 0
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012, Data Diolah
Grafik 4.1 Jumlah Penduduk 12 Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012 commit to user
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Seperti halnya jumlah penduduk yang mengalami peningkatan, rasio jenis kelamin atau yang sering disebut dengan Sex Ratio juga mengalami peningkatan. Sex ratio ini memiliki 3 kemungkinan hasil, yaitu : a. Jika sex ratio < 100, maka jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari jumlah penduduk laki – laki. b. Jika sex ratio = 100, maka jumlah penduduk perempuan sama dengan jumlah penduduk laki – laki. c. Jika sex ratio > 100, maka jumlah penduduk perempuan lebih sedikit dari jumlah penduduk laki – laki.
Rata – rata 12 kecamatan ini memiliki sex ratio kurang dari 100 yang berarti bahwa jumlah penduduk perempuannya lebih banyak dari penduduk laki – laki seperti yang telah di bahas pada tabel 4.1 diatas. Namun pada tahun 2011 dan tahun 2012, Kecamatan Grogol dan Kecamatan Baki memiliki sex ratio masing-masing sebesar 100,43 dan 101,81 yang berarti bahwa jumlah penduduk laki – laki lebih banyak dari penduduk perempuannya. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut :
commit to user
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.2 Rasio Jenis Kelamin 12 Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012 SEX RATIO
KECAMATAN 2011 WERU BULU TAWANGSARI SUKOHARJO NGUTER BENDOSARI POLOKARTO MOJOLABAN GROGOL BAKI GATAK KARTASURA
2012
97,11 97,03 98,08 97,79 99,24 98,18 99,35 99,33 100,08 101,72 98,67 93,53
97,38 97,24 98,13 97,68 99,26 98,07 99,24 99,26 100,43 101,81 98,76 93,62
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012, Data Diolah
Berdasarkan tabel diatas, sepuluh kecamatan di Kabupaten Sukoharjo memiliki sex ratio kurang dari 100. Sehingga dapat dilihat bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Sukoharjo.
b. Ketenagakerjaan Tenaga kerja yang terampil merupakan potensi sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan berbagai hal pembangunan sehingga untuk mendapatkan tenaga kerja yang terampil. Di Kabupaten Sukoharjo, banyak tenaga kerja yang tesebar di 9 sektor lapangan usaha, yaitu :
commit to user
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.3 Banyaknya Jumlah Penduduk yang Bekerja di 9 Sektor Lapangan Usaha di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012
No
2011
Lapangan Usaha
2012
Laki-laki
Perempuan
Laki-Laki
Perempuan
1
Pertanian
141
248
106
193
2
Pertambangan & Penggalian
52
57
0
0
3
Industri Pengolahan
14.203
31.477
20.224
39.580
4
Listrik, Gas & Air Bersih
12
6
158
29
5
Bangunan
34
4
508
79
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
1.839
1.282
2.774
1.517
7
Pengangkutan & Komunikasi
430
3
1.025
37
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
1.270
485
2.091
862
1.755
1.407
9 Jasa-Jasa 1.141 1.156 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012, Data Diolah
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa, jumlah penduduk paling banyak bekerja pada sektor industri pengolahan yaitu sebanyak 59.804 orang. Sedangkan peringkat kedua, penduduk di Kabupaten Sukoharjo bekerja pada sektor perdagangan, hotel dan restoran. Hal ini dikarenakan karena banyak lapangan usaha industri yang berdiri di Kabupaten Sukoharjo. 3.
Kondisi Sosial a. Pendidikan Pendidikan merupakan usaha dasar dalam membentuk masyarakat untuk dapat tubuh menjadi manusia yang berkualitas. Pendidikan juga merupakan suatu hal penting dalam pertumbuhan ekonomi, sosial, commit politik, todan userperkembangan masyarakat pada
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
umumnya. Pertumbuhan masyarakat tergantung pada kualitas pendidikan yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Tersedianya fasilitas pendidikan juga dapat menunjang terselenggaranya pendidikan yang berkualitas. Peningkatan
SDM
masyarakat
suatu
daerah
sangat
tegantung dari banyaknya sarana prasarana pendidikan yang disediakan oleh pemerintah daerah. Pendidikan menjadi kebutuhan wajib bagi masyarakat dalam meningkatkan kualitas diri yang nantinya berdampak terhadap keadaan sekitar mereka berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Pemerintah dalam hal ini haruslah menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap yang dapat digunakan oleh masyarakat. Begitu pula yang terjadi di tiap kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, masih banyak kecamatankecamatan yang belum memiliki fasilitas pendidikan yang lengkap. Apabila dilihat dari jumlah sekolah dan murid, Kecamatan Kartasura paling banyak memiliki jumlah sekolah dan murid jika dibandingkan dengan kecamatan lainnya baik di tingkat TK, SD, SLTP maupun SLTA. Kemudian diikuti oleh posisi kedua yaitu Kecamatan Sukoharjo. Dari 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, Kecamatan
Kartasura
yang
memiliki
posisi
strategis
dan
merupakan kecamatan yang lebih maju dibandingkan dengan kecamatan lainnya, maka dinilai hal ini sangatlah wajar. Di bawah ini disajikan tabel perbandingan banyaknya sekolah beserta murid commit to user
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang terdapat di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2012. Tabel 4.4 Banyaknya Sekolah dan Murid Beserta Jenjangnya di 12 Kecamatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012 KECAMATAN
WERU
BULU
TAWANGSARI
SUKOHARJO
NGUTER
BENDOSARI
JENJANG
SEKOLAH
MURID
TK
22
499
SD
55
4.896
SLTP
7
SLTA
4
TK
21
SD
35
SLTP
3
SLTA
KECAMATAN
SEKOLAH
MURID
TK
33
1.364
SD
55
7.126
3.061
SLTP
8
2.933
1.812
SLTA
3
951
442
TK
37
1.491
2.801
SD
51
7.312
1.175
SLTP
8
4.170
2
736
SLTA
2
1.001
TK
26
590
TK
44
1.939
SD
41
4.349
SD
46
8.810
SLTP
6
2.309
SLTP
6
3.307
SLTA
2
1.677
SLTA
4
2.262
TK
29
1.206
TK
25
1.063
SD
55
10.477
SD
37
5.971
SLTP
9
6.088
SLTP
6
2.383
SLTA
13
10.027
SLTA
4
421
TK
22
599
TK
24
745
SD
40
3.945
SD
36
4.282
SLTP
4
1.870
SLTP
5
1.815
SLTA
2
913
SLTA
2
249
TK
19
616
TK
53
2.894
SD
48
4.889
SD
55
10.325
SLTP
5
1.409
SLTP
14
4.872
SLTA
3
3.025
SLTA
16
7.286
POLOKARTO
MOJOLABAN
GROGOL
BAKI
GATAK
KARTASURA
JENJANG
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012, Data Diolah
b. Kesehatan Dari segi kesehatan, dapat dilihat dari banyaknya fasilitas sarana prasarana penunjang masyarakat yang terdapat di commit tokesehatan user
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tiap-tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Pada tabel berikut ini dapat dilihat banyaknya fasilitas sarana dan prasarana yang ada di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, antara lain : Tabel 4.5 Banyaknya Fasilitas Sarana dan Prasarana Kesehatan yang dimiliki 12 Kecamatan Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012 Rumah Sakit
Puskesmas
Balai Pengobatan
Rumah Bersalin
Bidan
Apotek
WERU
-
6
1
2
20
3
BULU
-
4
1
-
17
2
TAWANGSARI
-
8
1
1
20
2
SUKOHARJO
1
6
6
1
33
19
NGUTER
-
4
1
-
31
3
BENDOSARI
2
5
2
2
29
2
POLOKARTO
-
6
3
1
28
5
MOJOLABAN
-
4
3
8
39
14
GROGOL
1
4
7
2
43
22
BAKI
-
5
3
1
34
11
GATAK
-
4
3
1
24
5
57
30
Kecamatan
KARTASURA 4 5 9 3 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012, Data Diolah
Dari tabel diatas, dapat dilihat jumlah fasilitas kesehatan terbanyak adalah Kecamatan Kartasura. Hal ini disebabkan karena Kecamatan Kartasura memiliki fasilitas sarana prasarana kesehatan yang lebih lengkap dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Berikutnya adalah Kecamatan Grogol yang memiliki fasilitas yang lengkap seperti adanya rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, rumah bersalin, bidan, dan apotek. Sedangkan kecamatan yang minim fasilitas kesehatannya adalah Kecamatan Bulu, dengan jumlah fasilitas yang paling sedikit dibanding dengan kecamatanto userSukoharjo. kecamatan lainnya commit di Kabupaten
74 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.
Kondisi ekonomi Pertumbuhan
ekonomi
di
Kabupaten
Sukoharjo
dapat
ditunjukkan oleh laju pertumbuhan PDRB. Semakin tinggi PDRB maka dapat dikatakan semakin besar pula kemampuan keuangan daerah tersebut. Tabel 4.6 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012 (Dalam Juta Rupiah) No
Tahun
Lapangan Usaha 2011
1
2012
Pertanian
993208,78
1035023,34
Tanaman Bahan Makanan
747586,39
776937,15
32367,1
34113,87
Peternakan
182108,45
192723,45
Kehutanan
22863,14
22608,23
8283,7
8640,64
36894,16
37443,8
1568341,15
1636744,39
56542,72
61114,42
Tanaman Perkebunan
Perikanan 2
Pertambangan & Penggalian
3
Industri Pengolahan
4
Listrik, Gas & Air Bersih
5
Bangunan
228472,85
243338,8
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
1460757,8
1539172,65
7
Pengangkutan & Komunikasi
234225,89
247554,73
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
184379,33
196098,23
9
Jasa-Jasa
443865,01
472218,6
5206687,7 5468708,95 JUMLAH Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012, Data Diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 – 2012, keseluruhan lapangan usaha PDRB Kabupaten Sukoharjo mengalami peningkatan. Sedangkan 3 lapangan usaha yang paling banyak menyumbang untuk besarnya PDRB Kabupaten Sukoharjo adalah commit to user
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sektor industri pengolahan, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pertanian. Sektor yang paling sedikit memberikan sumbangan pada jumlah PDRB adalah pertambangan dan penggalian. PDRB Kabupaten Sukoharjo dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 terus mengalami peningkatan. Hal ini juga terjadi pada 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Pada tahun 2012, kecamatan yang menunjukkan PDRB paling besar di antara 12 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Grogol dan diikuti oleh Kecamatan Sukoharjo, dan
Kecamatan
Kartasura.
Sedangkan
kecamatan yang memiliki PDRB paling kecil adalah Kecamatan Bulu. Untuk keterangan lebih jelas, dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.7 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut 12 Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 – 2012 Tanpa Migas (Dalam Juta Rupiah) TAHUN KECAMATAN 2011 2012 Weru Bulu Tawangsari Sukoharjo Nguter Bendosari Polokarto Mojolaban Grogol Baki Gatak Kartasura Kabupaten Sukoharjo
186982,07
194900,53
139868,44
143640,18
216941,04
227597,35
1048125,96
1103927,2
201382,58
206572,64
276079,49
288643,74
258313,91
267794,09
381055,26
398940,64
1307618,61
1378940,2
168298,56
176050,5
152414,43
156458,81
869607,36
925243,06
5206687,7
5468708,95
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2012, Data Diolah
commit to user
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B.
Analisis Kondisi Ekonomi Antar Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo
1.
Analisis Pola Pertumbuhan Ekonomi Antar Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo dengan menggunakan Analisis Tipologi Klassen Pertumbuhan PDRB Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2008-2012 menunjukkan pertumbuhan yang positif bagi perekonomian di daerah tesebut. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan nilai PDRB Kabupaten Sukoharjo tiap tahunnya. bukan hanya di tingkat kabupaten sajan, namun nilai PDRB per kecamatan di Kabupaten Sukoharjo juga turut mengalami peningkatan. Peningkatan nilai PDRB di tiap kecamatan, bukan berarti semua sektor yang berkontibusi terhadap PDRB juga mengalami peningkatan. Ada beberapa sektor yang mengalami penurunan di beberapa kecamatan. Berdasarkan PDRB per kapita dan laju pertumbuhan PDRB 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo yang dibandingkan dengan PDRB per kapita Kabupaten Sukoharjo, maka dapat dilihat gambaran pola dan struktur ekonomi di masing-masing kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Berikut hasil analisis Tipologi Klassen 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo :
commit to user
77
Tabel 4.8 Hasil Analisis Tipologi Klassen 12 Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012
Kecamatan Nama
Tahun
2008 2009 PDRB PER KAPITA 2010 2011 2012
LAJU PERTUMBUHAN
2008 2009 2010 2011 2012
Kab. Sukoharjo Nilai 5440,42 5663,61 5888,84 6131,11 6396,53 4,84 4,76 4,65 4,59 5,03
WERU
BULU
TAWANGSARI
SUKOHARJO
Nilai Tanda 2586,49 2665,93 2715,49 2791,86 2896,04 -
Nilai Tanda 2616,34 2625,39 2703,24 2712,63 2783,13 -
Nilai Tanda 3407,03 3529,54 3574,88 3683,02 3844,74 -
Nilai Tanda 10825,67 + 11244,41 + 11745,95 + 12275,87 + 12850,11 +
0,34 3,19 2,1 2,85 4,23
-
2,55 0,28 2,9 0,36 2,7
-
7,33 4,12 2,02 2,9 4,91
+ -
5,58 4,71 5,32 5,01 5,32
+ + + +
NGUTER
BENDOSARI
Nilai Tanda Nilai Tanda 2969,69 - 3710,53 3039,15 - 3849,37 3106,3 - 3952,72 3122,55 - 4067,23 3196,43 - 4239,46 LAJU PERTUMBUHAN 2,38 4,68 2,38 4,52 2,34 3,47 0,59 3,36 2,58 4,55 -
POLOKARTO MOJOLABAN Nilai Tanda 3293,82 3365,35 3433,74 3439,83 3560,81 0,87 2,5 1,86 1,37 3,67
-
Nilai Tanda 4092,56 4437,05 4660,39 4785,02 4950,28 5,54 9,15 5,67 3,15 4,69
+ + + -
GROGOL
BAKI
Nilai Tanda 10967,99 + 11365,31 + 11882,65 + 12494,8 + 13061,46 +
Nilai Tanda 2801,03 2938,78 3049,14 3156,39 3264,91 -
5,46 4,87 5,44 6,12 5,45
+ + + + +
3,81 5,76 4,59 4,21 4,61
GATAK
+ -
KARTASURA
Nilai Tanda Nilai Tanda 3060,47 - 8043,53 + 3040,55 8462,7 + 3070,46 8875,3 + 3119,35 - 9482,56 + 3159,83 9893 + 2,54 0,18 1,74 1,98 2,65
-
6,4 6,3 6,32 6,84 6,4
+ + + + +
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
Keterangan : Pada Perbandingan PDRB Per kapita + = nilai PDRB per kapita kecamatan > nilai PDRB per kapita Kab. Sukoharjo = nilai PDRB per kapita kecamatan < nilai PDRB per kapita Kab. Sukoharjo
Pada Perbandingan Laju Pertumbuhan PDRB + = nilai Laju pertumbuhan PDRB kecamatan > nilai Laju pertumbuhan PDRB Kab. Sukoharjo = nilai Laju pertumbuhan PDRB kecamatan < nilai Laju pertumbuhan PDRB Kab. Sukoharjo
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada Tabel
4.8 dapat dilihat mengenai hasil analisis Tipologi
Klassen berdasarkan laju pertumbuhan dan PDRB per kapita 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo yang dibandingkan dengan Kabupaten Sukoharjo dengan periode tahun 2008-2012. Kecamatan yang memiliki nilai PDRB per kapita lebih tinggi dibandingkan dengan PDRB per kapita Kabupaten Sukoharjo (+) secara 5 (lima) tahun berturut-turut antara lain Kecamatan Grogol dan Kecamatan Kartasura. Kecamatan Sukoharjo memiliki nilai PDRB per kapita dan laju pertumbuhan yang lebih tinggi pada tahun 2008 hingga tahun 2012, tetapi pada tahun 2009 kecamatan ini masuk ke dalam kriteria daerah makmur yang sedang menurun karena laju pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sukoharjo. Masih terdapat 9 (sembilan) kecamatan yang mempunyai nilai PDRB per kapita dan laju pertumbuhan PDRB rendah pada tahun 2008-2012 antara lain Kecamatan Weru, Kecamatan Bulu, Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Nguter, Kecamatan Bendosari, Kecamatan Polokarto, Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Baki, dan Kecamatan Gatak. Berdasarkan hasil perhitungan Tipologi Klassen, 12 kecamatan tersebut dapat diketegorikan kedalam tipe daerah makmur, daerah tertinggal dalam proses membangun, daerah makmur yang sedang menurun (potensi tertinggal), dan daerah tertinggal. Pada tabel yang telah commit to user
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dijelaskan di atas, dalam klasifikasi Tipologi Klassen, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
commit to user
80 Tabel 4.9 Matrik Klasifikasi Pola Pertumbuhan Ekonomi Menurut Tipologi Klassen 12 Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo tahun 2008-2012 PDRB Per Kapita (y)
ydi > yni (+) (tinggi)
ydi < yni (-) (rendah)
Tipe I (Daerah Makmur)
Tipe II (Daerah tertinggal dalam proses membangun)
Laju Pertumbuhan (r)
rdi > rni (+) (tinggi)
2008
2009
2010
2012
2012
Sukoharjo Grogol Kartasura
Grogol Kartasura
Sukoharjo Grogol Kartasura
Sukoharjo Grogol Kartasura
Sukoharjo Grogol Kartasura
2008 Tawangsari Mojolaban
2009
2010
Mojolaban Baki
Mojolaban
Tipe III Daerah makmur yang sedang menurun (potensial tertinggal)
Tipe IV (Daerah tertinggal) 2008
2009
2010
2011
2012
2009
rdi < rni (-) (rendah)
Sukoharjo
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
Keterangan : = Tahun 2008
= Tahun 2009
= Tahun 2010
Weru Bulu Nguter Bendosari Polokarto Baki Gatak
= Tahun 2011
Weru Bulu Tawangsari Nguter Bendosari Polokarto Gatak
= Tahun 2012
Weru Bulu Tawangsari Nguter Bendosari Polokarto Baki Gatak
Weru Bulu Tawangsari Nguter Bendosari Polokarto Mojolaban Baki Gatak
Weru Bulu Tawangsari Nguter Bendosari Polokarto Mojolaban Baki Gatak
81 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa terdapat 3 kecamatan yang berada pada daerah makmur antara lain adalah Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Grogol, dan Kecamatan Kartasura. Hal ini disebabkan karena penyumbang paling besar pada PDRB di Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Grogol, dan Kecamatan Kartasura antara lain adalah sektor Industri Pengolahan dan sektor listrik, gas dan air bersih yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Namun 9 kecamatan lainnya di Kabupaten Sukoharjo seperti Kecamatan Weru, Kecamatan Bulu, Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Nguter, Kecamatan Bendosari, Kecamatan Polokarto, Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Baki dan Kecamatan Gatak masuk dalam kategori daerah tertinggal (Tipe IV). Apabila dilihat dari laju pertumbuhan PDRB pada periode tahun 2008-2010,
Kecamatan
Tawangsari,
Kecamatan
Mojolaban,
dan
Kecamatan Baki sebelumnya masuk dalam tipe daerah tertinggal namun dalam proses membangun. Menurunnya kontribusi dari sektor-sektor yang menyumbang dalam PDRB setiap tahunya, menandakan bahwa sektor tersebut belum mendapat perhatian yang optimal terutama dari pihak pemerintah sebagai pemegang kebijakan. Hal ini patut diantisipasi agar pertumbuhan ekonomi di 9 (sembilan) kecamatan di Kabupaten Sukoharjo agar tidak semakin terpuruk ke zone daerah yang tertinggal. Kebijakan pemerintah sangat memegang peranan yang penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi demi tercapainya tujuan pembangunan daerah. commit to user
82 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Analisis Sektor Unggulan Antar Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo
A. Analisis Sektor Unggulan dengan menggunakan Analisis LQ (Location Quotient) Untuk mengetahui sektor unggulan di suatu daerah, alat analisis yang digunakan adalah dengan melihat nilai Location Quotients (LQ), yang merupakan perbandingan kontribusi masing-masing sektor terhadap pembentukan PDRB antar kecamatan di Kabupaten Sukoharjo dengan PDRB Kabupaten Sukoharjo. Jika nilai LQ > 1 maka sektor/sub sektor tersebut dapat dikatakan sebagai sektor/ sub sektor unggulan. Apabila nilai LQ < 1 maka sektor/sub sektor tersebut bukan merupakan sektor non basis. Sektor unggulan yang dimilki oleh masing-masing kecamatan merupakan potensi yang dapat digunakan dalam mengembangkan wilayah. Namun sektor unggulan yang dmiliki tiap kecamatan tidak semua sama. Perbedaan sektor itulah yang menyebabkan kontribusi terhadap PDRB di tiap kecamatan memiliki perbedaan. Berdasarkan hasil analisis pada maka nilai LQ masing-masing sektor di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo periode tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel berikut : 1) Kecamatan Weru
commit to user
83 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan Weru Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini : Tabel 4.10 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Weru Tahun 2008-2012 No
LQ
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
+
+
+
+
+
2
Pertambangan & Penggalian
+
-
-
-
-
3
Industri Pengolahan
-
-
-
-
-
4
Listrik, Gas & Air Bersih
-
-
-
-
-
5
Bangunan
-
-
-
-
-
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
-
-
+
+
+
7 8
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9 Jasa-Jasa + + + + Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
+
Keterangan : + = Sektor Unggulan - = Bukan Sektor Unggulan
Dari tabel 4.10 dapat diketahui adanya perubahan sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Weru. Pada tahun 2008 sektor pertambangan & penggalian menjadi sektor unggulan, namun pada periode tahun 2009-2012 sektor tersebut sudah tidak menjadi sektor unggulan. Hal itu dikarenakan mayoritas penduduk Kecamatan Weru adalah petani perkebunan dan sawah tadah hujan sehingga kontribusi untuk sektor pertambangan dan penggalian menurun. Sedangkan untuk sektor perdagangan, hotel, & restoran yang sebelumnya pada tahun 2008-2009 bukan sektor unggulan tetapi pada commit to user
84 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tahun 2010-2012 sektor tersebut menjadi sektor unggulan di Kecamatan Weru. Terdapat 2 sektor yang tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Weru pada tahun 2008-2012 yaitu sektor pertanian dan sektor jasa-jasa. Sektor pertanian di Kecamatan Weru sangat mendukung untuk menjadi sektor unggulan karena keadaan geografis yang berupa daerah persawahan.
2) Kecamatan Bulu Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan Bulu Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini : Tabel 4.11 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Bulu Tahun 2008-2012 No
LQ
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
+
+
+
+
+
2
Pertambangan & Penggalian
+
-
-
-
-
3
Industri Pengolahan
-
-
-
-
-
4
Listrik, Gas & Air Bersih
-
-
-
-
-
5
Bangunan
-
-
-
-
-
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
+
+
+
+
+
7
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
-
-
-
-
-
+
+
+
+
+
9 Jasa-Jasa Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
-
8
Keterangan : + = Sektor Unggulan - = Bukan Sektor Unggulan
commit to user
85 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari tabel 4.11 dapat diketahui adanya perubahan sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Bulu. Pada tahun 2008 sektor pertambangan & penggalian menjadi sektor unggulan, namun pada periode tahun 2009-2012 sektor tersebur sudah tidak menjadi sektor unggulan. Terdapat 3 sektor yang tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Bulu pada tahun 2008-2012 yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel, & restoran, dan sektor keuangan, sewa, & jasa perusahaan. Kontribusi di sektor pertanian masih tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan ini karena adanya penambahan lahan sebesar 6 Ha di tahun 2012.
3) Kecamatan Tawangsari Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan Tawangsari Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini : Tabel 4.12 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Tawangsari Tahun 2008-2012 No
LQ
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
+
+
+
+
+
2
Pertambangan & Penggalian
+
-
-
-
-
3
Industri Pengolahan
-
-
-
-
-
4
Listrik, Gas & Air Bersih
-
-
-
-
-
5
Bangunan
-
-
-
-
-
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
-
-
-
+
+
7
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
8
commit to user + 9 Jasa-Jasa + + + Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
+
86 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan : + = Sektor Unggulan
-
= Bukan Sektor Unggulan
Dari tabel 4.12 dapat diketahui adanya perubahan sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Tawangsari. Pada tahun 2008 sektor pertambangan & penggalian menjadi sektor unggulan, namun pada periode tahun 2009-2012 sektor tersebut sudah tidak menjadi sektor unggulan. Terdapat 2 sektor yang tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Tawangsari pada tahun 2008-2012 yaitu sektor pertanian , sektor pengangkutan & komunikasi, dan sektor jasajasa. Sektor pertanian menjadi sektor unggulan dikarenakan produktivitas padi setiap tahunnya mengalami peningkatan, hasil panen padi pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 32.337 ton di tahun 2012, dari hasil panen sebelumnya sebesar 17.907 ton pada tahun 2011. Bukan hanya padi, produksi kedelai dan kacang tanah pada tahun 2012 juga mengalami peningkatan.
4) Kecamatan Sukoharjo Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan Sukoharjo Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini :
commit to user
87 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.13 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Sukoharjo Tahun 2008-2012 No
LQ
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
-
-
-
-
-
2
Pertambangan & Penggalian
-
-
-
-
-
3
Industri Pengolahan
+
+
+
+
+
4
Listrik, Gas & Air Bersih
+
+
+
+
-
5
Bangunan
-
-
-
-
-
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
-
-
-
-
-
7
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
-
-
-
-
-
+
+
+
+
+
9 Jasa-Jasa Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
-
8
Keterangan : + = Sektor Unggulan - = Bukan Sektor Unggulan
Dari tabel 4.13 dapat diketahui adanya perubahan sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Sukoharjo. Pada tahun 2008-2011 sektor listrik, gas, & air bersih menjadi sektor unggulan, namun pada tahun 2012 sektor tersebut sudah tidak menjadi sektor unggulan. Terdapat 2 sektor yang tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Sukoharjo pada tahun 2008-2012 yaitu sektor industri pengolahan dan sektor keuangan, sewa, & jasa perusahaan.
5) Kecamatan Nguter Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan NguterTahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini : commit to user
88 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.14 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Nguter Tahun 2008-2012 No
LQ
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
+
+
+
+
+
2
Pertambangan & Penggalian
-
-
-
-
-
3
Industri Pengolahan
-
-
-
-
-
4
Listrik, Gas & Air Bersih
-
-
-
-
-
5
Bangunan
-
-
-
-
-
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
+
+
+
+
+
7 8
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
+
+
+
+
+
+
+
-
-
-
9 Jasa-Jasa + + + + Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
+
Keterangan : + = Sektor Unggulan - = Bukan Sektor Unggulan
Dari tabel 4.14 dapat diketahui adanya perubahan sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Nguter. Pada tahun 2008-2009 sektor keuangan, sewa, & jasa perusahaan menjadi sektor unggulan, namun pada periode tahun 2010-2012 sektor tersebut sudah tidak menjadi sektor unggulan. Terdapat 4 sektor yang tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Nguter pada tahun 2008-2012 yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel, & restoran, sektor pengangkutan & komunikasi, dan sektor jasa-jasa. Sektor pertanian menjadi sektor unggulan dikarenakan sektor ini memiliki produktivitas padi sebagai bahan pokok makanan utama meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2012 produksi padi meningkat sebanyak 42.461 ton di tahun 2012, dari hasil produksi sebelumnya user sebesar 19.493 ton dicommit tahun tosebelumnya. Bukan hanya padi yang
89 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengalami
peningkatan,
namun
juga
produksi
jagung
yang
mengalami peningkatan sebesar 85 persen menjadi 7.442 ton dari 4.062 ton pada tahun 2011. Kenaikan jumlah poduksi jagung disebabkan peningkatan luas panen dari 543 hektar menjadi 997 hektar di tahun 2012. Sementara peternakan juga mengalami peningkatan pada populasi ternak unggas sebesar 29 pesen dibanding tahun 2011. Di Kecamatan Nguter juga terdapat peningkatan di sektor perdagangan, hotel, & restoran dengan adanya 132 toko dan 369 kios/warung
yang
tersebar
di
Kecamatan
Nguter,
sehingga
meningkatkan kontribusi pendapatan di sektor ini. 6) Kecamatan Bendosari Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan Bendosari Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini : Tabel 4.15 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Bendosari Tahun 2008-2012 No
LQ
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
+
+
+
+
+
2
Pertambangan & Penggalian
+
-
-
-
-
3
Industri Pengolahan
-
-
-
-
-
4
Listrik, Gas & Air Bersih
-
-
-
-
-
5
Bangunan
-
-
-
-
-
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
+
+
+
+
+
7
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
-
-
-
-
-
+
+
+
+
+
8
commit to user + 9 Jasa-Jasa + + + Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
+
90 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan : + = Sektor Unggulan - = Bukan Sektor Unggulan
Dari tabel 4.15 dapat diketahui adanya perubahan sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Bendosari. Pada tahun 2008 sektor pertambangan & penggalian menjadi sektor unggulan, namun pada periode tahun 2009-2012 sektor tersebut sudah tidak menjadi sektor unggulan.
Terdapat
4 sektor yang tetap menjadi
sektor unggulan di Kecamatan Bendosari pada tahun 2008-2012 yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel, & restoran, sektor keuangan, sewa, & jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa. Adanya peningkatan kualitas dan kuantitas di setiap sektor menyebabkan adanya peningkatan produktivitas di setiap sektor teutama dalam perbaikan jalan sebagai sarana utama dalam kelancaran mobilitas setiap usaha yang ada di Kecamatan Bendosari.
7) Kecamatan Polokarto Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan Polokarto Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini :
commit to user
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.16 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Polokarto Tahun 2008-2012 No
LQ
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
+
+
+
+
+
2
Pertambangan & Penggalian
+
+
-
-
-
3
Industri Pengolahan
-
-
-
-
-
4
Listrik, Gas & Air Bersih
-
-
-
-
-
5
Bangunan
+
+
+
+
+
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
-
-
-
-
-
7
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
-
+
+
+
+
-
-
-
-
-
9 Jasa-Jasa + + + + Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
+
8
Keterangan : + = Sektor Unggulan - = Bukan Sektor Unggulan
Dari tabel 4.16 dapat diketahui adanya perubahan sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Polokarto. Pada tahun 2008-2009 sektor pertambangan & penggalian menjadi sektor unggulan, namun pada periode tahun 2010-2012 sektor tersebut sudah tidak menjadi sektor unggulan. Sedangkan untuk sektor pengangkutan & komunikasi yang sebelumnya pada tahun 2008 bukan sektor unggulan tetapi pada tahun 2009-2012 sektor tersebut menjadi sektor unggulan di Kecamatan Polokarto. Terdapat 3 sektor yang tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Polokarto pada tahun 20082012 yaitu sektor pertanian, sektor bangunan, dan sektor jasa-jasa. Adanya peningkatan produktivitas pertanian padi sebesar 25 persen dan komoditas lainnya menyebabkan sektor pertanian selalu commit to user
92 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menjadi sektor yang memberikan kontribusi yang baik dalam PDRB di Kecamatan Polokarto. 8) Kecamatan Mojolaban Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan Mojolaban Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini : Tabel 4.17 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Mojolaban Tahun 2008-2012 No
LQ
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
+
+
+
+
+
2
Pertambangan & Penggalian
+
+
+
+
+
3
Industri Pengolahan
-
-
-
-
-
4
Listrik, Gas & Air Bersih
-
-
-
-
-
5
Bangunan
-
-
-
-
-
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
-
-
-
-
-
7
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
9 Jasa-Jasa + + + + Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
+
8
Keterangan : + = Sektor Unggulan - = Bukan Sektor Unggulan
Dari tabel 4.17 dapat diketahui tidak ada perubahan sektorsektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Mojolaban. Terdapat 4 sektor yang tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Mojolaban yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan & penggalian, sektor pengangkutan & komunikasi, dan sektor jasa-jasa. Dari sisi committetap to user kontribusi sektor pertanian memberikan kontribusi yang tinggi
93 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dalam perekonomian. Mayoritas penduduk di Kecamatan Mojolaban bekerja sebagai petani dan juga pengrajin batu bata dan genting. Sehingga bukan hanya sektor pertanian yang menjadi sektor unggulan, namun juga sektor pertambangan dan penggalian.
9) Kecamatan Grogol Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan Grogol Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini : Tabel 4.18 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Grogol Tahun 2008-2012 No
LQ
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
-
-
-
-
-
2
Pertambangan & Penggalian
-
-
-
-
-
3
Industri Pengolahan
+
+
+
+
+
4
Listrik, Gas & Air Bersih
+
+
+
+
+
5
Bangunan
+
+
+
+
+
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
-
-
-
-
-
7
Pengangkutan & Komunikasi
-
-
-
+
+
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
-
-
-
-
-
9 Jasa-Jasa Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
-
Keterangan : + = Sektor Unggulan
- = Bukan Sektor Unggulan
Dari tabel 4.18 dapat diketahui adanya perubahan sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Grogol. Pada tahun 2008 sektor pengangkutan & komunikasi yang sebelumnya pada tahun 2008-2010 bukan sektor unggulan tetapi pada tahun 2011-2012 sektor tersebut menjadi sektor unggulan di Kecamatan Grogol. Terdapat 3 commit to user
94 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sektor yang tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Grogol yaitu sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas, & air bersih, dan sektor bangunan. Untuk memperlancar transportasi, ditingkatkan dengan adanya perbaikan jalan untuk memperlancar pengangkutan, sehingga dapat meningkatkan kontribusi di setiap sektor.
10) Kecamatan Baki Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan Baki Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini : Tabel 4.19 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Baki Tahun 2008-2012 No
LQ
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
+
+
+
+
+
2
Pertambangan & Penggalian
-
-
-
-
-
3
Industri Pengolahan
-
-
-
-
-
4
Listrik, Gas & Air Bersih
-
-
-
-
-
5
Bangunan
-
-
-
-
-
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
+
+
+
+
+
7
Pengangkutan & Komunikasi
+
+
+
+
+
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
+
+
+
+
+
9 Jasa-Jasa + + + + Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
+
Keterangan : + = Sektor Unggulan - = Bukan Sektor Unggulan
Dari tabel 4.19 dapat diketahui tidak ada perubahan sektorsektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Baki. Terdapat 5 sektor yang tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Baki pada tahun 2008-2012 yaitucommit sektor topertanian, sektor perdagangan, hotel, & user
95 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
restoran, sektor pengangkutan & komunikasi, sektor keuangan, sewa, & jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa. Kontribusi sebesar 33 persen diperoleh dari sektor pertanian. Peningkatan produktivitas pertanian ditunjukkan dengan adanya produktivitas padi pada tahun 2012 yang meningkat sebesar 18.654 ton dari hasil sebelumnya sebesar 12.734 ton di tahun 2011.
11) Kecamatan Gatak Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan Gatak Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini : Tabel 4.20 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Gatak Tahun 2008-2012 No
LQ
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
+
+
+
+
+
2
Pertambangan & Penggalian
+
-
-
-
-
3
Industri Pengolahan
-
-
-
-
-
4
Listrik, Gas & Air Bersih
-
-
-
-
-
5
Bangunan
+
+
+
+
+
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
-
-
-
-
-
7
Pengangkutan & Komunikasi
+
+
+
+
+
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
+
+
+
+
-
9 Jasa-Jasa + + + + Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
+
Keterangan : + = Sektor Unggulan
- = Bukan Sektor Unggulan
Dari tabel 4.20 dapat diketahui adanya perubahan sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Gatak. Pada tahun 2008 sektor pertambangan commit & penggalian to usermenjadi sektor unggulan, namun
96 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pada periode tahun 2009-2012 sektor tersebut sudah tidak menjadi sektor unggulan. Sektor keuangan, sewa, & jasa perusahaan yang sebelumnya pada tahun 2008-2011 merupakan sektor unggulan tetapi pada tahun 2012 sektor tersebut menjadi bukan sektor unggulan di Kecamatan
Gatak. Terdapat
4 sektor yang tetap menjadi sektor
unggulan di Kecamatan Gatak yaitu sektor pertanian, sektor bangunan, sektor pengangkutan & komunikasi, dan sektor jasa-jasa
12) Kecamatan Kartasura Berdasarkan hasil analisis LQ masing-masing sektor di Kecamatan Kartasura Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat nilai LQ pada tabel dibawah ini : Tabel 4.21 Hasil Analisis LQ di Kecamatan Kartasura Tahun 2008-2012 No
LQ
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
-
-
-
-
-
2
Pertambangan & Penggalian
-
-
-
-
-
3
Industri Pengolahan
+
+
+
+
+
4
Listrik, Gas & Air Bersih
+
+
+
+
+
5
Bangunan
+
+
+
-
-
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
+
+
+
+
+
7
Pengangkutan & Komunikasi
+
+
+
+
-
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
-
-
-
-
-
9 Jasa-Jasa + + + + Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
+
Keterangan : + = Sektor Unggulan
- = Bukan Sektor Unggulan
Dari tabel 4.21 dapat diketahui adanya perubahan sektor-sektor yang menjadi sektor commit unggulan Kecamatan Kartasura. Pada tahun to di user
97 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2008-2010 sektor bangunan menjadi sektor unggulan, namun pada periode tahun 2011-2012 sektor tersebut sudah tidak menjadi sektor unggulan. Sedangkan untuk sektor pengangkutan & komunikasi yang sebelumnya pada tahun 2008-2011 merupakan sektor unggulan tetapi pada tahun 2012 sektor tersebut bukan sektor unggulan di Kecamatan Kartasura. Terdapat 4 sektor yang tetap menjadi sektor unggulan di Kecamatan Kartasura pada tahun 2008-2012 yaitu sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas, & air bersih, sektor perdagangan, hotel, & restoran, dan sektor jasa-jasa
B. Analisis Sektor Unggulan dengan menggunakan Analisis Model Rasio Pertumbuhan Dari hasil analisis LQ sebelumnya diperoleh sektor yang menjadi sektor unggulan di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo dilihat dari sisi kontribusi. Namun untuk menjadi sektor unggulan bukan hanya dilihat dari sisi kontribusinya saja, melainkan dari sisi laju petumbuhannya terhadap perekonomian di daerah tersebut. Pertumbuhan sektor unggulan dirasa sangat penting untuk mengetahui perkembangan sektor tersebut apakah dapat dikembangkan untuk menjadi sektor unggulan di tiap kecamatan Kabupaten Sukoharjo.
commit to user
98 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam analisis MRP ini akan dilanjutkan terhadap pertumbuhan sektor tersebut dalam memberikan kontribusinya terhadap perekonomian di tiap kecamatan. Dari Tabel dibawah ini dapat dilihat bahwa : 1) Kecamatan Weru Berdasarkan hasil analisis MRP masing-masing sektor di Kecamatan Weru Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat sektor yang mempunyai pertumbuhan yang menonjol di kecamatan pada tabel dibawah ini Tabel 4.22 Hasil Analisis MRP di Kecamatan Weru Tahun 2008-2012 No
Nilai RPr & RPs
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
-+
++
--
--
--
2
Pertambangan & Penggalian
+-
--
--
--
--
3
Industri Pengolahan
-+
-+
++
++
--
4
Listrik, Gas & Air Bersih
+-
+-
+-
+-
+-
5
Bangunan
++
++
++
++
++
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
-+
++
++
++
++
7
Pengangkutan & Komunikasi
++
++
++
++
++
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
--
+-
+-
--
+-
Jasa-Jasa ++ ++ ++ ++ Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
++
9
Keterangan : ++ : Sektor dengan pertumbuhan menonjol baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan +- : Sektor dengan pertumbuhan menonjol, namun di tingkat kecamatan belum menonjol -+ : Sektor dengan pertumbuhan tidak menonjol di tingkat kabupaten, namun menonjol di tingkat kecamatan -: Sektor dengan pertumbuhan rendah baik di tingkat kabupaten maunpun kecamatan
commit to user
99 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari tabel 4.22 dapat diketahui bahwa ada perubahan pertumbuhan sektor-sektor di Kecamatan Weru pada periode tahun 2008-2012. Sektor pertanian pada tahun 2008 hanya memiliki pertumbuhan yang baik di tingkat kecamatan, dan mengalami peningkatan di tingkat kabupaten pada tahun 2009. Sektor ini menjadi sektor dengan pertumbuhan yang menonjol di tingkat kecamatan maupun kabupaten, namun sektor pertanian menjadi sektor dengan pertumbuhan rendah pada tahun 2010-2012. Begitu juga dengan sektor industri pengolahan, pertumbuhannya menurun pada tahun 2012, menjadi sektor dengan pertumbuhan rendah. Sedangkan sektor perdagangan, hotel, & restoan merupakan sektor dengan pertumbuhan yang sebelumnya hanya menonjol di tingkat kecamatan, namun pada tahun 2009-2012 menjadi sektor yang pertumbuhannya menonjol baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan. Di Kecamatan Weru terdapat 3 sektor yang tetap menunjukkan pertumbuhan yang menonjol baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan pada tahun 2008-2012, antara lain sektor bangunan, sektor pengangkutan & komunikasi, dan sektor jasa-jasa.
2) Kecamatan Bulu Berdasarkan hasil analisis MRP masing-masing sektor di Kecamatan Bulu Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat sektor yang commit to user
100 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mempunyai pertumbuhan yang menonjol di kecamatan pada tabel dibawah ini Tabel 4.23 Hasil Analisis MRP di Kecamatan Bulu Tahun 2008-2012 No
Nilai RPr & RPs
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
-+
+-
--
--
--
2
Pertambangan & Penggalian
+-
--
--
--
--
3
Industri Pengolahan
--
-+
++
++
-+
4
Listrik, Gas & Air Bersih
+-
+-
+-
+-
+-
5
Bangunan
++
++
++
++
++
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
-+
++
++
++
++
7
Pengangkutan & Komunikasi
++
++
++
++
++
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
-+
++
++
-+
++
Jasa-Jasa ++ ++ +++ Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
++
9
Keterangan : ++ : Sektor dengan pertumbuhan menonjol baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan +- : Sektor dengan pertumbuhan menonjol, namun di tingkat kecamatan belum menonjol -+ : Sektor dengan pertumbuhan tidak menonjol di tingkat kabupaten, namun menonjol di tingkat kecamatan -: Sektor dengan pertumbuhan rendah baik di tingkat kabupaten maunpun kecamatan
Dari tabel 4.23 dapat diketahui bahwa ada perubahan pertumbuhan sektor-sektor di Kecamatan Bulu pada periode tahun 2008-2012. Sektor industri pengolahan pada tahun 2010-2011 menjadi sektor dengan pertumbuhan yang menonjol tetapi pertumbuhannya menurun pada tahun 2012. Sektor perdagangan, hotel, & restoran dan sektor keuangan, sewa, & jasa perusahaan menjadi sektor yang memiliki pertumbuhan menonjol pada tahun 2009-2012 walaupun commit to user
101 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pada tahun 2008 sektor tersebut merupakan sektor dengan pertumbuhan yang rendah di tingkat kabupaten. Di Kecamatan Bulu terdapat 2 sektor yang tetap menunjukkan pertumbuhan yang menonjol baik baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan, yaitu sektor bangunan dan sektor pengakutan & komunikasi. Sedangkan sektor jasa-jasa merupakan sektor dengan pertumbuhan yang menonjol baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan, namun pada tahun 2010 sektor ini mengalami penurunan pertumbuhannya di tingkat kecamatan.
3) Kecamatan Tawangsari Berdasarkan hasil analisis MRP masing-masing sektor di Kecamatan Tawangsari Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat sektor yang mempunyai pertumbuhan yang menonjol di kecamatan pada tabel dibawah ini : Tabel 4.24 Hasil Analisis MRP di Kecamatan Tawangsari Tahun 2008-2012 No
Nilai RPr & RPs
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
-+
++
--
--
--
2
Pertambangan & Penggalian
+-
--
--
--
--
3
Industri Pengolahan
-+
-+
++
++
-+
4
Listrik, Gas & Air Bersih
+-
+-
+-
+-
+-
5
Bangunan
+-
++
++
++
++
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
--
++
++
++
++
7
Pengangkutan & Komunikasi
+-
+-
++
+-
+-
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
--
+-
+-
--
+-
Jasa-Jasa ++++commit to user Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
+-
9
102 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan : ++ : Sektor dengan pertumbuhan menonjol baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan +- : Sektor dengan pertumbuhan menonjol, namun di tingkat kecamatan belum menonjol -+ : Sektor dengan pertumbuhan tidak menonjol di tingkat kabupaten, namun menonjol di tingkat kecamatan -: Sektor dengan pertumbuhan rendah baik di tingkat kabupaten maunpun kecamatan
Dari tabel 4.24 dapat diketahui bahwa ada perubahan pertumbuhan sektor-sektor di Kecamatan Tawangsari pada periode tahun 2008-2012. Sektor pertanian pada tahun 2009 merupakan sektor dengan pertumbuhan yang menonjol, namun sektor tersebut menjadi sektor
dengan
pertumbuhan
rendah
pada
tahun
2010-2012.
Pertumbuhan sektor pertanian mengalami penurunan drastis hingga menjadi sektor dengan pertumbuhan yang rendah baik di tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten. Pada tahun 2010-2011 pertumbuhan sektor industri pengolahan mengalami peningkatan menjadi sektor dengan pertumbuhan yang baik di tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten. Namun sektor ini kembali mengalami penurunan pada tahun 2012, menjadi sektor dengan pertumbuhan rendah di tingkat kabupaten. Sedangkan sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel, & restoran merupakan sektor dengan pertumbuhan yang menonjol baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan pada tahun 2009-2012, walaupun pada tahun 2008 sektor ini hanya baik pada tingkat kabupaten saja.
commit to user
103 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Kecamatan Sukoharjo Berdasarkan hasil analisis MRP masing-masing sektor di Kecamatan Sukoharjo Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat sektor yang mempunyai pertumbuhan yang menonjol di kecamatan pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.25 Hasil Analisis MRP di Kecamatan Sukoharjo Tahun 2008-2012 No
Nilai RPr & RPs
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
-+
+-
--
--
-+
2
Pertambangan & Penggalian
+-
--
--
--
--
3
Industri Pengolahan
--
--
+-
++
--
4
Listrik, Gas & Air Bersih
+-
++
+-
+-
+-
5
Bangunan
+-
++
++
++
++
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
--
+-
+-
+-
+-
7
Pengangkutan & Komunikasi
+-
+-
+-
+-
+-
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
-+
++
++
-+
++
+-
+-
9 Jasa-Jasa +++Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah Keterangan : ++ : Sektor dengan pertumbuhan menonjol baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan +- : Sektor dengan pertumbuhan menonjol, namun di tingkat kecamatan belum menonjol -+ : Sektor dengan pertumbuhan tidak menonjol di tingkat kabupaten, namun menonjol di tingkat kecamatan -: Sektor dengan pertumbuhan rendah baik di tingkat kabupaten maunpun kecamatan
Dari tabel 4.25 dapat diketahui bahwa ada perubahan pertumbuhan sektor-sektor di Kecamatan Sukoharjo pada periode tahun 2008-2012. Pertumbuhan sektor industri pengolahan mengalami commit to user peningkatan pada tahun 2011, namun pada tahun 2012 sektor ini
104 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menjadi sektor dengan pertumbuhan rendah. Sedangkan sektor listrik, gas, & air bersih pada tahun 2010 menjadi sektor dengan pertumbuhan yang baik, namun pada periode tahun 2011-2012 sektor ini hanya dapat tumbuh pada tingkat kabupaten. Sektor keuangan, sewa, & jasa perusahaan mengalami pertumbuhan yang baik pada tahun 2009-2010, namun pada tahun 2011 sektor ini kembali turun di tingkat kabupaten dan mengalami peningkatan kembali pada tahun 2012 baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Sektor yang tetap menjadi sektor dengan pertumbuhan yang menonjol baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan pada tahun 2009-2012 adalah sektor bangunan. Walaupun pada tahun 2008, sektor ini hanya dapat tumbuh dengan baik di tingkat kabupaten saja.
5) Kecamatan Nguter Berdasarkan hasil analisis MRP masing-masing sektor di Kecamatan Nguter Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat sektor yang mempunyai pertumbuhan yang menonjol di kecamatan pada tabel dibawah ini : Tabel 4.26 Hasil Analisis MRP di Kecamatan Nguter Tahun 2008-2012 No 1
Pertanian
2
Pertambangan & Penggalian commit to
3
Nilai RPr & RPs
Lapangan Usaha
Industri Pengolahan
user
2008
2009
2010
2011
2012
-+
+-
--
--
--
+-
--
--
--
--
-+
-+
++
++
-+
105 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4
Listrik, Gas & Air Bersih
+-
+-
+-
+-
+-
5
Bangunan
++
++
++
++
++
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
--
++
++
++
++
7
Pengangkutan & Komunikasi
++
++
++
++
++
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
--
+-
+-
--
+-
9 Jasa-Jasa ++ ++ ++ ++ Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
++
Keterangan : ++ : Sektor dengan pertumbuhan menonjol baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan +- : Sektor dengan pertumbuhan menonjol, namun di tingkat kecamatan belum menonjol -+ : Sektor dengan pertumbuhan tidak menonjol di tingkat kabupaten, namun menonjol di tingkat kecamatan -: Sektor dengan pertumbuhan rendah baik di tingkat kabupaten maunpun kecamatan
Dari tabel 4.26 dapat diketahui bahwa ada perubahan pertumbuhan sektor-sektor di Kecamatan Nguter pada tahun 20082012. Pertumbuhan di sektor industri pengolahan mengalami peningkatan pada tahun 2010-2011, namun sektor ini kembali turun pertumbuhannya. Pada tahun 2012, sektor industri pengolahan hanya menjadi sektor dengan nilai pertumbuhan yang baik di tingkat kecamatan saja. Pada tahun 2008 sektor perdagangan, hotel, & restoan merupakan sektor yang memiliki pertumbuhan yang rendah baik di tingkat kecamatan maupun di tingkat kabupaten. Tetapi sektor perdagangan, hotel, & restoran mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif pada tahun 2009, karena pada tahun 2009-2012 sektor ini menjadi sektor yang menonjol baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan. Di Kecamatan Nguter, terdapat 3 sektor yang memiliki commit to user
106 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pertumbuhan yang baik selama tahun 2008-2012 yaitu sektor bangunan, sektor pengangkutan & komunikasi, dan sektor jasa-jasa.
6) Kecamatan Bendosari Berdasarkan hasil analisis MRP masing-masing sektor di Kecamatan Bendosari Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat sektor yang mempunyai pertumbuhan yang menonjol di kecamatan pada tabel dibawah ini : Tabel 4.27 Hasil Analisis MRP di Kecamatan Bendosari Tahun 2008-2012 No
Nilai RPr & RPs
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
--
++
-+
--
-+
2
Pertambangan & Penggalian
++
--
--
-+
--
3
Industri Pengolahan
--
--
++
++
--
4
Listrik, Gas & Air Bersih
+-
+-
+-
+-
+-
5
Bangunan
+-
++
++
++
++
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
--
+-
++
++
+-
7
Pengangkutan & Komunikasi
+-
+-
+-
+-
+-
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
-+
+-
+-
--
+-
9 Jasa-Jasa ++ ++ ++ ++ Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
++
Keterangan : ++ : Sektor dengan pertumbuhan menonjol baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan +- : Sektor dengan pertumbuhan menonjol, namun di tingkat kecamatan belum menonjol -+ : Sektor dengan pertumbuhan tidak menonjol di tingkat kabupaten, namun menonjol di tingkat kecamatan -: Sektor dengan pertumbuhan rendah baik di tingkat kabupaten maunpun kecamatan
Dari tabel 4.27 dapat diketahui bahwa ada perubahan commit to user pertumbuhan sektor-sektor di Kecamatan Bendosari pada periode
107 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tahun 2008-2012. Sektor pertanian pada tahun 2009 menjadi sektor dengan pertumbuhan yang menonjol, namun sektor ini kembali menjadi sektor dengan pertumbuhan rendah pada tahun 2010-2012. Sektor pertambangan & penggalian mengalami penurunan pada tahun 2009-2012 menjadi sektor dengan pertumbuhan yang semakin rendah baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Sedangkan sektor perdagangan, hotel, & restoran mengalami peningkatan pertumbuhannya pada tahun 2010-2011, tetapi pada tahun 2012 sektor ini kembali rendah pada tingkat kecamatan. Pertumbuhan sektor bangunan di Kecamatan Bendosari semakin baik, dengan ditandai adanya peningkatan pertumbuhannya baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan pada tahun 2009-2012. Sedangkan sektor yang masih tinggi dengan nilai pertumbuhan yang baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan adalah sektor jasa-jasa.
7) Kecamatan Polokarto Berdasarkan hasil analisis MRP masing-masing sektor di Kecamatan Polokarto Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat sektor yang mempunyai pertumbuhan yang menonjol di kecamatan pada tabel dibawah ini : Tabel 4.28 Hasil Analisis MRP di Kecamatan Polokarto Tahun 2008-2012 No 1
Nilai RPr & RPs
Lapangan Usaha Pertanian
commit to user
2008
2009
2010
2011
2012
--
++
--
--
--
108 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2
Pertambangan & Penggalian
++
--
--
-+
--
3
Industri Pengolahan
-+
-+
++
++
-+
4
Listrik, Gas & Air Bersih
+-
+-
+-
+-
+_
5
Bangunan
++
++
++
++
++
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
-+
++
++
++
+-
7
Pengangkutan & Komunikasi
++
++
++
++
++
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
--
+-
+-
--
+-
9 Jasa-Jasa ++ ++ ++ ++ Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
++
Keterangan : ++ : Sektor dengan pertumbuhan menonjol baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan +- : Sektor dengan pertumbuhan menonjol, namun di tingkat kecamatan belum menonjol -+ : Sektor dengan pertumbuhan tidak menonjol di tingkat kabupaten, namun menonjol di tingkat kecamatan -: Sektor dengan pertumbuhan rendah baik di tingkat kabupaten maunpun kecamatan
Dari tabel 4.28 dapat diketahui bahwa ada perubahan pertumbuhan sektor-sektor di Kecamatan Polokarto pada periode tahun 2008-2012. Sektor pertanian pada tahun 2009 menjadi sektor dengan pertumbuhan yang menonjol, namun sektor ini menjadi sektor dengan
pertumbuhan
rendah
pada
tahun
2010-2012.
Sektor
pertambangan & penggalian mengalami penurunan pada tahun 20092012 menjadi sektor dengan pertumbuhan yang semakin rendah. Pertumbuhan sektor industri pengolahan pada tahun 2011-2012 menunjukkan petumbuhan yang baik ditingkat kecamatan dan kabupaten, namun pada tahun 2012 sektor ini hanya dapat tumbuh di tingkat kecmatan saja. Sektor perdagangan, hotel, & restoran mengalami penurunan pada tahun 2012, padahal tahun sebelumnya commit topertumbuhan user sektor tersebut mempunyai yang baik di tingkat
109 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kabupaten maupun kecamatan. Sedangkan sektor yang memiliki pertumbuhan yang baik selama 5 (tahun) di Kecamatan Polokarto yaitu sektor bangunan, sektor pengangkutan & komunikasi, dan sektor jasa-jasa.
8) Kecamatan Mojolaban Berdasarkan hasil analisis MRP masing-masing sektor di Kecamatan Mojolaban Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat sektor yang mempunyai pertumbuhan yang menonjol di kecamatan pada tabel dibawah ini : Tabel 4.29 Hasil Analisis MRP di Kecamatan Mojolaban Tahun 2008-2012 No
Nilai RPr & RPs
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
--
+-
--
--
-+
2
Pertambangan & Penggalian
++
-+
-+
--
-+
3
Industri Pengolahan
--
--
+-
++
--
4
Listrik, Gas & Air Bersih
+-
+-
+-
+-
+-
5
Bangunan
+-
+-
++
++
++
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
--
+-
+-
++
++
7
Pengangkutan & Komunikasi
+-
+-
+-
+-
+-
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
--
+-
+-
--
+-
9 Jasa-Jasa +++++ Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
+-
Keterangan : ++ : Sektor dengan pertumbuhan menonjol baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan +- : Sektor dengan pertumbuhan menonjol, namun di tingkat kecamatan belum menonjol -+ : Sektor dengan pertumbuhan tidak menonjol di tingkat kabupaten, namun menonjol di tingkat kecamatan -: Sektor dengan pertumbuhan rendah baik di tingkat kabupaten maunpun kecamatan
commit to user
110 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari tabel 4.29 dapat diketahui bahwa ada perubahan pertumbuhan sektor-sektor di Kecamatan Mojolaban pada periode tahun 2008-2012. Sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2009-2011 mengalami penurunan di tingkat kabupaten maupun kecamatan. Tetapi pada tahun 2012, sektor ini hanya dapat tumbuh di tingkat kecamatan saja. Hal tersebut juga terjadi pada sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa pada tahun 2012. Sedangkan sektor yang pertumbuhannya mengalami peningkatan yaitu sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel, & restoran. 9) Kecamatan Grogol Berdasarkan hasil analisis MRP masing-masing sektor di Kecamatan Grogol Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat sektor yang mempunyai pertumbuhan yang menonjol di kecamatan pada tabel dibawah ini : Tabel 4.30 Hasil Analisis MRP di Kecamatan Grogol Tahun 2008-2012 No
Nilai RPr & RPs
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
-+
++
--
--
--
2
Pertambangan & Penggalian
+-
--
--
--
--
3
Industri Pengolahan
--
--
+-
+-
--
4
Listrik, Gas & Air Bersih
++
++
++
++
++
5
Bangunan
+-
++
++
++
+-
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
-+
++
++
++
++
7
Pengangkutan & Komunikasi
++
++
++
++
++
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
--
+-
+-
--
+-
9 Jasa-Jasa ++ ++ ++ ++ Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
++
Keterangan : commit to user ++ : Sektor dengan pertumbuhan menonjol baik di
111 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
+-
:
-+
:
--
:
tingkat kabupaten maupun kecamatan Sektor dengan pertumbuhan menonjol, namun di tingkat kecamatan belum menonjol Sektor dengan pertumbuhan tidak menonjol di tingkat kabupaten, namun menonjol di tingkat kecamatan Sektor dengan pertumbuhan rendah baik di tingkat kabupaten maunpun kecamatan
Dari tabel 4.30 dapat diketahui bahwa ada perubahan pertumbuhan sektor-sektor di Kecamatan Grogol pada periode tahun 2008-2012. Sektor pertanian pada tahun 2009 menjadi sektor dengan pertumbuhan yang menonjol menjadi sektor dengan pertumbuhan rendah pada tahun 2010-2012. Sektor bangunan mempunyai pertumbuahan yang positif pada tahun 2009-2011, namun pada tahun 2012 sektor ini hanya tumbuh baik di tingkat kabupaten. Pertumbuhan sektor perdagangan, hotel, dan restoran menunjukkan pertumbuhan yang menonjol pada tahun 2009-2012. Di Kecamatan Grogol mempunyai 3 sektor dengan pertmbuhan yang menonjol baik tingkat kabupaten maupun kecamatan, antara lain sektor listrik, gas & air bersih, sektor pengangkutan & komunikasi, dan sektor jasa-jasa.
10) Kecamatan Baki Berdasarkan hasil analisis MRP masing-masing sektor di Kecamatan Baki Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat sektor yang mempunyai pertumbuhan yang menonjol di kecamatan pada tabel dibawah ini : commit to user
112 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.31 Hasil Analisis MRP di Kecamatan Baki Tahun 2008-2012 No
Nilai RPr & RPs
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
--
++
--
--
--
2
Pertambangan & Penggalian
+-
--
--
--
--
3
Industri Pengolahan
-+
-+
++
++
-+
4
Listrik, Gas & Air Bersih
+-
+-
+-
+-
+-
5
Bangunan
++
+-
++
++
+-
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
-+
+-
++
++
++
7
Pengangkutan & Komunikasi
++
+-
++
++
++
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
--
+-
+-
--
+-
9 Jasa-Jasa ++++Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
+-
Keterangan : ++ : Sektor dengan pertumbuhan menonjol baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan +- : Sektor dengan pertumbuhan menonjol, namun di tingkat kecamatan belum menonjol -+ : Sektor dengan pertumbuhan tidak menonjol di tingkat kabupaten, namun menonjol di tingkat kecamatan -: Sektor dengan pertumbuhan rendah baik di tingkat kabupaten maunpun kecamatan
Dari tabel 4.31 dapat diketahui bahwa ada perubahan pertumbuhan sektor-sektor di Kecamatan Baki pada periode tahun 2008-2012. Sektor pertanian pada tahun 2009 menjadi sektor dengan pertumbuhan yang menonjol menjadi sektor dengan pertumbuhan rendah pada tahun 2010-2012. Sektor industri pengolahan juga mengalami pernuunan pada tahun 2012, menjadi sektor dengan pertumbuhan rendah di tingkat kabupaten. Sektor perdagangan, hotel, & restoran mengalami pertumbuhan yang baik pada tahun 2010-2012. commit to user
113 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hal tersebut juga dialami oleh sektor pengangkutan & komunikasi yang mengalami peningkatan dari tahun 2010-2012.
11) Kecamatan Gatak Berdasarkan hasil analisis MRP masing-masing sektor di Kecamatan Gatak Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat sektor yang mempunyai pertumbuhan yang menonjol di kecamatan pada tabel dibawah ini : Tabel 4.32 Hasil Analisis MRP di Kecamatan Gatak Tahun 2008-2012 No
Nilai RPr & RPs
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
-+
++
--
--
-+
2
Pertambangan & Penggalian
+-
--
--
--
--
3
Industri Pengolahan
--
-+
++
++
-+
4
Listrik, Gas & Air Bersih
+-
+-
+-
+-
+-
5
Bangunan
++
++
++
++
++
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
--
++
++
+-
+-
7
Pengangkutan & Komunikasi
++
++
++
++
++
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
--
+-
++
-+
+-
9 Jasa-Jasa +++ ++Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
+-
Keterangan : ++ : Sektor dengan pertumbuhan menonjol baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan +- : Sektor dengan pertumbuhan menonjol, namun di tingkat kecamatan belum menonjol -+ : Sektor dengan pertumbuhan tidak menonjol di tingkat kabupaten, namun menonjol di tingkat kecamatan -: Sektor dengan pertumbuhan rendah baik di tingkat kabupaten maunpun kecamatan
Dari tabel 4.32 dapat diketahui bahwa ada perubahan commit to user pertumbuhan sektor-sektor di Kecamatan Gatak pada periode tahun
114 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2008-2012. Sektor pertanian dan sektor jasa-jasa pada tahun 2009 menjadi sektor dengan pertumbuhan yang menonjol menjadi sektor dengan pertumbuhan rendah pada tahun 2010-2012. Sektor industri pengolahan juga mengalami penurunan pada tahun 2012, menjadi sektor dengan pertumbuhan rendah. Pertumbuhan sektor perdagangan, hotel, & restoran mengalami pertumbuhan yang menonjol selamat 2 (dua) tahun saja, yaitu tahun 2009-2010, setelah itu sektor ini mengalami penurunan. Terdapat 2 sektor yang memiliki pertumbuhan yang tetap menonjol selama tahun 2008-2012 yaitu sektor bangunan dan sektor pengangkutan & komunikasi.
12) Kecamatan Kartasura Berdasarkan hasil analisis MRP masing-masing sektor di Kecamatan Kartasura Tahun 2008-2012 maka dapat dilihat sektor yang mempunyai pertumbuhan yang menonjol di kecamatan pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.33 Hasil Analisis MRP di Kecamatan Kartasura Tahun 2008-2012 No
Nilai RPr & RPs
Lapangan Usaha 2008
2009
2010
2011
2012
++
-+
-+
-+
1
Pertanian
-+
2
Pertambangan & Penggalian
+-
--
--
--
--
3
Industri Pengolahan
-+
-+
++
++
-+
4
Listrik, Gas & Air Bersih
++
++
++
++
++
5
Bangunan
+-
+-
+-
+-
+-
-+
++
+-
+-
+-
6
to user Perdagangan, Hotelcommit & Restoran
115 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
7
Pengangkutan & Komunikasi
++
+-
++
++
++
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
--
+-
+-
--
+-
9
Jasa-Jasa ++ ++ ++ ++ Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
++
Keterangan : ++ : Sektor dengan pertumbuhan menonjol baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan +- : Sektor dengan pertumbuhan menonjol, namun di tingkat kecamatan belum menonjol -+ : Sektor dengan pertumbuhan tidak menonjol di tingkat kabupaten, namun menonjol di tingkat kecamatan -: Sektor dengan pertumbuhan rendah baik di tingkat kabupaten maunpun kecamatan
Dari tabel 4.33 dapat diketahui bahwa ada perubahan pertumbuhan sektor-sektor di Kecamatan Kartasura pada periode tahun 2008-2012. Sektor pertanian pada tahun 2009 menjadi sektor dengan pertumbuhan yang menonjol menjadi sektor dengan pertumbuhan rendah pada tahun 2010-2012. Sektor industri pengolahan juga mengalami penurunan pada tahun 2012, menjadi sektor dengan pertumbuhan rendah. Sedangkan sektor perdagangan, hotel, & restoran merupakan sektor dengan pertumbuhan yang menonjol hanya di tingkat kabupaten saja, namun sektor itu sempat memiliki pertumbuhan yang menonjol baik di tingkat kabupaten maupun
kecamatan
pada
tahun
2009.
Pertumbuhan
sektor
pengangkutan & komunikasi juga menunjukkan pertumbuhan yang dinamis, hnya pada tahun 2009 saja sektor ini sempat mengalami penurunan pertumbuhannya di tingkat kecamatan. Di Kecamatan Kartasura memiliki 2 Pertumbuhan sektor yang commit to user menonjol dari tahun 2008-2012 baik dari tingkat kabupaten maupun
116 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kecamatan yaitu sektor listrik, gas, & air bersih dan sektor jasa-jasa. Kedua sektor tersebut mempunyai pertumbuhan yang baik dan tetap menjadi sektor yang potensial untuk dikembangkan di Kecamatan Kartasura pada periode tahun 2008-2012.
C. Analisis Sektor Unggulan dengan menggunakan Analisis Overlay Dalam analisis ini kriteria kontribusi yang dipergunakan adalah nilai
LQ
selama
periode
2008-2012,
sedangkan
untuk
kriteria
pertumbuhan dalam analisis MRP digunakan nilai RPs selama periode 2008-2012. Dari kedua analisis tersebut akan digabungkan untuk dapat melihat sektor-sektor unggulan yang dapat dikembangkan dari sisi kontribusi dan pertumbuhannya bagi perekonomian antar kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Hasil analisis Overlay di 12 kecamatan pada tabel dibawah ini menunjukkan bahwa: 1) Kecamatan Weru Hasil Overlay antara analisis LQ dan analisis MRP di Kecamatan Weru disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.34 Hasil Analisis Overlay di Kecamatan Weru Tahun 2008-2012 No
Lapangan Usaha
Kontribusi & Pertumbuhan Tiap Sektor 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
++
++
+-
+-
+-
2
Pertambangan & Penggalian
+-
--
--
--
--
3
Industri Pengolahan
-+
-+
-+
-+
--
--
--
--
--
4
commit to Listrik, Gas & Air Bersih
user --
117 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5
Bangunan
-+
-+
-+
-+
-+
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
-+
-+
++
++
++
7 8
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
-+
-+
-+
-+
-+
--
--
--
--
--
9 Jasa-Jasa ++ ++ ++ ++ Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
++
Keterangan : ++ : Sektor dengan Kontribusi & Pertumbuhan yang menonjol di kecamatan +- : Sektor dengan Kontribusi mononjol namun pertumbuhan rendah -+ : Sektor dengan Kontribusi rendah namun pertumbuhan tinggi -: Sektor dengan Kontribusi & pertumbuhan yang rendah
Berdasarkan hasil analisis Overlay pada tabel 4.34, dapat dilihat
bahwa
ada
perubahan
sektor
unggulan
yang
dapat
dikembangkan di Kecamatan Weru. Sektor pertanian mempunyai kontribusi dan pertumbuhan yang bagus pada tahun 2008-2009, namun sektor ini tidak dapat tumbuh dengan baik pada tahun berikutnya. Kontribusi dari sektor ini semakin meningkat karena adanya penambahan lahan persawahan menjadi 4.343 hektar di tahun 2012, namun tidak di imbangi dengan pertumbuhan yang baik di sektor ini. Sedangkan pada tahun 2010-2012 konstribusi dari sektor perdagangan, hotel, & restoran terhadap perekonomian di Kecamatan Weru mengalami peningkatan. Adanya banyak usaha di bidang makanan berupa kedai makanan menyebabkan sektor ini dapat tumbuh dengan baik di Kecamatan Weru. Di Kecamatan Weru commit to user memiliki 1 sektor unggulan yang tetap memberikan kontribusi besar
118 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan pertumbuhan yang menonjol pada periode tahun 2008-2012 yaitu sektor jasa-jasa. Pada tahun 2012, pertumbuhan jasa dalam menyediakan layanan internet berupa wrung intenet meningkat 14,29 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
2) Kecamatan Bulu Hasil overlay antara analisis LQ dan analisis MRP di Kecamatan Bulu disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.35 Hasil Analisis Overlay di Kecamatan Bulu Tahun 2008-2012 No
Kontribusi & Pertumbuhan Tiap Sektor
Lapangan Usaha
2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
++
+-
+-
+-
+-
2
Pertambangan & Penggalian
+-
--
--
--
--
3
Industri Pengolahan
--
-+
-+
-+
-+
4
Listrik, Gas & Air Bersih
--
--
--
--
--
5
Bangunan
-+
-+
-+
-+
-+
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
++
++
++
++
++
7
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
-+
-+
-+
-+
-+
++
++
++
++
++
-+
-+
8
9 Jasa-Jasa -+ -+ -Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah Keterangan : ++ : Sektor dengan Kontribusi & Pertumbuhan yang menonjol di kecamatan +- : Sektor dengan Kontribusi emononjol namun pertumbuhan rendah -+ : Sektor dengan Kontribusi rendah namun pertumbuhan tinggi -: Sektor dengan Kontribusi & pertumbuhan yang rendah
Berdasarkan hasil analisis Overlay pada tabel 4.35, dapat dilihat
bahwa
ada
perubahan
sektor
unggulan
yang
dapat
commit to user dikembangkan di Kecamatan Bulu. Sektor pertanian mempunyai
119 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kontribusi dan pertumbuhan yang bagus pada tahun 2008, namun sektor ini tidak dapat tumbuh dengan baik pada tahun berikutnya. Dari sisi
kontribusi
sektor
pertanian
menjadi
sektor
penyokong
perekonomian di Kecamatan Bulu, namun dalam pertumbuhannya sektor ini selalu mengalami penurunan di setiap tahunnya. Di Kecamatan Bulu memiliki 2 sektor unggulan yang tetap memberikan kontribusi besar dengan pertumbuhan yang menonjol pada periode tahun 2008-2012 yaitu sektor perdagangan, hotel, & restoran dan sektor keuangan, sewa, & jasa perusahaan.
3) Kecamatan Tawangsari Hasil Overlay antara analisis LQ dan analisis MRP di Kecamatan Tawangsari disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.36 Hasil Analisis Overlay di Kecamatan Tawangsari Tahun 2008-2012 No
Lapangan Usaha
Kontribusi & Pertumbuhan Tiap Sektor 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
++
++
+-
+-
+-
2
Pertambangan & Penggalian
+-
--
--
--
--
3
Industri Pengolahan
-+
-+
-+
-+
-+
4
Listrik, Gas & Air Bersih
--
--
--
--
--
5
Bangunan
--
-+
-+
-+
-+
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
--
-+
-+
++
++
7
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
+-
+-
++
+-
+-
--
--
--
--
--
+-
+-
8
9 Jasa-Jasa +++Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah Keterangan : ++ : Sektor dengan Kontribusi & Pertumbuhan yang menonjol di kecamatan commit to user +- : Sektor dengan Kontribusi emononjol namun
120 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
-+
:
--
:
pertumbuhan rendah Sektor dengan Kontribusi rendah namun pertumbuhan tinggi Sektor dengan Kontribusi & pertumbuhan yang rendah
Berdasarkan hasil analisis Overlay pada tabel 4.36, terdapat perrubahan
sektor-sektor
yang
memberikan
kontribusi
dan
pertumbuhan secara positif di Kecamatan Tawangsari. Sektor pertanian menjadi sektor dengan kontribusi dan pertumbuhan yang menonjol hanya pada tahun 2008-2009. Produktivitas pertanian terus ditingkatkan setiap tahunnya, namun dalam pertumbuhannya sektor ini masih rendah jika dibandingkan dengan sektor lain. Sedangkan sektor pengangkutan & komunikasi yang pada tahun 2008-2009 hanya mempunyai kontribusi yang besar saja, namun pada tahun 2010 sektor ini pertumbuhannya meningkat dan kembali turun pada periode tahun berikutnya. Sektor yang mempunyai peningkatan yang dinamis adalah sektor perdagangan, hotel, & restoran. Sektor tersebut masih mempunyai kontribusi yang besar dan pertumbuhan
yang
bagus
selama
tahun
2011-2012.
Adanya
peningkatan pembangunan di sektor ini ditandai dengan peningkatan usaha di bidang perdagangan dan restoran yaitu terdapatnya 3 minimarket, 527 toko kelontong, 3 restoran, dan 322 kedai makanan/minuman yang tersebar di Kecamatan Tawangsari.
commit to user
121 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Kecamatan Sukoharjo Hasil Overlay antara analisis LQ dan analisis MRP di Kecamatan Sukoharjo disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.37 Hasil Analisis Overlay di Kecamatan Sukoharjo Tahun 2008-2012 No
Kontribusi & Pertumbuhan Tiap Sektor
Lapangan Usaha
2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
-+
--
--
--
-+
2
Pertambangan & Penggalian
--
--
--
--
--
3
Industri Pengolahan
+-
+-
+-
++
+-
4
Listrik, Gas & Air Bersih
+-
++
+-
+-
--
5
Bangunan
--
-+
-+
-+
-+
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
--
--
--
--
--
7 8
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
--
--
--
--
--
++
++
++
++
++
--
--
9 Jasa-Jasa ---Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah Keterangan : ++ : Sektor dengan Kontribusi & Pertumbuhan yang menonjol di kecamatan +- : Sektor dengan Kontribusi emononjol namun pertumbuhan rendah -+ : Sektor dengan Kontribusi rendah namun pertumbuhan tinggi -: Sektor dengan Kontribusi & pertumbuhan yang rendah
Berdasarkan hasil analisis Overlay pada tabel 4.37, dapat dilihat
bahwa
ada
perubahan
sektor
unggulan
yang
dapat
dikembangkan di Kecamatan Sukoharjo. Sektor listrik, gas, & air bersih mengalami penurunan dalam kontribusi dan pertumbuhannya setelah pada tahun 2009 mempunyai nilai kontribusi dan pertumbuhan yang baik. Sedangkan sektor industri pengolahan, mengalami commit to user
122 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penurunan pertumbuhannya pada tahun 2012, apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di Kecamatan Sukoharjo memiliki 1 sektor unggulan yang tetap memberikan kontribusi besar dengan pertumbuhan yang menonjol yaitu sektor keuangan, sewa, & jasa perusahaan. Pesatnya pembangunan di kecamatan ini menyebabkan banyaknya usaha yang berkembang di daerah ini. Ditandai dengan adanya 17 minimarket, 1000 unit toko, 1 hotel, dan 52 restoran yang tersebar di Kecamatan Sukoharjo. Banyaknya usaha yang berkembang menyebabkan adanya peningkatan kontribusi pendapatan di bidang jasa sewa dan perusahaan.
5) Kecamatan Nguter Hasil Overlay antara analisis LQ dan analisis MRP di Kecamatan Nguter disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.38 Hasil Analisis Overlay di Kecamatan Nguter Tahun 2008-2012 No
Lapangan Usaha
Kontribusi & Pertumbuhan Tiap Sektor 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
++
+-
+-
+-
+-
2
Pertambangan & Penggalian
--
--
--
--
--
3
Industri Pengolahan
-+
-+
-+
-+
-+
4
Listrik, Gas & Air Bersih
--
--
--
--
--
5
Bangunan
-+
-+
-+
-+
-+
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
+-
++
++
++
++
7
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
++
++
++
++
++
+-
+-
--
--
--
++
++
8
commit to user++ 9 Jasa-Jasa ++ ++ Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
123 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan : ++ : Sektor dengan Kontribusi & Pertumbuhan yang menonjol di kecamatan +- : Sektor dengan Kontribusi emononjol namun pertumbuhan rendah -+ : Sektor dengan Kontribusi rendah namun pertumbuhan tinggi -: Sektor dengan Kontribusi & pertumbuhan yang rendah
Berdasarkan hasil analisis Overlay pada tabel 4.38, dapat dilihat
bahwa
ada
perubahan
sektor
unggulan
yang
dapat
dikembangkan di Kecamatan Nguter. Sektor pertanian mempunyai kontribusi dan pertumbuhan yang bagus pada tahun 2008, kemudian sektor ini tidak dapat tumbuh dengan baik pada tahun berikutnya. Sedangkan
pada
tahun
2009-2012
pertumbuhan
dari
sektor
perdagangan, hotel, & restoran terhadap perekonomian di Kecamatan Nguter
mengalami
peningkatan.
Terdapat
132
toko,
369
kios/kelontong, 218 kedai makanan, memberikan kontribusi yang positif terhadap sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Di Kecamatan Nguter memiliki 2 sektor unggulan yang tetap memberikan kontribusi besar dengan pertumbuhan yang menonjol pada periode tahun 2008-2012 yaitu sektor pengangkutan & komunikasi dan sektor jasa-jasa. Hal itu ditndai dengan adanya peningkatan kuantitas dan kualitas dalam menyediakan jasa pengangkutan yaitu adanya perbaikan jalan. Pada tahun 2012, jalan aspal di Kecamatan Nguter sebesar 60 persen, dan jalan yang sudah diperkeras sebesar 21 persen. Hal tesebut dimaksudkan untuk memperlancar
arus
transportasi
pembangunan dan mobilitas penduduk. commit to user
dan
pendistribusian
hasil
124 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6) Kecamatan Bendosari Hasil Overlay antara analisis LQ dan analisis MRP di Kecamatan Bendosari disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.39 Hasil Analisis Overlay di Kecamatan Bendosari Tahun 2008-2012 No
Kontribusi & Pertumbuhan Tiap Sektor
Lapangan Usaha
2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
+-
++
++
+-
++
2
Pertambangan & Penggalian
++
--
--
-+
--
3
Industri Pengolahan
--
--
-+
-+
--
4
Listrik, Gas & Air Bersih
--
--
--
--
--
5
Bangunan
--
-+
-+
-+
-+
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
+-
+-
++
++
+-
7
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
--
--
--
--
--
++
+-
+-
+-
+-
9 Jasa-Jasa ++ ++ ++ ++ Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
++
8
Keterangan : ++ : Sektor dengan Kontribusi & Pertumbuhan yang menonjol di kecamatan +- : Sektor dengan Kontribusi emononjol namun pertumbuhan rendah -+ : Sektor dengan Kontribusi rendah namun pertumbuhan tinggi -: Sektor dengan Kontribusi & pertumbuhan yang rendah
Berdasarkan hasil analisis Overlay pada tabel 4.39, dapat dilihat
bahwa
ada
perubahan
sektor
unggulan
yang
dapat
dikembangkan di Kecamatan Bendosari. Ada 2 sektor yang mengalami penurunan yaitu sektor pertambangan & penggalian, dan sektor keuangan, sewa, & jasa perusahaan. Sektor tersebut mempunyai kontribusi dan pertumbuhan yang bagus pada tahun 2008, namun sektor ini tidak dapat tumbuh dengan baik pada tahun berikutnya.
commit to user
125 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sedangkan
pada
tahun
2009-2010
konstribusi
dan
pertumbuhan dari sektor pertanian terhadap perekonomian di Kecamatan Bendosari mengalami peningkatan, tetapi kembali mengalami penurunan pada tahun 2011 dan kembali menjadi sektor yang unggulan dan potensial pada tahun 2012. Hal itu dikarenakan adanya peningkatan sebesar 180 persen dari sisi produktivitas hasilhasil
pertanian
dibandingkan
dengan
tahun
sebelumnya.
Di
Kecamatan Bendosari memiliki 1 sektor unggulan yang tetap memberikan kontribusi besar dengan pertumbuhan yang menonjol pada periode tahun 2008-2012 yaitu sektor jasa-jasa.
7) Kecamatan Polokarto Hasil Overlay antara analisis LQ dan analisis MRP di Kecamatan Polokarto disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.40 Hasil Analisis Overlay di Kecamatan Polokarto Tahun 2008-2012 No
Lapangan Usaha
Kontribusi & Pertumbuhan Tiap Sektor 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
+-
++
+-
+-
+-
2
Pertambangan & Penggalian
++
+-
--
-+
--
3
Industri Pengolahan
-+
-+
-+
-+
-+
4
Listrik, Gas & Air Bersih
--
--
--
--
--
5
Bangunan
++
++
++
++
++
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
-+
-+
-+
-+
--
7 8
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
-+
++
++
++
++
--
--
--
--
--
++
++
9 Jasa-Jasa ++ ++ ++ Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah Keterangan :
commit to user
126 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
++ +-+ --
: : : :
Sektor dengan Kontribusi & Pertumbuhan yang menonjol di kecamatan Sektor dengan Kontribusi emononjol namun pertumbuhan rendah Sektor dengan Kontribusi rendah namun pertumbuhan tinggi Sektor dengan Kontribusi & pertumbuhan yang rendah
Berdasarkan hasil analisis Overlay pada tabel 4.40, dapat dilihat
bahwa
ada
perubahan
sektor
unggulan
yang
dapat
dikembangkan di Kecamatan Polokarto. Sektor pertanian mempunyai kontribusi dan pertumbuhan yang bagus pada tahun 2009, namun sektor ini tidak dapat tumbuh dengan baik pada tahun berikutnya. Hal ini juga dialami oleh sektor pertambangan & penggalian pada tahun 2008, kemudian kembali mengalami penurunan pada tahun 20092012. Sedangkan pada tahun 2009-2012 konstribusi dan pertumbuhan dari sektor pengangkutan & komunikasi terhadap perekonomian di Kecamatan Polokarto mengalami peningkatan. Di Kecamatan Polokarto memiliki 2 sektor unggulan yang tetap memberikan kontribusi besar dengan pertumbuhan yang menonjol pada periode tahun 2008-2012 yaitu sektor bangunan dan sektor jasa-jasa.
8) Kecamatan Mojolaban Hasil Overlay antara analisis LQ dan analisis MRP di Kecamatan Mojolaban disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.41 Hasil Analisis Overlay di Kecamatan Mojolaban Tahun 2008-2012 No
Lapangan Usaha
Kontribusi & Pertumbuhan Tiap Sektor 2008
+commit to user
1
Pertanian
2
Pertambangan & Penggalian
++
2009
2010
2011
2012
+-
+-
+-
++
++
++
+-
++
127 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3
Industri Pengolahan
--
--
--
-+
--
4
Listrik, Gas & Air Bersih
--
--
--
--
--
5
Bangunan
--
--
-+
-+
-+
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
--
--
--
-+
-+
7
Pengangkutan & Komunikasi
+-
+-
+-
+-
+-
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
--
--
--
--
--
++
+-
9 Jasa-Jasa +++Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
Keterangan : ++ : Sektor dengan Kontribusi & Pertumbuhan yang menonjol di kecamatan +- : Sektor dengan Kontribusi emononjol namun pertumbuhan rendah -+ : Sektor dengan Kontribusi rendah namun pertumbuhan tinggi -: Sektor dengan Kontribusi & pertumbuhan yang rendah
Berdasarkan hasil analisis Overlay pada tabel 4.41, dapat dilihat
bahwa
ada
perubahan
sektor
unggulan
yang
dapat
dikembangkan di Kecamatan Mojolaban. Pertumbuhan pada sektor pertanian pada tahun 2012 mengalami peningkatan yang lebih baik. Dari sisi peternakan, ternak unggas mengalami peningkatan sebanyak 1.663 ekor jika dibandingkan dengan tahun 2011. Sedangkan pada tahun 2012 pertumbuhan dari sektor jasa-jasa terhadap perekonomian di Kecamatan Mojolaban mengalami penurunan. Sektor pertambangan & penggalian di Kecamatan Mojolaban menunjukkan perkembangan yang baik, walaupun pada tahun 2011 sektor ini mengalami pertumbuhan yang menurun, namun pada tahun 2012 sektor ini dapat menjadi sektor unggulan yang potensial untuk commit to user dikembangkan di Kecamatan Mojolaban. Hal ini dikarenakan
128 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mayoritas penduduk bekerja sebagai pengrajin batu bata dan genting yang bahan bakunya terdapat di daerah tersebut. Pada tahun 20102012, sektor bangunan mempunyai petumbuhan yang positif namun kontribusi terhadap perekonomian masih rendah. Banyknya alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi lahan perumahan menyebabkan pertumbuhan di sektor bangunan pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan yang baik hingga tahun 2012.
9) Kecamatan Grogol Hasil Overlay antara analisis LQ dan analisis MRP di Kecamatan Grogol disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.42 Hasil Analisis Overlay di Kecamatan Grogol Tahun 2008-2012 No
Lapangan Usaha
Kontribusi & Pertumbuhan Tiap Sektor 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
-+
+-
--
--
--
2
Pertambangan & Penggalian
--
--
--
--
--
3
Industri Pengolahan
+-
+-
+-
+-
+-
4
Listrik, Gas & Air Bersih
++
++
++
++
++
5
Bangunan
+-
++
++
++
+-
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
-+
-+
-+
-+
-+
7 8
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
-+
-+
-+
++
++
--
--
--
--
--
9
Jasa-Jasa -+ -+ -+ -+ Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah Keterangan : ++ : Sektor dengan Kontribusi & Pertumbuhan yang menonjol di kecamatan +- : Sektor dengan Kontribusi emononjol namun pertumbuhan rendah -+ : Sektor dengan Kontribusi rendah namun pertumbuhan tinggi -: Sektor dengancommit Kontribusito&user pertumbuhan yang rendah
-+
129 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan hasil analisis Overlay pada tabel 4.42, dapat dilihat
bahwa
ada
perubahan
sektor
unggulan
yang
dapat
dikembangkan di Kecamatan Grogol. Sektor pengangkutan & komunikasi mengalami peningkatan di sisi kontribusinya pada tahun 2011-2012 dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Adanya peningkatan kuantitas dan kualitas jalan dalam memperlancar arus transpotasi dan pengangkutan hasil pembangunan, meningkatkan pendapatn di bidang pengangkutan. Sedangkan
sektor
bangunan
mengalami
penurunan
pertumbuhannya pada tahun 2012. Sektor yang mempunyai nilai kotribusi dan pertumbuhan ekonomi yang positif bagi perekonomian Kecamatan Grogol dari tahun 2008-2012 adalah sektor listrik, gas, & air bersih.
10) Kecamatan Baki Hasil Overlay antara analisis LQ dan analisis MRP di Kecamatan Baki disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.43 Hasil Analisis Overlay di Kecamatan Baki Tahun 2008-2012 No
Lapangan Usaha
Kontribusi & Pertumbuhan Tiap Sektor 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
+-
++
+-
+-
+-
2
Pertambangan & Penggalian
--
--
--
--
--
3
Industri Pengolahan
-+
-+
-+
-+
-+
4
Listrik, Gas & Air Bersih commit to
-user
--
--
--
--
130 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5
Bangunan
-+
--
-+
-+
--
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
++
+-
++
++
++
7 8
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
++
+-
++
++
++
+-
+-
+-
+-
+-
Jasa-Jasa ++++Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
+-
9
Keterangan : ++ : Sektor dengan Kontribusi & Pertumbuhan yang menonjol di kecamatan +- : Sektor dengan Kontribusi emononjol namun pertumbuhan rendah -+ : Sektor dengan Kontribusi rendah namun pertumbuhan tinggi -: Sektor dengan Kontribusi & pertumbuhan yang rendah
Berdasarkan hasil analisis Overlay pada tabel 4.43, dapat dilihat
bahwa
ada
perubahan
sektor
unggulan
yang
dapat
dikembangkan di Kecamatan Baki. Sektor pertanian mempunyai kontribusi dan pertumbuhan yang bagus pada tahun 2009, namun sektor ini tidak dapat tumbuh dengan baik pada tahun berikutnya. Sektor pertanian berkontribusi sebesar 33 persen dalam pembentukan PDRB Kecamatan Baki. Produktivitas padi yang meningkat sebanyak 18.654 ton pada tahun 2012 tidak disertai dengan pertumbuhan yang baik dalam sektor ini. Sedangkan pada tahun pada tahun 2009, sektor perdagangan, hotel, & restoran dan sektor pengangkutan & komunikasi mengalami penurunan di sisi pertumbuhan, namun kembali menjadi sektor unggulan yang memiliki kontribusi dan pertumbuhan yang baik pada tahun 2010-2012. Peningkatan dalam usaha komunikasi di Kecamatan Baki dapat dilihat dengan adanya pelanggan sebanyak 7.313 pelanggan pada tahun 2012,to 35 commit userwarung internet, dan 6 warung
131 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
telephon. Di Kecamatan Baki juga terdapat 4 pasar, 9 minimarket, 444 toko kelontong, dan 4 restoran yang tersebar di daerah. Hal ini menggambarkan pertumbuhan yang baik di sektor perdagangan, hotel dan restoran yang ada di kecamatan tersebut.
11) Kecamatan Gatak Hasil Overlay antara analisis LQ dan analisis MRP di Kecamatan Gatak disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.44 Hasil Analisis Overlay di Kecamatan Gatak Tahun 2008-2012 No
Lapangan Usaha
Kontribusi & Pertumbuhan Tiap Sektor 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
++
++
+-
+-
++
2
Pertambangan & Penggalian
+-
--
--
--
--
3
Industri Pengolahan
--
-+
-+
-+
-+
4
Listrik, Gas & Air Bersih
--
--
--
--
--
5
Bangunan
++
++
++
++
++
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
--
-+
-+
--
--
7
Pengangkutan & Komunikasi
++
++
++
++
++
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
+-
+-
++
++
--
+-
+-
9 Jasa-Jasa +++ +Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah Keterangan : ++ : Sektor dengan Kontribusi & Pertumbuhan yang menonjol di kecamatan +- : Sektor dengan Kontribusi mononjol namun pertumbuhan rendah -+ : Sektor dengan Kontribusi rendah namun pertumbuhan tinggi -: Sektor dengan Kontribusi & pertumbuhan yang rendah
Berdasarkan hasil analisis Overlay pada tabel 4.44, dapat dilihat
bahwa
ada
perubahan sektor unggulan yang dapat commit to user dikembangkan di Kecamatan Gatak. Sektor jasa-jasa mempunyai
132 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kontribusi dan pertumbuhan yang bagus pada tahun 2009, namun sektor ini tidak dapat tumbuh dengan baik pada tahun berikutnya. Sedangkan pada tahun 2012 konstribusi dan pertumbuhan dari sektor keuangan, sewa, & jasa perusahaan terhadap perekonomian di Kecamatan Gatak mengalami penurunan. Sektor pertanian kembali menjadi sektor yang unggulan pada tahun 2012, walaupun pada tahun 2010-2011 sektor ini kembali rendah. Di Kecamatan Gatak memiliki 2 sektor unggulan yang tetap memberikan kontribusi besar dengan pertumbuhan yang menonjol pada periode tahun 2008-2012 yaitu sektor bangunan dan sektor pengangkutan & komunikasi.
12) Kecamatan Kartasura Hasil Overlay antara analisis LQ dan analisis MRP di Kecamatan Kartasura disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.45 Hasil Analisis Overlay Kecamatan di Kartasura Tahun 2008-2012 No
Lapangan Usaha
Kontribusi & Pertumbuhan Tiap Sektor 2008
2009
2010
2011
2012
1
Pertanian
-+
-+
-+
-+
-+
2
Pertambangan & Penggalian
--
--
--
--
--
3
Industri Pengolahan
++
++
++
++
++
4
Listrik, Gas & Air Bersih
++
++
++
++
++
5
Bangunan
+-
+-
+-
--
--
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
++
++
+-
+-
+-
7
Pengangkutan & Komunikasi
++
+-
++
++
-+
8
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan
--
--
--
--
--
9 Jasa-Jasa ++ ++ ++ commit to user Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
++
++
133 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan : ++ : Sektor dengan Kontribusi & Pertumbuhan yang menonjol di kecamatan +- : Sektor dengan Kontribusi mononjol namun pertumbuhan rendah -+ : Sektor dengan Kontribusi rendah namun pertumbuhan tinggi -: Sektor dengan Kontribusi & pertumbuhan yang rendah
Berdasarkan hasil analisis Overlay pada tabel 4.45, dapat dilihat
bahwa
ada
perubahan
sektor
unggulan
yang
dapat
dikembangkan di Kecamatan Kartasura. Sektor perdagangan, hotel, & restoran mempunyai kontribusi dan pertumbuhan yang bagus pada tahun 2008-2009, namun sektor ini tidak dapat tumbuh dengan baik pada tahun berikutnya. Sedangkan pada tahun 2010-2011 konstribusi dari sektor pengangkutan & komunikasi terhadap perekonomian di Kecamatan Kartasura mengalami peningkatan, tetapi pada tahun 2012 sektor ini kembali turun. Kecamatan Kartasura memiliki 3 sektor unggulan
yang
tetap
memberikan
kontribusi
besar
dengan
pertumbuhan yang menonjol pada periode tahun 2008-2012 yaitu sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas, & air bersih dan sektor jasa-jasa. Pesatnya pengembangan daerah di Kecamatan Kartasura menyebabkan kegiatan ekonomi di kecamatan ini berkembang pesat. Banyaknya usaha industri pengolahan yang berkembang memberikan multiflier effect terhadap sektor jasa dan sektor listrik, gas, & ai bersih.
3.
Analisis Ketimpangan Antar Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo dengan menggunakan Analisis commitIndeks to userWilliamson
134 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Besar kecilnya ketimpangan PDRB per kapita antar kecamatan memberikan gambaran tentang kondisi dan perkembangan pembangunan di Kabupaten Sukoharjo. Untuk memberikan gambaran yang lebih baik tentang kondisi dan perkembangan pembangunan daerah di wilayah Kabupaten Sukoharjo, akan dibahas pemerataan PDRB perkapita antar kecamatan yang dianalisis dengan menggunakan indeks ketimpangan Williamson. Angka indeks ketimpangan Williamson semakin kecil atau mendekati nol menunjukkan ketimpangan yang semakin kecil pula atau dengan kata lain makin merata, dan bila semakin jauh dari nol menunjukkan ketimpangan yang semakin melebar.
Tabel 4.46 Indeks Williamson di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-Rata
Indeks Williamson 0,679 0,681 0,694 0,712 0,721 0,697
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
Tabel 4.46 menunjukkan angka indeks ketimpangan PDRB per kapita antar kecamatan di Kabupaten Sukoharjo selama periode 2008-2012 yaitu rata-rata 0,697. Angka ini menunjukkan bahwa di Kabupaten Sukoharjo PDRB per kapita tidak merata. Ketimpangan antar kecamatan to user yang terjadi di Kabupaten commit Sukoharjo dari tahun 2008 sampai dengan tahun
135 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2012 ada kecenderungan meningkat, misalnya pada tahun 2011 nilai Indeks Wiliamson sebesar 0,712 naik menjadi 0,721 pada tahun 2012. Peningkatan
ketimpangan
tersebut
menyebabkan
adanya
kesenjangan ekonomi yang ada di masyarakat, perbedaan pendapatan perkapita yang tinggi antar kecamatan menyebabkan angka ketimpangan meningkat. Masih banyaknya kecamatan di Kabupaten Sukoharjo yang masuk dalam kriteria daerah tertinggal menyebabkan perbedaan yang semakin jelas yang terjadi di setiap kecamatan. Kecenderungan peningkatan ketimpangan di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2008-2012 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Indeks Williamson 0.730 0.721
0.720 0.712
0.710 0.700 0.694
0.690 0.680
Indeks Williamson 0.679
0.681
0.670 0.660 0.650 IW 2008 IW 2009 IW 2010 IW 2011 IW 2012 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012, Data Diolah
Grafik 4.2 Indeks Williamson di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012
commit to user
136 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Grafik diatas menunjukkan secara rata-rata tingkat produk domestik regional bruto per kapita antar kecamatan di Kabupaten Sukoharjo tidak merata. Tingginya nilai indeks ketimpangan produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita antar kecamatan, tidak berarti secara otomatis menerangkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sukoharjo kurang baik dibandingkan dengan daerah/kabupaten lain di Propinsi Jawa Tengah. Indeks Williamson hanya menjelaskan distribusi PDRB per kapita antar kecamatan di Kabupaten Sukoharjo tanpa menjelaskan seberapa besar PDRB per kapita yang didistribusikan tersebut dengan PDRB per kapita rata-rata daerah lain.
commit to user