BAB IV KONSTRUKSI MEDIA
Setiap pemberitaan di media, secara tidak langsung membentuk sebuah wacana yang akan mengarahkan pola pikir pembacanya. Begitu juga dalam pemberitaan Kompas mengenai kasus penyuapan wisma atlet SEA Games oleh Muhammad Nazaruddin. Disini pembentukan wacana per edisi Kompas dibuat dalam bentuk tabel untuk memudahkan penjabaran. Dari wacana itulah dapat kita lihat bagaimana pengkonstruksian yang dibentuk oleh Kompas
4.1 Gambaran Singkat Harian Kompas Kompas pertama kali terbit tanggal 28 Juni 1965, yang didrikan oleh PK Ojong (Petrus Kanisius Ojong atau Ojong Peng Koen) bersama Jakob Oetama. Sebelumnya, keduanya mendirikan majalah bulanan Intisari yang terbit pertama tahun 1963. jakob Oetama sendiri merintis karirnya sebagai wartawan mingguan Penabur pada tahun 1955. setelah Ojong meninggal, Jakob Oetama lah yang menjadi nahkoda membesarkan Kompas. Penerbit Kompas saat itu adalah Yayasan Bentara Rakyat, yang kini berubah menjadi PT. Kompas Media Nusantara. Harian Kompas mulai dicetak sendiri pada tahun 1972, dengan cetak awal hanya 4 halaman dan kini Kompas terbit dengan 40 halaman. Visi
dan Misi
Kompas
adalah memberikan pencerahan bagi
perkembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermatabat, serta menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan. Dan misi mengantisipasi dan merespon dinamika masyarakat secara profesional, sekaligus memberi arah perubahan dengan menyediakan dan menyebarkan informasi yang terpercaya.
32
Targer
market
Kompas,
masyarakat
menengah keatas
dengan
pendidikan minimum SMA. Wilayah sirkulasi Kompas meliputi Sumatera, Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan , dan Indonesia Timur.
4.2 Wacana Kompas tentang kasus penyuapan wisma atlet SEA Games oleh Muhammad Nazaruddin.
4.2.1 Pemberitaan Kompas 1 Juli 2011 Unsur Pembentukan
Evidensi Alat Pembuktian
Bukti dalam Teks
Makna
Teks Perlakuan
Penempatan Berita
(Dominan): Halaman muka
Kasus
Nazaruddin
atas
penting
Peristiwa
diketahui khalayak. Tema diangkat
untuk
yang - Rencana pemulangan Nazaruddin ke Kompas Indonesia
menghadirkan narasumber
dengan
opini
yang
mengarahkan seolaholah
Nazaruddin
adalah
pihak
bersalah.
yang
Dengan
dinyatakannya Nazaruddin
sebagai
tersangka
yang
berstatus buron Sumber yang Nama dan Atribut -
Daniel
Sparingga,
Staf
Khusus Kompas
33
ingin
dikutip
Sosial Sumber yang Presiden Bidang Komunikasi Politik diwawancarai
menguatkan pendapat
- Busyro Muqoddas, Ketua Komisi masyarakat, Pemberantasan Korupsi (KPK) -
Denny
Indrayana,
Staf
Presiden Bidang Hukum
bahwa
pemberitaan Khusus mengenai
kasus
Nazaruddin
adalah
- Bibit Samad Rianto, Wakil Ketua KPK seperti
fakta
-
hukum persidangan
yang
sebenarnya,
karena
OC
Kaligis,
Penasihat
Nazaruddin. -
Denny Kailimang,
Ketua
Divisi sumber
merupakan
Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan tokoh-tokoh dibidang Pimpinan Pusat Partai Demokrat.
hukum dan politik yang sudah dikenal luas dan mempunyai peran
dalam
pemerintahan Identifikasi
Dikategorikan
Masalah
dalam apa?
Kompas melihat kasus ini dari sudut Kompas
masalah pandang hukum
mengidentifikasi bahwa
kasus
Nazaruddin
sama
sekali bukan masalah Politik
namun
masalah Dimana
hukum. kasus
merupakan korupsi
dan
melibatkan
ini kasus juga
orang-
orang dalam bidang hukum.
34
Dan
kesalahan ada pada Nazaruddin Cara
Penyampaian Fakta
-
Presiden
meminta
Singapura Dari pemberitaannya
mendukung pemberantasan Korupsi di dapat dilihat Kompas
Penyajian
Indonesia
dengan
membantu memberi citra positif
memulangkan Nazaruddin -
Kasus
Nazaruddin
kepada
KPK
dan
memberatkan Demokrat.
Pemerintahan dan Partai Demokrat
Nazaruddin
adalah
- Nazaruddin tersangka
pihak bersalah yang
- Menurut kuasa hukum Nazaruddin, menyusahkan banyak Nazaruddin sebagai korban rekayasa pihak politik - Demokrat siap membantu Nazaruddin jika
diminta,
asalkan
Nazaruddin
kembali ke Indonesia dan menyerahkan diri - KPK siap memberikan informasi, tidak akan ada yang ditutup-tutupi Perspektif
Penyebab / pihak - Nazaruddin sebagai tersangka
Nazaruddin di tuding
Berita
bersalah
membebani
Partai
Demokrat
juga
membebani kepemerintahan Presiden
Susilo
Bambang Yudoyono. Pemerintah juga KPK yang meminta kerja sama
pemerintah
35
Singapura
untuk
memulangkan Nazarudin
yang
sudah
ditetapkan
tersangka Wisma
korupsi Atlet
SEA
Games ke Indonesia Jalan pikiran
(Kompas mengkonstrusikan): Kompas menghadirkan Narasumber yang memberikan
(Kesimpulan)
citra positif dan memberikan pembenaran kepada KPK dan juga Presiden. Karena akan
Yang dibuat:
segera memulangkan Nazaruddin ke Indonesia dengan meminta dukungan dari pemerintah Singapura
4.2.2 Pemberitaan Kompas 9 Agustus 2011 Unsur Pembentukan
Evidensi Alat Pembuktian
Bukti dalam Teks
Makna
Teks Perlakuan
Penempatan Berita
(Dominan): Halaman muka
Kasus
Nazaruddin
atas
penting
Peristiwa
diketahui khalayak Tema diangkat
yang -
Nazaruddin ditangkap
dipulangkan ke Indonesia
dan akan Kompas
untuk
mulai
mengarahkan
citra
positif untuk
KPK
karena keberhasilannya menangkap Nazaruddin
36
ingin Sumber yang Nama dan Atribut - Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Kompas Politik, Hukum, dan Keamanan. Sosial Sumber yang menguatkan pendapat dikutip diwawancarai
- Michael Menufandu, Duta Besar RI masyarakat, untuk Kolombia. pemberitaan
bahwa
- Anton Bachrul Alam, Kepala Divisi mengenai Humas Polri Inspektur Jenderal. Nazaruddin
kasus adalah
- Anton Bachrul Alam, Kepala Divisi seperti Humas Polri Inspektur Jenderal. persidangan
fakta
sebenarnya,
karena
sumber
yang
merupakan
tokoh-tokoh dibidang hukum dan politik yang sudah dikenal luas dan mempunyai peran
dalam
pemerintahan Identifikasi
Dikategorikan
Masalah
dalam apa?
Kompas melihat kasus ini dari sudut Kompas
masalah pandang hukum
mengidentifikasi bahwa
kasus
Nazaruddin
sama
sekali bukan masalah Politik
namun
masalah Dimana
hukum. kasus
merupakan korupsi
dan
melibatkan
ini kasus juga
orang-
orang dalam bidang
37
hukum.
Dan
kesalahan ada pada Nazaruddin Cara
Penyampaian Fakta
- Nazaruddin tertangkap di Cartagena -
Penyajian
Hasil
identifikasi
identitas
Kompas memberikan
diri citra positif
menyatakan yang tertangkap memang KPK Nazaruddin -
Untuk
bagi dalam
keberhasilan mereka pembuktian
yang
akurat menangkap
diadakan test DNA
Nazaruddin.
- Tertangkapnya Nazaruddin merupakan prestasi bagi KPK Perspektif
Penyebab / pihak - Nazaruddin sebagai buron
Nazaruddin
tetap
Berita
bersalah
diposisikan
sebagai
- Nazaruddin segera dipulangkan
pihak yang bersalah. Karena
Nazaruddin
adalah
tersangka
yang sekaligus buron dan KPK
disini
ditempatkan sebagai pihak
yang
benar
karena
keberhasilan
mereka
menangkap
Nazaruddin. Jalan pikiran
(Kompas mengkonstrusikan): Kompas sangat berpihak kepada melihat citra yang
(Kesimpulan)
dibentuk pada KPK adalah sebagai pahlawan karena mampu menangkap Nazaruddin
Yang dibuat:
yang statusnya buron.
38
4.2.3 Pemberitaan Kompas 14 Agustus 2011 Unsur Pembentukan
Evidensi Alat Pembuktian
Bukti dalam Teks
Makna
Teks Perlakuan
Penempatan Berita
(Dominan): Halaman muka
Kasus
Nazaruddin
atas
penting
Peristiwa
diketahui khalayak Tema diangkat
yang - Nazaruddin di Tangan KPK - Nazaruddin di tahan di Rutan Brimob.
untuk
Kompas
masih
mengarahkan pemberitaannya kepada keberhasilan KPK
yang
telah
menangkap dan kini menahan Nazaruddin Sumber yang Nama dan Atribut - Busyro Muqoddas, M Jasin, dikutip
Kompas
ingin
Sosial Sumber yang Haryono Umar, Chandra M
menguatkan pendapat
diwawancarai
masyarakat,
Hamzah, Bibit Samad Rianto, KPK
bahwa
- Jenderal Sutarman , Kepala Bareskrim pemberitaan Mabes Polri Komisaris
mengenai
kasus
- Julian Aldrin Pasha, Juru Bicara Nazaruddin Kepresidenan
seperti
adalah fakta
- Anas yusuf, Direktur Tindak Pidana persidangan
yang
Tertentu Badan Reserse Kriminal Polri sebenarnya,
karena
Brigadir Jenderal (Pol)
sumber
merupakan
- Johan Budy, Juru bicara KPK
tokoh-tokoh dibidang
- Deny Kailimang, Ketua Divisi dvokasi hukum dan politik dan Bantuan Hukum Partai Demokrat
yang sudah dikenal
39
luas dan mempunyai peran
dalam
pemerintahan Identifikasi
Dikategorikan
Masalah
dalam
Kompas melihat kasus ini dari sudut Kompas
masalah pandang hukum
mengidentifikasi
apa?
bahwa
kasus
Nazaruddin
sama
sekali bukan masalah Politik
namun
masalah Dimana
hukum. kasus
merupakan korupsi
ini kasus
dan
melibatkan
juga orang-
orang dalam bidang hukum.
Dan
kesalahan ada pada Nazaruddin Cara
Penyampaian Fakta
- KPK akan pertahankan independensi Kompas memberikan mereka
Penyajian
dalam
penyelidikan
Nazaruddin
kasus citra positif kepada KPK
yang
- Setibanya di Indonesia Nazaruddin meyakinkan langsung di bawa ke mako brimob
akan
mempertahankan independensi
dalam
penyelidikan Nazaruddin Perspektif
Penyebab / pihak - Nazaruddin di tahan di Rutan Mako Nazarudin aktor yang
Berita
bersalah
Brimob
bersalah karena status
40
Nazaruddin sebagai
adalah tersangka.
Yang saat ini sudah ditahan
dan
menjalani
akan proses
hukum. Jalan pikiran
(Kompas mengkonstrusikan): Kompas sangat memihak KPK, dengan pernyataan
(Kesimpulan)
bahwa KPK adalah pihak yang dipercaya presiden untuk menangani kasus Nazaruddin.
Yang dibuat:
Demokrat yang lepas tangan akan kasus Nazaruddin juga menegaskan bahwa pihak Demokrat tidak terkait sama sekali dengan kasus ini.
4.2.4 Pemberitaan Kompas 1 Desember 2011 Unsur Pembentukan
Evidensi Alat Pembuktian
Bukti dalam Teks
Makna
Teks Perlakuan
Penempatan Berita
(Dominan): Halaman muka
Kasus
Nazaruddin
atas
penting
Peristiwa
diketahui khalayak Tema diangkat
yang - Nazaruddin mulai diadili
untuk
Mulai
diadilinya
Nazaruddin menegaskan Nazaruddin pihak
adalah
yang
salah.
Selain itu keterangan yang
diberikan
Nazaruddin
tidak
berdasar dan bukti
41
kurang kuat
Sumber yang Nama dan Atribut dikutip
- Febri Diansyah, Divisi Hukum dan Kompas
Sosial Sumber yang Monitoring diwawancarai
Peradilan
ingin
Indonesia menguatkan pendapat
Corruption Watch
masyarakat,
- Johan Budi, Juru Bicara KPK
pemberitaan
bahwa
- Benny K Harman, Ketua Departemen mengenai
kasus
Penegakan Hukum Dewan Pimpinan Nazaruddin
adalah
Pusat Partai Demokrat
seperti
fakta
- Nazarudin
persidangan
yang
- KPK
sebenarnya,
karena
sumber
merupakan
tokoh-tokoh dibidang hukum dan politik yang sudah dikenal luas dan mempunyai peran
dalam
pemerintahan Identifikasi
Dikategorikan
Masalah
dalam apa?
Kompas melihat kasus ini dari sudut Kompas
masalah pandang hukum
mengidentifikasi bahwa
kasus
Nazaruddin
sama
sekali bukan masalah Politik
namun
masalah Dimana
hukum. kasus
merupakan korupsi
42
dan
ini kasus juga
melibatkan
orang-
orang dalam bidang hukum.
Dan
kesalahan ada pada Nazaruddin Cara
Penyampaian Fakta
- Nama yang disertakan Nazaruddin Hanya Angelina saja harus ada bukti
Penyajian
yang terbukti terkait
- Angelina jelas kaitannya dengan dengan Nazaruddin
kasus
Nazaruddin.
- Kasus Nazaruddin mencemarkan nama Demokrat Demokrat
korban yang nama
- Nazaruddin menyatakan tidak tahu baiknya akan
adalah
dakwaan
yang
kepadanya
jadi
dituduhkan tercemar
ikut karena
kasus ini.
Perspektif
Penyebab / pihak - Nama Angelina disebut terkait dalam Angelina
Berita
bersalah
kasus Nazaruddin
menjadi
bisa tersangka
- Nazaruddin menyangkal dakwaan yang
baru.
yang dituduhkan kepadanya
tidak
Nazaruddin
mengakui kesalahan yang dilakukannya Jalan pikiran
(Kompas mengkonstrusikan): Demokrat adalah korban pencemaran nama baik akibat
(Kesimpulan)
tuduhan Nazaruddin yang tak terbukti. Angelina bisa menjadi tersangka yang baru.
Yang dibuat:
Walaupun proses persidangan baru dimulai, namun Kompas seakan menegaskan bahwa Demokrat tidak terkait dalam masalah ini.
4.2.5 Pemberitaan Kompas 17 Januari 2012 Unsur
Evidensi
43
Pembentukan
Alat Pembuktian
Bukti dalam Teks
Makna
Teks Perlakuan
Penempatan Berita
(Dominan): Halaman muka
Kasus
Nazaruddin
atas
penting
Peristiwa
diketahui khalayak Tema
yang - Kesaksian Mindo Rosalina Manulang
diangkat
untuk
Dalam kali
pemberitaan ini
Kompas
memposisikan Angelina pihak
sebagai yang
juga
terlibat.
Karena
kesaksian
Mindo
menyatakan keterkaitan Angelina. Anas
Urbaningrum
yang
dinyatakan
terkait,
tidak
sepenuhnya diposisikan
dalam
pihak yang bersalah. Sumber yang Nama dan Atribut dikutip
- Mindo Rosalina Manulang
Kompas
ingin
Sosial Sumber yang - Elsya Syarief, Penasihat Hukum menguatkan pendapat diwawancarai
Nazaruddin
masyarakat,
bahwa
- Putra M. Zein, Penasihat Hukum pemberitaan Ketua Umum Partai Demokrat Anas mengenai Urbaningrum -
Lili
Pintauli,
Nazaruddin Anggota Lembaga seperti
Perlindungan Saksi dan korban
persidangan
44
kasus adalah fakta yang
sebenarnya, sumber
karena
merupakan
tokoh-tokoh dibidang hukum dan politik yang sudah dikenal luas dan mempunyai peran
dalam
pemerintahan Identifikasi
Dikategorikan
Masalah
dalam
Kompas melihat kasus ini dari sudut Kompas
masalah pandang hukum
apa?
mengidentifikasi bahwa
kasus
Nazaruddin
sama
sekali bukan masalah Politik
namun
masalah Dimana
hukum. kasus
merupakan korupsi
kasus
dan
melibatkan
ini
juga orang-
orang dalam bidang hukum.
Dan
kesalahan ada pada Nazaruddin Cara Penyajian
Penyampaian Fakta
- Mindo Rosalina Manulang bersaksi Kesaksian
Mindo
dalam persidangan kasus wisma atlet menegaskan
bahwa
SEA Games oleh Nazaruddin
Angelina
memang
- Ada jatah untuk partai Demokrat terlibat. dalam proyek wisma atlet
Anas
masi
45
belum
-
Mindo
mengakui
percakapannya terbukti
dengan Angie melalui BBM
keterlibatannya.
- Anas Urbaningrum adalah ketua besar - Pihak Anas menyangkal tudingan tersebut Perspektif
Penyebab / pihak -
Berita
bersalah
Angelina
melakukan
percakapan Angelina
melalui BBM dengan Mindo
memang
terlibat dalam kasus wisma
atlet
Games.
Tidak
SEA ada
bukti
yang
menyatakan
Anas
bersalah Jalan pikiran
(Kompas mengkonstrusikan): Kompas menitik beratkan pada Agelina terlibat dalam
(Kesimpulan)
kasus wisma atlet dan akan menjadi tersangka selanjutnya. Walaupun Anas dituduh
Yang dibuat:
sebagai ketua besar. Namun tidak adanya bukti membuat Anas diposisi korban. Ini secara tidak langsung menegaskan bahwa Anas tidak bersalah
4.2.6 Pemberitaan Kompas 18 Januari 2012 Unsur Pembentukan
Evidensi Alat Pembuktian
Bukti dalam Teks
Makna
Teks Perlakuan
Penempatan Berita
(Dominan): Halaman muka
Kasus
Nazaruddin
atas
penting
Peristiwa
diketahui khalayak Tema diangkat
yang - KPK: Panggil semua nama
untuk
Kompas mencitrakan KPK adalah pihak yang netral, adil, dan
46
tidak
memihak
dengan semua
memanggil nama
disebutkan
yang dalam
kesaksian Mindo Sumber yang Nama dan Atribut - Abraham Samad, Ketua KPK dikutip
Kompas
ingin
Sosial Sumber yang - Bambang Widjojanto, Wakil Ketua menguatkan pendapat diwawancarai
KPK
masyarakat,
- Johan Budi, SP , Juru Bicara KPK
pemberitaan
- Andi Mallarangeng
mengenai
bahwa
kasus
- Denny Kailimang, Ketua Advokasi Nazaruddin
adalah
dan Bantuan Hukum Dewan Pengurus seperti
fakta
Pusat Partai Demokrat
persidangan
yang
Sekretaris sebenarnya,
karena
-Saan
Mustopa,
Wakil
Jenderal Partai Demokrat
sumber
merupakan
tokoh-tokoh dibidang hukum dan politik yang sudah dikenal luas dan mempunyai peran
dalam
pemerintahan Identifikasi
Dikategorikan
Masalah
dalam apa?
Kompas melihat kasus ini dari sudut Kompas
masalah pandang hukum
mengidentifikasi bahwa
kasus
Nazaruddin
sama
sekali bukan masalah Politik masalah
47
namun hukum.
Dimana
kasus
merupakan korupsi
ini kasus
dan
melibatkan
juga orang-
orang dalam bidang hukum.
Dan
kesalahan ada pada Nazaruddin Cara
Penyampaian Fakta
- Tidak ada yang kebal hukum termasuk Dapat Anas yang ketua partai sekalipun
Penyajian
dilihat
bagaimana
Kompas
- Semua nama yang disebutkan Mindo memberikan
citra
dalam kesaksiaannya akan dimintai positif kepada Mindo keterangan jika diperlukan
karena
sebagai
bukti
lat dan
memberikan kesaksian.
Tidak
menutup kemungkinan
Anas
akan diperiksa Perspektif
Penyebab / pihak - Anas Urbaningrum, Mirwan Amir, Nama-nama tersebut
Berita
bersalah
Mahyudin, Angelina Sondakh, I Wayan akan diperiksa dan Koster,
Sutan
Bathoegana,
Andi bisa
saja
menjadi
Mallaranggeng, Choel Mallaranggeng, tersangka dan lainnya adalah nama-nama yang disebut terlibat kasus wisma atlet dalam kesaksian Mindo Jalan pikiran
(Kompas mengkonstrusikan): Kompas kembali memberikan citra positif kepada KPK.
(Kesimpulan)
Dengan pernyataan KPK bahwa tidak ada yang kebal akan hukum walaupun ketua
48
Yang dibuat:
partai sekalipun. Jika bersalah pasti diperiksa secara hukum. Tapi bukti keterlibatan Anas belum ada. Itu masih tudingan tanpa dasar. Ini juga secara tidak langsung menyatakan Anas tidak bersalah.
4.2.7 Pemberitaan Kompas 16 Februari 2012 Unsur Pembentukan
Evidensi Alat Pembuktian
Bukti dalam Teks
Makna
Teks Perlakuan
Penempatan Berita
(Dominan): Halaman muka
Kasus
Nazaruddin
atas
penting
Peristiwa
diketahui khalayak Tema
yang - Angelina memberikan kesaksian palsu
diangkat
untuk
Kompas menegaskan bahwa
Angelina
bersalah.
Terbukti
dari kesaksian palsu dan kebohongan yang diungkapkan
oleh
Angelina.sedangkan KPK telah memiliki bukti
keterlibatan
Angelina. tidak
Secara langsung
Kompas meberi
kembali citra
yang
positif kepada KPK Sumber yang Nama dan Atribut - Angelina PP Sondakh dikutip
Sosial Sumber yang
- Darmawati Ningsih, Ketua Majelis
Kompas
ingin
menguatkan pendapat
49
diwawancarai
Hakim
masyarakat,
- Ugo, Anggota Majelis Hakim
bahwa
pemberitaan mengenai
-Anang
Supriatna,
Jasa
Pemberantasan Korupsi (KPK)
kasus
Komisi Nazaruddin
adalah
seperti
fakta
- Hotman Paris Hutapea, Penasihat persidangan Hukum Nazaruddin
sebenarnya,
- Bambang Widjojanto, Wakil Ketua sumber
yang karena
merupakan
KPK
tokoh-tokoh dibidang
-Johan Budi, Juru bicara KPK
hukum dan politik yang sudah dikenal luas dan mempunyai peran
dalam
pemerintahan Identifikasi
Dikategorikan
Masalah
dalam apa?
Kompas melihat kasus ini dari sudut Kompas
masalah pandang hukum
mengidentifikasi bahwa
kasus
Nazaruddin
sama
sekali bukan masalah Politik
namun
masalah Dimana
hukum. kasus
merupakan korupsi
dan
melibatkan
ini kasus juga
orang-
orang dalam bidang hukum.
Dan
kesalahan ada pada
50
Nazaruddin Cara
Penyampaian Fakta
- Terungkap adanya percakapan berupa Kompas Memberikan permintaan
Penyajian
uang
antara
Angelina citra negatif kepada
dengan Mindo melalui BBM -
Angelina
mengingkari
Angelina,
karena
tuduhan jelas
Angelina
tersebut
berbohong dan KPK
- Angelina mengaku tidak punya BB
memiliki bukti yang
-
KPK
tidak
masalah
Angelina sebenarnya
berbohong karena KPK memiliki Bukti Perspektif
Penyebab / pihak - Bukti keterlibatan Angelina sudah Dengan
Berita
bersalah
mengakuinya bukti –
sangat jelas -
KPK
tidak
tidak
masalah
berbohong
Angelina bukti yang sudah ada, Angelina
Sondakh
ditetapkan
sebagai
pihak yang bersalah Jalan pikiran
(Kompas mengkonstrusikan): Kompas seakan menegaskan bahwa Angelina sudah
(Kesimpulan)
pasti bersalah karena sesuai bukti yang ada ia memang terlibat, dan Angelina
Yang dibuat:
berbohong ketika memberikan kesaksian.
4.2.8 Pemberitaan Kompas 1 Maret 2012 Unsur Pembentukan
Evidensi Alat Pembuktian
Bukti dalam Teks
Makna
Teks Perlakuan atas
Penempatan Berita
(Dominan): Halaman muka
Kasus penting
51
Nazaruddin untuk
diketahui khalayak
Peristiwa Tema
yang - Anas menyangkal tuduhan
Anas tidak mengakui
diangkat
tuduhan
yang
diberikan kepadanya dan
menganggap
kesaksian
mantan
pegawainya
adalah
rekayasa Sumber yang Nama dan Atribut - Anas Urbaningrum dikutip
Sosial Sumber yang diwawancarai
Ferdian Rico
Manajer
Gedung
Kompas Bascoro,
ingin
Manatan menguatkan pendapat
Tower
Permai, masyarakat,
Mampang, Jakarta
bahwa
pemberitaan
- Hotman Paris Hutapea, Pengacara mengenai
kasus
Nazaruddin
Nazaruddin
- Aan, Mantan Supir Nazaruddin
seperti
adalah fakta
- Heri Sunandar, Supir Operasional persidangan
yang
Keuangan Grup Permai
sebenarnya,
karena
- Hidayat, Mantan Supir Yulianis
sumber
- Putra M. Zen, Penasihat Hukum Anas
tokoh-tokoh dibidang
- Anang Supriatna, Jaksa KPK
hukum dan politik
merupakan
- Lili P Siregar, Anggota Lembaga yang sudah dikenal Perlindungan Saksi dan Korban
luas dan mempunyai peran
dalam
pemerintahan Identifikasi
Dikategorikan
Masalah
dalam apa?
Kompas melihat kasus ini dari sudut Kompas
masalah pandang hukum
mengidentifikasi bahwa
kasus
Nazaruddin
sama
52
sekali bukan masalah Politik
namun
masalah Dimana
hukum. kasus
merupakan korupsi
ini kasus
dan
melibatkan
juga orang-
orang dalam bidang hukum.
Dan
kesalahan ada pada Nazaruddin Cara
Penyampaian Fakta
- Kesaksian mantan pegawai di Grup Anas menerima uang Permai
Penyajian
makin
menyeret
Anas milyaran rupiah dan
Urbaningrum dalam kasus wisma atlet ikut terlibat dalam , SEA Games
kasus wima atlet
- Anas disebut dalam jumlah milyaran rupiah dari Grup Permai sebelum kasus wisma atlet mencuat - Anaspemilik Grup Permai Perspektif
Penyebab / pihak -
Nazaruddinlah
yang
sebenarnya Tetap Nazaruddin yang bersalah pemilik dan pengendali Grup Permai
Berita
bersalah
Jalan pikiran
(Kompas mengkonstrusikan): Anas tidak bersalah dan terlibat dalam kasus wisma
(Kesimpulan)
atlet. Walaupun adanya kesaksian, itu dianggap kesaksian palsu yang mencemarkan
Yang dibuat:
nama baik Anas. Yang tetap bersalah adalah Nazaruddin
53
4.2.9 Pemberitaan Kompas 29 Maret 2012 Unsur Pembentukan
Evidensi Alat Pembuktian
Bukti dalam Teks
Makna
Teks Perlakuan
Penempatan Berita
(Dominan): Halaman muka
Kasus
Nazaruddin
atas
penting
Peristiwa
diketahui khalayak Tema diangkat
untuk
yang - Nazaruddin bersikukuh tidak telibat Walaupun dalam kasus penyuapan wisma atlet Nazaruddin SEA Games
bersikukuh terlibat.
tidak Dan
menyatakan
bahwa
Anas yang terlibat. Namun bukti tetap menyatakan Nazaruddin bersalah. Sumber yang Nama dan Atribut - Nazaruddin dikutip
Kompas
ingin
Sosial Sumber yang - Anang Supriatna, Jaksa KPK
menguatkan pendapat
diwawancarai
masyarakat,
- Yudi, Jaksa KPK
bahwa
pemberitaan - Dharmawati Ningsih, Ketua Majelis mengenai Hakim
kasus
Nazaruddin
adalah
seperti
fakta
persidangan
yang
sebenarnya,
karena
sumber
merupakan
tokoh-tokoh dibidang
54
hukum dan politik yang sudah dikenal luas dan mempunyai peran
dalam
pemerintahan Identifikasi
Dikategorikan
Masalah
dalam
Kompas melihat kasus ini dari sudut Kompas
masalah pandang hukum
apa?
mengidentifikasi bahwa
kasus
Nazaruddin
sama
sekali bukan masalah Politik
namun
masalah Dimana
hukum. kasus
merupakan korupsi
dan
melibatkan
ini kasus juga
orang-
orang dalam bidang hukum.
Dan
kesalahan ada pada Nazaruddin Cara Penyajian
Penyampaian Fakta
- Nilai suap wisma atlet tidak hanya Nazaruddin bernilai 4,6 milyar sesuai dakwaan.
masih
tidak mengakui ihwal
- Ada 3 lembar cek lagi yang bernilai 3 keterlibatannya milyar
dalam kasus korupsi
- Nazaruddin mengaku kaburnya keluar wisma
atlet
negeri adalah perintah Anas ketika bersikeras kasus wisma atlet mencuat Perspektif
dan bahwa
Anas lah dalangnya
Penyebab / pihak - Nilai suap yang diterima Nazaruddin Pernyataan
55
Berita
bersalah
tidak hanya bernilai 4,6 milyar sesuai Nazaruddin, dakwaan.
membuat
keyakinan
- Ada 3 lembar cek lagi yang bernilai 3 bahwa milyar
Nazaruddin
tidak
memberikan
kesaksian
yang
sebenarnya.
Karena
bukti tetap mengarah Nazaruddin
yang
bersalah Jalan pikiran
(Kompas mengkonstrusikan): Bagaimanapun bersikukuhnya Nazaruddin menyatakan
(Kesimpulan)
diri tidak bersalah dan menuduh bahwa Anaslah yang terlibat didalammnya. Tetap saja
Yang dibuat:
Anas diposisikan sebgai korban yang disangkutpautkan. Dan kesalahan sepenuhnya ada pada Nazaruddin
4.2.10 Pemberitaan Kompas 21 April 2012 Unsur Pembentukan
Evidensi Alat Pembuktian
Bukti dalam Teks
Makna
Teks Perlakuan
Penempatan Berita
(Dominan): Halaman muka
Kasus
Nazaruddin
atas
penting
Peristiwa
diketahui khalayak Tema diangkat
yang - Anas tidak bersalah
untuk
Dari
awal
- Nazaruddin dijatuhi hukuman 4 tahun pemberitaaannya 10
bulan
penjara,
denda
subsider 4 bulan kurungan
200juta Anas
memang
diposisikan
tidak
bersalah.
Dan
memang
tidak ada
56
bukti
yang
menyatakan
Anas
bersalah. Nazaruddin akhirnya
dijatuhi
hukuman. Sumber yang Nama dan Atribut - Sofialdi, Anggota majelis hakim. dikutip
Kompas
ingin
Sosial Sumber yang - A Busyro Muqoddas, Wakil Ketua menguatkan pendapat diwawancarai
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
masyarakat,
- Dharmawati Ningsih, Majelis Hakim
pemberitaan
- Firman Wijaya, Penasihat Hukum mengenai Anas
bahwa
kasus
Nazaruddin
adalah
.- Indriyanto Seno Adji, Guru Besar seperti
fakta
Hukum
Universitas persidangan
yang
Indonesia
sebenarnya,
karena
- Gandjar Laksana, Ahli Hukum Pidana
sumber
Pidana
dari
merupakan
- Oce Madril, Pusat Kajian Antikorupsi tokoh-tokoh dibidang Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
hukum dan politik
- Andi Mallarangeng
yang sudah dikenal luas dan mempunyai peran
dalam
pemerintahan Identifikasi
Dikategorikan
Masalah
dalam apa?
Kompas melihat kasus ini dari sudut Kompas
masalah pandang hukum
mengidentifikasi bahwa
kasus
Nazaruddin
sama
sekali bukan masalah Politik masalah
57
namun hukum.
Dimana
kasus
merupakan korupsi
ini kasus
dan
melibatkan
juga orang-
orang dalam bidang hukum.
Dan
kesalahan ada pada Nazaruddin Cara Penyajian
Penyampaian Fakta
- Majelis hskim Pengedilan Tindak Kompas memberikan Pidana Korupai (Tipikor) menilai , hasil
persidangan
keterangan Nazaruddin soal aliran dana bahawa
Nazaruddin
untuk anas tidak relevan
terbukti
menerima
- Majelis hakim menyatakan Nazaruddin suap dan bersalah terbukti menerima suap sebesar 4,6 Milyar
dari
PT.
DGI
terkait
pembengunan wisma atlet Perspektif Berita
Penyebab / pihak - Majelis hakim menyatakan Nazaruddin Nazaruddin bersalah bersalah terbukti menerima suap sebesar 4,6 Milyar
dari
PT.
pembengunan
DGI
wisma
terbukti
terkait atlet
- Nazaruddin dijatuhi hukuman 4 tahun 10
bulan
penjara,
denda
200juta
subsider 4 bulan kurungan
Jalan pikiran
(Kompas mengkonstrusikan): Sejak awal Kompas memposisikan Anas tidak bersalah
(Kesimpulan)
dan Nazaruddin adalah pihak yang bersalah sepenuhnya. Dan fakta yang ada memang
Yang dibuat:
mengarahkan Nazaruddin menerima suap terkait pembangunan wisma atlet SEA Games. Disini kompas pun kembali memberi citra yang positif kepada KPK karena
58
berhasil menyelesaikan kasus Nazaruddin dengan tuntas.
4.3 Hasil Konstruksi Media Dari rincian tabel tiap berita diatas dapat dilihat bahwa Kompas memberikan nilai yang tinggi terhadap kasus Nazaruddin. Dengan penempatan setiap pemberitaan Nazaruddin dihalaman depan, Kompas menginginkan berita Nazaruddin ini disimak oleh setiap khalayak karena memang berita hangat yang
patut disimak. Dalam
pemberitaan kasus Nazaruddin keseluruhan saling terkait dan mengenai proses persidangan Nazaruddin. Nara sumber yang diwawancarai juga pihak-pihak yang terkait didalam kasus tersebut. Selain itu juga narasumber-narasumber itu memiliki kuasa dan pengeruh dalam pemerintahan. Jadi setiap peryataan dari narasumber menguatkan pemberitaan dan memberikan kesan fakta yang sebenarnya. Dalam pemberitaannya Kompas berhasil membentuk citra yang positif bagi KPK. Dari kasus Nazaruddin ini KPK berhasil mempunyai nama dimata masyarakat. Kompas disini menempatkan KPK selayaknya pahlawan yang berhasil mengalahkan musuhnya. Pencitraan KPK dan Demokrat dalam keseluruhan pemberitaan Kompas diberitakan begitu akurat oleh Kompas. Kompas disini berusaha menekankan bahwa dalam pemberitaan kasus Nazaruddin ini kompas bersikap netral dan meminimalis keberpihakan media. Dari keseluruhan pemberitaan Kasus Nazaruddin diatas dapat di lihat bagaimana Kompas membentuk wacana bahwa KPK adalah lembaga yang memang tepat dibentuk untuk menangani kasus korupsi. Dan Demokrat adalah partai yang sedari awal memang tidak pernah terlibat kasus korupsi wisma atlet tersebut. Pekerjaan media pada hakikatnya adalah mengkonstruksikan realitas. Isi media adalah hasil para pekerja media mengkonstruksikan berbagai realitas yang
59
dipilihnya. Pada kasus Nazaruddin ini Kompas mengkonstruksikannya sebagai masalah hukum. Walaupun bisa dilihat dari sisi politik Kompas memilih mengarahkan kasus Nazaruddin ini ke ranah hukum. Dalam pemberitaannya Kompas mencoba melihat dari perspektif hukum bahkan narasumber yang dipilih pun berlatar belakang hukum. Pemberitaan kasus Nazaruddin memang dominan mengenai penyelidikan keterlibatan Nazaruddin. Hal ini dikarenakan sedari awal Nazaruddin memang diposisikan sebagai pihak yang bersalah. Meskipun Kompas berusaha menetralkan pemberitaannya akan tetapi bisa dilihat bagaimana Nazaruddin selalu dipojokkan, setiap pembelaan yang dinyatakan Nazaruddin akan selalu dipatahkan oleh pendapat KPK ataupun pihak Partai Demokrat, dan pernyataan Nazaruddin pun tidak dibahas lebih lanjut lagi. Terlihat jelas bagaimana Kompas mengkonstruksikan bahwa Nazaruddin adalah pihak yang bersalah dan tidak ada pembenaran sedikit pun untuk Nazaruddin. Pihak-pihak yang dituduh oleh Nazaruddin merupakan korban yang tidak bersalah sama sekali. Begitu juga dengan pemberitaan berulang mengenai keberhasilan dan suksesnya penyelidikan terhadap Nazaruddin yang dilakukan oleh KPK mampu membentuk citra positif bagi KPK. Kompas juga mengkonstruksi bahwa baik Anas Urbaningrum dan beberapa kader Demokrat yang dituduh oleh Nazaruddin tidak bersalah melainkan hanya korban tuduhan Nazaruddin. Sedangkan fakta penyelidikan Anas dan juga pihakpihak yang terkait tidak diberitakan lebih lanjut. Untuk melihat lebih lanjut lagi bagaimana Kompas melihat kasus Nazaruddin,bagaimana Kompas mengkostruksi dan melakukan peradilan media akan peneliti analisa lebih dalam dengan analisis Framing dalam bab berikutnya..
60