BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan dijelaskan hasil pengujian dari kasus-kasus uji, dan analisis hasil pengujian tersebut.
4.1
Eksekusi Pengujian
Pengujian dilakukan dengan 3 kali percobaan untuk menambahkan unsur statistikal. Pengujian dilakukan pada sistem operasi yang telah di tentukan yaitu, Fedora 7 kernel 2.6.21-1.264.fc7. Perangkat keras yang diuji sesuai dengan spesifikasi yang telah disebutkan pada Bab III dengan bantuan wireless router. .Berikut eksekusi pengujian
4.1.1
Pengujian Robust Mutex
Robust mutexes atau Fusyn (implementasi) membutuhkan kernel versi 2.6.11-2 (versi tertinggi), sehingga tidak cocok dengan Fedora 7. Patch fusyn terbaru pada kernel versi tersebut tentu saja tidak dapat diimplementasikan di kenel Fedora 7. Proses kompilasi source dilakukan terpisah atau hanya dengan meng-include source kernel dari versi 2.6.11-2 tanpa modul yang sudah terinstall. Pengujian dapat dilakukan dengan mengeksekusi script yang telah disediakan untuk menguji sekaligus semua tes dan memberikan laporan hasil di file teks sederhana. Pengujian dapat juga dilakukan dengan mengeksekusi program hasil kompilasi secara tersendiri.
4.1.2
Pengujian Force Unmout
Pengujian Force Unmount dilakukan dengan memastikan ada direktori mount point dan device sdb1 (usb flash disk) yang terhubung dengan komputer. Ini merupakan konfigurasi awal yang dapat diubah di file konfigurasi. Pengujian dapat dilakukan dengan mengeksekusi script yang
IV-1
telah disediakan untuk menguji sekaligus semua tes dan memberikan laporan hasil di file teks sederhana. Pengujian dapat juga dilakukan dengan mengeksekusi program hasil kompilasi secara tersendiri.
4.1.3
Pengujian Low Memory Condition Monitor
Pengujian Low Memory Condition Monitor dilakukan dengan menyalakan service pmcd dan pmie terlebih dahulu. Kemudian script bash dapat di run. Pada setiap pengujian ada lebih dari satu script yang tersedia masing-masing untuk memanggil pmie dan mengeksekusi program eatmem. Feedback seperi print out dan alert diharapkan muncul pada pengujian
4.1.4
Pengujian Low Memory Condition Monitor Notification
Pengujian Low Memory Condition Monitor Notification dilakukan dengan mennyalakan service pmcd dan pmie terlebih dahulu. Kemudian menyalakan perangkat lunak Wireshark dan lakukan monitoring terhadap semua interface card (opsi anything). Panggil script bash untuk memanggil eatmen dan script bash untuk mengeksekusi pmie dan rule-nya. Pada Wireshark dilakukan pengamatan adakah paket SNMP yang dilewatkan atau tidak.
4.1.5
Pengujian Ethernet Bonding Over IPv4
Pengujian Ethernet Bonding berlangsung secara manual seperti pada perancangan kasus uji sebenarnya. Pengujian dilakukan dengan memastikan semua NIC berjalan baik dahulu (dilakukan pengukuran dengan Wireshark). Kemudian lakukan bonding dengan manual. Lakukan proses ping sebanyak 50x. Pengujian fail over dilakukan dengan memutuskan salah satu NIC pada saat proses ping.
IV-2
4.2
Hasil Pengujian
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya pengujian dilakukan 3 kali, untuk menambah unsur statistik. Rekapitulasi hasil pengujian telah rangkum pada tabel sebagai berikut.
4.2.1
Tabel Hasil Pengujian
Tabel IV-2 berikut menunjukkan hasil pada percobaan I, II dan III.
Tabel IV-1 Hasil Pengujian
Kategori Robust Mutex
Kasus Uji T_AVL_1.0_A_01 T_AVL_1.0_A_02 T_AVL_1.0_A_03 T_AVL_1.0_A_04 T_AVL_1.0_A_05 T_AVL_1.0_A_06 T_AVL_1.0_A_07 T_AVL_1.0_A_08 T_AVL_1.0_A_09 T_AVL_1.0_A_10
Percobaan I GAGAL GAGAL GAGAL GAGAL GAGAL GAGAL GAGAL GAGAL SUKSES GAGAL
Percobaan II GAGAL GAGAL GAGAL GAGAL GAGAL GAGAL GAGAL GAGAL SUKSES GAGAL
IV-1
Percobaan III GAGAL GAGAL GAGAL GAGAL GAGAL GAGAL GAGAL GAGAL SUKSES GAGAL
Keterangan segmentation fault segmentation fault segmentation fault segmentation fault segmentation fault segmentation fault segmentation fault mutex tidak te-recover sukses meng-unlock mutex segmentation fault
Kategori
Force Unmount
Low Memory Condition Monitor
Low Memory Condition Monitor Notification Ethernet Bonding
Kasus Uji T_AVL_1.0_A_11 T_AVL_1.0_A_12 T_AVL_1.0_A_13 T_AVL_3.2_A_01 T_AVL_3.2_A_02 T_AVL_3.2_A_03 T_AVL_3.2_A_04 T_AVL_3.2_A_05 T_AVL_3.2_A_06 T_AVL_3.2_A_07 T_AVL_3.2_A_08
Percobaan I GAGAL GAGAL GAGAL SUKSES SUKSES SUKSES SUKSES SUKSES SUKSES SUKSES SUKSES
Percobaan II GAGAL GAGAL GAGAL SUKSES SUKSES SUKSES SUKSES SUKSES SUKSES SUKSES SUKSES
Percobaan III GAGAL GAGAL GAGAL SUKSES SUKSES SUKSES SUKSES SUKSES SUKSES SUKSES SUKSES
Keterangan segmentation fault vfulock tidak dimatikan segmentation fault berhasil meng-unmount device berhasil meng-unmount device berhasil meng-unmount device berhasil meng-unmount device berhasil meng-unmount device berhasil meng-unmount device mengembalikan kode error mengembalikan kode error
T_AVL_4.3_M_01
SUKSES
SUKSES
SUKSES
T_AVL_4.3_M_02
SUKSES
SUKSES
SUKSES
T_AVL_4.4_M_01 T_AVL_21.0_M_0 1 T_AVL_21.0_M_0 2 T_AVL_21.0_M_0 3
SUKSES
SUKSES
SUKSES
SUKSES
SUKSES
SUKSES
GAGAL
SUKSES
SUKSES
ada informasi low memory Data proses yang menkonsumsi memori tersimpan dan benar Ada SNMP Trap yang bangkit saat low memory bonding berhasil dilakukan ada peningkatan bandwidth Tidak ada fail over ke wireles(GAGAL), Ada fail over ke wireless (SUKSES)
SUKSES
SUKSES
SUKSES
ada fail over ke wired ethernet
IV-2
4.2.2
Statistik Ethernet Bonding
Tabel IV-4 berikut menampilakan data pengukuran pada tes ethernet bonding.
Tabel IV-2 Statistik Ethernet Bonding
NO
Pengujian
1
Percobaan 1
2
Percobaan 2
3
Percobaan 3
4
Rata-rata
Subjek
eth0
Jumlah paket sukses ping 50x % paket hilang Rata-rata waktu pengiriman (ms) Rata-rata bytes/sec Jumlah paket sukses ping 50x % paket hilang Rata-rata waktu pengiriman (ms) Rata-rata bytes/sec Jumlah paket sukses ping 50x % paket hilang Rata-rata waktu pengiriman (ms) Rata-rata bytes/sec Jumlah paket sukses ping 50x % paket hilang Rata-rata waktu pengiriman (ms) Rata-rata bytes/sec
IV-1
NIC eth1
50 41 0 18 1,249 9,835,267 199,999 173,064 50 29 0 42 1,26 17,150,047 285,360 172,127 50 38 0 24 1,248 5,006,133 199,946 188,553 50 36 0 34.33333333 1,249 10,663,816 228,435 177,915
bond0 50 0 1,287 275,168 50 0 1,291 369,682 50 0 1,284 199,995 50 0 1,287 281,615
Gambar IV-1 berikut menampilkan statistik perbandingan dari rata-rata pengiriman bytes/sec dari ketiga interface card eth0, eth1, dan bond0.
Gambar IV-1 Perbandingan Rata-rata bytes/sec
4.3
Analisis Hasil Pengujian
Berdasarkan data-data hasil pengujian di atas, dapat dianalisis beberapa hal sebagai berikut: 4.3.1
Analisis Hasil Pengujian Robust Mutex
Hasil pengujian Robust Mutex menujukan hanya 1 pengujian yang berhasil dipenuhi oleh Fedora 7 yaitu tes ke-9. Selain tes tidak ada tes lain yang berhasil. Hal ini sangat mudah untuk dipahami karena kernel modul fusyn yang seharusnya sudah ter-install pada kernel Fedora 7, belum terinstall. Pengujian pada percobaan instalasi kernel lama (2.6.11-2) untuk fusyn mengalami bentrok dengan kernel baru pada aplikasi tertentu yaitu hal (hardware abstraction layer) daemon IV-2
pada Fedora 7. Sedangkan untuk tes yang ke-9 mengalami keberhasilan karena pada tes tersebut thread A memperoleh lock tanpa melalui kernel, kemudian yang melakukan unlocking adalah program sendiri yang memiliki thread A tersebut. Tes ke-10 memiliki hal yang serupa namun thread B yang mencoba mendapatkan lock gagal karena ada fungsi yang belum terimplementasi pada kernel. Karena hanya 1 dari 13 kasus uji yang dapat dipenuhi, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Fedora 7 tidak dapat memenuhi kebutuhan Robust Mutex yang diberikan di standar CGL Availability.
4.3.2
Analisis Hasil Pengujian Force Unmout
Hasil pengujian Force Unmount memiliki hasil yang memuaskan. Force Unmount merupakan fitur standar kernel 2.6. Fedora7 memiliki kernel versi 2.6.21 yang sudah selayaknya memenuhi kebutuhan Force Unmount yang diberikan di standar CGL Availability. Dengan terpenuhinya standar in Fedora 7 dapat dipakai sebagai sebuah sistem operasi yang mudah dapat melakukan perawatan tertentu tanpa menyebabkan node tersebut mati.
4.3.3
Analisis Hasil Pengujian Low Memory Condition Monitor
Hasil pengujian Low Memory Condition Monitor menunjukan bahwa Fedora 7 dengan bantuan Performance Co-Pilot framework dapat memenuhi kasus uji yang telah dibuat. Sebelumnya penulis telah mencoba melakukan pengujian dengan CKRM, namun seperti fusyn terjadi masalah versi yang tidak cocok. CKRM hanya memiliki kernel versi 2.6.18 yang terbaru. Seperti layaknya CKRM, PCP juga menyediakan kemudahan pemakainya untuk mendefinisikan hal yang ingin di-monitor. PCP menyediakan fitur memberikan informasi melalui banyak medium, dapat berupa perintah ke shell, alert window, logging ke system, email, atau ke stdout biasa. Dengan menggunakan fungsi-fungsi ini dapat diberikan alert ke pengguna, contoh alert dapat dilihat di Lampiran B. Dengan demikian diperoleh bahwa Fedora 7 dengan bantuan PCP dapat memenuhi kebutuhan Low Memory Condition Monitor yang diberikan di standar CGL Availability.
IV-3
4.3.4
Analisis Hasil Pengujian Low Memory Condition Monitor Notification
Pengujian Low Memory Condition Monitor Notification memberikan hasil yang sukses juga dengan bantuan perangkat lunak PCP dan Net-SNMP. Pada kenyataanya PCP tidak memberikan informasi low memory melalui SNMP tetapi melalui TCP [MAC99b]. PCP dengan alasan historis dan efisiensi menolak menerapkan notifikasi melalui SNMP. Namun pada eksplorasi dengan PCP yang memungkinkan untuk menulis perintah ke shell program, maka dengan aturan yang mendeteksi low memory shell dapar diperintah untuk memberikan SNMP trap. Dengan demikian diperoleh bahwa Fedora 7 dengan bantuan PCP dan Net-SNMP dapat memenuhi kebutuhan Low Memory Condition Monitor Notification yang diberikan di standar CGL Availability.
4.3.5
Analisis Hasil Pengujian Ethernet Bonding Over IPv4
Pada pengujian Ethernet Bonding Over IPv4, Fedora 7 memberikan hasil yang sangat memuaskan. Bonding merupakan fungsi kernel standar yang sudah tercakup pada semua kernel versi 2.6. Pada pengujian tersebut dilakukan eksperimen dengan mem-bonding wireless dan wired ethernet card. Dilakukan 3 kali percobaan, yaitu dengan mode 0, mode 1, dan mode 2. Tiap percobaan menunjukkan peningkatan bandwidth yang cukup jelas. Pada tes ke-1 terjadi peningkatan 27,3 % dari kecepatan eth0, pada tes ke-2 terjadi peningkatan 22,8% dari kecepatan eth0. Pada percobaan ini terdapat kesulitan yang cukup berarti karena interface hasil bonding bond0 cenderung hanya mengaktifkan eth0 karena eth1 yang tentu saja kalah reliable dengan wired ethernet. Jadi peningkatan bandwidth tidak terjadi agregasi bandwidth eth0 ditambah dengan eth1 atau penjumlahan bandwidth slave. Kenyataan ini memberikan asumsi sepertinya eth1 tidak terlibat pada bond0. Namun asumsi ini tidak terbukti karena keterlibatan eth1 pada bonding tetap dapat dibuktikan melalui kasus uji fail over, yaitu wireless mem-back-up wired ethernet (Lampiran C). Dengan demikian diperoleh bahwa Fedora 7 dapat memenuhi kebutuhan Ethernet Bonding Over IPv4 yang diberikan di standar CGL Availability.
IV-4
Pada percobaan I terjadi kegagalan pada failover ke wireless sedangkan pada percobaan II dan III failover sukses. Hal ini terjadi karena kesulitan dalam proses install driver perangkat keras wireless pada perangkat uji. Pada Fedora 7 tidak meng-include driver sesuai perangkat uji. Driver yang di-install kemungkinan tidak berjalan dengan sempurna sehingga sering terjadi kesulitan transmisi pada wireless.
Pada Carrier Grade Linux khususnya aspek Availability terdapat 35 kebutuhan [OSD07b]. Kebutuhan tersebut terbagi atas 13 prioritas 1, 6 prioritas 2, dan 16 prioritas 3. Dari 35 kebutuhan 9 diantaranya penulis belum memiliki sumber acuan, kemudian 9 kebutuhan telah ada di kernel versi 2.6 (Lampiran E). Berdasarkan 5 pengujian yang telah dilakukan dapat dihitung bahwa Fedora mampu memenuhi 4 kriteria dari 26 kriteria Availability (tidak termasuk yang belum memiliki referensi) atau sekitar 15,3%. Robust mutexes yang mengalami kegagalan merupakan Prioritas 3 yang sifatnya tidak diwajibkan. Kebutuhan yang sudah termasuk kernel 2.6 mencapai 7 (tidak termasuk Force Unmount dan Ethernet bonding) memiliki bagian 26,9%. Jika dijumlahkan keduanya maka mencapai 42,2%. Hal ini menyebabkan Fedora cukup berpotensi menjadi Carrier Grade Operating System.
IV-5