52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah disebutkan sebelumnya dalam penelitian ini bermaksud untuk melihat makna dari tanda verbal (teks) dan tanda nonverbal (pemilihan warna, ilustrasi atau gambar, tipografi, dan sebagainya) yang digunakan dalam dua poster film Black Swan kreator Empire Design dan Bernis Balkind lalu mengungkapkan makna psikologis horor yang terkandung di dalamnya. Data dari penelitian ini adalah dua buah poster film Black Swan yang telah beredar di Indonesia. Kedua poster tersebut di analisis dengan menggunakan metode analisis triangle meaning Peirce. Sebelum di analisis berdasarkan konsep triangle meaning Peirce, terlebih dahulu tanda-tanda yang terdapat dari tiap poster diklasifikasikan satu persatu ke dalam sistem tanda verbal (teks) dan non verbal (elemen visual), setelah itu baru nantinya akan dianalisis berdasarkan: 1. Hubungan tanda dengan representamen (qualisign, sinsign, dan legisign) 2. Hubungan tanda dengan objek (icon, index, dan symbol) 3. Hubungan tanda dengan interpretant (rheme, dicent, dan argument) Kemudian setelah keseluruhan tanda tersebut diklasifikasikan satu persatu ke dalam sembilan tanda dari Peirce, tanda-tanda tersebut diinterpretasikan untuk menemukan makna psikologis horor yang terkandung di dalam kedua poster tersebut.
53
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Poster film Black Swan yang diambil sebagai objek penelitian di penelitian ini merupakan dua dari total delapan poster film Black Swan yang ada. Posterposter tersebut berjudul sama yaitu Black Swan dalam bahasa Inggris kecuali dua poster yang dibuat dalam bahasa Jepang (黒い白鳥) dan bahasa Cina (黑天鹅)。 Bagi para penggemar pertunjukan atau cerita tarian balet, akan bisa menebak bahwa film Black Swan diangkat dari drama pertunjukan balet yang sangat populer di dunia, Swan Lake. Swan Lake merupakan salah satu legenda dalam balet diangkat dari sebuah cerita rakyat yang khusus dibuat untuk opera balet yang secara faktual berkembang di rusia pada abad ke-18. Cerita rakyat ini diubah menjadi sebuah tarian balet oleh seorang komposer bernama Pyotr Ilyich Tchaikovsky pada tahun 1877. Dikisahkan white swan yang merupakan jelmaan seorang putri yang terkena mantra penyihir dan hanya dapat dibebaskan dengan cinta. Sang pangeran bertemu dengan white swan itu dan jatuh hati padanya. Namun saudara kembarnya, si black swan merasa cemburu lalu menggoda pangeran. Pangeran pun masuk perangkap dan jatuh hati pada black swan. Merasa kecewa dan terluka akan pengkhianatan pangeran yang secara tidak langsung mengutuk dirinya untuk tetap menjadi angsa selamanya, white swan memutuskan bunuh diri dengan cara loncat dari tebing. Pada pilihannya itulah dia merasakan kebebasan dan kemerdekaan. Dalam pertunjukan balet Swan Lake, seorang swan queen sebagai white swan dan black swan, diperankan oleh orang yang sama. Tentunya ada perbedaan kutub antara white swan dan black swan. White swan merupakan representasi dari kerapuhan, kecantikan, keluguan, serta memerlukan perlindungan. Sedangkan black
54
swan merupakan representasi dari eksotis, menggoda, kedengkian, dan kejahatan. Kedua kutub peran tersebut harus mampu dipresentasikan dalam gerakan dan penghayatan. Sebuah tugas yang tidak mudah untuk diemban oleh siapapun. Pemeran utama film, Nina, seorang balerina yang telah mencurahkan seluruh hidupnya untuk menjadi seorang balerina berpenampilan paling sempurna, dipercaya mampu memerankan swan queen dengan baik. Layaknya karakter white swan, Nina adalah seorang gadis yang selalu berusaha hidup dengan mematuhi seluruh aturan yang ada. Namun bukan hanya white swan yang harus diperankan, black swan juga harus dihidupkan. Sedangkan Nina tak kunjung menghayati peran karakter black swan. Hal inilah yang kemudian memacu konflik dalam jiwa Nina. Ia pun mulai mengalami serangkaian halusinasi psikologis. Ia melawan ibunya, ia berlatih begitu keras, ia berusaha menyingkirkan dan menghancurkan Lily saingannya yang dapat menggantikan posisinya setiap waktu. Sebagai seni pertunjukan, balet bukanlah sebuah bentuk seni yang mudah diinterpretasikan seperti musik dan film. Karena satu-satunya media penyampai pesan pada balet adalah tarian, butuh pendalaman karakter yang kuat untuk menciptakan sebuah koneksi antara penari dan penonton. Obsesi untuk kesempurnaan inilah kiranya yang menekan dan membangkitkan Nina pada karakter black swan. Dua poster kreator Empire Design dan Bernis Balkind yang beredar di Indonesia cukup mewakili delapan poster film yang ada. Kedua poster tersebut tepat mengilustrasikan bagaimana sang balerina yang merupakan gambaran dari white swan bertransformasi sedemikian rupa demi memerankan karakter black swan.
55
Empire design adalah sebuah creative agency spesialis kreator iklan untuk film Amerika, Kanada, dan film internasional. Agensi yang telah mendapatkan penghargaan ini didirikan sejak tahun 1996 bertempat di London dan New York. Sedangkan Bernis Balkind adalah sebuah konsultan strategi bisnis, desain, dan periklanan yang berdiri pada tahun 1968 di London. Kedua agensi tersebut telah banyak mendesain puluhan film Hollywood dengan bermacam-macam genre.
1.2 Analisis Poster Film Black Swan Karya Empire Design Pada poster pertama karya empire design, terpampang wajah aktris pemeran utama film dengan menggunakan teknik fotografi close-up (fokus foto diambil lebih besar hampir memenuhi halaman poster). Menyorot wajah cantik bermake-up seorang wanita seperti boneka porcelain dengan sedikit menyisakan tampilan kostum balerina dan mahkota bertahta bulu angsa putih sebagai riasan di sanggulan rambutnya. Terlihat jelas disturbing point yang ditampilkan di sisi sebelah kanan poster, yaitu berupa retakan tak beraturan di sepanjang wajah sisi kanan balerina dengan lengan kanan yang terangkat tepat di samping garis retakan wajahnya. Retakan tersebut bermula pada dahi sebelah kanan lalu menjalar sampai di antara alis mata dan kelopak mata lalu retakannya bercabang ke arah telinga, retakan berlanjut semakin membesar ke area bawah bagian wajah yang kemudian bercabang kembali ke arah rahang dekat bibir, dan retakannya menipis berakhir di dagu balerina. Terlihat sedikit serpihan retakan pada bagian pipi balerina. Tonjolan tulang leher (collar bone) balerina menunjukan betapa bersungguhsungguhnya dia sedang berpose tari balet serta mengintrepretasikan perjalanan
56
batin si balerina dalam totalitas memerankan kedua karakter white swan dan black swan. Lebih jauh tentang desain poster, layout desain tampak simetris dan teratur. Poster ini mengandalkan ilustrasi sebagai kekuatan utama dalam penyajiannya. Dengan peletakkan ilustrasi pada bagian atas, kemudian bagian bawah memuat judul, sub judul, dan credit title. Warna background poster sangat kontras dengan foreground pancaran warna foto wajah balerina. Warna hitam tentu semakin memancarkan warna putih dari foto balerina. Seperti menyiratkan sang balerina pemeran white swan sedang menghadapi transformasi dirinya ke sisi gelap untuk sekaligus dapat memerankan black swan dengan sempurna. Perpaduan warna hitam dan putih mampu menyampaikan karakteristik psikologis horor dalam poster film Black Swan.
57
Gambar 4.2.1 Poster Film Black Swan Karya Empire Design
58
4.2.1. Analisis Tanda Verbal Teks Berbunyi: 1.
An extraordinary intoxicating masterpiece. (Sebuah maha karya yang sangat luar biasa memabukan)
2.
Academy Award Nominee (Nominasi pemenang penghargaan Academy Award)
3.
From the director of The Wrestler and Requiem For A Dream. (Sutradara dari film The Wrestler dan Requiem For A Dream)
4.2.2. Analisis Tanda Nonverbal (Elemen Visual) 1.
Keseimbangan Poster pertama menerapkan keseimbangan asimetris/non formal, foto balerina (elemen desain) ditempatkan tidak merata di poros tengah halaman, tetapi lebih banyak ke sisi sebelah kanan halaman. Sehingga sisi kiri halaman lebih lapang atau kosong dibandingkan sisi kanan halaman.
2.
Ilustrasi Ilustrasi poster pertama yaitu foto close-up wajah cantik balerina pemeran utama film untuk mendramatisir bagaimana perubahan
59
karakter dari sisi putih balerina pemeran white swan ke sisi hitam pemeran black swan. Penyajian ilustrasi ini bersifat dramatization of situation. Selain dapat menarik perhatian pembaca, ilustrasi tersebut juga menciptakan suatu suasana horor yang unik/khas.
3. Judul dan Sub judul Judul
film
hampir
memanfaatkan
semua
lebar
halaman
ditempatkan di bagian bawah foto balerina untuk memperkuat perbedaan warna mencolok judul yang berwarna hitam pekat. Diletakan di antara tiga nama pemain utama dan credit tittle. Sub judul berupa informasi mengenai sutradara film Black Swan yang terlebih dahulu telah berhasil membuat dua film bergenre sama dengan judul The Wrestler dan Requiem For A Dream. Diletakan di bagian paling bawah halaman dengan font yang ditata selebar halaman.
4. Tagline Sebuah premis tentang film diletakan di sisi sebelah kiri poster, berbunyi
“An
extraordinary
intoxicating
masterpiece”
sengaja
60
diletakkan di bagian sisi kiri halaman yang lebih lapang untuk memudahkan membacanya sekaligus memanfaatkan ruang kosong halaman.
5. Titel Kredit (Credit Tittle) Menampilkan nama-nama yang terlibat dalam pembuatan film dengan susunan horizontal selebar halaman poster menggunakan aligment rata tengah, antara lain: Sutradara
: Darren Aronofsky
Produser
: Ari Handel, Scott Franklin, Mike Medavoy
Skenario & Cerita
: Mark Heyman & Andres Heinz
Dibintangi Oleh
: Natalie Portman, Vincent Cassel, Mila Kunis,
Barbara Hershey, Winona Ryder. Musik
: Clint Mansell
Cinematografi
: Mathew Libatique
Editing
: Andrew Wesblum
Studio
: Cross Creek Pictures, Phoenix Pictures
Didistribusikan
: Fox Searchlight Pictures
Website
: www.blackswanmovie.co.uk
61
6. Tipografi Untuk tipografi judul dan tiga nama pemain utama menggunakan jenis huruf kapital blackletter gothic dengan memainkan ketebalan stroke untuk menyiratkan suasana horor. Bentuk huruf melebar, kokoh, padat, dan formal sehingga menciptakan kesan gelap, berat, mencolok, dan hitam. Teks dengan warna tua dan background dengan warna muda lebih mudah dibaca. Warna hitam pekat pada judul yang diletakan pada foto balerina menimbulkan kombinasi warna yang kontras. Dengan demikian sebagai dampak akhirnya, judul akan terbaca lebih dahulu. Tipografi judul yang berukuran paling besar, menggunakan uppercase dan warnanya yang paling dominan menyebabkan menjadi pusat perhatian utama dari mata. Sehingga eye-catching pada poster langsung pada judul
Untuk tipografi tagline dan subjudul masih menggunakan jenis huruf yang sama dengan judul, hanya saja dengan ukuran font lebih kecil dan tidak dipertebal. Untuk tipografi credit tittle menggunakan jenis huruf old style yang banyak penyangganya.
7. Warna Penggunaan warna yang identik dengan sifat horor hitam pekat sebagai background kontras dengan warna putih terang dari foto wajah balerina yang terkesan dingin dan kaku.
62
Putih merupakan lambang atau simbol kesucian, kemurnian, kanakkanak, kejujuran, tulus, damai, tenteram, damai, benar, sopan, tidak bersalah, halus, lembut, dan wanita. Mengisahkan kesucian seorang balerina yang tulus memerankan karakter lembut white swan. Sedangkan hitam bermakna dramatis, serius, bergaya atau anggun, formal, rahasia, mati, jahat, malapetaka, dan gaib. Hitam sebagai gambaran dari jahat, kuasa, canggih, ketakutan, dan sedih tetapi juga melambangkan elegan atau keanggunan, kemakmuran, dan kecanggihan. Mengisahkan pemeran karakter white swan yang ketakutan akan perubahan dramatis dirinya demi memerankan karakter jahat tapi anggun seorang black swan. Kekontrasan warna-warna terang ini dapat menarik perhatian dalam jarak yang cukup dekat dan tepat untuk menciptakan suasana yang menakutkan,
mencekam,
bahkan
sifat
eksklusif.
Selain
itu
memungkinkan dapat mencegah adanya kesalahan dalam membaca.
8.
Garis Garis retakan di sepanjang wajah balerina lebih berbentuk seperti
zig-zag yang mengisyaratkan semangat, gairah, dinamika atau gerak cepat. Sebagai penanda betapa cepatnya proses transformasi yang dialami oleh balerina demi totalitas memerankan black swan.
63
9.
Layout Poster pertama menerapkan patokan dasar layout pada hukum
keberagaman (the law of variety) ditampilkan oleh beberapa variasi warna, ketebalan, dan huruf yang berbeda pada judul, subjudul, tagline, dan credit tittle sehingga tidak monoton untuk dilihat, serta hukum penekanan (the law of emphasis) yang menampilkan fokus retakan di sepanjang wajah balerina untuk menunjukan bagian tersebut penting maka diberikan penekanan pada bagian tersebut dan biasanya hanya ada satu spot yang ditonjolkan dalam suatu layout poster.
4.2.3. Pemaknaan Psikologis Horor dengan Teori Semiotika Peirce Representamen
Objek Verbal
Interpretant
Tagline:
Jenis font blackletter gothic Merupakan
“An extraordinary intoxicating
uppercase
masterpiece”
sebuah
maha karya yang luar biasa mencengangkan
Visual 1st Qualisign:
1st Ikon:
1st Rheme:
Background dan font judul Foto Natalie Portman adalah Raut berwarna hitam pekat sangat ikon dari balerina white white kontras dengan foreground dan swan.
muka swan
ketegangan
pemeran penuh dan
64
font tagline yang berwarna White swan adalah ikon dari ketakutan dengan mata putih terang, serta sentuhan pemeran utama protagonis menantang
menatap
warna kuning emas pada credit dalam pertunjukan drama lurus ke depan tetapi tittle melengkapi pewarnaan balet populer, Swan Lake.
sorot matanya malah
layout poster
memancarkan kebimbangan
Garis zig-zag berupa retakan di wajah
balerina
dan
kepasrahan.
menandakan
semangat, dinamika atau gerak cepat. 2nd Sinsign:
2nd Indeks:
Natalie
Portman
pemeran
utama
2nd Dicent:
sebagai Seorang perempuan muda Balerina yang hanya protagonis cantik
dengan
make-up mampu
memerankan
white swan yang bertarung sempurna tidak berlebihan, sosok
white
dengan sisi gelapnya yang memilki kulit putih mulus berusaha semakin
membuncah
black swan yang nyata.
menghayati
ingin bersih, menggunakan anting karakter
keluar demi menjadi sosok elegan
dari
mengenakan
swan
black
swan
permata, yang tanpa ia sadari kostum justru
mengeluarkan
balerina dan mahkota bulu kepribadian lain dari angsa
putih
membuat dalam
dirinya,
yaitu
dirinya sebagai indeks dari sosok black swan. seorang balerina yang siap tampil di pertunjukan Swan Lake sebagai swan queen. 3rd Legisign: Judul
film
mengingatkan pertunjukan
3rd Simbol: Black orang drama
populer Swan Lake.
Swan Balerina
3rd Argument: white
swan Retakan di sepanjang
akan menyimbolkan sosok putri wajah
menandakan
balet yang lemah lembut, tidak keberhasilan sisi gelap berdaya, pasrah, dan polos.
balerina yang semakin menyusup
Mahkota dari bulu angsa putih Retakan di sepanjang wajah dirinya
ke
dalam
dan
juga
65
sebagai riasan sanggul rambut tegang balerina merupakan merobek dan
kostum
balerina
mencerminkan pemeran white swan.
kepribadian
yang simbol dari kesan psikologis balerina
seorang horor
yang
ditampilkan poster.
sebagai
ingin karakter white swan, diumpamakan seperti: “Good girl gone bad”
An extraordinary intoxicating masterpiece. Satu-satunya tagline yang ada dalam poster, diletakan pada ruang kosong bagian kiri halaman dengan kekontrasan warna hitam background dan warna putih pada font. Dengan begitu akan lebih menghidupkan karakter font berjenis blackletter gothic kapital yang identik dengan kesan horor, ditampilkan dalam karakter huruf yang lebih kuat, padat, berat, dan lebih tegas. Tagline menekankan bahwa film Black Swan merupakan sebuah maha karya yang luar biasa mencengangkan garapan dari sutradara Darren Aronofsky dan pantas untuk mendapatkan penghargaan seperti dua filmnya terdahulu yang bergenre sama, yaitu The Wrestler dan Requiem For A Dream. Qualisign yang terdapat dalam poster adalah warna background dan font judul hitam pekat yang memancarkan kekontrasan warna dengan foreground dan font tagline yang berwarna putih dari pancaran foto balerina. Hitam pekat di sini merupakan penggambaran dari sisi gelap karakter black swan yang menyiratkan sisi gelap dari dalam diri balerina yang berusaha memaksa untuk keluar. Sedangkan warna putih terangnya menggambarkan sisi baik dan lemah karakter white swan yang tidak bersalah, baik hati, penurut, suci, dan naif. Warna font credit tittle emas melambangkan kemakmuran, berharga, mewah, kekuatan, dan kejayaan. Kombinasi warna ini menampilkan kesan misterius, horor, elegan, dan menegangkan.
66
Sebagai sinsign dalam poster adalah foto Natalie Portman pemeran utama protagonis yang memerankan sosok white swan. Ia mengalami tekanan psikologis untuk tampil sempurna memerankan swan queen dengan menghidupkan karakter black swan yang sama sekali tidak ada pada dirinya. Ia pun harus bertarung dengan sisi gelapnya yang semakin membuncah ingin keluar demi menjadi sosok black swan yang sesungguhnya. Sebagai legisign dari poster adalah judul film Black Swan mengingatkan orang akan pertunjukan drama balet yang dari dulu sampai sekarang masih melegenda, Swan Lake. Ditambah pula tampilan mahkota dari bulu angsa putih sebagai riasan sanggul rambut dan kostum balerina yang membuat pembaca poster menginterpretasikannya sebagai seorang pemeran white swan. Foto Natalie Portman adalah ikon dari balerina white swan, karakter balerina yang dipresentasikan dalam poster serta merupakan pemeran utama protagonis. Foto seorang perempuan muda cantik dengan make-up sempurna tidak berlebihan, memilki kulit putih mulus bersih, menggunakan anting elegan dari permata, mengenakan kostum balerina dan mahkota bulu angsa putih membuat dirinya terlihat sebagai indeks dari seorang balerina yang siap tampil di pertunjukan Swan Lake sebagai swan queen. Sedangkan retakan di sepanjang wajah tegang balerina merupakan simbol dari kesan psikologis horor yang ingin ditampilkan poster. Serta foto balerina white swan yang menyimbolkan sosok putri yang lemah lembut, tidak berdaya, pasrah, dan polos. Rheme pada poster disiratkan oleh raut muka pemeran white swan yang penuh ketegangan dan ketakutan dengan mata menantang menatap lurus ke depan tetapi sorot matanya malah memancarkan kebimbangan dan kepasrahan. Sementara
67
makna dicent digambarkan oleh seorang balerina yang hanya mampu memerankan white swan, lalu berusaha menjadi sosok black swan agar mampu menjadi swan queen dengan sempurna. Tetapi, tanpa ia sadari malah mengeluarkan kepribadian lain dari dalam dirinya, sesosok black swan yang sesungguhnya. Sedangkan retakan di sepanjang wajah menandakan keberhasilan sisi gelap balerina yang semakin menyusup ke dalam dirinya dan di sisi lain juga merobek kepribadian balerina sebagai karakter white swan. Hal ini merupakan argument yang dapat dinalarkan dengan: “Good girl gone bad”.
4.3 Analisis Poster Film Black Swan Karya Bernis Balkind Poster kedua karya bernis balkind, berbanding terbalik dengan konsep poster pertama. Pada poster ini, foto pemeran utama film sang balerina lebih terlihat jelas dengan kostum balet yang dikenakannya serta pose tarian balet yang diperagakannya. Foto diambil dengan teknik fotografi depth of field (rentang jarak antara foto balerina dengan bulu-bulu angsa yang berterbangan menghasilkan variasi ketajaman fokus gambar) dan selective focus (membuyarkan gambar pada dua helai bulu angsa sebagai objek depan dan beberapa bulu angsa di bagian belakang sehingga fokus gambar bertumpu pada sang balerina). Di poster dengan background putih polos ini, balerina mengenakan kostum balet dari bulu angsa berwarna hitam lengkap dengan mahkota bulu angsa hitam sebagai riasan di sanggulan rambutnya juga dengan efek bulu-bulu angsa hitam yang berterbangan secara merata memenuhi halaman poster. Sama seperti poster pertama, lengan kanan balerina yang bewarna kulit normal menjulang ke atas tepat
68
di samping wajahnya yang sempurna dengan polesan make-up khas pemeran black swan, memeragakan salah satu pose tarian balet. Sedangkan tangan kirinya berpose ke arah bawah dengan disturbing point transformasi pundak lengannya yang dari berwarna hitam semakin ke bawah berubah menjadi warna kemerah-merahan dan sampai di telapak tangan yang benarbenar bewarna merah darah dengan jari-jari tangan merapat hampir membentuk seperti tangan angsa. Tangan kanan bewarna merah ini juga ‘membelah’ tulisan credit tittle sehingga jelas bisa langsung tertangkap oleh mata pembaca. Perbedaan mencolok warna kulit antara tangan kanan dan kiri ini juga menunjukan dua kepribadian dalam tubuh balerina, white swan dan black swan. Warna putih sebagai background dan warna hitam pekat sebagai foreground pada foto balerina dan pada bulu-bulu angsa yang beterbangan mendominasi halaman poster, terkecuali sedikit sapuan warna merah pada tangan balerina sebagai disturbing point yang menandakan keberhasilan transformasi pada diri balerina menjadi sepenuhnya seorang black swan.
69
Gambar 4.3.1 Poster Film Black Swan Karya Bernis Balkind.
70
4.3.1 Analisis Tanda Verbal Teks Berbunyi: 1. A film by Darren Aronofsky. The director of The Wrestler and Requiem For A Dream. (Sebuah film dari Darren Aronofsky. Sutradara dari film The Wrestler dan Requiem For A Dream)
4.3.2 Analisis Tanda Nonverbal (Elemen Visual) 1. Keseimbangan Poster kedua menerapkan keseimbangan simetris/formal, foto balerina dan bulu-bulu angsa yang beterbangan (elemen desain) ditata dengan baik di poros tengah halaman. Untuk foto balerina dan bulubulu angsa disebar merata memenuhi halaman. Kedua elemen tersebut terbagi secara merata baik dari segi horizontal, vertikal, maupun radial sehingga memenuhi halaman dengan gaya elegan.
2. Ilustrasi Ilustrasi menjadi pusat perhatian dalam mendramatisir judul dan harus terlihat menonjol dari keseluruhan bidang halaman. Ilustrasi poster kedua ialah foto balerina lengkap dengan kostum dan riasan baletnya sebagai pemeran black swan dengan penekanan transformasi pada warna tangan kirinya yang ditutupi oleh bulu-bulu angsa berwarna hitam sampai telapak tangan yang menjadi warna merah darah dengan
71
jari-jari persis seperti telapak kaki angsa. Sedangkan bulu-bulu angsa yang beterbangan mengitari balerina mengisyaratkan pergerakan seorang white swan menjadi seorang black swan. Selain untuk menjelaskan bagian transformasi balerina menjadi black swan, ilustrasi tersebut juga sangat mendukung judul poster film Black Swan.
3. Judul dan Sub judul Judul film tepat di poros tengah halaman dengan memanfaatkan bagian bawah foto balerina yang bewarna hitam pekat untuk memperkuat perbedaan warna mencolok judul yang berwarna putih. Judul juga diletakan tepat mengenai disturbing point yaitu tangan merah sang balerina.
Sub judul berupa informasi mengenai sutradara film Black Swan yang terlebih dahulu telah berhasil membuat dua film bergenre sama dengan judul The Wrestler dan Requiem For A Dream. Diletakan di
72
bagian paling atas halaman poster untuk memanfaatkan ruang kosong di bagian atas halaman.
4.
Tagline Nihil, pada poster kedua tidak ditemukan tagline yang
menjabarkan konsep cerita secara transparan.
5. Titel Kredit (Credit Tittle) Menampilkan nama-nama yang terlibat dalam pembuatan film dalam susunan horizontal selebar halaman poster mengunakan aligment rata tengah, antara lain: Sutradara
: Darren Aronofsky
Produser
: Ari Handel, Scott Franklin, Mike Medavoy
Skenario & Cerita
: Mark Heyman & Andres Heinz
Dibintangi Oleh
: Natalie Portman, Vincent Cassel, Mila Kunis,
Barbara Hershey, Winona Ryder. Musik
: Clint Mansell
Cinematografi
: Mathew Libatique
Editing
: Andrew Wesblum
Studio
: Cross Creek Pictures, Phoenix Pictures
Didistribusikan
: Fox Searchlight Pictures ditayangkan pada
bulan Desember
73
6. Tipografi Untuk judul menggunakan huruf kapital lebih ke jenis slab sen yang tebal blok-blok seperti serif, hurufnya agak lengkung/bulat, ringan, eksklusif, dan resmi. Karena penampilan jenis font ini cenderung tegas, maka sering digunakan dalam headline besar dan iklan.
Untuk tipografi sub judul dan credit tittle masih menggunakan tipe huruf yang sama tetapi dengan ukuran lebih kecil dan berbeda di warna. Menggunakan komposisi baris teks (aligment) yang umum rata kiri-kanan atau rata tengah.
7. Warna Warna yang dipilih dalam poster ini adalah warna terang, gelap, dan kontras. Adapun warna yang dimaksudkan tersebut ialah putih, hitam, dan merah. Kombinasi warna dominan yang kontras antara hitam dan putih, menyebabkan mata langsung tertuju pada cercahan warna merah. Apalagi warna merah terletak membelah antara judul dan credit tittle. Masih menggunakan warna yang identik dengan sifat horor hitam pekat pada foto diri sang balerina sama dengan warna beberapa bulu
74
angsa yang berterbangan kontras dengan warna putih polos sebagai background poster. Merah diasosiasikan pada darah dan api, mempunyai karakter kuat, enerjik, marah, berani, positif, agresif, merangsang, dan panas. Juga merupakan simbol umum dari seks, marah, berani, nafsu, perselisihan, bahaya, perang, kejam, dan sadis, warna ini populer pada wanita. Dua warna tersebut menciptakan efek keharmonisan warna yang menyenangkan untuk dilihat. Sedangkan sapuan warna merah darah di bagian tangan balerina menciptakan kondisi yang ingin digambarkan dalam film, kesan horor saat balerina akhirnya bertransformasi menjadi black swan yang sesungguhnya. Warna yang ada dalam layout poster ini akan menciptakan dampak psikologis terhadap pembaca sesuai yang dapat mempengaruhi emosi mereka.
8. Garis Foto pose tarian balet sang balerina menciptakan siluet garis seperti lengkung S yang mengisyaratkan keindahan dan keanggunan akan tarian balet yang sedang diperagakan oleh balerina, selain itu juga mempresentasikan lekuk tubuh seekor angsa.
75
Cinema Lobby Image
S 9. Layout Poster pertama menerapkan patokan dasar layout pada hukum keseimbangan (the law of balance) karena terlihat keseimbangan pada ruang tata letak halaman antara ilustrasi foto balerina dan bulu-bulu angsa yang berterbangan dengan teks, hukum harmoni (the law of harmony) karena penyusunan ilustrasi dan teks pada halaman dirancang secara harmonis dan tidak monoton ditambah adanya teknik fotografi depth of field pada bulu-bulu angsa yang berterbangan memenuhi halaman, dan hukum skala (the law of scale) karena menampilkan kekontrasan antara skala nada dan warna, terutama pada penekanan bagian transformasi lengan kanan sang balerina menjadi black swan yang sesungguhnya.
4.3.3. Pemaknaan Psikologis Horor dengan Teori Semiotika Peirce Visual Representamen 1st Qualisign: Background,
Objek 1st Ikon:
font,
dan Foto
Interpretant 1st Rheme:
Natalie
Portman Tatap
mata
penuh
76
credit tittle berwarna putih dikelilingi bulu-bulu angsa kepercayaan diri menantang terang,
sedangkan hitam merupakan ikon dari ke
arah
depan
dengan
foreground berwarna hitam balerina black swan.
mimik wajah serius seakan
pekat, dan sapuan warna
menegaskan
keberadaan
merah pada foto melengkapi Black swan adalah ikon dari dirinya sebagai sosok black perwarnaan layout bagian pemeran utama antagonis swan yang nyata. dalam pertunjukan drama bawah. balet populer, Swan Lake. Foto pose tarian balerina seperti siluet garis lengkung “S”
yang
menandakan
keindahan dan keanggunan dari lekuk tubuh seekor angsa 2nd Sinsign: Natalie
2nd Indeks:
Portman
sebagai Bulu-bulu angsa hitam yang Perubahan
pemeran utama antagonis berterbangan yaitu
sosok
dalam
black
rupa
sesungguhnya dengan
swan gerakan
bentuk tarian
hitam,
dari seperti warna hitam bulu yang angsa, menjalar pada lengan
yang sedemikian rupa mengubah berakhir angsa swan sepenuhnya.
beterbangan
menandakan
warna
menjadi
warna
didramatisir dirinya menjadi sosok black merah darah pada tangan
bulu-bulu
hitam
2nd Dicent:
bukti
balerina
sebagai
tanda
bahwa balerina mempunyai
akan
dua
kepribadian
karena
kehadiran black swan dan
tangan yang satunya tetap
fakta terjadinya pergantian
berwarna kulit normal biasa.
jati diri dan wujud pada balerina. 3rd Legisign: Judul
film
3rd Simbol: Black
Swan Balerina
3rd Argument: black
swan Perubahan
mengingatkan orang akan menyimbolkan sosok putri terutama pertunjukan
drama
balet yang
sensual,
eksotis, balerina
wujud pada
fisik tangan
menandakan
77
populer Swan Lake.
menggoda,
dan
penuh ketidakberdayaan
kedengkian. Mahkota dari bulu angsa hitam
sebagai
sanggul rambut dan kostum menjadi merah persis seperti balerina bertabur bulu angsa jari-jari kaki angsa yang berwarna hitam merupakan rapat tanpa celah merupakan sosok balerina black swan.
akan kemenangan sisi gelap dalam
riasan Tangan yang berubah warna
simbol pergantian jati diri
balerina
dirinya
yang
sepenuhnya telah menguasai dirinya untuk menjadi sosok black swan yang nyata baik dalam bentuk fisik maupun karakter dalam diri balerina.
menjadi black swan yang sesungguhnya. Background, font judul, sub judul, dan credit tittle berwarna putih terang menyiratkan karakter sisi baik yang terdapat dalam diri pemeran white swan sebelum balerina akhirnya bertransformasi menjadi sosok black swan. Warna background putih menyiratkan karakter sisi baik dari white swan yang berbanding terbalik dengan karakter black swan. Makna putih terang menggambarkan sebagai karakter yang baik hati, penurut, tulus, suci, naif, dan polos. Warna foreground hitam mendukung tampilan karakter black swan sebagai gambaran dari jahat, gaib, rahasia, makmur, dan berkuasa. Sapuan warna merah pada tangan balerina sangat menonjolkan transformasi yang telah berhasil dilalui seorang white swan menjadi black swan sepenuhnya. Merah di sini menyiratkan penderitaan, amarah, bahaya, kekuatan, dan kejam, dan nafsu dari sosok balck swan. Kombinasi warna ini menampilkan kesan anggun, misterius, dan eksklusif. Jenis font yang digunakan adalah slab serif yang berkesan ringan, sopan, anggun, dan bersih. Sinsign yang terdapat pada poster adalah foto Natalie Portman sebagai pemeran utama antagonis yaitu sosok black swan dalam rupa yang sesungguhnya
78
didramatisir dengan bulu-bulu angsa hitam beterbangan menandakan bukti akan kehadiran black swan yang nyata dan fakta terjadinya pergantian jati diri pada balerina. Sedangkan sebagai legisign poster adalah judul film Black Swan mengingatkan orang akan pertunjukan drama balet populer Swan Lake, diperkuat dengan mahkota dari bulu angsa hitam sebagai riasan sanggul rambut dan kostum balerina bertabur bulu angsa berwarna hitam merupakan sosok balerina black swan. Foto Natalie Portman merupakan ikon dari balerina black swan yang merupakan pemeran utama antagonis. Penampakan bulu-bulu angsa hitam yang berterbangan bentuk dari gerakan tarian yang sedemikian rupa mengubah dirinya menjadi sosok black swan sepenuhnya merupakan indeks pada poster. Sedangkan tangan yang berubah warna menjadi merah persis seperti jari-jari kaki angsa yang rapat tanpa celah merupakan simbol pergantian jati diri menjadi sosok black swan yang sesungguhnya. Serta foto balerina black swan yang menyimbolkan sosok putri yang sensual, eksotis, menggoda, dan penuh kedengkian. Rheme pada poster diilustrasikan oleh tatap mata penuh kepercayaan diri menantang ke arah depan dengan mimik wajah serius seakan menegaskan keberadaan dirinya sebagai sosok black swan yang nyata telah sepenuhnya menggantikan sosok white swan. Lalu dicent ditunjukkan perubahan warna hitam, seperti warna hitam bulu angsa, menjalar pada lengan berakhir menjadi warna merah darah pada tangan balerina sebagai tanda bahwa balerina mempunyai dua kepribadian karena tangan yang satunya tetap berwarna kulit biasa. Tangan kanan yang tampak normal sebagai tanda sosok white swan, sedangkan tangan kiri yang berubah dan bentuk tangannya yang menjadi persis seperti bentuk tangan angsa merupakan tanda sosok black swan. Perubahan wujud fisik pada tangan balerina
79
menandakan ketidakberdayaan balerina akan kemenangan sisi gelap dalam dirinya yang sepenuhnya telah menguasai dirinya untuk menjadi sosok black swan yang sesungguhnya baik dalam bentuk fisik maupun karakter dalam diri balerina merupakan argument dalam poster.
4.4 Pembahasan Poster film Black Swan tidak seperti poster film horor pada umumnya yang menampilkan gambar atau ilustrasi menyeramkan, kehadiran makluk gaib, pembantaian, maupun cipratan darah. Istimewanya, horor dalam poster Black Swan tidak tercipta dari sosok fisik evil, namun lebih ‘menganggu’ secara psikologis. Foto balerina di poster mampu memperdaya penonton dengan mengaburkan makna kejahatan dan kebaikan yang ditampilkan dalam tampilan disturbing point dan mimik muka balerina. Poster film ini justru mengesankan suasana misteri dengan menampilkan gambar balerina dengan suasana yang “dingin”. Unsur psikologis horor dalam poster film Black Swan lebih memfokuskan ilustrasinya pada aspek kejiwaan si balerina. Di sinilah letak perbedaan poster film berunsur psikologis horor dengan poster film genre horor lainnya. Visualisasi poster tidak menampilkan pertumpahan darah ataupun penampakan makluk-makluk gaib, satu-satunya makluk yang menganggu dan menghantui balerina adalah sisi gelap dirinya sendiri yang memaksa untuk keluar. Tampilan poster tersebut menandakan bahwa di dalam diri manusia memiliki dua sisi kehidupan yang berlawanan (dark and light / black and white) menyiratkan bahwa musuh terbesar manusia sebenarnya adalah dirinya sendiri meski kadang manusia tidak menyadari atau berusaha mengingkarinya.
80
Semua tanda yang direpresentasikan dalam poster, merujuk ke alur cerita genre psikologis horor yang sering melibatkan tema-tema kematian, penyakit mental, dan supranatural. Tata rias balerina dan efek desain grafis pada bagian disturbing point tepat menampilkan karakter antagonis black swan yang sedang menyabotase jiwa raga balerina sebagai white swan. Foto balerina juga mengkisahkan masalah gangguan kejiwaan dalam dirinya. Wajah cantik balerina merupakan sosok manusia biasa yang normal, tetapi dengan retakan di sepanjang wajahnya dan perubahan warna tangannya yang menyerupai tangan seekor angsa hitam, menyiratkan bahwa sebenarnya dirinya mempunyai tabiat mengerikan, sisi gelap dirinya yang tidak seindah penampilannya. Seorang balerina yang mencoba menghilangkan seluruh batasan fisik dan mentalnya untuk memberikan tampilan terbaik dalam pementasan salah satu karya drama balet paling terkenal di dunia, Swan Lake. Memerankan swan queen tidaklah mudah, sebab balerina harus bisa menampilkan swan queen dalam dua wajahnya yang berlawanan: white swan yang lugu dan black swan yang sensual. Sedangkan balerina tak kunjung menghayati peran karakter black swan. Disinilah kondisi psikologis Nina perlahan mulai terganggu tatkala dia berupaya terlalu keras untuk menjadi sempurna dan memuaskan semua orang. Perannya sebagai swan queen perlahan mulai mencampuri kehidupan pribadinya dan balerina tak bisa lagi membedakan mana kenyataan dan mana yang sekedar ilusi. Bagaimana dia menemukan kejahatannya, menggali segala potensi evil yang selama ini terpendam. Luapan kekhawatiran akan kegagalan yang kemudian menghadirkan wajah balerina yang lain. Balerina yang sempurna dengan perannya sebagai black swan.
81
Dari tanda-tanda yang telah diulas di atas, kedua poster film Black Swan karya Empire Design dan Bernis Balkind mempunyai persamaan dalam memaknai inti pesan cerita filmnya. Imaji poster umumnya menunjukan perubahan kepribadian diri balerina yang tanpa disadari ternyata telah mengeluarkan sisi jahat dalam dirinya melalui perubahan bentuk fisik menjadi serupa seekor black swan dan halusinasi balerina yang membawa penonton merasakan suasana horor yang meneggangkan. Pada poster pertama karya Empire Design, menampilkan foto close-up wajah seorang perempuan cantik dengan menggunakan riasan sanggul rambut mahkota bulu angsa putih dan pakaian balet sebagai ikon balerina white swan yang merupakan pemeran utama protagonis dalam pertunjukan Swan Lake. Retakan di sepanjang wajahnya diinterpretasikan sebagai simbol bahwa balerina mengalami tekanan psikologis yaitu perubahan atau transformasi jati dirinya menjadi sosok black swan. Seorang swan queen yang siap tampil di panggung sebagai white swan, tetapi tak dapat mengelak akan sisi gelapnya yang mulai mencuat sebagai sosok black swan. Pada poster kedua karya Bernis Balkind, menampilkan seorang perempuan cantik memeragakan salah satu pose tarian balet lengkap dengan kostum balet bertaburan bulu angsa hitam serta menggunakan mahkota bulu angsa hitam pula sebagai riasan sanggulnya sebagai ikon balerina black swan yang merupakan pemeran utama antagonis dalam pertunjukan Swan Lake. Bulu-bulu angsa yang berterbangan mengelilingi balerina, seakan menyimbolkan balerina sedang menari berputar-putar dan ketika berhenti, dirinya telah berubah sempurna menjadi black
82
swan. Tangan kiri balerina yang telah berubah persis menyerupai kaki angsa hitam menandakan keberhasilan black swan melenyapkan sosok white swan. Selain memiliki persamaan, ada juga beberapa hal yang membedakan kedua poster tersebut, misalnya dalam keseimbangan poster, font, warna, tagline, garis, dan disturbing point. Yang paling menonjol adalah bagian disturbing point karena di bagian inilah letak yang membedakan tampilan kesan psikologis horor dalam kedua poster. Pada poster karya Empire Design, bagian disturbing point terlihat jelas di wajah balerina, berupa retakan sepanjang wajahnya. Pada poster karya Bernis Balkind, perubahan warna lengan kiri dari hitam pekat berakhir menjadi warna merah darah di tangan belerina yang sangat menyerupai kaki angsa. Pada bagian disturbing point, poster secara tersirat mengilustrasikan puncak adegan dalam film, terutama saat-saat transformasi balerina menjadi sosok black swan yang nyata. Bagaimana balerina menghadapi sisi gelap dirinya yang membuatnya berada dalam tekanan psikologis dan halusinasi. Tidak hanya kehilangan jati dirinya, balerina juga mengalami perubahan fisik yang semakin mirip dengan fisik seekor black swan, sayap berbulu angsa hitam di punggung belakangnya mulai mencuat sedikit demi sedikit dan tepat di hari H pertunjukan, kaki balerina pun berubah menjadi kaki seekor angsa dipenuhi oleh bulu angsa hitam. Puncak perubahan fisik balerina terjadi saat di atas panggung ketika giliran tarian sosok black swan yang ditampilkan. Dengan mata merah menyala, gerakan yang sensual penuh energi kekuatan kepercayaan diri, balerina berubah menjadi sosok black swan sesungguhnya lengkap dengan sayap berbulu angsa hitam
83
mengepak mengiringi tarian black swan balerina yang diakhiri dengan gemuruh pujian, sanjungan, dan standing applause para penonton. Tagline poster, an extraordinary intoxicating masterpiece, dengan karakter font jenis blackletter gothic kapital yang identik dengan kesan horor, menekankan bahwa film Black Swan merupakan sebuah maha karya yang luar biasa mencengangkan. Didukung oleh visualisasi poster seperti perpaduan warna hitam, putih, dan merah darah yang melukiskan sebuah misteri pada poster. Kekontrasan warna tersebut mampu membangun kesan kekuatan jahat dalam diri balerina. Black Swan, baik poster maupun film, mampu membuat penonton merasakan kehadiran sosok black swan yang mengancam keberadaan white swan melalui tekanan psikologis yang dihadapi balerina. Membuat emosi penonton terbawa oleh tanda-tanda yang diinterpretasikan dalam visualisasi poster untuk mengungkapkan inti pesan psikologis horor dari film. Meskipun ketertarikan penonton untuk menonton suatu film bukanlah dari sekedar melihat poster filmnya, tetapi poster film sebagai salah satu media promosi film dan identitas film tersebut tetaplah menarik untuk dilihat dan dinikmati layaknya sebuah karya seni.