29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 05 Salatiga dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas V sebanyak 39 siswa. Letak Sekolah di wilayah Salatiga. Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 05 yang terletak di jalan Hasanudin No.83 Mangunsari, kecamatan Sidomukti Salatiga. Jawa Tengah. Kita dapat dengan mudah menemukan Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 05 Salatiga, karena terletak tidak jauh dari pasar sapi dan sekolah Mangunsari 05 satu halaman dengan Mangunsari 01 Salatiga. Penelitian dilakukan di kelas V SD N Mangunsari 05 Salatiga dengan jumlah siswa 39 anak. Posisi tempat duduk 2 meja untuk 2 siswa, ruangan cukup luas dan terang sehingga para siswa dapat belajar dengan nyaman. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas V khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa jarang sekali belajar dalam bentuk kelompok mereka sering bekerja sendiri, kecuali materi yang harus menggunakan alat peraga yang telah disediakan sekolah. Oleh karena itu peneliti memilih kelas V SD Mangunsari 05 Salatiga sebagai subyek penelitian dengan bahan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) terhadap hasil belajar siswa.
4.2 Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Pada kelas kontrol menggunakan metode konvensional dan kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS). Model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) dimulai dengan guru membuka pelajaran dengan memberi salam, mengajak siswa berdoa menurut agama
dan
kepercayaan
masing-masing,
presensi,
menyampaikan
tujuan
30
pembelajaran, memberi motivasi kepada siswa serta memberikan gambaran tentang hal-hal yang berhubungan dengan materi pelajaran. Guru membagi siswa untuk membentuk kelompok dalam satu kelompok terdapat empat orang. Kemudian guru membagikan lembar kerja siswa dan alat peraga untuk diujicobakan. Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kelompok masing-masing dan ditanggapi oleh kelompok lain. Kemudian guru dan siswa menyimpulakan pelajaran yang dipelajari.
4.3 Uji Normalitas Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan, yaitu menganalisis data nilai siswa pada kelas eksperimen mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) dan nilai siswa pada kelas kontrol yang mengajar dengan menggunakan metode tanya jawab, apabila data berdistritbusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu analyze-Deskriptive Statistic – Explore. Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Test of Normality Kolmogorov-Smirnov statistic df preteskontrol .176 36 preteseksperimen .175 36 a.Lilliefors Significance Correlation
Sig. .006 .007
Dari tabel 4.1 dapat kita lihat pada kolom Kolmogorov-Smirnov dan dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk nilai pretes kelompok eksperimen adalah dan sebesar 0,07. Dan nilai pretest kelompok kontrol adalah 0.06. Karena signifikansi
31
variable lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pre test kelompok eksperimen berdistribusi normal. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
postteskontrol postteseksperimen
Test of Normality Kolmogorov-Smirnov statistic df .162 36 .160 36
Sig. .941 .947
Dari tabel 4.2 dapat kita lihat pada kolom Kolmogorov-Smirnov dan dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk nilai postest kelompok eksperimen sebesar 0,947 dan untuk nilai postest kelompok kontrol sebesar 0,941. Karena signifikansi variable lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa post test kelompok eksperimen dan postest kelompok kontrol berdistribusi normal. Dapat disimpulkan bahwa nilai postest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok tersebut berdistribusi normal.
4.4 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian 4.4.1 Analisis Deskriptiv Kelompok Kontrol Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Hasil Belajar Pretest dan Postest Kelompok Kontrol
32
Dari output pada table 4.3 diatas dapat dilihat bahwa variabel
pretest
kelompok kontrol dengan jumlah data 36. Pretest kelompok kontrol mempunyai nilai rata-rata yaitu 53.0278; dengan nilai pretest kelompok kontrol minimum 37.00, dan maksimum 66.00 sedangkan standar deviasinya yaitu 8.47344. Pada variabel postest kelompok kontrol dengan jumlah data 36. Postest kelompok kontrol mempunyai nilai rata-rata yaitu 73.5278; dengan nilai postest kelompok kontrol minimum 62.00, dan nilai maksimum 87.00 sedangkan standar deviasi yaitu 5.66940. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pretest Kelompok kontrol SDN Mangunsari 07 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Ajaran 2011/2012 No
Nilai Interval
Frekuensi (f)
Prosentase (%)
1
44-50
20
55%
2
53-56
6
17%
3
59-62
10
28%
36
100%
Jumlah
Dari tabel 4.4 diketahui pada nilai pre test terdapat siswa yang mendapat nilai 44-50 sebanyak 20 anak dengan porsentase 55%. Siswa yang mendapat nilai 53-56 sebanyak 6 siswa dengan porsentase 17%. Dan siswa yang mendapat nilai 59-62 sebanyak 10 siswa dengan porsentase 28%.
33
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Post test Kelas kontrol SDN Mangunsari 07 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Ajaran 2011/2012 No
Nilai Interval
Frekuensi (f)
Prosentase (%)
1
62-72
20
55.6%
2
75-81
14
38.9%
3
84-87
2
5.5%
36
100%
Jumlah
Dari tabel 4.5 diketahui pada nilai Postest terdapat siswa yang mendapat nilai 62-72 sebanyak 20 anak dengan porsentase 55.6%. Siswa yang mendapat nilai 75-81 sebanyak 14 siswa dengan porsentase 38.9%. Dan siswa yang mendapat nilai 84-87 sebanyak 2 siswa dengan porsentase 5.5%. 4.4.2 Analisis Descriptive Kelompok Eksperimen Tabel 4.6 Hasil Analisis Deskriptif Hasil Belajar Pretest dan Postest Kelompok eksperimen
Dari output pada table 4.6 diatas dapat dilihat bahwa variabel
pretest
kelompok eksperimen dengan jumlah data 37. Pretest kelompok eksperimen mempunyai nilai rata-rata yaitu 57.4595 dengan nilai pretest kelompok eksperimen minimum 37.00, dan maksimum 72.00 sedangkan standar deviasinya yaitu 9.67699.
34
Pada variabel postest kelompok eksperimen dengan jumlah data 37. Postest kelompok eksperimen mempunyai nilai rata-rata yaitu 84.3514; dengan nilai postest kelompok eksperimen minimum 72.00, dan nilai maksimum 100.00 sedangkan standar deviasi yaitu 6.94509. Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pretest Kelompok eksperimen SDN Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Ajaran 2011/2012 No
Nilai Interval
Frekuensi (f)
Prosentase (%)
1
37-50
7
19%
2
53-59
14
38%
3
62-66
16
43%
37
100%
Jumlah
Dari tabel 4.7 diketahui nilai pretest terdapat siswa yang mendapat nilai 37-50 sebanyak 7 anak dengan porsentase 19%. Siswa yang mendapat nilai 53-59 sebanyak 14 siswa dengan porsentase 38%. Dan siswa yang mendapat nilai 62-66 sebanyak 16 siswa dengan porsentase 43%. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Post test Kelas eksperimen SDN Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Ajaran 2011/2012 No
Nilai Interval
Frekuensi (f)
Prosentase (%)
1
72-78
8
21.6%
2
81-87
22
59.4%
3
91-100
7
19%
37
100%
Jumlah
35
Dari tabel 4.8 diketahui nilai pretest terdapat siswa yang mendapat nilai 72-78 sebanyak 8 anak dengan porsentase 21%. Siswa yang mendapat nilai 81-87 sebanyak 22 siswa dengan porsentase 59.4%. Dan siswa yang mendapat nilai 91-100 sebanyak 7 siswa dengan porsentase 19%. 4.7 Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Apabila varians populasi adalah sama maka dapat dikatakan homogenitas. Tabel 4.9 Homogenitas Instrument Soal Pre Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok kontrol
Hasil uji homogenitas dapat dilihat dari output Test of Homogeneity of Variance. Dari tabel 4.9 dapat dilihat besarnya signifikansi adalah 0,472. karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai postes kelompok eksperimnen dan nilai postes kelompok kontrol mempunyai varian yang sama. Angka levene
Stastic
menunjukan
semakin
kecil
nilainya
maka
semakin
besar
36
homogenitasnya. df1 = jumlah kelompok data-1 atau atau 2-1 =1 sedangkan df2 = jumlah data-jumlah kelompok data atau 72-1=71.
4.8 Uji Hipotesis dengan Indevendent Samples T Test
Tabel 4.11 Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen
Dari analisis Uji-t dapat disimpulkan bahwa : 1. Pada tabel Group Statistics nilai mean menunjukan bahwa hasil belajar siswa untuk pretest kelas eksperimen adalah 57.4595, dan nilai mean menunjukkan bahwa hasil belajar siswa postest kelas eksperimen adalah 84.3514. 2. Pada tabel Independen Samples Test pada t-test for Equality of Means nilai Sig. (2- tailed) 0.000 berarti sangat signifikan.
37
Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest kelas ekspermen. Dapat diartikan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sehingga dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) berpengaruh pada hasil belajar. Tabel 4.12 Uji-t Nilai Post Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Dari analisis Uji-t dapat disimpulkan bahwa : 3. Pada tabel Group Statistics nilai mean menunjukan bahwa hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen adalah 84,35, dan nilai mean menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas kontrol adalah 73,52. 4. Pada tabel Independen Samples Test pada t-test for Equality of Means nilai Sig. (2- tailed) 0.000 berarti sangat signifikan.
38
Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas ekspermen dan kelas kontrol dengan nilai rata-rata postest kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. Dapat diartikan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sehingga dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) berpengaruh pada hasil belajar.
4.9 Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil uji hipotesis penelitian menunjukan bahwa hasil belajar kelompok eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) lebih baik dari hasil belajar kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Dari hasil uji hipotesis dapat diketahui bahwa nilai probabilias 0.000 lebih besar dari 0.05 yang menunjukan hasil yang sanggat signifikan. Hasil ini dapat menunjukan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini disebaban dengan menggunakan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) pada saat pembelajaran dapat membangkitkan pemahaman konsep siswa untuk lebih aktif dalam mengungkapkan gagasan dan berdiskusi untuk menyamakan presepsi siswa dan guru hanya member umpan balik untuk memperkuat konsep, dengan demikian siswa yang konsepsi awalnya tidak konsisten dengan konsep ilmiah tersebut akan dengan sadar mengubahnya menjadi konsep ilmiah sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang ditunjukan dengan tingkat probabilitas 0.05 > 0.000. Driver (dalam Adey, 1989:83) menyatakan bahwa reaksi siswa cukup baik terhadap lingkungan belajar yang terbuka, pastisipasi siswa melalui belajar model CLIS lebih aktif dibandingkan dengan pembekajaran konvensional, dan tahapantahapan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar lebih mudah untuk diterapkan dilapangan atau di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan rata-rata pada pretes dan postest kelompok eksperimen dengan nilai mean hasil belajar siswa pretes kelompok eksperimen adalah
39
57.4595 dan postest kelas eksperimen adalah 84.3514. Nilai rata-rata postest kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol. Dapat kita lihat pada tabel 4.11 bahwa nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen adalah 84.3514 sedangkan nilai rata-rata kelompok kontrol yaitu 73.5278. Dapat dilihat bahwa dengan Uji Pengaruh pada tabel 4.11 Independent Sampel Test maka akan didapatkan hasil nilai t sebesar 7.283 dengan nilai probabilitas 0,000 yang berarti pengaruh Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) yang diberikan pada kelas eksperimen signifikan. Pada nilai sig (2-tailend) 0,000 < 0,05 jadi hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh dengan menggunakan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Mangunsari 05 Salatiga Kecamatan Sidomukti Tahun Ajaran 2011/2012 diterima. Dengan demikian dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) dapat mempengaruhi hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Mangunsari 05 Salaiga.