BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian, hasil penelitian terdapat kondisi awal, siklus I dan siklus II, selanjutnya ada hasil analisis data dan pembahasan hasil belajar. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kumpulrejo 02 Saltiga Kecamatan argomulyo, pada kelas III semester II tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumblah 22 siswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada II siklus masing-masing siklus 2x pertemuan. Siklus I pada pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2016 dan pertemuan ke dua
dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2016.
Sedangkan siklus II pada pertemuan pertama dilaksanakkan pada tanggal 05 April 2016 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 06 April 2016. Berikut ini hasil penelitian belajar IPA dengan menggnakan model picture and picture pada materi bentuk permukaan bumi dan cuaca dan pengaruhnya bagi manusia. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan sebelum pelaksanaan penelitian dengan pendekatan model picture and picture diketahui hasil belajar IPA kelas III SD Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo masih banyak siswa yang nilainya di bawah kreteria ketuntasan nilai KKM. Kurangnya kemampuan belajar IPA disebabkan karena siswa mengalami kesulitan belajar IPA. Juga dikarenakan oleh aktifitas siswa dirumah, sedangkan dirumah sebagian besar siswa tidak mendapat dukungan dari orang tua dalam upaya meningkatkan hasil belajar. Hal tersebut terjadi karena orangtua sibuk mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagian besar siswa adalah anak dari petani buruh dan orang tua memiliki pendidikan yang rendah dan sebagian besar hanya tamat Sekolah Dasar. Untuk itu peneliti bertujuan untuk mengadakan perbaikan yang bertujuan agar nilai siswa kelas III SD Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo dapat meningkat sesuai dengan nilai di atas KKM. Pengambilan
32
33
data dilakukan dengan mengambil nilai ulangan tengah semester, siswa yang dijadikan sebagai nilai pembelajaran pra siklus. Hal ini dapat dilihta pada tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Distribusi Frequensi Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus No.
Nilai (KKM =
Frequensi
Persentase
Keterangan
63) 1.
≥63
6
27, 3 %
Tuntas
2.
≤63
16
72,7 %
Tidak tuntas
22
100 %
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.1 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Prasiklus dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM 63 sebanyak 16 siswa atau sebesar 72,7% yang belum mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan yang sudah mencapai KKM ada 6 anak atau 37,7%. Perbandingan antara yang sudah tuntas dan yang belum tuntas dapat dilihat pada diagram lingkaran gambar pada tabel 4.2 dibawah ini:
Ketuntasan Siswa Pra Siklus 27,3%
Tuntas 72,7%
Diagram 4.1 Persentase Ketuntasan Pra Siklus
Tidak Tuntas
34
Setelah di observasi lebih lanjut rendahnya hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Kumpulrejo 02 dipengaruhi oleh guru saat mengajar pembelajaran IPA masih menggunakan metode ceramah, yaitu metode yang terpusat pada guru jadi peran siswa hanya menjadi pendengar. Hal ini menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran, pembelajaran kurang menarik yang membuat siswa bosan, siswa malas memperhatikan guru. Guru juga jarang menggunakan media pembelajaran. Jika guru menggunakan media pembelajaran dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa semangat untuk belajar. Dengan diperolehnya data hasil belajar siswa yang masih rendah dari kelas III SD Negeri Kumpulrejo 02 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016, maka peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian di SD Negeri Kumpulrejo 02 peneliti bekerja sama dengan guru kelas menggunakan model picture and picture. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdapat 2 siklus. 4.1.2 Siklus I a.
Perencanaan Pada tahap perencanaan ini akan melakukan penelitian dengan
berkunjung di SD Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga dengan menyerahkan surat ijin penelitian dan sekaligus menemui guru kelas III guna untuk berkonsultasi mengenai materi yang akan dijadikan sebagai penelitian serta menentukan waktu pelaksanaan tindakan. Selanjutnya menyusun pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran picture and picture dalam penyusunan RPP dan segala sesuatu yang menunjang pelaksanaan tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan termasuk perencanaan siklus I dengan kompetensi dasar bentuk permukaan bumi pembuatan setelah itu pembuatan RPP kemudian menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran IPA, seperti menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) dan menyusun instrumen penilaian yang meliputi : lembar observasi aktivitas guru dan siswa ,kisi-kisi soal , lembar soal dan tes evaluasi. Jenis soal yang diberikan adalah pilihan
35
ganda dengan jumlah 20 butir soal. Soal tes digunakan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Pada siklus I pertemuan pertama dilakukan pada hari rabu pada tanggal 16 Maret 2016, pada pertemuan kedua yakni dilakukan pada hari Rabu tanggal 23 Maret 2016.
b. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus I terdapat 2x pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari rabu pada tanggal 16 Maret 2016 Pada pertemuan pertama ini materi yang dipelajari adalah tentang Bentuk Permukaan Bumi. Pada kegiatan awal guru mengawalinya dengan mengucap salam dan dijawab oleh siswa dengan antusias, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada kegiatan awal ini guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa dengan menanyakan bentuk permukaan bumi itu seperti apa dan wilayah di Indonesia terdapat dua bagian yaitu wilayah perairan dan wilayah daratan ? Selanjutnya guru menjelaskan tujuan materi yang akan dicapai. Kegiatan selanjutnya guru memperlihatkan gambar dan salah satu siswa di minta untuk maju kedepan untuk mendiskripsikan gambar yang ada didepan. Guru menjelaskan materi pelajaran dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk menggerjakan soal LKK (Lembar Kerja Kelompok). Guru membimbing siswa dalam mengerjakan soal secara berkelompok kemudian guru memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam mengerjakan soal diskusi. Perwakilan salah satu siswa maju kedepan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya. Guru mengklarifikasi atas kebenaran jawaban siswa. Guru menutup pelajaran dengan salam. Pertemuan kedua dilaksanakan sebagai tindak lanjut pertemuan pertama. Pada kegiatan awal pembelajaran guru mengawali dengan mengucap salam dan mengajak siswa untuk berdoa. Selanjutnya guru mengecek kehadiran siswa, guru melakukan apersepsi dengan membahas
36
pelajaran minggu lalu dan dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan inti selanjutnya guru menjelaskan materi melalui gambar, siswa mendengarkan penjelasan guru, guru meminta
siswa untuk
membentuk kelompok lalu guru menjelaskan materi dari gambar yang di perlihatkan didepan kelas yaitu mengenai materi tentang keadaan langit dan keadaan cuaca terkait dengan gambar langit yang cerah dan gambar proses terjadinya hujan. Lalu siswa memperlihatkan penjelasan guru yang ad digambar. Siswa di beri kesempatan untuk bertanya tentang materi yang telah disampaikan. Kemudian guru memotivasi siswa untuk lebih terlibat aktif dalam melakukan diskusi. Setiap kelompok perwakilan maju untuk menjelaskan proses terjadinya hujan pada gambar yang sudah disediakan. Guru mengkonfirmasi presentasi siswa tentang proses terjadinya hujan pada gambar yang sudah disediakan. Guru mengkonfirmasi presentasi siswa tentang proses terjadinya hujan. Guru menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat hujan. Guru memperagakan cara membuat hujan dapat terjadi. Beberapa siswa maju kedepan untuk melakukan percobaan tersebut. Setiap kelompok diberi bahan dan alat percobaan. Siswa bersama kelompok melakukan percobaan “Membuat Hujan”. Setiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan didepan kelas. Guru mengkonfirmasi hasil yang disampaikan siswa. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab meluruskan kesalahpahaman memberi penguatan dan penyimpulan. Dalam kegiatan akhir, guru melakukan penilaian sesudah proses berlangsung. Untuk penilaian yang diberikan antara lain melalui LKS, postes/ evaluasi dan lembar aktivitas siswa. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam. Berikut ini adalah hasil analisi nilai evaluasi siklus I mata pelajaran IPA pada materi Bentuk Permukaan Bumi yang disajikan dalam tabel berikut:
37
Tabel 4.2 Distribusi frequensi nilai ketuntasan hasil belajar siklus I No.
Nilai (KKM
Frequensi
Persentase
Keterangan
= 63) 1.
≥63
15
68 %
Tuntas
2.
≤63
7
32 %
Tidak tuntas
Jumlah
22
Ketuntasan belajar yang dicapai siswa sebanyak 15 siswa atau 68%. Siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 siswa atau 32 %. Pada siklus II siswa diharapkan hasil belajar lebih meningkat. Dengan hasil dari refleksi pada siklus I ini diharapkan peneliti dapat memperbaiki kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan pembelajran siklus I dalam melaksanakan pembelajaran selanjutnya akan semakin meningkat. Hasil belajar siswa dapat digambarkan pada diagaram lingkatan sebagai berikut.
Diagram Ketuntasan Siklus 1
32% Tuntas 68%
Diagram4.2 Persentase Ketuntasan Siklus I
Tidak Tuntas
38
c.
Observasi Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan guru dan siswa dalam
penerapan model picture and picture oleh observer, penulis perlu melakukan perbaikan dari kekurangan – kekurangan yang telah ditemukan dalam pembelajaran siklus I. Adapun hasil pengamatan guru dan siswa sebagai berikut: a. Aspek Guru Dari hasil pengamatan pada siklus I perbaikan yang harus dilakukan guru dalam siklus ke II adalah : lebih memberi motivasi siswa, lebih Melakukan konfirmasi jawaban siswa yang kurang tepat, lebih Memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam melakukan diskusi. b. Aspek Siswa Dari hasil pengamatan siswa, perbaikan yang harus dilakukan siklus II dalam aktivitas siswa adalah : d. Refleksi Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I berakhir, penelitian
melaksanakan
refleksi
dilaksanakan
untuk
mengulas
pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Pada kegiatan siklus I pada dasarnya proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik, serta hasil belajar yang didapat siswa menunjukkan adanya peningkatan yang pesat. kemudian siswa telah menunjukkan respon kegiatan belajar mengajar dengan baik yang ditunjukkan dengan semua kriteria respon siswa terpenuhi.Sebelum peneliti melakukan tindakan siklus II. Hal-hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan adalah sebagai berikut: Lebih memberi motivasi siswa. Lebih melakukan konfirmasi jawaban siswa yang kurang tepat. Lebih memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam melakukan diskusi. Guru merangsang siswa untuk Melakukan diskusi kelompok. Guru merangsang siswa untuk Menyimak materi keadaan langit dan keadaan cuaca. Guru merangsang siswa untuk Memperhatikan cara membuat hujan.
39
4.1.3 Siklus II Siklus II merupakan tahap perbaikan dari siklus I melalui 2 pertemuan kompetensi dasar mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia dan kenampakan permukaan bumi di lingkungan sekitar. Alokasi waktu tiap pertemuan 2x35
menit . pertemuan pertama dilaksanakan pada
tanggal 4 April 2016 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 6 April 2016. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus II ini merupakan upaya perbaikan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. a.
Perencanaan Pada tahap perencanaan ini akan menjelaskan tentang perencanaan
yang dilakukan oleh peneliti, sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Picture and picture dalam penyusunan RPP dan segala sesuatu yang menujang pelaksanaan tindakan pembelajaran . Tindakan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama 2x35 menit dalam mata pelajaran IPA tentang (SK) Memahami kenampakan permukaan bumi cuaca dan pengaruhnya bai manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam
(KD)
Mendiskripsikan
pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia. Kenampakan permukaan bumi di lingkungan sekitar. b. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus II terdapat 2x pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada Senin tanggal 04 April 2016 pukul 07. 15 – 09.00. sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 06 April 2016 pukul 07.00 – 08.45. Pada pertemuan pertama akan dilaksanakan pada Sabtu, 04 April 2016 pada jam pertama dan kedua di kelas IV SD Negeri Kumpulrejo 02. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam kemudian membimbing siswa untuk berdoa bersama. Setelah itu guru mengecek kehadiran siswa . Guru memotivasi siswa dengan melakukan epersepsi menyanyikan lagu Indonesia Raya dan melalui tanya jawab dengan siswa antara lain 1) saat
40
cuaca dingin sebaiknya memakai pakaian? 2) kondisi cuaca dipengaruhi oleh ? kemudian Siswa mengemukakan pendapatnya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada kegiatan inti guru meminta siswa untuk membagi 5 kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 orang dengan cara berhitung. Guru memperlihatkan gambar tentang cuaca didepan kelas agar siswa mediskripsikan materi dari gambar. Kemudian guru menjelaskan materi yang di diskripsikan oleh siswa. Setelah itu siswa diberi kesempatan guru untuk bertanya tentang gambar cuaca. Siswa menyimak materi yang di baikan dari guru secara bersama-sama. Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk bertanya jika ada hal yang belum jelas dan dimengerti terkait materi cuaca. Siswa bersama kelompok mengerjakan LKK (Lembar Kerja Kelompok). Siswa dibimbinga guru dalam berdiskusi. Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya didepan kelas. Guru memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam mengerjakan LKK. Guru mengklarifikasi atas kebenaran jawaban siswa. Guru menutup pelajaran dengan salam. Pada pertemuan kedua siklus II guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama. Selanjutnya guru memberi apersepsi siswa dengan menanyakan pelajaran sebelumnya. Kemudian dalam kegatan inti tersebut siswa bersma kelompok merumuskan hasil diskusi. Guru memotivasi siswa agar siswa berperan lebih aktif dalam melakukan diskusi. Selanjutnya salah satu anggota kelompok maju kedepan kelas untuk mempersentasikan hasil kerja kelompok. Pada kegiatan akhir siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang dipelajari bersama-sama. Siswa diminta menyatakan perasaannya saat melakukan kegiatan pelajaran yang berlangsung dengan melalui sesi tanya jawab mengenai materi yang telah siswa pelajari. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab meluruskan kesalah pahaman memberi penguatan dan penyimpulan. Guru memberi penilaian selama proses belajar berlangsung. Melalui penilaian antara lain postes atau evaluasi. Siswa bersama guru membuat rangkuman materi pelajaran
41
secara. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. Guru menutup pelajaran dengan salam. Berikut ini adalah hasil analisi nilai evaluasi siklus II pada mata pelajaran IPA materi
pokok Cuaca dan Pengaruhnya Bagi Manusia.
Berikut ini disajikan pada tabel 4.3
Tabel 4. 3 Distribusi frequensi nilai ketuntasan hasil belajar siklus II No.
Nilai (KKM =
Frequensi
Persentase
Keterangan
63) 1.
≥63
20
91 %
Tuntas
2.
≤63
2
9%
Tidak tuntas
22
100 %
Jumlah
Dilihat dari tabel 4.3 distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas III mengalami peningkatan dari hasil belajar siklus I, ketuntasan belajar yang dicapai siswa sebanyak 20 siswa atau 91%. Siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa atau 9%. Untuk lebih jelasnya akan disajikan dalam bentuk diagaram lingkaran 4.11 Sebagai berikut:
Diagram Ketuntasan Siklus 2 9% Tuntas 91%
Diagram 4. 3 Persentase Ketuntasan Siklus II
Tidak Tuntas
42
Dari hasil prosentase ketuntasan telah mencapai indicator kinerja yang peneliti tentukan. Berdasarkan hasil penggamatan melalui lembar observasi siswa telah mencapi indicator kinerja, dapat dikatakan tujuan penelitian telah tercapai. c.
Observasi Dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer pelaksanaan
pembelajaran siklus II sudah berjalan dengan baik. Hal ini terbukti dari aspek yang belum terlaksana siklus I sudah terlaksanakan siklus II.
d. Reflesksi Hasil pengamatan dan hasil evaluasi pada siklus II menunjukkan bahwa tindakan pada siklus II sudah sesuai dengan harapan. Terjadi peningkatan hasil belajar IPA dengan kenaikan nilai persentase ketuntasan dari setiap siklus. Sehinga tidak perlu dilakukan tindakan selanjutnya.
4. 2 Hasil Analisis Data Bagian ini akan dipaparkan untuk hasil analisis data penelitian tentang hasil belajar siswa kelas III dengan menggunakan model picture and picture pada hasil prasiklus,siklus 1 dan siklus 2.
Tabel 4.4 Perbandingan Persentase Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II No.
Ketuntasan
skor
belajar
Pra siklus
Siklus I
Siklus II
Frequensi
%
Frequensi
%
Frequensi
%
(KKM=63) 1
Tidak tuntas
≥63
16
72,7
7
32
2
9
2
Tuntas
≥63
6
27, 3
15
68
20
91
22
100
22
100
22
100
Jumlah
43
Berdasarkan tabel perbandingan hasil belajar tiap siklus, dapat dijelaskan bahwa pada kondisi awal terdapat 16 siswa atau 72,7% siswa yang belum tuntas belajarnya. Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan peningkatan. Ratarata hasil belajar siswa kelas III materi Bentuk Permukaan Bumi yaitu terdapat 7 siswa atau 32% yang tidak tuntas dan 15 siswa atau 68% yang tuntas. Hasil belajar siswa pada siklus II memuaskan menunjukkan peningkatan yang besar. Hasil belajar siswa kelas III
Cuaca dan
Pengaruhnya Bagi Manusia terdapat 20 siswa atau 91% yang tuntas dan 2 siswa atau 9% yang tidak tuntas. Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat ketuntasan belajar siswa mulai dari pra siklus, siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan ketuntasan hasil belajar pada tabel 4.4 Dapat dilihat pada diagaram 4.4 sebagai berikut.
Diagram 4.4 Perbandingan Persentase Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II 91
100 80
72,7
68
60 40
Tuntas 27,3
32
Tidak Tuntas 9
20 0 Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
44
4. 3 Pembahasan Hasil Penelitian Model picture and picture mampu menigkatkan hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Kumpulrejo 02, Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga, tahun pelajaran 2015/2016. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan presentase dari tiap-tiap kategori siklus I dan siklus II dalam aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran. Pada siklus I ke siklus II mengalami perubahan peningkatan. Dengan perubahan dari setiap siklus. Siklus I hasil presentase yaitu ketuntasan mencapai 68% dengan jumlah siswa sebanyak 20 dan siklus II untuk presentase ketuntasan mengalami peningkatan mencapai 91% dengan jumlah siswa sebanyak 20 siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan. Penerapan model picture and picture hanya pada hasil belajar IPA namun juga
membawa pengaruh tidak siswa lebih aktif dalam
mengikuti pelajaran. Perbedaan jelas terlihat pada hasil wawancara prasiklus dan setelah dilakukan tindakan penerapan model picture and picture melalui hasil observasi siswa selama pembelajaran. berikut ini adalah bukti bahwa dengan menerapkan model picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas III berdasarkan hasil wawancara prasiklus dan hasil observasi semua siklus. a. Keaktifan: pada pra siklus siswa kurang aktif dalam pembelajaran, saat guru mengajukan pertanyaan hanya 2 sampai 3 siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru. Namun setelah dilakukan tindakan siswa menjadi aktif dalam pembelajaran, terbukti bahwa saat guru melakukan tanya jawab banyak siswa yang mengangkat tangan ingin menjawab, siswa juga berani untuk mengemukakan pendapatnya,dan siswa berani menyampaikan hasil diskusi didepan kelas b. Fokus dan Perhatian: pada pra siklus siswa merasa bosan, tidak memperhatikan dan saat pelajaran siswa cenderung bermain sendiri. Namuan setelah dilakukan tindakan , siswa menjadi fokus saat diperlihatkan materi dari gambar.
45
Hasil ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh menurut moharyani,W.Triatmi (2013) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Tambahrejo 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014” penelitian tersebut dilakukan oleh moharyani, Penelitian ini menggunakan jenis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang terdiri dari dua siklus. Data siswa diperoleh dari data semester I tahun pelajaran 2013/2014 Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Tambahrejo 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPA meningkat setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture . Peningkatan dapat terlihat dari nilai rata-rata kelas dan yang pasti yaitu jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yaitu 70 atau dapat di lihat dari indikator ketuntasan yaitu sebesar 80%. Nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa dalam kondisi awal yaitu sebesar 62,pada, siklus I meningkat sebesar 5,27 menjadi 67,27 dan siklus II lebih meningkat lagi yaitu sebesar 10,06 menjadi 77,33. Jumlah siswa yang belum tuntas menurun, dan yang sudah tuntas meningkat. Pada kondisi awal ketuntasan hasil belajar IPA hanya 20,87%, pada siklus I naik menjadi 66,13%, dan pada siklus II naik lagi menjadi 86,64%. Berdasarkan dari hasil penelitian ini disarankan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture perlu disosialisasikan kepada guru dan diterapkan dalam pembelajaran IPA terutama untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Penelitian lebih lanjut perlu
dilakukan
sebagai
pengembangan
diri
sehingga
dapat
mengembangkan penelitian dalam ruang lingkup yang lebih luas. Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan mengunakan model picture and picture ,dari prasiklus dengan pembelajaran siklus I dan siklus II nilai siswa mengalami peningkatan setiap siklus I dengan nilai presentase 68%, sedangkan siklus II peruabahan hasil presentase mencapai 91% dengan jumlah siswa 20. Di
46
bandingkan
penelitian
terdahulu
yang
dilakukan
oleh
moharyani,W.Triatmi (2013) yang ada diatas dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Tambahrejo 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014” , penggunaan model picture and picture mengalami nilai presentase pada siklus II dengan hasil ketuntasan 86,46%. Sehingga dapat disimpulan menggunakan model picture and picture dapat meningkatkan hasil perubahan setiap siklus I dan siklus II dengan hasil siklus II mencapai 91% presentase ketuntasan dalam pembelajaran IPA pada Kompetensi Dasar dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas III SD Negeri Kumpulrejo 02, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016.