26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai uraian tentang pelaksanaan tindakan siklus 1 dan siklus 2. Analisis data berdasrkan pengamatan peneliti, dan observer. Waktu yang dipergunakan untuk penelitian dilakukan pada semester 2/2012-2013, mulai dari bulan Pebruari 2013 hingga bulan April 2013. Deskripsi pertemuan 1 dan 2 pada masingmasing siklus dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, sedangkan pada pertemuan 3 tiap siklus mempunyai alokasi waktu 2 x 35 menit terbadi 35 menit mengulas kembali materi yang sudah disampaikan dan 35 menit untuk pelaksanaan evaluasi. 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 a. Perencanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti menyusun rencana penelitian berdasarkan masalah yang ada pada SD Negeri 2 Kalibening. Karena kompleknya masalah yang dihadapi pada SD Negeri 2 Kalibening, kemudian peneliti mengambil suatu masalah yang akan diteliti yaitu pada Kelas 4 mata pelajaran IPA dengan materi energi dan perubahannya. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir sesuai materi/bahan ajar yang akan disampaikan, metode demonstrasi menggunakan media konkret dan metode lain yang sesuai, instrumen evaluasi yang akan diujikan dan cara melaksanakannya serta waktu, tempat pelaksanaannya. Pelaksanaan Siklus 1 pada tahap perencanaan dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelaksanaan siklus 1 ini memuat materi tentang energi dan penggunaannya yang dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajarannya adalah siswa dapat menceritakan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari, menyebutkan cara memanfaatkan energi matahari, angin, air, panas bumi, memberi contoh manfaat sumber energi dalam kehidupan seharihari, menyebutkan keuntungan dan kerugian sumber energi dari bahan fosil, menyebutkan keuntungan dan kerugian sumber energi alternatif. 26
27
2) Menentukan Alokasi Waktu Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran adalah 6 x 35 menit (3 x pertemuan). 3) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) Peneliti membuat LKS untuk materi energi dan penggunaannya, kegiatan untuk mengerjakan dilaksanakan secara berkelompok tiap kelompok terdiri atas 5 siswa (1 kelas menjadi 6 kelompok). 4) Menyiapkan alat dan Bahan yang akan dipergunakan. 5) Menyusun Lembar Evaluasi Peneliti membuat lembar evaluasi sebanyak 10 pilihan ganda dan 5 soal isian dengan materi energi dan penggunaannya yang ada pada kehidupan sehari-hari. Soal diberikan pada pertemuan 3 diselesaikan oleh siswa secara individu dalam waktu 35 menit. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 Kegitan yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan (Acting) dilakukan berdasarkan pada rencana awal yang telah disusun. Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, peneliti berperan sebagai guru sekaligus sebagai pelaksana tindakan. Pelaksana tindakan dilakukan setelah rencana pelaksanaan pembelajaran tersusun dengan baik. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan merupakan penjabaran rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pelaksanaan siklus 1 ini terdiri atas tiga pertemuan. Pertemuan 1 dan pertemuan 2 berlangsung masing-masing selama 70 menit, sedangkan pertemuan 3 berlangsung selama 70 menit terbagi menjadi 35 menit pertama untuk mengulas materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya dan 35 berikutnya untuk mengerjakan soal evaluasi siklus 1. 1) Pertemuan 1 (2 x 35 menit) Siklus 1 pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin, 1 April 2013, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a) Kegiatan Awal Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan 1 dengan mengucapkan salam kemudian berdoa dan menanyakan kesiapan dalam
28
menerima pelajaran hari ini kepada siswa. Setelah itu menyampaikan apersepsi yang berbentuk pertanyaan kepada siswa tentang peristiwa kehidupan seharihari dan menghubungkan dengan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajarannya adalah siswa dapat menceritakan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari, menyebutkan cara memanfaatkan energi matahari, angin, air, panas bumi. b) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun. Namun sebelum pelaksanaan pemberian materi guru memberi penjelasan bahwa yang akan dipergunakan untuk pembelajaran sekarang adalah menggunakan cara demonstrasi menggunakan media konkret, secara rinci sebagai berikut: a. Prosedur Metode Demonstrasi: a) Mempersiapkan alat bantu yang akan dipergunakan; b) Memberi penjelasan tentang topik yang akan disampaikan; c) Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa; d) Penguatan (diskusi,tanya jawab, dan atau latihan) terhadap hasil demonstrasi; e) Membuat kesimpulan b. Langkah-langkah Penggunaan Metode Demonstrasi a. Perencanaan a) Menentukan tujuan; b) Menetapkan langkah-langkah pokok; c) Menyiapkan alat yang diperlukan. b. Pelaksanaan a) Mengusahakan agar demonstrasi diikuti dan diamati oleh seluruh siswa; b) Menumbuhkan sikap kritis pada siswa sehingga terjadi tanya jawab dan diskusi;
29
c) Memberi kesempatan pada siswa untuk mencoba sehingga siswa merasa yakin; d) Membuat lembar penilaian untuk pengamatan proses maupun hasil. c. Tindak Lanjut a) Pemberian tugas kepada siswa untuk melaksanakan merasakan panas pada terik matahari; b) Penilaian terhadap laporan hasil pekerjaan dengan mempresentasikan secara sederhana; c) Adapun kegiatan yang dilakukan adalah: siswa diberi tugas mengerjakan lembar kerja siswa secara berkelompok untuk melakukan kegiatan merasakan terik matahari, panasnya api, air mengalir dari slang. Setelah guru menjelaskan prosedur dan langkah-langkah pelaksanaan metode demonstrasi menggunakan media konkret, guru melanjutkan kegiatan eksplorasi, bertanya jawab dengan siswa mencari informasi dari buku, koran dan memperlihatkan keadaan yang sebenarnya mengenai sumber energi alternatif: a) Matahari (dilhat diluar kelas)
c) Air (dilihat dan guru membawa)
b) Angin (dirasakan)
d) Panas (api dapat dilihat)
Siswa dilibatkan secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran terutama untuk melaksanakan cuci tangan kemudian dipanaskan dengan sinar matahari, atau api dan memfasilitasi siswa lain untuk melakukan kegiatan mengipas balon udara, mengapa dapat terdorong oleh angin, lilin menyala kemudian diatas api di letakan kincir ternyata dapat bergerak. Dalam kegiatan elaborasi, guru menyuruh siswa membagi kelompok secara sukarela, memilih anggota sendiri, sambil membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas yang berbentuk LKS dikaitkan dalam buku sumber, siswa oleh guru diberi tugas untuk berdiskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis, memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut, memfasilitasi siswa dalam menggunakan metode demonstrasi, memfasilitasi siswa selalu berkompetisi secara sehat dalam meningkatkan prestasi belajar,
30
memfasilitasi siswa untuk membuat laporan secara tertulis, baik individual maupun kelompok, memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok sambil mengamati benda konkretnya; a. menyebutkan cara memanfaatkan energi matahari; b. energi matahari diubah menjadi energi listrik dengan alat sel surya; c. digunakan langsung sebagai pemanas air di rumah dengan alat panel listrik; d. menyebutkan cara memanfaatkan energi angin, dan memberikan contoh kapal layar dan kincir angin; e. menyebutkan cara memanfaatkan energi air; dan f. menyebutkan cara memanfaatkan energi panas bumi. Kegiatan konfirmasi, guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. c) Kegiatan Akhir 1) Membuat Kesimpulan Bahwa matahari, angin, air dan panas bumi merupakan sumber energi alternatif 2) Penutup Guru melakukan evaluasi lisan kepada beberapa siswa untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang baru saja disampaikan. 2) Pertemuan 2 (2 x 35 menit) Siklus 1 pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 2 April 2013, dengan pelaksanaan kegiatan sebagai berikut: a) Kegiatan Awal Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan 2 dengan berdoa dan mengucapkan salam kepada siswa. Setelah itu guru bertanya kepada siswa apa yang kamu pelajari sebelum pelajaran lanjutan. Guru menyampaikan apersepsi yaitu menghubungkan materi dengan keadaan sehari-hari siswa. Setelah itu menyampaikan tujuan yang ingin dicapai pada pembelajaran hari ini yaitu memberi contoh manfaat sumber energi dalam kehidupan sehari-hari,
31
menyebutkan keuntungan dan kerugian sumber energi dari bahan fosil, menyebutkan keuntungan dan kerugian sumber energi alternatif. b) Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti yaitu eksplorasi, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan demonstrasi energi yang berasal dari fosil seperti minyak tanah, solar, bensin dan bensol. Guru menjelaskan bensin untuk bahan bakar mesin contohnya mesin motor dapat hidup (siswa menghidupkan mesin), membuat pelita kaleng diberi sumbu dituangi minyak tanah kemudian dapat menyala, bensol untuk sumber api, siswa disuruh menyalakan korek api gas. Dalam
kegiatan
elaborasi,
guru
menghimbau
siswanya
untuk
membiasakan membaca dan menulis beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna dalam buku sumber IPA,mendiskusikan LKS yang telah disediakan oleh guru. Melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis, sehingga perlu presentasi. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir, bertanya jawab dengan siswa sebayanya kemudian menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut dengan diberi motivasi. Dalam kegiatan konfirmasi, siswa diajak untuk bertanya jawab tentang halhal yang belum diketahui siswa, atau perlu mengulang kembali materi yang telah disampaikan sehingga akan lebih jelas lagi. Dalam tanya jawab tidak harus guru yang menjawab tetapi dapat dilemparkan ke siswa lain untuk menjawab atau melengkapi jawaban. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. c) Kegiatan Akhir Setelah siswa menjawab, dibimbing oleh guru untuk membuat kesimpulan berdasarkan kegiatan demonstrasi yang telah dilakukan. Guru menggunakan pertanyaan-pertanyaan tentang kegiatan yang telah dilakukan untuk menuntun siswa membuat kesimpulan sendiri. Kesimpulan yang diperoleh siswa menyebutkan bahwa matahari, angin, air dan panas bumi merupakan sumber energi alternatif.
32
Pada kegiatan pembelajaran siklus 1 pertemuan 2 ini, peneliti melakukan observasi pembelajaran yang sedang berlangsung. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 2 ini berjalan dengan sangat baik. Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan tertib tanpa rasa takut,bertanya apabila belum jelas. Partisipasi siswa terhadap metode demonstrasi yang dilakukan sangat bersemangat, memang belum semua siswa semangat namun sudah ada peningkatan. Guru semakin kreatif dalam memberikan penjelasan dan dengan cara memberi pertanyaan-pertanyaan ringan untuk mengevaluasi hasil pertemuan 2 siklus 1, ternyata beberapa pertanyaan langsung dijawab benar oleh siswa, memang ada sebagian pertanyaan yang masih belum sempurna dijawabnya, disini guru memberi penjelasan ulang sampai siswa benar-benar memahami. 3) Pertemuan 3 (2 x 35 menit) a) Kegiatan awal Kegiatan siklus 1 pertemuan 3 dilaksanakan hari Rabu, 3 April 2013, dengan didahului apersepsi dan pemberian motivasi kepada siswa untuk selalu giat belajar. Kemudian guru menyampaikan apersepsi dan indikator dari kompetensi yang diharapkan, bersama siswa mempersiapkan alat dan bahan secara konkret untuk mendukung tujuan yang akan dicapai, memahami peta konsep tentang energi alternatif. b) Kegiatan inti Pada kegiatan inti siklus 1 pertemuan 3, guru bertanya kepada siswa sekilas tentang materi yang telah dipelajari pada dua pertemuan sebelumnya. Kemudian guru mengulas kembali materi pertemuan yang telah lalu (2 kali pertemuan) sebelum guru memberikan evaluasi untuk Siklus 1. Siswa diberi kesempatan untuk memperagakan kembali media konkret yang dipersiapkan seperti pada kegiatan 2 kali pertemuan, seperti tangan basah dipanaskan dediket api atau di sinar matahari akan menjadi kering, menghidupkan korek api, menyalakan lilin, meletakan kincir di atas api hingga kincir berputar sendiri dan kegiatan lain yang sesuai.
33
Setelah siswa memahami benar-benar, maka guru memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan evaluasi dalam waktu 35 menit. Pada saat mengerjakan soal evaluasi siklus 1, siswa didorong supaya percaya diri untuk mengerjakan sendiri evaluasi sesuai dengan penjelasan yang diberikan oleh guru. Sebagian besar siswa mengerjakan soal evaluasi dengan waktu kurang dari 30 menit. c) Kegiatan akhir Guru melakukan motivasi, penguatan dan pengayaan. c. Observasi Pelaksanaan observasi ini yaitu pada saat kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Observasi yang dilakukan meliputi kegiatan perencanaan, tindakan mengajar dan saat evaluasi. Observasi ini dilakukan oleh observer (teman sejawat). Hasil observasi berupa data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi berupa lembar observasi untuk guru maupun untuk siswa. Data kuantitatif berupa hasil tes formatif siswa pada akhir siklus 1. Pengamatan terhadap hasil belajar dilaksanakan sendiri oleh peneliti, sedang proses belajar oleh observer. Pelaksanaan pembelajaran menerapkan metode demonstrasi menggunakan media konkret oleh guru sebagai berikut: 1)
Guru memulai mengajar dengan mengorganisasikan kelas;
2)
Guru meminta siswa untuk duduk berkelompok tanpa dibagi oleh gru, jadi bebas memilih pasangannya;
3)
Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu penerapan metode demonstrasi menggunakan media konkret;
4)
Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS), karena jumlah kelompoknya 6 maka setiap 2 kelompok melaksanakan kegiatan dengan LKS yang sama;
5)
Pada pertemuan 1 masih banyak siswa yang berbicara sendiri karena kurang memahami langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan;
6)
Pada pertemuan ke 2 sudah lebih kondusif dibanding pertemuan ke 1, siswa relatif tenang dan terlihat sangat antusias;
34
7)
Kegiatan pada pertemuan 1 guru masih terlihat kurang memberi motivasi kepada siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar, pada kegiatan penutup setiap pertemuan;
8)
Pada pertemuan ke 2 guru terlihat memberi motivasi, pujian dan tepuk tangan kepada siswa yang berhasil menjawab dengan benar;
9)
Pada pertemuan ke 3 siswa diberi tugas secara individu untuk mengerjakan soal;
10) Guru meneliti hasil pekerjaan siswa, menganalisa secara individu dan langsung mengumumkan hasilnya. d. Refleksi Setelah kegiatan pertemuan 1,2 dan 3 pada siklus 1 selesai, maka data-data yang diperoleh dianalisis dan disimpulkan bahwa siklus yang dilaksanakan berhasil atau belum. Dalam tahap refleksi ini peneliti membandingkan antara hasil dari hasil pra-siklus dengan siklus 1, harapannya adanya peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar sesuai yang diharapkan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada pelaksanaan siklus 1, peneliti mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa selama kegiatan pembelajaran siklus 1 berlangsung masih kurang sempurna, demikian juga observer telah melaksanakan kegiatannya untuk mengamati peneliti dan siswa pada mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dari hasil evaluasi siklus 1 yang dilakukan oleh siswa diperoleh hasil belajar siswa memperoleh nilai 0 tidak ada, antara pra-siklus dengan siklus 1 terjadi peningkatan hasil belajar. Pada pra-siklus nilai terendah 40 pada siklus 1 terendah 50 nilai tertinggi pra-siklus 80 pada siklus 1 90, nilai rata-rata pra-siklus 56,33 pada siklus 1 menjadi 68,33, pada prasiklus siswa tuntas sebanyak 10 siswa atau 33,33% pada siklus 1 16 siswa atau 53,33% (Hasil nilai terlampir). 4.1.2 Pelaksanaan Siklus 2 a. Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan kegiatan peneliti melaksanakan gambaran yang berdasarkan masalah pada SD Negeri 2 Kalibening Kecamatan Karanggayam. Karena masalah-masalah masih perlu dihadapi dan sangat kompleks pada SD Negeri 2 Kalibening, maka peneliti pada siklus 2 tetap mengambil suatu masalah yang akan diteliti
35
yaitu pada kelas 4 dengan mata pelajaran IPA dengan materi energi dan perubahannya dengan kompetensi dasar membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas, baling-baling, pesawat terbang kertas, parasut plastik. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir sesuai materi/bahan ajar yang akan disampaikan, metode demonstrasi menggunakan media konkret dan metode lain yang sesuai, instrumen evaluasi yang akan diujikan dan cara melaksanakannya serta waktu, tempat pelaksanaannya. Pelaksanaan siklus 2 pada tahap perencanaan dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelaksanaan siklus 2 ini memuat materi tentang energi dan penggunaannya yang dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajarannya adalah membuat karya/model pesawat terbang, membuktikan perubahan energi dan penggunaannya, membuat karya/model roket sesuai rancangan, dan membuktikan adanya perubahan energi dan penggunaannya, membuat karya/model parasut, mempresentasikan perubahan energi dan penggunaannya pada karya/model parasut, membuat karya/model baling-baling kertas dan mempresentasikan hasil karya tentang perubahan energi dan penggunaannya, dan menerapkan prinsipprinsip keselamatan, kesehatan, keamanan kerja serta menjaga kebersihan. 2) Menentukan Alokasi Waktu Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran adalah 6 x 35 menit (3 x pertemuan). 3) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) Peneliti membuat LKS sesuai dengan materi energi dan penggunaannya, kegiatan untuk mengerjakan dilaksanakan secara berkelompok tiap kelompok terdiri atas 5 siswa (1 kelas menjadi 6 kelompok). 4) Menyiapkan alat dan Bahan yang akan dipergunakan Alat dan bahan a. Membuat Roket tiup a) Karton
36
b) spidol bekas c) gunting d) lem kertas. b. Membuat baling-baling kertas a) Karton b) Plastik Sedotan c) Lem d) Gunting e) Kawat f) Gunting c. Membuat Pesawat Terbang Kertas a) Kertas HVS atau kertas gambar b) Gunting d. Membuat parasut plastik a) Plastik bening atau warna b) Benang c) Patung plastik atau sejenisnya d) Gunting, cater atau sejenisnya e) Lem fok, atau sejenisnya 5) Peneliti membuat lembar evaluasi dengan jumlah soal sebanyak 5 soal isian dengan materi energi dan penggunaannya yang ada pada kehidupan sehari-hari. Soal diberikan pada pertemuan 3 diselesaikan oleh siswa secara individu dalam waktu 35 menit. b. Pelaksanaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan (Acting) dilakukan berdasarkan pada rencana awal yang telah disusun. Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, peneliti berperan sebagai guru sekaligus sebagai pelaksana tindakan. Pelaksana tindakan dilakukan setelah rencana pelaksanaan pembelajaran tersusun dengan baik. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan merupakan penjabaran rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pelaksanaan siklus 2 ini terdiri atas tiga pertemuan. Pertemuan 1 dan pertemuan 2 berlangsung masing-masing selama 70 menit, sedangkan pertemuan
37
3 berlangsung selama 70 menit terbagi menjadi 35 menit pertama untuk mengulas materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya dan 35 berikutnya untuk mengerjakan soal evaluasi siklus 1. 1) Pertemuan 1 (2 x 35 menit) Siklus 2 pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin, 8 April 2013, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a) Kegiatan Awal Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan 1 dengan mengucapkan salam kemudian berdoa dan menanyakan kesiapan dalam menerima pelajaran hari ini kepada siswa. Setelah itu menyampaikan apersepsi yang berbentuk pertanyaan kepada siswa tentang peristiwa kehidupan seharihari dihubungkan dengan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajarannya adalah membuat karya/model pesawat terbang kemudian membuktikan perubahan energi dan penggunaannya, membuat karya/model roket sesuai rancangan, dan membuktikan perubahan energi dan penggunaannya. b) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun. Namun sebelum pelaksanaan pemberian materi guru memberi penjelasan bahwa yang akan dipergunakan untuk pembelajaran sekarang adalah menggunakan cara demonstrasi menggunakan media konkret, guru memberikan contoh konkret dari pesawat terbang kertas dan roket dari kertas, kemudian secara rinci prosedur kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut: a. Prosedur Metode Demonstrasi: a. Mempersiapkan alat bantu yang akan dipergunakan; b. Memberi penjelasan tentang topik yang akan disampaikan; c. Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa; d. Penguatan (diskusi,tanya jawab, tugas dan atau latihan) terhadap hasil demonstrasi; e. Membuat kesimpulan.
38
b. Langkah-langkah Penggunaan Metode Demonstrasi i.
Perencanaan a) Menentukan tujuan; b) Menetapkan langkah-langkah pokok; c) Menyiapkan alat yang diperlukan.
ii.
Pelaksanaan a) Mengusahakan agar demonstrasi diikuti dan diamati oleh seluruh siswa; b) Menumbuhkan sikap kritis pada siswa sehingga terjadi tanya jawab dan diskusi; c) Memberi kesempatan pada siswa untuk mencoba sehingga siswa merasa yakin; d) Membuat lembar penilaian untuk pengamatan proses maupun hasil.
iii.
Tindak Lanjut a) Pemberian tugas kepada siswa untuk melaksanakan kegiatan membuat pesawat terbang dan roket dari kertas; b) Pemberian tugas kepada siswa untuk melaksanakan kegiatan pembuktian pesawat terbang dan roket dari kertas dapat terbang karena angin; c) Penilaian
terhadap
laporan
hasil
pekerjaan
dengan
mempresentasikan secara sederhana; d) Adapun kegiatan yang dilakukan adalah: siswa diberi tugas mengerjakan lembar kerja siswa secara berkelompok untuk melakukan kegiatan membuat dan membuktikan energi dan penggunaannya pada peswat terbang dan roket dari kertas. Setelah semua dijelaskan cara maupun langkah-langkah dari pelaksanaan metode demonstrasi menggunakan media konkret, guru melanjutkan kegiatan eksplorasi, bertanya jawab dengan siswa mencari informasi dari buku, koran mengenai model: a) Pesawat terbang kertas b) Roket dari kertas
39
c) Parasut Plastik d) Baling-baling kertas Siswa dilibatkan secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran terutama untuk melaksanakan pembuatan model pesawat terbang dan roket dari kertas dan memfasilitasi siswa lain untuk melakukan kegiatan pembuktian dapat terbang dengan tenaga angin. Dalam kegiatan elaborasi, guru menyuruh siswa membagi kelompok secara sukarela, memilih anggota sendiri, sambil membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas yang ada pada LKS dikaitkan dalam buku sumber. Siswa oleh guru diberi tugas untuk berdiskusi, dan mempresentasikan hasil diskusi untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis, memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut, memfasilitasi siswa dalam penerapan metode demonstrasi menggunakan media konkret, memberi kepada siswa untuk selalu berkompetisi secara sehat dalam meningkatkan prestasi belajar, membantu siswa untuk membuat laporan secara tertulis, baik individual maupun kelompok, mengarahkan siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok; a. Mengapa pesawat terbang kertas dapat melayang dan turun dengan pelanpelan; b. Energi apa yang mengakibatkan pesawat terbang kertas dapat melayang; c. Bagimana jika cara melemparnya menggunakan benda supaya lebih tinggi terbangnya; d. Bagaimana roket kertas dapat meluncur; e. Apa yang menyebabkan roket dapat meluncur; f. Bagaimana upaya yang dilakukan supaya roket meluncurnya lebih cepat. Kegiatan konfirmasi, guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, meluruskan kesalahan pahaman, memberikan penguatan dan menarik kesimpulan. c) Kegiatan Akhir 1) Membuat Kesimpulan
40
Bahwa angin merupakan energi alternatif yang dapat difungsikan dalam kehidupan sehari-hari. 2) Penutup Guru melakukan evaluasi lisan kepada beberapa siswa untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang baru saja disampaikan. 1) Pertemuan 2 (2 x 35 menit) Siklus 2 pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 9 April 2013, dengan pelaksanaan kegiatan sebagai berikut: a) Kegiatan Awal Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan 2 dengan berdoa dan mengucapkan salam kepada siswa. Setelah itu guru bertanya kepada siswa apa yang kamu pelajari sebelum pelajaran lanjutan. Guru menyampaikan apersepsi yaitu menghubungkan materi dengan keadaan sehari-hari siswa. Setelah itu menyampaikan tujuan yang ingin dicapai pada pembelajaran hari ini yaitu membuat karya/model parasut, mempresentasikan perubahan energi dan penggunaannya pada karya/model parasut, membuat karya/model baling-baling kertas dan mempresentasikan perubahan energi dan penggunaannya. b) Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti yaitu eksplorasi, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengamati model parasut plastik dan baling-baling kertas. Guru menjelaskan secara singkat cara membuat dan cara kerjanya dari model tersebut. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya kesulitan-kesulitan yang terjadi. Dalam
kegiatan
elaborasi,
guru
menghimbau
siswanya
untuk
membiasakan membaca dan menulis beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna dalam buku sumber IPA,mendiskusikan LKS yang telah disediakan oleh guru. Melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis, sehingga perlu presentasi. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir, bertanya jawab dengan siswa sebayanya kemudian menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut dengan diberi motivasi.
41
Dalam kegiatan konfirmasi, siswa diajak untuk bertanya jawab tentang halhal yang belum diketahui siswa, atau perlu mengulang kembali materi yang telah disampaikan sehingga akan lebih jelas lagi. Dalam tanya jawab tidak harus guru yang menjawab tetapi dapat dilemparkan ke siswa lain untuk menjawab atau melengkapi jawaban. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. c) Kegiatan Akhir Setelah siswa menjawab, dibimbing oleh guru untuk membuat kesimpulan berdasarkan kegiatan demonstrasi yang telah dilakukan. Guru menggunakan pertanyaan-pertanyaan
tentang
kegiatan
yang
telah
dilakukan
untuk
membimbing siswa untuk dapat membuat kesimpulan sendiri. Kesimpulan yang diperoleh siswa menyebutkan bahwa angin merupakan energi yang dapat dipergunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. d. Observasi Pada kegiatan pembelajaran Siklus 2 pertemuan 2 ini, peneliti melakukan observasi proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 2 ini berjalan lebih baik dibanding Siklus 1 dan sangat baik. Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan tertib tanpa rasa takut, bebas bertanya apabila belum jelas. Partisipasi siswa terhadap metode demonstrasi menggunakan media konkret sangat terlihat bersemangat, memang belum semua siswa semangat namun sudah banyak peningkatan. Guru semakin kreatif dalam memberikan penjelasan dan beberapa pertanyaan-pertanyaan ringan diluncurkan untuk mengevaluasi hasil pertemuan 2 Siklus 2, ternyata beberapa pertanyaan dapat langsung dijawab benar dan ada sebagian yang masih belum sempurna setelah diarahkan siswa lebih paham. 2) Pertemuan 3 (2 x 35 menit) Pada kegiatan inti Siklus 2 pertemuan 3, guru bertanya kepada siswa sekilas tentang materi yang telah dipelajari pada dua pertemuan sebelumnya. Kemudian guru mengulas kembali materi pertemuan yang telah lalu (2 kali pertemuan) sebelum guru memberikan evaluasi untuk Siklus 2. Siswa diberi kesempatan untuk memperagakan kembali kegiatan membuat hasil karya/model
42
yang telah selesai seperti pesawat terbang dapat melayang dan turun dengan pelan, roket dapat meluncur, parasut dapat terbang dan turun dengan pelanpelan, baling-baling kertas dapat berputar, dan bagaimana menjaga keselamatan, kebersihan, kesehatan serta keamanan kerja dalam kehidupan sehari-harisyarakat maupun secara pribadi. Kemudian siswa diberi tugas untuk mengerjakan evaluasi dalam waktu 35 menit. Pada saat mengerjakan soal evaluasi Siklus 1, siswa didorong supaya percaya diri untuk mengerjakan sendiri evaluasi sesuai dengan penjelasan yang diberikan oleh guru. Sebagian besar siswa mengerjakan soal evaluasi dengan waktu kurang dari 30 menit . c. Refleksi Setelah kegiatan pertemuan 1,2 dan 3 pada Siklus 2 selesai, maka data-data yang diperoleh dianalisis dan disimpulkan bahwa siklus yang dilaksanakan berhasil atau belum. Dalam tahap refleksi ini peneliti membandingkan antara hasil dari hasil pra-siklus dengan Siklus 1, harapannya adanya peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar sesuai yang diharapkan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada pelaksanaan Siklus 1, peneliti mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa selama kegiatan pembelajaran Siklus 1 berlangsung masih kurang sempurna, demikian juga observer telah melaksanakan kegiatannya untuk mengamati peneliti dan siswa pada mengikuti kegiatan belajar mengajar. Peneliti melakukan banyak catatan terutama temuan pada situasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang kadang menjadi kendala dalam pembelajaran, seperti siswa kurang memperhatikan, siswa kurang diberi motivasi, dan siswa kelihatan kurang tertib, kurang terfokus dalam pembelajaran, kemauan siswa juga sangat rendah. Siswa kurang aktif dalam bertanya dan peneliti masih kurang jelas dalam memberi jawaban setiap pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Hal-hal yang terjadi pada Siklus 1 menjadi catatan tersendiri dan mohon untuk diperhatikan pada siklus ke II. Bahwa ada kenaikan hasil belajar pada proses pembelajaran dari pra-siklus ke Siklus 1 walaupun belum secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan
43
menerapkan metode demonstrasi menggunakan media konkret telah terlaksana dengan baik namun belum meningkat secara signifikan untuk itu perlu adanya Siklus 2 supaya hasilnya lebih baik dari pada Siklus 1. 4.2 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini mencakup deskripsi data dan analisis data yang meliputi hasil tes siswa pada siklus 1 dan siklus 2 dengan menganalisis data ke dalam dua tahapan yaitu analisis ketuntasan dan analisis komparatif. 4.2.1 Deskripsi Data a. Data Siklus 1 Tabel 4 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus 1 Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Kalibening Semester 2/2012-2013 No. 1. 2. 3. 4. 5. Jumlah
Interval
Frekwensi
Persentase
81 – 90 71 – 80 61 – 70 51 – 60 41 – 50
4 5 6 8 6 30
13,33 16,67 20 26,67 20 100
b. Data Siklus 2 Tabel 5 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Kalibening Semester 2/2012-2013 No. 1. 2. 3. 4. 5. Jumlah
Interval
Frekwensi
Persentase
90 – 94 85– 89 80– 84 75 – 79 70 – 74
6 0 10 0 14 30
20 0 33,33 0 46,67 100
44
Hasil evaluasi Siklus 2 dinyatakan tuntas 100% dengan penyebaran nilai terendah 70 dan tertinggi 90, nilai terbanyak pada interfal 70-74 sebanyak 46,67% terendah pada kisaran 90-94 yaitu 20% dengan nilai tengah 80-84 berjumlah 33,33%. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil temuan dari observer pada Siklus 1 dan perubahan penerapan metode demonstrasi menggunakan media konkret menjadi peningkatan hasil belajar siswa yang sangat mencolok. Namun belum ada siswa yang mendapat nilai 100 atau mengerjakan soal benar semua. Kemudian motivasi siswa dalam belajar juga mengalami peningkatan seperti yang ada pada angket atau daftar isian hasil observasi dan penelitian yang dilaksanakan oleh observer maupun oleh peneliti sendiri. 4.2.2 Analisis Data Setelah pelaksanaan tindakan pada Siklus 1 pertemuan 1-3 dengan menerapkan metode demonstrasi menggunakan media konkret pada kegiatan pembelajaran IPA Kelas 4 tentang energi dan penggunaannya, analisis penelitian mengenai hasil belajar dapat dijelaskan yaitu hasil evaluasi IPA Siklus 1 siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Kalibening, dengan menggunakan metode tersebut pada kondisi awal nilai terendah 40 sebanyak 9 siswa kemudian Siklus 1 tidak ada, pada Siklus 1 nilai 50 sebanyak 6 siswa dan nilai 60 sebanyak 8 siswa hal ini mengalami kenaikan nilai, dan nilai 70 sebanyak 6 siswa serta nilai 80 sebanyak 5 siswa dan nilai 90 sebanyak 5 siswa. Siswa mendapatkan nilai di atas KKM 16 siswa (53,33%). Belum tuntas 14 siswa atau 46,67%, dengan rata-rata nilai 56,33. Pada Siklus 2 nilai terendah 70 sebanyak 14 siswa atau 46,68%, nilai 80 sebanyak 10 siswa atau 33,33% dan nilai 90 sebanyak 6 siswa atau 20%, dengan ketuntasan 100% nilai rata-rata 77,33. Standar KKM 70 dan rata-rata nilai 75 untuk itu pada Siklus 2 memenuhi syarat bahwa penelitian berhasil dengan baik. a. Analisis Ketuntasan Siklus 1 Analisis ketuntasan pada Siklus 1 adalah bahwa siswa yang mendapat nilai ≤ KKM 70 sebanyak 16 siswa atau 53,33% dan nilai rata-rata kelas 68,33, untuk itu nilai pada Siklus 1 belum memenuhi syarat karena nilai rata-rata baru 68,33 standar yang diharapkan 75 jadi pada tindakan Siklus 1 belum memenuhi persyaratan sesuai indikator. Seperti tabel di bawah ini:
45
Tabel 6 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1 Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Kalibening Semester 2/2012-2013 No.
Ketuntasan
Frekwensi
Persentase (%)
1.
Tuntas
16
53,33
2.
Tidak Tuntas
14
46,67
Rerata
68,33
Nilai Maksimum
90
Nilai Minimum
50
Untuk dapat memperjelas data tersebut, maka berikut disajikan grafik lingkaran untuk hasil tes siklus 1
46,67% 53,33%
Tuntas Belum Tuntas
Gambar 2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 b. Analisis Ketuntasan Siklus 2 Analisis ketuntasan pada Siklus 2 adalah bahwa siswa yang mendapat nilai ≤ KKM 70 30 siswa atau 100% dari 30 siswa dan nilai rata-rata kelas 77,33. Apabila dibandingkan dengan Siklus 1 maka mengalami peningkatan ketuntasan 46,67%, untuk itu nilai pada
46
Siklus 2 memenuhi syarat KKM 30 siswa (100%) dan rata-rata 77,33 dengan indikator kinerja 75. Jadi pada tindakan Siklus 2 memenuhi persyaratan sesuai indikator. Seperti tabel di bawah ini: Tabel 7 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Kalibening Semester 2/2012-2013 No.
Ketuntasan
Frekwensi
Persentase (%)
1.
Tuntas
30
100
2.
Tidak Tuntas
0
0
Rerata
77,33
Nilai Maksimum
90
Nilai Minimum
70
0
Tuntas Belum Tuntas 100%
Gambar 3 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 c. Analisis Komparatif Berdasarkan analisis ketuntasan maka pelaksanaan tindakan penerapan metode demonstrasi menggunakan media konkret pada pelajaran IPA tentang energi dan
47
penggunaannya siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Kalibening adalah ketuntasan pra-siklus 10 siswa atau 33,33% pada Siklus 1 menjadi 16 siswa atau 53,33% meningkat 6 siswa atau 26,67%. Kemudian pada Siklus 2 siswa yang tuntas sebanyak 30 siswa atau 100% meningkat secara signifikan 14 siswa atau 46,67%, dengan nilai rata-rata 77,33. Indikator kinerja yang ditetapkan ketuntasan siswa dengan nilai ≤ 70 dan nilai rata-rata kelas 75
Tabel 8 Analisis Komparatif Hasil Belajar IPA Pra-Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Kalibening Semester 2/2012-2013 Pra Siklus
No.
Siklus 2
Ketuntasan f
1. 2.
Siklus 1
Tuntas Tidak Tuntas
Rerata Nilai Maksimum Nilai Minimum
10 20
% 33,33 66,67 56,33 80 40
f 16 14
% 53,33 45,67 68,33 90 50
f 30 0
% 100 0 77,33 90 70
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis komparatif terhadap hasil belajar IPA Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 maka terlihat bahwa melalui penerapan metode demonstrasi dengan menggunakan media konret dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri 2 Kalibening Semester 2/2012-2013. Peningkatan tersebut terjadi karena: 1. Guru merencanakan pengajaran yang sebaik-baiknya termasuk penggunaan media konkret 2. Guru membimbing siswa dalam berdemonstrasi dan siswa terlibat aktif 3. Siswa dapat berpikir kritis dalam pemecahan masalah 4. Penggunaan metode demonstrasi dengan media konret membuat siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hasil pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan hasil belajar yang masih rendah. Pada pembelajaran Pra-Siklus yang tuntas baru 10 siswa atau 33,33%. Pada Siklus 1 menjadi 16 siswa atau 53,33% , meningkat 6 siswa atau 26,67%. Kemudian pada
48
Siklus 2 siswa yang tuntas sebanyak 30 siswa atau 100% meningkat secara signifikan 14 siswa atau 46,67%, dengan nilai rata-rata 77,33. Indikator kinerja yang ditetapkan ketuntasan siswa dengan nilai ≤ 70.