BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Daerah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gedong 01, berada di Dusun Banyudono RT 02 RW 09 Desa Gedong, Kecamatan Bayubiru, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Letak SD Negeri Gedong 01 berbatasan dengan Kecamatan Getasan yang hanya terpisah dengan sungai kecil, karena sekolah ini terletak di Kecamatan Banyubiru paling timur. Kebanyakan siswa yang menuntut ilmu disekolah ini berasal dari Dusun Banyudono itu sendiri dan dari Dusun Gowongan yang sebenarnya dusun ini sudah masuk di lingkup Kecamatan Getasan, namun SD Negeri Gedong 01 ini merupakan SD yang paling dekat dengan mereka dan dapat ditempuh dengan jalan kaki kurang lebih 10 menit. 4.2 Pelaksanaan Tiap Siklus 4.2.1 Pelaksanaan Pra Siklus Sebelum melaksanakan siklus I dan siklus II, peneliti melakukan observasi awal terlebih dahulu dengan tujuan mendapatkatkan data-data awal yang ada di lapangan, karena dengan data inilah nanti peneliti akan menggunakan untuk menentukan tindakan apa yang harus dilakukan pada langkah-langkah selanjutnya. Pelaksanaan pra siklus dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2014. Hasil observasi awal yang peneliti lakukan bahwa hasil belajar siswa mata pelajaran IPA masih rendah dari KKM. Dari 17 siswa, 9 siswa sudah mencapai ketuntasan dengan KKM yang ditentukan oleh guru kelas yaitu 65. Dan 8 siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan. Rata-rata nilai kelas yang dicapai untuk mata pelajaran IPA adalah 65,05. Hal ini disebabkan karena guru kurang mempersiapkan perencanaan untuk kegiatan pembelajaran. Guru tidak menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sendiri sehingga
50
guru tidak dapat mengimplementasikan pembelajaran secara efektik, kreatif dan menyenangkan. Pembelajaran yang terjadi hanya melalui model ceramah dan berpusat pada guru sehingga dalam proses pembelajaran peserta didik menjadi pasif karena mereka hanya berperan sebagai penerima pelajaran yang berkesempatan hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Guru kurang menerapkan model pembelajaran yang tepat, sehingga guru tidak melaksanakan penilaian unjuk kerja siswa selama proses pembelajaran. Pengajaran IPA didominasi oleh proses pembelajaran yang hanya menggunakan buku sebagai satu-satunya sumber belajar. Sehingga tidak salah jika dikatakan bahwa pengajaran IPA hanya menghafal konsep dan tidak bermakna, tidak relevan dengan apa yang dihadapi oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Peserta didik kurang berperan aktif, kurang
terlibat
dalam
kegiatan
pembelajaran
sehingga
menjadikan
pemahaman peserta didik terhadap apa yang sedang disampaikan oleh guru akan berkurang. Karena aktivitas siswa yang rendah itu, hasil belajar yang diperoleh juga menjadi rendah. Kurangnya peranan gurulah
yang
mengakibatkan unjuk kerja dalam proses belajar siswa kelas 4 di SD Negeri Gedong 01 ini menjadi rendah. Untuk mengetahui persentase ketuntasan hasil belajar IPA kelas IV pada kondisi pra siklus dapat lebih jelas dilihat pada tabel 4.1
51
Tabel 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Gedong 01
Persentase No.
Ketuntasan
Skor
1.
Tuntas
≥65
9
52,9
2.
Belum Tuntas
<65
8
47,1
17
100
Jumlah
Jumlah
(%)
Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa pada pra siklus ini sebanyak 17 siswa terdapat 9 siswa atau 52,9% yang sudah tuntas dalam belajarnya yaitu yang memperoleh nilai ≥65 sesuai dengan KKM yang telah ditentukan oleh sekolah, sedangkan 8 siswa lainnya atau 47,1% belum mencapai ketuntasan belajarnya yaitu yang memperoleh nilai <65. Berikut ini disajikan diagram ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus.
52
60 50 40 tidak tuntas 30
tuntas
20 10 0 tuntas
tidak tuntas
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus Mata Pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Gedong 01
4.2.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan siklus I dengan pokok bahasan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan yang tidak dapat diperbarui dilakukan dalam 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 4.2.2.1 Perencanaan Tindakan Penelitian a. Pertemuan Pertama Berdasarkan hasil observasi pada kondisi awal yang telah diperoleh, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi pembelajaran yang akan diberikan pada pelaksanaan siklus I pertemuan pertama. Kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap perencanaan adalah penyusunan perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Media yang akan 53
digunakan dalam proses pembelajaran ini adalah video tentang kekayaan sumber daya alam , perangkat rubrik penilaian unjuk kerja belajar siswa, serta lembar observasi pelaksanaan RPP untuk guru. b. Pertemuan Kedua Kegiatan yang dilakukan dalam siklus I pertemuan kedua ini merupakan tindak lanjut dari kelemahan yang terjadi pada siklus I pertemuan pertama. Perencanaan dalam pertemuan kedua ini sama dengan perencanaan pada pertemuan pertama yaitu penyusunan perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran adalah video mengenai pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia, perangkat rubrik penilaian unjuk kerja siswa, serta lembar observasi pelaksanaan RPP untuk guru. c. Pertemuan Ketiga Kegiatan yang dilakukan dalam siklus I pertemuan ketiga ini merupakan tindak lanjut dari kelemahan yang terjadi pada siklus I pertemuan kedua. Perencanaan dalam pertemuan ketiga ini sama dengan perencanaan pada pertemuan pertama dan kedua yaitu penyusunan perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran adalah video mengenai sumber daya alam di Indonesia, perangkat rubrik penilaian unjuk kerja siswa, serta lembar observasi pelaksanaan RPP untuk guru. 4.2.3 Implementasi Tindakan dan Observasi siklus I 4.2.3.1 Implementasi Tindakan siklus I Implementasi pada siklus I ini dilakukan dalam 3 kali pertemuan. Dalam setiap pertemuan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup
54
dan diakhiri dengan refleksi. Dalam satu kali pertemuan pembelajaran pada siklus I ini berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). a. Pertemuan Pertama Kegiatan Awal Mengawali pembelajaran pada pertemuan pertama ini, guru mengucapkan salam, berdoa bersama siswa, melakukan presensi kelas, serta mengkondisikan siswa supaya siap mengikuti pelajaran. Ketika siswa sudah siap menerima pelajaran, guru melakukan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan kepada
siswa “anak –anak bagi kalian kekayaan yang tak ternilai itu apa? Terus kekayaan yang tak ternilai bagi bumi ini apa?” Berdasarkan jawaban dari siswa guru kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan pada pertemuan pertama yaitu konsep sumber daya alam. Selanjutnya guru menjelaskan pendekatan serta model yang akan digunakan. Kegiatan Inti Kegiatan yang dilakukan setelah melakukan apersepsi, guru bertanya jawab tentang sumber daya alam yang ada di Indonesia kemudian membagikan artikel mengenai sumber daya alam kepada siswa. Siswa diberi waktu untuk membaca artikel tersebut, kemudian siswa diminta untuk mengemukakan isi dari artikel yang telah disimak. Kemudian guru menampilkan video tentang kekayaan sumber daya alam dan siswa memperhatikan. Setelah video selesai diputarkan siswa diminta untuk membandingkan sumber daya alam yang ada di laut, sungai, hutan
dan
pegunungan.
Kemudian
siswa
membentuk
kelompok
yang
beranggotakan 3-4orang siswa secara heterogen. Setiap siswa dalam satu kelompok
mengorganisasikan
tugas
masing-masing.
Kemudian
bersama
kelompok siswa melakukan eksplorasi beberapa informasi jenis sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui yang selanjutnya akan diidentifikasi bersama kelompok kemudian mengerjakan dalam lembar kerja. Masing-masing kelompok mempresentasikan laporan mengenai sumber daya
55
alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui, kelompok lain menanggapi dan memberikan pertanyaan kepada kelompok presentasi. Kegiatan Penutup Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran. Guru bersama siswa melakukan Tanya jawab mengenai halhal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. Masing-masing kelompok mengumpulkan laporan hasil kerja kelompok, kemudian guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, kemudian menutup pelajaran dengan mengucap salam. b. Pertemuan Kedua Kegiatan Awal Pertemuan kedua diawali dengan berdoa bersama, melakukan presensi kelas, serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran. Guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan minggu lalu. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti Siswa menyimak artikel mengenai pemanfaatan sumber daya alam, kemudian guru bersama siswa bertanya jawab mengenai manfaat sumber daya alam. Guru menampilkan video tentang pemanfaatan sumber daya alam dan siswa memperhatikan dilanjutkan tanya jawab tentang isi dari video tersebut. Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 3 - 4 orang siswa secara heterogen. Setiap siswa dalam satu kelompok mengorganisasikan tugas masing-masing. Kemudian bersama kelompok siswa melakukan eksplorasi beberapa informasi mengenai manfaat sumber daya alam yang selanjutnya akan diidentifikasi bersama kelompok. siswa dapat menyimpulkan serta menuliskan laporan hasil kerja kelompok. Masing-masing kelompok mempresentasikan laporan mengenai
56
manfaat sumber daya alam,
kelompok lain menanggapi dan memberikan
pertanyaan kepada kelompok presentasi. Kegiatan Penutup Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Siswa mengumpulkan laporan hasil kerja kelompok. kemudian guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, kemudian menutup pelajaran dengan mengucap salam. c. Pertemuan Ketiga Kegiatan Awal Pertemuan ketiga diawali dengan berdoa bersama, mengucapkan salam dan melakukan presensi kelas, serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran. Guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan minggu lalu. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti Guru menampilkan video tentang cara menjaga dan melestarikan sumber daya alam dan siswa memperhatikan
dan setelah selesai video diputar guru
meminta beberapa siswa untuk menceritakan ulang isi dari video yang mereka lihat. Dilanjutkan tanya jawab tentang isi dari video tersebut. Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 3 - 4 orang siswa secara heterogen. Setiap siswa dalam satu kelompok mengorganisasikan tugas masing-masing. Kemudian bersama kelompok siswa melakukan eksplorasi beberapa informasi mengenai cara menjaga dan melestarikan sumber daya alam yang selanjutnya akan diidentifikasi bersama kelompok. siswa dapat menyimpulkan serta menuliskan laporan hasil kerja kelompok. Masing-masing kelompok mempresentasikan laporan mengenai 57
cara menjaga dan melestarikan sumber daya alam, kelompok lain menanggapi dan memberikan pertanyaan kepada kelompok presentasi. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari lembar kerja yang telah dikerjakan. Kemudian guru memberikan soal pilihan ganda secara individu sebagai soal evaluasi. Siswa memperhatikan guru dalam menjelaskan tugasnya setelah itu siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan tugasnya masing – masing. Kegiatan Penutup Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Siswa mengumpulkan laporan hasil kerjanya. Kemudian guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dan memberi penguatan. Sebelum mengakhiri pelajaran,guru bersama siswa menyimpulkan kembali tentang materi yang telah dipelajari kemudian menutup pelajaran dengan mengucap salam. 4.2.3.2 Deskripsi Pelaksanaan Observasi Hasil Tindakan Siklus I Terhadap Kinerja Guru Hasil pengamatan terhadap kinerja guru pada kegiatan pembelajaran diukur dengan menggunakan lembar observasi. Dari lembar observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Hasil observasi kinerja guru pada siklus I pertemuan I dapat dilihat pada tabel 4.2
58
Tabel 4.2 Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus I Pertemuan I Hasil penelitian
No
Skor
1
1
-
0
2
2
-
0
3
3
2
6
4
4
4
16
5
5
12
60
observer
Jumlah skor
Jumlah
Tabel
4.2
82
mendiskripsikan
bahwa
implementasi
pelaksanaan
pembelajaran oleh peneliti yang diamati oleh observer pada siklus I pertemuan 1, terdapat 2 untuk skor 3 dan 17 untuk skor 4. Dapat diketahui skor perolehan pada siklus I pertemuan I ini mencapai 83. Jumlah 83 termasuk kualifikasi A. Selanjutnya, untuk melihat hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus I pertemuan II Hasil penelitian
No
Skor
1
1
-
0
2
2
-
0
3
3
-
6
4
4
5
20
5
5
13
65
observer
Jumlah
Jumlah skor
85
59
Tabel
4.3
mendiskripsikan
bahwa
implementasi
pelaksanaan
pembelajaran oleh peneliti yang diamati oleh observer pada siklus I pertemuan II, terdapat 5 untuk skor 4 dan 13 untuk skor 5. Dapat diketahui skor perolehan pada siklus I pertemuan II ini mencapai 85. Jumlah 85 termasuk kualifikasi A. Selanjutnya, untuk melihat hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan III dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus I pertemuan III Hasil penelitian
No
Skor
1
1
-
0
2
2
-
0
3
3
1
3
4
4
5
20
5
5
12
60
observer
Jumlah skor
Jumlah
Tabel
4.4
83
mendiskripsikan
bahwa
implementasi
pelaksanaan
pembelajaran oleh peneliti yang diamati oleh observer pada siklus I pertemuan III, terdapat 1 untuk skor 3, terdapat 5 untuk skor 4 dan 12 untuk skor 5. Dapat diketahui skor perolehan pada siklus I pertemuan III ini mencapai 83. Jumlah 83 termasuk kualifikasi A. Hasil Tindakan Siklus I Terhadap Aktivitas Siswa Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran diukur dengan menggunakan lembar observasi. Dari lembar observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I dapat dilihat pada tabel 4.5
60
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I pertemuan I Hasil penelitian
No
Skor
1
1
-
0
2
2
-
0
3
3
2
6
4
4
6
24
5
5
7
35
observer
Jumlah skor
Jumlah
65
Tabel 4.5 mendiskripsikan bahwa aktivitas siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan 1, terdapat 2 untuk skor 3, terdapat 6 untuk skor 4 dan terdapat 7 untuk skor 5. Dapat diketahui skor perolehan pada siklus I pertemuan I ini mencapai 65 dari skor maksimal 75. Jumlah 65 termasuk kualifikasi A. Selanjutnya, untuk melihat hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I pertemuan II Hasil penelitian
No
Skor
1
1
-
0
2
2
-
0
3
3
1
3
4
4
6
24
5
5
8
40
observer
Jumlah
Jumlah skor
67
61
Tabel 4.6 mendiskripsikan bahwa aktivitas siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan II, terdapat 1 untuk skor 3, terdapat 6 untuk skor 4 dan terdapat 8 untuk skor 5. Dapat diketahui skor perolehan pada siklus I pertemuan II ini mencapai 67 dari skor maksimal 75. Jumlah 67 termasuk kualifikasi A. Selanjutnya, untuk melihat hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan III dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I pertemuan III Hasil penelitian
No
Skor
1
1
-
0
2
2
-
0
3
3
-
0
4
4
6
24
5
5
9
45
observer
Jumlah
Jumlah skor
69
Tabel 4.7 mendiskripsikan bahwa aktivitas siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan III, terdapat 6 untuk skor 4 dan terdapat 9 untuk skor 5. Dapat diketahui skor perolehan pada siklus I pertemuan I ini mencapai 69 dari skor maksimal 75. Jumlah 69 termasuk kualifikasi A. 1. Refleksi Kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan ternyata memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang didapat dalam pembelajaran pada siklus I ini kemudian dipertahankan untuk melanjutkan tindakan ke siklus II sedangkan kekurangan atau kendalanya harus dicari penyelesainnya untuk memperbaiki dan menyempurnakan siklus II. Identifikasi kelebihan pada pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut :
62
1. Guru a. Guru sudah baik dalam memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran. b. Guru sudah menyampaikan apersepsi sesuai dengan materi ajar. c. Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran yang sesuai. d. Guru sudah menunjukkan penguasaan materi pelajaran. e. Guru sudah menggunakan model dan media yang sesuai dalam proses pembelajaran f. Guru sudah melaksanakan pembelajaran secara runtut. g. Guru sudah melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual. h. Guru sudah dapat membuat siswa aktif bertanya dan menjawab atau mengemukakan pendapatnya. i. Guru sudah menunjukkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam mengajar. j. Guru sudah melatih siswa untuk berpikir kritis dalam membuat pertanyaan. 2. Siswa Siswa terlihat antusias dalam mengikuti pelajaran dan rasa ingin tahunya pun tinggi, terlihat dari ketika guru mempersiapkan alat dan media yang ingin digunakan dan terlihat juga disetiap guru ingin menunjukkan video pembelajaran yang berkaitan dengan materi. Siswa tidak mudah bosan dan terlihat aktif dan ini juga terlhat ketika mereka bekerja dalam kelompok.
Identifikasi kekurangan atau kendala pada pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut : a. Pertemuan 1 1. Alokasi waktu belum sesuai rencana 2. Guru belum memantau kemajuan belajar siswa.
63
3. Kurangnya pengelolaan kelas sehingga situasi kelas menjadi tidak kondusif. 4. Guru belum maksimal dalam membimbing siswa untuk memberikan pengarahan didalam kelompok 5. Guru belum maksimal dalam membimbing siswa untuk membuat kesimpulan b. Pertemuan 2 1. lokasi waktu belum sesuai rencana 2. Kurangnya tanya jawab antara guru dengan siswa. 3. Siswa belum mampu membuat kesimpulan dengan bahasa mereka sendiri, masih terpaku pada guru. c. Pertemuan 3 1. Alokasi waktu belum sesuai rencana 2. Guru kurang memperhatikan kondisi kelas sehingga suasana kelas tidak terkontrol. Cara mengatasi kekurangan pada pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut : a.
Guru berusaha mengatur waktu di setiap kegiatan pembelajaran
b.
Guru memantau kemajuan belajar dari setiap kelompok
c.
Guru merespon positif terhadap pertanyaan
d.
Guru mengajak siswa untuk melakukan ice breaking untuk menghilangkan ketegangan saat pembelajaran.
e.
Guru membuat pertanyaan yang diberikan pada seluruh siswa untuk melatih siswa membuat kesimpulan dengan bahasa sendiri agar tidak terpaku pada guru, maka guru menyuruh siswa untuk menuliskan tentang apa yang dipahami dari materi yang telah diajarkan pada buku mereka masing - masing.
64
4.2.4 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan siklus II dengan pokok bahasan sumber daya alam dan teknologi dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: Perencanaan Tindakan Penelitian a. Pertemuan Pertama Berdasarkan hasil observasi pada kondisi awal yang telah diperoleh, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi pembelajaran yang akan diberikan pada pelaksanaan siklus I pertemuan pertama. Kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap perencanaan adalah penyusunan perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai sumber daya alam dan teknologi dalam bab ini siswa akan dperkenalkan dengan proses pembuatan kertas dan proses pembuatan roti . Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran ini adalah video tentang pembuatan kertas dan video pembuatan roti, perangkat rubrik penilaian unjuk kerja belajar siswa, serta lembar observasi pelaksanaan RPP untuk guru. b. Pertemuan Kedua Kegiatan yang dilakukan dalam siklus I pertemuan kedua ini merupakan tindak lanjut dari kelemahan yang terjadi pada siklus I pertemuan pertama. Perencanaan dalam pertemuan kedua ini sama dengan perencanaan pada pertemuan pertama yaitu penyusunan perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai sumber daya alam dan teknologi dalam bab ini siswa akan diperkenalkan dengan proses pembuatan nasi dan proses pembuatan bahan sandang. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran adalah video mengenai proses pembuatan nasi dan proses pembuatan bahan sandang, perangkat rubrik penilaian unjuk kerja siswa, serta lembar observasi pelaksanaan RPP untuk guru.
65
4.2.5 Implementasi Tindakan dan Observasi Siklus II 4.2.5.1 Implementasi Tindakan siklus II Implementasi pada siklus II ini dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Dalam setiap pertemuan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dan diakhiri dengan refleksi. Dalam satu kali pertemuan pembelajaran pada siklus II ini berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). a. Pertemuan Pertama Kegiatan Awal Mengawali pembelajaran pada pertemuan pertama ini, berdoa bersama siswa, mengucapkan salam melakukan presensi kelas, serta mengkondisikan siswa supaya siap mengikuti pelajaran. Ketika siswa sudah siap menerima pelajaran, guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa “anak – anak apa kalian tahu apa bahan dasar dari pembuatan kertas yang kita gunakan untuk menulis?”Berdasarkan jawaban dari siswa guru kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan pada pertemuan pertama yaitu konsep sumber daya alam yang berhubungan dengan teknologi. Selanjutnya guru menjelaskan pendekatan serta model yang akan digunakan. Kegiatan Inti Kegiatan yang dilakukan setelah melakukan apersepsi, guru bertanya jawab tentang sumber daya alam yang ada di Indonesia kemudian membagikan artikel mengenai proses pengolahan kertas dan proses pengolahan roti kepada siswa. Siswa diberi waktu untuk membaca artikel tersebut, kemudian siswa diminta untuk mengemukakan isi dari artikel yang telah disimak. Kemudian guru menampilkan video tentang proses pengolahan kertas dan proses pengolahan roti. Setelah video selesai diputarkan siswa dan guru melakukan tanya jawab seputar proses pengolahan kertas dan roti. Kemudian siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 3-4 orang siswa secara heterogen. Setiap siswa dalam satu kelompok
mengorganisasikan
tugas
masing-masing. 66
Kemudian
bersama
kelompok siswa melakukan eksplorasi beberapa informasi tentang proses pengolahan kertas dan roti yang selanjutnya akan diidentifikasi bersama kelompok kemudian mengerjakan dalam lembar kerja. Masing-masing kelompok mempresentasikan laporan mengenai proses pengolahan kertas dan pengolahan roti, kelompok lain menanggapi dan memberikan pertanyaan kepada kelompok presentasi. Kegiatan Penutup Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran. Guru bersama siswa melakukan Tanya jawab mengenai halhal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. Masing-masing kelompok mengumpulkan laporan hasil kerja kelompok, kemudian guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, kemudian menutup pelajaran dengan mengucap salam. b. Pertemuan Kedua Kegiatan Awal Pertemuan kedua diawali dengan berdoa bersama siswa, mengucapkan salam melakukan presensi kelas, serta mengkondisikan siswa supaya siap mengikuti pelajaran. Ketika siswa sudah siap menerima pelajaran, guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa “anak – anak sudah makan? Apa yang kalian makan?” Berdasarkan jawaban dari siswa guru kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan pada pertemuan pertama yaitu konsep sumber daya alam yang berhubungan dengan teknologi. Selanjutnya guru menjelaskan pendekatan serta model yang akan digunakan. Kegiatan Inti Kegiatan yang dilakukan setelah melakukan apersepsi, guru bertanya jawab tentang pelajaran yang sebelumnya dan guru memberika penjelasan tentang
67
konsep sumber daya alam dan teknologi kemudian guru menampilkan video tentang proses pengolahan nasi dan proses pengolahan bahan sandang. Setelah video selesai diputarkan siswa dan guru melakukan tanya jawab seputar proses pengolahan nasi dan bahan sandang. Kemudian siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 3-4 orang siswa secara heterogen. Setiap siswa dalam satu kelompok
mengorganisasikan
tugas
masing-masing.
Kemudian
bersama
kelompok siswa melakukan eksplorasi beberapa informasi tentang proses pengolahan kertas dan roti yang selanjutnya akan diidentifikasi bersama kelompok kemudian mengerjakan dalam lembar kerja. Masing-masing kelompok mempresentasikan laporan mengenai proses pengolahan kertas dan pengolahan roti, kelompok lain menanggapi dan memberikan pertanyaan kepada kelompok presentasi. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari lembar kerja yang telah dikerjakan. Kemudian guru memberikan soal pilihan ganda secara individu sebagai soal evaluasi. Siswa memperhatikan guru dalam menjelaskan tugasnya setelah itu siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan tugasnya masing – masing. Kegiatan Penutup Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran. Guru bersama siswa melakukan Tanya jawab mengenai halhal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. Masing-masing kelompok mengumpulkan laporan hasil kerjanya, kemudian guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, kemudian menutup pelajaran dengan mengucap salam. 4.2.5.2 Deskripsi Pelaksanaan Observasi Hasil Tindakan Siklus II Terhadap Kinerja Guru Hasil pengamatan terhadap kinerja guru pada kegiatan pembelajaran diukur dengan menggunakan lembar observasi. Dari lembar observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan dan kelebihan selama 68
pembelajaran berlangsung. Hasil observasi kinerja guru pada siklus I pertemuan I dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus II Pertemuan I
Hasil penelitian
No
Skor
1
1
-
0
2
2
-
0
3
3
-
6
4
4
4
16
5
5
14
70
observer
Jumlah skor
Jumlah
Tabel
4.8
86
mendiskripsikan
bahwa
implementasi
pelaksanaan
pembelajaran oleh peneliti yang diamati oleh observer pada siklus II pertemuan 1, terdapat 4 untuk skor 4 dan 14 untuk skor 5. Dapat diketahui skor perolehan pada siklus I pertemuan I ini mencapai 86. Jumlah 86 termasuk kualifikasi A. Selanjutnya, untuk melihat hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.9.
69
Tabel 4.9 Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus I pertemuan II Hasil penelitian
No
Skor
1
1
-
0
2
2
-
0
3
3
1
3
4
4
2
8
5
5
15
75
observer
Jumlah skor
Jumlah
Tabel
4.9
86
mendiskripsikan
bahwa
implementasi
pelaksanaan
pembelajaran oleh peneliti yang diamati oleh observer pada siklus I pertemuan II, terdapat 1 untuk skor 3, terdapat 2 untuk skor 4 dan 15 untuk skor 5.
Dapat diketahui skor perolehan pada siklus I pertemuan II ini
mencapai 86. Jumlah 86 termasuk kualifikasi A. Hasil Tindakan Siklus II Terhadap Aktivitas Siswa Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran diukur dengan menggunakan lembar observasi. Dari lembar observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan I dapat dilihat pada tabel 4.10.
70
Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II pertemuan I Hasil penelitian
No
Skor
1
1
-
0
2
2
-
0
3
3
-
0
4
4
4
16
5
5
11
55
observer
Jumlah
Jumlah skor
71
Tabel 4.10 mendiskripsikan bahwa aktivitas siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan 1, terdapat 4 untuk skor 4 dan terdapat 11 untuk skor 5. Dapat diketahui skor perolehan pada siklus II pertemuan I ini mencapai 71 dari skor maksimal 75. Jumlah 71 termasuk kualifikasi A. Selanjutnya, untuk melihat hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II pertemuan II Hasil penelitian
No
Skor
1
1
-
0
2
2
-
0
3
3
-
0
4
4
2
8
5
5
13
65
observer
Jumlah
Jumlah skor
73
71
Tabel 4.11 mendiskripsikan bahwa aktivitas siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan II, terdapat 2 untuk skor 4 dan terdapat 13 untuk skor 5. Dapat diketahui skor perolehan pada siklus II pertemuan II ini mencapai 73 dari skor maksimal 75. Jumlah 73 termasuk kualifikasi A.
1. Refleksi Dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan ternyata hasil dari kinerja guru dan keaktifan siswa pada siklus II lebih baik dari pada siklus I. Dari guru sendiri terlihat lebih siap dan lebih menguasai materi, sedangkan siswa lebih aktif, lebih berani dan sangat antusias dalam mengikuti pelajaran dikelas.
4.3 Analisis Data 4.3.1 Kondisi Awal ( Pra Siklus ) Berdasarkan hasil analisis data, terlihat bahwa hasil belajar IPA kelas IV SD Negeri Gedong 01 masih rendah dari KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu ≥70 dimana KKM yang ditentukan oleh sekolah adalah 65. Dari 17 siswa, 9 siswa sudah mencapai target ketuntasan dan 8 siswa belum memenuhi target ketuntasan. Rata-rata nilainya adalah 65,05. Hal ini disebabkan oleh cara mengajar guru yang hanya ceramah dan tidak bervariasi. 4.3.2 Siklus I Setelah diperoleh data pada Pra Siklus atau observasi awal, maka peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai penyebab dari rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan kemudian diterapkannya model Group Investigation (GI) dengan video pembelajaran pendekatan dalam pembelajaran. Siklus I ini dilakukan selama tiga kali
72
pertemuan. Berdasarkan proses belajar mengajar dengan model Group Investigation (GI) dengan video pembelajaran, didapat hasil ketuntasan belajar pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Gedong 01
No
Kategori Ketuntasan
Skor
Jumlah
Presentase
siswa
(%)
1
Tuntas
≥70
13
76,5
2
Tidak tuntas
<70
4
23,5
17
100
Jumlah
Pada siklus I ini mengalami peningkatan dari pra siklus yaitu dari 17 siswa terdapat 4 siswa atau 23,5% yang belum tuntas dalam belajarnya yaitu yang memperoleh nilai < 70 sesuai dengan KKM yang ditentukan oleh peneliti, sedangkan 13 siswa lainnya atau 76,5% telah mencapai ketuntasan belajarnya yaitu yang memperoleh nilai ≥ 70. Berikut ini disajikan diagram ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I.
73
80 70 60 50
tidak tuntas
40
tuntas
30 20 10 0 tuntas
tidak tuntas
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Mata Pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Gedong 01
4.3.3 Siklus II Siklus II ini merupakan penyempurnaan dari siklus I. Kekurangankekurangan yang terdapat dalam siklus I ini kemudian di sempurnakan di dalam siklus II. Siklus II ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Pada siklus II ini mengalami peningkatan dari pra siklus dan siklus I. Selanjutnya, untuk melihat secara jelas hasil belajar pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.15. Untuk mengetahui persentase ketuntasan hasil belajar IPA kelas IV pada kondisi siklus II dapat lebih jelas dilihat pada tabel 4.13.
74
Tabel 4.13 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Gedong 01
No
Kategori
Skor
Ketuntasan
Jumlah siswa
Presentase (%)
1
Tuntas
≥70
17
100
2
Tidak tuntas
<70
0
0
17
100
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.13 diatas dari 17 siswa terdapat 0 siswa atau 0% yang belum tuntas dalam belajarnya yaitu yang memperoleh nilai < 70 sesuai dengan KKM yang telah ditentukan oleh sekolah, sedangkan 17 siswa atau 100% telah mencapai ketuntasan belajarnya yaitu yang memperoleh nilai ≥ 70. Berikut ini disajikan diagram ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II.
75
100 90 80
70 60
tidak tuntas
50
tuntas
40 30 20 10 0
tuntas
tidak tuntas
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II Mata Pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Gedong 01
4.4 Pembahasan 4.4.1 Siklus I Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1 terjadi peningkatan hasil belajar yang dapat dilihat dari hasil ketuntasan belajar siswa. Dilihat dari pembelajarannya siswa juga lebih semangat dan antusias dan tidak merasa bosan. Dan ketika masuk dipertemuan kedua dan ketiga siswa tampak lebih antusias karena merasa penasaran dengan media apa yang akan disiapkan dan guru tidak hanya menggunakan ceramah saja sehingga siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan tertib dan tenang. Dari siklus 1 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Group Investigation (GI) dengan video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, tidak hanya hasil belajar saja tetapi juga
76
keaktifan siswa yang dapat dilihat ketika mereka bekerja satu team dengan teman sekelompoknya, terlihat juga keberanian mereka ketika presentasi, bertanya jawab dan menanggapi hasil presentasi dari kelompok lain. 4.4.2 Siklus II Terlihat ada peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model Group Investigation (GI) dengan video pembelajaran. Peningkatan hasil belajar siswa yang tinggi dan maksimalnya aktivitas baik siswa maupun guru dalam pembelajaran dapat terjadi itu tergantung dari bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung di dalam kelas. Karakter yang diharapkan pada siswa sama dengan yang terjadi pada siklus I dimana anak terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga anak terlihat aktif, berani dalam mengikuti pemebelajaran. Observasi awal yang telah dilakukan sebelum peneliti melakukan tindakan, terlihat bahwa pembelajaran yang terjadi masih monoton dimana guru hanya ceramah sehinnga siswa tidak terlihat aktif karena mereka hanya mendengarkan apa yang diterangkan oleh guru dan mencatat. Sehingga siswa cenderung pasif dan tidak terlibat langsung kedalam proses pembelajaran dan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Upaya perbaikan pembelajaran di kelas dilakukan agar siswa dapat beraktivitas dengan aktif dan hasil belajar siswa menjadi meningkat. Upaya tersebut yaitu dengan cara menerapkan model Group Investigation (GI) dengan video pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu dari pra siklus ke siklus I kemudian ke siklus II, dengan hasil belajar pada siklus II telah mencapai ketuntasan secara klasikal yaitu lebih dari 90% sehingga dapat dikatakan tuntas dan berhasil. Hasil pembelajaran tersebut membuktikan bahwa dengan mengaktifkan siswa melalui model Group Investigation (GI) dengan video pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami konsep IPA khususnya materi sumber daya alam dan teknologi.
77
Peningkatan hasil ketuntasan belajar pada pra siklus, siklus I, dan siklus II secara jelas dapat dilihat pada tabel 4.14. Tabel 4.14 Rekapitulasi Kenaikan Nilai Pada Pra Siklus, Siklus I, Dan Siklus II Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Gedong 01
Jumlah No
Kondisi
Jumlah
siswa yang
Persentase
siswa
Persentase
belum
(%)
yang
(%)
tuntas
tuntas
1
Pra siklus
8
47,1
9
52,9
2
Siklus I
4
23,0
13
76,5
Siklus II
0
0
17
100
3
Perbandingan ketuntasan belajar siswa secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.4
78
100 90 80 70 60 50
tidak tuntas
40
tuntas
30 20 10 0 Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Gedong 01 Berdasarkan pada gambar 4.4 secara keseluruhan penelitian ini membuktikan bahwa dengan menerapkan model Group Investigation (GI) dengan video pembelajaran pokok bahasan sumber daya alam dan teknologi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri Gedong 01. Penerapan model Group Investigation (GI) dengan video pembelajaran ini dapat membuat pembelajaran yang dilakukan lebih menarik, sehingga juga tertarik untuk belajar dan membuat pembelajaran lebih menyenangkan tidak monoton seperti sebelumnya yang hanya ceramah dan terpaku dengan buku. Selain itu, guru juga dapat mengetahui siswa yang aktif dalam proses belajar mengajar, sehingga akan berpengaruh baik terhadap peningkatan hasil belajar siswa tersebut.
79