BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Seperti yang terlah dibahas pada bab sebelumnya, bahwa terdapat 3 (tiga) metode pengajuan pendapatan. Yaitu: metode selesai produksi, metode proporsional, dan metode pada saat pembayaran. Masing-masing metode memiliki karakteristik yang berbeda dalam penerapannya disesuaikan dengan jenis usaha perusahaan. Metode selesai produksi digunakan untuk mengakui pendapatan yang dihasilkan dengan serangkaian tindakan di mana yang terakhir sangat pending dalam hubungannnya dengan total tansaksi jasa di mana pendapatan jasa dianggap telah dihasilkan
hanya
setelah
tindakan
terakhir
terjadi.
Misalnya,
perusahaan
menghasilkan pendapatan jasa hanya setelah pengiriman barang, meskipun pengepakan, muat barang dan transportasi mendahului pengiriman. Metode proporsional digunakan untuk mengakui pendapatan yang dihasilkan oleh lebih dari transaksi dan hanya ketika jasa melebihi satu periode akuntansi. Dalam metode ini, pendapatan diakui berdasarkan kinerja proposional setiap tindakan. Metode kinerja proporsional dari akuntansi untuk pendapatan sama dengan metode persentase penyelesaian.
35
Metode pada saat pembayaran digunakan untuk pendapatan ketika ketidakpastian penagihan sangat tinggai atau estimasi beban yang terkait dengan pendapatan tidak dapat dipercaya sehingga persyaratan reliabilitas tidak dipenuhi. Pendapatan diakui hanya ketika kas diperoleh. Berdasarkan jenis perusahaan yang diteliti, yaitu PT. Juvanindo Utama, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor bidang mekanikal dan elektrikal, maka metode yang cocok digunakan untuk perusahaan adalah 2 metode, yaitu kontrak selesai dan metode proporsional yaitu berdasarkan persentase dari biaya dan berdasarkan persentase penyelesaian secara fisik. Dalam pembahasan selanjutnya, metode kontrak selesai akan digunakan sebagai alternative dari metode proposional yang diterapkan oleh perusahaan dan akan dikaji mengenai kelemahan dan keunggulan dari kedua metode tersebut.
1. Data Proyek Hotel The Stones - Bali Pada bulan Oktober 2011 perusahaan mendapatkan tender dari PT. Trakindo utama untuk proyek pengadaan dan pemasangan mekanikal dan elektrikal proyek Hotel The Stones Bali untuk rentang tahun 2011-2012 Besarnya nilai kontrak sebesar Rp. 1.420.000.000 (satu milyar empat ratus dua puluh juta rupiah), termasuk PPh dan PPN 10%. Kontrak ini disepakati sesuai dengan perjanjian sebagai berikut:
36
1. Pihak pertama (PT Trakindo Utama atau employer) dengan Pihak Kedua (PT Juvanindo Utama atau contractor) menyepakati bahwa pembayaran terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan kemajuan proyek. 2. Pihak kedua menyerahkan jaminan pelaksanaan pekerjaan yang dikeluarkan oleh Bank Umum atau perusahaan asuransi yang memiliki kriteria tertentu. 3. Jika terjadi keterlambatan penyerahan akibat kelalaian pihak kedua, sehingga melampau batas waktu yang disepakati, maka setiap keterlambatan akan dikenakan denda yang selanjutkan akan diperhitungkan dengan kewajiban pembayaran Pihak Pertama kepada Pihak Kedua (kontrak proyek terlampir).
2. Metode Pengakuan Pendapatan Perusahaan Dari
kebijakan
akuntansi
perusahaan
mengenai
metode
pengakuan
pendapatannya, jenis pengakuan pendapatan yang diterapkan di PT. Juvanindo Utama adalah metode pengakuan pendapatan proposional berdasarkan persentase biaya dan berdasarkan penyelesaian pekerjaan secara fisik. Metode pengakuan pendapatan proporsional digunakan untuk mengakui pendapatan yang dihasilkan oleh lebih dari aksi transaksi dan hanya ketika jasa melebihi satu periode akuntansi. Dalam metode ini, pendapatan diakui berdasarkan kinerja proporsional ini hampir sama dengan metode persentase penyelesaian pada perusahaan manufaktur atau produk.
37
Prosedur pengakuan pendapatan sebagai berikut: a. Berdasarkan “Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan” yang ditandatangani Pengawas Lapangan (Site Engineering), Pimpinan Lokasi (Manager Engineering) dan Pimpinan Proyek (Project Engineering) pada tanggal 12 Desember 2011, menyatakan bahwa jumlah bobot prestasi kerja (progress) dari seluruh pelaksanaan pekerjaan telah mencapai 7,85%. 1) Pada tanggal 14 Desember 2011, PT Juvanindo Utama mencatat pengakuan pendapatan berdasarkan progress dengan menerbitkan Invoice serta melakukan penagihan kepada pihak PT Trakindo Utama sebesar 7,85% dari nilai kontrak dengan retensi 5%: -
Progress: 7,85% x Rp 1.420.000.000 = Rp 111.470.000
-
Retensi: 5% x Rp 111.470.000 = Rp 5.573.500
-
Penagihan: Rp 111.470.000 – 5.573.500 = Rp 105.896.500
Dilakukan pencatatan sebagai pendapatan 2) Pada tanggal 22 Desember 2011, PT Trakindo Utama melakukan pembayaran pada PT Juvanindo Utama sebesar Rp 105.896.500, maka dilakukan pencatatan.
b. Berdasarkan “Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan” yang ditandatangani Pengawas Lapangan (Site Engineering), Pimpinan Lokasi (Manager Engineering) dan Pimpinan Proyek (Project Engineering) pada tanggal 02
38
Pebruari 2012, menyatakan bahwa jumlah bobot prestasi kerja (progress) dari seluruh pelaksanaan pekerjaan telah mencapai 35,28% dari seluruh pekerjaan. 1) Pada tanggal 04 Pebruari 2012, PT Juvanindo utama mencatat pengakuan pendapatan berdasarkan progress dengan menerbitkan Invoice serta melakukan penagihan kepada pihak PT Trakindo Utama sebesar 35,28% dari nilai kontrak dengan retensi 5%: -
Progress: 35,28% x Rp 1.314.103.500 = Rp 463.615.715
-
Retensi: 5% x Rp 463.615.715 = Rp 23.180.786
-
Penagihan: Rp 463.615.715 – 23.180.786 = Rp 440.434.929
Dilakukan pencatatan sebagai pendapatan. 2) Pada tanggal 16 Maret 2012, PT Trakindo Utama melakukan pembayaran pada PT Juvanindo Utama sebesar Rp 440.434.929, maka dilakukan pencatatan.
c. Berdasarkan “Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan” yang ditandatangani Pengawas Lapangan (Site Engineering), Pimpinan Lokasi (Manager Engineering) dan Pimpinan Proyek (Project Engineering) pada tanggal 02 April 2012, menyatakan bahwa jumlah bobot prestasi kerja (progress) dari seluruh pelaksanaan pekerjaan telah mencapai 67,46% dari seluruh pekerjaan. 1) Pada tanggal 27 April 2012, PT Juvanindo Utama mencatat pengakuan pendapatan berdasarkan progress dengan menerbitkan Invoice serta
39
melakukan penagihan kepada pihak PT Trakindo Utama sebesar 67,46% dari nilai kontrak dengan retensi 5%: -
Progress: 67,46% x Rp 873.668.571 = Rp 589.376.818
-
Retensi: 5% x Rp 589.376.817,96 = Rp 29.468.841
-
Penagihan: Rp 589.376.817,96 - 29.468.841 = Rp 559.907.977
Dilakukan pencatatan sebagai pendapatan. 2) Pada tanggal 30 Mei 2012 PT Trakindo Utama melakukan pembayaran pada PT Juvanindo Utama sebesar Rp 559.907.977, maka dilakukan pencatatan.
d. Berdasarkan “Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan” yang ditandatangani Pengawas Lapangan (Site Engineering), Pimpinan Lokasi (Manager Engineering) dan Pimpinan Proyek (Project Engineering) pada tanggal 25 Juli 2012, menyatakan bahwa jumlah bobot prestasi kerja (progress) dari seluruh pelaksanaan pekerjaan telah mencapai 90,34% dari seluruh pekerjaan. 1) Pada tanggal 26 Juli 2012, PT Juvanindo Utama mencatat pengakuan pendapatan berdasarkan progress dengan menerbitkan Invoice serta melakukan penagihan kepada pihak PT Trakindo Utama sebesar 90,34% dari nilai kontrak dengan retensi 5%: -
Progress: 90,34% x Rp 313.760.594 = Rp 283.451.321
-
Retensi: 5% x Rp 283.451.320,51= Rp 14.172.566
-
Penagihan: Rp 283.451.320,51 – 14.172.566 = Rp 269.278.754 40
Dilakukan pencatatan sebagai pendapatan. 2) Pada tanggal 28 Agustus 2012, PT Trakindo Utama melakukan pembayaran pada PT Juvanindo Utama sebesar Rp 269.278.754, maka dilakukan pencatatan.
e. Berdasarkan “Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan” yang ditandatangani Pengawas Lapangan (Site Engineering), Pimpinan Lokasi (Manager Engineering) dan Pimpinan Proyek (Project Engineering) pada tanggal 25 Nopember 2012, menyatakan bahwa jumlah bobot prestasi kerja (progress) dari seluruh pelaksanaan pekerjaan telah mencapai 100% dari seluruh pekerjaan. 1) Pada tanggal 27 Nopember 2012, PT Juvanindo Utama mencatat pengakuan pendapatan berdasarkan progress dengan menerbitkan Invoice serta melakukan penagihan kepada pihak PT Trakindo Utama sebesar 100% dari nilai kontrak. -
Progress: 100% x Rp 44.481.839 = Rp 44.481.839
-
Penagihan: Rp 44.481.839
Dilakukan pencatatan sebagai pendapatan. 2) Pada tanggal 29 Desember 2012, PT Trakindo Utama melakukan pembayaran pada PT Juvanindo Utama sebesar Rp 44.481.839, maka dilakukan pencatatan.
41
Tabel 2.1 Keterangan
2011
Piutang Proyek Pendapatan Proyek (Mencatat penagihan 7, 85%)
Rp
Kas/Bank Piutang Piutang Proyek Proyek (Mencatat penerimaan pembayaran 7, 85%)
Rp
2012
105.896.500 Rp
105.896.500
Rp
105.896.500
105.896.500
Piutang Proyek Pendapatan Proyek (Mencatat penagihan 35,28%)
Rp
Kas/Bank Piutang Proyek (Mencatat penerimaan pembayaran 35,28%)
Rp
Piutang Proyek Pendapatan Proyek (Mencarat penagihan 67,46%)
Rp
Kas/Bank Piutang Proyek (Mencatat penerimaan pembayaran 67,46%)
Rp
Piutang Proyek Pendapatan Proyek (Mencatat penagihan 90,34%)
Rp
Kas/Bank Piutang Proyek (Mencatat penerimaan pembayaran 90,34%)
Rp
Piutang Proyek Pendapatan Proyek (Mencatat penagihan 100%)
Rp
Kas/Bank Piutang Proyek (Mencatat penerimaan pembayaran 100%) Sumber : Data yang telah diolah
Rp
440.434.929 Rp
440.434.929
Rp
440.434.929
Rp
559.907.977
Rp
559.907.977
Rp
269.278.754
Rp
269.278.754
Rp
44.481.839
Rp
44.481.839
440.434.929
559.907.977
559.907.977
269.278.754
269.278.754
44.481.839
44.481.839
Dari prosedur pengakuan pendapatan tersebut, maka dapat diketahui atau ditentukan besarnya pendapatan proyek per tahun yang diakui oleh PT Juvanindo
42
Utama per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2012 dari proyek Hotel The Stones Bali sebagai berikut: Tabel 2.2
PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN Pendapatan diakui tahun 2011 : Progress 7,85% x Rp 1.420.000.000 Retensi : 5% x Rp 111.470.000 Pendapatan tahun 2011 2012 : Progress 35,28% x Rp 1.314.103.500 Retensi : 5% x Rp 463.615.715
Rp Rp Rp
2011 111,470,000 5,573,500 105,896,500
2012
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
2012 : Progress 67,46% x Rp 873.668.571 Retensi : 5% x Rp 589.376.817,96 2012 : Progress 90,34% x Rp 313.760.594 Retensi : 5% x Rp 283.451.320,51 2012 : Progress 100% x Rp 44.481.839 Pendapatan tahun 2012 Sumber : Kieso (2010), Akuntasi Intermediate
463,615,715 23,180,786 440,434,929 589,376,818 29,468,841 559,907,977 283,451,321 14,172,566 269,278,755 44,481,839 1,314,103,500
3. Pengakuan Biaya Berikut ini adalah pengakuan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pada proyek Hotel The Stones Bali. Hal ini penting untuk dibahas untuk melihat pengaruh metode pengakuan pendapatan dikaitkan dengan pengakuan biaya terhadap laporan keuangan perusahaan.
43
PT Juvanindo Utama melaksanakan proyek Hotel The Stones Bali dengan menerapkan pengakuan biaya berdasarkan bobot prestasi kerja nyata (progress) atau proporsional, maka prosedur pencatatan biaya proyek yang diakui sebagai berikut: a. Berdasarkan “Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan” yang ditandatangani Pengawas Lapangan (Site Engineering), Pimpinan Lokasi (Manager Engineering) dan Pimpinan Proyek (Project Engineering) pada tanggal 12 Desember 2011, menyatakan bahwa biaya proyek berdasarkan progress yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 95.095.479 yang terdiri dari:
- Biaya Transportasi & Acc
Rp
5.398.211
- Biaya Bahan Baku
Rp
70.493.969
- Biaya Tenaga Kerja
Rp
5.407.380
- Biaya Operasional Proyek - Biaya Consumable & Tool
Rp Rp
8.584.381 5.211.538
Rp
95.095.479
Dari biaya proyek yang dikeluarkan sebesar Rp 95.095.479, maka prosedur pencatatan pengakuan sebagai biaya proyek.
b. Berdasarkan “Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan” yang ditandatangani Pengawas Lapangan (Site Engineering), Pimpinan Lokasi (Manager Engineering) dan Pimpinan Proyek (Project Engineering) pada tanggal 02 Pebruari 2012, menyatakan bahwa biaya proyek berdasarkan progress yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 437,506,201.98 yang terdiri dari:
44
- Biaya Transportasi & Acc
Rp
8.641.981
- Biaya Bahan Baku
Rp
385.925.920
- Biaya Tenaga Kerja
Rp
11.044.808
- Biaya Operasional Proyek - Biaya Consumable & Tool
Rp Rp
16.942.135 15.131.357
Rp
437.686.201
Dari biaya proyek yang dikeluarkan sebesar Rp 437.506.201, maka prosedur pencatatan pengakuan sebagai biaya proyek.
c. Berdasarkan “Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan” yang ditandatangani Pengawas Lapangan (Site Engineering), Pimpinan Lokasi (Manager Engineering) dan Pimpinan Proyek (Project Engineering) pada tanggal 02 April 2012, menyatakan bahwa biaya proyek berdasarkan progress yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 530.552.744, yang terdiri dari:
- Biaya Transportasi & Acc
Rp
9.431.752
- Biaya Bahan Baku
Rp
444.155.577
- Biaya Tenaga Kerja
Rp
18.517.101
- Biaya Operasional Proyek - Biaya Consumable & Tool
Rp Rp
39.008.081 19.440.233
Rp
530.552.744
Dari biaya proyek yang dikeluarkan sebesar Rp 530.552.744, maka prosedur pencatatan pengakuan sebagai biaya proyek.
45
d. Berdasarkan “Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan” yang ditandatangani Pengawas Lapangan (Site Engineering), Pimpinan Lokasi (Manager Engineering) dan Pimpinan Proyek (Project Engineering) pada tanggal 25 Juli 2012, menyatakan bahwa biaya proyek berdasarkan progress yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 151.081.109, yang terdiri dari:
- Biaya Transportasi & Acc
Rp
5.982.166
- Biaya Bahan Baku
Rp
93.888.120
- Biaya Tenaga Kerja
Rp
11.547.710
- Biaya Operasional Proyek - Biaya Consumable & Tool
Rp Rp
23.211.264 16.451.849
Rp
151.081.109
Dari biaya proyek yang dikeluarkan sebesar Rp 151.081.109, maka prosedur pencatatan pengakuan sebagai biaya proyek.
e. Berdasarkan “Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan” yang ditandatangani Pengawas Lapangan (Site Engineering), Pimpinan Lokasi (Manager Engineering) dan Pimpinan Proyek (Project Engineering) pada tanggal 25 Nopember, menyatakan bahwa biaya proyek berdasarkan progress yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 103.100.674, yang terdiri dari:
46
- Biaya Transportasi & Acc
Rp
5.041.724
- Biaya Bahan Baku
Rp
62.213.594
- Biaya Tenaga Kerja
Rp
7.504.179
- Biaya Operasional Proyek - Biaya Consumable & Tool
Rp Rp
20.490.435 7.850.742
Rp
103.100.674
Dari biaya proyek yang dikeluarkan sebesar Rp 103,100.674, maka prosedur pencatatan pengakuan sebagai biaya proyek.
47
Tabel 3.1 Keterangan Biaya transportasi & Acc Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya operasional proyek Biaya consumable & tool Kas/Bank (Mencatat biaya 12/12/2011)
2011
2012
5.398.211 70.493.969 5.407.380 8.584.381 5.211.538 95.095.479
HPP-Biaya transportasi & Acc 5.398.211 HPP-Biaya bahan baku 70.493.969 HPP-Biaya tenaga kerja 5.407.380 HPP-Biaya operasional proyek 8.584.381 HPP-Biaya consumable & tool 5.211.538 Biaya transportasi & Acc Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya operasional proyek Biaya consumable & tool (Mencatat biaya yang dialokasikan ke HPP)
5.398.211 70.493.969 5.407.380 8.584.381 5.211.538
Biaya transportasi & Acc Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya operasional proyek Biaya consumable & tool Kas/Bank (Mencatat biaya 02/02/2012)
8.641.981 385.925.920 11.044.808 16.942.135 15.131.357
HPP-Biaya transportasi & Acc HPP-Biaya bahan baku HPP-Biaya tenaga kerja HPP-Biaya operasional proyek HPP-Biaya consumable & tool Biaya transportasi & Acc Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya operasional proyek Biaya consumable & tool
8.641.981 385.925.920 11.044.808 16.942.135 15.131.357
437.686.201
8.641.981 385.925.920 11.044.808 16.942.135 15.131.357 48
Keterangan Biaya transportasi & Acc Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya operasional proyek Biaya consumable & tool Kas/Bank (Mencatat biaya 02/04/2012)
2011
2012 9.431.752 444.155.577 18.517.101 39.008.081 19.440.233 530.552.744
HPP-Biaya transportasi & Acc HPP-Biaya bahan baku HPP-Biaya tenaga kerja HPP-Biaya operasional proyek HPP-Biaya consumable & tool Biaya transportasi & Acc Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya operasional proyek Biaya consumable & tool (Mencatat biaya yang dialokasikan ke HPP)
9.431.752 444.155.577 18.517.101 39.008.081 19.440.233 9.431.752 444.155.577 18.517.101 39.008.081 19.440.233
Biaya transportasi & Acc Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya operasional proyek Biaya consumable & tool Kas/Bank (Mencatat biaya 25/07/2012)
5.982.166 93.888.120 11.547.710 23.211.264 16.451.849 151.081.109
49
Keterangan 2011 HPP-Biaya transportasi & Acc HPP-Biaya bahan baku HPP-Biaya tenaga kerja HPP-Biaya operasional proyek HPP-Biaya consumable & tool Biaya transportasi & Acc Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya operasional proyek Biaya consumable & tool (Mencatat biaya yang dialokasikan ke HPP)
2012 5,982,166 93,888,120 11,547,710 23,211,264 16,451,849
Biaya transportasi & Acc Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya operasional proyek Biaya consumable & tool Kas/Bank (Mencatat biaya 25/11/2012)
5,041,724 62,213,594 7,504,179 20,490,435 7,850,742
HPP-Biaya transportasi & Acc HPP-Biaya bahan baku HPP-Biaya tenaga kerja HPP-Biaya operasional proyek HPP-Biaya consumable & tool Biaya transportasi & Acc Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya operasional proyek Biaya consumable & tool (Mencatat biaya yang dialokasikan ke HPP) Sumber : Data yang telah diolah
5,041,724 62,213,594 7,504,179 20,490,435 7,850,742
5,982,166 93,888,120 11,547,710 23,211,264 16,451,849
103,100,674
5,041,724 62,213,594 7,504,179 20,490,435 7,850,742
50
Dari prosedur biaya proyek tersebut, maka dapat diketahui atau ditentukan besarnya biaya proyek per tahun yang diakui oleh PT Juvanindo Utama per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2012 sebagai berikut:
Tabel 3.2
PERHITUNGAN TAKSIRAN BIAYA Biaya diakui tahun 2011 2011 : Biaya Progress I Rp 95,095,479 Biaya tahun 2011 Rp 95,095,479 2012 : Biaya Progress II Biaya Progress III Biaya Progress IV Biaya Progress V Biaya tahun 2012 Sumber : Kieso (2010), Akuntansi Intermediate
2012
Rp Rp Rp Rp Rp
437,506,201 530,552,744 151,081,109 103,100,674 1,222,240,728
4. Pengakuan Pendapatan dan Biaya dalam Rangka Penentuan Laba Kotor Setelah pendapatan proyek dan biaya proyek diakui oleh PT Juvanindo Utama, maka besarnya laba kotor perusahaan per 31 Desember 2011 dan per 31 Desember 2012 dapat ditentukan, sehingga laporan laba kotor akan diperoleh sebagai berikut:
51
Tabel 3.3
PT. JUVANINDO UTAMA PERHITUNGAN LABA KOTOR METODE PERSENTASE PENYELESAIAN 2011 Laporan Laba-Rugi: Pendapatan: Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Harga Pokok Proyek: Transportasi & Acc Bahan baku Tenaga kerja Biaya operasional proyek Consumable & tool Total Biaya LABA KOTOR
2012
Rp
105,896,500 Rp
1,314,103,500
Rp
5,398,211 70,493,969 5,407,380 8,584,381 5,211,538 95,095,479 10,801,021 Rp
29,097,623 986,183,211 48,613,798 99,651,915 58,874,181 1,222,420,728 91,682,772
Sumber : Data yang telah diolah
Dari penyusunan laporan laba kotor untuk proyek Hotel The Stones - Bali yang dilakukan oleh PT Juvanindo Utama berdasarkan metode proporsional (persentase biaya dan penyelesaian secara fisik), maka diperoleh laba kotor pada tahun 2011 sebesar Rp 10.801.021 dan pada tahun 2012 sebesar Rp 91.682.772, yang dapat dijumlahkan laba kotor perusahaan dari proyek tersebut berjumlah 102.483.793.
52
Rp.
Tabel 3.4
Perhitungan persentase penyelesaian 2011 1.420.000.000 105.896.500
Harga kontrak 1.420.000.000 Pendapatan dari Kontrak 440.434.929 Taksiran biaya: Taksiran biaya penyelesaian 95.095.479 437.506.201 Taksiran Laba Kotor 10.801.021 2.928.728 Persentase penyelesaian 7,85% 35,28% Sumber : Kieso (2010), Akuntansi Intermediate
2012 1.420.000.000 1.420.000.000 559.907.977 269.278.755 530.552.744 29.355.233 67,46%
151.081.109 118.197.646 90,34%
1.420.000.000 44.481.839 103.100.674 (58.618.835) 100%
B. Perbandingan dengan Metode Pendapatan Kontrak Selesai Perusahaan mengakui pendapatan dan laba kotor hanya pada saat penjualan, yaitu
ketika
kontrak
telah
diselesaikan.
Dengan
metode
ini
perusahaan
mengakumulasi kas kontrak jangka dalam proses, namun tidak perlu melakukan pengakuan periodic untuk pendapatan, kas dan laba kotor
Pencatatan yang dilakukan oleh PT Juvanindo Utama atas transaksi-transaksi tersebut di atas dengan menggunakan metode kontrak selesai adalah sebagai berikut :
53
1. Proyek Hotel The Stones – Bali Tabel 3.5 Keterangan
2011
2012
Biaya dibayar dimuka Kas (Mencatat pengeluaran biaya)
1,317,516,207
Piutang Usaha Uang Muka Proyek (Mencatat penagihan proyek)
1,417,775,908
Kas/Bank Piutang Usaha (Mencatat penagihan proyek)
1,417,775,908
Harga Pokok Proyek Biaya dibayar dimuka (Mencatat penyelesaian proyek)
1,317,516,207
1,317,516,207
1,417,775,908
1,417,775,908
1,317,516,207
Sumber : Data yang telah diolah
Dari rincian pengakuan pendapatan dan biaya dengan metode kontrak selesai di atas, maka dapat disusun laporan penyusunan laba kotor untuk proyek Hotel The Stones Bali yang dikerjakan oleh PT Juvanindo Utama sebagai berikut:
54
Tabel 3.6 PT. JUVANINDO UTAMA PERHITUNGAN LABA KOTOR METODE KONTRAK SELESAI 2011
2012
Laporan Laba-Rugi: Pendapatan: Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Harga Pokok Proyek: Transportasi & Acc Bahan baku Tenaga kerja Biaya operasional proyek Consumable & tool Total Biaya LABA KOTOR
Rp
Sumber : Data yang telah diolah
55
-
Rp
1,417,775,908
Rp
34,495,834 1,056,677,180 54,021,178 108,236,296 64,085,719 1,317,516,207 100,259,701
C. Perbandingan Dari perbandingan pengakuan pendapatan antara metode proporsional dan kontrak selesai yang telah dilakukan di atas, terlihat bahwa metode pengakuan pendapatan proporsional untuk kasus PT Juvanindo Utama memiliki hasil yang lebih kecil daripada metode kontrak selesai. Dengan metode proporsional pendapatan dibagi pada setiap tahun sehingga laba kotor menjadi kecil, hal ini akan mempengaruhi terhadap besarnya pajak yang harus dikeluarkan. Sedangkan pada metode kontrak selesai diakumulasi hingga kontrak selesai sehingga pendapatan metode kontrak selesai memiliki hasil sebesar Rp 100.259.701, sedangkan metode proporsional pada tahun yang sama memiliki hasil laba kotor Rp 91.862.771. Secara lebih jelas perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
56
Tabel 3.7 Perbandingan Pengakuan Biaya dan Pendapatan Berdasarkan Metode Proporsional dan Kontrak Selesai No.
Tahun
Uraian
1
2011
2
2012
Pendapatan Proyek Biaya Laba Pendapatan Proyek Biaya Laba TOTAL
3
Metode Proposional (Rp) 105,896,500 95,095,479 10,801,021 1,314,103,500 1,222,420,728 91,682,772 102,483,793
Metode Kontrak Selesai (Rp) Tidak diakui Tidak diakui Tidak diakui 1,417,775,908 1,317,516,207 100,259,701 100,259,701
Sumber : Data yang telah diolah
Adanya
perbedaan
tersebut,
dikarenakan
pada
metode
proporsional
pendapatan diakui sesuai dengan periode kontrak. Sedangkan pada metode kontrak selesai, pendapatan diakui setelah kontrak selesai. Dengan demikian, pemilihan suatu metode pengakuan pendapatan sangat berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan. Hal ini jelas akan menentukan penilaian terhadap kinerja perusahaan. Karena kinerja perusahaan dinilai baik atau buruknya adalah dari laporan keuangan. Bagi pemegang saham, dan bagi pihak manajemen yang sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan, hal itu sangat penting. Laporan keuangan yang baik akan mencerminkan kinerja perusahaan. Pada kasus PT Juvanindo Utama, ternyata perusahaan dalam pemilihan metode pengakuan pendapatannya telah tepat, karena berdasarkan perbandingan yang telah dilakukan ternyata pengakuan pendapatan melalui metode proporsional lebih baik dibanding dengan metode kontrak selesai. Karena pada tahun 2011 pendapatan 57
diakui sedangkan pada metode kontrak selesai tidak diakui. Dengan demikian, hal ini telah sesuai dengan teori-teori yang telah dibahas sebelumnya, di mana pemilihan metode pengakuan pendapatan penting dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan kinerja perusahaan terutama dalam laporan keuangan dari proyek-proyek yang dikerjakan.
58