BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada
mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini sesuai dengan masalahnya yaitu “ Efektifitas Penggunaan Film Bisu terhadap Kemampuan Menulis (Sakubun) Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI.“ Kemudian dilakukan pengumpulan data yang bertujuan untuk melihat tingkat perbedaan kemampuan menulis karangan mahasiswa pada mata kuliah Chukyuu Sakubun II antara mahasiswa yang menggunakan film bisu yang merupakan kelompok eksperimen dengan mahasiswa yang tanpa menggunakan film bisu yang merupakan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini dibagi ke dalam tiga tahapan penelitian, dengan masingmasing kelompok dilakukan perbandingan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, mulai dari persiapan pelaksanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, hingga pada pembahasan hasil penelitian. Untuk lebih rincinya dalam bab ini akan dibahas : 1.
Tahap Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini, sebelum melaksanakan penelitian, peneliti
melakukan konsultasi terlebih dahulu terhadap dosen pembimbing mengenai rencana pembelajaran yang akan dilakukan saat penelitian. Setelah itu mempersiapkan bahan-
52
53
bahan dan instrumen penelitian berupa materi pembelajaran, media yang akan dipakai, serta soal yang akan diberikan pada siswa sebagai tes sumatif. a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajar(RPP) menjadi acuan peneliti dalam menyampaikan materi pada saat proses penelitian. RPP juga menjadi bahan perkiraan masalah berupa konsep, istilah, kosakata yang sulit, tata bahasa dan sebagainya yang dianggap sulit oleh peserta (terlampir). b. Media Pembelajaran Media pembelajaran pada penelitian ini adalah film bisu. Film yang digunakan adalah film yang diproduksi sendiri dan sudah disesuaikan dengan materi pada tiap bab yang menjadi bahan penelitian. Adapun dalam pelaksanaannya sebagai berikut: 1) Pertemuan Pertama Judul : 手紙 Seorang mahasiswa bahasa Jepang di salah satu Perguruan Tinggi di sebuah kota besar sedang mengerjakan tugasnya. Tiba- tiba saja ia rindu kepada sang kekasih yang berada jauh darinya. Akhirnya, untuk mengobati rasa rindunya, ia memutuskan untuk mengirim surat pada sang kekasih. Dalam suratnya, dia menceritakan keadaannya saat itu dan pengalamannya pergi ke kota Bandung. Ia melihat- lihat lukisan di sepanjang Jalan Braga, melihat Gedung Merdeka dan Gedung Sate, wisata kuliner dan berbelanja.
54
2) Pertemuan Kedua Judul : 自分の悪い経験 Setiap orang mempunyai kebiasaan buruk. Begitu pula dengan orang yang menjadi peran utama pada film ini. Dia mempunyai kebiasaan terlambat bangun. Karena Dia tidur larut setiap malam, Dia selalu terlambat dalam menjalankan aktivitasnya di pagi hari. Terkadang Dia baru tertidur menjelang pagi. Suatu hari, Dia mempunyai janji penting dengan dosen yang berhubungan dengan skripsinya, tetapi karena terlambat ia diusir keluar dari ruangan. Karena kejadian itu, Dia bertekad untuk selalu bangun pagi. Salah satu cara agar Dia dapat bangun pagi adalah dengan memasang jam weker sebanyak mungkin di sekeliling tempat tidurnya. 3) Pertemuan Ketiga Judul : 最近のニュースです。 Suatu hari saat sedang duduk di bangku taman, ada seorang wanita cantik berjalan dihadapanku. Karena sangat terpana oleh kecantikannya, aku tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun. Setelah sekian lama hanya bisa melihatnya saja, aku memberanikan diri untuk berkenalan dengannya. Akhirnya aku bisa berkenalan dengannya dan mendapatkan nomor handphonenya. Sampai hari yang menyedihkan itu datang, hari itu tanggal 7 Mei 2010. Seperti biasa, aku membawa kertas tissu itu kemanapun aku pergi. Tapi, tiba-
55
tiba saat aku mencium kertas tissu itu untuk ke seribu kalinya, kertas itu robek dan nomor Hp yang ada di atasnya pun ikut terkoyak. Dunia serasa gelap gulita, dan yang paling aku sesali adalah kenapa aku tidak menyimpan nomornya dan menelefonnya dari kemarin. Karena kejadian itu aku tidak bisa menghubunginya, dan pada saat bertemu dengannya lagi, ia sudah menjadi milik orang lain. 4) Pertemuan Keempat Judul : 寿司の作り方 Saat sedang mengerjakan tugas dan melihat kalender, tiba- tiba aku teringat bahwa jumat ini adalah (hari istimewa seseorang di sekitarmu). Aku ingin memberikan hadiah spesial untuknya. Lalu aku ingat bahwa dia sangat menyukai masakan Jepang. Akhirnya aku memutuskan untuk membuatkannya Sushi. Tapi, aku tidak bisa membuat Sushi. Dan aku ingat ada kedai Sushi di dekat rumahku. Keesokan harinya, aku pergi ke kedai Sushi tersebut dan meminta tolong kepada pemiliknya untuk mengajarkanku membuat Sushi. Ternyata membuat Sushi itu gampang- gampang susah. Bahan- bahannya nasi, nori, chicken katsu, kani, keju, mayonese, dan saus teriyaki. Cara membuatnya, pertama kita taruh nori di atas sushimaki dan beri nasi di atasnya. Ratakan nasinya di atas nori. Lalu, dibalik dan taruh chicken katsu, keju dan kani di atasnya, gulung dengan menggunakan sushimaki. Terakhir, potong- potong menjadi 4 bagian lalu sajikan dengan saus teriyaki dan mayonese di atasnya.(terlampir)
56
2.
Tahap Pelaksanaan Eksperimen dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan dalam kurun waktu
empat minggu berturut- turut. Eksperimen
ini dilaksanakan di gedung FPBS UPI
dengan jumlah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing- masing 20 orang. a. Pertemuan Pertama Proses penelitian dilaksanakan pertama kali pada tanggal 22 April 2010 sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh peneliti. Pada penelitian ini materi yang dibahas adalah materi Bab 6 dengan tema手紙 (surat). Pada tahap awal, peneliti menjelaskan kosa kata dan pola kalimat baru yang nantinya akan dipakai dalam proses mengarang. Peneliti juga memberikan contoh kalimat untuk membantu siswa dalam penggunaan kosa kata dan pola kalimat yang tepat . Kosa kata あおぐ、いだく、えがく、かせぐ、かつぐ、くだく、そそぐ、たたく、つ なく、とんでもない、みっともない、もったいない、おもいがけない、あ りがたい Pola kalimat ~ものの , ~から~にかけて , ~も~ば~も, Vた
ものだ
Tujuan pembelajaran kali ini adalah agar siswa dapat menulis ±5 kosa kata ,±3 pola kalimat, dan ±400 huruf(1 lembarげんこうようし) dalam waktu 40 menit sesuai dengan tema film dan atau tema karangan pada saat itu.
57
b.
Pertemuan kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada tangal 29 April 2010. Pada pertemuan
kedua materi yang dibahas adalah materi Bab 7 dengan tema自分の経験(kebiasaan diri sendiri). Sebelum peneliti masuk ke tema pembelajaran saat itu, peneliti melakukan tes kecil, yaitu dengan meminta siswa membuat kalimat dari kosa kata dan pola kalimat yang telah dipelajari minggu sebelumnya. Hal ini dilakukan agar siswa tidak lupa dengan materi yang sudah dipelajari minggu sebelumnya. Pada tahap awal, peneliti menjelaskan kosa kata dan pola kalimat baru yang nantinya akan dipakai dalam proses mengarang. Peneliti juga memberikan contoh kalimat untuk membantu siswa dalam penggunaan kosa kata dan pola kalimat yang tepat . Kosa kata のぞく、はふぐ、ふさぐ、ふせぐ、ほどく、またぐ、まねく、うなずく,お いつく、おちつく、おめでたい、あさい、あらい、えらい、かゆい。 Pola Kalimat Nにつれて , Nによって, Nとして , きっかけ Tujuan pembelajaran kali ini adalah agar siswa dapat menulis ±5 kosa kata ,±3 pola kalimat, dan ±400 huruf(1 lembarげんこうようし) dalam waktu 40 menit sesuai dengan cerita film dan atau tema karangan pada saat itu. c.
Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tangal 6 Mei 2010. Pada pertemuan ketiga
materi yang dibahas adalah materi Bab 8 dengan tema最近のニュース(kejadian akhir- akhir ini). Sebelum peneliti masuk ke tema pembelajaran saat itu, seperti
58
biasa peneliti melakukan tes kecil, yaitu dengan meminta siswa membuat kalimat dari kosa kata dan pola kalimat yang telah dipelajari minggu sebelumnya. Hal ini dilakukan agar siswa tidak lupa dengan materi yang sudah dipelajari minggu sebelumnya. Pada tahap awal, peneliti menjelaskan kosa kata dan pola kalimat baru yang nantinya akan dipakai dalam proses mengarang. Peneliti juga memberikan contoh kalimat untuk membantu siswa dalam penggunaan kosa kata dan pola kalimat yang tepat . Kosa Kata かがやく,かたむ,くっつく,ささやく,ちかづく,つまずく,ふりむく,おもい つく,むす,かくす,きつい,きよい,くどい,にくい,にぶい。 Pola Kalimat Nにとって, ~からといって, ~どころか , ~はず/わけ. d.
Pertemuan keempat Pertemuan keempat yang juga merupakan penelitian terakhir dilaksanakan
pada tangal 9 Mei 2010. Pada pertemuan keempat materi yang dibahas adalah materi Bab 9 dengan tema~方. Peneliti mengambil tema寿司の作り方(cara membuat sushi)sebagai tema film bisu pada pertemuan ini dikarenakan sushi adalah salah satu makanan dari Jepang yang cukup terkenal. Dan mengingat cara pembuatannya pun tidak serumit masakan lainnya. Sehingga diharapkan akan dapat membantu proses penulisan siswa. Sebelum peneliti masuk ke tema pembelajaran saat itu, seperti biasa peneliti melakukan tes kecil, yaitu dengan meminta siswa membuat kalimat dari kosa kata dan pola kalimat yang telah dipelajari minggu
59
sebelumnya. Hal ini dilakukan agar siswa tidak lupa dengan materi yang sudah dipelajari minggu sebelumnya. Pada tahap awal, peneliti menjelaskan kosa kata dan pola kalimat baru yang nantinya akan dipakai dalam proses mengarang. Peneliti juga memberikan contoh kalimat untuk membantu siswa dalam penggunaan kosa kata dan pola kalimat yang tepat . Kosa Kata こぼす、しめす、すごす、ためす、つるす、てらす、はがす、めざす 、やくす、よこす、のろい、ゆるい、あやうい、かしこい、しつこい Pola Kalimat ~うちに , ~わけだ, ~ながら(も), Nさえ ... 3.
Pembahasan Hasil Penelitian a. Pertemuan Pertama Kelas eksperimen : Pada pertemuan pertama ini antusiasme siswa cukup baik dalam menangkap isi cerita dari film yang diputar. Kalimat yang dapat ditulis para siswa dalam waktu 40 menit cukup banyak, walaupun belum semua siswa dapat menuliskan karangannya dalam 1 lembar げんこうようし. Tetapi, para siswa sudah dapat menggunakan kosa kata dan pola kalimat yang seharusnya dipakai pada karangan saat itu. Kelas kontrol
: Hasil karangan pada pertemuan ini, terlihat bahwa siswa
kurang dapat mengembangkan serta menuangkan ide mereka dalam karangan dengan waktu yang sudah ditentukan (±40 menit). Ada beberapa siswa yang dapat menuliskan karangannya dalam 1 lembar げんこうようし, tetapi setelah dilihat,
60
ternyata siswa tersebut tidak memakai satupun kosa kata dan pola kalimat yang seharusnya dipakai. Agar lebih jelas perbedaan hasil skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dilihat dengan tabel hasil rata-rata di bawah ini : Tabel 4.1 Hasi Nilai Pertemuan ke-1 Nilai Nama A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L. M. N. O. Rata- rata b. Pertemuan Kedua
Kelompok Eksperimen 6 5 5,5 7,5 7 6 7 6 8 5,5 7 9 7 6,5 6,5 6,6
Kelompok kontrol 6 5 5,5 5,5 5,5 6,5 6 6,5 7 6 6,5 6,5 5,5 6 6 6
Kelas Eksperimen : Pada pertemuan ini lebih banyak siswa yang
dapat
menuliskan karangannya dalam 1 lembar penuh げんこうようし, dan siswa mulai dapat memakai pola kalimat dan kosa kata baru yang sebelumnya diberikan oleh peneliti pada tahap awal penelitian. Tetapi kosa kata dan pola kalimat yang digunakan belum tepat penggunaannya dalam kalimat.
61
Kelas Kontrol
: Pada pertemuan ini nilai siswa menurun dari pertemuan
sebelumnya. Siswa sudah dapat menuliskan ide mereka dalam 1 lembar penuh げんこうようし. Siswa pun sudah dapat memakai pola kalimat yang ditentukan, walaupun belum memakai kosa kata yang ada. Tetapi, sebagian siswa justru melupakan unsur yang paling penting dalam karangan, yaitu inti cerita dari karangan itu sendiri. Para siswa cenderung berputar- putar sehingga peneliti kurang dapat menangkap maksud dari cerita yang dibuat para siswa. Agar lebih jelas perbedaan hasil skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dilihat dengan tabel hasil rata-rata di bawah ini : Tabel 4.2 Hasi Nilai Pertemuan ke-2 Nilai Nama A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L. M. N. O. Rata- rata
Kelompok Eksperimen 7 6,5 6,5 7 7,5 5,5 6 6 6,5 5 7 8,5 7,5 6,5 7,5 6,7
Keterangan : A-O : Nama siswa
Kelompok kontrol 7 4 6,5 5 5,5 4 6,5 6,5 7 6,5 7 5 5,5 6,5 6,5 5,9
62
c. Pertemuan ketiga Kelas Eksperimen
: Pada pertemuan kali ini, hampir semua siswa
dapat
menulis dalam satu lembar penuh げんこうようし, walaupun kosa kata dan pola kalimat yang dipakai belum sesuai dengan harapan peneliti, tetapi siswa sudah dapat menggunakan kosa kata dan pola kalimat tersebut dengan tepat. Kelas Kontrol
: Pada pertemuan ini, hasil karangan para siswa mengalami
penurunan lagi. Para siswa hanya dapat menuliskan ± setengah げんこうようし , para siswa masih belum bisa memasukkan kosa kata dan pola kalimat yang sudah ditentukan dalam karangan mereka. Tetapi cerita yang ditulis sudah sesuai dengan tema karangan pada bab 8 (kejadian akhir- akhir ini) Agar lebih jelas perbedaan hasil skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dilihat dengan tabel hasil rata-rata di bawah ini : Tabel 4.3 Hasi Nilai Pertemuan ke-3 Nilai Nama A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L. M. N.
Kelompok Eksperimen 6 6,5 6,5 6,5 7 6,5 8 7,5 8 7,5 7,5 6,5 8,5 7,5
Kelompok kontrol 6 4 6 5 5,5 5,5 5,5 6,5 4 5 6,5 5,5 6,5 6
63
O. Rata- rata
8 7,2
5,5 5,5
Keterangan : A-O : Nama siswa d. Pertemuan keempat Kelas Eksperimen : Pada pertemuan ini, para siswa kurang dapat menangkap isi cerita dari film yang diputar . Tetapi sebagian besar siswa dapat menuangkan ide mereka dalam satu lembar penuh げんこうようし. Isi
cerita merupakan
gabungan antara film, tema karangan dan imajinasi para siswa. Siswa sudah dapat memasukan pola kalimat dalam karangan,walaupun pada penelitian ini siswa tidak memakai kosakata yang ada. Tetapi penulisan karangan siswa sudah mengalami kemajuan, terutama dalam struktur penulisan karangan. Kelas Kontrol
: Pada pertemuan ini ada kemajuan pada nilai karangan para
siswa. Karangan yang ditulis pada pertemuan ini sangat menarik, hanya saja para siswa kurang memasukkan cerita ke dalam tulisan mereka, sehingga karangan yang mereka buat tidak seperti sebuah cerita, melainkan seperti buku resep masakan. Struktur karangan sudah ada kemajuan, dan sudah dapat memakai pola kalimat dengan tepat dalam tulisannya, tetapi tetap tidak memakai kosa kata yang sudah ditentukan. Agar lebih jelas perbedaan hasil skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dilihat dengan tabel hasil rata-rata di bawah ini :
64
Tabel 4.4 Hasi Nilai Pertemuan ke-4 Nilai Nama A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L. M. N. O. Rata- rata
Kelompok Eksperimen 7,5 7 6,5 7,5 7,5 7 7,5 8,5 7 7,5 6,5 8,5 7,5 7,5 8,5 7,5
Kelompok kontrol 6,5 6 5,5 5 6,5 5 6 7 6 6,5 7,5 6,5 6,5 7 5,5 6,2
Keterangan : A-O : Nama siswa Dari hasil pengamatan proses pembelajaran selama empat kali pertemuan, dapat diambil kesimpulan bahwa media film bisu dapat mempengaruhi kondisi kelas. Karena kemampuan menulis siswa kelas eksperimen berangsur- angsur meningkat. Untuk memperjelas kemajuan menulis para siswa selama proses penelitian berlangsung, lihatlah grafik di bawah ini :
65
8 7 6 5 4
Kelas Kontrol
3
Kelas Eksperimen
2 1 0 pertemuan Peretemuan Pertemuan 3 Pertemuan 4 2 ke 1
Grafik 4.1. Perkembangan Kemampuan Menulis Dapat dilihat pada grafik di atas, perkembangan kemampuan menulis mahasiswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari grafik di atas terlihat kemampuan menulis pada siswa dari kelas eksperimen yang berangsurberangsur angsur meningkat. menin Sedangkan kemampuan menulis dari siswa kelas kontrol yang kurang stabil. Hal ini dapat disebabkan oleh tema karangan yang semakin sulit atau faktor lainnya yang tidak dapat peneliti simpulkan. Adapun kendalanya adalah jumlah siswa yang hadir tidak konstan ko di setiap pertemuannya. Sehingga menyulitkan peneliti dalam mengolah hasil penelitian. Oleh karena itu,, peneliti memutuskan untuk memakai siswa yang konstan hadir dari pertemuan ke1-44 sebagai perwakilan dari para sampel, agar dapat diketahui perkembangan kemampuan menulis dari tiap siswanya. siswanya B.
Analisis Data Dari hasil pelaksanaan eksperimen diperoleh data dari masing-masing masing masing kelompok
eksperimen yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk diolah. Untuk
66
lebih jelasnya, hasil data uji coba yang siap untuk diolah dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.5 Tabel Persiapan Perhitungan No
X
Y
x
y
1.
8,1
6,9
1,1
0,9
1,21
0,81
2.
7,6
6,6
0,6
0,6
0,36
0,36
3.
7,6
6,5
0,6
0,5
0,36
0,25
4.
7,3
6,4
0,3
0,4
0,09
0,16
5.
7,3
6,4
0,3
0,4
0,09
0,16
6.
7,1
6
0,1
0
0,01
0
7.
7,1
6
0,1
0
0,01
0
8.
7
6
0
0
0
0
9.
7
6
0
0
0
0
10.
7
5,9
0
-0,1
0
0,01
11.
6,6
5,9
-0,4
-0,1
0,16
0,01
12.
6,4
5,9
-0,6
-0,1
0,36
0,01
13.
6,3
5,6
-0,7
-0,4
0,49
0,16
14.
6,3
5,1
-0,7
-0,9
0,49
0,81
15.
6,3
4,8
-0,7
-1,2
0,49
1,44
∑
105
90
0
0
4,12
4,18
M
7
6
Seperti yang terlihat dari tabel 4.1 terdapat perbedaaan yang jelas antara hasil karangan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada pembelajaran Sakubun. Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil karangan yang
67
menggunakan media film bisu dengan hasil karangan yang menggunakan metode ceramah. Setelah memperoleh data skor, pengolahan data dilanjutkan dengan : 1.
Mencari mean kedua variabel dengan rumus berikut
= 2.
Ʃ∑
=
=7
=
Ʃ∑ 90 = =6 2 15
Mencari standar deviasi dari variabel X dan Y dengan rumus berikut
= = 3.
Ʃ
Ʃ
=
=
,
, !
=0,275 = 0,135
= 0,279 = 0,136
Mencari standar error mean kedua variabel tersebut dengan rumus berikut
" =
#
%$ &
=
, '
√ &
\\
=
, ' √
=
, ' ',)
= 0,036
SEMy =
Sdy
2 − 1
=
0,136 0,136 0,136 = = 3,74 √15 − 1 √14
= 0,036 4.
Mencari standar error perbedaan mean X dan Y dengan rumus berikut "2 = "2 2 + " 2 =0,0362 + 0,0362 = 0,001296 + 0,001296 = 0,051
68
5.
Mencari nilai thitung dengan rumus berikut
4 H 6.
I%J KL #MI%L
=
)&N
,
=
,
= 19,61
Memberikan interpretasi terhadap 4ℎ64789 tersebut Dengan df/db = (2 + ) -1 = (15+15) -1 = 30-1 = 29 Maka taraf signifikasinya sebagai berikut : • Pada taraf signifikasi 5%, 44:;<= = 2,09 • Pada taraf signifikasi 1%, 44:;<= = 2,86 Dengan demikian 4>?@ABC adalah 19,61 > 2,09 untuk 5%. Berarti 4>?@ABC >4@DEFG dan
Hk diterima sedangkan Ho ditolak, karena adanya perbedaan yang signifikan antara hasil karangan pada siswa kelas kontrol dan hasil karangan pada kelas eksperimen setelah diberi perlakuan dengan menggunakan media film bisu. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan film bisu terhadap kemampuan menulis (Sakubun) siswa lebih berpengaruh peningkatannya dibandingkan dengan yang tidak menggunakan film bisu. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan rata-rata skor menulis yang diperoleh siswa antara yang menggunakan film bisu dengan yang tidak menggunakan film bisu. Ternyata setelah dilakuakan proses penelitian sebanyak empat kali uji coba, skor ratarata kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan skor rata-rata kelompok kontrol. Selain itu, setelah melalui proses pengujian hipotesis dengan uji perbedaan dua rata-rata
69
(uji-t) terlihat bahwa nilai t
hitung
lebih besar dari nilai t
tabel
pada setiap kelompok uji
coba. Dengan demikian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis siswa antara yang menggunakan film bisu dengan yang menggunakan metode pembelajaran ceramah pada mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI.