BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan peneliti melakukan observasi awal. Fokus observasi adalah hasil belajar dan proses pembelajaran siswa kelas V. Observasi dilakukan dengan wawancara dengan guru kelas dan menganalisis hasil ulangan umum semester II. Hasil observasi menunjukan adanya permasalahan pembelajaran di kelas V. Permasalahan tersebut adalah hasil belajar siswa kelas V SDN Kalibalik 02 rendah. Hasil belajar 21 siswa kelas 5 menunjukkan bahwa siswa dengan nilai 81-90 tidak ada, nilai 71-80 berjumlah 3 anak, nilai 61-70 berjumlah 4 anak, nilai 51-60 berjumlah 11 anak, nilai 41-50 berjumlah 3 anak. Nilai tertinggi 75, nilai terendah 45, nilai rata-rata 61. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas 5 untuk mata pelajaran matematika adalah 60. Jumlah siswa yang bernilai lebih atau sama dengan 60 berjumlah 12 siswa, sedangkan siswa yang bernilai kurang dari 60 berjumlah 9 siswa. Jadi tingkat ketuntasan belajar 57%. Hasil observasi juga menunjukan bahwa siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Siswa kelas V yang berjumlah 21 yang aktif 43%. Guru kurang bervariasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru cenderung menggunakan metode caramah. 4.2 Rencana Tindakan 4.2.1 Siklus 1 Perencanaan Tindakan Peneliti merencanakan tindakan dengan menyusun persiapan mengajar untuk 5 jam pelajaran, lembar observasi. Peneliti juga meminta kesediaan guru mitra untuk observasi pembelajaran. Pelaksanaan Praktek pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan 3 pertemuan atau 5 jam pelajaran. Pertemuan 1
Langkah Kegiatan pada pertemuan ini adalah: Langkah-langkah Pembelajaran 1.
30
Kegiatan awal (5 menit) a. Guru dan siswa menbaca do’a sebelum belajar b. Guru mengabsen siswa c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang volume balok.
2.
Kegiatan Inti (45 menit) Eksplorasi a. Siswa memperhatikan model balok yang dibawakan guru. b. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang sifat-sifat/ciri-ciri bangun ruang balok dan kubus. c. Siswa memperagakan pengisian balok dengan kubus satuan. d. Siswa menemukan hubungan antara panjang, lebar, tinggi dengan volme balok. Elaborasi a. Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok. b. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompook di depan kelas. c. Siswa lain menanggapai hasil kerja kelompok lain. d. Pemajangan hasil kerja kelompok. Konfirmasi a.
Guru memberi umpan balik pada hasil kerja siswa.
b.
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
c.
Guru memberikan evaluasi.
d.
Kegiatan Akhir ( 10 menit)
e.
Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasil evaluasi.
f.
Guru memberi soal perbaikan/pengayaan.
g.
Guru mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.
Pertemuan 2
1.
Kegiatan awal (5menit) a. Guru dan siswa membaca do’a sebelum belajar. b. Guru mengabsen kehadiran siswa. c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan tugas yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran.
2.
Kegiatan Inti (45 menit) Eksplorasi. a.
Siswa mengamati model balok yang ditunjukkan guru.
b.
Siswa menjawab pertanyaan guru tentang sifat/ciri kubus.
c.
Siswa memperagakan pengisian kubus dengan kubus satuan.
Elaborasi a.
Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok.
b.
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.
c.
Siswa lain menanggapi hasil kerja kelompok teman.
d.
Pemanjangan hasil kerja kelompok.
Konfirmasi a.
Guru memberi umpan balik hasil kerja siswa.
b.
Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
c.
Guru melaksanakan evaluasi
3. Kegiatan akhir (10 menit) a. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran. b. Guru memberi pengayaan soal perbaikan dan pengayaan. c. Guru menutup pembelajaran dengan salam. Pertemuan 3 1.
2.
Kegiatan awal (5 menit) a.
Guru dan siswa membaca do’a sebelum belajar
b.
Guru mengabsen siswa
c.
Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran hari ini
Kegiatan Inti (25 menit)
3.
a.
Guru membagikan lembar soal secara individu
b.
Siswa mengerjakan soal secara individu.
c.
Guru mengawasi siswa bekerja
Kegiatan Akhir (15 menit) a.
Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa
b.
Guru memberikan umpan balik hasil evaluasi
c.
Guru menutup pembelajaran dengan salam
4.2.2 Siklus 2 Pertemuan 1 Persiapan Peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran siklus 2, dan media pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1. Peneliti berkoordinasi dengan guru mitra. Peneliti menyiapkan lembar observasi, pendokumentasian, dan evaluasi. Pelaksanaan Pertemuan 1 Langkah-Langkah Pembelajaran: 1.
2.
Kegiatan awal a.
Guru dan siswa membaca do’a sebelum belajar.
b.
Guru memotivasi siswa melalui appersepsi.
c.
Guru menyampaikan tujuan pembalajaran tentang volume balok.
Kegiatan Inti Eksplorasi. a. Siswa mengamati model balok yang ditunjukan guru. b. Siswa mendengarkan penjelasan guru cara menentukan salah satu faktor bila diketahui volume balok. c. Siswa membentuk balok dari kubus satuan tertentu dengan panjang, lebar yang berbeda. d. Siswa menghitung panjang melalui rumus volume.
Elaborasi a.
Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok.
b.
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok.
c.
Siswa menanggapi prentasi temannya
d.
Pemajangan hasil kerja kelompok.
Konfirmasi a.
Siswa memberi umpanbalik hasil kerja siswa.
b.
Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
c.
Guru mengevaluasi pembelajaran.
3.
Kegiatan akhir (15 menit) a.
Guru memberi umpan balik terhadap proses pembelajaran.
b.
Siswa memberi tugas pengayaan/perbaikan
c.
Guru menutup pembelajaran dengan salam
Pertemuan 2 1.
2.
Kegiatan awal a.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan tugas yang dilaksanakan siswa
b.
Guru memotivasi siswa siswa mengikuti pembelajaran
c.
Guru melakukan appersepsi dan mengingat pelajaran yang lalu..
Kegiatan Inti Eksplorasi. a. Siswa memperhatikan model balok yang ditunjukan guru. b. Siswa menjawab pertanyaan tentang rumus volume balok dan kubus. c. Siswa tanya jawab tentang cara menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan kubus dan balok. Elaborasi d. Siswa mengerjakan lembar kerja. a. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. b. Siswa menanggapi presentasi temannya. c. Pemajangan hasil kerja kelompok. Konfirmasi d. Guru memberi umpan balik hasil kerja siswa. e. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran. f. Guru melaksanan evaluasi.
3.
Kegiatan akhir a.
Guru memberi penekanan pada siswa yang belum berhasil untuk berlatih giat.
b.
Siswa memberi tugas pengayaan/perbaikan.
c.
Guru menutup pembelajaran dengan salam.
Pertemuan 3
1.
2.
3.
Kegiatan awal (5 menit) a.
Guru dan siswa membaca do’a sebelum belajar
b.
Guru mengabsen siswa
c.
Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran hari ini
Kegiatan Inti (25 menit) a.
Guru membagikan lembar soal secara individu
b.
Siswa mengerjakan soal secara individu
c.
Guru mengawasi siswa bekerja
Kegiatan Akhir (5 menit) a.
Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa.
b.
Guru memberikan umpan balik hasil evaluasi
c.
Guru menutup pembelajaran dengan salam
4.3 Hasil Tindakan 4.3.1
Analisa data hasil belajar Prasiklus Dari tes evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap siswa sebelum tindakan
pembelajaran diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pra Siklus
No
Interval
Frekuensi
Presentasi
1
90-100
0
0%
2
80-89
0
0%
3
70-79
6
29%
4
60-69
6
29%
5
50-59
8
38%
6
40-49
1
4%
Jumlah
21
Nilai rata-rata
61
Nilai tertinggi
75
Nilai terendah
45
100%
Berdasarkan perolehan nilai pada tabel 4.1 dapat diuraikan bahwa hanya 56% siswa yang nilainya 60 atau lebih. Sedangkan 44% siswa mendapat nilai kurang dari 60. Tidak ada siswa yang memperoleh nilai 80-100. Nilai rata-rata 61, nilai tertinggi 75, dan nilai terendah 45. Jadi rata-rata penguasaan materi siswa tersebut hanya 61%.
Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Prasiklus
No
Skor
Ketuntasan
Jumlah Frekuensi
Prosentase
1
≥ 60
Tuntas
12
57%
2
< 60
Belum Tuntas
9
43%
21
100%
Jumlah
Berdasarkan data pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai diatas KKM ≥60, maka dari 21 siswa hanya 12 siswa atau 58% yang telah tuntas sedangkan 9 siswa atau 44% belum tuntas. Dari data pada tabel 4.2 dapat dibuat diagram lingkaran seperti pada diagram 4.1 berikut:
Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Prasiklus
43%
Tuntas
57%
Diagram 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Prasiklus
Tidak Tuntas
Berdasarkan diagram 4.1 hasil analisis yang digambarkan siswa yang tuntas hanya lima puluh tujuh persen saja. Menurut prinsip berlajar tuntas dengan standar minimal penguasaan 75 % hasil tersebut masih jauh dibawah. Sehingga guru perlu mengadakan evaluasi terhadap proses pembelajaran.
4.3.2
Analisa Data
4.3.2.1 Hasil Belajar Matematika Siklus 1 Pembelajaran matematika pada siklus 1 dengan model pembelajaran STAD ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Kalibalik 02. Deskrepsi hasil Belajar Matematika dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Belajar Matematika Siklus 1
No
Interval
Frekuensi
Presentasi
1
90-100
1
5%
2
80-89
2
10%
3
70-79
7
33%
4
60-69
6
29%
5
50-59
5
24%
6
40-49
0
0%
Jumlah
21
100%
Nilai rata-rata
65
Nilai tertinggi
100
Nilai terendah
50
Dari tabel 4.3 dapat dianalisa bahwa hasil belajar telah mengalami peningkatan. Nilai tertinggi mencapai 100, nilai terendah 50, dan rata-rata 65. Pada prasiklus nilai tertinggi 75, nilai terendah 45, dan rata-rata 61. Nilai rata-rata mengalami peningkatan 5 atau 11%.Sedangakan nilai tertinggi mengalami peningkatan 30. Nilai terendah mengalami peningkatan 5 dari 45 menjadi 50.
Tabel 4.4 Ketuntasan Belajar Matematika siklus 1
No
Skor
Ketuntasan
Jumlah Frekuensi
Prosentase
1
≥ 60
Tuntas
16
76%
2
< 60
Belum Tuntas
5
24%
21
100%
Jumlah
Berdasarkan data pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai diatas KKM ≥60, maka dari 21 siswa hanya 16 siswa atau 76% yang telah tuntas sedangkan 5 siswa atau 24% belum tuntas. Dari data pada tabel 4.4 dapat dibuat diagram lingkaran seperti pada diagram 4.2 berikut:
Ketuntasan Hasil Belajar Matematika siklus 1
24%
Tuntas
76%
Diagram 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1
Tidak Tuntas
Berdasarkan diagram 4.2 hasil analisis yang digambarkan siswa yang tuntas telahmencapai 75%. Bila dibandingkan dengan nilai prasiklus telah mengalami peningkatan 19 %.
Hasil Observasi Hasil observasi pembelajaran pada siklus 1 menunjukan aktifitas belajar siswa nilai
65, sedangkan aktifitas mengajar guru 71. Siswa tampak aktif belajar, dan guru lebih fokus dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran dan lembar kerja telah disiapkan dengan baik. Namun porsi aktifitas guru masih cukup dominan dalam pembelajaran
Refleksi Berdasarkan saran dan hasil pengamatan observer guru masih perlu membagi waktu
dengan baik. Guru perlahan-lahan mengurangi dominasi dalam pembelajaran. Namun diakui observer bahwa pembelajaran bertambah baik 4.3.2.2 Hasil Belajar Siklus 2 Pembelajaran matematika pada siklus 2 dengan model pembelajaran STAD ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Kalibalik 02 dari siklus 1. Deskrepsi hasil Belajar Matematika dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5. Hasil Belajar Matematika Siklus 2
No
Interval
Frekuensi
Presentasi
1
90-100
1
5%
2
80-89
3
14%
3
70-79
10
48%
4
60-69
4
19%
5
50-59
3
14%
6
40-49
0
0%
Jumlah
21
100%
Nilai rata-rata
66
Nilai tertinggi
100
Nilai terendah
50
Dari tabel 4.5 dapat dianalisa bahwa hasil belajar menujukan peningkatan dari siklus 1 rata-rata kelas dari 65 menjasi 66. Nilai tertinggi tetap 100, nilai terendah 50. Nilai rata-rata mengalami peningkatan 4. Peningkatan terjadi pada persebaran perolehan nilai antara 70-79. Pada siklus 1 terdapat 7 siswa memperoleh nilai 70, menjadi 10 siswa pada siklus 2. Tabel 4.6 Ketuntasan Belajar Matematika siklus 2
No
Skor
Ketuntasan
Jumlah Frekuensi
Prosentase
1
≥ 60
Tuntas
18
86%
2
< 60
Belum Tuntas
3
14%
21
100%
Jumlah
Berdasarkan data pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai diatas KKM ≥60, maka dari 21 siswa hanya 18 siswa atau 86% yang telah tuntas sedangkan 3 siswa atau 14% belum tuntas. Dari data pada tabel 4.4 dapat dibuat diagram lingkaran seperti pada diagram 4.2 berikut:
Ketuntasan Hasil Belajar Matematika siklus 2
14% Tuntas Tidak Tuntas
86%
Diagram 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2
Berdasarkan diagram 4.2 hasil analisis yang digambarkan siswa yang tuntas telah mencapai 86%. Dibandingkan dengan nilai siklus 1 telah mengalami peningkatan 10 %.
Hasil Observasi Siklus 2 pembelajaran semakin baik. Siswa lebih banyak terlibat dalam pembelajaran dengan nilai 74. Mayoritas siswa semakin fokus terhadap materi pelajaran. Ketrampilan guru mengelola pembelajaran meningkat menjadi 84. Guru semakin trampil memanfaatkan media pembelajaran dan menggunakan model pembelajaran STAD. Refleksi Hasil refleksi antara observer dan peneliti bersepakat bahwa model pembelajaran STAD cukup efektif untuk memusatkan perhatian dan keaktifan siswa dalam belajar. Guru lebih trampil menggunakan berbagai model pembelajaran dam media pembelajaran yang bervariasi. 4.4 Hasil Analisa Data Hasil belajar siswa kelas V SDN Kalibalik 02 setelah mendapat perlakuan dari guru dengan model pembelajaran STAD menjadi lebih baik. Tingkat ketuntasan meningkat dari 76% pada siklus 1 menjadi 86% pada siklus 2. Nailai rata-rata meningkat dari 61 pada prasiklus menjadi 65 pada siklus1, dan menjadi 66 pada siklu 2. Persebaran nilai terjadi kenaikan. Pada prasiklus tidak ada siswa yang memperoleh nilai 100 dan mayoritas siswa bernilai 50. Pada siklus 1 dan 2 kebanyakan siswa bernilai 70, dengan nilai tertinggi mencapai 100. Aktivitas belajar siswa pada siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan pada keseriusan memperhatikan penjelasan guru, interaksi berlajar siswa,dan terlibat aktif dalam belajar. Tabel 4.7 Ketuntasan Belajar Prasiklus, Siklus 1, dan Siklus 2
No
Skor
Ketuntasan
Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
Frek
Prosen
Frek
Prosen
Frek
Prosen
1
≥60
Tuntas
12
57%
16
76%
18
86%
2
<60
Belum Tuntas
9
43%
5
24%
3
14%
4.5 Pembahasan Proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen. Sebagai sistem komponen-komponen tersebut saling mendukung sekaligus saling mempengaruhi. Apabila komponen-komponen pembelajaran baik maka pembelajaran akan berhasil. Namun bila salah satu atau lebih komponen tidak atau kurang baik maka akan berpengaruh terhadap proses maupun hasil pembelajaran. Proses pembelajaran sebagai sistem dipengaruhi oleh raw input, instrumental input, environmental input sehingga mengahsilkan (out put). Masukan bahan mentah (raw input) merupakan bahan baku yang perlu diolah, dalam hal ini diberi pengalaman belajar tertentu dalam proses belajar mengajar. Pada proses tersebut turut berpangaruh sejumlah faktor lingkungan (environmental input), dan berfungsi sejumlah faktor yang dirancang dan dimanipulasikan (instrumental input) guna menunjang tercapainya keluaran yang dikehendaki (out put). Berbagai faktor tersebut berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan keluaran tertentu (Ngalim Purwanto,1985:106). Kondisi awal yang terjadi pada pembelajaran siswa kelas V SDN Kalibalik 02 adalah rendahnya hasil belajar matematika. Kejadian tersebut terjadi karena beberapa faktor/komponen pembelajaran kurang baik. Faktor utama adalah guru. Guru kurang mampu mengorganisasi pembelajaran dengan benar. Tentu pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Guru juga belum menggunakan media yang menarik siswa skaligus efektif menyampaikan pesan kepada siswa. Setelah faktor guru diberbaiki, kondisi pembelajaran menjadi lebih baik. Siswa menjadi lebih aktif dalam belajar. Guru juga menyiapkan alat peraga yang sesuai. Sebab kegunaan media menurut Cepi Riana (2007:5-6) secara umum adalah memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya, memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Perbaikan tersebut adalah penggunaan model pembelajaran STAD. Hasil belajar menjadi lebih baik. Nilai rata meningkat dari 61 menjadi 65, hingga 66. Nilai terendah naik dari 45 menjadi 50. Persebaran perolehan (modus) dari 60 manjadi 70 pada
siklus 2 yakni 48% siswa. Prosentase ketuntasan belajar meningkat dari 76% menjadi 86% pada siklus 2.