BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
PT. PERTAMINA (PERSERO)
4.1.1
Sejarah Pertamina Pada 1950-an, ketika penyelenggaraan negara mulai berjalan normal
seusai perang mempertahankan kemerdekaan, Pemerintah Republik Indonesia mulai menginventarisasi sumber-sumber pendapatan negara, di antaranya dari minyak dan gas. Namun saat itu, pengelolaan ladang-ladang minyak peninggalan Belanda terlihat tidak terkendali dan penuh dengan sengketa. Di Sumatera Utara misalnya, banyak perusahaan - perusahaan kecil saling berebut untuk menguasai ladang - ladang tersebut. Untuk meredamnya, Pemerintah menyerahkan penguasaan ladang - ladang itu kepada Angkatan Darat, yang kemudian mendirikan PT Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera Utara. Perusahaan ini kemudian berubah nama menjadi PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat PERMINA pada 10 Desember 1957. Pada tahun 1960, PT PERMINA direstrukturisasi menjadi PN PERMINA sebagai tindak lanjut dari kebijakan Pemerintah, bahwa pihak yang berhak melakukan eksplorasi minyak dan gas di Indonesia adalah negara. Melalui satu Peraturan Pemerintah yang dikeluarkan Presiden pada 20 Agustus 1968, PN PERMINA yang bergerak di bidang produksi digabung dengan PN PERTAMIN yang bergerak di bidang pemasaran guna menyatukan tenaga, modal dan sumber daya yang kala itu sangat terbatas.
50
51
Perusahaan gabungan tersebut dinamakan PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (Pertamina). Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda ini, Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No. 8 tahun 1971, dimana di dalamnya mengatur peran Pertamina sebagai satu-satunya perusahaan milik negara yang ditugaskan melaksanakan pengusahaan migas mulai dari mengelola dan menghasilkan migas dari ladang-ladang minyak di seluruh wilayah Indonesia, mengolahnya menjadi berbagai produk dan menyediakan serta melayani kebutuhan bahan bakar minyak dan gas di seluruh Indonesia. Seiring dengan waktu, menghadapi dinamika perubahan di industri minyak dan gas nasional maupun global, Pemerintah menerapkan Undang-Undang No. 22/2001. Paska penerapan tersebut, Pertamina memiliki kedudukan yang sama dengan perusahaan minyak lainnya. Penyelenggaraan kegiatan bisnis PSO tersebut akan diserahkan kepada mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat, dan transparan dengan penetapan harga sesuai yang berlaku di pasar. Pada 17 September 2003 Pertamina berubah bentuk menjadi PT Pertamina (Persero) berdasarkan PP No. 31/2003. Undang - Undang tersebut antara lain juga mengharuskan pemisahan antara kegiatan usaha migas di sisi hilir dan hulu. Pada 10 Desember 2005, sebagai bagian dari upaya menghadapi persaingan bisnis, PT Pertamina mengubah logo dari lambang kuda laut menjadi anak panah dengan tiga warna dasar hijau-biru-merah. Logo tersebut menunjukkan unsur kedinamisan serta mengisyaratkan wawasan lingkungan yang diterapkan dalam aktivitas usaha Perseroan. Selanjutnya pada 20 Juli 2006, PT Pertamina mencanangkan program transformasi perusahaan dengan 2 tema besar
52
yakni fundamental dan bisnis. Untuk lebih memantapkan program transformasi itu, pada 10 Desember 2007 PT. Pertamina mengubah visi perusahaan yaitu, “Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia”. Menyikapi perkembangan global yang berlaku, Pertamina mengupayakan perluasan bidang usaha dari minyak dan gas menuju ke arah pengembangan energi baru dan terbarukan, berlandaskan hal tersebut di tahun 2011 Pertamina menetapkan visi baru perusahaannya yaitu,“Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia”. PT. Pertamina (Persero) yang sekarang ini berdiri kokoh telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Selain perubahan nama, perkembangan ini juga ditandai dengan perkembangan tugas yang dijalaninya. Berikut beberapa kronologis perkembangan hingga menjadi PT. Pertamina (Persero) antara lain:
a.
PN PERMINA Jenderal A.H. Nasution pada tanggal 10 Desember 1957 mengusulkan
pergantian PT. ETMSU menjadi PT. Perusahaan Minyak Nasional (PT. PERMINA). Hal ini dimaksudkan agar tidak terkesan terlalu kedaerahan. PadaMaret 1966, Mentri Migas menerapkan 5 daerah eksploitasi dan produksi untuk PN. PERMINA, yaitu: Unit I
: Meliputi daerah Sumatra dan Aceh yang berkantor pusat di Pangkalan Brandan.
Unit II
: Meliputi daerah Lampung, Bengkulu, Sumatra Selatan, dan Jambi yang berkantor pusat di Plaju.
Unit III
: Meliputi Jawa dan Madura yang berkantor pusat di Jakarta
53
Unit IV
: Meliputi seluruh Kalimantan termasuk Tarakan dan Bunyu yang berkantor pusat di Balikpapan.
Unit V
: Meliputi Irian Jaya, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara yang berkantor pusat di Sorong.
Unit VI
: Meliputi Sumatra Tengah
Unit VII
: Meliputi Kepulauan Riau dan mengkoordinir kegiatan di Pulau Sambu.
b.
PN PERTAMIN Berdasarkan peraturan pemerintah No. 3/1961, Pemerintah Republik
Indonesia membentuk Perusahaan Negara Pertambangan Minyak Indonesia (PN PERTAMIN). PN PERTAMIN diberi tugas dan tanggung jawab untuk mengurus seluruh distribusi minyak kedalam negeri kecuali melalui laut. Baru pada tahun 1965 seluruh organisasi dan peralatan distribusi minyak kedalam negeri sepenuhnya berada di tangan PN PERTAMIN.
c.
PN PERMIGAN Kemudian muncul peraturan Pemerintah baru No. 199/1961 pada bulan
Agustus 1964. PP ini menjadi landasan dibentuknya Perusahaan Negara Pertambangan Minyak dan Gas Nasional (PN PERMIGAN) pada tanggal 5 Juni 1961. Perubahan pimpinan dalam PN PERMIGAN yang kebanyakan dipegang oleh orang – orang komunis (PKI) menguntungkan organisasi buruh minyak PKI. Hal ini mengakibatkan produksi PEMIGAN menurun, terlebih lagi ketika G-30
54
S/PKI terjadi, yang menyebabkan pemerintah Republik Indonesia mengadakan pengawasan khusus pada unit – unit PN PERMIGAN. Akhirnya PN PERMIGAN dibubarkan pada 4 Januari 1966.
d.
PN PERTAMINA Untuk mengkonsolidasi industri perminyakan dan gas, manajemen
eksploitasi pemasaran dan distribusi, maka pada tanggal 20 Agustus 1968 Perusahaan Negara Minyak dan Gas Bumi Nasional (PN PERTAMINA) dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27/1968. Ketika masa perjuangan integrasi nasional perusahaan – perusahaan minyak bumi selesai, gerak operasi menjadi terpadu dan pada tahun 1971 PN PERTAMINA berubah menjadi PERTAMINA. Hal ini diatur dalam UU No. 8 tahun 1971, yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 1972.
e.
PT. PERTAMINA (PERSERO) Kemudian pada tanggal 17 September 2003, PERTAMINA, berubah
menjadi Perseroan, berdasarkan UU No. 22 tahun 2001. Jika berdasarkan UU N0. 8 tahun 1971, PERTAMINA merupakan player dan sekaligus pengatur (regulator) dalam pengembangan industri minyak dan gas nasional, maka pada UU No. 22 tahun 2001, PERTAMINA hanya boleh tampil sebagai pemain dalam industri migas, setara dengan pemain – pemain lainnya.
55
4.1.2
Profile Perusahaan Sebagai sebuah perusahaan milik negara yang bergerak dibidang usaha
minyak dan gas bumi beserta kegiatan usaha terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri, Pertamina senantiasa berupaya untuk memberikan yang terbaik serta kontribusi nyata bagi kesejahteraan bangsa dan negara dalam memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki Indonesia. Upaya perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global merupakan salah satu komitmen Pertamina dalam setiap kiprahnya menjalankan peran strategis dalam perekonomian nasional. Semangat terbarukan yang dicanangkan saat ini merupakan salah satu bukti komitmen Pertamina dalam menciptakan alternatif baru dalam penyediaan sumber energi yang lebih efisien dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan. Dengan inisatif dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk mendapatkan sumberenergi baru dan terbarukan di samping bisnis utama yang saat ini dijalankannya, Pertamina bergerak maju dengan mantap untuk mewujudkan visi perusahaan, Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. Mendukung visi tersebut, Pertamina menetapkan strategi jangka panjang perusahaan, yaitu “Aggressive in Upstream,Profitable in Downstream”, dimana Perusahaan berupaya untuk melakukan ekspansi bisnis hulu dan menjadikan bisnis sektor hilir migas menjadi lebih efisien dan menguntungkan. Pertamina menggunakan landasan yang kokoh dalam melaksanakan kiprahnya untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang sesuai dengan standar global best practice, serta dengan
56
mengusung tata nilai korporat yang telah dimiliki dan dipahami oleh seluruh unsur perusahaan, yaitu Clean, Competitive, Confident, Customer-focused, Commercial dan Capable. Seiring dengan itu Pertamina juga senantiasa menjalankanprogram sosial dan lingkungannya secara terprogram dan terstruktur, sebagai perwujudan dari kepedulian serta tanggung jawab perusahaan terhadap seluruh stakeholder-nya. Sejak didirikan pada 10 Desember 1957, Pertamina menyelenggarakan usaha minyak dan gas bumi di sektor hulu hingga hilir. Bisnis sektor hulu Pertamina yang dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia dan luar negeri meliputi kegiatan di bidang-bidang eksplorasi, produksi, serta transmisi minyak dan gas. Untuk mendukung kegiatan eksplorasidan produksi tersebut, Pertamina juga menekuni bisnis jasa teknologi dan pengeboran, serta aktivitas lainnya yang terdiri atas pengembangan energi panas bumi dan Coal BedMethane (CBM). Dalam pengusahaan migas baik di dalam dan luar negeri, Pertamina beroperasi baik secara independen maupun melalui beberapa pola kerja sama dengan mitra kerja yaitu Kerja Sama Operasi (KSO), Joint Operation Body (JOB),Technical Assistance Contract (TAC), Indonesia Participating/Pertamina Participating Interest (IP/PPI), dan Badan Operasi Bersama (BOB). Aktivitas eksplorasi dan produksi panas bumi oleh Pertamina sepenuhnya dilakukan di dalam negeri dan ditujukan untukmendukung program pemerintah menyediakan 10.000 MegaWatt (MW) listrik tahap kedua. Di samping itu Pertamina mengembangkan CBM atau juga dikenal dengan gas metana batubara
57
(GMB) dalam rangka mendukung program diversifikasi sumber energi serta peningkatan pasokan gas nasional pemerintah. Potensi cadangan gas metana Indonesia yang besar dikelola secara serius yang dimana saat ini Pertamina telah memiliki 6 Production Sharing Contract (PSC)-CBM. Sektor hilir Pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah, pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas dan petrokimia, dan bisnis perkapalan terkait untuk pendistribusian produk Perusahaan. Kegiatan pengolahan terdiri dari: RU II (Dumai), RU III (Plaju), RU IV (Cilacap), RU V (Balikpapan), RU VI (Balongan) dan RU VII (Sorong). Selanjutnya, Pertamina juga mengoperasikan Unit Kilang LNG Arun (Aceh) dan Unit Kilang LNG Bontang (Kalimantan Timur). Sedangkan produk yang dihasilkan meliputi bahan bakar minyak (BBM) seperti premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel, minyak bakar dan Non BBM seperti pelumas, aspal, Liquefied Petroleum Gas (LPG), Musicool, serta Liquefied Natural Gas (LNG), Paraxylene, Propylene, Polytam, PTA dan produk lainnya.
4.1.3
Visi dan Misi Perusahaan Visi
: Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
Untuk mewujudkan Visi Perseroan sebagai perusahaan kelas dunia, maka Perseroan sebagai perusahan milik Negara turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, terutama di bidang penyelenggaraan usaha energi, yaitu energi baru dan terbarukan, minyak dan gas bumi baik di dalam maupun di luar negeri
58
serta kegiatan lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang energi, yaitu energi baru dan terbarukan, minyak dan gas bumi tersebut serta pengembangan optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Misi
: Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan
secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yangkuat. Misi Perseroan menjalankan usaha inti minyak, gas dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat. Untuk mewujudkan misi tersebut di atas, Perseroan melaksanakan usaha utama sebagai berikut: a. Melaksanakan kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi. b. Melaksanakan kegiatan eksploitasi minyak dan gas bumi. c. Menyelenggarakan kegiatan di bidang panas bumi, eksplorasi dan eksploitasi energy panas bumi termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). d. Melaksanakan kegiatan pengolahan yang menghasilkan Bahan Bakar Minyak (antara lain: Bensin, Kerosine,Automotive Diesel Oil (ADO), Industrial Diesel Fuel (IDF), Industrial Fuel Oil (IFO), HOMC, dan lainlain), Bahan Bakar Khusus (antara lain Avtur, Avigasdan lain-lain), Non Bahan Bakar Minyak (antara lain: LPG, Special Boiling Point X, Low Aromatic White Spirit, Hydrocarbon Refrigerant, Pelumas/Lube Base,
59
Slack Wax, dan lain-lain), Petrokimia (PTA, Benzene, Toluen, Propylene, Polypropylene, dan lain-lain), Bahan Bakar Gas, LNG, GTL, dan hasil / produk lainnya baik produk akhir atau pun produk antara. e. Melaksanakan
kegiatan
penyediaan
bahan
baku,
pengolahan,
pengangkutan, penyimpanan dan niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel). f. Melaksanakan kegiatan pengangkutan yang meliputi kegiatan pemindahan Minyak Bumi, Gas Bumi, Bahan Bakar Minyak, Bahan Bakar Gas, dan / atau hasil / produk lainnya baik melalui darat, air dan / atau udara termasuk pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dari suatu tempat ketempat lain untuk tujuan komersial. g. Melaksanakan kegiatan penyimpanan yang meliputi kegiatan penerimaan, pengumpulan, penampungan dan pengeluaran Minyak Bumi, Bahan Bakar Minyak, Bahan Bakar Gas dan / atau hasil / produk lainnya pada lokasi diatas atau dibawah permukaan tanah dan/atau permukaan air untuk tujuan komersial. h. Melaksanakan kegiatan niaga yang meliputi kegiatan pembelian, penjualan, ekspor, impor Minyak Bumi, Bahan Bakar Minyak, Bahan Bakar Gas dan / atau hasil/ produk lainnya, termasuk Gas Bumi melalui pipa. i. Melaksanakan kegiatan pengembangan, eksplorasi, produksi dan niaga energy baru dan terbarukan (new and renewable energy) antara lain Gas Metana Batubara (GMB), Shale Gas, Shale Oil.
60
4.1.4
Tata Nilai Perusahaan PT. Pertamina (Persero) 1. Clean Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas - asas tata kelola korporasi yang baik. 2. Competitif Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja. 3. Confident Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa. 4. Costumer Focused Beorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. 5. Commercial Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat. 6. Capable Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.
61
4.1.5 Arrti logo Perrusahaan Pengembangaan Filosofi dan tampilan visual loogo Pertam mina adalah hasil m yang dilakksanakan un ntuk memaahami bagaiimana analisa daan penelitiann mendalam lingkungaan bisnis & pasar p berop perasi pada tingkatan t yaang berbedaa.
Sim mbol “Anakk Panah” melambangkaan aspirasi organisasi o Pertamina P u untuk senantiasaa bergerak ke k depan, maju m dan progresif.
Sim mbol tersebbut terlihat seperti monogram huruf h ”P” yang y meruppakan huruf pertama kata “P PERTAMIN NA”. K Ketiga elem mennya melaambangkan pulau - puulau dengann berbagai skala nama yang meruupakan benntuk Negaraa Indonesiaa. Kata “Peertamina” merupakan m perusahaaan dari PT PERTAMIN P NA (Perseroo) dan tulisaannya haruss berwarna hitam h kecuali dittentukan laiin dalam keetentuan ini.
62
4.1.6
Strruktur Orgganisasi Perusahaan
Bagan 1. Struktur Organisasi PT. Pertam mina (Perserro)
4.1.7 Prrogram Oliimpiade Sa ains Nasion nal Pertamiina 2012 (O OSN-Pertaamina 2012) Ollimpiade Saains Nasion nal Pertamina 2012 (OSN-PERT ( TAMINA 22012) yang menngangkat teema "Menccetak Geneerasi Sobat Bumi Berrprestasi" adalah a pelaksanaaan tahun kelima k yangg dilaksanakkan PT. Peertamina (P Persero) berrsama Universitaas Indonesia (UI) seebagai mittra kerjasama dan didukung d p penuh Direktoratt Jenderal Pendidikan Tinggi T Kem mendiknas.
63
Komitmen PT. Pertamina (Persero) dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia kembali dibuktikan melalui penyelenggaraan Olimpiade Sains Nasional Pertamina (OSN - PERTAMINA 2012). OSN - PERTAMINA 2012 merupakan program CSR Bidang Pendidikan PT Pertamina sebagai implementasi dari visi Pertamina dalam mencerdaskan anak bangsa. Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSN-PERTAMINA 2012) terbuka bagi seluruh mahasiswa S-1 yang minimal duduk di semester tiga, serta bukanlah pemenang OSN-PERTAMINA pada tahun sebelumnya, atau mahasiswa yang pernah mengikuti olimpiade sains internasional. Pada penyelenggaran OSNPERTAMINA 2012, panitia melakukan serangkaian pengembangan dalam kategori lomba yaitu Kategori Theory dan Science Project. Pada Kategori Theory meliputi bidang Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. Sedangkan untuk kategori Science Project dirancang untuk menjaring pemenang secara kelompok yang memiliki karya inovasi dan Applied Science di bidang energi dan pengembangannya yang disampaikan dalam karya Prototype dan dipresentasikan di depan Dewan Juri.
4.1.8
Tujuan Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSN-Pertamina 2012) Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSN-PERTAMINA 2012)
merupakan program CSR Bidang Pendidikan PT Pertamina sebagai implementasi dari visi Pertamina dalam mencerdaskan anak bangsa. Penyelenggaraan OSN PERTAMINA 2012 diharapkan dapat menghasilkan generasi muda Indonesia
64
yang handal dalam bidang sains, yang bertujuan pada peningkatan kualitas pembangunan sumber daya manusia khususnya bidang sains di Indonesia, dan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu sains dunia. Misi Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSN-PERTAMINA 2012) adalah implementasi dari komitmen kepedulian Pertamina terhadap peningkatan kualitas Mahasiswa melalui kegiatan CSR Pendidikan, implementasi Pertamina terhadap kegiatan sosial di bidang pendidikan yang berkesinambungan. Pelaksanaan program Olimpiade Sains Nasional Pertamina sendiri sudah berjalan selama lima tahun dan menggunakan komunikasi yang efektif untuk menunjang keberhasilan program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012. Komunikasi ini dilakukan agar mereka tahu program seperti apa Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 tersebut dan manfaat apa saja yang bisa didapatkan saat bergabung dengan program ini. Pertamina khususnya CSR Pendidikan Pertamina melalui pelaksanaan 4 tahap strategi komunikasi yaitu mengidentifikasi masalah, perencanaan dan pemrograman, berkomunikasi dan evaluasi yang dilakukan setiap tahunnya. Penyelenggaraan Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 terdiri atas tiga tahap, seperti pada tabel berikut: Tanggal 23 Juli - 15 September 2012
Kegiatan Pendaftaran Peserta
Cara/Pelaksanaan Online / Panitia Pusat
Pengumuman Peserta lolos 01 Oktober 2012
seleksi propinsi ke tingkat seleksi regional
Panitia Pusat
65
30 November 2012
Pengumuman Juara 1,2,3
Panitia Pusat
Nasional
Tabel 1. Penyelenggaraan Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012
- Pendaftaran Peserta Calon peserta dapat mendaftarkan diri
Tahap 1
untuk mengikuti program ini dengan cara via online atau melalui universitas dimana mahasiswa itu belajar.
- Seleksi Tingkat Provinsi Pada tahap ini adalah tahap babak penyisihan
Tahap II
yang
telah
dilakukan
serentak di 33 propinsi di Indonesia.
- Seleksi Tingkat Nasional Para pemenang juara 1 dari berbagai wilayah
Tahap III
dengan
Kategori
Theory
maupun Kategori Science Project akan dibawa ke Jakarta untuk dilombakan kembali pada babak Grand Final.
Tabel 2. Tahap – tahap pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012
66
Informasi penting lainnya untuk tingkat Nasional Kategori Teori adalah: Kepada para pemenang 1 Provinsi semua bidang diharuskan memperbaiki, mengembangkan, memperdalam materi makalah open ended provinsi yang telah dipresentasikan pada seleksi final tingkat provinsi sebagai syarat untuk mengikuti seleksi Nasional. Peserta diwajibkan atau diharuskan menyesuaikan format makalah sebagai berikut:Para peserta final OSN Pertamina 2012 baik Teori maupun Science Project agar membawa baju kemeja berwarna polos + celana panjang hitam + celana jeans bagi pria dan kemeja warna polos + rok warna hitam + celana jeans bagi wanita. 1. Warna Cover a. Bidang Matematika dengan warna cover Merah. b. Bidang Fisika dengan warna cover Biru. c. Bidang Kimia dengan warna cover Kuning. d. Bidang Biologi dengan warna cover Hijau. 2. Format kertas menggunakan ukuran A4 80gr. 3. Format penulisan sesuai dengan petunjuk masing-masing soal open ended di tingkat provinsi.
Ditahun 2012, terdapat perbedaan untuk kategorinya, dimana pada tahun 2008 – 2010 kategori yang dilombakan hanya ujian tertulis, ditahun 2011 terdapat dua kategori yaitu Best Theory dan Best Presenter.
67
1. Kategori Theory Terdiri empat bidang yaitu Fisika, Matematika, Biologi, Kimia. Dan para peserta dapat memilih kategorinya sendiri sesuai dengan bidang dan kemampuannya. Dan test ini bersifat tertulis. 2. Kategori Presenter Peserta disini melakukan presentasi dan berbicara depan umum.
Namun pada program tahun 2012 ini juga terdapat dua kategori yaitu BestTheory dan Best Science Project. 1. Kategori Theory Terdiri empat bidang yaitu Fisika, Matematika, Biologi, Kimia. Dan para peserta dapat memilih kategorinya sendiri sesuai dengan bidang dan kemampuannya. Dan test ini bersifat tertulis. 2. Kategori Science Project Dirancang untuk menjaring pemenang secara kelompok yang memiliki karya inovasi dan Applied Science di bidang energi dan pengembangannya yang disampaikan dalam karya Prototype dan dipresentasikan di depan Dewan Juri.
Untuk kriteria peserta yang ingin mengikuti program CSR Pendidikan Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 ini, pihak CSR Pendidikan Pertamina telah menentukan kriteria peserta sebagai berikut:
68
1. Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 terbuka bagi seluruh mahasiswa S1 yang minimal duduk di semester tiga. 2. Peserta bukanlah pemenang Olimpiade Sains Nasional Pertamina pada tahun sebelumnya atau mahasiswa yang pernah mengikuti Olimpiade Sains Internasional.
Pelaksanaan Seleksi Final Provinsi dilakukan di 33 Perguruan Tinggi, akan dilakukan dalam 2 tahap, Seleksi Semi Final Essay plus Nilai Makalah akan menentukan 6 terbaik untuk menuju Seleksi Grand Final Provinsi (Presentasi). Dalam presentasi setiap peserta akan diberikan alokasi waktu selama 25 menit. Dari hasil seleksi Grand Final Provinsi akan ditetapkan Juara 1, 2, 3 Provinsi untuk setiap Bidang.
Untuk para Peserta Science Project yang telah dinyatakan lolos 4 tim terbaik regional diundang untuk mengikuti Seleksi Final Regional dan diwajibkan untuk membuat presentasi dari proposal atau makalah yang telah diajukan dan telah dinilai oleh pihak penyelenggara.
Pelaksanaan Seleksi Final Regional dilakukan dari Perguruan Tinggi masing-masing
peserta
akan
dilakukan
dengan
system
Teleconference
menggunakan fasilitas GDLN (Jardiknas) atau Skype atau Gtalk dihadapan Juri Online yang berada di FMIPA UI di Depok (Jakarta). Setiap peserta akan diberikan alokasi waktu selama 25 menit. Hasil Seleksi Regional akan
69
menentukan 1 terbaik Regional yang sekaligus ditetapkan sebagai Peserta Seleksi Final Nasional Science Project.
Fasilitas Teleconference:
1. Laptop 2. Webcam 3. Headset 4. Sistem akan dipandu oleh PPSP UI 5. No. HP Peserta & email 6. No. HP Operator Puskom yang bertugas & email 7. Sound system.
Untuk peserta :
1. Setiap peserta harus hadir di PT nya pada jadwal yang ditentukan 2. Mengumpulkan soft file .ppt versi final ke Panitia Pusat
Persiapan Peserta Untuk Teleconference OSN-PERTAMINA 2012
1. Peserta mengumpulkan PPT yang akan dipresentasikan ke
[email protected] dengan subject : PPT SP 2. Peserta diharuskan telah mengetahui jadwal/waktu dan tempat pelaksanaan presentasi. 3. Peserta menghubungi PIC Provinsi yang ditunjuk untuk membantu pelaksanaan presentasi teleconference.
70
4. Peserta harus hadir di tempat presentasi yang ditentukan minimal 30 menit sebelum waktu presentasi.
4.2
Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian mengenai pengelolaan program CSR pendidikan
Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 untuk wilayah Jadetabek dalam membangun reputasi PT.Pertamina (Persero) melalui hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada beberapa narasumber (key informan) dari perusahaan. Wawancara tersebut dilakukan dengan lima narasumber, antara lain: 1. Ibu Ernayetti. Menjabat sebagai Senior Officer Education CSR Pertamina. 2. Bapak Abdul Harris. Menjabat sebagai Ketua Panitia Pelaksana Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSN-PERTAMINA 2012). 3. Muhandis Abdul Jabbar, sebagai salah satu Peserta dari Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSN-PERTAMINA 2012) bidang Biologi. 4. Davit Sipayung, sebagai Pemenang Juara 1 Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSN-PERTAMINA 2012) Tingkat Provinsi DKI Jakarta dalam kategori Best Theory bidang Fisika. 5. Alhadi Bustamam, S.Si, M.Kom,Ph.D,Pihak Universitas dari Pemenang
Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSN-PERTAMINA 2012) dibidang Theory Science dan Project Science.
71
4.2.1
Mendefinisikan Masalah Peneliti terlebih dahulu mengkaji dan mengumpulkan data – data sebelum
melakukan tindakan. Tahap ini merupakan kegiatan untuk memperoleh data dan fakta yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan dikerjakan. Peneliti terlebih dahulu mencari informasi tujuan diadakan apa yang mendasari terbentuknya CSR Pendidikan di Pertamina dan peneliti mencari informasi mengenai program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSN-PERTAMINA 2012) ini yang merupakan salah satu kegiatan dibidang CSR Pendidikan Pertamina. Pelaksanaan program CSR memang didasari oleh Undang – Undang (UU) yang berlaku pada setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun, termasuk pada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Pertamina (Persero) yang diatur dalam UU No 40 Tahun 2007 yang mengharuskan perusahan Persero membuat program
sosial. Berikut ini merupakan hasil
informasi dengan Senior Officer Education CSR Pertamina, Ibu Ernayetti yang peneliti dapatkan mengenai kegiatan CSR Pertamina:
“Baik.. yang mendasari kegiatan CSR ini terbentuk adalah karena memang sesuai UU yah no 40 tahun 2007 itu beberapa persen PT. Persero diharuskan membuat program sosial. Karena dampak dari operasional perusahaannya. Nah, kegiatan sosial itu di Pertamina itu kita rumuskan ada empat salah satunya Pendidikan. Karena memang pendidikan itu adalah kebutuhan dasar masyarakat yang itu tidak semua masyarakat dapat merasakannya secara sama dengan yang lain. Makanya, salah satunya ya pendidikan disamping kesehatan, lingkungan hidup, infrastruktur dan penanggulangan bencana alam.” 1
1
Wawancara dengan Ibu Ernayetti selaku Senior Officer Education CSR PT. Pertamina (Persero)
72
Disamping kegiatan CSR itu terdapat didalam Undang-Undang, pastilah mempunyai tujuan mengapa diadakannya kegiatan-kegiatan CSR. Salah satunya CSR dibidang Pendidikan yang mempunyai suatu tujuan. Berikut penuturan Ibu Ernayetti:
“Tujuan dilaksanakannya program-program CSR itu sebenarnya untuk memberikan akses. Akses pendidikan, memudahkan akses pendidikan masyarakat khususnya disekitar wilayah operasionalisasi karena akses pendidikan itu tidak sama, tidak semua orang bisa mendapatkannya dengan sama. Mungkin ada kalangan yang lebih dari background terdidik mungkin, lebih mampu dan akan gampang. Kalau yang di pendidikannya juga tidak terlalu tinggi dan kemampuan ekonominya juga tidak terlalu bagus itu juga aksesnya tidak mudah. Nah, disitulah kita maksudkan. Intinya adalah memberikan akses pendidikan yang memudahkan akses pendidikan kepada masyarakat.”2
Setiap program yang akan dilaksanakan perusahaan mempunyai suatu konsep atau tata cara agar program dapat berjalan sesuai rencana, seperti yang dikatakan Ibu Ernayetti menjelaskan tata cara yang dilakukan CSR Pendidikan:
“Ya! Awalnya kita kan membuat konsep program dulu. Itu internal kita disini. Kita buat dulu dibagian kita kan di CSR Pendidikan, kita susun konsepnya seperti apa, itukan mencakup banyak hal. Apa programnya, tujuannya siapa sih, hasilnya apa yang dia dapatkan, terus mau berapa lama, nanti targetnya apa terus sampai kapan kita bisa atur strateginya seperti apa gitu, budgettingnya atau anggarannya juga yah. Nah, setelah itu disusun kita bawa ke rapat koordinasi, setelah di approve, disetujui, kita laksanakan ya itu sudah masuk ke teknis kalau untuk pelaksanaan.” 3
Dari berbagai kegiatan CSR Pendidikan yang sudah dilaksanakan oleh Pertamina, salah satu kegiatan terbesarnya adalah Olimpiade Sains Nasional 2 3
Wawancara dengan Ibu Ernayetti selaku Senior Officer Education CSR PT. Pertamina (Persero) Wawancara dengan Ibu Ernayetti selaku Senior Officer Education CSR PT. Pertamina (Persero)
73
Pertamina (OSN - PERTAMINA). Dan untuk Olimpiade Sains Nasional itu sendiri sudah berjalan selama 5 tahun dari tahun 2008 sampai yang kemarin diselenggarakan adalah Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012. Berikut ini merupakan hasil informasi dengan Vice President Communications dari Pertamina, Bapak Ali Mundakir, yang peneliti dapatkan dari hasil pra-riset dan observasi pada saat menghadiri pembukaan Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 di Universitas Indonesia (UI). Bahwa pada tahun ini, event Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 sedikit mengalami improvement karena nantinya para pemenang dari masing-masing propinsi akan diwajibkan untuk membuat proyek sains. Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 yang mengangkat tema "Mencetak Generasi Sobat Bumi Berprestasi" adalah pelaksanaan tahun kelima yang dilaksanakan PT. Pertamina (Persero) bersama Universitas Indonesia (UI) sebagai mitra kerjasama dan didukung penuh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendiknas. Seperti yang dikemukakan oleh beliau, Bapak Ali Mundakir:
“Dengan terobosan baru ini, kami berharap bahwa para mahasiswa pemenang olimpiade sains tidak akan hanya jago di atas kertas, namun di sisi lain juga kita dorong untuk mampu menghasilkan inovasi teknologi energy baru dan terbarukan, serta teknologi hijau (green energy). Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina memiliki concern yang tinggi untuk turut membantu civitas akademika nasional melahirkan ahli-ahli sains yang kompeten ke depan. Bahkan kami berharap, inovasi teknologi yang dihasilkan nanti dapat dikembangkan dan bahkan diterapkan untuk pengembangan bisnis energi nasional khususnya di Pertamina pada saat ini dan di masa mendatang." 4 4
Wawancara pra-riset dengan Bapak Ali Mundakir selaku Vice President Communication PT.Pertamina (Persero)
74
Untuk merancang agar terlaksananya program tersebut, mula – mula dari pihak Pertamina maupun dari pihak Universitas Indonesia (UI) selaku teknis dari program tersebut, melakukn fact finding (mendefinisikan masalah). Dimana seperti yang dikatakan Bapak Harris:
“... Mungkin kami masih melihat bahwa plan atau minat mahasiswa terhadap sains itu masih harus didorong lagi dengan kegiatan yang lain lagi. Dan itu kan sebenarnya target utama. Mungki mahasiswa itu lebih senang hal – hal yang sifatnya hiburan dan sebagainya. Menurut saya itu hal – hal yang belum tercapai...” 5
Pelaksanaan program ini dilatar belakangi sebagai program rutin yang telah dilaksanakan sejak tahun 2008 yang memiliki potensi dan kontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dan bertujuan pada peningkatan kualitas pembangunan sumber daya manusia khususnya bidang sains di Indonesia dan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu sains dunia. Dan untuk menyusun konsep dari program ini harus memakan waktu yang cukup panjang mulai dari pengelolaan hingga pengevaluasian. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Ernayetti:
“Untuk konsep telah digodok dari awal tahun, disempurnakan pada awal Juli 2012. Sedangkan untuk evaluasi sedang berjalan karena ada yang sudah selesai ada juga yang belum. Targetnya awal tahun ini evaluasi selesai karena bersiap untuk OSN-PERTAMINA 2013 yang insya Allah akan diadakan untuk tingkat ASEAN. Dan yang melatar belakangi OSNPERTAMINA 2012 adalah program rutin yang telah dilaksanakan sejak tahun 2008. Tahun 2012 merupakan pelaksanaan kelima. OSN 5
Wawancara dengan Bapak Abdul Haris selaku Ketua Pelaksana program OSN-PERTAMINA 2012
75
PERTAMINA merupakan gagasan orisinil dari Pertamina sebagai bentuk kepedulian dan sumbangsih terhadap dunia pendidikan khususnya bidang Sains. Pertamina sebagai BUMN mempunyai komitmen bersama pemerintah untuk memajukan kualitas pendidikan untuk Mahasiswa Indonesia diseluruh tanah air. OSN-PERTAMINA mendapatkan sambutan baik dari Dirjen Dikti dan Kemendikbud (Kemdiknas saat itu) dan dukungan penuh dari Manajemen Pertamina.” 6
Selain dari pihak Pertamina yang menjelaskan latar belakang diadakannya program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012, Bapak Abdul Harris selaku Ketua Pelaksana dari program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 juga memberikan penjelasan mengenai perihal tersebut, beliau mengatakan: “Iya.. Ini merupakan program ide dari Pertamina. Pertamina mempunyai keinginan bagaimana membuat program yang bisa memberikan impact ke mahasiswa secara nasional. Artinya, dari kami mengusulkan namanya program kompetisi sains. Waktu itu kita sebut sebagai kompetisi sains perguruan tinggi. Dan memang pada tahap awal, awal permulaan kita masih terbatas ya. Artinya tidak melibatkan seluruh perguruan tinggi di seluruh propinsi sehingga kita mengambil sample perguruan tinggi negeri. Tapi memang dalam pelaksanaannya juga, mereka karena yang perguruan-perguruan tinggi swasta yang dekat FMIPA tertarik begitu namun dengan awal kapasitas jumlahnya tidak banyak sekitar empat ribu dan itu juga melampaui target sekitar seribuan peserta. Jadi program yang diminta Pertamina adalah agar memberikan semacam awareness untuk kawula muda khususnya mahasiswa Indonesia.” 7
Program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 ini memang berbeda dari program Olimpiade Sains Nasional Pertamina sebelumnya. Karena pada program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 tersebut terdapat dua kategori yaitu Theory dan Science Project. Jadi seluruh peserta dapat menuangkan segala ide dan inovasi terbaru mereka yang nantinya dapat direalisasikan. Ini tentunya 6
Wawancara dengan Ibu Ernayetti selaku Senior Officer Education CSR PT. Pertamina (Persero) Wawancara dengan Bapak Abdul Haris selaku Ketua Pelaksana program OSN-PERTAMINA 2012 7
76
sangat berpengaruh bagi pembangunan reputasi Pertamina. Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 ini juga sangat berbeda dengan OSN di lembaga lainnya. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Ernayetti:
“Yang jelas bedanya yang sangat terlihat adalah Pertamina kan mengadakan Olimpiade Sains untuk mahasiswa. Nah.. di kita juga spesifikasinya apalagi kemarin ada Best Theory dan Best Science Project. Saya rasa sih ditempat lain tidak melakukan seperti itu yah mungkin berbeda sepertinya gitu loh. Terus kemudian juga di kita, di 2012 kemarin pemenang – pemenangnya kita berikan prioritas untuk bisa diterima di Pertamina, dapat prioritas untuk ikut test seleksi masuk ke Pertamina. Nah, itu adalah nilai plus atau privilege untuk para pemenang. Artinya kita juga inilah karena mereka berprestasi, mereka bagus maka mereka kita manfaatkan untuk perusahaan yang memang perusahaan milik bersama, milik bangsa gitu.. ikut membesarkan perusahaan ini, mungkin itu yah yang membedakannya.”8
Hal tersebut juga dikatakan juga oleh Bapak Abdul Harris selaku Ketua Pelaksana:
“Kalau sebagai contoh justru untuk tingkat nasional itu Pertamina ini paling awal yang memiliki program yang sangat baik dan Dikti pun belum menyelenggarakan pada tahun 2008. Dan melihat animo yang besar, Dikti membuka juga. Tetapi dalam proses pelaksanaannya kita memiliki karakteristik tersendiri dalam mengelola kompetisi ini. Kalau di kita lebih menekankan kepada kemampuan konseptual dan kemampuan penerapannya. Dan disini kita juga menuntut kemampuan dari si mahasiswa untuk berkomunikasi bagaimana mempresentasikan sebuah penyelesaian dari sebuah persoalan secara terbuka. Persoalan yang terbuka ini kita berikan dengan meminta panduan dari dosen dan sebagainya. Persoalan ini dapat dikaji dalam beberapa perspektif. Disitu mereka dapat menganalisis dengan konsep-konsepnya dan mereka juga harus menyampaikan dalam bentuk presentasi. Ini yang menjadikan karakteristik Pertamina bereda dengan apa yang dilakukan oleh Dikti.
8
Wawancara dengan Ibu Ernayetti selaku Senior Officer EducationCSRPT. Pertamina (Persero)
77
Kalau Dikti itu lebih menekankan kepada kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan soal secara tertulis.” 9
Pelaksanaan program ini juga mempunyai visi dan misi dari pihak Pertamina
untuk
mencari
bibit
unggul
yang
terbarukan
yang
dapat
mensejahterakan Pertamina yang memang perusahaan tersebut merupakan perusahaan milik bersama, milik masyarakat maupun Pemerintah. Oleh karena itu Pertamina mengajak para generasi muda khususnya mahasiswa Indonesia untuk dapat bergabung dalam program ini. Seperti penjelasan dari Ibu Ernayetti:
“Iya.. Sebenarnya sih lumayan luas untuk sasarannya, mahasiswa dan Perguruan Tinggi. Artinya tidak hanya mahasiswa saja. Karena dengan adanya kompetisi ini, itu kan akan memacu universitasnya itu sendiri untuk meningkatkan kualitasnya masing – masing agar bisa bersaing. Ya, selain mahasiswa yang kita sasar, ya kampusnya juga. Artinya, Olimpiade Sains itu kan memang ingin membantu Pemerintah untuk meningkatkan ras pendidikan khususnya dibidang sains. Yang selama ini artinya tidak banyak dilirik. Orang menganggap ilmu sains yang tidak penting, padahal itu sangat penting sekali. Negara – negara maju di dunia itu karena basic sainsnya kuat. Makanya, kita sasar kesana. Dan itu menjawab pertanyaan mengapa Pertamina tidak membuat Olimpiade dibidang lain. Karena kita juga mau fokus gitu lho. Kalau udahsatu, itu dulu kita besarkan dan kita lihat seperti apa perkembangannya.”
Untuk para pemenang, mereka akan diikuti dalam berbagai kegiatan yang dilakukan Pertamina. Akan ada banyak kegiatan yang akan dilakukan oleh para pemenang. Seperti yang dijelaskan kembali oleh Ibu Ernayetti:
“Para pemenang akan dihimpun dalam wadah media social atau pun milis untuk dapat dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan secara proporsional dan 9
Wawancara dengan Bapak Abdul Haris selaku Ketua Pelaksana program OSN-PERTAMINA 2012
78
jugga kegiatan Pertamina a Foundation yang mem mpunyai pen nerima beassiswa sobbat bumi. Bisa B diadaka an kegiatan bersama.”10
Beerikut ini addalah data peserta p Olim mpiade Sainns Nasionaal Pertaminaa dari tahun 2008 – 2012 yaang peneliti dapat dari Ibu I Ernayettti:
Tabel 3. Taabel Perband dingan Peseerta OSN – PERTAMIN NA 2008-2012 N-PERTAM MINA 2012 dapat dikaatakan berhaasil dan meenjadi Proogram OSN suatu prog gram yang berkelanjut b tan. Dilihat dari animo o peserta yaang sangat tinggi t dari tahunn 2008 hinggga tahun 2012. Selain data peerkembangaan perbandinngan peserta Olimpiade Sains Nassional Pertaminaa dari tahunn 2008 – 20012, peneliti juga menndapatkan data d yaitu daftar d nama – nama n pemeenang selekksi Grand F Final dalam m kategori Theory maaupun kategori Science S Projject yang peeneliti dapattkan dari Ibbu Ernayetti:
10
Wawancaara dengan Ibuu Ernayetti sellaku Senior Offficer Educatiion CSR PT. Pertamina P (Perrsero)
79
1. Kategori Theory Tabel 1. Bidang Matematika Juara
Kode Peserta
1
1111048
Nama Lengkap
Asal Universitas
ABEGRACIA
UNIVERSITAS PELITA
VALLERIANTENNO S
HARAPAN
2
121105
AILEEN JESSICA NOVIA
UNIVERSITAS INDONESIA
3
211047
RUDI HARTONO
UNIV.LAMBUNG MANGKURAT
Tabel 2. Bidang Fisika Juara
Kode Peserta
Nama Lengkap
Asal Universitas
1
122116
DAVIT SIPAYUNG
UNIVERSITAS INDONESIA
2
142093
MUH YASIN YBIC
UNIVERSITAS DIPONEGORO
3
1622098
IDO HILKA ZIRAHYA
UNIVERSITAS JEMBER
Tabel 3. Bidang Kimia Juara
Kode Peserta
Nama Lengkap
Asal Universitas
1
123192
BAYU ARDIANSAH
UNIVERSITAS INDONESIA
2
203086
ROBI MAULANA SAPUTRA
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
DS 3
1613085
NURINA L.M
INST.
TEK.
SEPULUH
NOVEMBER
Tabel 4. Bidang Biologi Juara
Kode Peserta
1
1514129
Nama Lengkap BUDI SANTOSO SITOPUTRA
Asal Universitas UNIVERSITAS GADJAH
80
MADA 2
174085
I GST AGUNG ARI K NARAYANA
UNIVERSITAS UDAYANA
3
124145
ABINUBLI T.M.
UNIVERSITAS INDONESIA
2. Kategori Science Project Juara
Kode Peserta
1
SP12003
Nama Lengkap Grandprix Thomryes Marth Kadja Aplikasi Zeolit Alam Indonesia dan NaZeolit Alam Indonesia sebagai Katalis Rengkah Polietilena Menjadi Fraksi Minyak Bumi
2
3
Asal Universitas
SP01002
Khairul Rizki
SP16049
KOSAPA (Kompor Sabut Kelapa) Penghasil Asap Cair Sebagai Alternatif Penggunaan Energi Terbarukan Agung Heru Yatmo REBICHA (Reaktor Biogas Chorella) Alat Pemurnia Biogas Portabel
Universitas Indonesia
Universitas Syiah Kuala
Universitas Brawijaya
Keberhasilan program tersebut tentunya menggunakan konsep yang sangat tertata dengan baik serta dengan adanya koordinasi yang baik pula dari masingmasing pihak yang ikut terlibat. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Abdul Harris: “Kalau dibilang berhasil tentunya kita melihat satu dari sisi animo atau antusiasme peserta meningkat. Kemudian kita sampai dapat ditiru oleh Dikti. Kemudian juga mungkin dari kontinuitas kita sudah bisa menyelenggarakan sampai kelima. Artinya kan itu terjaga gitu loh. Dan tentunya dari pihak Pertamina sudah menyediakan program ini program tahunan. Itu yang menjadi indikator bahwa pelaksanaan ini dapat dikatakan berjalan dengan lancar dan berkelanjutan.” 11 11
Wawancara dengan Bapak Abdul Haris selaku Ketua Pelaksana program OSN-PERTAMINA 2012
81
Dari penjelasan para narasumber diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan program yang telah ditata dapat dikatakan berhasil. Dilihat dari ide, konsep yang memang sudah tersusun dengan matang. Sehingga program tersebut dapat ditiru oleh Dikti dan mendapat antusiasme yang tinggi dari para peserta. Namun agar program ini diketahui oleh masyarakat, maka harus ada penyebaran informasi yang baik dan melalui berbagai media. Karena untuk penyebaran
informasi
suatu
program,
hal
utama
adalah
bagaimana
mengkomunikasikan program tersebut. Berikut penjelasan dengan Ibu Ernayetti yang menjelaskan bagaimana mengkomunikasikan program tersebut: “Memang yang menjadi kunci dari pelaksanaan ini memang komunikasi. Jadi bagaimanapun juga komunikasi menjadi kunci sukses untuk pelaksanaan ini. Sehingga dengan melakukan komunikasi yang intens itu kita bisa melewati persoalan – persoalan. Baik yang sifatnya teknikal atau non teknikal. Yang penting komunikasi dan koordinasinya.”12
Untuk mengkomunikasikan program tersebut, tentu akan membutuhkan berbagai media dan membutuhkan berbagai strategi lainnya. Seperti diadakannya video conference, workshop,dan dari media bisa berupa surat kabar, radio, dan masih banyak lagi lainnya. Seperti yang dijelaskan Ibu Ernayetti: “Kita mengkomunikasikan dengan berbagai macam media. Jadi kita ada publikasi lewat media. Artinya kita ingin masyarakat Indonesia tau ini ada program yang sudah berjalan dari 2008 walaupun sebenarnya untuk tingkat mahasiswa dan untuk tingkat kampus ini sebenarnya sudah lumayan menjadi top of mind. Artinya, setiap tahun itu animo peserta meningkat terus. Terakhir sudah mendekati angka dua puluh ribu kan. Walaupun target kami delapan belas ribu peserta. Nah, itu kita gunakan media-media, inilah media – media yang juga mainstream seperti surat kabar, radio, cuma televisi memang belum karena ada pertimbangan 12
Wawancara dengan Ibu Ernayetti selaku Senior Officer Education CSR PT. Pertamina (Persero)
82
pertimbangan tertentu, terus kemarin sudah mulai di media – media social seperti twitter dan facebook.” 13
Pada awal sebelum terlaksananya kegiatan program CSR Pendidikan Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 ini tentunya terdapat beberapa kendala atau hambatan yang belum dicapai terutama dalam hal penentuan jadwal pelaksanaan kegiatan, peserta, dan juga informasi atau publikasi. Sejauh ini komunikasi yang dilakukan oleh Pihak Pertamina adalah menjalin kerjasama dengan Universitas Indonesia untuk menyelenggarakan kegiatan ini dan mengajak universitas – universitas di seluruh Indonesia untuk ikut berpartisipasi, namun hal ini dirasakan masih kurang karena para calon peserta di luar daerah terkadang kesulitan untuk mendaftar secara online dikarenakan signal yang tidak memadai di daerahnya. Oleh karena itu diperlukan suatu publikasi secara merata yang dapat menarik perhatian masyarakat akan program ini khususnya bagi masyarakat – masyarakat di luar daerah. Hambatan tersebut disampaikan oleh Bapak Harris sebagai berikut: “Oh yah, hambatannya memang satu kadang soal penentuan jadwal. Artinya gini, kadang satu sisi pelaksanaan ini kan kita harapkan partisipasi penuh seluruh peserta yang ada di seluruh Indonesia. Bahkan jam atau waktu pelaksanaan itu banyak yang tidak sinkron pada waktu pelaksanaan perkuliahan di kampus masing – masing. Ini menjadi kendala juga bagaimana kita bisa meningkatkan awareness, partisipasi dan sebagainya. Dan hal yang belum tercapai memang banyak yaa...mungkin kita masih melihat bahwa minat mahasiswa terhadap sains itu masih harus didorong lagi dengan kegiatan yang lain lagi. Dan itu kan sebenarnya target utama. Mungkin mahasiswa itu lebih senang dalam halhal yang bersifat hiburan misalnya, dan sebagainya. Jadi itu menurut saya itu hal-hal yang belum tercapai dan sebenernya ada juga keinginan bagaimana minimal itu membuat institusi MIPA itu juga memiliki fasilitas 13
Wawancara dengan Ibu Ernayetti selaku Senior Officer Education CSR PT. Pertamina (Persero)
83
dalam arti untuk bisa mengembangkan sains itu sendiri. Ini kita harapkan dalam program OSN-PERTAMINA ini dapat membantu mengakomodir teman – teman di fakultas – fakukkta di daerah dan Pertamina sudah melakukan ini dan saya pikir hal yang sangat bagus. Kayak kemarin kita lihat adanya bantuan Pertamina di Sam Ratulangi dan sebagainya. Mungkin kedepannya Pertamina akan selalu membantu fakultas – fakultas lain di daerah.”14
Hambatan lainnya yang dialami pada saat penyebaran informasi mengenai Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 adalah masalah penyebaran informasi yang kurang merata atau dari IT di Indonesia yang kurang mendukung. Dimana masyarakat khususnya yang berada di daerah luar Jakarta mengalami kesulitan mendapatkan informasi dan kesulitan untuk mendaftar secara online. Berikut penuturan dari Bapak Alhadi Bustamam selaku salah satu Tim Sukses pelaksanaan program tersebut menuturkan:
“Beberapa kekurangannya yang perlu dicermati adalah kemajuan IT yang tidak merata di tanah air sedikit mengganggu untuk pelaksanaan dilapangan, misalnya pada pelaksanaan teleconference penjurian di kategori Science Project. Tapi hal ini bisa diatasi dengan menggunakan media lainnya. Ini pekerjaan rumah juga buat penyelenggara IT di tanah air” 15
Hambatan - hambatan yang datang tidak hanya terjadi pada pihak Universitas Indonesia (UI) sebagai tempat pelaksana program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 melainkan terjadi kepada pihak Pertamina. Dimana hambatan yang muncul biasanya datang dari pihak Ekternal contohnya dari situasi 14
Wawancara dengan Bapak Abdul Haris selaku Ketua Pelaksana program OSN-PERTAMINA 2012 15 Wawancara dengan Bapak Alhadi Bustamam selaku dari Pihak Universitas Indonesia dan sebagai Tim Sukses Program OSN – PERTAMINA 2012
84
dan kondisi. Namun meskipun terjadi hambatan, pihak Pertamina dapat mengatasi hambatan – hambatan yang terjadi. Jika planning A tidak berjalan dengan baik, maka Pertamina mempunyai planning B agar hambatan dapat teratasi. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Ernayetti: “Iya, untuk hambatan – hambatan itu sendiri, ini kan sebenarnya bukan program baru yah. Ini program sudah yang kelima dan ini akan masuk insyaallah yang keenam. Nah, artinya itu sebenarnya sudah teridentifikasi hambatan – hambatan itu. Cuma kadang – kadang yang mempengaruhi itu faktor eksternal. Contohnya mungkin yaaaa situasi dan kondisi. Misalnya kita membutuhkan pejabat ini, namun pada saat pelaksanaan ternyata beliau tidak dapat kita hadirkan. Nah pada saat bersamaa yang seharusnya kita berkunjung kemana, ternyata ga bisa karena ada urusan lain. Artinya, kalau untuk dari eksternal itu sendiri sebenarnya sudah siaplah karena OSN itu kan bukan program baru. Jadi untuk mengatasinya yaa kita siapkan plan B. Biasanya kalau kita udah rencanakan oh ini yang datang menteri yah, ternyata ga bisa yaaa kita harus segera cari back-upnya apakah wakilnya atau dirjennya. Intinya, kita harus siap dan cari jalan keluarnya harus begini begini begini...”16
Dari pemaparan dengan para narasumber diatas dapat disimpulkan bahwa hambatan – hambatan dalam pelaksanaan program tersebut yang dialami pihak Pertamina maupun pihak UI untuk melaksanakan program CSR Pendidikan Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSN-PERTAMINA 2012) dapat diatasi dan juga peneliti menemukan fakta bahwa Pertamina adalah sebagai pelopor program CSR Pendidikan tersebut.
16
Wawancara dengan Ibu Ernayetti selaku Senior Officer Education CSR PT. Pertamina (Persero)
85
4.2.2
Perencanaan dan Pemrograman
Setelah mengumpulkan data dalam langkah pertama, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh CSR Pendidikan adalah perencanaan dan pemrograman. Perencanaan dan pemrograman ini merupakan langkah – langkah untuk mengatasi masalah-masalah
yang
ditemukan.
Dalam
menyusun
perencanaan
dan
pemrograman, pihak Pertamina tidak bekerja sendiri. Sejak awal Pertamina melaksanakan kegiatan CSR Pendidikan Olimpiade Sains Nasional Pertamina (OSN-PERTAMINA), Pertamina telah dibantu oleh Pihak kedua yakni dari Universitas Indonesia yang di ketuai oleh Sekretaris FMIPA UI yaitu Bapak Abdul Harris.
Untuk program ini tentunya Pertamina mengajak kerjasama dengan suatu lembaga yaitu Universitas Indonesia, Pemerintah serta dari universitas – universitas yang terlibat. Ada alasan mengapa Pertamina menunjuk Universitas Indonesia (UI) untuk bekerjasama mengelola program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012. Ibu Ernayetti menjelaskan: “Untuk OSN ini Pertamina sebagai indikator, sebagai yang penyandang dana juga kita bekerja sama dengan UI juga. Karena UI adalah lembaga yang kredibel, mempunyai network yang luas, serta pernah melakukan kegiatan serupa dan dalam skala yang sama. Dari awal sampai sekarang Pertamina bekerjasama dengan UI. Kemudian kita juga ada kerjasama dengan Media Partner, kemudian ada juga tentunya dengan pihak Pemerintah dengan Dirjen Dikti, dengan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, semua rektor dari seluruh kampus- kampus yang terlibat gitu lho.”17
17
Wawancara dengan Ibu Ernayetti selaku Senior Officer Education CSR PT. Pertamina (Persero)
86
Untuk mengatasi masalah – masalah yang dihadapi CSR Pendidikan Pertamina selama melaksanakan program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012, pertama – tama CSR Pendidikan Pertamina membentuk tim kepemimpinan dari pihak Pertamina yang dipimpin oleh Ibu Ernayetti selaku Senior Officer Education CSR Pertamina. Dari
pihak Universitas Indonesia (UI) Ketua
Pelaksana oleh Bapak Abdul Harris. Serta staf – staf yang bekerja di unit CSR Pendidikan maupun dari pihak UI yang mempunyai tim – tim yang akan membantu pelaksanaan program tersebut yang disebutkan oleh Bapak Abdul Harris:
“Dari awal menginisiasi program ini, kami terlibat disitu. Dan memang dalam pelaksanaannya memang mempunyai banyak tim – tim yang ikut terlibat. Tim ahli pembuat soal, tim penilai, mungkin tim dari teman – teman di daerah tentunya ini sangat membantu untuk merealisasikan pelaksanaan program ini. Tanpa dukungan dari teman – teman daerah ini akan sulit. Sebenarnya kuncinya kan masing – masing teman daerah itu kan menggiatkan, menjalankan program itu juga. Karena kami disini hanya menyampaikan ini ini ini. Kuncinya adalah kebersamaan untuk kepentingan bersama, untuk menggiatkan, meningkatkan mahasiswa untuk lebih menyenangi atau mungkin merasa tertantang untuk mempelajari sains.” 18
Selain itu tim kepemimpinan CSR merumuskan definisi program CSR sebagai landasan penilaian selanjutnya. Dalam tahap ini tim telah mendefinisikan program CSR Pendidikan Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 ini sebagai tindakan sosial mereka terhadap masayarakat khususnya mahasiswa. Dengan adanya program ini, secara tidak langsung Pertamina telah menciptakan lapangan 18
Wawancara dengan Bapak Abdul Haris selaku Ketua Pelaksana program OSN-PERTAMINA 2012
87
pekerjaan dengan nantinya para pemenang akan dapat bergabung pada perusahaan Pertamina dan menjadi bibit terbarukan yang akan menjadi sumber daya manusia Pertamina. Program ini merupakan program berkelanjutan. Oleh karena itu untuk dapat selalu berkelanjutan, pihak Pertamina maupun Pihak UI bekerja sama saling membantu agar program dapat berjalan dengan lancar walaupun pasti ada hambatan yang terjadi namun itu bukanlah hal yang dapat menghalangi program tersebut untuk terus diselenggarakan. Untuk program ini juga mempunyai konsep – konsep yang sudah tersusun dengan sangat baik dan sudah diprediksikan bagaimana tahap akhirnya nanti. Ibu Ernayetti menjelaskan bagaiman konsep kegiatan pada program tersebut:
“Konsepnya itu kita godok berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya. Jadi tahun 2011 kita lihat seperti apa sih pelaksanaannya, apa sih yang kurang, apa sih yang udah bagus, apa yang perlu kita pertahankan, apa yang harus kita tambah, nah disitu kita tangkap. Dari 2011 itu ada Best Presenter, tapi itu kan hanya presentasi saja. Walaupun itu sudah membedakan dari tahun – tahun sebelumnya. Cuma agak nanggung gitu lho dengan Best Presenter saja. Makanya kita berpikir kedepannya OSN harus lebih aplikatif lagi karena harus lebih real mau jadi apa sih. Nah, makanya kita bikin kategori baru Best Science Project. Dan itu disetujui dan itu kita punya ide itu kita godok di tim, lalu kita sampaikan kepada atasan, manajemen, dan disambut baik dan kita sampaikan ke UI. UI sebagai pelaksana teknis, ini lho kita punya ide seperti ini yang kita jabarkan. Dan mereka menangkap itu karena UI juga pernah mengikuti ajang serupa mungkin di luar negeri dan mereka paham apa yang kita inginkan. Jadi ya sudah kita ketemu dan jadi deh program tersebut.”19
19
Wawancara dengan Ibu Ernayetti selaku Senior Officer EducationCSRPT. Pertamina (Persero)
88
Setelah konsep disusun, pihak Petamina juga menyusun bagaimana format kegiatan pada saat pelaksanaan program tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Ernayetti:
“Format kegiatan, ya itu kan kompetisi yah. Nah, kompetisi ini kita lakukan di 33 propinsi ada diseleksi daerah dulu, nah setelah seleksi daerah itu kita ada empat bidang yah yaitu fisika, biologi, matematika, kimia. Nah disetiap bidang itu nanti kita ambil juara 1, 2, 3 dari setiap propinsi. Namun yang kita bawa ke Jakarta untuk Final Nasional itu hanya juara 1 nya saja tiap bidang. Jadi tiap propinsi ada 4. Nah, jadi 4 x 33 jadi ada 132 finalis. Nah, nanti akan kita kirim ke Jakarta. Setelah itu format seleksi daerah kita bawa ke Jakarta untuk seleksi Nasional. Khusus untuk OSN-PERTAMINA 2012 kita sudah ada kategori yang berbeda dengan kategori 2011. Kalau sebelum 2011 itu cuma ada best Theory saja berbentuk ujian tertulis saja, kemudian tahun 2011 itu ada best Theory dan best Presenter. Jadi mulai tahun 2012 ada best Theory dan Science Project. Jadi artinya kita ingin lebih aplikatif. Jadi seperti tadi formatnya baik yang best Theory maupun best Science Project itu ada seleksi daerah dulu. Nah, nanti jumlahnya sedikit sih untuk Science Project. Karena itu berbentuk tim. Kita fokuskan di delapan wilayah sasaran kita. Karena itu merupakan representasi dari wilayah pemasaran kita. Dari delapan wilayah pemasaran itu nanti Science Projectnya ada 3 finalis kita bawa ke Jakarta. Jadi 8 finalis Science Project dan 132 finalis best Theory tadi. Setelah kita kumpulkan ke Jakarta, kita lakukan lagi kompetisi. Disini kita sebut babak Semi Final dan Grand Final. Setelah itu barulah kita dapatkan juara – juara disetiap bidangnya.”20
Pihak Pertamina juga melakukan kajian terhadap dokumen, proses dan aktivitas perusahaan dalam melaksanakan kegiatan CSR Pendidikan OSN – PERTAMINA ini. Dalam lima tahun pelaksanaan kegiatan CSR Pendidikan ini Pertamina telah mendokumentasikan mulai dari proses pelaksanaan program ini serta kegiatan – kegiatan yang telah mereka lakukan. Hal ini dilakukan sebagai tolak ukur mereka dalam memperbaharui program – program kegiatan OSN – 20
Wawancara dengan Ibu Ernayetti selaku Senior Officer Education CSR PT. Pertamina (Persero)
89
PERTAMINA ini dan nantinya akan menjadi laporan untuk diserahkan kepada manajemen, dimana laporan tersebut berisi data tentang kegiatan yang sudah dilakukan yang akan dimuat di Annual Report Pertamina seperti yang dijelaskan oleh Ibu Ernayetti:
“Semua kegiatan yang kita lakukan dalam melaksanakan program CSR Pendidikan OSN – PERTAMINA kita dokumentasikan baik itu dari segi dokumen ataupun video. Hal ini kita lakukan karena untuk tolak ukur kita untuk terus memperbaharui program – program OSN – PERTAMINA ini. Nah, disini nanti dijadiin laporan juga ke manajemen lalu akan dimuat di annual report Pertamina” 21
Pertamina selain melibatkan stakeholder kunci dalam melaksanakan program OSN – PERTAMINA ini selain melibatkan Universitas Indonesia (UI) juga melibatkan universitas – universitas lainnya yang telah bekerja sama dengan Pertamina. Dalam diskusi yang dilakukan oleh pihak Pertamina dan para stakeholder kunci ini, Pertamina mendapat masukan – masukan mengenai program CSR Pendidikan ini, apakah program ini sudah bisa dikatakan berhasil ataupun saran – saran dalam memperbaharui kegiatan – kegiatan yang dilakukan, tentunya harus adanya kesepakatan bersama seperti yang dikemukakan oleh Ibu Ernayetti:
“...Kita di Pertamina lebih kepada seperti pengawasan, kita mengarahkan dan mengawasi. Pelaksanaan kan dari UI, tapi apapun yang dilakukan UI, diketahui oleh kita. Jadi ada kesepakatan bersama dulu. Kalau kita tidak menyetujui, UI tidak akan melaksanakan. Kita akan mengawasi ke beberapa tempat, ada laporan ke kita. Jika ada hal – hal yang kurang pas 21
Wawancara dengan Ibu Ernayetti selaku Senior Officer Education CSR PT. Pertamina (Persero)
90
di kita, nanti kita ambil tindakan – tindakan yang diperlukan. Dan untuk segala masukan kita tangkap dan kita akan perbaharui di program OSN yang akan datang.”22
Selain dari pihak Pertamina, dari Pihak UI pun menjalankan perannya sebagai “motor penggerak” dalam program ini. Dari Pihak UI, Ketua Pelaksana mengkoordinir seluruh timnya untuk bisa mengerjakan perannya masing – masing, seperti yang dikatakan Bapak Abdul Harris:
“Iya.. Kita selalu melakukan koordinasi rutin bahkan setiap minggu diawal – awal pelaksanaan itu dan tentunya yang paling efektif itu melakukan workshop. Dari situ semua memahami.” 23
4.2.3 Bertindak dan Berkomunikasi Tahap selanjutnya adalah tahap bertindak dan berkomunikasi, dimana program – program telah direncanakan dan akan dilaksanakan dan harus mampu untuk menyampaikan pesan yang menjadi tujuan Pertamina dalam program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 ini. Berikut ini merupakan tahap – tahap yang dilakukan oleh CSR Pendidikan Pertamina dalam mempublikasikan program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012: 1. Publikasi Selain bekerjasama dengan universitas – universitas di Indonesia dan melakukan event – event seperti workshop dan seminar, video conference, juga melalui berbagai media. Untuk media dikerjakan oleh 22
Wawancara dengan Ibu Ernayetti selaku Senior Officer Education CSR PT. Pertamina (Persero) Wawancara dengan Bapak Abdul Haris selaku Ketua Pelaksana program OSN-PERTAMINA 2012 23
91
fungsi brand management yang telah bekerjasama dengan agency yaitu Dentsu. Dentsu membuat dan menyajikan Media strategy kepada tim brand untuk diapprove. Dari pihak CSR hanya memberikan content saja untuk selanjutnya mereka garap sesuai keahlian mereka di bidang media dan publikasi. Pemilihan media tentu saja berdasarkan kesesuaian dengan jenis program, tingkat keterbacaan / ditonton / didengar audience dan segmen pasar setiap media serta disesuaikan dengan budget yang tersedia.
No. 1.
Jenis Media Media Cetak
Bentuk Media, Isi Media Surat Kabar Majalah Internal Pertamina (Energia Weekly). Mengenai: Pembukaan OSN – PERTAMINA 2012,
Test
OSN
–
PERTAMINA
2012,
Pengumuman Pemenang OSN – PERTAMINA 2012. 2.
Media Elektronik
Radio.
3.
Media Online
Website resmi OSN – PERTAMINA 2012 (www.osnpertamina.com),
Facebook
dan
Twitter. 4.
Baliho, Poster
Spanduk, Mengenai Program OSN – PERTAMINA 2012 yang dipasang di wilayah Operasionalisasi Pertamina, Perguruan Tinnggi yang terlibat, Universitas Indonesia Depok sebagai tempat pelaksanaan program OSN – PERTAMINA 2012 wilayah Jadetabek.
92
Tabel 4. Mapping Media untuk Publikasi Program Olimpiade Sains Nasional Pertamina
2. Workshop OSN – PERTAMINA 2012 Untuk memperbaiki metode penyampaian pesan saat melakukan workshopOlimpiade Sains Nasional Pertamina 2012, CSR Pendidikan Pertamina dibantu oleh Universitas Indonesia (UI) menciptakan inovasi – inovasi baru agar para peserta yang mengikuti kegiatan ini tidak merasa bosan pada saat penyampaian materi dengan cara menampilkan pembicara – pembicara yang berkompeten, tanya jawab dengan para pembicara. 3. Video Conference Dalam Video Conference yang dilakukan di Universistas Indonesia (UI) ini yang dihadiri juga oleh Dirjen DIKTI untuk mensurvey bagaimana perkembangan persiapan dari masing – masing universitas diluar Jakarta. Apa – apa saja peralatan yang kurang dan nanti akan dicatat oleh pihak CSR Pendidikan Pertamina dan pihak Pertamina akan mengirimkan kekurangan – kekurangan yang ada. Serta mencatat dari masing – masing universitas sudah berapa mahasiswa yang mendaftar, apa yang mereka butuhkan, apa hambatan yang terjadi, apa kekurangannya. 4. Privilege dari Pertamina untuk Para Pemenang Bagi para juara Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 mendapat prioritas untuk dapat berkarier di perusahaan perminyakan tersebut.
93
Para juara nanti tinggal menjalani tes formal saja, karena mereka sudah mendapat privilege untuk menjadi karyawan Pertamina. 5. Pembukaan Acara dan Test Pembukaan acara dilaksanakan di Balairung, Universitas Indonesia yang dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional dan para peserta Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012. Pada awal pembukaan diadakan sambutan – sambutan dari Vice President Communications Pertamina beserta Pihak CSR Pendidikan Pertamina, Rektor Universitas Indonesia, Prof. Dr. Djoko Santoso, beserta Pihak UI lainnya, dan Wakil Menteri Pendidikan Kemendikbud RI, Musliar Kasim. Setelah sambutan dan diresmikannya pembukaan program tersebut, para peserta mengikuti test sesuai dibidangnya masing – masing yang memang sudah terdaftar.
4.2.4
Evaluasi Langkah terakhir yang harus dilakukan oleh CSR Pendidikan Pertamina
untuk menjalankan strategi komunikasi adalah mengadakan evaluasi. Artinya mengadakan peninjauan ulang suatu kegiatan yang telah dijalankan apakah sudah benar – benar tercapai atau belum kemudian evaluasi tersebut akan menjadi dasar kegiatan untuk selanjutnya atau melakukan perbaikan – perbaikan sesuai dengan hasil dari evaluasi tersebut. Dari lima tahun pelaksanaannya, CSR Pendidikan Pertamina selaku pembentuk, penanggung jawab serta selaku pelaksana selalu melakukan 4 tahap
94
strategi komunikasi yaitu mengidentifikasi masalah, perencanaan, komunikasi dan evaluasi untuk lebih memperbaiki mutu program di tahun – tahun mendatang. Sesuai dengan pernyataan Ibu Ernayetti bahwa setiap tahunnya dilakukan evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan dari program yang telah dijalankan. Hasil evaluasi tersebut nantinya akan menjadi laporan untuk diserahkan kepada Manajemen, dimana laporan tersebut berisi data tentang kegiatan yang sudah dilakukan. Laporan inilah yang akan dimuat di Annual Report Pertamina.
“Nah.. Untuk evaluasi sedang berjalan karena ada yang sudah selesai ada juga yang belum. Kita evaluasi diawal tahun 2013 tepatnya dibulan Februari akhir kemarin. Semua dievaluasi untuk kemarin yang 2012 itu dievaluasi di Manado di Universitas Sam Ratulangi. Jadi kita tidak hanya di Jakarta saja evaluasinya. Jadi artinya, tim UI, tim Pertamina dan tim beberapa top of mind yang udah pernah dilakukan di Sulawesi Utara itu kita akan kumpul disana kita evaluasi semuanya. Baik itu dari peserta, materi soal ujian, dari hal – hal yang dilakukan dari ceremony – ceremonyny.untuk jenis lombanya, untuk kategorinya itu termasuk hadiah juga kita evaluasi semuanya. Artinya kalo kita bikin baru dan ga dari dulu kita, memang tiap tahunnya selalu ada improvisasi yang artinya ada perubahan kearah positif. Karena setiap evaluasi itu kan ada masukan eh kemarin seperi ini, kemarin seperti itu misalnya. Nah, itukan kita tangkap. Kalau menurut kita itu relevan, kenapa tidak. Demi kebaikan dan kita bisa berkaca dari program serupa yang ada diluar negeri ya kita rasa itu bagus itu juga jadi satu patokan gitu”24
Sejauh ini program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSNPERTAMINA 2012) sudah tergolong berhasil. Hal ini dilihat dari jumlah peserta yang semakin meningkat setiap tahunnya dan semua kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan apa yang diharapkan. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Ernayetti: 24
Wawancara dengan Ibu Ernayetti selaku Senior Officer Education CSR PT. Pertamina (Persero)
95
“Yang sudah tercapai itu seperti banyaknya jumlah peserta, untuk distribusi juara, untuk ketepatan waktu dalam teknis pelaksanaannya itu sudah tercapai.”
Salah satu peserta Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 yakni Muhandis Abdul Jabbar yang mengikuti program ini dibidang Biologi mengemukakan bahwa program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 ini sudah tergolong sangat bagus untuk para mahasiswa seperti berikut:
“Dengan keikutsertaan OSN PERTAMINA ini saya jadi punya semangat belajar jadi itung-itung sebagai persiapan ujian komprehensif nanti.” 25
Banyak peserta yang ingin mengikuti program tersebut dikarenakan ingin mengasah kemampuan mereka untuk berkompetisi dengan peserta lainnya di luar daerah dan banyak pula yang telah mengikuti program tersebut secara berulang kali dari tahun ke tahunnya. Dikarenkan mereka belum mendapatkan kesempatan untuk menjadi juara. Menurut salah satu pemenang juara 1 Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 bidang Fisika, Davit Sipayung, menyatakan bahwa ia sudah mengikuti program tersebut selama 3 tahun namun belum berhasil menjadi pemenang dan di tahun 2012 ia pun berhasil menjadi juara. Seperti yang dijelaskan oleh Davit:
“Saya ingin menguji kemampuan saya dengan berkompetisi dengan mahasiswa dari berbagai wilayah Indonesia dan saya ingin mendapatkan hadiah untuk membantu biasa pendidikan saya.Saya mengikuti OSN 25
Wawancara dengan Muhandis selaku Peserta dari OSN – PERTAMINA 2012
96
PERTAMINA sejak tahun 2009,2010 dan 2011. Saya belum pernah lolos ke tingkat Propinsi.Tapi kegagalan itu tidak membuat saya menyerah. Tahun 2012 saya mencoba lagi dengan bidang yang sama yaitu FISIKA dan saya mendapatkan juara 1 Nasional di bidang FISIKA...” 26
Dalam menentukan target sasaran yaitu mahasiswa, program ini memang bertujuan untuk mencari bibit terbarukan untuk sumber daya manusia di Pertamina dan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap pendidikan generasi muda yang dominannya adalah mahasiswa perguruan tinggi. Pertamina juga mempertimbangkan alasan untuk menciptakan bibit terbarukan dari para mahasiswa yang kreatif dan mempunyai inovasi. Dalam hal ini yang dimaksudkan bibit terbarukan adalah para mahasiswa dan para pemenang yang telah ikut berpartisipasi dalam program tersebut yang nantinya akan bergabung dengan perusahaan Pertamina sebagai sumber daya manusia yang kredibel dan memenuhi kriteria yang diinginkan perusahaan untuk dapat terus membangun perusahaan Pertamina agar menjadi perusahaan yang dapat selalu mensejahterakan masyarakat Indonesia. Hal ini dilatar belakangi karena ini merupakan program rutin yang telah dilaksanakan sejak tahun 2008 yang memiliki potensi dan kontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Dan dari Pertamina sendiri program tersebut sudah mencapai target yang diinginkan. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Ernayetti:
26
Wawancara dengan Davit Sipayung selaku Pemenang Grand Final OSN – PERTAMINA 2012 bidang Fisika
97
“Hasil kalau berdasarkan dari indikator yang sudah kita buat itu sudah tercapai dan sesuai target. Target 18 ribu ga taunya lebih dari segitu. Juga dari sisi pemenangnya itu juga sudah bervariasi. Artinya tidak hanya kampus – kampus yang besar saja yang menjadi pemenang. Tidak hanya UI atau kampus – kampus di Jawa tetapi kampus – kampus di tempat lain juga menjadi juara dan itu karier kita tuh seperti itu. Kalau bisa distribusi juara tuh merata. Tapi kita kan tidak mau merekayasa. Misal, eh nanti yang jadi juara dari NTT aja, dari Papua aja kan ga bisa begitu. Itu murni ada tim juri kita yang ikut disitu. Itu murni profesionalitas mereka sebagai tim juri. Artinya kalau buat kita sih sebenarnya senengnya seperti itu. Oh ga usah banyak pergunjingan dari propinsi lain, artinya itu tingkat percaya diri dan memang potensinya juga besar disitu.”27
4.3
Pembahasan Pertamina sebagai perusahaan migas nasional yang bergerak hampir di
seluruh wilayah Indonesia ingin terus membangun reputasi yang baik kembali di mata masyarakat dan memiliki komitmen kepedulian sosial kepada masyarakat salah satu fokusnya adalah dengan membuat kegiatan CSR Pendidikan dikarenakan kepedulian perusahaan dalam memajukan bidang pendidikan di perguruan tinggi. Melalui program Kompetisi Sains bagi para Mahasiswa Indonesia, Pertamina bersama Universitas Indonesia dan didukung Perguruan Tinggi seluruh Indonesia dengan menggelar Olimpiade Sains Nasional Pertamina (OSN - PERTAMINA). Program OSN – PERTAMINA awalnya merupakan ide dari CSR Pendidikan Pertamina. CSR Pendidikan Pertamina mengadakan rapat internal terlebih dahulu mengenai program tersebut kemudian disusun apa programnya, apa tujuannya, siapa sasarannya, apa hasil yang didapat, akan berapa lama proses awal hingga berakhirnya program tersebut, bagaimana strateginya, berapa 27
Wawancara dengan Ibu Ernayetti selaku Senior Officer Education CSR PT. Pertamina (Persero)
98
budgetting atau anggarannya, setelah itu susunan konsep – konsep tersebut akan dibawa ke rapat koordinasi dimana setelah di Approve, kemudian dapat disetujui, dan dilaksanakan (masuk kepada Teknis). Lalu Pihak pertamina menunjuk Universitas Indonesia (UI) Depok untuk bekerjasama dan menjalankan program OSN – PERTAMINA atau lebih kepada teknis. Untuk program OSN – PERTAMINA 2012 konsep disusun pada awal bulan Januari 2012 dan konsep dimatangkan kembali diawal bulan Juli 2012. Konsep kegiatan tersebut dapat terbentuk dari pengevaluasian OSN – PERTAMINA sebelumnya. Sehingga dapat menjadi sebuah improvisasi baru di OSN – PERTAMINA 2012. Pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSN – PERTAMINA 2012) merupakan program CSR yang diselaraskan dengan kebutuhan komunitas disekitar wilayah operasi Pertamina, sebagai salah satu stakeholder penting, sekaligus untuk mendukung keberhasilan bisnis Pertamina secara berkelanjutan. Untuk sasaran program OSN – PERTAMINA 2012 lumayan luas sasarannya yaitu, Mahasiswa dan Perguruan Tinggi. Artinya tidak hanya mahasiswa saja. Karena dengan adanya kompetisi itu
akan
memacu
universitasnya sendiri untuk meningkatkan kualitasnya masing – masing agar bersaing dan juga karena Olimpiade Sains Nasional Pertamina memang ingin membantu Pemerintah untuk meningkatkan ras Pendidikan khususnyan dibidang sains. Selain kegiatan Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSNPERTAMINA 2012), CSR Pendidikan Pertamina juga telah melaksanakan
99
program lainnya secara garis besar contohnya beasiswa, Pertamina Goes to Campus, Pertamina Youth Program, memberikan bantuan renovasi sekolah dengan memberikan bantuan laboratorium komputer atau komputernya saja untuk sekolah - sekolah, perpustakaan dan buku – buku serta membuat pelatihan guru, dan program terbesar CSR Pendidikan Pertamina adalah Olimpiade Sains Nasional Pertamina (OSN – PERTAMINA) yang pertama kali adalah Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2008. Kunci dari pelaksanaan suatu program tidak lepas dari komunikasi. Untuk mengkomunikasikan program tersebut, tentu akan membutuhkan berbagai media dan membutuhkan berbagai strategi lainnya. Yang memerankan untuk mempublikasikan program tersebut adalah dari berbagai pihak yang terlibat di Pertamina maupun dari pihak Universitas Indonesia, Depok.
Untuk program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSN – PERTAMINA 2012) media yang digunakan berupa media cetak (surat kabar seperti majalah Internal Pertamina yaitu, Energia Weekly), media elektronik (radio) maupun media online seperti mengikuti trend saat ini yaitu jejaring social (twitter dan facebook) maupun website resmi Olimpiade Sains Nasional www.osnpertamina.com , juga dengan menggunakan baliho, spanduk, poster, dan juga dengan menyelenggarakan press conference, workshop, teleconference, video conference.
Dalam suatu kegiatan, pasti ada saja hambatan – hambatan yang terjadi. Seperti yang terdapat dalam program OSN – PERTAMINA 2012 ini ditemukan
100
tiga hambatan yang berbeda – beda yang dari para narasumber yang mana hambatan – hambatan yang mungkin akan terjadi sudah teridentifikasi sebelumnya. Hambatan pertama, yang terjadi adalah datang dari faktor eksternal. Kedua, soal penentuan jadwal pelaksanaan program tersebut. Terkadang di satu sisi pelaksanaan program ini diharapkan partisipasi penuh seluruh peserta yang ada di seluruh Indonesia. Bahkan jam atau waktu pelaksanaan perkuliahan itu banyak yang tidak sinkron pada waktu pelaksanaan perkuliahan di kampus masing – masing. Ketiga, kemajuan IT yang tidak merata di tanah air sedikit mengganggu untuk pelaksanaan dilapangan, misalnya pada pelaksanaan teleconference penjurian di kategori Science Project.
Pada intinya program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSN – PERTAMINA 2012) dapat dikatakan berhasil. Dilihat dari antusias para mahasiswa yang mengikuti program tersebut hingga melebihi target. Sehingga dengan adanya program tersebut, Pertamina dapat membangun kembali reputasi yang baik dimata masyarakat.
Reputasi hadir saat para konstituen membuat estimasi atau perkiraan akan tindakan masa lalu (post action) yang dilakukan perusahaan. Reputasi yang dikenakan konstituen pada perusahaan merupakan kumpulan dari penilaian – penilaian
personal
tentang
credibility,
reliability,
trustworthiness,
dan
responsibility perusahaan. Dalam program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSN – PERTAMINA 2012), Pertamina sudah mendapatkan penilaian – penilaian
101
personal seperti: Credibility, dengan adanya program – program yang telah dilaksanakan oleh CSR Pendidikan Pertamina ini sudah mendapatkan kredibilitas dimata masyarakat. Reliability, setiap program yang ingin dilaksanakan maupun yang telah dilaksanakan oleh Pertamina pasti mempunyai tujuan yang harus dicapai. Salah satu contohnya dengan program OSN – PERTAMINA, perusahaan sudah mencapai tujuannya. Karena dengan adanya program tersebut, Pertamina telah membantu atau telah menjadi “jembatan” untuk akses pendidikan bagi mahasiswa di Indonesia. Trustworthines, Pertamina telah membangun trust di masyarakat. Dilihat dari opini – opini positif dari masyarakat maupun para peserta dari program OSN – PERTAMINA 2012 dimana dalam hasil wawancara yang telah dilakukan mereka mengatakan bahwa program tersebut sangat bermanfaat dan sangat membantu mahasiswa Indonesia untuk semangat bersaing dalam dunia pendidikan. Responsibility, dalam program yang dijalakan Pertamina seperti salah satunya OSN – PERTAMINA 2012 ini mempunyai respon yang baik dan dapat diterima oleh masyarakat luas khususnya mahasiswa. Karena mereka bersaing untuk menjadi lebih baik dalam bidang pendidikan sains. 4.4
Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam melaksanakan kegiatan CSR – nya yaitu Olimpiade Sains Nasional
Pertamina 2012 telah melaksanakannya sesuai dengan pengertian, konsep, peran dan fungsi serta tahapan – tahapan penilaian dari CSR itu sendiri. Berdasarkan definisi CSR itu sendiri yakni sebagai suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai dengan kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk
102
tanggung jawab mereka terhadap sosial atau lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Definisi inilah yang dilakukan oleh Pertamina dalam melaksanakan kegiatan CSR – nya. Dimana Pertamina selain mematuhi peraturan pemerintah yang mewajibkan perusahaan Perseroan Terbatas (PT) melaksanakan kegiatan CSR, program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 ini juga sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap social dan lingkungan sekitar dimana ini merupakan fokus CSR Pendidikan Pertamina untuk meningkatkan kualitas penerus bangsa. Karena Pertamina juga menyadari bahwa pendidikan adalah investasi yang sangat penting bagi masa depan suatu bangsa. Sedangkan konsep CSR oleh kebanyakan orang dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu Community Relations dan Community Development. Menurut Robert D. Ross, Community Relations diartikan sebagai kegiatan humas yang ditunjukkan kepada kelompok orang didalam suatu masyarakat tertentu, baik yang berada disekitar lokasi organisasi perusahaan maupun lokasi lain.
28
Sedangkan
pengertian Community Development itu adalah kegiatan yang diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat untuk mencapai kondisi sosial – ekonomi – budaya yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum adanya kegiatan sehingga masyarakat menjadi mandiri dan meningkatkan kualitas kehidupan. Dalam hal ini CSR Pendidikan Pertamina juga telah melaksanakan konsep CSR itu sendiri. CSR Pendidikan Pertamina telah melaksanakan Community Relations yang dilakukan oleh tim CSR Pendidikan Pertamina itu sendiri melalui 28
Robert D. Ross. The Management of Public Relations: Analysis & Planning Eksternal. New York: John Wiley & Sons. 2002. Hal. 169
103
program kompetisi Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 dengan target utama para mahasiswa Indonesia di perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Pertamina melalui CSR Pendidikannya telah melaksanakan peran dan fungsi dari CSR, yakni: 1. CSR Pendidikan Pertamina telah menyusun rencana program CSR terbesar mereka yaitu Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSN – PERTAMINA 2012) dengan menggunakan empat tahapan proses
public
relations
yakni
fact
finding,
planning,
communicating, dan evaluating. 2. Pertamina juga telah memasang iklan – iklan baik itu di media cetak
maupun
media
elektronik
mengenai
program
CSR
Pendidikan Pertamina yaitu Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSN – PERTAMINA 2012). 3. CSR Pendidikan Pertamina juga telah melakukan monitoring yang telah bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) maupun dengan universitas – universitas lainnya yang terlibat dalam program tersebut. 4. Pertamina
juga
telah
membuat
Company
Profile
serta
mendokumentasikan semua kegiatan Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 (OSN – PERTAMINA 2012) yang akan dimuat di annual report Pertamina setiap tahunnya.
104
Pertamina juga telah melakukan tahapan – tahapan pelaksanaan penilaian CSR yang bertujuan agar perusahaan melakukan kegiatan CSR khususnya dibidang Pendidikan secara berkesinambungan dan tidak bersifat parsial. Tahapan – tahapan tersebut terdiri dari: 1. Membentuk tim kepemimpinan 2. Merumuskan definisi program 3. Melakukan kajian terhadap dokumen, proses dan aktivitas perusahaan 4. Mengidentifikasi dan melibatkan stakeholder kunci.
Selain itu Pertamina juga melaksanakan program CSR Pendidikan Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari dukungan penuh yang diberikan oleh manajemen puncak perusahaan dalam bentuk sumber daya perusahaan. Sumber daya ini meliputi financial dalam penyediaan anggaran untuk melaksanakan kegiatan CSR – nya dan juga sumber daya manusia yakni seluruh karyawan Pertamina serta mendapatkan dukungan penuh juga dalam bentuk teknisnya yakni tim dari Universitas Indonesia. Pertamina juga telah menetapkan pola hubungan (relationship) antara pihak – pihak yang terlibat, yakni perguruan – perguruan tinggi di Indonesia baik perguruan tinggi negeri maupun swasta. Karena tanpa adanya pola hubungan yang jelas diantara berbagai pihak yang trlibat dalam pelaksanaan program CSR Pendidikan, maka kemungkinan besar pelaksanaan program CSR Pendidikan tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Karena pengelolaan program yang baik
105
itu tidak akan terwujud bila tidak ada kejelasan tujuan program dan kesepakatan strategi yang akan digunakan guna mencapai tujuan program dari pihak yang terlibat dalam pelaksanaan CSR Pendidikan. Berdasarkan hasil temuan dari analisa data, dapat ditarik beberapa kesimpulan terhadap program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 yang dilakukan oleh CSR Pendidikan Pertamina dalam mewujudkan tujuannya pada peningkatan kualitas pembangunan sumber daya manusia khususnya bidang sains di Indonesia, dan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu sains dunia antara lain berupa: 1. Pertamina sebagai perusahaan migas dan energi nasional yang bergerak hampir di seluruh wilayah Indonesia ingin terus membangun reputasi yang baik kembali di mata masyarakat dan memiliki komitmen kepedulian sosial kepada masyarakat salah satu fokusnya adalah dengan membuat kegiatan CSR Pendidikan dikarenakan kepedulian perusahaan dalam memajukan bidang pendidikan di perguruan tinggi. 2. CSR Pendidikan Pertamina dalam program Olimpiade Sains Nasional Pertamina
2012untuk
menciptakan
sumber
daya
manusia
untuk
perusahaan juga untuk mensejahterakan masyarakat khususnya untuk para mahasiswa Indonesia serta selalu membangun reputasi positif di masyarakat. 3. Indikator Pertamina sebagai penyandang dana dan bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) serta bekerjasama juga dengan Media Partner,
106
dengan pihak Pemerintah, Dirjen DIKTI, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dan seluruh rektor dari universitas – universitas yang terlibat. 4. Latar Belakang CSR Pendidikan Pertamina menyelenggarakan program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 yaitu program rutin yang telah dilaksanakan sejak tahun 2008 yang memiliki potensi dan kontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Program tersebut merupakan gagasan orisinil dari Pertamina sebagai bentuk kepedulian dan sumbangsih terhadap dunia pendidikan khususnya bidang Sains. Program ini untuk mendorong mahasiswa yang mendalami bidang Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi agar lebih serius dan kompeten dibidangnya. 5. Program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 termasuk kedalam kegiatan CSR dalam bentuk Community Development karena secara tidak langsung para peserta yang akan mengikuti program ini akan membantu dalam mengembangkan lingkungan di daerahnya masing – masing. 6. Program Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 adalah program kompetisi persembahan Pertamina kepada para mahasiswa di perguruan tinggi negeri maupun swasta yang mempunyai dua kategori yaitu kategori Best Theory dan Best Science Project serta mempunyai tiga tahap pelaksanaan yaitu Pendaftaran Peserta,Pengumuman Peserta lolos seleksi propinsi ke tingkat seleksi Regional, Pengumuman juara 1, 2, 3 untuk tingkat Nasional.
107
7. Format kegiatan yang dilakukan pada Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 yaitu melakukan program tersebut di 33 propinsi, seleksi daerah yang mencakup empat bidang seperti Fisika, Matematika, Biologi, Kimia. Disetiap bidang dipilihlah juara 1, 2, 3 di setiap propinsi. Namun yang akan dibawa ke Jakarta adalah juara 1 saja ditiap bidang. Jadi total ada 132 finalis yang akan dilombakan kembali pada babak Grand Final di Jakarta. 8. Untuk pembentukan panitia pelaksanaan, ketuanya adalah dari pihak Pertamina. Namun ketua pelaksana dari teknis Universitas Indonesia (UI). Dari pihak Pertamina lebih kepada pengawasan dan pengarahan dan pelaksanaan dari Universitas Indonesia (UI). 9. Publikasi dilakukan dengan berbagai macam media yang digunakan. Media yang digunakan adalah media cetak (surat kabar) maupun elektronik (radio) serta media online (Twitter, Facebook) juga dengan mengadakan
workshop,
video
conference,
teleconference,
press
conference. 10. Program tersebut berjalan dengan lancar, sudah terbilang berhasil dan sudah mencapai target. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya peserta yang mengikuti kompetisi tersebut setiap tahunnya. 11. Dari segi pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh Pertamina dan Universitas Indonesia kepada para peserta, mereka cukup puas dan merasakan manfaat yang sangat besar dari mengikuti program ini. Banyak mahasiswa
yang
sudah
mengikuti
berulang
mendapatkan predikat sebagai pemenang.
kali
karena
belum
108
12. Dari keberhasilan yang sudah diperoleh oleh program ini terdapat juga kelemahan dalam pelaksanaannya. Kelemahan itu terletak pada waktu pelaksanaan, penentuan jadwal yang belum maksimal dan juga dari faktor Eksternal. Artinya waktu pelaksanaan itu banyak yang tidak sinkron pada waktu perkuliahan di universitas masing – masing. Ini juga menjadi kendala bagaimana pihak penyelenggara dapat meningkatkan awareness dan partisipasi dari peserta.