BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian
4.2
MAARIF Institute
Gambar 4.2 Film Mata Tertutup bukanlah karya yang dibuat hanya untuk sekedar dinikmati, setelah itu selesai. Dengan model produksi yang kurang lazim, dimana sebuah produksi film di inisiasi olehsebuah lembaga non pemerintah yang concern kajiannya pada isu pluralisme, toleransi dan hak asasi manusia, telah menjadikan film Mata Tertutup, tak hanya sebagai sebuah karya sinematik. Namun lebih dari itu, film ini diniatkan sejak awal sebagai media kampanye. Sebuah upaya baru untuk mengawinkan pola advokasi publik dengan media populer. Resensi film Mata Tertutup yang diproduksi oleh MAARIF Institute melalui sayap divisinya Islam & Media (MAARIF Production).
40
41
4.3
Film Mata Tertutup
(Gambar 4.4.1)
Judul film
: Mata Tertutup
Produser
: Asaf Antariksa, Endang Tirtana
Sutradara
: Garin Nugroho
Penulis
: Tri Sasongko
Tanggal edar
: Thursday, 15 March 2012
Format Syuting
: HDV
42
Warna
: Warna
Sistem Suara
: Stereo
Bahasa utama
: Indonesia
Jenis Film
: Drama
Durasi
: 90 menit
Pemain/Cast
:
(Gambar 4.4.2) Jajang C Noer Berperan sebagai Asimah adalah sosok yang lain. Dia adalah ibu yang terbelenggu kisah masa lalu. Dia tak ingin kisah hidupnya yang getir juga menular ke anaknya, Aini. Sebagai ibu, Asimah terlalu kaku mengekang Aini. Rizal, sepupunya, menganggap Aini hanya minggat sementara untuk lari dari kekangan ibunya, sementara Asimah percaya bahwa Aini hilang di rekrut NII.
43
(Gambar 4.4.3) Eka Nusa Pertiwi Berperan sebagai Rima, seorang mahasiswi yang sedang dalam pencarian identitas diri, tertarik dengan bujuk rayu anggota NII (Negara Islam Indonesia). Gadis ini semakin dalam terjerat ke dalam aktivitas seperti perekrutan anggota baru dan menduduki posisi pengumpul dana.
44
(Gambar 4.4.4) M Dinu Imansyah Berperan sebagai Jabir, pemuda yang sebenarnya baik dan polos, namun terimpit masalah ekonomi dan krisis kepercayaan diri. Keinginan membuktikan baktinya kepada orangtuanya terutama kepada sang ibu, justru membuat dirinya termakan ajaran-ajaran yang salah setelah diajak mengikuti pengajian yang memelintir ayatayat kitab suci menjadi dasar tindakan terorisme dan bom bunuh diri.
45
4.4
Sinopsis Film Mata Tertutup Dalam bingkai kecil, Mata Tertutup mengajak penonton untuk menulusuri
lika-liku di balik NII. Sudah dijelaskan bagaimana film dibuka dengan gambaran proses indoktrinasi. Gambaran tersebut kemudian dilanjutkan dengan adeganadegan yang menggambarkan kondisi internal NII. Mulai dari kegiatan merekrut anggota (seperti yang terjadi di awal film), pengadilan berbasis syariat Islam, kelas ideologi, hingga rapat kegiatan komunitas. Dalam bingkai yang lebih luas, Mata Tertutup mencoba menggambarkan kehidupan beragama di Indonesia. Film ini dibuka dengan kepanikan Asimah (Jajang C. Noer). Anaknya hilang selama berhari-hari. Suara televisi disampingnya memberitakan aksi teror di Noerwegia bulan Agustus tahun lalu. Kemudian teucaplah kata itu: NII, Negara Islam Indonesia, organisasi Islam sekaligus negara imajiner yang konon menculik anakanak muda untuk mendirikan negara bersyariat Islam. Ditempat lain, Jabir (M. Dinu Imansyah), dikeluarkan dari pesantrennya lantaran ibunya tak mampu lagi membiayai sekolahnya. Luntag-lantung, Jabir dan seorang temannya didatangi seorang pemuda berbaju gamis yang berdakwah soal pemerintah zionis, ekonomi kapitalis, dan perlunya berjihad di jalan Tuhan. Adapun karakter kunci ketiga adalah Rima (Eka Nusa Pertiwi) seorang gadis idealis yang berusaha menuntaskan keresahan-keresahannya dengan masuk NII. Awalnya, ia menganggap posisi perempuan dalam organisasi tesebut akan lebih setara dengan laki-laki dan dihormati. Dalam perjalanannya, ia pun menjadi ujung tombak organisasi yang mampu merekrut banyak anggota baru dalam tempo singkat dan meraup Rp. 40 juta dari kantung mereka. Modalnya sederhana, ia cukup menuturkan betapa tidak
46
nyamannya hidup dalam lingkungan yang sering melecehkan perempuan kepada sejumlah orang (kebanyakan perempuan) yang dijumpainya di jalan. Setelah itu, pembaitan, indoktrinasi, dan pengadilan syariah. Dengan
cerita
itu,
Mata
Tertutup
berupaya
mengkampanyekan
antiradikalisme bagi generasi muda. Hal ini diungkap oleh Fajar Riza Ul Haq. Produser Eksekutif Mata Tertutup, yang mengatakan, film tersebut merupakan bagian kampanye generasi toleran dan antikekerasan yang difokuskan kepada anak muda di SMA dan perguruan tinggi. Pemain-pemain di film ini sama sekali belum memiliki pengalam dalam dunia film kecuali Jajang C. Noer. Mereka di adopsikan untuk berakting senatural mungkin, tidak ada sknario yang mendetail. Garin Nugroho sekadar mengulang tesis lama bahwa kelas bawah cenderung rentan terhadap ideologi “fundamentalis”. Negara hanya hadir sebagai konsekuensi atas pilihan-pilihan mereka, yakni dalam adegan penangkapan Jabir dan ketika Rima antusias membuka jendela kamarnya karena mendengar sayupsayup paduan suara menyanyikan lagi Indonesia Tanah Beta.
47
4.5
Hasil Penelitian dan Hasil Analisis Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanda-tanda apakah yang dapat
memberikan pemaknaan radikalisme secara verbal (audio) dan nonverbal (visual) dalam film Mata Tertutup ini pada metodelogi diterapkan bahwa penelitian ini menggunakan metode segitiga makna atau triangle of meaning Charles Sanders Peirce dan dalam proses analisis penelitian ini dengan menghubungkan adeganadegan pada film Mata Tertutup untuk mengetahui tanda-tanda yang dapat memberikan pemaknaan radikalisme dalam film Mata Tertutup. Radikalisme secara verbal (audio) dalam penelitian ini ditunjukan berapa audio melalui dialog-dialog/ucapan yang dilakukan oleh para pelaku adegan. Dalam radikalisme secara verbal (audio) ini, juga dilengkapi potongan gambar untuk menjelaskan pada scene tersebutlah terdapat dialog yang dimaksud.
48
4.5.1 Indikator Radikalisme secara verbal Tabel 4.1 Sikap Radikal - Perekrutan anggota NII SIGN
Gambar 4.1 01:29 – 01:48 Prolog Wanita : “Hallo, kita sekarang ‘hijrah’ menuju lokasi, sekarang kita luruskan niat kita akan ‘hijrah’ pergi ketempat yang lebih mulia, renungkan!” OBJECT
INTERPRETANT
Berada di dalam mobil yang berjalan Pada gambar ini menjelaskan ada
empat
orang
yang
memakai ketegangan yang terjadi diantara satu
bandana hitam sebagai penutup mata perempuan berkerudung yang dan
ada
seorang
perempuan menandakan bahwa dia adalah seorang
berkerudung putih dengan mengatakan perempuan muslim yang menjadi
49
hijrah ketempat yang lebih mulia.
pererkrut NII terlihat sedang berbicara mengenai proses “hijrah”. Hijrah yang dimaksud dalam scene ini adalah perpindahan, meninggalkan, menjauhkan diri dan berpindah tempat dengan tujuan mempetrahankan dan menegakan risallah Allah, berupa akidah dan syari’at Islam. Bandana hitam yang menutup mata mengartikan jika ingin ‘hijrah’ mata harus tertutup dan direnungkan.
Analisa : Pada Gambar 4.1 ini terlihat bagaimana film ini memaknai radikalisme yaitu melalui perempuan yang mengatakan akan hijrah ketempat yang lebih mulia. Perkataan itu adalah proses indoktrinisasi oleh perempuan berkerudung putih atau kelompok yang menyebut dirinya NII yang masuk kedalam indikator radikalisme. Makna yang dikomunikasikan secara verbal atau dialog ini menjelaskan radikalisme yang terjadi dalam film ini.
50
Tabel 4.2
Agenda Islami – Mengajak Pengajian atau Perkumpulan SIGN
Gambar 4.2 15:35 – 15:56 Pria bergamis : “Saya sering ko lihat santri disini, cerita ga ada uang ga bayar spp, lalu dikeluarkan” Pria bergamis : “Kapan-kapan melu pengajian kita (kapan-kapan ikut pengajian kami), teka neng gone kita (datang ketempat kami ya).” OBJECT
INTERPRETANT
Disuasana terminal ada pria bergamis Pada hitam yang bersikap sok
gambar
akrab menunjukan
ini
dijelaskan
aktivitas
yang
untuk sedang
terhadap dua pemuda dan mengajak dilakukan pria bergamis hitam. Bergamis pengajian atau perkumpulan.
hitam
dan
terlihat
berjenggot
tipis
51
merupakan
tanda
yang
indikator
radikalisme
pakaian
khas
bergamis
aliran
itu dengan
terdapat
yaitu
di
memakai
mereka.
Pria
dalih untuk
mengajak pengajian kelompoknya.
Analisa : Pada gambar 4.2 ini terlihat bagaimana film ini memaknai radikalisme yaitu melalui dialog yang dilakukan oleh pria bergamis hitam yang tiba-tiba saja menghampiri Jabir dan kawannya. Pada kondisi ini terlihat keputus asaan Jabir dan kawannya yang baru saja diusir oleh pesantrennya karena belum membayar SPP. Pendekatan yang dilakukan oleh pria bergamis ini atau NII ini memang di segmentasikan untuk anak-anak muda yang sedang mengalami labil masalah ekonomi, mengatakan ”Saya sering ko lihat santri disini, cerita ga ada uang ga bayar spp, lalu dikeluarkan” sangat menjelaskan bagaiman pria tersebut sering melakukan hal yang sama terhadap santri-santri bernasib sama seperti Jabir dan kawannya. Mengajak pengajian atau perkumpulan secara tertutup itu merupakan indikator radikalisme yang disebut agenda islami yang sudah terstuktur. Makna yang dikomunikasikan secara verbal atau dialog ini menjelaskan radikalisme yang terjadi dalam film ini.
52
Tabel 4.3
Gerakan Radikalisme – Menanam kebencian terhadap negara SIGN
Gambar 4.3 19:23 – 20:10 Prolog pria : “Supaya kamu tahu, kehidupan nyata rakyat di negri ini, banyak tempat yang busuk, kotor, tidak teratur dan itu semua adalah tempat tinggal rakyat, padahal rakyat dalam konteks Islam sangat di muliakan.” Pria : “Di negri ini, wanita jujur pintar justru diasingkan, dimusuhi, dimana orangorang didalamnya adalah orang yang bekerja keras tapi bahkan mereka tidak mendapatkan tempat yang layak” OBJECT
INTERPRETANT
Perkataan yang memicu kebencian Prolog
yang
diucapkan
seperti negri yang kotor, busuk, tidak menjelaskan
bagaimana
teratur.
tentang
meyakinkan
pria
ini
pria
ini
keterpurukan
negara yang ditempatinya, berusaha
53
menanamkan
kebencian
terhadap
negara RI. Perkataan yang diucapkan pria itu “padahal rakyat dalam konteks Islam
sangat
mengkomunikasikan
di
muliakan” bahwa
NII
(Negara Islam Indonesia) seakan-akan mempunyai sistem masyarakat yang lebih baik dan mengacu terhadap AlQuran.
Analisa : Pada gambar 4.3 ini terlihat bagaimana film ini memaknai radikalisme yaitu melalui dialog seorang pria yang mecoba meyakinkan Rima bagaimana rakyat dan perempuan yang diasingkan dan dimusuhi di negri ini (Indonesia). Wajah pria yang sangat meyakinkan membuat Rima terdiam mendalami perkataan pria ini. Menanam kebencian terhadap negara sendiri adalah tujuan dari gerakan radikalisme NII (Negara Islam Indonesia).
54
Tabel 4.4 Indikator Radikalsme – Proses Alienasi atau perekrutan yang melibatkan penculikan SIGN
Gambar 4.4 22:30 – 22:56 Dialog Humas kampus : “ini adalah kejadian keenam kalinya dikampus ini, dan ini merupakan masalah yang sangat berbahaya. Menurut informasi yang kami dapatkan, mereka ini direkrut menjadi anggota NII (Negara Islam Indonesia) Ibu Asimah : “NII Pak ?” Humas kampus: “Ini kami punya data-data mahasiswa yang hilang karena penculikan NII.” OBJECT Rekrut
yang
sampai
penculikan oleh NII.
INTERPRETANT menyebabkan Perekrutan
anggota
dengan
cara
penculikan, penculikan disini adalah
55
mendapatkan harta dan kepercayaan seseorang yang di rekrut. Direkrut menjadi anggota NII adalah proses alienasi perekrutan kelompok garis keras/radikal dengan cara menculik yang
merupakan
indikator
dari
radikalisme.
Analisa : Pada gambar 4.4 ini terlihat bagaimana film ini memaknai radikalisme yaitu melalui dialog yang dikatakan oleh pria yang menjabat sebagai humas kampus memberi tahu Asimah bahwa NII memang kerap menculik mahasiswa untuk direkrut. Indoktrinasi sampai menculik adalah indikator dari radikalisme.
56
Tabel 4.5
Gerakan Radikalisme – Rapat tertutup proses indoktrinisasi SIGN
Gambar 4.5 26:04 – 26:30 Dialog pria 1: “Buka tutup mata kalian! Kalian sudah tahu mengapa kalian ada disini ? Anggota : “Sudah!!!” Pria 2 : “Untuk apa ?” Anggota 1 : “Hijrah menuju dari tempat buruk ketempat lebih baik karena Allah
57
Ta’ala.” Anggota 2 : “Untuk Hijrah dari negara yang batil ke yang hak.” OBJECT
INTERPRETANT
Rapat kaderisasi secara tertutup di Pada gambar terlihat ada rapat tetutup didalam internal NII yang terdapat dimana terjadi proses indoktrinasi yang orang-orang
yang
ditutup
matanya merupakan kegiatan radikalisme dan
dengan bandana hitam dan mengatakan didalam dialog seorang pria yang kata “hijrah” .
mengatakan “hijrah”. Setiap anggota baru NII harus melalui rapat tertutup dan proses indoktrinasi terjadi.
Analisa : Pada gambar 4.5 ini terlihat bagaimana film ini memaknai radikalisme yaitu melalui dialog yang dikatakan seorang anggota NII bahwa mereka akan hijrah. Hijrah dalam maksud di film ini adalah pindah ideologi dari RI ke NII. Indoktrinasi dalam rapat tertutup inilah yang termasuk gerakan radikalisme.
58
Tabel 4.6
Tindakan Radikal – Menyumbang harta benda untuk NII SIGN
Gambar 4.6 26:49 – 27:01 Rima : “Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah.” Pria : “Kamu sanggup menyerahkan hartamu?” Rima : “Sanggup Pak!” OBJECT
INTERPRETANT
Rima menyumbang harta bendanya Pada gambar dijelaskan dalam dialog untuk NII. Terlihat kalung miliknya yang dikatakan Rima ” Orang-orang
59
diberikan kepada ketua kelompoknya.
yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi
derajatnya
,merupakan
di
tindakan
sisi radikal
Allah” yaitu
menyumbang dana untuk kelompok Islam garis keras.
Analisa : Pada gambar 4.6 ini terlihat bagaimana film ini memaknai radikalisme yaitu melalui dialog yang dikatakan Rima bahwa harta konteks berjihad adalah dengan memberikan harta benda diri mereka, maka derajatnya akan lebih tinggi di jalan Allah. Dalam konteks Islam, bersedekah dengan menyisihkan harta kita adalah wajib hukumnya. Tetapi di film ini, NII mengharuskan anggota-anggota barunya untuk melakukan ritual seperti menyumbang harta mereka dengan dalih berjihad.
60
4.5.2 Radikalisme secara nonverbal Tabel 4.7
Indikator Radikalisme - berpakaian khas Radikalisme SIGN
Gambar 4.7 00:39:21 OBJECT
INTERPRETANT
Pria berpakaian gamis hitam dengan Pada gambar ini menjelaskan pria gaya bicaranya yang angkuh.
bergamis hitam yang antara mereka yang mengenakan pakaian secara khas
61
yang katanya sesuai ajaran Islam, serta bersikap sinis terhadap yang lain.
Analisa : Pada gambar 4.7 ini terlihat bagaimana film ini memaknai radikalisme yaitu melalui adegan seorang pria bergamis hitam panjang yang sedang bersikap sinis kepada Jabir dan temannya. Pakaian khas yang ditampilkan di scene ini termasuk indikator radikalisme karena kelompok ini megidentitaskan dirinya sebagai kelompok yang “beda” dengan yang lain.
62
Tabel 4.8
Indikator radikalisme – bersikap sinis SIGN
Gambar 4.8 00:44:48 OBJECT
INTERPRETANT
Tiga wanita yang mengenakan gamis Pada gambar ini bersikap sinis terhadap hitam panjang dan kerudung sampai yang bukan sekelompoknya adalah sepinggang
serta
cadar
merupakan indikator
dari
radikalisme.
Tidak
symbol karena menurut agama Islam menyapa dan mengacuhkan orang lain perempuan
muslim harus
menutup yang tidak sepaham dengannya.
semua aurat kecuali telapak tangan
Analisa :
63
Pada gambar 4.8 ini terlihat bagaimana film ini memaknai radikalisme yaitu melalui adegan tiga wanita yang memakai pakaian khas kelompok islam garis keras NII melihat sini ke Asimah yang sedang mencari Aini anaknya yang konon diculik oleh NII. Sikap sinis yang ditunjukan karena berbeda dengan yang tidak sepaham inilah yang dimaksud dengan indikator radikalisme.
Tabel 4.9
Indikator radikalisme – menyumbang dana SIGN
Gambar 4.9 1:27:15 OBJECT
INTERPRETANT
Rima menyerahkan uang dari hasil Rima perekrutan tergambar
anggota ada
uang
–
menyerahkan
uang
hasil
anggota perekrutan anggota kepada dua pemuda
menyerahkan sebagai hasil kerja Rima. Menyumbang
64
kepada kelompoknya yaitu NII.
dana untuk keprntingan kelompok NII inilah
yang
dimaksud
tindakan
radikalisme. Hasil penyumbangan dana ini digunakan untuk keperluan internal NII,
melakukan kegiatan radikalisme
lain seperti merakit bom, merakit senjata dan untuk kebutuhan seharihari mereka dengan melegalitaskan anggota yang masuk dengan menyumbang harta bendanya
maka
dosa-dosa
akan
terhapus.
Analisa : Pada gambar 4.9 ini terlihat bagaimana film ini memaknai radikalisme yaitu melalui adegan Rima menyumbang dana yang merupakan salah satu indikator radikalisme yang dilakukan oleh kelompok Islam garis keras NII. Dalam hal ini, setiap anggota baru NII mewajibkan membayar atau “menyumbang” dana harta benda mereka sebagai tanda mereka telah sah menjadi bagian dari rakyat NII.
65
Tabel 4.10
Indikator radikalisme - Jihadisme SIGN
Gambar 4.10 1:36:52 OBJECT
INTERPRETANT
Sobir yang sudah siap dengan pakaian Kelompok islam garis keras yang khas kelompoknya dan senjatanya. akan diikuti
oleh
Jabir
sudah
sampai
melakukan ‘jihad”atau rela mati demi membuat Jabir melakukan hal termasuk ibu dan agamanya merupakan indeks indikator radikalime yaitu melakukan
66
karena
sebab
kemiskinan
yang Jihadisme
atau
dan
pengorbanan
melenggu kehidupan keluarganya dan nyawa, dan hal-hal yang menjadikan akibatnya menganggap “jihad” adalah legitimasi jalan keluarnya.
radikal
dilakukannya
seperti
melakukan
tindakan dengan
sengaja bom bunuh diri atas dasar ingin mendapatkan surga Tuhannya dan di legalkan oleh Islam.
Analisa : Pada gambar 4.10 ini terlihat bagaimana film ini memaknai radikalisme yaitu melalui adegan Jabir beserta kelompok radikalnya mempersiapkan untuk ber”jihad” yang menurut mereka adalah hal yang dilakukannya atas dasar membela agamanya (Islam). Jabir terlihat merekam dirinya sendiri di video, sebagai bukti untuk Ibunya bahwa dia pergi untuk mendapatkan surganya kelak. Inilah yang termasuk indikator radikalisme yaitu Jihadisme atau Diklasifikasikan sebagai tindakan mengangkat senjata, penggunaan kekerasan dan pengorbanan nyawa, dan hal-hal yang menjadikan legitimasi dilakukannya tindakan radikal seperti melakukan dengan sengaja bom bunuh diri atas dasar ingin mendapatkan surga Tuhannya.
67
4.6
Pembahasan Dalam sebuah film yang bertemakan radikalisme memang dibutuhkan
adegan-adegan yang berkaitan dengan tindakan-tindakan radikalisme suatu kelompok Islam garis keras di Indonesia. Agar pesan yang ingin disampaikan dalam film tersebut dapat dimengerti oleh penonton. Salah satunya tercermin dalam film tersebut Mata Tertutup. Sesuai hasil penelitian ini, menunjukan bahwa film Mata Tertutup sudah memenuhi fungsi film yang telah penulis paparkan di bab 2 yaitu sebagai media yang memberikan informasi indikator-indikator radikalisme kepada penonton mengenai kegiatan-kegiatan radikalisme NII yang banyak merekrut pemudapemuda di Indonesia. Selain itu film Mata Tertutup menyajikan tontonan yang mendidik dan berkualitas untuk penonton. Di film ini memang kurang kaya akan simbol-simbol tapi dalam dialog-dialog yang di ucapkan merupakan bagaimana proses ideologi radikalisme itu berlangsung. Film yang di adaptasi dari kisah nyata ini, bahwa NII memang ada dan mereka kerap melakukan indoktrinasi sebagaimana yang dijelaskan dalam hasil penelitian. Dalam penelitian ini, penulis mendeskripsikan bagaimana radikalisme dimaknai dalam film Mata Tertutup dengan menggunakan teori segitiga makna atau triangle of meaning Charles Sanders Peirce yang meliputi sign (film Mata Tertutup), objek (radikalisme), dan interpretant (pemaknaan penulis). Kemudian tanda-tanda tersebut diolah oleh penulis secara verbal (audio) berupa suara dan teks maupun nonverbal (visual) berupa potongan-potongan gambar, yang
68
dipertegas melalui tindakan yang dimainkan oleh para pemain, adegan-adegan yang ditampilkan, serta properti yang digunakan untuk memaknai radikalisme dalam film Mata Tertutup. Radikalisme
secara
verbal
merupakan
radikalisme
yang
menggunakan kata-kata (ucapan/dialog) atau bahasa yang dapat memaknai radikalisme dalam film Mata Tertutup seperti berkata ; “Mari kita “hijrah letempat yang lebih mulia . .” . Pada Gambar 4.1 ini terlihat bagaimana film ini memaknai radikalisme yaitu melalui perempuan yang mengatakan akan hijrah ketempat yang lebih mulia. Perkataan itu adalah proses indoktrinisasi oleh perempuan berkerudung putih atau kelompok yang menyebut dirinya NII yang masuk kedalam indikator radikalisme. Makna yang dikomunikasikan secara verbal atau dialog ini menjelaskan radikalisme yang terjadi dalam film ini. Pemaknaan radikalisme dalam film Mata Tertutup ini juga tercermin dalam adegan dan dialog ; “Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah.” Pada gambar 4.6 ini terlihat bagaimana film ini memaknai radikalisme yaitu melalui dialog yang dikatakan Rima bahwa harta konteks berjihad adalah dengan memberikan harta benda diri mereka, maka derajatnya akan lebih tinggi di jalan Allah. Dalam konteks Islam, bersedekah dengan menyisihkan harta kita adalah wajib hukumnya. Tetapi di film ini, NII mengharuskan anggota-anggota barunya untuk melakukan ritual seperti menyumbang harta mereka dengan dalih berjihad.
69
Proses indoktrinasi terhadap pemuda yang merupakan indikator radikalisme juga tergambar dari perkataan pada Gambar 4.2 ; Pria bergamis : “Saya sering ko lihat santri disini, cerita ga ada uang ga bayar spp, lalu dikeluarkan, Kapan-kapan melu pengajian kita (kapan-kapan ikut pengajian kami), teka neng gone kita (datang ketempat kami ya).” Pada gambar 4.2 ini terlihat bagaimana film ini memaknai radikalisme yaitu melalui dialog yang dilakukan oleh pria bergamis hitam yang tiba-tiba saja menghampiri Jabir dan kawannya. Pada kondisi ini terlihat keputus asaan Jabir dan kawannya yang baru saja diusir oleh pesantrennya karena belum membayar SPP. Pendekatan yang dilakukan oleh pria bergamis ini atau NII ini memang di segmentasikan untuk anak-anak muda yang sedang mengalami labil masalah ekonomi, mengatakan ”Saya sering ko lihat santri disini, cerita ga ada uang ga bayar spp, lalu dikeluarkan” sangat menjelaskan bagaiman pria tersebut sering melakukan hal yang sama terhadap santri-santri bernasib sama seperti Jabir dan kawannya. Mengajak pengajian atau perkumpulan secara tertutup itu merupakan indikator radikalisme yang disebut agenda islami yang sudah terstuktur. Makna yang dikomunikasikan secara verbal atau dialog ini menjelaskan radikalisme yang terjadi dalam film ini. Radikalisme secara non verbal merupakan radikalisme yang menggunakan adegan atau scene yang dapat memaknai radikalisme dalam film Mata Tertutup seperti Gambar 4.10 terlihat bagaimana film ini memaknai radikalisme yaitu melalui adegan Jabir beserta kelompok radikalnya mempersiapkan untuk ber”jihad” yang menurut mereka adalah hal yang dilakukannya atas dasar
70
membela agamanya (Islam). Jabir terlihat merekam dirinya sendiri di video, sebagai bukti untuk Ibunya bahwa dia pergi untuk mendapatkan surganya kelak. Inilah yang termasuk indikator radikalisme yaitu Jihadisme atau Diklasifikasikan sebagai tindakan mengangkat senjata, penggunaan kekerasan dan pengorbanan nyawa, dan hal-hal yang menjadikan legitimasi dilakukannya tindakan radikal seperti melakukan dengan sengaja bom bunuh diri atas dasar ingin mendapatkan surga Tuhannya. Dalam film Mata Tertutup ini memang hanya sedikit memeperlihatkan bagaimana dampak dari radikalisme itu sendiri seperti pemboman, perusakan rumah-rumah ibadah non muslim, perusakan tempat-tempat hiburan karena ilm ini lebih bercerita naratif dengan dialog-dialog nyata yang memang ada dalam kelompok internal NII (Negara Islam Indonesia). Film ini memberi wawasan yang agak lebih luas dari apa yang sudah ada. Mungkin yangpaling striking adalah kegiatan-kegiatan NII dalam kisah Rima. Teman-teman Muslim mungkin akan lebih berasa, karena secara gamblang ditunjukkan bahwa para pejabat dan pemimpin NII ini memanfaatkan penggalan ayat-ayat kitab suci sebagai dasar dan pembenaran tindakan-tindakannya, mulai dari cara mengadili sampai cara memotivasi anggotanya mengumpulkan dana sebanyak mungkin dengan cara apapun termasuk mengambil harta milik keluarga untuk NII. Namun terlepas dari itu, seperti saya singgung sebelumnya, film ini bukan sekadar bilang "NII itu sesat", tetapi juga memancing pemikiran alasan mendasar kenapa gerakan-gerakan seperti ini muncul dan orang-orang yang tumbuh dalam otoritas Republik Indonesia mau saja berpindah haluan ke gerakan-
71
gerakan ini. Ini yang membuat Mata Tertutup jauh dari kesan "menggurui", terkecuali mungkin di akhir film. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan teori semiotik Charles S. Peirce dan memakai Triangle of Meaning dimana terdapat tanda (Film Mata Tertutup), Acuan/ Object (adegan/dialog yang menimbulkan pemaknaan indikator-indikator Radikalisme) serta menimbulkan pikiran atau referensi atau Interpretant menyatakan bahwa film tersebut terdapat pemaknaan radikalisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan indikator-indikator radikalisme yang terjadi dalam film Mata Tertutup.