70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Perjalanan Menuju DKI I Berdasarkan UU Pemerintahan Daerah, pasangan calon non-partai atau independen diharuskan dapat mengumpulkan dukungan 4% dari total 10.000.000
penduduk DKI Jakarta. Faisal Basri Batubara bersama Biem
Benjamin telah
berhasil mengumpulkan dukungan sebanyak 455.097
fotokopi KTP pada tanggal 13 Februari 201214. Akan tetapi, pada tanggal 13 Maret, sekitar 200.000 lebih KTP yang terkumpul dinyatakan tidak valid. Hal ini disebabkan adanya KTP yang kadaluarsa dan berjumlah ganda. Tercatat hanya 51,28% KTP yang valid, tim Faisal-Biem harus mengumpulkan sekitar 190,756 KTP agar dinyatakan lolos tahap verifikasi. Dalam wawancaranya dengan Kompas pada tangga12 April 2012, Faisal Basri mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan tambahan lebih dari 300.000 dukungan KTP dan diserahkan ke KPU DKI Jakarta pada tanggal 5 April 2012. Selama pengumpulan KTP, terdapat 210 relawan yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
melakukan verifikasi internal serta pemasukkan data ke sistem untuk menghindari adanya KTP ganda dan kadaluarsa." Dana kampanye sementara yang terkumpul pada Februari 2012 yakni tercatat sebesar Rp. 980.000.000. Untuk memudahkan audit dan dalam rangka transparansi pemasukan dan pengeluaran dana kampanye, tim Faisal-Biem upayakan transaksi-transaksi yang bersifat digital. Dengan transaksi digital, dana yang masuk dan keluar terlacak dengan mudah sehingga publik tahu dari mana dan untuk tujuan apa dana kampanye mereka.'? Penggalangan donasi bersifat web-based dimana donatur dapat menyumbang melalui situs resmi Faisal-Biem dan diberikan pilihan untuk menyumbang melalui kartu debit, kredit atau melalui layanan Paypal. Faisal Basri menyatakan bahwa untuk menghemat anggaran kampanye, ia dan timnya akan menggunakan strategi berinteraksi langsung dengan asyarakat dengan mengoptimalkan peran relawan di tiap pos serta memaksimalkan situs jejaring sosial Untuk mempermudah pendaftaran relawan, formulir relawan tersedia di Google Docs sehingga dapat diunduh dan diisi oleh siapa saja yang ingin menjadi pendukung gerakan Faisal Basri dan Biem Benjamin. tim sukses Faisal-Biem, menyatakan bahwa melalui media online yaitu website dan sosial media, mereka dapat merekrut hampir 300 relawan yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
siap membantu menyukseskan Faisal dan Biem di pemilihan Gubemur DKI Jakarta 2012. Pada tanggal16 April 2012, tim Faisal- Biem mengerahkan 500 relawan yang telah dilatih untuk memonitor dan mengawal proses verifikasi dukungan tambahan yaitu sebesar 381.000 KTP. Pada tanggal 11 Mei 2012, KPU DKI Jakarta mengumumkan bahwa Faisal Basri dan Biem Benjamin lolos verifikasi dan resmi menjadi peserta pemilihan Gubemur dan Wakil Gubemur DKI Jakarta 2012-2017 dengan jumlah dukungan sebanyak 487.150.
4.1.2. Profil Faisal Basri Faisal Batubara atau lebih kita kenal sebagai Faisal Basri (lahir di Bandung, Jawa Barat, 6 November 1959 adalah ekonom dan politikus asal Indonesia. Basri merupakan nama ayah beliau (Hasan Basri Batubara) yang ia lekatkan kepada dirinya sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada ayahnya. Pria berdarah Batak ini juga merupakan salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik. Ia juga ikut menjadi salah satu pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat) (yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional) dan beberapa organisasi nirlaba seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
dan Yayasan Pencerahan Indonesia. Sejak tahun 2000, Faisal juga diangkat menjadi anggota Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU). Ia memulai karirnya sebagai peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEUI pada tahun 1981 dengan pangkat terendah hingga menjadi Kepala pada kurun waktu 1993-95. Selama bergelut sebagai peneliti inilah Faisal kerap terlibat dalam kajian daerah. Dalam urusan daerah ini pula, Faisal pernah menjadi salah seorang anggota dewan pakar APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia). Setelah menamatkan program strata I dengan gelar Sarjana Ekonomi dari FEUI (1985), Faisal melanjutkan studi strata-2 dan memperoleh gelar MA (Master of Atrs) dari Vanderbilt University, USA pada tahun 1988. Setelah mundur dari PAN pada awal 2001, ia tetap aktif dalam kehidupan politik. Faisal mendirikan organisasi politik Pergerakan Indonesia (PI) dan menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional sejak Kongres I tahun 2004 sampai 2010. Kini ia dipercaya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Nasional. Sebagai dosen pada FEUI, ia mengasuh matakuliah Ekonomi Politik sejak matakuliah ini diperkenalkan di FEUI pada akhir 1980-an. Ia juga mengajar matakuliah Perekonomian Indonesia, Analisis Lingkungan Bisnis, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi dan Kelembagaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
Tulisan-tulisannya di media massa dan karya tulis lainnya pada umumnya menggunakan teropong ekonomi-politik. Pada tahun 2000, Faisal menjadi anggota Tim Asistensi Ekonomi Presiden RI. Pada April 2006 ia diangkat sebagai Ketua Tim Ek sternal Monitoring Inpres No.3 Tahun 2006 oleh Menteri Koordinator Perekonomian RI. Sebelumnya, 2000-2006, ia berkiprah sebagai komisioner di Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Sempat juga bergabung dengan Kadin Indonesia dan dipercaya sebagai Ketua LP3E pada tahun 2009. Pada Oktober 2011, Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb maju mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen.
4.1.3. Profil Biem Benyamin Siapa yang tak mengenal Benyamin Sueb, tokoh dan sekaligus seniman Betawi yang merintis karir dari kondektur bus PPD. Seniman yang populer lewat celetukan “muke lu jauh” atau “kingkong lu lawan” pasti mengingatkan masyarakat pada Benyamin Sueb. Darah seninya mengalir sejak usia anakanak, oleh karena itu, ketika ekonomi orang tua morat-marit, ia terpaksa harus menjadi pengamen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
Ia dikenal sebagai pelawak, sutradara serta penyanyi, selain sebagai seniman Betawi. Keterbatasan ekonomi, tidak lantas memupus jiwa seninya. Keadaan demikian, justru memacu kreatifitasnya makin produktif, misal saja, sewaktu kecil membuat alat-alat musik dari barang-barang bekas. Semangat berkarya dalam bidang seni semacam inilah yang mengantarkan menjadi seniman papan atas. Benyamin, melewati jalan panjang, penuh duri ,dan berliku hingga bisa meraih sukses dalam hidupnya. Seniman yang meninggal dalam usia 56 tahun ini, ternyata menjadi sumber tauladan bagi salah satu putranya, Biem Benyamin. Biem Benyamin adalah anak ketiga Benyamin Sueb, sehingga tidak mengherankan jika kemudian, ia meneruskan apa yang telah diperjuangkan oleh mendiang ayahnya. Bapak dari dua anak tersebut, adalah tokoh muda asli Betawi yang tak pernah lelah merawat serta memperjuangkan budaya Betawi agar bisa lebih maju.” Saat ini budaya Betawi makin terpinggirkan, karena itu, perlu dijaga dan dimajukan,” ujarnya dengan nada prihatin. Rekam jejak dalam memajukan budaya Betawi nyaris tak bisa ada yang menyangkal. Bagaimana tidak, selain sebagai anak seniman Betawi, ia gigih memperjuangkan budaya lokal Betawi secara serius dan konsisten. Sebut saja, pada tahun 2003, ia menggagas Kongres Rakyat Betawi (KRB) yang diikuti oleh seluruh ormas Badan Musyawarah Betawi. Salah satu tujuan diadakan
agenda
tersebut
ialah
agar
bagaimana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Undang-Undang
76
mengakomodir budaya Betawi. Ketika menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah, juga menjadi Ketua Panitia Khusus Rencana Perubahan UndangUndang Nomor.34 Tahun 1999 tentang Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia. Sepak terjangnya selama inilah yang kemudian menjadikan tokoh Betawi. Lelaki kelahiran 13 Maret 1964 ini, memang dikenal sebagai budayawan yang mewarisi nilai-nilai budaya mendiang ayahnya. Benyamin Sueb, adalah tauladan yang menjadi sumber referensi Biem Benyamin dalam merawat dan memajukan budaya Betawi, ditengah gencarnya budaya asing yang terus-menerus menggerus budaya lokal. Karena persoalan itulah, ia kemudian maju mendampingi Faisal Basri sebagai calon wakil gubernur melalui jalur independen agar budaya Betawi dapat ‘berdaya bareng-bareng’, sekaligus dapat diproteksi melalui kebijakan.
4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Strategi Komunikasi Politik Faisal-Biem Dalam Pemilukada DKI Jakarta 2012 Dalam setiap pemilu yang dilaksanakan, penggunaan startegi yang tepat dapat menjadi salah satu faktor kunci kemenangan. Penyusunan startegi tersebut haruslah didasari atas positioning calon itu sendiri seperti
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
yang dilakukan oleh Faisal-Biem. Hal tersebut tersurat dalam penjelasan yang diberikan oleh Azwar Zulkarnaen selaku manager kamapanya FaisalBiem: ”Sebelum sampai pada penyusunan strategi yang lebih detail. Kami terlebih dahulu menetapkan posisi kami dalam pilkada ini seperti apa. Pertama, ini bukan calon dari partai. kedua, ini calonnya warga. Ketiga, ini calonnya anak muda. Yang kemudian membedakan kami dari calon yang lain. Kemudian kami juga menetapkan target suara. Pertama, suara anak muda dan kemudian golput.”
Berdasarkan dari interview yang dilakukan, tim sukses Faisal-Biem mencoba untuk menerapkan beberapa strategi komunikasi politik dalam pilkada kali ini, diantaranya Blusukan atau Door to door campaign, optimaslisasi penggunaan saluran komunikasi, pembuatan slogan, dan personal branding. Berikut hasail wawancara dengan Azwar Zulkarnaen: ”Adapun Startegi yang digunakan, pertama, yang saat ini dikenal dengan sebutan Blusukan/door to door campaign. Dimana calon independen datang dan bertatap muka dengan warga dan dapat langsung menampung aspirasi warga. Cara ini telah kami lakukan sejak tahun 2011 dan hampir setiap hari. Kedua, Personal branding, dalam hal ini kami justru membuka lebar-lebar pribadi asli dari kedua calon ini tanpa ada keinginan untuk menutupi dan memberikan kesan pencitraan. Kami menghindari kesan pencitraan. Kemudian pembuatan Slogan ”Berdaya Bareng-Bareng”, kemudian terakhir penggunaan saluran komunikasi. Dalam penetapan startegi ini, kami tidak membuat kegiatan yang sifatnya kegiatan sosial karena hanya akan terkesan reaktif dan sementara yang pada akhirnya akan memperlihatkan efek pencitraan yang berlebihan.”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
4.2.1.1. Blusukan/Door to door Campaign Strategi Door to door campaign merupakan tindakan persuasif kepada masyarakat dengan tujuan memberikan sosialisasi tentang sosok Faisal-Biem. . Cara ini telah dilakukan sejak tahun 2011. Dalam pelaksanaan strategi ini, akan ada relawan yang mendatangi rumahrumah warga di setiap kecamatan dan kelurahan yang dibagi berdasarkan proporsi penduduk. Kanvasing berarti kita menjamah seluruh wilayah di Jakarta, dan biasanya dilakukan pada masa-masa awal program. Sementara targeting hanya memilih daerah mana yang lebih banyak swing voters nya. Relawan-relawan yang dikirim merupakan anggota dari organisasiorganisasi kemasyarakatan atau komunitas yang terbentuk dengan nama relawan Faisal-Biem. Dari beberapa organisasi yang terdaftar antara lain oi (orang Indonesia) dan PI (Pergerakan Indonesia). Para personil relawan ini sebelumnya di training secara informal tentang apa yang harus mereka perbuat pada saat mereka terjun ke lapangan. Memang pada umumnya warga menerima kedatangan tim door to door campaign, tapi tidak sedikit pula yang menolak karena ketidaktahuan. Tahapan door to door campaign diantaranya:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
1) Sesampainya
relawan
di
rumah
warga
mereka
harus
memperkenalkan diri dan maksud kedatangan. Jika terjadi penolakan relawan harus bersedia meninggalkan tempat, tidak boleh ada pemaksaan dan segera pindah rumah. 2) Relawan memberikan fliers yang dihalaman belakangnya terdapat kurang lebih 3 pertanyaan seperti: apakah bapak/ibu mengenal Faisal-Biem?; bersediakah untuk berpartisipasi dalam program yang dibuat oleh Faisal-Biem?; Program apa yang ingin Bapak/Ibu dapatkan
dari
Faisal-Biem?
Apakah
Bapak/Ibu
mendukung
pencalonan Faisal-Biem? Selain memberikan pertanyaan relawan juga membagikan stiker bergambar Faisal-Biem dan meminta warga menempelnya di rumah mereka. Data yang dikumpulkan dari door to door campaign akan menjadi informasi, di wilayah mana saja Faisal-Biem mendapat dukungan dan wilayah mana yang tidak. Juga apakah wilayah dari swing voters yang didatangi berpeluang besar untuk diarahkan menjadi pendukung FaisalBiem. Informasi tersebut juga digunakan untuk merancang program kampanye yang tepat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
4.2.1.2. Optimalisasi Penggunaan Media Konvensional Masing-masing media iklan memiliki kekuatan dan kelemahan baik media lini atas maupun media lini bawah. Sehingga seharusnya para caleg dan partai mempelajari kekuatan dan kelemahan masing media iklan tersebut untuk kampanye mempromosikan diri. Jika kita tinjau dari media lini atas yaitu televisi yang disebut sebagai rajanya media iklan ( untuk produk ) maka media televisi mampu menyampaikan pesan yang bisa sampai hampir seluruh lapisan masyarakat karena sekarang ini televisi merupakan the shadow medium hampir semua masyarakat kini lebih berorientasi menggunakan televisi sebagai media utama informasi. Oleh karenanya maka menggunakan media ini mampu menciptakan brand image yang lebih baik dibandingkan media iklan lainnya. Artinya jika ingin membuat pencitraan tentang sosok atau profile maka media ini bisa membius masyarakat dari segi kognitif dan emosi. Tetapi jika ingin digunakan dalam mempengaruhi konasi atau kedenderungan dalam memilih media televisi bukan media yang efektif. Hal ini disebabkan sifat dari media ini yang hanya sekilas dengar dan sekilas pandang sehingga masyarakat kurang bisa menyimak dengan seksama berbagai program, visi dan misi dari calon pemimpin. Hal ini berbeda dengan media cetak. Surat kabar mampu menawarkan pilihan detail visi, misi dan program partai plus caleg untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
bisa diperhatikan dengan seksama oleh masyarakat setidaknya naskah iklan yangdikampanyekan akan mengendap dalam kognitif dan afektif masyarakat, media ini ampuh digunakan untuk menginformasikan dan memberitahukan namun lemah dalam persuasif psikologisnya karena media ini dibaca. Selain itu media ini tidak mampu menyentuh segmen golongan masyarakat, terutama masyarakat bawah yang tentunya tidak mampu berlangganan koran sehingga ada segmen masyarakat yang terlewati. Bukti lain menunjukkan bahwa media ini tidak banyak dikonsumsi oleh pemilih muda yaitu anak SMU dan Mahasiswa awal oleh karenanya kampanye menggunakan media cetak terbatas eksposurenya. Namun konvensional
demikian, ini
kelemahan
menurut
tim
yang
Faisal-Biem,
dimiliki lebih
kedua
media
kepada
harga
penempatan iklan yang terbilang sangat mahal. Hal itu tergambar dari petikan wawancara yang dengan Manager Media dan Komunikasi Tim Faisal-Biem, Juria Haruni: ”Memang benar bahwa terdapat hambatan yang terjadi akibat dari keterbatasan dana dalam penggunaan media konvensional. Oleh karenanya kami memiliki beberapa startegi yang diterapkan untuk mensiasati hal tersebut, antara lain adalah dengan pengaturan jadwal, konsep/materi iklan yang tepat dan kuat, serta penggunaan media sosial dengan maksimal.”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
Pertama, dalam pengaturan jadwal, tim sukses Faisal-Biem harus tahu waktu yang tepat untuk mengeluarkan iklan. Ada tiga susunan penjadwalan yang dibuat, yaitu ; 1) sebelum verifikasi KTP, yang dibuat buat dengan key message ”setengah juta KTP untuk Faisal-Biem”, yang difokuskan pada media cetak, 2) Satu bulan sebelum pemilihan. Dalam masa ini iklan difokuskan pada media televisi. Diharapkan pada waktu ini, calon dari independen makin dikenal oleh masyarakat. 3) Satu minggu sebelum pemungutan suara. Pada minggu ini fokus iklan dilakukan pada pada testimoni-testimoni yang kita bangun melalui media sosial seperti youtube. Pada tahapan ini key message lebih kepada ajakan untuk memilih Faisal-Biem. Kedua, konsep atau materi yang akan diberikan kepada masyarakat harus sangat tepat dan kuat. Sehingga pesan yang akan disampaikan dapat secara maksimal diterima oleh para masyarakat pemilih di Jakarta. Namun
pada
perjalanannya,
ada
juga
pihak-pihak
yang
menyumbang kepada tim sukses Faisal-Biem dalam bentuk iklan pada media cetak atau media elektronik. Hal ini jelas sangat menguntungkan bagi tim sukses. Selain itu menurut Juria Haruni, banyaknya relawan yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
menjadi bagian dari tim sukses Faisal-Biem dari latar belakang yang berbeda, juga memberikan keuntungan tersendiri. Seperti iklan media TV yang dibuat dan disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko serta dibintangi oleh beberapa relawan lain yang semuanya bersifat probono. Sehingga biaya yang dikeluarkan cukup minim, yaitu hanya biaya produksi. Berikut pernyataan Juria Haruni: ”Perlu dicatat juga, bahwa dalam perjalanan kemarin, kami juga sangat bersyukur karena ada teman-teman yang tidak ingin disebutkan namanya, memberikan bantuan dalam bentuk placement iklan. Jadi mereka tidak memberikan bantuan dana langsung, tetapi memberikan kita space untuk mengiklankan Faisal-Biem. Kemudian juga untuk iklan TV yang kita buat, sebenarnya adalah bantuan dari beberapa pihak, seperti Angga Dwimas Sasongko yang menyutradarai dengan probono pada saat itu, begitu juga dengan bintang iklan yang keseluruhan adalah relawan. Sehingga dana yang dikeluarkan lebih sedikit, yaitu hanya ongkos produksi. Dalam media konvensional, memang dengan biaya yang dikeluarkan sangat mahal sehingga ruang gerak kita sangat terbatas.”
Ketiga, adalah optimalisasi penggunaan media sosial. Khusus untuk optimaslisasi penggunaan media sosial, peneliti menjabarkannya secara lengkap dalam sub baba tersendiri.
4.2.1.3. Optimalisasi Penggunaan Media Baru/Media Sosial Terdapat beberapa metode komunikasi yang dapat dipilih sesuai dengan kondisi dan situasi khalayak. Tim media sosial Faisal-Biem
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
menyadari pentingnya menyesuaikan metode komunikasi dengan kondisi dan situasi warga DKI Jakarta. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Juria Haruni, Manager Media dan Komunikasi Tim Faisal-Biem, bahwa DKI Jakarta merupakan pengguna media sosial terbesar di Indonesia. Melihat betapa banyaknya pengguna media sosial di ibukota, ia menganggap bahwa amatlah mubazir jika potensi sebesar itu tidak digunakan sebagai sarana untuk berpolitik. Hal ini dibenarkan oleh data statistik yang dicatat oleh situs Socialbakers, dimana jumlah pengguna Facebook di DKI Jakarta adalah sebesar 17,48 juta pengguna. 1 Begitu juga dengan jumlah pengguna Twitter di Jakarta. Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Komunikasi dan Informatika, Henry Subiakto mengatakan, khusus pengguna Internet wilayah Jakarta ditetapkan sebagai pengguna Internet dan Twitter terbesar di Asia yakni mencapai 48 juta orang, dan diprediksi pada 2015 akan terjadi lonjakan hingga 100 juta pengguna.
2
Dalam computer-mediated communication, komunikasi yang terjadi berfokus kepada pesan-pesan teks. Untuk itu tetap perlu diperhatikan
1 2
http://www.socialbakers.com/facebook-statistics/cities/ http://www.beritasatu.com/iptek/21473
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
metode penyampaian dan metode menyusun isi pesan politik yang sesuai. Terdapat empat (4) metode yang relevan dengan penelitian ini berkaitan dengan strategi komunikasi yang digunakan oleh Faisal-Biem, yaitu canalizing, redundancy, informative, dan educative. Untuk keberhasilan komunikasi politik, haruslah dimulai dari memenuhi nilai-nilai dan standar kelompok dan masyarakat. Faisal-Biem selaku komunikator politik mencoba melakukan metode canalizing yaitu menyediakan saluran-saluran tertentu untuk menguasai motif-motif yang ada pada khalayak. Salah satu anggota tim kampanye media sosial Faisal-Biem yaitu Zulkarnaen mengatakan bahwa secara garis besar mereka menggunakan seluruh saluran media sosial baik Twitter, Facebook, forum seperti Kaskus, situs pribadi dan situs-situs pendukung lainnya. Akan tetapi mereka membuat penyesuaian-penyesuaian tersendiri yang dicocokan dengan fitur masing-masing saluran. Canalizing dan penyelarasan antara fitur-fitur unggulan dari masing-masing media sosial dengan bentuk pesan dimaksudkan agar khalayak lebih nyaman dalam penerimaan informasi. Fitur Facebook yang paling sering digunakan oleh Faisal-Biern adalah album foto untuk memposting foto-foto dari seluruh kegiatan yang dilakukan, serta status update untuk menginformasikan sebuah ide atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
kegiatan. Situs resmi Faisal-Biem digunakan sebagai "rumah" yang berisi semua informasi, foto, testimoni, opini dan berita terkait dengan FaisalBiem, Forum Kaskus yang merupakan forum terbesar di Indonesia, digunakan untuk menarik dukungan Domikado
dan
Dokudoku
melalui diskusi, sementara situs
digunakan
untuk
bertransaksi
atau
menyumbang dana secara online. Adapun Twitter, digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan singkat serta menyebarkan link dari semua saluran-saluan di atas. Informative adalah metode dimana bentuk dan isi pesan memberi penerangan yang artinya menyampaikan pesan yang sesuai dengan fakta, data, dan pendapat yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sedangkan educative, dikenal juga sebagai salah satu usaha untuk mempengaruhi khalayak mengenai pemyataan politik yang dilontarkan yang dapat diwujudkan ke dalam bentuk pesan yang akan berisi pendapat, fakta, dan pengalaman, metode ini dapat disebut juga metode
mendidik
yang
memberikan
gagasan
kepada
khalayak
berdasarkan fakta, pendapat dan pengalaman yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Metode ini diharapkan dapat memberikan pengaruh yang mendalam kepada khalayak di media sosial.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
Pada situs www.faisal-biem.com terlihat presentasi diri yang dilakukan oleh Faisal-Biem pada halaman profil, seperti yang dikutip dibawah ini: "Pasangan Faisal Basri - Biem T. Benjamin adalah perjodohan oleh adanya kesamaan visi dalam proses pemilukada, yaitu konsisten sebagai politisi independen. Biem Benjamin memandang Faisal Basri adalah tokoh ekonom yang memiliki integritas tinggi, berani mengembalikan hadiah yang bukan haknya dari desakkan kuat atas ketidakberesan pemerintahan. Sementara Faisal menganggap tokoh pengusaha sekaligus politisi muda yang merakyat dan berani dalam memperjuangkan hak-hak sipil saat sebagai anggota DPD MPR R1 yang lalu. Faisal dan gerakan sosialnya, Biem menempuh jalan kebudayaannya. "
Presentasi diri mengenai independensinya, dapat dilihat dalam kutipan sebagai berikut:
"Faisal Basri-Biem Benjamin sepakat tetap berjuang dijalur independen dalam pencalonan pemilukada Jakarta 2012 ini, sehingga kalaupun di perjalanan ada partai politik yang meminang salah satu atau keduanya, tawaran ini akan mereka tolak. Karena menjadi pasangan pemilukada yang diusung partai memiliki hutang politik yang subyektif sehingga kewajiban pokok melayani rakyat menjadi tidak maksimal. Bagi keduanya, rakyat harus diikutsertakan dalam membangun Jakarta, Rakyat adalah subyek yang berkesempatan menjadi relawan untuk membangun Jakarta. Rakyat diberdayakan melalui Investasi dukungan untuk pembangunan Jakarta. Dan pada akhirnya, rakyat harus lebih berperan dalam mengelola kotanya untuk menjadi lebih baik. "
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
Juria Haruni mengatakan bahwa pesan-pesan di media sosial sebagian besar bersifat informative dan educative, sebagaimana dikutip dari wawancara: "Twitter dan Facebook kebanyakan isinya adalah pesan-pesan informative seputar kegiatan, tanya-jawab, visi-misi Faisal-Biem supaya warga tahu dan mengenal lebih baik pasangan independen ini dan juga untuk mengedukasi warga supaya cerdas dalam memilih. "
Metode informative sekaligus educative ini terlihat dalam kutipan serangkaian tweets mengenai DKI Jakarta yang diinformasikan dari akun Faisal-Biem ke akun @ruangjakarta dalam program #tanyacagub pada tanggal 6 April 2012, sebagai berikut:
1. @ruangjakarta #tanyacagub Pengelolaan museum hrs mnjd bagian strategi pariwisata, pelayanan pendidikan. sekaligus pengelolaan identitas JKT. Apr 06, 2012 2. @ruangjakarta #tanyacagub idealnya, museum hrs miliki "business plan" yg jelas, rencana ygjangkau masy utk bangun kpmilikan+basis donasi. Apr 06,2012 3. @ruangjakarta #tanyacagub 5. Museum di Jkt slama ini blm jelas perannya an tara sbg tempat exhibisi atau tempat penyimpanan artefak belaka. Apr 06, 2012 4. @ruangjakarta #tanyacagub Ttp hrs realistis, krn brhubngn dgn keseimbangan kpntingan publik+privat yg buruk akibat pngelolaan ruang sblmnya Apr 06,2012 5. @ruangjakarta #tanyacagub 4. Meski berbeda secara makna, ideal persentasi ruang bersama itu sebesar ruang terbuka hijau, 30%. Apr
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
06, 2012 6. @ruangjakarta #tanyacagub dgn kata lain, secara bertahap, halaman2 kantor utama pemerintahan juga perlu ditata ulang. Apr 06, 2012 7. @ruangjakarta dgn
#tanyacagub
Gub/walikota/bupati+anggota
acara rutin DPRD,
jumpa
warga
pameran+kegiatan
sosbudaya, promosi UKM, dU. Apr 06,2012 8. @ruangjakarta #tanyacagub Namun hrs mnjdi prinsip, smua kantor utama DKI Jakarta (Balaikota, 5kota+ 1Bupati) adlh bagian dari ruang bersama. Apr 06, 2012 9. @ruangjakarta #tanyacagub Balaikota seperti diletakkan steril dari kehadiran masyarakat. Apr 06,2012 10. @ruangjakarta #tanyacagub utk pastikan terciptanya 30% RTH utk jakarta, hrs terjadi dgn bangun keseimbangan kpntingan publik dan privat. Apr 06,2012 11. @ruangjakarta #tanyacagub .. b. Serta ruang terbuka hijau (termasuk hutan kota). Apr 06, 2012 12. @rnangjakarta #tanyacagub 2. Strategi penciptaan ruang bersama dilakukan melalui pembangunanlrevitalisasi taman2 kota. Apr 06, 2012 13. @ruangjakarta #tanyacagub Ruang bersama hrs dpt dibuat di pusatpusat kota dan komunitas serta hrs mnjadi komponen perencanaan ruang (RTRW) Apr 06,2012 14. @ruangjakarta #tanyacagub Ruang bersama adalah aspek penting dlm "citizenship", membuat orang memiliki rasa kebersamaan sebagai warga kota. Apr 06, 2012 15. @ruangjakarta #tanyacagub .... terutama untuk interaksi sosial dan kultural, namunjuga politik dan komersial. Apr 06,2012
Untuk mengatasi permasalahan kemacetan di DKI Jakarta, FaisalBiem menginformasikan program, gagasan dan solusi permasalahan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
sebagaimana terlihat dalam kutipan tweets pada tanggal 2 Mei 2012 dengan tanda pagar #solusimacet, seperti dibawah ini:
1. Simak TL @Timjaisalbiem Mengatasi masalah Macet program cagub jalur Independen @/aisalbiemjam 18.30 May 02,2012 2. Mengatasi
kemacetan
di
Jakarta
Program
Cagub
@jaisalbiem#solusimacet May 02, 2012 3. Otoritas transportasi Jakarta (busway dan commuter line) sudah berjalan dengan penerapan-penerapan layanan yang terintegrasi: #solusimacet May 02, 2012 4. pengelolaan operasional yang terpusat dan terintegrasi yang melibatkan juga PT. Commuter dan TransJakarta. #solusimacet May 02, 2012 5. Transportasi massal yang disediakan memiliki Armada dan ketepatan jadwal yang akurat.#solusimacet May 02, 2012 6. Angkutan umum kcil hya broperasi d drh pmukiman, bfungsi sbgi Feeder k lokasi2 pberhentian trsportasi massal (halte/stasiun) #solusimacet May 02,2012 7. Penghentian perijinan kendaraan umum swasta yang tidak masuk dalam rencana trayek dan jalur transportasi umum yang telah ditetapkan. May 02,2012 8. Pgurangan kndaraan umum yg masa produksi & kondisi fisiknya sdh tdk
memadai/sudan
habis &
atw
ijin
trayeknya
sdh
habis,
#solusimacet May 02,2012 9. ljin trayeknya sdh habis, agr tdk perlu boperasi pd trayekJjalur2 yg sdh msk dim rencanajalurltrayek transportasi massal.tisolusimacet May 02, 2012 10.Pembangunan lhan parkir yg memadai pd beberapa titik penting pberhentian
transportasi
massal
(Busway
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Commuterline)
91
#solusimacet May 02,2012 11.di daerah sekeliling Jakarta yang penduduknya cukup banyak memasuki Jakarta.itsolusimacet May 02,2012 12.Konsep dan sistem untuk Traffic Management yang terintegrasi dan menyeluruh dengan capaian: May 02,2012 13.Penerapan electronic road pricing (ERP) pada titik-titik masuk Jakarta yang frekuensi lalulintasnya cukup tinggi bagi kendaraan pribadi. May 02, 2012 14.Penerapan pajak pemilikan kendaraan pribadi progresij untuk pemilikan ganda kendaraan pribadi. #solusimacet May 02, 2012 15.Pgelolaan pbayaran pjk pmilikan kdaraan pribadi yg terintegrasi, bkrjasama
dgn
Polda,
menggunakan
KK,
bukan
hya
KTP.
#solusimacet May 02,2012 16.Mengurangi dan memindahkan titik-titik putaran (U-Turn) di banyak ruas jalan untuk mengurangi antrian kendaraan berputar#solusimacet May 02, 2012 17.Mwajibkan pusat2 prbelanjaan memiliki lksi pmberhentian kdaraan pribadi
maupun
kndaraan
umumlshuttle
yg
tdk
mngganggu
lalulintas!jln umum. May 02,2012 18.Petugas kamanan pusat2 perbelanjaan & gedung2 prkantoran diwajibkan utk membantu kelancaran lalulintas d sekitar lokasi mereka#solusimacet May 02, 2012 19.Memiliki sistem pengaturan lampu pengaturan lalulintas yang kontrolnya
terpusat
bekerjasama
dengan
Polda
@faisalbiem
skg
Metro
Jaya#solusimacet May 02, 2012 20.Demikian
program
Solusi
Macet
sebagai
rencana.mari berdaya bareng2 dan dimasa yg akan dtg, bisa di Aplikasikan d .!kt. May 02, 2012
http://digilib.mercubuana.ac.id/
92
Dari kutipan diatas, selain menginfonnasikan pengetahuan yang dimiliki, Faisal-Biem juga memberikan solusi atau gagasan terhadap permasalahanpermasalahan yang ada di DKI Jakarta melalui serial kicauan masing-masing sepanjang
140
mensosialisasikan
karakter.
Metode
ini
juga
dapat
digunakan
program-program Faisal-Biem dan
untuk
mempengaruhi
khalayak. Adanya pengulangan pesan yang disampaikan oleh tim Faisal-Biem pada Twitter adalah penting untuk dilakukan agar khalayak membaca, mengingat, kemudian tergerak untuk bertindak. Penyampaian pesan ini menggunakan teknik redundancy, manfaatnya adalah khalayak akan lebih memperhatikan pesan dan tidak mudah melupakan pesan-pesan itu karena disampaikan berulang-ulang. Perlu diperhatikan bagi pelaku komunikasi online untuk menjangkau tingkat keakraban dan keintiman seperti yang terbangun dalam komunikasi face-to-face dengan eara mengirimkan pesan lebih sering. Tindakan ini selain akan membantu untuk membentuk kesan atau pengaruh dalam hubungan personal, tapi juga meyakinkan partner atau virtual group yang ingin mengetahui siapa rekan- rekan mereka dan apa yang mereka pikirkan. Maka metode redundancy yang merupakan upaya mempengaruhi khayalak dengan jalan mengulang-ulang pesan. Faisal biem juga memberdayakan Youtube sebagai startegi dalam memaksimalkan penggunaan media baru. Dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
akun youtube faisalbiem2012, terdapat video-video berisi opini, testimoni dan dukungan dari beberapa tokoh ternama yang kemudian disebarkan melalui akun-akun sosial lainnya. Startegi ini juga guna menekan biaya kampanya. Tokoh ternama yang memberikan testimoni cukup beragam, berasal dari berbagai kalangan, mulai dari kalangan akademisi seperti Effendi Ghazali, Yayat Supriatna, dan Sulfikar Amir. Terdapat juga video testimoni yang diberikan oleh para seniman seperti Gleen Fredly, Efek Rumah kaca, Tompi, Pandji, Mpok Nori, Salman Aristo, Alex Komang, Kikan, serta testimonmi dari mamah dedeh yang merupakan seorang pemuka agama. Selain testimoni, dalam akun ini, Faisal-Biem juga mengunggah video yang berisi iklan kampanye politik serta lagu-lagu dari para endorser. Saluran Youtube juga dapat menjadi media interaktif dimana khalayak dapat berkomentar, berdiskusi dan menyebarkan isi dari akun ini melalui media sosial lain seperti facebook dan twitter. Tim Faisal-Biem juga mengajak para pendukungnya untuk ikut memberikan testimoni.
4.2.1.4. Personal Branding Mengetahui dengan baik kekurangan yang ada pada calon pasangan calon gubernur dan wakil gubernur adalah hak yang penting dalam merumuskan strategi dalam personal branding. Memberikan para calon
http://digilib.mercubuana.ac.id/
94
gubernur dan wakil gubernur untuk mengakui kekurangan dan bekerjasama dalam membentuk personal branding mereka juga merupakan sesuatu yang sangat penting. Kerjasama mereka dan ide dari mereka merupakan bagian terpenting dari terbentuknya personal branding mereka. Tim sukses kerapkali melakukan diskusi dan tukar pikiran dengan Faisal-Biem untuk memberikan jabaran akan hal yang perlu dan tidak perlu dilakukan. Bahkan akhirnya tim sukses memberikan personal asisten yang tiap waktu mengikuti perjalanan Faisal-Biem dan dapat bertukar pikiran dengan mereka kapan saja. Tim sukses juga menyiapkan ruangan lengkap dengan meja dan papan tulis untuk ruang berdiskusi. Diskusi biasanya berkisar
antara
lain
mengenai
Ilmu
Komunikasi,
dan
kemampuan
berkomunikasi itu sendiri. Selain itu, pelatihan terhadap penanganan media juga diberikan untuk menghindari terjadi salah ucap dan salah persepsi dari media-media yang memiliki kepentingan maupun besikap netral. Pihak media relation dari tim Faisal-Biem juga diwajibkan mendampingi kemanapun para calon gubernur dan wakil gubernur ini pergi. Dimana ada kegiatan kampanye Faisal-Biem, baik itu di tengah-tengah masyarakat maupun acara dengan media, ada seorang media relation mendampingi dan memberitahu apa saja yang harus dilakukan oleh Faisal-Biem. Berikut kutipan pernyataan dari Juria Haruni:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
95
”Misalnya ketika Faisal-Biem akan menemui tokoh-tokoh, atau masyarakat umum. Kami biasanya akan memberikan pemahaman mengenai siapa tokoh dan tipikal masyarakat seperti apa yang akan ditemui. Kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat seperti apa.”
Selain itu, dalam rangka personal branding yang dilakukan para relawan juga melakukan monitoring media dan pendekatan ke media-media tertentu, menyiapkan iklan, artikel, dan catatan harian mengenai visi, misi serta menyiapkan key message harian. Hal ini terkait dengan apa-apa yang perlu disampaikan oleh Faisal-Biem tiap harinya pada saat bertemu dengan konstituen.
4.2.1.5. Slogan Slogan yang dimiliki kubu Faisal-Biem pasti masih banyak yang mengingatnya. ”Berdaya Bareng-bareng”.
Jargon “Mari Berdaya Bareng-
bareng” Faisal-Biem sebenarnya cukup efektif. Perolehan suara sekitar 4,98% dapat kita jadikan sebagai bukti. Pasangan ini mengalahkan pasangan Alex-Nono: 4,73% yang diusung Partai Golkar dan pasangan independen Hendardji-Ahmad: 2,65% Kepiawaian memainkan kata-kata sangat penting dalam penciptaan slogan, sementara kejernihan makna belum tentu jadi prioritas mereka.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
96
Tantangan terbesar sebenarnya muncul ketika para politisi perlu membuat slogan untuk kampanye politik. Dengan sesingkat mungkin, slogan harus bisa meresap ke dalam pikiran pendengarnya. Dalam hal ini, bahasa politik yang dirancang membuat kebohongan terdengar benar, pembunuhan menjadi terhormat, dan tiupan angin lembut menjadi kokoh. Tentu saja membuat dua-tiga kata untuk menyampaikan sesuatu tidak lebih mudah dibandingkan menjelaskan dengan sebuah paragraf. Hanya dengan pemilihan kata-kata yang tepat dan mengena, barulah slogan bisa menjadi alat kampanye yang sangat efektif. Permainan kata adalah permainan politik yang paling asyik. Di sinilah letak keindahan hidup. Sehingga ketika ada kandidat yang merasa tersinggung dengan slogan/pemakaian kata dari kandidat lain, hal itu menjadi sesuatu yang aneh. Sebutlah misalnya “Yes we can” dan “Change we can believe in” milik Barack Obama. Kedua kalimat tersebut konsisten dengan tema perubahan yang ia gagas pada kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2008, dan berhasil menggugah masyarakat. Contoh lain, slogan SBY di pemilu presiden tahun 2009, “Lanjutkan!”. Satu
kata
itu
fokus
membangun
persepsi
bahwa
selama
masa
pemerintahannya Indonesia telah berhasil dan perlu diteruskan lagi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
97
Sementara itu, slogan Jusuf Kalla di panggung yang sama berbunyi “Lebih cepat lebih baik”, cergas menyindir presiden yang cenderung lamban. “Berdaya Bareng-bareng” bisa dibilang cukup mudah melekat di kepala karena inisialnya yang menggunakan huruf yang sama. Tetapi, ini bukanlah senjata utamanya. Kekuatan slogan ini justru ada pada penggunaan kata “bareng-bareng”,
yang
memposisikan
Faisal-Biem
sejajar
dengan
masyarakat. Pesannya cukup jelas, yaitu melakukan pendekatan dari bawah ke atas ketimbang dari atas ke bawah yang umum dilakukan pemerintah. Berikut pernyataan Manager Media dan Komunikasi Politik Faisal-Biem, Juria Haruni, terkait hal itu: ” Berdaya bareng-bareng sebenarnya diperoleh awalnya dari pemikiran bang Faisal Basri sendiri. Bang Faisal menyamakan tim independen itu sama dengan istilah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Slogan ini mencoba untuk menyatukan rakyat. Untuk meberdayakan rakyat dalam pesta demokrasi ini bersama dengan tim sukses Faisal-Biem. Sehingga dalam hal ini, rakyat ikut bersama dengan kita. Sehingga dalam beberapa startegi yang dilakukan, ada selalu key message yang kita coba tekankan, yang memiliki makna kebersamaan atau berdaya bareng-bareng, seperti ”Gubernur-nya Warga”, yang berarti gubernur yang dipilih oleh warga sehingga hanya berhutang kepada warga dan bukan kepada partai atau cukong.”
Makna lain dari slogan ini secara terus menerus diterapkan oleh metode kampanya yang dilakukan pasangan calon gubernur DKI Jakarta. Mereka secara konsisten mengampanyekan bahwa parpol merupakan institusi yang buruk dalam melahirkan pemimpin, bahwa pemimpin yang lahir dari partai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
98
politik akan berhutang kepada partai politik dan bukan kepada warga masyarakat. Kampanye tersebut dinilai positif dan merupakan realitas yang terjadi selama ini dalam sistem demokrasi di Indonesia. Selain itu, realitas di lapangan membuktikan bahwa rakyat sudah muak dengan parpol. Tim kampanye Faisal-Biem akan terus mengusung tema tersebut pada saat kampanye dilakukan sehingga dapat menciptakan slogan baru dipikiran masyarakat, bahwa Faisal-Biem hanya akan berhutang kepada warga bila menang nanti, dan bukan kepada partai politik apalagi para pengusaha kotor. Itulah makna ”berdaya bareng-bareng” yang sesungguhnya. Cara-cara seperti ini jelas jauh dari praktik kampanye kotor, yaitu kampanye yang dilakukan untuk memfitnah orang lain. Sebagai contoh, kampanye yang membeberkan informasi pribadi untuk menyudutkan pasangan calon lain. Secara historis, praktik kampanye kotor tumbuh subur pada masa reformasi. Semenjak era pemilihan langsung pada 1965, tak ditemukan caracara kampanye kotor. Di masa Orde Baru juga tak ada, yang ada saat itu justru istilah serangan fajar. Pada masa reformasi, kampanye kotor justru banyak mengarah pada isu moral dan primordial (suku dan agama). Isu tersebut sangat efektif untuk menjatuhkan calon untuk konteks di Indonesia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
99
Demokrasi harus dilihat sebagai suatu penegakan tradisi, dan itu membutuhkan jalan yang panjang. Salah satu jalan yang terbaik ke arah sana adalah melalui pendidikan yang terus-menerus dilakukan. Cara-cara yang sudah dilakukan oleh Faisal-Biem. Pada akhirnya, saat ini, seluruh proses pilkada hanya bisa menjamin proses yang adil dan transparan, tapi tak pernah menjamin menghasilkan tokoh yang baik.
4.2.1.7. Kelemahan dan Kendala 4..2.1.7.1. Kekuatan modal Sistem pemilu dan pilkada yang menggunakan sistem suara terbanyak yaitu dengan
memilih pasangan calon secara langsung,
mengharuskan setiap pasangan calon harus mempunyai harta yang melimpah sebagai ongkos politik (political fee). Dukungan financial ini tidak bisa dihindarkan lagi bagi setiap kandidat. Oleh karena itu, bagi orang yang tidak memiliki kekayaan melimpah, maka kemungkinan besar tidak bisa mengikuti kontestasi pilkada. Biaya politik yang begitu mahal ini, bisa menjadi hambatan bagi siapapun yang mempunyai kredibilitas dan layak mencalonkan diri
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100
perhelatatan Pilkada DKI Jakarta tapi tidak mempunyai biaya politik. Maka, dengan sistem seperti ini, para pengusaha sukses adalah orang yang ideal mengikuti kontestasi pilkada. Tak heran, fase perpolitikan di Indonesia, kini dikuasai oleh para pengusaha atau lebh popular dengan kata “Penguasaha”. Berikut kutipan pernyataan dari Manager kampanye Faisal-Biem, Azwar Zulkarnaen: ”Faktor kekuatan modal dianggap hambatan yang cukup besar dampaknya. Tidak adanya aturan main tentang biaya kampanye yang begitu mahal. Padahal sebagian negara demokrasi telah menerapkan pembatasan biaya kampanye. Namun demikian hal ini juga telah tertanam dalam diri masyarakat bahwa kampanye berarti pembagian kaos, stiker, topi, dll. Bahkan ketika dulu kami kampanya tanpa pembagian kaos, hal itu menjadi pertanyaan warga. Meskipun mereka juga sebenarnya hanya menganggap itu adalah gimmic dari pilkada. Masyarakat bawahpun sebagian besar telah terkontaminasi. Mereka juga akhirnya memilih dalam konteks transaksional. Amplop mana yang nilainya lebih besar, maka itu yang akan dipilih.”
Pernyataan ini berbanding lurus dengan pernyataan dari Juria Haruni yang mendukung pernyataan sang manager kampanye: ”Ketika kita bicara soalnya kampanye, maka kondisi yang terbayang adalah kita harus memiliki modal yang sangat besar. Hal ini seolah-oleh menjadi tuntutan karena kita misalnya harus cetak spanduk, cetak kaos, stiker. Sedangkan dalam independen, kita paksa mencari dana sendiri. Sehingga strategi yang digunakan akan terlebih dahulu kami ukur, apakah startegi yang digunakan, yang jelas-jelas memerlukan biaya ini akan berbanding lurus dengan hasil yang diharapkan. Karena kami tidak memiliki banyak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
101
dana sehingga tidak dapat bertindak seperti partai politik yang telah memiliki ”mesin uang” sendiri.” Dalam laporan verifikasi LHKPN, Cagub nomor 5, Faisal Basri Batubara memiliki jumlah kekayaan paling kecil. Faisal hanya memiliki kekayaan Rp 4 miliar. Namun bila dihitung secara kolektif bersama harta kekayaan Cawagub, pasangan nomor 4, Hidayat-Didik memiliki kekayaan terkecil sebesar Rp 19 miliar. Berikut adalah daftar kekayaan cagub dan cawagub DKI periode 2012-2017: Tabel 1 Kekayaan Calon Gubernur DKI Jakarta 2012 NO
Calon Gubernur
Jumlah Kekayaan
1
Fauzi Bowo
Rp 59.389.281.068 dan US$ 325.000
2
Hendardji Soepandji
Rp 32.182.924.751 dan US$ 405.537
3
Joko Widodo
Rp 27.255.767.435 dan US$ 9.876
4
Hidayat Nur Wahid
Rp 12.145.267.142 dan US$ 7.500
5
Faisal Batubara
Rp 4.136.226.211
6
Alex Noerdin
Rp 19.694.375.836
Sumber:http://www.kpujakarta.go.id Tabel 2 Kekayaan Calon Gubernur DKI Jakarta 2012 NO
Calon Gubernur
Jumlah Kekayaan
1
Nachrowi Ramli
Rp 15.784.271.234 dan US$ 30.003
2
Ahmad Riza Patria
Rp 2.789.050.923
http://digilib.mercubuana.ac.id/
102
3
Basuki Tjahaja Purnama
Rp 12.458.296.063 dan US$ 5.030
4
Didik Junaedi Rachbini
Rp 7.792.516.266 dan US$ 8.324
5
Biem Triani Benjamin
Rp 33.029.189.336
6
Nono Sampono
Rp 13.712.659.591.
Sumber:http://www.kpujakarta.go.id Namun demikian, dana kampanye yang digunakan oleh para calon gubernur biasanya diperoleh dari sumbangan masyarakat, partai politik dan para pengusaha. Hal inilah yang membedakan antara calon independen Faisal-Biem dengan calon lainnya yang berasal dari partai politik. Secara tegas, Faisal-Biem menolak pemberian bantuan dana dari partai politik, cukong atau bandar. Dana kampanya Faisal-Biem diperoleh
dari
warga,
dimanfaatkan
untuk
warga
dan
dipertanggungjawabkan kepada warga. Dengan demikian Faisal-Biem tidak berutang pada partai, cukong dan bandar, dan hanya berhutang kepada warga. Selain itu, dana kampanye juga berasal dari kantongkantong pribadi tim sukses dan calon gubernur serta wakil gubernur sendiri. Adapun bentuk partisipasi sumbangan warga maksimal nilainya hanya Rp50 juta.3 Sumbang yang diterima oleh Faisal-Biem
3
http://www.jurnas.com
http://digilib.mercubuana.ac.id/
103
diperoleh melalui acara-acara yang dilakukan seperti bazzar, gala dinner, pesta rakyat dilapangan-lapangan terbuka, garage sale, serta donasi online. Adapun dari laporan yang diterima oleh Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, pasangan calon Gubernur incumbent Fauzi BowoNachrowi Ramli diketahui memiliki dana kampanye yang paling besar diantara empat pasangan calon lainnya. Berdasarkan data yang dimiliki KPU DKI, tim Foke-Nara yang melaporkan dana kampanyenya, diketahui menerima dana mencapai hingga Rp. 62,6 Milyar, sementara pasangan Jokowi-Ahok menerima dana kampanye mencapai hingga Rp. 27,5 Milyar, untuk pasangan Alex-Nono menerima dana kampanye senilai Rp. 24,6 Milyar, pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik senilai Rp. 21,5 Milyar, pasangan Hendardji-Riza senilai Rp. 3 Milyar dan untuk pasangan Faisal-Biem menerima dana kampanye yakni senilai Rp. 4,1 Milyar.4 Bila dibandingkan dengan biaya kampanye yang mencapai puluhan bahkan ratusan milyar, maka bagi calon yang tidak memiliki dana cukup, namun posisi 4
kepala
memiliki dukungan partai politik dan cukong,
daerah
akan
menjadi
http://www.jurnas.com
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sebuah
tahta
untuk
104
mengembalikan modal yang dikeluarkan. Kepala daerah dapat memanfaatkan celah-celah hukum dan lemahnya kontrol pusat dengan melakukan korupsi. Bahkan, korupsi juga sudah terjadi pada saat pilkada, yaitu dengan sistem ijon. Model ini berupa kandidat mendapatkan dana kampanye dari para penyumbang dana yang mengharapkan mendapatkan proyek atau order bisnis, apabila kandidat yang didanainya memenangi pilkada. Dalam teori politik, model seperti ini disebut "bribe and kickback"5 Sedangkan bagi calon independen, mahalnya dana kampanya berarti kendala bagi mereka untuk dapat memenangkan pemilu yang diikuti, dalam penelitian ini adalah pilkada gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2012. Seperti diketahui bahwa kampanye berarti mengeluarkan dana dalam jumlah besar, mulai dari biaya kendaraan untuk kandidat dan lainnya, biaya sewa posko kampanye, pencetakan kaos, stiker, pin, spanduk, sampai pembelian waktu tayang untuk iklan di TV, radio, dan media-media lain. Karena biaya pilkada yang begitu mahal, maka kekuatan modal pastinya akan menjadi salah satu dari sekian faktor yang berperan
5
yaitu calon kepala daerah disogok terlebih dahulu, dan ketika ia terpilih menjadi kepala daerah, ia akan memberikan umpan balik kepada para penyandang dananya dalam bentuk kemudahankemudahan memperoleh proyek atau izin proyek
http://digilib.mercubuana.ac.id/
105
dalam menghambat dan menjadi kendala bagi para calon independen. Masalah modal ini harusnya menjadi perhatian semua pihak, karena tidak hanya akan menghambat jalannya para calon independen, tetapi biaya politik yang mahal ini menjadi suatu paradoks dalam politik. Karena seorang kepala daerah yang memenangkan pemilihan di daerahnya pasti akan berpikir bagaimana cara mengembalikan modal politik yang dihabiskan untuk pencalonannya pada masa pemilihan. Tidak heran bila kemudian banyak kepala daerah tersangkut dugaan korupsi.
4.2.1.7.2. Jaringan Politik Sistem Demokrasi merupakan sebuah sistem yang masih dianggap terbaik buat negeri ini. Dalam demokrasi, setiap individu memiliki hak dan kewajiban terhadap negaranya. Salah satu hak warga negara adalah memperoleh kesempatan untuk mencalonkan diri dalam pemilu atau/dan pilkada. Karena di dalam sistem demokrasi menggunakan pemilihan one man one vote, yang artinya satu orang mempunyai hak pilih yang sama di dalam pilkada/pemilu tanpa membeda-bedakan warna kulit, etnis dan agama, termasuk mencalonkan diri menjadi seorang pemimpin di suatu daerah. Dengan sistem pemilu atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
106
pilkada yang demokratis, maka setiap kepala daerah masih mendapat kesempatan
mencalonkan kembali selama dua periode masa
jabatannya. Dengan segala kekuatan yang telah terbentuk selama menjabat sebagai kepala daerah, setiap kepala daerah pun dengan bebas mengajukan kerabatnya untuk mencalonkan diri dalam perhelatan pemilu/pilkada dalam rangka menduduki jabatan strategis baik di eksekutif, legislatif maupun yudikatif sehingga terbentuk jaringan yang kuat. Selain itu, perlawanan yang dilakukan terhadap partai politik juga tidak akan mudah. Hal ini dikarenakan hampir setiap partai politik memiliki massa militan/setia yang akan selalu memilih partainya tanpa memperdulikan kinerja serta fakta terburuk mengenai partai yang diusung. Hal ini tidak dimiliki oleh calon independen. Keterbatasan waktu membuat tim independen tidak dapat membangun jaringan politik yang kuat, khususnya pada level akar rumput.
4.2.1.7.3. Legitimasi Kultural Tidak dapat dipungkiri bahwa pada pemilu DKI yang lalu terdapat legitimasi kultural dimana pemilih yang memiliki hak pilih,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
107
sebagian besar memilih berdasarkan latar belakang kesukuan. Hal ini juga dirasakan oleh oleh tim sukses Faisal-Biem, seperti pernyataan Azwar Zulkarnaen berikut ini: ” Bisa jadi hal itu benar, karena fakta menggambarkan itu. 42% etnis Jawa dan 5% Cina. Angka tersebut sesuai dengan perolehan suara Jokowi-Ahok. Dulu waktu pemilihan wakil cawagub independen, ada wacana untuk memilih cawagub dari etnis Cina, karena memang meskipun mereka persentasenya kecil, namun sangat solid. Namun demikian pilihan kita telah ditetapkan sejak awal bahwa kami akan meminta Bang Biem untk menjadi Cawagub. Hal ini juga dilatar belakangi karena dibawah ternyata orang lebih mengenal Biem Benyamin dibandingkan Faisal Basri. Jadi dengan adanya Bang Biem, proses pengumpulan KTP juga lebih mudah.”
Etnis Tionghoa, ingin keluar dari bayang-bayang Orde Baru yang seolah hanya memanfaatkan mereka secara ekonomi. Keinginan perubahan ini bertepatan dengan munculnya Ahok. Tak hanya menonton, warga Jakarta beretnis Tionghoa ingin terjun langsung berpartisipasi aktif agar bisa memicu perubahan di Jakarta. Jumlah populasi penduduk Tionghoa di Jakarta cukup lumayan. Berdasarkan data Sensus Penduduk, jumlah penduduk Tionghoa di Jakarta mencapai 460 ribu atau 5,5 persen dari total 8,3 juta penduduk Jakarta. Selama ini, menurut Burhanudin, warga etnis Tionghoa jarang sekali dimanfaatkan atau terjun langsung dalam ranah politik. Sistem
http://digilib.mercubuana.ac.id/
108
pemerintah yang berkuasa di masa lalu "memaksa" mereka untuk fokus pada isu ekonomi. Simpati warga Tionghoa ini dalam beberapa kesempatan wawancara diakui Ahok. Menurut dia, donasi atau sumbangan bagi Jokowi-Ahok seringkali diterima melalui acara jamuan informal dengan pengusaha dan warga Jakarta beretnis Tionghoa.
Namun demikian, menurut Zulkarnaen, selain legitimasi kultural, ada hal lain yang juga mempengaruhi kalahnya Faisal-Biem dalam pertarungan kemarin, yaitu kedua pasangan calon ini memiliki karakter pemilih yang hampir sama namun berbeda dalam hal pengalaman. Berikut kutipan pernyataannya: ” Karakter pemilih Jokowi dan Fasial hampir sama. Hal itu dapat dilihat dalam penelitian yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survey seperty pada lembaga survey Cyrus Network. Pada survey awal pemilukada DKI, Faisal-Biem mendapat 15% dan Jokowi-Ahok hanya 6%. Namun demikian, pada pasca munculnya mobil asli solo, Asemka, hasil survey berbanding terbalik. Kemudian ada juga, ada satu survey yang unpublish, dimana pada akhirnya survey tersebut akhirnya meninggalkan dua kandidat yaitu Jokowi dan Faisal Basri. Ketika dibuatkan tabulasi kekurangan, ternyata faktor pengalaman juga menjadi bahan pertimbangan pemilih di Jakarta untuk memilih. Sehingga ketidakpengalaman Faisal Basri menjadi faktor kekalahan juga.”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
109
Pada Akhirnya, akan ada selalu pemenang dalam sebuah pertandingan atau kompetisi. Bagi sebagian pihak, tim independen dianggap telah kalah dalam kompetisi ini. Namun, bagi mereka yang menjadi bagian dari tim Faisal-Biem, mereka merasa tidak pernah kalah. Karena tujuan akhir dari perjuangan mereka bukan hanya sekedar memenangkan kompetisi yang ada, tetapi juga menjadi bagian terpenting dari pendewasaan politik pemilih diIndonesia. Berikut pernyataan dari Azwar Zulkarnaen:
”Kami sendiri tidak pernah merasa kalah. Kemenangan dalam pilkada DKI lalu tidak menjadi satu-satunya target. Kami mungkin kalah dalam suara, tetapi kami telah menjadi bagian terpenting dalam pendewasaan politik dimasyarakat. Kami mengajarkan pentingnya kedewasaan berpolitik tanpa iming-iming sesuatu hal yang sifatnya sesat dan transaksional. Kami telah memberikan inspirasi bagi calon independen lainnya. Bayangkan, karena dari awal tahun 2011 lalu kami aktif untuk turun langsung ke masyarakat karena kami perlu bertatap muka langsung dengan masyarakat, kemudian pada akhirnya memaksa pemimpin yang lain untuk turun juga ke bawah. Rakyat sekarang mendapat kemewahan tambahan dimana pejabat, pemimpin atau calon pemimpin sekarang seringkali turun dan bertatap langsung dengan mereka. Bahkan calon incumbent pun saat ini dipaksa untuk turun. Partai juga dipaksa saat ini untuk memberikan calon terbaik karena tidak bisa lagi seperti dahulu yang tiba-tiba sudah terpilih.Katakanlah kami tidak kalah mutlak. Karena banyak hal positif yang timbul dari proses-proses yang kita lakukan. Atau boleh dibilang justru Tim independen tidak kalah, dan tidak pernah merasa kalah. Karena jabatan bukanlah satu-satunya tujuan kami. Buat kami yang terpenting adalah kami telah menjadi bagian terpenting dari pendidikan demokrasi politik dimasyarakat.”
http://digilib.mercubuana.ac.id/