BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MA AL-Hikmah Kajen Margoyoso Pati 1. Sejarah Berdirinya MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati MA Al-Hikmah adalah salah satu jenjang dari beberapa jenjang pendidikan di bawah naungan Yayasan Al-Hikmah. Jenjang pendidikan yang dimaksud meliputi: a.
Madrasah Diniyyah Al-Hikmah
b.
Madrasah Ibtidaiyyah Al-Hikmah
c.
Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah
d.
Madrasah Aliyah Al-Hikmah
e.
Pondok Pesantren Al-Hikmah (PERMATA) Perguruan Islam Al-Hikmah (PRIMA) berdiri pada tahun 1989
didirikan oleh KH. Moh. Ma’mun Muzayyin berawal dari madrasah diniyyah di rumah. Kemudian tahun 1992 didirikan Madrasah Aliyah (MA) setelah itu pada tahun 1993 baru didirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan disusul Madrasah Ibtidaiyyah (MI) pada tahun 1995.1 Pada dasarnya, madrasah tersebut lahir dari pengembangan sistem pendidikan bandongan/sorogan Pondok Pesantren Majlis Ta’lim AlHikmah (PERMATA) yang sudah lebih dulu lahir pada 1979. Dengan ketokohan dan kharismatik KH. Moh Ma’mun Muzayyin, sehingga dalam waktu yang sangat relatif, madrasah beserta pesantren PERMATA putra/putri terwujud untuk mengemban amanat dari para wali santri dan wali murid.2 Perkembanganya
pun
begitu
pesat,
pada
awal
berdirinya
(1993/1994), MA Al-Hikmah memiliki siswa sebanyak 105 siswa, yang terdiri dari 55 siswa putra dan 50 siswi putri. Dalam perjalanannya, MA 1
Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26 September 2016. 2 Rodli, dkk, Buku Memori 2013/2014, Kajen, hlm 7.
67
68
Al-Hikmah berstatus terdaftar. Dengan berbagai pertimbangan prestasi akademiknya, maka pada 5 Desember 1995, mengajukan akreditasi dan Alhamdulillah lolos dengan status diakui. Tidak cukup sampai di sini, setelah mendapatkan status diakui, lima tahun berikutnya, dengan memacu dan mengoptimalkan semua komponen dan potensi yang dimiliki, pada 22 Juni 2000 madrasah ini disamakan. Dan pada tanggal 27 Juni 2005 sebagai terakreditasi dengan peringkat B (Baik).3 Perguruan Islam Al-Hikmah (PRIMA) Kajen, bernaung dalam satu Yayasan dengan Pesantren Majlis Ta’lim Al-hikmah (PERMATA) yaitu Yayasan Al-Hikmah yang diasuh KH. Moh Ma’mun Muzayyin. Pada 1996, memiliki koperasi bernama Kopontren Permata Mitra Sejahtera yaitu sebuah lembaga keuangan yang berbadan hukum. Koperasi ini merupakan wahana untuk mensejahterakan guru dan Karyawan MA AlHikmah. Madrasah Aliyah Al-Hikmah berada di tengah-tengah Desa Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati. Di samping lembaga pendidikan formal (madrasah), desa ini juga banyak lembaga non formal (pondok pesantren),
yang
kelahirannya
telah
dibidani
oleh
ulama-ulama
kharismatik dan berhaibah tinggi di lingkungan ummatnya, dan telah mampu menjadi sangat berbeda bila dibandingkan dengan desa-desa lain di kabupaten Pati pada khususnya dan di daerah-daerah lain pada umumnya.4 Di desa yang indah inilah KH. Moh. Ma’mun Muzayyin dilahirkan, dibesarkan, dan kemudian berjuang memperbaiki dan memberdayakan umat lewat “Majlis Ta’lim” diantaranya pengajian “Kemisan” yang diikuti masyarakat umum (khusus bapak-bapak) dan pengajian Ahad siang yang diikuti masyarakat umum (khusus ibu-ibu).5
3
Ibid. Ibid, hlm. 8. 5 Ibid. 4
69
2. Letak Geografis MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati MA Al-Hikmah adalah lembaga pendidikan swasta di bawah naungan Kementerian Agama RI, yang berlokasi di JL. KH Ahmad Mutamakkin Kajen Rt 05 Rw 01. Berdiri sejak tanggal 31 Agustus 1993, dengan SK Pendirian Nomor: Wk/5.a/PP.03.2/21/1993. Berdiri di atas tanah seluas 1850 m2 dengan status kepemilikan tanah yang sudah bersertifikat. MA Al-Hikmah terletak di 6036’20.94” S 111003’34.09” E elev 15 m.6 Sebelah barat berbatasan pagar pembatas sekolah dengan jalan, sebelah timur berbatasan pagar pembatas sekolah dengan jalan, sebelah selatan berbatasan pagar pembatas sekolah dengan rumah warga, sebelah utara berbatasan pagar pembatas dengan rumah warga.7 Madrasah Aliyah Al-Hikmah berada di tengah-tengah Desa Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati, yaitu desa yang terletak di sebelah utara kota Pati 17 KM, merupakan desa yag telah banyak berjasa menyumbangkan putra-putri terbaiknya terhadap bangsa, negara dan agama. Nampaknya tidak berlebihan, karena desa ini banyak dihuni ulama-ulama besar berskala nasional dan internasional yang tekun mengajarkan berbagai literatur ilmu-ilmu agama Islam hasil karya ulamaulama (mutaqoddimin dan mutaakhirin). 3. Visi, Misi dan Tujuan MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati a. Visi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati Visi MA Al-Hikmah Kajen adalah mencapai madrasah yang unggul dalam pendidikan karakter yang berakhlaqul karimah dengan kemampuan mencetak lulusan berprestasi akademik, non akademik, dan cakap menjadi kader Islam di masyarakat. b. Misi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati Untuk mencapai misi tersebut, maka MA Al-Hikmah Kajen mengembangkan misi. Misi dirancang sebagai bentuk layanan untuk 6
Dokumentasi MA AL-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 08 Oktober
2016.
7
Hasil Observasi pada tanggal 21 September 2016.
70
memenuhi realisasinya dalam visi tersebut. Adapun misi MA AlHikmah Kajen adalah sebagai berikut: 1) Menyelenggarakan pembelajaran berkualitas tinggi. 2) Mengedepankan budaya islami dan pendidikan karakter. 3) Memberikan layanan dan akses pengembangan bagi seluruh civitas madrasah. 4) Membangun jejaring dengan lembaga terkait dan stakeholder untuk kemajuan madrasah.8 c. Tujuan MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih rinci tujuan MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati adalah sebagai berikut : 1) Mencerdaskan kehidupan berbangsa dan membentuk manusia seutuhnya. 2) Memberikan bekal dasar pada peserta didik untuk mengembangkan kehidupan pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara. 3) Memberikan
pengetahuan
keagamaan
serta
kemampuan
pengamalannya. 4) Mewujudkan kualitas output yang handal baik dalam kategori keilmuan (intelegensi), ketrampilan (skill), maupun akhlak (attitude).9 Tujuan di atas merupakan bentuk sebagai jabaran visi dan misi untuk mewujudkan nilai-nilai yang dibangun oleh pihak MA AlHikmah Kajen. Tujuan ini mengarah pada pencapaian atau segala sesuatu yang dihasilkan sebagai wujud produk, serta untuk mencapai itu semua membutuhkan waktu yang cukup lama. 8
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober
2016.
9
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober
2016.
71
4. Struktur Organisasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati Adanya struktur organisasi atau lembaga sangat diperlukan dan diharapkan. Dengan adanya struktur organisasi, akan mempermudah jalannya suatu roda organisasi, sehingga program yang diharapkan dapat terealisasi dan terkoordinir secara baik dan rapi, agar lembaga tersebut dapat mencapai tujuan yang dicita-citakan. MA Al-Hikmah memiliki struktur organisasi seperti lembaga pendidikan pada umumnya. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dan memperlancar keseluruhan kegiatan di MA Al-Hikmah Kajen.
Tabel. 4. 1 Struktur organisasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati Yayasan/Penggurus
Kepala Madrasah
Tata Usaha
Wakaur Kurikulum
Koordinator BK
Koordinator BK
Wakaur Kesiswaan
Wakaur Sapras Guru Siswa Penjaga
Keterangan: a. Ketua Yayasan: KH. Mujibur Rohman Ma’mun b. Kepala Madrasah: Birhad, S.H.I., M.Pd c. Waka Kurikulum: Ulin Nuha Rosyid, S.Pd
Wakaur Humas
72
d. Waka Kesiswaan: Muthi’athin Cholisoh, S.Pd e. Waka Sarpras: Afandi, S.Pd f. Waka Humas: Afthon Muhandis, S.P g. BK: Rusiyati, S.Pd dan Supoyo, S.Pd h. Penjaga: Khafid dan Adib10 Adapun tugas dan fungsi pengelola madrasah adalah sebagaimana berikut: a. Tugas Yayasan/pengurus Adapun tugas pengurus yayasan adalah 1) Memantau jalannya program yang ada di madrasah. 2) Melakukan pengendalian pelaksanaan seluruh kegiatan di madrasah. 3) Menjaga terciptanya komunikasi yang harmonis, efektif dan efisien antar sesama pengelola madrasah. 4) Menciptakan iklim organisasi yang kondusif. b. Tugas Kepala Madrasah Kepala madrasah mempunyai tugas memimpin seluruh pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan pengajaran di madrasah. Uraian pekerjaan: 1) Mengatur penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di madrasah. 2) Mengatur penyelenggaraan urusan tata usaha madrasah. 3) Mengatur penyelenggaraan urusan kepegawaian. 4) Mengatur penyelenggaraan urusan keuangan madrasah. 5) Mengatur penyelenggaraan urusan sarana dan peralatan madrasah. 6) Mengatur penyelenggaraan urusan rumah tangga madrasah. 7) Mengatur penyelenggaraan urusan asrama. 8) Mengatur penyelenggaraan urusan perpustakaan dan laboratorium. 9) Mengatur pembinaan kesiswaan. 10) Mengatur hubungan antara pimpinan guru dan siswa. 11) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.11
10
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 12 Oktober
2016.
11
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 10 Oktober
2016.
73
c. Tugas Wakamad Bidang Kurikulum Tugas wakamad bidang kurikulum adalah: 1) Menyusun program pengajaran. 2) Menyusun pembagian dan uraian tugas guru. 3) Menyusun jadwal pelajaran. 4) Menyusun penjabaran kalender pendidikan. 5) Menyusun dan mengelola evaluasi belajar. 6) Memeriksa administrasi wali kelas, guru, perpustakaan, administrasi laboratorium dan administrasi guru piket. 7) Menyusun kriteria dan persyaratan naik/tidak naik kelas, lulus/tidak lulus. 8) Mengatur pembagian laporan pendidikan (raport). 9) Menyusun peringkat kelas/paralel setiap ulangan umum. 10) Senantiasa meningkatkan stabilitas dan mutu pendidikan. 11) Menyusun personalia, wali kelas dan petugas guru piket. 12) Mengkoordinir dan membina kegiatan sanggar PKG /MGMPS/Media. 13) Menyusun guru inti. 14) Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi PBM tambahan. 15) Merencanakan penerimaan siswa baru sesuai dengan daya tampung madrasah. 16) Memeriksa dan mengusulkan calon guru teladan kepada kepala madrasah. 17) Mengkoordinir dan membina lomba-lomba bidang akademis di kalangan guru. 18) Membantu kepala madrasah melaksanakan supervisi kelas. d. Tugas Wakamad Bidang Sarana dan Prasarana Adapun tugas dari wakamad bidang sarana dan prasarana adalah: 1) Menyusun program pengadaan, pemeliharaan dan pengamanan barang inventaris
khususnya
yang
berkaitan
dengan
KBM.
2)
Mendayagunakan sarana prasarana KBM (termasuk kartu-kartu pelaksanaan pendidikan). 3) Menjaga stabilitas kesejahteraan guru dan karyawan. 4) Merencanakan kegiatan pendayagunaan sarana dan prasarana madrasah secara optimal. 5) Merencanakan kegiatan teknik pemeliharaan sarana prasarana madrasah. 6) Melaksanakan tugas
74
temporer
kepala
pelaksanaan.
madrasah.
7)
Menyusun
laporan
bulanan
12
e. Tugas Wakamad Bidang Kesiswaan Tugas dari wakamad bidang kesiswaan adalah: 1) Menyusun program pembinaan/kegiatan OSIS. 2) Membimbing, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan siswa/OSIS dalam rangka mengadakan disiplin siswa dan tata tertib siswa. 3) Membimbing, mengarahkan dan mengendalikan proses pemilihan pengurus OSIS. 4) Menyelenggarakan latihan kepemimpinan dasar madrasah. 5) Mengkoordinir, membina dan mengawasi kegiatan upacara bendera. 6) Merencanakan, mengkoordinir dan melaksanakan pelaksanaan bhakti masyarakat dari siswa. 7) Memantau lulusan siswa. 7) Senantiasa berusaha meningkatkan kualitas siswa dan kegiatan siswa. 8) Mengkoordinir, membina dan mengawasi kegiatan UKS, PMR, pramuka, dan kegiatan siswa lainnya. 9) Menyusun jadwal dan program pembinaan siswa secara berkala dan insidental. 10) Melakukan pemilihan siswa teladan dan calon siswa penerima beasiswa. 11) Menyusun laporan bulanan pelaksanaan tugas.13 f. Tugas Guru Guru mempunyai tugas untuk melaksanakan pendidikan/pengajaran di madrasah yang meliputi: kegiatan mengajar, bimbingan praktikum, dan bimbingan belajar. Adapun uraian pekerjaannya adalah: 1) Menciptakan kondisi fisik ruang belajar dan alat pelajaran yang memenuhi syarat. 2) Menciptakan kondisi psikologis yang kondusif sehingga arah belajar dapat berkembang. 3) Membuat persiapan mengajar harian. 4) Merencanakan persiapan mengajar dalam satu semester dan tahunan. 5) Membuat persiapan mengajar menurut jadwal dan persiapan sesuai dengan satuan pelajaran yang telah ditetapkan. 6) 12
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 11 Oktober
2016.
13
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 11 Oktober
2016.
75
Mengadakan evaluasi serta bimbingan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atas hasil belajar siswa. 7) Mengadakan upaya perbaikan berdasarkan hasil-hasil evaluasi. 8) Berusaha mengetahui bakat, minat dan kemampuan siswa. 9) Ikut serta menjaga nama baik madrasah. 10) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala madrasah. 11) Menyusun laporan kegiatan belajar mengajar. g. Tugas Wali Kelas Tugas dari wali kelas adalah: 1) Menjaga kelancaran belajar dalam kelasnya. 2) Mengisi buku absensi siswa. 3) Turut memelihara inventaris dan alat administrasi yang ada dalam kelas. 4) Mengatur pemeliharaan kebersihan kelas. 5) Mengkoordinasikan kegiatan siswa di dalam kelasnya. 6) Mengadakan bimbingan dan penyuluhan terhadap siswa di kelasnya dalam rangka membantu meningkatkan dan mengembangkan kesanggupan belajar seoptimal mungkin.14 h. Tugas Urusan Tata Usaha Tugas utama untuk melaksanakan urusan rumah tangga madrasah, termasuk perpustakaan, asrama laboratorium serta tugas lain yang bersifat pelayanan terhadap pelaksanaan pendidikan. Adapun uraian pekerjaannya adalah: 1) Menerima, mencatat dan meneruskan surat masuk/keluar.
2)
Melakukan
pengetikan
dan
penggadaan.
3)
Mengoreksi surat-surat yang telah diketik. 4) Mengatur, memelihara dan
mengamankan
arsip.
5)
Menyiapkan
pelaksanaan
serta
pemeliharaan alat-alat pelajaran/peraga tiap bidang studi olahraga. 6) Membuat daftar inventaris ruangan (DIR) madrasah. 7) Mengatur pelaksanaan upacara bendera dan upacara lainnya. 8) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala madrasah. 9) Menyiapkan laporan madrasah
14
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 11 Oktober
2016.
76
i. Tugas Tenaga Bimbingan dan Penyuluhan Tugas bimbingan dan penyuluhan adalah memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada siswa. Adapun uraian pekerjaannya adalah: 1) Menyusun rencana bimbingan dan penyuluhan. 2) Mengumpulkan data tentang siswa. 3) Mengamati sikap dan tingkah laku siswa sehari-hari. 4) Memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami problem. 5) Mengadakan pertemuan/hubungan dengan orang tua siswa. 6) Bekerja sama dengan masyarakat dan lembaga lainnya. 7) Membuat catatan pribadi. 8) Mengadakan bimbingan secara klasikal maupun perorangan. 9) Memonitoring kemajuan siswa baik di madrasah maupun di luar madrasah. 10) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala madrasah. 11) Melaporkan semua kegiatan bimbingan dan penyuluhan kepala madrasah.15 j. Petugas Perpustakaan Petugas
perpustakaan
madrasah
memiliki
kewajiban
guna
melaksanakan pengelolaan perpustakaan madrasah secara maksimal. Uraian tugasnya adalah: 1) Bersama kepala urusan Tata Usaha menyusun strategi pengelolaan perpustakaan madrasah. 2) Bersama urusan Tata Usaha dan guru menyusun rencana pengadaan buku-buku perpustakaan. 3) Menerima dan memeriksa buku untuk perpustakaan. 4) Menyeleksi, mengklarifikasi dan membubuhkan cap buku-buku dan mencatat dalam buku induk. 5) Membuat daftar katalog perpustakaan. 6) Mengatur pemakaian buku perpustakaan baik yang dipergunakan siswa maupun guru sesuai dengan pedoman pelaksanaan pengelola perpustakaan. 7) Memperkenalkan buku baru yang dimiliki oleh perpustakaan. perpustakaan
8) dalam
Melakukan
promosi
rangka
pemanfaatan
untuk
menggalakkan
perpustakaan
secara
maksimal. 9) Melakukan pemeliharaan buku-buku dan perlengkapan lainnya diperpustakaan. 10) Membuat statistik penggunaan buku 15
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 11 Oktober
2016.
77
perpustakaan. 11) Menjaga terlaksana tata tertib di perpustakaan. 12) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala madrasah. 13) Menyusun laporan kegiatan di perpustakaan.16 k. Petugas Laboratorium Petugas laboratorium memiliki kewajiban melakukan pengelolaan laboratorium madrasah dengan wujud tugas yaitu: 1) Menyusun rencana pembiayaan untuk keperluan laboratorium. 2) Mengatur penggunaan laboratorium. 3) Melakukan pengawasan terhadap sarana pembelajaran, alat laboratorium, alat olah raga dan peralatan kesenian. 4) Bersama guru bidang studi mengatur tata ruang laboratorium. 5) Mengatur tata tertib di laboratorium. 6) Mengatur penyimpanan benda/alat di laboratorium. 7) Bersama-sama guru bidang studi melakukan perawatan/pemeliharaan benda-benda/alat-alat laboratorium. 8) Mengusahakan pengembangan laboratorium. 9) Melakukan tugas lain yang diberikan kepala madrasah. 10) Menyusun laporan kegiatan di laboratorium. 5. Kegiatan Belajar Mengajar dan Ekstrakurikuler Kegiatan Belajar megajar MA Al-Hikmah menggunakan kurikulum KTSP 2006, durasi 1 jam tatap muka adalah 45 menit. Proses pembelajaran dimulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 13.30. kegiatan rutin keagamaan yang diselenggarakan di MA Al-Hikmah dan wajib diikuti oleh semua siswa adalah pesantren kilat, sholat dhuha, sholat tarawih, sholat berjamaah, baca tulis Al-Qur’an, latihan dakwah, tadarus, dan qiyamul lail. Sedangkan program bidang ketrampilan yang diselenggarakan adalah bengkel elektronik, menjahit dan teknologi informasi.17 Selain
kegiatan
menyelenggarakan
belajar
kegiatan
mengajar
MA
ekstrakurikuler.
Al-Hikmah Adapun
juga
kegiatan
16
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 11 Oktober
2016.
17
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober
2016.
78
ekstrakurikuler di MA Al-Hikmah meliputi: kegiatan pramuka, latihan dasar kepemimpinan siswa, PASKIBRAKA, Karya Ilmiah Remaja (KIR), sepakbola/futsal,
bulutangkis,
olahraga
bela
diri,
jurnalistik,
marawis/nasyid, kaligrafi dan lainnya.18 6. Keadaan guru, karyawan dan siswa MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati Keadaan guru dan karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan baik itu dari struktur personalia maupun yang lainnya agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan secara optimal. Berikut data guru, karyawan dan peserta didik di MA Al-Hikmah Kajen: a. Guru dan karyawan Secara keseluruhan guru dan karyawan di MA Al-Hikmah Kajen terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berjumlah sebanyak 34 orang.19 Berdasarkan data yang diperoleh guru dan karyawan di MA Al-Hikmah Kajen merupakan guru Non PNS semua. MA Al-Hikmah Kajen ini memiliki tenaga pendidik yang berlatar belakang 4 orang berpendidikan S2, ada beberapa yang lulusan SLTA, dan lainnya berlatar belakang lulusan S1. Sebagai lembaga yang mengunggulkan profesionalitas, MA AL-Hikmah Kajen telah memenuhi standart sebagai lembaga yang sesuai akreditasinya yaitu terkakreditasi B. Lembaga pendidikan ini bernaung di kementrian Agama, MA AlHikmah
merupakan
lembaga
pendidikan
yang
mencerminkan
profesinalitasnya terhadap pembelajaran serta kemajuan pendidikan. b. Peserta didik Berdasarkan data siswa MA Al-Hikmah Kajen dari tahun ke tahun mengalami perkembangan hingga tahun ajaran 2016/2017 MA AlHikmah Kajen memiliki peserta didik yang jumlahnya 374 siswa yang
18
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober
2016.
19
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober
2016.
79
terdiri dari 131 siswa laki-laki dan 243 siswi perempuan.20 Adapun potensi yang dimiliki oleh siswa dapat dibuktikan dengan mengikuti lomba-lomba yang diikuti baik dalam kecamatan, maupun kabupaten. 7. Sarana dan prasarana MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati MA Al-Hikmah Kajen merupakan lembaga pendidikan yang tergolong
maju
dan
berkembang.
Hal
ini
dibuktikan
dengan
berkembangnya baik dari jumlah siswa, bangunan dan sarana prasarana. Salah satu faktor yang mendukung proses pembelajaran adalah tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan memadai, karena dengan adanya sarana dan prasarana tersebut, maka proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan baik itu sarana dan prasarana pembelajaran maupun penunjang. Fasilitas, sarana dan prasarana yang disediakan MA Al-Hikmah Kajen adalah 14 ruang kelas,
5 ruang laboratorium, dan 1 ruang
perpustakaan.21 Adapun sarana dan prasarana penunjang pembelajaran peserta didik di MA Al-Hikmah Kajen telah menunjang pembelajaran peserta didik. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang disediakan oleh MA AL-Hikmah Kajen sudah dikatakan memadai.22 Selain itu, untuk menunjang kemajuan dan kelancaran dalam pengelolaan lembaga pendidikan serta mendukung pembelajaran ada beberapa fasilitas lainnya yang dimiliki seperti komputer, mesin printer, televisi, LCD proyektor, lemari arsip, motor, dan mobil.23
20
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober
2016.
21
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober
2016.
22
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober
2016.
23
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober
2016.
80
8. Tata Tertib Sekolah Tata tertib merupakan pedoman bagi sekolah untuk menciptakan suasana sekolah yang aman dan tertib sehingga akan terhindar dari kejadian-kejadian yang bersifat negatif, berisi peraturan-peraturan yang ditaati atau dilaksanakan. MA Al-Hikmah sejak berdiri hingga kini telah membuahkan tata tertib sekolah yang terus berinovasi sejalan dengan perkembangan zaman. Tata tertib sekolah dibuat untuk mencegah kenakalan siswa dan memberi kebebasan semua pelaku sekolah yang terlibat untuk bisa mengembangkan diri, membuat semuanya berdampingan secara nyaman, dan tentu hasil dari ditaatinya tata tertib sekolah akan mampu memberikan jaminan hak semua orang dapat dipenuhi. Tata tertib yang ada di MA Al-Hikmah terdiri dari sembilan bab. Bab satu berisi ketentuan umum, bab dua berisi kewajiban siswa, bab tiga berisi hak-hak siswa, bab empat berisi larangan-larangan, bab lima berisi masuk dan pulang madrasah, bab enam berisi kebersihan, kedisplinan, dan ketertiban, bab tujuh berisi upacara bendera dan peringatan hari-hari besar, bab delapan berisi pelanggaran dan sanksi, bab sembilan berisi penjelasan tambahan.24 Pelanggaran tata tertib akan mengakibatkan sebuah sanksi, pemberian sanksi dimaksudkan untuk memaksa semua pelaku yang terlibat untuk menaati peraturan. Sanksi juga harus disikapi sebagai peringatan atau rambu-rambu yang melarang sesuatu untuk dilaksanakan dengan anggapan tidak semata-semata dilarang jika memberi manfaat. Sebagai contoh pelanggaran tata tertib sekolah yang dilakukan siswa kelas X MA adalah terlambat. Siswa yang terlambat masuk kelas kurang dari 10 menit akan mendapat skor/poin 2 dan bila terlambat lebih dari 10 menit akan mendapat skor/poin 5. Semua skor/poin yang diterima akan dijumlahkan ketika skor sudah mencapai 25 poin akan mendapat Surat 24
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 12 Oktober
2016.
81
Peringatan pertama dari guru bimbingan dan konseling, jika SP1 diabaikan dalam waktu tiga hari akan menjadi SP2 dan seterusnya sesuai kelipatan hari yang sama.25
B. Deskripsi Data Penelitian 1. Data Manajemen Bimbingan dan Konseling di MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari sistem pendidikan sekolah, dalam membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal, sesuai dengan potensinya. Secara khusus layanan bimbingan dan konseling diarahkan untuk membantu siswa agar berkembang menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, produktif, dan berperilaku jujur. Suatu program bimbingan dan konseling tidak mungkin akan tercipta, terselenggara, dan tercapai bila tidak memiliki suatu sistem manajemen yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis dan terarah. Manajemen bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah sudah berjalan dengan baik walaupun masih ada kekurangan. Sama seperti manajemen bimbingan dan konseling pada umumnya, disini manajemen bimbingan dan konseling juga melalui beberapa tahapan dalam sebuah manajemen yaitu planning, organizing, actuating dan controling. Hal ini diungkapkan oleh guru bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen, yaitu: “Manajemen bimbingan dan konseling di sini hampir sama dengan manajemen bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah lain. Yaitu meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi”.26
25
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 12 Oktober
2016.
26
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
82
Walaupun hampir sama dengan manajemen bimbingan dan konseling di sekolah pada umumnya tetapi manajemen bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen belum bisa dikatakan sempurna karena masih ada kekurangan, diantaranya kekurangan dalam hal pengadministrasian. Selain itu, masih ada kekurangan dalam hal tenaga pembimbing, karena idealnya seorang guru bimbingan dan konseling melayani 150 siswa, tetapi karena di MA Al-Hikmah hanya mempunyai dua orang guru bimbingan dan konseling yaitu satu laki-laki dan satu perempuan. Dan harus melayani semua siswa mulai dari kelas X hingga Kelas XII. Jadi penanganannya tidak bisa maksimal karena melebihi batas kuota yang seharusnya.27 Biasanya dalam pelayanan, siswa putra dilayani oleh bapak Supoyo dan siswi putri dilayani oleh ibu Rusiyati. Adapun
tahapan-tahapan
yang
diterapkan
dalam
manajemen
bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen adalah: a) Perencanaan Informasi Dalam perencanaan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen dapat diuraikan dari hasil wawancara berikut ini. Guru BK menjelaskan tentang waktu penyusunan program bimbingan dan konseling sebagai berikut: “Program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah disusun pada saat liburan, menjelang awal tahun pelajaran baru. Kira-kira satu minggu sebelum KBM berlangsung. Dan merujuk pada kegiatan atau pelaksanaan program tahun lalu”.28 Pendapat senada dikemukakan oleh kepala sekolah dalam wawancara, bahwa: “Program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah kajen disusun pada waktu liburan sebelum awal tahun pelajaran baru dan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai”.29 27
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
28
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
29
Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26 September 2016.
83
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penyusunan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen dilakukan pada waktu liburan sebelum awal tahun pelajaran baru, yaitu satu minggu sebelum KBM dimulai serta merujuk pada pelaksanaan program bimbingan dan konseling pada tahun lalu. Informasi tentang beberapa aspek yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen, dapat diketahui dari hasil wawancara berikut. Guru bimbingan dan konseling mengatakan bahwa: “Beberapa aspek kegiatan penting yang harus dilakukan dalam perencanaan program bimbingan dan konseling adalah: analisis kebutuhan dan permasalahan peserta didik, penentuan tujuan program layanan bimbingan yang hendak dicapai, analisis situasi dan kondisi di sekolah, penentuan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan, penetapan metode dan teknik yang akan digunakan dalam kegiatan, penetapan personil-personil yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan, persiapan fasilitas dan biaya pelaksanaan kegiatan bimbingan yang direncanakan, serta perkiraan tentang hambatan yang akan ditemui dan usaha apa yang akan dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut”.30 Berdasarkan pendapat dari guru bimbingan dan konseling dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan program bimbingan dan konseling ada beberapa aspek kegiatan penting yang harus dilakukan yaitu: 1) Analisis kebutuhan dan permasalahan peserta didik. 2) Penentuan tujuan program layanan bimbingan yang hendak dicapai. 3) Analisis situasi dan kondisi di sekolah. 4) Penentuan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan. 5) Penetapan metode dan teknik yang akan digunakan dalam kegiatan. 6) Penetapan personil-personil yang akan melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan. 30
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
84
7) Persiapan fasilitas dan biaya pelaksanaan kegiatan bimbingan yang direncanakan. 8) Perkiraan tentang hambatan yang akan ditemui dan usaha apa yang akan dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut. Pihak yang terlibat dalam penyusunan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen serta peran masing-masing dapat diketahui dari hasil wawancara berikut. Guru bimbingan dan konseling mengatakan jika: “Penyusunan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen melibatkan semua guru bimbingan dan konseling, dengan masukan dari kepala sekolah, guru mapel, wali kelas, sapras, dan kesiswaan. Adapun peran dari masing-masing pihak sebagai berikut: Peran siswa adalah sebagai pengisi angket yang digunakan oleh guru bimbingan dan konseling untuk mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan siswa. Kepala sekolah berperan memberi masukan pada saat penyusunan program bimbingan dan konseling , memberikan dana pada penyusunan program, serta mengesahkan program bimbingan dan konseling. Guru mapel berperan sebagai narasumber dalam menyusun program bimbingan dan konseling kaitannya dengan kesulitan belajar anak. Peran wali kelas dalam menyusun program bimbingan dan konseling adalah memberi masukan terhadap program bimbingan dan konseling kaitannya dengan kondisi kelas yang diasuhnya. Sapras berperan memberi masukan kaitannya dengan macam-macam kebutuhan bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan sarana dan prasarana. Peran kesiswaan adalah memberi masukan terhadap program bimbingan dan konseling kaitannya dengan kebutuhan bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan siswa”.31 Sejalan dengan pendapat diatas, kepala sekolah dalam wawancara menyatakan berikut ini: “Penyusunan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen melibatkan semua guru bimbingan dan konseling, dengan masukan dari kepala sekolah, guru mapel, wali kelas, sapras, dan kesiswaan. Adapun peran dari masing-masing peran siswa dalam penyusunan program bimbingan dan konseling adalah sebagai pengisi angket dan memberikan masukan kaitanya dengan kebutuhan dan permasalahan siswa. Kepala sekolah memberikan 31
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
85
masukan terhadap program bimbingan dan konseling terkait dengan permasalahan yang ada di sekolah, memberi dana untuk keperluan penyusunan program bimbingan dan konseling penyediaan fasilitas bimbingan dan konseling, dan mengesahkan program bimbingan dan konseling. guru mapel berperan sebagai sumber informasi dalam menyusun program bimbingan dan konseling terkait dengan masalah pembelajaran pada anak, sebagai sumber informasi tentang data siswa, seperti daftar nilai siswa dan laporan observasi. Peran wali kelas dalam penyusunan program bimbingan dan konseling adalah sebagai narasumber terkait kondisi umum kelas yang diasuhnya dan siswa-siswa yang perlu mendapat perhatian khusus. Sapras berperan memberi masukan kaitannya dengan fasilitas sarana dan prasarana bimbingan dan konseling. Peran kesiswaan yaitu memberi masukan terhadap program bimbingan dan konseling kaitanya dengan masalah–masalah yang berhubungan dengan siswa”.32 Berdasarkan pendapat dari guru bimbingan dan konseling dan kepala sekolah dapat diketahui bahwa penyusunan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen melibatkan semua guru bimbingan dan konseling dan masukan dari kepala sekolah, guru mapel, wali kelas, sapras, dan kesiswaan. Peran dari masing-masing pihak adalah sebagai berikut: peran siswa dalam penyusunan program bimbingan dan konseling adalah mengisi angket dan memberikan masukan tentang kebutuhan dan permasalahan yang sedang dialami siswa. Kepala sekolah berperan memberikan masukan terhadap program bimbingan dan konseling terkait dengan permasalahan yang ada di sekolah, memberikan data untuk keperluan program bimbingan dan konseling, penyediaan fasilitas bimbingan dan konseling, dan mengesahkan program bimbingan dan konseling. Guru mapel berperan sebagai sumber informasi dalam menyusun program bimbingan dan konseling terkait dengan masalah kesulitan belajar, sebagai sumber informasi tentang data siswa, seperti daftar nilai siswa dan laporan observasi. Peran wali kelas dalam menyusun program bimbingan dan konseling adalah sebagai narasumber terkait 32
Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26 September 2016.
86
dengan kondisi umum kelas yang diasuhnya dan siswa-siswa yang perlu mendapat perhatian khusus. Sapras berperan memberi masukan kaitannya dengan macammacam kebutuhan fasilitas bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan sarana dan prasarana antara lain menyediakan dan membantu menata ruang bimbingan dan konseling. Peran kesiswaan yaitu memberi masukan terhadap program bimbingan dan konseling kaitannya dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan siswa. Deskripsi tentang penilaian kebutuhan siswa dapat diuraikan dalam wawancara dengan guru bimbingan dan konseling sebagai berikut: “Penilaian kebutuhan atau permasalahan siswa kebanyakan menggunakan angket dan observasi di kelas tentang apa yang diperlukan. Langkah-langkah penilaian kebutuhan siswa adalah sebagai berikut: (a) Guru bimbingan dan konseling menyiapkan instrumen angket. (b) Guru bimbingan dan konseling menyebarkan angket ke siswa. (c) Siswa mengerjakan angket. (d) Penarikan angket oleh guru bimbingan dan konseling. (e) Pengelompokan kebutuhan siswa. (f) Rapat guru bimbingan dan konseling membahas hasil analisis/pengelompokan kebutuhan siswa. (g) Hasil rapat guru bimbingan dan konseling dikonsultasikan kepada kepala sekolah”.33 Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa dalam penilaian kebutuhan siswa dapat dilakukan dengan berbagai instrumen seperti menggunakan angket dan daftar cek masalah, bisa dari pengamatan baik itu guru mapel, wali kelas, maupun guru bimbingan dan konseling itu sendiri. Berdasarkan data hasil ungkap masalah kemudian dianalisis kebutuhan apa saja yang diharapkan atau masalah apa yang dirasakan oleh siswa di sekolah serta berdasarkan hasil analisis ini selanjutnya
33
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
87
disusunlah perencanaan program bimbingan dan konseling di MA AlHikmah Kajen. Informasi tentang tujuan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen dapat diperoleh dari hasil wawancara dan hasil studi dokumen berikut ini. Dari hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling diperoleh informasi bahwa: “Tujuan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen secara global ada di visi dan misi sekolah. Sedangkan untuk tujuan masing-masing layanan ada di satuan layanan”.34 Senada
dengan
yang
diungkapkan
kepala
sekolah
dalam
wawancara sebagai berikut: “Karena kita lembaga pendidikan seperti visi yang saya sampaikan, berakidah islamiah, berakhlakul karimah. Berakhlak itu tidak bisa diciptakan hanya secara kognitif tapi arahan, bimbingan dan konsultasi juga harus ada. Guru bimbingan dan konseling dengan porsinya memberi bimbingan masalah pribadi, belajar, sosial dan juga karir sedangkan guru mapel tugasnya mengajar. Walaupun di sini Aliyah tetapi harapan kami mereka mempunyai skill dan cakap. Yang perempuan ada menjahit dan yang laki-laki ada teknik listrik, sehingga dapat berkompetisi dengan anak SMK. Paling tidak cakap dan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, mereka harus bisa praktek segala yang berhubungan dengan imamuddin selain itu di kelas X ada praktek ibadah dan ini lebih ditekankan, sesuai dengan visi berilmu ilmiyah, beramal amaliyah, dan berakhlakul karimah”.35 Dari studi dokumen ditemukan satuan layanan bimbingan dan konseling yang memuat tujuan program bimbingan dan konseling yang ingin dicapai. Satuan layanan tersebut antara lain: satuan layanan orientasi, satuan layanan informasi, satuan layanan penempatan dan penyaluran, satuan layanan penguasaan konten, satuan layanan bimbingan kelompok, satuan layanan konseling perorangan, satuan
34
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
35
Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26 September 2016.
88
kegiatan pendukung alih tangan kasus, dan satuan kegiatan pendukung kunjungan rumah. Tujuan dari masing-masing satuan layanan adalah sebagai berikut: satuan layanan orientasi bertujuan agar siswa dapat mengenal fasilitas sekolah sekaligus penggunaannya, siswa dapat memahami struktur organisasi sekolah, siswa mengenal seluruh guru dan karyawan beserta tugas dan kewenangannya, siswa memahami tata tertib sekolah dengan segala konsekuensinya dan siswa memahami visi dan misi sekolah. Satuan layanan informasi bertujuan agar siswa dapat mengenali dan memahami karakteristik diri sendiri, menggali potensi yang ada pada dirinya, serta memahami kelebihan dan kekurangan dirinya. Satuan layanan penempatan dan penyaluran bertujuan agar siswa dapat mengenal kegiatan positif di sekolah, siswa memperoleh penyaluran hobi dan dapat mengembangkan bakat/hobi secara optimal. Satuan layanan penguasaan konten bertujuan agar siswa dapat mengatur waktu secara efisien dan siswa dapat membuat rencana dan melakukan jadwal belajar. Satuan layanan bimbingan kelompok bertujuan agar siswa mampu mengekspresikan pendapat ide dan gagasan, mampu menerima pendapat dan saran dari temannya, dan mampu mengatasi masalah yang dihadapi secara optimal. Satuan layanan konseling perorangan bertujuan memberi kesadaran pada diri siswa untuk meningkatkan motivasi belajar di rumah maupun di sekolah. Satuan kegiatan pendukung alih tangan kasus bertujuan untuk memperoleh data dan pengentasan penanganan secara medis sakitnya klien. Satuan kegiatan pendukung kunjungan rumah bertujuan agar mendapat informasi yang selengkapnya mengenai siswa dari orang tua pada saat siswa sakit. Dari wawancara serta hasil studi dokumen dapat disimpulkan bahwa tujuan program bimbingan dan konseling secara umum ada dalam visi dan misi sekolah dan secara khusus tujuan program
89
bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen seperti yang dijabarkan dalam tujuan satuan layanan dan kegiatan pendukung. Informasi tentang rencana operasional program bimbingan dan konseling dapat diketahui dari hasil wawancara dan studi dokumen berikut ini. Guru bimbingan dan konseling berpendapat bahwa: “Rencana kegiatan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen, dituangkan dalam bentuk program tahunan, semesteran, bulanan, mingguan dan harian. Guru bimbingan dan konseling juga membuat rencana kerja setiap hari sesuai tugas dan tanggung jawabnya berupa agenda kerja bimbingan dan konseling”.36 Dari studi dokumen ditemukan program tahunan layanan bimbingan dan konseling, program semesteran layanan bimbingan dan konseling, program bulanan layanan bimbingan dan konseling, dan program mingguan layanan bimbingan dan konseling. dalam program bimbingan dan konseling memuat rencana kegiatan bimbingan dan konseling, bidang bimbingan dan konseling, fungsi bimbingan dan konseling, sasaran pelayanan, metode dan waktu pelaksanaan.37 Dari hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling dan hasil studi dokumen dapat disimpulkan bahwa guru bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen membuat rencana operasional program bimbingan dan konseling dengan mengidentifikasi dan merumuskan
berbagai
mempertimbangkan
kegiatan
waktu
yang
pelaksanaan
harus
dilakukan,
kegiatan,
serta
mempertimbangkan metode yang akan digunakan. Rencana operasional kegiatan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen, dituangkan dalam bentuk program tahunan, program semesteran, program bulanan dan program mingguan. Dari studi dokumen ditemukan silabus pelayanan bimbingan dan konseling yang memuat sub tugas perkembangan, bidang bimbingan, 36
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
37
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 10 November
2016.
90
rumusan kompetensi, materi pengembangan kompetensi, kelas, jenis layanan, jenis kegiatan pendukung, tahap penilaian dan keterangan. Bidang bimbingan meliputi bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier. Jenis layanan meliputi layanan orientasi, layanan konseling perorangan, layanan informasi, layanan bimbingan kelompok, layanan penempatan dan penyaluran, layanan konseling kelompok, layanan pembelajaran. Jenis kegiatan pendukung meliputi aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, alih tangan kasus. Tahap penilaian meliputi penilaian segera, penilaian jangka pendek dan penilaian jangka panjang. Adapun contoh uraian dalam silabus dari salah satu tugas perkembangan, dan dari salah satu bidang bimbingan adalah sebagai berikut. Sub tugas perkembangan 1: mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bidang bimbingan: bimbingan pribadi. Rumusan kompetensi 1: memiliki kemantapan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama yang dianut. Materi pengembangan kompetensi 1: kaidahkaidah keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan Yang Maha Esa. Kelas: 1,2,3. Kegiatan layanan: layanan orientasi, layanan informasi, dan layanan pembelajaran. Kegiatan pendukung: aplikasi instrumentasi dan himpunan data. Penilaian: laijapen dan laijapang. Keterangan: bekerjasama dengan guru agama.38 Dari hasil studi dokumen dapat disimpulkan bahwa dalam silabus layanan bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen memuat tentang beberapa hal meliputi sub tugas perkembangan, bidang bimbingan, rumusan kompetensi, materi pengembangan kompetensi, kelas, kegiatan layanan, kegiatan pendukung, penilaian dan keterangan. Dari studi dokumen ditemukan pengembangan satuan layanan bimbingan dan konseling antara lain: satuan layanan orientasi, satuan 38
2016.
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 10 November
91
layanan informasi, satuan layanan penempatan dan penyaluran, satuan layanan konseling perorangan, satuan layanan penguasaan konten, satuan pendukung alih tangan kasus, satuan pendukung kunjungan rumah, satuan pendukung konferensi kasus. Di dalam satuan layanan memuat beberapa hal antara lain sebagai berikut: identifikasi nama sekolah, kelas, semester, dan tahun pelajaran; topik permasalaha; bidang bimbingan; jenis layanan; fungsi layanan; tujuan layanan/hasil yang ingin dicapai; standar kompetensi; kompetensi dasar; sasaran layanan; uraian kegiatan dan materi; metode; tempat penyelenggaraan; waktu pelaksanaan; penyelenggara layanan; pihak yang diikutsertakan; alat dan perlengkapan yang digunakan; rencana penilaian dan tindak lanjut; kegiatan pendukung; dan catatan khusus. Pada bagian akhir satuan layanan ditulis waktu penyusunan dan ditandatangani guru bimbingan dan konseling yang bersangkutan dengan diketahui kepala madrasah. Informasi tentang anggaran untuk bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen dapat diuraikan dalam wawancara berikut ini. Guru bimbingan dan konseling mengatakan bahwa: “Ada anggaran untuk kegiatan bimbingan dan konseling. Anggaran untuk kegiatan bimbingan dan konseling tersebut menggabung pada pos-pos tertentu. Misal untuk pengadaan buku, anggaran gabung ke pengembangan perpustakaan; kegiatan MGMP, anggaran gabung ke kegiatan guru; kegiatan pendampingan siswa, anggaran gabung ke kesiswaan; dan lain-lain”.39 Kepala sekolah membenarkan pendapat guru bimbingan dan konseling bahwa: “Ada anggaran untuk kegiatan bimbingan dan konseling. Anggaran bimbingan dan konseling digunakan untuk kegiatan bimbingan dan konseling seperti home visit, kegiatan MGMP, dan lain-lain. Anggaran untuk bimbingan dan konseling bergabung dalam pospos tertentu. Mekanisme perencanaan anggaran adalah sebagai berikut: unit bimbingan dan konseling merumuskan anggaran untuk 39
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
92
program yang dibuatnya. Anggaran tersebut kemudian disampaikan pada rapat tim perumus RAKS untuk maju dan dibahas dalam rapat dewan. Rapat pleno dari penggurus dewan sekolah akan memutuskan hasil akhir dari anggaran yang diajukan oleh unit bimbingan dan konseling”.40 Dari pendapat guru bimbingan dan konseling yang dibenarkan oleh kepala sekolah dapat diketahui bahwa ada anggaran untuk kegiatan bimbingan dan konseling. Anggaran tersebut bergabung dengan pospos tertentu. Mekanisme perencanaan anggaran adalah sebagai berikut. Unit
bimbingan
dan
konseling
membuat
dan
mengajukan
proposal/merumuskan anggaran untuk program yang dibuatnya kepada kepala sekolah. Kepala sekolah menyampaikan proposal tersebut pada tim perumus RAKS untuk maju dan dibahas dalam rapat dewan. Rapat pleno dari pengurus dewan sekolah akan memutuskan hasil akhir dari anggaran yang diajukan oleh unit bimbingan dan konseling.
b) Pengorganisasian Setelah program kerja tersusun, langkah selanjutnya adalah pengorganisasian sarana prasarana dan mengorganisasi personil yang terlibat dalam bimbingan dan konseling serta sumber daya lainnya. Berikut ini adalah data hasil observasi tentang sarana bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen. 1)
Alat pengumpul data berupa tes dan non tes Alat pegumpul data berupa tes yang ada di unit bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen meliputi: tes intelegensi, tes minat dan bakat, dan tes prestasi belajar. Sedangkan alat pengumpul data teknik non tes yang ada di unit bimbingan dan konseling MA AlHikmah Kajen antara lain: biodata siswa, pedoman wawancara, pedoman observasi, catatan anekdot, angket, sosiometri, AUM,
40
Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26 September 2016.
93
format satuan layanan, format surat panggilan, format surat referal, format pelaksanaan pelayanan, format evaluasi. 2)
Alat penyimpan data Alat penyimpan data yang ada antara lain: kartu pribadi, buku pribadi, map, flash disk, dan file dalam komputer. Buku pribadi siswa berupa buku yang berisi tentang identitas siswa/keterangan pribadi, keterangan orang tua, susunan saudara, prosentase kehadiran, prestasi yang diraih, catatan anekdot, dan catatan perilaku. Setiap siswa memiliki buku pribadi masing-masing yang disimpan oleh guru bimbingan dan konseling.
3)
Kelengkapan penunjang teknis Perlengkapan teknis yang ada meliputi kartu konseling, buku pedoman/petunjuk,
buku
informasi
(pribadi,
sosial,
karier,
pendidikan), serta buku-buku tentang bimbingan dan konseling. Buku petunjuk yang dimiliki guru bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen, antara lain rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan konseling dari ABKIN, petunjuk pembuatan program bimbingan dan konseling, petunjuk pengembangan diri, teknik penyusunan program bimbingan dan konseling. 4)
Perlengkapan administrasi Perlengkapan administrasi bimbingan dan konseling yang ada di MA Al-Hikmah Kajen antara lain: blangko surat, agenda surat, dan alat-alat tulis. Prasarana penunjang layanan bimbingan dan konseling yang ada
di MA Al-Hikmah Kajen adalah ruang bimbingan dan konseling dan anggaran biaya. Ada dua ruang bimbingan dan konseling yang terletak di gedung barat dan gedung timur MA Al-Hikmah. Ruang bimbingan dan konseling untuk siswa putra terletak di gedung timur tepatnya di sebelah ruang TU. Sedangkan ruang bimbingan dan konseling untuk siswi putri terletak di gedung barat, tepatnya terletak di pojok kanan ruang guru. Perlengkapan ruang bimbingan dan konseling antara lain
94
almari, meja kursi, pada dinding ruangan terdapat data struktur organisasi bimbingan dan konseling. Walaupun belum mempunyai ruang bimbingan dan konseling dengan ukuran yang selayaknya tetapi proses bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan dengan baik. Sarana personil/ketenagaan bimbingan dan konseling dapat diuraikan sebagai berikut. Jumlah guru bimbingan dan konseling ada dua orang. Satu orang guru bimbingan dan konseling untuk siswa putra yaitu bapak Supoyo, S. Pd yang merangkap sebagai guru Bahasa Jawa, dan satu orang guru bimbingan dan konseling untuk siswi putri yaitu ibu Rusiyati, S. Pd. Selain kedua guru bimbingan dan konseling tersebut, semua pihak di sekolah juga terlibat dan sangat mendukung atas terlaksananya kegiatan bimbingan dan konseling dikarenakan adanya kesadaran sekolah akan pentingnya kegiatan yang bertujuan untuk lebih memahami dan membantu siswa dengan beragam permasalahan yang muncul dan dihadapi di MA Al-Hikmah Kajen. Guru bimbingan dan konseling dalam wawacara mengatakan: “Semua pihak sekolah terlibat dalam kegiatan bimbingan dan konseling mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, waka kesiswaan, guru pembimbing, wali kelas, dan guru mapel”.41 Selaras juga dengan yang dikatakan oleh kepala sekolah dalam wawancara, yaitu: “Yang terlibat mulai wali kelas, waka kesiswaan, kepala sekolah, dan guru BK. Sesekali juga orang tua dilibatkan, dan juga pengasuh pondok karena kebanyakan siswa mondok”.42 Dari pendapat kepala sekolah dan guru bimbingan dan konseling dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling hampir semua pihak sekolah terlibat di dalamnya. Yaitu 41
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
42
Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26 September 2016.
95
Guru bimbingan dan konseling, waka kesiswaan, guru mapel, wali kelas, wakil kepala sekolah saling koordinasi yang kemudian dikonsultasikan kepada kepala sekolah selaku evaluator bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen. Informasi tentang koordinasi personil bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen, dapat diketahui dari beberapa hasil wawancara berikut. Kepala MA Al-Hikmah Kajen dalam wawancara mengatakan bahwa: “Kegiatan koordinasi personil yang terlibat dalam pelayanan bimbingan dan konseling, secara umum dilakukan dengan rapat koordinasi. Kemudian untuk guru bimbingan dan konseling sendiri ada koordinasi secara intensif dan berkala setiap sebulan sekali. Sedangkan secara khusus/kasustik, diadakan rapat koordinasi setiap ada permasalahan”.43 Guru bimbingan dan konseling dalam wawancara mengatakan jika: “Koordinasi antar personil yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen, dilaksanakan secara periodik maupun insidental. Koordinasi secara periodik, dilakukan dalam rapat koordinasi antara guru bimbingan dan konseling dengan kepala madrasah di awal tahun pelajaran baru. Sedangkan koordinasi secara insidental, pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan. Koordinasi tersebut dilakukan antar personil bimbingan dan konseling bila ada masalah-masalah yang perlu dibicarakan bersama dan didiskusikan”.44 Dari pendapat kepala sekolah dan guru bimbingan dan konseling dapat disimpulkan bahwa kegiatan koordinasi personil yang terlibat dalam pelayanan bimbingan dan konseling, dilaksanakan secara periodik dan insidental. Koordinasi secara periodik, antara lain: rapat koordinasi antara guru bimbingan dan konseling setiap satu bulan sekali, rapat koordinasi antara guru bimbingan dan konseling dengan kepala madrasah pada awal tahun pelajaran baru. Pelaksanaan 43
Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26 September 2016. 44 Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September 2016.
96
koordinasi secara insidental, disesuaikan dengan kebutuhan. Seperti rapat koordinasi antar personil bimbingan dan konseling bila ada masalah-masalah yang perlu pemecahan bersama. Untuk pengorganisasian bimbingan dan konseling sendiri sudah dapat dilihat dari, adanya struktur organisasi bimbingan dan konseling, alur pelayanan bimbingan dan konseling, maupun piranti-piranti lain seperti program tahunan, semesteran, bulanan, mingguan dan harian. Selain itu juga beberapa hal lain seperti draf evaluasi, analisis, tindak lanjut, satuan kegiatan layanan laporan pelaksanaan dan evaluasi, yang dapat digambarkan sebagai berikut: a. Organisasi pelayanan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen.
Tabel. 4. 2 ORGANISASI PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MA ALHIKMAH KAJEN45 KEPALA MADRASAH TENAGA AHLI INSTANSI
KOMITE MADRASAH WAKIL KEPALA MADRASAH
TATA USAHA GURU PEMBIMBING GURU MATA PELAJARAN (PELATIH)
WALI KELAS (GURU) PESERTA DIDIK 45
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 14 Oktober
2016.
97
Keterangan : Garis :
Komando
Garis :
Koordinator
Garis :
Konsultasi
b. Mekanisme penanganan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen. Tabel. 4. 3 MEKANISME PENANGANAN PESERTA DIDIK BERMASALAH MA AL-HIKMAH KAJEN46
TENAGA INSTANSI LAIN
PIKET
KEPALA MADRASAH WAKIL KEPALA MADRASAH
KOMITE MADRASAH
WALI KELAS KOORDINATOR DAN GURU PEMBIMBING
GURU
PETUGAS
PESERTA DIDIK
c. Mekanisme kerja bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen. 46
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 15 Oktober
2016.
98
Tabel. 4. 4 MEKANISME KERJA BIMBINGAN DAN KONSELING MA ALHIKMAH KAJEN47 GURU MATA PELAJARAN Daftar nilai murid
WALI KELAS
Daftar nilai
GURU
KEPALA
PEMBIMBING
SEKOLAH
Kartu akademis
Angket murid Catatan konseling
Catatan observasi murid
Angket orang tua
Catatan kejadian (anekdot)
Buku pribadi + map pribadi
Diketahui
Laporan observasi murid
Data psikotes Catatan anekdot
Diketahui
Diketahui
47
Laporan kegiatan pelayanan
Laporan bulanan KBK
Diperiksa
Catatan home visit
Catatan konferensi kasus
Diketahui
Catatan wawancara
Notula rapat
Diperiksa
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 15 Oktober
2016.
99
Dalam kegiatan pengorganisasian bimbingan dan konseling ini, terdapat kendala-kendala. Tentang kendala kegiatan pengorganisasian bimbingan dan konseling ini, guru bimbingan dan konseling menjelaskan bahwa: “Kendala yang dihadapi dalam kegiatan pengorganisasian bimbingan dan konseling antara lain: (a) Masih ada guru mata pelajaran yang belum tahu tentang bimbingan dan konseling. Masih ada dua atau tiga orang wali kelas yang masih pasif dalam kegiatan pengorganisasian bimbingan dan konseling, biasanya wali kelas berusia tua. (b) Siswa baru MA Al-Hikmah, biasanya agak takut dengan guru bimbingan dan konseling, karena mereka masih terbawa suasana saat SMP/MTs yang barangkali takut dengan guru bimbingan dan konselingnya, atau bahkan ada yang belum mengetahui tentang bimbingan dan konseling. Sedangkan faktor pendukung kegiatan pengorganisasian bimbingan dan konseling antara lain: (a) Mayoritas wali kelas mendukung dan aktif dalam kegiatan koordinasi bimbingan dan konseling. (b) Hampir semua pihak di sekolah ikut terlibat dalam kegiatan bimbingan dan konseling”.48 Dari pendapat guru bimbingan dan konseling ada kendala dan juga faktor pendukung dalam kegiatan pengorganisasian bimbingan dan konseling. Kendalanya adalah masih ada guru yang belum mengetahui tentang bimbingan dan konseling dan wali kelas masih ada yang pasif dalam kegiatan bimbingan dan konseling. Sedangkan faktor pendukung kegiatan pengorganisasian bimbingan dan konseling adalah mayoritas wali kelas mendukung dan aktif dalam kegiatan koordinasi bimbingan dan konseling, dan hampir semua pihak sekolah ikut terlibat dalam kegiatan bimbingan dan konseling.
c) Pelaksanaan Pelaksanaan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen adalah meliputi aktualisasi perangkat-perangkat yang sudah 48
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
100
disiapkan
pada
saat
pengorganisasian,
karena
pada
dasarnya
pelaksanaan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen adalah pengejawantahan dari apa yang telah disusun baik itu program tahunan, semesteran, bulanan, mingguan ataupun harian. Sehingga program bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan seksama dan terlaksana dengan baik, serta dapat bermanfaat bagi perkembangan peserta didik. Informasi tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di MA AlHikmah Kajen dapat diketahui dari hasil wawancara berikut ini. Guru bimbingan dan konseling menjelaskan bahwa: “Bimbingan dan konseling dilaksanakan pada awal tahun pelajaran yaitu pada masa orientasi siswa, pada masa orientasi siswa ini ada pengenalan bimbingan dan konseling dan tentang program kerja bimbingan dan konseling kepada siswa baru. Tidak ada jam khusus dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling, guru bimbingan dan konseling masuk ke dalam kelas ketika ada jam kosong atau setelah jam pulang sekolah”.49 Dan menurut kepala sekolah dalam wawancara menjelaskan bahwa: “Tidak ada jam sendiri, karena saya fungsikan guru bimbingan dan konseling sebagai guru piket, jadi dia akan tahu mana kelas yang ada kekosongan, dia akan masuk kelas untuk memberikan materi bimbingan dan konseling. Untuk konsultasi dilakukan secara interpersonal dan disediakan secara full”.50 Salah satu siswa dalam wawancara berpendapat sebagai berikut. “Pelaksanaannya pada waktu jam berangkat sekolah guru bimbingan dan konseling dan dibantu oleh dua orang siswa menunggu di gerbang sekolah untuk menyapa siswa kalau ada yang melanggar peraturan dicatat dalam buku kasus. Pelaksanaannya sudah bagus, sudah efektif dan memuaskan”.51
49
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
50
Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26 September 2016. 51 Anisa Ayu Damayanti, Siswa kelas X C MA Al-Hikmah Kajen, Rabu, 21 September 2016.
101
Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen mulai dilaksanakan setiap awal tahun pelajaran baru. Dimana siswa baru dikenalkan dengan bimbingan dan konseling karena di sekolah mereka yang dulu masih ada sekolah yang tidak mempunyai guru bimbingan dan konseling. Jadi siswa yang belum tahu menjadi tahu dan yang sudah tahu menjadi lebih tahu bahwa guru bimbingan dan konseling bukan seorang yang harus ditakuti karena selalu dianggap sebagai polisi sekolah. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah tidak ada jam pelajaran tersendiri, namun kebijaksanaan sekolah dan karena kesadaran akan pentingnya bimbingan dan konseling di sekolah maka setiap ada jam kosong guru bimbingan dan konseling masuk kelas untuk memberikan materi. Setiap harinya pada pukul 06.30 s/d 07.00 WIB guru bimbingan dan konseling dan dibantu oleh dua orang siswa berada di gerbang pintu masuk, untuk melakukan pemeriksaan tentang kerapihan, kelengkapan dan kebersihan, ketika ada siswa yang melakukan pelanggaran jika baru satu kali melakukannya akan ditegur di tempat tapi kalau sudah beberapa kali akan dipanggil ke ruang bimbingan dan konseling untuk mendapat bimbingan dan membuat surat pernyataan. Setelah bel masuk sekolah guru bimbingan dan konseling akan berada di depan ruang guru untuk menjalankan fungsinya sebagai guru piket.52 Dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling setiap sekolah mempunyai prosedur sendiri-sendiri, begitupun dengan MA AlHikmah Kajen mempunyai prosedur tersendiri dalam memberikan layanan, sebagaimana diungkapkan oleh guru bimbingan dan konseling dalam wawancara sebagai berikut: “Ketika siswa melakukan pelanggaran, 1 atau 2 kali saya tegur di tempat, 3 kali dapat panggilan ke ruang bimbingan dan konseling dan dapat pembinaan serta membuat surat pernyataan diri yang diketahui oleh orang tua (di rumah) dan pengasuh pondok (di 52
Hasil Observasi pada tanggal 21 September 2016.
102
pondok), wali kelas, waka kesiswaan, kepala sekolah, dan guru bimbingan dan konseling. Kalau masih melakukan pelanggaran dialih tangankan”.53 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menangani siswa yang melakukan pelanggaran guru bimbingan dan konseling akan menegur di tempat jika siswa hanya 1 atau 2 kali melakukan pelanggaran tetapi jika sudah ketiga kali siswa akan mendapat panggilan ke ruang bimbingan dan konseling untuk mendapat pembinaan serta membuat surat pernyataan diri dan jika masih melakukan pelanggaran akan dialih tangankan. Tangan alih kasus biasa dilakukan ketika permasalahan sudah tidak dapat ditanggani sendiri oleh guru bimbingan dan konseling, banyak pihak yang terlibat dalam hal ini seperti orang tua, dokter, kepala sekolah, ataupun pengasuh pondok. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan guru bimbingan dan konseling dalam wawancara: “Kalau masalah sudah mentok otomatis melibatkan orang tua karena dari surat pernyataannya pun diketahui oleh orang tua. Utamanya saya melakukan home visit untuk meminta data guna mengetahui kondisi anak di rumah”.54 Dari pendapat guru bimbingan dan konseling diatas dapat disimpulkan bahwa untuk masalah-masalah yang sudah tidak dapat ditangani oleh guru bimbingan dan konseling penangananya akan dialih tangankan kepada orang tua ataupun dokter. Guru bimbingan dan konseling juga akan melakukan kunjungan rumah jika hal itu diperlukan. Informasi terkait penanganan untuk siswa pondok yang melakukan pelanggaran dapat diketahui dari hasil wawancara sebagai berikut. Guru bimbingan dan konseling dan wakil ketua pondok menjelaskan bahwa:
53
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
54
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
103
“Pertama bertemu dengan pengasuh pondok, kemudian pengasuh pondok menyampaikan kepada orang tua. Karena orang tua sudah menitipkan anak ke pondok. Tapi kalau memang membutuhkan orang tua, orang tua akan dipanggil”.55 “Tidak, tetapi guru bimbingan dan konseling langsung berkoordinasi dengan pengasuh pondok”.56 Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jika yang melakukan pelanggaran siswa pondok, penanganannya tidak langsung kepada orang tua tetapi melalui pengasuh pondok terlebih dahulu, kemudian pengasuh pondok yang akan memberitahu kepada orang tua. Informasi mengenai bidang bimbingan, jenis layanan dan kegiatan pendukung dapat diketahui dari hasil wawancara sebagai berikut. Guru bimbingan dan konseling mengatakan bahwa: “Layanan bimbingan dan konseling mengarah kepada empat bidang bimbingan yaitu: bidang pribadi, sosial, belajar dan karir”.57 “Layanan yang diberikan kepada siswa ada 7 layanan yaitu layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok. Ditambah layanan penguasaan konten, konsultasi dan mediasi”.58 “Kegiatan pendukung yang dilakukan adalah instrumentasi bimbingan, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus”.59 Dari pendapat guru bimbingan dan konseling di atas dapat disimpulkan bahwa ada 4 bidang bimbingan, 7 jenis layanan dan 5 kegiatan pendukung. Layanan bimbingan dan konseling bukanlah layanan yang menjenuhkan melainkan layanan yang mencoba fleksibel terhadap kebutuhan anak. Memang layanan itu tidak perlu diberikan 55
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
56
Norma Sabila September 2016. 57 Rusiyati, Guru 2016. 58 Rusiyati, Guru 2016. 59 Rusiyati, Guru 2016.
A, Wakil Ketua Pondok Al-Hikmah, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
104
secara monoton di dalam kelas, melainkan peserta didik dapat memanfaatkan layanan tersebut dimanapun berada. Informasi mengenai pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dapat diketahui dari studi dokumentasi sebagai berikut. Layanan orientasi dilaksanakan pada bulan Juli dengan waktu 1 x 45 menit, layanan penempatan dan penyaluran dilaksanakan pada bulan Agustus dengan waktu 1 x 45 menit, layanan informasi dilaksanakan pada bulan Agustus dengan waktu 2 x 45 menit, layanan penguasaan konten dilaksannakan pada bulan Oktober dengan waktu 2 x 45 menit.60 Adapun materi yang disampaikan dalam layanan antara lain: materi pemahaman diri, materi mengatur dan menggunakan waktu secara efisien, materi nilai-nilai kehidupan, materi konsep diri, dan materi tata krama di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.61 Informasi tentang pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dapat diketahui dari guru bimbingan dan konseling dalam wawancara mengatakan bahwa: “Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok adalah secara insidental, waktu tidak tentu. Yang mendapat layanan bimbingan kelompok diharapkan adalah semua siswa, tapi saat ini belum semua siswa mendapatkan bimbingan kelompok. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu. Selain itu, faktor lain adalah disaat guru bimbingan dan konseling ada waktu dan akan melakukan bimbingan kelompok, siswa tidak boleh diambil oleh guru mapel yang mengajar pada jam itu. Materi bimbingan kelompok untuk kelas X adalah penjurusan. Kegiatan bimbingan kelompok biasanya diskusi dan ceramah. Tempat pelaksanaan biasanya di ruang bimbingan dan konseling”.62 Dari studi dokumen diperoleh data mengenai pelaksanaan bimbingan kelompok meliputi: bimbingan kelompok dilaksanakan pada 60
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 18 November
2016.
61
Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 19 November
2016.
62
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
105
tanggal 19 Mei 2016, dengan durasi waktu 45 menit. Diselenggarakan di ruang bimbingan dan konseling, dengan topik permasalahan siswa datang terlambat. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Sasaran layanannya adalah siswa kelas X, XI IPS. Dari pendapat dokumentasi
dapat
guru
bimbingan dan konseling dan studi
disimpulkan
bahwa
bimbingan
kelompok
dilaksanakan secara insidental, yang mendapat layanan bimbingan kelompok diharapkan semua siswa tapi saat ini baru sebagian yang mendapat layanan dikarenakan keterbatasan waktu. Materi bimbingan kelompok tergantung pada sasaran pelayanan. Tempat pelaksanaan biasanya di ruang bimbingan dan konseling dan metode yang digunakan biasanya diskusi, ceramah dan tanya jawab. Informasi tentang pelaksanaan konseling perorangan di MA ALHikmah Kajen dapat dilihat dari hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling mengatakan bahwa: “Konseling perorangan dilaksanakan secara insidental, waktu tidak tentu tergantung pada anak. Yang mendapatkan konseling perorangan adalah siswa yang mempunyai masalah. Materi konseling perorangan disesuaikan dengan masalah siswa. Biasanya siswa datang ke guru bimbingan dan konseling atau guru bimbingan dan konseling memanggil siswa yang bermasalah, dalam hal ini guru bimbingan dan konseling sudah mempunyai data-data siswa yang punya masalah. Bila guru bimbingan dan konseling melakukan pemanggilan terhadap siswa, maka guru bimbingan dan konseling harus minta izin pada guru yang mengajar saat itu. Tempat pelaksanaan konseling perorangan biasanya di ruang bimbingan dan konseling”.63 Dari studi dokumen dijelaskan bahwa konseling perorangan dilaksanakan pada hari sabtu, 22 Agustus 2015 dengan durasi waktu 1 x 40 menit. Sasaran layanan adalah Sri Muryanti, dengan topik pembahasan sering bolos les. Tempat pelaksanaanya di ruang bimbingan dan konseling. Pihak yang disertakan adalah wali kelas dan 63
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
106
guru mapel. Alat dan perlengkapan yang digunakan adalah rekapitulasi absensi les dan buku kejadian siswa. Dari hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling dan studi dokumen dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan konseling perorangan adalah secara insidental waktu tidak tentu, yang mendapat layanan konseling perorangan adalah siswa yang mempunyai masalah. Materi atau topik pemasalahan dalam konseling perorangan juga disesuaikan dengan masalah yang dialami siswa. Konseling perorangan biasanya dilaksanakan di ruang bimbingan dan konseling. Data siswa yang bermasalah diperoleh dari rekapitulasi absensi les dan buku kejadian siswa. Informasi mengenai konseling kelompok dapat diketahui melalui wawancara guru bimbingan dan konseling yag mengatakan bahwa: “Konseling kelompok dilaksanakan secara insidental, dengan waktu tidak tentu. Yang mendapat layanan konseling kelompok adalah siswa-siswa yang memiliki kasus yang sama. Materi disesuaikan dengan kasus siswa. Yang terlibat dalam konseling kelompok adalah guru bimbingan dan konseling dan siswa. Tempat yang digunakan untuk melaksanakan konseling kelompok adalah ruang bimbingan dan konseling”.64 Dari pendapat guru bimbingan dan konseling dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan konseling kelompok dilakukan secara insidental dengan waktu yang tidak menentu. Yang mendapat layanan konseling kelompok adalah siswa yang mempunyai masalah yang sama. Materi yang disesuaikan dengan kasus siswa. Bertempat di ruang bimbingan dan konseling. Informasi tentang pelaksanaan kegiatan pendukung alih tangan kasus di MA Al-Hikmah Kajen diperoleh dari hasil wawancara berikut ini. Menurut guru bimbingan dan konseling dalam wawancara, bahwa: “Referal adalah alih tangan kasus. Yang direferal adalah siswa yang mempunyai masalah berat, dan guru bimbingan dan konseling 64
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
107
tidak punya kewenangan untuk menanganinya. Waktu pelaksanaan referal tidak tentu tergantung kebutuhan”.65 Dari studi dokumen ditemukan data tentang pelaksanaan alih tangan kasus yaitu sabtu, 21 Mei 2016 dengan subyek yang mengalami masalah adalah UAF. Topik permasalahan sering tidak masuk karena sakit perut dan pusing. Dialih tangankan kepada dokter. Dari hasil wawancara dan studi dokumen dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan alih tangan kasus waktunya tidak tentu tergantung kebutuhan. Alih tangan dilaksanakan bagi siswa yang mempunyai masalah berat, dan guru bimbingan dan konseling sudah tidak punya wewenang untuk menaganinya. Materi yang disampaikan juga sesuai dengan kasus yang dialami siswa, salah satu pihak yang sudah diajak kerjasama dengan sekolah dalam hal alih tangan kasus adalah dokter. Informasi tentang pelaksanaan layanan konsultasi di MA AlHikmah Kajen, dapat dilihat dari hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling, yang mengatakan bahwa: “Pihak yang dapat melakukan konsultasi dengan guru bimbingan dan konseling di sekolah antara lain guru mapel, wali kelas, kepala sekolah, orang tua siswa, kesiswaan, siswa, dan lain-lain. Semua warga sekolah bisa konsultasi ke guru bimbingan dan konseling, sedangkan masalah yang sering dikonsultasikan adalah masalah yang berhubungan dengan siswa”.66 Dari pendapat guru bimbingan dan konseling dapat disimpulkan bahwa layanan konsultasi telah dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen. Semua warga sekolah seperti kepala sekolah, guru mapel, wali kelas, siswa, kesiswaan, termasuk orang tua siswa dapat melakukan konsultasi pada guru bimbingan dan konseling. Dan masalah yang sering dikonsultasikan adalah masalahmasalah yang berhubungan dengan siswa. 65
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
66
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
108
Informasi tentang pelaksanaan konferensi kasus di MA ALHikmah Kajen dapat dilihat dari hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling mengemukakan pendapat berikut ini: “Bila ada masalah berat maka guru bimbingan dan konseling akan berusaha untuk membina, bila sudah tidak mampu maka diadakan konferensi kasus dengan melibatkan beberapa stake holder antara lain guru pembimbing yang bersangkutan, kepala sekolah, wali kelas. Pelaksanaan konferensi kasus secara insidental sesuai kebutuhan. Masalah yang perlu diadakan konferensi kasus adalah masalah yang dianggap berat, keputusan yang diambil adalah keputusan koferensi kasus bukan keputusan dari guru bimbingan dan konseling atau keputusan dari kepala sekolah. Tujuan dari konferensi kasus adalah agar masalah dapat terselesaikan tanpa ada polemik”.67 Dari pendapat guru bimbingan dan konseling dapat dibuat kesimpulan jika kegiatan pendukung bimbingan dan konseling berupa konferensi kasus, dilaksanakan bila ada masalah berat, dan guru bimbingan dan konseling tidak mampu untuk membina. Tujuan konferensi
kasus
adalah
mencari
solusi/pemecahan/penyelesaian
masalah yang terbaik tanpa ada polemik. Waktu pelaksanaan tidak tentu, sesuai kebutuhan. Pihak yang dilibatkan dalam konferensi kasus antara lain guru bimbingan dan konseling, siswa, orang tua, kepala sekolah, wali kelas. Menurut hasil wawancara informasi tentang layanan kunjungan rumah dapat diketahui dari guru bimbingan dan konseling yang berpendapat bahwa: “Kunjungan rumah dilaksanakan secara insidental sesuai kebutuhan dan waktu tidak tentu. Home visit yang banyak dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling adalah masalah siswa tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Pihak yang dilibatkan dalam home visit adalah guru bimbingan dan konseling dan kesiswaan”.68
67
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
68
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
109
Dari studi dokumen ditemukan surat pemberitahuan kunjungan dari kepala sekolah untuk guru bimbingan dan konseling guna melakukan kunjungan rumah pada salah satu siswa asuhnya. Laporan kunjungan rumah yang berisi nama siswa, kondisi keluarga yang dikunjungi, kesimpulan dari hasil kunjungan, satuan pendukung kunjungan rumah. Dari hasil wawancara dan studi dokumen di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pendukung kunjungan rumah telah dilaksanakan di MA Al-Hikmah Kajen. Kunjungan rumah dilaksanakan secara insidental, kunjungan rumah dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling pada siswa yang sering tidak masuk sekolah dikarenakan sakit. Pihak yang dilibatkan dalam kunjungan rumah adalah guru bimbingan dan konseling dan kesiswaan. Sebelum melakukan kunjungan rumah guru bimbingan dan konseling mendapat surat pemberitahuan kunjungan rumah dari kepala sekolah untuk melakukan kunjungan rumah. Dan setelahnya guru bimbingan dan konseling membuat laporan kunjungan rumah yang berisi tentang kondisi keluarga dan perhatian orang tua pada siswa yang dikunjungi. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu pendukung terlaksananya sistem pendidikan yang harus memadai. Secara umum bimbingan dan konseling yang diselenggarakan membantu peserta didik dalam
membina
mengembangkan
kepribadian bakat
dan
minatnya,
memecahkan
masalah
serta
dan
program
yang
semua
dilaksanakan semata-mata demi kebutuhan peserta didik. seperti yang diungkapkan salah satu siswa dalam wawancara: “Sangat membantu, setiap siswa kan belum bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, mereka memerlukan bantuan orang lain, dan bimbingan dan konseling membantu menyelesaikan masalah. Dalam berbagai hal, baik pribadi maupun sosial”.69
69
Fiki Risma Durotul M, Siswa kelas X C MA Al-Hikmah Kajen, Sabtu, 01 Oktober2016.
110
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen sangat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah, baik masalah pribadi maupun masalah sosial.
d) Pengarahan dan pengawasan Informasi tentang supervisi bimbingan dan konseling di MA AlHikmah Kajen diperoleh dari hasil wawancara berikut ini. Guru bimbingan dan konseling dalam wawancara menjelaskan. “Telah dilakukan supervisi oleh kepala sekolah dan waktunya tidak tentu/sewaktu-waktu. Saat supervisi, kepala sekolah sering diskusi dengan guru bimbingan dan konseling tentang program apa yang sudah dilaksanakan atau seberapa jauh ketercapaian program”.70 Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan bimbingan dan konseling juga ada supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah. Supervisi bimbingan dan konseling dilakukan sewaktu-waktu, saat supervisi, kepala sekolah sering berdiskusi dengan guru bimbingan dan konseling tentang pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Informasi tentang fungsi pengawasan yang dilakukan oleh kepala MA Al-Hikmah Kajen dalam kegiatan perencanaan, kegiatan pengorganisasian, kegiatan pelaksanaan bimbingan dan konseling, dapat diketahui dari hasil wawancara berikut ini. Guru bimbingan dan konseling dalam wawancara menjelaskan sebagai berikut: “Semua kegiatan bimbingan dan konseling mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi dalam pengawasan kepala sekolah. Kepala sekolah adalah penanggung jawab, mau tidak mau harus teliti sedini mungkin, saat program selesai disusun, program dikonsultasikan ke kepala sekolah, yang berarti kepala sekolah pasti mengontrolnya. Pengawasan kepala sekolah dilakukan setiap saat. Guru bimbingan dan konseling melaporkan kegiatan bimbingan dan konseling selama satu bulan sekali. Yang dilaporkan adalah semua aktifitas bimbingan dan konseling. Apa
70
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
111
yang dilakukan guru bimbingan dan konseling adalah sesuai dengan program”.71 Senada
dengan
kepala
sekolah
dalam
wawancara
yang
mengatakan: “Kepala sekolah melaksanakan fungsi controlling dalam kegiatan perencanaan, kegiatan pengorganisasian, kegiatan pelaksanaan, kegiatan evaluasi bimbingan dan konseling. Waktu pelaksanaan pengawasan tidak tentu/sewaktu-waktu. Kepala sekolah sering diskusi dengan guru bimbingan dan konseling tentang program apa yang sudah dilaksanakan, seberapa jauh menanggapi program tersebut, atau seberapa jauh ketercapaian program. Setiap bulan guru bimbingan dan konseling membuat laporan tentang kegiatan satu bulan yang ditanda tangani guru bimbingan dan konseling dan kepala sekolah”.72 Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan program bimbingan dan konseling dilakukan oleh kepala sekolah, mulai dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksaanaan dan evaluasi bimbingan dan konseling. Pelaksanaan pengawasan dilakukan sewaktuwaktu. Kepala sekolah sering diskusi dengan guru bimbingan dan konseling tentang kegiatan bimbingan dan konseling. Setiap bulan kepala sekolah mendapat laporan dari guru bimbingan dan konseling, yang di dalamnya ada perbaikan-perbaikan.
e) Evaluasi Data tentang tujuan pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen dapat dilihat dari hasil wawancara berikut. Guru bimbingan dan konseling dalam wawancara mengatakan bahwa: “Evaluasi bimbingan dan konseling dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling setiap selesai melakukan kegiatan bimbingan dan konseling. Evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling 71
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
72
Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26 September 2016.
112
bertujuan untuk mengetahui daya guna dan hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling. kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas penyelenggaraan program bimbingan dan konseling. Proses evaluasinya dilakukan dengan membandingkan antara kesesuaian program dan pelaksanaannya”73 Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi bimbingan dan konseling dilakukan setelah melakukan kegiatan bimbingan dan konseling, pada saat kegiatan berlangsung, guru bimbingan dan konseling belum melakukan evaluasi. Proses evaluasi dilakukan dengan membandingkan antara kesesuaian program dan pelaksanaanya. Informasi tentang fungsi evaluasi program bimbingan dan konseling di MA AL-Hikmah Kajen dapat diketahui dari hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling yang mengatakan: “Fungsi evaluasi program untuk mengetahui keterlaksanaan program, apakah program tahun yang lalu terlalu banyak apa tidak, waktunya tepat atau tidak. Evaluasi pelaksanaan untuk mengetahui suatu metode yang dipakai guru bimbingan dan konseling dalam memberikan suatu layanan pada siswa tepat atau tidak”.74 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi evaluasi program untuk mengetahui keterlaksanaan program, untuk mengetahui tepat apa tidak waktu pelaksanaannya. Fungsi evaluasi pelaksanaan untuk mengetahui tepat atau tidaknya metode yang digunakan dalam memberikan layanan kepada siswa. Informasi tentang aspek-aspek yang dievaluasi oleh guru bimbingan dan konseling MA AL-Hikmah Kajen, nampak dalam wawancara berikut. Guru bimbingan dan konseling dalam wawancara mengatakan: “Ada dua macam aspek kegiatan evaluasi program bimbingan dan konseling yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil pelaksanaan. Evaluasi proses bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana program itu terlaksana, hambatanya apa, cara pemecahannya 73
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
74
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
113
bagaimana. Hal ini berhubungan dengan rencana program tahun depan. Sedangkan evaluasi hasil pelaksanaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelayanan bimbingan dan konseling mencapai tujuan. Contoh setelah siswa dilakukan konseling perorangan, bagaimana layanan bimbingan dan konseling mengentaskan siswa tersebut. Anak merasa terselesaikan masalahnya apa tidak”.75 Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa aspek kegiatan evaluasi program bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen meliputi evaluasi proses dan hasil pelaksanaan. Evaluasi proses bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana program itu terlaksana, mencari faktor penghambat dan mencari cara pemecahannya. Sedangkan evaluasi hasil pelaksanaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelayanan bimbingan dan konseling dapat mencapai tujuan. Informasi tentang langkah-langkah evaluasi dapat diketahui dari wawancara guru bimbingan dan konseling yang mengatakan: “Langkah-langkah dalam evaluasi adalah sebagai berikut: (1) Guru bimbingan dan konseling menampung semua keluhan siswa, baik keluhan langsung dari anak ke guru bimbingan dan konseling ataupun keluhan anak melalui guru mapel. (2) Guru bimbingan dan konseling menyampaikan masalah atau keluhan siswa pada saat rapat evaluasi. (3) Pembahasan masalah atau keluhan siswa. Sehingga letak kekurangan pelaksanaan suatu program akan diketahui dan dicari solusinya sehingga tahun yang akan datang bisa diperbaiki”.76 Dari pendapat guru bimbingan dan konseling di atas dapat diketahui bahwa langkah-langkah evaluasi yang dilakukan adalah guru bimbingan dan konseling menampung semua masalah/keluhan siswa, kemudian guru bimbingan dan konseling menyampaikan masalah siswa
75
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
76
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
114
pada
rapat
evaluasi,
dan
kemudian
diadakan
pembahasan
masalah/keluhan siswa. Informasi tentang analisis hasil evaluasi program bimbingan dan konseling serta tindak lanjut hasil evaluasi dapat diketahui dari hasil wawancara dan studi dokumen berikut ini. Guru bimbingan dan konseling mengatakan bahwa: “Setelah suatu kegiatan selesai dilaksanakan guru bimbingan dan konseling melakukan evaluasi kemudian dilanjutkan dengan analisis dan tindak lanjut hasil evaluasi. Seharusnya secara administrasi setiap evaluasi harus dibuat laporan tertulis, tetapi jika guru bimbingan dan konseling mengutamakan secara administrasi, penanganan siswa tidak akan optimal karena banyaknya siswa”.77 Dari studi dokumen ditemukan laporan pelaksanaan dan evaluasi, analisis dan tindak lanjut satuan pendukung bimbingan dan konseling yang berisi topik permasalahan, spesifikasi bimbingan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil penilaian, tindak lanjut, dengan diketahui guru pembimbing dan kepala sekolah. Dari hasil wawancara dan studi dokumen dapat disimpulkan bahwa guru bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen telah melaksanakan evaluasi program yang dilanjutkan dengan analisis dan tindak lanjut hasil evaluasi. Tetapi secara administrasi belum sempurna. Pihak yang terlibat dalam evaluasi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dapat dijelaskan dari hasil wawancara berikut. Guru bimbingan dan konseling mengatakan berikut ini: “Pihak yang dilibatkan dalam evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah guru bimbingan dan konseling, kepala sekolah, guru mapel, wali kelas dan kesiswaan”.78
77
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
78
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
115
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan evaluasi bimbingan dan konseling melibatkan guru bimbingan dan konseling, kepala sekolah, guru mapel, wali kelas dan kesiswaan. . 2. Data Manajemen Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati. Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan manusia, begitupun bagi para peserta didik akan melakukan sesuatu bilamana berguna bagi mereka untuk melakukan tugastugas sekolah. Dalam proses belajar motivasi juga diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Informasi mengenai motivasi belajar siswa kelas X MA Al-Hikmah Kajen dapat diketahui melalui wawancara berikut. Guru bimbingan dan konseling dalam wawancara mengatakan: “Motivasi belajar siswa kelas X MA alhamdulillah dalam keadaan baik, anak-anak semangat tetapi kadang motivasinya menurun, disini saya selaku guru bimbingan dan konseling akan terus memberi semangat agar siswa kelas X MA tidak mudah menyerah dan terus belajar”.79 Dari pendapat guru bimbingan dan konseling di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas X MA dalam keadaan baik, siswa semangat dalam belajar, tekun dalam mengerjakan tugas, walaupun terkadang semangatnya menurun tetapi guru bimbingan tidak pernah berhenti untuk memberikan motivasi. Informasi tentang masalah dalam belajar yang dialami siswa kelas X MA dapat diketahui melalui wawancara berikut. Guru bimbingan dan konseling mengatakan:
79
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
116
“Salah satu masalah dalam belajar yang dialami oleh siswa kelas X MA adalah penyesuaian dalam mengikuti pelajaran, karena sebagian dari siswa kelas X MA berasal dari lulusan SMP yang notabennya mereka buta dengan pelajaran yang berbau arab, jadi mereka masih kebinggungan”.80 Hal lain diungkapkan oleh penggurus pondok pesantren dalam wawancara sebagai berikut: “Iya ada, kalau di pondok masalah belajar yang dialami siswa kelas X MA adalah kesulitan untuk berkonsentrasi dalam belajar. Karena di pondok banyak orang dan sering gaduh jadi mereka sedikit terganggu, berbeda dengan di rumah yang keadaannya lebih tenang”.81 Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X MA mengalami berbagai masalah dalam belajar diantaranya adalah kesulitan berkonsentrasi dalam belajar karena sebagian siswa berada di lingkungan pondok pesantren. Dan mereka kesulitan mengikuti pelajaran yang berbau arab seperti tafsir dan hadist karena sebagian siswa kelas X MA lulusan dari SMP. Informasi tentang cara menumbuhkan motivasi belajar di MA ALHikmah Kajen dapat diketahui melalui wawancara berikut. Guru bimbingan dan konseling dalam wawancara mengatakan: “Ada banyak cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, di MA Al-Hikmah Kajen para guru selalu memberikan cara yang berbeda antara guru yang satu dengan guru yang lain, dan diantaranya adalah: memberi nilai, pemberian hadiah, kompetisi, ego-involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat, dan tujuan yang diakui”.82 Kepala sekolah mengungkapkan dalam wawancara sebagai berikut: “Untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa MA AL-Hikmah Kajen dari awal masuk sekolah pada masa orientasi siswa akan diberikan materi tentang motivasi belajar. Selain itu akan diberikan apresiasi 80
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
81
Norma Sabila A, Wakil Ketua Pondok Al-Hikmah, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September 2016. 82 Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September 2016.
117
untuk siswa yang berprestasi, seperti program beasiswa tahfidz. Mereka yang bisa mengejar satu semester 2 ½ juz dua semester 5 juz kami berikan beasiswa separuh pembayaran spp. Kemudian ada beasiswa bagi yang berprestasi, peringkat ke tiga bebas spp 1 bulan, peringkat ke dua 2 bulan dan peringkat pertama 3 bulan gratis. Selain apresiasi atau reward juga ada punishment untuk siswa yang melakukan pelanggaran, biasanya kalau ada anak yang bandel warningnya adalah tidak lulus. Tahun kemarin ada 3 anak yang tidak lulus, hal ini dimaksudkan agar siswa jera dan lebih semangat untuk belajar. Setiap senin diadakan upacara, dan saya berikan motivasi, kita sebagai guru harus senantiasa mengingatkan terus menerus hasilnya kita pasrahkan setidaknya kita sudah ikhtiyar”. 83 Senada juga dengan yang diungkapkan oleh siswa MA Al-Hikmah Kajen dalam wawancara yang mengatakan: “Dikasih ucapan selamat sebagai ungkapan rasa bangga karena kita mendapat nilai yang baik”.84 “Iya, biasanya dikasih ucapan selamat dan kita akan lebih semangat dalam belajar”.85 Dari ketiga wawancara diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ada banyak cara untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa, para guru mempunyai cara yang berbeda dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa diantaranya memberi nilai, pemberian hadiah, kompetisi, egoinvolvement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat, dan tujuan yang diakui. Bentuk apresiasi adalah beasiswa untuk siswa yang berprestasi dan beasiswa tahfidz. Informasi
tentang
layanan
bimbingan
dan
konseling
dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X MA Al-Hikmah Kajen dapat diketahui dari hasil wawancara berikut, siswa dalam wawancara mengatakan: “Dapat membantu dalam meningkatkan motivasi belajar, karena setiap siswa melakukan kesalahan akan ditegur sehingga ia akan memperbaiki kesalahannya tersebut termasuk dalam hal belajar”.86 83
Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26 September 2016. 84 Faiq Zahrotul Inayah, Siswa Kelas X E MA Al-Hikmah Kajen, Sabtu, 01 Oktober 2016. 85 Novita Dewi Fitriani, Siswa Kelas X D MA Al-Hikmah Kajen, Sabtu, 01 Oktober 2016. 86 Fiki Risma Durotul M, Siswa kelas X C MA Al-Hikmah Kajen, Sabtu, 01 Oktober2016.
118
“Bisa, ketika siswa malas belajar, nilainya jelek nanti dapat teguran dan bimbingan dari guru BK”.87 Seirama dengan yang diungkapkan oleh guru bimbingan dan konseling dalam wawancara, mengatakan: “Iya pasti, layanan bimbingan dan konseling dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena ketika siswa mengalami masalah apapun termasuk masalah dalam belajar siswa akan mendapat bantuan dari guru bimbingan dan konseling. Saya sebagai guru bimbingan dan konseling selalu memberikan motivasi belajar dan memantau perkembangan siswa. Layanan jangka panjang dipantau terus apakah ada perkembangan atau tidak”.88 Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan dan konseling dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, setiap siswa yang melakukan kesalahan akan segera mendapat teguran dari guru bimbingan dan konseling, termasuk masalah belajar. Guru bimbingan dan konseling selalu memberikan motivasi belajar dan terus menerus memantau perkembangna siswa. Informasi
mengenai
indikator-indikator
yang
menunjukkan
peningkatan motivasi belajar siswa kelas X MA Al-Hikmah Kajen dalam wawancara berikut. Guru bimbingan dan konseling dalam wawancara, mengatakan: “Kalau kita lihat yang jelas secara hitam dan putih ya dari peningkatan nilai raport. Motivasi belajar siswa bisa meningkat itu dapat dilihat melalui laporan dari kelas anak sering mendapat nilai yang kurang, sulit menghafal, berbicara saat jam pelajaran, melamun di dalam kelas, kemudian guru bimbingan dan konseling memberi nasehat, diberi motivasi, dan memberikan solusi, alhamdulillah ada perubahan. Layanan bimbingan dan konseling sangat berpengaruh, kalau yang tidak tahu menganggap bimbingan dan konseling sebagai polisi sekolah tapi justru tidak. Bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai penganti orang tua di rumah yang akan selalu memberi suport kepada siswa”.89 87
Faiq Zahrotul Inayah, Siswa Kelas X E MA Al-Hikmah Kajen, Sabtu, 01 Oktober 2016. Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
88
2016.
89
Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
119
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan motivasi belajar siswa melalui layanan bimbingan dan konseling dapat di lihat dari laporan guru mapel ataupun wali kelas dan juga dari pengamatan guru bimbingan dan konseling sendiri. Kalau ada anak yang nilainya rendah, mengalami kesulitan dalam belajar, melamun di dalam kelas kemudian guru bimbingan dan konseling akan memanggil dan memberikan nasehat serta solusi kepada siswa yang bersangkutan, dan ada perubahan yang baik.
C. Analisis Data Penelitian 1. Analisis Tentang Manajemen Bimbingan dan Konseling di MA AlHikmah Kajen Margoyoso Pati. Pendidikan mempunyai pengaruh yang dinamis dalam kehidupan manusia di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal, yaitu pengembangan potensi individu yang setinggi-tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan serta karakteristik lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya dimana dia hidup. Pendidikan merupakan proses yang esensi untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi bagi individu. Hal ini terlihat dari akhir tujuan pendidikan Nasional, sebagaimana yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II pasal 3 yang berbunyi: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang yang berdemokrasi serta bertanggung jawab”.90
90
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Citra Umbara, Bandung, 2003, hlm. 7.
120
Fungsi dan tujuan pendidikan tersebut menunjukkan karakter pribadi peserta didik yang diharapkan dapat terbentuk melalui pendidikan. Apa yang diamanatkan oleh Undang-Undang di atas nyata bahwa karakter seseorang diharapkan terbentuk melalui pendidikan, sehingga diharapkan pendidikan baik formal maupun non formal mampu membagun karakter peserta didik yang mempunyai ciri-ciri sebagaimana yang diharapkan oleh undang-undang. Ditinjau dari visi, misi dan tujuan dari MA Al-Hikmah Kajen yaitu adalah terwujudnya Madrasah Aliyah yang mampu mencetak lulusan yang berakidah islamiah, berakhlakul karimah, berprestasi dan cakap di dalam lingkungan masyarakat. Maka jelaslah pendidikan yang diselenggarakan bertujuan membantu siswa agar dapat berprestasi secara optimal di segala bidang, seperti mampu melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi, serta mampu mengamalkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan seharihari. Secara umum bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan sistematis dan terencana agar individu dapat mengembangkan dirinya secara maksimal sesuai dengan potensi yang dimiliki dan membantu menyelesaikan masalah melalui bimbingan dan konseling. Adapun program bimbingan dan konseling itu menyangkut dua faktor yaitu: faktor pelaksana atau orang yang akan memberikan bimbingan biasa disebut konselor dan faktor-faktor yang berkaitan dengan perlengkapan, metode, bentuk bimbingan dan layanan yang berkaitan dengan pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling. Pendekatan keagamaan dalam setiap bimbingan lebih ditekankan, karena dengan cara yang seperti inilah peserta didik akan cepat memahami dan karena segala kegiatan pendidikan semua bermuara pada tujuan yaitu menjadikan peserta didik berilmu ilmiah,
beramal amaliyah dan
berakhlakul karimah. Lulusan MA Al-Hikmah diharapkan tidak kalah dengan lulusan SMK, oleh karena itu siswa tidak hanya dibekali ilmu yang bersifat kognitif saja tetapi juga diasah skill yang mereka miliki. Di
121
sekolah diajari menjahit untuk yang putri dan ada teknik listrik untuk yang putra selain itu yang lebih ditekankan adalah praktek imamuddin, kesemuanya bertujuan agar lulusan MA Al-Hikmah mampu berkompetisi dan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Berdasarkan
kenyataan
tersebut
seyogyanya
program
yang
diselenggarakan akan lebih bersifat fleksibel namun tetap ideal, dan masih tetap berpegang kepada norma-norma yang ada, dalam pengembangan program ini perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Merumuskan tujuan layanan yang berorientasi kepada pengembangan tugas-tugas perkembangan peserta didik. b. Mengintegrasikan program-program bimbingan dan konseling kepada program intrakurikuler, maupun pendidikan yang bergerak pada kegiatan lainnya. c. Menata dan menjaga struktur organisasi dan mekanisme kerja yang baik sehingga program layanan bimbingan dan konseling tersebut dapat dilaksanakan dan berjalan secara efektif dan efisien. d. Merumuskan bidang isi bimbingan atau topik-topik yang relevan dengan pengembangan tugas-tugas perkembangan peserta didik.91 Kegiatan
manajemen
ini
merupakan
berbagai
upaya
untuk
memantapkan, memelihara dan meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling melalui kegiatan-kegiatan pengembagan staf, pemanfaatan sumber daya, dan pengembangan kebijakan. 1) Perencanaan Hasil penelitian tentang perencanaan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen menyimpulkan sebagai berikut. Dalam penyusunan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen dilakukan pada waktu liburan sebelum awal tahun pelajaran baru, yaitu satu minggu sebelum KBM dimulai serta merujuk pada pelaksanaan program bimbingan dan konseling pada tahun lalu. 91
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, Rafika Aditama, Bandung, 2005, hlm. 41.
122
Ada beberapa aspek kegiatan penting yang harus dilakukan dalam melakukan perencanaan bimbingan dan konseling yaitu: a) Analisis kebutuhan dan permasalahan peserta didik. b) Penentuan tujuan program layanan bimbingan yang hendak dicapai. c) Analisis situasi dan kondisi di sekolah. d) Penentuan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan. e) Penetapan metode dan teknik yang akan digunakan dalam kegiatan. f) Penetapan personil-personil yang akan melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan. g) Persiapan fasilitas dan biaya pelaksanaan kegiatan bimbingan yang direncanakan. h) Perkiraan tentang hambatan yang akan ditemui dan usaha apa yang akan dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut. penyusunan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen melibatkan semua guru bimbingan dan konseling dan masukan dari kepala sekolah, guru mapel, wali kelas, sapras, dan kesiswaan. Peran dari masing-masing pihak adalah sebagai berikut: peran siswa dalam penyusunan program bimbingan dan konseling adalah mengisi angket dan memberikan masukan tentang kebutuhan dan permasalahan yang sedang dialami siswa. Kepala sekolah berperan memberikan masukan terhadap program bimbingan dan konseling terkait dengan permasalahan yang ada di sekolah, memberikan data untuk keperluan program bimbingan dan konseling,
penyediaan
fasilitas
bimbingan
dan
konseling,
dan
mengesahkan program bimbingan dan konseling. Guru mapel berperan sebagai sumber informasi dalam menyusun program bimbingan dan konseling terkait dengan masalah kesulitan belajar, sebagai sumber informasi tentang data siswa, seperti daftar nilai siswa dan laporan observasi. Peran wali kelas dalam menyusun program bimbingan dan konseling adalah sebagai narasumber terkait dengan kondisi umum kelas yang diasuhnya dan siswa-siswa yang perlu mendapat perhatian khusus.
123
Sapras berperan memberi masukan kaitannya dengan macam-macam kebutuhan fasilitas bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan sarana dan prasarana antara lain menyediakan dan membantu menata ruang bimbingan dan konseling. Peran kesiswaan yaitu memberi masukan terhadap program bimbingan dan konseling kaitannya dengan masalahmasalah yang berhubungan dengan siswa. Konsep perencanaan bimbingan dan konseling menurut Nurihsan, ada beberapa aspek kegiatan penting yang perlu dilakukan dalam perencanaan bimbingan dan konseling yaitu: (1) analisis kebutuhan dan permasalahan peserta didik, (2) penentuan tujuan program layanan yang hendak dicapai, (3) analisis situasi dan kondisi di sekolah, (4) penentuan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan, (5) penetapan metode dan teknik yang akan digunakan dalam kegiatan, (6) penetapan personil-personil yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan, (7) persiapan fasilitas dan biaya pelaksanaan kegiatan-kegiatan bimbingan yang direncanakan, (8) perkiraan tentang hambatan-hambatan yang akan ditemui dan usaha-usaha apa yang akan dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan.92 Dari paparan tersebut, menunjukkan bahwa langkah-langkah yang ditempuh oleh guru bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen dalam menyusun perencanaan program bimbingan dan konseling sudah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Ahmad Juntika Nurihsan dan akur sudiarto, yaitu (a) Penilaian kebutuhan siswa dapat dilakukan dengan berbagai instrumen seperti menggunakan angket dan daftar cek masalah, bisa dari pengamatan baik itu guru mapel, wali kelas, maupun guru bimbingan dan konseling itu sendiri. Berdasarkan data hasil ungkap masalah kemudian dianalisis kebutuhan apa saja yang diharapkan atau masalah apa yang dirasakan oleh siswa di sekolah serta berdasarkan hasil 92
Ahmad Juntika Nurihsan dan akur sudiarto, Manajemen Bimbingan dan Konseling di sekolah Dasar, Grasindo, Jakarta, 2009, hlm. 29-30.
124
analisis ini selanjutnya disusunlah perencanaan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen. (b) Tujuan program bimbingan dan konseling secara umum ada dalam visi dan misi sekolah dan secara khusus tujuan progam bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen seperti yang dijabarkan dalam tujuan satuan layanan dan kegiatan pendukung. (c) Analisis situasi dan kondisi sekolah dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling dengan menganalisis kemampuan sekolah. Program bimbingan dan konseling yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang paling banyak dengan kemampuan sekolah tersebut, yaitu kemampuan keuangan dan sarana prasarana yang ada. (d) Guru bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen membuat rencana operasional program bimbingan dan konseling dengan mengidentifikasi dan merumuskan berbagai kegiatan yang harus dilakukan,
mempertimbangkan waktu pelaksanaan kegiatan, serta
mempertimbangkan
metode
yang
akan
digunakan.
Rencana
operasional kegiatan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen, dituangkan dalam bentuk program tahunan, program semesteran, program bulanan dan program mingguan. (e) Dalam program bimbingan dan konseling telah ditetapkan metode yang akan digunakan dalam kegiatan seperti ceramah, diskusi dan tanya jawab. (f) Persiapan personil-personil yang akan melakukan kegiatan telah ditetapkan. Kegiataan ini dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling saat rapat koordinasi awal tahun. (g) Ada anggaran untuk kegiatan bimbingan dan konseling. Anggaran tersebut bergabung dengan pos-pos tertentu. Mekanisme perencanaan anggaran adalah sebagai berikut. Unit bimbingan dan konseling membuat dan mengajukan proposal/merumuskan anggaran untuk program yang dibuatnya kepada kepala sekolah. Kepala sekolah menyampaikan proposal tersebut pada tim perumus RAKS untuk maju
125
dan dibahas dalam rapat dewan. Rapat pleno dari pengurus dewan sekolah akan memutuskan hasil akhir dari anggaran yang diajukan oleh unit bimbingan dan konseling. (h) Perkiraan tentang hambatan-hambatan yang akan ditemui dan usahausaha apa yang harus dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan, hal ini belum dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling. 2) Pengorganisasian Dalam hasil penelitian tentang pengorganisasian bimbingan dan konseling di MA AL-Hikmah Kajen, menyimpulkan tentang beberapa kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pengorganisasian bimbingan dan konseling, meliputi: pengorganisasian sarana dan prasarana bimbingan dan konseling, struktur organisasi bimbingan dan konseling, kegiatan koordinasi personil bimbingan dan konseling. a) Sarana dan prasarana bimbingan dan konseling (1) Sarana bimbingan dan konseling meliputi: (a) Alat pengumpul data berupa tes dan non tes Alat pegumpul data berupa tes yang ada di unit bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen meliputi: tes intelegensi, tes minat dan bakat, dan tes prestasi belajar. Sedangkan alat pengumpul data teknik non tes yang ada di unit bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen antara lain: biodata siswa, pedoman wawancara, pedoman observasi, catatan anekdot, angket, sosiometri, AUM, format satuan layanan, format surat panggilan, format surat referal, format pelaksanaan pelayanan, format evaluasi. (b) Alat penyimpan data Alat penyimpan data yang ada antara lain: kartu pribadi, buku pribadi, map, flash disk, dan file dalam komputer. (c) Kelengkapan penunjang teknis Perlengkapan teknis yang ada meliputi kartu konseling, buku pedoman/petunjuk, buku informasi (pribadi, sosial,
126
karier, pendidikan), serta buku-buku tentang bimbingan dan konseling. (d) Perlengkapan administrasi Perlengkapan administrasi bimbingan dan konseling yang ada di MA Al-Hikmah Kajen antara lain: blangko surat, agenda surat, dan alat-alat tulis. (2) Prasarana bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen (a) Ruang bimbingan dan konseling. Ada dua ruang bimbingan dan konseling yang terletak di gedung barat dan gedung timur MA Al-Hikmah. Ruang bimbingan dan konseling untuk siswa putra terletak di gedung timur tepatnya di sebelah ruang TU. Sedangkan ruang bimbingan dan konseling untuk siswi putri terletak di gedung barat, tepatnya terletak di pojok kanan ruang guru. (b) Anggaran biaya Sarana dan prasarana
yang diperlukan dalam
kegiatan
bimbingan dan konseling disesuaikan dengan kondisi setempat, namun untuk keperluan ini perlu diprogramkan sebelum tahun pelajaran baru, agar pelayanan dapat berjalan lancar. Sarana dan prasarana yang diperlukan antara lain: sarana meliputi alat pengumpul data, alat penyimpan data, perlengkapan teknis, perlengkapan administrasi. Prasarana meliputi ruang bimbingan dan konseling dan anggaran biaya.93 Dari paparan di atas menunjukkan bahwa pengorganisasian sarana dan prasarana bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen sesuai dengan teori Dewa Ketut Sukardi. Untuk sarana bimbingan dan konseling sebagian besar sudah dimiliki. Hanya saja untuk ruang bimbingan dan konseling belum ideal, karena ruang
93
Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2000, hlm. 63.
127
bimbingan dan konseling masih bergabung dengan ruang lain, jadi dalam penanganan siswa sedikit banyak hal ini akan mempengaruhi. b) Struktur organisasi bimbingan dan konseling di MA Al-hikmah Hasil penelitian tentang struktur organisasi layanan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen menyimpulkan sebagai berikut. Struktur organisasi layanan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen melibatkan instansi/lembaga terkait, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, komite madrasah, staf tata usaha, guru bimbingan dan konseling, wali kelas, guru mapel, dan siswa. Dari konsep tentang struktur organisasi bimbingan dan konseling menurut Zainal Aqib dapat disimpulkan jika organisasi bimbingan dan konseling meliputi segenap unsur instansi pemerintah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, orang tua siswa, tata usaha, konselor, wali kelas, guru mapel, dan siswa.94 Dari paparan di atas dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut: struktur organisasi pelayanan bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen sesuai dengan struktur organisasi bimbingan dan konseling menurut Zainal Aqib. Dalam struktur organisasi bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah dapat dilihat bahwa antara wali kelas, guru pembimbing, dan guru mapel ada garis koordinasi dan juga garis konsultasi, hal ini akan membantu dalam penangganan siswa, karena semua informasi dapat tersampaikan dengan baik. Dalam bimbingan dan konseling peran guru juga sangat penting seperti dalam ungkapan Gary S Belkin: “Probably the single most important member of the counseling team, in addition to the counselor, is the teacher”.95 Salah satu anggota penting dari sebuah tim konselor adalah guru, maka dalam struktur organisasi sudah seharusnya ada garis 94
Zainal Aqib, Ikhtisar Bimbingan & Konseling di Sekolah, YRAMA WIDYA, Bandung, 2012, hlm. 62. 95 Gary S Belkin, Introduction to Counseling, Wm. C. Brown Company Publishers, United Of America, 1984, hlm. 468.
128
koordinasi dan konsultasi yang menghubungkan antara guru pembimbing dan guru mapel agar tidak terjadi kesenjangan informasi. c) Kegiatan koordinasi personil bimbingan dan konseling Dari hasil penelitian tentang kegiatan koordinasi personil bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen dapat disimpulkan sebagai berikut. Kegiatan koordinasi personil yang terlibat dalam pelayanan bimbingan dan konseling, dilaksanakan secara periodik dan insidental. Koordinasi secara periodik, antara lain: rapat koordinasi antara guru bimbingan dan konseling setiap satu bulan sekali, rapat koordinasi antara guru bimbingan dan konseling dengan kepala madrasah pada awal tahun pelajaran baru. Pelaksanaan koordinasi secara insidental, disesuaikan dengan kebutuhan. Seperti rapat koordinasi antar personil bimbingan dan konseling bila ada masalahmasalah yang perlu pemecahan bersama. Dari konsep tentang koordinasi personil bimbingan dan konseling menurut Dewa Ketut Sukardi & Desak P. E. Nila Kusmawati disimpulkan sebagai berikut. Beberapa hal yang harus diperhatikan agar pengorganisasian kegiatan bimbingan dan konseling dapat mengkoordinasikan kegiatan bimbingan dan konseling yang baik di sekolah meliputi: semua personil sekolah dihimpun dalam satu wadah sehingga terwujud satu kesatuan cara bertindak dalam usaha membantu memberikan layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah; mekanisme kerja, pola kerja, atau prosedur kerja bimbingan dan
konseling
di
sekolah
harus
tunggal
sehingga
tidak
membinggungkan siswa, tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing petugas yang terlibat dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah harus dirinci dengan jelas. Dari paparan di atas dapat dilakukan pembahasan berikut ini. Kegiatan koordinasi antar personil bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen telah dilaksanakan dan berjalan dengan lancar. Koordinasi dilaksanakan baik secara periodik maupun insidental.
129
Koordinasi secara periodik antara lain: rapat koordinasi antara guru bimbingan dan konseling setiap satu bulan sekali, rapat koordinasi antara guru bimbingan dan konseling dengan kepala madrasah pada awal tahun pelajaran baru. Koordinasi secara insidental, disesuaikan dengan kebutuhan. Seperti rapat koordinasi antar personil bimbingan dan konseling bila ada masalah-masalah yang perlu pemecahan bersama. 3) Pelaksanaan Hasil penelitian tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen menyimpulkan sebagai berikut. Kegiatan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen mulai dilaksanakan setiap awal tahun pelajaran baru. Dimana siswa baru dikenalkan dengan bimbingan dan konseling karena di sekolah mereka yang dulu masih ada yang belum mempunyai guru bimbingan dan konseling. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah tidak ada jam pelajaran tersendiri, namun kebijaksanaan sekolah dan karena kesadaran akan pentingnya bimbingan dan konseling di sekolah maka setiap ada jam kosong guru bimbingan dan konseling masuk kelas untuk memberikan materi. Selain itu setiap harinya pada pukul 06.30 s/d 07.00 WIB guru bimbingan dan konseling dan dibantu oleh dua orang siswa berada di gerbang pintu masuk, untuk melakukan pemeriksaan tentang kerapihan, kelengkapan dan kebersihan. Setelah bel masuk sekolah guru bimbingan dan konseling akan berada di depan ruang guru untuk menjalankan fungsinya sebagai guru piket. Dalam menangani siswa yang bermasalah prosedurnya adalah untuk siswa yang melakukan kesalahan 1 atau 2 kali akan ditegur di tempat tetapi kalau sudah 3 kali siswa yang bersangkutan akan dipanggil ke ruang guru bimbingan dan konseling untuk mendapat bimbingan dan membuat surat pernyataan. Untuk siswa yang mondok, biasanya guru bimbingan dan konseling akan melapor kepada pengasuh pondok terlebih dahulu
130
kemudian pihak pondok yang akan menyampaikan kepada orang tua jika dibutuhkan. Di MA Al-Hikmah telah dilaksanakan semua jenis layanan bimbingan dan konseling serta semua kegiatan pendukung bimbingan dan konseling yang meliputi: layanan orientasi, layanan informasi, layanan penguasaan konten, layanan penyaluran dan penempatan, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, alih tangan kasus, kunjungan rumah, koferensi kasus, dan layanan konsultasi. Layanan bimbingan dan konseling bukanlah layanan yang menjenuhkan melainkan layanan yang mencoba fleksibel terhadap kebutuhan anak. Memang layanan itu tidak perlu diberikan secara monoton di dalam kelas, melainkan peserta didik dapat memanfaatkan layanan tersebut dimanapun berada. Dari konsep tentang jenis layanan bimbingan dan konseling menurut Sofyan S. Willis yang terdiri dari: layanan orientasi, layanan informasi, layanan bimbingan penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan belajar, layanan konseling perseorangan, dan layanan bimbingan kelompok.96 Konsep tentang kegiatan pendukung bimbingan dan konseling menurut Prayitno meliputi: aplikasi instrumen data, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus.97 Dan dari konsep tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menurut Anas Salahudin menyimpulkan bahwa kegiatan pelayanan konseling dapat dilaksanakan di dalam atau di luar jam pembelajaran sekolah/madrasah. Pelayanan konseling dilaksanakan dalam empat bidang layanan bimbingan dan konseling. Keempat bidang layanan tersebut diselenggarakan dalam sembilan jenis layanan konseling dan enam
96
Sofyan S. Willis, Konseling Individual Teori dan Praktek, Alfabeta, Bandung, 2010, hlm.
33.
97
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1999, hlm. 205.
131
kegiatan pendukung. Satu kali penyelenggaraan salah satu layanan konseling ekuivalen dua jam pembelajaran.98 Dari paparan diatas dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut. Guru bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen telah melaksanakan semua jenis layanan dan kegiatan pendukung yang dikemukakan dalam konsep. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen dimulai
pada kegiatan masa orientasi
sekolah tujuannya untuk
mengenalkan kepada siswa baru mengenai bimbingan dan konseling. Guru bimbingan dan konseling setiap pagi akan standby digerbang sekolah dengan dibantu 2 orang siswa untuk memeriksa kerapihan, kebersihan dan ketertiban para siswa. Tidak ada jadwal masuk kelas bimbingan dan konseling, guru bimbingan dan konseling akan memasuki kelas untuk memberikan materi jika ada kekosongan kelas atau pada jam pulang sekolah. Pelaksanaan bimbingan dan konseling dilakukan secara periodik dan insidental. Untuk cara menangani siswa guru bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen diberi wewenang tersendiri oleh kepala sekolah tidak harus mengacu pada tata tertib sekolah. Selain itu guru bimbingan dan konseling difungsikan sebagai guru piket, hal ini dilakukan untuk mempermudah guru bimbingan dan konseling dalam mengawasi seluruh keadaan sekolah baik dari siswa, guru atau yang lainnya. 4) Pengarahan dan pengawasan Hasil dari penelitian tentang pengarahan dan pengawasan bimbingan dan konseling adalah Supervisi bimbingan dan konseling dilakukan sewaktu-waktu, saat supervisi, kepala sekolah sering berdiskusi dengan guru bimbingan dan konseling tentang pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Pengawasan program bimbingan dan konseling dilakukan oleh kepala sekolah, mulai dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksaanaan dan evaluasi bimbingan dan konseling. Pelaksanaan pengawasan dilakukan sewaktu-waktu. Kepala sekolah sering diskusi 98
Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, CV Pustaka Setia, Bandung, 2010, hlm. 138-
140.
132
dengan guru bimbingan dan konseling tentang kegiatan bimbingan dan konseling. Setiap bulan kepala sekolah mendapat laporan dari guru bimbingan dan konseling, yang di dalamnya ada perbaikan-perbaikan. Dari konsep tentang fungsi yaitu pengawasan disimpulkan bahwa pengawasan adalah usaha pimpinan untuk mengetahui semua hal yang menyangkut pelaksanaan kerja, khususnya untuk mengetahui kelancaran kerja para pegawai dalam melakukan tugas, sehingga kegiatan organisasi berjalan sesuai rencana, membandingkan akhir dengan standar tujuan yang ditentukan, lalu mengambil tindakan untuk membenarkan penyimpanganpenyimpangan yang terjadi. Fungsi ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dan madrasah apabila di sekolah dan madrasah yang bersangkutan hanya memiliki satu orang guru bimbingan dan konseling. Tetapi apabila di sekolah dan madrasah yang bersangkutan memiliki beberapa orang guru bimbingan dan konseling, fungsi ini dilaksanakan oleh koordinator layanan bimbingan dan konseling sekaligus juga kepala sekolah dan madrasah.99 Dari paparan di atas dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut. Pengawasan kegiatan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen dilakukan oleh kepala madrasah dan dilaksanakan sewaktu-waktu. Pengawasan pelaksanaan, meminimalisir
dilakukan dan
dalam
evaluasi.
Hal
perencanaan,
pengorganisasian,
ini
bertujuan
untuk
terjadi
dalam
dilakukan
penyimpangan-penyimpangan
yang
pelaksanaan, dan mengetahui hasil yang dapat dicapai. Guru bimbingan dan konseling sering berdiskusi dengan kepala sekolah tentang kegiatan bimbingan dan konseling untuk melakukan perbaikan-perbaikan. 5) Evaluasi Dari hasil penelitian tentang evaluasi bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen, dapat disimpulkan sebagai berikut. Evaluasi bimbingan dan konseling dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling 99
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi), PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2014, hlm. 260.
133
setiap selesai melakukan kegiatan bimbingan dan konseling. Evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengetahui daya guna dan hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas penyelenggaraan program bimbingan
dan
konseling.
Proses
evaluasinya
dilakukan
dengan
membandingkan antara kesesuaian program dan pelaksanaannya. Dari konsep evaluasi program bimbingan dan konseling yang dikemukakan oleh Dewa Ketut Sukardi & Desak P. E. Nila Kusmawati dan Depdiknas disimpulkan bahwa evaluasi/penilaian kegiatan bimbingan dan konseling adalah upaya untuk menelaah program pelayanan bimbingan dan konseling yang telah dan sedang dilaksanakan untuk mengembangkan dan memperbaiki program bimbingan dan konseling serta untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dengan mengacu pada kriteria tertentu yang sesuai dengan program yang dilaksanakan. Dari paparan tentang kesimpulan hasil penelitian dan konsep evaluasi program bimbingan dan konseling di atas, dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut. Evaluasi bimbingan dan konseling di MA AlHikmah Kajen dilaksanakan setelah suatu kegiatan bimbingan dan konseling selesai dilaksanakan, sedangkan pada saat suatu program pelayanan bimbingan dan konseling sedang dilaksanakan atau belum selesai dilaksanakan, guru bimbingan dan konseling belum melakukan evaluasi. Tidak dilaksanakannya evaluasi pada saat suatu program masih berlangsung dapat menyebabkan terjadinya suatu kesalahan tidak bisa langsung diketahui sehingga program tidak bisa langsung diperbaiki. Guru bimbingan dan konseling perlu melakukan evaluasi baik saat kegiatan bimbingan dan konseling sudah selesai dilaksanakan maupun saat kegiatan masih berlangsung. Dari hasil penelitian tentang fungsi evaluasi bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen, dapat disimpulkan bahwa fungsi
134
evaluasi program untuk mengetahui keterlaksanaan program, untuk mengetahui tepat apa tidak waktu pelaksanaannya. Fungsi evaluasi pelaksanaan untuk mengetahui tepat atau tidaknya metode yang digunakan dalam memberikan layanan kepada siswa. Dari konsep tentang fungsi evaluasi menurut Depdiknas disimpulkan sebagai berikut. Fungsi evaluasi bimbingan dan konseling adalah (a) memberikan umpan balik kepada konselor untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling; (b) memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang tua peserta didik tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan peserta didik, agar secara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program bimbingan dan konseling.100 Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut. Fungsi evaluasi bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen adalah memberikan umpan balik kepada guru bimbingan dan konseling yang meliputi: untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling; mengetahui keterlaksanaan program; mengetahui tepat atau tidaknya pembagian waktu pelaksanaan program; mengetahui tepat tidaknya metode yang digunakan oleh guru bimbingan dan konseling dalam memberikan layanan. Hasil dari semua itu nanti dilaporkan kepada semua pihak yang terlibat dalam layanan bimbingan dan konseling. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fungsi evaluasi bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen sesuai dengan konsep fungsi evaluasi. Dari hasil penelitian mengenai aspek-aspek kegiatan evaluasi program bimbingan dan konseling sebagai berikut. Aspek kegiatan evaluasi program bimbingan dan konseling yang dilakukan guru bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen meliputi evaluasi 100
Departemen Pendidikan Nasional, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 2008, hlm. 230.
135
proses
dan hasil
pelaksanaan. Evaluasi
proses
bertujuan untuk
mengevaluasi sejauh mana program itu terlaksana, mencari faktor penghambat dan mencari cara pemecahannya. Sedangkan evaluasi hasil pelaksanaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelayanan bimbingan dan konseling dapat mencapai tujuan. Konsep tentang aspek-aspek kegiatan evaluasi program bimbingan dan konseling dapat berupa evaluasi proses (formatif) dan evaluasi hasil (sumatif).101 Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektifan layanan bimbingan dilihat dari prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektifan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Dari paparan di atas, dapat lakukan pembahasan sebagai berikut. Kegiatan evaluasi bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil pelaksanaan. Adapun aspek-aspek yang dievaluasi dalam kegiatan bimbingan dan konseling adalah hambatan pelaksanaan program, keterlaksanaan program, kesesuaian program dengan pelaksanaan, dan hasil program. Dari hasil penelitian tentang langkah-langkah evaluasi bimbingan dan konseling disimpulkan sebagai berikut. Langkah-langkah evaluasi yang dilakukan adalah guru bimbingan dan konseling menampung semua masalah/keluhan siswa, kemudian guru bimbingan dan konseling menyampaikan masalah siswa pada rapat evaluasi, dan kemudian diadakan pembahasan masalah/keluhan siswa. Dari konsep tentang langkah-langkah evaluasi bimbingan dan konseling menurut Depdiknas disimpulkan bahwa pelaksanaan evaluasi program ditempuh melalui langkah-langkah berikut: (a) merumuskan masalah atau instrumentasi; (b) mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data; (c) mengumpulkan dan menganalisis data; (d) 101
Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudiarto, Manajemen Bimbingan dan konseling di SMP, Grasindo, Jakarta, 2005, hlm. 45.
136
melakukan tindak lanjut.102 Tindak lanjut dimaksudkan untuk menambah intensitas hubungan antara konselor dan klien setelah terjadi pengakhiran konseling. Seperti yang dikemukakan Harold L. Hackney dan Sherry Cormier: “Follow-up in counseling refers to the nature and amount of professional contact that occurs between the counselor and client after termination has occured”.103 Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan berikut ini. Jika ditinjau dari langkah-langkah evaluasi yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen, maka langkah pertama yaitu merumuskan masalah telah dilakukan guru bimbingan dan konseling. langkah kedua yaitu mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data yang relevan dengan aspek yang akan dievaluasi belum dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling. Langkah ketiga yaitu mengumpulkan dan menganalisis data. Pengumpulan data dilakukan guru bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen dengan menampung semua keluhan anak, baik yang langsung dari anak ke guru bimbingan dan konseling maupun tidak langsung. Langkah keempat guru bimbingan dan konseling melakukan tindak lanjut dengan melaksanakan keputusan pembahasan dari hasil rapat guna memperbaiki hal-hal yang dipandang lemah. Guru bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen telah melaksanakan evaluasi program yang dilanjutkan dengan analisis dan tindak lanjut hasil evaluasi. Tindak lanjut dari evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah dimaksudkan agar dapat memanfaatkan hasil evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk program lebih lanjut. Dan pihak-pihak yang terlibat dalam evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah guru bimbingan dan konseling, kepala sekolah, guru mapel, wali kelas dan kesiswaan. 102
Depdiknas, Op Cit, hlm. 232. Harold L. Hackney and Sherry Cormier, The Professional Counselor: A Process Guide To Helping,Pearson Education, The United State of America, 2009, hlm. 325. 103
137
Dari analisa diatas mengenai manajemen bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen sejalan dengan teori manajemen pelayanan bimbingan dan konseling yang dikemukakan oleh Tohirin, yang berpendapat bahwa Manajemen pelayanan bimbingan dan konseling adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan aktivitas-aktivitas pelayanan bimbingan dan konseling dan penggunaan sumber daya-sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.104
2. Analisis
Tentang
Manajemen
Bimbingan
dan
Konseling
dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati. Motivasi merupakan faktor penting dalam belajar. Motivasi akan membuat siswa belajar dengan giat. Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila anak yang belajar sedang dihadapkan pada suatu masaah yang memerlukan pemecahan. Dari hasil penelitian motivasi belajar siswa kelas X MA Al-Hikmah Kajen, disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas X MA dalam keadaan baik, siswa semangat dalam belajar, mereka tekun dalam mengerjakan tugas,
walaupun terkadang semangatnya menurun tetapi
guru bimbingan dan konseling tidak pernah berhenti untuk memberikan motivasi. Guru bimbingan dan konseling selalu membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Dari konsep tentang motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.105
104
Tohirin, Op Cit, hlm. 256. Hamzah Uno B, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hlm.
105
23.
138
Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan berikut ini. Motivasi belajar yang dialami siswa kelas X MA Al-Hikmah saat ini dalam keadaan baik. Siswanya semangat dalam belajar, guru bimbingan dan konseling tidak pernah berhenti dalam memberikan motivasi sebagai dorongan dari luar untuk siswa agar tetap melakukan aktivitas belajar. Siswa juga tekun mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan teori yang ada tentang motivasi belajar. Dari hasil penelitian tentang masalah belajar yang dialami siswa kelas X MA Al-Hikmah Kajen, disimpulkan sebagai berikut. siswa kelas X MA mengalami berbagai masalah dalam belajar diantaranya adalah kesulitan berkonsentrasi dalam belajar karena sebagian siswa berada di lingkungan pondok pesantren disebabkan rumahnya jauh. Dan mereka kesulitan mengikuti pelajaran yang berbau arab seperti tafsir dan hadist karena sebagian siswa kelas X MA lulusan dari SMP. Dari konsep tentang masalah dalam belajar menurut Syamsu dan Nurihsan bahwa, dalam kegiatan belajar dapat timbul berbagai masalah baik bagi pelajar itu sendiri maupun bagi pengajar.106 Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut. selaras dengan teori yang diungkapkan oleh Syamsu dan Nurihsan, dalam kegiatan belajar ada banyak masalah yang dapat terjadi, misalnya bagaimana menciptakan kondisi yang baik agar berhasil, memilih metode belajar, pengaturan waktu belajar, dan lainnya. Ada berbagai masalah yang dihadapi siswa kelas X MA Al-Hikmah Kajen baik di sekolah, di rumah ataupun di pondok pesantren. Masalah dalam belajar yang dialami siswa kelas X MA Al-Hikmah Kajen diantaranya adalah kesulitan berkonsentrasi dalam belajar ketika berada di pondok pesantren karena keadaan yang kurang kondusif. Selain itu ada siswa yang kesulitan mengikuti proses pembelajaran karena faktor dari dalam dirinya sendiri.
106
Syamsu Yusuf dan Ahmad Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2010, 222.
139
Dari hasil penelitian tentang cara menumbuhkan motivasi belajar, disimpulkan berikut. Banyak cara untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa, para guru mempunyai cara yang berbeda dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa diantaranya memberi nilai, pemberian hadiah, kompetisi, ego-involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat, dan tujuan yang diakui. Bentuk apresiasi adalah beasiswa untuk siswa yang berprestasi dan beasiswa tahfidz. Dari konsep tentang cara menumbuhkan motivasi belajar menurut Sardiman bahwa, ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah: 1) memberi angka, 2) pemberian hadiah, 3) saingan atau kompetisi, 4) ego-involvement, 5) memberi ulangan, 6) mengetahui hasil, 7) pujian, 8) hukuman, 9) hasrat untuk belajar, 10) minat, 11) tujuan yang diakui.107 Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut. Para guru memakai cara yang berbeda-beda untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa MA Al-Hikmah. Untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa guru bimbingan dan konseling sendiri biasanya memberikan pujian atau ucapan selamat kepada siswa yang berprestasi atau mendapatkan nilai bagus. Sekolah mengadakan program beasiswa tahfidz dengan ketentuan yang berlaku, selain itu juga ada beasiswa untuk siswa-siswa yang berprestasi. Untuk siswa yang melakukan pelanggaran akan diberikan hukuman, hal ini dimaksudkan agar siswa jera, tidak mengulangi kesalahannya lagi dan untuk perbaikan. Semua itu adalah sebagai salah satu bentuk untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Dari hasil penelitian tentang layanan bimbingan dan konseling dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, disimpulkan sebagai berikut. layanan bimbingan dan konseling dapat meningkatkan motivasi belajar
107
Sardiman A. M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 91-95.
140
siswa dapat dilihat dari laporan guru mapel dan wali kelas serta pengamatan langsung yang dilakukan guru bimbingan dan konseling. Setiap siswa yang mengalami masalah akan mendapat bantuan dari guru bimbingan dan konseling dalam memecahkan permasalahnya. Guru bimbingan dan konseling selalu memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi belajar dan terus menerus memantau perkembangan siswa. Dari konsep layanan bimbingan dan konseling dalam meningkatkan motivasi belajar siswa menurut Zaini bahwa, ada beberapa macam teknik layanan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan individu, yaitu konseling, nasehat, bimbingan kelompok, konseling kelompok dan mengajar bernuansa bimbingan.108 Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan berikut. layanan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, bimbingan dan konseling dapat diartikan sebagai pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan perencanaan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. Guru bimbingan dan konseling selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa dalam berbagai hal termasuk dalam belajar. Guru bimbingan dan konseling juga selalu mengikuti perkembangan siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa melalui layanan bimbingan dan konseling dapat di lihat dari laporan guru mapel dan wali kelas serta pengamatan langsung yang dilakukan guru bimbingan dan konseling setiap saat. Kalau ada anak yang nilainya rendah, mengalami kesulitan dalam belajar, melamun di kelas, berbicara saat jam pelajaran sedang
108
Ahmad Zaini, Teknik Layanan Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik, Konseling Religi, STAIN Kudus, 2014, hlm. 255.
141
berlangsung, guru bimbingan dan konseling akan segera melaksanakan tugasnya untuk memberikan arahan, nasehat dan solusi, dan ada perubahan yang baik. Dengan adanya layanan bimbingan dan konseling di MA AL-Hikmah Kajen dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi termasuk masalah dalam belajar. Motivasi belajar siswa kelas X meningkat, hal ini dapat diketahui melalui koordinasi guru mapel maupun wali kelas dengan guru bimbingan dan konseling. ketika ada siswa yang mengalami kesulitan dalam mata pelajaran tertentu misalkan, siswa kesulitan dalam mata pelajaran agama karena siswa tersebut dulunya berasal dari SMP, guru bimbingan dan konseling akan memanggil siswa yang bersangkutan dan memberikan bimbingan serta saran agar siswa mengikuti semacam les tambahan untuk mata pelajaran yang kurang dikuasai, dan ketika sudah berada di pondok pesantren minta diajari oleh kakak kelas yang menguasai pelajaran tersebut. Dan ada perubahan, siswa yang dulunya kesulitan dalam pelajaran agama sekarang prestasinya meningkat, siswa tersebut tidak pernah putus asa untuk belajar.
D. Temuan Hasil Penelitian No.
Realita Perencanaan
dalam
Rekomendasi penyusunan Dalam
perencanaan
program bimbingan dan konseling bimbingan
dan
di MA Al-Hikmah Kajen dilakukan melibatkan
semua
pada waktu liburan, sebelum awal bimbingan 1.
tahun
pelajaran
baru
konseling
dan
guru
konseling
tepatnya dengan masukan dari kepala
seminggu sebelum KBM dimulai. sekolah, guru mapel, wali Ada
beberapa
penting
yang
perencanaan
aspek
kegiatan kelas,
dilakukan bimbingan
wali
dalam kesiswaan.
sapras
dan
Masukkan
dari
dan orang tua siswa juga sangat
konseling yaitu: analisis kebutuhan penting, karena
informasi
142
dan permasalahan peserta didik; yang didapat dari orang tua penentuan tujuan program layanan siswa akan membantu guru bimbingan yang hendak dicapai; bimbingan
dan
konseling
analisis situasi dan kondisi di dalam penyusunan program sekolah;
penentuan
jenis-jenis bimbingan
dan
kegiatan
yang akan
dilakukan; Penyusunan
program
penetapan metode dan teknik yang bimbingan akan digunakan dalam kegiatan; tertuang
konseling.
dan
konseling
dalam
program
penetapan personil-personil yang tahunan, semesteran, bulanan, akan melaksanakan kegiatan yang mingguan dan juga harian telah ditetapkan; persiapan fasilitas sehingga
dalam
dan biaya pelaksanaan kegiatan pelaksanaannya
dapat
bimbingan
yang
direncanakan; terlaksana secara optimal.
perkiraan tentang hambatan yang akan dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut. Pengorganisasian bimbingan dan Dalam
pengorganisasian
konseling di MA Al-Hikmah Kajen bimbingan dan konseling di meliputi pengorganisasian sarana MA Al-Hikmah Kajen baik dan
prasarana
konseling,
bimbingan
struktur
dan sarana
maupun
prasarana
organisasi sudah cukup memadai tetapi
bimbingan dan konseling, kegiatan untuk ruang bimbingan dan 2.
koordinasi personil bimbingan dan konseling konseling.
seharusnya
bisa
diberi space yang lebih luas agar
pelayanan
dilaksanakan
dapat dengan
maksimal. Selain itu akan lebih
baik
jika
ditambah
adanya guru bimbingan dan konseling, agar penanganan
143
siswa sesuai dengan porsi yang seharusnya yaitu satu orang guru bimbingan dan konseling
menangani
150
siswa. Pelaksanaan
bimbingan
dan Dalam
pelaksanaan
konseling di MA Al-Hikmah Kajen bimbingan mulai
dilaksanakan
pada
dan
masa suatu hal yang diharapkan
orientasi siswa baru. Tidak ada jam adalah
pelaksanaan
tersendiri untuk bimbingan dan bimbingan konseling. guru bimbingan dan akan
dan
konseling
sesuai
dengan
konseling masuk kelas pada saat perencanaan. 3.
konseling
Tetapi
yang
ada kekosongan kelas. Penanganan menjadi kendala adalah tidak siswa dilakukan secara periodik dan ada insidental.
jam
khusus
untuk
bimbingan
dan
sehingga
pelaksanaannya
belum
konseling
terlaksana
secara
optimal, seharusnya sekolah menjadwalkan bimbingan dan konseling pada jam tertentu. Pengawasan
bimbingan
dan Pengawasan bimbingan dan
konseling di MA Al-Hikmah Kajen konseling
seharusnya
dilaksanakan oleh kepala madrasah. dilakukan tidak hanya oleh 4.
kepala
madrasah
tetapi
dilakukan
juga
oleh
tim
pengawas
bimbingan
dan
bimbingan
dan
konseling. 5.
Evaluasi bimbingan dan konseling Evaluasi
di MA Al-Hikmah Kajen meliputi konseling meliputi evaluasi
144
evaluasi proses dan evaluasi hasil.
proses dan evaluasi hasil. Tetapi
pelaksanaanya
dilakukan pada akhir kegiatan atau
pelayanan
seharusnya
saja, evaluasi
dilakukan pada saat layanan atau
kegiatan
berlangsung
sedang sehingga
masalah sekecil apapun akan dapat diketahui. Motivasi belajar siswa kelas X MA Motivasi belajar siswa dapat meningkat dapat diketahui dari ditingkatkan dengan adanya laporan guru mapel dan wali kelas kerjasama dari semua pihak. serta pengamatan langsung yang Bimbingan dilakukan oleh guru bimbingan dan juga 6.
konseling
dan
konseling
harus
lebih
disosialisasikan
agar
tidak
ada lagi pihak yang tidak mengetahui bimbingan
tentang dan
konseling
sehingga motivasi belajar bisa dapat ditingkatkan melalui bimbingan dan konseling.