BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data penelitian ini diperoleh dari tes evaluasi pembelajaran Fisika pada kelas eksperimen (X1) dan tes evaluasi pembelajaran pada kelas kontrol (X2). Data X1 merupakan data hasil belajar dari kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dalam penelitian ini, sedangkan data X2 adalah data hasil belajar dari kelas X-2 sebagai kelas kontrol. Dalam penelitian ini, penggunaan metode group investigation bertujuan untuk mendapatkan perbedaan hasil belajar serta untuk mengetahui sejauhmana tingkat keterpengaruhan metode group investigation terhadap hasil belajar siswa.
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama siswa Arafik Bula Idris Hanafi Richard Kiramis Suleman Umar Ridwan Umar Syafrudin Hunowu Stenly Supit Melvin Wambi Mercy Paisa Miryam Aziz Seilan Dai Agnes Gitalapa Sri Intan Muhsin
Tabel 10. Data Hasil Belajar Siswa Nama Siswa X.1 X.1^2 Adris Lahabu 6 36 Arswendi Boya 11 121 Endri Pomontolo 8 64 Fikran Lensun 11 121 Noldi Pilomali 5 25 Karim Alaika 9 81 Karman Moputi 6 36 Isrizal Potutu 12 144 Sigit S. Ibura 15 225 Roinaldi Abdullah 4 16 Samsul Maliu 4 16 Rahmad Nawawi 11 121 Moh. Ijen P. 9 81
Sriyanti Botutihe Sri Fatmawati M. Sri Sustrina Paus Desi Kiramis Desy Matenga Nita Pandeirot Jahara Neu Ningsih Pakaya
12 10 6 11 12 11 9 15
144 100 36 121 42 144 121 81 225
Sopyan Alaika Riki Laginta Rizki Ali Apni Pasisingi Astin Kantu Ayun Dihuma Fatma Liputo Novi Usman
X.2 11 6 12 7 12 11 4 11 6 13 9 4
X.2^2 121 36 144 49 144 12 16 121 36 169 81 16
13 7 13 13 4 14 6 13 12
169 49 169 169 16 196 36 169 144
22 23 24 25 26 27
Pratiwi Jaena Recha Nawawi Septaria Moluoyo Pratiwi Suleman Melki Aziz Moh. Sodiq L.
9 15 13 11 4 15
81 225 169 121 16 225
Ostin Pau Herlina Ibura Yelin Saliko Undriyanti Pudji Tiara Arsyad Sri Meli Sawali
4 12 8 15 4 14
16 144 64 225 16 196
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik pengujian yang relevan, yaitu uji chi kuadrat dan analisis varians dua rata-rata. Pengolahan ini bertujuan untuk memperoleh nilai numerik tentang pengaruh metode group investigation belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Mananggu. Dari pengolahan ini, akan didapat tingkat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol.
4.1.1 Deskripsi Data Kelas Eksperimen (Variabel X1) Data variabel X1 dalam penelitian ini pada dasarnya diperoleh melalui proses belajar dan evaluasi pembelajaran di kelas X-1 SMA Negeri I Mananggu. Metode pembelajaran yang diterapkan adalah group investigation. Dari data yang diperoleh dapat dideskriptifkan bahwa jumlah siswa pada kelas ini berjumlah 27 orang. Data hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen tes hasil belajar fisika yang terdiri atas 15 butir soal. Dari hasil jawaban siswa didapatkan bahwa nilai minimum yang diperoleh siswa yaitu 4 dan nilai maksimum 15 sementara standar deviasinya adalah 4 dengan rata-rata (X) yaitu 7,62. Deskripsi tentang frekuensi hasil belajar siswa pada kelas eksperimen (X1) menunjukkan bahwa; dari jawaban siswa yang telah diambil dan dibagi dalam 6 kelas interval yang dilihat dari jawaban siswa yang benar. Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini. Tabel 11. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen No.
Kelas Interval
Frekuensi
1 2 3 4 5 6
4-5 6-7 8-9 10-11 12-13 14-15 Total
4 3 5 7 4 3 27
Berdasarkan tabel di atas, kita dapat melihat bahwa siswa yang banyak menjawab benar adalah terletak pada kelas interval 10-11 yang artinya banyak menjawab pada soal nomor 10 dan 11 yakni 7 orang.
4.1.2 Deskripsi Data Kelas Kontrol (Variabel X2) Data variabel X2 merupakan hasil belajar siswa pada kelas X-2 SMA Negeri I Mananggu yang dijadikan sebagai kelas kontrol. Metode pembelajaran yang diterapkan pada kelas kontrol ini adalah model pembelajaran langsung. Dari data yang terkumpul, didapatkan bahwa siswa yang menjawab benar dibagi dalam 6 kelas interval yaitu 4-5, 6-7, 8-9, 10-11, 12-13, dan kelas 14-15. Deskripsi tentang ferekuensi siswa yang menjawab benar pada kelas kontrol (X2) di atas menunjukkan bahwa; lebih banyak siswa memperoleh 12-13 benar yaitu 8 orang siswa. Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi dapat dilihat pada Tabel 11 berikut. Tabel 12. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Kontrol No. 1 2 3 4 5 6
Kelas Interval 4-5 6-7 8-9 10-11 12-13 14-15 Total
Frekuensi 5 5 2 3 8 4 27
Berdasarkan histogram di atas, kita dapat melihat bahwa akumulasi siswa pada kelas kontrol terbagi atas 6 kelas yaitu: kelas interval 4-5 berjumlah 5 orang, kelas interval 6-7 berjumlah 5, kelas interval 8-9 berjumlah 2 orang, kelas interval 10-11 berjumlah 3 orang, kelas interval 12-13 berjumlah 8 orang dan pada kelas interval 14-15 berjumlah 4 orang.
Dengan melihat hasil belajar siswa (post tes) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka presentase hasil belajar antara kedua kelas tersebut dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
No 1 2 3
Tabel 13. Presentase Hasil Belajar Siswa pada C1, C2, dan C3. Ranah kognitif Kelas Eksperimen (%) Kelas Kontrol (%) Mengingat (C1) Memahami (C2) Menerapkan (C3)
99 88 82
52 51 50
92 86 82
48 49 50
4.2 Hasil Pengujian Hipotesis Pada bab sebelumnya telah uji normalitas dimana pengujian itu bertujuan untuk mengetahui data hasil penelitian apakah berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak dan hasil dari pengujianya menyatakan bahwa χ²hitung ≤ χ²daftar maka dengan itu bahwa populasi berdistribusi normal. Sedangkan pada pengujian data homogenitas menyatakan bahwa χ2hitung lebih kecil dari χ2daftar atau 0,07 < 0,92. Dengan demikian, hipotesis Ho diterima, dalam arti kedua kelas yang dijadikan sampel penelitian benar-benar homogen. Untuk menguji hipotesa yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam penggunaan metode GI pada siswa kelas X SMA Negeri I Mananggu, maka dilakukan analisis varians dua rata-rata dan uji-t. Secara statistik, untuk pengujian hipotesis pada penelitian eksperimen ini menggunakan uji t dengan kriteria pengujian -t(1-½α) < t(1-½α) pada taraf nyata α 0,05 dengan dk (n1 + n2 – 2). Berdasarkan hasil analisisnya, maka harga thitung didapatkan sebesar -2,34 dan tdaftar sebesar 2,05. Sehingga diperoleh thitung -0,34 < tdaftar 2,05. Dari sini dapat diketahui bahwa harga thitung berada di luar daerah penerimaan Ho. Hasil analisis ini, dapat dipastikan bahwa terdapat perbedaan antara penggunaan metode GI pada kelas eksperimen dengan metode kooperatif biasa pada kelas kontrol terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri I Mananggu pada mata pelajaran Fisika.
4.2 Pembahasan Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, yakni dalam proses pengambilan data; peneliti memberikan respons atau pengaruh agar objek (sampel) memperoleh reaksi (perubahan) terhadap fokus yang diteliti. Artinya, agar hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika mengalami peningkatan, maka peneliti menerapkan metode GI pada pembelajaran tersebut.
Sebagai bahan pengontrol, peneliti melakukan pembelajaran di kelas lain dengan materi yang sama namun metode pembelajarannya berbeda. Melalui kegiatan ini, peneliti dapat menganalisis data secara statistik untuk mendapatkan nilai numerik tentang perbedaan hasil belajar siswa pada kedua kelas tersebut. Dari hasil uji instrument pada siswa dan kemudian dikelompokan dalam hasil belajar pada ranah Kognitif C1 dan C2 maka dalam 15 item soal dapat dikelompokan seperti pada tabel berikut: No 1 2
Ranah Kognitif Mengingat (C1) Menerapkan (C3)
Butir Soal 1, 2, 3, 7, 8, 12, 13, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 14, 15
Berdasarkan tabele di atas dan dengan melihat hasil jawaban yang telah divalidasi pada lampiran 3, maka dipersentasekan seperti pada Tabel di bawah ini: No Ranah kognitif 1 Mengingat (C1) 2 Menerapkan (C3)
Eksperimen 134 135
(%) 51,7 51
Kontrol 125 130
(%) 48,3 49
Total 259 100% 265 100%
Dalam penelitian ini, hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbedaan yang cukup siginifikan. Dimana, pada hasil tes akhir di kedua kelas tersebut dapat dimengerti bahwa hasil belajar siswa lebih tinggi jika proses pembelajarannya menggunakan metode GI dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode kooperatif biasa atau pembelajaran langsung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam histogram di bawah ini.
Perbandingan Ranah Kognitif C1 dan C3 52% Persentase
51% 50% 49% 48% 47% 46% 1 Eksperimen 2 Kontrol
Mengingat 52%
Menerapkan 51%
48%
49%
Gambar 2. Hasil belajar siswa Berdasarkan teori bahwa keunggulan pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation adalah a) dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas, b) Dapat memberikan semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif, c) Rasa percaya diri dapat lebih meningkat, d) Dapat belajar untuk memecahkan, menangani suatu masalah, e) Meningkatkan belajar bekerja sama, f) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru, g) Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis, h) Belajar menghargai pendapat orang lain, i) Meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan. Keunggulan dalam metode group investigation ternyata bisa meningkatkan hasil belajar siswa tertama pada tibgkat kognitif siswa seperti yang ditunjukan histogram di atas. Selain itu pula dapat dilihat pada nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu pada kelas eksperimen (X1) sebesar 7,62 dan pada kelas kontrol (X2) sebesar 9,92. Selanjutnya, dalam perhitungan statistiknya, diperoleh bahwa χ2hitung lebih kecil dari χ2daftar atau 0,07 < 3,84. Dengan demikian, hipotesis Ho diterima; yang berarti kedua alat uji yang dijadikan sampel benar-benar homogen.
Selanjutnya, dalam pengujian hipotesis, kriteria pengujian yang digunakan adalah -t(1-½α) < t(1-½α) pada taraf nyata α 0,05 dengan dk (n1 + n2 – 2). Sehingga diperoleh thitung -2,34 < tdaftar 2,05, harga thitung berada di luar daerah penerimaan Ho. Sehingga disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Rosdiana pada tahun 2012 yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Model Group Investigation (GI) Pada Materi Belah Ketupat dan Jajar Genjang dimana pada hasil akhirnya didapat bahwa hasil belajar siswa mencapai 87,1%. Dan oleh Intan Raras Rewa Diana yang juga menggunakan metode group Investigation pada tahun 2010 dengan judul pengaruh Kooperatif Learning Metode Group Investigation terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Komputer dan Pengelolaan Informatik yang juga melihat pada ranah kognitif aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan penerapan (C3) antara yang kelas yang menggunakan metode Group Investigation dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Drill.