BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, memiliki visi dan misi sebagai berikut : a. Visi Terwujudnya Kota Gorontalo sehat guna mendukung tercapainya Indonesia sehat ditandai masyarakat yang berperilaku sehat dalam lingkungan yang sehat, maju, damai, sejahtera dan religius dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Misi •
Penggerakan Pembangunan berwawasan kesehatan
•
Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaksana pembangunan kesehatan
•
Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
•
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata dan terjangkau
•
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat serta lingkungan.
4.2 Batasan Dalam Perangkat Lunak Batasan yang diberikan dalam sistem pendukung keputusan penentuan peserta jamkesmas ini diantaranya adalah sebagai berikut : •
Bagian kriteria penilaian yang digunakan dalam sistem sengaja dibuat secara dinamis dengan tujuan agar pada saat kedepannya apabila ada perubahan terhadap sistem, maka tidak akan susah dengan membongkar program dan databasenya. Daftar kriteria tersebut diantaranya sebagai berikut: k1
: Luas lantai per anggota rumah tangga
k2
: Jenis lantai rumah
k3
: Jenis dinding rumah
k4
: Fasilitas buang air besar (jamban)
k5
: Sumber air minum
k6
: Penerangan yang digunakan
k7
: Bahan bakar yang digunakan
k8
: Frekuensi makan dalam sehari
k9
: Kemampuan membeli daging/ayam/susu dalam semingu
k10
: Kemampuan membeli pakaian baru bagi bagi setiap anggota rumah tangga
k11
: Kemampuan berobat ke puskesmas/poliklinik
k12
: Lapangan pekerjaan kepala rumah tangga
k13
: Pendidikan kepala rumah tangga
k14
: Kepemilikan aset/barang berharga
•
Alternatif ditentukan dari hasil pendekatan dengan menggunakan metode Promethee, yang disesuaikan dengan tipe preferensi yang digunakan untuk masing-masing kriteria yang ada. Semakin tinggi net flow yang dimiliki oleh calon peserta maka semakin besar pula kemungkinan untuk menjadi peserta jamkesmas yang direkomendasikan oleh sistem ini.
4.3 Analisis Input Sistem pendukung keputusan penentuan peserta jamkesmas ini dalam mengolah dan merangkin setiap alternatif memerlukan input berupa data calon peserta jamkesmas, kriteria-kriteria penentuan jamkesmas dan nilai dari setiap calon peserta untuk seluruh kriteria. Sistem ini berjalan jika data masukan yang dibutuhkan telah terintegrasi dengan database. Data masukan haruslah mengikuti struktur tabel dalam database. Sistem ini akan merekomendasikan peserta jamkesmas yang di anggap paling layak dengan menggunakan metode promethee. Proses penginputan dilakukan dengan cara mengimport file yang telah berisi data-data yang diperlukan oleh sistem ini (data calon peserta jamkesmas, kriteriakriteria penentuan jamkesmas dan nilai dari setiap calon peserta untuk seluruh kriteria) tanpa harus menginput setu persatu, sehingga diharapkan memberikan kemudahan terhadap pengguna sistem pendukung keputusan penentuan peserta jamkesmas ini.
4.4 Analisis Output Data keluaran (output) dari aplikasi ini adalah rangking dari setiap alternatif yang telah diurutkan dari yang memiliki nilai indeks terbesar hingga terkecil berdasarkan net flow yang di tampilkan dalam bentuk laporan yang siap cetak yang berisi id peserta, nama peserta, dan net flow peserta. Sistem ini juga secara otomatis mem-backup setiap data yang telah diolah sehingga dapat dilihat kapanpun jika dibutuhkan. Selain itu, sistem ini juga menghasilkan statistik dari jumlah peserta jamkesmas berdasarkan kecamatan yang di update setiap tahunnya.
4.5 Analisis Pengguna Aplikasi ini di rancang khusus bekerja pada level pimpinan sehingga tidak membutuhkan manajemen user yang begitu rumit, setiap user yang menggunakan aplikasi ini secara otomatis memiliki hak akses penuh terhadap setiap kontent yang ada pada aplikasi ini, namun tidak terhadap pemberian nilai kepada masingmasing calon peserta dan juga kriteria yang di gunakan, hal ini disebabkan karena sistem ini secara otomatis akan menyesuaikan dengan isi file yang di import. User hanya dapat mengatur tipe preferensi apa yang digunakan untuk masing-masing kriteria dan berapa nilai parameter yang digunakan untk fungsi preferensi tersebut. Selain itu user juga dapat menentukan seberapa banyak jumlah alternatif yang akan digunakan.
4.6 Pengujian Pengujian perangkat lunak adalah penilaian penting dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean. Setelah tahap implementasi dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah pengujian sistem. Pengujian ini ditekankan pada fungsi sistem untuk melihat apakah sistem yang telah di rancang dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan cara melakukan perhitungan secara konvensional terhadap data yang ada, dengan menggunakan metode Promethee, yang selanjutnya hasil akhirnya dibandingkan dengan output dari sistem yang telah dibuat.
4.6.1 Pengujian Hasil Akhir Dengan Metode Promethee Sebagaimana yang telah penulis cantumkan pada sub bab sebelumnya yakni pada batasan perangkat lunak (hal. 43), dimana terdapat 14 kriteria di dalam menentukan kelayakan peserta jamkesmas yang digunakan pada sistem ini. Pada pengujian ini hanya digunakan 3 data calon peserta saja sesuai dengan kriteria yang telah di tetapkan, dengan data seperti pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Nilai Calon Peserta Jamkesmas Nilai
Kriteria
Tipe Preferensi
Nilai Preferensi P Q
A
B
C
k1
1
1
1
Quasi
-
1
k2
1
1
1
Usual
-
-
k3
5
5
4
Usual
-
-
k4
5
5
1
Usual
-
-
k5
3
3
3
Quasi
-
1
k6
1
5
1
Usual
-
-
k7
5
5
2
Usual
-
-
k8
4
4
4
Quasi
-
1
k9
1
5
4
Usual
-
-
k10
1
5
1
Usual
-
-
k11
1
1
1
Usual
-
-
k12
2
5
1
Usual
-
-
k13
3
4
2
Quasi
-
1
k14
4
4
3
Usual
-
-
Keterangan : A
: id A001
B
: id A002
C
: id A003
Pada tabel 4.1 dapat dilihat tipe preferensi yang digunakan serta nilai dari masingmasing peserta untuk setiap kriteria, selanjutnya langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Menghitung Nilai Preferensi Pada tahap ini dilakukan perbandingan antara satu alternatif dengan alternatif lainnya untuk setiap kriteria, dengan cara mengurangkan nilai alternatif pertama dengan alternatif kedua, kemudian di hitung nilai preferensinya sesuai dengan tipe preferensi yang digunakan. Untuk lebih lengkapnya dapat di lihat pada perhitungan di bawah ini :
•
k1 = Luas lantai per anggota rumah tangga k1 (A,B)
=
d = k1(A) – k1(B) d=1-1 d=0
berdasarkan kriteria Quasi d≤q Maka H(d) = 0 k1 (B,A)
=
d = k1(B) – k1(A) d=1-1 d=0
berdasarkan kriteria Quasi d≤q Maka H(d) = 0
k1 (A,C)
=
d = k1(A) – k1(C) d=1-1 d=0
berdasarkan kriteria Quasi d≤q Maka H(d) = 0 k1 (C,A)
=
d = k1(C) – k1(A) d=1-1 d=0
berdasarkan kriteria Quasi d≤q Maka H(d) = 0 k1 (B,C)
=
d = k1(B) – k1(C) d=1-1 d=0
berdasarkan kriteria Quasi d≤q Maka H(d) = 0 k1 (C,B)
=
d = k1(C) – k1(B) d=1-1 d=0
berdasarkan kriteria Quasi d≤q
Maka H(d) = 0
•
k2 = Jenis lantai rumah k2 (A,B)
=
d = k2(A) – k2(B) d=1–1 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤0 Maka H(d) = 0 k2 (B,A)
=
d = k2(B) – k2(A) d=1–1 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤0 Maka H(d) = 0 k2 (A,C)
=
d = k2(A) – k2(C) d=1–1 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤0 Maka H(d) = 0
k2 (C,A)
=
d = k2(C) – k2(A) d=1–1 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤0 Maka H(d) = 0 k2 (B,C)
=
d = k2(B) – k2(C) d=1–1 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤0 Maka H(d) = 0 k2 (C,B)
=
d = k2(C) – k2(B) d=1–1 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤0 Maka H(d) = 0
•
k3 = Jenis dinding rumah k3(A,B)
=
d = k3(A) – k3(B) d=5-5 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤0 Maka H(d) = 0 k3 (B,A)
=
d = k3(B) – k3(A) d=5-5 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤0 Maka H(d) = 0 k3 (A,C)
=
d = k3(A) – k3(C) d=5–4 d=1
berdasarkan kriteria Usual d>0 Maka H(d) = 1 k3 (C,A)
=
d = k3(C) – k3(A) d=4-5 d = -1
berdasarkan kriteria Usual
d≤0 Maka H(d) = 0 k3 (B,C)
=
d = k3(B) – k3(C) d=5–4 d=1
berdasarkan kriteria Usual d>0 Maka H(d) = 1 k3 (C,B)
=
d = k3(C) – k3(B) d=4-5 d = -1
berdasarkan kriteria Usual d≤0 Maka H(d) = 0
•
k4 = Fasilitas buang air besar (jamban) k4(A,B)
=
d = k4(A) – k4(B) d=5-5 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0
k4 (B,A)
=
d = k4(B) – k4(A) d=5-5 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k4 (A,C)
=
d = k4(A) – k4(C) d=5-1 d=4
berdasarkan kriteria Usual d>0 Maka H(d) = 1 k4 (C,A)
=
d = k4(C) – k4(A) d=1-5 d = -4
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k4 (B,C)
=
d = k4(B) – k4(C) d=5-1 d=4
berdasarkan kriteria Usual d>0
Maka H(d) = 1 k4 (C,B)
=
d = k4(C) – k4(B) d=1-5 d = -4
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0
•
k5 = Sumber air minum k5(A,B)
=
d = k5(A) – k5(B) d=3-3 d=0
berdasarkan kriteria Quasi d≤ q Maka H(d) = 0 k5 (B,A)
=
d = k5(B) – k5(A) d=3-3 d=0
berdasarkan kriteria Quasi d≤ q Maka H(d) = 0 k5 (A,C)
=
d = k5(A) – k5(C) d=3-3
d=0 berdasarkan kriteria Quasi d≤ q Maka H(d) = 0 k5 (C,A)
=
d = k5(C) – k5(A) d=3-3 d=0
berdasarkan kriteria Quasi d≤ q Maka H(d) = 0 k5 (B,C)
=
d = k5(B) – k5(C) d=3-3 d=0
berdasarkan kriteria Quasi d≤ q Maka H(d) = 0 k5 (C,B)
=
d = k5(C) – k5(B) d=3-3 d=0
berdasarkan kriteria Quasi d≤ q Maka H(d) = 0
•
k6 = Penerangan yang digunakan k6 (A,B)
=
d = k6(A) – k6(B) d=1–5 d = -4
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k6 (B,A)
=
d = k6(B) – k6(A) d=5-1 d=4
berdasarkan kriteria Usual d>0 Maka H(d) = 1 k6 (A,C)
=
d = k6(A) – k6(C) d=1-1 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k6 (C,A)
=
d = k6(C) – k6(A) d=1-1 d=0
berdasarkan kriteria Usual
d≤ 0 Maka H(d) = 0 k6 (B,C)
=
d = k6(B) – k6(C) d=5–1 d=4
berdasarkan kriteria Usual d>0 Maka H(d) = 1 k6 (C,B)
=
d = k6(C) – k6(B) d=1–5 d = -4
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0
•
k7 = Bahan bakar yang digunakan k7 (A,B)
=
d = k7(A) – k7(B) d=5-5 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0
k7 (B,A)
=
d = k7(B) – k7(A) d=5-5 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k7 (A,C)
=
d = k7(A) – k7(C) d=5-2 d=3
berdasarkan kriteria Usual d>0 Maka H(d) = 1 k7 (C,A)
=
d = k7(C) – k7(A) d=2-5 d = -3
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k7 (B,C)
=
d = k7(B) – k7(C) d=5-2 d=3
berdasarkan kriteria Usual d>0
Maka H(d) = 1 k7 (C,B)
=
d = k7(C) – k7(B) d=2-5 d = -3
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0
•
k8 = Frekuensi makan dalam sehari k8 (A,B)
=
d = k8(A) – k8(B) d=4–4 d=0
berdasarkan kriteria Quasi d≤ q Maka H(d) = 0 k8 (B,A)
=
d = k8(B) – k8(A) d=4–4 d=0
berdasarkan kriteria Quasi d≤ q Maka H(d) = 0 k8 (A,C)
=
d = k8(A) – k8(C) d=4–4
d=0 berdasarkan kriteria Quasi d≤ q Maka H(d) = 0 k8 (C,A)
=
d = k8(C) – k8(A) d=4–4 d=0
berdasarkan kriteria Quasi d≤ q Maka H(d) = 0 k8 (B,C)
=
d = k8(B) – k8(C) d=4–4 d=0
berdasarkan kriteria Quasi d≤ q Maka H(d) = 0 k8 (C,B)
=
d = k8(C) – k8(B) d=4–4 d=0
berdasarkan kriteria Quasi d≤ q Maka H(d) = 0
•
k9 = Kemampuan membeli daging/ayam/susu dalam semingu k9 (A,B)
=
d = k9(A) – k9(B) d=1-5 d = -4
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k9 (B,A)
=
d = k9(B) – k9(A) d=5-1 d=4
berdasarkan kriteria Usual d>0 Maka H(d) = 1 k9 (A,C)
=
d = k9(A) – k9(C) d=1-4 d = -3
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k9 (C,A)
=
d = k9(C) – k9(A) d = 4 -1 d=3
berdasarkan kriteria Usual
d>0 Maka H(d) = 1 k9 (B,C)
=
d = k9(B) – k9(C) d=5-4 d=1
berdasarkan kriteria Usual d>0 Maka H(d) = 1 k9 (C,B)
=
d = k9(C) – k9(B) d=4-5 d = -1
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0
•
k10 = Kemampuan membeli pakaian baru bagi setiap anggota rumah tangga k10 (A,B)
=
d = k10(A) – k10(B) d=1-5 d = -4
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0
k10 (B,A)
=
d = k10(B) – k10(A) d=5-1 d=4
berdasarkan kriteria Usual d>0 Maka H(d) = 1 k10 (A,C)
=
d = k10(A) – k10(C) d=1-1 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k10 (C,A)
=
d = k10(C) – k10(A) d=1-1 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k10 (B,C)
=
d = k10(B) – k10(C) d=5-1 d=4
berdasarkan kriteria Usual d>0
Maka H(d) = 1 k10 (C,B)
=
d = k10(C) – k10(B) d=1-5 d = -4
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0
•
k11 = Kemampuan berobat ke puskesmas/poliklinik k11 (A,B)
=
d = k11(A) – k11(B) d=1-1 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k11 (B,A)
=
d = k11(B) – k11(A) d=1-1 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k11 (A,C)
=
d = k11(A) – k11(C) d=1-1
d=0 berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k11 (C,A)
=
d = k11(C) – k11(A) d=1-1 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k11 (B,C)
=
d = k11(B) – k11(C) d=1-1 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k11 (C,B)
=
d = k11(C) – k11(B) d=1-1 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0
•
k12 = Lapangan pekerjaan kepala rumah tangga k12 (A,B)
=
d = k12(A) – k12(B) d=2–5 d = -3
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k12 (B,A)
=
d = k12(B) – k12(A) d=5-2 d=3
berdasarkan kriteria Usual d>0 Maka H(d) = 1 k12 (A,C)
=
d = k12(A) – k12(C) d=2-1 d=1
berdasarkan kriteria Usual d>0 Maka H(d) = 1 k12 (C,A)
=
d = k12(C) – k12(A) d=1-2 d = -1
berdasarkan kriteria Usual
d≤ 0 Maka H(d) = 0 k12 (B,C)
=
d = k12(B) – k12(C) d=5-1 d=4
berdasarkan kriteria Usual d>0 Maka H(d) = 1 k12 (C,B)
=
d = k12(C) – k12(B) d=1-5 d = -4
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0
•
k13 = Pendidikan kepala rumah tangga k13 (A,B)
=
d = k13(A) – k13(B) d=3–4 d = -1
berdasarkan kriteria Quasi d≤ q Maka H(d) = 0 k13 (B,A)
=
d = k13(B) – k13(A)
d=4–3 d=1 berdasarkan kriteria Quasi d≤ q Maka H(d) = 0 k13 (A,C)
=
d = k13(A) – k13(C) d=3–2 d=1
berdasarkan kriteria Quasi d≤ q Maka H(d) = 0 k13 (C,A)
=
d = k13(C) – k13(A) d=2-3 d = -2
berdasarkan kriteria Quasi d≤ q Maka H(d) = 0 k13 (B,C)
=
d = k13(B) – k13(C) d=4-2 d=2
berdasarkan kriteria Quasi d>q Maka H(d) = 1
k13 (C,B)
=
d = k13(C) – k13(B) d=2-4 d = -2
berdasarkan kriteria Quasi d≤ q Maka H(d) = 0 •
k14 = Kepemilikan aset/barang berharga k14 (A,B)
=
d = k14(A) – k14(B) d=4–4 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k14 (B,A)
=
d = k14(B) – k14(A) d=4–4 d=0
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k14 (A,C)
=
d = k14(A) – k14(C) d=4–3 d=1
berdasarkan kriteria Usual d>0 Maka H(d) = 1 k14 (C,A)
=
d = k14(C) – k14(A) d=3–4 d = -1
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0 k14 (B,C)
=
d = k14(B) – k14(C) d=4–3 d=1
berdasarkan kriteria Usual d>0 Maka H(d) = 1 k14 (C,B)
=
d = k14(C) – k14(B) d=3–4 d = -1
berdasarkan kriteria Usual d≤ 0 Maka H(d) = 0
2. Menghitung Indeks Preferensi Multikriteria !
𝜑(a, b) =
𝜋! 𝑃! (𝑎, 𝑏): ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐴 !!!
(A,B)
= 1/14 (+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0)
= 0/14
=0 (B,A)
= 1/14 (0+0+0+0+0+1+0+0+1+1+0+1+0+0)
= 4/14
= 0.28571 (A,C)
= 1/14 (0+0+1+1+0+0+1+0+0+0+0+1+0+1)
= 5/14
= 0.35714 (C,A)
= 1/14 (0+0+0+0+0+0+0+0+1+0+0+0+0+0)
= 1/14
= 0.07143 (B,C)
= 1/14 (0+0+1+1+0+1+1+0+1+1+0+1+1+1)
= 9/14
= 0.64286 (C,B)
= 1/14 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0)
= 0/14
=0
Tabel 4.2 Nilai Indeks Preferensi A A B
0.28571
C
0.07143
B
C
0
0.35714 0.64286
0
3. Menghitung Leaving Flow ϕ! (𝑎) =
1 𝑛−1
𝜑 (𝑎, 𝑥) !∈!
A
= 1 / (3 - 1) (0 + 0.35714)
= 0.17857
B
= 1 / (3 - 1) (0.28571 + 0.64286)
= 0.46428
C
= 1 / (3 - 1) (0.07143+ 0)
= 0.03571
4. Menghitung Entering Flow ϕ! (𝑎) =
1 𝑛−1
𝜑 (𝑥, 𝑎) !∈!
A
= 1 / (3 - 1) (0.28571+ 0.07143)
= 0.17857
B
= 1 / (3 - 1) (0 + 0)
=0
C
= 1 / (3 - 1) (0.35714+ 0.64286)
= 0.5
Tabel 4.3 Promethee Tahap I Alternatif
Leaving Flow
Entering Flow
A
0.17857
0.17857
B
0.46428
0
C
0.03571
0.5
5. Menghitung Net Flow ϕ(𝑎) = ϕ! (𝑎) − ϕ! (𝑎)
A
= 0.17857 - 0.17857
=0
B
= 0.46428 - 0
= 0.46428
C
= 0.03571- 0.5
= -0.46429
Tabel 4.4 Promethee Tahap II Alternatif
Net Flow
Rangking
A
0
2
B
0.46428
1
C
-0.46429
3
Berdasarkan net flow dari table diatas maka dapat diperoleh rangking dari masing-masing alternatif. Alternatif dengan net flow yang paling besar merupakan alternatif dengan rangking teratas, begitu juga sebaliknya alternatif yang paling kecil merupakan alternatif dengan peringkat terendah. Jika alternatif bernilai minus berarti lebih besar nilai entering flow dari pada leaving flow. Hal ini berarti dari perbandingan beberapa kriteria alternatif tersebut tidak lebih baik dari alternatif lainnya.
4.7 Implementasi 4.7.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan perangkat keras dengan spesifikasi sebagai berikut : 1) Processor Intel Pentium 4 2.4 GHz 2) RAM 1 GB,HDD 40 Gb,VGA 256 Mb 3) Monitor dengan resolusi 1024 x 768 32 bit color 4) Mouse 5) Keyboard 6) Printer Lingkungan perangkat lunak dengan spesifikasi sebagai berikut: 1) Sistem operasi Windows XP 2) Microsoft Acces 2003 3) Visual Basic 6
4.7.2 Implementasi Antar Muka 1. Form Import Berikut ini adalah implementasi dari form import, dimana form ini berfungsi sebagai media bagi user untuk menentukan source dari file excel yang akan di ekstrak ke database.
Gambar 4.1 Implementasi Form Import
2. Form Statistik Berikut ini adalah implementasi dari form statistik, dimana form ini berfungsi untuk melihat statistik dari data calon peserta jamkesmas setiap tahun berdasarkan jumlah calon peserta jamkesmas per kecamatan.
Gambar 4.2 Implementasi Form Statistik
3. Form Data per Tahun Berikut ini adalah implementasi dari form data per tahun, dimana form ini berfungsi untuk melihat data calon peserta jamkesmas berdasarkan tahun.
Gambar 4.3 Implementasi Form Data per Tahun
4. Form Pengaturan Preferensi Kriteria Berikut ini adalah implementasi dari form pengaturan preferensi kriteria, dimana form ini berfungsi untuk mengatur tipe preferensi yang akan digunakan untuk masing-masing kriteria ada pada aplikasi ini berdasarkan data yang telah di ekstraksi sebelumnya.
Gambar 4.4 Implementasi Form Pengaturan Preferensi Kriteria
5. Form Hasil Berikut ini adalah impelementasi dari form hasil, dimana hasil yang di tampilkan pada form ini merupakan hasil pengolahan data yang telah di ekstraksi dengan menggunakan metode Promethee. Hasil yang di tampilkan di urutkan dari net flow terbesar sampai yang terkecil, sehingga calon peserta dengan net flow paling besar akan berada pada peringkat teratas. Selain itu pada form ini juga disediakan filter bagi user, untuk dapat menentukan berapa jumlah peserta yang akan di akan di ambil, apakah secara keseluruhan ataukah berdasarkan jumlah yang di inginkan oleh user (pimpinan).
Gambar 4.5 Implementasi Form Hasil
6. Form Tentang Berikut ini adalah implementasi dari form tentang, dimana form ini memberikan sedikit informasi terkait pembuatan aplikasi ini,
juga informasi dari penulis
berupa alamat e-mail.
Gambar 4.6 Implementasi Form Tentang
7. Laporan Berikut adalah implementasi dari laporan yang telah di rancang sebelumnya, dimana pada laporan ini di tampilkan hasil akhir dari sistem ini yang telah siap cetak. Hasil akhir ini didasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Promethee.
Gambar 4.7 Implementasi Laporan
4.8 Analisis Hasil Hasil akhir pengujian secara konvensional dengan menggunakan metode promethee yang dilakukan terhadap 3 alternatif dan 14 kriteria, dengan tipe preferensi yang digunakan untuk setiap kriteria berupa usual dan quasi dengan nilai batas bawah 1 (hal. 47) menunjukkan bahwa alternatif B (id A002) menempati peringkat pertama dengan nilai net flow tertinggi sebesar 0.46428 sedangkan peringkat kedua ditempati oleh alternatif A (id A001) dengan net flow sebesar 0 dan peringkat ketiga ditempati oleh alternatif C (id A003) dengan net flow sebesar -0.46429 (hal. 74). Dari hasil pengujian tersebut kemudian di bandingkan dengan hasil pengujian yang dilakukan pada sistem yang telah dibuat dengan menggunakan data yang sama. Hasil akhir dari pengujian yang dilakukan pada sistem yang telah dibangun ternyata juga menghasilkan urutan rangking yang sama serta nilai net flow yang sama pula (hal. 79).