BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Metode Latihan
Latihan Pliometrik (multi box to box jump)
Pre-Test
Post-Test
Selisih rata-rata
49 46 46 42 40 40 39 38 38 38 36 35 34 34 33 32 32 31 31 30 30 29 28 24 23
57 56 54 52 52 50 50 50 48 47 46 44 43 43 42 42 41 40 39 39 38 38 38 36 35
8 10 8 10 12 10 11 12 10 9 10 9 9 9 9 10 9 9 8 9 8 9 10 12 12
Tabel diatas menjelaskan selisih antara subjek sebelum dan sesudah menjalani program latihan pliometrik (multi box to box jump) ,sebelum menjalani program latihan pliometrik hasil tes power otot terhadap responden yang menjadi sampel pada penelitian ini memperoleh skor dengan angka terkecil 23 dan angka terbesar 49.kemudian setelah sampel menjalani latihan yang diberikan selama 7 minggu,3 kali dalam seminggu,dengan repetisi 5-7 dan 8-10 set, hasil power otot tungkai yang di ukur dengan vertical jump memberikan peningkatan.sampel memperoleh skor dengan angka terkecil 35 dan angka terbesar 57.selisih rata-rata
34
peningkatan power otot tungkai setelah menjalani program latihan sebesar 9. untuk lebih jelasnya selisih rata-rata atau hasil peningkatan yang diperoleh sampel setelah menjalani program latihan dapat dilihat pada tabel berikut: 1) Rata-rata Daftar Perhitungan rata-rata pre-test No 1 2 3 4 5 6
Kelas Interval 23-27 28-32 33-37 38-42 43-47 48-52 Jumlah
F 2 8 5 7 2 1 25
Nilai Tengah 25 30 35 40 45 50
FX 50 240 175 280 90 50 885
x = ∑ fx ∑f
x = 885 = 35,4 25
Daftar Perhitungan rata-rata post-test No 1 2 3 4 5 6
Kelas Interval 35-38 39-42 43-46 47-50 51-54 55-58 Jumlah
F 6 6 4 5 2 2 25
x = ∑ fx ∑f
x = 1100,5 = 44,02 25
34
Nilai Tengah 36,5 40,5 44,5 48,5 52,5 56,5
FX 219 243 178 242,5 105 113 1100,5
Berdasarkan analisis diperoleh nilai rata-rata pre-test 35,4 dan nilai ratarata post test 44,02. jadi latihan pliometrik (multi box to box ) memberikan pengaruh yang signifikan dalam peningkatan power otot tungkai siswa MTS Negeri Suwawa.
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X1 (Hasil Tes Awal Hasil Vertical Jump) Skor data variabel X1 dalam penelitian ini adalah skor data yang di jaring sebelum pelaksanaan adanya tindakan pada siswa yang menjadi sampel terhadap hasil power otot tungkai yang diukur menggunakan vertical jump pada cabang olahraga bola voli. Dari data yang diperoleh menunjukan skor tertinggi 49 dan skor yang terendah 23. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 35,4 dan nilai varians sebesar 41,5 serta standar deviasi sebesar 6,44. Untuk nilai median sebesar 35 dan nilai modus sebesar 30,8. Distribusi data variabel X1 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1 Daftar Distribusi Frekuensi Variabel X1 No
Kelas Interval
Frekuensi
1
23- 27
2
2
28- 32
8
3
33- 37
5
4
38- 42
7
5
43- 47
2
6
48- 52
1
Jumlah
25
Dari tabel di atas ini dapat di lihat bahwa nilai median berada pada kelas ke tiga dengan frekuensi 5 dan nilai modus berada pada kelas ke dua dengan frekuensi 8.Hal ini menunjukan bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh skor rata-rata, dalam arti bahwa pada umumnya hasil
34
vertical jump pada cabang olahraga bola voli memiliki skor rata-rata yang dicapai sebelum eksperimen.Hal ini dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut: 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 22,5
27,5
32,5
37,5
42,5
47,5
52,5
Gambar 4.2.1. Histogram Data Variabel X1 4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X2 ( Hasil Tes Akhir Hasil Vertical Jump) Skor data Variabel X2 adalah skor data yang di jaring setelah pelaksanaan eksperimen terhadap hasil vertical jump pada cabang olahraga bola voli. Dari data yang diperoleh menunjukan skor tertinggi 58 dan skor terendah 35. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 44,02 sedangkan nilai varians sebesar 40,42 dan nilai standar deviasi sebesar 6,35. Nilai median sebesar 46 dan nilai modus sebsear 38,5. Distribusi data variabel X2 dapat dilihat pada tabel berikut:
34
Tabel 2 Daftar Distribusi Frekuensi Variabel X2 No
Kelas Interval
Frekuensi
1
35-38
6
2
39-42
6
3
43-46
4
4
47-50
5
5
51-54
2
6
55-58
2
Jumlah
25
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa modus berada pada kelas kedua. Nilai median berada pada kelas ketiga. Hal ini berarti bahwa repon yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh skor yang tidak jauh berbeda dengan rata-rata. Dalam arti bahwa pada umumnya hasil power otot tungkai yang di ukur dengan menggunakan tes vertical jump tidak jauh berbeda dengan skor rata-rata yang dicapai setelah eksperimen tes awal. Untuk jelasnya, hal ini dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut 7 6 5 4 3 2 1 0 34,5
38,5
42,5
46,5
Gambar 4.2.2 Histogram Variabel
34
50,5
54,5
58,5
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh latihan pliometrik terhadap daya ledak otot tungkai siswa. Pengujian persyaratan analisis yang dilakukan adalah uji normalitas data dan uji homogenitas varians populasi. Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian pre-test memiliki popoulsi yang berdistribusi normal atau tidak.sedangkan pengujian homogenitas dapat dilakukan melihat apakah populasi penelitian hasil pre-test dan post-test ini homogen.
4.2.1 Pengujian Normalitas Data Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada tabel dibawah ini yaitu: Tabel 3 Frekuensi Teoritis dan Frekuensi Pengamatan No
Batas
Z Batas
Z
L.Kls
F.Teoritis F.Pengamatan
Kelas
Kelas
Daftar
Interval
(Ei)
(Oi)
1
22,5
-2,00
0,1772
2
27,5
-1,22
0,3888
0,2116
5,29
2
3
32,5
-0,45
0,1736
0,2152
5,38
8
4
37,5
0.32
0,1255
0,2916
7,48
5
5
42,5
1,10
0,3643
0,2388
5,97
7
6
47,5
1,87
0,4693
0,1047
2,62
2
7
52,5
2,65
0,4960
0,0267
0,67
1
Dari hasil perhitungan tabel di atas diperoleh harga chi-kuadrat hitung sebesar 4.6 sedangkan hasil chi-kuadrat daftar sebesar 11.3. dengan kriteria pengujian terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika x² hitung < x² daftar (1-a)(k-3) dengan taraf nyata a=0,01 atau a=0,05 dan derajat kebebasan= k3. Dari daftar distrbusi chi-kuadrat pada alfa 0,01 diperoleh x² (1-0,01) (6-3) =(0,099)(3) =11,3.ternyata harga x² hitung lebih kecil dari x² daftar ( 4,6 < 11,3 ).
34
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
4.2.2 Pengujian Homogenitas Data Data hasil uji homogenitas untuk lebih jelasnya hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4 Daftar Pengujian Homogenitas Data Sampel Ke
Dk
1/dk
Si²
Log Si²
(dk) Log Si²
1
24
0,04
4,5
1,6180
38,832
2
24
0,04
40,42
1,6065
38,556
Jumlah
48
77,388
Dari hasil perhitungan diperoleh harga x² hitung sebesar 0.004. pada taraf nyata a=0,01 diperoleh x² (1-0,01) (2-1) = (0,99)(1)= 6,63. Ternyata harga chikuadat hitung lebih kecil dari chi kuadrat daftar ( 0,004 < 6,63 ). Jadi dapat disimpulkan bahwa chi-kuadrat hitung masih berada didalam daerah penerimaan hipotesis. Dengan demikian maka disimpulkan bahwa data hasil penelitian untuk data hasil pre-test dan post-test memiliki varians populasi yang homogen. 4.3 Pengujian Hipotesis Berdasarkan data hasil penelitian yang memilki varians populasi yang homogen dan berasal dari data populasi yang berdistribusi normal, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji analisis data penelitian eksperimen. Untuk menganalisis data eksperimen yang menggunakan pre-test dan post-test one group design. Dari hasil pengujian hasil pre-test dan post-test menunjukan harga thitung sebesar 15,24.Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga tdaftar 2,80. ternyata
34
harga thitung telah berada di dalam daerah penerimaan HA Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa HA diterima dan tidak dapat menerima Ho. Jadi dapat disimpulkan berarti latihan pliometrik (Bentuk Latihan Multiple box-to-box Jumps) memilki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan power otot tungkai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kurva berikut: ǀ ǀ ǀ
Ho
ǀ ǀ ǀ ǀ ǀ ǀ ǀ ǀ
HA -2,80
HA 2,80
15,24
Gambar 4.1.5 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
4.4 Pembahasan Proses pembelajaran dengan mengutamakan latihan pliometrik terhadap daya ledak otot tungkai pada cabang olahraga bola voli diawali dengan pemberian suatu penjelasan tentang latihan daya ledak otot tungkai itu sendiri serta penjelasan
tentang
mempraktikkan teknik
melakukan
latihan
melakukan latihan
pliometrik.selanjutnya pliometrik
dengan
peneliti baik dan
benar,setelah itu siswa diberikan tugas gerak untuk melakukan latihan pliometrik yang baik dan benar sebagaimana yang telah dicontohkan. Berdasarkan hasil penelitian pre-test menunjukan skor tertinggi 49 dan skor yang terendah 23. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 35,4 dan nilai varians sebesar 41,5 serta standar deviasi sebesar 6,44. Untuk nilai median sebesar 35 dan nilai modus sebesar 30,8. Sedangkan pada hasil penelitian post-test menunjukan skor tertinggi 58 dan skor terendah 35. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 44,02 sedangkan nilai varians sebesar 40,42 dan
34
nilai standar deviasi sebesar 6,35. Nilai median sebesar 46 dan nilai modus sebsear 38,5. Hal ini menunjukan bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian memperoleh peningkatan hasil rata-rata dari tes awal sampai test akhir. Untuk pengujian homogenitas data antara hasil penelitian pre-test dan post-test seluruh variabel memliki varians populasi yang homogen serta memiliki populasi yang berdistribusi normal. Untuk keperluan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji analisis data penelitian eksperimen. Untuk menganalisa data eksperimen yang menggunakan pre-test dan post-test one group design . Dari hasil pengujian hasil pre-test dan post-test menunjukan harga thitung sebesar 15,24.Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga tdaftar 2,80. ternyata harga thitung telah berada di dalam daerah penerimaan HA Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa HA diterima dan tidak dapat menerima Ho. Jadi dapat disimpulkan berarti latihan pliometrik (Bentuk Latihan Multiple box-to-box Jumps) memilki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan power otot tungkai.
34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Dari hasil pengujian hasil pre-test dan post-test menunjukan harga thitung sebesar 15,24.Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga tdaftar
2,80.
ternyata harga thitung telah berada di dalam daerah penerimaan HA Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa HA diterima dan tidak dapat menerima Ho. Jadi dapat disimpulkan berarti latihan pliometrik (Bentuk Latihan Multiple box-tobox Jumps) memilki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan power otot tungkai. Sedangkan dalam pengujian data normalitas yang diperoleh bahwa data variabel latihan pliometrik terhadap daya ledak otot tungkai siswa pada cabang olahraga bola voli merupakan data yang berasal dari ditribusi normal. Serta dalam pengujian homogenitas data variabel latihan pliometrik terhadap daya ledak otot tungkai berasal dari data populasi yang homogen (sama). Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penulis yakni” terdapat pengaruh latihan pliometrik terhadap power otot tungkai siswa MTS Negeri Suwawa pada cabang olahraga bola voli” dapat diterima. Hal ini terbukti dengan menerapkan latihan otot tungkai yang fokus memberikan dampak yang positif dan baik pada siswa serta dapat dibuktikan dengan hipotesis statistika berarti latihan pliometrik (Bentuk Latihan Multiple box-to-box Jumps) memilki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan power otot tungkai. 5.2 Saran Dengan memperhatikan hasil pembahasan dan kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: Diharapkan dengan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pecinta olahraga bola voli dan dapat menerapakan latihan pliometrik untuk menghasilkan power otot tungkai yang baik sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi hasilnya pada cabang olahraga bola voli.
34
34