77
BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBIAYAAN DANA BERPUTAR PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEKALONGAN
A. Pembiayaan Dana Berputar Pembiayaan Dana Berputar adalah fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip Musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktuwaktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah dengan menggunakan akad Musyarakah, Musyarakah merupakan akad dengan pola bagi hasil antara dua atau lebih pemilik modal yang bekerjasama untuk membiayai investasi usaha yang baru atau yang sudah berjalan.1 Manfaat
dari
Pembiayaan
dana
berputar
ini
guna
membantu
menanggulangi kesulitan likuiditas nasabah terutama kebutuhan dana jangka pendek dan nasabah dapat memanfaatkan pembiayaan bank secara optimal sesuai kebutuhan riil dengan cara melakukan penarikan sesuai dengan kebutuhan.2 1. Landasan Syariah a. Al-Qur’an Surat Shad [38], ayat 24:
ت َوقَلِ ْيل َما ُه ْم َّ إِالَّ الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا َو َع ِملُوا ال،ض ُ َوإِنَّ آَثِ ْي ًرا ِمنَ ا ْل ُخلَطَا ِء لَيَ ْب ِغ ْي بَ ْع ِ صالِ َحا ٍ ض ُه ْم َعلَى بَ ْع 1
Ibid., Wawancara dengan ibu Siti Elliyana selaku staf bagian Business Banking Officer, pada hari Senin, 16 Maret 2015 pukul 13.30 WIB. 2
78
…"Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bersyarikat itu sebagian dari mereka berbuat zalim kepada sebagian lain, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh; dan amat sedikitlah mereka ini…." b. Hadits Hadis Nabi riwayat Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf: “Allah swt.berfirman: ‘Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak yang lain. Jika salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari mereka.”(HR. Abu Daud, yang dishahihkan oleh al-Hakim, dari Abu Hurairah). c. Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Fatwa DSN no 30/DSN-MUI/IV/2002 tentang Pembiayaan Rekening Koran Syariah (PRKS), Fatwa DSN No 08/DSNMUI/IV/2000 tentang pembiayaan musyarakah, serta Surat DSN No U174/DSN/MUI/IX/2003 tanggal 12 September 2004 tentang jawaban DSN-MUI.3
B. Perbedaan Pembiayaan Dana Berputar dengan Pembiayaan Rekening Koran
3
Dokumentasi Bank Syariah Mandiri cabang Pekalongan
79
Produk Pembiayaan Dana Berputar (PDB) ini, memiliki kesamaan fungsi dengan pembiayaan rekening koran
yang biasa dimiliki oleh Bank
Konvensional, yakni untuk memenuhi likuiditas nasabah. Namun tetap ada yang membedakan antara Pembiayaan Dana Berputar dan Kredit Rekening Koran, berikut tabel perbedaanya:4 Tabel 1.1 Perbedaan Pembiayaan Dana Berputar dan Kredit Rekening Koran
Rekening transaksi
Mutasi
Rekening koran Pembebanan bunga/bagi hasil Laporan Transaksi
Pinjaman Dana Berputar dual account rek Koran dan Rekening Pembiayaan Pada rek Koran tidak terjadi saldo debet dan pada Rek pembiayaan tidak terjadi saldo kredit Tidak terjadi transaksi pembiayaan (selalu saldo kredit) Manual didasarkan atas saldo rata2 Rekening Pembiayaan dan realisasi sales bulanan debitur Terdapat dua laporan yaitu (i) laporan transaksi pada rekening koran dan (ii) laporan transaksi pada rekening pembiayaan
PRK Single account rekening Koran yang berfungsi juga sebagai rekening pembiayaan Pada rekening Koran dimungkinkan terjadi saldo kredit dan saldo debet Dapat menjadi transaksi pembiayaan (saldo debet) Otomatis dibebankan pada rekening PRK Hanya satu laporan transaksi pada rekening koran/rekening pembiayaan
Dari tabel tersebut dapat dilihat jelas perbedaan antara Pembiayaan Dana Berputar yang dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri dan pembiayaan Rekening
4
Tabel didapat dari Dokumentasi Bank Syariah Mandiri.
80
Koran. Dalam perbankan syariah yang lainpun memiliki produk pembiayaan rekening koran syariah, namun praktek dari pembiayaan rekening koran syariah masih sama dengan pembiayaan rekening koran pada bank konvensional, yakni hanya menggunakan satu rekening (single account) yang berfungsi sebagai rekening koran dan rekening pembiayaan. Sedangkan PDB menggunakan dua rekening yang memiliki fungsi berbeda-beda, yakni rekening koran yang berfungsi untuk menyetorkan bagi hasil nasabah kepada bank, dan rekening pembiayaan berfungsi untuk melakukan penarikan dari pembiayaan itu sendiri. Keuntungan dari penggunaan dua rekening (rekening koran dan rekening pembiayaan) yakni lebih memudahkan, dan untuk memisahkan antara penyetoran dan penarikan yang dilakukan nasabah, sehingga saldo pembiayaan terjaga. dan bank lebih mudah untuk melihat penggunaan dana pembiayaan karena nasabah juga harus melaporkan jumlah dan tujuan dari penggunaan dana tersebut. Jadi PDB yang ada di Bank Syariah Mandiri ini berbeda dengan produk pembiayaan rekening koran yang lain, baik itu produk rekening koran yang dimiliki oleh bank syariah maupun produk pembiayaan rekening koran bank konvensional.
C. Fitur yang dimiliki dari Pembiayaan Dana Berputar 1.
Limit pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan.
81
2.
Pembiayaan dapat dalam mata uang rupiah dan US Dollar.
3.
Pembiayaan bersifat revolving
4.
Perhitungan bagi hasil berdasarkan rata-rata penggunaan fasilitas.
5.
Pengembalian pembiayaan yang fleksibel sesuai dengan realisasi usaha.
6.
Jangka waktu maksimal 1 tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.
7.
Pembiayaan menganut sistem dual rekening.
8.
Penarikan fasilitas pembiayaan menggunakan bilyet cek / giro5
9.
Akad dalam Pembiayaan Dana Berputar (PDB) adalah Musyarakah karena penggunaan dana untuk pembiayaan bersifat fluktuatif yang menyebabkan proyeksi pendapatan selalu berubah (bukan nisbah bagi hasil), maka dalam akad dicantumkan kalimat : a. -“Proyeksi Pendapatan BANK tercatat dalam Rekening pembiayaan NASABAH
yang
dihitung
berdasarkan
Saldo
rata-rata
harian
penggunaan dana pembiayaan / Plafond Pembiayaan x Nisbah untuk BANK x Proyeksi Pendapatan NASABAH setiap bulan”. b. -“Bagi hasil (Syirkah) yang merupakan Nisbah untuk BANK akan diperhitungkan dan dibayar dari pendapatan yang diperoleh atas penggunaan dana Pembiayaan sesuai saldo yang
tercatat
dalam
Rekening Pembiayaan NASABAHyang dihitung dengan rumus : Saldo rata-rata harian pengunaan dana pembiayaan /Plafond pembiayaan x Nisbah untuk BANK x Realisasi pendapatan NASABAH setiap bulan”.1 5
Data diakses melalui situs website www.syariahmandiri.co.id, pada tanggal 15 Maret 2015 pukul 20.00 WIB.
82
10.
Pembayaran bagi hasil maksimal tanggal 5 (lima) setiap bulan.
11.
Biaya Administrasi 1,0% terhadap plafond pembiayaan
12.
Plafond pembiayaan nasabah ditentukan dengan beberapa kriteria: a. Kebutuhan akan modal kerja, dapat dihitung dengan menjumlahkan persediaan yang dimiliki dengan piutang dagang dan kemudian dikurangi Utang usaha, dan dari hasil tersebut dikalikan 70%. Dari perhitungan tersebut akan didapat berapa besar plafond yang bisa dikeluarkan oleh bank kepada nasabah. b. Jaminan yang diajukan.6
D. Ketentuan Pembiayaan Dana Berputar 1. Merupakan nasabah komersial kecil, menengah, besar dan korporasi yang potensial. 2. Harus membuat laporan penggunaan dana selama 1 (satu) bulan sekali. 3. Setiap periode penggunaan fasilitas Pembiayaan Dana Berputar harus dipastikan digunakan untuk pencapaian realisasi sales sehingga bagi hasil dapat direalisasikan. 4. Memiliki aktifitas rekening koran yang aktif berkaitan dengan kegiatan bisnisnya. 6
Wawancara dengan Bapak Fahrul selaku staf bagian Business Banking Officer, pada hari Senin 3 Maret 2015 pukul 14.30 WIB.
83
5. Walaupun telah memiliki rekening giro sebelumnya, diharapkan nasabah membuka rekening giro yang baru yang di-link dengan fasilitas pembiayaan. 6. Harus menyetor dana terlebih dahulu untuk setiap pemesanan buku cek/BG. 7. Semua jenis transaksi yang terkait dengan usaha nasabah dilakukan melalui rekening koran nasabah pada bank 8. Penarikan fasilitas dapat dilakukan sesuai kebutuhan nasabah, tetapi total outstanding tidak boleh melebihi fasilitas yang telah disetujui. 9. Setiap pelunasan dana pinjaman dapat digunakan kembali selama masih ada kelonggaran tarik. 10. Setiap bulan nasabah harus menyerahkan Daftar Transaksi Penggunaan Fasilitas Pembiayaan Dana Berputar (DTPFPDB) yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari akad pembiayaan. Penyerahan Daftar dimaksud telah diterima bank selambatnya tanggal 1 (satu) setiap bulan untuk transaksi bulan sebelumnya. Jika tanggal dimaksud jatuh bukan pada hari kerja, maka penyerahan dilakukan pada hari kerja berikutnya. 11. Marketing Officer, Assistant marketing Officerbertanggung jawab untuk mengadministrasikan dengan tertib DTPFPDB pada file pembiayaan. 12. Apabila ditemukan transaksi yang tidak wajar atas penggunaan dana tsb atau berbeda dengan DTPFPDB yang diserahkan nasabah, Marketing Officer, Assistant marketing Officer wajib melakukan teguran kepada nasabah dan mempertimbangkan
untuk
me-review
fasilitas
yang
diberikan.
84
ketidakwajaran ini bisa saja berupa penggunaan dana pembiayaan untuk kegiatan konsumtif dan tidak digunakan untuk modal kerja. 13. Untuk menghindari risiko rendahnya KAP,yang menyebabkan PPAP membesar, maka proyeksi pendapatan usaha nasabah harus dihitung secara benar dengan melakukan sensitivitas analysis. 14. Karena alasan bisnis, perubahan/ revisi plafond pembiayaan maupun sales maka juga harus dilakukan perhitungan ulang/revisi terhadap nisbah bagi hasilnya, dan hal ini harus diikuti dengan addendum akad. 15. Melakukan review secara berkala (3 bulanan) untuk setiap penggunaan fasilitas pinjaman yang telah dicairkan.7
E. Prosedur Pembiayaan Dana Berputar pada Bank Syariah Cabang Pekalongan Tugas pokok Bank Syariah pada umumnya memberikan fasilitas pembiayaan atau intermediary dengan mengumpulkan dana dari masyarakat dan memberikan pembiayaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang memerlukan. Dalam menyalurkan dana pembiayaan Bank Syariah Mandiri \ memiliki prosedur pembiayaan yang meliputi : 1. Nasabah mengajukan permohonan pembiayaan dan melakukan perjanjian Pembiayaan. Arti penting perjanjian bagi BSM yaitu :
7
Dokumentasi Bank Syariah Mandiri cabang Pekalongan
85
a) Perjanjian pembiayaan berfungsi sebagai dasar hukum bagi kedua belah pihak, b) Perjanjian pembiayaan merupakan dasar lahirnya perjanjian lainya, c) Perjanjian pembiayaan berfungsi untuk memperjelas hak dan kewajiban kedua belah pihak d) Perjanjian pembiayaan sebagai dasar lahirnya perjanjian asuransi. Perjanjian bagi BSM sangat penting, jika melihat arti penting dari perjanjian di atas. Maka perlu dijelaskan isi dari perjanjian pembiayaan. 1) Persyaratan
untuk
menjadi
nasabah
pembiayaan
dalam
perjanjian
pembiayaan pada BSM Pekalongan, yakni perorangan atau badan hukum. 2) Bentuk dan isi perjanjian pembiayaan antara BSM dan nasabah.8 Dalam praktek bentuk dan isi perjanjian pembiayaan antara suatu bank dengan bank lain berbeda, hal ini terjadi dalam rangka untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhanya masing-masing. Hal ini juga berlaku pada BSM Pekalongan, tetapi pada dasarnya suatu perjanjian dibuat dalam bentuk tertulis. Sebelum perjanjian ditandatangani kedua belah pihak, calon nasabah pembiayaan dan Bank Syariah Mandiri harus melalui beberapa tahap yang meliputi : a) Calon nasabah pembiayaan wajib membuat surat permohonan pemberian pembiayaan, kemudian diajukan kepada pihak bank,
8
Annual Report Bank Syariah Mandiri 2013, hlm. 139
86
b) Jika surat permohonan pembiayaan telah diterima bank, bank melakukan pemeriksaan yaitu dengan melihat apakah pembiayaan yang dimohonkan masuk dalam pasar sasaran dan KRD (Kriteria Resiko yang Dapat Dilayani) serta apakah telah memenuhi kelengkapan administrasi yang dibutuhkan atau mengajukan permohonan pembiayaan (seperti : untuk perorangan menyerahkan fotokopi KTP/ SIM/ Paspor/ Identitas lainya. Jika badan usaha menyerahkan fotokopi
KTP/ SIM/ Paspor/ Identitas lainya ditambah
menyerahkan NPWP, SIUP, Akte perusahaan dan legalitas lainya). c) Apabila surat permohonan pembiayaan yang diajukan masuk kategori diatas, maka bank akan melakukan penelitian dan analisis dengan cara melakukan kunjungan atau melihat secara langsung kegiatan usaha yang dijalankan calon nasabah pembiayaan, kemudian bank melakukan wawancara dengan calon nasbaah. Calon nasabah juga harus memenuhi kriteria 5C (Charater/ penilaian terhadap kepribadian, Capital/ modal, capacity/ kemampuan,
Condition of Economy/ kondisi ekonomi, dan
Collateral/ agunan). d) Bila penelitian dan analisis telah dilakukan oleh pihak bank, kemudian dilakukan pemutusan pembiayaan oleh pejabat pembiayaan. Bank kemudian mengeluarkan Surat Penawaran Putusan Pembiayaan (SP3) yang berisi tentang persyaratan pembiayaan yaitu meliputi jumlah pembiayaan, jangka waktu pembiayaan dan lain-lain, surat ini kemudian diajukan kepada calon nasabah pembiayaan, apabila calon nasabah pembiayaan menyetujui maka
87
dibuat perjanjian sesuai dengan persyaratan pembiayaan yang telah disepakati. Pemberian pembiayaan
yang dilakukan oleh BSM
Pekalongan
melimpahkan tugas kepada : a) Account Officer (A/O) Di BSM Pekalongan, pejabat ini terus bertugas memprakasai suatu pembiayaan. Selanjutnya membina nasabah pembiayaan tersebut agar memenuhi
kesanggupanya
terutama
dalam
pembayaran
kembali
pinjamanya. Selain itu A/O juga menerapkan sebagai bagian Support Pembiayaan, yaitu mengadakan penilaian keabsahanya, seperti kebenaran lampiran, kebenaran usaha maupun penggunaan pembiayaan, kebsahan jaminan, taksasi jaminan dan lain-lain. Setelah calon nasabah pembiayaan menjadi nasabah pembiayaan, maka A/O akan melakukan penanggulangan kemingkinan terjadinya masalah, sehingga tindakan preventif dapat dihindari sejauh mungkin. b) Pemimpin Cabang Pejabat ini berfungsi sebagain pemutus pembiayaan yang diprakasai oleh A/O, nantinya pejabat ini akan memutuskan apakah pembiayaan tersebut disetujui atau tidak. Bentuk perjanjian dalam pembiayaan yang biasanya digunakan ada 2 (dua) macam, yaitu : a) Di bawah tangan (onderhandsacte)
88
Dalam praktek bentuk perjanjian ini dinamakan perjanjian standar atau baku. Maksudnya adalah bahwa perjanjian yang isinya sudah dibakukan oleh atau sudah dalam bentuk tertulis dan dibuat oleh pihak yang kuat yaitu pihak bank. b) Dibuat Notariil/ Akte Authentik Dalam hal ini kedua belah pihak yaitu nasabah pembiayaan dan bank membuat persetujuan atau kesepakatan dihadapan notaris.9 Praktek yang dilakukan bank tidak menentukan secara khusus surat perjanjian mana yang akan digunakan, apakah di bawah tangan atau dibuat Notariil dalam perjanjian pembiayaan, tetapi biasanya ditentukan oleh besar kecilnya jumlah pembiayaan dan besar kecilnya resiko. Apabila
jumlah
pembiayaan besar, maka biasanya surat perjanjian dibuat nota riil, tetapi jika jumlah pembiayaan kecil, maka biasanya surat perjanjianya dibuat dibawah tangan. Praktek menentukan isi perjanjian pembiayaan para pihak harus mengadakan kesepakatan yang nantinya tertuang dalam perjanjian. Berikut ini dijelaskan mengenai isi perjanjian, hal-hal yang tertera dalam perjanjian pembiayaan adalah sebagai berikut : 1) Klausul mengenai pengertian.
9
Wawancara dengan ibu Siti Elliyana selaku staf bagian Business Banking Officer, pada hari Senin, 16 Maret 2015 pukul 13.30 WIB.
89
Klausul ini berisikan mengenai definisi dari istilah-istilah yang akan digunakan dalam perjanjian ini. 2) Klausul mengenai jumlah pembiayaan dan penggunaanya Klausul ini menerangkan secara jelas mengenai jumlah fasilias pembiayaan dan penggunaan dana tersebut oleh pihak kedua. 3) Klausul mengenai penarikan pembiayaan Penarikan pembiayaan dapat dilakukan apabila semua persyaratan yang diajukan oleh pihak bank telah dipenuhi oleh phak kedua. 4) Klausul mengenai jangka waktu Klausul ini menerangkan bahwa fasilitas pembiayaan tersebut haruslah dilunasi dalam jangka waktu yang telah dituangkan dalam akad, apabila mundur dari tanggal jatuh tempo maka akan dikenakan denda. 5) Klausul mengenai pembayaran angsuran dan denda Tata cara pembayaran yaitu menurut angsuran tetap, yaitu jumlah angsuran pokok pembiayaan dan nisbah bagi hasilnya dibayar dalam beberapa kali tiap bulan berturt-turut dengan jumlah tertentu. Batas pembayaran angsuran maksimal sampai akhir bulan angsuran. Adapun sanksi dari keterlambatan pembayaran angsuran dikenakan denda. 6) Klausul mengenai force majure Klausul ini mengenai pembebasan denda untuk pihak kedua jika keterlambatan pembayaran angsuran itu disebabkan oleh kejadian di luar kekuasaan dan kemampuan pihak kedua.
90
7) Klausul mengenai pengakuan hutang Klausul ini berisikan tentang pernyataan dari pihak kedua yang mengaku secara sah dan sebenar-benarnya berhutang dan karenanya berkewajiban untuk melunasi hutang tersebut. 8) Klausul mengenai jaminan Dalam jaminan harus dijelaskan secara terperinci, mengenai jenis jaminan, dan pengikatan jaminanya. 9) Klausul mengenai asuransi Didalam klausul ini pihak bank mengasuransikan barang dan jaminan lainya dan jiwa pihak kedua agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 10) Klausul mengenai syarat-syarat yang harus diperhatikan pihak kedua klausul ini berisikan tentang : a) Pernyataan menjamin dari pihak kedua bahwa dalam melakukan perjanjian tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku di Indonesia serta tidak ada sengketa yang sedang terjadi, yang dapat berpengaruh merugikan akad pembiayaan, b) Hal-hal yang harus dilakukan pihak kedua terkait dengan pembiayaannya, terkait dengan pembiayaannya, c) Hal-hal yang tidak boleh dilakukan pihak kedua terkait dengan pembiayaannya. 11) Klausul mengenai kewajiban tambahan nasabah pembiayaan
91
Kewajiban nasabah pembiayaan untuk menandatangani akad pembiayaan dan/atau menyerahkan dokumen-dokumen lainya yang terkait dengan pembiayaan ini. 12) Klausul pernyataan mengenai : Tata cara eksekusi seluruh jaminan apabila pembiayaan tidak dilunasi pada waktu yang telah ditentukan. 13) Klausul mengenai biaya tambahan Biaya tersebut meliputi : bea materai, biaya percetakan, biaya notaris, biaya Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan biaya lainnya. 14) Klausul mengenai penyelesaian perselisihan Klausul ini menerangkan cara penyelesaian sengketa, bila suatu hari nanti pemberian pembiayaan ini bermasalah. 15) Klausul mengenai domisili Klausul ini menerangkan tempat kedudukan hukum yang tepat. Penentuan domisili sebagai bentuk kepastian hukum apabila dikemudian hari pemberian pembiayaan bermasalah. 16) Klausul mengenai pemberitahuan Klausul ini menerangkan bahwa semua pemberitahuan mengenai akad ini dianggap disampaikan secara baik dan sah, bila dikirim dengan surat tercatat. 17) Klausul mengenai ketentuan tambahan a) Mengatur hak-hak terhadap kuasa debitur,
92
b) Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian tunduk pada hukum positif yang berlaku di Indonesia, c) Ketentuan
pemberlakuan
akad
perjanjian
sejak
penandatanganan
perjanjian pembiayaan.10 Adapun yang menjadi acuan bank dalam melakukan penelitian dan analisis terhadap debitur meliputi beberapa kriteria di bawah ini, yaitu : a. Prinsip-prinsip kepercayaan yang terdiri dari : 1) Kebenaran identitas debitur maupun kebenaran dari usaha yang dikelola 2) Debitur mendapat pengakuan dari instansi yang terkait. b. Kehati-hatian yang meliputi : 1) Pihak bank dalam memberikan pembiayaan harus berhati-hati, oleh karena itu bank melakukan penelitian dan analisis yang mendalam terhadap calon nasabah pembiayaan dengan cara melihat secara langsung kegiatan usaha calon nasabah pembiayaan secara kualitatif maupun kuantitatif, sehingga terhindar dari kasus usaha yang fiktif dan over pembiayaan. 2) Melakukan wawancara dengan calon nasbah pembiayaan atau pemilik usaha. Dalam melakukan wawancara, calon debitur tidak bisa diwakili kecuali apabila suatu usaha yang dalam kepemilikanya atas nama beberapa orang maka dapat diwakilkan dengan cara melihat akte pendirian usaha tersebut.
10
(Klausul Perjanjian Pembiayaan pada BSM), data diperoleh dari dokumentasi BSM cabang Pekalongan.
93
3) Melakukan wawancara dengan pihak ketiga atau rekan kerja untuk mendapat second opinion, misalnya rekan bisnisnya maupun sesama bank. Dan yang paling penting pihak bank wajib meminta informasi dari bank Indonesia, untuk mengetahui apakah calon nasabah pembiayaan itu masuk black list/ daftar hitam Bank Indonesia atau tidak.11 c. Harus memenuhi kriteria 5C yang terdiri dari : 1) Character/ penilaian terhadap kepribadian Yaitu penilaian kepribadian calon nasabah pembiayaan dengan cara melihat secara langsung kehidupan sehari-seharinya. Selain dari itu bisa juga meminta informasi secara formal dari Bank Indonesia guna mengetahui apakah calon nasabah pembiayaan pernah masuk dalam daftar hitam Bank Indonesia atau tidak. 2) Capital/ Modal Kriteria ini dapat dilihat di neraca calon nasabah pembiayaan, yaitu adanya perbandingan antara aktiva dan pasiva. Dalam arti Bank dapat melihat komposisi modal yang seimbang. Keseimbangan modal inilah yang menjadi acuan Bank dalam memberikan pembiayaan. 3) Capacity/ kemampuan Bank harus mengetahui dengan pasti sampai dimana kemampuan menjalankan usaha calon nasabah pembiayaan. Kemampuan ini sangat
11
Wawancara dengan Bapak Fahrul, selaku staf bagian Business Banking Officer, pada hari Senin, 3 Maret 2015 pukul 14.30 WIB.
94
penting karena kemampuan inilah yang menentukan besar kecilnya pendapatan suatu perusahaan dimasa yang akan datang. Terkadang seseorang memiliki kemampuan untuk membayar namun tidak memiliki kemauan, dan terkadang juga tidak memiliki kemampuan tetapi memiliki kemauan yang besar, hal inilah yang harus dihindari dan calon nasabah harus memiliki kemauan dan kemampuan. 12 Untuk dapat mengetahui kemampuan calon nasbah pembiayaan, bank dapat memperolehnya dengan cara : melihat riwayat hidup (biodata) termasuk pendidikan, kursus-kursus dan latihan-latihan yang pernah diikuti serta yang tak kalah penting adalah pengalaman kerja dimasa lalu. 4) Condition of Economy/ Kondisi ekonomi Bank selalu meninjau suatu prospek usaha ke depanya. Apabila suatu usaha yang jenuh kurang mendapat perhatian dari Bank. Kesimpulannya Bank selaku pemberi pembiayaan selalu melihat prospek pasar/ market. 5) Collateral/ Agunan Bank tidak bisa memberikan pembiayaan melebihi dari nilai jaminan/ agunan yang dijaminkan oleh nasabah pembiayaan. Bank dalam memberikan
pembiayaan
harus
melakukan
proteksi
terhadap
pembiayaannya, maka prinsip collateral atau agunan yang berupa aktiva
12
Wawancara dengan Bapak Fahrul, selaku staf bagian Business Banking Officer, pada hari Senin, 3 Maret 2015 pukul 14.30 WIB.
95
tetap atau benda tidak bergerak dan benda bergerak tersebut di asuransikan.13 2. Apabila pembiayaan yang diajukan oleh nasabah disetujui, maka tahap selanjutnya adalah pemcairan. Dalam tahap pencairan meliputi 3 aspek, yaitu : Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan (SP3), akad, dan realisasi, bagian dalam SP3 adalah : a) Persetujuan Bank Syariah Mandiri b) Rincian skim pembiayaan, yang meliputi : besaran nisbah/ margin, waktu pembayaran pembiayaan, penggunaan cek/ BG dalam menarik uang. c) Persyaratan yang harus dipenuhi selanjutnya adalah proses Akad adalah proses dimana terjadinya pengikatan kontrak perjanjian antara bank dan nasabah, akad yang dilakukan oleh bank dan nasabah dilakukan dihadapan notaris sehingga memiliki nota riil, akad dalam pembiayaan dana berputar ini adalah akad Musyarakah, dalam proses akad juga adanya pengikatan jaminan nasabah. 3. Proses realisasi adalah proses yang terakhir, dalam hal ini nasabah harus membuka 3 rekening, yaitu : rekening operasional, rekening giro PDB, rekening PDB. Setelah itu nasabah harus membuat cek/BG untuk menarik dana bank, dan proses yang terakhir adalah Loan Draw Dawn (realisasi pencairan), nasabah sudah dapat menggunakan dana yang diberikan oleh bank secara optimal. 13
144-147.
Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Perbankan Syariah, (Jakarta : Zikrul Hakim. 2003), hlm.
96
4. Selanjutnya adalah proses monitoring. Dalam proses monitoring, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, yaitu : 1) Angsuran, bank memastikan angsuran nasabah masuk tiap bulanya, 2) Laporan penjualan, bank memantau penjualan usaha bisnis nasabah, biasanya bank melihat di awal bulan, 3) Gambaran tempat usaha, bank memantau bagaimana gambaran tempat usaha yang dijalankan oleh nasabah, biasanya dilakukan pada waktu tertentu.14
F. Alur Transaksi Pembiayaan Dana Berputar Bank Syariah Mandiri Nasabah yang mengajukan pembiayaan dana berputar dan telah mendapatkan persetujuan maka akan memiliki dua rekening yakni rekening koran dan rekening pembiayaan. plafond pembiayaan akan masuk pada rekening pembiayaan, dan selanjutnya, jika nasabah akan melakukan penarikan dana pembiayaan tersebut, maka menggunakan cek/ bilyet giro, jumlah penarikan tersebut maka secara otomatis akan mengurangi saldo pada rekening pembiayaan, dan jika nasabah akan melakukan pembayaran bagi hasil, maupun angsuran pokok maka nasabah menggunakan rekening koran, dan secara otomatis akan ditransfer ke rekening pembiayaan. pada setiap tanggal 1 tiap bulan nasabah harus menyerahkan Daftar Transaksi Penggunaan Fasilitas
14
Wawancara dengan Bapak Fahrul selaku staf bagian Business Banking Officer, pada hari Senin, 25Maret 2015 pukul 14.30 WIB.
97
Pembiayaan Dana Berputar (DTPFPDB), nasabah menyetorkan bagi hasil usaha kepada BSM tiap tanggal 5. Berikut adalah alur transaksi dari pembiayaan dana berputar Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan. Gambar 4.1 Gambar mekanisme Alur Transaksi Pembiayaan Dana Berputar Bank Syariah Mandiri
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan, 1. Nasabah melakukan Akad Musyarakah dengan Bank Syariah Mandiri. Setelah akad, nasabah membuka Rekening Koran (Giro BSM) dan Bank membuat fasilitas pembiayaan Dana Berputar (dual account) serta
98
menetapkan plafond pembiayaan dalam Rek. Administratif (off balance sheet). 2. Apabila Nasabah menarik/menggunakan fasilitasnya, cukup menarik cek/BG atau alat bukti bayar lainnya. Apabila dana di rekening koran tidak cukup, sistem otomatis mendebet Rekening Pembiayaan nasabah untuk kemudian menambah Rekening Koran nasabah 3. Setiap penarikan, nasabah menerbitkan Daftar Transaksi Penggunaan Fasilitas Pembiayaan Pinjaman Dana Berputar yang dipersyaratkan dalam akad yang berisi antara lain no cek/BG/atau surat perintah bayar; tanggal penarikan; nominal; penerima; tujuan penggunaan dana. 4. Apabila nasabah bertransaksi dengan supplier dan ingin melakukan pembayaran, cukup menarik cek/BG atau alat bukti bayar lainya. Supplier melakukan penagihan ke Bank 5. Supplier melakukan penagihan ke Bank 6. Bank membayar tagihan supplier. 7. Sewaktu-waktu nasabah dapat melunasi pembiayaan dengan melakukan penyetoran dana melalui rekening korannya, yang secara otomatis akan ditransfer ke rekening pembiayaan untuk mengurangi baki debet rekening pembiayaannya.15
15
Dokumentasi Bank Syariah Mandiri.
99
Produk Pembiayaan Dana Berputar (PDB) merupakan salah satu fasilitas pembiayaan modal kerja yang sebenarya cukup menguntungkan untuk nasabah karena nasabah hanya cukup membayar nisbah bagi hasilnya saja setiap bulan sementara pokok pembiayaanya dikembalikan pada akhir jangka waktu pembiayaan. Pembiayaan dana berputar ini cocok digunakan pada usaha tradding (perdagangan) karena memang pembiayaan ini diperuntukan untuk usaha yang memiliki perputaran dana yang cepat. Untuk saat ini saja, di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan telah memiliki 87 (delapan puluh tujuh) nasabah pembiayaan dana berputar. Hal ini menunjukan bahwa Pembiayaan ini mampu memberikan manfaat dan mampu mengatasi
permasalahan
para
nasabah
pembiayaan
terkait
dengan
permodalan. Pencapaian 87 nasabah pembiayaan dana berputar yang dicapai oleh BSM cabang Pekalongan ini merupakan sebuah prestasi, karena di seluruh cabang BSM yang ada di Indonesia, BSM cabang Pekalonganlah yang memiliki jumlah nasbah pembiayaan dana berputar yang terbanyak dibandingkan dengan cabang yang lain hanya memiliki 5 sampai 7 nasabah saja. Hal ini disebabkan, melihat dari kondisi perekonomian di daerah Pekalongan yang sebagian besar masyarakatnya memiliki profesi sebagai pengusaha batik, dan pengusaha konveksi. Dan para pengusaha batik dan
100
pengusaha konveksi inilah yang mendominasi nasabah pembiayaan dana berputar.16
G. Perhitungan Bagi Hasil
Tabel 4.1 Tabel Perhitungan Bagi Hasil Pembiayaan Dana Berputar17
16
Data-data dari hasil Observasi dan wawancara dengan ibu Siti Elliyana selaku staff bagian Bussiness Banking Officer, pada hari Senin, 16 Maret 2015 pukul 13.30 WIB. 17 Data-data diperoleh dari dokumentasi Bank Syariah Mandiri cabang Pekalongan.
101
Contoh perhitungan bagi hasil18: Plafon Pembiayaan tuan Zulkifli adalah Rp. 500.000.000 dengan price/ expected rate 13,25% jangka waktu pembiayaan adalah 12 bulan, proyeksi penjualan yang digunakan didasarkan pada proyeksi penjualan tahun sebelumnya yakni tahun tahun 2014 adalah Rp. 2.184.000.000 (pembulatan). Maka proyeksi bagi hasil dapat dihitung : Realisasi rata-rata penjualan tahun 2014 (perbulan) = Proyeksi penjualan 2014 12 = Rp. 2.184.000.000 12 Realisasi rata-rata penjualan tahun 2014 (perbulan) = Rp. 182.000.000 Proyeksi pendapatan bank
= Plafon x Price = Rp. 500.000.000 X 13,25% = 66.250.000
Nisbah bagi hasilbank = Proyeksi pendapatan bank x 100% Sales tahunan =
66.250.000 x 100% 2.184.000.000 = 3,03 %
Nisbah bagi hasil nasabah
= 100% - Nisbah bagi hasil bank = 100% - 3,03 %
18
Data dari hasil observasi perhitungan bagi hasil
102
Proyeksi pendapatan Bank
= Nisbah bagi hasil bank X Realisasi penjualan = 3,03 % x 182.000.000 = Rp. 5.520.833
H. Hal-hal yang Menjadi Perhatian dalam Pemberian Pembiayaan Dana Berputar 1. Pada saat pembukaan fasilitas a. dalam memberikan pembiayaan ini harus memperhatikan : 1) Fasilitas hanya diperuntukan kepada perorangan atau perusahaan yang secara bisnis membutuhkan cashflow yang cepat. 2) Cabang melakukan perhitungan penetapan bagi hasil khususnya proyeksi sales nasabah dengan sangat hati-hati dan konservatif. 3) Menetapkan besar kebutuhan pembiayaan yang akurat untuk menghindari terdapatnya dana idle yang harus dipelihara oleh bank. b. Pastikan sebelum pemberian fasilitas, nasabah telah membuka rekening Koran diBSM sesuai ketentuan yang berlaku. Rekening Koran tersebut harus clean tidak terkait dengan fasilitas lain sebelumnya misalnya fasilitas payment point, autodebet, autosave, dan lain-lain c. Cermat dalam pengisian data-data pada fasilitas pembiayaan Dana Berputar pada AS400 khususnya saat mengisi data proyeksi sales nasabah setiap bulan.
103
d. Seluruh beban yang tidak terkait dengan pembiayaan harus dari dana nasabah misalnya pemesanan buku cek/BG. 2. Pada saat Perhitungan Pembebanan Bagi Hasil a. Cabang memastikan setiap bulan nasabah menyerahkan Daftar Transaksi Penggunaan Fasilitas Pembiayaan Dana Berputar (DTPFPB) yang berisikan informasi penggunaaan pembiayaan pada bulan tersebut. b. Tanggal 1 (satu) setiap bulan cabang mencetak, menginformasikan dan mengirimkan ke nasabah Rekening Pembiayaan Dana Berputar nasabah dengan menggunakan formulir Rekening Pembiayaan Dana Berputar (FORM/RKPEMB-01) yang memuat data plafond nasabah, saldo pembiayaan,
rata-rata saldo pembiayaan, proyeksi pendapatan untuk
bank. (lampiran 2) c. Pastikan nasabah telah menyetor dana bagi hasil untuk bank ke rekening Koran yang bersangkutan paling lambat pada tanggal 5 (lima) setiap bulan dan pada hari yang sama segera menginput dan memproses jumlah pembayaran nasabah ke fasilitas pembiayaan Dana berputar pada AS400. Selanjutnya
systemsecaraotomatis
akan
memindahbukukan
kependapatan bagi hasil bank. Apabila tanggal 5 (lima) jatuh hari libur maka pembayaran
dilakukan pada hari kerja sebelumnya.
d. Apabila cabang tidak melakukan proses pada butir (3) diatas pada pada hari yang sama maka pada akhir hari system akan mendebet setoran
104
tersebut untuk menurunkan/melunasi outstanding pembiayaan (bukan untuk membayar pendapatan bagi hasil). e. Untuk menghindari butir (4) diatas disarankan nasabah memiliki rekening penampungan lainnya untuk menampung pembayaran bagi hasil untuk bank, dan baru akan dikredit ke rekening Koran nasabah untuk proses pembayaran bagi hasil oleh Bank pada tanggal yang ditetapkan. f. Dikenakan denda sebesar 0,00069 x angsuran tertunggak perhari apabila pembayaran bagi hasil lewat tanggal 5 (lima) g. Setiap bulan bagian administrasi pembiayaan mencetak laporan outstanding rekening Pembiayaan Dana Berputar, Laporan Realisasi pendapatan bank 3. Pada saat Jatuh Tempo a.
Pada tanggal jatuh tempo system akan menghitung penggunaan dana pembiayaan dari tanggal 1 s/d tanggal jatuh tempo sertaproyeksi pendapatan bank.
b.
Pastikan nasabah menyetor pelunasan pembiayaan pokok dan bagi hasil ke rekening Koran yang bersangkutan pada tanggal jatuhtempo dan pada hari yang sama segera menginput dan pemprosesan jumlah pembayaran nasabah ke fasilitas pembiayaan Dana berputar pada AS400.Selanjutnya system secara otomatis akan memindahbukukan kependapatan bagi hasil bank.
c.
Lakukan tutup fasilitas di AS400
105
4. Pada saat Perubahan plafond perubahan ekspektasi rate maupun ekspektasi sales a. Setiap perubahan plafond pembiayaan, ekspektasi rate, ekspetasi sales nasabah, system akan melakukan perubahan nisbah bagi hasil untuk bank maupun nasabah. b. Harus dilakukan addendum akad. c. Perubahan ini tidak akan menyebabkan berubahnya rate of return d. Sistim efektif akan melakukan perhitungan bagi hasil baru pada awal bulan berikutnya dengan menggunakan data perubahan terakhir. e. Untuk menghindari kekurangan/kelebihan pendapatan bagi hasil Bank akibat perubahan tersebut, maka perubahan data fasilitas tersebut dilakukan pada awal bulan.19 Meskipun telah dilakukan berbagai analisis sebelum memberikan Pembiayaan, namun Pembiayaan Dana Berputar ini rentan terhadap PPAP, maka perlu dilakukan beberapa Antisipasi, diantarnya: 1. Pembatasan portofolio pinjaman musyarakah 2. Kebijakan kriteria nasabah dan jenis usaha yang layak diberikan 3. Fasilitas ini hanya diberikan kepada nasabah pembiayaan yang memiliki record yang baik 4. Expected sales/pendapatan usaha nasabah agar dihitung dengan konservatif
19
Dokumentasi Bank Syariah Mandiri.
106
5. Melakukan perubahan nisbah bagi hasil melalui addendum akad 6. Monitoring pasca pencairan yang intensif & disiplin dalam pemenuhan kelengkapan dokumen yang disyaratkan 7. Melakukan review secara berkala (3 bulanan) untuk setiap penggunaan fasilitas pinjaman yang telah dicairkan.20
I. Kelebihan dan Kekurangan dari Pembiayaan Dana Berputar 1. Kelebihan a. Nasabah yang menggunakan pembiayaan ini tidak perlu menurunkan modal kerjanya untuk mengangsur pembiayaan, dana yang digunakan untuk modal kerja akan tetap berputar digunakan kembali untuk modal kerja. Karena nasabah hanya membayar bagi hasilnya saja tiap bulan, dan tidak perlu mengurangi modal kerja. b. Terjaga secara kolitibilitas c. Lebih aman21 2. Kekurangan Selain kelebihan, pembiayaan dana berputar ini juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya adalah : a. Pembiayaan ini memiliki resiko tinggi bagi bank, karena sebagian besar dari nasabah melakukan perpanjangan waktu pembiayaan, pada hakikatnya maksimal perpanjangan adalah dua kali, namun pada 20
Dokumentasi Bank Syariah Mandiri. Data-data dari hasil observasi dan wawancara dengan Bapak Fachrul Azwi selaku staf bagian Business Banking Officer, pada hari Senin 25 Maret 2015 pukul 14.30 WIB. 21
107
prakteknya di BSM Pekalongan perpanjangan pembiayaan ini bisa mencapai tiga kali, tetapi diikuti dengan penurunan pokok secara bertahap dan akan ada akad baru yang digunakan yakni akad Musyarakah Mutanaqishah (hanya untuk pembiayaan yang dianggap masih layak). dengan adanya perpanjangan waktu yang dilakukan oleh sebagian besar nasabah, maka pihak BSM tidak bisa melaksanakan pembiayaan dana berputar dengan jumlah yang besar kepada nasabah baru/ lebih dibatasi lagi. b. Saat akan melakukan perpanjangan pembiayaan maka nasabah harus mengikuti proses dari awal lagi, seperti pertama kali akan melakukan pembiayaan. c. Bagi nasabah, pada akhir periode pembiayaan akan merasa lebih berat dalam pelunasan karena harus melunasi seluruh pokok pembiayaan, hal inilah yang menyebabkan sebagian besar nasbaah pembiayaan dana berputar selalu melakukan perpanjangan pembiayaan.22
22
Ibid.,