BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Deskripsi data dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik responden. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi Ekonomi Syariah angkatan 2014 dan 2015. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional stratifid random sampling. Proporsional digunakan untuk menentukan besarnya sampel pada tiap – tiap kelas. Proporsional disini yaitu menentukan jumlah sampel mahasiswa berdasarkan angkatan. Sedangkan stratified
random
sampling
yaitu
cara
mengambil
sampel
dengan
memperhatikan strata (tingkatan) di dalam populasi. Dasar penentuan strata diambil dari segi pengelompokan kelas yaitu kelas reguler pagi, reguler sore dan non reguler. Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari 43 item pertanyaan. Namun setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas, terdapat satu item pernyataan yang tidak valid. Dengan demikian ada 42 item pernyataan yang dapat diikutkan dalam proses pengujian hipotesis dan analisis data. Adapun yang termuat dalam kuesioner terdiri dari 3 bagian yaitu petunjuk pengisian, identitas responden dan pernyataan mengenai tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Pada penelitian ini kuesioner disebar sebanyak 300. Dari 300 kuesioner yang disebar, kuesioner yang terkumpul sebanyak 290 kuesioner. Kemudian
78
79
dari 290 kuesioner tersebut, diambilah sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 287 kuesioner. Kuesioner yang terkumpul semuanya telah terisi penuh, pengecekan dan konfirmasi ulang telah dilakukan pada responden yang belum melengkapi kuesionernya. Pendistribusian dan pengumpulan kuesioner dilakukan pada bulan September 2016. Setiap responden mempunyai karakteriktik yang berbeda, oleh karena itu, perlu dilakukan deskripsi data responden berdasarkan karakteristiknya. Berikut
ini
akan
disajikan
deskripsi
data
responden
berdasarkan
karakteristiknya sebagai berikut : 1. Deskripsi Responden Berdasarkan Angkatan Adapun data mengenai deskripsi responden berdasarkan angkatan atau tahun akademik pada program studi Ekonomi Syariah adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Angkatan Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent 135 47,0 47,0 47,0 2014 Valid
2015 Total
152 287
53,0 100,0
53,0 100,0
100,0
*Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan gambar diagram diatas, hasil pengumpulan data berdasarkan angkatan, sudah sesuai dengan proporsi sampel penelitian yang telah ditentukan pada bab III yaitu jumlah responden angkatan 2015 yang diambil sebanyak 152 mahasiswa atau jika dipersentasekan adalah sebesar 53%, sedangkan jumlah responden angkatan 2014 sebanyak 135 mahasiswa
80
atau jika dipersentasekan sebesar 47% dari responden total. Simpulannya Jumlah sampel dari mahasiswa angkatan 2015 lebih banyak dibandingkan angkatan 2014 karena jumlah populasi di angkatan 2015 jauh lebih banyak dari angkatan 2014. 2. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi dua kategori yaitu laki-laki dan perempuan. Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Valid
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent 67 23,3 23,3 23,3 Laki-Laki 220 76,7 76,7 100,0 Perempuan Total 287 100,0 100,0
S *Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat disimpulkan bahwa responden lebih didominasi oleh perempuan yaitu sebesar 220 responden dengan persentase sebesar 76,7%, sedangkan sisanya adalah responden laki – laki sebesar 67 responden atau 23,3% dari responden total. 3. Deskripsi Responden Berdasarkan Program Kelas Adapun data responden mengenai program kelas yang dipilih oleh mahasiswa terbagi menjadi 3 kelas diantaranya adalah sebagai berikut :
81
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Program Kelas
Reguler Pagi Kelas
ANGKATAN 2014 2015 101 135
Reguer Sore Non Reguler
Total
19 15 135
8 9 152
Total 236 27 24 287
*Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari hasil pengumpulan data, berdasarkan program kelas yang diambil responden, dapat disumpulkan sudah sesuai dengan proporsi sampel penelitian yang telah ditentukan pada bab III yaitu jumlah responden program kelas reguler pagi angkatan 2014 sebesar 101 sedangkan angkatan 2015 sebesar 135 responden dari jumlah total 236 responden. Kemudian responden dengan pilihan program kelas reguler sore angkatan 2014 sebesar 19 dan angkatan 2015 sebesar 8 responden dari jumlah total 27 responden. Selanjutnya responden dengan pilihan program kelas non reguler angkatan 2014 diambil sebesar 15 orang dan angkatan 2015 sebesar 9 responden dari jumlah total 24 responden, sehingga jika total masing – masing program kelas dijumlahkan, maka didapatkan total keseluruhan responden sebesar 287 responden. 4. Deskripsi Responden Berdasarkan Alamat Adapun data mengenai alamat mahasiswa yang memutuskan memilih program studi Ekonomi Syariah di STAIN Pekalongan adalah sebagai berikut:
82
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Alamat Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Kota Pekalongan
Valid
Kab. Pekalongan Luar Kota / kab. Pekalongan Total
99
34,5
34,5
34,5
89
31,0
31,0
65,5
99
34,5
34,5
100,0
287
100,0
100,0
*Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berasal dari kota Pekalongan dan luar kota / kab Pekalongan. Hal ini dilihat dari jumlah frekuensi yaitu jumlah responden yang berasal dari kota Pekalongan dan dari luar kota Pekalongan adalah seimbang yaitu sebanyak 99 orang, sedangkan sisanya adalah responden yang berasal dari Kab. Pekalongan yaitu sebanyak 89 orang, sehingga dapat disimpulkan bahwa kebanyakan mahasiswa di STAIN Pekalongan berasal dari kota Pekalongan dan luar kota/kab Pekalongan. 5. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua Adapun data mengenai pekerjaan orang tua responden diantaranya adalah sebagai berikut :
83
Tabel 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 35 12,2 12,2 12,2 Pedagang 105 36,6 36,6 48,8 Wiraswasta 19 6,6 6,6 55,4 Petani Valid
Buruh dan karyawan Guru dan PNS Lain-lain Total
82
28,6
28,6
84,0
21 25 287
7,3 8,7 100,0
7,3 8,7 100,0
91,3 100,0
*Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas pekerjaan orang tua mahasiswa didominasi bekerja sebagai seorang wiraswasta yaitu sebanyak 105 orang. Kemudian 85 orang tua responden memiliki pekerjaan sebagai buruh dan karyawan, selanjutnya 35 orang tua responden memiliki pekerjaan sebagai pedagang, 25 orang tua responden memiliki pekerjaan lain-lain, 21 orang tua responden bekerja sebagai petani dan sisanya adalah bekerja seorang guru dan PNS yaitu sebanyak 21 orang tua responden. 6. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan Orang Tua Responden Per bulan Adapun data mengenai pendapatan orang tua responden perbulan diantaranya adalah sebagai berikut:
84
Tabel 4.6 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan Orang Tua Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent > Rp 500.000 – 212 73,9 73,9 73,9 < Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 58 20,2 20,2 94,1 < Rp 4.000.000 Valid Rp 4.000.000 – 14 4,9 4,9 99,0 < Rp 6.000.000 Rp 6.000.000 – 3 1,0 1,0 100,0 < Rp 8.000.000 287 100,0 100,0 Total *Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat diketahui bahwa sebanyak 212 responden menjawab pendapatan orang tuanya memiliki penghasilan kisaran kurang dari Rp 500.000 rb – Rp. 2 juta, 58 responden menjawab bahwa pendapatan orang tuanya sebesar Rp. 2 juta – kurang dari Rp. 4 juta, 14 orang responden menjawab bahwa pendapatan per bulannya sebesar Rp. 4 juta – kurang dari Rp. 6 juta dan sisanya 3 responden menjawab pendapatan orang tuanya sebesar Rp. 6 juta – kurang dari Rp. 8 juta, sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa termasuk dalam golongan menengah ke bawah.
B. Analisis Data 1. Uji Validitas Instrumen Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 20. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
85
melihat korelasi antara skor masing – masing item dengan total skor yang ingin diukur, yaitu dengan menggunakan Coefficient Correlation Pearson dalam SPSS. Instrumen dikatakan valid jika nilai signifikansinya < 0,05, sedangkan jika nilai signifikansinya > 0,05, maka istrumen dikatakan tidak valid. Jika didalam butir pernyataan ada yang tidak valid, maka pernyataan tersebut akan dibuang / gugur. Berikut ini merupakan hasil uji validitas pada 287 kuesioner yang telah diolah. a. Uji Validitas Keputusan Mahasiswa Instrumen variabel keputusan mahasiswa yang berupa angket dikembangkan menjadi 10 butir pernyataan. Dari hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS versi 20, diperoeh seluruh butir pernyataan dikatakan valid. Hasil yang diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Keputusan Memilih Instrumen r hitung r tabel Keterangan Y.1 0,494 0,116 Valid Y.2 0,581 0,116 Valid Y.3 0,512 0,116 Valid Y.4 0,603 0,116 Valid Y.5 0,604 0,116 Valid Y.6 0,584 0,116 Valid Y.7 0,713 0,116 Valid Y.8 0,473 0,116 Valid Y.9 0,617 0,116 Valid Y.10 0,558 0,116 Valid *Sumber: Data primer yang diolah, 2016
b. Uji Validitas Citra Kampus Instrumen variabel citra yang berupa angket dikembangkan menjadi 13 butir pernyataan. Dari hasil uji validitas dengan
86
menggunakan program SPSS versi 20, diperoleh seluruh butir pernyataan dikatakan valid. Hasil yang diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Citra Kampus Instrumen r hitung X1.1 0,536 X1.2 0,589 X1.3 0,651 X1.4 0,677 X1.5 0,638 X1.6 0,464 X1.7 0,543 X1.8 0,456 X1.9 0,247 X1.10 0,660 X1.11 0,522 X1.12 0,612 X1.13 0,576
r tabel 0,116 0,116 0,116 0,116 0,116 0,116 0,116 0,116 0,116 0,116 0,116 0,116 0,116
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
*Sumber: Data primer yang diolah, 2016
c. Uji Validitas Fasilitas Instrumen variabel fasilitas yang berupa angket dikembangkan menjadi 10 butir pernyataan. Dari hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS versi 20, diperoleh seluruh butir pernyataan dikatakan valid. Hasil yang diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Fasilitas Instrumen r hitung r tabel Keterangan X2.1 0,609 0,116 Valid X2.2 0,646 0,116 Valid X2.3 0,681 0,116 Valid X2.4 0,694 0,116 Valid X2.5 0,624 0,116 Valid X2.6 0,546 0,116 Valid X2.7 0,462 0,116 Valid X2.8 0,530 0,116 Valid X2.9 0,499 0,116 Valid
87
X2.10
0,519
0,116
Valid
*Sumber: Data primer yang diolah, 2016
d. Uji Validitas Motivasi Instrumen variabel motivasi yang berupa angket dikembangkan menjadi 10 butir pernyataan. Dari hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS versi 20, diperoleh 1 butir pernyataan yang tidak valid, dan sisanya dikatakan valid. Hasil yang diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Motivasi Instrumen r hitung r tabel Ket. X3.1 0,624 0,116 Valid X3.2 0,473 0,116 Valid X3.3 0,527 0,116 Valid X3.4 0,650 0,116 Valid X3.5 0,661 0,116 Valid X3.6 0,702 0,116 Valid X3.7 0,481 0,116 Valid X3.8 0,436 0,116 Valid Tidak X3.9 0,040 0,116 Valid X3.10 0,392 0,116 Valid *Sumber: Data primer yang diolah, 2016
2. Uji Reliabilitas Instrumen Instrumen yang telah dinyatakan valid dilanjutkan untuk diuji reliabilitasnya. Uji reliabilitas ini berfungsi untuk mengetahui tingkat konsistensi angket yang digunakan peneliti sehingga angket tersebut dapat dihandalkan walaupun penelitian dilakukan berulang kali dengan angket yang sama. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Kriteria suatu instrumen dikatan reliabel jika
88
menghasilkan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Berikut ini hasil perhitungan reliabilitas instrumen: Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Cronbach's Alpha Citra kampus (X1) 0,800 Fasilitas (X2) 0,784 Motivasi (X3) 0,718 Keputusan Mahasiswa (Y) 0,766
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
*Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa dari 42 item pernyataan dari keempat variabel penelitian telah reliabel, karena Cronbach’s Alpha > 0,60. Dengan demikian 42 item pernyataan telah layak dilanjutkan pada proses analisis data.
3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan uji prasyarat yang harus dilakukan guna melanjutkan proses pengujian hipotesis. Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari pengujian asumsi klasik diantaranya : a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang residual datanya berdistribusi normal. Hasil dari uji normalitas dapat dilihat pada gambar dan tabel dibawah ini:
89
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Data
Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot
90
Tabel 4.12 Uji Normalitas dengan 1-KS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
287 Mean
Normal Parameters
a,b
Std. Deviation
Most Extreme Differences
0E-7 3,39035833
Absolute
,026
Positive
,022
Negative
-,026
Kolmogorov-Smirnov Z
,439
Asymp. Sig. (2-tailed)
,990
a. Test distribution is Normal. *Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan grafik histogram di atas, di dapat kurva normal yang membentuk lonceng sempurna, maka dapat dikatakan residual data telah berdistribusi normal
Begitu pun jika melihat grafik normal P- Plot
diatas, bahwa titik – titik menyebar di garis diagonal, sehingga dapat diambil keputusan bahwa nilai semua variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas, serta dari hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov pada tabel di atas, diperoleh bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,990 dan nilainya > 0,05. Karena nilai 0,990 > 0,05 maka data berdistribusi normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji ini
91
merupakan prasyarat penggunan analisis regresi dan korelasi. Berikut ini hasil dari pengujian linearitas ketiga variabel :
Tabel 4.13 Hasil Uji Linearitas Citra Kampus ANOVA Table Sum of Squares (Combined) Keputusan Memilih * Citra Kampus *
Df
Mean Square
F
Sig.
1197,555
27
44,354
2,627
,000
Linearity
610,322
1
610,322
36,152
,000
Deviation from Linearity
587,233
26
22,586
1,338
,132
Within Groups
4372,431
259
16,882
Total
5569,986
286
Between Groups
*Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilhat nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,000. Nilai tersebut < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel citra kampus dengan variabel keputusan mahasiswa memiliki hubungan linear.
Tabel 4.14 Hasil Uji Linearitas Fasilitas ANOVA Table Sum of
Df
Mean
Squares
Keputusan Memilih * Fasilitas
1497,554
22
Linearity
1351,653
1
Deviation from Linearity
145,900
21
6,948
Within Groups
4072,432
264
15,426
Total
5569,986
286
*Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Sig.
Square
(Combined) Between Groups
F
68,071
4,413
,000
1351,65 87,622 3
,000
,450
,983
92
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilhat nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,000. Nilai tersebut < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel fasilitas dengan variabel keputusan mahasiswa memiliki hubungan linear. Tabel 4.15 Hasil Uji Linearitas Motivasi ANOVA Table Sum of
df
Mean
Squares
F
Sig.
Square
(Combined)
1657,233
22
75,329
5,083
,000
Linearity
1254,365
1
1254,365
84,634
,000
402,869
21
19,184
1,294
,178
Within Groups
3912,753
264
14,821
Total
5569,986
286
Kepu-
Between
tusan
Groups
Deviation from
Memilih
Linearity
* Motivasi
*Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilhat nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,000. Nilai tersebut < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel motivasi dengan variabel keputusan mahasiswa memiliki hubungan linear. c. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk medeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan lawannya
93
VIF (Variance Inflation Factor). Nilai yang umum dipakai untuk menunjukan adanya mulitikolineritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.Hasil dari uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Unstandardize
Standardized
Collinearity
d Coefficients
Coefficients
Statistics
Std. Model
B
Error
6,046
2,364
kampus
,244
,041
Fasilitas
,438
Motivasi
,199
(Constant)
ToleBeta
T
Sig.
rance
VIF
2,557
,011
,305
6,017
,000
,811
1,234
,051
,445
8,595
,000
,778
1,286
,058
,189
3,422
,001
,687
1,457
Citra
1
a. Dependent Variable: Keputusan Memilih *Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari hasil pengujian multikolinieritas yang dilakukan diketahui bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF) ketiga variabel tersebut < 10 dan nilai Tolerance ketiga variabel tersebut > 0,10. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa
antar
variabel
independen
tidak
terjadi
multikoliniearitas. d. Uji Heteroskedastisitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda atau sama (tetap). Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan
94
dengan melihat grafik scatterplot dan uji glejser. Adapun hasil uji heterokedasitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari grafik scatterplot diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak berkumpul pada satu tempat. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi problem heteroskedastisitas. Selain melihat grafik scatterplot, pengujian heteroskedastisitas juga dapat
dilakukan
menstransformasi
dengan nilai
uji
residual
statistik menjadi
Glejser absolut
yaitu
dengan
residual
dan
menggesernya dengan variabel independen dalam model. Jika diperoleh nilai signifikansi untuk variabel independen > 0.05, maka dapat disimpulkan
bahwa
Heteroskedastisitas.
model
regresi
tidak
mengandung
adanya
95
Tabel 4.17 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser) Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std. Model
B
Error
2,526
1,436
KAMPUS
,025
,025
FASILITAS
-,025
MOTIVASI
-,006
(Constant)
Beta
t
Sig.
1,760
,079
,068
1,032
,303
,031
-,055
-,816
,415
,035
-,013
-,178
,859
CITRA
1
a. Dependent Variable: RES2 *Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.17 diatas dapat dilihat bahwa keempat variabel memiliki nilai signifikansi > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. e. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara untuk mengetahui adanya masalah autokorelasi adalah dengan melakukan uji Lagrange Multiplier (LM Test). Adapun dasar keputusannya adalah jika nilai sig yang diperoleh lebih besar dari 0,05; maka dapat diambil kesimpulan tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi. Adapun hasil uji Lagrange Multiplier (LM Test) yang diperoleh dalam penelitian ini adalah :
96
Tabel 4.18 Hasil Uji LM Test ANOVAa Model
Sum of
df
Mean Square
F
Sig.
Squares Regression 1
35,153
4
8,788
Residual
3252,282
281
11,574
Total
3287,435
285
,759
,553b
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual b. Predictors: (Constant), lagRES_1, citra kampus, fasilitas, motivasi *Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.19 Hasil Uji LM Test Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
1
Std. Error ,315
2,368
citra kampus
-,002
,041
Fasilitas
-,003
Motivasi lagRES_1
t
Sig.
Beta ,133
,894
-,004
-,057
,955
,051
-,004
-,064
,949
-,003
,058
-,004
-,054
,957
,104
,060
,104
1,743
,082
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual *Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.18 diatas, menunjukan bahwa secara simultan pengaruh citra kampus (X1), fasilitas (X2), motivasi (X3) dan lag residual terhadap residual tidak signifikan karena nilai sig F sebesar 0,553 atau lebih besar dari 0,05. Demikian pula pada hasil uji t pada tabel 4.19 dimana secara parsial variabel lagresidual tidak berpengaruh signifikan terhadap residual, karena nilai sig.t variabel lagRes_1 sebesar
97
0,082 atau lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat diambil keputusan bahwa tidak terjadi gejala autokorelasi dalam model regresi. Tabel 4.20 Hasil LM Test Model Summaryb Model
R ,103a
1
R Square
,011
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
-,003
3,40205173
a. Predictors: (Constant), lagRES_1, citra kampus, fasilitas, motivasi b. Dependent Variable: Unstandardized Residual *Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.20 diatas dapat diketahui bahwa nilai R Square (R2) sebesar 0,011 dengan jumlah sampel sebanyak 287, maka X2 hitung sebesar : (286 x 0,011) = 3,146; sedangkan nilai X2 tabel dengan df (1;0,05) sebesar 3,841. Karena nilai X2 hitung (3,146) < X2 tabel (3,841) maka dapat diambil kesimpulan bahwa model persamaan regresi tidak mengandung masalah autokorelasi.
4. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis Regresi Linear berganda merupakan teknik analisis regresi yang dapat digunakan untuk memperkirakan/memprediksi nilai variabel terikat (dependen) berdasarkan nilai variabel bebas (independen) yang diketahui. Pengujian digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu Citra Kampus, Fasilitas dan Motivasi terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Mahasiswa Memilih Program Studi Ekonomi
98
Syariah. Berikut ini merupakan tabel hasil uji dengan menggunakan komputer program SPSS Versi 20,0 :
Tabel 4.21 Hasil Uji Regresi Citra Kampus, Fasilitas, dan Motivasi Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Program Studi Ekonomi Syariah Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardize
Coefficients
d
T
Sig.
Coefficients B 6,046
2,364
,244
,041
Fasilitas
,438
Motivasi
,199
(Constant) Citra 1
Std. Error
Kampus
Beta 2,557
,011
,305
6,017
,000
,051
,445
8,595
,000
,058
,189
3,422
,001
a. Dependent Variable: Keputusan Memilih
*Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari hasil analisis diatas dapat dimasukan pada persamaan model regresi linear berganda Y= α +β1 X1+ β2X2+β3 X3 + e, sehingga hasil diatas menjadi : Y = 6,046+ 0, 244 X1 + 0, 438X2 + 0,199X3 + e Y= Keputusan Mahasiswa Memilih Program Studi a = Konstanta b = Koefisien Regresi X1 = Citra Kampus X2 = Fasilitas X3 = Motivasi Dari persamaan diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
99
a. Nilai konstanta sebesar 6,046 menyatakan bahwa apabila citra kampus (X1), fasilitas (X2), dan motivasi (X3) bernilai nol, maka keputusan mahasiswa memilih prrogram studi Ekonomi Syariah bernilai 6,046 . b. Koefisien regresi citra kampus (X1) sebesar 0,244, artinya jika terjadi peningkatan 1 satuan variabel citra kampus dimana faktor-faktor lain konstan, maka akan dapat meningkatkan variabel keputusan mahasiswa sebesar 0,244. Nilai koefisien regresi pada variabel citra kampus bertanda positif, artinya terjadi pengaruh positif atau searah antara citra kampus dengan keputusan mahasiswa memilih program studi Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan. c. Koefisien regresi fasilitas (X2) sebesar 0,438, artinya jika terjadi peningkatan 1 satuan variabel citra kampus dimana faktor-faktor lain konstan, maka akan dapat meningkatkan variabel keputusan mahasiswa sebesar 0,438. Nilai koefisien regresi pada variabel fasilitas bertanda positif, artinya terjadi pengaruh positif atau searah antara fasilitas dengan keputusan mahasiswa memilih program studi Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan. d. Koefisien regresi motivasi (X3) sebesar 0,199, artinya jika terjadi peningkatan 1 satuan variabel motivasi dimana faktor-faktor lain konstan, maka akan dapat meningkatkan variabel keputusan mahasiswa sebesar 0,199. Nilai koefisien regresi pada variabel motivasi bertanda positif, artinya terjadi pengaruh positif atau searah antara motivasi dengan
100
keputusan mahasiswa memilih program studi Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan.
5. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis ini terdiri dari : a. Uji t ( Parsial ) Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Adapun hasil dari uji t ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.22 Hasil Uji t (Coefficients) Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardize
Coefficients
d Coefficients
B 6,046
2,364
,244
,041
Fasilitas
,438
Motivasi
,199
(Constant) Citra 1
Std. Error
Kampus
Beta
T
Sig.
2,557
,011
,305
6,017
,000
,051
,445
8,595
,000
,058
,189
3,422
,001
a. Dependent Variable: Keputusan Memilih *Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Dari hasil analisis di atas, nilai thitung dari masing-masing variabel akan dibandingkan dengan nila ttabel dari df = N-2 = 287-2 = 285 sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar 1,9683, maka dapat diambil keputusan diantaranya :
101
1) Tingkat signifikansi variabel citra kampus adalah sebesar 0,000 < 0,05 (signifikan pada alpha 5%), dan nilai thitung 6,017 > dari nilai ttabel 1,9683. Maka diambil kesimpulan bahwa citra kampus berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan. 2) Tingkat signifikansi
variabel fasilitas adalah sebesar 0,000 < 0,05
(signifikan pada alpha 5%), dan nilai thitung 8,595 > dari nilai ttabel 1,9683. Maka diambil kesimpulan bahwa fasilitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan. 3) Tingkat signifikansi variabel motivasi adalah sebesar 0,001 < 0,05 (signifikan pada alpha 5%), dan nilai thitung 3,422 > dari nilai ttabel 1,9683. Maka diambil kesimpulan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan. b. Uji F ( Simultan ) Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Berikut ini merupakan tabel hasil uji F pada alpha 5% dalam penelitian ini :
102
Tabel 4.23 Uji F (ANOVA) ANOVAa
Model
Sum of
Df
Mean
Squares
Sig.
Square
2282,551
3
760,850
1 Residual
3287,435
283
11,616
Total
5569,986
286
Regression
F 65,498
,000b
a. Dependent Variable: Keputusan Memilih b. Predictors: (Constant), Motivasi, Citra Kampus, Fasilitas *Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Berdasarkan uji ANOVA atau F test yang dapat dilihat dari tabel di atas, maka dapat diperoleh f hitung sebesar 65,498. Oleh karena fhitung 65,498 > ftabel 2,6365 dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel citra kampus (X1), fasilitas (X2), dan motivasi (X3) secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap variabel keputusan mahasiswa memilih program studi Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan (Y). c. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. (R2) menjelaskan proporsi variasi dalam variabel terikat (Y) yang dijelaskan oleh variabel bebas (lebih dari satu) secara bersama-sama. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi akan semakin baik kemampuan variabel independen dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. Hasil pengujian koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square
103
pada analisis regresi berganda. Berikut ini merupakan hasil output SPSS dari koefisien determinasi : Tabel 4.24 Koefisien Determinasi Model Summaryb Model
R
R Square
,640
1
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,410
,404
3,408
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, CITRA KAMPUS, FASILITAS b. Dependent Variable: KEPUTUSAN MEMILIH *Sumber: Sumber Data Yang Diolah, 2016
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa koefisien determinasi memiliki Adjusted R Square sebesar 0,404. hal ini berarti hanya 40,4 % keputusan mahasiswa memilih program studi Ekonomi Syariah (Y) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel dependen yaitu citra kampus, fasilitas, dan motivasi. Sedangkan sisanya (100% - 40,4 % = 59,6 %) dijelaskan oleh variabel – variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
C. Pembahasan Berikut ini merupakan pembahaan hasil penelitian dari pengujian hipotesis– hipotesis penelitian : 1. Pengaruh Citra Kampus terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Program Studi Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan Citra merek merupakan suatu kesan atau persepsi yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat suatu merek sehingga konsumen dapat membedakan barang atau jasa tersebut dengan pesaing. Menurut
104
Roslina citra merek merupakan petunjuk yang akan digunakan oleh konsumen untuk mengevaluasi produk ketika konsumen tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang suatu produk. Terdapat kecenderungan bahwa konsumen akan memilih produk yang telah dikenal baik melalui pengalaman menggunakan produk maupun berdasarkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber.1 Indikator yang tercakup dalam variabel (X1) adalah kualitas atau mutu baik, dapat dipercaya atau diandalkan, manfaat, pelayanan, resiko, harga dan citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri. Dari ketujuh indikator yang tercakup dalam variabel pertama (X1) menjelaskan bahwa sebesar 26,5% responden menyatakan sangat setuju dan 52,3 % reponden menyatakan setuju bahwa kualitas atau mutu merupakan indikator dari variabel yang mempengaruhi keputusan mahasiswa. Menurut Schiffman dan Kanuk, responden menyatakan setuju dikarenakan oleh beberapa hal diantaranya berkaitan dengan kualitas produk barang dan jasa yang ditawarkan produsen yang berkenaan dengan kompetensi tenaga pengajar didalamnya dan kemampuan lulusan untuk memperoleh pekerjaan. Tenaga pengajar/dosen prodi Ekonomi Syariah adalah lulusan dari pendidikan pasca sarjana (S2 maupun S3) sehingga tenaga pengajar di STAIN sudah tergolong cukup baik. Kemudian untuk indikator dapat dipercaya, 55,1 % responden menyatakan setuju bahwa dapat dipercaya mempengaruhi keputusan
1
Roslina, “Citra Merek : Dimensi, Proses Pengembangan ...”, hlm.5.
105
mahasiswa. Responden menyatakan setuju karena dapat dipercaya atau diandalkan berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu jasa. Sebagian besar masyarakat yang berada di Pekalongan percaya bahwa STAIN Pekalongan memiliki reputasi yang baik dalam hal agama, sehingga para orang tua mempercayakan anak-anaknya kuliah di STAIN agar tidak hanya ilmu ekonomi umum saja yang didapat melainkan bisa mempelajari ilmu agamanya juga. Selanjutnya 53,7% responden menyatakan setuju bahwa manfaat merupakan indikator dari variabel
yang mempengaruhi keputusan
mahasiswa. Manfaat disini berkaitan dengan fungsi dari suatu produk atau jasa yang dikonsumsi. Fakta nyata bahwa pendidikan tinggi membantu dalam meningkatkan pengetahuan seseorang, analitis dan keterampilan dalam pemecahan masalah. Selain meningkatkan pengetahuan seseorang, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi membantu dalam pembentukan kepribadian seseorang yaitu bisa merubah pola pikir serta meningkatkan rasa tanggung jawab pada dirinya sendiri dan orang tuanya. Hal ini bisa menjadi salah satu bekal mahasiswa dalam mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik di masa depan yaitu kesempatan kerja serta kemajuan dalam berkarir. Kemudian 55,4% responden menyatakan netral bahwa pelayanan merupakan indikator yang mempengaruhi keputusan mahasiswa, 39 % responden menyatakan netral bahwa resiko mempengaruhi keputusan mahasiswa, kemudian 47,4 % responden menyatakan setuju bahwa harga atau
106
biaya terjangkau merupakan indikator yang mempengaruhi keputusan mahasiswa. Responden menyatakan setuju karena harga berkaitan dengan banyak sedikitnya jumlah biaya yang dikeluarkan mahasiswa untuk menempuh studi kedepannya. STAIN Pekalongan merupakan salah satu perguruan tinggi yang menawarkan biaya perkuliahan paling terjangkau dibandingkan dengan perguruan tinggi lain yang ada di Pekalongan, sehingga banyak dari responden menyarakan setuju bahwa harga menjadi salah satu indikator yang mempengaruhi keputusan mahasiswa memilih program studi Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan. Selanjutnya 36,6 % responden menyatakan setuju bahwa citra yang dimiliki mempengaruhi keputusan mahasiswa. STAIN Pekalongan adalah satu – satunya perguruan tinggi negeri yang berada di Pekalongan. Status negeri yang di dimiliki turut mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih program studi Ekonomi Syariah di STAIN Pekalongan. Adapun data mengenai jawaban responden mengenai citra kampus diantaranya adalah sebagai berikut:
Keterangan X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7
Tabel 4.25 Persentase Jawaban Responden Variabel Citra Kampus SS (%) S (%) N (%) TS (%) 26,5 52,3 20,6 0,7 18,5 55,1 24,0 2,1 13,6 53,7 27,2 4,9 3,8 29,3 55,4 10,5 10,8 33,8 39,0 15,7 19,5 47,4 26,1 7,0 12,9 51,9 34,8 0,3
STS (%) 0 0,3 0,7 1,0 0,7 0 0
107
Meskipun dalam hasil penelitian ini diketahui 5 dari 7 indikator menyatakan setuju dan 2 indikator menyatakan netral, namun berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan menunjukan hasil bahwa signifikansi pada variabel citra kampus sebesar 0,000 < 0,05 artinya dapat diartikan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga H01 ditolak dan Ha1 diterima. Maka diambil kesimpulan bahwa : citra kampus berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Schiffman dan Kanuk yang menyebutkan bahwa faktor – faktor pembentuk citra merek meliputi kualitas atau mutu, dapat dipercaya atau diandalkan, manfaat, pelayanan, resiko, harga atau biaya dan citra yang dimiliki merek itu sendiri.2 Selain itu penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Seperti penelitian Meri Kartika pada tahun 2014 menunjukan hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara citra kampus dengan minat mahasiswa memilih program studi Ekonomi Islam. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Elfitra pada tahun 2016 bahwa citra merek berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih melanjutkan studi di perguruan tinggi.
2
Iken Mety Wulandari, “Pengaruh Brand Image dan Lokasi ...”, hlm.28.
108
2. Pengaruh Fasilitas terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Program Studi Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan Salah satu aspek penting dalam menyediakan pendidikan yang bermutu adalah fasilitas pendidikan yang dapat menunjang keefektifan kegiatan pendidikan.3 Fasilitas adalah segala bentuk sarana dan prasarana yang dimiliki dan disediakan oleh pihak penjual jasa untuk dapat memenuhi kebutuhan dan mendukung kenyamanan konsumennya. Fasilitas pendidikan yang lengkap dibutuhkan oleh perguruan tinggi untuk membantu dan mendukung proses kegiatan belajar mengajarnya. Indikator fasilitas yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah ruang kelas, perpustakaan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), fasilitas internet dan Program Praktik Kerja. Dari ke lima indikator yang tercakup dalam variabel kedua (X2), persentase jawaban responden terbanyak menyatakan netral terhadap lima indikator yang dapat mempengaruhi keputusan mahasiswa memilih prodi Ekonomi Syariah. Indikator pertama yaitu ruang kelas, 48,1% responden menyatakan netral, kemudian indikator kedua yaitu perpustakaan, 44,6% responden juga menyatakan netral, selanjutnya indikator ketiga yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa, 52,3% responden juga menyatakan netral, kemudian indikator ke empat yaitu fasilitas internet, 51,6% responden menyatakan netral, serta indikator terakhir yaitu Program Praktik Kerja 48,8 % responden menyatakan netral.
3
Popi Sopiatin, Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan ..., hlm.73.
109
Adapun data mengenai jawaban responden mengenai fasilitas diantaranya adalah sebagai berikut:
Keterangan X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5
Tabel 4.26 Persentase Jawaban Responden Variabel Fasilitas SS (%) S (%) N (%) TS (%) 5,2 29,3 48,1 16,7 3,5 25,4 44,6 24,0 1,7 33,8 52,3 12,2 0,7 16,7 51,6 28,6 8,7 40,8 48,8 1,7
STS (%) 0,7 2,4 0 2,4 0
Namun meskipun dalam hasil penelitian ini diketahui persentase jawaban terbanyak responden dari keseluruhan indikator menyatakan netral, tetapi berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan menunjukan hasil bahwa signifikansi pada variabel fasilitas sebesar 0,000 < 0,05 artinya dapat diartikan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga H01 ditolak dan Ha1 diterima. Maka diambil kesimpulan bahwa : fasilitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Ratih yang menjelaskan bahwa
fasilitas
merupakan
suatu
hal
yang
secara
nyata
turut
mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan.4 Berpengaruhnya fasilitas terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi Ekonomi dapat dijelaskan karena STAIN Pekalongan sudah menyediakan fasilitas – fasilitas yang dapat menunjang proses kegiatan belajar mengajarnya. Namun jawaban 4
Ratih Huriyati, Bauran Pemasaran dan ..., hlm.64.
110
netral yang dinyatakan sebagian responden menunjukan bahwa mahasiswa masih merasa fasilitas yang disediakan saat ini kurang memadai jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang ada saat ini. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yani Iriani pada tahun 2010 yang menyatakan bahwa sarana dan prasarana memiliki pengaruh terhadap minat studi mahasiswa dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Kemudian penelitian lain dilakukan oleh Karina pada tahun 2011 yang menyatakan bahwa fasilitas berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa melanjutkan studi di suatu perguruan tinggi. Demikian juga dengan penelitian Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Iranita pada tahun 2012 yang menunjukan hasil bahwa bukti fisik perguruan tinggi (fasilitas) berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi di suatu perguruan tinggi. Kemudian hasil penelitian Elfitra Desy pada tahun 2016 juga menyatakan bahwa fasilitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa melanjutkan studi di perguruan tinggi.
3. Pengaruh
Motivasi
terhadap
Keputusan
Mahasiswa
Memilih
Program Studi Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan Dalam keputusan mahasiswa memilih suatu program studi di sebuah perguruan tinggi, selain daripada perspektif sebuah perguruan tingginya, perspektif dari dalam diri mahasiswa pun turut berpengaruh, salah satunya adalah motivasi. Motivasi dapat diartikan sebagai usaha
111
yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.5 Motivasi dalam penelitian ini adalah seluruh daya penggerak didalam diri mahasiswa yang menimbulkan keputusan memilih program studi Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah adanya dorongan dan kebutuhan, adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya harapan dan cita, lingkungan dan adanya kegiatan yang menarik. Dari kelima indikator tersebut, indikator pertama, 54% responden menyatakan setuju jika adorongan dan kebutuhan mempengaruhi keputusan mahasiswa, kemudian indikator kedua, 49,1% responden menyatakan
setuju
jika
adanya
hasrat
dan
keinginan
berhasil
mempengaruhi keputusan mahasiwa, selanjutnya indikator ketiga, 51,6% responden menyatakan setuju jika adanya harapan dan cita-cita mempengaruhi keputusan mahasiswa, selanjutnya indikator ke empat, 39,0% responden menyatakan tidak setuju bahwa lingkungan mempengaruhi keputusan mahasiswa, dan indikator terakhir, 48,1% responden menyatakan setuju bahwa adanya kegiatan yang menarik mempengaruhi keputusan mahasiswa memilih program studi Ekonomi Syariah di STAIN Pekalongan.
5
Kbbi.web.id/motivasi diakses pada tanggal 25/6/2016 pukul 14.00 wib.
112
Adapun data mengenai jawaban responden mengenai motivasi diantaranya adalah sebagai berikut:
Keterangan X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5
Tabel 4.27 Persentase Jawaban Responden Variabel Motivasi SS (%) S (%) N (%) TS (%) 35,9 54,0 10,1 0 41,5 49,1 9,1 0,3 24,0 51,6 20,6 3,1 3,5 12,5 36,2 39,0 38,7 48,1 11,8 1,0
STS (%) 0 0 0,7 8,7 0,3
Dari kelima indikator motivasi, diketahui empat indikator menyatakan setuju dan satu indikator menyatakan tidak setuju. Namun hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara motivasi terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi Ekonomi Syariah. Selain itu, dilihat dari signifikansi pada variabel motivasi sebesar 0,001 < 0,05 artinya dapat diartikan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga H03 ditolak dan Ha3 diterima. maka diambil kesimpulan bahwa : motivasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi Ekonomi Syariah STAIN Pekalongan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Evanti dan Helmy tahun 2012 dengan hasil penelitian bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa dalam memilih suatu program studi yang diambil. Penelitian lain juga dilakukan oleh Rina Isnaeni pada tahun 2015 yang menyatakan bahwa variabel
113
motivasi berpengaruh positif terhadap keputusan mahasiswa dalam menempuh pendidikan. Mahasiswa yang motivasinya tinggi akan mempunyai dorongan dari dalam dirinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan apa yang diinginkannya maupun yang dibutuhkannya. Keputusan mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi adalah suatu keputusan dimana mahasiswa melakukan pertimbangan-pertimbangan yang disesuaikan dengan keadaan atau kondisi yang ada. Pertimbangan tersebut salah satunya adalah apakah sudah sesuai dengan keinginan yang dituju dan kebutuhan yang dihadapinya. Jika sudah sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan, maka ia akan memutuskan menempuh pendidikan pada suatu program studi yang diinginkan dan diharapkan akan mampu mendorong keputusannya tersebut.