Pengaruh kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan, dan administrasi perpajakan terhadap motivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning pada perusahaan tekstil di eks karisidenan Surakarta
Disusun oleh : Novrian Satria Perdana NIM F0305083
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengumpulan Data
Rekapitulasi Hasil Penelitian Variable
Range Theoritical
Range Actual
X1
9 – 45
23 – 41
X2
9 – 45
23 – 40
X3
9 – 45
20 – 40
Y
3 – 15
10 – 15
Penelitian ini mengambil populasi pada seluruh perusahaan tekstil yang berada di wilayah eks Karesidenan Surakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan daftar kuesioner secara langsung ke perusahaan tekstil se eks Karesidenan Surakarta. Peneliti mendatangi 60 perusahaan tekstil se eks karesidenan Surakarta untuk diberikan kuesioner kepada kepala bagian keuangan atau yang mengurusi masalah perpajakan di seluruh
perusahaan tekstil yang ada di wilayah eks karesidenan Surakarta. Sampel yang diambil berdasarkan kuesioner yang kembali dan memenuhi kriteria untuk dianalisis. Pengembalian kuesioner dilakukan atau diambil oleh peneliti dengan tujuan untuk menekan jumlah kuesioner yang kemungkinan tidak dikembalikan oleh responden. Waktu pengambilan dilakukan setelah dua sampai tiga minggu dari penyebaran kuesioner. Jangka waktu pengumpulan data dimulai dari awal Nopember 2008 sampai dengan akhir Januari 2009. Perusahaan perstektilan yang bersedia menerima dan mengembalikan kuesioner hanya terdapat 56 perusahaan. Setiap perusahaan diberi 1 kuesioner yang dibagikan kepada kepala bagian keuangan atau yang mengurusi masalah perpajakan di perusahaan tersebut. Keseluruhan kuesioner yang dibagikan sebanyak 60 eksemplar. Dari jumlah kuesioner yang dibagikan tersebut, kuesioner yang dikembalikan sebanyak 56 kuesioner. Dari 56 kuesioner yang dikembalikan, terdapat 2 kuesioner dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk dianalisis karena pengisian datanya tidak lengkap, sehingga kuesioner yang akan digunakan dalam analisis data sebanyak 54 kuesioner (90,00%) yang berasal dari 60 perusahaan. Tabel berikut ini akan menjelaskan tingkat pengembalian kuesioner.
Tabel IV.1 Hasil Pengambilan Sampel Kuesioner yang dibagikan
60
Kuesioner yang tidak direspon
4
Total kuesioner yang direspon
56
Total kuesiener yang tidak dapat digunakan
2
Total kuesioener yang digunakan Tingkat pengembalian kuesioner =
54 54 x 100% = 90,00% 60
Sumber : Hasil pengolahan data
B. Karakteristik Responden Besarnya sampel yang diambil telah teridentifikasi pada lima kriteria yaitu menurut jenis kelamin, umur, jabatan, pendidikan akhir, dan lamanya bekerja, yang dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Jenis Kelamin Tabel IV.2. Klasifikasi Responden menurut Jenis Kelamin
No 1. 2.
Jenis Kelamin Pria Wanita Jumlah
Frekuensi 36 18 54
Prosentase ( % ) 66,67 33,33 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel IV.2. menunjukkan bahwa jumlah responden yang mempunyai jenis kelamin pria ada 36 orang (66,67%) dan yang berjenis kelamin wanita sebanyak 18 orang (33,33%) dari keseluruhan responden. b. Umur
Tabel IV.3 Klasifikasi Responden menurut Umur
No 1. 2. 3.
Umur 20 – 30 tahun 31 – 40 tahun 41 – 50 tahun Jumlah
Frekuensi 4 16 34 54
Prosentase ( % ) 7,41 29,63 62,96 100
Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel IV.3. tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki umur antara 41 – 50 tahun, yaitu sebanyak 34 orang (62,96%) dan umur antara 31 – 40 tahun sebanyak 16 orang (29,63%) dari keseluruhan responden, dan yang berumur 20-30 tahun sebanyak 4 orang (7,41%). c. Proporsi Jabatan Tabel IV.4 Klasifikasi Responden menurut Proporsi Jabatan No 1. 2.
Proporsi Jabatan Staff Keuangan Kabag. Keuangan Jumlah
Frekuensi 24 30 54
Prosentase ( % ) 44,44 55,56 100
Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel IV.4. tersebut menunjukkan bahwa responden yang mempunyai jabatan sebagai staff keuangan sebanyak 24 orang (44,44%), dan yang mempunyai jabatan sebagai kepala bagian keuangan sebanyak 30 orang (55,56%) dari keseluruhan responden.
d. Pendidikan Akhir Tabel IV.5 Klasifikasi Responden menurut Pendidikan Akhir No 1. 2. 3. 4.
Pendidikan SMA/SMK Diploma S1 S2 Jumlah
Frekuensi 0 8 34 12 54
Prosentase ( % ) 0,00 14,81 62,97 22,22 100
Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel IV.5. tersebut menunjukkan bahwa responden yang mempunyai pendidikan akhir SMA/SMK sebanyak 0 orang (0,00%), yang mempunyai pendidikan akhir Diploma sebanyak 8 orang (14,81%), pendidikan akhir S1 sebanyak 34 orang (62,97%), dan pendidikan akhir S2 sebanyak 12 orang (22,22%) dari keseluruhan responden.
e. Lamanya Bekerja Tabel IV.6 Klasifikasi Responden menurut Lamanya Bekerja No 1. 2. 3. 4.
Lamanya Menduduki Jabatan Kurang dari 1 tahun 1 – 3 tahun 3 – 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
Sumber : Data Primer yang diolah
Frekuensi 0 17 25 12 54
Prosentase ( % ) 0,00 31,48 46,30 22,22 100
Tabel IV.6. tersebut menunjukkan bahwa responden yang lamanya bekerja kurang dari 1 tahun tidak ada, antara 1 – 3 tahun sebanyak 17 orang (31,48%), antara 3-5 tahun sebanyak 25 orang (46,30%), dan lebih dari 5 tahun sebanyak 12 orang (22,22%), ini berarti kebanyakan responden yang menjawab sudah bekerja di perusahaan tersebut antara 3-5 tahun.
C. Pengujian Data 1. Hasil Uji Validitas Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas konstruk (construk validity). Suatu pernyataan dikatakan valid apabila rxy lebih besar dari critical value (atau rtabel, dimana besarnya nilai dapat dilihat pada lampiran tabel r product moment) dan sebaliknya, pernyataan tersebut dikatakan tidak valid apabila rxy lebih kecil dari critical value. Hasil pengujian validitas adalah sebagai berikut: a. Kebijakan Perpajakan (Tax Policy) Tabel IV.7
Hasil Uji Validitas Variabel Kebijakan Perpajakan (X1) Butir 1.
rxy 0,596
Critical Value 0,266
Status Valid
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
0,769 0,635 0,607 0,560 0,660 0,568 0,593 0,649
0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Critical value untuk sampel pada taraf signifikan 5% adalah 0,266 Tabel IV.7 menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan (1-9) adalah valid karena nilai rxy lebih besar dari 0,266, sehingga alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini sesuai untuk mengukur variabel kebijakan Perpajakan (Tax Policy). b. Undang-undang Perpajakan (Tax Law) Tabel IV.8
Hasil Uji Validitas Variabel Undang-undang Perpajakan (X2) Butir 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
rxy 0,700 0,665 0,508 0,338 0,708 0,654 0,580 0,636 0,560
Critical Value 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Critical value untuk sampel pada taraf signifikan 5% adalah 0,266 Tabel IV.8 menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan (1-9) adalah valid karena nilai rxy lebih besar dari 0,266, sehingga alat ukur yang
digunakan dalam penelitian ini sesuai untuk mengukur variabel Undang-undang perpajakan (Tax Law). c. Variabel Administrasi Perpajakan (Tax Administrastion) Tabel IV.9. Hasil Uji Validitas Variabel Administrasi Perpajakan (X3) Butir 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
rxy
Critical Value
0,671 0,743 0,438 0,751 0,686 0,730 0,738 0,517 0,563
0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Critical value untuk sampel pada taraf signifikan 5% adalah 0,266 Tabel IV.9 menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan (1-9) adalah valid karena nilai rxy lebih besar dari 0,266, sehingga alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini sesuai untuk mengukur variabel administrasi perpajakan (Tax Administrastion).
d. Motivasi Melakukan Perencanaan Perpajakan (Tax Planning) Tabel IV.10
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi melakukan Perencanaan Perpajakan (Y) Butir 1. 2. 3.
rxy 0,798 0,747 0,814
Critical Value 0,266 0,266 0,266
Status Valid Valid Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Critical value untuk sampel pada taraf signifikan 5% adalah 0,266 Tabel IV.10 menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan (1-3) adalah valid karena nilai rxy lebih besar dari 0,266, sehingga alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini sesuai untuk mengukur variabel motivasi manajer melakukan perencanaan pajak (Tax Planning).
2. Hasil Uji Reliabilitas Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan cara menghitung Crombach Alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Menurut Nunnally, kuesioner dinyatakan andal (reliabel) apabila dalam pengujian reliabilitas diperoleh nilai Crombach Alpha di atas 0,60 (Nunnally dalam Ghazali, 2006). Hasil uji reliabilitas dari masing-masing instrumen dalam variabel penelitian yang menggunakan Crombach’s Alpha adalah sebagai berikut: Tabel IV.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Tax Policy (X1) Tax Law (X2)
Crombach’s Alpha 0,8056 0,7469
Status Reliabel Reliabel
Tax Administration (X3) Tax Planning (Y)
0,8299 0,6780
Reliabel Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pada taraf signifikansi 5% keempat variabel menunjukkan nilai Crombach Alpha yang lebih besar dari 0,60, dengan demikian data yang diperoleh dari penggunaan instrumen peneliti mempunyai konsistensi keandalan (reliabel) yang cukup tinggi.
D. Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel bebas terdapat korelasi dengan variabel bebas lainnya, atau dengan kata lain, suatu variabel bebas merupakan fungsi linier dari variabel bebas lainnya. Hasil uji multikolinearitas dapat ditampilkan dalam tabel berikut: Tabel IV.12 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Tax Policy Tax Law Tax Administration
Tolerance 0,438 0,338 0,440
Sumber: Hasil olah data
VIF
Kesimpulan
2,282 2,958 2,271
Tidak multikolinearitas Tidak multikolinearitas Tidak multikolinearitas
Hasil pada tabel IV.12. menujukkan bahwa nilai VIF > 1,0 dan tidak melebihi angka 10, sehingga dapat disimpulkan model regresi tersebut tidak terdapat gejala multikolinearitas. 2. Uji Autokorelasi Pengujian otokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson. Pengujian menunjukkan terjadi autokorelasi positif jika dhitung< d1 dan ada autokorelasi negatif jika dhitung<(4- d1). Autokorelasi positif maupun negatif tidak tejadi jika du< dhitung < (4-du). Pengujian ragu-ragu (inconclusif) apabila di< dhitung < du atau (4-du) < dhitung< (4d1). Hasil uji Durbin Watson model regresi memberikan hasil seperti ditunjukkan pada tabel IV.13. Tabel IV.13. Hasil Uji Autokorelasi
Regresi
N 54
k 3
Dl 1,450
du dhit Kesimpulan 1,680 1,818 Tdk terjadi autokorelasi
Sumber: Hasil pengolahan data
Dengan tingkat signifikansi 5% hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa Dwhitung (1,818) berada diantara du < dhit < 4-du atau 1,68 < 1,818 < 2,32 berarti persamaan regresi yang digunakan dalam keadaan tidak terjadi autokorelasi. 3. Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dengan metode Glejser dapat diketahui seperti tampak pada tabel berikut:
Tabel IV.14. Uji Heteroskedastisitas Variabel
thitung
Sig.
Keputusan
X1 X2 X3
0,368 1,070 0,713
0,714 0,290 0,479
Tidak terjadi heteroskedastisitas Tidak terjadi heteroskedastisitas Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa semua nilai thitung dari ketiga variabel dependen lebih kecil dari pada ttabel atau nilai sig lebih besar dari 0,05, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
4. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel yang dianalisis memenuhi kriteria sebaran normal atau terdistribusi normal. Berdasarkan hasil analisis dengan SPSS maka dapat ditunjukkan pada tabel IV.15. berikut: Tabel IV.15 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ABST (UNST) N Normal Parameters Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Sumber : Hasil pengolahan data
54 .0066487 .97335335 .183 .065 -.183 1.341 .155
Berdasarkan tabel tersebut, dengan membandingkan nilai r yang diperoleh dengan taraf signifikan 5% apabila nilai r lebih besar dari 0,05
maka data terdistribusi
normal. Nilai
probabilitas
(r)
menunjukkan angka sebesar 0,155 dengan taraf signifikan (a) 0,05. Dengan demikian, data tersebut berdistribusi normal karena r > a.
E. Pengujian Hipotesis 1. Regresi Multiple Uji regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen. Hasil analisis regresi disajikan pada tabel IV.16.
Variabel Konstanta (a) Tax Policy (b1) Tax Law (b2) Tax Administration (b3) R2 = 67,90% F = 35,253
TABEL IV.16 HASIL ANALISIS REGRESI Koefisien Standar Error 1,599 0,109 0,121 0,124
1,157 0,046 0,055 0,045
thitung 1,383 2,354 2,211 2,738
nilai r 0,173 0,023 0,032 0,009
Sig F = 0,000
Analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan angka R2 sebesar 67,90%, F = 35,253 dengan signifikansi r kurang dari 0,05, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel dependen dengan semua variabel
independen. Variasi motivasi manajemen untuk melakukan tax planning dijelaskan oleh semua variabel independent sebesar 67,90%. Variabel Tax Policy (Kebijakan Perpajakan) dalam tabel IV.16 menghasilkan koefisien regresi 0,109 dan nilai r sebesar 0,023, dimana lebih kecil dari 0,05. Hasil pengujian ini mendukung hipotesis H1. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kebijakan Perpajakan (Tax Policy) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi manajemen untuk melakukan Tax Planning. Variabel undang-undang perpajakan (Tax Law) dalam tabel IV.16 menghasilkan koefisien regresi 0,121 dan nilai r sebesar 0,032, dimana lebih kecil dari 0,05. Hasil pengujian ini mendukung hipotesis H2. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kebijakan perpajakan (Tax Law) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi manajemen untuk melakukan Tax Planning. Variabel administrasi perpajakan (tax administration) dalam tabel IV.16 menghasilkan koefisien regresi 0,124 dan nilai r sebesar 0,009, dimana lebih kecil dari 0,05, hasil pengujian ini mendukung hipotesis H3. Hal ini menunjukkan
bahwa
variabel
administrasi
perpajakan
(Tax
Administration) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi manajemen untuk melakukan Tax Planning. 2. Uji t
Uji t merupakan pengujian variabel-variabel independen secara individual atau parsial, yang dilakukan untuk melihat apakah variabel indeenden secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lainnya konstan. Hasil uji t untuk variabel kebijakan perpajakan yang disajikan dalam tabel IV.16 menghasilkan thitung 2,354 dan nilai r sebesar 0,023 (r < 0,05). Hasil pengujian ini mendukung H1. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kebijakan perpajakan (Tax Policy) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi manajemen melakukan tax planning. Hasil uji t untuk variabel Undang-undang perpajakan yang disajikan dalam tabel IV.16 menghasilkan thitung 2,211 dan nilai r sebesar 0,032 (r < 0,05). Hasil pengujian ini mendukung H2. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Undang-undang Perpajakan (Tax Law) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi manajemen melakukan tax planning. Hasil uji t untuk variabel administrasi perpajakan yang disajikan dalam tabel IV.16 menghasilkan thitung 2,738 dan nilai r sebesar 0,009 (r < 0,05). Hasil pengujian ini mendukung H3. Hal ini menunjukkan bahwa variabel administrasi perpajakan (Tax Administration) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan planning.
3. Uji F
terhadap motivasi manajemen melakukan tax
Uji
F merupakan
pengujian
variabel-variabel
independen
secara
keseluruhan atau serentak yang dilakukan untuk melihat apakah variabel independen secara keseluruhan mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Berdasarkan persamaan regresi yang disajikan dalam tabel IV.16 dapat dilihat bahwa koefisien regresi serentak atau F hitung dari hasil regresi dengan bantuk komputer SPSS menunjukkan nilai sebesar 35,253 dan nilai r sebesar 0,000 berada di bawah 0,05, ini berarti bahwa tiga variabel yaitu kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan, dan administrasi perpajakan secara serentak berpengaruh signifikan terhadap motivasi manajemen melakukan tax planning pada perusahaan tekstil di Eks Karesidenan Surakarta.
4. Analisis Koefisien Determinasi (R2) Berdasarkan hasil analisis dengan program SPSS, maka dapat diketahui seperti tampak pada tabel berikut:
Model 1
Tabel IV.17. Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) Adjusted Std. Error of R R Square R Square The Estimate .824a
.679
.660
1,003
Sumber: Hasil pengolahan data
Tabel IV.17 tersebut dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi atau R2 sebesar 0,679. Hal ini berarti bahwa 67,90% motivasi manajer melakukan tax planning pada perusahaan tekstil di eks karesidenan
Surakarta dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independent dan sisanya 32,10% diterangkan oleh variabel lain yang di luar penelitian.
F. Pembahasan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebijakan perpajakan, Undang-undang perpajakan, dan administrasi perpajakan terhadap motivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning pada perusahaan Tekstil di eks Karesidenan Surakarta, baik secara parsial maupun simultan. Berdasarkan
hasil analisis regresi diketahui persamaan regresi yaitu:
Y = 1,599 + 0,109X1 + 0,121X2 + 0,124X3. Persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan bahwa kebijakan perpajakan (Tax policy), Undang-undang perpajakan (Tax Law), dan administrasi perpajakan (Tax Administration) berpengaruh positif terhadap motivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning pada perusahaan tekstil di eks karesidenan Surakarta. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa uji t terlihat variabel kebijakan perpajakan (X1)
mempunyai
nilai thitung sebesar 2,354, dengan nilai r
(0,023) < alpha (0,05), variabel undang-undang perpajakan (X2) nilai thitung sebesar 2,211 dengan nilai r (0,032) < alpha (0,05), dan variabel administrasi perpajakan (X3) nilai thitung sebesar 2,738 dengan nilai r (0,009) < alpha (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan perpajakan (X1), undang-undang perpajakan (X2), dan administrasi perpajakan (X3) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel motivasi
manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning (Y) pada perusahaan tekstil di eks karesidenan Surakarta. Hasil ini membuktikan bahwa ternyata kebijakan
perpajakan,
undang-undang
perpajakan,
dan
administrasi
perpajakan mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara parsial, dan dilihat dari hasil uji t tersebut nilai yang dominan adalah pada variabel administrasi
perpajakan,
sehingga
dapat
dikatakan
bahwa
variabel
administrasi perpajakan mempunyai pengaruh dominan terhadap motivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning pada perusahaan tekstil di eks karesidenan Surakarta. Menurut Sungadi (2000), perencanaan pajak yang termasuk dalam tax management dapat dikatakan efektif apabila penafsiran Wajib Pajak mengenai hak dan kewajiban perpajakan tidak berbeda dengan fiskus. Sedangkan dikatakan efisien apabila pembayaran pajak dilakukan secara tepat jumlah dan tepat waktu sehingga terhindar dari denda atau bunga karena terlambat dan/ atau kurang membayar pajak, atau kehilangan kesempatan memperoleh penghasilan (opportunity cost) karena terlalu cepat atau berlebihan membayar pajak. Adanya kepercayaan yang diberikan kepada wajib pajak dalam menghitung besarnya pajak yang harus dibayar, menentukan kapan harus membayar pajak dengan tepat waktu maka hal ini dapat memotivasi wajib pajak untuk merencanakan pajaknya untuk mengendalikan kewajiban pajaknya. Dalam melaksanakan tax planning dengan memanfaatkan celahcelah dari peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga wajib pajak
dapat menganalisis dengan cermat untuk digunakan merencanakan pajak dengan baik. Hal yang mendorong perusahaan untuk melaksanakan perencanaan pajak dengan baik adalah agar terhindar dari sanksi administrasi maupun pidana karena adanya perbedaan penafsiran antara aparat fiskus dan wajib pajak akibat dari begitu luasnya peraturan perpajakan yang berlaku. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu, yaitu menyatakan bahwa kebijakan perpajakan,
undang-undang
perpajakan,
dan
administrasi
perpajakan
berpengaruh terhadap motivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning. Berdasarkan hasil uji F diketahui Fhitung dengan Ftabel, maka diketahui bahwa Fhitung > Ftabel (35,253 > 2,80), maka variabel independent (X1, X2, dan X3) secara serentak (simultan), berarti Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa
variabel
independent
(kebijakan
perpajakan,
undang-undang
perpajakan, dan administrasi perpajakan) secara bersama-sama/ simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning pada perusahaan tekstil di eks karesidenan Surakarta. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diketahui nilai R2 sebesar 0,679. Hal ini berarti bahwa 67,90% motivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning pada perusahaan tekstil di eks karesidenan Surakarta dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independent (kebijakan perpajakan,
undang-undang perpajakan, dan administrasi perpajakan), dan sisanya 32,10% diterangkan oleh variabel lain yang di luar cakupan penelitian.