BAB III PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI DESA WONOYOSO BUARAN PEKALONGAN
A. Gambaran Umum Desa Wonoyoso 1. Sejarah Desa Wonoyoso Desa Wonoyoso merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan.Kecamatan Buaran terdiri dari 7 Desa dan 3 Kelurahan. Menurut sebagian cerita dari orang tua yang ada di Desa Wonoyoso kurang diketahui jelas tentang sejarahnya hingga diberi nama Wonoyoso yang mempunyai makna bahwa Wono adalah alas atau hutan, sedangkan Yoso adalah kekayaan atau Jawa koyo. Dan diperkirakan berkaitan dengan berdirinya Pekalongan yaitu pada Zaman Wali Cempo yang kemudian diteruskan oleh para Wali yang konon juga masih keturunan Kerajaan Kraton Solo seperti Kyai Madkur, Kyai Mayung, Kyai Hasan Kamil, Kyai Kranal, Kyai Nur Salim, Kyai Kedip, dan Kyai Abdurrohman hingga saat sekarangpun tidak ada yang tahu persis tentang berdirinya Desa Wonoyoso. Beliau para auliya’ kesemuanya dimakamkan di Desa Wonoyoso dan menjaga di 4 penjuru mata angin atau arah atau batas Desa.1
1
Mundakir, Sekretaris Desa Wonoyoso, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 21 April 2015.
68
69
2. Letak Geografis Desa Wonoyoso termasuk wilayah Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan, dengan luas wilayah 63.6520 hektar, terbagi menjadi 10 RW (Rukun Warga) dan 30 RT (Rukun Tetangga). Jarak dari pusat Kecamatan Buaran adalah 0 km karena letak Kecamatan Buaran berada di Desa Wonoyoso, jarak dari pusat pemerintahan Kota adalah 15 km, jarak dari pemerintahan Kabupaten Pekalongan adalah 15 km dan jarak dari Ibukota Provinsi adalah 100 km. Adapun batas-batas wilayah Desa Wonoyoso adalah sebagai berikut: - Sebelah utara
: Desa Kertijayan, Simbang Kulon dan Simbang Wetan
- Sebelah selatan
: Kelurahan Sapugarut dan Bligo
- Sebelah timur
: Desa Pakumbulan dan Watusalam
- Sebelah barat
: Desa Paweden dan Desa Coprayan2
Desa Wonoyoso yang mempunyai luas wilayah 63.6520 hektar itu terdiri dari: a. Luas tanah sawah irigasi teknis: 31.935 hektar b. Luas tanah kering yang meliputi pekarangan / bangunan: 24.4450 hektar c. Luas sungai, jalan, kuburan dan lain-lain: 2.2720 hektar.
2
Hasil Observasi, Pada Tanggal 22 April 2015.
70
3. Struktur Organisasi Desa Wonoyoso Struktur merupakan sistem formal hubungan kerja yang membagi dan mengkoordinasikan tugas orang dan kelompok agar tercapai tujuan. Dengan demikian struktur organisasi adalah mekanisme kerja organisasi yang menggambarkan unit-unit kerjanya dengan tugas-tugas indivdu di dalamnya beserta kerja sama dengan individu-individu lain dan hubungan antara unit-unit baik secara vertikal maupun horizontal.3 Adapun bagan struktur organisasi Desa Wonoyoso adalah sebagai berikut: STRUKTUR ORGANISASI KANTOR DESA WONOYOSO KECAMATAN BUARAN KEBUPATEN PEKALONGAN4 PJ Kades Mundakir
3
Sekretaris Desa Mundakir
Kaur Pemerintahan H. Pasani
Kaur Kesra Ahmad Fauzi
Kaur Pembangunan Mukandar
Kaur Keungan M. Tahrir
Polisi Desa Bripka M. Chusnun
Kadus I Masani
Kadus II Waryanti
Musfirotun Yusuf, Manajemen Pendidikan : Sebuah Pengantar, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2008), hlm. 44. 4 Dokumentasi Balai Desa Wonoyoso, tanggal 23 April 2015.
71
BPD 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Abdul Majid H. M. Hamdi M. Hum M. Zarkasi S. Pdi M. Wildan ST Basyirin Abdul Kholiq
4. Keadaan Penduduk Berdasarkan data monografi Desa Wonoyoso sampai Bulan Maret 2015, jumlah penduduk di Desa Wonoyoso dapat diperinci sebagai berikut: a. Jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki adalah 2.251 jiwa b. Jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan adalah 2.073 jiwa Sehingga secara keseluruhan jumlah penduduk Desa Wonoyoso sampai Bulan Desember 2014 sebanyak 4.324 jiwa. Adapun perincian penduduk sesuai dengan komposisi penduduk menurut umur adalah sebagai berikut: Tabel 1 Komposisi penduduk berdasarkan umur5
5
Kelompok Umur
Jumlah
0-14
1.302
15-59
2.792
60 ke atas
230
Data Monografi Desa Wonoyoso, Bulan Maret 2015.
72
Sedangkan jumlah orang tua yang menyekolahkan anaknya di Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso adalah 45 orang. 5. Tingkat Pendidikan Penduduk Tingkat pendidikan penduduk di Desa Wonoyoso yang berusia di atas 5 tahun berdasarkan data yang penulis dapat adalahberpendidikan tamat SD dengan jumlah 834 jiwa.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan penduduk Desa Wonoyoso cukup baik. 6. Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk Desa
Wonoyoso
merupakan
daerah
produksi
(pembuatan)
batik.Dan hal itu, merupakan potensi unggulan Desa Wonoyoso yang utama. Jumlah pengrajin batik di Desa Wonoyoso relatif banyak dan sebagian besar adalah produk home industry, dengan jumlah tenaga kerja ratusan orang. Dan pemasarannya telah merambah sampai ke luar kota sebagai salah satu produk oleh-oleh khas Pekalongan. Dilihat dari segi mata pencahariannya secara umum, penduduk Desa Wonoyoso dapat dikelompokkan sebagai berikut:
73
Tabel 2 Mata Pencaharian Pokok Penduduk Desa Wonoyoso Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan6 No.
Mata Pencaharian Pokok
Jumlah
1.
Karyawan swasta
325
2.
Pegawai Negeri Sipil
121
3.
TNI/Polri
4.
Wiraswasta/pedagang
5.
Petani
30
6.
Tukang
221
7.
Buruh tani
30
8.
Pensiunan
25
9.
Jasa
11
1 650`
Sedangkan kondisi sosial masyarakat di Desa Wonoyoso berjalan harmonis, penuh dengan suasana kegotong royongan, kekeluargaan, kebersamaan, dan saling menghormati.Dalam kaitannya dengan kehidupan organisasi, NU merupakan organisasi yang mempunyai peranan besar dalam kehidupan masyarakat Desa Wonoyoso.
6
Data Monografi Desa Wonoyoso, Bulan Maret 2015.
74
Adapun lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada dalam masyarakat Desa Wonoyoso, adalah sebagai berikut: Tabel 3 Lembaga Kemasyarakatan Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan No.
Nama Organisasi
Jumlah
1.
NU
250
2.
PKK
32
3.
Karang Taruna
55
4.
LPMD
20
5.
Majelis Ta’lim
450
7. Sarana dan Prasarana Untuk menunjang jalannya roda pemerintahan Desa Wonoyoso, maka diperlukan sarana dan prasarana yang mendukung baik di bidang ekonomi maupun sosial budaya. Adapun sarana dan prasarana yang ada di Desa Wonoyoso adalah sebagai berikut: a. Sarana pemerintahan Desa Wonoyoso 1) Kantor Desa : 2 buah 2) Balai Desa
: 1 buah
b. Sarana Perekonomian 1) Toko/kios/warung
: 75 buah
75
2) Industri a. Besar dan sedang : 0 b. Kecil
:2
c. Rumah tangga
: 20
3) Rumah dan warung makan : 5 buah c. Sarana Sosial Budaya 1) Sarana Pendidikan Untuk mengetahui jumlah sarana pendidikan di Desa Wonoyoso dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4 Sarana Pendidikan di Desa Wonoyoso Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan No. Lembaga Pendidikan
1.
PAUD
2.
RA (Raudhotul Athfal)/TK (Taman
Jumlah
Jumlah
Guru
Murid
2
12
75
2
13
220
Jumlah
Kanak-kanak) 3.
MI/SD
2
45
470
4.
MTsS
1
15
240
5.
TPQ/Madin
3
40
430
76
2) Sarana peribadatan a. Masjid
: 2 buah
b. Musholla : 10 buah 3) Sarana Olahraga a. Lapangan Bulu Tangkis : 1 buah b. Lapangan Sepak Bola
: 1 buah
4) Sarana Kesehatan a. Puskesmas
: 1 buah
b. UKBM (Posyandu, Polindes)
: 5 buah
c. Dokter/Perawat
: 2 orang/9 orang
d. Bidan/Dukun Bayi
: 3 orang/2 orang
e. Jamban
: 251 buah
5) Sarana Rekreasi a. Banyak Unit Organisasi Kesenian - Simtuduror
: 8 group
- Genjringan
: 2 group
b. Tempat Rekreasi Sejarah : 1 (Sumur Masjid Jami’ Wonoyoso).
77
B. Gambaran Umum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 1. Sejarah Berdirinya Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan Pada awal mulanya di Desa Wonoyoso hanya ada Sekolah pendidikan untuk anak usia dini pada tingkat Taman Kanak-kanak yaitu Roudhotul Athfal (RA) Muslimat Wonoyoso. Salah satu dari guru yang mengajar di situ adalah Khofifah, ia merupakan pencetus dari berdirinya Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso, dan sekarang menjabat sebagai penasehat diKelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso. Sebelumnya ia bermusyawarah terlebih dahulu dengan pengurus yayasan Madrasah yang ada di Desa Wonoyoso untuk meminta persetujuan agar didirikannya Sekolah untuk pendidikan anak usia dini, setelah bermusyawarah akhirnya para pengurus yayasan Madrasah Desa Wonoyoso memberi izin atau persetujuan untuk didirikannya Sekolah untuk pendidikan anak usia dini yang diberi nama Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan. Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso didirikan pada tanggal 14 Maret 2006 dari hasil gotong royong para masyarakat Desa Wonoyoso, dengan tujuan untuk membantu meningkatkan kecerdasan anak-anak yang tinggal di Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan. Dan pada
78
saat ini dikepalai oleh Ibu Nur Laili dengan dibantu oleh beberapa staf guru yang lain.7 2. Letak Geografis Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan terletak diantara rumah Desa Wonoyoso.Yaitu pojok sebelah timur Desa Wonoyoso dan berada di sebelah barat TPQ Al-Istiqomah Desa Wonoyoso.Tempatnya sangat jauh dari keramaian kendaraan bermotor sehingga dapat membantu mengurangi rasa kekhawatiran para orang tua ketika anak bermain di halaman Sekolah. Letaknya sangat strategis karena beberapa tahun ke depan akan bersebelahan lagi dengan Roudhotul Athfal karena pada saat ini masih proses pembangunan, sehingga nantinya juga akan memudahkan para orang tua untuk mengadaptasikan tempat Sekolah pada anak.8 3. Struktur Organisasi Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan Struktur Organisasi Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan dapat dilihat pada bagan berikut ini:9
7
Nur Laili, Kepala Sekolah Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 8 Mei 2015. 8 Hasil ObservasiKelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso, 9Mei 2015. 9 DokumentasiKelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso.
79
Yayasan/Pena sehat: Khofifah
Kepala Sekolah: Nur Laili
Komite Dewan: Hj. Siti Mahmudadah
Guru
Siswa
Masyarakat
4. Keadaan Guru Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan Peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting karena guru sebagai pembimbing sekaligus pengasuh dalam proses belajar mengajar. Guru diharapkan mampu menciptakan suasana komunikatif dan edukatif dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.Berikut data keadaan guru dapat dilihat dengan tabel di bawah ini:
80
Tabel 5 Keadaan Guru Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan No
Tanggal Nama
Tempat Lahir
. 1.
Pendidikan
Jabatan
S1. PAUD
Kepala
Lahir Nur Laili
Pekalongan
28-12-1987
Sekolah 2.
Alfa Faidah
Pekalongan
21-03-1988
SMA
Guru
3.
Shoqiroh
Pekalongan
03-08-1993
S. Pd.i
Guru
4.
Maela
Pekalongan
18-09-1992
S. Pd.i
Guru
Pekalongan
23-07-1993
SMA
Guru
Risqiyani 5.
Khoirun Nisa
5. Keadaan Peserta Didik Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan Pada tahun ajaran 2015-2016 jumlah peserta didik Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso berjumlah 45 anak, dibagi 2 kelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut ini:
81
Tabel 6 Peserta Didik Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan Murid No.
Tingkat Kelas
Jumlah Laki-laki
Perempuan
1.
A. (Usia 2-3 tahun)
10
13
23
2.
B. (Usia 3-4 tahun)
12
10
22
22
23
45
6. Sarana dan Prasarana Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan Keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh pengajar saja, akan tetapi juga sarana dan prasarana yang memadai yang dapat mendukung tercapainya suatu tujuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 7 Ruang yang dimilikiKelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan No.
Jenis Ruang
Jumlah
1.
Kantor
1
2.
Ruang Kelas
2
82
Tabel 8 Sarana dan PrasaranaKelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan No.
Jenis sarana
Keterangan
1.
Meja dan Kursi Kepala Sekolah
Ada
2.
Meja dan Kursi Tamu
Ada
3.
Lemari Buku
Ada
4.
Meja Murid
Ada
5.
Buku Absen
Ada
6.
Papan Data Guru
Ada
7.
Rak Mainan
Ada
8.
Tempat Sampah
Ada
9.
Tempat Cuci Tangan
Ada
Tabel 9 Sarana Bermain yang dimiliki Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan10
10
No. Sarana Bermain
Jumlah
1.
Perosotan
1
2.
Ayunan
1
Data MonografiKelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso, Bulan juli 2014.
83
3.
Mangkok Putar
1
4.
Tangga Goyang
1
5.
Jungkat Jungkit
1
C. Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan Pendidikan anak usia dini pendidikan adalah pendidikan yang diberikan kepada anak yang berusia 2 sampai 4 tahun atau usia anak sebelum memasuki Taman Kanak-kanak (TK) dengan tujuan untuk membantu tumbuh kembang anak secara optimal Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur formal, non formal dan informal. Begitu juga pendidikan anak usia dini yang ada di Desa Wonoyoso yaitupendidikan anak usia dini dengan menggunakan jalur non formal dengan bentuk Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Ibu Nur Laili selaku Kepala sekolah Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan, bahwasanya: “Adanya Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini di Desa Wonoyoso ini sangat membantu sekali bagi anak-anak usia dini untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Pada masa ini adalah masa peka anak mendapat rangsangan yang diterima sehingga anak akan siap menerima respon yang didapatnya. Secara tidak langsung juga akan membantu orang tua dalam memberikan sebuah
84
pendidikan kepada anaknya. Karena dalam pelaksanaannya di Kelompok Bermain (KB) Al-Huda tidak hanya belajar nyanyi dan tepuk tangan saja, akan tetapi memberikan banyak pengetahuan baik ilmu umum ataupun ilmu agama. Dengan pemberian pendidikan di masa dini anak akan lebih mapan ketika melanjutkan pendidikan selanjutnya”.11 Senada dengan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah, Ibu Alfa Faidah selaku guru Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso juga mengatakan: “Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang diberikan kepada anak sebelum masuk Taman Kanak-Kanak (TK) yaitu antara umur 2 sampai 4 tahun. Di kelompok Bermain ini anakanak diajarkan berbagai macam hal, sehingga anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam pembelajarannya di kelompok Bermain ini anak-anak diajarkan ilmu agama yaitu tentang belajar huruf hijaiyyah dengan cara membaca jilid Qiro’ati, anak-anak diajarkan tentang do’a-do’a pendek sehingga anak-anak dapat melafalkannya dengan mudah, terus anak-anak juga diajarkan suratsurat pendek dalam Al-Qur’an serta diajarkan hadits-hadits pendek. Selain ilmu agama juga diajarkan ilmu umum yaitu tentang nyanyi lagu-lagu yang islami, lagu-lagu tentang binatang, terus tentang cara menulis, dan mewarnai”.12
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso Buaran Pekalongan, penulis telah mengadakan wawancara dengan Ibu Nur Laili yaitu selaku Kepala Sekolah Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso Buaran Pekalongan, ia menuturkan: “Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso Buaran Pekalongan dilaksanakan setiap pagi pada 11
Nur Laili, Kepala Sekolah Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 8 Mei 2015. 12 Alfa Faidah, GuruKelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 9 Mei 2015.
85
hari senin sampai kamis dan dimulai pada pukul 07.30 WIB dan diakhiri pukul 11.00 WIB. Untuk memulai kegiatan belajar mengajar, anak-anak dikelompokkan sesuai dengan umurnya. Untuk usia 2-3 tahun masuk di kelas Bintang, sedangkan untuk usia 3-4 tahun masuk di kelas Matahari. kegiatan awal dimulai dengan membaca buku Qiro’ati, kemudian anak-anak diajak berbaris dan membaca Asma’ul Husna dan do’a masuk kelas, kemudian masuk kelas masing-masing dan kegiatan belajar mengajar pun dilakukan secara duduk melingkar sehingga anak-anak akan merasa dekat antara satu dengan yang lainnya. Kemudian guru mengajarkan tentang pijakan sebelum main diantaranya salam sapa, membaca surat-surat pendek, membaca do’a sehari-hari, membaca hadits-hadits pendek, nyanyi dan tepuk-tepuk, menyebutkan hari, tanggal dan tahun, diskusi tema, dan penjelasan kegiatan. Setelah pijakan awal selesai maka dilanjutkan dengan pijakan saat main, yaitu anak-anak dibimbing untuk masuk ke kelas sentrasentra,kegiatan sentra-sentra ini dilaksanakan secara bergilir dan disesuaikan dengan tema yang ada. Di dalam sentra anak-anak akan dapat mengekspresikan imajinasi yang dimilikinya sesuai dengan tema yang telah ditentukan oleh guru. Misalnya dengan tema Binatang dan sub tema Burung maka anak-anak diajak guru untuk melukis dengan bulu ayam atau kolase dengan kulit telur. Agar anak-anak tidak merasa bosan dengan kegiatan yang terus menerus, maka anak-anak diberi waktu istirahat untuk makan bersama dan bermain selama 10 menit.Setelah istirahat cukup, anak-anak dibimbing oleh guru untuk masuk ke kelas lagi untuk membaca do’a pulang sekolah. Di Kelompok Bermain (KB) Al-Huda ini tidak hanya bergelut pada materi saja, karenaterkadang pada hari kamis kegiatan belajar mengajar digunakan untuk kegiatan olah raga, sehingga kegiatan belajar mengajar hanya berlangsung tiga kali dalam seminggunya yaitu setiap hari senin, selasa dan rabu”.13 Selain dari hasil wawancara penulis juga melakukan observasi pada tanggal 8 Mei 2015, dan hasilnya tidak jauh beda dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Sekolah Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso, dalam proses kegiatan belajar mengajar dilaksanakan setiap pagi 13
Nur Laili, Kepala Sekolah Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 8 Mei 2015.
86
dari hari senin sampai hari jum’at, dari jam 07.30 sampai jam 11.00 siang. Kegiatan pembelajaran diawali dengan membaca buku jilid Qiro’ati, dilanjutkan dengan baris di halaman sekolah, kemudian anak-anak disuruh masuk kelas sentra untuk masuk pada pijakan awal, di sana anak-anak diajarkan banyak hal mengenai surat-surat pendek, hadits-hadist pendek, do’a sehari-hari, terus nyanyi sambil tepuk-tepuk. Dari pijakan awal dilanjutkan dengan pijakan main yaitu anak dijelaskan tema yang akan dipelajari beserta contohnya, sehingga anak-anak bisa menirukan, kemudian istirahat selama 10 menit dan anak dipersilahkan untuk main sepuasnya di luar kelas.Setelah selesai bermain anak-anak disuruh masuk kembali untuk membaca do’a pulang.14 Dalam pelaksanaan pendidikan yang ada di Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso Buaran Pekalongan meliputi hal-hal berikut. 1. Kurikulum Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso Buaran Pekalongan kurikulum yang digunakan adalah sesuai dengan Permendiknas No. 58 Tahun 2009, di mana program kegiatan pembelajarannya dengan acuan menu pembelajaran anak usia dini atau dikenal dengan menu pembelajaran generik.
14
Hasil Observasi Sekolah Kelompok Bermain (KB) Al-Huda pada Tanggal 9 Mei 2015.
87
Berdasarkan informasi yang penulis dapat dari Ibu Nur laili, Kepala Sekolah Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso Buaran Pekalongan, yang menyatakan: “Kurikulum yang digunakan di Kelompok Bermain (KB) AlHuda Wonoyoso Buaran Pekalongan adalah Permendiknas N0. 58 Tahun 2009, yang dikenal dengan menu generik. Di dalam menu generik ini mengandung semua aspek pengembangan yang diantaranya aspek pengembangan moral dan nilai-nilai agama, aspek pengembangan fisik, aspek pengembangan kemampuan berbahasa, aspek pengembangan kemampuan kognitif, aspek pengembangan sosio emosional, dan aspek pengembangan seni.”15 2. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan di Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso adalah dengan pendekatan sentra. Hal di atas sesuai dengan penuturan dari Ibu Nur Laili bahwasanya: “Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan menggunakan metode sentra, dimana proses pembelajarannya anak-anak dimasukkan di sentra masing-masing. Di dalam sentra anak-anak dibuat duduk melingkar. Sentra-sentra yang digunakan meliputi, sentra balok, sentra alam, sentra main peran, sentra persiapan, sentra bahasa, dan sentra seni.”16
15
Nur Laili, Kepala Sekolah Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 8 Mei 2015. 16 Nur Laili, Kepala Sekolah Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 8 Mei 2015.
88
D. Persepsi Orang Tua terhadap Pendidikan Anak Usia Dini di Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan Di lingkungan masyarakat pedesaan, pendidikan merupakan suatu hal yang bisa dikatakan penting, akan tetapi juga bisa dikatakan tidak penting. Maksudnya, para orang tua paham besar akan manfaat suatu pendidikan, terutama pendidikan anak usia dini (PAUD). Mereka beranggapan bahwa PAUD penting untuk dilaksanakan dan ada yang beranggapan bahwa PAUD itu tidak penting untuk dilaksanakan. Denganmelihatperistiwa gambaran diatas dapat kita renungkan bahwa semua itu terjadi karena persepsi atau pandangan masyarakat atau orang tua (masing-masing individu) tentang pendidikan berbeda, tergantung dari diri sendiri (pemahaman) dan juga lingkungan dengan melihat fenomena yang ada disekelilingnya. Untuk itu disini penulis ingin mengetahui sejauh mana persepsi (tanggapan atau pandangan) para orang tua terhadap Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan dengan memberikan beberapa pertanyaan yang diharapkan mampu menjawab keinginan penulis dalam melakukan penelitian ini.17 Lebih jauh untuk mengetahui bagaimana persepsi orang tua terhadap PAUD
di
Desa
Wonoyoso
Pekalongan.Penulismengambilsampeldarihasilwawancarakepadapara
17
Hasil Observasi di Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan pada Tanggal 10 Mei 2015.
Buaran orang
89
tua di DesaWonoyoso yang mempunyaianakusiasekolah yaitu antara usia 2-4 tahun. Menurut Ibu Zuhriyah selaku orang tua yang menyekolahkan anaknya di PAUD, ia mengatakan bahwa: “Pendidikan anak usia dini sangat penting untuk dilaksanakan, sehingga saya mempunyai minat untuk menyekolahkan anak saya di PAUD ini, karena dengan menyekolahkan anak di PAUD, kita sebagai orang tua dapat mengambil manfaat yang sangat besar, yaitu dapat meningkatkan kecerdasan anak, serta minat dan bakat anak pun akan terlihat. Anak diajarkan banyak hal mengenai ilmu, baik itu ilmu tentang umum ataupun ilmu agama, seperti anak diajarkan tentang surat-surat pendek dalam Al-Qur’an, hadits-hadits Nabi, mengenal huruf hijaiyyah, menulis, menggambar, dan menempel. Dan jika dilihat dari mutu pendidikannya juga sudah baik. Yaitu dengan menggunakan metode yang tepat, media yang sesuai dengan tingkat pemahaman anak, serta sarana dan prasarana yang memadai”.18 Senada dengan pendapat di atas, Ibu Dewi Masyithoh berpendapat bahwa: “ Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu penting untuk dilaksanakan, karena saya melihat sendiri dalam proses pembelajarannya sangat bagus sebagai penunjang pendidikan selanjutnya. Sekolah di PAUD sangat membantu sekali dalam meningkatkan minat dan bakat yang sudah dimiliki anak.Sekolah PAUD ini juga sangat membantu anak dalam mengembangkan kecerdasan motorik, fisik dan psikis anak, sehingga anak dapat menerima respon yang datang dari luar. Mutu pendidikan PAUD itu sendiri juga sudah bagus dilihat dari pelajaran yang diberikan tidak hanya nyanyi dan tepuk tangan saja akan tetapi diajarkan do’a-do’a pendek, surat-surat pendek, dan hadits-hadits pendek”.19
18
Zuhriyah, Orang Tua Kelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Mei 2015. 19 Dewi Masyithoh, Orang TuaKelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 12 Mei 2015
90
Hal yang sama dengan pendapat di atas, Ibu Inayatul Ulya juga menuturkan: “Pendidikan anak usia dini adalah proses pemberian pengetahuan, pelajaran, dan ilmu kepada seseorang dengan tujuan untuk merubah sikap dan perilakunya, pendidikan anak usia dini itu sangat penting bagi anak karena dengan PAUD anak dapat mengenal pendidikan sejak dini, dapat mengenal lingkungan baru dengan orang lain sehingga ketika masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya anak akan mapan dengan segala sesuatu yang telah dipelajarinya ketika di PAUD itu sendiri.Kalau melihat lingkungan rumah saya ya masih ada yang kurang berminat, tetapi kembali lagi dengan kewajiban kita sebagai orang tua untuk memberikan pendidikan yang layak kepada anak, maka saya harus menyekolahkan anak dari pendidikan awal sampai perguruan tinggai.Kecerdasan anak memang bisa dari keturunan dari orang tuanya, artinya jika orang tuanya pintar maka bisa diturunkan kepada anaknya. Akan tetapi kecerdasan itu bisa diasah dengan kita memberikan pendidikan yang baik kepada anak. Mutu PAUD sendiri menurut saya sudah bagus, sehingga saya mempunyai minat untuk menyekolahkan anak di PAUD yang berada di Desa saya”.20
Begitu juga dengan penuturan Ibu Novi Umi Mahmudah yang sama halnya berminat untuk menyekolahkan anaknya di PAUD Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan, ia mengatakan bahwa: “Sebagai orang tua sudah kewajiban kita memberikan pendidikan yang baik bagi anak, selayaknya kita harus mengedepankan pendidikan untuk anak. Untuk itu kita harus memberikan pendidikan dimulai sejak dini, sehingga saya sangat berminat menyekolahkan anak mulai dari PAUD bahkan pendidikan itu perlu diberikan sampai akhir hayatnya. Dengan menyekolahkan anak di PAUD sangat membantu kita sebagai orang tua dalam memberikan pendidikan yang lebih tepat kepada anak selain pendidikan yang diberikan oleh keluarga dan yang lebih pentingnya lagi akan meningkatkan berbagai kecerdasan yang dimiliki anak. Mutu pendidikan di PAUD itu sendiri sudah lebih baik, dilihat dari minat orang tua yang ingin menyekolahkan anak-anaknya di 20
Inayatul Ulya, Orang TuaKelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 13 Mei 2015
91
PAUD dan melihat dari proses pembelajaran yang diberikan yang dapat menunjang dari keberhasilan anak.”21 Selain pendapat di atas, maka Ibu Nur Baiti selaku orang yang juga menyekolahkan anaknya di PAUD Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan memberikan pendapat yang menyatakan bahwa: “Pendidikan anak usia dini adalah suatu pendidikan yang diberikan kepada anak usia 2-4 tahun sebelum memasuki Taman Kanak-kanak (TK).pendidikan anak usia dini itu sangat penting untuk dilaksanakan bagi orang tua yang memiliki anak usia 2-4 tahun, karena pada usia ini anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik, serta bakat yang dimiliki anak akan terlihat dengan sendirinya. Saya berminat sekali untuk menyekolahkan anak di PAUD karena dapat meringankan saya dalam mengurus anak, artinya memberikan pendidikan yang layak kepada anak. Bagi saya sangat perlu orang tua menyekolahkan anak mulai dari PAUD karena dengan anak sekolah di PAUD pertumbuhan dan perkembangan anak akan berjalan optimal. Mutu dari PAUD itu sendiri sudah bagus karena itu saya mempunyai minat yang kuat untuk menyekolahkan anak di PAUD”.22
21
Novi Umi Mahmudah, Orang TuaKelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 14 Mei 2015 22 Nur Baiti, Orang TuaKelompok Bermain (KB) Al-Huda Wonoyoso, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 15 Mei 2015