BAB III PENGGALANGAN DAN PENYALURAN DANA ZIS BMT BAHTERA GROUP PEKALONGAN
A. Profil BMT Bahtera Group Pekalongan 1. Latar Belakang BMT Bahtera Group Pekalongan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Bahtera Group Pekalongan adalah lembaga keuangan mikro syari’ah (LKMS) unit simpan pinjam koperasi serba usaha (KSU) “Bina Sejahtera” yang berbadan hukum koperasi, bergerak dalam bisnis (profit oriented) dan sosial. KSU Bina Sejahtera pekalongan berdiri tepatnya pada tanggal 01 Oktober 1995, berdirinya diprakarsai oleh tokoh cendikiawan, pengusaha, ulama, dan tokoh masyarakat Pekalongan, melihat bahwa realita yang terjadi adalah para pengusaha kecil dan masyarakat kelas bawah tidak dapat mengembangkan usahanya, dapat dikatakan stagnan, karena terbatasnya lembaga yang memfasilitasi mereka (kurang tersentuh pihak perbankan) baik dibidang permodalan maupun dibidang peningkatan kwalitas sumber daya manusia (SDM). Pendirian ini dilatar belakangi juga untuk memperkenailkan eknomi kerakyatan yang berbasis ekonomi Islam (syari’ah) sesuai dengan Al-Qur’an dan sunah, serta menyediakan sarana mediasi keuangan antara warga muslim yang mempunyai kelebihan dana (likuiditas) dengan warga muslim lainya yang kekurangan dana dengan cara menyediakan sarana
28
29
penyimpanan dana dan kebutuhan akan permodalan umat Islam golongan lemah yang berbasis bagi hasil. Dalam perkembangan BMT Bahtera Group Pekalongan dapat merekrut dari semua lapisan masyarakat pengusaha kecil, menengah bahkan sampai ekonomi kelas atas, terutama dibidang pemupukan modal atau dana. Perkembangan selanjutnya dari tahun 1995 sampai sekarang aset yang dikelola selalu mengalami peningkatan yang cukup pesat. Hal ini seiring dengan tumbuhnya kepercayaan (trust) masyarakat Pekalongan dan sekitarnya kepada BMT Bahtera Group Pekalongan yang mengedepankan amanah dan profesionalis kelas perbankan. Perkembangan ini didukung pula dengan tersebarnya kantor-kantor cabang (unit) kota dan kabupaten Pekalongan kabupaten Batang dan kabupaten Pemalang yang dapat dijangkau oleh masyarakat untuk menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan. Keberadaan BMT Bahtera Group Pekalongan telah mendapatkan legalitas usaha yang sah secara hukum sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan operasional dan manajemen pengelolaanya, untuk lebih jelasnya sebagai berikut: a. Nama Koperasi
: Koperasi Serba Usaha (KSU) Bina Sejahtera
b. Legalitas hukum : No
: 12940/BH/KWK.II/XIII/1996
Tanggal Badan Hukum
: 31 Desember 1996
No. SIUP
: 118/11.03/SIUP/X/1998
30
NPWP c. Alamat
: 1.620226.9-502 : JI. Dr. Sutomo Blok A-l0 Mega grosir MM Pekalongan.
d. Ketua Koperasi
: Drs. H. Aminuddin, M.Pd
e. Direktur BMT
: Budi Hardiansyah, SE
f. Kegiatan Usaha
: Simpan Pinjam Syari’ah
Pada masa awal pendiriannya BMT Bahtera Group Pekalongan hanya mempunyai modal Rp 26.000.000,- dengan satu kantor dan tiga pengelola, yakni di jalan Dr. Wahidin Pekalongan, namun seiring dengan pertumbuhan karena kepercayaan masyarakat pada tahun ke-12 telah mengalami perkembangan yang signifikan dengan lima kantor cabang, 45 karyawan dan aset kurang lebih Rp 14 milyar. 2. Visi dan Misi BMT Bahtera Group Pekalongan a. Visi BMT Bahtera Group Pekalongan 1) Mengusahakan pemupukan modal yang berasal dari simpanansimpanan anggota dan non anggota dengan sistem syari’ah dan usaha lain yang tidak bertentangan dengan misi BMT. 2) Memberikan pelayanan pembiayaan kepada para anggota dan non anggota untuk tujuan produktif dengan sistem pelayanan cepat, layak dan tepat sasaran (jemput bola). 3) Mengembangkan ekonomi umat dengan sistem syari’ah sehingga tercapainya umat yang madani.
31
4) Usaha-usaha lain yang bermanfaat bagi anggota dan tidak bertentangan dengan misi BMT. b. Misi BMT Bahtera Group Pekalongan. 1) Meningkatkan kesejahteraan
anggota
pada
khususnya
dan
kemajuan lingkungan kerja pada umumnya. 2) Menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi anggota dengan prinsip syari’ah. 3) Mengembangkan sifat hemat dan mendorong kegiatan menyimpan pada masyarakat. 4) Menumbuhkan usaha-usaha produktif masyarakat. 5) Memperkuat posisi tawar, sikap amanah dan jaringan komunikasi dengan mitra dan BMT lainnya. 6) Meminimalisir para rentenir yang memberikan pinjaman pada masyarakat dengan bunga yang tinggi. 3. Struktur Organisasi BMT Bahtera Group Pekalongan
32
Mengacu
pada
struktur
organisasi
BMT
Bahtera
Group
Pekalongan, maka pada masing-masing bagian diberikan uraian tugas sebagai
berikut
sehingga
masing-masing
bagian
dapat
berjalan
sebagaimana ciri BMT. Pembagian tugas pada BMT Bahtera Group Pekalongan sebagai berikut: a. Ketua 1) Menyelenggarakan RAT 2) Menyusun / merumuskan kebijakan umum untuk/persetujuan rapat anggota 3) Menguasai dan mengevaluasi KSU Bina Sejahtera 4) Mensosialisasikan KSU Bina Sejahtera 5) Menyelenggarakan rapat pengurus 6) Menandatangani dokumen dan surat yang berhubungan dengan KSU Bina Sejahtera b. Dewan Pengawas 1) Mereview semua kegiatan dan peraturan koperasi yang berlaku 2) Menilai kebijakan akuntansi dan penerapannya 3) Meneliti keuangan BMT c. Direktur Eksekutif 1) Memimpin BMT Bahtera Group 2) Merealisasikan visi dan misi BMT Bahtera Group 3) Mewakili BMT Bahtera Group kepada pihak luar dalam pertemuan negosiasi penandatanganan kerjasama atau undangan
33
d. Manajer Marketing Marketing atau sering dikenal orang dengan pemasaran adalah salah satu ujung tombak yang menjadi tumpuan suatu lembaga keuangan dalam mengembangkan usahanya. Marketing juga merupakan kegiatan usaha
yang
bertujuan
merencanakan,
mempromosikan,
dan
mendistribusikan / memasarkan produk atau jasa agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen, namun seorang marketing dituntut tidak hanya memikirkan benefit dari produk atau jasa yang ditawarkan tetapi juga harus memperhatikan keinginan, kebutuhan dan kepuasan konsumen. Setelah melakukan pengamatan langsung pada bagian marketing di BMT Bahtera Group Pekalongan, maka dapat disimpulkan tugas dan tanggungjawab marketing adalah: 1) Mengatur, mengkoordinasikan, dan mengawasi semua aktivitas yang berhubungan dengan pendanaan dan pembiayaan. 2) Mencari sumber-sumber peluang usaha, segmen pasar yang potensial untuk pengembangan pendanaan dan pembiayaan. e. Teller 1) Melakukan pengeluaran uang yang telah disetujui oleh manajer akuntansi dan keuangan serta direktur. 2) Bertanggung jawab atas pelayanan kepada nasabah dalam hal transaksi uang tunai baik penyetoran atau penarikan tabungan, deposito, angsuran pembiayaan, atau pengeluaran lainnya yang berhubungan dengan kepentingan kantor, semua transaksi harus
34
dibuktikan dengan slip kas masuk atau keluar dan dimasukkan (dimutasi) ke dalam komputer sesuai dengan sistem dan program. 3) Menerima, menyusun dan menghitung uang secara cermat dan hati-hati setiap setoran atau tarikan tunai serta penyortiran terhadap uang yang masuk atau keluar 4) Pada awal dan akhir hari laporan pertanggungjawaban kas oleh teller dimintakan tanda tangan kepada manajer sebagai periksa atau kondisi uang dan mengarsipkan. f. Accounting 1) Menyusun laporan keuangan konsolidasi harian, mingguan, bulanan, triwulan, semesteran, dan tahunan kepada manajet akuntansi dan keuangan. 2) Membuat jurnal umum 3) Memasukkan jurnal ke buku pembantu dan buku besar 4) Membuat neraca harian BMT 5) Tiap akhir bulan membuat laporan keuangan yang meliputi neraca dan laporan laba / rugi BMT 6) Tiap akhir bulan merekap mutasi dalam buku pembantu dan buku besar g. EDP (Electronik Data Processing) 1) Implementasi sistem informasi akuntansi 2) Implementasi sistem informasi nasional 3) Implementasi sistem informasi personalia
35
4) Implementasi sistem informasi kekayaan 5) Merancang, menerapkan dan merawat infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung operasi semua bagian perusahaan h. Internal Audit 1) Melakukan asersi terhadap siklus pendapatan, pengeluaran dan investasi 2) Wewenang dan tanggung jawab pelaksana transaksi 3) Melaksanakan pengujian hasil pelaksanaan transaksi 4) Memeriksa kelemahan sistem 5) Melakukan penilaian kesehatan i.
Bidang Pembiayaan 1) Mengamati
sikap
anggota
pembiayaan,
menambah
dan
memberikan pembinaan serta mengusahakan agar perlunasannya sesuai dengan akad atau perjanjian yang telah disepakati 2) Meneliti proses permohonan pembiayaan terutama kelengkapan data sesuai dengan prosedur 3) Menilai kelayakan usaha dan kelayakan jaminan yang diberikan 4) Memelihara silaturrahmi dengan nasabah dan menjaga kerahasiaan nasabah pembiayaan serta nama baiknya 4. Produk - produk BMT Bahtera a. Produk Penghimpunan Dana BMT Bahtern Group Pekalongan 1) Simpanan atau Tabungan
36
Simpanan atau tabungan adalah simpanan anggota / calon anggota kepada BMT yang dapat diambil sewaktu-waktu, dengan besarnya tiap setoran disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Simpanan atau tabungan biasanya mendapatkan bagi hasil setiap periode (satu bulan takwin) sesuai dengan saldo yang mengendap di BMT. Karakteristik simpanan atau tabungan di BMT yang membedakan dengan yang lainnya adalah prinsip dari akad yang digunakan dalam pengelolaannya, yakni berbasis pada kaidah Islam dan bagi hasil antara lembaga dengan nasabah yang disesuaikan dengan tingkat keuntungan / hasil yang dicapai dari pembiayaan. Prinsip ini biasa digunakan dan dikembangkan dengan pola mudharabah yakni akad kerjasama modal antara nasabah (shohibul maal) dengan BMT (mudhorib). Simpanan atau tabungan yang dikelola oleh BMT Bahtera Group Pekalongan adalah sebagai berikut : a) Tabungan Mudharabah (TABAH) Adalah suatu jenis simpanan pihak ketiga (perorangan/badan hukum) yang setoran dan penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu, dengan mendapatkan bagi hasil simpanan sesuai kesepakatan. Untuk menjembatani masyarakat ekonomi lemah agar dapat menabung sebagai bekal hari esok dan menjadikan hidup lebih terarah maka BMT dapat memfasilitasi hal ini dengan ketentuan:
37
Penyimpan adalah perorangan atau badan bukum Mengisi dan menandatangani aplikasi pembukaan rekening simpanan Menyerahkan foto copy tanda pengenal yang sah Mengisi slip setoran awal simpanan, minimal Rp 10.000,dan setoran selanjutnya minimal Rp 10.000, Simpanan mendapatkan bagi hasil tiap bulan, dihitung berdasarkan saldo rata-rata harian, adapun saldo dibawah Rp 10.000,- tidak mendapatkan bagi hasil Setoran dapat secara tunai maupun non tunal (berupa Cek/BG dan lain-lain) dengan dikenakan biaya yang ditetapkan BMT dan dibukukan efektif satu hari setelah tanggal pencairan. Biaya administrasi simpanan yang sangat ringan yakni Rp 1.000,- per enam bulan sekali kecuali simpanan di bawah saldo minimal. b) Simpanan Hari Raya (SAHARA) Adalah simpanan kolektif atau individu yang jumlah setoran dan penarikannya telah ditentukan (jatuh tempo simpanan) untuk
mempersiapkan
kebutuhan
mendapatkan bonus pada saat
hari
raya
dengan
jatuh tempo simpanan.
Ketentuan simpanan ini adalab sebagai berikut: Calon penyimpan adalah perorangan atau badan hukum
38
Menyetorkan awal simpanan yang besarnya ditentukan BMT dengan setoran perminggu disesuaikan dengan harga kebutuhan bahan pokok di pasar Jenis setoran yang diberlakukan adalah setoran tunai Biaya administrasi yang ringan Rp 600,- per enam bulan sekali Jangka waktu simpanan adalah satu tahun dimulai pada bulan Syawal dan berakhir menjelang lebaran tahun berikutnya Bagi hasil yang diberikan pada nasabah ini berupa bonus pada waktu jatuh tempo simpanan c) Simpanan Qorban dan Aqiqoh (SAQURA) Adalah suatu jenis simpanan yang jumlah setoran dan jangka waktunya dapat ditetapkan sendiri oleh penyimpan untuk membantu mewujudkan kebutuhan berqurban dan aqiqoh dengan mendapatkan bonus pada saat jatuh tempo simpanan. sebelum jatuh tempo simpanan tidak boleh diambil. Ketentuan simpanan ini adalah sebagai berikut: Calon penyimpan adalah perorangan atau badan hukum Membayar
setoran
awal
simpanan
sesuai
dengan
kemampuan nasabah minimal Rp 20.000,- perminggu dan jenis setoran yang diterima adalah tunai
39
Biaya administrasi yang sangat ringan Rp 600,- per enam bulan sekali Jangka waktu simpanan adalah 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun dimulai bulan Muharram dan berakhir bulan Dzulhijjah tahun berikutnya Bagi hasil diberikan pada nasabah yang rutin menabung, berupa bonus biaya penyembelihan pada saat jatuh tempo simpanan. d) Simpanan Kiat Naik Haji (SAKINAH) Adalah
suatu
jenis
simpanan
untuk
mempersiapkan
keberangkatan ibadah haji, dengan jumlah setoran dan jangka waktunya dapat ditetapkan sendiri oleh nasabah. Untuk menjamin penyimpanan mendapatkan sheet dan siskohat dan dana talangan, BMT menjalin kerjasama dengan Bank Syari’ah yang ada. Ketentuan untuk jenis simpanan ini adalah sebagai berikut: Simpanan awal sakinah ditentukan sebesar Rp 500.000,dan selanjutnya disesuaikan kemampuan nasabah dan waktu untuk pemberangkatan haji Setoran secara tunai dan non tunai dengan dikenakan biaya yang ditetapkan oleh BMT dan dibukukan efektif satu han setelah tanggal pencairan Biaya simpanan sebesar Rp 1000,- per enam bulan sekali
40
Jangka waktu simpanan 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun atau disesuaikan rencana keberangkatan haji yang bersangkutan e) Simpanan / Arisan Miladia Bahtera Adalah suatu simpanan berupa arisan yang jumlah setorannya tiap satu bulan sekali dan diundi berupa uang tunai dan hadiah hiburan tiap bulannya. Peserta yang keluar nomor rekeningnya pada saat undian berhak mendapatkan arisan dan tidak setor lagi. Arisan Miladia Bahtera ini merupakan produk terbaru dari BMT Bahtera Group Pekalongan. f) Simpanan Tarbiyah Adalah suatu jenis simpanan untuk merencanakan biaya pendidikan anak yang jangka waktu dan besarnya setoran disesuaikan dengan kebutuhan. Simpanan ini tidak dapat diambil kecuali pada saat jatuh tempo simpanan, dimulai pada saat tahun ajaran baru dan diakhiri tahun ajaran baru berikutnya. Nasabah akan mendapatkan souvenir berupa seperangakat alat tulis sekolah bagi yang rutin setorannya dan melebihi saldo yang ditentukan serta bagi anak yang mendapatkan prestasi / ranking pertama dibuktikan dengan nilai raportnya akan mendapatkan beasiswa pendidikan yang ditentukan BMT Bahtera Group.
41
2) Simpanan Berjangka / Deposito Adalah simpanan anggota / calon anggota kepada BMT yang pengambilannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo simpanan tersebut berakhir. Simpanan berjangka / deposito ini biasanya sangat membantu BMT untuk pengelolaan pembiayaan karena dana yang mengendap cukup lama, tidak seperti tabungan/ simpanan biasanya sewaktu-waktu diambil oleh nasabah dan juga tingkat bagi hasilnya lebih tinggi. Untuk kategori simpanan berjangka / deposito menggunakan jangka waktu minimal 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan tergantung minat nasabahnya. Prinsip yang biasa dilakukan dalam pengelolaan dana ini adalah mudharabah. karena dana tersebut akan menghasilkan keuntungan dan pembiayaan yang dilakukan BMT kepada debitur, dan keuntungan inilah nasabah akan mendapatkan bagi hasil dari BMT sesuai dengan nisbah / akad yang ditetapkan. 3) Simpanan Berjangka Mudharabah (SAJA’AH) Adalah suatu jenis simpanan dari pihak ketiga (perorangan atau badan hukum) yang penarikanya banya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan. Ketentuan yang berlaku untuk simpanan berjangka ini adalah sebagai berikut: a) Calon penyimpan adalah perorangan atau badan hukum
42
b) Mengisi dan menandatangani aplikasi pembukaan rekening simpanan c) Mengisi slip setoran awal simpanan, dengan setoran minimal Rp 1.000.000,d) Jangka watu yang bervariatif yakni 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan dapat diperpanjang secara root over sesuai dengan jangka waktu yang pertama e) Bagi hasil yang diberikan, dipindah bukukan ke dalam rekening simpanan setiap akhir bulan yang bersangkutan sesuai dengan tanggal pembukaan saja’ah 4) Titipan Adalah simpanan yang diberikan anggota / calon anggota kepada BMT baik berupa barang / uang dan BMT berkewajiban menjaga dan merawat barang / uang tersebut dengan baik serta dapat mengembalikannya saat penitip (muwaadi’) menghendakinya. Prinsip yang digunakan dalam pengelolaan ini adalah (wadi’ah) titipan namun pihak pengelola dapat mengembangkannya sesuai dengan akad perjanjian dengan nasabah, yakni : a) Wadi’ah Amanah yaitu penitipan barang / uang tetapi BMT tidak memiliki hak untuk mendayagunakan / menggunakan untuk pembiayaan atau sektor pembiayaan yang dikehendaki oleh nasabah, namun BMT dapat mensyaratkan adanya jasa (fee) sebagai imbalan atas keamanan, pemeliharaan dan
43
administrasi yang telah dinegosiasikan dengan nasabah. Nilai jasa tersebut sangat tergantung pada jenis barang dan lamanya penitipan. Contoh: Save deposit box (SDB) yang ada pada perbankan, untuk BMT belum ada karena tingkat nasabah yang tergolaong ekonomi kelas bawah. b) Wadi ‘ah yad amanak yaitu penitipan uang atau barang dari nasabah
kepada
BMT
dan
BMT
berhak
untuk
mendayagunakan / mengelola dana tersebut, atas akad ini deposan akan mendapatkan imbalan berupa bonus yang tentu saja besarnya sangat tergantung dengan kebijakan manajemen BMT. Jenis simpanan ini di BMT Bahtera Group Pekalongan adalah simpanan Wadi’ah (siwada) adalah jenis simpanan dari pihak ketiga (perorangan atau badan hukum) yang merupakan titipan murni dari setoran dan penarikannya dapat dilakukan sewaktuwaktu dan tidak mendapatkan bagi hasil. Dana penyimpan dijamin keamanannya karena dikelola secara syari’ah dan amanah. b. Produk Penyaluran Dana BMT Bahtera Group Pekalongan 1) Manajemen Penyaluran Pembiayaan Produk-produk penyaluran dana yang ada di BMT Bahtera group Pekalongan antara lain adalah : a) Al-Murabahah
44
Yaitu penyaluran dana dari pihak bank kepada nasabah berdasarkan pada prinsip jual beli. Dalam masyarakat kita hubungan jual beli ini biasanya disebut jual beli secara kredit / angsuran. Dalam prakteknya BMT Bahtera bertindak sebagai penjual. yaitu menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli atau nasabah dan pembeli membayarnya dengan harga lebih sebagai laba / keuntungan. Dalam hal ini pembayaran tersebut dapat dilakukan secara angsuran ataupun secara langsung / jatuh tempo (murabahah angsuran dan murabahah jatuh tempo). Jumlah kewajiban yang harus dibayar kepada BMT Bahtera oleh nasabah adalah jumlah harga barang modal dan mark up (keuntungan)
yang
telah
disepakati.
BMT
Bahtera
mendapatkan keuntungan dari harga barang yang dinaikkan. b) Al-Musyarokah Adalah pembiayaan model investasi atau modal kerja, yang mana pihak BMT Bahtera menyediakan sebagian dari modal usaha keseluruhan, pihak BMT Bahtera dapat dilibatkan dalam manajemen. Pembagian
keuntungan
berdasarkan
perjanjian
sesuai
proporsinya dalam bentuk nisbah. Apabila dalam pengelolaan
45
usaha mengalami kerugian, masing-masing pihak menanggung kerugian sesuai kesepakatan. c) Al-Ijaroh Adalah bentuk pembiayaan yang ada di BMT Bahtera, yang mana BMT Bahtera memberikan fasilitas pinjaman pada anggota / nasabah sebagai penyewa, dan memberikan kesempatan untuk mengambil manfaat dari barang sewaan tersebut untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan yang telah disepakati bersama. d) Al-Qordul Hasan (benevolent loan) Adalah suatu pinjaman lunak yang diberikan atas dasar sosial semata, dimana si peminjam tidak dituntut mengembalikan apapun kecuali modal pinjaman. Format pinjaman Al-Qordul Hasan di BMT Bahtera ditopang dengan dana Baitul Maal Bahtera yang didapat dari zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS) karyawan, nasabah, lembaga dan donatur serta para dermawan. e) Al-Hiwalah Yaitu proses pemindahan tanggung jawab pembayaran hutang, seperti A mempunyai hutang pada B, dan dalam waktu yang sama C mempunyai hutang pada A, atas kesepakatan bersama C melunasi hutang A ke B.
46
Akad semacam ini sangat mungkin dipraktekan di BMT Bahtera karena sering terjadi hal semacam ini di lapangan. f) Al-Mudharabah Yaitu perjanjian antara pemilik dana dan pengelola dana yang keuntungannya dibagi menurut rasio / nisbah yang telah disepakati di muka, dan bila terjadi kerugian, maka akan ditutup dari keuntungan dan sisi yang lain bila dimungkinkan. Bila tidak mungkin maka pengelola akan menanggung kerugian pelayanan material dan kehilangan imbal kerja. g) Al-Wakalah Yaitu suatu kewajiban yang diberikan oleh penanggung (kafi) kepada pihak kedua (yang ditanggung) terhadap prakteknya bahwa dalam mencapai suatu tujuan sering diperlukan pihak lain untuk menjaminnya.
B. Penggalangan Dana ZIS BMT Bahtera Group Pekalongan Penggalangan dana Zakat, Infaq, Shodaqoh (ZIS) BMT Bahtera Group Pekalongan diperoleh dari muzakki/donatur dengan cara melalui programprogram sebagai berikut: 1. Galibu Peduli Pendidikan (Galang Lima Ribu peduli Pendidikan) Program ini dimaksudkan sebagai gerakan orang tua asuh bagi anak-anak yang terancam putus sekolah, anak yatim dan diutamakan yang berprestasi dengan disertai program pendamping dan pembinaan. Hanya
47
dengan minimal Rp 5.000,- perbulan para muzakki/donatur dapat berperan aktif sebagai orang tua asuh. 2. KPP (Kotak Amal Peduli Pendidikan) Baitul Maal Bahtera akan menyediakan kotak-kotak amal bagi mereka yang bersedia ditempati dengan akad 10% dari dana yang terkumpul menjadi hak mereka sebagai tanda terima kasih atas penggalangan dana. Dan dana yang terkumpul akan dimanfaatkan bagi program pendidikan. 3. Nikmatnya Berzakat Baitul Maal Bahtera menyediakan berbagai fasilitas yang berhubungan dengan zakat, dari konsultasi zakat sampai dengan perhitungan besarnya zakat yang harus dikeluarkan. Apapun macam zakat yang akan disalurkan oleh para muzakki/donatur, Baitul Maal Bahtera siap menjemput bola atau melalui transfer, dan dapat pula diambilkan dari saldo tabungan. 4. Program Standar Lainnya Dalam program ini baitul Maal Bahtera siap melayani penyaluran Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (ZIS) serta sumbangan yang lainnya dan kemudian untuk distribusikan kepada yang berhak sesuai dengan seleksi secara syar’i dan dengan skala prioritas. Adapun teknis penggalangan ZIS dan sumbangan lainnya ini disesuaikan dengan keinginan muzakki/donatur. Sedangkan penggunaan
48
dana yang terkumpul akan diberikan kepada bidang-bidang penyaluran yang ada sesuai dengan prosentase.
C. Mekanisme Penyaluran Dana ZIS yang Dilakukan BMT Bahtera Group Pekalongan 1. Bea Siswa Yaitu bentuk kepedulian Baitul Maal terhadap pendidikan anak bangsa yang berupa santunan biaya pendidikan dan kebutuhan sekolah lainnya yang diberikan langsung melalui sekolah tempat siswa yang bersangkutan dan atau langsung melalui siswa penerima bea siswa dengan syarat bukti pembayaran dan sekolah disampaikan kepada Baitul Maal. 2. Dana Penghapusan Hutang Produk ini berupa santunan bagi nasabah pembiayaan di BMT Bahtera yang meninggal dan atau sakit yang tidak dapat mendapatkan pendapatan lagi, yaitu dalam bentuk pelunasan tanggungan kepada BMT Bahtera. 3. Santunan Anak Yatim Santuna anak yatim ini berupa biaya pendidikan seperti bea siswa atau santunan menjelang hari raya dan kebutuhan lainnya sesuai dengan visi Baitul Maal. 4. Bantuan Masjid dan Mushola Bantuan masjid dan mushola diberikan kepada masjid / mushola yang mengajukan permohonan dan disesuaikan dengan permohonan
49
kesediaan dana. Bentuknya dapat berupa bahan bangunan, peralatan lain yang dibutuhkan untuk menunjang fungsi masjid dan mushola. 5. Pembiayaan Qordul Hasan Pembiayaan
ini
diberikan
pada
masyarakat
yang
sangat
membutuhkan yang berdasarkan survei dan seleksi. 6. Bantuan dalam Bentuk Kebaikan yang lain Sesuai Kebutuhan Bantuan ini adalah bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan berupa bantuan sosial, bantuan ini bersifat insidentil. Dalam melaksanakan eksistensinya, Baitul Maal Bahtera berusaha seoptimal mungkin untuk memfasilitasi kebutuhan muzakki dan donator dalam rangka menunaikan kewajiban untuk membersihkan dan menyisihkan sebagian hartanya dan kemudian secara selektif sesuai syar’i dengan skala prioritas disalurkan kepada yang berhak/mustahiq. Dari penggalangan dana zakat, infaq dan sbodaqoh, BMT Bahtera Group Pekalongan dapat menyalurkan dana tersebut hingga keluar wilayah kerjanya dengan terlebih dahulu mengadakan koordinasi dengan badan amil zakat yang berada di atasnya atau yang ada di wilayah tersebut. Hasil dari program penggalangan dana yang dilakukan BMT Bahtera Group Pekalongan tersebut akan disalurkan melalui lembagalembaga yang telah di bentuk. proses penyalurannya sebagai berikut: a. Bidang Pendidikan Dalam bidang ini Baitul Maal Bahtera melaksanakan program Beasiswa Prestatif Plus. Yang dimaksud dengan program ini adalah
50
program beasiswa yang ditunjang dengan program pendampingan/ pembinaan siswa-siswi penerima beasiswa terutama dalam hal kepribadian. Di mana program ini bertujuan untuk membentuk generasi penerus yang berkualitas dan segi pendidikan dan juga memiliki akhlak yang mulia. b. Bidang Sosial Dana ZIS sumbangan lainnya yang terkumpul juga diupayakan untuk
kegiatan-kegiatan
non produktif
yaitu
dalam
program
TA’AWUN seperti bantuan kesehatan, tempat ibadah, bantuan musibah serta bantuan kepada lembaga-lembaga dakwah dalam rangka dakwah di daerah-daerah terpencil, dan kegiatan lain yang bersifat insidentil. c. Bidang Ekonomi Baitul Maal Bahtera juga menyalurkan dana ZIS dan sumbangan lainnya untuk bidang ekonomi melalui program BINA UMMAT dengan bentuk Modal Berkah Berbarokah untuk membantu memberdayakan ekonomi umat. Alokasi untuk program ini hanya 20%, hal ini disebabkan program pengembangan ekonomi ummat telah masuk dalam program Baitul Tamwil.