BAB III PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA PANTI ASUHAN
A. Profil Panti Asuhan Yatim Piatu Rohadi Kaliwungu Kendal 1. Sejarah Panti Asuhan Panti asuhan yatim piatu Rohadi didirikan atas dorongan adanya rasa empati dan kepedulian sosial untuk ikut serta mengentaskan anak-anak yatim piatu, anak-anak dari keluarga pra sejahtera, anak-anak yang terlantar agar dapat hidup dengan layak. mandiri, trampil, berbudi luhur bertanggungjawab berbakti yang dilandasi dengan iman dan taqwa kepada Allah SWT serta didukung dengan penguasaan ilmu pengetahuan. Dengan banyaknya Pondok pesantren, madrasah-madrasah diniyah dan majelis ta'lim serta sarana peribadatan di Kec. Kaliwungu memberikan motivasi yang tinggi untuk para pengurus IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) untuk mendirikan suatu lembaga yang mampu membantu anakanak yatim, piatu dari keluarga miskin, dhuafa, agar bisa mengenyam pendidikan.1 Panti Asuhan yatim piatu Rohadi Kaliwungu didirikan pada tanggal 30 Juli 1994 oleh Yayasan Multazam di Kec. Kaliwungu. Sedangkan gedung PAY2 Rohadi di bangun mulai tanggal 19 April 1995 dengan konstruksi dua lantai menempati tanah wakaf seluas ± 623 m2 dan diresmikan pemakaiannya pada tanggal 26 oktober 1996, dengan kapasitas 2005.
1
Wawancara dengan Drs, H. Asroi Thohir, M.PD.I, selaku ketua Yayasan. Tanggal 3 Juli
2
PAY adalah Panti Asuhan Yatim, nama lain dari Panti Asuhan Yatim Piatu.
30
31
dapat menampung + 80 anak asuh putra/putri dengan awal anak asuh sebanyak 11 orang. Sejak didirikan PAY Rohadi merupakan lembaga yang sah secara hukum dengan Akte Notaris Nomor 50 tanggal 1994 serta telah terdaftar di Kanwil DEPSOS Prop. Jawa Tengah No.366/ORSOS/1.97. Dengan pembuatan akte notaris tersebut maka PAY Rohadi sudah berbadan hukum, sehingga mempermudah dalam penggalian dana.3 Yayasan Multazam yang mempunyai sekretariat di Jl. Sarimanan Tengah 03/I Desa Kutoharjo Kec. Kaliwungu Kab. Kendal merupakan pendiri tunggal PAY Rohadi. Antara yayasan Multazamn dan PAY Rohadi bertempat di daerah yang sama artinya memiliki sekretariat yang sama. Yayasan Multazam berdiri pada tanggal 10 Juni 1994 yang pertama kali bertempat di Kec. Kaliwungu, Atas prakarsa pengurus IPHI, salah satunya yaitu Drs. H. Asroi Thohir yang saat itu menjabat sebagai ketua IPHI, dengan membentuk Yayasan yang di beri nama Multazam, yang mempunyai tujuan merealisasikan ajaran agama Islam dalam bidang sosial kemasyarakatan, sehingga yayasan ini mendirikan panti yang menampung dan menyantuni anak-anak yatim, piatu dan anak-anak dari keluarga dhuafa.4 Yayasan Multazam hanya mempunyai satu lembaga di bawahnya yaitu PAY Rohadi Kaliwungu Kendal, karena sekitar tahun 1994 mendirikan satu lembaga yang menampung anak-anak yang gemar bermain 3 4
Brosur PAY Rohadi Kaliwungu Kendal. Salman Yayasan Multazam (Akte), Tanggal 28 Juli 1994.
32
sepak bola dengan nama Club Tegar (Team Generasi Anak Rohadi), dengan para peserta dari luar (selain anak-anak panti) dengan melalui biaya pendaftaran terlebih dahulu, tapi Jika anak-anak panti mengikutinya maka tidak dipungut pembayaran. Pengajar didatangkan dari guru olah raga yang berkompeten di bidangnya. Mengapa panti asuhannya tidak dinamakan Multazam tetapi Rohadi, salah satu alasan utamanya yaitu untuk menghargai seseorang yang mewakafkan tanah untuk pendirian panti dan berkeinginan untuk menampung anak-anak yatim yaitu H. Azhadi almarhum. Beliau memberikan sebagian tanahnya untuk pendirian panti asuhan, dan nama Rohadi juga merupakan kesepakatan para pendiri itu sendiri.5 Dalam pengertian nama Rohadi ada yang mengatakan bahwa Rohadi itu berasal dari kata Roh dan Hadi. Roh artinya jiwa dan hadi artinya petunjuk. Maksudnya yaitu memberi jiwa yang memberi petunjuk untuk menyantuni anak yatim, dengan ingin mengacu dan mengajak masyarakat agar berjiwa sosial.6 Menurut
salah
satu
pengurus
mengatakan
bahwa
adanya
kesimpangsiuran dalam memaknai nama Rohadi tersebut, namun kebanyakan masyarakat mengasumsikan nama Rohadi tersebut adalah nama penghargaan terhadap orang yang telah mewakafkan tanah untuk
5
Wawancara dengan H. Abdul Cholik Jasin Selaku Sekretaris panti/ Yayasan Multazam. Tanggal 25 Juli 2005. 6 Wawancara dengan Hj. Masruroh Asj.,S.Si.T selaku bendahara panti/ Yayasan, Tanggal 24 Juli 2005.
33
pendirian panti. Pengurus juga yang membenarkan hal itu.7 Di sisi lain dengan nama Rohadi tersebut masyarakat ada juga yang mempersepsikan bahwa panti asuhan tersebut adalah milik pribadi seseorang yang memiliki tanah untuk pendirian panti asuhan, bukan milik yayasan Multazam. Namun melalui data-data yang ada yang penulis peroleh dari lapangan bahwa panti asuhan tersebut adalah milik yayasan Multazam. 2. Susunan Pengurus Yayasan Multazam dan Panti Asuhan Sebelum ada kepengurusan yang dibuat Pada tanggal 6 Agustus 2005 antara pengurus yayasan dan panti asuhan itu sama, artinya mempunyai satu kepengurusan., dengan melihat Undang-Undang yayasan tahun 2004 yang menyatakan dalam pasal 29 yaitu anggota pembina tidak boleh merangkap sebagai anggota pengurus dan atau anggota pengawas.8 Atas
dasar
itulah
kepengurusan
akhirnya
diganti
dengan
kepengurusan yang baru, walaupun dengan orang-orang yang sama namun setidaknya ada perbedaan antara pengurus yayasan dan panti asuhan. Panti asuhan tidak bisa lepas dari yayasan Multazam karena pada dasarnya para pengurus yayasan yang menjadi pengelola panti asuhan termasuk dalam pengelolaan dananya.9 Untuk susunan pengurus yayasan Multazam Kaliwungu Kendal periode 2005-2010 yaitu:
7 8
hlm. 31.
9
Wawancara dengan Faizin S.Ag selaku Pengasuh Panti Asuhan. Tanggal 3 Juli 2005. Undang-undang Yayasan 2004 (UU RI No. 28 Th. 2004), Jakarta: Sinar Grafika, 2005, Wawancara dengan Faizin, S.Ag, op.cit,. Tanggal 12 Agustus 2005.
34
Pelindung
: Muspika Keeamatan Kaliwungu
Penasehat
: KH. Abdul Fatah KH. Muhtarom Azis KU. Abdul Basith
Ketua
: Drs. H. Asri'i Thohir, M.Pd.I
Wakil Ketua
: H. Soedjoko Kasiono
Sekretaris
: H. Abdul Choliq Jasin
Bendahara
: H. Andi Abdurrohim
Wakil Bendahara
: Hj. Masruroh Asj., S.Si.T
Anggota-anggota
: H. Ahmad Mastur H. Abbas H. Moech. Sofwan H. M. Muchib Bakir, SH H. Maliki Shodiq Hj. Hamidah Sidgon Hj. Maslahah Hj. Mas'udah
Adapun susunan pengurus panti asuhan saat ini (Periode 20052010) yaitu: Ketua
: Muhamad Anto Rahadiatmoko. SE
Wakil ketua
: KH. Muhajirin al Jufri
Sekretaris
: Drs. H. Moehsin
Wakil sekretaris
: Faizin, S.Ag
35
Bendahara
: Hj. Masruroh Asj. S.Si.T
Seksi-seksi 1. Seksi rumah tangga
: H. Mudzakir Abdul Muchit
2. Seksi pendidikan agama
: Drs. Muhammad Abdullah, M. Hum
3. Seksi pendidikan ketrampilan : Ir. Hj. Wisnu Murtiningsih Bambang Riyanto Ir. Heru Yusniarso 4. Seksi kesehatan
: Nasikhun, Amd. Per Drs. Lailatul Arofah
5. Seksi keamanan
: H. M. Sofwan Abdul Wahab Lukman Hakim
6. Seksi usaha
: H. Asif Abdullah Zaenuri Asror Hj. Maslahah Hj. Nur Hayati Hj. Hamidah
7. Seksi bimbingan konseling
: Ika Erfita M. S. Psi Ani Fitria
8. Seksi kepengasuhan
10
: Faizin, S.Ag dkk10
Lampiran surat Keputusan Yayasan Multazam tahun 2005.
36
B. Syarat dan Jumlah Anak Asuh 1. Syarat Anak Asuh Adapun syarat-Syarat menjadi anak asuh di panti asuhan yatim piatu adalah a. Anak yatim, piatu, yatim piatu, tidak mampu. Maksimum lulus SD/MI atau untuk usia sekolah di atasnya bila mempunyai prestasi tertentu. b. Persyaratan administrasi: –
Surat keterangan dari kepala desa (Kelurahan) dan Camat setempat
–
Tidak berpenyakit menular dan tidak cacat fisik dari dokter
–
Rekomendasi dari instansi terkait/ tokoh masyarakat
–
Surat/ akte Kelahiran
–
Foto copy Ijazah/ Rapor terakhir Syarat lain yang bersifat pribadi yaitu diwajibkan membawa
peralatan shalat bagi laki-laki maupun perempuan. Dan syarat minimal umur yaitu delapan tahun atau kelas dua SD atau sudah mampu mengurus diri sendiri tanpa bantuan saudaranya. Dan maksimal yaitu umur tiga betas tahun.11 2. Jumlah Anak Asuh Saat ini jumlah anak asuh 45 anak panti dan non panti 12 anak. Maksudnya anak dalam panti yaitu anak-anak yatim, piatu atau dhuafa yang menetap di panti. Dan anak non panti adalah anak-anak yang tinggal di luar panti namun biaya pendidikan dari panti, dan mendapat tunjangan
11
Wawancara dengan Abdul Muchit Selaku Pengasuh Panti Asuhan. Tanggal 9 Juli 2005.
37
dari yayasan. Dharmais.12 Anak-anak yang masuk dalam panti asuhan kebanyakan dari masyarakat lokal, maksudnya masyarakat daerah sekitar Kaliwungu. Hal ini
karena
faktor
informasi
terhadap
keberadaan
panti
asuhan.
Kepercayaan masyarakat pada panti lebih terasa ketika anak-anak panti bisa berprestasi di sekolah maupun berpartisipasi di masyarakat.13 C. Sarana dan Sumber Daya Manusia (SDM) 1. Sarana Sarana merupakan hal yang penting untuk mewujudkan tujuan tertentu. Begitupun panti asuhan yang berusaha sebaik mungkin dalam pemeliharaan anak-anak yatim agar mereka menjadi manusia-manusia yang berguna di masyarakat. Sarana yang utama yaitu asrama dengan konstruksi dua lantai atas tanah wakaf seluas + 623 m2 yang dihuni oleh + 42 anak putra putri dan 3 orang pengasuh.14 Terdapat juga mushalla, madrasah dan kantor di lantai bawah. Fasilitas yang diberikan panti dalam pemeliharaan anak-anak yatim dan dhuafa yaitu seperangkat computer, televisi, tape recorder dan sepeda satu buah. Sarana dan fasilitas tersebut saling mendukung untuk menjalankan fungsinya masing-masing, sehingga tujuan dari panti asuhan akan mudah tercapai.
12
Dharmais adalah Yayasan yang berdiri ketika masa presiden Soeharto sampai sekarang yang menjadi donatur tetap 13 Wawancara dengan Abdul Muchit, op. Cit., Tanggal 5 Agustus 2005. 14 Laporan Tahunan Yayasan Multazam PAY Rohadi Kaliwungu Kendal, Tahun 2004.
38
Dengan berbagai latar belakang anak asuh, maka sewajarnya dengan sarana dan fasilitas tersebut bisa mengembangkan potensi anak asuh menjadi lebih baik, disertai dengan dukungan dari para pengurus dan para pengasuh. 2. Sumber Daya Manusia (SDM) Salah satu sumber daya manusia yang paling berperan dalam pemberdayaan anak-anak panti adalah para pengasuh dan tim pengajar anak-anak panti. Adapun pengasuh yang ada di panti saat ini adalah tiga orang di tambah satu yang tinggal di luar panti. Dan pengajar MADIN (Madrasah Diniyah) berjumlah 9 orang ustadz dan satu ustadzah. Latar belakang para pengasuh dan para pengajar adalah dari pondok pesantren dan ada juga dari pendidikan formal/umum. Sumber Daya Manusia (SDM) pendukung lainnya yaitu seorang juru masak yang tiap harinya bekerja untuk penyajian makanan untuk anak-anak panti dan para pengasuh, antara sumber daya manusia tersebut saling berhubungan, maksudnya adanya keterkaitan satu sama lain untuk menuju tujuan bersama. Yaitu dalam pemeliharaan anak-anak panti agar lebih baik dan berdaya guna di masyarakat.15 D. Pelaksanaan Pengelolaan Dana Pengelolaan dana dalam panti menjadi perhatian serius karena dana tersebut adalah dana yang bersumber dari masyarakat dan pemerintah yang ditujukan untuk anak-anak yatim dan dhuafa. Berarti para pengelola panti 15
2005.
Wawancara dengan H. Maliki Sodik selaku Kepala Madin Multazam, Tanggal 24 Juni
39
asuhan harus mampu mengemban amanah yang di berikan oleh masyarakat dan pemerintah agar dana tersebut efektif dan bisa untuk memenuhi kebutuhan anak-anak asuh. Dalam suatu organisasi baik bersifat materi atau non materi sepatutnya memiliki sistem pengelolaan yang baik bagi organisasinya. Dengan begitu tujuan organisasi tersebut akan mudah tercapai. Dengan dana sefisien mungkin guna mencapai tujuan yang diharapkan tanpa mengindahkan nilainilai islami itulah disyariatkan dalam Islam. 1. Pengelolaan Dana Panti Asuhan Dana dalam panti asuhan merupakan salah satu sarana dalam mewujudkan tujuan yang hendak dicapai dalam panti asuhan. Di panti asuhan dana berasal dari bantuan masyarakat dan pemerintah selain dari pengurus sendiri, seperti di Panti Asuhan Yatim Piatu Rohadi Kaliwungu Kendal dana didapat dari zakat, infaq dan sedekah dan usaha panti asuhan yang bersifat produktif yaitu penyewaan kursi yang dimulai pada tahun 2003. Dana panti asuhan ada yang bersumber dari donatur yang bersifat tetap dan tidak tetap. Donatur yang bersifat tetap seperti yayasan Dharmais yang dimulai sejak tahun 2001, dan dari para pengurus panti dan yayasan dengan menggunakan sistem perbulan atau pertahun. Sedang dana tidak tetap yaitu dana yang berasal dari masyarakat/ pemerintah yang tidak tetap.16
16
Wawancara Dengan Hj. Masruroh, op.cit., Tanggal 27 Agustus 2005
40
Panti asuhan harus memberikan laporan pertanggungjawaban (SPJ) untuk yayasan Dharmais, yang dibuat oleh bendahara panti dan yayasan yang dibantu oleh pengasuh. Dimana dalam laporan tersebut berisi tentang jumlah kebutuhan pengeluaran perbulannya dalam menjalani kegiatan panti asuhan. Sebenarnya antara panti asuhan dan yayasan yang membawahinya yaitu yayasan multazam dalam perhitungan keuangan dijadikan satu. Hal ini dikarenakan yayasan multazam hanya memiliki satu jenis lembaga dibawahnya yaitu Pay Rohadi. Dan orang yang bertugas dalam masalah keuangan panti dan yayasan dan pantipun sama yaitu Ibu Hj. Masruroh Asj., S.Si.T, dari awal pendirian hingga sekarang.17 Langkah awal panti asuhan dalam pengelolaan dana adalah dengan melalui penyebaran proposal oleh pengasuh yang ditugaskan. Perlu diketahui pengurus panti dan yayasan dalam jabatannya masing-masing tidak berfungsi, itu hanya sebuah formalitas belaka. Jadi yang berfungsi adalah para pengasuh atas mandat dari bendahara panti dan yayasan. Namun ada juga pengurus yang aktif dalam pengembangan panti asuhan seperti H. Soedjoko Kasiono dan H. Abd Choliq Jasin. Mereka juga aktif dalam pemberian dana seperti pengurus-pengurus lain. Perlu diketahui bendahara panti atau yayasan diberikan kepercayaan penuh dalam mengatur keuangan tersebut sehingga para pengasuh lain hanya menerima laporannya saja.18 17 18
Wawancara dengan faizin S.Ag, op.cit., Tanggal 20 maret 2005 Wawancara dengan H. Abdul Cholik Jasin, op.cit, Tanggal 3 agustus 2005
41
Proses dana masuk yang mengetahui adalah para pengasuh jika datang langsung ke panti atau dengan penarikan donasi dari para pengurus yang menjadi donatur tetap yang dibantu oleh anak asuh, dan setelah itu diserahkan pada pengasuh kemudian dicatat seterusnya disampaikan pada bendahara panti atau yayasan, kemudian digunakan untuk kebutuhan yang diserahkan pada pengasuh, dan akhirnya sampai pada anak-anak panti.19 Sumber lainnya, yaitu dana subsidi BBM, dana dari Dinas Kesehatan Sosial dan bantuan APBD II Kendal, dan dari masyarakat. Sumber ini tidak tetap artinya tidak rutin dalam pemberian dana untuk pertahunnya. Sumbangan dari masyarakat bukan hanya berbentuk dana (uang) tapi juga berupa barang atau makanan untuk kebutuhan anak-anak panti asuhan.20 Penyaluran dana bisa langsung ke panti asuhan atau melalui jasa bank dengan Rekening Bank No.33-21-4060 BRI Unit Nolokerto Kaliwungu atau dengan pengambilan ditempat yaitu dengan menghubungi (0294) 382082 atas nama Pay Rohadi. Biasanya yang menangai masalah dana yaitu bendahara panti asuhan dan yayasan yaitu Hj. Masruroh Asj.S.Si.T, dibantu oleh pengasuh. Kepedulian masyarakat terhadap keberadaan panti asuhan kurang, jadi dalam penggalian dana dengan mencari peluang dan kesempatan, misalnya dalam forum pengajian para pengurus dengan mengenalkan Pay Rohadi kepada rekan-rekan pengajian untuk memberikan dana bagi panti 19 20
Wawancara Dengan Faizin, S.Ag, op.cit., Tanggal 1 September 2005 Wawancara Dengan Hj. Masruroh, loc.cit.
42
asuhan.21 Melalui dana yang berasal dari zakat, infaq, sedekah dari masyarakat, pemerintah dan pengurus sendiri digunakan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak panti dengan jumlah anak panti saat ini adalah 45 anak dan non panti 12 anak. Dan untuk kebutuhan sarana-sarana yang mendukung kegiatan panti asuhan. Seperti para pengasuh dengan pmberian uang gaji yang bervariatif, tergantung pada masa pengabdian. Jumlah pengasuh 4 orang masing-masing pengasuh mendapat uang gaji Rp. 200.000/bulan dan yang pengabdiannya lama satu orang yaitu dengan uang gaji Rp. 250.000/bulan.22 Adapun ketentuan untuk uang jajan bagi anak asuh dengan rincian sebagai berikut: − Untuk Sekolah Dasar (SD/MI) adalah Rp. 3000/minggu − Untuk
Sekolah
Menengah
Pertama
(SMP/MTS)
adalah
Rp.
(SMA/MA)
adalah
Rp.
4200/minggu − Untuk
Sekolah
Menengah
Atas
13.000/minggu. Agar terjadi keteraturan dalam pemberian uang tersebut dibagikan seminggu sekali oleh pengurus selaku bendahara panti dan yayasan dalam hal ini diwakili oleh Faizin, S.Ag, selaku pengasuh.23 Seandainya ada kebutuhan lain yang belum terpenuhi maka harus
21 22
Ibid, tanggal 4 Juli 2005 Wawancara Dengan H. Sudjoko Kasiono Selaku Ketua Yayasan Multazam Tanggal 25
Juni 2005
23
Wawancara Dengan Abdul Muchit, op.cit., Tanggal 24 Juni 2005
43
melaporkan pada pengasuh dengan melalui laporan secara tertulis dari anak yang bersangkutan yang ditujukan kepada bendahara panti/ yayasan. Jika benar-benar dapat dipertanggung jawabkan maka permintaan tersebut dikabulkan. Perlu diketahui antara pengurus yayasan dan panti asuhan itu mempunyai tugas yang berbeda. Pengurus yayasan berfokus pada pengembangan panti asuhan seperti pengelolaan dana dan pengadaan sarana dan prasarana sedang pengurus panti asuhan kegiatannya dalam hal pengasuhan anak-anak panti.24 Adapun mengenai dana yang ada dari para donatur biasanya digunakan untuk: − Makan − Kesehatan − Pendidikan − Pakaian − Sepatu − Listrik dan telfon − Keperluan rumah tangga − Sarana dan prasarana − Pembelian kursi (UEP)25 Dana UEP (Usaha Ekonomi Produktif) merupakan dana yang dihasilkan dari usaha panti berupa penyewaan kursi yang dijalankan sejak 24 25
Wawancara dengan Ani fitria selaku pengasuh panti asuhan, Tanggal 7 agustus 2005 Wawancara dengan Hj. Masruroh Asj.,S.Si.T, op.cit., Tanggal 5 Agustus 2005
44
tahun 2003, dimana modal awal bersumber dari Dinas Kesehatan Sosial. Dengan sewa kursi Rp 200/kursi, saat ini jumlah kursi yang disewakan yaitu 400 buah. Dana UEP ini dijalankan oleh anak asuh. Maksudnya panti asuhan hanya mendapat 30% dari penghasilan. Penghasilan dari UEP dibagikan untuk anak asuh yang ada di panti asuhan. Ketika ada masyarakat yang menyewa kursi anak asuh yang menangani, hal ini dimaksudkan untuk melatih anak asuh dalam berusaha mencari keuntungan dalam bidang usaha penyewaan. Pengelolaan keuangan diserahkan pada anak panti. Sedang panti asuhan hanya mendapat 30% dari hasil keuntungan. Biasanya dari hasil keuntungan tersebut untuk ditabung 26 Sebenarnya keuangan panti asuhan tidak stabil artinya jumlah pemasukan tidak sesuai dengan jumlah kebutuhan panti asuhan ketika terjadi kekurangan atau panti asuhan mengalami minus, maka untuk menutup kekurangan tersebut panti asuhan mengadakan peminjaman di BRI Unit Nolokerto. Dan pengambilannya diambil dari dana yang masuk dari donatur.27 Walaupun terkadang terjadi kekurangan dalam masalah dana namun dalam hal ini kebutuhan anak-anak tetap menjadi prioritas. Karena selama ini anak-anak panti merasa tercukupi dan mendapat pengasuhan yang baik. Sebenarnya pengelolaan dana di panti asuhan dijalankan dengan kebiasaan yang berlaku. Karena dari mulai awal pendirian hingga 26 27
Wawancara Dengan Faizin, S.Ag, op.cit., Tanggal 13 Maret 2006 Wawancara dengan H. Masruroh Asj.,S.Si.T, op.cit., Tanggal 27 juli 2005
45
saat ini yang mengatur keuangan adalah Hj. Masruroh yang dipercaya dalam pengaturan keuangan tersebut. Melalui data-data di lapangan menunjukkan bahwa hanya pengurus dan pengasuh saja yang mengetahui tentang keuangan tersebut berarti sifatnya tertutup. 2. Laporan Keuangan Adapun untuk laporan keuangan tahun 2005 yaitu: 1. Penerimaan Saldo awal
: Rp 20.746.750.-
a. Bantuan dari darmais Jakarta
: Rp 10.800.000,-
b. Bantuan dari PKPS BBM KS (Dep sos)
: Rp 28.743.000,-
c. Bantuan Gubernur (APBD)
:-
d. Bantuan Dinas Kesehatan Sosial
: Rp
8.339.000,-
e. Bantuan APBD II Kendal
: Rp
4.000.000,-
f. Sumbangan dari masyarakat
: Rp 65.350.000,-
g. Donatur pengurus
: Rp 36.500.000,-
h. Hasil kegiatan UEP
: Rp
Jumlah penerimaan
2.222.700,-
: Rp 176.702.200,-
2. Pengeluaran selama tahun 2005 a. Makan
: Rp 65.800.000,-
b. Kesehatan
: Rp
c. Pendidikan
: Rp 48.560.000,-
d. Pakaian
: Rp 22.500.000,-
e. Sepatu
: Rp
1.200.000,-
8.500.000,-
46
f. Listrik dan telepon
: Rp
g. Finishing pembangunan
:-
h. Keperluan rumah tangga
: Rp
2.400.000,-
i. Sarana dan prasarana
: Rp
5.800.000,-
j. Pembelian kursi (UEP)
:-
Jumlah
3.300.000,-
: Rp 158.060.000,-
3. Saldo Akhir Tahun (31 Desember 2005) = Rp 176.702 – Rp 158.060.000 = Rp 18.642.200 Terbilang: Delapan belas juta enam ratus empat puluh dua ribu dua ratus rupiah.28 Dari
uraian-uraian
yang
telah
disebutkan
diatas
penulis
memberikan kesimpulan bahwa: − Panti Asuhan Yatim Piatu Rohadi Kaliwungu Kendal didirikan oleh yayasan multazam yang diprakarsai oleh para pengurus IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) − Dalam hal pengelolaan panti asuhan yang aktif hanya beberapa orang saja yaitu Hj. Masruroh, H. Abdul Cholik Jasin, H. Soejoko Kasiono. − Para pengurus panti dan yayasan multazam menjadi salah satu donatur tetap. Dengan jumlah rupiah yang bervariatif, minimal Rp. 5000, dengan ketentuan waktu perbulan atau pertahun.
28
Laporan Tahunan Yayasan Multazam Ray Rohadi Kaliwungu Kendal, tahun 2004.
47
− Pengelolaan
keuangan
panti
dan
yayasan
sama.
Artinya
penghitungannya dijadikan satu. Karena yayasan multazam hanya membawahi satu lembaga saja yaitu panti asuhan.