29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Type Penelitian Type penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Rakhmat38 “penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi”. Sementara itu, Sugiyono39 mendefinisikan penelitian deskriptif adalah “penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel
atau
lebih
(independen)
tanpa
membuat
perbandingan,
atau
menghubungkan dengan variable yang lain”. Dari kedua definisi diatas, dapat penulis simpulkan bahwa pada penelitian ini, yang penulis paparkan atau gambarkan adalah bagaimana proses pelaksanaan strategi marketing public relations PT Computyrade Technology International dalam memenangkan persaingan bisnis melalui holding 8 perusahaan (Periode 2012 – 2013).
3.2
Metode Penelitian Jenis metode penelitian yang digunakan pada penulisan ini adalah metode
kualitatif. Menurut Moleong40 pendekatan kualitatif adalah : “Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, 38
Jalaluudin, Rakhmat. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2007 hal 24 Prof. DR. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. 2004 hal 11 40 Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2002 hal 10 39
30
dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk katakata dan bahasa, pasa suatu konteeks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah”. Nasir41 dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian mengemukakan bahwa “metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan”. Sementara Bogdan dan Tailor dalam Moleong42 mendefinisikan pendekatan kualitatif “sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati”. Pendekatan kualitatif ini diambil karena dalam penelitian ini berusaha menelaah fenomena yang berlangsung secara wajar, alami, bukan dalam kondisi terkendala atau laboratoritis. Selain itu, pada penelitian ini juga penulis menggunakan metode penelitian studi kasus. Menurut Kriyantono43 studi kasus adalah : “Metode riset yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, atau peristiwa secara sistematis.” Kriyantono44 dalam Metodologi Riset Komunikasi mendefinisikan studi kasus sebagai : “Metode riset yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, organisasi atau peristiwa secara sistematis.”
41
Mohammad, Nazir. Metode Penelitiaan. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2005 hal 7 Lexy J Moleong, op.cit., 3 43 Rachmat, Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. 2008 hal 65 44 Ibid. 65 42
31
Dimana studi kasus yang diteliti adalah terjadinya pergesekan diinternal perusahaan yaitu dalam tim sales di CTI, yang menyebabkan tingginya angka pergantian sales dan munculnya keluhan dari mitra bisnis perusahaan. Metode studi kasus dipilih karena dalam penelah penelitian menggunakan berbagai sumber data dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasidokumentasi lainnya.
3.3
Subjek Penelitian Subjek penelitian dapat diartikan sebagai individu, benda atau organisasi
yang dijadikan sebagai sumber informasi dalam penelitian yang dilakukan atau lazim disebut dengan istilah key informan. Menurut Ruslan45, key informan adalah “orang utama yang merupakan kunci diharapkan menjadi narasumber informasi atau informan kunci dalam suatu penelitian”. Definisi lain mengenai istilah key informan juga disampaikan oleh Moleong46, “orang yang tidak hanya memberikan keterangan tentang sesuatu pada peneliti, tetapi juga memberikan saran tentang sumber bukti yang mendukung serta menciptakan sesuatu terhadap sumber yang bersangkutan”. Dalam penelitian ini yang menjadi key informan adalah Ibu Suzan Zhang, selaku Manager Marketing Public Relations. Terpilihnya Manager Marketing Public Relations sebagai subjek penelitian atau key informan, karena beliau
45
Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2001 hal 267 46 Moleong, Lexy J, op.cit., 9
32
memiliki peran besar dalam pengambilan keputusan dan analisa dari strategi yang peneliti jadikan objek penelitian. Menurut Moleong dalam Ardianto47, informan adalah “orang yang dapat memberikan keterangan atau informasi mengenai masalah yang sedang diteliti dan dapat berperan sebagai narasumber selama proses penelitian”. Informan dalam penelitian ini adalah Bapak Ahmad Rizqan Alphany selaku Team Leader Marketing Public Relations, serta satu orang Marketing Public Relations Officer yang bekerja di PT Computrade Technology International, yaitu Ibu Tari. Dimana Team Leader bertanggungjawab dalam pelaksanaan strategi komunikasi yang digunakan, sementara masing-masing dari Marketing Public Relations Officer memiliki tanggungjawab atas masing-masing anak perusahaan. Mereka bertugas untuk melaksanakan dan turut berperan dalam pelaksanaan strategi komunikasi yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Data yang penulis diperoleh dari informan berfungsi untuk melengkapi atau menambah informasi bagi penelitian.
3.4
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang penulis gunakan
dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
47
Ardianto, Elvinaro. Handbook of Public Relations. Jakarta: Simbiosa Rekatama Media. 2010 hal 61
33
3.4.1 Data Primer Menurut Kriyantono48 “data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan”. Bila dikaitkan dengan topik penelitian yang peneliti angkat dalam penulisan ini, adapun yang menjadi data primer meliputi : 1. Wawancara mendalam Salah satu teknik pengumpulan data primer pada penelitian ini, adalah wawancara
mendalam
(depth
interview).
Menurut
Kriyantono49
wawancara mendalam adalah “metode riset dimana periset melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terus-menerus (lebih dari satu kali) untuk menggali informasi dari responden”. Pada penelitian ini peneliti melakukan wawancara mendalam pada key informan dan informan/narasumber untuk menggali informasi guna kelengkapan data penulisan penelitian. 2. Observasi Nonpartisipan Menurut Kriyantono50, “observasi nonpartisipan adalah observasi dimana periset hanya bertindak mengobservasi tanpa ikut terjun melakukan aktifitas seperti yang dilakukan kelompok yang di riset.” Dalam
penelitian
ini
observasi
nonpartisipan
adalah
penulis
mendapatkan informasi bagaimana proses dilapangan terkait dengan 8 perusahaan
48
yang
dipegang
oleh
PT
Computrade
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktisi Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. 2008 hal 21 Kriyantono, Rachmat, op. cit., 63 50 Ibid. 63 49
Technology
34
International (CTI) dari penanggungjawab setiap anak perusahaan namun penulis tidak terlibat langsung dalam proses tersebut.
3.4.2 Data Sekunder Menurut Kriyantono51, “data sekunder adalah data yang diambil dari sumber kedua atau sumber sekunder”. Jika dikaitkan dengan penelitian maka data sekunder peneliti peroleh melalui pengumpulan data dari pihak CTI, melalui studi kepustakaan baik berupa dokumen atau arsip-arsip tertulis lainnya maupun dokumentasi. Semua data tersebut digunakan untuk menjawab masalah pokok penelitian yaitu bagaimana proses strategi marketing public relations PT Computrade Technology International dalam memenangkan persaingan bisnis melalui holding 8 perusahaan (Periode 2012 – 2013).
3.5
Definisi Konsep Definisi konsep dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Strategi MPR Suatu cara pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan melalui proses memberikan informasi, membujuk atau memberi perintah dimana pendekatan yang digunakan bisa berbeda-beda tergantung dari situasi dan kondisi.
51
Kriyantono, Rachmat, op.cit., 110
35
2. Marketing Public Relations Marketing public relations adalah sebuah konsep public relations mengenai perencanaan, eksekusi dan evaluasi program-program pemasaran melalui pendekatan yang kredibel. 3. Persaingan Bisnis Proses yang melibatkan individu atau organisasi yang saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingan bisnis terjadi karena adanya beberapa pihak yang memiliki kesamaan bisnis dan menginginkan sesuatu yang terbatas atau menjadi pusat perhatian umum.
3.6
Fokus Penelitian Sebesar apapun brand atau nama yang dimiliki perusahaan, tidak menjamin
perusahaan akan terus bertahan. Perusahaan tetap membutuhkan strategi yang tepat guna mendukung keunggulan produk, pemasaran dan kesinambungan tumbuh kembang perusahaan. Fokus penelitian ini adalah pada gambaran terkait proses strategi marketing public relations dalam upaya memenangkan persaingan bisnis yang terdiri dari lima tahapan sebagai berikut ini : 1. Penentuan Corporate’s mission : penetapan objective (sasaran). 2. Penentuan masalah dan kegiatan pencarian fakta.
36
3. Perencanaan dan programming, pada langkah ini kebijakan dan program yang ditetapkan dalam kaitannya dengan perusahaan itu sendiri dan program public relations dan pemasaran. 4. Tindakan dan komunikasi, pada tahap ini merupakan tahap melakukan implementasi dari rencana dan program melalui kegiatan dan komunikasi agar dicapai sasaran khusus yang berkaitan dengan tujuan perusahaan. 5. Evaluasi program, melakukan penilaian dari hasil program yang sudah dilaksanakan.
3.7
Teknik Analisis Data Teknis analisis data dalam penelitian kualitatif terbagi menjadi 4 tahapan,
hal ini dikemukan oleh Wimmer & Dominick dalam Kriyantono52. Adapun 4 tahan analisis data tersebut dikenal dengan nama teknik komparatif konstan. Berikut 4 tahap teknik tersebut : 1. Menempatkan kejadian-kejadian (data) kedalam kategori-kategori. Kategori-kategori tersebut harus dapat dibandingkan satu sama lainnya. 2. Memperluas kategori sehingga didapat kategori data yang murni dan tidak tumpang tindih satu dengan lainnya. 3. Mencari hubungan antarkategori. 4. Menyederhanakan dan mengintegrasikan data ke dalam struktur teori yang koheren (masuk akal, saling berlengketan atau bertalian secara logis).
52
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktisi Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. 2008 hal 196
37
3.8
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan
data. Dimana menurut Moleong53, “triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian”. Menurut Nasution54 “triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda yaitu wawancara, observasi dan dokumen”. Dwidjowinoto dalam Kriyantono55 “membedakan lima macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, waktu, teori, periset dan metode”. Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber atau menggunakan triangulasi sumber. Masih menurut Kriyantono56, triangulasi dengan sumber artinya “membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.” Adapun langkah yang ditempu untuk menguji kepercayaan dengan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber menurut Moleong57 adalah sebagai berikut : 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
53
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2003 hal 330 S, Nasution. Metode Reseach Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara. 2003 hal 115 55 Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. 2008 hal 70 -71 56 Ibid. 70 57 Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2003 hal 335 54
38
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Penulis memilih triangulasi sumber berdasarkan dengan type penelitian yang penulis gunakan dan hakekat bahwa kebenaran bukan terletak pada peneliti, melainkan realitas objek itu sendiri.